46
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Tumbuh kembang sebenarnya mencangkup 2 peristiwa yang sifatnya berbeda tapi saling berkaitan dan sukit dipisahkan yaitu pertumbuhan dan perkembangan. Pertumbuhan mempunyai dampak terhadap aspek fisik sedangkan perkembangan berkaitan dengan pematangan fungsi organ atau individu untuk tercapainya tumbuh kembang yang optimal tergantung pada potensi biologinya. Selain itu untuk mengetahui apakah pertumbuhan dan perkembangan anak dapat berjalan secara optimal bisa dilakukan penilaian tumbuh kembang. (Soetjiningsih, hal 1). Tujuan dari penilaian tumbuh kembang ini yaitu untuk mempelajari tentang berbagai hal yang berhubungan dengan proses perkembangan dan mengoptimal tumbuh kembang anak baik fisik, mental dan sosial juga menegakkan diagnosis dini terhadap kelainan tumbuh kembang dan penanganan yang efektif, serta mencari penyebab dan mencegah terjadinya keterlambatan pertumbuhan dan perkembangan. Skrinning hanyalah prosedur rutin dalam pemeriksaan tumbuh kembang anak sehari-hari yang dapat memberikan petunjuk kalau ada sesuatu yang perlu mendapatkan perhatian, sehingga diperlukan anamnesa yang baik, pemeriksaan fisik yang teliti dan pemeriksaan penunjang lainnya agar intervensi dan pengobatan dapat dilakukan sebaik-baiknya.

ASkeb DDTK

Embed Size (px)

DESCRIPTION

ddtk

Citation preview

Page 1: ASkeb DDTK

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Tumbuh kembang sebenarnya mencangkup 2 peristiwa yang sifatnya

berbeda tapi saling berkaitan dan sukit dipisahkan yaitu pertumbuhan dan

perkembangan. Pertumbuhan mempunyai dampak terhadap aspek fisik sedangkan

perkembangan berkaitan dengan pematangan fungsi organ atau individu untuk

tercapainya tumbuh kembang yang optimal tergantung pada potensi biologinya.

Selain itu untuk mengetahui apakah pertumbuhan dan perkembangan anak dapat

berjalan secara optimal bisa dilakukan penilaian tumbuh kembang. (Soetjiningsih,

hal 1).

Tujuan dari penilaian tumbuh kembang ini yaitu untuk mempelajari

tentang berbagai hal yang berhubungan dengan proses perkembangan dan

mengoptimal tumbuh kembang anak baik fisik, mental dan sosial juga

menegakkan diagnosis dini terhadap kelainan tumbuh kembang dan penanganan

yang efektif, serta mencari penyebab dan mencegah terjadinya keterlambatan

pertumbuhan dan perkembangan.

Skrinning hanyalah prosedur rutin dalam pemeriksaan tumbuh kembang

anak sehari-hari yang dapat memberikan petunjuk kalau ada sesuatu yang perlu

mendapatkan perhatian, sehingga diperlukan anamnesa yang baik, pemeriksaan

fisik yang teliti dan pemeriksaan penunjang lainnya agar intervensi dan

pengobatan dapat dilakukan sebaik-baiknya.

Dengan alasan tersebut maka penulis tertarik untuk mengangkat penilian

perkembangan anak dengan menggunakan metode DDTKA (Deteksi Dini

Tumbuh Kembang Anak) pada bayi “A” umur 9 bulan di Puskesmas Suruh.

B. TUJUAN

a. Tujuan Umum

Mahasiswa mampu membuat Asuhan Kebidanan pada bayi “A” dengan

pertumbuhan dan perkembangan normal melalui pengujian DDTK.

b. Tujuan Khusus

1. Mahasiswa mampu mengumpulkan data baik dari klien atau keluarga

maupun pemeriksa.

2. Mahasiswa mampu menetapkan diagnosa atau masalah.

Page 2: ASkeb DDTK

3. Mahasiswa mampu mengantisipasi diagnosa atau masalah potensial.

4. Mahasiswa mampu menetapkan kebutuhan segera.

5. Mahasiswa mampu menyusun perencanaan Asuhan Kebidanan.

6. Mahasiswa mampu mengimplementasikan rencana yang telah ditetapkan.

7. Mahasiswa mampu mengevaluasi tindakan yang telah dilakukan.

C. TEHNIK PENGUMPULAN DATA

a. Wawancara

Melakukan Tanya jawab langsung pada ibu anak untuk mengetahui keluhan-

keluhan sebagai tanda subjektif sehingga dapat melakukan tindakan asuhan

kebidanan secara tepat dan benar.

b. Observasi

Melakukan pengamatan dan pemeriksaan pada klien untuk menegtahui

keadaan dan perkembangan saat pengkajian yaitu melalui pemeriksaan fisik

dan melakukan DDTK terhadap anak.

c. Studi Pustaka

Membaca sumber buku yang dapat mendukung terlaksananya Asuhan

kebidanan pada anak dengan DDTKA.

D. SISTEMATIKA PENULISAN

BAB I PENDAHULUAN

Terdiri dari latar belakang, tujuan umum, tujuan khusus, teknih

pengumpulan data serta sistematika penulisan.

BAB II STUDI PUSTAKA

Terdiri dari konsep dasar tumbuh kembang, factor-faktir yang

mempengaruhi tumbuh kembang, test perkembangan menurut yaumi

mimi, Denver, perkembangan yang harus dicapai pada bayi umur 9

bulan.

BAB III TINJAUAN KASUS

Membahas tentang kasus yang ditemukan dilahan.

BAB IV PEMBAHASAN

Membahas tentang kesenjangan yang terjadi pada kasus dan teori.

BAB V PENUTUP

Terdiri dari kesimpulan dan saran.

DAFTAR PUSTAKA

Page 3: ASkeb DDTK

BAB II

STUDI KEPUSTAKAAN

DETEKSI DINI TUMBUH KEMBANG ANAK

(DDTK)

A. PENGERTIAN TUMBUH KEMBANG

Istilah tumbuh kembang sebenarnya mencangkup 2 peristiwa yang sifat

berbeda, tetapi saling berkaitan dan sulit dipisahkan yaitu pertumbuhan dan

perkembangan :

1. Pertumbuhan (Growth)

Berkaitan dengan masalah perubahan dalam besar, jumlah ukuran atau

dimensi tingkat sel, yang bisa diukur dengan ukuran berat (gram, pound, kg)

ukuran panjang (cm, m)

2. Perkembangan (Development)

Adalah bertambahnya kemampuan atau skill dalam struktur dan fungsi

tumbuh yang lebih komplek dalam pola yang taratur dan dapat diramalkan

sebagai hasil dari proses pematangan.

(Soetjiningsih, hal 1)

B. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TUMBUH KEMBANG

Secara umum terdapat 2 faktor yang berpengaruh terhadap tumbuh

kembang anak :

1. Genetik

Faktor genetik merupakan modal dasar dalam mencapai hasil akhir proses

tumbuh kembang. Gangguan pertumbuhan di negara maju lebih sering

diakibatkan oleh faktor genetik. Sedangkan di negara berkembang gangguan

pertumbuhan selain diakibatkan oleh faktor genetik, juga faktor lingkungan

yang kurang memadai. Disamping itu banyak penyakit keturunan yang

disebabkan oleh kelainan kromosom, seperti sindrom down, sindrom tumer.

2. Lingkungan

Lingkungan merupakan faktor yang sangat menentukan tercapai atau tidaknya

potensi bawaan.

Faktor lingkungan ini secara garis besar menjadi :

a. Faktor lingkungan yang mempengaruhi anak pada waktu masih di dalam

kandungan (pranatal).

Page 4: ASkeb DDTK

b. Faktor lingkungan yang mempengaruhi tumbuh kembang anak setelah

lahir (post natal).

Keterangan :

a. Factor lingkungan prenatal

Faktor lingkungan prenatal berpengaruh terhadap tumbuh kembang

janin mulai dari konsepsi sampai lahir, antara lain :

1. Gizi pada waktu hamil

Gizi ibu yang jelek sebelum terjadinya kehamilan maupun pada

waktu sedang hamil, lebih sering menghasilkan bayi BBLR atau

mati dan jarang menyebabkan cacat bawaan. Di samping itu pula

menyebabkan hambatan pertumbuhan otak janin anemia pada

BBLR.

2. Mekanis

Trauma dan cairan ketuban yang kurang dapat menyebabkan

kelainan pada bayi yang akan dilahirkan.

3. Toksin atau zat kimia

Obat-obatan seperti thalidomide, phenetoin, metadion, obat-

obatan anti kanker yang dapat menyebabkan kelainan bawaan.

Demikian pula dengan ibu hamil yang perokok berat atau

peminum alkohol kronis sering melahirkan bayi BBLR lahir mati

atau cacat.

4. Endokrin

Hormon-hormon yang mungkin pada pertumbuhan janin adalah

somatropin, hormone placenta, hormon tiroid somatropin

(growth hormon) disekresi oleh kelenjar hipofisis janin sekitar

minggu ke 9 produksinya terus meningkat sampai minggu ke 20

selanjutnya menetap sampai lahir.

5. Radiasi

Radiasi pada janin sebelum umur kehamilan 18 bulan dapat

menyebabkan kematian janin kerusakan otak atau cacat bawaan

lainnya.

6. Infeksi

Infeksi intra uterin yang sering menyebabkan cacat bawaan

adalah TORCH. Sedangkan infeksi yang lainnya dapat

menyebabkan penyakit pada janin adalah varisela, malaria,

influenza dan virus hepatitis.

7. Stres

Page 5: ASkeb DDTK

Stress yang dialami ibu pada waktu hamil dapat menyebabkan

tumbuh kembang janin, antara lain cacar bawaan, kelainan

kejiwaan dan lain-lain.

8. Imunitas

Rhesus atau ABO Inkomtabilitas sering menyebabkan abortus,

hidro fetalis, kern ikterus atau lahir mati.

9. Anoksia Embrio

Menurunnya oksigenasi janin melalui gangguan pada placenta

atau tali pusat menyebabkan BBLR.

b. Faktor Lingkungan Post Natal

Lingkungan post natal yang mempengaruhi tumbuh kembang anak

secara umum dapat digolongkan menjadi :

1. Lingkungan Biologis

a. Ras suku bangsa

Bangsa kulit putih atau eropa mempunyai pertumbuhan

somatik yang lebih tinggi daripada bangsa asia.

b. Umur

Umur yang paling rawan adalah masa balita, dan oleh karena

itu anak mudah sakit dan mudah terjadi kurang gizi.

c. Gizi

Makanan yang memegang peran sangat penting dalam

tumbuh kembang anak, dimana kebutuhan anak berbeda

dengan orang dewasa, karena makanan bagi anak dibutuhkan

juga untuk pertumbuhan.

d. Pertumbuhan kesehatan

Perawatan kesehatan yang teratur, tidak saja kalau anak sakit,

tetapi pemeriksaan kesehatan dan menimbang anak secara

rutin setiap bulan, akan menunjang pada pertumbuhan dan

perkembangan anak.

2. Faktor fisik, antara lain :

a. Cuaca, musim, keadaan geografis suatu daerah

Musim kemarau yang panjang dapat berdampak pada tumbuh

kembang anak antara lain sebagai akibat gagalnya panen,

sehingga banyak anak yang kurang gizi.

b. Sanitasi

Page 6: ASkeb DDTK

Sanitasi lingkungan memiliki peran yang cukup dominan

dalam penyediaan lingkungan yang mendukung kesehatan

anak dan tumbuh kembangnya.

c. Keadaan rumah

Keadaan perumahan yang layak dengan kontraksi bangunan

yang tidak membahayakan penghuninya, serta tidak penuh

sesak akan menjamin kesehatan penghuninya.

d. Radiasi

Tumbuh kembang anak dapat terganggu akibat adanya

radiasi yang tinggi.

3. Faktor Psikososial, antara lain :

a. Stimulasi

Stimulasi merupakan hal yang penting dalam tumbuh kembang anak.

Anak yang mendapat stimulasi yang terarah dan teratur akan lebih cepat

berkembang dibandingkan dengan anak yang kurang atau tidak mendapat

stimulasi.

b. Motivasi Belajar

Motivasi belajar dapat ditimbulkan sejak dini, dengan memberikan

lingkungan yang kondusif untuk belajar, misalnya adanya sekolah yang

tidak terlalu jauh, buku-buku, suasana yang tenang serta sarana lainnya.

c. Ganjaran ataupun hukuman yang wajar

Kalau anak berbuat benar, maka wajib kita memberi ganjaran, misalnya

pujian, ciuman, belaian, tepuk tangan dan sebagainya.

d. Kelompok sebaya

Untuk proses sosialisasi dengan lingkungan anak memerlukan teman

sebaya. Tetapi perhatian dari orang tua tetap dibutuhkan untuk memantau

dengan siapa anak tersebut bergaul.

e. Stress

Stress pada anak juga berpengaruh terhadap tumbuh kembangnya,

misalnya anak akan menarik diri, rendah hati, terlambat bicara, nafsu

makan menurun dan sebagainya.

f. Sekolah

Dengan adanya wajib belajar 9 tahun sekarang ini, diharapkan setiap anak

mendapatkan kesempatan duduk dibangku sekolah minimal 9 tahun.

Sehingga dengan mendapat pendidikan yang baik maka diharapkan

meningkatkan hidup anak-anak tersebut.

Page 7: ASkeb DDTK

g. Cinta dan kasih sayang

Salah satu hak anak adalah hak untuk dicintai dan dilindungi.

h. Kualitas interaksi anak-orang tua

Interaksi timbal balik antara anak dan orang tua, akan menimbulkan

keakraban dalam keluarga.

4. Faktor keluarga dan adapt istiadat, antara lain :

a. Pekerjaan atau pendapatan keluarga

Pendapatan keluarga yang memadai akan menunjang tumbuh kembang

anak karena orang tua dapat menyediakan semua kebutuhan anak baik

yang primer maupun sekunder.

b. Pendidikan ayah dan ibu

Pendidikan orang tua merupakan salah satu faktor yang penting dalam

tumbuh kembang anak.

c. Jumlah saudara

Jumlah anak yang banyak pada keluarga dan keadaan sosial ekonominya

cukup akan mengakibatkan kurangnya perhatian dan kasih saying di

terima anak.

d. Jenis kelamin dalam keluarga

Pada masyarakat tradisional, wanita mempunyai status yang lebih rendah

dibanding laki-laki, sehingga angka kematian bayi dan mal nutrisi masih

tinggi pada wanita.

e. Stabilitas rumah tangga

Stabilitas dan keharmonisan rumah tangga mempengaruhi tumbuh

kembang anak.

f. Kepribadian ayah atau ibu

Kepribadian ayah dan ibu yang terbuka tentu pengaruhnya berbeda

terhadap tumbuh kembang anak bila dibandingkan dengan mereka yang

kepribadiannya tertutup.

g. Adat istiadat, norma-norma, tabu-tabu

Adat istiadat yang berlaku ditiap daerah akan berpengaruh terhadap

tumbuh kembang anak.

h. Agama

Pengajaran agama harus sudah ditanamkan pada anak-anak sidini

mungkin.

i. Urbanisasi

Page 8: ASkeb DDTK

Salah satu dampak dari urbanisasi adalah kemiskinan dengan segala

permasalahannya.

j. Kehidupan politik dalam masyarakat yang mempengaruhi prioritas

kepentingan anak, anggaran dan lain-lain.

(Soetjiningsih, hal 2-11)

Dalam perkembangan anak terdapat masa kritis, dimana diperlukan

rangsangan atau stimulus yang berguna untuk potensi perkembang, sehingga

perlu mendapatkan perhatian. Psikososial sangat dipengaruhi lingkungan dan

interaksi anak dengan orang tuanya atau orang dewasa lainnya.

Ada berbagai macam tes perkembangan yang sering digunakan dalam

menilai perkembangan anak yaitu :

1. Skala Yaumil – Mimi

Perkembangan mental

Gerakan-gerakan kasar dan halus, emosi, sosial, perilaku bicara :

a. Lahir sampai 3 bulan

- Belajar mengangkat kepala

- Belajar mengikuti objek dengan matanya

- Melihat kemuka orang dengan tersenyum

- Bereaksi terhadap suara atau bunyi

- Mengenal ibunya dengan penglihatan, penciuman, pendengaran

dan kontak

- Menahan barang yang dipegangnya

- Mencegah spontan

b. Dari 3 sampai 6 bulan

- Mengangkat kepala 80 derajat dan mengangkat dada dengan

bertopang dada

- Mulai belajar meraih benda-benda yang ada dalam jangkauan atau

diluar jangkauannya

- Menaruh benda-benda dimulutnya

- Berusaha memperluas lapangan pandangan

- Tertawa dan menjerit karena gembira bila anak bermain

- Mulai berusaha mencari barang-barang yang hilang

c. Dari 6 sampai 9 bulan

- Dapat duduk tanpa dibantu

- Dapat tengkurap dan berbalik sendiri

- Dapat merangkak meraih benda atau mendekati seseorang

- Memindahkan benda dari satu tangan ketangan yang lain

Page 9: ASkeb DDTK

- Memegang benda kecil dengan ibu jari dan jari telunjuk

- Bergembira dengan melemparkan benda-benda

- Mengeluarkan kata-kata tanpa arti

- Mengenal muka anggota-anggota keluarga dan takut kepada orang

asing atau orang lain

- Mulai berpartisipasi dalam permainan tepuk tangan dan sembunyi-

sembunyian

d. Dari 9 sampai 12 bulan

- Dapat berdiri sendiri tanpa bantuan

- Dapat berjalan dengan dituntun

- Menirukan suara

- Mengulang bunyi yang didengarnya

- Belajar mengatakan satu atau dua kata

- Mengerti perintah sederhana atau larangan

- Memperlihatkan minat yang besar dalam mengeksplorasi

sekitarnya, ingin menyentuh apa saja dan memasukkan benda-

benda kemulutnya

- Berpartisipasi dalam permainan

e. Dari 12 sampai 18 bulan

- Berjalan dan mengeksplorasi rumah serta sekeliling rumah

- Dapat menyusun 2 atau 3 kotak

- Dapat mengatakan 5-10 kata

- Memperlihatkan rasa cemburu dan rasa bersaing

f. Dari sampai bulan

- Naik turun tangga

- Menyusun 6 kotak

- Menunjuk mata dan hidungnya

- Menyusun dua kata

- Belajar makan sendiri

- Menggambar garis dikertas atau pasir

- Mulai belajar mengontrol buang air besar dan buang air kecil atau

kencing

- Menaruh minat kepada apa yang dikerjakan oleh orang-orang yang

lebih besar

- Memperlihatkan minat kepada anaka laun dan bermain-maian

dengan mereka

g. Dari 2 sampai tahun

Page 10: ASkeb DDTK

- Belajar meloncat, memanjat, melompat, dengan satu kaki

- Membuat jembatan dengan 3 kotak

- Mampu menyusun kalimat

- Mempergunakan kata-kata saya, bertanya, mengerti kata-kata yang

ditunjukkan kepadanya

- Menggambar lingkaran

- Bermaian bersama dengan anak lain dan menyadari adanya

lingkungan lain di luar keluarganya

h. Dari 3 sampai 4 tahun

- Berjalan-jalan sendiri mengunjungi tetangga

- Berjalan pada jari kaki

- Belajar berpakaian dan membuka pakaian sendiri

- Menggambar garis silang

- Menggambar orang hanya kepala dan badan

- Mengenal 2 atau 3 warna

- Bicara dengan baik

- Menyebut namanya, jenis kelamin dan umurnya

- Banyak bertanya

- Bertanya bagaimana anak dilahirkan

- Mengenal sisi atas, sisi bawah, sisi muka dan sisi belakang

- Mendengar cerita-cerita

- Bermain dengan anak lain

- Menunjukkan rasa sayang kepada saudara-saudaranya

- Dapat melaksanakan tugas-tugas sederhana

i. Dari 4 sampai 5 tahun

- Melompat dan menari

- Menggambarkan orang terdiri dari kepala, lengan, badan

- Menggambar segi empat dari segitiga

- Pandai bicara

- Dapat menghitung jari-jarinya

- Dapat menyebut hari-hari dalam seminggu

- Mendengar dan mengulang hal-hal penting dan cerita

- Minat kepada kata baru dan artinya

- Memprotes bila dilarang apa yang diinginkan

- Mengenal 4 warna

- Memperkirakan bentuk dan besarnya benda, membedakan besar

dan kecil

Page 11: ASkeb DDTK

- Menaruh minat kepada aktivitas orang dewasa

(Soetjiningsih, hal 33-35)

Pendidikan atau stimulasi yang perlu diberikan :

a. Akademik sederhana, pengenalan ruang, bentuk, warna, persiapan

berhitung.

b. Pendidikan alam sekitar, sosialisasi. Mengenal lingkungan masyarakat.

c. Menyanyi, menggambar.

d. Bermain bebas untuk mengembangkan fantasi dan memperkaya

pengalaman.

e. Bahasa : bercakap-cakap, membaca gambar, bercerita, mengucap syair

sederhana.

f. Membuat permainan kertas.

g. Bermain musik.

h. Mengenal tugas dan larangan.

i. Aktivitas sehari-hari (makan sendiri, minum sendiri, control buang air

kecil dan besar).

2. Tes DDTK

a. Pengertian

DDTK adalah kegiatan / pemeriksaan untuk menemukan secara dini

adanya penyimpangan tumbuh kembang pada balita dan anak

prasekolah.

b. Tehnik DDTK

Untuk skrinning awal, petugas kesehatan menggunakan

pedoman untuk deteksi dini yang meliputi :

a. Berat badan menurut tinggi badan anak (BB terhadap TB)

b. Pengukuran lingkaran kepala anak (BB terhadap TB)

c. Kuesioner praskrinning perkembangan (KPSP)

KPSP merupakan suatu daftar pertanyaan singkat yang ditujukan

pada orang tua dan dipergunkan sebagai alat untuk melakukan

skrinning pendahuluan untuk perkembangan nak usia (3 bulan – 6

tahun)

d. Kuesioner perilaku anak prasekolah (KPAP)

KPAP adalah sekumpulan perilaku yang dipergunakan sebagai alat

untuk mendeteksi secara dini kelainan-kelainan pada anak

prasekolah (usia 3 – 6 tahun) kuesioner ini berisi 30 perilaku yang

perlu ditanyakan satu persatu pada orang tua.

Page 12: ASkeb DDTK

e. Test daya lihat dan tes kesehatan mata naka prasekolah

Test ini merupakan alat untuk memeriksa ketajaman daya lihat

serta kelainan mata pada anak berusia 3-6 tahun, sebagaimana alat

deteksi lainnya tes ini juga digunakan untuk mendeteksi adanya.

Kelainan daya lihat pada anak usia prasekolah secara dini sehingga

bila ada penyimpangan dapat segera ditangani.

f. Test daya dengar

Tanpa pengeluaran yang baik anak tidak dapat belajar berbicara

atau mengikuti pelajaran di skeolah dengan baik. Oleh karena itu

diperlukan deteksi secara dini atas fungsi pendengaran anak

sehingga kemampuan pendengaran dan bicara anak dapat

berkembang dengan baik.

(Nursalam, 2005 : 57).

Page 13: ASkeb DDTK

KONSEP DETEKSI DINI INTERVENSI TUMBUH KEMBANG ANAK USIA

9 BULAN

A. PERKEMBANGAN YANG HARUS DICAPAI PADA BAYI UMUR 9

BULAN

1. Kemampuan Gerakan Halus

a. Stimulasi yang perlu dilanjutkan

- Memegang benda dengan kuat

- Memegang benda dengan kedua tangan

- Mengambil benda-benda kecil

b. Memasukkan Benda Kedalam Wadah

Ajari bayi cara memasukkan mainan atau benda kecil ke dalam suatu

wadah yang dibuat dari karton atau kaleng atau kardus atau botol air

mineral bekas. Setelah bayi memasukkan benda-benda tersebut ke dalam

wadah, ajari cara mengeluarkan benda tersebut dan masukkan kembali.

c. Bermain Genderang

Ambil kaleng kosong bekas bagian atasnya ditutup dengan plastik atau

kertas tebal seperti gendering tunjukkan cara memukul gendering dengan

sendok atau centong kayu hingga menimbulkan suara.

d. Memegang Alat Tulus dan Mencoret-coret

Sediakan krayon dan pensil warna dan kertas bekas diatas meja, ajarkan

bagaimana cara mencoret-coret kertas.

e. Bermain-mainan yang mengapung di air

Buatlah mainan dengan kraton bekas. Biarkan bayi main dengan mainan

tersebut ketika mandi.

f. Membuat bunyi-bunyian

Tangan kanan dan kiri masing-masing memegang mainan (kubus, balok

kecil) Bantu bayi agar membuat bunyian dengan cara memukul-mukul ke-

2 kubus tersebut.

g. Menyembunyikan dan mencari mainan

Sembunyikan mainan atau benda yang disukai bayi dengan cara ditutup

selimut atau Koran, sebagian saja. Tunjukkan pada bayi cara memainkan

mainan tersbeut. Setelah bayi mengerti permaianan ini maka tutup mainan

tersebut dan biarkan ia mencari mainan itu sendiri.

2. Kemampuan Bicara dan Bahasa

a. Stimulasi yang perlu dilanjutkan

Page 14: ASkeb DDTK

- Bicara

- Mengenali berbagai suara

- Mencari sumber suara

- Menirukan kata-kata

b. Menyebutkan nama gambar-gambar di buku atau majalah

Pilih gambar-gambar menarik yang berwarna-warni (misalnya gambar

binatang, kendaraan) dari buku atau majalah. Sebut nama gambar yang

anda tunjukkan kepada bayi. Lakukan stimulasi ini setiap hari dalam

berapa menit saja.

c. Menunjukkan dan menyebutkan nama gambar-gambar

Tempelkan gambar menarik dan berwarna-warni (gambar binatang,

mainan, bunga) pada buku tulis. Ajak bayi melihat gambar-gambar

tersebut, tunjukkan gambar yang anda sebutkan usahakan bayi mau

mengulangi kata-kata.

3. Kemampuan Bersosialisasi dan Kemandirian

a. Stimulasi yang perlu dilanjutkan

- Memberi rasa aman dan kasih sayang

- Mengajak bayi tersenyum

- Mengayun

- Menina bobokan

- Bermainan “Ciluk-Ba”

- Melihat dikaca

b. Permainan “Bersosialisasi”

Ajak bayi bermainan dengan orang lain :

Ketika ayah pergi, lambaikan tangan ke bayi sambil berkata “da…da”.

Bantu bayi dengan gerakkan membalas melambaikan tangan.

(Depkes RI, 20-21)

Alat yang digunakan :

1. Alat peraga benang wol merah, kismis atau manik-manik, kubus warna

kuning merah, hijau, permainan anak, botol kecil, bola tennis, bel kecil,

kertas dan pencil.

2. Formulir KPSP.

3. Buku petunjuk sebagai referensi yang menjelaskan cara-cara melakukan

test dan penilaian.

Page 15: ASkeb DDTK

B. DETEKSI PERTUMBUHAN

Adapun pelaksana dan alat yang digunakan sebagai berikut :

Tingkat Pelayanan Pelaksana Alat yang digunakan

Keluarga masyarakat - Orang tua

- Kader kesehatan

- Petugas PADU,

BKB, TPA, Guru

TK

- KMS

- Timbangan dacin

Puskesmas - Dokter

- Bidan

- Perawat

- Ahli gizi

- Petugas lainnya

- Tabel BB/ TB

- Grafik Lika

- Tibangan

- Alat ukur TB

- Pita ukur lika

Pengukuran berat badan terhadap tinggi badan (BB/TB)

Tujuan : Untuk membantu menentukan status gizi anak, normal, kurus, kurus

sekali atau gemuk

Jadwal pengukuran BB/TB disesuaikan dengan jadwal deteksi dini timbang

balita. Pengukuran dan penilaian BB/TB dilakukan oleh tenaga kesehatan terlatih.

Pengukuran BB :

- Menggunakan timbangan bayi

- Menggunakan timbangan injak

Pengukuran TB :

- Bisa diukur dengan posisi berbaring

- Bisa diukur dengan posisi berdiri

Penggunaan Tabel BB/TB (Direktorat Gizi Masyarakat 2002)

- Ukuran tinggi atau panjang dan timbangan anak sesuai dengan diatas

- Lihatlah kolom tinggi atau panjang badan anak yang sesuai dengan hasil

pengukuran

- Pilih kolom berat badan untuk laki-laki (kiri) perempuan (kanan) sesuai jenis

kelamin anak, cari angka berat badan yang terdekat dengan berat badan anak.

- Dari angka berat badan tersebut, lihat bagian atas kolom untuk mengetahui

angka standart deviasi (SD)

(Depkes RI 2005. Hal 41-42)

Page 16: ASkeb DDTK

KONSEP DASAR MANAGEMENT ASUHAN KEBIDANAN

PADA DETEKSI DINI TUMBUH KEMBANG ANAK (DDTK)

I. PENGKAJIAN

A. DATA SUBYEKTIF

1. Biodata

Nama Anak : Nama Ibu :

Umur : Umur :

Agama : Agama :

Pendidikan : Pendidikan :

Pekerjaan : Pekerjaan :

Alamat :

(Mayes Mary, 1998 : 143)

2. Alasan Datang

Untuk mengetahui tumbuh kembang bayi / anak.

3. Riwayat Kesehatan Yang Lalu

Penyakit-penyakit yang dapat mempengaruhi tumbuh kembang

misalnya:

Kejang dan adanya malnutrisi.

(Soetjiningsih. 1995 : 16)

4. Riwayat Kesehatan Sekarang

Pada saat ini apakah klien sedang mengalami gangguan kesehatan

seperti diare, demam, batuk dan sebagainya.

5. Riwayat Kehamilan, Persalinana dan Nifas

Kehamilan

- Berapa kali ANC

- Ada keluhan / tidak

- Normal / ada komplikasi

Persalinan

- Spontan / buatan

- Aterm / premature

- Penolong

- Tempat persalinan

- Penyulit dalam persalinan

Nifas

Lama ibu memberikan ASI, PASI, obat yang dikonsumsi ibu, dan

sebagainya.

Page 17: ASkeb DDTK

(Soetjiningsih. 1995 : 2 - 3)

6. Riwayat Imunisasi

- Imunisasi yang pernah didapat yaitu :

Imunisasi Hb unijek : pada usia bayi baru lahir 0 – 7 hari.

Imunisasi BCG : umur 1 bulan.

Imunisasi Hb combo : usia 2 bulan dan selanjutnya dengan interval

4 minggu.

Imunisasi polio : usia 2 bulan dan selanjutnya dengan interval

4 minggu.

- Reaksi dari imunisasi yang didapat yaitu :

Saat diinjeksi bayi menangis dan demam bila diberi injeksi Hb combo

namun setelah diberi obat demam dapat menurun dan pada saat di

imunisasi BCG terdapat jendakan dan sikatrik pada lengan kanan.

(Soetjiningsih. 1995 : 17)

7. Riwayat Psikososial

- Keharmonisan hubungan dalam keluarga tersebut.

- Yang merawat bayi dirumah adalah ibu dan neneknya.

(Soetjiningsih. 1995 : 17)

8. Riwayat Pertumbuhan dan Perkembangan

BB : sesuai dengan usia

PB : sesuai dengan usia

Lika : sesuai dengan usia

Lila : sesuai dengan usia

Perkembangan dari usia 6 sampai 9 bulan :

- Dapat duduk tanpa dibantu.

- Dapat tengkurap dan berbalik sendiri.

- Dapat merangkak meraih benda atau mendekati seseorang.

- Memindahkan benda dari satu tangan ke tangan yang lain.

- Mengeluarkan kata-kata yang tanpa arti.

- Mulai berpartisipasi dalam permainan tepuk tangan dan sembunyi-

sembunyian.

(Soetjiningsih. 1995 : 34)

Page 18: ASkeb DDTK

B. DATA OBJEKTIF

Pemeriksaan fisik

KU = baik

BB = 8-9 kg (sesuai dengan usia dan mengikuti pita warna hijau

pada KMS)

TB = > 75 cm

Lika = 45 cm

TTV = N = 120 – 40 x / menit

S = 36,5 – 37, 5oC

RR = 40 – 60 x / menit

(Soetjiningsih, 1995 : 11)

Pemeriksaan khusus :

Inspeksi => Kepala = kulit kepala tidak ada benjolan, rambut

hitam, UUB dan UUK menutup pada usia

(UUB = 1 ½ tahun, UUK = 6 bln)

Muka = tidak oedema, tidak pucat

Mata = simetris, bersih, konjungtiva anemi (-),

sclera ikterus (-)

Telinga = simetris, bersih, tidak ada serumen

Hidung = tidak ada secret, tidak ada polip

Mulut = lidah bersih, gigi pertama tumbuh pada

umur 5-9 bulan

Leher = tidak ada pembesaran kelenjar tyroid

Dada = simetris, tidak ada tarikan dinding dada

Perut = tidak kembung, tidak ada pembesaran

abnormal

Kulit = tidak ada iritasi

Genetalia = jenis kelamin, tidak ada kelainan, anus

berlubang

Ekstremitas atas / bawah =>

Atas = simetris, tidak ada oedema Bawah = simetris, tidak ada oedema

(Barbara bates. 1997 : 26)

Palpasi => Kepala = tidak ada benjolan

Leher = tidak ada pembesaran kelenjar tyroid

Perut = tidak ada nyeri tekan

Kulit = turgor baik (kembali cepat < 2 detik)

Ekstrimitas Atas = tidak ada oedema

Page 19: ASkeb DDTK

Bawah = tidak ada oedema

Perkusi => Reflek patella (+/+)

Auskultasi => - Mendengarkan denyut jantung dengan stetoskop terukur

atau tidak

- Mendengarkan pernapasan bayi dengan stetoskop teratur

atau tidak, adanya bunyi wheezing

(Barbara bates. 1997 : 30)

II. INTERPRETASI DATA

Dx : An / bayi dengan KPSP

Ds : Ibu mengatakan waktunya untuk memeriksakan bayinya

Do : Ku : baik

Kesadaran : CM

TB : sesuai usia (> 75 cm)

BB : sesuai usia (8-9 kg, mengikuti pita warna hijau pada KMS)

Lika : sesuai usia (45 cm)

TTV : N : 120 – 140 x/menit

S : 36,5 – 37,5oC

RR : 40 – 60 x/menit

III. INTERVENSI

Dx : An / by dengan KPSP

Tujuan :

- Mengetahui pertumbuhan dan perkembangan bayi dan balita

- Menemukan secara dini adanya penyimpangan tumbuh kembang

pada bayi dan balita

Kriteria hasil :

KU : baik

Kesadaran : composmentis

TB : sesuai usia (>75 cm)

BB : sesuai usia (8-9 kg, mengikuti pita warna hijau pada KMS)

Lika : sesuai usia (45 cm)

TTV : N : 120 – 140 x/menit

S : 36,5 – 37,5oC

Page 20: ASkeb DDTK

RR : 40 – 60 x/menit

Skor KPSP : sesuai dengan usia => baik : 9 – 10

Intervensi

1. Jalin hubungan baik dengan ibu maupun An/bayi

R / agar lebih kooperatif

2. Observasi klien (KU, kesadaran, BB, TB, Lila, S, N, RR)

R/ mengetahui keadaan klien

3. Beri pertanyaan singkat pada orang tua tentang perkembangan anak

(KPSP)

R/ mengetahui perkembangan anak

4. Jelaskan hasil pemeriksaan

R/ agar ibu itu lebih kooperatif akan tumbuh kembang anak

5. Berikan konseling pada ibu tentang makanan bagi bayi

R/ pertumbuhan dan perkembangan sesuai usia

6. Jelaskan akan cara menstimulasi bayi

R/ agar ibu lebih kooperatif untuk merangsang perkembangan dan

pertumbuhan

7. Jelaskan untuk kunjungan ulang DDTK 6 bulan lagi

R/ agar dapat memantau dengan baik tumbuh kembang bayi

IV. IMPLEMENTASI

Sesuai dengan intervensi

V. EVALUASI

Mengacu pada kriteria hasil dan SOAP

Page 21: ASkeb DDTK

BAB III

TINJAUAN KASUS

Tanggal / jam : 20 - 11 - 2007 / jam 09.30 WIB

Tempat : Puskesmas Suruh – Trenggalek

I. PENGKAJIAN

A. Data Subjektif

1. Biodata

Nama anak : Rio arasantika Nama Ibu : Ny. Devi

Umur : 9 bulan Umur : 22 th

Agama : Islam Agama : Islam

Pendidikan : Belum Pendidikan : SMP

Pekerjaan : Belum Pekerjaan : IRT

Alamat : Suruh RT 13 –

Trenggalek

2. Alasan Datang

Ingin memeriksakan anaknya

3. Riwayat Penyakit Sekarang

Ibu mengatakan anak tidak sedang menderita penyakit batuk, pilek,

demam atau kelainan bawaan sejak lahir

4. Riwayat Penyakit Dahulu

- Pernah masuk RS = tidak pernah

- Penyakit waktu kecil = tidak pernah

- Alergi = tidak ada

5. Riwayat Kehamilan, persalinan dan nifas

Kehamilan

ANC : TM I : 3 x, di BPS

TM II : 3 x, di BPS

TM III : 2 x, di BPS

Keluhan : TM I : mual muntah

TM II : Taa

TM III : Taa

Persalinan

- Spontan

- Aterm

- Penolong : Bidan

- Tempat persalinan : BPS

Page 22: ASkeb DDTK

- Tidak ada penyulit dalam persalinan

Nifas

Ibu memberikan ASI ekslusif selama 6 bulan, masa nifas

berlangsung normal tanpa ada komplikasi.

6. Riwayat Pertumbuhan dan Perkembangan

- Ibu mengatakan bayinya sudah bisa merangkak dan duduk dengan

kepala tegak.

- Ibu mengatakan bayinya sudah bisa mengenali suara dan mencari

sumber suara.

7. Riwayat Imunisasi

Imunisasi yang pernah didapat :

HB unijek 1 x : Tgl 17 – 02 – 2007

BCG : Tgl 19 – 03 – 2007

Hb Combo 1 + Polio 1 : Tgl 20 – 04 – 2007

Hb Combo 2 + Polio 2 : Tgl 19 – 05 – 2007

Hb Combo 3 + Polio 3 : Tgl 20 – 06 – 2007

Reaksi setelah imunisasi yaitu pada imunisasi BCG terdapat sikatrik

pada lengan kanan. Pada DPT anak mengalamai demam, setelah minum

obat sembuh.

8. Riwayat Psikososial

- Hubungan dalam keluarga tersebut harmonis, ila ada orang

disekitarnya bayi diajak komunikasi dengan bahasa bayi.

- Dan yang merawat bayi dirumah adalah ibu dan neneknya.

B. Data Objektik

1. Pemeriksaan Umum

KU : Baik

BB : 8100 gram

TB : 71 cm

Lika : 44 cm

2. Pemeriksaan Khusus

Inspeksi => Kepala = kulit kepala tidak ada benjolan, rambut hitam

Muka = tidak oedema, tidak pucat

Mata = simetris, bersih, konjungtiva anemi, sclera

ikterus

Telinga = simetris, bersih, tidak ada serumen

Hidung = tidak ada secret, tidak ada polip

Page 23: ASkeb DDTK

Mulut = lidah bersih, sudah mulai tumbuh gigi

Leher = tidak ada pembesaran kelenjar tyroid

Dada = simetris, tidak ada tarikan dinding dada

Perut = tidak kembung, tidak ada pembesaran

abnormal

Kulit = tidak ada iritasi

Genetalia = jenis kelamin, tidak ada kelainan, anus

berlubang

Ekstremitas atas / bawah =>

Atas = simetris, tidak ada oedema Bawah = simetris, tidak ada oedema

Palpasi => Kepala = tidak ada benjolan

Leher = tidak ada pembesaran kelenjar tyroid

Perut = tidak ada nyeri tekan

Kulit = turgor baik (kembali cepat < 2 detik)

Ekstrimitas Atas = tidak ada oedema

Bawah = tidak ada oedema

Perkusi

Tidak dikaji

Auskultasi

Tidak dikaji

3. Pemeriksaan Penunjang

Tidak dilakukan

4. Pemeriksaan Pertumbuhan dan Perkembangan Anak

BB : 8100 gram TB / BB a. Gemuk b. Normal c. Kurus

TB : 71 cm d. Kurus sekali e. Rujuk ya / tidak

Lingkar kepala 44 cm LKA/LI : a.Normal b.Mikrosefal

b. makrosefal d.Rujuk ya/tidak

KPSP pada bayi umur 9 bulan

1. Pada posisi bayi terlentang pegang kedua

tangannya lalu tarik perlahan-lahan ke posisi

duduk. Dapatkah bayi mempertahankan

lehernya secara kaku seperti gambar di sebelah

kiri? Jawab tidak bila kepala bayi jatuh

kembali seperti gambar sebelah kanan.

Gerak kasar Ya

Tidak

2. Pernahkah anda melihat bayi memindahkan Gerak halus Ya

Page 24: ASkeb DDTK

mainan atau kue kering dari satu tangan ke

tangan yang lain? Benda-benda panjang seperti

sendok atau kerincing bertangkai tidak ikut

dinilai.

3. Tarik perhatian bayi dengan memeprlihatkan

selendang, sapu tangan atau serbet, kemudian

jatuhkan kelantai. Apakah bayi mencoba

mencarinya? Misalnya bayi mencari dibawah

meja atau dibelakang kursi.

Gerak halus Ya

Tidak

4. Apakah bayi dapat memungut dua benda

seperti mainan kue kering, dan masing-masing

tangan memegang satu benda pada saat yang

sama? Jawab tidak bila bayi tidak pernah

melakukan perbuatan ini.

Gerak halus Ya

5. Jika anda mengangkat bayi melalui ketiaknya

keposisi berdiri, dapatkah ia menyangga

sebagian berat badan dengan kedua kakinya?

Jawab ya bila ia mencoba berdiri dan sebagian

berat abdan tertumpu pada kedua kakinya.

Gerak kasar Ya

6. Dapatkah bayi memungut dengan tangannya

benda-benda kecil seperti kismis, kacang-

kacangan, potongan biscuit dengan gerakan

miring atau menggapai seperti gambar.

Gerak halus Ya

Tidak

7. Tanpa disangga oleh bantal, kursi atau dinding,

dapatkah bayi sudah duduk sendiri selama 60

detik?

Gerak kasar Ya

Tidak

8. Apakah bayi dapat makan kue kering sendiri Sentralisasi dan kemandirian

Ya

Tidak

9. Pada waktu bermain sendiri dan anda diam-

diam datang berdiri dibelakangnya seperti

mendengar kedatangan anda? Suara keras tidak

ikut dihitung. Jawab ya hanya jika anda

melihat reaksinya terhadap suara yang perlahan

atau bisikan.

Bicara dan bahasa

Ya

Tidak

10. Letakkan suara mainan yang diinginkannya

diluar jangkauan bayi apakah ia mencoba

mendapatkannya dengan mengulurkan lengan

Gerak halus Ya

Tidak

Page 25: ASkeb DDTK

dan badannya.

Instrumen tes daya dengar (TTD) menurut umur anak 9 bulan

1. Pada waktu bayi sedang tidur, kemudian anda berbicara atau

membuat kegaduhan apakah akan bergerak atau terbangun dari

tidurnya?

Ya

Tidak

2. Pada waktu bayi tidur terlentang dan anda duduk didekat kepala

bayi pada posisi yang tidak terlihat oleh bayi, kemudian anda

bertepuk tangan dengan keras, apakah bayi terkejut atau

mengedipkan matanya menegangkan tubuh sambil mengangkat

tangannya ketas?

Ya

Tidak

3. Apakah ada suara nyaring (suara batuk, suara anjing, piring jatuh

kelantai dan lain-lainnya) apakah bayi terkejut atau terlompat?

Ya

Tidak

4. Anda berada disisi yang tidak terlihat oleh bayi, sebut namanya

atau sembunyikan sesuatu, apakah bayi memalingkan kepala

mencari sumber suara?

Ya

Tidak

Kesimpulan hasil pemeriksaan :

Bayi “R” pertumbuhan dan perkembangannya normal sesuai dengan usianya.

II. IDENTIFIKASI DIAGNOSA / MASALAH

DS : Ibu mengatakan anaknya umur 9 bulan 5 hari

Ibu mengatakan ingin mengimunisasikan anaknya

Ibu mengatakan berat badan anaknya naik

Ibu mengatakan anaknya sudah bisa tengkurap dan berbalik sendiri

DO : BB : 8100 gram

S : 71 cm

Lika : 44 cm

Gigi : sudah tumbuh 1 buah bagian bawah

Gerak kasar : Bayi bisa tengkurap dan berbalik sendiri, duduk

sendiri.

Gerak halus : Bayi dapat memungut mainan sendnri, bila melihat

sapu tangan terjatuh kelantai bayi berusaha mencari.

Sosialisasi : Bayi dapat makan kue kering sendiri.

dan Kemandirian

Bicara dan bahasa : Ketika ada suara bayi menengok untuk mencarinya

Sosialisasi : Ketika melihat mainan di luar jangkauan bayi, maka

Page 26: ASkeb DDTK

dan kemandirian

bayi mengulurkan tangan dan badannya

:

DX : By R umur 9 bulan dengan pertumbuhan dan perkembangan anak

normal sesuai dengan umurnya.

III. ANTISIPASI DIADNOSA / MASALAH POTENSIAL

-

IV. KEBUTUHAN SEGERA

-

V. INTERVENSI

Dx : By R umur 9 bulan dengan pertumbuhan dan perkembangan anak

normal sesuai dengan umurnya.

Tujuan : Mempertahankan keadaan anak yang sudah normal agar

tumbuh kembang sesuai dnegna usia anak.

Kriteria hasil : - Pertumbuhan dan perkembangan anak sesuai dengan

umurnya.

- Ibu aktif ke posyandu.

- Ibu bisa memberikan makanan tambahan sesuai umur.

- Ibu bisa memberikan stimulus / rangsangan pada anak

sesuai umur.

Intervensi :

1. Menjelaskan pada ibu tentang manfaat dari penilaian perkembangan dengan

menggunakan metode DDITK.

R/ Ibu dapat mengerti dan bisa koordinasi dengan petugas.

2. Jelaskan pada ibu tentang hasil pemeriksaan dengan menggunakan metode

DDITK.

R/ Ibu dapat mengetahui kondisi anaknya tentang pertubuhan dan

perkembangannya.

3. Sarankan ibu untuk tetap memberikan stimulus / rangsangan untuk

mempertahankan pertumbuhan dan perkembangan anak.

R/ mempertahankan perkembangan anak sesuai dengan usia.

4. Anjurkan ibu untuk menimbang berat badan bayinya setiap bulan di

Posyandu.

Page 27: ASkeb DDTK

R/ memantau pertumbuhan dan perkembangan anaknya.

5. Beri KIE pada ibu tentang gizi dan pemberian makanan tambahan pada anak

sesuai umur.

R/ ibu dapat mengetahui dan mengerti tentang gizi yang dibutuhkan anak

serta tentang pemberian makanan tambahan pada anak sesuai umur.

VI. IMPLEMENTASI

DX : By “R” umur 9 bulan dengan pertumbuhan dan perkembangan

anak normal sesuai dengan umurnya.

1. Menjelaskan pada ibu tentang manfaat dari penilaian perkembangan dengan

menggunakan metode DDITK sangat diperlukan karena apabila ada

keterlambatan perkembangan dapat segera dikonsultasikan dan segera dapat

dilakukan pengobatan.

2. Menjelaskan pada ibu tentang hasil pemeriksaan DDITK bahwa hasil

pemeriksaan adalah normal dan tubuh kembang anak sesuai dengan usia.

3. Menyarankan pada ibu untuk tetap memberikan stimulus / rangsangan untuk

mempertahankan pertumbuhan dan perkembangan anak. Misal pada usia 9

bulan stimulasi yang perlu dilanjutkan yaitu memegang benda dengan kedua

tangan, mengenalkan berbagai suara, mengajak bermainan “Ciluk-Ba”.

4. Menganjurkan ibu untuk rutin menimbangkan berat badan bayi di Posyandu

setiap bulan untuk memantau pertumbuhan dan perkembangan anak.

5. Memberikan KIE pada ibu tentang gizi anak dan tentang pemberian

makanan tambahan pada anak sesuai umur. Misal pada usia 9 bulan

diberikan makanan tambahan nasi tim, bolu kecil.

VII. EVALUASI

Tgl : 20 – 11 – 2007

Jam : 10.00 WIB

S = - Ibu mengatakan ankanya sudah dideteksi dini pada pertumbuhan

dan perkembangan.

- Ibu mengatakan bahwa hasil DDITK anaknya adalah normal.

- Ibu mengatakan mengerti tentang saran yang telah disampaikan

yaitu tentang stimulus / rangsangan yang harus tetap diberikan.

- Ibu mengatakan akan rutin untuk menimbangkan berat badan

bayinya di Posyandu setiap bulan.

- Ibu mengatakan telah mendapatkan penjelasan tentang gizi dan

tentang pemberian makanan tambahan pada anak.

Page 28: ASkeb DDTK

O = - Sudah dilakukan DDITK pada anak.

- Menjelaskan pada ibu bahwa hasil DDITK yang telah dilakukan

pada anak adalah normal.

- Memberikan saran pada ibu untuk tetap memberikan

stimulus/rangsangan pada anak.

- Menganjurkan ibu supaya rutin ke Posyandu setiap bulan.

- Memberikan KIE tentang gizi anak.

A = DDITK dengan hasil normal.

P = Lakukan DDITK lagi 6 bulan berikutnya.

- Motivasi ibu supaya aktif membawa anak ke Posyandu.

- Beri KIE tentang gizi dan pemberian makanan tambahan sesuai

umur.

BAB IV

PEMBAHASAN

Page 29: ASkeb DDTK

Dari hasil pengkajian dan pemeriksaan yang terdiri dari :

Pengukuran BB dan TB, Tes DDITK meliputi gerak dasar, gerak halus,

sosialisasi dan kemandirian, bicara dan bahasa, dan TDD yang dilakukan pada bayi

“R” didapatkan hasil bahda pertumbuhan dan perkembangan normal sesuai dengan

usia.

Dalam kasus ini bayi “R” sudah dapat tengkurap, berbalik sendiri, bayi dapat

memungut mainan sendiri, bila melihat sapu tangan jatuh kelantai bayi berusaha

mencari, bayi dapat makan kue kering sendiri, ketika ada suara bayi menengok untuk

mencarinya, ketika melihat mainan diluar jangkauan bayi, maka bayi mengulurkan

tangan dan badan.

Dapat disimpulkan bahwa antara teori dan kasus tidak ditemukan

kesenjangan, hal ini berarti bahwa bayi “R” normal.

Maka diharapkan bahwa ibu tetap mempertahankan keadaan anaknya yang

sudah normal agar tumbuh kembangnya sesuai dengan usia anak, yaitu dengan upaya

selanjutnya bahwa ibu harus tetap memberikan stimulus/rangsangan pada anak serta

ibu harus lebih memperhatikan gizi anak agar tumbuh kembang anak sesuai dengan

usia.

BAB V

PENUTUP

Page 30: ASkeb DDTK

A. KESIMPULAN

Setelah dilakukan asuhan kebidanan mahasiswa dapat melaksanakan

pengkajian yaitu dalam pengkajian didapatkan dari data subjektif, ibu

mengatakan anak dalam keadaan sehat dan dari data objektif didapatkan dari

hasil pengamatan dan pemeriksaan melalui pemeriksaan fisik dan DDITK yang

didapatkan hasil normal. Kemudian ditetapkan diagnosa, diagosa yang

didapatkan yaitu By “R” umur 9 bulan dengan pertumbuhan dan perkembangan

anak normal sesuai dengan umurnya. Pada antisipasi diagnosa / masalah

potensial tidak ditemukan masalah sehingga tidak dilakukan kebutuhan segera.

Maka dari diagnosa kemudian ditetapkan intervensi sesuai dengan diagnosa dan

mengimplementasikan rencana tersebut setelah diimplementasikan kemudian

dilakuakna evaluasi dari tindakan yangteah dilakukan yaitu setelah diberi

penjelasan tentang hasil DDITK, ibu mengatakan mengerti bahwa hasil DDITK

anak adalah normal.

B. SARAN

1. Mahasiswa

Diharapkan mengerti dan mengetahui tahap-tahap pertumbuhan dan

perkembangan anak.

2. Keluarga

- Timbang bayi ke Posyandu setiap bulan untuk mengetahui

pertumbuhannya.

- Berikan rangsangan yaitu mengajak anak berkomunikasi, bermain untuk

merangsang perkembangan.

3. Petugas

Memberikan dorongan / motivasi pada ibu untuk selalu mempertahatikan

semua pertumbuhan dan perkembangan yang dialami anak.

DAFTAR PUSTAKA

Page 31: ASkeb DDTK

FK – UI. 1995. Ilmu Kesehatan Anak Jilid I. Jakarta : Bagian Ilmu Kesehatan FK

UI.

Soetjiningsih. 1995. Tumuh Kembang anak. Jakarta : EGC.

Siti Rahayu Haditono. 2002. Psikologi Perkembangan : UGM

Page 32: ASkeb DDTK

PENILAIAN PERKEMBANGAN

PADA By “R”

USIA 9 BULAN DENGAN MENGGUNAKAN DDITK

DI PUSKESMAS SURUH – TRENGGALEK

Oleh :

DWI ANGGUN L.

NIM. 0561022

PROGRAM STUDI D-IV KEBIDANAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS KADIRI

2008