Bab 2 Audit Terhadap Siklus pendapatan

Embed Size (px)

Citation preview

  • 5/11/2018 Bab 2 Audit Terhadap Siklus pendapatan

    1/30

    8abA u d i t T e r h a d a p S i k l u s P e n d a p a t a n

    PEMBAHASAN BAB INI MELlPU"n:1. Latar belakang pennasalahan audit terbadap siklus pendapatan2. Pemahaman terhadap struktur pengendalian intern dalam siklus pendapatan3. Audit terhadap transaksi dalam sistem penjualan kredit4. Audit terhadap transaksi dalam sistem penerimaan kas5. Audit terhadap transaksi penyesuai penjualan6. Audit subtansi terhadap saldo piutang

    33

  • 5/11/2018 Bab 2 Audit Terhadap Siklus pendapatan

    2/30

    Audit terhadap siklus pendapatan rnencakup dua pendekatan yaitu pengujian kepatuhandan pengujian subtansi. Pengujiankepatuhan bertujuan untuk rnernahami strukturpengendalianintern terhadap siklus penjualan, yang selanjutnya digunakan sebagai dasar pengujiansubtansi. Pengujian subtansi dirnaksudkan untuk rnelakukan verifikasi terhadap kelayakanjurnlah rupiah serta kesesuaian penyajiannya dengan prinsip akuntansi yang lazirn diterapkandi Indonesia. Kedua pendekatan ini sang at berbeda dalam irnplernentasinya, sehinggaprogram audit untuk kedua pendekatan tersebut juga sangat berbeda.

    Sebelurn rnernbahas lebih lanjut siklus pendapatan ini, terlebih dahulu perlu dijelaskanpengertian pendapatan dan penghasilan. Pendapatan rnerupakan terjernahan dari istilahrevenue yang rnerupakan pendekatan gross, sedangkan penghasilan rnerupakan penterjernahanistilah income yang rnerupakan pendekatan netto. Dengan pengertian peristilahan tersebutistilah revenue cycle diterjernahkan dengan istilah siklus pendapatan. Istilah penerirnaandigunakan untuk rnenterjernahkan istilah receipt dalam cash receipt, sehingga cash receiptditerjernahkan dengan istilah penerirnaan kas.

    Dalam bab ini, sistern penjualan tunai tidak dibahas rnengingat keterbatasan ruanglingkup pernbahasan. Dengan dernikian penulisan hanya rnernbahas salah satu aspek yaitusis tern penjualan kredit saja. Sistern penjualan kredit rnenjadi rnateri bahasan denganpertirnbangan sebagian besarperusahaan rnenggunakan rnekanisrne penjualan kredit. Pernbacabuku ini dipersilahkan untuk lebih teliti dalam rnengadabtasi audit terhadap sistern penjualankerdit dalarn rangka audit terhadap sistern penjualan tunai yang ada pada departernent store,pasar swalayan dan lain-lain.Transaksi penjualan dalam suatu perusahaan rnengakibat transfer kekayaan (dalarn halini barang-barang atau jasa-jasa) kepada pihak lain dan rnengakibatkan terbentuknyaaktiva baru berupa kas atau piutang dagang. Meskipun dernikian harus disadari bahwaproses penjualan tidak selalu akan rnengakibatkan terbentuknya aktiva barn tersebut,mengingat dalarn penjualan sering terjadi kegagalan atau pernbatalan dari pihak pelanggan.Oleh karena itu dalarn siklus pendapatan diternukan adanya transaksi penyesuai penjualan(sales adjustment). Sebagai akibatnya siklus pendapatan juga terbentuk dari beberapasistern yang antara lain:a. Sistern Penjualan (kredit dan tunai)b. Sistern Penerirnaan Kasc. Penyesuai penjualan yang rneliputi potongan penjualan, return and allowance, dan

    rekening uncollectible.Ke tiga subsistern tersebut di atas, secara bersama-sama rnernbentuk siklus pendapatan.

    Ditinjau dari sudut pandang auditor ketiganya rnenjadi satu kesatuan proses audit yangdengan sendirinya rnudah rnengikuti jejak transaksi dari satu sistern ke sistern lainnya.

    Rekening-rekening yang terkait dengan siklus pendapatan rneliputi:Penjualan (Sales) Piutang Dagang (account receivable)Kos Penjualan (cost of sales) Persediaan (inventory)Kas Potongan Penjualan

    34

  • 5/11/2018 Bab 2 Audit Terhadap Siklus pendapatan

    3/30

    Pencadangan dan kembalian penjualan Kerugian piutang (bad-debts expence)Pencadangan kerugian piutang (allowance for uncollectible accounts)Semua rekening-rekening tersebut di atas dipengaruhi secara langsung oleh transaksisiklus pendapatan. Dengan dernikian besarnya jumlah rupiah yang disajikan dalam rekening-

    rekening tersebut saling berrelasi dan saling mempengaruhi. Perubahan jumlah rupiah dalamrekening yang satu akan mempengaruhi rekening yang lain.A. PERMASALAHAN AUDIT TERHADAP SIKLUS PENDAPATAN

    Pembahasan dalam subbab ini meliputi tiga aspek yaitu tujuan audit, rnaterialitas danrisiko audit, dan peneJaahan terhadap struktur pengendelian intern.1. Tujuan AuditTujuan audit terhadap transaksi siklus pendapatan adalah untuk memperoleh buktibahwa saldo-saldo dan transaksi yang terkait dengan siklus pendapatan memperoleh assersiyang bekecukupan (significant assertion) dari manajemen. Assersi tersebut menunjukkanderajat tanggung jawab manajemen terhadap informasi keuangan yang secara eksplisitdinyatakan dalam laporan keuangan. Tujuan auditor dalam rangka audit terhadap assersimanajemen tersebut, antara lain:a. Esistensi atau okurensi (existence or occurence), yang meliputi:

    a. Pencatatan transaksi penjualan tercerminkan pada barang-barang yang dikirimkankepada pembeli dalam peri ode yang diaudit.

    b. Pencatatan transaksi penerimaan kas tercerminkan pada penerimaan kas dalamperiode penjualan kredit serta penerimaan kas.

    c. Pencatatan transaksi penyesuai penjualan telah memperoleh persetujuan dari pejabatyang berwenang.

    d. Pencatatan saldo piutang dagang benar-benar mencerminkan jumlah yang rnenjadihak perusahaan untuk peri ode yang diaudit.

    b. Kesempurnaan (completeness), yang meliputi:a. Semua transaksi penjualan kredit, penerimaan kas, penyesuai penjualanmencerminkan aktivitas yang terjadi dalam peri ode yang diaudit.b. Piutang dagang melipuiti semua klaim kepada pelanggan pada saat tanggal neraca.c. Hak-hak dan kewajiban (rights and obligations),

    Piutang dagang benar-benar mencerminkan hak yang secara hukum merupakantagihan kepada pihak kedua.

    d. Penilaian atau alokasi (valuation or allocation), yang meliputi:a. Semua transaksi penjualan kredit, penerimaan tunai, penyesuai penjualan telah

    dicatat dalam jurnal dengan cermat.b. Saldo rekening piutang dagang benar-benar mencerminkan hak netto kepadapelanggan dan jumlahnya cocok dengan saldo buku pembantu piutang.

    35

  • 5/11/2018 Bab 2 Audit Terhadap Siklus pendapatan

    4/30

    c. Rekening pencadangan kerugian piutang benar-benar mencerminkan adanyapenaksiran yang reasonable (masuk akal) sehinggga perbedaan antara piutanggroos dengan piutang netto dapat tergambar dengan masuk akal.

    e. Presentasi dan pengungkapan (presentation and disclosure), yang meliputi:a. piutang dagang diidentifikasi dan diklasifikasi dengan layak dalam neraca.b. Pengungkapan yang memadai terhadap piutang dagang yang digunakan sebagai

    jaminan.c. Penjualan, potongan penjualan. kembalian penjualan, dan pencadangan

    penjualan, dan kerugian piutang diidentiftkasi dengan cermat dan diklasifikasidalam statemen penerimaan (income statement)

    2. Materialitas, Risiko, dan Strategi AuditSumber utama pendapatan suatu perusahaan berasal dari transaksi penjualan baikbarang maupun jasa. Pendapatan ini merupakan komponen utama dalam membentukpenghasilan (income). Proses penjualan barang atau jasa dapat dilakukan melalui dua carayaitu penjualan tunai yang menghasilkan penerimaan tunai, dan penjualan kredit yangmenghasilkan piutang dagang. Hampir semua operasi perusahaan dilakukan denganpenjualan kredit, dengan tujuan menghasilkan perputaran barang dagangan yang lebihcepat. Hal ini mengakibatkan jumlah saldo piutang dalam neraca menjadi relatip besar.Besarnya saldo piutang tersebut menghasilkan beberapa masalah dalam pengelolaanpiutang (tagihan) kepada pihak lain. Permasalahan yang muncul disebab-kan olehkemungkinan adanya piutang yang tidak tertagih, kemungkinan penyajian saldo piutangyang terlalu tinggi, adanya piutang fiktip dan lain-lain.

    Dengan keadaan digambarkan seperti di atas kesalahan penyajian piutang dagangmengandung risiko salah saji yang sangat besar. Mengingat tingkat risiko melekat (inherentrisk) yang sangat tinggi, beberapa perusahaan memperluas prosedur struktur pengendalianintern guna mendeteksi kesalahan-kesalahan tersebut. Dalam beberapa kasus, diperlukanadanya pengurangan yang sukup berarti terhadaprisiko pengendaiian terhadap eksistensi danokurensi, kesempurnaan, dan penilaian atau alokasi yang berkaitan dengan asersi terhadapsaldo ataupun transaksi siklus pendapatan. Strategi audit yang harus dilakukan oleh auditordengan pendekatan mencari tingkat risiko pengendaiian yang rendah. Langkah-langkah danpengambilan keputusan digambarkan dalam peraga no 2.1.B. PEMAHAMAN TERHADAP STRUKTUR PENGENDALIAN INTERN

    Struktur pengendalian intern siklus transaksi pendapatan meliputi aspek lingkunganpengendalian, sistem akuntansi, dan prosedur pengendalian. Terhadap ketiga aspek terse butauditor harus memperoleh pemahaman sehingga dapat menentukan langkah-langkah yangdipandang perIu dalam melakukan operasi pengauditan.1. Aspek Lingkungan Pengendalian (Control Environtment)

    Pemahaman terhadap lingkungan pengendalian mengharnskan auditor melakukan

    36

  • 5/11/2018 Bab 2 Audit Terhadap Siklus pendapatan

    5/30

    -------------

    Peraga 2.1 Langkah-langkah dalam Pengambilan Keputusan

    Memahami relevansi kebijaksanaan SPI dan proseduryang memadai untuk menentukan rancangan risikopengendalian dengan estimai rendah

    Pemahaman dokumen

    Perencanaan dan uji pengendalian untuk mendukungrancangan risiko pengendalian dengan estimai rendah

    Taksiran design pengendalian yang didasarkan bukti-bukti yang diperoleh mengenai efektifitas operasi

    Taksiran risiko pengendalian dokumen

    Rancangan pengujian subtansi Bentuk pengujian subtansi Waktu penyelenggaraan pengujian subtansi Luasnya pengujian subtansi

    Sumber: Keu, Hal 287

    Revisi rancangantingkat pengujian subtansi

    37

  • 5/11/2018 Bab 2 Audit Terhadap Siklus pendapatan

    6/30

    langkah-Iangkah awal untuk mempelajari bagan organisasi, review terhadap diskripsipekerjaan, dan observasi terhadap performance karyawan kunci dalam menangani tugas-tugas yang dibebankan kepadanya. Auditor harus mewawancarai (inquiries) kepada parapejabat perusahaan untuk mengetahui apa yang menjadi tugas-tugasnya serta wewe-nangyang dimilikinya dan sampai seberapakah tanggungjawabnya. Disamping itu perlu puladiobservasi mengenai jaminan terhadap personel yang menangani penerimaan danpenyimpanan kas. Kebijaksanaan manajemen dalam hak ini akan mendorong karyawanbertindakjujur dan mempunyai integritas yang tinggi pada perusahaan. Apabila karyawanyang menangani transaksi kas beserta penyimpanannya cenderung terancam, dia akancenderung protektif dan akan bertindak curang. Oleh karena itu mereka perlu diwajibkanmenjalankan cuti, adanya rotasi pekerjaan, dan pemeriksaan mendadak dengan maksudagar para personel terdorong untuk bertindak jujur.

    Auditor harus mengetahui metode pengendalian manajemen yang digunakan klien.Apakah menggunakanforcasting penjualan? Apakah tersedia anggaran yang dapat digunakanuntuk mengevaluasi performance? Pertanyaan-pertanyaan semacam ini juga harus diajukankepada manajer yang bertanggungjawab dalam bidangnya masing-masing.2. Sistem Akuntansi (Accounting Systems)

    Pemahaman terhadap sistem akuntansi sangat bermanfaat guna mengetahui metodepengolahan data, dokumen kunci, dan catatan yang digunakan. Gambar 2.2 yang disajikandalam halaman 41 menunjukkan gambaran ringkas bagaimana suatu transaksi ditanganimelalui berbagai prosedurdan penangan pekerjaan operasional. Flowchart tersebut hendaknyadilihat sebagai suatu contoh suatu sistem yang dikerjakan dengan manual. Sistem semacamini mengandalkan kecermatan penanganan transaksi akuntansi pada kecermatan pekerjaanklerikal. Sistem biasanya dirancang secara spesifik untuk suatu perusahaan, yang tentunyadalam kasus yang berbeda akan ditemukan sistem yang berbeda pula.

    Dalam suatu sistem akuntansi yang berbasis komputer, proses pengolahan informasiakan berbeda, yaitu dengan cara memasukkan semua transaksi atau fakta terlebih dahulu kekomputer. Setelah data dimasukkan (fill in), CPU dengan program yang telah dirancangmelakukan fungsi-fungsi pekerjaan klerikal yang ada dalam sistem akuntansi manual. Iniberarti proses penjumalan, pembuatan dokumen, klasifikasi, reklasifikasi rekening, danpelaporannya dilakukan oleh komputer. Dengan bantuan komputer dan paket programkhusus akuntansi, pekerjaan akuntansi menjadi lebih efisien dan menghasilkan informasiyang jauhlebih cepat. Sebagai akibatnya, pada dewasa ini sudah jarang perusahaanmenggunakan sistem akuntansi secara manual tersebut. Hampir semua perusahaan besarsudah menggunakan program aplikasi komputer atau secarakhusus didesign untuk perusahaantersebut.3. Prosedur Pengendalian (Control Procedure)

    Auditor berkepentingan untuk mengetahui apakah prosedur pengendalian dalamperusahaan klien diterapkan dalam penanganan siklus transaksi pendapatan. Prosedurpengendalian mencakup lima kategori, yaitu: adanya otorisasi yang layak, pemisahan tugas,38

  • 5/11/2018 Bab 2 Audit Terhadap Siklus pendapatan

    7/30

    adanya dokumen dan catatan, akses dalam pengendalian, dan adanya prosedur pengecekanoleh individu yang berbeda.

    Peraga 2.2 Bagan Arus Sistem Akuntansi dalam Penanganan Transaksi

    III IPenjualan I Piutang dg. I Kas I I

    - - - - - r . - - -1- ~ I ' : ! - - j_ - ~ II Sales returns_ _ I - . . . . . . . . . . _ I I & allowancesPostingkeBB .........----~-II+.danSLA .----L-i_

    Cadangan keru-I gian piutangL_.I

    Proses manual Penjualan Kredit

    Penyiapan dokumensumber invoicepenjualan

    Penjurnalan

    RekeningPembantuPiutang

    Sumber: Keu, Hal 479

    Penagihan daripelanggan

    remittancedari pelanggan

    Retur penjualanpenghapusan piutang

    kreditmemolkotorisasipenghapusan

    jurnalumum

    39

  • 5/11/2018 Bab 2 Audit Terhadap Siklus pendapatan

    8/30

    C. PENGENDALIAN INTERN TERHADAP TRANSAKSI PENJUALAN KREDITDalam upaya rnernahami sistern pengendalian intern terhadap transaksi penjualan kredit

    ada ernpat hal yang harus senantiasa diperhatikan, yaitu: (a) Catatan dan dokurnen yangdigunakan, (b) Fungsi yang terkait dalam prosedur penjualan kredit, (c) Obtaining andDocumenting the Understanding, dan (d) Assesing Control Risk. Dalam rnelakukanperneriksaan terhadap siklus ini, auditor harus rnernperoleh gambaran yang jelas rnengenaisistern yang berjalan, serta berusaha rnernperoleh keyakinan apakah sistern pengendaliantersebut rnernang benar-benar dilaksanakan dalam operasi transaksi penjualan kredit. Sisterndan prosedur penjualan disajikan dalam Peraga 2.3.1. Catatan dan Dokumen Kunci dalam Siklus Pendapatan

    Dalam sistern penjualan kreditdigunakan berbagai dokurnen rnaupun catatan akuntansiguna rnendokurnentasikan setiap informasi yang terbentuk dalam transaksi penjualan. Dalamsistern ini terdapat beberapa dokumen ataupun catatan yang pada umumnya digunakan gunarnernbentuk sistern pengolahan informasi akuntansi yang rnemadai. Dokumen-dokurnenrnaupun catatan akuntansi tersebut antara lain:a. Customer order, yaitu dokurnen yang dirancang untuk menuliskan pesan pelanggan.

    Dokurnen ini dikeluarkan oleh bagian pemasaran. Dokurnen ini diisi oleh pegawaibagian pemasaran (pelayanankonsumen) berdasarkan surat yang diterima darikonsumenatau rnelalui pernesanan lisan.

    b. Sales order, yaitu dokumen yang dirancang untuk rnenuliskan perintah penjualan darikepala bagian penjualan kepada pejabat bawahan atau bagian-bagian lain yang terkait.

    c. Shipping document, yaitu dokumen yang dirancang untuk menyertai pengiriman barangke alamat pelanggan. Dokumen ini sangat diperlukan oleh bagian pengirirnan barangatau perusahaan pengangkutan (Cargo) yang berfungsi untuk menunjukkan legalitasbarang-barang yang dikirirn.

    d. Sales invoice, yaitu dokurnen yang berfungsi untuk mernberitahukan kepada pelangganbahwa pesanan telah direalisasi. Dokumen ini berisi jumlah rupiah, kesepakatanpenjualan, tanggal penjualan, serta informasi lain yang berfungsi untuk rnernperjelaspesanan dari pelanggan.e. Authorized price list, yaitu dokurnen yang berisi daftar harga yang disetujui sebagaidasar penentuan transaksi penjualan.

    f. Accounts receivable subsidiary ledger, merupakan catatan yang berisi informasi transaksidan saldo untuk rnasing-rnasing pelanggan.

    g. Sales journal, adalah catatan original rnengenai sernua transaksi penjualan.h. Customer montly statement, adalah laporan bulan untuk masing-masing pelanggan

    yang berisi informasi rnengenai saldo awal, mutasi dalam satu bulan, serta jurnlahrupiah saldo akhir.

    2. Fungsi yang TerkaitBerbagai fungsi yang terkait dalarn transaksi penjualan kredit antara lain:a. Penerimaan pesanan dari pelanggan (accepting customer orders ),pesanan dari pelanggan

    40

  • 5/11/2018 Bab 2 Audit Terhadap Siklus pendapatan

    9/30

    ~~~- I

    ~ '-----

    abf) I:f) 01C 1o

  • 5/11/2018 Bab 2 Audit Terhadap Siklus pendapatan

    10/30

    diterima oleh bagian penjualan. Pesanan yang dapat diterima dengan ketentuan yangditetapkan oleh manajemen, sehingga proses penerimaan pesanan dengan mudah dapatdilayani dan diawasi oleh pejabat atasan.

    b. Persetujuan kredit (approving credit), Fungsi ini memberikan persetujuan terhadapkredit yang diberikan kepada para pelanggan. Manajer kredit merumuskan kebijasa-naan pemberian kredit kepada para pelanggan dengan kriteria yang ditetapkan terlebihdahulu. Pemberian kredit untuk pelanggan baru mialnya, melalui proses seleksi danpengarnatan yang cukup lama. Manajer menetapkan berapa pagu kredit yang diberikankepada para pelanggan tersebut.

    c. Penangan penjualan barang (filling sales orders), kebijaksanaan umum mengenaipenangan penjualan, melarang pengiriman ataupun pengeluaran barang dari gudangtanpa disertao dengan perintah penjualan yang disetujui. Prosedur kendalian semacarnini dimaksudkan agar dapat mengamankan agartidak terjadi pemindahan barang-barangdari gudang tanpa persetujuan yang berwenang.

    d. Pengiriman barang (shipping sales orders), fungsi ini menangani proses pengirimanbarang-barang yang dipesan para pelanggan. Pemisahan fungsi operasi (pengiriman)dengan fungsi penyimpanan (gudang) sangat diperlukan guna menciptakan sistempengendalian yang memadai. Termasuk dalam fungsi ini adalah pengiriman dokumenpengiriman barang (bills of lading)

    e. Penagihan (billing customers), fungsi ini menangani pembuatan invois besertapengirimannya kepada pelanggan. Dengan kata lain, bagian yang menangani aktivitasbilling merupakan kegiatan penagihan kepada para pelanggan. Penagihan akan dilakukanoleh bagian ini dengan terlebih dahulu memperhatikan:* semua barang telah dikirimkan kepada pelanggan,* tagihan hanya untuk barang-barang yang benar-benar telah dikirim, dan* harga-harga telah disetujui oleh pejabat atasan yang berwenang. .Dengan memperhatikan proses penagihan mengandung banyak risiko, maka diperlukanpengendalian yang baik guna mengurangi kemungkinan barang dikirim dua kali,penentuan harga yang tidak benar, kesalahan hitung, dan lain sebagainya.

    f. Pencatatan penjualan (recording the sales), fungsi ini ada pada bagian akuntansi yangbertugas melakukan pencatatansecaraformal terhadap transaksi penjualan. Fungsi pencatatandipisahkan dar i fungsi operasional agar tercipta pengawasan intern yang mernadai.

    3. Risiko PengendalianUntuk memahami terhadap munculnya risiko pengendalian, auditor harus merujuk tiga

    langkah yang antara lain: (a) mengidentifikasi kemungkinan salah saji, (b) identifikasipengawasan yang dapat melindungi dan mendeteksi terhadap salah saji, dan (c) memperolehpembuktian terhadap pengujian pengendalian. Kemungkinan yang dapat diperhitungkanterhadap risiko pengendalian transaksi penjualan kredit adalah:a. Penerimaan pesanan dari pelanggan, kemungkinan salah saji dalam bentuk penjualan

    dilakukan untuk pelanggan yang tidak disetujui. Dalam hal ini diperlukan pengawasansebagai berikut:

    42

  • 5/11/2018 Bab 2 Audit Terhadap Siklus pendapatan

    11/30

    * pelanggan adalah orang yang masuk dalam daftar yang disetujui.* setiap order penjualan harus disetujui pejabat atasan yang berwenang.b. Persetujuan kredit, kemungkinan salah saji dalam bentuk penjualan kredit diberikan

    tanpa dimintakan persetujuan dari pejabat atasan yang berwenang. Dalarn hal inidiperlukan pengawasan berikut:* bagian kredit harus melakukan pengecekan semua pelanggan barn.* dilakukan pengecekan terhadap batasan pemberian pagu kredit, pada setiap

    pelanggan.c. Penangan penjualan barang, kemungkinan salah saji dalam bentuk barang yang

    dikeluarkan dari gudang tidak berdasarkan order yang disetujui. Dalam hal ini diperlukanpengawasan terhadap semua barang yang dikeluarkan dari gudang harus mcmperolehpersetujuan dari pejabat atasan.

    d. Pengiriman barang, kemungkinan salah saji dalam bentuk (a) barang yang dikirimmungkin tidak cocok dengan pesanan dari pelanggan, oleh karenanya diperlukan adanyapengecekan oleh pegawai yang independen untuk mengecek barang-barang yang telahdikirim. (b) pengiriman barang yang tidak diotorisasi, yang dikendalikan dengan teknikpernisahan fungsi pengiriman dan operasinya, dan disamping itu perIu diawasi prosespengiriman tagihan pada para pelanggan.

    e. Penagihan, kemungkinan salah saji dalarn bentuk tagihan dibuat untuk penjualan fiktif,demikianjuga beberapa transaksi penjualan pengiriman barang tidak diotorisasi pejabatatasan yang berwenang.

    f. Pencatatan penjualan, kemungkinan salah saji dalarn bentuk invois mungkin tidakdicatat dalarn jumal dan buku pembantunya dan dapat pula invois dicatat dalam rekeningpelanggan yang berbeda. Oleh karena itu diperlukan pejabat yang independen untukmengecek proses pembukuan sertadibuat laporan mutasi saldo masing-masing pelanggansecara periodik.

    D. PENGUJIAN SUBTANSI TRANSAKSI PENERIMAAN KASTransaksi penerimaankas terbentukkarena adanya operasi penjualan tunai dan pelunasan

    utang dari para debitur. Disarnping ada sumber penerimaan kas dari berbagai transaksi nonoperasional, misalnya penerimaan dari penjualan aktiva tetap, penerimaan bunga deposito,penerimaan kas dari aktivitas sekunder, dan lain-lain. Semua penerimaan yang berasal dariaktivitas non operasional diakui berdasarkan pendekatan netto, artinya kos yang membentukpenerimaan tersebut langsung diperhitungkan dan dibebankan dalarn penerimaan kas tersebut.Pengujian transaksi penerimaan kas meliputi berbagai aspek berikut.1. Catatan dan Dokumen yang Vmum

    Dalam sistem penerimaan kas digunakan berbagai dokumen maupun catatan akuntansiguna mendokumentasikan setiap informasi yang terbentuk dalarn transaksi penerimaan kas.Dalarn sistem ini terdapat beberapa dokumen ataupun catatan yang pada umumnya digunakanmembentuk sistem pengolahan informasi akuntansi yang memadai. Dokumen-dokumenmaupun catatan akuntansi terse but antara lain:

    43

  • 5/11/2018 Bab 2 Audit Terhadap Siklus pendapatan

    12/30

    a. Remittance advicec. Cash count sheete. Validated deposit slipg. Cash receipts journal

    b. Prelist,d. Daily cash summaryf. Cash receipts transaction file

    Fungsi dan peranan dokumen-dokumen tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:a. Remittance advice, adalah dokumen yang dikirim kepada pelanggan bersamaan dengan

    invois penjualan yang akan dikembalikan bersamaan dengan pembayarannya. Dokumenini berisi nama pelanggan dan nomor rekeningnya, nomor invois, dan jumlah yangditagihkan. Jika dokumen ini tidak dikembalikan oleh pelanggan, biasanya ada satutembusan yang ditinggal.

    b. Prelist, adalah daftar penerimaan kas (checks) yang diterima melalui surat pos. DiIndonesia pengiriman cek melalui pos tidak lazim. Hal ini sangat berbeda dengan diAmerika Serikat (negara-negara barat) yang masyarakatnya mempunyai kebiasaanmenuliskan checks dengan atas nama untuk membayar kepada pihak lain.

    C. Cash count sheet, yaitu daftar checks dan uang tunai dalam register kas yang digunakanuntuk mencocokkan total penerimaan dengan pita yang tercetak dari register kas.

    d. Daily cash summary, adalah laporan yang berisi total penerimaan kas yang dibuat olehkashir penerimaan kas untuk digunakan mendepositokan uang dan cek yang diterimapada suatu hari.

    e. Validated deposit slip,daftaryang disiapkan oleh penerimasetoran dan dicapoleh bank yangberisi tanggal setoran dan jumlah setoran yang diterima oleh bank. Di Indonesia daftarsemacam ini dikirimkan pada hari berikutnya setelah hari setoran. Daftar ini bisa puladisiapkan oleh petugas klien yang melakukan setoran tersebut, yang selanjutnya daftartersebut hams dicap dan ditandatangani oleh petugas bank yang menerima setoran tersebut.

    f. Cash receipts transaction file, file komputer berisi transaksi penerimaan kas yang sudahdivalidasi yang dapat diterima untuk diproses. Biasanya digunakan untuk meng-updatefile induk piutang dagang -_

    g. Cash receipts journal,jurnal penerimaan kas dari penjualan tunai dan pengumpulan ataspiutang dagang.

    2. Fungsi yang TerkaitDalam operasi penerimaan kas melibatkan personel dari berbagai bagian sesuai dengan

    diskripsi tugasnya masing-masing. Aktivitas operasional tersebut tercermin dalam beberapafungsi pokok penanganan transaksi penerimaan kas. Fungsi-fungsi yang terkait dalampenangan transaksi penerimaan kas meliputi aktivitas operasional sebagai berikut:a. Penerimaan setoran tunai (receiving cash receipts)b. Setoran uang tunai ke bank (depositing cash in bank)c. Pencatatan penerimaan (recording the receipts)

    Ketiga fungsi dalam penanganan transaksi penerimaan kas dibahas dalam uraian berikutini. Hendaknya dipahami, apabila klien berusaha dalam bidang eceran yang memerlukan

    44

  • 5/11/2018 Bab 2 Audit Terhadap Siklus pendapatan

    13/30

    penangan penjualan tunai, maka sistem penerimaan kas akan menghendaki fungsi yangberbeda dengan ketiga fungsi tersebut di atas.a. Penerimaan setoran tunai (receiving cash receipts)

    Proses transaksi penerimaan kas mengandung risiko yang tinggi, mengingat selarnaproses operasi penerimaan uang tunai sangat mudah berpindah tangan dan mudahtercuri. Oleh karena itu dalarn penangan transaksi penerimaan kas diperlukan adanyaseperangkat proseduryang dapatmenjaminkearnanan uang yang diterimaserta pencatatantransaksi penerimaan kas tersebut. Kemungkinan lain tercurinya sejumlah uang terjadisetelah proses transaksi penerimaan uang berlangsung. Oleh karenanya manajemenakan senantiasa memberikan jaminan terhadap terjaganya harta milik yang berupa uangtunai ataupun aktiva lain yang bemilai sebagai uang.Prosedurpenerimaan uang dalarn suatu negara tidak akan selalu sarna persis dengan negaralainnya. Hal ini mengingat pengaruh lingkungan bisnis dan undang-undang yang berlakuakan mempengarnhinya. Penerimaan kas dapat dilakukan melalui sertoran langsungmelalui kasir dan penerimaan cek melalui surat (di Amerika Serikat). Cara pembayaransemacarn ini tidak lazim di Indonesia, mengingat kebiasaan dagang dan undang-undangyang melatarbelakangi terbentuknya transaksi juga berbeda Oleh karenanya auditor diIndonesia juga harus memperhatikan karakterisasi transaksi yang berlaku.Semua penerimaan langsung sebaiknyamenggunakan register kas yang akanmemberikanmanfaat berikut ini:* dapat ditunjukkan secara langsung kepada pelanggan jumlah pembayaran yangdilakukannya.* terdapat dua pita tercetak yang satu untuk pelanggan dan yang kedua berada dalarn

    register kas atau terekam di komputer guna kepentingan pengawas.Dengan adanya register kas ini, pengawasan secara langsung dapat dilakukan terusmenerus. Hal ini akan memberikan jaminan bahwasannya semua pembayaran yangdilakukan oleh para pelanggan dapat diikuti dan dijarnin kebenarannya.

    b. Setoran uang tunai ke bank (depositing cash in bank)Alternatif setoran dari para pelanggan dilakukan secara langsung ke bank klien, Apabiladaerah pemasaran klien cukup luas seperti Indonesia, biasanya perusahaan semacarn inimembuka rekening pada beberapa bank yang berfungsi sebagai pengumpul setoran daripara pelanggan (distributor daerah). Situasi bisnis dan karakteristik pasar tersebutmenyebabkan perusahaan menjalin kerjasarna yang lebih erat dengan pihak bank. Padabeberapa kasus perusahaan harus menangani penerimaan harlan dalarn jumlah yangsangat besar. Keadaan ini menyebabkan bank persedia membuka loket penerimaan dikantor perusahaan. Pendekatan ini memberi keuntungan bagi kedua belah pihak, pihakperusahaan terbantu dalarn penangan setoran harlan dan pihak bank dapat memperolehdana segar yang dapat diputar dengan segera. Bermacarn-macarn teknik pengumpulanuang dari pelanggan ini harus dipahami oleh auditor, sehingga di lapangan dapatmerumuskan strategi audit yang lebih sesuai dengan situasi yang dihadapinya.

    45

  • 5/11/2018 Bab 2 Audit Terhadap Siklus pendapatan

    14/30

    Aspek pengendalian yang sangat penting dalarn rangka penerimaan kas, menghamskanpenyetoran uang tunai secara langsung ke bank pada hari yang sarna dengan penerimaanuang tersebut. Penyetoran uang tunai yang diterima hari itu adalah para petugaspenerimaan uang tersebut, mengingat petugas bagian penyetoran tidak ditugas untukmenangan pengeluaran kas.Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada uang yang disimpanlebih dari satu hari di brankas perusahaan. Oleh karenanya kasir tidak mungkinmenggunakan uang yang diterima hari itu untuk keperluan apapun.

    c. Pencatatan penerimaan (recording the receipts)Fungsi pencatatan bertugas melakukan pencatatan semua transaksi penerimaan uangtunai, dan melakukan posting kejurnal penerimaankas. Pengendalian terhadap pencatatanini menyangkut validitas catatan akuntansi yang meliputi ketepatanjumlah yang dicatat,dan apakah informasi yang dicatat merupakan penerimaan yang sesungguhnya. Untukmenjarninketepatan pencatatan informasi, maka petugas yang menangani dan mempunyaiakses dalarn proses pencatatan tersebut hams dibatasi. Oleh karena itu, petugas yangmelakukan pencatatan adalah individu yang diberi otoritas melaksanakan tugas tersebut.

    3. Pemahaman terhadap Pengendalian Intern Penerimaan KasAuditor bertanggungjawab terhadap pelaksanaan standar kedua terhadap transaksi

    penerimaan kas. Memperoleh pemaharnan tersebut dilakukan dengan mengajukan kuestionerpengendalian intern terhadap transaksi penerimaan kas. Semua pertanyaan tersebut hamsdidokumentasikan dalarn suatu kertas kerja. Beberapa pertanyaan yang dapat diajukan antaralain sebagai berikut:a. Penerimaan setoran tunai, dengan pertanyaan berikut:

    1. Apakah register kas digunakan di konter penerimaan uang?2. Apakah prosedur pengawan periodik selalu dilakukan?3. Apakah checks diuangkan oleh pegawai yang ditugaskan?4. Apakah selalu disiapkan prelist terhadap penerimaan cek?

    b. Setoran uang tunai ke bank, dengan pertanyaan berikut:1. Apakah dilakukan pengecekan oleh pihak yang independen terhadap kesesuaianantara penerimaan uang tunai dan cek yang akan disetor ke bank dengan daftar

    hitungan dan lembar penghitungan kas?2. Apakah setoran ke bank dilakukan secara langsung setiap hari?

    c. Pencatatan penerimaan, dengan pertanyaan berikut:1. Adakah pemisahan tugas antara pencatat penerimaan kas dengan bagian yang

    memegang kas.2. Apakah setiap hari di cek oleh pihak yang independen mengenai jumlah yang

    dicatat, dibukukan, dan setoran dengan ringkasan kas harian?3. Apakah selalu disiapkan rekonsiliasi bank oleh pihak yang independen?4. Adakah statemen bulan untuk pelanggan selalu dikirim?

    46

  • 5/11/2018 Bab 2 Audit Terhadap Siklus pendapatan

    15/30

    E. PENGUJIAN SUBTANSI TERHADAP SALDD PIUTANGPembahasan pengujian subtansi dalam siklus ini hanya menyangkut pengujian terhadap

    piutang saja, mengingat pengujian untuk beberapa rekening lainnya akan dibahas dalamsiklus yang lain. Pengujian presentasi kos penjualan dan assersi persediaan akan dibahasdalam siklus produksi (bab 5), demikian pula assersi terhadap saldo kas akan dibahas padabab 8. Meskipun demikian kaitannya dengan siklus pendapatan sangatlah erat, oleh karenaitu pada hakekatnya tidak ada sekat yang begitu rigit di antara berbagai siklus. Pembaca bukuini harus memahami, bahwasannya tahapan bahasan ini hanya untuk memudahkanpenyampaian konsep berpikir saja, dalam praktik sekat-sekat di antara berbagai siklus harusdikombinasikan dengan situasi lapangan.

    Elemen piutang terdiri dari piutang dagang dan piutang wessel (notes). Kedua elementersebut secara dominan membentuk piutang perusahaan. Piutang dagang adalah piutangyang timbul dari aktivitas utama perusahaan dalam menjual barang/jasa kepada paradistributor atau konsumen langsug. Piutang terbentuk karena berlakunya kesepakatan bisnisdan undang-undang yang berlaku pada suatu negara. Apabila tidak terdapat dasar-dasarhukum yang mendasari timbulnya utang-piutang, maka utang-piutang juga tidak akan ada.Karakterini menunjukkan bahwa ruang lingkup juridis sangat berperanan dalam menentukaneksistensi piutang (dagang maupun wessel). Auditor harus memperhatikan sisi hukum dalampelaksanaan pemeriksaan piutang tersebut.

    Perikatan dalam piutang dagang sebatas pada transaksijual beli barang danjasa antaraklien dengan perusahaan lain, sehingga inisiatip terjadinya perikatan tersebut sangat ditentukanoleh si pembeli. Apabila tidak ada permintaan dari pihak lain untuk menunda pembayaran,maka transaksi piutang dagang juga tidak ada. Disamping itu kesenjangan waktu antara saatterjadinya, proses pengiriman barang, dengan saat penerimaan barang, dan saat realisasipembayaran seringkali menjadikan masalah penundaan pembayaran tersebut. Dengan melihatkeadaan tersebut piutang dagang pada hakekatnya berupa klaim ataupun tagihan kepadapihak lain dalam rangka proses dagang tersebut. Hal ini menunjukkan bahwasannya Piutangmerupakan kekayaan perusahaan yang tidak berwujud (intangible), yang keberadaannyadapat dibuktikan melaui dokumen yang digunakan untuk mencatat transaksi diantara keduapihak atau berdasar pengakuan dari pihak lain.

    Keadaan yang digambarkan tersebut, sangat berbeda dengan piutang wessel, yang padadasarnya merupakan tagihan kepada pihak lain yang timbul sebagai kegiatan utamaikegiatanlain yang diikuti oleh kesediaannya untuk mengikatkan diri dengan perikatan tertentu.Perikatan di antara kedua belah pihak dilakukan dengan lebih formal. Perikatan yang timbuldilaksanakan dengan akta notariel sehingga kesaksian notaris menjadi dasar pengikatanjuridis formal. Perikatan yang diatur meliputi: (a) kesediaan untuk membayar atau rnelunasikewajiban. (b) berapa lama tenggang waktu pembayaran yang disepakati, dan (c) kesediaanpihak debitur membayar bunga atas utangnya tersebut. Dengan melihat latar belakang yangberbeda, maka pendekatan auditnya juga akan berbeda pula. Audit subtansi terhadap piutangwessel akan dibahas dalam subbab F berikutnya.

    Untuk memberikan gambaran bagaimana klien dalam menyajikan informasi keuangan,berikut disajikan contoh penyajian dalam Neraca auditan (audited balance sheets),

    47

  • 5/11/2018 Bab 2 Audit Terhadap Siklus pendapatan

    16/30

    Piutang DagangCadangan kerugian PiutangPiutang Dagang (netto)

    Rp 439.294.400,9010.982.360.00

    Rp 428.312.040,90Penjelasan dalam laporan keuangan menunjukkan rincian informasi piutang dagang sbb:

    1 Apotik Dewi Solo2 PTTIGARA3 Pf Al tr on Per ka sa4 R um ah S aldt J iw a Jaya R aya5 PN A neka D agang Raya6 Piutang Lain-- la in

    Jum Iah , '

    " , , 2 0 0 'j ) ( ) ( ) ; . S O O . O O" , " 3 4 :619 :0 00 .00 ' i

    Daftar piutang tersebut di atas menunjukkan rincian informasi yang selalu ada dalamsuatu laporan audit. Oleh karenanya dalam audit terhadap saldo piutang dagang, auditor harusmelakukan verifikasi kebenaran rincian piutang dagang tersebut. Masalah yang harusdihadapai, bagaimana auditor meyakini kebenaran angka-angka tersebut di atas. Persoalantersebut harus dipecahkan dengan pertanyaan berikut: (1) langkah-langkah (dengan tekniktertentu) apa saja yang harus ditempuh? (2) apakah informasi yang dikumpulkan sudahcukup? (3) bagaimana caramengujinya sehingga akuntan yakin terhadap kebenaran informasiyang diterimanya? dan (4) bagaimana mendokumentasi segala langkah yang dilakukannyadalam kertas kerja pemeriksaan?

    Dalam memperoleh keyakinan terhadap assersi dalam statemen keuangan klien, auditorharus melakukan program pemeriksaan sbb:a. Verifikasi kecermatan rekening piutang dagang apakah cocok dengan buku besar

    (general ledger control).b. Gunakan prosedur penelaahan analitikal.c. Lakukan konfirmasi piutang dagang sebagai pihak ketiga yang independen.d. Lakukan vouching catatan piutang dengan dokumen pendukungnyae. Lakukan pengujian terhadap cutoff penerimaan kasf. Lakukan pengujian transaksi setelah tanggal neraca

    48

  • 5/11/2018 Bab 2 Audit Terhadap Siklus pendapatan

    17/30

    g. Lakukan verifikasi kecermatan daftar umur piutangh. Bandingkan penyajian piutang dagang dalam neraca dengan Standar Akuntansi Keuangan

    yang berlaku di Indonesia.Kedelapan program tersebut hams dikembangkan ke teknik audit yang lebih rinei guna

    mendeteksi assersi piutang dagang. Rineian program dijelaskan dalam uraian berikut ini.a. Verifikasi kecermatan rekening Piutang Dagang apakah cocok dengan buku besar.

    Prosedur ini digunakan untuk memperoleh keyakinan terhadap assersi penilaian ataupunalokasi rekening piutang dagang. Alasan program audit ini adalah untuk memperolehkeyakinan apakah saldo piutang dagang dalam buku besar telah cocok dengan totalpiutang dagang yang disajikan dalam trial balance. Apabila auditor menghadapi risikopendeteksian yang tinggi, maka auditor hams melakukan scanning terhadap jumlahyang tidak bias a dan sangat mencurigakan serta melakukan pencocokan dengan daftartersebut. Sedangkan apabila risiko pendeteksian rendah, maka auditor cukup melakukanverifikasi terhadap saldo pelanggan yang material.

    b. Gunakan prosedur penelaahan analitikal.Ratio keuangan digunakan pula dalam prosedur penelahaan analitikal terhadap piutangdagang. Prosedur audit ini diterapkan dalamrangka memahami assersi-assersi eksistensiatau okurensi, keterlengkapan, dan assersi penilaian atau alokasi. Berbagai bentuk ratioyang dapat digunakan dalam prosedur analitikal ini, antara lain:

    tingkat perputaran piutang dagangperbandingan antara piutang. dagang dengan utang lancarperbandingan antara piutang tak tertagih dengan penjualan kreditperbandingan antara kerugian piutang dengan piutang yang benar-benar tak tertagih.

    Penggunaan ratio ini sangat penting, mengingat pembandingan ratio dengan tahun yanglain ataupun dengan ratio industri yang sejenis akan dapat memberikan petunjukkemungkinan adanya masalah dalam penyajian piutang dagang tersebut. Gejala yangterlihat dari fluktuasi ataupun perubahan yang begitu mencolok memberi indikasi yangmeragukan terhadap penyajian saldo piutang tersebut. Petunjuk yang diperlihatkan olehberbagai ratio tersebut hams dikembangkan dengan langkah-langkah yang ada dalamprogram lainnya. Ini berarti pelaksanaan suatu program audit tidaklah berdiri sendiri-sendiri, mengingatkesemuanyamerupakan suatu rangkaian proseduryang pada akhiroyadalam rangka mencapai tujuan yang sama.

    c. Lakukan konfmnasi Piutang DagangKonfirmasi piutang dagang adalah bentuk komunikasi tertulis yang dilakukan secaralangsung antara pelanggan secara individual dengan auditor. Prosedur auditini merupakanprosedur standar yang lazim dilakukan sesuai dengan standar pelaksanaan audit yangditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia. Prosedur konfirmasi mempunyai perananpenting dalam rangka memahami assersi eksistensi atau okurensi penyajian piutang

    49

  • 5/11/2018 Bab 2 Audit Terhadap Siklus pendapatan

    18/30

    dagang dalam laporan keuangan klien. Mengingat sumber bukti pencatatan transaksiberasal dari pihak luar perusahaan (pihak ketiga) yang tentunya bersikap independenmaka kepercayaan terhadapnya mempunyai derajat kecermatan yang sangat tinggi.Teknik ini sangat penting dalam setiap pelaksanaan audit piutang dagang, sehinggadisebutkan dalam standar pelaksanaan audit yang ketiga. Bahkan, sering disebutkansebagai mandatory procedure dalam pengauditan piutang.Meskipun prosedur konfirmasi merupakan standar yang lazim dilaksanakan olehauditor, namun prosedur audit ini dapat tidak dilakukan dengan kondisi dan situasi yangbersifat spesifik. Pengecualian yang layak diterima (berdasar justifikasi profesional)adalah sebagai berikut: .a. Jumlah saldo piutang dagang dalam neraca jumlahnya tidak material.b. Penggunaan prosedur audit ini justru menjadi tidak efektip. Sebagai contoh, apabila

    klien hanya menggunakan sebuah distributor tunggal dalam menyalurkan produknyake pasar.c. Adanya ketentuan umum (seperti: undang-undang kerahasiaan bank) yang tidak

    memungkinkan terlaksananya prosedur audit tersebut.Dalam menggunakan pengecualian tersebut hendaknya auditor menerapkannya denganhati-hati (prudence), mengingat Dia akan menghadapi risiko tidak dapat memperolehinformasi yang memadai. Ini berarti penerapan dalam praktik benar-benar membutuhkankeahlian dan pengalaman kerja sebagai auditor yang lama. Oleh karena itu, apabilaakuntan memutuskan untuk tidak menggunakan prosedur konfirmasi, Oia harusmenggunakan prosedur lain yang dipandang dapat mengantisipasi lemahnya proseduraudit yang direncanakannya tersebut.Hal-hal yang perlu dipersiapkan oleh auditor dalam melakukan prosedur konfmnasiadalah sebagai berikut:a. Penentuan format konfirmasi. Ada dua bentuk teknik konfmnasi yaitu konfirmasipositip dan konfirmasi negatip. Konfmnasi positip dilakukan dengan cara meminta

    debiturmenjawab permintaan konfirmasi dengan tidak mempertimbangkan apakahcatatan saldo utangnya cocok atau tidak dengan jumlah yang diterakan dalam suratkonfirmasi. Konfmnasi positip digunakan bila: (1) Jumlah dibitur tidak begitubanyak, (2) mutasi transaksi antara klien dengan debitur sering terjadi. Sedangkankonfirmasi negatip dilakukan dengan cara meminta debitur menjawab pertanyaanapabila catatan saldo utangnya tidak cocok dengan jumlah yang diterakan dalamsurat konfirmasi. Kadangkala dalam surat jawaban diminta untuk menjelaskanalasan terjadinya perbedaan antara catatan debiturdenganklien. Konfmnasi negatipdigunakan bila: (1) Jumlah debitur relatip banyak danjumlahnya relatip kecil-kecil,dan (2) mutasi transaksi untuk masing-masing debitur relatip jarang. Di antarakedua bentuk konfirmasi tersebut mempunyai keunggulan dan kelemahan sendiri-sendiri, oleh karenanya penggunaannyapun sangat tergantung pada situasi yangada. Pemilihan di antara kedua teknik konfirmasi ini tergantung pada pertimbanganprofesional auditor dalam mengantisipasi risiko tidak menemukan kesalahanpenyajian dalam laporan keuangan.

    50

  • 5/11/2018 Bab 2 Audit Terhadap Siklus pendapatan

    19/30

    Agar tujuan konfmnasi dapat dicapai dengan baik, maka diperlukan perencanaanyang matang. Perencanaan konfirmasi piutang dagang meliputi langkah-langkahberikut:a. Dapatkan daftar piutang dagang beserta kebijaksanaan akuntansi terhadapnya.b. Tentukan apakah akan menggunakan konfirmasi negatip ataukah konfmnasi

    positip (lihat contoh peraga 2.4)c. Siapkan surat konfirmasi (biasanya sudah terstandar).d. Mintakan persetujuan kepada direktur keuangan atau pejabat yang berwenang

    menandatangani surat konfirmasi.e. Kirimkan surat konfirmasi yang telah ditandatangani pejabat klien, yang dalam

    hal ini hendaknya surat konfirmasi dikirim oleh akuntan pemeriksa sendiri, danjawabannya lang sung dialamatkan langsung pada kantor auditor.

    f. Lakukan evaluasi terhdap surat konfirmasi yang tidak kembali, tentukan sikapuntuk langkah selanjutnya.

    b. Pemilihan waktu yang dianggap tepat untuk mengajukan permintaan konfmnasi.Unsur waktu pengiriman surat konfirmasi dapat mejadi penentu kesuksesan proseduraudit ini. Waktu yang dianggap tepat untuk melakukan konfirmasi sangat tergantungpada antisipasi resiko deteksi. Apabila risiko deteksinya dinilai rendah, makaauditor lebih leluasa menentukan kapan surat konfirmasi akan dikirim kepada pihakketiga. Sebaliknya apabilarisiko deteksinya tinggi, penetuan waktu penyelenggaraankonfirmasi menjadi sangat strategis dalam memperoleh jawaban dari pihak ketigatersebut.Sebagai contoh, penyelenggaraan konfirmasi di awal pekerjaan lapangan akanmemunculkan kemungkinan prosedur ini dilaksanakan dengan tidak cermat.Mengingat auditor belum memahami masalah yang ada dalam assersi piutangterse but. Kemungkinan seperti ini harus menjadi pertimbangan selama pekerjaanlapangan berlangsung,

    c. Pengawasan terhadap penyelenggaraan konfirmasi. Auditor harus mengawasisetiap langkah proses konfirmasi dengan tujuan memperoleh jaminan bahwa pihakketiga yang dimintai konfirmasi benar-benar pihak yang mempunyai utang kepadaklien. Guna menghindarkan kemungkinan terjadinya kolusi antara klien (pegawaiklien) dengan debitur, maka pemilihan siapa debitur yang harus dimintai keterangansepenuhnya menjadi wewenang auditor. Para pegawai klien benar-benar hanyamembantu pelaksanaan pengiriman surat konfirmasi tersebut.

    d. Disposisi dan evaluasi hasil konfirmasi. Jawaban konfmnasi seringkali menyajikaninformasi yang berbeda dengan informasi yang diperoleh dari pihak klien. Langkahyang harus dipertimbangkan oleh auditor adalah melakukan evaluasi terhadapjawaban konfirmasi dari pihak ketiga tersebut. Auditor harus mengambil keputusanmengenai perbedaan informasi tersebut, apakah mengusulkan membuat adjustmentterhadap saldo yang piutang dagang, ataukah auditor harus mendiskusikan kepadamanajemen mengenai berbedaan informasi yang sangat material. Apabila diantaraauditor dan klien tidak ada kesepakatan auditor harus memberikan catatan tersendiri

    51

  • 5/11/2018 Bab 2 Audit Terhadap Siklus pendapatan

    20/30

    Peraga 2.4 C on toh K onfirm asi P iu tang D agan g: K onfirm asi P ositif

    Kepada:Yth, Saudara Direktur,P T A C E Tunggal SaranaJ1.Abimanyu 24Semarang

    Surat ini dikirimkan kepada Saudara dalam rangka pengujian yang dilakukan olehakuntan publik Handori dan Rekan, guna menegaskan kecermatan catatan-catatan kami.Jadi, tidak dimaksudkan sebagai surat penagihan atas utang Saudara tersebut.

    Catatan kami pada tanggal31 Desember 1993, menunjukkan utang Saudara sebesar Rp16.200.000. Kami mengharapkan kesediaan Saudara, untuk mengirimkanjawaban tertulislangsung ditujukan kepada Kantor Akuntan Publik tersebut dengan menggunakan slipdibawah surat ini. Amplop disertai alamat surat dan perangko tertempel pada amplopterlampir kami sediakan untuk maksud tersebut. Jika Saudara mengetahui bahwa saldopiutang kami tersebut salah, dimohon untuk mencantumkan detail koreksi atas catatan kamitersebut dalam kolom yang disediakan.

    Terima kasih

    Direktur Keuangan,

    D rs. H asan F ainusa

    ............ Potong disini .Jumlah tersebut di atas adalah sesuai dengan catatan kami. Jumlah tersebut tidak sesuaidengan catatan kami dengan rincian sbb :

    PT ACE Tunggal Sarana

    Direktur Keuangan,

    52

  • 5/11/2018 Bab 2 Audit Terhadap Siklus pendapatan

    21/30

    terhadap penyimpangan yang terjadi. Keputusan akhir mengenai hal ini, sepenuhnyamenjadi wewenang auditor inchrages, dalarn pemberian opini atas laporan keuanganklien tersebut.Langkah-langkah yang ditempuh dalarn konfirmasi piutang dagang memberikankeyakinan terhadap assersi eksistensi atau okurensi, keterlengkapan, dan hak dankewajiban yang terungkap dalam informasi piutang tersebut dalarn neraca.

    d. Lakukan vouching catatan Piutang dengan dokumen pendukungnya.Semua dokumen pendukung transaksi penjualan kredit disimpan oleh bagianakuntansi. Auditor perlu mencocokan apakah saldo piutang yang disajikan olehklien benar-benar berdasarkan catatan yang dibuat oleh bagian akuntansi danmencocokkan apakah informasi yang disajikan didukung oleh bukti transaksi yangmemadai. Sisi debit dicocokkan pendukung invois penjualan seperti; .iokumenpengiriman, perintah penjualan, dan pesanan dari pelanggan. Sisi kredit dicocokkanke remittance advices dan otorisasi sales adjustment. Pada dasarnya prosedur inimerupakan pelengkap dari prosedur konfirmasi, apabila ternyata konfirmasi tidakditanggapi oleh debitur klien.Program audit ini akan memberikan keyakinan terhadap assersi eksistensi dan okurensipiutang dagang.

    e. Lakukan pengujian terhadap cutoff transaksi penjualan.Pengetesan cutoff transaksi penjualan dirancang untuk memperoleh jarninan yang kuatbahwa: (1) semua penjualan dan piutang dagang yang disajikan dalarn neraca merupakantransaksi yang benar-benar terjadi selama periode akuntansi yang diaudit, dan (2)bahwasannya jurnal untuk persediaan dan harga pokok penjualan dicatat untuk peri odeyang sarna.Dalam memilahkan suatu transaksi apakah masuk dalam suatu periode akuntansi,akuntan harus memperhatikan klausula pengiriman barang dagangan kepada konsumen.Apakah menggunakan FOB destination, ataukah FOB shiping point yang keduanya .mempunyai darnpak yang sangat berbeda terhadap pengakuan pendapatan maupuntimbulnya hak atas piutang pada pihak ketiga. Auditor harus melakukan analisistransaksi mana yang masuk kategori dalarn peri ode akuntansi yang diperiksanya, danmana yang masuk periode akuntansi berikutnya. Prosedur pemeriksaan yang dilakukanantara lain:(l) Lakukan pengujian dokumen pengiriman barang sebelum dan setelah tanggal

    neraca, untuk menetapkan kategori tanggal dan perjanjian pengiriman barang.(2) Lakukan penelusuran dokumen pengiriman ke catatan penjualan dan persediaan

    untuk menentukan apakah jurnal pencatatan transaksi telah dilakukan dengan tepat.(3) Lakukan inspeksi terhadap dokumen pengiriman barang yang terjadi sebelum dan

    setelah tanggal neraca, guna menentukan apakah pengiriman barang memangbenar-benar dapat dipercaya (valid).(4) Lakukan wawancara dengan para manager perusahaan

    53

  • 5/11/2018 Bab 2 Audit Terhadap Siklus pendapatan

    22/30

    Dengan melaksanakan prosedur audit diatas, auditor akan memperoleh keyakinanapakah assersi eksistensi dan okuransi saldo piutang dapat dipercaya. Langkah-langkahyang ditempuh tersebut harus didokumentasikan dalam kertas kerja pemeriksaan.Komentar dan kesimpulan yang diperoleh harus disajikan dalam tickmark dibawahpemaparan informasi daftar piutang dagang.

    f. Lakukan pengujian transaksi penerimaan kas setelah tanggal neraca.Pengujian terhadap transaksi penerimaan kas setelah tanggal neraca mempunyai peranyang sangat penting untuk mendeteksi assersi eksistensi atau okurensi, serta sejauhmanaketerlengkapan assersi piutang dagang. Setoran yang dilakukan para pelanggan setelahtanggal neraca memberi petunjuk eksistensi piutang dagang secara individual. Demikiansebaliknya tagihan yang seharnsnya jatuh tempo setelah tanggal neraca (masih dalamperiode audit), namun tidak ada reaksi dati para pejabat perusahaan memberi indikasiadanya piutang dagang fiktip. Dalam praktik, kemungkinan adanya kolusi antarapelanggan dengan perusahaan dengan mudah dapat dilakukan. Situasi semacam inimenjadikan prosedur konfirmasi tidak bermanfaat, mengingat permintaan konfirmasijustru akan menghasilkan informasi palsu dari para pelanggan tersebut. Sebagai altematipprosedur konfirmasi, seringkali pengujian transaksi setelah tanggal neraca memberikanhasil yang jauh lebih baik dibandingkan prosedur konfirmasi.

    g. Lakukan verifikasi kecermatan daftar umur piutang.Daftar umur piutang biasanya disajikan sebagai lampiran laporan keuangan, yangmemuat rincian debitur yang terkait dengan terbentuknya piutang dagang. Auditor harusmengecek kembali kecermatan perhitungan daftar tersebut guna memperoleh keyakinanterhadap assersi saldo piutang dagang. Dalamkasus perusahaan menggunakan pengelohandata dengan komputer, pengujian terhadap kecermatan penyajian daftar tersebut diujidengan paket software audit.

    h. Bandingkan penyajian piutang dagang dalam neraca dengan GAAPAuditor harus benar-benar memahami standar pelaporan piutang dagang dalam laporankeuangan. Oleh karena itu, menjadi tugas auditor untuk membandingkan apakahstatemen yang disajikan dalam laporan keuangan telah cocok dengan standar akuntansikeuangan yang lazim diterapkan di Indonesia. Auditor perlu memperhatikan bagaimanacara-cara penyajian dan pengungkapannya, baik berupa klasifikasi maupun ungkapanhal-hal lain yang dapat mempengarnhi kesimpulan pembaca laporan keuangan klien.Auditor harus waspada terhadap kemungkinan piutang dagang tersebut telah dijaminkanataupun kemungkinan telah dijual melalui anjak piutang (factoring).Semua pengujian yang dilakukan dalam program di atas harus didokumentasi dalamkertas kerja pemeriksaan. Semua informasi dan kesimpulan yang diperoleh dalammenjalankan program tersebut dicatat dalam kertas kerja. Bentuk kertas kerja yangdibutuhkan dalam audit ini antara lain:1. Daftar piutang dan umur piutang2. Konfirmasi piutang dagang3. Analisis kolektibilitas piutang dagang (periksa peraga 2.5)

    54

  • 5/11/2018 Bab 2 Audit Terhadap Siklus pendapatan

    23/30

    F. AUDIT TERHADAP PIUTANG WESSELTujuan audit terhadap piutang wessel, pada dasarnya sama dengan tujuan audit terhadap

    piutang dagang. lni berarti semua program audit yang berlaku dalam audit piutang dagangberlaku pula bagi pengujian saldo piutang wessel. Namun demikian sifat transaksi piutangwessel yang mempunyai landasan hukum berbeda, menyebabkan perbedaan operasionalnyapula. Perbedaan di antara keduanya, dalam piutang wessel terdapat perjanjian pembayaranbunga. Sebagai konsekuensinya, dalam pemeriksaan piutang wessel diperlukan verifikasiterhadap penghasilan bunga yang timbul dari perikatan dengan debitur. Auditor hams hati-hati, mengingat kemungkinan timbul kolusi di antara pejabat yang bertugas tidak memasukkanpenerimaan bung a dari debitur sebagai penghasilan bunga, tetapi justru masuk ke kantongpejabat tersebut.

    Prosedur dan teknik pemeriksaan yang digunakan untukmendeteksi terhadap penghasilanbunga tersebut dilakukan dengan cara sebagai berikut:1. Lakukan konfrrmasi piutang wessel beserta kewajiban bunganya. Konfrrmasi piutang

    wessel perlu dilakukan, meskipun transaksi ini berdasarkan dokumen yang secaraJuridis mengikat si debitur. Langkah ini perlu ditempuh untuk menghindarkan adanyadokumen palsu yang disiapkan oleh staf klien, Disamping itu untuk mendeteksikemungkinan adanya kecurangan (collution).

    2. Periksalah kemungkinan adanya piutang wessel dimasukkan sebagai piutang dagangatau sebaliknya.

    3. Lakukan observasi terhadap semua surat wessel klien.4. Usut (trace) pencatatan transaksi piutang wessel ke dokumen pendukung.5. Lakukan wawancara mengenai kebijaksanaan akuntansi terhadap penghasilan bunga.

    Kelima langkah tersebut melengkapi program audit yang sama dengan audit terhadappiutang dagang. Bentuk kertas kerja yang dibutuhkan dalam pemeriksaan piutang wessel,antara lain:1. Daftar piutang wessel dan bunganya, kertas kerja ini menunjukkan informasi sbb:

    a. Kapan transaksi tersebut terjadi,b. Nama debitur beserta alamatnya,c. Jumlah rupiah transaksi piutang wessel,d. Besarnya bunga,e. Analisis keyakinan akuntan pemeriksa terhadap saldo tersebut.f. Langkah-langkah yang telah dibuat.

    2. Jawaban surat konfmnasi terhadap piutang wessel3. Analisis kolektibilitas piutang wessel

    Berbagai teknik audit dan prosedur yang digunakan dalam audit piutang wessel adalahsama dengan audit terhadap piutang dagang. Oleh karena itu berbagai prosedur audit tersebuttidak perlu dibahas lagi.

    55

  • 5/11/2018 Bab 2 Audit Terhadap Siklus pendapatan

    24/30

    ~ ~. . . ~' I . < 'l- 1 \: C b e o ';: . . . . . ~ S J . l~ ~

    ~. ~''''- ~ .~, ' ~ ~. ~~~, ' -' ~ " C L ) _~ l l , s P o ' : , ' ~:atl8i{ _r-';"'~!:lCI'J

  • 5/11/2018 Bab 2 Audit Terhadap Siklus pendapatan

    25/30

    SOAL BAB 2Saudara diminta untuk memberikan tanggapan terhadap pemyataan-pernyataan berikut

    ini, dan meberikan penilaian apakah pernyataan tersebut benar atau salah. Berikan tanda Sapabila pernyataan tersebut saudara anggap salah sedangkan tanda B apabila benar.Soal Kelompok A.... 1. Siklus pendapatan ditinjau dari sudut pandang auditor meliputi peaangananjrensaksi

    penjualan atau pemberian jasa kepada pihak lain sampai dengan realisasi pendapat-an menjadi modal operasional. _

    .... 2. Tujuan auditor melakukan konfirmasi terhadap saldo piutang dagang kepada paradebitur perusahaan adalah untuk menentukan: (a) eksistensi saldo piutang, (b )kecermatan penyajian saldo piutang, dan (c) kesempurnaan assersi mansjemendalam laporan keuangan. -. . .

    .... 3. Manajemen bertanggungjawab terhadap assersi piutang dagang dalarn laporankeuangan, oleh karena itu pembuatan daftar saldo piutang .ge~erta.penjelasanmengenai rincian saldo-saldo tersebut oleh klien dengan maksud mempermudahproses pengauditan.

    .... 4. Fungsi bagian penagihan dalam menjalankan kewajibannya antara lainmempersiapkan dan mengirimkan invois penjualan kepada klien apabila barang-barang yang dipesan pelanggan telah dikirimkan dengan disertai bukti pengirimanbarang (faktur pengiriman barang).

    5. Dalam rangka mencapai tujuan audit untuk penilaian ataualokasipiutang dagang,auditor bermaksud memperoleh keyakinan bahwa semua piutang dagang yangdisajikan dalam neraca merupakan tagihan netto yang benar-benar dapat direalisasidari para pelanggan. . '. h : , _-; _

    .... 6. Penerimaan kas merupakan aktivitas operasional yang tidak terccw.~p.d~ar.t-sikluspendapatan, terkecuali bila penerimaan tersebut merupakan realisasi pelunasanutang dari para pelanggan.. t. -",

    .... 7. Dalam rangka penanganan pengiriman barang kepada konsumen, auditor mungkinakan menemukan kesalahan penanganan transaksi yang menunjukkan: bahwajumlah barang yang dikirim ternyata tidak sarna dengan barang yang: dipesanpelanggan, untuk mendeteksi kemungkinan tersebut auditor.ekarrsmetakukanpengujian apakah bukti-bukti transakasi penjualan. diperiksa oleh pihak jyang'independen.

    .... 8. Eksistensi atau peristiwa yang membentuk transaksi sikluspeadapatanmencerminkanbahwa: (a) semua catatan transaksi penjualan l!l~~ef,ll}irmfmj\WllaftP"~g-~gyang dikirim selarna periode yang diaudit, (b) penca~a~~, transaksi ~qe~~ kasmencerminkan penerimaan periode yang diauditbaikyaiig ~~su~~; t l i u ; i ~,r;tjualantunai maupun penjualan kredit, dan (c) pencatatansaldo 'piuhing dagangmencerminkan tagihan kepada pelanggan pada saat tanggal neraca." ~',.... 9. Aged trial balance, adalah daftar saldo piutang yang 'hlenuhjUkkan jangka waktutagihan yang belum terlunasi untuk masing-masing pelanggan.

  • 5/11/2018 Bab 2 Audit Terhadap Siklus pendapatan

    26/30

    10. Auditor memilib penggunaan teknik konfirmasi negatip untuk memperolebpenegasan dari pihakketiga apabila: (1) saldo piutang dagang untuk masing-masingpelanggan berjumlah relatif material, (b) jumlah pelanggan (distributor) tidakbanyak, dan (c) aspek lingkungan operasi perusahaan mendukung penggunaanteknik tersebut.

    S oal K elom pok BSoal piliban ganda: pilihlah jawaban yang paling benar di antara empat alternatif

    jawaban yang tersedia. Apabila tidak ada jawaban yang benar pilihlah altematif jawaban Edalam lembar jawaban Saudara.1. Penelusuran bills o f la ding ke sal es invo ic e bertujuan untuk memperoleb pembuktian

    bahwa:a. Pengiriman barang-barang kepada konsumen telah dibuatkan invoice.b. Pengiriman kepada konsumen telah dicatat sebagai penjualanc. Pencatatan penjualan menunjukkan adanya pengirimand. Invoice penjualan telah dikirim

    2. Pengbapusan terbadap kerugian piutang dalam siklus pendapatan menghendaki adanyaotorisasi dari pejabat yang berwenang, pejabat tersebut adalah:a. Bendaharawan (treasurer) b. Kepala Bagian Penjualanc. Bagian Billing d. Kepala bagian Piutang

    3. Auditor harus mempertimbangkan diskripsi pekerjaan kasir yang berkaitan dengankewajiban yang saling melengkapi (mengganti) yang berlaku padalingkungan manajemenmasyarakat barat (USA),jika kashir menerima remittance dari mailroom danjuga barusmenyiapkan:c. daily depos its s lipb. bank rekonsiliasi bulanan

    a. pembuatan daftar check secara individuald. remi tt ance advic e

    4. Dalam rangka melakukan updating me piutang dagang berkomputer, yang manakahdiantara pemyataan berikut yang menunjukkan penggunaan b atch co ntrol untukmemverifikasi kecermatan pos tin g c ash r em itta nc e?a. jumlah penjualan bersihb. jumlah penyetoran kas dikurangi potongan yang diberikan kepada konsumenc. jumlah penyetoran kas ditambah potongan yang diberikan kepada konsumend. jumlah penjualan bersih ditambah potongan yang diberikan kepada konsumen

    5. Jika auditor ingin melakukan penelaahan terbadap cred it ra ting para pelanggan terbadaptunggakan pelanggan, ini bermaksud untuk membuktikan assersi managemen tentang,a. presentation and disclosure b. eksistensi dan peristiwac. penilaian atau allokasi c. hak-bak atau kewajiban

    58

  • 5/11/2018 Bab 2 Audit Terhadap Siklus pendapatan

    27/30

    - - ---- ---------

    6. Dalam suatu sistem pengendalian intern yang baik, petugas yang ditugasi menjalankanfungsi evaluasi apakah pelanggan boleh menunda pembayaran adalah:a. Bagian penjualan. b. Bagian Kredit.c. Bagian penagihan. d. Bagian Kas Masuk.

    7. Berikut ini daftar kemungkinan kesalahan dalam penyajian piutang dagang dalamlaporan keuangan oleh klien. Yang tidak termasuk dalam daftar kesalahan tersebutadalah:a. Prinsip akuntansi yang lazim tidak diterapkan secara konsisten.b. Ketidaktepatan pisah-batas (cutoff) pencatatan transaksi.c. Perhitungan-perhitungan yang dilakukan oleh para karyawan klien tidak cermat.d. Sistem pengendalian intern yang tidak dipatuhi.

    8. Kesalahan dalam penangan transaksi penjualan terjadi karena beberapa alasan. Salahsatu alasannya adalah:a. Order penjualan mungkin tidak cermat penghitungan kuantitas maupun pengetikan

    jenis barangnya.b. Penjualan dengan risiko kredit yang tidak diperhitungkan.c. Penjualan tidak disertai dengan bukti penyetoran uang dari pernsahaan.d. Kegiatan penjualan ditangani oleh beberapa orang yang ahli dalam bidangnya

    secara bersama-sama.9. Praktek yang sehat dalam suatu siklus pendapat apabila memenuhi beberapa aturan

    berikut. Kecuali:a. Surat order pengiriman bernomor urut tercetak dan pemakaiannya diper-

    tanggungjawabkan oleh bagian order penjualan.b. Penggunaan prenumbered credit memmos dipertanggungjawabkan oleh bagian

    sales order.c. Fakturpenjualanbernomoruruttercetakdanpemakaiannyadipertanggungjawabkan

    oleh bagian penagihan.d. Secara periodik diadakan rekonsiliasi kartu piutang dengan rekening kontrolpiutang dalam buku besar.

    10. Tujuan evaluasi terhadap struktur pengendalian intern piutang dagang, adalah:a. Mendeteksi kecurangan yang dilakukan oleh klien.b. Menentukan apakah SPI telah berjalan sebagaimana mestinya sehingga informasi

    yang dihasilkan benar-benar dapat dipercaya sebagai dasar menentukan risikopengendalian dan risiko deteksi saldo piutang dagang.

    c. Guna memenuhi kode ethik akuntan Indonesia sebingga auditor terhindar daridakwaan malpraktik.d. Mengurang biaya pemeriksaan.

    59

  • 5/11/2018 Bab 2 Audit Terhadap Siklus pendapatan

    28/30

    11. Penulusuran bill of lading ke invoice penjualan menghasilkan pembuktian, bahwa:a. Pengiriman kepada pelanggan telah di-invoice-kanb. Pengiriman kepada pelanggan telah dicatat sebagai penjuaIanc. Pencatatan penjualan telah dikirimkand. Invoice penjualan telah dikirimkan

    12. Akibat-akibat yang mungkin terjadi terhadap prosedur dan kebijakan pengendalianintern yang tidak efektip dalam siklus pendapatan adalah:a. pencatatan transaksi yang menyalahai aturan dalam rekening pembantu akan

    mengakibatkan pengiriman barang tertunda.b. Upaya menghilangkan dokumen pengiriman tidak akan terdeteksi, yang akan

    menyebabkan penyajian yang lebih rendah dalam rekening sediaan.c. Persutujuan akhir terhdap kredit memo oleh pejabat di bagian penjualanmemungkinkan para pegawai merancang defalkasi.d. Berbagai bentuk transkasi fiktip akan dicatat, menyebabkan rekening pendapatan

    menjadi lebih rendah danpencatatan piutang menjadi lebih tinggi.13. Prosedur pemberian persetujuan yang layak dalam siklus pendapatan, biasanya

    memberikan persetujuan terhadap penghapusan piutang ragu-ragu oleh pejabat dalamdepartemen :a. treasuric. billing

    b. penjualand. piutang dagang14. Auditor harus mempertimbangkan diskripsi pekerjaan kasir terhadap isi kewajiban yang

    melengkapi apabila kasir menerima remittance dari mailroom dan juga mempersiapkan:a. daftar cek individual b. bank rekonsiliasi bulananc. slip setoran harian d. remitance advices

    15. Pertanyaan berikut mengenai Pengendalian intern. Tunjukkan pertanyaan mana yangharus dijawab TIDAK, apabila pengungkapan bahwa kasir mengalihkan penerimaan dikonter dari pelanggan untuk digunakan dan dihapuskan dari piutang sebagai piutangragu-ragu?a. Apakah selalu dibuat daftar pemerincian piutang dagang secara periodik oleh

    pejabat yang bertanggungjawab ?b. Apakah pancatatan dalam jumal disetujui oleh pejabat yang bertanggungkawab ?c. Apakah penerimaan-penerimaan diberikan secara langsung oleh pejabat yang

    bertugas membuka surat ?d. Apakah remitance advice, surat-surat, ataupun amp lop yang diterima perusahaan

    telah dipisahkan dan diberikan secara langsung kepada bagian akuntansi ?16. Dalam meng-update file piutang dagang berkomputer, manakah yang menggunakan

    batch control untuk memferiftkasi kecermatan posting cash remittance?a. Jumlah penjualan bersih

    60

  • 5/11/2018 Bab 2 Audit Terhadap Siklus pendapatan

    29/30

    b. Penjumlahan setoran kas dikurangi dengan potongan yang diberikan kepadapelanggan

    c. Penjumlahan setoran kas ditambah dengan potongan yang diberikan kepadapelanggand. Penjumlahan penjualan bersih ditambah dengan potongan yang diberikan kepadapelanggan

    17. Auditor bermaksud melakukan review terhadap rating kredit dengan piutang dagangyang diliquent (?) dengan maksud memperoleh pembuktian terhadap pemyataanmanajemen mengenai:a. presentasi dan pengungkapannyac. hak-hak dan kewajiban-kewajibannya

    b. eksistensi atau okurensinyad. peneliaian atau alokasinya

    18. Auditormelakukan penelaahan terhadap cut-off penjualan yang dilakukan klien, langkahini dimaksudkan untuk mendeteksi terhadap:a. Kemungkinan adanya penjualan tahun ini yang tidak dicatat.b. Adanya Lapping terhadap piutang dagang di akhir periode.c. Barang-barang tidak diotorisasi yang dikembalikan sebagai kredit.d. pengeseran potongan penjualan.

    Soal kelompok CDari kedua pemyataan tersebut, saudara diminta menentukan kategori berikut:A. Pemyataan a benar dan pemyataan b benar dan keduanya merupakan satu ide yang dapat

    dirangkaikan.B. Pernyataan a benar dan pernyataan b benar dan keduanya tidak merupakan satu ide yang

    dapat dirangkaikan.C. pernyataan a salah dan pernyataan b benarD. Pernyataab a benar dan pernyataan b salah1. a. Konfirmasi saldo piutang dagang merupakan bentuk penyelidikan yang

    memungkinkan akuntan memperoleh informasi secara lang sung dari pihak ketigayang bebas.b. Memperoleh informasi dari pihak lain dapat dilakukan dengan wawancara secara

    langsung kepada para debitur.2. a. Siklus pendapatan adalah siklus akuntansi yang meliputi beberapa subsistem yang

    terdiri dari sistem penjualan, sistein retur penjualan, sistem penerimaan kas dansistem penghapusan piutang.

    b. Pengujian kepatuhan terhadap siklus pendapatan dilakukan dengan membuat kuissistem pengendalian intern dan untuk selanjutnyadievaluasi mengenai kelayakannya.

    3. a. Dokumen sumber dalam sistem penerimaan kas terdiri atas surat order pengiriman,surat muat, surat perintah pembayaran, memo kredit dan bukti kas masuk.

    61

  • 5/11/2018 Bab 2 Audit Terhadap Siklus pendapatan

    30/30

    b . S istem pen ju alan memerlu kan dokum en pendukung yang terdiri d a n su ra t o rd erpengir iman, b ill o f lad in g dan laporan pen enm aan barang.

    4 . a. Pengu jian enalltik dilakukan dengan mengumpu lkan bukti pem eriksaan yangb eru pa perb an din ga n a ta u ratio u n tu k meng uji kewajaran saldo-saldo rekening.b . Perbandingan dan ratio dalam rangka p en gu jia n su bta ntifp iu umg cla ga ng d ila ku kandengan m embu at (a) perb an dingan dengan ratio industr i , (b) perband ingan d engan

    to tal pen ju alan selam a periode au dit, dan (c) u tan g dagan g yang tim bu l dati ak tiv itasopera sional peru sahaan .5. a . Pengu jian kepatu han m erupakan prosedu r pemeriksaan yang dirancang un tuk

    m elaku kan verifikas! apakan sistem pengawasan in tern k lien telah dilaksanakandengan layak atau tidak.b . Aud it te rh ad ap sa ldo piu tang dagang tid akmempunya i r ele va nsl d en ga n me la ku ka npen elitian terh adap keb en aran per-yajian sa ldo-sa ldo reken ing peru sah aan ,

    6 . a . V erifikasl cu toff m erupakan salah satu bentu k d a n pem eriksaan su btan tif da lamaudit tc rh ad ap saldo p iu ta ng p acta t anggal neraca,

    b . Verifikasi cu toff haru s dilaksanakan oleh audito r sesu ai dengan prinsip akun tansiyang b erlaku um um .

    7. a. S ik lu s pen dapatan adalah sik lu s aku ntan si yan g terdiri dari s is tem p en ju a la n, s lstemretu r pen ju ala n, sistem p en erim aa n k es da n sistem p en gb ap usan piutang .b . Pengu jian subtantif terhadap sistem penerim aan kas paela dasam ya m erupakan

    pengu jian kepatu han yang dilaku kan dengan m em bu at ku ts sistem pengendalianintern dan u ntu k selan ju tnya dievalu asi m eu genai kclayakannya .

    8 . a. Dokumen sumbery an g seca ra f ormalh ar u s a da da lam sistem penjualan terdiri d ati s u ra to rd er p en girim an , su ra t m u at, faktur p en ju ala n, m emo k : t : ' e d i t dan bu kti kas m asu k,

    b . S istem pen ju alan memerlu kan dokumen pendukung yang t erdi ri da ri su ra t o rd erpengirim an , b ill o f lading dan laporan penerim aan barang .

    9 . a . Audito r tidak bertanggungjawab terhadap kecu rangan-kecu rangan yang sedangdlla-ku kan oleh karyawan klien pada su t dilakau kan pengh itu ngan pisik kas yangada ditan gan kash ir,b . Dalam hal audito r tidak dapat m em pero leh bukti yang cukup terhadep kecu ranganpegawai k lien dalam su atu pengauditan , m aka auditor dianggap m elanggar kodeeth ik a ku nta n In do nesia.

    1 0 . a . D alam ran gkaau ditterh adap saldo piu tan gdagang , au dito jaru sm elaku kan kon fin nasiyang dalam praktinya diserahkan pada masing-masing audito r un tu k mem ilihtekn ik apa yang dianggapnya tepat.

    b . Audito r mem ilih penggunaan tekn ik konfirm asi negatip un tu k m empero lehpenegasan d a n pih ak ketiga apab Ua: (1 ) sa ldo piu tan g dagan g u ntu k m asin g-m asin gpelanggan berjum lah relatif m ateria l, (b ) jumlah pelan ggan (distrib utor) tidakbanyak , dan (c) aspek lingkungan operesi peru sahaan m endukung penggunaante kn ik te rs eb u t.

    62