BAB 2 ARUS DENSITAS

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/19/2019 BAB 2 ARUS DENSITAS

    1/14

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    II.1 Dasar Teori

    II.1.1 Pengertian Korosi

    Korosi didefnisikan sebagai penghancuran atau kerusakan bahankarena reaksi dengan lingkungannya. Beberapa mengatakan bahwa defnisi

    ini hanya berlaku untuk logam, tetapi juga harus mempertimbangkan baik

    logam dan non logam untuk solusi dari masalah yang diberikan. Juga

    termasuk keramik, plastik, karet, dan bahan nonmetali lainnya. Misalnya,

    kerusakan cat dan karet oleh sinar matahari atau bahan kimia, peremaja dari

    lapisan tungku pembuatan baja, dan serangan dari logam padat dengan

    logam cair lain (korosi logam cair) semua dianggap korosinya (Fontana, 1987).

    Banyak orang yang salah menyebut bahwa korosi sama dengan karat,

    tetapi keduanya memiliki pengertian yang berbeda. Korosi adalah suatuperistiwa teroksidasinyua suatu logam oleh gas oksigen di udara atau reaksi

    redoks antara suatu logam dengan berbagbai at di lingkungannya yang

    menghasilkan senyawa!senyawa yang tidak dikehendaki. "esuatu yang

    dihasilkan pada peristiwa korosi, yaitu oksida!oksida logam dengan biloks

    yang tinggi itu disebut karat .

    Gambar 2.1 #eristiwa Korosi

    $aktor yang berpengaruh terhadap korosi, yaitu %aktor dari bahan itu

    sendiri dan lingkungan. $aktor dari bahan itu sendiri meliputi kemurnian

    bahan, struktur bahan, bentuk kristal, unsur!unsur kelumit yang ada dalam

    bahan, teknik pencampuran bahan, dan sebagainya. $aktor dari lingkungan

    meliputi tingkat pencemaran udara, suhu, kelembaban, keberadaan at!at

    kimia yang bersi%at korosi% (asam, basa serta garam, baik dalam senyawa

    organik maupun anorganik), dan sebagainya (Jiwind, 2011).

    #ada peristiwa korosi, logam mengalami oksidasi, sedangkan oksigen

    (udara) mengalami reduksi. Karat logam umumnya adalah berupa oksida

    atau karbonat. &umus kimia karat besi adalah $e'.n*', suatu at padat

    yang berwarna coklat!merah.

    ++!

    https://id.wikipedia.org/wiki/Redokshttps://id.wikipedia.org/wiki/Redokshttps://id.wikipedia.org/wiki/Redokshttps://id.wikipedia.org/wiki/Redoks

  • 8/19/2019 BAB 2 ARUS DENSITAS

    2/14

    Bab ++ -injauan #ustaka

    /B&/-&+0M +M0 1/M 2/3 K&"+#&1&/M "-02+ 2+++ -4K3+K K+M+/$-+!+-"

    Korosi merupakan proses elektrokimia. #ada korosi besi, bagian

    tertentu dari besi itu berlaku sebagai anode, di mana besi mengalami

    oksidasi.

    4lektron yang dibebaskan di anode mengalir ke bagian lain dari besi itu

    yang bertindak sebagai katode, di mana oksigen tereduksi.

    atau

    +on besi(++) yang terbentuk pada anode selanjutnya teroksidasi

    membentuk ion besi(+++) yang kemudian membentuk senyawa oksida

    terhidrasi, yaitu karat besi. Mengenai bagian mana dari besi itu yang

    bertindak sebagai anode dan bagian mana yang bertindak sebagai katode,

    bergantung pada berbagai %aktor, misalnya at pengotor, atau perbedaan

    rapatan logam itu.

    Korosi dapat juga diartikan sebagai serangan yang merusak logam

    karena logam bereaksi secara kimia  atau elektrokimia dengan lingkungan.

    /da defnisi lain yang mengatakan bahwa korosi adalah kebalikan dari proses

    ekstraksi logam dari bijih mineralnya. 5ontohnya, bijih mineral logam besi di

    alam bebas ada dalam bentuk senyawa besi oksida atau besi sulfda, setelah

    diekstraksi dan diolah, akan dihasilkan besi yang digunakan untuk

    pembuatan baja  atau baja paduan. "elama pemakaian, baja tersebut akan

    bereaksi dengan lingkungan yang menyebabkan korosi (kembali menjadi

    senyawa besi oksida).

    2eret 6olta  dan hukum 3ernst  akan membantu untuk dapat

    mengetahui kemungkinan terjadinya korosi. Kecepatan korosi sangat

    tergantung pada banyak %aktor, seperti ada atau tidaknya lapisan oksida,

    karena lapisan oksida dapat menghalangi beda potensial terhadap elektrodelainnya yang akan sangat berbeda bila masih bersih dari oksida.

    Korosi merupakan proses atau reaksi elektrokimia yang bersi%at

    alamiah yang berlangsung dengan sendirinya, oleh karena itu korosi tidak

    dapt dikendalikan atau lajunya diperlambat sehingga memperlambat proses

    perusakannya. 5ontoh korosi yang paling laim adalah perkaratan besi.

    &umus kimia dari karat besi adalah $e'.7*'. Kondisi alam +ndonesia yang

    beriklim tropis, dengan tingkat humanitas dan dekat dengan laut adalah

    %aktor yang dapat mempercepat proses korosi. 2alam kehidupan sehari!hari,

    korosi sering dijumpai pada bangunan atau peralatan yang menggunakankomponen logam seperti seng, tembaga, baja dan sebagainya. 2ampak dari

    peristiwa korosi bersi%at sangat merugikan. 5ontohnya adalah keroposnya

    II - 2

    $e(s) 8!!9 $e':(aq) : 'e

    '(g) : ;*:(aq) : ;e 8!!9

    '* l

    '(g)  : '*'(l)  : ;e 8!!9

    ;*!(aq)

    https://id.wikipedia.org/wiki/Elektrokimiahttps://id.wikipedia.org/wiki/Anodehttps://id.wikipedia.org/wiki/Katodehttps://id.wikipedia.org/wiki/Kimiahttps://id.wikipedia.org/wiki/Elektrokimiahttps://id.wikipedia.org/wiki/Ekstraksihttps://id.wikipedia.org/wiki/Mineralhttps://id.wikipedia.org/wiki/Besihttps://id.wikipedia.org/wiki/Senyawahttps://id.wikipedia.org/wiki/Besi_oksidahttps://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Besi_sulfida&action=edit&redlink=1https://id.wikipedia.org/wiki/Bajahttps://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Baja_paduan&action=edit&redlink=1https://id.wikipedia.org/wiki/Deret_voltahttps://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Hukum_Nernst&action=edit&redlink=1https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Potensial&action=edit&redlink=1https://id.wikipedia.org/wiki/Elektrodehttps://id.wikipedia.org/wiki/Elektrokimiahttps://id.wikipedia.org/wiki/Anodehttps://id.wikipedia.org/wiki/Katodehttps://id.wikipedia.org/wiki/Kimiahttps://id.wikipedia.org/wiki/Elektrokimiahttps://id.wikipedia.org/wiki/Ekstraksihttps://id.wikipedia.org/wiki/Mineralhttps://id.wikipedia.org/wiki/Besihttps://id.wikipedia.org/wiki/Senyawahttps://id.wikipedia.org/wiki/Besi_oksidahttps://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Besi_sulfida&action=edit&redlink=1https://id.wikipedia.org/wiki/Bajahttps://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Baja_paduan&action=edit&redlink=1https://id.wikipedia.org/wiki/Deret_voltahttps://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Hukum_Nernst&action=edit&redlink=1https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Potensial&action=edit&redlink=1https://id.wikipedia.org/wiki/Elektrode

  • 8/19/2019 BAB 2 ARUS DENSITAS

    3/14

    Bab ++ -injauan #ustaka

    /B&/-&+0M +M0 1/M 2/3 K&"+#&1&/M "-02+ 2+++ -4K3+K K+M+/$-+!+-"

     jembatan, bodi mobil atau berbagai konstruksi dan peralatan dari besi

    (Amalia, 2012).

    #engendalian korosi baja dalam air kondensat terkontaminasi, biasanya

    dilakukan dengan menambahkan inhibitor korosi dari jenis vapor phase

    inhiitor yang terdiri dari senyawa organik. Karena senyawa organik

    umumnya tidak tahan kondisi operasi boiler pada temperatur dan tekanantinggi maka diperlukan penelitian tentang kemampuan natrium %os%at

    sebagai inhibitor korosi.

    II.1.2 Faktor yang Memengar!"i Korosi

    Besi atau logam yang berkarat bersi%at rapuh, Mudah larut, dan

    bercampur dengan logam lain, serta bersi%al racun. *al ini tentu berbahaya

    dan merugikan. Jika berkarat, besi yang digunakan sebagai pondasi atau

    peyangga jembatan menjadi rapuh sehingga mudah ambruk (!"tresna, 2008).

    /lat!alat produksi dalam industri makanan dan %armasi tidak boleh

    menggunakan logam yang mudah berkarat. *al ini disebabkan karat yang

    terbentuk mudah larut dalam makanan, obat!obatan, atau senyawa kimia

    yang diprosukdi. leh karena itu, untuk kepentingan industri digunakan

    peralatan stainless yang antikarat (!"tresna, 2008). 

     -erjadinya korosi dipengaruhi oleh beberapa %aktor, diantaranya

    adalah<

    • #engaruh temperatur terhadap laju korosi

    1ambar dibawah ini memperlihatkan hubungan antara laju korosi

    /lMg' sebagai %ungsi temperatur dan konsentrasi dan konsentrasi

    oksigen. #ada gambar dibawah ini terlihat bahwa kenaikan temperatur

    akan menaikkan laju korosi, demikian juga dengan laju di%usi pun

    memberikan e%ek yang serupa

    #enambahan temperatur umumnya menambah laju korosi walaupun

    kenyataannya kelarutan oksigen berkurang dengan meningkatnya

    temperatur. /pabila metal pada temperatur yang tidak uni%orm, maka

    akan besar kemungkinan terbentuk korosi (Amalia, 2012).

    Gambar 2.2 *ubungan/ntara aju Korosi /lMg' sebagai $ungsi -emperatur dan aju 2i%usi ksigen

    II - 3

  • 8/19/2019 BAB 2 ARUS DENSITAS

    4/14

    Bab ++ -injauan #ustaka

    /B&/-&+0M +M0 1/M 2/3 K&"+#&1&/M "-02+ 2+++ -4K3+K K+M+/$-+!+-"

    • #engaruh at padat terlarut terhadap laju korosi

    Klorida (5l), klorida menyerang lapisan mild steel dan lapisan

    stainless steel. #adatan ini menyebabkan terjadinya pitting, cre=ice

    corrosion, dan juga menyebabkan pecahnya alloys. Klorida biasanyaditemukan pada campuran minyak!air dalam konsentrasi tinggi yang

    akan menyebabkan proses korosi. #roses korosi juga dapat disebabkan

    oleh kenaikan konduktiftas larutan garam, dimana larutan garam yang

    lebih kondukti%, laju korosinya juga akan lebih tinggi.#engaruh at

    padat terlarut terhadap laju korosi melibatkan %aktor konsentrasi dan

     jenis ion (Amalia, 2012).

    1ambar dibawah ini memperlihatkan hubungan antar laju korosi

    suatu logam sebagai %uingsi konsentrasi at padat terlarut. "ebagai

    contoh ion karbonat dan bikarbonat dapat mengurangi laju korosisuatu logam, sedangkan ion khlorida, ion sul%at, dan ion agresi% lain

    dapat menaikkan laju korosi karena merintangi e%ek lapis lindung.

    Gambar 2.# *ubungan /ntara aju

    Korosi sebagai $ungsi Konsentrasi >at #adat -erlarut

    • #engaruh kecepatan alir

     Jika kecepatan alir air cukup tinggi, ?produk korosi yang

    terbentuk pada anoda akan terusir dari permukaan logam sebelum

    membentuk lapisan yang menempel secara kuat dan ber%ungsi

    sebagai pasi=ator. #ada umumnya laju korosi akan bertambah dengan

    adanya kenaikan kecepatan aliran air, sedangkan bentuk korosi yang

    terjadi biasanya merata. aju korosi pada logam aluminium dan

    paduannnya menurun akibat terjadinya interaksi antara permukaan

    logam dan oksigen dengan membentuk lapisan oksida. apisan oksida

    tersebut bertindak sebagai inhiitor   untuk proses korosi berikutnya.

    #enambahan kecepatan aliran air akan menaikkan kadar oksigen yang

    tersedia pada keduduklan katoda, sehingga dapat menaikkanterjadinya inhibitor korosi pada permukaan yang lebih merata.

    II - 4

  • 8/19/2019 BAB 2 ARUS DENSITAS

    5/14

    Bab ++ -injauan #ustaka

    /B&/-&+0M +M0 1/M 2/3 K&"+#&1&/M "-02+ 2+++ -4K3+K K+M+/$-+!+-"

    • #engaruh p* dengan peristiwa korosi

    p* netral adalah @, sedangkan p*8@ bersi%at asam dan korosi%,

    sedangkan untuk p*9@ bersi%at basa juga korosi%. -etapi untuk besi,

    laju korosi rendah pada #h antara @ sampai . aju korosi akanmeningkat pada p*8@ dan pada p*9 (Amalia, 2012). 

    1ambar dibawah ini memperlihatkan hubungan antar laju korosi

    aluminium dan paduannya antar laju korosi aluminium dan

    panduannya sebagai %ungsi p*. #ada gambar dibawah ini, terlihat

    bahwa laju korosi aluminium dan paduannya tinggi pada p* 8 ; dan

    p* 9 A, sedangkan pada p* ;!A terjadi pasi=asi.

    Gambar 2.$ *ubungan

    /ntar aju Korosi /luminium dan #aduannya sebagai %ungsi p*

    II.1.# Per"it!ngan %a&! Korosi

    #ada dasarnya 0ji korosi dapat dilakukan baik secara simulati% di dalam

    laboratorium ataupun secara langsung di lapangan. 0ji korosi di laboratorium

    biasanya dilakukan terhadap benda uji yang berupa potongan sampel yang

    diambil dari logamCpaduan yang akan dipakai seutuhnya. ama

    pengujiannya mungkin hanya membutuhkan beberapa menit saja, atau

    dapat juga selama beberapa bulan, tergantung pada metoda yang

    digunakan.

    a. Meto'e ke"i(angan berat

    Metode kehilangan berat adalah perhitungan laju korosi dengan

    mengukur kekurangan berat akibat korosi yang terjadi. Metode ini

    menggunakan jangka waktu penelitian hingga mendapatkan jumlahkehilangan akibat korosi yang terjadi. 0ntuk mendapatkan jumlah kehilangan

    II - 5

  • 8/19/2019 BAB 2 ARUS DENSITAS

    6/14

    Bab ++ -injauan #ustaka

    /B&/-&+0M +M0 1/M 2/3 K&"+#&1&/M "-02+ 2+++ -4K3+K K+M+/$-+!+-"

    berat akibat korosi digunakan rumus sebagai berikut<

     

    Metode ini adalah mengukur kembali berat awal dari benda uji (objek

    yang ingin diketahui laju korosi yang terjadi padanya), kekurangan berat daripada berat awal merupakan nilai kehilangan berat. Kekurangan berat

    dikembalikan kedalam rumus untuk mendapatkan laju kehilangan beratnya.

    Metode ini bila dijalankan dengan waktu yang lama dan suistinable

    dapat dijadikan acuan terhadap kondisi tempat objek diletakkan (dapat

    diketahui seberapa korosi% daerah tersebut) juga dapat dijadikan re%erensi

    untuk treatment yang harus diterapkan pada daerah dan kondisi tempat

    objek tersebut.

    b. Meto'e )(ektrokimia

    Metode elektrokimia adalah metode mengukur laju korosi dengan

    mengukur beda potensial objek hingga didapat laju korosi yang terjadi,

    metode ini mengukur laju korosi pada saat diukur saja dimana

    memperkirakan laju tersebut dengan waktu yang panjang (memperkirakan

    walaupun hasil yang terjadi antara satu waktu dengan eaktu lainnya

    berbeda). Kelemahan metode ini adalah tidak dapat menggambarkan secara

    pasti laju korosi yang terjadi secara akurat karena hanya dapat mengukur

    laju korosi hanya pada waktu tertentu saja, hingga secara umur pemakaian

    maupun kondisi untuk dapat ditreatmen tidak dapat diketahui. Kelebihan

    metode ini adalah kita langsung dapat mengetahui laju korosi pada saat di

    ukur, hingga waktu pengukuran tidak memakan waktu yang lama.Metode elektrokimia ini meggunakan rumus yang didasari pada *ukum

    $araday yaitu menggunakan rumus sebagai berikut <

     

    II - 6

    http://1.bp.blogspot.com/-cbDPF-8vZ4U/UoTAEuhtscI/AAAAAAAAAHI/pCobla6VQUk/s1600/electrochemical+CR.pnghttp://1.bp.blogspot.com/-cbDPF-8vZ4U/UoTAEuhtscI/AAAAAAAAAHI/pCobla6VQUk/s1600/electrochemical+CR.pnghttp://2.bp.blogspot.com/-brLaOiB8Bkk/UoS8Yl5iKEI/AAAAAAAAAG0/QTzfwoUtdaU/s1600/formula+wieght+loss.pnghttp://2.bp.blogspot.com/-brLaOiB8Bkk/UoS8Yl5iKEI/AAAAAAAAAG0/QTzfwoUtdaU/s1600/formula+wieght+loss.png

  • 8/19/2019 BAB 2 ARUS DENSITAS

    7/14

    Bab ++ -injauan #ustaka

    /B&/-&+0M +M0 1/M 2/3 K&"+#&1&/M "-02+ 2+++ -4K3+K K+M+/$-+!+-"

    Metode ini menggunakan pembanding dengan meletakkan salah satu

    material dengan si%at korosi% yang sangat baik dengan bahan yang akan diuji

    hingga beda potensial yang terjadi dapat diperhatikan dengan adanya

    pembanding tersebut. Berikut merupakan gambar metode yang dilakukan

    untuk mendapatkan hasil pada penelitian laju korosi dengan metodeelektrokimia yang diuraikan diatas.

    aju korosi juga dapat dihitung dengan menggunakan persamaan laju

    korosi <

    2imana <

    Dloss kehilangan berat ( mg )2 kerapatan benda uji ( gCcm )

    / luas permukaan terkorosi ( in' )

     - waktu eksposure ( jam )

    II.1.$ Pen*ega"an Korosi

    Kerugian yang cukup besar akibat proses pengaratan, mengahruskan

    adanya upaya!upaya pencegahan terjadinya karat. #rinsip pencegahannya

    dengan cara melindungi besi dari penyebab terjadinya karat. 2ilihat dari

    %aktor!%aktor yang memengaruhi proses pengaratan besi, banyak cara

    pencegahan yang dapat dilakukan, seperti modifkasi lingkungan, modifkasi

    besi, proteksi katodik, dan pelapisan (!"tresna, 2008).

    1. +ara Mo'i,kasi %ingk!ngan

    Karena oksigen (') dan kelembapan udara merupakan %aktor penting

    dalam proses pengaratan, mengurangi kadar oksigen atau menurunkan

    kelembapan udara dapat memperlambat proses pengaratan. "ebagai contoh

    kelembapan di dalam gedung dapat dikurangi dengan mendinginkan gudang

    menggunakan /5 (!"tresna, 2008).

    2. +ara Mo'i,kasi Besi

    Ketika besi membentuk aloi dengan unsur!unsur tertentu, besi akan lebihtahan terhadap pengaratan. Baja (aloi dari besi) mengandung !' E

    kromium dan sedikit mengandung karbon, disebut stainless steel. Baja ini

    tahan karat dan sering digunakan di industri untuk bahan kimia dan di

    rumah tangga (!"tresna, 2008).

    #. +ara Proteksi Kato'ik  

    #roteksi katodik adalah metode yang sering diterapkan untuk

    mengendalikan korosi besi yang dipendam dalam tanah, seperti pipa ledeng,

    pipa pertmania, dan tanki penyimpan BBM. ogam reakti% seperti

    magnesium dihubungkan dengan pipa besi. leh karena logam Mgmerupakan reduktor yang lebih rekati% dari besi, Mg akan teroksidasi terlebih

    dahulu. Jika semua logam Mg sudah menjadi oksida maka besi akan

    II - 7

  • 8/19/2019 BAB 2 ARUS DENSITAS

    8/14

    Bab ++ -injauan #ustaka

    /B&/-&+0M +M0 1/M 2/3 K&"+#&1&/M "-02+ 2+++ -4K3+K K+M+/$-+!+-"

    terkorosi. #roteksi katodik ditunjukkan oleh gambar dibawah ini (!"nar#a,

    2007).

    Gambar 2.- #roteksi Katodik

    leh karena itu, logam magnesium harus selalu diganti dengan yang bary

    dan selalu diperiksa agar jangan sampai habis karena berubah menjadi

    hidroksidanya (!"nar#a, 2007).

     Jika logam bisa dihubungkan dengan besi terse but akan sukar mengalami

    korosi. *al ini disebabkan seng lebih mudah teroksidasi dibandingkan besi

    (potensial reduksi seng $o >n':l>n!F,@G6  ) lebih negati% daripada potensial

    reduksi besi ($o $e':l$e!F,@G6 ) (!"tresna, 2008).

    "eng akan bereaksi dengan oksigen dan air dalam lingkungan yang

    mengandung karbon dioksida dan membentuk senyawa seng karbonat. "eng

    karbonat yang terbentuk ber%ungsi melindungi seng itu sendiri dari korosi.

    5ara perlindungan logam seperti ini disebut cara  prote%si %atodi% (katode

    pelindungi). "elain seng (>n), logam magnesium (Mg) yang alkali tanah

    banyak digunakan untuk keperluan ini (!"tresna, 2008).

    Gambar 2. 5ara #roteksi Katodik ogam Magnesium dan "eng

    II - 8

  • 8/19/2019 BAB 2 ARUS DENSITAS

    9/14

    Bab ++ -injauan #ustaka

    /B&/-&+0M +M0 1/M 2/3 K&"+#&1&/M "-02+ 2+++ -4K3+K K+M+/$-+!+-"

    $. Penamba"an In"ibitor

    +nhibitor adalah at kimia yang ditambahkan ke dalam suatu lingkungan

    korosi% denga kadar sangat kecil (ukuran ppm) guna mengendalikan korosi.

    +nhibitor korosi dapat dikelompokkan berdasarkan mekanisme

    pengendaliannya, yaitu inhibitor anodik, inhibitor katodik, inhibitorcampuran, dan inhibitor teradsorpsi(!"nar#a, 2007).

    . +nhibitor anodik

    +nhibitor anodik adalah senyawa kimia yang mengendalikan korosi

    dengan cara menghambat trans%er ion!ion logam ke dalam air. 5ontoh

    inhibitor anodik yang banyak digunakan adalah senyawa kromat dan

    senyawa molibdat(!"nar#a, 2007).

    '. +nhibitor katodik

    +nhibitor katodik adalah senyawa kimia yang mengendalikan korosi

    dengan cara menghambat salah satu tehap dari proses katodik,misalnya pengangkapan gas oksigen (ogen s'avenger ) atau

    pengikatan ion!ion hidrogen. 5ontoh inhibitor katodik adalah hidrain,

    tannin, dan garam sul%at(!"nar#a, 2007).

    . +nhibitor campuran

    +nhibitor campuran mengendalikan korosi dengan cara

    menghambat proses di katodik dan anodik. 5ontoh inhibitor jenis ini

    adalah senyawa silikat, molbidat, dan %os%at(!"nar#a, 2007).

    ;. +nhibitor teradsorpsi

    +nhibitor teradsorpsi umumnya senyawa organik yang dapat

    mengisolasi permukaan logam dari lingkungan korosi% dengan cara

    membentuk flm tipis yang teradsorpsi pada permukaan logam. 5ontoh

     jenis inhibitor ini adalah merkaptobenotianol dan ,,H,@!tetraaa!

    adamantane(!"nar#a, 2007).

    -. +ara Pe(aisan

    Metode pelapisan adalah suatu upaya mengendalikan korosi dengan

    menerapkan suatu lapisan pada permukaan logam besi. Misalnya, dengan

    pengecatan atau penyepuhan logam(!"nar#a, 2007).

    #enyepuhan besi biasanya menggunakan logam krom atau timah. Kedualogam ini dapat membentuk lapisan oksida yang tahan terhadap karat

    (pasi=asi) sehingga besu terlindung dari korosi. #asi=asi adalah

    pembentukan lapisan flm permukaan dari oksida logam hasil oksidasi yang

    tahan terhadap korosi sehingga dapat mencegah korosi lebih lanjut.

    (!"nar#a, 2007).

    ogam seng juga digunakan untuk melapisi besi (gal=anisir), tetapi seng

    tidak membentuk lapisan oksida seperti pada krom atau timah, melainkan

    berkorban demi besi. "eng adalah logam yang lebih reakti% dari besi, seperti

    dapat dilihat dari potensial setengan reaksi oksidasinya<

    II - 9

  • 8/19/2019 BAB 2 ARUS DENSITAS

    10/14

    Bab ++ -injauan #ustaka

    /B&/-&+0M +M0 1/M 2/3 K&"+#&1&/M "-02+ 2+++ -4K3+K K+M+/$-+!+-"

    leh karena itu, seng akan terkorosi terlebih dahulu daripada besi. Jika

    pelapis seng habis maka besi akan terkorosi bahkan lebih cepat dari keadaan

    normal (tanpa seng) (!"nar#a, 2007).

     Jika logam besi dilapisi tembaga atau timah, besi akan terlindungi dari

    korosi. *al ini disebabkan 5u dan "n memiliki potensial reduksi yang lebihpositi% ($5u':l5u:F,; 6 dan $

    "n':l"n!F,; 6) daripada potensial reduksi

    besi $$e':l$e!F,;; 6). 3amun jika lapisan ini bocor sehingga lapisan atau

    timah terbuka, besi akan mengalami korosi dengan cepat. "elain dengan

    tembaga dan timah, besi juga dapat dilapisi dengan logam lain yang sukar

    teroksidasi. ogam yang daopat digunakan adalah logam yang memiliki

    potensial reduksi lebih positi% dibandingkan besi, seperti perak, emas, nikel,

    tembaga, dan platina(!"tresna, 2008).

    "elain menggunakan logam!logam tersebut pelapisan besi dapat pula

    menggunkan senyawa!senyawa nonlogam. #roses pelapisan logam besi inidapat dilakukan dengan cara membersihkan besi lebih dahulu, kemudian

    melapisinya dengan suatu at yang sukar ditembus oleh oksigen, misalnya

    cat, gelas, plastik, atau =aselin (gemuk) (!"tresna, 2008).

    #erlu diperhatikan permukaan besi harus sempurna untuk menghindari

    kontak dengan oksigen. #roses pelapisan yang tidak sempurna dapat lebih

    berbahaya dibandingkan besi tanpa pelapisan. *al ini karena pengaratan

    dapat terjadi pada bagian yang tertutup srhingga tidak terdeteksi(!"tresna,

    2008).

    #aduan logam juga merupakan metode untuk mengendalikan korosi. Baja

    stainless  steel  terdiri atas baja karbon yang mengandung sejumlah kecil

    krom dan nikel. Kedua logam tersebut membentuk lapisan oksida yang

    mengubah potensial reduksi baja menyerupai si%at logam mulia sehingga

    tidak terkorosi.

    II.1.- /aat Ar!s

    &apat arus adalah harga yang menyatakan jumlah arus listrik yang

    mengalir persatuan luas permukaan elektroda.-erbagi dalam dua macam

    rapat arus anoda dan rapat arus katoda. #ada proses lapis listrik rapat arus

    yangdiperhitungkan adalahrapat arus katoda, yaitu banyaknya arus listrikyang diperlukan untuk mendapatkan atom!atom logam pada tiap satuan luas

    permukaan benda kerja yang akan dilapis. 0ntuk proses elektroplating ini

    %aktor rapat arus memegang peranan sangat penting, karena akan

    mempengaruhi efsiensi pelapisan, reaksi reduksi oksidasi dan di%usi dari

    hasil pelapisan pada permukaan benda yang dilapisi (!"gi#arta, 2012).

    /rus 2ensitas merupakan aliran yang disebabkan densitas atau aliran

    non!homogen adalah gerakan Iuida didalam medan gra=itasi yang

    dibangkitkan oleh =ariasi!=ariasi densitas yang disebabkan =ariasi!=ariasi

    dari <•  "alinitas

    •  "edimen

    II - 10

  • 8/19/2019 BAB 2 ARUS DENSITAS

    11/14

    Bab ++ -injauan #ustaka

    /B&/-&+0M +M0 1/M 2/3 K&"+#&1&/M "-02+ 2+++ -4K3+K K+M+/$-+!+-"

    •  -emperature

    /rus densitas biasanya terjadi di estuari dimana terdapat gradient

    salinitas yang cukup besar akibat adanya pertemuan air tawar dari sungai

    dan air asin yang berasal dari laut, sehingga =ariasi ini akan mengakibatkan

    terbentuknya gradient tekanan horiontal yang berperan sebagai %aktor

    pembentuknya arus densitas. 1radient tekanan yang terbentuk akibat=ariasi salinitas di estuary menimbulkan sirkulasi estuary dimana air tawar

    bergerak di lapisan permukaan ke arah laut dan air asin bergerak kea rah

    hulu dilapisan dalam.

    Berikut ini beberapa jenis arus densitas <

    • 2ensity dri=en current due to ri=er discharge

    • 2ensity dri=en current due to Buoyancy supply %rom the open ocean

    •  2ensity dri=en current due to bouyancy +nput %rom ri=er and open

    ocean

     2ensity dri=en current due to -opographic heat accumulation eect•  2ensity dri=en current due to *oriontal distribution o% =erti=al

    diusity

    1. K(asi,kasi )st!ari

    Klasifkasi estuary berdasarkan distri"si densitas nera'a horiontal dan

    verti'al adalah <

    • 4stuari terstratifkasi dengan baik (saltwedge est"ar# )

    /danya garam di bagian bawah yang berasal dari laut lapisan air tawar

    dibagian atas sungai. #ercampuran secara =ertical lemah, karena

    kecepatan pasut lemah.

    • 4stuari bercampur sebagian ( partiall# mi&ed est"ar# )

     -erdapat percampuran (turbulensi) yang diakibatkan pasut diantara air

    tawar dan air asin.

    • 4stuari becampur sempurna.

     -erdapat pencampuran yang sempurna antara air tawar dengan air

    asin yang menghasilkan densitas Iuida yang konstan secara =ertical

    (sepanjang suatu, kedalaman) sehingga terdapat =ariasi densitas

    dalam arah longitudinal dari air laut ke air tawar.

    Berikut ini beberapa parameter stratifkasi untuk menentukan jenis

    stratifkasi <

    1. Bi(angan ratio 0o(!me

    2imana<

    =olume air sungai yang memasuki estuary dalam suatu siklus pasut

    dibagi dengan =olume pasut ketika pasang.r 2ebit air

     - durasi siklus pasut

    II - 11

    3rT40r

  • 8/19/2019 BAB 2 ARUS DENSITAS

    12/14

    Bab ++ -injauan #ustaka

    /B&/-&+0M +M0 1/M 2/3 K&"+#&1&/M "-02+ 2+++ -4K3+K K+M+/$-+!+-"

    6r =olume air laut yang memasuki mulut estuary ketika air pasang

    2. Bi(angan est!ary

    +ntrusi garam di netralkan oleh percampuran =ertikal yang disebabkan

    oleh gerakan turbulen di Iuida (khususnya dipermukaan). "tratifkasi yang

    stabil mempunyai e%ek yang memperkecilC menahan terhadap percampuran

    =etrikal, karena partikel Iuida yang lebih berat ikut bergerak ke atas

    melawan aksi gra=itasi.

    II.1. Pengar!" Ar!s Densitas Ter"a'a Korosi

    Korosi dapat dicegah dengan cara < melapisi permukaan logam dengancat, melapisi permukaan logam dengan proses pelapisan atau 4lectroplating,

    membuat lapisan yang tahan terhadap korosi seperti anodiing plant,

    membuat sistem perlindungan dengan anoda korban, dan membuat logam

    paduan yang tahan terhadap korosi(Jiwind, 2011).

    4lectroplating atau lapis listrik atau penyepuhan merupakan salah satu

    proses pelapisan bahan padat dengan lapisan logam menggunakan bantuan

    arus listrik melalui suatu elektrolit. Benda yang dilakukan pelapisan harus

    merupakan konduktor atau dapat menghantarkan arus listrik (Jiwind, 2011).

    #enelitian mengenai pengaruh rapat arus terhadap ketebalan lapisan

    pernah dilakukan oleh "ukma ('FFA) yang menyimpulkan bahwa semakin

    besar rapat arus yang digunakan, maka semakin tebal lapisan oksida yang

    dihasilkan.#utra ('FFA) meneliti pengaruh densitas arus terhadap ketebalan

    dan kekerasan lapisan oksida pada permukaan alumunium GFG, yang

    menyimpulkan bahwa semakin tinggi densitas arus akan meningkatkan

    ketebalan oksida pada permukaan aluminium sehingga meningkatkan

    kekerasan permukaan aluminium.

    "elanjutnya "etiawan ('FF) meneliti tentang pengaruh waktu

    anodisasi pada proses continuous anodiing asam oksalat (5'*'') terhadap

    laju korosi alumunium GFG, yang menyimpulkan bahwa penambahan waktuanodiing dapat meningkatkan ketebalan dan massa lapisan oksida dan

    dapat meningkatkan (metal loss) dan peluruhan yang terjadi pada spesimen.

    ama waktu anodiing sebanding dengan ketebalan lapisan oksida yang

    dihasilkan. "ementara itu, Muaki ('FF) yang meneliti pengaruh rapat arus

    proses continuous hard anodiing terhadap laju korosi alumunium GFG,

    yang menarik kesimpulan bahwa dengan peningkatan arus dari /Cdm'

    sampai /Cdm ' akan diikuti penurunan laju korosi, namun pada rapat arus

    diatas /Cdm' laju korosi akan kembali meningkat akibat besarnya reaksi

    peluruhan.

    II - 12

      ) 50rF6782943rT

    F 782

  • 8/19/2019 BAB 2 ARUS DENSITAS

    13/14

    Bab ++ -injauan #ustaka

    /B&/-&+0M +M0 1/M 2/3 K&"+#&1&/M "-02+ 2+++ -4K3+K K+M+/$-+!+-"

    II.2 A(ikasi In'!stri

    #4&+/K0 M/-4&+/ /M&$ 14/" M4-/+K B+34& 2/3 -4&"+4& B4&B/"+"

    >+&K3+0M -4&*/2/# /J0 K&"+

    "aat ini, salah satu penelitian yang banyak dilakukan adalah mengenai

    bahan!bahan baru dari logam yang berstruktur aor%, misalnya gelas metalik

    berbasis irkonium yang memiliki kegetasan (rittle) tinggi. Melalui rekayasamaterial, diharapkan paduan irkonium akan mempunyai si%at keuletan

    (d"'tilit# ) yang tinggi dan ketahanan terhadap oksidasi yang lebih tinggi.

    Berkaitan dengan hal tersebut di atas, maka perlu dilakukan penelitian

    terhadap perilaku korosi material amor% gelas metalik berbasis irkonium.

    "ehingga dapat diketahui %aktor!%aktor yang berpengaruh agar supaya

    dihasilkan material amor% gelas metalik berbasis irkonium yang mempunyai

    daya tahan yang unggul terhadap korosi (residen terhadap korosi).

     -ujuan penelitian ini adalah untuk mempelajari perilaku korosi material

    amor% gelas metalik berbasis irkonium dalam lingkungan *3, menentukan

    nilai laju korosi material amor% gelas metalik berbasis irkonium, dan

    mempelajari pengaruh jenis elemen pemadu terhadap nilai laju korosi

    material amor% gelas metalik berbasis irkonium.

    Metode percobaan dari penelitian ini adalah sebagai berikut. 0ntuk

    mengetahui kualitas ketahanan terhadap serangan korosi pada material

    amor% gelas metalik berbasis irkonium dalam penelitian ini didasarkan pada

    nilai laju korosi dari masing!masing logam. /lat penelitian yang digunakan

    yaitu < mikrometer, alat uji laju korosi #otensostat #1" 'F!- yang dirangkai

    dengan komputer, jangka sorong dan larutan *3  sebagai lingkungan

    pengkorosi. /wal mula menyiapkan bahan berupa potongan material amor% 

    gelas metalik yang ada (dibuat dengan menggunakan peralatan Melt!

    "pinning di laboratorium Material "cience and 5orrosion, 0ni=ersity o% 

    2ortmund &eplubik $ederal Jerman). Kemudian potongan dari material amor% 

    gelas metalik dibentuk berupa silinder pipih dengan diameter mm dan

    tebal ' mm. Masing!masing sample permukaannya dibuat halus dan rata.

    Berikutnya seluruh sample akan diuji nilai korosinya dengan metode

    penentuan inensitas arus korosi logam menggunakan #otensiostat #1"!

    'F-. "etelah dilakukan uji laju korosi menggunakan metode penentuan arus

    korosi logam penggunakan potensiostat #1"!'F- maka akan didapatkankur=a potensial lawan log intensitas arus. 2ari kur=a tersebut juga akan

    diperoleh nilai!nilai L kat , L an, tahanan polarisasi (&p) yang selanjutnya

    II - 13

  • 8/19/2019 BAB 2 ARUS DENSITAS

    14/14

    Bab ++ -injauan #ustaka

    /B&/-&+0M +M0 1/M 2/3 K&"+#&1&/M "-02+ 2+++ -4K3+K K+M+/$-+!+-"

    dengan menggunakan persamaan ('.') akan diperoleh nilai arus korosi

    (+kor). "etelah didapatkan nilai +kor, maka dengan menggunakan persamaan

    ('.) akan diperoleh nilai laju korosi sampel tersebut dalam satuan meter per

    tahun (mpy). 3ilai laju korosi ini dapat menunjukkan ketahanan korosi relati% 

    (mampu korosi).

    *asil percobaan menunjukkan dari beberapa uji karakteristik yangtelah dilakukan terhadap spesimen logam paduan material amor% gelas

    metalik dua, tiga, dan empat komponen berbasis irkonium yaitu >r5u, >r3i,

    >r5u/l, dan >r3i/l diketahui bahwa paduan logam >r3i lebih resistan

    terhadap serangan korosi dengan dibuktikan adanya nilai intensitas arus

    korosi dan laju korosi yang relati% lebih kecil jika dibandingkan dengan

    paduan yang lain, seangkan paduan >r5u/l menempati urutan paling tidak

    resistan terhadap serangan korosi dibuktikan dengan intenitas arus dan laju

    korosinya yang relati% lebih besar dibandingkan dengan paduan yang lain.

    "edangkan paduan yang mengandung unsur /l ternyata berpotensimenimbulkan %enomena pasi=asi daripada logam 5u meskipun keduanya

    ternyata mampu memunculkan pasi=asi. *al ini dapat di lihat jika

    membandingkan grafk hasil eksperimen pada paduan >r5u dan >r5u/l,

    dimana potensi 5u lebih kecil dibandingkan potensi /l dalam membentuk

    lapisan pasi=asi. #ada grafk yang lain tidak ditemukan adanya grafk yang

    menunjukkan %enomebna pasi%asi dan nilai intensitas laju korosinya lebih

    kecil, sehinggga %ungsi unsur 3i pada paduan tersebut menghambat pasi=asi

    dan transpasi%asi.

    Ketepatan penentuan harga intensitas arus korosi (+kor) penting

    sekali diperhatikan karena +kor merupakan unsur pokok yang langsung

    berpengaruh dalam perhitungan laju korosi suatu material. #ada tingkat

    korosi dengan intensitas arus korosi yang tinggi, penentuan analisa -a%elnya

    cenderung lebih mudah karena bentuk kur=a yang terjadi lebih curam dan

    rentang potensial batas ruas perhitungan 5>N tidak begitu lebar. "ebaliknya

    untuk tingkat korosi dengan intensitas arus korosi yang rendah, penentuan

    5>Nnya cenderung lebih sulit karena bentuk kur=a yang terjadi lebih

    landai.

    II - 14