23
BAB II MORFOLOGI IKAN Tujuan Khusus 1. Mahasiswa mengenal berbagai bentuk keragaman tubuh ikan 2. Mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan morfologi dan bagian-bagian tubuh ikan 2.1 Pendahuluan Bentuk tubuh ikan sangat beragam, bentuk ini berbeda-beda antar spesies dan bahkan antar individu dalam spesies yang sama. Bentuk tubuh setiap individu ikan sangat dipengaruhi oleh sistem rangka, sistem otot dan habitat dimana ikan – ikan itu hidup. Oleh karena itu beberapa spesies ikan mengalami perubahan bentuk tubuh secara bertahap dari masa larva sampai dewasa hingga menyerupai bentuk induknya. Tetapi ada juga spesies ikan lainnya yang selama masa perkembangannya tidak mengalami perubahan bentuk tubuh yang berarti, artinya bentuk tubuhnya sudah sempurna sejak larva. Sebagian besar spesies ikan yang ada dipermukaan bumi ini tergolong sebagai ikan yang bilateral simetris, yaitu ikan yang apabila tubuhnya dibelah dua secara membujur, memanjang dari pertengahan ujung kepala sampai ke ujung ekor, maka akan menghasilkan dua belahan tubuh yang serupa, belahan tubuh sbelah kanan mencerminkan belahan sebelah kiri. Bila belahan 13

Bab 2. Anatomi

Embed Size (px)

Citation preview

BAB II

MORFOLOGI IKAN

Tujuan Khusus

1. Mahasiswa mengenal berbagai bentuk keragaman tubuh ikan

2. Mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan morfologi dan bagian-

bagian tubuh ikan

2.1 Pendahuluan

Bentuk tubuh ikan sangat beragam, bentuk ini berbeda-beda antar

spesies dan bahkan antar individu dalam spesies yang sama. Bentuk tubuh

setiap individu ikan sangat dipengaruhi oleh sistem rangka, sistem otot

dan habitat dimana ikan – ikan itu hidup. Oleh karena itu beberapa

spesies ikan mengalami perubahan bentuk tubuh secara bertahap dari

masa larva sampai dewasa hingga menyerupai bentuk induknya. Tetapi

ada juga spesies ikan lainnya yang selama masa perkembangannya tidak

mengalami perubahan bentuk tubuh yang berarti, artinya bentuk

tubuhnya sudah sempurna sejak larva.

Sebagian besar spesies ikan yang ada dipermukaan bumi ini

tergolong sebagai ikan yang bilateral simetris, yaitu ikan yang apabila

tubuhnya dibelah dua secara membujur, memanjang dari pertengahan

ujung kepala sampai ke ujung ekor, maka akan menghasilkan dua belahan

tubuh yang serupa, belahan tubuh sbelah kanan mencerminkan belahan

sebelah kiri. Bila belahan tubuh sebelah kanan tidak mencerminkan

bagian sebelah kiri, ikan-ikan seperti ini tergolong non bilateral simetris,

misalnya ikan sebelah (Psettodes erumeri) dan ikan lidah (Gynoglossus

lingua).

Gambar 2.1 berikut menunjukkan morfologi ikan secara umum.

Bagian tubuh ikan mulai dari anterior sampai posterior adalah :

13

(a) Kepala (caput), bagian tubuh mulai dari ujung mulut sampai bagian

belakang operculum.

(b) Tubuh (truncus), bagian tubuh mulai dari batas akhir

operculum sampai anus

(c) Ekor (cauda), dari anus sampai bagian ujung sirip ekor

14

Gambar 2.1 Anatomi/Morfologi ikan secara umum (Sumber: http://www.iowas.co.uk/fish%20anatomy.html)

15

Gambar 2.3 Caranx caninus (Sumber: Vida & Kota, 2006)

2.2 Bentuk Tubuh

Sacara garis besar bentuk – bentuk tubuh ikan dapat

dikelompokan kedalam bentuk sebagai berikut:

a. Picak (Depressed)

Tinggi badan lebih rendah berbanding lebarnya, bentuk ini

umumnya terdapat pada ikan yang bentuk seperti lidah dan tergolong

sebagai ikan non bilateral simetris, misalnya ikan sebelah/ikan lidah

(Solea heterorhina) dan ikan pari (Leucoraja erinacea dan (aetobatis

narinari).

Ikan sebelah/lidah (soles heterorhina) padangan dari

atas

b. Pipih (Compressed)

Ikan-ikan yang memiliki bentuk tubuh pipih menengak, lebar

tubuh lebih pendek dari tingginya dan umumnya tergolong bilateral

simitris, misalnya ikan Rambea, Caranx caninus.

Gambar 2.2 Ikan pari Leucoraja erinacea tampak atas (Sumber: Vida & Kota, 2006)

16

c. Torpedo/Fusiform/Streamline

Tinggi tubuh ikan hampir sama dengan lebarnya dan kedua

ujungnya hampir meruncing. Bentuk badan hampir menyerupai

peluru dan apabila dilihat dari depan maka bentuk tubuhnya

menyerupai bentuk lingkaran yang sempurna, misalnya ikan tuna,

Thunnus alalunga.

Gambar 2.4 Ikan tuna (Thunnus alalunga)

d. Bentuk ular/Anguilliform

Tubuh ikan berbentuk bulat memanjang seperti ular denga ukuran

panjang tubuh dapat mencapai dua puluh kali tingginya, misalnya

ikan belut, Anguilla bicolor, Angulla mamorata, Anguilla rostrata,

Anguilla japonica.

Gambar 2.5 Ikan belut, Anguilla japanica (kiri) dan Anguilla rostrata (kanan) (Vida & Kotai, 2006)

17

e. Bentuk pipa/filiform

Tubuh ikan berbentuk bulat panjang seperti bentuk pipa, misalnya

snipe eel atau nama lokalnya cucuk teliga buaya, Doryichthys

heterosoma.

f. Bentuk pita/taeniform

Tubuh ikan berbentuk pipih mendatar, memanjang ke belakang

dan hampir menyerupai bentuk pita, misalnya ikan layur.

Gambar 2.6 Ikan layur (Trichiurus savala)

g. Bentuk panah/sagittiform

Tubuh ikan berbentuk seperti anak panah, kepala

lancip/meruncing, badan memanjang kebelakang dengan bentuk yang

hampir seimbang dan ekor bercagak (forked), misalnya ikan alu-alu

atau todak (Sphyraena barracuda) dan pike (Belone belone).

Gambar 2.5 Cucuk teliga buaya, Doryichthys heterosoma (Sumber: Muchlisin 2009)

Gambar 2.7 Ikan pike, Belone belone (atas) dan ikan todak, Sphyraena barracuda (bawah). Sumber: Vida & Kotai, 2006)

18

h. Bentuk bola/globiform

Apabila sedang mengembang, bentuk tubuhnya akan menyerupai

bola, misalnya ikan buntal (Diodon sp).

Gambar 2.8 Ikan buntal, Diodon sp (Sumber: www http://kumpulanfoto.com/gambar/foto-ikan-

buntal.html)

i. Bentuk kotak/ostaciform

Bagian kepala dan badan ikan hampir menyerupai kotak

segi empat atau lebih.

j. Bentuk kepala picak dan badan pipih

Gambar 2.9 Ikan buntal, Chelonodon patoca (Sumber: Muchlisin, 2006)

19

Bentuk kepalanya hampir pipih mendatar secara horizontal dan

badannya pipih menegak (compressed), misalnya ikan lele.

20

Gambar 2.10 Ikan lele lokal, Clarias niefhofii (Sumber: Muchlisin,

2009)

2.3 Bagian-bagian Luar Tubuh Ikan

2.3.1 Kepala dan Mulut

Kepala terletak pada bagian depan tubuh, pada bagian depan

kepala terdapat mulut atau mocong yang dibedakan menjadi dua

golongan yaitu, tumpul dan lancip (tajam). Secara umum mulut

(moncong) ikan ada yang dapat disembulkan (protraktil) dan ada pula

yang tidak dapat disembulkan (non protraktil). Ikan kapa-kapas

(Geres acinanses) misalya memiliki mulut yang dapat disembukan.

Golongan ikan dari familia Clariidae dan Pangisidae misalnya

memiliki mulut yang tidak dapat disembulkan.

Gambar 2.11 Ikan kapas-kapas (Geres acinances) memiliki mulut yang dapat disembulkan (Sumber: Muchlisin, 2009).

21

Jika dilihat dari bentuknya, maka moncong pada ikan dapat

dibedakan menjadi:

a. Bentuk seperti tabung

b. Bentuk seperti paruh

c. Bentuk seperti gergaji

d. Bentuk seperti terompet

Gambar 2.12 Bentuk mocong tumpul (a) dan bentuk kepala meruncing (b)

(a) (b)

Gambar 2.13. Bentuk-bentuk mulut pada ikan; (A) protraktil dan non protraktil, (B) Bentuk gergaji, (c) bentuk terompet.

22

Jika dilihat dari posisinya terhadap hidung, maka mulut ikan dapat

digolongkan menjadi empat golongani:

a. Terminal: Mulut berada tepat di ujung hidung

b. Sub terminal: Mulut dekat ujung hidung, sedikit agak ke bawah

c. Inferior: Mulut berada di atas hidung dan mengarah ke atas

d. Superferior: Mulut berada di bawah hidung

2.3.2 Sirip (Pinna/Pinnae)

Sirip pada ikan dapat dibedakan menjadi sirip yang

berpasangan, misalnya sirip dada dan sirip perut; dan sirip tunggal

misalnya sirip ekor dan sirip anal. Sirip punggung pula pada sebagian

ikan ada yang tunggal ada pula yang berpasangan (bersirip punggung

ganda). Secara umum terdapat 5 (lima) macam sirip pada ikan, yaitu:

- Sirip punggung (pinna/pinnae dorsalis).

Adalah sirip yang berada dibagian dorsal/punggung tubuh ikan

dan berfungsi dalam stabilitas ketika berenang. Bersama-

sama dengan pinna analis membantu ikan untuk bergerak

memutar.

- Sirip dada (pinnae pectoralis).

Adalah sirip yang terletak di posterior operculum atau

pada pertengahan tinggi pada kedua sisi tubuh ikan. Sirip ini

Gambar 2.14 Posisi mulut pada ikan; (a) terminal, (b) sub-terminal, (c) inferior, dan (d) superior (Sumber: Kottelat et al., 1993)

23

berfungsi untuk pergerakan maju, bergerak kesamping dan diam

(mengerem).

- Sirip perut (pinnae ventralis).

Adalah sirip yang berada pada bagian perut, berfungsi untuk

membantu menstabilkan ikan saat berenang. Selain itu sirip ini

juga berfungsi dalam membantu untuk menetapkan posisi ikan pada

suatu kedalaman.

- Sirip anus (pinnae analis).

Adalah sirip yang berada pada bagian ventral tubuh di

didaerah posterior anal. Fungsi utama sirip ini adalah membantu

dalam stabilitas berenang ikan.

- Sirip ekor (Pinnae caudalis).

Adalah sirip ikan yang berada dibagian posterior. Fungsi utama

sirip ini adalah sebagai pendorong utama ketika berenang (maju)

dan juga sebagai kemudi ketika bermanuver.

a. Sirip ekor (Pinnae caudalis)

Ujung sirip ekor pada ikan sangat beragam, setidaknya ada 9

bentuk dasar ujung sirip ekor pada ikan, yaitu:

Spiky Deep emarginate

Gambar 2.15 Tipe-tipe sirip ekor pada ikan, (a) Bercagak (b) berlekuk dangkal (c) Berlekuk ganda (d) Tegak lurus (e) Membulat (f) Membentuk lancet (pointed)) (g) Bulan sabit (h) Runcing dan (i) Berlekuk dalam (Sumber: Kottelat et al., 1993; http://www.earthlife.net/fish/fins.html)

24

• Bentuk membulat (rounded), apabila pinggiran sirip ekor

membentuk garis melengkung dari bagian dorsal hingga

ventral., contoh ikan gurame (Osphronemus gouramy)

• Bentuk bersegi atau tegak (truncated), apabila pinggiran

sirip ekor membentuk garis tegak dari bagian dorsal hingga

ventral, contoh ikan nila (Oreochromis niloticus)

• Bentuk sedikit cekung atau berlekuk tunggal

(emarginated) apabila terdapat lekukan dangkal antara lembar

dorsal dengan lembar ventral, contoh ikan tambakan

(Helostoma temminckii).

• Bentuk bulan sabit (crescent), apabila ujung dorsal dan

ujung ventral sirip ekor melengkung ke luar, runcing,

sedangkan bagian tengahnya melengkung ke dalam, membuat

lekukan yang dalam, contoh ikan tongkol (Squalus sp.)

• Bentuk bercagak (forked), apabila terdapat lekukan tajam

antara lembar dorsal dengan lembar ventral, contoh ikan tawes

(Puntius javanicus), ikan kembung (Rastrelliger sp.)

• Bentuk meruncing (spiky), apabila pinggiran sirip ekor

berbentuk tajam (meruncing), contoh ikan belut (Monopterus

albus).

• Bentuk lanset, apbila pinggirn sirip ekor pada pangkalnya

melebar kemudian membentuk sudut diujung, contoh ikan bloso

(Glossogobius sp.)

25

Jika dilihat perbandingan panjang antara tepi sirip ekor bagian

atas dan ekor bagian bawah maka, dapat dibedakan menjadi:

- Heterocercal, bila kedua tepi/ujung ekor tidak sama panjang.

Hipoceral jika bagian bawah lebih panjang, atau Epircercal jika

bagian atasnya lebih panjang.

- Protocercal, jika ujung ekornya hanya terdiri dari satu cabang

saja dan ujungnya meruncing.

- Homocercal, jika kedua cabang ujung ekor sama panjang.

- Diphycercal, jika unjung ekornya tidak bercabang dan ujungnya

membulat

b. Sirip punggung (pinna/pinnae dorsalis)

Gambar 2.16 Tipe berdasarkan ada tidaknya percabangan ujung ekor (A) Heterocercal, (B) Protocercal, (C) Homocercal, (D) Diphycercal (Sumber: http://en.wikipedia.org/wiki/Fish_anatomy)

26

• Beberapa ikan ada yang memiliki satu atau dua sirip punggung.

• Pada ikan bersirip punggung tunggal, umumnya jari-jari bagian

depan tidak bersekat dan mengeras, sedangkan jari-jari

dibelakangnya lunak atau bersekat dan umumnya bercabang.

• Pada ikan yang memiliki dua sirip punggung, bagian depannya

terdiri dari duri dan yang kedua terdiri dari duri di bagian

depan diikuti oleh jari-jari lunak atau bersekat umumnya

bercabang.

• Pada beberapa famili (suku) dua sirip punggungnya mungkin

bersatu atau bergabung.

Gambar 2.17 Sirip punggung ganda, (a) sirip punggung pertama berjari-jari keras dan (b) sirip punggung kedua berjari-jari lunak (Sumber: Kottelat et al., 1993)

Gambar 2.18 Sirip punggung memanjang merupakan gabungan dua sirip punggung (a) jari-jari keras/duri, (b) jari-jari lemah (Sumber: Kottelat et al., 1993)

27

c. Sirip lemak (adifose fin)

Pada sebagian ikan terutama pada golongan ikan Ariidae

dan Pangisidae memiliki sirip tambahan berupa lemak, letaknya

dibelakang sirip dorsal.

28

d. Finlet

Merupakan sirip tambahan berbentuk rudimeter yang selalu

terdapat dibelakang sirip punggung dan sirip anus ikan pada

beberapa spesies ikan, misalnya ikan pada golongan ikan Scrobidae

atau tuna (Thunnus alalunga)

Gambar 2.20 Finlet pada ikan tuna dan tongkol

2.3.3 Sisik

Secara umum terdapat 5 tipe sisik pada ikan yaitu; Placoid,

Ganoid, Cosmoid, Ctenoid dan Sikloid. Selengkap akan dibahas pada

selanjutnya. Dari besarnya (perbandingan dengan besar mata), maka

sisik dapat dikategorikan menjadi sisik kecil/halus dan sisik

besar/kasar.

Gambar 2.19 Sirip lemak pada ikan bagok, Arius thalassinus (Sumber: Muchlisin, 2009)

29

30

BAHAN EVALUASI

1. Sebutkan berbagai bentuk tubuh ikan dan contohnya.

2. Sebutkan dan jelaskan tipe-tipe mulut pada ikan dan berikan

contohnya

3. Sebutkan sirip apa saja yang dimiliki oleh ikan, tentukan nama

sirip yang berpasangan dan mana pula sirip tunggal.

4. Sebutkan dan jelaskan tipe-tipe ekor pada ikan dan berikan

contohnya

31

32