5
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gagal ginjal terjadi ketika ginjal tidak mampu mengaangkat sampah metabolik tubuh atau melakukan fungsi regulernya. Suatu bahan biasanya dieliminasi di urin menumpuk dalam cairan tubuh akibat gangguan eksresi renal dan menyebabkan gangguan eksresi renal dan menyebabkan gangguan fungsi endokrin dan metabolik, cairan elektrolit serta asam basa. Gagal ginjal merupakan penyakit sistemik dan merupakan jalur akhir yang umum dari berbagai penyakit traktur urinarius dan ginjal. Gagal ginjal kronik merupakan salah satu penyakit terminal dan apabila tidak mendapat terapi yang tepat dan sesuai maka akan menyebabkan yang berujung pada kematian. Di dunia sekitar 2.622.000 orang telah menjalani pengobatan eend stage renal disease pada akhir tahun 2010, sebanyak 2.029.000 orang (77%) diantaranya menjalani pengobatan dialisis dan 593.000 (23%) menjalani transplantasi ginjal. Sedangkan kasus gagal ginjal di Indonesia setiap tahunnya masih terbilang tinggi karena masih banyak masyarakat Indonesia tidak menjaga pola makan dan kesehatan tubuhnya. Dari survei yang dilakukan oleh pernefri (perhimpunan nefrologi Indonesia) pada

BAB 1 Seminar

Embed Size (px)

DESCRIPTION

bab 1

Citation preview

BAB 1PENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangGagal ginjal terjadi ketika ginjal tidak mampu mengaangkat sampah metabolik tubuh atau melakukan fungsi regulernya. Suatu bahan biasanya dieliminasi di urin menumpuk dalam cairan tubuh akibat gangguan eksresi renal dan menyebabkan gangguan eksresi renal dan menyebabkan gangguan fungsi endokrin dan metabolik, cairan elektrolit serta asam basa. Gagal ginjal merupakan penyakit sistemik dan merupakan jalur akhir yang umum dari berbagai penyakit traktur urinarius dan ginjal.Gagal ginjal kronik merupakan salah satu penyakit terminal dan apabila tidak mendapat terapi yang tepat dan sesuai maka akan menyebabkan yang berujung pada kematian. Di dunia sekitar 2.622.000 orang telah menjalani pengobatan eend stage renal disease pada akhir tahun 2010, sebanyak 2.029.000 orang (77%) diantaranya menjalani pengobatan dialisis dan 593.000 (23%) menjalani transplantasi ginjal. Sedangkan kasus gagal ginjal di Indonesia setiap tahunnya masih terbilang tinggi karena masih banyak masyarakat Indonesia tidak menjaga pola makan dan kesehatan tubuhnya. Dari survei yang dilakukan oleh pernefri (perhimpunan nefrologi Indonesia) pada tahun 2009, prevalensi gagal ginjal kronik di Indonesia (daerah Jakarta, Yogyakarta, Surabaya dan Bali) sekitar 12,5%, berarti sekitar 18 juta orang dewasa di Indonesia menderita gagal ginjal kronik.Penyakit gagal ginjal kronik, merupakan permasalahan bidang nefrologi dengan angka kejadian masih cukup tinggi, etiologi luas dan kompleks, sering tanpa keluhan maupun gejla klinis kecuali sudah terjun ke stadium terminal. Pasien gagal ginjal kronik di evaluasi selain untuk menetapkan diagnosa penyakit gagal ginjal, juga untuk mengetahui adanya penyakit penyerta, derajat penyakit dengan menilai fungsi ginjal, komplikasi yang terkait dengan derajat fungsi ginjal. Glumerulonefritis, hipertensi esensial dan pielonefritis merupakan penyebab paling sering gagal ginjal kronik.Gagal ginjal kronik tidak bisa disembuhkan dalam artian untuk mengembalikan fungsi ginjal ke keadaan semula. Terapi yang diberikan gunanya yaitu: memperlambat kerusakan ginjal yang terjadi, mengatasi faktor yang mendasari gagal ginjal kronik (misalnya: kencing manis, hipertensi), mengobati komplikasi dari penyakit serta menggantikan fungsi ginjal yang sudah tidak dapat bekerja. Pada gagal ginjal stadium akhir, fungsi ginjal dapat digantikan hanya dengan dialisis (cuci darah) atau transplantasi ginjal. Berdasarakan latar belakang masalah tersebut, penulis tertarik untuk mengangkat masalah pemberi Asuhan Keperawatan pada Ny. R dengan CKD di Ruang Bugenvil BLUD RS dr. Doris Sylvanus Palangka Raya.1.2 Rumusan MasalahBagaiman pemberian Asuhan Keperawatan pada Ny. R dengan CKD di Ruang Bugenvil BLUD RS dr. Doris Sylvanus Palangka Raya.1.3 Tujuan1.3.1 Tujuan UmumUntuk mendapatkan gambaran dan pengalaman nyata dalam menyusun dan menyajikan laporan studi kasus serta penatalaksanaan Asuhan Keperawatan pada Ny. R dengan CKD di Ruang Bugenvil BLUD RS dr. Doris Sylvanus Palangka Raya.1.3.2 Tujuan Khusus Adapun tujuan khususnya:1. Mahasiswa mampu melakukan pengkajian keperawatan pada Ny. R dengan CKD di Ruang Bugenvil BLUD RS dr. Doris Sylvanus Palangka Raya.2. Mahasiswa mampu mengidentifikasi diagnosa keperawatan pada Ny. R dengan CKD di Ruang Bugenvil BLUD RS dr. Doris Sylvanus Palangka Raya.3. Mahasiswa mampu mengidentifikasi intervensi keperawatan pada Ny. R dengan CKD di Ruang Bugenvil BLUD RS dr. Doris Sylvanus Palangka Raya.4. Masiswa mampu mengidentifikasi pelaksanaan tindakan keperawatan pada Ny. R dengan CKD di Ruang Bugenvil BLUD RS dr. Doris Sylvanus Palangka Raya.5. Mahasiswa mampu melaksanakan evaluasi keperawatan pada Ny. R dengan CKD di Ruang Bugenvil BLUD RS dr. Doris Sylvanus Palangka Raya.1.4 Manfaat1. Bagi Institusi PendidikanSebagai bahan bacaan ilmiah, kerangka perbandingan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan, serta menjadi bahan atau data bagi mereka yang ingin mengadakan praktik di rumah sakit serta penelitian yang lebih lanjut.2. Bagi Rumah SakitDapat menjadi masukan bagi tenaga kesehatan khususnya perawat-perawat yang ada dirumah sakit untuk mengambil langkah-langkah dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan keperawatan khususnya pada klien dengan gagal ginjal kronik.3. Bagi Mahasiswa/iSebagai sumber referensi dan informasi serta panduan dalam melakukan praktik di rumah sakit dan penyusunan laporan studi kasus maupun karya ilmiah.