Upload
ken-arok
View
231
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
8/19/2019 Bab 2 Seminar Nicuseminar nicu
1/30
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Asfiksia neonaturium ialah suatu keadaan bayi baru lahir yang
gagal bernafas secara spontan dan teratur segera setelah
kelahirannya disertai dengan hipoksia, hiperkapnia dan berakhir
dengan asidosis. Hal ini disebabkan oleh hipoksia janin dalam
uterus, hipoksia ini berhubungan dengan faktor-faktor yang timbul
dalam kehamilan, persalinan, atau segera setelah bayi lahir. Akibat-
akibat asfiksia akan bertambah buruk apabila penanganan bayi
tidak dilakukan secara sempurna. Tindakan yang akan dikerjakan
pada bayi bertujuan mempertahankan kelangsungan hidupnya dan
membatasi gejala-gejala lanjut yang mungkin timbul.
Hipoksia yang terdapat pada penderita asfiksia ini merupakan
faktor terpenting yang dapat menghambat adaptasi bayi baru lahir
terhadap kehidupan ekstrauterin. Penolong persalinan harus
mengetahui faktor-faktor resiko yang berpotensi untuk
menimbulkan asfiksia. Apabila ditemukan adanya faktor risiko
tersebut maka hal itu harus dibicarakan dengan ibu dan
keluarganya tentang kemungkinan perlunya tindakan resusitasi,
sebab asfiksia memiliki dampak negatif baik yang baersifat jangka panjang ataupun jangka pendek.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa definisi asfiksia ?
. Apa anatomi fisiologi asfiksia?
!. Apa penyebab dari asfiksia?
". Apa klasifikasi dari asfiksia ?
#. Apa $omplikasi dari asfiksia ?
1
8/19/2019 Bab 2 Seminar Nicuseminar nicu
2/30
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Asfiksia %eonatorum adalah suatu keadaan dimana kegagalan nafas
secara spontan dan teratur segera setelah lahir. Perubahan-perubahan yang
terjadi pasca asfiksia antara lain hipoksia, hiper&apma, dan asidosis metabolik
'(uslihatun, )11*
Asfiksia berarti hipoksia yang progesif, penimbunan dan asidosis bila
proses ini berlangsung terlalu jauh dapat mengakibatkan kerusakan otak atau
kematian. Asfiksia juga dapat mempengaruhi fungsi organ fital lainnya
'Pra+irohardjo, )1)*
Asfiksia %eonatorum merupakan salah satu kondisi dimana bayi tidak
dapat bernapas secara spontan dan tidak teratur segera setelah laihr ' eta dan
o+den, ))#*
Asfiksia neonatus adalah keadaan bayi baru lahir yang tidak dapat
bernafas secara spontan dan teratur dalam satu menit setelah lahir '(ansjoer,
)))*
Asfiksia berarti hipoksia yang progresif, penimbunan / dan asidosis,
bila proses ini berlangsung terlalu jauh dapat mengakibatkan kerusakan otak
atau kematian. Asfiksia juga dapat mempengaruhi fungsi organ &ital lainnya.'aiffudin, ))1*
2.2 Anatomi isiologi
Pernafasan 'respirasi* merupakan peristi+a menghirup udara dari luar yang
mengandung / 'oksigen* kedalam tubuh serta menghembuskan /
'karbondioksida* sebagai sisa dari oksidasi keluar dari tubuh. Adapun guna
pernafasan banyak sekali diantaranya 0 mengambil / yang kemudian diba+a
keseluruh tubuh untuk mengadakan pembakaran , mengeluarkan / sebagai
sisa dari pembakaran karena tidak digunakan lagi oleh tubuh dan
menghangatkan dan melembabkan udara. 'yaifuddin, ))*istem respirasi terdiri dari 0
a. aluran nafas bagian atas
Pada bagian ini udara yang masuk ke tubuh dihangatkan , disarung dan
dilembabkan.
b. aluran nafas bagian ba+ah
agian ini menghantarkan udara yang masuk dari saluran bagian atas
keal&eoli.
aluran nafas bagian atas adalah 0
1. 2ongga hidung
. 3aring
2
8/19/2019 Bab 2 Seminar Nicuseminar nicu
3/30
!. 4aring
". Trachea
#. ronchus
. ronchiolus
5. Paru-paru
2.! Etiologi
Pen"e#a# as$iksia Stright %2&&'(
a. 3actor ibu 0 anemia , diabetes hipertensi yang diinduksi oleh kehamilan ,
obat-obatan infeksi.
b. 3actor uterus 0 persalinan lama, persentasi janin abnormal
c. 3actor plasenta 0 plasenta pre&ia , solusio plasenta , insufisiensi plasenta
d. 3actor umbilical 0 prolaps tali pusat , lilitan tali pusat
e. 3actor janin 0 disproporsi sefalopel&is , kelainan kongenital , kesulitan
kelahiran .
2.' Pato$isiologi
Pernafasan spontan bayi baru lahir bergantung kepada kondisi janin pada
masa kehamilan dan persalinan .proses kelahiran sendiri selalu menimbulkan
asfiksia ringan yang bersifat sementara pada bayi ' asfiksia transient*. Proses
ini dianggap sangat perlu untuk merangsang kemoreseptor pusat pernafasan
agar terjadi primary gasping yang kemudian akan berlanjut dengan pernafasan
teratur. ifat asfiksia ini tidak mempunyai pengaruh buruk karena reaksi
adaptasi bayi dapat mengatasinya.
ila dapat gangguan pertukaran gas atau pengangkutan oksigen selamakehamilan6persalinan , akan terjadi asfiksia yang berat . keadaan ini akan
mempengaruhi sel tubuh dan bila tidak teratasi akan menyebabkan kematian .
kerusakan dan gangguan fungsi ini dapat re&ersible atau tidak bergantung
pada berat dan lamanya asfiksia. ecara klinis asfiksia yang terjadi dimulai
dengan suatu periode apnu 'primary apnoea* disertai dengan
penurunanfrekuensi jantung .selanjutnya bayi akan memperlihatkan usaha
bernafas 'gasping* yang kemudian diikuti oleh pernafasan teratur. Pada
penderita asfiksia berat , usaha bernafas ini tidak tampak dan bayi selanjutnya
berada dalam periode apnu kedua 'secondary apnoea*. Pada tingkat ini di
samping bradikardi ditemukan pula penurunan tekanan darah. 7isamping
terjadi perubahan klinis akan terjadi gangguan metabolisme dan perubahan
keseimbangan asam-basa pada tubuh bayi .pada tingkat pertama gangguan
pertukaran gas mungkin hanya menimbulkan asidosis respiratorik .bila
gangguan berlanjut , dalam tubuh bayi akan terjadi proses metabolisme
anaerobic yang berupa glikolisis glikogen tubuh , sehingga sumber glikogen
tubuh terutama pada jantung dan hati akan berkurang . asam organic yang
terjadi akibat metabolisme ini akan menyebabkan timbulnya asidosis
metabolic . pada tingkat selanjutnya akan terjadi perubahan kardio&askuler
yang disebabkan oleh beberapa keadaan diantaranya 0
3
8/19/2019 Bab 2 Seminar Nicuseminar nicu
4/30
a. Hilangnya sumber glikogen dalam jantung akan mempengaruhi fungi
jantung.
b. Terjadinya asidosis metabolic akan mengakibatkan menurunnya sel
jaringan
c. Pengisian udara al&eoli yang kurang adekuat akan menyebabkan tetap
tingginya resistensi pembuluh darah paru sehingga sirkulasi darah keparu
dan system sirkulasi tubuh lain akan mengalami gangguan .
$eadaan ini akan berakibat buruk terhadap sel otak dan otak akan mengalami
kerusakan dan dapat menimbulkan kematian atau gejala sisa pada kehidupan
bayi.
Prealisispusatpernapasan persalinanlama,lilitantali factorlain:obatobatan
Pusat,presentasijanin
abnormal
asfeksia
4
8/19/2019 Bab 2 Seminar Nicuseminar nicu
5/30
janinkekurangan O₂danparuparuterisicairan
kadar CO₂ meningkat
bersihanjalannafas gangguanmetabolism dan
tidakefektif perubahanasambasa
suplai O₂ dalamdarah suplai O₂dalamparuasidosisrespiratorik
resiko kerusakanotakgangguanperfusi!entilasi
ketidakseimbangan
suhutubuhnafascupinghidung,sianosis,hipoksia
nafascepatgangguanpertukaran gas
apneu
"## dan $" kematianba%iresikocidera
Ketidakefektifanpolanafas proses keluargaterhenti
#anintidakbereaksiterhadap
rangsanganResikosindromkematianbayimendadak
2.) *lasi$ikasi
Ada dua macam jenis asfiksia, yaitu 0
1. Asfiksia li&ida 'biru*
. Asfiksia pallida 'putih*
&
8/19/2019 Bab 2 Seminar Nicuseminar nicu
6/30
*lasi$ikasi as$iksia #er+asarkan nilai AP,AR
a. Asfiksia berat dengan nilai AP8A2 )-!
b. Asfiksia ringan sedang dengan nilai AP8A2 "-
c. ayi normal atau sedikit asfiksia dengan nilai AP8A2 5-9
d. ayi normal dengan nilai AP8A2 1)
2.- *omlikasi
*omlikasi "ang mungkin mun/ul a+a as$iksia neonatus antara lain0
a. :dema otak dan pendarahan otak
Pada penderita asfiksia dengan gangguan fungsi jantung yang telah
berkelanjutan sehingga terjadi renjatan neonatus sehingga aliran darah ke
otak menurun. $eadaan ini akan menyebabkan hipoksia dan iskemik otak
yang berakibat terjadinya edema otak, dan pendarahan otak
b. Anuria atau oliguria
7isfungsi &entrikel jantung dapat pula terjadi pada penderita
asfiksia.$eadaan ini dikenal istilah disfungsi miokardium pada saat
terjadinya yang disertai dengan perubahan sirkulasi. Pada keadaan ini
curah jantung akan lebih banyak mengalir ke organ seperti mesentrium
atau ginjal. Hal ini yang menyebabkan terjadinya hipoksemia pada
pembuluh darah mesentrium dan ginjal yang yang menyebabkan
pengeluaran urine sedikit
c. $ejang
Pada bayi yang mengalami asfiksia akan mengalami gangguan prtukarn
gas dan transportasi sehingga penderita kekurangan persediaan dan
kesulitan pengeluaran hal ini dapat menyebabkan kejang pada bayi
tersebut karena disfungsi jaringan efektif
d. $oma
Apabila pada bayi asfiksia berat tidak segera ditangani akan menyebabkan
koma karena beberapa hal diantaranya hipokemia dan pendarahan otak.
'(uslimatun, )11*
2. Pemeriksaan Penunang
a. 7arah
%ilai darah lengkap pada bayi asfiksia terdiri dari 0
1. Hb 'normal 1#-19 gr;*, biasanya pada bayi dengan asfiksia Hb
cenderung turun karena / dalam darah sedikit.
'
8/19/2019 Bab 2 Seminar Nicuseminar nicu
7/30
. 4eukositnya lebih dari 1),! < 1) gr6ct 'normal ",!-1),! < 1) gr6ct*
karena bayi preterm imunitas masih rendah sehingga resiko tinggi.
!. Trombosit 'normal !#) < 1) gr6ct*.
". 7istrosfiks pada bayi preterm dengan pos asfiksi cenderung turunkarena sering terjadi hipoglikemi.
b. %ilai analisa gas darah pada bayi post asfiksi terdiri dari 0
1. pH 'normal 5,!-5,""*. $adar pH cenderung turun terjadi asidosis
metabolik.
. p/ 'normal !# = "# mmHg*. $adar p/ pada bayi post asfiksia
cenderung naik sering terjadi hiperapnea.
!. p/ 'normal 5#-1)) mmHg*. $adar p/ bayi post asfiksia cenderung
turun karena terjadi hipoksia progresif.
". H/! 'normal "-> m:64*
c. @rine
%ilai serum elektrolit pada bayi post asfiksia terdiri dari 0
1. %atrium 'normal 1!"-1#) m:64*
. $alium 'normal !,-#,> m:64*
!. $alsium 'normal >,1-1)," m:64*
d. 3oto thora<
Pulmonal tidak tampak gambaran, jantung ukuran normal.
2.3 4erai +an Penatalaksanaan
1. 4erai
a. airan infuse 1) ml6kg '%al ),9;, 2inger laktat atau darah* b. njeksi adrenalin 1 0 1).))) dosis ),1-),! ml6kg
intra&ena6intratrakeal dan dapat diulang !-# menit.
c. Bika hasil penunjang menunjukkan asidosis metabolic , berikan
natrium bikarbonat m:6kg perlahan-lahan. Pemberian natrium
bikarbonat setelah terjadi &entilasi yang efektif karena dapat
meningkatkan / darah dan akan menimbulkan asidosis respiratorik.
d. Pada asfiksia berat akan terjadi syok kardiogenik .pada keadaan ini
diberikan dopamine atau debutamin per infuse #-) ug6kg6menit
yang sebelumnya telah diberikan &olume ekspander.
2. Penatalaksanaan
Penatalaksanaanpadabayibarulahirdenganasfiksianonatorum0
a. Pemantantauangolongandarah, denyutnadi,
funsidansistemjantungdanbarudenganmelakukanresusitasimemberikan
yangcukupsertamemantauperkusijaringantiap sampai " jam
(
8/19/2019 Bab 2 Seminar Nicuseminar nicu
8/30
b. (empertahankanjalannapas agar tetapkuatataubaiksehingga proses
oksigenasicukup agar sirkulasidarahtetapbaik 'Hidayat, ))>*
ara menagatasiasfiksiasebagaiberikut0
1. Asfiksiaringan '5-9*
a. ayidibungkusdengankainhangat
b. ersihkanjalannapasdenganmenghisaplendirpadamulutkemudianhi
dung
c. ersihakanbadandantalipusat
d. 4akukanobser&asi TTC, pantau AP8A2 /2:
danmasukankedalaminkubator
. Asfiksiasedang '"-*
a. ayidibungkusdengankainhangat
b. 4etakanbayipadamejaresusitasi
c. ersihkanjalannapasbayi
d. erikan liter permenit,
bilaberhasilteruskanpera+atanselanjutnya.
e. ilabelumberhasilangsangpernapasandenganmenepuk,
nepuktelapak kaki, bilatidakberhasiljugapasangpenlon masker di
pompa bo< permenit.
f. ilabayisedahbernapastapimasih cyanosis,
beriaknterapinatriumdikarbonat 5,# ; sebanyak cc,dektros ");
sebanyak " cc disuntikanmelalui &ena umbilikalis,
masukanperlahan-
lahanuntukmencegahterjadinyapendarahintrakranialkarenaperubah
an pH darahmendadak
!. Asfiksiaberat '1-!*
a. ayidibungkusdengankainhangat
b. 4etakanbayipadamejaresusitasi
c. ersihkanjalannapasbayisambilpompamelaluiambubag
d. eriakan "-# liter permenit
e. ilatidakberhasillakukanpemasangan :TT 'endo cranial tube*
f. ersihakanjalannapasmelalui:TT
. ASUHAN *EPERA5A4AN
PADA BA6I DEN,AN ASI*SIA
2.7 *onse +asar asuhan keera8atan
.9.1 Pengkaian
a. Sirkulasi
1. %adi apikal dapat berfluktuasi dari 11) sampai 1>) ) mmHg 'sistolik*, ") sampai "# mmHg 'diastolik*.
. unyi jantung, lokasi di mediasternum dengan titik intensitas maksimal
tepat di kiri dari mediastinum pada ruang intercosta 6 C.
)
8/19/2019 Bab 2 Seminar Nicuseminar nicu
9/30
!. (urmur biasa terjadi di selama beberapa jam pertama kehidupan.
". Tali pusat putih dan bergelatin, mengandung arteri dan 1 &ena.
#. Eliminasi
7apat berkemih saat lahir.
/. Makanan9 /airan 1. erat badan 0 #))-"))) gram
. Panjang badan 0 ""-"# cm
!. Turgor kulit elastis 'ber&ariasi sesuai gestasi*
+. Neurosensori
1. Tonus otot 0 fleksi hipertonik dari semua ekstremitas.
. adar dan aktif mendemonstrasikan refleks menghisap selama !)
menit pertama setelah kelahiran 'periode pertama reakti&itas*.
Penampilan asimetris 'molding, edema, hematoma*.
! .(enangis kuat, sehat, nada sedang 'nada menangis tinggi
menunjukkan abnormalitas genetik, hipoglikemi atau efek narkotik
yang memanjang*
e. Perna$asan
1. kor AP8A2 0 1 menit # menit skor optimal harus antara 5-1).
. 2entang dari !)-) permenit, pola periodik dapat terlihat.
!. unyi nafas bilateral, kadang-kadang krekels umum pada a+alnya
silindrik thorak 0 kartilago
8/19/2019 Bab 2 Seminar Nicuseminar nicu
10/30
f. TelingaE perhatikan kebersihannya dan adanya kelainan 4eherE
perhatikan kebersihannya karena leher nenoatus pendek
g. Thora
8/19/2019 Bab 2 Seminar Nicuseminar nicu
11/30
>. 8angguan hubungan interpersonal antara ibu dan bayi sehubungan
dengan ra+at terpisah.
2.11 Ren/ana 4in+akan +an Rasionalisasi
1. Diagnosa 1 0 Bersihan alan na$as ti+ak e$ekti$ #.+ ro+uksi mukus
#an"ak.
Tujuan 0etelah dilakukan tindakan kepera+atan selama proses kepera+atan
diharapkan jalan nafas lancar.
$riteria Hasil 0
- Tidak menunjukkan demam.
- Tidak menunjukkan cemas.
- 2ata-rata repirasi dalam batas normal.
- Pengeluaran sputum melalui jalan nafas.
- Tidak ada suara nafas tambahan.
nter&ensi 0
a. Auskultasi bunyi napas,dan catat adanya bunyi napas tambahan
2asional 0obstrusi jalan napas dapat dimanifestasikan dengan adnya bunyi
tambahan missal ronki
b. $aji 6 pantau frekuensi pernapasan
2asional 0 pada takipnea biasanya ditemukan pernapasan dapat melambat dan
frekuensi espirasi memanjang dibanding ispirasi.
c. atat adanya dispnea
2asional0 disfungsi pernapasan adalah &ariable biasanya disebabkan oleh
adanya infeksi atau reaksi alergi.
2. Diagnosa 2 0Pola na$as ti+ak e$ekti$ #.+ hio:entilasi9 hier:entilasi.
Tujuan 0etelah dilakukan tindakan kepera+atan selama proses kepera+atan
diharapkan pola nafas menjadi efektif.
$riteria hasil 0
- Pasien menunjukkan pola nafas yang efektif.
- :kspansi dada simetris.- Tidak ada bunyi nafas tambahan.
- $ecepatan dan irama respirasi dalam batas normal.
nter&ensi 0
a. Pertahankan kepatenan jalan nafas dengan melakukan pengisapan lender.
b. Pantau status pernafasan dan oksigenasi sesuai dengan kebutuhan
c. Auskultasi jalan nafas untuk mengetahui adanya penurunan &entilasi
d. $olaborasi dengan dokter untuk pemeriksaan A87 dan pemakaian alat
bantu nafas
e. iapkan pasien untuk &entilasi mekanik bila perlu.
erikan oksigenasi sesuai kebutuhan.
11
8/19/2019 Bab 2 Seminar Nicuseminar nicu
12/30
!. Diagnosa ! 0*erusakan ertukaran gas #.+ keti+akseim#angan
er$usi :entilasi.
Tujuan 0etelah dilakukan tindakan kepera+atan selama proses kepera+atandiharapkan pertukaran gas teratasi.
$riteria hasil 0
- Tidak sesak nafas
- 3ungsi paru dalam batas normal
nter&ensi 0
a. $aji bunyi paru, frekuensi nafas, kedalaman nafas dan produksi sputum.
b. Pantau saturasi / dengan oksimetri
c. Pantau hasil Analisa 8as 7arah
'. Diagnosa ' 0,angguan emenuhan ke#utuhan ;2 sehu#ungan +engan
ost as$iksia #erat
Tujuan0 $ebutuhan / bayi terpenuhi
$riteria hasil 0
- Pernafasan normal ")-) kali permenit
- Pernafasan teratur
- Tidak cyanosis
- Gajah dan seluruh tubuh +arna kemerahan
- 8as darah normal.
nter&ensi0
a. 4etakkan bayi terlentang dengan alas yang datar, kepala lurus, dan leher
sedikit tengadah6ekstensi dengan meletakkan bantal atau selimut diatas bahu bayi sehingga bahu terangkat -! cm.
2asional0(emberi rasa nyaman dan mengantisipasi fle
8/19/2019 Bab 2 Seminar Nicuseminar nicu
13/30
a. 4etakkan bayi terlentang diatas pemancar panas 'infant +armer*.
2asional0(engurangi kehilangan panas pada suhu lingkungan sehingga
meletakkan bayi menjadi hangat.
b. ingkirkan kain yang sudah dipakai untuk mengeringkan tubuh, letakkan
bayi diatas handuk 6 kain yang kering dan hangat.2asional0(encegah kehilangan tubuh melalui konduksi.
c. /bser&asi suhu bayi tiap jam.
2asional0Perubahan suhu tubuh bayi dapat menentukan tingkat hipotermia
d. $olaborasi dengan team medis untuk pemberian nfus 8lukosa #; bila
A tidak mungkin diberikan.
2asional0(encegah terjadinya hipoglikemia.
-. Diagnosa - 0Resiko gangguan enemuan ke#utuhan nutrisi
sehu#ungan +engan re$lek menghisa lemah.
Tujuan0 $ebutuhan nutrisi terpenuhi$riteria0
- ayi dapat minum pespeen 6 personde dengan baik
- erat badan tidak turun lebih dari 1);E 2etensi tidak ada.
nter&ensi0
a. 4akukan obser&asi A dan A$ jumlah dan frekuensi serta konsistensi.
2asional0 7eteksi adanya kelainan pada eliminasi bayi dan segera mendapat
b. (onitor turgor dan mukosa mulut.
2asional0 (enentukan derajat dehidrasi dari turgor dan mukosa mulut.
c. (onitor intake dan out put
2asional0 (engetahui keseimbangan cairan tubuh 'balance*.
d. eri A6PA sesuai kebutuhan.2asionalE $ebutuhan nutrisi terpenuhi secara adekuat.
e. 4akukan control berat badan setiap hari.
2asional0 Penambahan dan penurunan berat badan dapat di monitor.
. Diagnosa 0Resiko tera+in"a in$eksi.
Tujuan0 elama pera+atan tidak terjadi komplikasi 'infeksi*
$riteria0
- Tidak ada tanda-tanda infeksi
- Tidak ada gangguan fungsi tubuh.
nter&ensi0a. 4akukan teknik aseptik dan antiseptik dalam memberikan asuhan
kepera+atan
2asional0 Pada bayi baru lahir daya tahan tubuhnya kurang 6 rendah.
b. uci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan.
2asional0 (encegah penyebaran infeksi nosokomial.
c. Pakai baju khusus6 short +aktu masuk ruang isolasi 'kamar bayi*.
2asional0 (encegah masuknya bakteri dari baju petugas ke bayi.
d. lakukan pera+atan tali pusat dengan triple dye kali sehari.
2asional0 (encegah terjadinya infeksi dan memper-cepat pengeringan tali
pusat karena mengan-dung anti biotik, anti jamur, desinfektan.
e. Baga kebersihan 'badan, pakaian* dan lingkungan bayi.
13
8/19/2019 Bab 2 Seminar Nicuseminar nicu
14/30
2asional0 (engurangi media untuk pertumbuhan kuman.
f. /bser&asi tanda-tanda infeksi dan gejala kardinal.
2asional0 7eteksi dini adanya kelainan.
g. Hindarkan bayi kontak dengan sakit.
2asional0 (encegah terjadinya penularan infeksi.h. $olaborasi dengan team medis untuk pemberian antibiotik.
2asional0 (encegah infeksi dari pneumonia.
3. Diagnosa 3 0,angguan hu#ungan interersonal antara #a"i +an i#u
sehu#ungan +engan era8atan intensi$.
Tujuan0 Terjadinya hubungan batin antara bayi dan ibu.
$riteria0
- bu dapat segera menggendong dan meneteki bayi
- ayi segera pulang dan ibu dapat mera+at bayinya sendiri.
nter&ensi0
a. Belaskan para ibu 6 keluarga tentang keadaan bayinya sekarang2asional0 bu mengerti keadaan bayinya dan mengura-ngi kecemasan serta
untuk kooperatifan ibu6keluarga.
b. antu orang tua 6 ibu mengungkapkan perasaannya.
2asional0 (embantu memecah-kan permasalahan yang dihadapi.
c. /rientasi ibu pada lingkungan rumah sakit.
2asional0 $etidaktahuan memperbesar stressor.
d. Tunjukkan bayi pada saat ibu berkunjung 'batasi oleh kaca pembatas*.
2asional0 (enjalin kontak batin antara ibu dan bayi +alaupun hanya melalui
kaca pembatas.
e. 4akukan ra+at gabung jika keadaan ibu dan bayi jika keadaan bayimemungkinkan
2asional0 2a+at gabung merupakan upaya mempererat hubungan ibu dan
bayi6setelah bayi diperbolehkan pulang
14
8/19/2019 Bab 2 Seminar Nicuseminar nicu
15/30
BAB III
4IN>AUAN *ASUS
@ntuk mendapatkan gambaran nyata tentang pelaksanaan asuhan kepera+atan
pada y.G dengan diagnosis medis Asfiksia, maka penulis menyajikan suatukasus yang penulis amati mulai tanggal 1" 7esember )1# sampai dengan
%o&ember )1# dengan data pengkajian tanggal 1" 7esember )1# jam 1!.))
anamnesa diperoleh dari bu pasien dan file %o. 2egister ">IIII sebagai
berikut 0
!.1. Pengkaian *eera8atan Anak9 Ba"i
2uang 0 7! %@
7iagnosa (edis 0 Asfiksia
%o. 2egister 0">IIII
Tgl6jam (2 0 1! 7esember )1#6).))
Tgl6 jam Pengkajian 0 1" 7esember )1#61!.))
Anamnesa diperoleh dari 0
1. bu pasien
. 2ekam (edia
1. I+entitas *lien
%ama 0 y.G
@mur6 tanggal lahir 0 Hari 6 1) 7esember
Benis $elamin 0laki-laki
Agama 0islam
8olongan darah 0 tidak terkaji
ahasa yang dipakai 0 tidak terkaji
Anak ke 0 pertama
Bumlah saudara 0 tidak ada
Alamat 0 8resik
1&
8/19/2019 Bab 2 Seminar Nicuseminar nicu
16/30
2. I+entitas ;rang 4ua
%ama ayah 0 Tn. A %ama ibu 0 %y. P
@mur 0 # tahun @mur 0 " tahun
Agama 0 islam Agama 0 islam
uku6bangsa 0 Ba+a uku6 bangsa 0 Ba+a
Pendidikan 0 (A Pendidikan 01 Perbankan
Pekerjaan 0 +asa Pekerjaan 0ank (andiri
Penghasilan 0 tidak dikaji Penghasilan 0 tidak dikaji
Alamat 0 urabaya Alamat 0 8resik
!. *eluhan Utamabu pasien mengatakan sehabis minum susu bibir ber+arna biru dan suara
grok-grok
'. Ri8a"at Pen"akit Sekarang
bu pasien mengatakan pada tanggal 1! 7esember )1# pukul ).)) ibu
memba+a bayinya ke 87 2A4 urabaya dengan keluhan +aktu dirumah
setelah minum susu bibirnya ber+arna biru dan suara grok-grok , di87 pasien
dilakukan tindakan pemasangan infuse dan pemasangan nasal / ),# lpm .
lalu pasien dipindahkan diruang %@ pada tanggal 1! 7esember )1# pukul
1.)) dilakukan tindakan timbang berat badan !)) gram
). Ri8a"at *ehamilan +an Persalinan
a. Prenatal are
bu tidak ada gangguan kehamilan pada saat hamil , ibu sering
memeriksakan kandungannya di 2umah akit Gijaya 8resik , pada saat
hamil ibu sering minum susu 4actamil dan minum &itamin $.
b. %atal are
bu pasien mengatakan y.G lahir dengan usia kehamilan "! minggu,
lahir secara spontan di 2umah akit Gijaya 8resik. aat lahir berat badan
!)) gram, +arna ketuban jernih, P 0 "5 cm, keadaan tali pusat baik,menangis kuat
c. Post %atal are
etelah lahir pasien mendapatkan imunisasi Hepatitis Hb ) , ibu memberi
anaknya susu Asi :ksklusif dan susu formula.
1'
8/19/2019 Bab 2 Seminar Nicuseminar nicu
17/30
8/19/2019 Bab 2 Seminar Nicuseminar nicu
18/30
8/19/2019 Bab 2 Seminar Nicuseminar nicu
19/30
(ata tidak co+ong , konjungti&a tidak anemis, sclera tidak ikterik
dan pupil isokor
c. Hidung
entuk hidung simetris, tidak ada perdarahan, tidak ada pernafasan
cuping hidung, tidak ada polip dan benjolan, ada secret terpasang /
nasal
d. Telinga
Telinga simetris dan fungsi pendengaran baik
e. (ulut dan Tenggorokan
entuk mulut simetris, mukosa bibir kering, +arna mukosa biru. Tidak
ada pembesaran u&ula, tidak ada nyeri telan
f. Tengkuk dan 4eher
Tidak ada pembesaran kelenjar getah bening, tidak ada pembesaran
tyroid, tengkuk dapat di gerakkan
g. Pemeriksaan Thora
8/19/2019 Bab 2 Seminar Nicuseminar nicu
20/30
Pasien belum bisa bicara dan hanya bias menangis saat pasien haus
dan lapar
c. (otorik Halus
ayi belum mampu
d. (otorik $asar ayi belum mampu
e. $esimpulan
etelah dilakukan pemeriksaan bayi masih belum bisa melakukan
tindakan apapun .pasien hanya bisa menangis saat haus , lapar dan
pempers terasa penuh.
1'. Pemeriksaan Penunang
a. 4aboratorium 1!616)1#
Pemeriksaan Hasil %ilai %ormal
8luc
a
T.il
7.il
ndirek 1
%atrium
$alium
hlorida
G
H8
P4T
#1 mg6dl
1).> mg6dl
1.9 mg6dl
). mg6dl
1".! mg6dl
1!,#
",51
1),
1).9
1.>g6dl
)>
5-11)
>.-1).!
).-1.1)
).)-).!
".)-1).)
11.)-1.)
1#)-"))
b.2ontgen
foto thora< 1"616)1#
kesan 0 normal
saat ini tidak tampak tanda tanda aspirasi pneumonia pada
kedua paru
b. Terapi
Tanggal 1" 7esember )1#
njeksi &itamin $ inj (
# mg inj (
algiu !
4anggal 1) Desem#er 2&1)
algiu !
uction bila perlu
2+
8/19/2019 Bab 2 Seminar Nicuseminar nicu
21/30
A ><
ANALISA DA4A
!.2 Analisa Data
%ama $lien 0 y.G 2uangan6kamar 0 7! %@
@mur 0hari %o. 2eg 0 ">
8/19/2019 Bab 2 Seminar Nicuseminar nicu
22/30
%o. 7ata Penyebab (asalah
1.
7 0 -
7/ 0 pernapasan tidak
teratur,lambat,menangislemah,220!"
8/19/2019 Bab 2 Seminar Nicuseminar nicu
23/30
%o 7iagnosa $epera+atan Tanggal
7itemukan Teratasi
%ama
pera+at
1
.
ersihan jalan nafas tidak
efektif berhubungan
dengan penumpukan
muscus lendir
2esiko terjadi hipotermi
sehubung dengan adanya
proses persalinan yanglama dengan di tandai
dengan akral yan hangat.
1#-1-)1#
1#-1-)1#
@mur 0 hari %o. 2eg 0 ">
8/19/2019 Bab 2 Seminar Nicuseminar nicu
24/30
24
8/19/2019 Bab 2 Seminar Nicuseminar nicu
25/30
2&
8/19/2019 Bab 2 Seminar Nicuseminar nicu
26/30
!.) 4INDA*AN *EPERA5A4AN DAN =A4A4 PER*EMBAN,AN
2'
8/19/2019 Bab 2 Seminar Nicuseminar nicu
27/30
%/
1.
1.
1.
1.
1
1.
1.
1.
Tgl6jam
1"6161
#
)5.))
)>.))
)9.))
)9.!)
1).))
1).!)
11.))
11.!)
1.))
Tindakan
Timbang terima
/bser&asi tt&
%01"! 220!> 0!,(onitoring saturasi /
Hasil09>
(emberikan susu formula
/bser&asi tt&
%01") 220! 0!,"
uction
(engganti popok bayi
(enjengukkan bayi dengan
keluarga
(emberikan asi
Tt Tgl6jam atatan perkembangan
0
/022!
%01")
0!," aturasi /09>
Terpasang / nasal lpm
A0masalah teratasi sebagian
P0inter&ensi dilanjutkan
(onitoring dan suction secara
berkala
Tt
2(
8/19/2019 Bab 2 Seminar Nicuseminar nicu
28/30
1.
1.
1.
1.
1
1.
1.
1.
1.
1.
1.
1.
1
1.
1.
1.
1#6161
#
)5.))
)>.))
)9.))
)9.!)
1).))
1).!)
11.))
11.!)
1.))
16161
#
)5.))
)>.))
)9.))
)9.!)
1).))
1).!)
11.))
11.!)
1.))
Timbang terima
/bser&asi tt&
%01") 220!> 0!,#
(onitoring saturasi /Hasil09)
(emberikan susu formula
/bser&asi tt&
%01"# 220! 0!,#
uction
(engganti popok bayi
(enjengukkan bayi dengan
keluarga
(emberikan asi
Timbang terima
/bser&asi tt&
%01"# 220!# 0!,"
(onitoring saturasi /
Hasil09#
(emberikan susu formula
/bser&asi tt&
%01"! 220!" 0!
uction
(engganti popok bayi(enjengukkan bayi dengan
keluarga
(emberikan asi
0
/022!
%01"#
0!," aturasi /09>
Terpasang / nasal lpm
A0masalah teratasi sebagian
P0inter&ensi dilanjutkan
(onitoring dan suction secara
berkala
0
/022!"
%01"!
0!
aturasi /09#
Terpasang / nasal lpm
A0masalah teratasi sebagian
P0inter&ensi dilanjutkan
(onitoring dan suction secara
berkala
2)
8/19/2019 Bab 2 Seminar Nicuseminar nicu
29/30
BAB I@
PENU4UP
'.1 *esimulan
etelah penulis melakukan pengamatan dan melaksanakan asuhan kepera+atan
secara langsung pada klien dengan kasus asfiksia di ruang %icu 2umkital 7r.
2amelan urabaya, maka penulis dapat menarik beberapa kesimpulan sekaligus
saran yang dapat bermanfaat dalam meningkatkan mutu asuhan kepera+atan klien
asfiksia
'.2 Saran
1. @ntuk menghasilkan hasil kepera+atan yang di harapkan, di perlukan hubungan
yang baik antara keluarga klien dan kesehatan lain nya.
. Pera+at sebagai petugas pelayanan kesehatan hendaknya mempunyai ilmu
pengetahuan, keterampilan yang cukup serta dapat bekerjasama dengan tim
kesehatan lain nya.
!. 7alam meningkatkan mutu asuhan kepera+atan yang professional alangkah baik
nya diadakan seminar tentang asuhan kepera+atan pada bayi asfiksia pada
pera+at yang bukan bekerja pada ruang %icu
# Tingkatkan pendidikan, pengetahuan dan profesioalisme secara
berkelanjutan.
2*
8/19/2019 Bab 2 Seminar Nicuseminar nicu
30/30
DA4AR PUS4A*A
agian ilmu kesehatan anak 3$@l ))5. Buku kuliah 3 ilmu kesehatananak .Bakarta 0 nfomedika
7e+i.Ci&ian nanny. )11. Asuhan Heonatus Bayi dan Anak Balita.Bakarta 0
alemba (edika
Hidayat.A. aFiF Alimul ))>. Pengantar ilmu kesehatan anak untuk pendidikan
kebidanan.Bakarta 0 alemba (edika
(uslihatun,+ati nur )11. Asuhan Neonatus bayi dan balita.Jogyakarta 0 3itra
(aya
Pra+iryoharyo Bar+ono.)1). buku Ajar Asuhan kesehatan Maternal dan
Neonatal Bakarta 0JP.P
Hidayat A.AFiF. alimul dan @liyah ))> keterampilan dasar praktik klinik untuk
kebidanan.Bakarta 0 alemba (edika
3akultas $edokteran @ni&ersitas ndonesia.Bilid !.Bakarta 0 nformedika
arpenito.))1. uku aku 7iagnosa $epera+atan. :disi >. Bakarta 0 :8
Gilkinson. ))5. uku aku 7iagnosa $epera+atan dengan nter&ensi % dan
riteria Hasil %/. :disi 5. Bakarta 0 :8