Upload
jessica-mitchell
View
189
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Praktek Kerja Industri
Praktek Kerja Industri adalah salah satu penyelenggaraan
pendidikan keahlian profesional yang memadukan sistematik dan sinkron
antara program pendidikan di sekolah dan penguasaan keahlian yang di
peroleh melalui kegiatan bekerja secara langsung dengan dunia kerja secara
terarah untuk membentuk keahlian dan mental siswa agar pada saat lulus
dari SMK siap terjun dalam dunia kerja.
Pelaksanaan Praktek Kerja Industri di laksanakan selama 6 (enam)
bulan dalam 1 (satu) tahun. Untuk program keahlian Kimia Industri
khususnya, pihak sekolah telah bekerjasama dengan Perusahaan/Instansi
sebagai salah satu tempat untuk di laksankannya Praktek Kerja Industri. Hal
ini dilaksanakan dalam rangka peningkatan mutu dari tamatan Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK) dalam mencapai tujuan yang relevan antara
dunia pendidikan dengan tuntutan kebutuhan tenaga kerja.
Berdasarkan struktur program kurikulum SMK bahwa setiap siswa
yang akan melanjutkan ke semester berikutnya dan yang akan mengakhiri
jenjang pendidikan kejuruan harus melaksanakan Praktek Kerja Industri di
industri-industri maupun lembaga – lembaga swasta. Praktek Kerja Industri
di laksanakan dengan harapan sebagai siswa yang nantinya lulus, dapat
menerapkan ilmu pengetahuan dan keterampilan yang di terima oleh
sekolah, sehingga apabila di kemudian hari siswa bekerja di perusahaan
dapat mengembangkannya.
Kegiatan penyelenggaraan Praktek Kerja Industri di harapkan
dapat meningkatkan keahlian dan etos kerja siswa yang meliputi
kemampuan bekerja, motivasi kerja, inisiatif, kreativitas, disiplin dan
kerajinan dalam bekerja.
Maka dalam rangka meningkatkan kemampuan dan keterampilan
siswa mengenai teori dan praktek yang di dapat di sekolah, para siswa SMK
Negeri 7 Bandung diharuskan melaksanakan Praktek Kerja Industri.
Pelaksanaan Praktek Kerja Industri tidak terbatas pada kerja di
Laboratorium, tetapi juga praktek pengenalan lingkungan kerja yang
sesungguhnya, termasuk mengaplikasikan disiplin kerja dalam membangun
kerja sama antar individu. Selain itu juga untuk menambah pengalaman
kerja, menambah wawasan secara berdikari dibawah bimbingan yang
terpantau.
Adapun tempat pelaksanaan PRAKERIN di Balai-balai Penelitian,
Instansi-instansi dan Perusahaan-perusahaan industri yang berlangsung dari
tanggal 1 Oktober sampai 31 Desember 2013.
1.2 Tujuan Praktek Kerja Industri
Praktek Kerja Industri merupakan salah satu kegiatan
intrakulikuler yang di laksanakan oleh siswa Sekolah Kejuruan, mencakup
pengalaman kerja dan tugas lain yang sesuai dengan program
keahliannya masing-masing. Praktek Kerja Industri yang di laksanakan
pada semester 4 (empat) dan 5 (lima), tidak di artikan dengan pengenalan
medan dan pembentukan keterampilan terbatas sehingga secara
sepenuhnya siswa dapat berdiri sendiri. Praktek Kerja Industri di tunjukan
untuk membentuk supaya memiliki professional kerja antara lain:
1. Meningkatkan, memperluas dan menetapkan keterampilan yang
membentuk kemampuan siswa sebagai bekal untuk memasuki
lapangan kerja yang sesuai dengan program keahlian dan disiplin
ilmunya.
2. Menumbuh kembangkan dan memanfaatkan siswa professional
yang di perlukan siswa untuk memasuki lapangan kerja sesuai
dengan bidangnya.
3. Meningkatkan pengalaman siswa pada aspek-aspek usaha yang
potensial dalam lapangan kerja antara lain : Struktur Organisasi
Usaha, Asosiasi Usaha, Jenjang Karir, dan Menengah Usaha.
4. Memberikan kesempatan pada siswa untuk memasyarakatkan diri
pada sesuatu atau iklim lingkungan kerja yang sebenarnya, baik
sebagai pekerja, sebagai penerima upah maupun sebagai pekerja
mandiri, terutama yang berkenaan dengan disiplin kerja.
5. Meningkatkan, memperluas dan memantapkan proses peyerapan
teknologi baru dari lapangan ke sekolah dan sebaliknya.
6. Memperoleh masukan dan upah baik untuk memperbaiki dan
mengembangkan kesesuaian pendidikan kejuruan.
7. Menjalin kerjasama dengan dunia usaha secara institusional untuk
memberikan peluang masuk dan ditempatkannya alumni.
1.3 Tujuan Penulisan Laporan Praktek Kerja Industri
Setelah menyelesaikan Praktek Kerja Industri, siswa di wajibkan
mampu membuat Laporan dari hasil Praktek Kerja Industri selama 3 (tiga)
bulan. Adapun tujuan pembuatan Laporan Praktek Kerja Industri ini adalah :
1. Peserta didik mampu mengungkapkan gagasan atau pengalaman
dalam bentuk tulisan tersusun secara sistematik atau kronologi dalam
bahasa Indonesia yang baik dan benar.
2. Peserta didik mampu mencari alternatif pemecahan masalah kejuruan
sesuai dengan program studinya yang terungkap dalam laporan
tertulis.
3. Memberikan informasi tentang perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi (IPTEK) dari Dunia Usaha/Dunia Industri ke sekolah.
4. Melatih dalam penyerapan suatu pelajaran bagi seorang siswa dari
sekolah ke tempat industri.
5. Mempunyai tanggung jawab yang besar dalam membawa nama baik
sekolahnya.
6. Menambah ilmu bagi para pembaca dan menunjang pengetahuan
siswa angkatan selanjutnya.
1.4 Sistematika Penulisan Laporan Praktek Kerja Industri
Laporan Praktek Kerja Industri yang di laksanakan di Pusat
Penelitian dan Pengembangan Teknologi Mineral dan Batubara ini penulis
menyajikan dalam bentuk per bab dan petunjuk penyusunan penulisannya,
yaitu sebagai berikut:
1.4.1 Petunjuk Penyusunan per Bab
Pra Bab :
Sampul atau Cover, Halaman Judul, Lembar
Pengesahan, Lembar Identitas, Kata
Pengantar dan Daftar Isi.
Bab 1 :
Pendahuluan yang menjelaskan Latar Belakang
Masalah, Tujuan Prakerin dan Sistematika
Penulisan Laporan.
Bab 2 :
Profil Puslitbang Tekmira yang diantaranya
menjelaskan Sejarah Berdiri Puslitbang
tekMIRA, Visi dan Misi, Kedudukan, Tugas
Pokok serta hal - hal yang menyangkut ke
organisasian di Puslitbang tekMIRA
Bandung.
Bab 3 :
Tinjauan Pustaka yang diantaranya
Menjelaskan teori tentang Pengertian Batubara,
Potensi Batubara di Indonesia, Sejarah
Pertambangan Batubara di Indonesia,
Komponen-komponen Batubara,
Klasifikasi Batubara beserta kegunaannya dan
Metode Analisa.
Bab 4 :
Kegiatan yang dilakukan di Laboratorium
Batubara Puslitbang tekMIRA dan Penetapan
Analisa Proksimat dan Ultimat.
Bab 5 :
Hasil Penelitian yang mencangkup data
pengamatan dan perhitungan tiap analisa.
Bab 6 :
Pembahasan mengenai analisa Proksimat dan Ultimate.
Bab 7 :
Kesimpulan dari apa yang telah di bahas dan Saran.
1.4.2 Petunjuk Penyusunan Penulisan
Bahan dan Ukuran Kertas
1. Laporan Praktek Kerja Industri diketik di atas kertas A4
ukuran 21,5 cm x 33,0 cm (8.5 inch × 13 inch)
2. Jenis huruf Times New Roman, Italicize untuk bahasan
bahasa inggris.
3. Ukuran huruf antara lain, 14, 16 (Bold) dan 22.
4. Batas pengetikan yaitu :
a. Batas atas (top) = 4 cm
b. Batas kiri (left) = 4 cm
c. Batas bawah (bottom) = 3 cm
d. Batas kanan (right) = 3 cm
e. Line Spacing = 1,5
f. Header = 2 cm
g. Footer = 2 cm
BAB 2
PROFIL PUSLITBANG tekMIRA
2.1 Sejarah Berdiri PUSLITBANG tekMIRA Bandung
Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Mineral dan
BatuBara, disingkat Puslitbang tekMIRA, lahir dari penggabungan Balai
Penelitian Tambang dan Pengolahan Bahan Galian dengan Akademi
Geologi dan Pertambangan pada 11 November 1976. Sebelum dikenal
dengan sebutan Puslitbang tekMIRA, Institusi ini bernama Pusat
Penelitian dan Pengembangan Teknologi Mineral (P3TM) sebagai
perubahan dari nama Pusat Penelitian Teknologi Mineral (PPTM) yang
waktu itu berada di bawah Direktorat Jenderal Pertambangan Umum
( DJPU) , Departemen Pertambangan dan Energi (DPE) . Banyak karya
nyata yang telah dihasilkan untuk kepentingan pengembangan usaha di
subsektor mineral dan batubara, serta tidak sedikit kontribusi yang
diberikan untuk mendukung kebijakan DJPU maupun DPE. Pada tahun
2000 terjadi perubahan tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara,
menyusul era reformasi yang diikuti oleh demokratisasi di berbagai
bidang, dan pemberlakuan Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999
tentang Pemerintahan Daerah. Melalui Keputusan Presiden Nomor 44
Tahun 1999 dan Keputusan Presiden Nomor 165 Tahun 2000,
Departemen Pertambangan dan Energi ( DPE) secara resmi berganti
nama menjadi Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral
( DESDM) . Atas dasar Keppres tersebut, selanjutnya dikeluarkan
Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 150 Tahun
2000 dan Nomor 1915 Tahun 2000, yang keduanya mengatur tentang
organisasi di lingkungan DESDM. Restrukturisasi yang terus berlanjut,
antara lain menghasilkan reaktualisasi visi dan misi DESDM,
pembentukan Badan Litbang ESDM berikut visi dan misinya, serta
pergantian nama P3TM menjadi Pusat Penelitian dan Pengembangan
Teknologi Mineral dan batubara ( Puslitbang tekMIRA) yang kini berada
di bawah Badan Litbang ESDM.
Kilas balik sejarah di atas membawa pengaruh besar terhadap
institusi ini dalam kiprahnya sebagai pusat unggulan penelitian dan
pengembangan ( litbang) di bidang mineral dan batubara. Perubahan
lingkungan strategis yang begitu cepat, otomatis mengharuskan
Puslitbang tekMIRA melakukan reaktualisasi visi dan misinya.
Reaktualisasi visi dan misi ini tidak saja dimaksudkan untuk menjawab
perubahan lingkungan strategis dalam ruang lingkup nasional (politik,
ekonomi, sosial, dan budaya) , tetapi juga regional dan internasional (era
globalisasi).
Gambar 1. Gedung Puslitbang tekMIRA
2.2 Visi dan Misi Puslitbang tekMIRA Bandung
Visi dan misi baru Puslitbang tekMIRA telah membawa
perubahan pada fokus kegiatan serta jajaran pelaksana untuk melaksanakan
fokus kegiatan tersebut. Puslitbang tekMIRA mempunyai visi dan misi
sebagai berikut :
Visi : Menjadi Puslitbang yang MANDIRI, PROFESIONAL
dan UNGGUL dalam pemanfaatan mineral dan
batubara.
Misi : Menjadi Pusat Litbang yang Terdepan, Unggul dan
Terpercaya dalam pemanfaatan mineral dan
batubara.
Untuk mewujudkan visi tersebut, Puslitbang tekMIRA memiliki
empat misi utama, yaitu :
1. Melakukan penelitian dan pengembangan, perekayasaan dan rancang
bangun di bidang teknologi pengolahan dan pemanfaatan mineral dan
batubara yang up to date, efektif, efisien, dan berwawasan lingkungan;
2. Melakukan penelitian dan pengembangan, perekayasaan dan rancang
bangun di bidang teknologi pengolahan dan pemanfaatan mineral dan
batubara yang sesuai dengan kaidah good mining practices;
3. Melaksanakan pengkajian tekno ekonomi dan kebijakan mineral dan
batubara terkini;
4. Melaksanakan pengelolaan keuangan, sumber daya manusia, sarana
prasarana, program, kerjasama dan sistem informasi yang sesuai
dengan kaidah kepemerintahan/kelembagaan yang baik (good
governance).
Sumber: http://www.litbang.esdm.go.id/index.php?
option=com_content&view=article&id=56&Itemid=7
Dalam mewujudkan visi dan misi tersebut, Puslitbang tekMIRA
berkomitmen untuk memberikan pelayanan prima dengan mengoptimalkan
seluruh kemampuan intelektual dan sarana prasarana yang dimiliki.
Untuk mendukung manajemen dalam aspek kelitbangan dan
administratif, Puslitbang tekMIRA memiliki empat kelompok fungsional
kelitbangan :
Kelompok Litbang Pengolahan dan Pemanfaatan Mineral;
Kelompok Litbang Pengolahan dan Pemanfaatan Batubara;
Kelompok Penerapan Teknologi Penambangan Mineral dan Batubara;
Kelompok Kajian Kebijakan Pertambangan Mineral dan Batubara.
Serta Bagian Tata Usaha, Bidang Program, Bidang Penyelenggaraan
dan Sarana Penelitian dan Pengembangan, dan Bidang Afiliasi dan
Informasi.
Sumber:
http://www.tekmira.esdm.go.id/profil/
2.3 Tugas dan Fungsi Puslitbang tekMIRA Bandung
Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Mineral dan
Batubara mempunyai tugas melaksanakan penelitian, pengembangan,
perekayasaan teknologi, pengkajian dan survei serta pelayanan jasa di bidang
mineral dan batubara.
Gambar 2. Kedudukan PUSLITBANG tekMIRA di Kementerian
Energi dan Sumber Daya Alam
Dalam melaksanakan tugas Pusat Penelitian dan Pengembangan
Teknologi Mineral dan Batubara, menyelenggarakan fungsi:
1. Penyiapan penyusunan kebijakan teknis, rencana dan program
penelitian, pengembangan dan perekayasaan teknologi, pengkajian dan
survei di bidang mineral dan batubara;
2. Pelaksanaan dan pelayanan jasa penelitian, pengembangan,
perekayasaan teknologi, pengkajian dan survei, serta pengelolaan
pengetahuan dan inovasi di bidang mineral dan batubara;
3. Pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan penelitian,
pengembangan, dan perekayasaan teknologi, pengkajian dan survei di
bidang mineral dan batubara; dan
4. Pelaksanaan administrasi Pusat Penelitian dan Pengembangan
Teknologi Mineral dan Batubara.
5. Penyusunan rencana dan program penelitian dan pengembangan di
bidang teknologi pengolahan mineral.
6. Pengujian kimia dan fisika mineral serta lingkungan, penyusunan
prosedur analisis kimia dan fisika mineral, standarisasi, serta pengujian
mineralogi bahan galian
7. Penelitian dan pengembangan teknologi pengolahan mineral industri.
8. Penelitian dan pengembangan pengolahan mineral logam.
9. Penelitian dan pengembangan teknologi bahan.
10. Pengumpulan dan pengolahan data di bidang teknologi pengolahan
mineral.
11. Pembinaan tenaga peneliti/ ahli di bidang teknologi pengolahan mineral.
12. Studi perbandingan di laboratorium dan lapangan mengenai teknik/
metode teknologi pengolahan mineral.
13. Pengolahan sarana/ fasilitas penelitian dan pengembangan di bidang
teknologi pengolahan mineral.
14. Pengolahan hasil penelitian dan pengembangan di bidang teknologi
pengolahan mineral.
Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Mineral dan
Batubara adalah pelaksana tugas Badan Penelitian dan Pengembangan Energi
dan Sumber Daya Mineral di bidang geoteknologi tambang, teknologi
penambangan, eksploitasi air tanah, teknologi pengolahan mineral, teknologi
pengolahan dan pemanfaatan batubara, teknologi lingkungan pertambangan,
tekno-ekonomi mineral dan batubara, dan teknologi informasi
pertambangan serta pelayanan jasa teknologi mineral dan batubara yang
bertanggungjawab langsung kepada Kepala Badan Penelitian dan
Pengembangan Energi dan Sumber Daya Mineral.
2.4 Struktur Organisasi Puslitbang tekMIRA
Gambar 3. Bagan Organisasi Puslitbang tekMIRA Bandung
Sumber: http://www.tekmira.esdm.go.id/profil/
2.5 Personalia Puslitbang tekMIRA Bandung
Jumlah karyawan Puslitbang tekMIRA sampai 31 Desember 2011
tercatat 328 orang, terdiri atas 215 orang dengan berbagai keahlian yang
berkecimpung dalam kelitbangan dan 113 orang tenaga administratif.
Dan sampai pada 31 Desember 2012 bertambah dengan jumlah
karyawan pusat sebanyak 389 orang dengan berbagai latar pendidikan.
Karyawan dengan lulusan sekolah dasar sebanyak 7 orang, lulusan sekolah
menengah tingkat pertama dengan 16 orang dan juga lulusan SLTA, SMK
dan SMKK sebanyak 176 orang. Sedangkan untuk karyawan dengan lulusan
sarjana sebanyak 152 orang yaitu lulusan sarjana muda sebanyak 20orang,
lulusan sarjana muda sosial sebanyak 8 orang, lulusan sarjana eksakta
sebanyak 101 orang. Dan lulusan sarjana sosial sebanyak 23 orang.
Sedangkan karyawan dengan lulusan pascasarjana sebanyak 32 orang. Dan
juga karyawan dengan lulusan doktor sebanyak 6 orang.
2.6 Struktur Organisasi Badan Litbang ESDM
Gambar 4. Bagan Organisasi Badan Litbang ESDM
Sumber: http://www.litbang.esdm.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id=60&Itemid=62
Badan Penelitian dan Pengembangan Energi dan Sumber Daya
Mineral, membawahi 5 (lima) Unit Satuan Kerja Eselon II yaitu:
1. Sekretariat Badan Penelitian dan Pengembangan ESDM;
2. Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Minyak dan Gas Bumi
"LEMIGAS";
3. Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Ketenagalistrikan,
Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi;
4. Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Mineral dan Batubara,
5. Pusat Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Kelautan.
Sekretariat Badan Litbang ESDM, Puslitbangtek Migas
“LEMIGAS”, Puslitbangtek KEBTKE ketiganya menampati gedung
perkantoran di Jalan Ciledug Raya Kav 109, Cipulir, Kebayoran Lama -
Jakarta Selatan. Puslitbang tekMIRA bertempat di Jl. Jenderal Sudirman 623,
dan Puslitbang Geologi Kelautan Jl. Dr. Djunjunan No.236, Pasteur,
Bandung - Jawa Barat. Selain itu, karena Puslitbang Geologi Kelautan
memiliki Armada Kapal Survei Geomarin I, II, dan III sehingga mereka juga
menempati Kampus khusus di tepi Pantai Kota Cirebon, yaitu Jalan Kalijaga
No. 111.
Sarana dan prasarana serta hasil-hasil litbang, cukup memadai baik
untuk menunjang kebijakan sektor ESDM maupun sektor lain, untuk
memenuhi kebutuhan pengguna jasa teknologi atau industri dan atau untuk
pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi.
Badan Litbang ESDM, melaksanakan tugas dan fungsi
melaksanakan penelitian dan pengembangan, kebijakan teknis, pelaksanaan,
kerjasama, jejaring promosi, jasa teknologi, studi, survei di bidang Migas,
KEBTKE, Minerba, maupun geologi kelautan.
2.7 Rantai Nilai Litbang ESDM
Gambar 5. Rantai Nilai Litbang ESDM
http://www.litbang.esdm.go.id/index.php?
option=com_content&view=article&id=59&Itemid=63
Dalam rangka menunjang kebijakan pembangunan energi nasional
yang berkelanjutan Kementerian ESDM menetapkan kebijakan kelitbangan
berlandaskan pengembangan dan penerapan IPTEK strategis, untuk
mewujudkan SDM, Sarana dan prasarana serta kelembagaan kelitbangan
yang berkualitas dan kompetitif. Dasar pengembangan dan penerapan IPTEK
Strategis antara lain: bekerja dengan menggunakan landasan teori,
metodologi, analisis dengan kode etik profesi dan hukum. IPTEK Strategis
menjadi daya dorong untuk mewujudkan tiga komponen utama yang
merupakan pengelola pengetahuan dan inovasi kelitbangan ESDM, yaitu
dimilikinya SDM, Sarana Prasarana, dan Kelembagaan yang berkualitas dan
kompetitif.
Pengelolaan pengetahuan dan inovasi litbang ESDM terintegrasi
dalam rantai nilai, yang diawali dari input yang mempengaruhi proses untuk
sampai pada output yang diharapkan. Input yang sangat besar pengaruhnya
antara lain dimiliki atau tidak dimilikinya data dan informasi potensi,
kebijakan maupun isu nasional juga persoalan yang dimiliki oleh
stakeholders.
Proses kelitbangan yang dilakukan oleh Kementerian ESDM terkait
dengan pembangunan energi nasional meliputi pencarian sumberdaya dan
cadangan migas, mineral dan batubara, dan sumber energi baru yang dapat
dimanfaatkan untuk menghasilkan tenaga listrik seperti CBM, batubara
tercairkan (liquified coal), batubara tergaskan (gasified coal). Kelitbangan
ESDM juga mengupayakan sumber-sumber energi terbarukan maupun tak
terbarukan di laut.
Proses kelitbangan tersebut meliputi litbang terapan baik dalam
skala laboratorium, skala pilot maupun skala demo. Selain itu, dilakukan
juga melalui proses kajian, survei dan pemetaan. Untuk itu dikembangkan
kelembagaan yang tugas dan fungsinya yang mencakup masing-masing
bidang yaitu minyak bumi, gas bumi (konvensional maupun non-
konvensional), mineral, batubara, panas bumi, ketenagalistrikan, Energi Baru
Terbarukan (EBT) dan konservasi energi (KE), serta geologi kelautan. Proses
kelitbangan akan menghasilkan keluaran sebagai masukan kebijakan
Kementerian berkaitan dengan pengelolaan sektor ESDM. Di samping itu,
proses kelitbangan juga diharapkan menghasilkan keluaran yang mampu
memberikan solusi persoalan industri dan masyarakat sektor ESDM. Untuk
keperluan kelembagaan litbang sendiri, semua input, data, informasi,
pengetahuan dan segala sesuatu yang terbangun dalam rantai nilai litbang
ESDM akan dikelola dalam suatu sistem pengelolaan pengetahuan dan
inovasi yang keluarannya merupakan knowledge center Litbang ESDM.
2.8 Deskripsi Tempat Kerja di Puslitbang tekMIRA
Laboratorium Batubara adalah salah satu bagian kelompok
karakteristik mineral yang ada di Pusat Penelitian dan Pengembangan
Teknologi Mineral dan Batubara yang telah terakreditasi oleh KAN (Komite
Akreditasi Nasional) pada tanggal 25 juli 2002 sebagai laboratorium penguji
sesuai dengan Standar Nasional Indonesia 19 – 17025 – 2000 (ISO/IEC
17025) tentang “Persyaratan Umum Kompetensi Laboratorium Penguji dan
Laboratorium Kalibrasi”
Untuk menunjang kegiatan penelitian dan pengembangan di
Laboratorium Batubara, terdapat beberapa sarana dan prasarana yang
tersedia, antara lain:
1. Laboratorium Preparasi Batubara
2. Laboratorium Pengujian Sifat Kimia Batubara
3. Laboratorium Pengujian Sifat Fisika Batubara
4. Laboratorium Pengujian Abu Batubara
5. Laboratorium Petrografi
Adapun fasilitas laboratorium lain yang tersedia di Puslitbang
teMIRA, antara lain:
1. Laboratorium Kimia Mineral
2. Laboratorium Kimia Fisika
3. Laboratorium Pengolahan Mineral
4. Laboratorium Metalurgi Ekstraksi
5. Laboratorium Kimia Lingkungan
6. Laboratorium Rancang Bangun dan Rekayasa
7. Laboratorium Pilot Plant Pengolahan Mineral dan Metalurgi
8. Laboratorium Simulasi Pengolahan
9. Laboratorium Tambang
10. Laboratorium Retrivasi Database Internasional
11. Laboratorium Pengembangan Sistem-sistem Informasi
Gambar 6. Penelitian di Laboratorium tekMIRA
2.9 Sentra Percontohan Dan Peralatan Penunjang
Sentra percontohan dan peralatan penunjang yang dimiliki antara lain :
- Sentra Teknologi Pemanfaatan Batubara di Palimanan Cirebon;
- Sentra Percontohan Pengolahan Mineral di Cipatat Bandung Barat;
- Peralatan Pemboran canggih dan mutakhir;
- Peralatan litbang Penambangan dan Air Tanah;
- Perangkat Teknologi Informasi.
Guna menunjang kegiatan penelitian, Puslitbang tekMIRA juga
didukung oleh perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software),
antara lain :
a. Perangkat keras (hardware)
- Crawler Rock Drill (CRD)
- Pemboran Inti
- Bor Air
- Buldozer
- Excavator
- Grader
- Loader
- Compressor
- Peralatan survei topografi (GPS Geodesic, Gravitimeter, Vibration
Monitor, Borehole Image Processing System, serta peralatan
Geofisik dan Geolistrik)
b. Perangkat lunak (software)
- DATAMINE (perencanaan tambang sampai dengan rehabilitasi
tambang)
- GALENA
- FPC (Fleet Production Cost)
- V-NET PC (ventilasi)
- KAZEMARU (ventilasi)
- VISUAL MODFLOW 3.1 (simulasi dan permodelan air tanah)
- SMS (Surface Water Modelling System)
- Penginderaan jauh (ERMAPPER, PCI)
- UDEC dan 3Dec
Sumber:
http://kawanl.blogspot.com/2013/01/laporan-kunjungan-ke-puslitbang-
tekmira.html
2.10 Publikasi Puslitbang tekMIRA
Bertujuan untuk menyebarluaskan hasil kegiatan yang telah di
lakukan Puslitbang tekMIRA yang meliputi masalah penelitian,
pengembangan, interprestasi, pengolahan, analisis dan evaluasi data mineral
beserta kaitannya yang tertuang dalam bentuk tulisan, laporan, brosur ,
artikel, bulletin, berita litbang teknologi mineral serta visualisasi dan lain
sebagainya.
2.11 Kerjasama Puslitbang tekMIRA
Dalam kegiatannya, Puslitbang tekMIRA melakukan berbagai
kerjasama, baik dalam negeri maupun luar negeri dalam rangka lebih
mengoptimalkan fasilitas peralatan yang dimiliki. Kerjasama dalam negeri,
kerjasama ini di maksudkan untuk lebih mendayagunakan fasilitas,
kemampuan dan tenaga ahli yang di miliki masing-masing instansi di dalam
negeri sehingga dapat tercapai optimalisasi dan kecepatan dalam mencapai
sasaran. Untuk mencapai maksud, Puslitbang tekMIRA membina kerjasama
dengan berbagai instansi.
Puslitbang tekMIRA telah banyak melakukan kerjasama riset
dengan lembaga litbang pemerintah lainnya dan swasta nasional, baik dalam
maupun luar negeri. Puslitbang ini juga memberikan pelayanan jasa
teknologi sesuai keahlian atau profesi yang dimilikinya serta disesuaikan
dengan kebutuhan pemangku kepentingan (stakeholders). Berikut daftar
perusahaan dan instansi pemerintah yang telah melakukan kerjasama dan
pelayanan jasa teknologi dengan Puslitbang tekMIRA (2004 sampai 2011) :
Kerjasama Riset
Aneka Tambang Pongkor, PT
BANPU, Thailand
BPPT
Fajar Bumi Sakti, PT
Fakultas Teknik UI
JCOAL, Jepang
Kobe Steel Co. Ltd, Jepang
NEDO, Jepang
Indonesia Pratama, PT
Indocement Palimanan, PT
Ishikawajima-Harima Heavy Industries Co., Ltd.
ITB
Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN)
LIPI
Mitsubishi Corporation
Pemda Jatim, Jateng, Jabar, dan Bali
Tambang Batubara Bukit Asam, PT
Sojitz Corporation Indonesia
Rekayasa Industri, PT
Semen Cibinong, PT
Semen Gresik, PT
Semen Tonasa, PT
Smelting Gresik, PT
Surveyor Indonesia, PT
JGC Corporation
Tin Technology Limited
Universitas Trisakti
Trubaindo Coal, PT
UNHAS
UNISBA
United Nations Industrial Development Organization (UNIDO)
Pelayanan Jasa Teknologi Pengolahan dan Pemanfaatan Mineral
Bumi Makmur Selaras, PT
Fakultas Teknik UI
Freeport Indonesia, PT.
Jayadi, CV
Pratama, CV
Surveyor Indonesia, PT
Timah, PT
Krakatau Steel, PT
Pupuk Kujang, PT
Balitbangda Sumatera Utara
Badan Operasional Bersama
Kitadin, PT
AIC, PT
FBS, PT
Sumber Kurnia Buana, PT
Pelayanan Jasa Teknologi Pengolahan dan Pemanfaatan Batubara
Advance Technology Indonesia, PT
BANPU Group
Berau Coal, PT
EnerCorp
Fakultas Teknik UI
Freeport Indonesia, PT
Ishikawajima-Harima Heavy Industries Co.,Ltd.
Konservasi Energi Abadi, PT
Lautan Warna Sari, PT
Mitsubishi Corporation
Nusa Galih Nusantara, PT
Paragonesiatama, PT
Pendopo Energi Batubara, PT
PLN, PT
Puslit Teh dan Kina, Kabupaten Bandung
Surveyor Indonesia, PT
Pelayanan Jasa Teknologi Aplikasi Penambangan Mineral dan Batubara
Allied Indo Coal, PT
Aneka Tambang, PT
Banpu Group (Indominco, Kitadin, Trubaindo, Jorong Barutama
Greston)
Berau Coal, PT
Bukit Asam, PT
Bukit Panglong,PT (Tanjung Pinang, Kepulauan Riau)
Bumi Parijata Pratama, PT
Cimco Chemical,PT (Tuban-Jawa Timur)
Dahana, PT
Elputcika Persada, PT
Fajar Bumi Sakti, PT
KPC, PT
Indocement Tunggal Prakarsa, PT (Palimanan, Cirebon)
Intan Mulia, PT
Intimulya Multikencana, PT
Karbindo, PT
Kencono Wungu, PT
Kobatin, PT
Konservasi Energi Abadi, PT
Pemerintah Daerah Propinsi Jawa Tengah, Jawa Timur dan Jawa Barat
KPRI Pusdiktek PU Bandung
Micromine Indonesia Perdana, PT
Nusa Indah, CV
Obsidian Muara Mandiri, PT
PLTU, Paiton I
Puri Dimensi, PT
Radiant Ramok Senabing, PT
Resca Log Geoprima, PT
Semen Baturaja, PT
Semen Gresik, PT (Tuban-Jawa Timur)
Semen Padang, PT
Semen Tonasa, PT
Sumber Niaga, CV
Surveyor Indonesia, PT
Tanito Harum, PT
Telkom, PT
Timah, PT
Velseis Indonesia, PT
Pelayanan Jasa Tekno-Ekonomi dan Informasi
Advance Technology Indonesia, PT
Aneka Tambang, PT
Bukit Asam, PT
EnerCorp
Fakultas Teknik UI
Freeport Indonesia, PT
Micromine Indonesia Perdana, PT
Pemerintah Kabupaten Bangka
Pemerintah Kabupaten Ponorogo
2.12 Tata Kerja Puslitbang tekMIRA
Karyawan Puslitbang tekMIRA mempunyai jam kerja Senin-
Jum’at dengan jam masuk pukul 07.30 – 16.00, sedangkan waktu istirahat
dari pukul 12.00 -13.00. Untuk hari Sabtu – Minggu digunakan untuk hari
libur. Karyawan Puslitbang tekMIRA juga diwajibkan untuk mengikuti
upacara bendera pada saat hari – hari besar nasional.