76
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan bagian dari penyelenggaraan pendidikan dalam bentuk kegiatan pengalaman ilmu oleh mahasiswa kepada masyarakat. Kuliah Kerja Nyata dilaksanakan sebagai bagian dari pelaksanaan kurikulum pendidikan tinggi, yang wajib diikuti oleh setiap mahasiswa program studi Strata Satu (S1). Kegiatan ini menjadi sangat penting karena salah satu poin pada Tri Dharma Perguruan Tinggi dengan harapan agar kelak para lulusan Perguruan Tinggi dapat menjadi manusia yang berilmu pengetahuan yang memadai dalam bidangnya masing- masing, mampu melakukan penelitian dan bersedia mengabdikan diri demi masyarakat pada umumnya. Untuk itu Universitas Nusa Nipa sebagai salah satu Universitas di daratan Flores pada Tahun 2015 ini kembali menjalankan amanat Tri Dharma Perguruan Tinggi dengan KKN PPM yang menitik beratkan pada pembelajaran pemberdayaan masyarakat yang nantinya dengan hasil atau keluaran 1 KKN – PPM 2015 KERIREA

Bab 1 Pendahuluan Perbaikan

Embed Size (px)

DESCRIPTION

KKN-PPM ROS GO'O

Citation preview

BAB IPENDAHULUAN

1.1. Latar BelakangKuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan bagian dari penyelenggaraan pendidikan dalam bentuk kegiatan pengalaman ilmu oleh mahasiswa kepada masyarakat. Kuliah Kerja Nyata dilaksanakan sebagai bagian dari pelaksanaan kurikulum pendidikan tinggi, yang wajib diikuti oleh setiap mahasiswa program studi Strata Satu (S1). Kegiatan ini menjadi sangat penting karena salah satu poin pada Tri Dharma Perguruan Tinggi dengan harapan agar kelak para lulusan Perguruan Tinggi dapat menjadi manusia yang berilmu pengetahuan yang memadai dalam bidangnya masing-masing, mampu melakukan penelitian dan bersedia mengabdikan diri demi masyarakat pada umumnya.Untuk itu Universitas Nusa Nipa sebagai salah satu Universitas di daratan Flores pada Tahun 2015 ini kembali menjalankan amanat Tri Dharma Perguruan Tinggi dengan KKN PPM yang menitik beratkan pada pembelajaran pemberdayaan masyarakat yang nantinya dengan hasil atau keluaran adalah masyarakat yang mandiri. Dan pada tahun ini penentuan lokasi KKN PPM dilaksanakan pada Kecamatan Nangapanda, Kabupaten Ende. Dengan 23 Desa yang tersebar dari daerah pesisir hingga dataran tinggi, Kecamatan Nangapanda berada di sebelah selatan Kabupaten Ende dan salah satu desa diantaranya adalah Desa Karirea.Desa Kerirea merupakan salah satu desa terpencil yang berada di wilayah kecamatan Nangapanda kabupaten Ende. Daerahnya berbukit-bukit ,kali, tebing ,jurang.Desa Kerirea didirikan pada tahun 1966 yang merupakan pemekaran dari desa Ondorea. Sejak berdirinya Desa kerirea, telah melahirkan visi dan misi dari desa yang adalah terwujutnya masyarakat Desa kerirea yang bersatu, berkeadilan,sehat, cerdas dan bermartabat dengan berbasis pada latar belakang sejarah dan budaya melalaui sistem pemerintahan yang baik dan bersih.Potensi sumber daya alam yang paling menonjol untuk desa kerirea adalah hasil pertanian seperti kakao, kemiri. Dari potensi alam yang ada masyarakat dapat memenuhi kebutuhan sehari- hari untuk hidup dan biaya pendidikan. Keadaan sosial budaya, ekonomi masyrakat keramah tamahan masyarakat kerirea juga menjadi potensi masyarakat kerirea dalam membina hubungan antara warga masyarakat setempat maupun orang- orang pendatang yang mengunjungi desa tersebut. Dari perilaku ini sangat memungkinkan bahwa masyarakat setempat mudah menerima dan berpartisipasi atupun gotong royong dalam berbagai bentuk kegiatan umum baik kegiatan pemerintahan maupun kegiatan lokal lainnya, seperti kegiatan kerohanian, pendidikkan, kesehatan dan kegiatan lainnya dalam membangun masyarakat desa kerirea.Perkembangan pendidikan dan kesehatan masyarakat desa kerirea masih sangat jauh dari kategori sempurna walaupun dari segi fisik dusun- dusun yang tersebar di wilayah desa masing- masing telah memiliki sarana pendidikkan maupun sarana kesehatan dalam hal ini posyandu dan poskesdes. Kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikkan dan perilaku hidup sehat masih sangat rendah sehingga dengan kenyataan ini perlu adanya bantuan dan pendampingan yang memadai dari berbagai instansi dan kalangan tertentu, Untuk dapat memperbaharui keadaan yang masih tertinggal ini. Masalah Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) masih menjadi masalah kesehatan di Indonesia. Hal ini dikarenakan masih tingginya angka kematian ibu dan angka kematian bayi yang ada di Indonesia. Berdasarkan kesepakatan global (Millenium Develoment Goals/MDGs 2000) untuk tahun 2015, diharapkan angka kematian ibu menurun dari 228 pada tahun 2007 menjadi 102 per 100.000 kelahiran hidup dan angka kematian bayi menurun dari 34 pada tahun 2007 menjadi 23 per 1000 kelahiran hidup (Depkes, 2011). Sejalan dengan ini desa kerirea juga telah menetapkan masalah isu Kesehatan Ibu dan Anak serta Manula menjadi fokus pehatian dengan strategi pencapaiannya yaitu Menggali dan memanfaatkan sumber daya alam, meningkatkan Partisipasi masyarakat, dan menggalang kerja sama baik dengan pemerintah, Adat, Agama maupun dengan pihak ke tiga.Maka berdasarkan uraian pada latar belakang dan sejalan dengan Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat yang bertumpu pada Partisipasi Masyarakat maka penulis melakukan penelitian dengan mengambil judul tentang UPAYA PENINGKATAN KESEHATAN IBU DAN ANAK PADA MASA ANTENATAL, INTRANATAL SERTA POSTNATAL DENGAN MENGGUNAKAN METODE PLA DI DESA KERIREA, KECAMATAN NANGAPANDA.1.2 Profil Desa1.2.1 Sejarah pembentukan desaDesa Kerirea didirikan pada tahun 1966 yang merupakan pemekaran dari desa Ondorea dengan kepala desa yang pertama yang bernama Bapak Goris Ngeka.Pada masa itu luas wilayah desa Kerirea hanya 24,44 km. Karena waktu itu tidak ada periode jadi Bapak Goris Ngeka menjabat sampai dua periode dengan masa jabatan satu periode selama 8 tahun. Pada tahun 1977 pergantian pimpinan kepala desa yang bernama Bapak Hermanus Raga. Beliau menjabat selama satu periode sampai tahun 1985. Dari tahun 1986 terjadi pergantian pimpinan yaitu Bapak Yohanes Singga, beliau menjabat dua periode, Periode pertama 8 tahun sampai dengan tahun 1996 dan periode kedua sesuai dengan peraturan pemerintah satu periode hanya menduduki masa jabatan selama satu periode hanya 6 tahun sampai tahun. Pada masa jabatan Bapak Goris Ngeka sampai Bapak Yohanes Singga, Desa Kerirea berbatasan dengan Desa Kamubheka di bagian utara Kecamatan Maukaro, Sebelah Selatan Dengan Kelurahan Ndorurea, Sebelah Barat dengan Desa Tendarea, dan Sebelah Timur Berbatasan dengan desa Rapowawo. Pada Tahun 2002 pergantian pimpinan atas nama Bapak Andreas Odja, A. md. Beliau menjabat selama dua periode dari tahun 2002 sampai tahun 2013. Pada masa pimpinan Bapak Andreas Odja, terjadi pemekaran desa Kerirea didua tempat, Di dusun 1 RW Ndetufeo yaitu mekar menjadi desa Sanggaroro, yaitu terjadi pada tahun 2005 dan pada tahun 2011 ada pemekaran di dusun 3 RW Ndetuwaru masuk di desa Ururoro. Pada Tahun 2012 terjadi pemekaran lagi di dusun satu RW Rarajembu masuk di desa Jemburea. Pada tahun 2014 terjadi pergantian pimpinan kepala desa atas nama Bapak Urbanus B. Karo, S.Pd, Beliau menjabat enam tahun dari tahun 2014 sampai dengan tahun 2020.

STRUKTUR ORGANISASI PEMERINTAH DESA KERIREA

Gambar 1.1. Struktur Organisasi Pemerintah Desa Kerirea

STRUKTUR ORGANISASI BADAN PEMUSYAWARATAN DESA

Gambar 1.2. Struktur Organisasi Badan Pemusyawaratan Desa1.2.2 Letak, Luas Dan Batas WilayahDesa Kerirea terletak di sebelah Utara berbatasan dengan Desa Kamubheka kecamatan Maukaro, sebelah Selatan berbatasan dengan desa Jemburea, sebelahTimur berbatasan dengan dengan Desa Ururoro. Desa Kerirea terdiri dari 4 Dusun,4 RW dan 8 RT. Jumlah penduduk 728 jiwa, dengan jumlah laki-laki 325 jiwa dan perempuan berjumlah 403 jiwa, jumlah KK 183 yang berdomisili di desa Kerirea yang umumnya bermata pencaharian Petani. Penghasilan pada umumnya antara lain Kemiri, Coklat, dan kelapa. Tanaman Palawija yaitu Padi, Jagung, Ubi-ubian dengan pola tanaman tumpang sari.1.2.3 Pembagian WilayahNama DusunWilayah Dusun

Dusun AraweaRW 001RT 001 AraweaRT 002 Puumbindi

Dusun TandaRW 002RT 007 TandaRT 008 Worowitu

Dusun PaumereRW 003RT 005 PaumereRT 006 Paumere

Dusun WoropauRW 004RT 003 WoropauRT 004 Woropau

Tabel 1.1. Pembagian Wilayah

Gambar 1.1: Peta Desa1.2.4 Kondidi GeografisBerbukit dan lembah, dengan ketinggian dari permukaan laut 375 kaki, jarak tempuh dari kota kabupaten 41 km, dan dari kota kecamatan 13 km.

1.2.5 Sarana Dan Prasarana TransportasiDesa Kerirea terdapat satu sekolah yaitu SDK St. Andreas Paumere.Sekolah tersebut didirikan tahun 1955. Terdapat juga satu Polindes Darurat,satu Kapela Darurat yang bernama Gunung Sinai Paumere, dan satu Kantor Desa Permanen. Desa Kerirea juga memiliki dua mata air yang pertama kelompok pemakai air Tanda terdiri dari 3 Dusun dengan pemakai 522 jiwa. Dan kelompok kedua pemakai air KPA Tanda terdiri dari satu dusun dengan pamakai 206 jiwa. Nama mata air KPA tanda Rhangi tanah gunung Watumanu dan yang kedua Mata air Naku Bhaju.Sarana jalan yang menghubungkan desa kerirea dan pusat kecamatan nangapanda total 13 km. Dan dari total tersebut ruas jalan yang telah di aspal sejauh 2 km yang dibangun pada tahun 2006. Ruas jalan sejauh 2 km tersebut dimulai dari pusat kecamatan Nangapanda sampai perbatasan desa Sanggaroro dan Kerirea. Pada akhir ruas jalan sepanjang 2 km tersebut terdapat sebuah kali , yang sampai dengan saat ini belum di bangun sarana penghubung (jembantan) pada ruas jalan tersebut . Lebar kali yang melintasi ruas jalan tersebut mencapai 32 m.Sisa ruas jalan dari tepi kali sampai ke desa kerirea sejauh 11 km. Dari 11 km ruas jalan tersebut sejauh 8,4 km sebelumnya telah dibangun rabat beton, namun sampai dengan saat ini kondisinya telah rusak akibat abrasi dan umur konstruksi rabat beton yang sudah tua. Kontruksi jalan rabat beton yang sebelumnya telah dibangun sepanjang 8,4 km tersebut tersebar pada beberapa titik tertentu dan sisanya sejauh 2,6 km adalah jalan tanah.1.2.6 Sarana dan Prasarana Sosial Ekonomi1. Keadaan Sosial BudayaDesa Kerirea merupakan salah satu desa di Kecamatan Nangapanda yang mayoritas penduduknya bermata pencaharian/ berprofesi sebagai petani dan sebagian kecil berprofesi sebagai guru/PNS serta jasa lainnya.Untuk lebih jelas dapat kami tampil potensi rincian data- data potensi jumlah penduduk dan mata pencaharian masyarakat Desa Kerirea keadaan sampai dengan Maret 2015 antara lain sebagai berikut :Jumlah penduduk Desa Kerirea 728 jiwa, terdiri dari : Penduduk laki- laki:325 orang Penduduk Perempuan:403 orang Jumlah penduduk keseluruhan:728 orang Jumlah Kepala Keluarga:183 KKTingkat Pendidikan Masyarakat (keadaan s/d Maret 2015) : Tidak Tamat SD: 83 orang Tamat SD: 235 orang Tamat SLTP: 121 orang Tamat SLTA: 143 orang Tamat Perguruan Tinggi (D3/ S1): 29 orangTingkat Kepemilikan Rumah dan Jamban Sehat : Jumlah Rumah permanen :24 buah Jumlah Rumah Semi Permanen:150 buah Jumlah Rumah Darurat:9 buah Jumlah KK yang MemilikiJamban sehat:83 KK Jumlah KK yang belum MemilikiJamban Sehat:100 KK

Tingkat Iman dan Kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa : Katholik:728 jiwa Islam :- Kristen Protestan:- Hindu:- Budha: -2. Keadaan EkonomiMata pencaharian penduduk Desa Kerirea beragam seperti: Petani: 391orang Pedagang: 4 orang PNS: 5 orang Guru Honor: 9 orang Guru PNS: 4 orang Pegawai Swasta: 4 orang Tukang: 8 orang Sopir: 4 orang Jasa lainnya Lembaga Ekonomi Kelompok Tani Anggur Merah: 8 Kelompok Kelompok Tani: 6 kelompokSarana- sarana Lain Penunjang Ekonomi Keluarga Kios Sembako:4 buah Jalur Jalan Desa:13 Km1.2.7 Potensi Primadona DesaPrimadona Desa yang terdapat di desa kerirea yaitu Wisata Rohani dan Mata air Alami yang bernama Rhangi Tanah Gunung Watumanu.

1.2.8 Kelemahan Dan Kekurangan DominanKelemahan dan Kekurangan yang terdapat di desa kerirea terdapat 2 kekurangan yaitu keadaan jalan yang tidak tersortir atau terawatt dengan baik, serta keadaan Polindes yang tidak terawat dengan baik.1.2.9 Peluang atau Target Pencapain MDGs di DesaMenurunkan Angka Kematian Anak dan Meningkatkan Kesehatan Ibu.BAB IIRUMUSAN MASALAH

2.1. Rumusan MasalahanDari hasil observasi dan kesepakatan dari kepala desa dan aparat desa lainnya serta masyarakat di utarakan beberapa masalah dan dengan mempertimbangkan waktu pelaksanaan KKN-PPM serta dilihat dari kemampuan mahasiswa untuk mengatasi masalah, maka dipilih beberapa masalah yang menjadi titik acuan dalam penyusunan program KKN-PPM : Bagamana upaya meningkatkan kesehatan ibu dan anak pada masa kehamilan pada masa antenatal,intaranatal serta postnatal di desa Kerirea,kecamatan Nangapanda,kabupaten Ende?

2.2 . Target dan luaran1. MasyarakatAgar masyarakt dapat menyadari betapa pentingkan kesehatan ibu dan anak sertaMeningkatnya kemampuan dan peran serta masyarakat , keluarga dan seluruh anggotanya untuk mengatasi masalah kesehatan ibu, balita, terutama melalui peningkatan peran ibu dan keluarganya.2. Para IbuMeningkatnya kemampuan ibu (pengetahuan , sikap dan perilaku), dalam mengatasi kesehatan diri dan keluarganya dengan menggunakan teknologi tepat guna dalam upaya pembinaan kesehatan keluarga, Posyandu dan sebagainya

3. Pemerintah desaAgar bisa menfasilitasi pemanfaatan sarana kesehatan, agar para ibu ibu lebih sadar melakukan pemeriksaan kesehatan (kehamilan) sejak dini dan juga memfasilitasi kesiapan tenaga kesehatan di desa yang mudah dijangakau sehingga dapat mengurangi angka kematian ibu dan anak.4. PustuPuskesmas Pembantu (Pustu) adalah unit pelayanan kesehatan yang sederhana dan berfungsi menunjang dan membantu memperluas jangkauan Puskesmas dengan melaksanakan kegiatan-kegiatan yang dilakukan Puskesmas dalam ruang lingkup wilayah yang lebih kecil serta jenis dan kompetensi pelayanan yang disesuaikan dengan kemampuan tenaga dan sarana yang tersedia.

BAB IIIMETODOLOGI

3.1 Metode Pelaksanaan Program Kerja KKN PPMKuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN PPM) merupakan salah satu kegiatan dalam pendidikan tinggi yang diselenggarakan berdasarkan UUD 1945 dan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional juncto Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 60 Tahun 1999 tentang Pendidikan Tinggi. Pendidikan pada dasarnya merupakan proses pendewasaan dan pemandirian manusia secara sistematis, agar siap menjalani kehidupan secara bertanggung jawab. Menjalani kehidupan secara bertanggungjawab berarti berani mengambil keputusan yang bijaksana sekaligus berani menanggung segala konsekuensi yang ditimbulkannya. Pembekalan dan pengembangan hal-hal tersebut terangkum dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu Pendidikan dan Pengajaran, Penelitian, dan Pengabdian kepada Masyarakat. Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada pasal 20 ayat 2 dinyatakan: Perguruan tinggi berkewajiban menyelenggarakan pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat. Pada pasal 24 ayat 2 disebutkan: Perguruan tinggi memiliki otonomi untuk mengelola sendiri lembaganya sebagai pusat penyelenggaraan pendidikan tinggi, penelitian ilmiah, dan pengabdian masyarakat.Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat adalah suatu kegiatan intrakurikuler wajib yang memadukan pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi dengan metode pemberian pengalaman belajar dan bekerja kepada mahasiswa, dalam kegiatan pemberdayaan masyarakat. KKN juga merupakan wahana penerapan serta pengembangan ilmu dan teknologi, dilaksanakan di luar kampus dalam waktu, mekanisme kerja, dan persyaratan tertentu. Oleh karena itu, KKN PPM diarahkan untuk menjamin keterkaitan antara dunia akademik-teoritik dan dunia empirik-praktis. Dengan demikian akan terjadi interaksi sinergis, saling menerima dan memberi, saling asah, asih, dan asuh antara mahasiswa dan masyarakat.Berhubung salah satu tujuan KKN adalah pengembangan masyarakaat , maka mahasiswa peserta KKN tidak membawa program atau instruksi dari universitas tetapi ditekankan pada prinsip CD (Community Development) dimana setiap kelompok/masyarakat memiliki cara tersendiri untuk membangun dan berkembang. Konsep dasar KKN-PPM Universitas Nusa Nipa adalah menggunakan prinsip pendampingan ,pemberdayaan masyarakat dimana mahasiswa bertindak sebagai motivator dan fasilitator bagi masyarakat/desa untuk membangun diri dengan mengembangkan potensi yang dimiliki. Mahasiswa berusaha memotivassi dan memfasilitasi masyarakat untuk mengidentifikasi,mengkaji dan merumuskan masalah mereka, membantu Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat adalah suatu kegiatan intrakurikuler wajib yang memadukan pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi dengan metode pemberian pengalaman belajar dan bekerja kepada mahasiswa, dalam kegiatan pemberdayaan masyarakat. KKN juga merupakan wahana penerapan serta pengembangan ilmu dan teknologi, dilaksanakan di luar kampus dalam waktu, mekanisme kerja, dan persyaratan tertentu. Oleh karena itu, KKN PPM diarahkan untuk menjamin keterkaitan antara dunia akademik-teoritik dan dunia empirik-praktis. Dengan demikian akan terjadi interaksi sinergis, saling menerima dan memberi, saling asah, asih, dan asuh antara mahasiswa dan masyarak menuju Desa Mandiri dengan sedapat mungkin menggunakan sumber daya yang dimiliki.Desa Mandiri merupakan jawaban untuk memutuskan mata rantai kemiskinan yang menjalar di desa melalui dimensi yang dikembangkan , misalnya pangan,kesehatan dan energi , kualitas hidup masyarakat desa akaan lebih meningkat. Dalam konteks yang lebih luas, pengembangan desa mandiri dapat dijadikan alternative terhadap pemecahan atas isu-isu strategis atas pelayanan social dasar,peningkatan sumber daya manusia dan tentunya banyaknya penduduk yang miskin itu sendiri; oleh karena itu kehadiran mahasiswa diharapkan dapat membantu memfasilitasi masyarakat menuju Desa Mandiri dengan sedapat mungkin menggunakan sumber daya yang dimiliki.1. PRINSIP DASAR DAN PELAKSANAAN1) Prinsip DasarPrinsip dasar pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata Universitas Nusa Nipa Maumere adalah mahasiswa secara berkelompok dan interdisipliner melakukan pengabdian masyarakat di suatu desa atau kelompok masyarakat sasaran dalam kurun waktu tertentu.Sejalan dengan perubahan paradigma, maka KKN PPM dilaksanakan dengan berpijak pada prinsip-prinsip:a. Keterpaduan aspek Tri Dharma Perguruan Tinggi; aspek pendidikan dan pengajaran, dan pengabdian kepada masyarakat yang berbasis penelitian menjadi landasan dalam perencanaan, pelaksanaan, dan tolak ukur evaluasi KKN PPM. b. Pelestarian Tri Gatra KKN PPM ; KKN PPM dilaksanakan untuk mencapai pengembangan kepribadian mahasiswa (personality development), pemberdayaan masyarakat (community empowerment) dan pengembangan institusi (institutional development).c. Empati-Partisipatif; KKN PPM dilaksanakan untuk menggerakkan masyarakat dalam pembangunan melalui berbagai kegiatan yang dapat melibatkan, mengikutsertakan, dan menumbuhkan rasa memiliki masyarakat terhadap pembangunan. KKN PPM dilaksanakan secara interaktif dan sinergis antara mahasiswa dan masyarakat. Konsekuensinya, keterlibatan kedua belah pihak dalam setiap kegiatan mutlak diperlukan. Keterlibatan itu dimulai sejak perencanaan program kegiatan lapangan, pelaksanaan, dan pengusahaan pendanaan. Untuk itu para mahasiswa dan pengelola KKN PPM harus mampu mengadakan pendekatan sosio-kultural terhadap masyarakat sehingga lebih kooperatif dan partisipatifd. Interdisipliner; KKN PPM dilaksanakan oleh mahasiswa yang berasal dari berbagai disiplin ilmu di lingkungan universitas dan pelaksanaannya dikoordinasikan oleh LPPM. Dalam operasionalnya mahasiswa mengembangkan mekanisme pola pikir dan pola kerja interdisipliner untuk memecahkan permasalahan yang ada di lokasi KKN PPM. e. Komprehensif-Komplementatif dan berdimensi luas; KKN PPM berfungsi sebagai pengikat, perangkum, penambah dan pelengkap kurikulum yang ada. Dengan demikan diharapkan mahasiswa peserta KKN PPM mampu mengaktualisasikan diri secara profesional dan proporsional.f. Realistis-Pragmatis; program-program kegiatan yang direncanakan pada dasarnya bertumpu pada permasalahan dan kebutuhan nyata di lapangan, dapat dilaksanakan sesuai dengan daya dukung sumber daya yang tersedia di lapangan, dan memberikan manfaat bagi masyarakat, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. g. Environmental development; KKN PPM dilaksanakan untuk melestarikan dan mengembangkan lingkungan fisik dan sosial untuk kepentingan bersama. Berdasarkan prinsip-prinsip tersebut diharapkan mahasiwa KKN PPM mampu mengidentifikasi permasalahan yang ada di masyarakat dan mencari penyelesaiannya sesuai dengan sumber daya yang dimiliki. Dengan harapan, masyarakat mampu berswadaya, berswakelola, dan berswadana dalam pembangunan. 2) Prinsip PelaksanaanPelaksanaan kegiatan KKN PPM dilakukan dengan karakteristik sebagai berikut :a. Co-creation (gagasan bersama): KKN PPM dilaksanakan berdasar pada suatu tema dan program yang merupakan gagasan bersama antara universitas (dosen, mahasiswa, Pusat Studi) dengan pihak Pemerintah Daerah, mitra kerja dan masyarakat setempat.b. Co-financing/co-funding (dana bersama): KKN PPM dilaksanakan dengan pendanaan bersama antara mahasiswa pelaksana, universitas dengan pihak Pemerintah Daerah, mitra kerja dan masyarakat setempat, disesuaikan dengan tema dan program yang telah disepakati.c. Flexibility (keluwesan): KKN PPM dilaksanakan berdasarkan pada suatu tema dan program yang sesuai dengan situasi dan kebutuhan Pemerintah Daerah, mitra kerja dan masyarakat dalam proses pembangunan di daerah. Mahasiswa dapat memilih tema dan waktu pelaksanaan KKN PPM yang ditawarkan universitas sesuai dengan keinginannya.d. Sustainability (berkesinambungan): KKN PPM dilaksanakan secara berkesinambungan berdasarkan suatu tema dan program yang sesuai dengan tempat dan target tertentu.e. KKN PPM dilaksanakan berbasis riset (Research based Community Services).

2. TUJUAN DAN SASARAN1) Tujuan Tujuan dari pelaksanaan KKN PPM adalah :a. Meningkatkan empati dan kepedulian mahasiswa.b. Melaksanakan terapan IPTEKS secara teamwork dan interdispliner.c. Menanamkan nilai kepribadian : Nasionalisme dan jiwa Pancasila. Keuletan, etos kerja dan tangung jawab. Kemandirian, kepemimpinan dan kewirausahaan.d. Menghasilkan sarjana sebagai penerus pembangunan yang sanggup menghayati masalah-masalah kompleks yang dihadapi masyarakat dalam pembangunan, dan menanggulangi masalah-masalah tersebut secara terpadu dengan menerapkan interdisipliner ilmu dan memanfaatkan sumber daya yang dimiliki masyarakat.e. Menanamkan jiwa penelitif. Lebih mendekatkan Universitas Nusa Nipa (UNIPA) ke mayarakat dan untuk menyesuaikan proses pembelajaran akademik dengan tuntutan pembangunan dan kebutuhan masyarakat.g. Mengembangkan kerja sama antar berbagai disiplin ilmu dalam situasi konkrit di lapangan.2) Sasaran Pada dasarnya kegiatan KKN PPM diarahkan kepada 3 sasaran, yaitu :a. Mahasiswa Memperdalam pengertian, penghayatan, dan pengalaman mahasiswa tentang: Cara berfikir dan bekerja interdisipliner dan lintas sektoral. Kegunaan hasil pendidikan dan penelitian bagi pembangunan pada umumnya dan pembangunan daerah pedesaan pada khususnya. Kesulitan yang dihadapi masyarakat dalam pembangunan serta keseluruhan konteks masalah pembangunan pengembangan daerah. Mendewasakan alam pikiran mahasiswa dalam setiap penelaahan dan pemecahan masalah yang ada di masyarakat secara pragmatis ilmiah. Membentuk sikap dan rasa cinta, kepedulian sosial, dan tanggung jawab mahasiswa terhadap kemajuan masyarakat. Memberikan ketrampilan kepada mahasiswa untuk melaksanakan program-program pengembangan dan pembangunan. Membina mahasiswa agar menjadi seorang innovator, motivator, dan problem solver. Memberikan pengalaman dan ketrampilan kepada mahasiswa sebagai kader pembangunan.b. Masyarakat (dan Pemerintah) Memperoleh bantuan pikiran dan tenaga untuk merencanakan serta melaksanakan program pembangunan. Meningkatkan kemampuan berfikir, bersikap dan bertindak agar sesuai dengan program pembangunan. Memperoleh pembaharuan-pembaharuan yang diperlukan dalam pembangunan di daerah. Membentuk kader-kader pembangunan di masyarakat sehingga terjamin kesinambungan pembangunan.c. Perguruan tinggi Perguruan tinggi lebih terarah dalam mengembangkan ilmu dan pengetahuan kepada mahasiswa, dengan adanya umpan balik sebagai hasil integrasi mahasiswa dengan masyarakat. Dengan demikian, kurikulum perguruan tinggi akan dapat disesuaikan dengan tuntutan pembangunan. Tenaga pengajar memperoleh berbagai kasus yang dapat digunakan sebagai contoh dalam proses pendidikan. Perguruan tinggi dapat menjalin kerjasama dengan instansi pemerintah atau departemen lainnya dalam melaksanakan pembangunan dan pengembangan IPTEKS. Perguruan tinggi dapat mengembangkan IPTEKS yang lebih bermanfaat dalam pengelolaan dan penyelesaian berbagai masalah pembangunan.3. KOMPETENSI1) Kompetensi DasarMelalui KKN-PPM mahasiswa dan masyarakat diharapkan :a. Kompetensi Pengetahuan: Memiliki pengetahuan dan wawasan kemasyarakatan.b. Kompetensi Ketrampilan: Mampu melakukan identifikasi masalah ,memecahkan masalah , mengambil keputusan,melakukan kegiatan dan mengevaluasi.c. Kompetensi Nilai : Mampu membangun kebersamaan, kejujuran, kesetaraan dan kemandirian yang didasarkan pada nilai-nilai agama. d. Kompetensi Moral : Mengembangkan misi nilai-nilai keagamaan dan moral.2) Indikator pencapaian KKN-PPMa. Mahasiswa mampu mengidentifikasi dan memahami kondisi social masyarakatb. Masyarakat memahami peran mahasiswa sebagai pendamping dalam melaksanakan program kemasyarakatan.c. Mahasiswa bersama masyarakat mampu memecahkan masalah, mengaambil keputusan,melaksanakan kegiataan dan mengevaluasi.d. Mahasiswa bersama masyarakat mampu membangun kebersamaan, kejujuran, kesetaraan dan kemandirian.

4. MODEL DAN RUANG LINGKUP KKN-PPM1) MODEL KKN-PPMDasar pelaksanaan model KKN-PPM Universitas Nusa Nipa adalah Surat Keputusan Rektor Universitas Nusa Nipa Maumere: 61/00.A.NN/R/2011 tentang Kuliah Kerja Nyata Universitas Nusa Nipa Maumere Tahun Akademik 2014/2015.Adapun model KKN-PPM Universitas Nusa Nipa Maumere adalah KKN Reguler I sebagai berikut:a. Mahasiswa diberi waktu 28 (dua puluh delapan) hari kalender secara berturut-turut untuk melaksanakan program KKN bersama masyarakat. Dalam melaksanakan program tersebut mahasiswa diwajibkan untuk menetap dan menginap di lokasi KKN yang telah ditentukan.b. Mahasiswa selama waktu tersebut diwajibkan melakukan observasi (pengamatan, peninjauan dengan cermat),menyususn Rencana Program,sosialisasi kepada masyarakat dan sekaligus merealisasikannya di lokasi dengan bimbingan seorang Dosen Pembimbing Lapangan ( DPL)c. Mahasiswa akan dikelompokan dalam satuan unit dengan wilayah program setingkat desa/dusun.2) RUANG LINGKUP KKN PPMBerdasarkan pada substansi temanya, ruang lingkup KKN PPM antara lain :a. Pemberdayaan Wilayahd. Pemberdayaan UKMe. Eksplorasi Sumber Daya Alam dan Konservasi Lingkunganf. Pengembangan Sumber Daya Manusiag. Penerapan Teknologi Tepat Guna5. WAKTU DAN LOKASI KEGIATAN KKN-PPMWaktu pelaksanaan KKN-PPM yaitu tanggal 23 Februari s/d 23 Maret 2015, dengan lokasi Kecamatan Nangapanda Kabupaten Ende.6. CIRI KKN PPM DAN PROGRAM PENGEMBANGAN MASYARAKATa. Ciri KKN-PPM Merupakan perpaduan atau bagian integral dari Dharma Pendidikan ,Penelitian dan Pengabdian masyarakat. Intrakurikuler dan komprehensif Bersifat interdisipliner dan lintas sektoral Berdimensi luas,pragmatis dan praktis Masyarakat partisipatif secara aktifb. Ciri Program Pengembangan MasyarakatBerhubung KKN melaksanakan pemberadayaan/pengembangan masyarakat, maka dalam kegiatan perlu memperhatikan ciri-ciri sebagai berikut : Tinggal,belajar dan bekerja bersama masyarakat Bersama masyarakat mengidentifikasi,mengkaji,merumuskan dan menetapkan prioritas masalah Program/kegiatan yang direncanakan adalah kebutuhan yang dirasakaan dan diinginkan oleh masyarakat. Sedapat mungkin menggunakan potensi yang dimiliki masyarakat Dapat memenuhi kebutuhan yang mendesak Mengasilkaan produk yang dapaat dimaanfaatkan dan dapat dipasarkan Penyampaian informasi/penyuluhan.menggunakan bahasa. Metode dan media yang dapat diterima oleh masyaarakat. Menghargai dan menghormati norma nilai dan adat istiadat yang dianut masyarakat. Mengenali kemampuan dan keterbaasan diri. Berusaha menjadi teladan dengan selalu menunjukan kesan gembira semangat dan bersahabat. Selalu mendorong masyarakat untuk maju mendasi Desa Mandiri.7. TaAHAPAN PELAKSANAAN KKN-PPMTahapan pelaksanaan KKN-PPM UNIPA melalui tahap - tahap sebagai berikut:MULAIPENENTUAN LOKASIPEMBEKALAN MAHASISWAPENERJUNANOBSERVASIPENYUSUNAN RENCANA KERJABERSAMA MAPRESENTASE DAN SOSIALISASI PROGRAMOROGRAMREALISASI PROGRAM KERJAPENARIKANPENYUSUNAN LAPORANSELESAI

Kegiatan KKN PPM dilaksanakan sebagai berikut :a. Pertemuan koordinasiynag dikoordinir oleh Wakil Rektor I, diikuti para Wakil Rektor, Puslitabmas, Para Kepala Biro, Dekan dan Ketua Program Studi, Rektor membuka peetemuan Topik bahasan : Menentukan Syarat KKN PPM Menginventaris jumlah peserta KKN-PPM Merencanakan lokasi dan waktu KKN-PPM Menyusun anggaran Menunjuk panitia (ketua /koordinator LPM) dan DPL (Dosen Pembimbing Lapangan) masing-masing fakultas/prodi.b. Penetapan SK Panitia Pelaksana KKN-PPM dengan Surat Keputusan Rektor.c. Sosialisasi ke mahasiswa oleh panitiad. Orientasi wilayah KKN, oleh LPM, DPL dan wakil mahasiswa untuk Melakukan pendekatan dengan camat, aparat desa dengan tokoh masyarakat Mengenal wilayah secara umum dan menjajagi tempat tinggal mahasiswa peserta KKN-PPMe. Melapor dan memohon persetujuan ke Yayasan dan Bupati tentang rencana KKN-PPM oleh panitia pelaksana KKN-PPMf. Pendaftaran peserta dan pengumpulan data. Oleh panitia berkoordinasi dengan kaprodi dan biro akademik.g. Pembagian peserta KKN-PPM dalam kelompok yang jumlahanya sesuai dengan jumlah desa/dusun oleh panitiah. Melakukan administrasi surat menyurat dan melakukan pendekatan kepada pihak-pihak terkait. surat ditandatangani oleh ketua panitia mengetahui / menyetujui rektori. Panitia (tim khusus) menyusun buku panduan yang berisi latar belakang, tujuan, program kerja, kelembagaan aturan dan jadwal KKN PPM, materi pembekalan dan contoh instrumen yang meliputi Lembar observasi desa Lembar observasi desa/dusun Daftar hadir Kartu kontrol pelaksanaan kegiatan/pro gramPanitia juga menyusun indikator, kriteria dan standar evaluasi kegiatan KKN PPM unutk lembaga ( universitas), kelompok mahasiswa dan mahasiswa secara pribadi sebagai dasar untuk menilai keberhasilan KKN PPM secara keseluruhan dan pemberian nilai/evaluasi keberhasilan mahasiswa peserta KKN PPMj. Pembekalan mahasiswa peserta KKN PPM oleh panitia dan pihak terkait yang dibutuhkank. Pesriapan mahasiswa (akomodasi/perlengkapan lain) dan persiapan lokasi (kecamatan) dan pembukaan KKN-PPM. Laporan persiapan oleh ketua panitia, penyerahan mahasiswa oleh rektor, pembukaan KKN PPM secara resmi oleh Bupati.l. Pemberangakatan kelokasi kerja (desa/dusun, rumah tinggal) bersama aparat desa/dusun, pemilik rumah dan DPLm. Melapor ke kantor desa unutk memulai kegiatan mengisi lembar observasi desa dan mengkaji bersama aparat desa , lalu merencanakan pertemuan desa/dusun (1 minggu pertama)n. Pertemuan bersama masyarakat untuk membahas/klarifikasi hasil observasi desa dan hasil kajian. Dilanjutkan perumusan masalah dan penyusunan rencana kegiatan yang dipimpin seniri oleh aparat desa/dusun atau salah seorang tokoh masyarakat. Mahasiswa dan DPL sebagai fasilitator, memperkenalkan teknologi tepat guna dan manajemen sederhana yang akan digunakan dalam kegiatan nanti.o. Pelaksanaan kegiatan yang tealh disusun bersama. Semua kegiatan yang harus dicatat sesuai format yang telah disiapkan (contoh dalam buku panduan). Selain melaksanakan kegiatan kelompok, setipa mahasiswa juga harus melaksanakan kegiatan pribadi yang berguna unutk masyarakat dan pengembangan diri, sesuai disiplin ilmu yang digeluti, bakat serta kreativitas yang dimiliki. Kegiatan pribadi juga dilaporkan sesuai format.p. Evaluasi kegiatan setiap akhir pesan/setiap minggu. Sesuaikan dengan indikator, kriteria dan standar evaluasi yang telah ditetapkan.q. Evaluasi dan laporan akhir kegiatan Tingkat kecamatan dikoordinir olek korcam dan kormacam Tingkat kelompok desa/dusun, dikoordinir oleh kordes , kordus, kormades dan kormadus Pribadi oleh setiap mahasiswar. Penutupan KKN-PPM dan perpisahan dengan masyarakat diatur bersama camat, aparat desa, mahasiswa dan panitia.

3.2 Metodologi Penelitian Atau Penyelesain MasalahMetode penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Penelitian kualitatif bertujuan untuk menjelaskan fenomena dengan sedalam-dalamnya melalui pengumpulan data sedalam-dalamnya.dalam penelitian kualitatif yang lebih ditekankan adalah persoalan kedalam kualitas data bukan (kuantitas) banyaknya data ( kriyantono,2006:256)1. Pengertia Participatory Learning and ActionParticipatory Learning and Action (PLA) merupakan bentuk baru dari metoda pemberdayaan masyarakat yang dahulu dikenal sebagai learning by doing atau belajar sambil bekerja. Prinsip Prinsip Participatory Learning and Action PLA merupakan proses belajar secara berkelompok yang dilakukan oleh semua stakeholders secara interaktif dalam suatu proses analisis bersama Multi perspective, yang mencerminkan beragam interpretasi pemecahan masalah yang riil yang dilakukan oleh para pihak yang beragam dan berbeda cara pandangnya Spesifik lokasi, sesuai dengan kondisi para pihak yang terlibat Difasilitasi oleh ahli dan stakeholders (bukan anggota kelompok belajar) yang bertindak sebagai katalisator dan fasilitator dalam pengambil keputusan; dan (jika diperlukan) mereka akan meneruskannya kepada pengambil keputusan Pemimpin perubahan, dalam arti bahwa keputusan yang diambil melalui PLA akan dijadikan acuan bagi perubahan-perubahan yang akan dilaksanakan oleh masyarakat setempa

2. Manfaat Participatory Learning and Action Segala sesuatu yang tidak mungkin dapat dijawab oleh orang luar Masyarakat setempat akan memperoleh banyak pengetahuan yang berbasis pada pengalaman yang dibentuk dari lingkungan kehidupan mereka yang sangat kompleks Masyarakat akan melihat bahwa masyarakat setempat lebih mampu untuk mengemukakan masalah dan solusi yang tepat dibanding orang luar Melalui PLA, orang luar dapat memainkan peran penghubung antara masyarakat setempat dengan lembaga lain yang diperlukan. Disamping itu, mereka dapat menawarkan keahlian tanpa harus memaksakan kehendaknya.Tinjauan Teori1. Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)a. Pengertian Upaya kesehatan Ibu dan Anak adalah upaya di bidang kesehatan yang menyangkut pelayanan dan pemeliharaan ibu hamil, ibu bersalin, ibu menyusui, bayi dan anak balita serta anak prasekolah. Pemberdayaan masyarakat bidang KIA merupakan upaya memfasilitasi masyarakat untuk membangun sistem kesiagaan masyarakat dalam upaya mengatasi situasi gawat darurat dari aspek non klinis terkait kehamilan dan persalinan.Meningkatnya kemampuan ibu (pengetahuan, sikap, dan prilaku) dalam mengatasi kesehatan diri dan keluarganya dengan menggunakan teknologi tepat guna dalam upaya pembinaan kesehatan keluarga.b. Tujuan kesehatan ibu dan anak Meningkatnya upaya pembinaan kesehatan balita dan anak prasekolah secara mandiri di dalam lingkungan keluarga serta di sekolah TK. Meningkatnya jangkauan pelayanan kesehatan bayi, anak balita, ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas, dan ibu menyusui. Meningkatnya mutu pelayanan kesehatan bagi ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas, ibu menyusui, bayi, dan anak balita. Meningkatnya kemampuan dan peran serta masyarakat, keluarga dan seluruh anggotanya untuk mengatasi masalah kesehata ibu, balita, anak prasekolah, terutama melalaui peningkatan peran ibu dalam keluarga.2. Antenatal Carea. PengertianAntenatal care adalah pengawasan kehamilan untuk mengetahui kesehatan umum ibu, menegakan secara dini penyakit yang menyertai kehamilan, menegakan secara dini komplikasi kehamilan, dan menetapkan resiko kehamilan (Manuaba, 2009).b. Tujuan Antenatal CareMenurut Sondakh (2009) ada beberapa tujuan pemeriksaan ibu hamil secara keseluruhan yaitu: Memantau kemajuan kehamilan untuk mamastikan kehamilan ibu dan tumbuh kembang janin. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental, sosial ibu. Mengenali dan mengurangi secara dini adanya penyulit atau komplikasi yang mungkin terjadi selama hamil termasuk riwayat penyakit secara umum dan pembedahan. Mempersiapkan persalinan cukup bulan dan persalinan yang aman dengan trauma seminimal mungkin. Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan mempersiapkan ibu agar dapat memberikan air susu ibu (ASI) secara ekslusif. Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran janin agar dapat tumbuh kembang secara normal. Mengurangi bayi lahir prematur, kelahiran mati dan kematiana neonatal. Mempersiapkan kesehatan yang optimal bagi janin.c. Manfaat Antenatal CareManfaat pemeriksaan kehamilan secara dini adalah untuk memperoleh gambaran dasar mengenai perubahan fisiologik yang terjadi selama kehamilan dan berbagai kelainan yang menyertai kehamilan secara dini, sehingga dapat diperhitungkan dan dipersiapkan langkah-langkah dalam pertolongan persalinannya (Manuaba, 2009).d. Perubahan Psikologis Pada ibu hamil Trimester PertamaSegera setelah, konsepsi kadar hormon progesteron dan ertrogrn dalam tubuh akan meningkat dan ini menyebabkan timbulkan mual muntah pada pagi hari, lemah, lelah dan besarnya payudara, bu merasa tiak sehat dan sering kali membenci kehamilannya, pada trimester pertama seorang ibu akan selau mencari tanda-tanda untuk lebh meyakinkan bahwa dirinya memang hamil. Trimester KeduaPada trimester kedua biasanya adalah saat ibu merasa sehat, ibu sudah terbiasa dengan kadar hormon yang lebih tinng dan rasa tidak nyaman karena hamil sudah berkurang, perut ibu belum teralu besar sehingga belum dirasakan sebagai beban, ibu sudah menerima kehamilannya dan mulai dapat merasakan gerakan bayinya, dan ibu mulai merasakan kehadiran bayinya, banyak ibu terlepas dari rasa kecemasan dan rasa tidak nyaman seperti yang dirasakannya pada trimester pertama. Trimester ketigaTrimester ketiga sering kali disebut periode menggu atau waspada sebab pada saat itu ibu merasa tidak sabar menunggu kelahiran bayinya. Gerakan bayi dan membesarnya perut merupakan 2 hal yang mengingatkan ibu akan bayinya. Kadang-kadang ibu merasa khawatir bahwa bayinya akan lahir sewaktu-waktu, ini menyebabkan ibu meninggkatkankewaspadaan akan timbulnya tanda dan gejala akan terjadi persalinan, ibu sering kali mersa khawatir atau kalau bayi yang akan dilahirkannya tidak normal. 3. Intranatal Carea. Pengertian Intranatal care adalah serangkaian kejadian yang berakhir dengan pengeluaran bayi yang cukup bulan, disusul dengan pengeluaran placenta dan selaput janin dari tubuh ibu ( Nugroho, 2011)Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan uri) yang telah cukup bulan atau dapat hidup diluar kandungan melalui jalan lahir, dengan bantuan atau tanpa bantuan (kekuatan sendiri). Rukiyah, dkk (2012).b. Jenis - jenis persalinanMenurut Cara Persalinan Persalinan spontanBila persalinan seluruhnya berlangsung dengan kekuatan ibu sendiri Persalinan BuatanBila proses persalinan dengan bantuan tenaga dari luar Persalinan anjuranBila kekuatan yang diperlukan untuk persalinan ditimbulkan dari luar dengan rangsanganMenurut Umur kehamilan dan BB bayi AbortusPengeluaran buah kehamilan sebelum kehamilan 22 minggu atau bayi dengan BB < 500 gram Partus MaturusPengeluaran buah kehamilan antara 22 minggu atau bayi dengan BB antara 500-999 gram Partus PrematurusPengeluaran buah kehamilan antara 28-37 minggu atau bayi dengan BB antara 1000-2499 gram Partus Maturus atau Partus AtermPengeluaran buah kehamilan antara 37-42 minggu atau bayi dengan BB antara 2500 gram atau lebih Partus Post Maturus atau Partus SerotinusPengeluaran buah kehamilan setelah kehamilan 42 mingguc. Tanda Persalinan Terjadinya His persalinan , His persalinan mempunyai sifat : Pinggang terasa sakit yang menjalar ke bagian depan Sifatnya teratur,interval makin pendek, dan kekuatannya makin besar Mempunyai pengaruh terhadap perubahan serviks Makin beraktifitas ( jalan ) kekuatan makin bertambah Pengeluaran Lendir dan darah ( pembawa tanda ), Dengan his persalinan terjadi perubahan pada serviks yang menimbulkan : Pendataran dan pembukaan Pembukaan menyebabkan lender yang terdapat pada kanalis servikalis lepas Terjadi perdarahan karena kapiler pembuluh darah pecah Pengeluaran Cairan Pada beberapa kasus terjadi ketuban pecah yang menimbulkan pengeluaran cairan . Sebagian ketuban baru pecah menjelang pembukaan lengkap. Dengan pecahnya ketuban diharapkan persalinan berlangsung dalam waktu 24 jam.d. Tahap-Tahap PersalinanPersalinan dibagi dalam 4 tahap/Kala yaitu : Kala I : Dimulai dari saat persalinan mulai sampai pembukaan lengkap ( 10 cm ) proses ini terbgi dalam dua fase yeitu : Fase laten ( 8 jam ) serviks membuka sampai 3 cm Fase aktif ( 7 jam ) serviks membuka dari 3 sampai 10 cm, kontraksi lebih kuat dan sering selama fase aktif Kala II : dimulai dari pembukaan lengkap ( 10 cm ) sampai bayi lahir. Proses ini biasanya berlangsung 2 jam pada primi dan 1 jam pada multi Kala III : dimulai segera setelah bayi lahir sampai lahirnya plasenta yang berlangsung tidak lebih dari 30 menit. Kala IV : dimulai saat lahirnya plasenta sampai dua jam pertama postpartum.4. Postnatal Carea. Pengertian Masa nifas dimulai setelah kelahiran plasenta dan berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil, berlangsung sekitar 6 minggu. akan tetapi seluruh alat genital baru pulih kembali sebelum kehamilan dalam waktu 3 bulan. (Sarwono:2007,237) Masa nifas dimulai setelah partus selesai & berakhir kira-kira 6 minggu, akan tetapi seluruh alat genital baru pulih kembali seperti sebelum ada kehamilan dalam waktu 3 bulan (Sarwono P. 2005: 237).b. Tujuan Postnatal Care Menjaga kesehatan ibu dan bayinya, baik fisik maupun psikologis Melaksanakan skrining yang komprehensif, mendeteksi masalah, mengobati, merujuk bila terjadi komplikasi pada ibu dan bayinya. Memberikan pendidikan kesehatan tentang perawatan kesehatan diri, nutrisi, KB, menyususi, pemberian ASI dan imunisasi pada bayi dan perawatan bayi sehat. Memberikan pelayanan keluarga berencanac. Tahapan Masa NifasMasa nifas dibagi menjadi 3 tahapan yaitu : Immediate Post partumImmediate post partum adalah masa segera setelah plasenta lahir sampai dengan 24 jam PP Early post partumEarly post partum adalah masa dari 24 jam PP dan berlangsung sampai 1 minggu PP. Late Post PartumLate post partum adalah masa dari 1 minggu PP dan berlangsung sampai 5 minggu PP.d. Perubahan-Perubahan Masa Nifas Involusi dan tempat plasentaInvolusi uterus adalah proses kembalinya alat kandungan atau uterus dan jalan lahir hingga mencapai keadaan sebelum hamil. Setelah plasenta lahir, uterus merupakan alat yang keras karena kontraksi dan retraksi otot-ototnya. Uterus secara berangsur-angsur menjadi seperti sebelum hamil. (Rustam M,1998 : 115).

InvoluasiTFUBerat uterusDiameter bekas plasentaKeadaan cervix

Setelah plasenta lahirSepusat1000 gr12,5 cmLembek

1 mingguPertengahan pusat simpisis500 gr7,5 cmDapat dilalui 2 jari

2 mingguTak teraba350 gr5 cmDapat dimasuki 1 jari

6 mingguSebesar hamil 2 minggu50 gr2,5 cm

8 mingguNormal30 gr

Tabel 4.1 Perubahan uterus setelah melahirkan Tinggi fundus dan kontraksi uterusAkibat proses involusi TFU mengalami penurunan sampai keadaan sebelum hamil. Kontraksi keras pada uterus berarti baik, dan sebaliknya.Involusi uterusTFU

Hari ke-1Setinggi pusat

Hari ke-21-2 jari dibawah pusat

Hari ke-3Pertengahan simpisis

Hari ke-73 jari diatas simpisis

Hari ke-91 jari diatas simpisis

Hari ke-10 atau ke-12Tidak teraba dari luar

Tabel 4.2 :Tinggi Fundus Uteri setelah melahirkan

3.3 Metode Pengumpulan Data 1. ObservasiObservasi adalah suatu cara pengumpulan data dengan mengadakan pengamatan langsung terhadap suatu obyek dalam suatu periode tertentu dan mengadakan pencatatan secara sistematis tentang hal-hal tertentu yang diamati.Observasi dilakukan pada tanggal 03 06 Maret 2015. Data - data yang diambil pada saaat observasi adalah data kependudukan, data data sosial kesehatan dan ekonomi masyarakat secara umum.2. Wawancaratanya jawab dengan maksud memperoleh data untuk keperluan tertentu adalah Wawancara. Tanya jawab itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara yakni orang mengajukan pertanyaan-pertanyaan, dan yang diwawancara atau narasumber, yakni orang yang memberikan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan.3. Studi LitelaturStudi literatur dalam sebuah penelitian untuk mendapatkan gambaran yang menyeluruh tentang apa yang sudah dikerjakan orang lain dan bagaimana orang mengerjakannya, kemudian seberapa berbeda penelitian yang akan kita lakukan. Penting karena untuk menghindari usaha yang sebenarnya sudah pernah dilakukan orang lain dan bisa digunakan pada penelitian kita untuk menghemat waktu, tenaga dan biaya.Penting juga untuk memberi arah penelitian selanjutnya yang perlu dilakukan untuk melanjutkan misi penelitian.4. DokumentasiDokumentasi adalah sebuah cara yang dilakukan untuk menyediaan dokumen-dokumen dengan menggunakan bukti yang akurat dari pencatatan sumber-sumber informasi khusus dari karangan/ tulisan, wasiat, buku, undang-undang, dan sebagainya.[1] Dalam artian umum dokumentasi merupakan sebuah pencarian, penyelidikan, pengumpulan, pengawetan, penguasaan, pemakaian dan penyediaan dokumen.[1] Dokumentasi ini digunakan untuk mendapatkan keterangan dan penerangan pengetahuan dan bukti.[1] Dalam hal ini termasuk kegunaan dari arsip perpustakaan dan kepustakaan.[1] Dokumentasi biasanya juga digunakan dalam sebuah laporan pertanggung jawaban dari sebuah acara yang pada umumnya berisikan sebagai berikut:

3KKN PPM 2015 KERIREABAB IVHASIL DAN PEMBAHASAN

1. Penyuluhan tentang penyakit ISPA, Hipertensi, Asam Urat serta Kesehatan Ibu Dan AnakPerencanaan :Dari hasil observasi, wawancara dan pengamatan langsung kegiatan direncanakan di setiap dusun agar penyuluhan yang dilakukan lebih memiliki hasil yang maksimal. Agar kegiatan berjalan lancar dan sukses maka koordinasi kepada Kepala Desa dibutuhkan agar dapat menyiapkan masyarakat Dusunya melalui Aparat Dusun.

Sasaran :Tokoh Masyarakat dan Seluruh Masyarakat di desa Kerirea

Target:4 Dusun 1 kali penyuluhan untuk setiap Dusun

Koordinator :1. Maria Dolorosa D. Goo (Pemateri Hipertensi, Kesehatan Ibu dan Anak)2. Marselinus M. Pore (Pemateri ISPA dan Asam Urat)3. Teresia Sidok (Dokumentasi)4. Hubertus H. B. Robin (Moderator)

Penanggung Jawab:Kepala desa. Kepala Dusun

Pelaksanaan :Kegiatan dilaksanakan pada Tanggal 09 12 Maret 2015 di di setiap dusun Desa Dusun. Kegiatan berlangsung 2 jam dan peserta yang hadir rata rata hadir tiap dusunya berjumlah 20 orang.

Hasil :1. Kegiatan berlangsung pada setiap dusun bertempat di kediaman kepala dusun. Penyuluhan dibagi dalam dua sesi yang dibawakan oleh pemateri dari Program Studi S1 Keperawatan. 2. Partisipasi masyarakat masih rendah dan suasana kegiatan pula kurang dinamis dikarenakan tidak banyak pertanyaan yang diberikan oleh masyarakat.3. Hasil yang dicapai 100%, karena sesuai dengan target yakni dilaksanakan 1 kali penyuluhan di setiap Dusun.

Evaluasi :Minimnya peralatan pendukung yang diantaranya alat pengeras suara, LCD agar penyampaian materi dapat lebih maksimal dan memacu minat masyarakat..

2. Pembuatan atribut desa (papan informasi desa, papan nama dusun) dan papan nama sekolahPerencanaan :Pelaksanaan kegiatan pembuatan Papan Informasi, Papan Nama Dusun dan Papan Nama Sekolah desa di Desa Kerirea memang sebelumnya belum ada sehingga perlu pengadaan untuk itu dilskuksn kegistsn ini. Untuk melaksanakan program ini sudah dilakukan koordinasi dengan Kepala Desa Kerirea dan Kepala Dusun Kerirea bersama seluruh perangkat Desa Kerirea.

Sasaran :Kantor Kepala Desa, Kepala Dusun, Sekolah Dasar

Target:4 buah papan nama Dusun dan 1 buah papan nama Sekolah

Koordinator :Hubertus H. B. Robin

Penanggung Jawab:Kepala desa. Kepala Sekolah

Pelaksanaan :Kegiatan dilaksanakan pada Tanggal 02 Maret 2015 khusus untuk pembuatan papan nama dusun dan 13 Maret 2015 pembuatan papan informasi desa serta tanggal 17 Maret 2015 untuk pembuatan papan nama Sekolah SDK st. Andreas Paumere

Hasil :1. Pembuatan papan nama dusun dilakukan di kantor kepala desa kerirea oleh anggota KKN PPM.2. Capaian 100%, sesuai dengan target.

Evaluasi :Kurangnya partisipasi masyarakat pada saat pengerjaan papan ini walaupun itu aparat pemerintah sangat mendukung kegiatan ini.

3. Pengenalan dasar - dasar komputer dan internet di sekolahPerencanaan :belum adanya mata pelajaran komputer tingkat dasar bagi siswa Sekolah Dasar di desa Kerirea sehingga di nilai sangat perlu melakukan kegiatan ini. Sejauh ini komputer yang digunakan pada sekolah ini hanya sebatas mempermudah pekerjaan administrasi di sekolah namun belum pada pengenalan kepada siswa. Tujuan kegiatan tersebut agar para siswa-siswi tingkat Sekolah Dasar dapat memahami dan mampu mengoperasikan komputer.

Sasaran :Sekolah Dasar Katolik st. Anreas Paumere

Target:Siswa siswa kelas IV, V dan VI.

Koordinator :Maria Mellania S. Lawe

Penanggung Jawab:Kepala Sekolah

Pelaksanaan :Kegiatan dilaksanakan pada Tanggal 18 Maret 2015 khusus untuk siswa kelas IV, V dan VI.

Hasil :1. Seluruh siswa sangat antusias dengan materi yang dibawakan dan merupakan pelajaran baru bagi mereka2. Mendapat dukungan yang baik pula dari pihak sekolah karna telah membantu mengenalkan komputer ke siswa yang mana materi tersebut tidak ada dalam kurikulum.3. Capaian 100% dari Target.

Evaluasi :Penyerapan materi yang diberikan kurang maksimal karna kesempatan yang diberikan hanya 1 jam belajar saja sehingga pengenalan secara langsung (praktek) tidak sempat diberikan.

4. Penyuluhan tentang pengendalian hama PBK dengan menggunakan pupuk cair (POC)Perencanaan :Dari hasil observasi, wawancara dan pengamatan langsung kegiatan ini menjadi cukup penting karna sebagian besar masyarakat desa kerirea memiliki tananman Kakao.

Sasaran :Tokoh Masyarakat dan Seluruh Masyarakat di desa Kerirea

Target:4 Dusun 1 kali penyuluhan untuk setiap Dusun

Koordinator :1. Yansius R. Markiano (Pemateri)2. Maria Mellania S. Lawe (Dokumentasi)3. Marianus S. T. Mukin (Moderator)

Penanggung Jawab:Kepala Desa

Pelaksanaan :Kegiatan dilaksanakan pada Tanggal 09 12 Maret 2015 di di setiap dusun Desa Dusun. Kegiatan berlangsung 1 jam dan peserta yang hadir rata rata hadir tiap dusunya berjumlah 20 orang.

Hasil :1. Kegiatan berlangsung pada setiap dusun bertempat di kediaman kepala dusun. Penyuluhan dibagi dalam satu sesi yang dibawakan oleh pemateri dari Program Studi pertanian 2. Partisipasi masyarakat sangat antusias karena banyak masyarakat yang memberi pertanyaan kepada pemateri.3. Hasil yang dicapai 100%, karena sesuai dengan target yakni dilaksanakan 1 kali penyuluhan di setiap Dusun..

Evaluasi :Masyarakat sangat aktif bila materi berhubungan dengan bidang pertanian serta minimnya peralatan pendukung yang diantaranya alat pengeras suara, LCD agar penyampaian materi dapat lebih baik.

5. Demonstrasi tentang cuci tangan pakai sabun di sekolah dasar PaumerePerencanaan :Pelaksanaan kegiatan mendemonstrasi cara mencuci tangan yang benar didasarkan pada hasil observasi yang mana anak-anak di Desa Kerirea khususnya siswa siswi SDK st.Andreas Paumere kelas IV, V dan VI. Selain itu, anak-anak di Desa Kerira masih kurang memahami pentingnya mencuci tangan pake sabun dengan baik.

Sasaran :Siawa Siswi SDK st.Andreas Paumere kelas IV, V dan VI

Target:1 kali dalam pemberian demonstrasi

Koordinator :1. Maselinus M. Pore 2. Maria Dolorosa D. Goo

Penanggung Jawab:Kepala Sekolah

Pelaksanaan :Kegiatan dilaksanakan pada Tanggal 18 Maret 2015di sekolah SDK st. Andreas Paumere. Kegiatan berlangsung 1 jam dan khusus untuk siswa kelas IV, V dan VI.

Hasil :1. Seluruh siswa sangat antusias dengan materi yang dibawakan dan merupakan kegiatan baru bagi mereka2. Mendapat dukungan yang baik pula dari pihak sekolah karna telah membantu bagaimana cara mencuci tangan yang baik.3. Capaian 100% dari Target.

Evaluasi :Kegiatan sangat berjalan dengan lancar.

6. Penyuluhan tentang pemeliharaan ikan air tawarPerencanaan :Dari hasil observasi langsung potensi besar desa kerirea adalah peternakan ikan air tawar dikarenakan sumber air untuk peternakan ikan sangat memadai.

Sasaran :Tokoh Masyarakat dan Seluruh Masyarakat di desa Kerirea

Target:4 Dusun 1 kali penyuluhan untuk setiap Dusun

Koordinator :1. Marianus S. T. Mukin (Pemateri)2. Maria Mellania S. Lawe (Dokumentasi)3. Maselinus M. Pore (Moderator)

Penanggung Jawab:Kepala Desa

Pelaksanaan :Kegiatan dilaksanakan pada Tanggal 09 12 Maret 2015 di di setiap dusun Desa Dusun. Kegiatan berlangsung 1 jam dan peserta yang hadir rata rata hadir tiap dusunya berjumlah 20 orang.

Hasil :1. Kegiatan berjalan baik karna masyarakat pun sangat aktif dalam forum dan banyak bertanya untuk mendapat informasi lebih dari pemateri.2. Capaian 100% dari Target.

Evaluasi :Masyarakat sangat aktif bila materi berhubungan dengan bidang perikanan

7. Penyuluhan tentang pengelolaan keuangan rumah tangga.Perencanaan :Dari hasil observasi, wawancara dan pengamatan langsung kegiatan direncanakan di setiap dusun agar penyuluhan yang dilakukan lebih memiliki hasil yang maksimal. Agar kegiatan berjalan lancar dan sukses maka koordinasi kepada Kepala Desa dibutuhkan agar dapat menyiapkan masyarakat Dusunya melalui Aparat Dusun.

Sasaran :Tokoh Masyarakat dan Seluruh Masyarakat di desa Kerirea

Target:4 Dusun 1 kali penyuluhan untuk setiap Dusun

Koordinator :1. Teresia Sidok (Pemateri)2. Maria Mellania S. Lawe (Dokumentasi)3. Marianus S. T. Mukin (Moderator)

Penanggung Jawab:Kepala Desa

Pelaksanaan :Kegiatan dilaksanakan pada Tanggal 09 12 Maret 2015 di di setiap dusun Desa Dusun. Kegiatan berlangsung 1 jam dan peserta yang hadir rata rata hadir tiap dusunya berjumlah 20 orang.

Hasil :1. Kegiatan berjalan baik karna masyarakat pun sangat aktif dalam forum dan para ibu banyak bertanya tentang pengolahan keuangan rumah tangga untuk mendapat informasi lebih dari pemateri.2. Capaian 100% dari Target.

Evaluasi :Masyarakat dan para ibu ibu sangat aktif bila materi berhubungan dengan bidang ekonomi.

8. Demonstrasi dan peneguhan tentang cara belajar yang baik.Perencanaan :Kegiatan ini di lakukan berdasarkan Dari hasil observasi, wawancara dan pengamatan langsung kegiatan ini direncanakan di sekolah dasar SDK st. Andreas Paumere agar hasil yang dapat bermanfaat bagi siswa siswi. Agar kegiatan berjalan lancar dan sukses maka koordinasi adalah kepada sekolah dibutuhkan agar dapat menyiapkan siswa siswina.

Sasaran :Siawa Siswi SDK st.Andreas Paumere kelas IV, V dan VI

Target:1 kali dalam pemberian demonstrasi

Koordinator :1. Hubertus H. B. Robin2. Maria E. Lodan

Penanggung Jawab:Kepala Sekolah

Pelaksanaan :Kegiatan dilaksanakan pada Tanggal 18 Maret 2015di sekolah SDK st. Andreas Paumere. Kegiatan berlangsung 1 jam dan khusus untuk siswa kelas IV, V dan VI.

Hasil :1. Seluruh siswa sangat antusias dengan materi yang dibawakan dan merupakan pelajaran baru bagi mereka2. Mendapat dukungan yang baik pula dari pihak sekolah karna telah membantu mengenalkan cara belajar yang baik ke siswa yang mana materi tersebut tidak ada dalam kurikulum.3. Capaian 100% dari Target.

Evaluasi :Adanya partisipasi aktif antara mahasiswa, guru-guru dan anak-anak.

BAB VPENUTUP

5.1 KesimpulanPelaksanaan KKN PPM UNIPA 2015 dengan berbagai strateginya telah memberikan mahasiswa pengalaman kepedulian dan pengalaman berempati kepada masyarakat, dimana Mahasiswa dan masyarakat Desa Kerirea, telah dapat mengindentifikasi beberapa permasalahan dan secara bersama - sama telah mengatasinya.Untuk memperoleh tambahan ilmu pengetahuan bukan saja dibangku kuliah akan tetapi perlu juga kita timbah ilmu pengetahuan dari masyarakat kemudian untuk memperkaya pengetahuan yang diperoleh dibangku kuliah dengan pengalaman praktis di masyarakat tempat dilaksanakannya kegiatan KKN PPM. Selaian kita belajar kita mahasisiwa KKN- PPM juga dapat mengaplikasikan dan mengimplementasikan keterampilan dan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dimiliki demi pembangunan masyarakat pada umumnya.Pada prinsipnya kita telah melaksanakan kegiatan kegiatan sesuai dengan bidang ilmu yang telah di geluti selama masa kuliah walaupun tidak mencakupi seluruhnya secara rinci. Hal ini disebabkan karena keterbatasan waktu, dan kemampuan kami sehingga baik kegiatan maupun laporan masih jauh dari kesempurnaan seperti yang diharapkan.

5.2 Saran1. Bagi Masyarakat Desa KerireaDiharapkan masyarakat membuka diri dan turut berpartisipasi serta mau menerima semua hal membangun secara kritis cerdas.2. Bagi Aparat Desa Kerireaa) Agar lebih memanfaatkan sarana dan prasarana yang telah disediakan dan lebih mengembangkan potensi SDM yang dimiliki, untuk memperbaiki kondisi perokonomianb) Lebih transparan dan hendaknya selalu tanggap terhadap perubahan yang timbul di masyarakat 3. Bagi Universitas Nusa Nipaa) Rendahnya kesadaran masyarakat akan kesehatan masih sangat dirasakan di daerah pedesaan untuk itu di harapkan agar pihak universitas lebih tanggap lagi dengan keadaan ini untuk turun ke masyarakat memberikan informasi berupa penyuluhan kesehataan kepada masyarakat.b) Agar kedepanya pelaksanaan KKN lebih dimatangkan lagi pada tahap persiapan dan pembekalan mahasiswa sebelum turun melakukan KKN sehingga pelaksanaan KKN lebih efektif.