Upload
lyhuong
View
227
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Industri telekomunikasi di Indonesia saat ini, tidak hanya didominasi oleh
salah satu operator saja. Kehadiran teknologi yang semakin maju, membuat
masing-masing dari industri telekomunikasi memberikan fasilitas yang
bermacam-macam, dengan mengikuti perkembangan zaman yang semakin pesat
pula. Seperti dunia media sosial yang sudah menjadi ”budaya” bagi sebagian
masyarakat yang membuatnya sebagai pusat untuk mendapatkan informasi
terkini tentang perkembangan dunia, yang menuntut berbagai macam provider
telekomunikasi selular tersebut dapat bersaing untuk mendapat tempat di hati
konsumen. Memberikan pelayanan dan promosi yang menarik.
Salah satu provider telekomunikasi selullar yang terus berkembang di
Indonesia adalah Telkomsel. Telkomsel merupakan operator selular pertama,
yang muncul pada tanggal 26 Mei 1995 dengan kartuHALO sebagai kartu pasca
bayar. Dari total 100 persen saham PT Telkomsel, sebesar 35 persen dikuasai
oleh Singapore Telecom (SingTel), selebihnya dikuasai oleh Telkomsel
Indonesia.(http://www.antaranews.com/ berita/466276/indonesia-harus-rebut-
kembali-saham-pt-telkomsel-tbk)
2
Selain Telkomsel, Indonesia terdapat 9 perusahaan penyedia layanan
operator selular, berikut diantaranya:
Tabel.1.1
Daftar Operator dan layanan Telekomunikasi di Indonesia
Telkomsel KartuHALO, simPATI,
Kartu AS, LOOP.
GSM Indosat Ooredoo Matrix, IM3, Mentari
XL Axiata XL, Hauraa
Axis Axis
GSM Internux BOLT!
Hutchison There
Indonesia
3
Pasifik Satelit
Nusantara (PSN)
ByRU
CDMA
Sampoerna Telekom Ceria
Smartfren Telecom Smartfren
Sumber:http://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_produk_telekomunikasi_di_Indonesia
3
Saat ini semua operator selular tidak hanya mengandalkan strategi tarif
murah pada SMS maupun telepon saja, di zaman yang semakin maju, masyarakat
lebih tertarik dengan perkembangan internet yang semakin meluas. Hal tersebut
membuat operator selular lebih mengandalkan layanan data untuk menarik minat
beli masyarakat.
Banyaknya perusahaan penyedia layanan operator selular di Indonesia,
membuat persaingan telekomunikasi selular di Indonesia menjadi sangat ketat.
Perusahaan penyedia layanan operator selular pun berkompetisi memberikan
produk terbaik kepada konsumen, dengan menggunakan berbagai macam
aktifitas promosi. Salah satu perusahaan penyedia layanan operator selullar di
Indonesia yang gencar melakukan promosi adalah Telkomsel. Telkomsel
merupakan perusahaan penyedia layanan operator selular terbesar di Indonesia.
Telkomsel juga selama ini dikenal sebagai operator selullar dengan jumlah
pelanggan terbanyak ketujuh di Dunia, karena pencapaian 100 juta pelanggan
dalam salah satu negara per Mei 2011, dimulai kuartal pertama 2013. Telkomsel
mengklaim telah naik satu peringkat sehingga kini mencapai posisi ke enam di
dunia.
Membawa visi menjadi penyedia layanan dan solusi mobile digital lifestyle
kelas dunia yang terpecaya, Telkomsel selalu menghadirkan inovasi terbaru
untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Inovasi terbaru yang dilakukan oleh
Telkomsel adalah dengan meluncurkan produk kartu perdana Loop pada tanggal
4
9 Maret 2014. Keberadaan Loop melengkapi jajaran produk unggulan Telkomsel
sebelumnya yaitu kartuHalo, simpati, dan Kartu As, namun Loop memiliki
perbedaan dengan kartu perdana lainnya. Loop dirancang khusus untuk segmen
anak muda (youth).
Gambar 1.1
Desain Kartu Loop
Sumber:
https://www.google.co.id/search?q=gambar+kartu+internet+loop+2017&sourc
e=lnms&
Dari sisi pasar anak muda, Telkomsel dengan brand Loop terus aktif dalam
melakukan promosi untuk menarik minat segmen anak muda. Saat ini, jumlah
pelanggan Telkomsel se-Jawa-Bali mencapai 35 juta, dan 40-50 persen
merupakan pelanggan data. Sedangkan untuk wilayah Jateng dan DIY mencapai,
5
13 juta pelanggan (http://autotekno.sindonews.com/read /918111/132/quarter-3-
pelanggan-telkomsel-tembus-139-3-juta-1414762337).
Hal ini dapat menjadi peluang bagi Telkomsel untuk terus melakukan
aktivitas promosi pada produk Loop di wilayah Jawa Tengah dan DIY. Bahkan
saat ini Loop terus melakukan pendekatan yang menarik melalui beberapa event
yang diselenggarakan, yang menarik minat anak muda. Telkomsel menargetkan
Loop dapat menjadi nomor satu dengan segmen anak muda dan menguasai 30%
pangsa pasar, dari total pasar anak muda yang berkisar 35-40 juta orang di
rentang usia 12 tahun-19 tahun di Indonesia. Jika mencapai target, Telkomsel
berharap pasar di segmen ini dapat naik menjadi 40%, yang tentunya akan
meningkat tahun depan. (http://www.indotelko.com/kanal?c=&it=telkomsel-
Pikat-Pasar-Muda-dengan-loop-station) Keberadaan Loop diharapkan mampu
terus memperkuat posisi Telkomsel di segmen anak muda, dan menjaga
dominasi di pasar selullar.
Dirilis dari situs Telkomsel pada Maret lalu, kini jumlah pengguna kartu
Loop sudah mencapai 4 juta pengguna . Hal itu berarti Loop telah memiliki
pangsa pasar kartu seluler sebesar tujuh persen. Meski demikian, Telkomsel tak
berhenti menggenjot jumlah pengguna anak muda, untuk itu, Telkomsel
berinisiatif untuk menggunakan strategi “jemput bola”, dengan strategi itu
Telkomsel akan aktif mendatangi anak-anak muda di sekolah-sekolah (SMP dan
SMA) dengan memperkenalkan brand Loop melalui berbagai kegiatan seperti
6
olahraga,musik,dan,games.
http://tekno.kompas.com/read/2014/08/13/16235397/Dua.Strategi.Telkomsel.Ge
njot.Loop.
Melalui berbagai kegiatan, Telkomsel Branch Semarang melakukan
beberapa aktivitas promosi pada produk Loop, salah satunya dengan mengadakan
event Loop games bersama beberapa komunitas games di Semarang. Selain itu
juga mengadakan Loop Music, yang diadakan di beberapa sekolah. Aktivitas
Promosi terbaru yang diadakan oleh Telkomsel Branch Semarang pada produk
Loop adalah Loop Fun Run event besar dengan mengusung tema lari sehat dan
mendatangkan guest star yang menarik.
1.2. Rumusan Masalah
Sebagai produk Telkomsel yang mengincar pasar anak muda, Loop berusaha
melakukan berbagai strategi promosi, tercatat hingga awal tahun 2017,
pelanggan kartu Loop mencapai 16,5 juta pelanggan, yaitu sekitar 15-20%
pengguna Telkomsel di Jawa Tengah. Telkomsel pada tahun ini pun,
menargetkan untuk mendapatkan 2 juta pelanggan Loop. Meskipun masih
menguasai pasar di Jawa Tengah, Telkomsel ingin meningkatkan jumlah
pengguna pada kartu Loop, yang melebihi kompetitor lain, seperti : Indosat
oredoo, dengan produk unggulannya yaitu IM3. Dalam mencapai target 2 juta
7
pelanggan, maka dilakukan aktivitas promosi. Tugas Akhir ini dibuat untuk
meneliti aktivitas promosi yang dilakukan Telkomsel Branch Semarang pada
produk Loop.
1.3. Tujuan Penelitian
Tujuan diadakannya penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan aktivitas
promosi Telkomsel Branch Semarang pada kartu Internet Loop.
1.4. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian ini terbagi menjadi tiga, yaitu kegunaan secara
teoritis, praktis dan kegunaan secara sosial:
1.4.1 Secara Teoritis
Secara teoritis hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi
atau masukan bagi perkembangan ilmu komunikasi khususnya public relations.
Serta, sebagai bahan masukan dalam pengembangan teori pemasaran dan
aktifitasnya.
8
1.4.2 Secara Praktis
Secara praktis, hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan
manfaat dan masukan yang positif bagi Telkomsel Branch Semarang dalam
menjalankan aktivitas promosi untuk kartu internet Loop.
1.4.3 Secara Sosial
Secara sosial, hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan
kontribusi yang positif dan juga bermanfaat dalam meningkatkan brand
knowledge (pengetahuan produk) masyarakat akan Loop melalui aktivitas
promosi yang dilakukan oleh Telkonsel Branch Semarang.
1.5 Kerangka Teori
1.5.1 Bauran Promosi
Promosi berkaitan dengan upaya untuk mengarahkan seseorang agar dapat
mengenal produk perusahaan, lalu memahaminya, berubah sikap, menyukai,
yakin, sampai membeli dan selalu ingat produk tersebut, meskipun secara umum
bentuk-bentuk promosi memiliki fungsi yang sama, tetapi bentuk-bentuk tersebut
dapat dibedakan berdasarkan tugas-tugas khususnya. Beberapa tugas khusus itu
atau sering disebut bauran promosi (promotion mix). Adapun bauran promosi
menurut Tjiptono (1997: 222-232) adalah sebagai berikut:
9
1. Periklanan
2. Promosi Penjualan
3. Public Relations (Hubungan Masyarakat) dan Publicity (publisitas)
4. Personal Selling (Penjualan Perseorangan)
5. Direct Marketing (Pemasaran Langsung)
Unsur-unsur bauran promosi diatas, masing-masing diuraikan sebagai berikut:
1.5.2.1 Periklanan
Iklan merupakan salah satu bentuk aktivitas promosi yang paling banyak
digunakan oleh sebuah perusahaan dalam mempromosikan produknya. Iklan
dinilai sebagai bentuk aktivitas promosi yang praktis karena dapat
menyampaikan pesan produk dalam waktu yang singkat dan secara luas.
Iklan memiliki empat fungsi utama, yaitu menginformasikan khalayak
mengenai seluk beluk produk (informative), mempengaruhi khalayak untuk
membeli (persuading), dan melekatkan informasi produk yang telah diterima
khalayak (reminding), serta menciptakan suasana yang menyenangkan sewaktu
khalayak menerima dan mencerna informasi (entertainment).
10
1.5.2.2 Promosi Penjualan
Promosi penjualan merupakan aktivitas promosi aktivitas promosi yang
dilakukan dengan cara mempersuasi secara langsung kepada konsumen untuk
merangsang melakukan pembelian. Adapun menurut Kohler dan Amstrong
(dalam Rangkuti 2009:28) promosi penjualan memiliki definisi “promosi
penjualan adalah insentif jangka pendek untuk mendorong pembelian atau
penjualan dari produk atau jasa”.
Jadi, promosi penjualan merupakan kegiatan promosi yang dapat mendorong
pembelian oleh konsumen, dan yang dapat meningkatkan efektivitas para
distributor atau retailer dengan mengadakan pameran, display, eksibisi, peragaan,
dan berbagai kegiatan penjualan lainnya, yang dilakukan sewaktu-waktu dan
berisifat tidak rutin.
1.5.2.3 Public Relations (Hubungan Masyarakat) dan Publicity
(publisitas)
Menurut Tjiptono (1997: 230) public relations atau hubungan masyarakat
merupakan upaya komunikasi menyeluruh dari suatu perusahaan untuk
mempengaruhi persepsi, opini, keyakinan, dan sikap berbagai kelompok terhadap
perusahaan tersebut.
Yang dimaksud dengan kelompok-kelompok itu adalah mereka yang
terlibat, mempunyai kepentingan, dan dapat mempengaruhi kemampuan
11
perusahaan dalam mencapai tujuannya. Kelompok-kelompok tersebut bisa terdiri
atas karyawan dan keluarganya, pemegang saham, pelanggan, khalayak/orang-
orang yang tinggal disekitar perusahaan, pemasok, perantara, pemerintah, serta
media massa. Dalam pelaksanaannya public relations dapat dilakukan oleh
public relations officer di dalam struktur organisasi perusahaan, dan dapat pula
dilakukan oleh biro/departemen public relations diluar struktur organisasi
perusahaan.
Arti dari publisitas dijelaskan (Tjiptono 1997:228) sebagai berikut:
Publisitas adalah bentuk penyajian dan penyebaran ide, barang dan jasa
secara non personal, yang mana orang atau organisasi yang diuntungkan tidak
membayar untuk itu. Publisitas merupakan pemanfaatan nilai-nilai berita yang
terkandung dalam suatu produk yang bersangkutan.
Dibandingkan dengan iklan, publisitas mempunyai kredibilitas yang lebih
baik, karena pembenaran (baik secara langsung maupun tidak langsung)
dilakukan oleh pihak lain selain pemilik iklan. Disamping itu karena pesan
didalam publisitas dimasukkan dalam berita atau artikel koran, tabloid, majalah,
radio, dan televise maka khalayak tidak memandangnya sebagai komunikasi
promosi. Publisitas juga dapat memberi informasi lebih banyak dan lebih
terperinci daripada iklan.
12
1.5.2.4 Personal Selling (Penjualan Perseorangan)
Personal selling atau penjualan perseorangan merupakan aktivitas promosi
yang melibatkan interkasi bertatap muka langsung secara personal antara seorang
pembeli dengan seorang penjual untuk memperkenalkan suatu produk kepada
calon pelanggan, dan membentuk pemahaman pelanggan terhadap produk
sehingga mereka kemudian akan mencoba dan membelinya.
Dari definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa personal selling adalah
komunikasi langsung secara personal, antara penjual dan calon pembeli potensial
untuk menciptakan tujuan penjualan. Penjualan perseorangan merupakan alat
promosi yang berbeda dari lainnya karena menggunakan tenaga individu dalam
pelaksanaanya. Dengan demikian, komunikasi yang dilakukan dapat lebih
fleksibel.
1.5.2.5 Direct Marketing (Pemasaran Langsung)
Apabila personal selling bertujuan mendakati pembeli, iklan bertujuan
memberitahu dan mempengaruhi pelanggan, promosi penjualan bertujuan
mendorong pembelian, dan Public Relations berusaha membangun dan
memelihara citra perusahaan/produk, maka direct marketing menjadikan seluruh
kegiatan tersebut menjadi suatu kegiatan penjualan langsung tanpa perantara.
13
Menurut Tjiptono (1997:232) direct marketing memiliki definisi,” direct
marketing adalah sistem pemasaran yang bersifat interaktif, yang memanfatkan
satu atau beberapa media iklan untuk menimbulkan respon yang terukur dan
transaksi disembarang lokasi”
Masing masing bauran promosi tersebut dapat diterapkan dengan
memanfaatkan berbagai alat yang tersaji dalam table berikut:
Tabel 1.2
Alat-alat promosi
Periklanan Promosi
Penjualan Public Relations
Personal
Selling
Direct
Marketing
Iklan
cetak dan
siaran
Pameran Seminar Persentasi
Penjualan Katalog
Film Produk
sampel Sponsor
Pertemuan
Penjualan Surat
Brosur
dan
buklet
Demonstra
si
Aktivitas
Layanan
Masyarakat
Program
Insentif Telemarketing
Billboard Hadiah Publikasi Contoh/samp Electronik
14
bagi
langganan
el shopping
Bahan
audiovisu
al
Jaminan
produk
Donasi/Sumbang
an Event
TV Direct
response
marketing
Simbol
dan logo
Premium
dan
Hadiah
Aktifitas
Layanan
Masyarakat
Pameran
Dagang
Radio,
magazine
,newspaper`dir
ect response
marketing
Poster dan
selebaran
Promosi
Silang
Hubungan
Masyarakat
Proses
Penjualan Kios shopping
1.6 Definisi Konseptual dan Operasional
1.6.1 Definisi Konseptual
Aktivitas promosi dalam penelitian ini mencakup bauran promosi
(promotion mix), yang terdiri dari:
1. Periklanan
2. Promosi Penjualan
15
3. Public Relations (Hubungan Masyarakat) dan publicity (publisitas)
4. Personal Selling (penjualan perseorangan)
5. Direct Marketing (pemasaran langsung).
1.6.2 Definisi Operasional
Dalam pelaksanaan aktivitas promosi, perusahaan menggunakan alat-alat
promosi. Berikut beberapa bentuk alat promosi atau lebih sering disebut dengan
Bauran promosi (promotion mix):
1. Periklanan
Menjelaskan penyiapan, perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan
iklan(periklanan) yang meliputi, media periklanan yang digunakan, jenis iklan
yang digunakan, tujuan penggunaan media periklanan dan isi pesan dalam
iklan.
2. Promosi Penjualan
Menjelaskan program jangka pendek yang akan dilakukan untuk
mendorong penjualan, meliputi bentuk promosi penjualan, waktu pelaksanaan
yang akan dilakukan untuk mendorong penjualan, meliputi bentuk promosi
penjualan, waktu pelaksanaan (timeline) promosi penjualan, intensitas
pembaruan (update) program promosi penjualan.
16
3. Public Relations (Hubungan Masyarakat) dan (publicity) Publisitas
Community Relations: Menjelaskan Upaya menjaga hubungan baik dengan
komunitas-komunitas masyarakat tertentu, meliputi komunitas yang dituju dan
bentuk bentuk dari community relations.
Customer Relations: Menjelaskan upaya membangun hubungan baik dengan
konsumen, meliputi bentuk bentuk customer relations.
Media Relations: Menjelaskan upaya berhubungan baik dengan media
terhadap pemberitaan dan publisitas, meliputi bentuk-bentuk Media relations,
media yang dituju, bentuk hubungan interpersonal dengan media dan waktu
pelaksanaan media relations.
Special event dan Public Participant: Menjelaskan aktifitas langsung yang
melibatkan public, meliputi bentuk special event and public participant, waktu
dan lokasi pelaksanaan special event and public participant.
4. Personal selling (penjualan perseorangan)
Menjelaskan pelaksaanan penjualan tatap muka secara langsung, meliputi
bentuk-bentuk personal selling yang dilakukan, waktu pelaksanaan (timeline)
dan lokasi pelaksanaan poenjualan face to tace (tatap muka secara langsung)
17
5. Direct Marketing (pemasaran langsung)
Menjelaskan pelaksanaan penjualan interaktif melalui beberapa media,
meliputi bentuk direct marketing, pemilihan media dalam direct marketing, dan
waktu pelaksanaan (timeline)direct marketing.
1.7 Metode Penelitian
1.7.1 Tipe Penelitian
Penelitian ini menggunakan tipe deskriptif kualitatif. Penelitian deskriptif
bertujuan membuar deskripsi secara sistematis dan akurat tentang fakta-fakta dan
sifat-sifat populasi atau objek tertentu. Dalam penelitian ini menjelaskan secara
detail realitas aktivitas promosi yang dilakukan oleh Telkomsel Branch
Semarang untuk Produk Loop.
1.7.2 Objek Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Kota Semarang dan yang menjadi objek
penelitian adalah Telkomsel Branch Semarang, dengan kantor yang berlokasi di
Jln. Pahlawan No.10,Semarang.
1.7.3 Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah sumber utama data penelitian, yaitu yang memiliki
data mengenai variable-variabel yang diteliti (Azwar,2010:34). Pihak yang
menjadi subjek dalam penelitian adalah:
18
1. Branch Manager Telkomsel Branch Semarang - Arief Hidayatus Sefian.
Branch Manager memiliki tugas untuk melaksanakan koordinasi yang baik
dengan pihak Supervisor, terkait eksekusi aktivitas marketing di lapangan.
Selain itu, Manager juga bertanggung jawab atas operasional pada area yang
sesuai dengan kebijakan yang telah ditetapkan.
2. Youth and Community Supervisor Telkomsel Branch Semarang – Alan
Pangayoman. Youth and Community memiliki tugas untuk merancang
strategi penjualan pada segmen sekolah dan komunitas (anak muda). Selain
itu, Supervisor juga bertugas merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi
kegiatan promosi, dan upaya-upaya untuk meningkatkan penjualan terutama
kegiatan promosi untuk segmen anak muda dan komunitas. Hal tersebut
dikemas dengan mengadakan special event, gathering komunitas, dan meet
and greet.
3. Marketing Communication Officer Telkomsel Branch Semarang – Rivan M.
Marketing Communication memiliki tugas untuk manajemen bagian
pemasaran, bertanggung jawab penuh terhadap perolehan hasil penjualan
produk, penggunaan dana, dan bertanggung jawab membentuk pangsa pasar
yang loyal.
19
1.7.4 Jenis dan Sumber Data
1.7.4.1 Data Primer
Data primer atau data tangan pertama adalah data yang diperoleh langsung
dari subjek penelitian dengan menggunakan alat pengukuran atau alat
pengambilan data langsung pada subjek sebagai sumber informasi yang dicari
(Azwar, 2010:91). Dalam penelitian ini, yang menjadi sumber data primer adalah
hasil wawancara langsung dengan subjek penelitian.
1.7.4.2 Data Sekunder
Data sekunder atau data tangan kedua adalah data yang diperoleh lewat pihak
lain, tidak langsung diperoleh oleh peneliti dari subjek penelitiannya. Data
sekunder biasanya berwujud data dokumentsi atau data laporan yang tersedia
(Azwar, 2010:93.) Dalam penelitian ini yang menjadi sumber data sekunder
adalah dokumen atau data data yang dipeeoleh dari internet dan data-data yang
diperoleh dari penelitian terdahulu.
1.7.5 Teknik dan Alat Pengumpulan Data
1.7.5.1 Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini, digunakan teknik pengumpulan data wawancara
mendalam(deph interview). Teknik wawancara mendalam (deph interview)
adalah metode penelitian dimana peneliti melakukan kegiatan wawancara tatap
20
muka secara mendalam dan terus-menerus untuk menggali dari
responden.(Kriyantono,2006:65).
1.7.5.2 Alat Pengumpulan Data
Alat pengumpulan data adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh
peneliti dalam kegiatan mengumpulkan data agar kegiatan itu menjadi sistematis
dan dipermudah olehnya Arikunto (dalam Kriyantono, 2006:92). Dalam
penelitian ini, alat yang digunakan dalam pengumpulan data adalah pedoman
wawancara (interview guide).
1.7.6 Analisis dan intrepretasi Data
Analisis data menurut Patton (dalam Basrowi dan Suwandi 2008:91) adalah
proses mengatur urutan data, mengorganisasikannya ke dalam suatu pola,
kategori, dan satuan uraian dasar.
Analisis data kualitatif prosesnya berjalan sebagai berikut:
1. Mencatat yang menghasilkan catatan lapangan, dengan hal itu diberi kode
agar sumber datanya tetap dapat ditelusuri
2. Mengumpulkan, memilah-milah, mengklasifikasikan, menyintesiskan,
membuat ikhtisar, dan membuat indeksnya;
3. Berfikir, dengan jalan membuat kategori data itu mempunyai maknsa,
mencari dan menemukan pola, dan hubungan-hubungan; dan
21
4. Membuat temuan-temuan umum.
Sedangkan intepretasi data merupakan upaya untuk memperoleh arti dan
makna yang lebih mendalam, terhadap hasil penelitian yang sedang dilakukan.
Pembahasan hasil penelitian dilakukan dengan cara meninjau hasil penelitian
secara akurat, dan dengan teori yang relevan.
\