38
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gastritis adalah peradangan pada lapisan lambung. Banyak hal yang dapat menyebabkan gastritis. Penyebabnya paling sering adalah infeksi bakteri Helicobacter pylori yang menyebabkan peradangan pada lambung. Gangguan autoimun, penggunaan jangka panjang obat anti-inflamatory drugs (NSAID), seperti ibuprofen dapat menyebabkan gastritis. Beberapa kasus menunjukan lambung terjadi luka (tukak lambung) atau pada bagian usus kecil. Gastritis dapat terjadi tiba-tiba (gastritis akut) atau secara bertahap (gastritis kronis). Kebanyakan kasus gastritis tidak secara permanen merusak lapisan perut tetapi seseorang yang menderita gastritis sering mengalami serangan kekambuhan yang mengakibatkan nyeri di ulu hati (Ehrlich, 2011). Penyebab gastritis menurut Misnadiarly (2009) antara lain oleh iritasi, infeksi, dan atropi mukosa lambung. Dimana faktor-faktornya berawal dari faktor stres, alkohol, infeksi Helicobacter pylori dan Mycobacteria spesies, serta obat- obatan seperti NSAIDs (Nonsteroidal Antiinflammatory Drugs), dan lain-lain yang dapat mengiritasi mukosa lambung. Gejala yang umum muncul pada penderita gastritis yaitu nyeri ulu hati, rasa tidak nyaman sampai nyeri pada saluran pencernaan terutama bagian atas, rasa mual, muntah, kembung, lambung terasa penuh, disertai sakit kepala. Gejala ini bisa menjadi akut, berulang dan kronis. Kekambuhan penyakit gastritis atau gejala muncul berulang karena salah satunya dipengaruhi faktor kejiwaaan atau stres. Penyakit gastritis atau maag merupakan penyakit saluran pencernaan bagian atas yang banyak dikeluhkan dimasyarakat dan paling banyak ditemukan di bagian gastroenterologi, diperkirakan hampir semua penderita gastritis mengalami kekambuhan. Salah satu faktor yang dapat menimbulkan munculnya gejala gastritis adalah stres dan kebiasaan mengkonsumsi makanan yang bisa meningkatkan asam lambung (Maulidah, 2006). Penyakit gastritis dapat menyerang seluruh lapisan masyarakat dari semua tingkat usia maupun jenis kelamin tetapi dari beberapa survey menunjukkan 1

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1Latar Belakangdocshare02.docshare.tips/files/26277/262778045.pdf · 2017. 1. 6. · BAB 1 PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Gastritis adalah peradangan pada lapisan

  • Upload
    others

  • View
    1

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB 1 PENDAHULUAN 1.1Latar Belakangdocshare02.docshare.tips/files/26277/262778045.pdf · 2017. 1. 6. · BAB 1 PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Gastritis adalah peradangan pada lapisan

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Gastritis adalah peradangan pada lapisan lambung. Banyak hal yang dapat

menyebabkan gastritis. Penyebabnya paling sering adalah infeksi bakteri

Helicobacter pylori yang menyebabkan peradangan pada lambung. Gangguan

autoimun, penggunaan jangka panjang obat anti-inflamatory drugs (NSAID),

seperti ibuprofen dapat menyebabkan gastritis. Beberapa kasus menunjukan

lambung terjadi luka (tukak lambung) atau pada bagian usus kecil. Gastritis dapat

terjadi tiba-tiba (gastritis akut) atau secara bertahap (gastritis kronis). Kebanyakan

kasus gastritis tidak secara permanen merusak lapisan perut tetapi seseorang yang

menderita gastritis sering mengalami serangan kekambuhan yang mengakibatkan

nyeri di ulu hati (Ehrlich, 2011).

Penyebab gastritis menurut Misnadiarly (2009) antara lain oleh iritasi,

infeksi, dan atropi mukosa lambung. Dimana faktor-faktornya berawal dari faktor

stres, alkohol, infeksi Helicobacter pylori dan Mycobacteria spesies, serta obat-

obatan seperti NSAIDs (Nonsteroidal Antiinflammatory Drugs), dan lain-lain

yang dapat mengiritasi mukosa lambung. Gejala yang umum muncul pada

penderita gastritis yaitu nyeri ulu hati, rasa tidak nyaman sampai nyeri pada

saluran pencernaan terutama bagian atas, rasa mual, muntah, kembung, lambung

terasa penuh, disertai sakit kepala. Gejala ini bisa menjadi akut, berulang dan

kronis. Kekambuhan penyakit gastritis atau gejala muncul berulang karena salah

satunya dipengaruhi faktor kejiwaaan atau stres.

Penyakit gastritis atau maag merupakan penyakit saluran pencernaan bagian

atas yang banyak dikeluhkan dimasyarakat dan paling banyak ditemukan di

bagian gastroenterologi, diperkirakan hampir semua penderita gastritis mengalami

kekambuhan. Salah satu faktor yang dapat menimbulkan munculnya gejala

gastritis adalah stres dan kebiasaan mengkonsumsi makanan yang bisa

meningkatkan asam lambung (Maulidah, 2006).

Penyakit gastritis dapat menyerang seluruh lapisan masyarakat dari semua

tingkat usia maupun jenis kelamin tetapi dari beberapa survey menunjukkan

1

Page 2: BAB 1 PENDAHULUAN 1.1Latar Belakangdocshare02.docshare.tips/files/26277/262778045.pdf · 2017. 1. 6. · BAB 1 PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Gastritis adalah peradangan pada lapisan

2

bahwa gastritis paling sering menyerang usia produktif. Pada usia produktif

masyarakat rentan terserang gejala gastritis, dari tingkat kesibukan serta gaya

hidup yang kurang memperhatikan kesehatan serta stres yang mudah terjadi akibat

pengaruh faktor-faktor lingkungan yang bisa menyebabkan munculnya gejala

gastritis. Meskipun itu tidak jarang masyarakat masih beranggapan bahwa gastritis

timbul hanya karena faktor asupan makanan atau telat makan. Berdasarkan data-

data tersebut penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul hubungan

antara stres dengan kekambuhan penyakit gastritis pada pasien gastritis di RSUD

Dr. Doris Sylvanus Palangka Raya.

Masih tingginya angka morbiditas dan mortalitas gastritis akut di kalangan

masyarakat, menjadi suatu tantangan bagi tim kesehatan dalam memberikan

perawatan dan pengobatan yang tepat. Oleh karena itu, seorang perawat juga

memiliki peran yang sangat penting dalam menjalankan asuhan keperawatan.

Peran perawat yang dapat muncul di sini yaitu sebagai pelaksana (care giver)

dalam memberikan asuhan keperawatan dengan bertindak sebagai comforter,

protector and advocat, communicator, serta rehabilitatotr; sebagai pendidik

(health educator) dalam mendidik individu, keluarga, kelompok dan masyarakat

dalam rangka pemberian informasi tentang kesehatan, sehingga masyarakat

mengetahui tentang penyakit yang dideritanya, khususnya tentang tuberkulosis

paru; dan sebagai konsultan (Gaffar, 1999; 24-25). Solusi sederhana yang dapat

penulis berikan yaitu dengan meningkatkan dan menggalakkan program promotif

dan preventif dalam pelayanan kesehatan mulai dari skala pelayanan kesehatan

terkecil.Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk mengangkat laporan

studi kasus tentang asuhan keperawatan pada Ny. S dengan Gastritis Akut di

Poliklinik Penyakit Dalam RSUD Dr. Doris Sylvanus Palangka Raya dengan

mengutamakan upaya promotif.

1.2 Rumusan MasalahBerdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang akan

menjadi fokus pembahasan dalam studi kasus ini yaitu tentang “Bagaimana

konsep dasar dari gastritis akut dan penerapan asuhan keperawatan pada klien

dengan gastritis akut?”.

Page 3: BAB 1 PENDAHULUAN 1.1Latar Belakangdocshare02.docshare.tips/files/26277/262778045.pdf · 2017. 1. 6. · BAB 1 PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Gastritis adalah peradangan pada lapisan

3

1.3 Tujuan Studi Kasus1.3.1 Tujuan Umum

Tujuan umum penyusunan dan penulisan laporan studi kasus adalah untuk

menjelaskan tentang asuhan keperawatan pada klien dengan gastritis akut di

Poliklinik Penyakit Dalam RSUD dr. Doris Sylvanus.1.3.2 Tujuan Khusus

Secara khusus penulisan ini bertujuan agar dapat.1.3.2.1 Mengetahui tentang konsep dasar penyakit gastritis akut.1.3.2.2 Melakukan pengkajian keperawatan pada klien dengan gastritis akut.1.3.2.3 Menegakkan diagnosa keperawatan dan menentukan prioritas masalah

berdasarkan ancaman jiwa pada klien dengan gastritis akut.1.3.2.4 Membuat intervensi keperawatan pada klien dengan gastritis akut yang

sesuai dengan diagnosa keperawatan.1.3.2.5 Melakukan tindakan keperawatan pada klien dengan gastritis akut.1.3.2.6 Melakukan evaluasi pada klien dengan gastritis akut.1.3.2.7 Mampu membuat dokumentasi tindakan pada pasien gastritis akut

.1.4 Manfaat Penulisan

1.4.1 TeoritisSecara teoritis, penulisan ini bermanfaat untuk Mamemberikan sumbangan

pemikiran mau pun sebagai rujukan referensi bagi para perawat dalam

menerapkan asuhan keperawatan pada pasien dengan gastritis akut.1.4.2 Praktis

1.4.2.1 Bagi Perkembangan IPTEK

Laporan ini dapat dipergunakan sebagai bahan acuan dan dijadikan dasar

dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang ada dalam bidang

kesehatan, seperti melakukan asuhan keperawatan secara komprehensif dan

memanfaatkan teknologi yang ada sebagai penunjang pelaksanaan asuhan

keperawatan agar tepat guna.

1.4.2.2 Bagi Institusi Pendidikan

Sebagai bahan bacaan ilmiah, serta menjadi bahan atau dasar bagi mereka

yang ingin mengadakan penelitian lebih lanjut.

1.4.2.3 Bagi Rumah Sakit

Dapat menjadi masukan bagi tenaga kesehatan yang ada di rumah sakit

untuk dapat meningkatkan mutu pelayanan keperawatan khususnya pada

penderita gastritis akut.

1.4.2.4 Mahasiswa

Page 4: BAB 1 PENDAHULUAN 1.1Latar Belakangdocshare02.docshare.tips/files/26277/262778045.pdf · 2017. 1. 6. · BAB 1 PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Gastritis adalah peradangan pada lapisan

4

Hasil laporan studi kasus ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan

serta untuk memperoleh pengalaman dalam penerapan asuhan keperawatan pada

pasien dengan gastritis akut.

Page 5: BAB 1 PENDAHULUAN 1.1Latar Belakangdocshare02.docshare.tips/files/26277/262778045.pdf · 2017. 1. 6. · BAB 1 PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Gastritis adalah peradangan pada lapisan

5

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

Konsep Dasar

2.1 Pengertian Gastritis

Gastritis adalah inflamasi dari mukosa lambung ( Kapita

Selecta Kedokteran, Edisi Ketiga hal 492). Gastritis adalah segala radang mukosa

lambung ( Buku Ajar Ilmu Bedah, Edisi Revisi hal 749).

Gastritis merupakan suatu keadaan peradangan atau perdarahan mukosa

lambung yang dapat bersifat akut, kronis, difus atau local (Patofisiologi, Sylvia

A Price hal 422). Gastritis adalah suatu proses inflamasi pada lapisan mukosa dan

sub mukosa lambung dan secara hispatologi dapat dibuktikan dengan adanya

infiltrasi sel-sel radang pada daerah tersebut. ( Imu Penyakit Dalam Jilid II).

Gastritis adalah inflamasi dari mukosa lambung (Mansjoer Arif, 1999, hal:

492). Gastritis adalah inflamasi pada dinding gaster terutama pada lapisan mukosa

gaster (Sujono Hadi, 1999, hal : 181).

Gastritis adalah peradangan lokal atau penyebaran pada mukosa lambung

dan berkembang dipenuhi bakteri (Charlene. J, 2001, hal : 138).

Jadi gastritis itu adalah suatu peradangan permukaan mukosa lambung yang

akutdengan kerusakan erosi. Erosif karena perlukaan hanya pada bagian mukosa,

bentuk berat dari gastritis ini adalah gastritis erosive atau gastritis hemoragik.

Perdarahan mukosa lambung dalam berbagai derajat dan terjadi erosi yang berarti

hilangnya kontinuitas mukosa lambung pada beberapa tempat.

Gastritis terbagi menjadi dua, yaitu :

1) Gastritis akut Salah satu bentuk gastritis akut yang sering dijumpai di klinik ialah

gastritis akut erosif. Gastritis akut erosif adalah suatu peradangan mukosa

lambung yang akut dengan kerusakan-kerusakan erosif. Disebut erosif

apabila kerusakan yang terjadi tidak lebih dalam dari pada mukosa

muskularis. 2) Gastritis kronik

Gastritis kronis adalah suatu peradangan bagian permukaan

mukosa lambung yang menahun (Soeparman, 1999, hal : 101). Gastritis

Page 6: BAB 1 PENDAHULUAN 1.1Latar Belakangdocshare02.docshare.tips/files/26277/262778045.pdf · 2017. 1. 6. · BAB 1 PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Gastritis adalah peradangan pada lapisan

6

kronis adalah suatu peradangan bagian permukaan mukosa lambung yang

berkepanjangan yang disebabkan baik oleh ulkus lambung jinak

maupun ganas atau oleh bakteri helicobacter pylori (Brunner dan

Suddart).2.2 Etiologi

Penyebab dari Gastritis dapat dibedakan sesuai dengan klasifikasinya

sebagai berikut :

2.2.1 Gastritis AkutPenyebabnya adalah obat analgetik, anti inflamasi terutama aspirin (aspirin

yang dosis rendah sudah dapat menyebabkan erosi mukosa lambung). Bahan

kimia misal : lisol, alkohol, merokok, kafein lada, steroid dan digitalis.

Gastritis juga dapat disebabkan oleh obat-obatan terutama aspirin dan obat anti

inflamasi non steroid (AINS), juga dapat disebabkan oleh gangguan mikro

sirkulasi mukosa lambung seperti trauma, luka bakar dan sepsis (Mansjoer, Arif,

1999, hal : 492).2.2.2 Gastritis Kronik

Penyebab dan patogenesis pada umumnya belum diketahui. Gastritis ini

merupakan kejadian biasa pada orang tua, tapi juga diduga pada peminum alkohol

dan perokok.

Penyebab lainnya juga dapat dikarenakan oleh diet yang tidak baik, makan

terlau banyak, dan makan yang terlalu cepat dan makan makanan yang

terlalu berbumbu atau mengandung mikroorganisme. Faktor psikologi Stress

baik primer maupun sekunder dapat merangsang peningkatan produksi asam -

asam gerakan paristaltik lambung. Sterss juga akan mendorong gerakan antara

makanan dan dinding lambung menjadi tambah kuat, hal ini dapat

menyebabkan luka pada lambung. Kemudian juga dapat di picu oleh stress berat

(sekunder) akibat kebakaran, kecelakaan maupun pembedahan sering pula

menyebabkan tukak lambung akut. Infeksi bakteri Gastritis akibat infeksi

bakteri dari luar tubuh jarang terjadi sebab bakteri tersebut akan terbunuh

oleh asam lambung. Kuman penyakit atau infeksi bakteri penyebab gastritis,

umumnya berasal dari dalam tubuh penderita bersangkutan. Keadaan ini sebagai

wujud komplikasi penyakit yang telah ada sebelumnya.

2.3 Manifestasi Klinik2.3.1 Gastritis Akut

Page 7: BAB 1 PENDAHULUAN 1.1Latar Belakangdocshare02.docshare.tips/files/26277/262778045.pdf · 2017. 1. 6. · BAB 1 PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Gastritis adalah peradangan pada lapisan

7

Gastritis akut erosive sangat bervariasi , mulai dari yang sangat ringan

asimtomatik sampai sangat berat yang dapat membawa kematian. Pada kasus

yang sangat berat, gejala yang sangat mencolok adalah :

1) Hematemetis dan melena yang dapat berlangsung sangat hebat sampai

terjadi renjatan karena kehilangan darah.2) Pada sebagian besar kasus, gejalanya amat ringan bahkan asimtomatis.

Keluhan itu misalnya nyeri timbul pada ulu hati, biasanya ringan dan tidak

dapat ditunjuk dengan tepat lokasinya.3) Kadang – kadang disertai dengan mual- mual dan muntah.4) Perdarahan saluran cerna sering merupakan satu- satunya gejala.5) Pada kasus yang amat ringan perdarahan bermanifestasi sebagai darah

samar pada tinja dan secara fisis akan dijumpai tanda – tanda anemia

defisiensi dengan etiologi yang tidak jelas.6) Pada pemeriksaan fisis biasanya tidak ditemukan kelainan kecuali mereka

yang mengalami perdarahan yang hebat sehingga menimbulkan tanda dan

gejala gangguan hemodinamik yang nyata seperti hipotensi, pucat,

keringat dingin, takikardia sampai gangguan kesadaran.2.3.2 Gastritis Kronik

1) Penyebabnya bervariasi2) Perasaan penuh, anoreksia3) Cepat kenyang4) Disertai dengan nyeri berat5) Adanya perdarahan pada gaster

2.4 Patofisiologi2.4.1 Gastritis Akut

Gastritis akut dapat disebabkan oleh karena stres, zat kimia misalnya obat-

obatan dan alkohol, makanan yang pedas, panas maupun asam. Pada para yang

mengalami stres akan terjadi perangsangan saraf simpatis NV (Nervus vagus)

yang akan meningkatkan produksi asam klorida (HCl) di dalam lambung. Adanya

HCl yang berada di dalam lambung akan menimbulkan rasa mual, muntah dan

anoreksia. Zat kimia maupun makanan yang merangsang akan menyebabkan

selepitel kolumner, yang berfungsi untuk menghasilkan mukus, mengurangi

produksinya. Sedangkan mukus itu fungsinya untuk memproteksi mukosa

lambung agar tidak ikut tercerna.

Respon mukosa lambung karena penurunan sekresi mukus bervariasi

diantaranya vasodilatasi sel mukosa gaster. Lapisan mukosa gaster terdapat sel

yang memproduksi HCl (terutama daerah fundus) dan pembuluh darah.

Page 8: BAB 1 PENDAHULUAN 1.1Latar Belakangdocshare02.docshare.tips/files/26277/262778045.pdf · 2017. 1. 6. · BAB 1 PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Gastritis adalah peradangan pada lapisan

8

Vasodilatasi mukosa gaster akan menyebabkan produksi HCl meningkat.

Anoreksia juga dapat menyebabkan rasa nyeri. Rasa nyeri ini ditimbulkan oleh

karena kontak HCl dengan mukosa gaster. Respon mukosa lambung akibat

penurunan sekresi mukus dapat berupa eksfeliasi (pengelupasan). Eksfeliasi

sel mukosa gaster akan mengakibatkan erosi pada sel mukosa. Hilangnya sel

mukosa akibat erosi memicu timbulnya perdarahan. Perdarahan yang terjadi

dapat mengancam hidup penderita, namun dapat juga berhenti sendiri karena

prosesregenerasi, sehingga erosi menghilang dalam waktu 24-48 jam setelah

perdarahan.

2.4.2 Gastritis Kronik

Gastritis kronik disebabkan oleh gastritis akut yang berulang sehingga

terjadi iritasi mukosa lambung yang berulang - ulang dan terjadi penyembuhan

yang tidak sempurna akibatnya akan terjadi atrhopi kelenjar epitel dan hilangnya

sel pariental dan sel chief. Karena sel pariental dan sel chief hilang maka

produksi HCL. Pepsin dan fungsi intinsik lainnya akan menurun dan dinding

lambung juga menjadi tipis serta mukosanya rata, Gastritis itu bisa sembuh dan

juga bisa terjadi perdarahan serta formasi ulser. Helicobacter pylori merupakan

bakteri gram negatif. Organisme ini menyerang sel permukaan gaster,

memperberat timbulnya desquamasi sel dan munculah respon radang kronis

pada gaster yaitu : destruksi kelenjar dan metaplasia. Metaplasia adalah salah

satu mekanisme pertahanan tubuh terhadap iritasi, yaitu dengan mengganti sel

mukosa gaster, misalnya dengan sel desquamosa yang lebih kuat. Karena sel

desquamosa lebih kuat maka elastisitasnya juga berkurang. Pada saat

mencerna makanan, lambung melakukan gerakan peristaltik tetapi karena sel

penggantinya tidak elastis maka akan timbul kekakuan yang pada akhirnya

menimbulkan rasa nyeri. Metaplasia ini juga menyebabkan hilangnya sel mukosa

pada lapisan lambung, sehingga akan menyebabkan kerusakan pembuluh darah

lapisan mukosa. Kerusakan pembuluh darah ini akan menimbulkan

perdarahan.

2.5 Komplikasi2.5.1 Gastritis Akut

Page 9: BAB 1 PENDAHULUAN 1.1Latar Belakangdocshare02.docshare.tips/files/26277/262778045.pdf · 2017. 1. 6. · BAB 1 PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Gastritis adalah peradangan pada lapisan

9

1) Perdarahan saluran cerna bagian atas,yang merupakan kedaruratan

medis,terkadang perdarahan yang terjadi cukup banyak sehingga dapat

menyebabkan kematian.2) Ulkus,jika prosesnya hebat.3) Gangguan cairan dan elektrolit pada kondisi muntah hebat.

2.5.2 Gastritis Kronik1) Anemia pernisiosa2) Ulkus peptikum3) Keganasan lambung

2.6 Pemeriksaan Penunjang1) Endoskopi, khususnya gastroduodenoskopi. Hasil pemeriksaan akan

ditemukan gambaran mukosa sembab, merah, mudah berdarah atau

terdapat perdarahan spontan, erosi mukosa yang bervariasi.2) EGD (Esofagogastriduodenoskopi) = tes diagnostik kunci untuk

perdarahanGI atas, dilakukan untuk melihat sisi perdarahan / derajat ulkus

jaringan /cedera.3) Analisa gaster = dapat dilakukan untuk menentukan adanya darah,

mengkajiaktivitas sekretori mukosa gaster, contoh peningkatan asam

hidroklorik dan pembentukan asam nokturnal penyebab ulkus duodenal.

Penurunan atau jumlah normal diduga ulkus gaster, dipersekresi berat

dan asiditas menunjukkan sindrom Zollinger- Ellison.4) Angiografi = vaskularisasi GI dapat dilihat bila endoskopi tidak dapat

disimpulkan atau tidak dapat dilakukan. Menunjukkan sirkulasi kolatera

dan kemungkinan isi perdarahan.5) Amilase serum = meningkat dengan ulkus duodenal, kadar rendah diduga

gastritis.2.7 Penatalaksanaan Medis

Pengobatan gastritis meliputi (Soeparman, 1999, hal : 96) :

1) Mengatasi kedaruratan medis yang terjadi.2) Mengatasi atau menghindari penyebab apabila dapat dijumpai.3) Pemberian obat-obat antasid atau obat-obat ulkus lambung yang lain.2.7.1 Gastritis Akut1) Instruksikan pasien untuk menghindari minuman beralkohol.2) Bila pasien mampu makan melalui mulut diet mengandung gizi

dianjurkan.3) Bila gejala menetap, cairan perlu diberikan secara parenteral.4) Bila perdarahan terjadi, lakukan penatalaksanaan untuk hemoragi saluran

gastromfestinale. Untuk menetralisir asam gunakan antasida umum.

Page 10: BAB 1 PENDAHULUAN 1.1Latar Belakangdocshare02.docshare.tips/files/26277/262778045.pdf · 2017. 1. 6. · BAB 1 PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Gastritis adalah peradangan pada lapisan

10

5) Pembedahan darurat mungkin diperlukan untuk mengangkat gangren atau

perforasi.2.7.2 Gastritis Kronik1) Dapat diatasi dengan memodifikasi diet pasien, diet makan lunak

diberikansedikit tapi lebih sering.2) Mengurangi stres.3) H. Pylori diatasi dengan antiobiotik (seperti tetraciklin ¼, amoxillin).4) Bila terjadi penurunan Hb kurang dari normal, kolaborasi dalam

perencanaan pemberian transfusi darah.2.8 Pengertian NyeriMenurut beberapa tokoh dan sumber, ada beberapa pengertian nyeri,

diantaranya adalah :1) Nyeri adalah suatu keadaan individu mengalami dan melaporkan adanya

rasa tidak nyaman yang berat atau perasaan tidak menyenangkan (Diagnosa

Keperawatan edisi 8, Lynda Juall.1998).2) Nyeri adalah pengalaman sensori serta emosi yang tidak menyenangkan dan

meningkatkan akibat adanya kerusakan jaringan yang aktual atau potensial

(Judith M. Wilkinson, 2002).3) Nyeri didefinisikan sebagai suatu keadaan individu yang mempengaruhi

seseorang dan ekstensinya diketahui bila seseorang pernah mengalaminya

(Tansuri, 2007).4) Nyeri merupakan suatu mekaniskme produksi bagi tubuh, timbul ketika

jaringan jaringan sedang dirusak dan menyebabkan individu tersebut

bereaksi untuk menghilangkan rangsangan nyeri (Arthur C. Curton, 1983).5) Nyeri adalah sensori subejtif dan emosional yang tidak menyenangkan yang

didapat terkait dengan kerusakan jaringan aktual maupun potensial atau

menggambarkan kondisi terjadinya kerusakan (International Association

For Study of Pain). 2.9 TujuanTujuan dilakukannya manajemen nyeri diantaranya adalah :

1) Mengurangi intensitas dan durasi keluhan nyeri yang dirasakan oleh pasien.2) Menurunkan kemungkinan berubahnya nyeri akut menjadi gejala nyeri

kronis yang persisten.3) Mengurangi penderitaan dan ketidakmampuan akibat nyeri.4) Meminimalkan reaksi tak diinginkan atau intoleransi terhadap terapi nyeri.5) Meningkatkan kualitas hidup pasien dan mengoptimalkan kemampuan

pasien untuk menjalankan aktivitas sehari-hari.2.10 Indikasi

Page 11: BAB 1 PENDAHULUAN 1.1Latar Belakangdocshare02.docshare.tips/files/26277/262778045.pdf · 2017. 1. 6. · BAB 1 PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Gastritis adalah peradangan pada lapisan

11

Indikasi pelaksanaan manajemen nyeri ini adalah kepada seluruh pasien

yang mengeluh nyeri yang disebabkan oleh penyakit-penyakit tertentu yang

menimbutkan efek nyeri dan ketidaknyamanan pada pasien.

2.11 Tindakan Keperawatan

Beberapa tindakan keperawatan mandiri yang dapat dilakukan untuk

mengurangi nyeri yang dialami oleh pasien, yaitu :

1) Mengurangi atau menghilangkan faktor yang dapat meningkatkan nyeri,

misalnya ketidakpercayaan, kelelahan dan kebosanan.a. Ketidakpercayaan

Pertama-tama sampaikan kepada pasien bahwa anda mengakui rasa

nyeri yang dideritanya kemudian anda menjelaskan pada pasien bahwa

anda akan mengkaji rasa nyeri pasien untuk lebih memahami tentang

nyerinya, bukan untuk memastikan bahwa rasa nyeri tersebut benar-benar

dirasakan oleh pasien.

b. Kelelahan atau keletihan

Yang pertama dilakukan adalah menentukan penyebab keletihan,

misalnya karena sedatif, analgesik, atau karena gangguan pola istirahat dan

tidur. Kemudian, kembangkan pola aktivitas yang memberikan waktu

istirahat yang cukup pada pasien.

c. Kebosanan atau kehidupan yang monoton

Hal yang dapat dilakukan adalah dengan memberikan metode distraksi

atau pengalihan perhatian yang bersifat terapeutik, misalnya dengan

bernapas secara berirama, memijat area yang sakit dengan pelan,

mendengarkan musik atau membayangkan hal-hal yang menyenangkan,

dll.

2) Menggunakan berbagai metode pereda nyeri yang non-invasif untuk

memodifikasi nyeri yang dialami.a. Metode pengalihan perhatian, misalnya dengan mendengarkan musik,

menonton televisi, membaca buku atau majalah, berbincang dengan

orang lain.b. Metode relaksasi, misalnya dengan menganjurkan pasien untuk

mengambil napas dalam sehingga paru-paru terisi penuh,

Page 12: BAB 1 PENDAHULUAN 1.1Latar Belakangdocshare02.docshare.tips/files/26277/262778045.pdf · 2017. 1. 6. · BAB 1 PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Gastritis adalah peradangan pada lapisan

12

menghembuskan napas secara perlahan serta melepaskan otot-otot

tangan, kaki, perut dan punggung.c. Menstimulasi kulit, misalnya dengan aplikasi panas atau dingin,

menggosok daerah nyeri dengan lembut, serta menggosok pada daerah

punggung.3) Memberikan pereda nyeri berupa obat analgesik sesuai dengan program

yang ditentukan. Obat analgesik berfungsi untuk menghalangi stimulus

agar terjaid perubahan persepsi terhadap nyeri, sehingga nyeri yang

dirasakan dapat berkurang atau hilang.2.12 Efek SampingNyeri yang timbul dan dirasakan oleh pasien dapat menimbulkan beberapa

efek samping tertentu, yaitu :1) Stimulasi simpatik (nyeri ringan, moderat, superficial)

a. Dilatasi saluran bronkial dan peningkatan respirasi rateb. Peningkatan heart ratec. Peningkatan kekuatan otot

2) Stimulus parasimpatik (nyeri berat dan dalam)a. Wajah tampak pucatb. Otot menjadi mengerasc. Adanya penurunan heart rate d. Napas cepat dan ireguler

3) Respon perilaku terhadap nyeria. Pernyataan verbal (mengaduh, menangis, sesak napas, dan

mendengkur)b. Ekspresi wajah (meringis, menggeletukkan gigi, menggigit bibir)c. Gerakan tubuh (gelisah, imobilisasi, ketegangan otot, peningkatan

gerakan jari dan tangan)2.13 Komplikasi

Nyeri yang tidak tertangani dapat menyebabkan beberapa komplikasi,

diantaranya adalah :

1) Kejang2) Masalah mobilisasi3) Hipertensi4) Hipovolemik5) Hipertermia

2.14 Pemeriksaan Penunjang1) USG (Ultrasonografi) : sebagai data yang menunjang apabila ditemukan

nyeri tekan abdomen.2) Foto Rontgen : untuk mengetahui adanya tulang atau organ dalam yang

abnormal.3) Pemeriksaan Laboratorium : untuk menunjang pemeriksaan lain.

Page 13: BAB 1 PENDAHULUAN 1.1Latar Belakangdocshare02.docshare.tips/files/26277/262778045.pdf · 2017. 1. 6. · BAB 1 PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Gastritis adalah peradangan pada lapisan

13

4) CT-scan : untuk mengetahui adanya pembuluh darah yang pecah di otak.

Manajemen Keperawatan Kebutuhan Dasar Manusia : Manajemen Nyeri

2.15 Pengkajian2.9.1 Nyeri akut : perasaan klien, mengkaji keparahan dan kualitas nyeri,

menetapkan respon fisiologis klien terhadap nyeri dan lokasi nyeri.2.9.2 Nyeri kronis : difokuskan pada perilaku afektif dan kognitif :

a. Pernyataan pasien tentang keluhan nyeri sebagai penentu ada

tidaknya nyeri.b. Pengkajian status nyeri dengan PQRST

P (provocate) :pencetus nyeri : misalnya terasa setelah kelelahan,

udara dinginQ (quality) :kualitas nyeri : seperti ditusuk-tusuk, digigit semut

atau seperti dipukul-pukulR (region) :lokasi nyeri : misalnya pada ulu hatiS (scale) :skala nyeri ( 1-3 = ringan, 4-6 = sedang, 7-9 =

berat, 10 = sangat berat )T (time) :waktu saat nyeri yang dirasakan timbul ( pagi,

siang, malam ), lamanya nyeri tersebut.2.9.3 Respon fisiologis :

Simpatik : frekuensi napas meningkatParasimpatik : pasien tampak pucat, adanya ketegangan otot,

penurunan denyut jantung, mual dan muntah, lemah dan mudah lelah,

perilaku dan afektif.2.16 Diagnosa Keperawatan

1) Nyeri akut berhubungan dengan cidera fisik2) Gangguan pola tidur berhubungan dengan ketidaknyaman fisik3) Nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan intake kurang

2.17 Intervensi

Diagnosa 1 : Nyeri akut berhubungan dengan cidera fisik

Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam,masalah nyeri

teratasi dengan kriteria hasil :

adanya penurunan intensitas nyeri ketidaknayaman akibat nyeri berkurang tidak menunjukan tanda-tanda fisik dan perilaku dalam nyeri akut

Intervensi :

1) Kaji keluhan nyeri

Page 14: BAB 1 PENDAHULUAN 1.1Latar Belakangdocshare02.docshare.tips/files/26277/262778045.pdf · 2017. 1. 6. · BAB 1 PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Gastritis adalah peradangan pada lapisan

14

Rasional : mengetahui daerah nyeri,kualitas,kapan nyeri dirasakan,faktor

pencetus,berat ringannya nyeri yang dirasakan.

2) Ajarkan teknik relaksasi kepada pasien

Rasional : untuk mengajarkan pasien apa bila nyeri timbul

3) Berikan analgetik sesuai program

Rasional : untuk mengurangi rasa nyeri

4) Observasi TTV

Rasional : untuk mengetahui keadaan umum pasien.

Diagnosa 2 : Gangguan pola tidur berhubungan dengan ketidaknyaman fisik

Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam,kebutuhan

tidur tercukupi dengan kriteria hasil sebagai berikut :

Kebutuhan tidur tercukupi Pasien tampak segar Tidak sering terbangun pada saat tidur

Intervensi :

1) Kaji pola tidur pasienRasional : untuk mengetahui kebutuhan tidur pasien setiap hari

2) Ciptakan lingkungan nyaman dan tenangRasional : mencegah terjadinya kebisingan yang dapat

mengganggu kenyamanan pasien3) Batasi pengunjung

Rasional : agar pasien lebih nyaman dan dapat tidur dengan

nyenyak.

Diagnosa 3 : Nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan intake kurang

Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam,kebutuhan

nutrisi pasien tercukupi dengan kriteria hasil sebagai berikut :

Nafsu makan bertambah Pasien tampak lemas

Intervensi :

1) Kaji nutrisi pasienRasional : untuk mengetahui kebutuhan nutrisi pasien

2) Jelaskan kepada pasien tentang pentingnya nutrisi tubuhRasional : membantu pasien dalam memperluas pengetahuan

tentang nutrisi3) Kolaborasi dengan ahli gizi

Rasional : untuk mengetahui gizi yang seimbang

Page 15: BAB 1 PENDAHULUAN 1.1Latar Belakangdocshare02.docshare.tips/files/26277/262778045.pdf · 2017. 1. 6. · BAB 1 PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Gastritis adalah peradangan pada lapisan

15

2.18 Implementasi

Implementasi keperawatan adalah pengelolaan dan perwujudan dari rencana

keperawatan yang telah disusun pada tahap perencanaan (Setiadi, 2012: 53).

Dalam melaksanakan tindakan perawatan, selain melaksanakannya secara

mandiri, harus adanya kerja sama dengan tim kesehatan lainnya. Implementasi

merupakan realisasi rencana tindakan untuk mencapai tujuan yang telah

ditetapkan dan menilai data yang baru. Implementasi tindakan dibedakan menjadi

tiga kategori yaitu: independent (mandiri), interdependent (bekerja sama dengan

tim kesehatan lainnya: dokter, bidan, tenaga analis, ahli gizi, apoteker, ahli

kesehatan gigi, fisioterapi dan lainnya) dan dependent (bekerja sesuai instruksi

atau delegasi tugas dari dokter). Perawat juga harus selalu mengingat prinsip 6S

setiap melakukan tindakan, yaitu senyum, salam, sapa, sopan santun, sabar dan

syukur. Selain itu, dalam memberikan pelayanan, perawat harus melaksankannnya

dengan displin, inovatif (perawat harus berwawasan luas dan harus mampu

menyesuaikan diri dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi),

rasional, integrated (perawat harus mampu bekerja sama dengan sesama profesi,

tim kesehatan yang lain, pasien, keluarga pasien berdasarkan azas kemitraan),

mandiri, perawat harus yakin dan percaya akan kemampuannya dan bertindak

dengan sikap optimis bahwa asuhan keperawatan yang diberikan akan berhasil

(Zaidin, 2003: 84).

Hal-hal yang harus diperhatikan ketika melakukan implementasi adalah

intervensi dilaksanakan sesuai dengan rencana setelah dilakukan validasi,

penguasaan keterampilan interpersonal, intelektual dan teknikal, intervensi harus

dilakukan dengan cermat dan efisien pada situasi yang tepat, keamanan fisik dan

psikologis dilindungi dan dokumentasi keperawatan berupa pencatatan dan

pelaporan (Gaffar, 2003: 50).

2.19 Evaluasi

Tahap evaluasi adalah perbandingan yang sistematis dan terencana tentang

kesehatan klien dengan tujuan yang telah ditetapkan, dilakukan dengan cara

berkesinambungan dengan melibatkan klien, keluarga, dan tenaga kesehatan

lainnya. Tujuan evaluasi adalah untuk melihat kemampuan klien dalam mencapai

Page 16: BAB 1 PENDAHULUAN 1.1Latar Belakangdocshare02.docshare.tips/files/26277/262778045.pdf · 2017. 1. 6. · BAB 1 PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Gastritis adalah peradangan pada lapisan

16

tujuan yang disesuaikan denagn criteria hasil pada tahap perencanaan. Pada tahap

evaluasi ini terdiri dari 2 kegiatan yaitu (Setiadi, 2012: 57).

2.19.1 Evaluasi formatif

Menyatakan evaluasi yang dilakukan pada saat memberikan intervensi

dengan respon segera. Evaluasi jenis ini dikerjakan dalam bentuk pengisian

format catatn perkembangan denagn berorientasi kepada masalah yang dialami

klien. Format yang dipakai adalah SOAP yaitu S: subjektif ddalah perkembangan

keadaan yang dirasakan klien, dikeluhkan, dan dikemukakan klien; O: objektif

adalah perkembangan yang dapat diamati dan diukur oleh perawat atau tim

kesehatan lain; A: analisis yaitu penilaian dari kedua jenis data apakah

berkembang ke arah perbaikan atau kemunduran; P: perencanaan berdasarkan

hasil analisis yang berisi melanjutkan perencanaan sebelumnya apabila keadaan

atau masalah belum teratasi.

2.19.2 Evaluasi sumatif

Merupakan rekapitulasi dari hasil obsevasi dan analisis status pasien pada

waktu tertentu berdasarkan tujuan yang direncanakan pada tahap perencanaan.

Evaluasi ini dikerjakan dengan cara membandingkan antara tujuan yang akan

dicapai. Format yang dipakai adalah format SOAPIER yaitu S: subjektif ddalah

perkembangan keadaan yang dirasakan klien, dikeluhkan, dan dikemukakan klien;

O: objektif adalah perkembangan yang dapat diamati dan diukur oleh perawat atau

tim kesehatan lain; A: analisis yaitu penilaian dari kedua jenis data apakah

berkembang ke arah perbaikan atau kemunduran; P: perencanaan berdasarkan

hasil analisis yang berisi melanjutkan perencanaan sebelumnya apabila keadaan

atau masalah belum teratasi; I: implementasi yaitu tindakan yang dilakukan

berdasarkan rencana; E: evaluasi yaitu penilaian tentang sejauh mana rencana

tindakan dan evaluasi telah dilaksanakan dan sejauh mana masalah klien teratasi;

R: reassesment yaitu bila hasil evaluasi menunjukkan masalah belum teratasi,

pengkajian ulang perlu dilakukan kembali melalui proses pengumpulan data

subjektif, objektif dan proses analisisnya.

Hasil yang diharapkan setelah dilakukan tindakan keperawatan dalam

mengatasi nyeri adalah :

Page 17: BAB 1 PENDAHULUAN 1.1Latar Belakangdocshare02.docshare.tips/files/26277/262778045.pdf · 2017. 1. 6. · BAB 1 PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Gastritis adalah peradangan pada lapisan

17

1) Klien melaporkan tidak ada keluhan nyeri atau rasa nyeri berkurang.2) Skala nyeri berkurang (1-3 = nyeri ringan, 4-6 = nyeri sedang, 7-9 = nyeri

berat, 10 = nyeri sangat berat).3) Kebutuhan istirahat dan tidur pasien dapat terpenuhi.4) Kebutuhan nutrisi pasien dapat terpenuhi dengan adekuat

Page 18: BAB 1 PENDAHULUAN 1.1Latar Belakangdocshare02.docshare.tips/files/26277/262778045.pdf · 2017. 1. 6. · BAB 1 PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Gastritis adalah peradangan pada lapisan

18

BAB 3

ASUHAN KEPERAWATAN

3.1 Tinjauan Kasus

Ny. S berumur 48 tahun datang ke Poli Klinik Penyakit Dalam RSUD Dr.

Doris Sylvanus pada tanggal 22 April 2014 untuk berobat. Pasien diantar

suaminya ke RSUD Doris Sylvanus dengan menggunakan sepeda motor dan

masuk ke Poli Klinik Penyakit Dalam pada jam 08.45 WIB.

Pasien mengatakan sejak tahun 2012 mengalami penyakit maag atau

gastritis. Selain itu, pasien juga mengatakan memiliki riwayat penyakit hipertensi

sejak berusia 40 tahun.

Pada saat pengkajian, pasien mengeluh sakit perut ±5 hari seperti ditusuk-

tusuk dan terasa panas pada daerah ulu hati, nyeri terasa hilang timbul pada saat

beraktivitas siang hari sampai sore hari. Selain itu, saat ditanya perawat tentang

penyebab sakitnya pasien mengatakan kurang mengetahui tentang penyakit yang

dialaminya.

Setelah dilakukan observasi, pasien tampak menahan nyerinya, lemah,

pucat, ekspresi wajah tampak menggit bibir. Terdapat nyeri tekan pada area ulu

hati. Pengukuran TTV. TD : 140/90 mmHg, N: 75x/menit, RR; 20x/menit, S: 36,7o

C.

3.2 Analisis Data

ASUHAN KEPERAWATAN POLI KLINIK

Page 19: BAB 1 PENDAHULUAN 1.1Latar Belakangdocshare02.docshare.tips/files/26277/262778045.pdf · 2017. 1. 6. · BAB 1 PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Gastritis adalah peradangan pada lapisan

19

Nama Mahasiswa : Meyria Sintani

NIM : 2012. C. 04a. 0314

Tanggal Praktik : 22 April 2014

Ruang : Poli Klinik Penyakit Dalam

3.2.1 Identias PasienNama Klien : Ny. SUmur : 48 tahunAgama : IslamPendidikan : SLTAPekerjaan : Ibu Rumah TanggaNo. Reg : 02.15.71Tanggal Periksa : 22 April 2014 , Jam 08.30 WIBDiagnosa Medis : Gastritis Akut

3.2.2 Analisis Data

No

.Data Masalah Etiologi

1

.

DS:Pasien mengatakan sakit perut ±5

hari seperti ditusuk-tusuk dan

terasa panas pada daerah ulu hati,

nyeri terasa hilang timbul pada

saat beraktivitas siang hari sampai

sore hari.

DO:- Pasien tampak menahan

nyeri- Pasien tampak menggigit

bibir- Pasien tampak lemah- Pasien tampak pucat- Nyeri tekan pada ulu hati- Skala nyeri 4 (nyeri

sedang)- TTV

TD : 140/90

mmHgN : 75x/menitRR : 20x/menit

Gangguan rasa

nyaman : nyeri

Berbagai faktor

pencetus

Iritasi sel epitel gaster

Produksi HCl

meningkat

Respon lambung

vasodilatasi mukosa

Produksi HCl

meningkat

Iritasi Lambung

Nyeri

Page 20: BAB 1 PENDAHULUAN 1.1Latar Belakangdocshare02.docshare.tips/files/26277/262778045.pdf · 2017. 1. 6. · BAB 1 PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Gastritis adalah peradangan pada lapisan

20

S : 36,7o C

2

.

DS :Pasien mengatakan ia kurang

mengetahui tentang penyakit yang

dialaminya.

DO :- Pasien tidak mengetahui

penyebab penyakit yang

dia alami

Defisit

pengetahuan

Berbagai faktor yang

menyebabkan

kurangnya infomasi :

pendidikan, hambatan

komunikasi,

kurangnya interaksi

dengan orang lain,

dsb

Defisit Informasi

3.3 Diagnosa Keperawatan1) Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan adanya iritasi lambung

yang ditandai dengan pasien mengatakan “saya mengalami sakit perut

selama ±5 hari seperti ditusuk-tusuk dan terasa panas pada daerah ulu hati,

nyeri terasa hilang timbul pada saat beraktivitas siang hari sampai sore

hari”. Pasien tampak menahan nyeri, pasien tampak lemah, pasien tampak

pucat, skala nyeri 4 (nyeri sedang), TTV : TD=140/90 mmHg,

N=75x/menit, RR=20x/menit, S=36,7o C.2) Defisit pengetahuan berhubungan dengan kurangnya infomasi

Page 21: BAB 1 PENDAHULUAN 1.1Latar Belakangdocshare02.docshare.tips/files/26277/262778045.pdf · 2017. 1. 6. · BAB 1 PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Gastritis adalah peradangan pada lapisan

21

3.4 Intervensi Keperawatan

No.Diagnosa

Kep.

Tujuandan

Kriteria HasilIntervensi Rasional

1. Setelah dilakukan tindakan

keperawatan selama 1 x 20

menit, diharapkan nyeri

dapat teratasi.

Kriteria Hasil :

- Pasien mampu

menerapkan teknik

relaksasi- Skala nyeri 2-3- Pasien tampak rileks

1. Jelaskan pada pasien tentang penyebab

nyeri yang di alami.2. Gunakan komunikasi terapeutik saat

berbicara dengan pasien.3. Ajarkan pasien teknik relaksasi napas

dalam.4. Kolaborasi dalam pemberian obat dan

anjurkan pasien untuk minum obat tepat

waktu dan jelaskan pada pasien tentang

penggunaan obat.5. Menganjurkan pasien untuk kontrol

kembali ke Poliklinik Penyakit Dalam

RSUD Dr. Doris Sylvanus untuk

mengetahui perkembangan pasien.

1. Menambah informasi kepada pasien

tentang penyebab nyeri yang pasien

alami sehingga pasien mengerti dan

menjauhi faktor apa saja yang dapat

memicu nyeri timbul.2. Komunikasi terapeutik berfungsi untuk

mendorong dan mengajarkan kerja sama

antara perawat dan pasien melalui

hubungan perawat dan pasien. Perawat

berusaha mengungkap perasaan,

mengidentifikasi dan mengkaji masalah

serta mengevaluasi tindakan yang

dilakukan dalam perawatan.3. Teknik relaksasi napas dalam dapat

mengurangi rasa nyeri dan membantu

pasien untuk rileks.4. Obat-obatan dapat membantu proses

Page 22: BAB 1 PENDAHULUAN 1.1Latar Belakangdocshare02.docshare.tips/files/26277/262778045.pdf · 2017. 1. 6. · BAB 1 PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Gastritis adalah peradangan pada lapisan

22

penyembuhan penyakit pasien.5. Untuk mengetahui keefektifan obat serta

mengetahui perkembangan pasien

selanjutnya.2. Setelah dilakukan tindakan

keperawatan selama 1 x 20

menit, diharapkan informasi

yang diberikan dapat

dimengerti pasien.

Kriteria Hasil :

- Pasien dapat

menyebutkan

pengertian nyeri- Pasien dapat

menyebutkan macam-

macam penyebab nyeri- Pasien dapat

menyebutkan beberapa

tanda dan gejala nyeri- Pasien dapat

1. Kaji tingkat pengetahuan pasien2. Berikan penkes kepada pasien tentang

Manajemen Nyeri3. Ajak pasien untuk berinterasi dengan

perawat selama penyuluhan4. Dukung pasien apabila terdapat opini

dengan cara yang tepat5. Evaluasi hasil dari pelaksanaan penkes

yang telah diberikan

1. Sebagai dasar penetapan intervensi

selanajutnya.2. Untuk menambah informasi

pengetahuan kepada pasien dengan

benar.3. Menjalin hubungan interaksi yang baik

antara pasien dan perawat.4. Membantu mengembangkan pola pikir

dan mengarahkannya ke arah yang

benar.5. Mengetahui keefektifan penyampaian

informasi dan kemampuan pasien

menerima informasi yang diberikan.

Page 23: BAB 1 PENDAHULUAN 1.1Latar Belakangdocshare02.docshare.tips/files/26277/262778045.pdf · 2017. 1. 6. · BAB 1 PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Gastritis adalah peradangan pada lapisan

23

mempraktikkan salah

satu cara untuk

mengurangi nyeri yang

sudah diajarkan

perawat.

Page 24: BAB 1 PENDAHULUAN 1.1Latar Belakangdocshare02.docshare.tips/files/26277/262778045.pdf · 2017. 1. 6. · BAB 1 PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Gastritis adalah peradangan pada lapisan

24

3.5 Implementasi dan Evaluasi

No.Diagnosa Kep.

Hari,Tanggal

JamImplementasi Evaluasi

TandaTanganPerawa

t1 Selasa, 22

April 2014

09.00 WIB1. Menjelaskan pada pasien tentang penyebab

nyeri yang di alami.Penyebab nyeri yang Ny.S alami dapat

dipengaruhi oleh konsumsi makanan dan

minuman seperti kopi, makanan yang pedas,

makanan dan minuman yang asam, juga dapat

disebabkan oleh pola makan yang tidak teratur.

Makanan dan minuman tersebut dapat

meningkatkan produksi asam lambung

sehingga apabila tidak di netralkan oleh

makanan lain dapat membuat lambung luka

dan terasa sakit.2. Menggunakan komunikasi terapeutik saat

berbicara dengan pasien.3. Mengajarkan pasien teknik relaksasi napas

S :

Pasien mengatakan sering mengkonsumsi

kopi dan jam makan pagi, siang dan malam

kurang teratur.

O :

- Pasien dapat mempraktikkan teknik

relaksasi dengan napas dalam.- Skala nyeri : 3 (nyeri ringan)- Pasien tampak cukup rileks- Pasien tampak mengerti tentang

apa yang disampaikan perawat

A :

Meyria

Page 25: BAB 1 PENDAHULUAN 1.1Latar Belakangdocshare02.docshare.tips/files/26277/262778045.pdf · 2017. 1. 6. · BAB 1 PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Gastritis adalah peradangan pada lapisan

25

09.25 WIB

dalam.4. Berkolaborasi dalam pemberian obat dan

menganjurkan pasien untuk minum obat tepat

waktu dan jelaskan pada pasien tentang

penggunaan obat.- Sukralfat syr 3 x 1c

Obat ini berfungsi untuk

menurunkan asam lambung. Obat ini dapat

dimimun dalam keadaan perut kosong, 1

jam sebelum makan atau 2 jam setelah

makan pada pagi, siang dan sebelum tidur

malam hari sebanyak 1 sendok takaran yang

tersedia.- Amlodipine 10 mg 0-0-1

Obat ini berfungsi untuk

menurunkan tekanan darah supaya dapat

kembali normal. Obat ini dapat diminum

satu kali sehari pada malam hari sehabis

makan atau pada saat sebelum tidur. 5. Menganjurkan pasien untuk kontrol kembali ke

Poliklinik Penyakit Dalam RSUD Dr. Doris

Masalah teratasi sebagian

P :

Lanjutkan intervensi

Observasi keadaan keadaan pasien

pada kontrol berikutnya Anjurkan pasien makan tepat

waktu Anjurkan pasien untuk mengurangi

konsumsi kopi

Page 26: BAB 1 PENDAHULUAN 1.1Latar Belakangdocshare02.docshare.tips/files/26277/262778045.pdf · 2017. 1. 6. · BAB 1 PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Gastritis adalah peradangan pada lapisan

26

09.30 WIB

Sylvanus untuk mengetahui perkembangan

pasien.2 Selasa, 22

April 2014

09.10 WIB

09.30 WIB

1. Memberikan penkes kepada pasien tentang

Manajemen Nyeri : pengertian, penyebab,

tanda dan gejala, dan penatalaksaan.2. Mengajak pasien untuk berinterasi dengan

perawat selama penyuluhan3. Mendukung pasien apabila terdapat opini

dengan cara yang tepat4. Mengevaluasi hasil dari pelaksanaan penkes

yang telah diberikan

S :

Pasien mengatakan nyeri adalah suatu

perasaan sakit yang dirasakan seseorang.

Pasien mengatakan penyebab nyeri yang

dirasakan adalah karena pasien sering

mengkonsumsi kopi yang bisa membuat

lambung terluka karena asam lambung

yang meningkat dan makan tidak tepat

waktu.

Pasien mengatakan tanda dan gejala nyeri

adalah dari ekspresi wajah yang kesakitan,

menggigit bibir dan menyentuh bagian

yang sakit.

Pasien mengatakan cata mengurangi nyeri

dapat menggunakan menggunakan cara

Meyria

Page 27: BAB 1 PENDAHULUAN 1.1Latar Belakangdocshare02.docshare.tips/files/26277/262778045.pdf · 2017. 1. 6. · BAB 1 PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Gastritis adalah peradangan pada lapisan

27

menarik napas dalam, ngobrol dengan

orang lain, dll

O :

- Pasien dapat mempraktikkan salah

satu metode dalam manajemen

nyeri yaitu dengan menarik napas

dalam.- Pasien dapat menjelaskan

pengertian, penyebab, dan

penatalaksanaan manajemen nyeri

dengan cukup baik.

A :

Masalah teratasi

P :

Intervensi dihentikan

Page 28: BAB 1 PENDAHULUAN 1.1Latar Belakangdocshare02.docshare.tips/files/26277/262778045.pdf · 2017. 1. 6. · BAB 1 PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Gastritis adalah peradangan pada lapisan

28

BAB 4

PEMBAHASAN

Pelaksanaan asuhan keperawatan mengacu pada konsep dan teori yang

sudah ada dan teruji. Dalam BAB ini penulis mencoba membahas antara konsep

dan kasus yang ada, faktor penghambat dan faktor pendukung dalam pelaksanaan

proses asuhan keperawatan yang telah dilaksanankan pada Selasa tanggal 22 April

2014 pada Ny. S dengan Gastritis di Poliklinik Penyakit Dalam RSUD dr. Doris

Sylvanus Palangka Raya.

4.1 PengkajianBerdasarkan pengkajian pada Ny. S yang sudah dilakukan pada hari Selasa,

22 April 2014 didapatkan keluhan utama Ny. S yaitu pasien mengatakan sejak

tahun 2012 mengalami penyakit maag atau gastritis. Selain itu, pasien juga

mengatakan memiliki riwayat penyakit hipertensi sejak berusia 40 tahun. pasien

mengeluh sakit perut ±5 hari seperti ditusuk-tusuk dan terasa panas pada daerah

ulu hati, nyeri terasa hilang timbul pada saat beraktivitas siang hari sampai sore

hari. Pasien juga mengatakan sering mengkonsumsi kopi dan jam makan pagi,

siang dan malam kurang teratur. Selain itu, saat ditanya perawat tentang penyebab sakitnya pasien

mengatakan kurang mengetahui tentang penyakit yang dialaminya. Pasien juga

tidak mengetahui bagaimana cara mengurangi nyeri yang dialaminya.Setelah dilakukan observasi, pasien tampak menahan nyerinya, lemah,

pucat, ekspresi wajah tampak menggit bibir. Saat di lakukan pemeriksaan oleh

perawat, terdapat nyeri tekan pada area ulu hati. Pengukuran TTV. TD : 140/90

mmHg, N: 75x/menit, RR; 20x/menit, S: 36,7o C.

4.2 Diagnosa Keperawatan

Berdasarkan hasil pengkajian, diagnosa yang diangkat oleh penulis dalam

asuhan keperawatan Ny. S dengan gastritis akut di Poli Klinik Penyakit dalam

yaitu :

4.2.1 Diagnosa Keperawatan Pertama

Page 29: BAB 1 PENDAHULUAN 1.1Latar Belakangdocshare02.docshare.tips/files/26277/262778045.pdf · 2017. 1. 6. · BAB 1 PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Gastritis adalah peradangan pada lapisan

29

Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan adanya iritasi lambung

yang ditandai dengan pasien mengatakan “saya mengalami sakit perut selama ±5

hari seperti ditusuk-tusuk dan terasa panas pada daerah ulu hati, nyeri terasa

hilang timbul pada saat beraktivitas siang hari sampai sore hari”. Pasien tampak

menahan nyeri, pasien tampak lemah, pasien tampak pucat, skala nyeri 4 (nyeri

sedang), TTV : TD=140/90 mmHg, N=75x/menit, RR=20x/menit, S=36,7o C.Diagnosa ini merupakan diagnosa prioritas pertama karena melihat kondisi

pasien yang mengeluhkan nyeri dan menyebabkan pasien tidak dapat melakukan

pekerjaannya secara maksimal. Diagnosa ini juga merupakan suatu masalah yang aktual karena sedang

terjadi pada pasien dan harus segera diatasi.

4.2.2 Diagnosa Keperawatan Kedua

Defisit pengetahuan berhubungan dengan kurangnya infomasi, ditandai

dengan pasien mengatakan pasien mengatakan ia kurang mengetahui tentang

penyakit yang dialaminya, pasien juga tidak mengetahui penyebab penyakit yang

dia alami.

Diagnosa ini merupakan diagnosa prioritas kedua karena mendengar

keluhan pasien dan terjadi akibat kurangnya pengetahuan pasien tentang penyakit

yang pasien alami, sehingga pasien sering lalai dalam penanganan penyakitnya.

Pasien juga kurang mengetahui tentang penyebab nyeri yang timbul.

4.3 IntervensiUpaya yang dilakukan dalam mengatasi masalah keperawatan yang dialami

oleh Ny. S adalah dibuatnya tujuan, kriteria hasil, serta rasional tindakan dari

setiap intervensi pada diagnosa yang telah ditegakkan.

4.3.1 Intervensi Diagnosa PertamaGangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan adanya iritasi lambung

yang ditandai dengan pasien mengatakan “saya mengalami sakit perut selama ±5

hari seperti ditusuk-tusuk dan terasa panas pada daerah ulu hati, nyeri terasa

hilang timbul pada saat beraktivitas siang hari sampai sore hari”. Pasien tampak

menahan nyeri, pasien tampak lemah, pasien tampak pucat, skala nyeri 4 (nyeri

sedang), TTV : TD=140/90 mmHg, N=75x/menit, RR=20x/menit, S=36,7o C.

Tujuan tindakan pada diagnosa ini adalah setelah dilakukan tindakan keperawatan

Page 30: BAB 1 PENDAHULUAN 1.1Latar Belakangdocshare02.docshare.tips/files/26277/262778045.pdf · 2017. 1. 6. · BAB 1 PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Gastritis adalah peradangan pada lapisan

30

selama 1 x 20 menit, diharapkan nyeri dapat teratasi dengan kriteria hasil pasien

mampu menerapkan teknik relaksasi, skala nyeri 2-3, pasien tampak rileks.Tindakan keperawatan yang dilakukan pada diagnosa ini yaitu antara lain

seperti jelaskan pada pasien tentang penyebab nyeri yang di alami dengan

rasionalnya menambah informasi kepada pasien tentang penyebab nyeri yang

pasien alami sehingga pasien mengerti dan menjauhi faktor apa saja yang dapat

memicu nyeri timbul, gunakan komunikasi terapeutik saat berbicara dengan

pasien dengan rasionalnya komunikasi terapeutik berfungsi untuk mendorong dan

mengajarkan kerja sama antara perawat dan pasien melalui hubungan perawat dan

pasien, perawat berusaha mengungkap perasaan, mengidentifikasi dan mengkaji

masalah serta mengevaluasi tindakan yang dilakukan dalam perawatan, ajarkan

pasien teknik relaksasi napas dalam dengan rasionalnya teknik relaksasi napas

dalam dapat mengurangi rasa nyeri dan membantu pasien untuk rileks, kolaborasi

dalam pemberian obat dan anjurkan pasien untuk minum obat tepat waktu dan

jelaskan pada pasien tentang penggunaan obat dengan rasionalnya obat-obatan

dapat membantu proses penyembuhan penyakit pasien, menganjurkan pasien

untuk kontrol kembali ke Poliklinik Penyakit Dalam RSUD Dr. Doris Sylvanus

untuk mengetahui perkembangan pasien dengan rasionalnya untuk mengetahui

keefektifan obat serta mengetahui perkembangan pasien selanjutnya.

4.3.2 Intervensi Diagnosa Kedua

Defisit pengetahuan berhubungan dengan kurangnya infomasi. Tujuan

tindakan keperawatan pada diagnosa ini adalah setelah dilakukan tindakan

keperawatan selama 1 x 20 menit, diharapkan informasi yang diberikan dapat

dimengerti pasien dengan kriteria hasil pasien dapat menyebutkan pengertian

nyeri, pasien dapat menyebutkan macam-macam penyebab nyeri, pasien dapat

menyebutkan beberapa tanda dan gejala nyeri, pasien dapat mempraktikkan salah

satu cara untuk mengurangi nyeri yang sudah diajarkan perawat.

Tindakan keperawatan yang dilakukan pada diagnosa ini yaitu antara lain

seperti kaji tingkat pengetahuan pasien dengan rasional sebagai dasar penetapan

intervensi selanajutnya, berikan penkes kepada pasien tentang Manajemen Nyeri

dengan rasional untuk menambah informasi pengetahuan kepada pasien dengan

benar, ajak pasien untuk berinterasi dengan perawat selama penyuluhan dengan

Page 31: BAB 1 PENDAHULUAN 1.1Latar Belakangdocshare02.docshare.tips/files/26277/262778045.pdf · 2017. 1. 6. · BAB 1 PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Gastritis adalah peradangan pada lapisan

31

rasional menjalin hubungan interaksi yang baik antara pasien dan perawat,

dukung pasien apabila terdapat opini dengan cara yang tepat dengan rasional

membantu mengembangkan pola pikir dan mengarahkannya ke arah yang benar,

evaluasi hasil dari pelaksanaan penkes yang telah diberikan dengan rasional

mengetahui keefektifan penyampaian informasi dan kemampuan pasien menerima

informasi yang diberikan.

4.4 Implementasi

Pelaksanaan/implementasi keperawatan adalah tahap pada tindakan nyata

yang di lakukan perawat kepada pasien mengacu pada perencanaan/intervensi.

Pelaksanaan tindakan keperawatan penulis sesuai dengan tindakan berdasarkan

prioritas masalah yang di lakukan 1 x 20 menit. Penulis lebih mengutamakan hal

yang menjadi prioritas utama yaitu pelaksanaan pada gangguan rasa nyaman nyeri

berhubungan dengan adanya iritasi lambung yang ditandai dengan pasien

mengatakan “saya mengalami sakit perut selama ±5 hari seperti ditusuk-tusuk dan

terasa panas pada daerah ulu hati, nyeri terasa hilang timbul pada saat beraktivitas

siang hari sampai sore hari”. Pasien tampak menahan nyeri, pasien tampak lemah,

pasien tampak pucat, skala nyeri 4 (nyeri sedang), TTV : TD=140/90 mmHg,

N=75x/menit, RR=20x/menit, S=36,7o C.

Diagnosa keperawatan yang pertama penulis melakukan lima tindakan

keperawatan yaitu menjelaskan pada pasien tentang penyebab nyeri yang di alami.

Penyebab nyeri yang Ny.S alami dapat dipengaruhi oleh konsumsi makanan

dan minuman seperti kopi, makanan yang pedas, makanan dan minuman yang

asam, juga dapat disebabkan oleh pola makan yang tidak teratur. Makanan dan

minuman tersebut dapat meningkatkan produksi asam lambung sehingga apabila

tidak di netralkan oleh makanan lain dapat membuat lambung luka dan terasa

sakit. Menggunakan komunikasi terapeutik saat berbicara dengan pasien,

Mengajarkan pasien teknik relaksasi napas dalam, dan Berkolaborasi dalam

pemberian obat dan menganjurkan pasien untuk minum obat tepat waktu dan

jelaskan pada pasien tentang penggunaan obat Sukralfat syrup 3x1c dan

Amlodipine 10 mg 0-0-1.

Page 32: BAB 1 PENDAHULUAN 1.1Latar Belakangdocshare02.docshare.tips/files/26277/262778045.pdf · 2017. 1. 6. · BAB 1 PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Gastritis adalah peradangan pada lapisan

32

Pada diagnosa keperawatan yang kedua penulis melakukan empat tindakan

keperawatan diantaranya : memberikan penkes kepada pasien tentang Manajemen

Nyeri : pengertian, penyebab, tanda dan gejala, dan penatalaksaan, mengajak

pasien untuk berinterasi dengan perawat selama penyuluhan, mendukung pasien

apabila terdapat opini dengan cara yang tepat, dan mengevaluasi hasil dari

pelaksanaan penkes yang telah diberikan.

Faktor pendukung dalam pelaksanaan/implementasi adalah pasien dan

keluarga sangat kooperatif dalam setiap tindakan keperawatan yang di berikan.

Sedangkan yang menjadi faktor penghambat adalah keterbatasan penulis dalam

melakukan tindakan keperawatan dan waktu yang tersedia sangat sedikit sehingga

perawat harus dapat bertindak cepat dan tepat dalam melakukan tindakan

keperawatan.

4.5 Evaluasi

Pada kasus, evaluasi keperawatan dilakukan pada hari yang sama dengan

implementasi keperawatan. Evaluasi yang dilakukan menggunakan format SOAP

dan untuk pencapaiannya disesuaikan dengan tujuan dan kriteria hasil yang telah

disusun sebelumnya.

Evaluasi keperawatan yang pertama penulis mendapat hasil subjektif

“pasien mengatakan sering mengkonsumsi kopi dan jam makan pagi, siang dan

malam kurang teratur”. Data objektif pasien dapat mempraktikkan teknik relaksasi

dengan napas dalam, skala nyeri : 3 (nyeri ringan), pasien tampak cukup rileks,

Pasien tampak mengerti tentang apa yang disampaikan perawat. Sehingga dapat di

simpulkan masalah teratasi sebagian. Kemudian rencana intervensi kedepannya

adalah observasi keadaan keadaan pasien pada kontrol berikutnya, anjurkan

pasien makan tepat waktu, anjurkan pasien untuk mengurangi konsumsi kopi.

Evaluasi keperawatan yang kedua penulis mendapat hasil subjektif “Pasien

mengatakan nyeri adalah suatu perasaan sakit yang dirasakan seseorang. Pasien

mengatakan penyebab nyeri yang dirasakan adalah karena pasien sering

mengkonsumsi kopi yang bisa membuat lambung terluka karena asam lambung

yang meningkat dan makan tidak tepat waktu. Pasien mengatakan tanda dan

gejala nyeri adalah dari ekspresi wajah yang kesakitan, menggigit bibir dan

Page 33: BAB 1 PENDAHULUAN 1.1Latar Belakangdocshare02.docshare.tips/files/26277/262778045.pdf · 2017. 1. 6. · BAB 1 PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Gastritis adalah peradangan pada lapisan

33

menyentuh bagian yang sakit. Pasien mengatakan cata mengurangi nyeri dapat

menggunakan menggunakan cara menarik napas dalam, ngobrol dengan orang

lain, dll”. Data objektif yang diperoleh pasien dapat mempraktikkan salah satu

metode dalam manajemen nyeri yaitu dengan menarik napas dalam, pasien dapat

menjelaskan pengertian, penyebab, dan penatalaksanaan manajemen nyeri dengan

cukup baik. Sehingga diperoleh kesimpulan masalah teratasi dan intervesi

dihentikan.

Page 34: BAB 1 PENDAHULUAN 1.1Latar Belakangdocshare02.docshare.tips/files/26277/262778045.pdf · 2017. 1. 6. · BAB 1 PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Gastritis adalah peradangan pada lapisan

34

BAB 5

PENUTUP

5.1 SimpulanDalam uraian ini terdapat beberapa kesimpulan oleh penulis mengenai

konsep dasar teori dengan membandingkan kasus pada Ny. S dengan Gastritis

Akut yang di lakukan pada tanggal 22 April 2014 di Poli Klinik Penyakit Dalam

RSUD Dr. Doris Sylvanus Palangka Raya. Beberapa simpulan tersebut adalah

sebagai berikut:5.1.1 Pengkajian

Data didapat secara langsung melalui wawancara, pengkajian, pemeriksaan

fisik serta di dekumentasikan pada pasien dan ditemukan data-data pasien

mengatakan sejak tahun 2012 mengalami penyakit maag atau gastritis. Selain itu,

pasien juga mengatakan memiliki riwayat penyakit hipertensi sejak berusia 40

tahun. pasien mengeluh sakit perut ±5 hari seperti ditusuk-tusuk dan terasa panas

pada daerah ulu hati, nyeri terasa hilang timbul pada saat beraktivitas siang hari

sampai sore hari. Pasien juga mengatakan sering mengkonsumsi kopi dan jam

makan pagi, siang dan malam kurang teratur. Selain itu, saat ditanya perawat tentang penyebab sakitnya pasien

mengatakan kurang mengetahui tentang penyakit yang dialaminya. Pasien juga

tidak mengetahui bagaimana cara mengurangi nyeri yang dialaminya.Setelah dilakukan observasi, pasien tampak menahan nyerinya, lemah,

pucat, ekspresi wajah tampak menggit bibir. Saat di lakukan pemeriksaan oleh

perawat, terdapat nyeri tekan pada area ulu hati. Pengukuran TTV. TD : 140/90

mmHg, N: 75x/menit, RR; 20x/menit, S: 36,7o C.

5.1.2 Diagnosa KeperawatanDari hasil pengkajian pada Ny. S, penulis mengangkat dua diagnosa

keperawatan berdasarkan dari analisa data yang di peroleh penulis yaitu:

gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan adanya iritasi lambung yang

ditandai dengan pasien mengatakan “saya mengalami sakit perut selama ±5 hari

seperti ditusuk-tusuk dan terasa panas pada daerah ulu hati, nyeri terasa hilang

timbul pada saat beraktivitas siang hari sampai sore hari”. Pasien tampak menahan

nyeri, pasien tampak lemah, pasien tampak pucat, skala nyeri 4 (nyeri sedang),

TTV : TD=140/90 mmHg, N=75x/menit, RR=20x/menit, S=36,7o C.

Page 35: BAB 1 PENDAHULUAN 1.1Latar Belakangdocshare02.docshare.tips/files/26277/262778045.pdf · 2017. 1. 6. · BAB 1 PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Gastritis adalah peradangan pada lapisan

35

Dan diagnosa kedua yaitu defisit pengetahuan berhubungan dengan

kurangnya infomasi.

5.1.3 Intervensi

Perencanaan adalah suatu perilaku spesifik yang diharapkan dari pasien atas

tindakan yang di lakukan oleh perawat. Yang perlu mempersiapkan atau langkah-

langkah untuk membuat suatu perencanaan adalah yang pertama pengumpulan

data, mengidentifikasi masalah yang di jadikan diagnosa, menetapkan tujuan-

tujuan yang di lakukan, mengidentifikasi hasil dan yang terakhir penulis (perawat)

memilih perencanaan/intervensi keperawatan untuk mencapai hasil dan tujuan

yang di inginkan.

Perencanaan di buat berdasarkan prioritas masalah, pada kasus Ny. S yang

mejadi prioritas keperawatan adalah gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan

dengan adanya iritasi lambung yang ditandai dengan pasien mengatakan “saya

mengalami sakit perut selama ±5 hari seperti ditusuk-tusuk dan terasa panas pada

daerah ulu hati, nyeri terasa hilang timbul pada saat beraktivitas siang hari sampai

sore hari”. Pasien tampak menahan nyeri, pasien tampak lemah, pasien tampak

pucat, skala nyeri 4 (nyeri sedang), TTV : TD=140/90 mmHg, N=75x/menit,

RR=20x/menit, S=36,7o C. Kemudian pada diagnosa kedua yaitu defisit

pengetahuan berhubungan dengan kurangnya infomasi.

5.1.4 Implementasi

Tindakan keperawatan dilakukan sesuai dengan rencana yang telah dibuat

dan ada beberapa tindakan yang dilakukan tidak sesuai dengan rencana yang telah

disusun dan hanya beberapa rencana yang dapat dilakukan. Hal ini disebabkan

adanya penyesuaian antara rencana yang disusun dan tindakan keperawatan

dengan keadaan pasien, selain itu juga karena keterbatasan waktu yang ada

perawat harus bertidak cepat dan tepat. Tidak banyak yang dapat dilakukan

perawat karena pelaksanaannya adalah di poliklinik, pasien datang hanya untuk

kontrol dan konsultasi dengan dokter.

5.1.5 Evaluasi

Page 36: BAB 1 PENDAHULUAN 1.1Latar Belakangdocshare02.docshare.tips/files/26277/262778045.pdf · 2017. 1. 6. · BAB 1 PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Gastritis adalah peradangan pada lapisan

36

Evaluasi adalah hal yang membuat keberhasilan proses dan keberhasilan

tindakan keperawatan. Dari kedua diagnosa yang terdapat pada kasus ini, pada

evaluasi keperawatan pertama penulis mendapat hasil subjektif “pasien

mengatakan sering mengkonsumsi kopi dan jam makan pagi, siang dan malam

kurang teratur”. Data objektif pasien dapat mempraktikkan teknik relaksasi

dengan napas dalam, skala nyeri : 3 (nyeri ringan), pasien tampak cukup rileks,

Pasien tampak mengerti tentang apa yang disampaikan perawat. Sehingga dapat di

simpulkan masalah teratasi sebagian. Kemudian rencana intervensi kedepannya

adalah observasi keadaan keadaan pasien pada kontrol berikutnya, anjurkan

pasien makan tepat waktu, anjurkan pasien untuk mengurangi konsumsi kopi.

Pada evaluasi keperawatan yang kedua penulis mendapat hasil subjektif

“Pasien mengatakan nyeri adalah suatu perasaan sakit yang dirasakan seseorang.

Pasien mengatakan penyebab nyeri yang dirasakan adalah karena pasien sering

mengkonsumsi kopi yang bisa membuat lambung terluka karena asam lambung

yang meningkat dan makan tidak tepat waktu. Pasien mengatakan tanda dan

gejala nyeri adalah dari ekspresi wajah yang kesakitan, menggigit bibir dan

menyentuh bagian yang sakit. Pasien mengatakan cata mengurangi nyeri dapat

menggunakan menggunakan cara menarik napas dalam, ngobrol dengan orang

lain, dll”. Data objektif yang diperoleh pasien dapat mempraktikkan salah satu

metode dalam manajemen nyeri yaitu dengan menarik napas dalam, pasien dapat

menjelaskan pengertian, penyebab, dan penatalaksanaan manajemen nyeri dengan

cukup baik. Sehingga diperoleh kesimpulan masalah teratasi dan intervesi

dihentikan.

5.2 Saran5.2.1 Bagi Institusi rumah sakit

Diharapkan dapat lebih meningkatkan mutu pelayanan dan pemberian

asuhan keperawatan, terutama di bidang promotif dan preventif untuk

meminimalkan jumlah kasus yang terjadi serta mengurangi penyebaran infeksi ke

orang lain.

5.2.2 Bagi Institusi PendidikanDiharapkan bagi institusi pendidikan untuk menambah koleksi buku-buku

penting di perpustakaan, sehingga dapat lebih mempermudah mahasiswa/(i) yang

Page 37: BAB 1 PENDAHULUAN 1.1Latar Belakangdocshare02.docshare.tips/files/26277/262778045.pdf · 2017. 1. 6. · BAB 1 PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Gastritis adalah peradangan pada lapisan

37

akan membuat laporan studi kasus seperti ini. Diharapkan juga untuk lebih

menggalakkan upaya promotif dalam pelaksanaan asuhan keperawatan.

Page 38: BAB 1 PENDAHULUAN 1.1Latar Belakangdocshare02.docshare.tips/files/26277/262778045.pdf · 2017. 1. 6. · BAB 1 PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Gastritis adalah peradangan pada lapisan

38

DAFTAR PUSTAKA

Doenges, Marilynn E. 1999. Rencana asuhan keperawatan: pedoman untuk

perencanaan dan pendokumentasian perawatan pasien. Jakarta: EGC

Smeltzer, Suzanne C. 2001. Buku ajar keperawatan medikal-bedah Brunner &

Suddarth. Jakarta: EGC.

Price, Sylvia Anderson. 2005. Patofisiologi: Konsep Klinis Proses-Proses

Penyakit. Jakarta: EGC.

Hidayat,A,Aziz,Aimul. 2008. Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia:Aplikasi

Dan Proses Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.

Watono,Wartonah. 2006. Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawatan.

Edisi 1. Jakarta: Salemba Medika

Kusuma, Hardhi dan Amin Huda Nurarif ed. 2013. Aplikasi Asuhan Keperawatan

Berdasarkan Diagnosa Medis dan NANDA NIC-NOC Edisi 2.

Yogyakarta : Tim Editor.

Setiadi. 2012. Konsep dan Penulisan Dokumentasi Asuhan Keperawatan: Teori

dan Praktik. Yogyakarta: Graha Ilmu.