18
1. PENDAHULUAN 1.1. Judul Karya Desain Judul proyek perancangan yang akan dibahas pada proposal Tugas Akhir ini ialah Perancangan Interior Perpustakaan Anak “Laskar Pelangi” Surabaya. Makna dari judul karya desain tersebut akan dijabarkan menjadi beberapa bagian, sebagai berikut: Definisi perancangan interior adalah merencanakan, menata, dan merancang ruang-ruang interior dalam bangunan (Ching 134). “Perancangan” sendiri memiliki konteks “desain” sebagai kata kerja, yang memiliki arti proses untuk membuat dan menciptakan objek baru. Definisi lain untuk “perancangan” adalah proses pengembangan dari konsep penyelesaian, perabot, dan perlengkapan dalam interior bangunan dan ruangan (Hunt 287). “Perancangan” juga berarti proses menciptakan dan memecahkan suatu masalah bentuk dengan menambah, mengurangi dan menggabungkan elemen-elemen yang ada (Poerwadarminta 78). Proses pengembangan dari beberapa konsep penyelesaian perabot dan perlengkapan dalam interior sebuah bangunan dan ruangan (Encyclopedia of America Architecture 789). Sedangkan “interior” sendiri berarti bagian dari gedung (Encyclopedia of America Architecture 789). Perpaduan antara lantai, dinding, dan plafon dengan permukaan 1 Universitas Kristen Petra

bab 1 laporan tugas interior.doc

Embed Size (px)

DESCRIPTION

interior pendahuluan laporan, perpustakaan anak universal surabaya

Citation preview

Page 1: bab 1 laporan tugas interior.doc

1. PENDAHULUAN

1.1. Judul Karya Desain

Judul proyek perancangan yang akan dibahas pada proposal Tugas Akhir

ini ialah Perancangan Interior Perpustakaan Anak “Laskar Pelangi” Surabaya.

Makna dari judul karya desain tersebut akan dijabarkan menjadi beberapa bagian,

sebagai berikut:

Definisi perancangan interior adalah merencanakan, menata, dan

merancang ruang-ruang interior dalam bangunan (Ching 134). “Perancangan”

sendiri memiliki konteks “desain” sebagai kata kerja, yang memiliki arti proses

untuk membuat dan menciptakan objek baru. Definisi lain untuk “perancangan”

adalah proses pengembangan dari konsep penyelesaian, perabot, dan

perlengkapan dalam interior bangunan dan ruangan (Hunt 287). “Perancangan”

juga berarti proses menciptakan dan memecahkan suatu masalah bentuk dengan

menambah, mengurangi dan menggabungkan elemen-elemen yang ada

(Poerwadarminta 78). Proses pengembangan dari beberapa konsep penyelesaian

perabot dan perlengkapan dalam interior sebuah bangunan dan ruangan

(Encyclopedia of America Architecture 789).

Sedangkan “interior” sendiri berarti bagian dari gedung (Encyclopedia of

America Architecture 789). Perpaduan antara lantai, dinding, dan plafon dengan

permukaan dasar pada ruang dalam, ini merupakan elemen dari arsitek yang

menjelaskan bahwa ada sesuatu yang membatasi antara ruang di luar dan di dalam

(Ching 135). Merupakan bagian dari gedung dengan mempertimbangkan

semuanya dari sudut pandang desain yang artistik, atau efek umum,

menyenangkan, dan lain-lain (Stein 56).

“Perpustakaan” atau library dalam bahasa Inggris berasal dari kata Latin

“liber” atau “libri” yang memiliki arti buku. Dalam istilah Indonesia sendiri,

perpustakaan berasal dari bahasa Sansekerta “pustaka” yang berarti kitab, buku.

Semua istilah tersebut berasal dari bahasa Yunani “biblia” yang artinya tentang

buku, kitab. Dari istilah-istilah di atas diperoleh batasan bahwa definisi

“perpustakaan” adalah kumpulan buku, manuskripsi dan bahan pustaka lainnya

1

Universitas Kristen Petra

Page 2: bab 1 laporan tugas interior.doc

yang digunakan untuk keperluan studi atau bacaan, kenyamanan atau kesenangan

(Webster's Third Edition International Dictionary 318).

Menurut Undang-undang, definisi “perpustakaan” adalah institusi

pengelola koleksi karya tulis, karya cetak, dan/atau karya rekam secara

profesional dengan sistem yang baku guna memenuhi kebutuhan pendidikan,

penelitian, pelestarian, informasi, dan rekreasi para pemustaka. (UU Perpustakaan

No. 43/2007). Sedangkan beberapa definisi lain tentang perpustakaan yaitu

kumpulan materi tercetak dan media noncetak dan atau sumber informasi dalam

komputer yang disusun secara sistematis untuk digunakan pemakai (International

Federation of Library Association and Institutions 45); 1) tempat, gedung, ruang

yang disediakan untuk pemeliharaan dan pendayagunaan koleksi buku, dsb. 2)

koleksi buku, majalah dan bahan kepustakaan lainnya yang disimpan untuk

dibaca, dipelajari, dibicarakan (Kamus Besar Bahasa Indonesia 213); sebuah

ruangan atau gedung yang digunakan untuk menyimpan buku dan terbitan lainnya

yang biasanya disimpan menurut tata susunan tertentu yang digunakan pembaca

bukan untuk dijual (Sulistyo dan Basuki 23).

Definisi “anak” memiliki arti bermacam-macam tergantung pada sudut

pandangnya. Berdasarkan Usia, maka seorang individu dikatakan sebagai anak-

anak jika usianya berada pada 2 hingga 13 tahun (Berk 87). Berdasarkan

perkembangan psikologis periode anak dimulai apabila anak sudah dapat “berdiri

sendiri” hingga mencapai kematangan (Berk 87). Sedangkan berdasarkan hukum,

The United Nations Convention on the Rights of the Child mendefinisikan anak

sebagai:

“Every human being below the age of 18 years unless under the law

applicable to the child, majority is attained earlier”

Augustinus (Suryabrata 29), yang dipandang sebagai peletak dasar

permulaan psikologi anak, mengatakan bahwa anak tidaklah sama dengan orang

dewasa, anak mempunyai kecenderungan untuk menyimpang dari hukum dan

ketertiban yang disebabkan oleh keterbatasan pengetahuan dan pengertian

terhadap realita kehidupan, anak-anak lebih mudah belajar dengan contoh-contoh

yang diterimanya dari aturan-aturan yang bersifat memaksa. Sobur mengartikan

anak sebagai orang yang mempunyai pikiran, perasaan, sikap dan minat berbeda

2

Universitas Kristen Petra

Page 3: bab 1 laporan tugas interior.doc

dengan orang dewasa dengan segala keterbatasan. Haditono (Damayanti 56),

berpendapat bahwa anak merupakan mahluk yang membutuhkan pemeliharaan,

kasih sayang dan tempat bagi perkembangannya.

“Laskar Pelangi” adalah novel tentang perjuangan sepuluh anak keluarga

miskin dalam memperoleh pendidikan. Novel yang terbit tahun 2005 ini adalah

karya pertama sekaligus buku pertama dari tetralogi Laskar Pelangi oleh Andrea

Hirata. Karena kepopulerannya di dalam maupun di luar negeri, novel yang

diterjemahkan dalam bahasa Inggris dengan judul “The Rainbow Troops” ini

akhirnya diangkat ke layar lebar pada tahun 2008. (www.andrea-hirata.com)

“Surabaya” adalah nama sebuah kota di Indonesia; sebagai ibukota Jawa

Timur (Kamus Besar Bahasa Indonesia 427). Kotamadya; ibukota sekaligus

sebagai pusat pemerintahan propinsi Jawa Timur, merupakan kota dan pelabuhan

terbesar kedua di Indonesia (Ensiklopedi Nasional Indonesia 356). Kota terbesar

di Indonesia setelah Jakarta (Microsoft Reference Library 676).

Berdasarkan penjabaran istilah-istilah dan pengertian di atas, maka judul

perancangan karya desain Tugas Akhir “Perancangan Interior Perpustakaan

Anak Laskar Pelangi Surabaya” memiliki pengertian suatu perancangan interior

perpustakaan dengan bertemakan Laskar Pelangi, yang mengandung nilai moral

semangat dan kemandirian, dalam usahanya untuk menyediakan sebuah pusat

informasi terkait penyediaan buku-buku dan koleksi lain yang berfungsi sebagai

sarana belajar dan rekreasi aktif bagi anak-anak di Surabaya.

1.2. Latar Belakang Masalah

Perpustakaan umum yang dikhususkan untuk anak adalah pemikiran yang

masih sangat jarang diperhatikan dan diterapkan di Indonesia. Perpustakaan untuk

anak sangat berkembang di negara-negara maju yang sangat memperhatikan

kemajuan generasi masa depan mereka. Oleh karena itu, Surabaya sebagai kota

metropolis dan kota terbesar kedua di Indonesia sudah selayaknya memiliki

perpustakaan sebagai sarana perkembangan anak-anak generasi masa depan.

Perpustakaan umum yang ada di Surabaya terfokus pada kebutuhan orang

dewasa dan hanya mengutamakan fungsi ‘tempat penyimpanan buku/koleksi’

tanpa memikirkan faktor kenyamanan dan keamanan anak-anak dari segi desain

3

Universitas Kristen Petra

Page 4: bab 1 laporan tugas interior.doc

dan penataan, terutama faktor psikologis anak yang mudah bosan pada suasana

monoton dan kaku yang umumnya terdapat pada perpustakaan umum.

Anak-anak usia Sekolah Dasar (6-12 tahun) adalah anak-anak yang berada

pada tahap perkembangan intelektual, fisik dan sosial. Pada usia ini, otak anak

berkembang dengan cepat dan mudah menyerap wawasan baru sehingga sangatlah

penting untuk mengawasi dan membimbing anak dalam pendidikannya.

Oleh karena itu, perlu disediakan suatu wadah atau ruang khusus bagi

anak-anak yang terbuka secara umum untuk memberi kesempatan sebanyak

mungkin bagi mereka yang ingin belajar. Suatu tempat yang didesain dan

diprioritaskan bagi komunitas anak-anak sehingga mereka dapat belajar,

berekreasi, sekaligus bersosialisasi dengan sesamanya. Untuk dapat memberikan

ketertarikan tersendiri bagi anak-anak untuk belajar dan mengumpulkan informasi

sambil bermain (having fun) tanpa merasakan kebosanan dan meredupkan

semangat mereka.

Laskar Pelangi adalah sebuah cerita kehidupan perjuangan sepuluh anak

kecil yang menuntut ilmu di sebuah desa kecil di Belitung. Cerita ini juga

menunjukkan bahwa harapan yang kuat dan perjuangan tak kenal lelah dapat

menuntun proses kehidupan, yang nantinya dapat menumbuhkan karakter mereka

ke arah yang lebih baik. Oleh karena itu, untuk sebuah perancangan fasilitas

edukasi seperti perpustakaan anak ini, tema Laskar Pelangi diharapkan dapat

menuntun pengaplikasian desain yang ada untuk menyediakan sebuah ruang

belajar bagi anak-anak.

Dengan demikian, tercipta sebuah ruang perpustakaan anak yang dapat

menarik perhatian mereka dengan sesuatu yang familier, yang sekaligus mampu

mengajari mereka berbagai nilai kehidupan, serta mengakomodasi kebutuhan

anak-anak akan suatu eksplorasi aktif terhadap keingintahuan mereka akan dunia

dan juga pada akhirnya membentuk karakter dan kehidupan mereka.

1.3. Rumusan Masalah Perancangan

- Bagaimana merancang sebuah interior perpustakaan anak yang familier,

edukatif dan eksploratif yang memenuhi persyaratan keamanan, keleluasaan dan

kebebasan belajar, serta memenuhi standar universal design?

4

Universitas Kristen Petra

Page 5: bab 1 laporan tugas interior.doc

- Bagaimana merancang sebuah interior perpustakaan yang menuntun anak-

anak agar peduli terhadap alam dan lingkungan sekitarnya terkait dengan desain

interior yang ramah lingkungan (green and sustainable design)?

- Bagaimana merancang sebuah interior perpustakaan anak yang

mengandung semangat dan keaktifan anak-anak dalam membuka wawasan seperti

yang terkandung dalam Laskar Pelangi?

1.4. Tujuan Perancangan

- Merancang sebuah interior perpustakaan anak yang familier, edukatif dan

eksploratif yang memenuhi persyaratan keamanan, keleluasaan dan kebebasan

belajar, serta memenuhi standar universal design.

- Merancang sebuah interior perpustakaan yang menuntun anak-anak agar

peduli terhadap alam dan lingkungan sekitarnya terkait dengan desain interior

yang ramah lingkungan (green and sustainable design).

- Merancang sebuah interior perpustakaan anak yang mengandung semangat

dan keaktifan anak-anak dalam membuka wawasan yang terkandung dalam

Laskar Pelangi.

1.5. Manfaat Perancangan

Manfaat perancangan Perpustakaan Anak Laskar Pelangi ini ditujukan

untuk berbagai kalangan masyarakat termasuk anak-anak dan orang tua. Manfaat

fasilitas ini untuk anak adalah menciptakan tempat dan fasilitas informasi bagi

anak berkembang dan belajar. Dengan fasilitas ini pula, anak-anak dapat

bersosialisasi dan menggunakan waktu mereka dengan lebih bermanfaat yaitu

belajar secara aktif untuk memuaskan keingintahuan mereka, bukan hanya

menerima pelajaran secara pasif.

Manfaat bagi masyarakat secara umum yaitu membantu orang tua

(khususnya yang bekerja) dengan menyediakan fasilitas yang menjamin

keamanan, kenyamanan, dan perkembangan wawasan anak mereka. Fasilitas ini

ditujukan untuk membimbing generasi masa depan untuk masyarakat yang lebih

baik.

5

Universitas Kristen Petra

Page 6: bab 1 laporan tugas interior.doc

Manfaat perancangan Perpustakaan Anak Laskar Pelangi bagi mahasiswa

sendiri adalah membantu mahasiswa belajar mengolah sebuah public space untuk

kepentingan pendidikan dan perkembangan anak-anak sebagai makhluk sosial dan

psikologis dengan menerapkan seluruh pengetahuan yang didapatkan selama

kuliah.

1.6. Ruang Lingkup Masalah

Ruang lingkup masalah yang akan dibahas pada perancangan perpustakaan

anak “Laskar Pelangi” ini adalah:

- Luasan dan pembagian area sirkulasi perpustakaan sesuai aktivitas dan

kebutuhan pengguna.

- Elemen interior dan sistem utilitas perpustakaan.

- Pendekatan desain sesuai tema, desain universal, dan ramah lingkungan.

1.7. Ruang Lingkup Perancangan

1.7.1. Lokasi Perancangan (Lingkup Fisik)

Lokasi perancangan Perpustakaan Anak “Laskar Pelangi” Surabaya ini

mengambil denah bangunan fiktif Tugas Akhir Arsitektur “Sekolah Tinggi Seni

Pertunjukan Kontemporer di Surabaya” milik Meiliani Alim 22407023 dengan

No. Tugas Akhir 06022970/ARS/2011.

Kompleks perancangan Sekolah Tinggi Seni Pertunjukan Kontemporer ini

terletak di jalan Tromol Pos, kawasan Citra Raya, Lakarsantri, Surabaya Barat

yang merupakan daerah berkembang. Bangunan yang digunakan yaitu bangunan

Auditorium lantai 1 yang terdapat di dalam kompleks perancangan Sekolah

Tinggi Seni tersebut, dengan luasan perancangan: ± 1.400 m2.

1.7.2. Lingkup Fasilitas Perancangan (Non-Fisik)

Objek perancangan berupa public and social space yang bergerak di

bidang penyediaan informasi dan fasilitas berupa perpustakaan anak dengan

sasaran usia Sekolah Dasar (6-12 tahun). Perpustakaan ini merupakan fasilitas

profit-oriented informal yang ditujukan bagi kalangan menengah ke atas.

6

Universitas Kristen Petra

Page 7: bab 1 laporan tugas interior.doc

Perpustakaan anak “Laskar Pelangi” akan dirancang terbuka untuk umum

dengan biaya masuk per orang. Untuk keamanan, pengunjung hanya dapat

memasuki area perpustakaan dengan men-scan entrance card pada entrance

machine. Entrance card hanya dapat diperoleh setelah mendata profil (otomatis

menjadi anggota) dan membayar biaya masuk di resepsionis (pengunjung dapat

keluar dengan bebas melewati area sirkulasi). Peminjaman koleksi dan

pengembalian koleksi yang terlambat akan dikenakan biaya. Jam operasional

perpustakaan anak “Laskar Pelangi” dari Senin hingga Jumat (pukul 09.00 hingga

17.00) dan Sabtu (pukul 09.00 hingga 15.00).

Lebih lanjut, fokus perancangan ini terpusat pada desain yang dapat

menarik minat anak-anak dengan didukung desain universal dan ramah

lingkungan. Jadi, pada perancangan ini adanya fokus pendukung yaitu scene

tertentu dari cerita Laskar Pelangi yang akan diambil esensinya untuk fokus

penerapan desain secara menyeluruh (tidak mendetail).

Proyek perancangan perpustakaan ini diasumsikan sebagai perpustakaan

milik institusi swasta. Akan tetapi, data-data umum perpustakaan mengikuti data

dari Badan Arsip dan Perpustakaan Jawa Timur selaku pusat Perpustakaan Umum

di Surabaya. Oleh karena itu, untuk selanjutnya data-data non-fisik yang berkaitan

dengan informasi internal seperti struktur organisasi akan mengikuti struktur

organisasi perpustakaan pusat.

Pada perancangan ini fasilitas-fasilitas utama yang akan dirancang

meliputi:

- Fasilitas Penyediaan Informasi dan Sirkulasi

- Fasilitas Eksibisi

- Fasilitas Teknologi

- Fasilitas Pengembangan Minat Anak

- Fasilitas Servis (Publik)

- Fasilitas Penerimaan (Publik)

Adapun beberapa objek perancangan yang mengacu pada orang dewasa

adalah sebagai fasilitas pendukung kegiatan anak. Perancangan tidak termasuk

ruang servis seperti gudang dan ruang privat (ruang kerja – kantor, ruang staf –

7

Universitas Kristen Petra

Page 8: bab 1 laporan tugas interior.doc

administrasi), yang diasumsikan sebagai ruang servis pada ground floor (di luar

denah perancangan).

1.8. Metodologi Desain Perancangan

Metode perancangan Tugas Akhir bermula dari pencarian data-data yang

diperlukan, diolah, kemudian dianalisa sehingga mendapatkan sebuah sintesis

yang akan membantu dalam proses pembuatan konsep dan proses perancangan.

Metodologi desain perancangan sendiri terdiri dari beberapa tahap, yang

dibatasi hanya 4 tahap dalam pelaksanaan Tugas Akhir ini, yaitu:

1.8.1. Programing

Programing adalah pendekatan sistematik untuk mengumpulkan informasi,

menganalisa dan menginterpretasikan masalah dan kebutuhan pengguna. Untuk

itu, dalam proses ini diperlukan data-data yang lengkap terkait dengan pengguna

dan ruang secara nyata dan spesifik.

Gambar 1.1 Skema Proses Desain Programing dan Analisis.

Sumber: Kubba (2000, p. 66)

1.8.1.1.Definisi Tujuan

Fase ini adalah untuk mendefinisikan tujuan spesifik dari perancangan

perpustakaan anak sehingga dapat menentukan apa saja data-data yang diperlukan

untuk proses desain perancangan perpustakaan anak.

8

Universitas Kristen Petra

Page 9: bab 1 laporan tugas interior.doc

Gambar 1.2 Pengumpulan Data dan Penemuan Masalah.

Sumber: Kubba (2000, p. 69)

1.8.1.2.Pengumpulan Data

Pengumpulan data yang diperlukan untuk mendukung proses perancangan

adalah data-data literatur dari buku-buku referensi, majalah, dan atau internet

yang membahas mengenai:

- Elemen interior (motif, warna, material)

- Sistem utilitas bangunan publik (pencahayaan, penghawaan, akustik,

proteksi)

- Anak-anak (aktivitas, psikologi, skala, antropometri, kebutuhan,

keamanan)

- Universal design (ukuran, kebutuhan desain khusus – ramp, railing)

- Desain yang ramah lingkungan (pemilihan material, standar penilaian

secara global).

Selain itu, juga dibutuhkan data lapangan berupa area tertentu dari denah

fiktif yang diambil dari hasil karya perancangan arsitektur yang memiliki luas >

1.000 m2 dan sebagai perbandingan, diperlukan juga beberapa data pembanding

yang mengambil dari internet maupun survei langsung. Pembanding tersebut

adalah sebagai berikut:

- Perpustakaan Umum Kota Surabaya (Jalan Rungkut Asri Tengah No. 5 – 7

Surabaya).

- Perpustakaan Surabaya International School (Citra Raya, Lakarsantri.

Surabaya).

- Central Library Seattle. USA.

- Leon de Grief Library Park. La Ladera, Medellin, Colombia.

- Fougeres Biblioteque Library. Prancis.

9

Universitas Kristen Petra

Page 10: bab 1 laporan tugas interior.doc

Data pembanding ini meliputi foto-foto lokasi data existing yang disurvei,

data fisik dan data non-fisik yang didapat melalui wawancara dengan pihak

perpustakaan dan informasi dari website resmi.

Survei area perancangan (data fisik) tidak dilakukan karena perancangan

perpustakaan anak ini mengambil denah bangunan fiktif Arsitektur, data tema

perancangan diperoleh dari observasi buku (novel) dan film; sementara untuk data

non-fisik seperti struktur organisasi, sirkulasi aktivitas dan jumlah pengelola

mengambil data dari Badan Arsip Perpustakaan Surabaya (lihat 1.7 Ruang

Lingkup Perancangan).

1.8.1.3.Analisis Data

Proses analisis data mengolah seluruh data baik data fisik maupun data

non-fisik. Data-data ini diolah dengan metode komprehensif berupa tabel data dan

kebutuhan sirkulasi ruang serta kebutuhan pengguna. Dalam proses perancangan

perpustakaan ini, analisis data yang diperlukan adalah:

- Analisis Data Fisik (data lapangan, tapak dalam dan tapak luar)

- Analisis Data Non-Fisik (struktur organisasi, pola aktivitas pengguna—

latar belakang perilaku pengunjung anak-anak usia 6-12 tahun dan orang

dewasa)

- Analisis Kebutuhan dan Karakteristik Ruang

- Analisis Hubungan Antar Ruang

- Analisis Kebutuhan Besaran Perabot

- Analisis Penataan Ruang (Zoning dan Grouping)

1.8.1.4.Interpretasi Data

Setelah seluruh data dan informasi dikumpulkan, diolah dan dianalisa,

maka dapat diperoleh kesimpulan dari hasil interpretasi data. Kebutuhan

pengguna disesuaikan dan diseimbangkan dengan sistem bangunan eksisting

dengan efisien dan efektif. Pada tahap ini, bahan pertimbangan yang terpenting

selain efektivitas ruang adalah fleksibilitas ruang. Interpretasi data yang diperoleh

harus benar-benar mempertimbangkan seluruh aspek ruang dan kesimpulan yang

nantinya dapat memberi kemudahan bagi pengguna dalam bentuk desain interior.

10

Universitas Kristen Petra

Page 11: bab 1 laporan tugas interior.doc

1.8.1.5.Penentuan Masalah

Fase ini adalah fase akhir di mana hasil analisis dan kesimpulan kebutuhan

desain telah ditetapkan. Dari fase ini dapat diperoleh ketentuan desain ruang yang

dibutuhkan (besaran ruang, kebutuhan perabot, sirkulasi, sistem ruang) yang

nantinya diterjemahkan dari bentuk tulisan ke bentuk gambar.

1.8.2. Skematik Desain (Pengembangan Konsep)

Pada proses programing sebelumnya, data yang telah diperoleh, dianalisa,

diinterpretasikan, dan dirumuskan untuk mendapat solusi sesuai dengan keinginan

dan kebutuhan pengguna. Solusi desain tersebut akan tampak pada proses

skematik desain dalam bentuk perencanaan ruang 2D dan 3D yang kemudian

mengacu pada konsep umum dan tema perancangan. Dalam tahap ini pula, konsep

desain dapat berkembang secara menyeluruh dan menjadi acuan desain yang

mampu mengakomodasi kebutuhan dan solusi desain. Skematik desain ini terdiri

dari beberapa tahap, yaitu:

1. Pemilihan dan Evaluasi Ruang

Proses ini sesuai dengan hasil zoning dan grouping pada proses

programing, di mana pemilihan ruang disesuaikan dan dievaluasi sesuai dengan

fungsi, kebutuhan dan sistem utilitas bangunan (sanitasi, sistem kabel, sistem

pipa) yang sudah ada pada bangunan eksisting (dalam kondisi tidak dapat diubah).

2. Penataan Layout dan Sirkulasi

Proses penataan layout dan sirkulasi dapat dilakukan dengan

menggabungkan seluruh data hasil analisa programing mengenai kebutuhan

interior dan sistem utilitas ruang menjadi suatu solusi interior bagi pengguna.

Pada perancangan ini, produk skematik desain yang dikerjakan berupa sketsa 2D

untuk layout (sirkulasi ruang dan perabot) dan sketsa 3D untuk perspektif ruang

(sketsa kasar).

1.8.3. Tahap Pengembangan Desain

Tahap ini adalah tahap terakhir sebelum desain dan seluruh detail gambar,

warna, bentukan, perabot dan spesifikasi desain lain ditetapkan (fix) sehingga

pada tahap ini desain dapat mengalami sedikit pengembangan atau modifikasi

11

Universitas Kristen Petra

Page 12: bab 1 laporan tugas interior.doc

terakhir sebelum membuat gambar kerja. Gambar pengembangan desain yang

dibutuhkan dalam perancangan perpustakaan anak ini disesuaikan dengan gambar

kerja fix yang disyaratkan (dengan maket studi) tanpa produk tambahan rencana

anggaran biaya dan maket asli.

1.8.4. Gambar Kerja

Dalam tahap ini, produk yang dihasilkan berupa gambar kerja harus

dikerjakan dengan teliti, detail dan dengan keterangan yang spesifik yang dapat

dimengerti oleh pekerja desain lain dan pekerja proyek lapangan. Dokumen atau

gambar kerja standar yang dibutuhkan dan dikerjakan dalam perancangan

perpustakaan anak ini adalah:

- Rencana Layout (skala 1:50/ ukuran kertas A1)

- Rencana Lantai (skala 1:50/ ukuran kertas A1)

- Rencana Plafon (skala 1:50/ ukuran kertas A1)

- Rencana Mekanikal Elektrikal (skala 1:50/ ukuran kertas A1)

- Tampak Potongan (skala 1:50/skala 1:20 untuk potongan spesifik)

- Tampak Main Entrance (skala 1:50)

- Detail Perabot (skala 1:10/1:20)

- Detail Elemen Interior (skala 1:20/1:50)

- Perspektif Ruang (Proporsional)

Produk tambahan untuk perancangan karya desain Tugas Akhir ini yaitu:

- Maket (skala 1:50)

- Skema Bahan dan Warna

12

Universitas Kristen Petra