16
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Seringkali model matematika tersebut muncul dalam bentuk yang tidak ideal alias rumit. Model matematika yang rumit ini adakalanya tidak dapat diselesaikan dengan metode analitik yang sudah umum untuk mendapatkan solusi sejatinya (e xact soluti on). Yang dimaksud dengan metode analitik adalah metode penyelesaian model matematika dengan rumus-rumus aljabar yang sudah baku (lazim). Metode numerik merupakan alat bantu pemecahan masalah matematika yang sangat ampuh. Metode numerik mampu menangani sistem persamaan besar, kenirlanjaran, dan geometri yang rumit yang dalam praktek rekayasa seringkali tidak mungkin dipecahkan secara analitik. Metode numerik menyediakan sarana untuk memperkuat kembali  pemahaman matematika. Karena, metode numerik ditemukan dengan menyederhanakan matematika yang lebih tinggi menjadi operasi matematika yang mendasar. Pada laporan ini, kita akan melihat bagaimana penyelesaian soal secara numeric untuk mencari akar persamaan, menghitung luas daerah bidang datar, dan mencari solusi  persamaan differensial. Selain itu, kita akan melihat implementasi program dari metode- metode numeric yang digunakan dalam MATLAB. B. RUMUSAN MASALAH a. Bagaimana menghitung akar persamaan dengan metode bisection? Bagaimana implementasinya dalam MATLAB?  b. Bagaimana mencari luas daerah bidang datar menggunakan persamaan numeric? Bagaimana penulisan program “Mencari luas daerah bidang datar secara numerik” dalam MATLAB? c. Seperti apa bentuk persamaan diferensial? Bagaimana program persamaan diferensial dalam MATLAB? d. Apa perbedaan persamaan analitik dan numeric dalam ketiga materi yang dibahas? C. TUJUAN a. Untuk memenuhi tugas Metode Komputasi Numerik.  b. Mendeskripsikan tentang metode bisection, cara mencari akar persamaan dengan menggunakan metode tersebut dan implementasinya dalam MATLAB.

tugas laporan blisty

Embed Size (px)

Citation preview

BAB I PENDAHULUAN A.LATAR BELAKANG Seringkalimodelmatematikatersebutmunculdalambentukyangtidakidealalias rumit.Modelmatematikayangrumitiniadakalanyatidakdapatdiselesaikandengan metode analitik yang sudah umum untuk mendapatkan solusi sejatinya (exact solution). Yangdimaksuddenganmetodeanalitikadalahmetodepenyelesaianmodelmatematika dengan rumus-rumus aljabar yang sudah baku (lazim). Metodenumerikmerupakanalatbantupemecahanmasalahmatematikayangsangat ampuh.Metodenumerikmampumenanganisistempersamaanbesar,kenirlanjaran,dan geometriyangrumityangdalampraktekrekayasaseringkalitidakmungkindipecahkan secaraanalitik.Metodenumerikmenyediakansaranauntukmemperkuatkembali pemahamanmatematika.Karena,metodenumerikditemukandenganmenyederhanakan matematika yang lebih tinggi menjadi operasi matematika yang mendasar. Pada laporan ini, kita akan melihat bagaimana penyelesaian soal secara numeric untuk mencariakarpersamaan,menghitungluasdaerahbidangdatar,danmencarisolusi persamaan differensial.Selain itu, kita akan melihat implementasi program dari metode-metode numeric yang digunakan dalam MATLAB. B.RUMUSAN MASALAH a.Bagaimanamenghitungakarpersamaandenganmetodebisection?Bagaimana implementasinya dalam MATLAB? b.Bagaimanamencariluasdaerahbidangdatarmenggunakanpersamaannumeric? BagaimanapenulisanprogramMencariluasdaerahbidangdatarsecaranumerik dalam MATLAB? c.Seperti apa bentuk persamaan diferensial? Bagaimana program persamaan diferensial dalam MATLAB? d.Apa perbedaan persamaan analitik dan numeric dalam ketiga materi yang dibahas? C.TUJUAN a.Untuk memenuhi tugas Metode Komputasi Numerik. b.Mendeskripsikantentangmetodebisection,caramencariakarpersamaandengan menggunakan metode tersebut dan implementasinya dalam MATLAB. c.Mencariluasdaerahbidangdatarmenggunakanpersamaannumericsertapenulisan programnya di MATLAB. d.Mendeskripsikanmengenaipersamaandiferensialsertaprogrampersamaan diferensial dalam MATLAB. e.Menunjukkanperbedaanpersamaananalitikdannumericdalamketigamateriyang dibahas. D.BATASAN MASALAH Hal-halyangakandibahasdalamlaporaniniadalahberupamaterimengenai pencarianakarpersamaanmenggunakanmetodebisection(metodebagidua),metode trapeziumdanmetode4-persegipanjanguntukmencariluasdaerahbidangdatar,serta persamaandiferensial.Programyangdigunakanuntukmengimplementasikanketiga materi tersebut adalah MATLAB. BAB II LANDASAN TEORI A. MENCARI AKAR PERSAMAAN 1.Penyelesaian Analitik Rumus ABC F(X) =

X 1,2=

Contoh soal: Carilah nilai x yang memenuhi persamaan berikut ini: f(x) = x2 x 6 = 0 Tahap penyelesaian: Uraikan faktor-faktor di atas: f(x) = ax2 + bx + c = 0 x2 + (b/a) x + (c/a) = 0 (x x1)(x x2) = 0 (x 3)(x + 2) = 0 Jawaban : x1 = + 3dan x2 = 2 2.Penyelesaian Numerik MetodeBisectionadalahsalahsatukelasmetodePengelompokan,karenaprosedur untukmendapatkannilaixuntukf(x)=0dilakukanmelaluipendekatankelompok akar. Metode ini tidak sepenuhnya memanfaatkan data f(x) bagi penentuan nilai x. Langkah langkah dalam menyelesaikanMetode Bagi Dua : Langkah1:Pilihasebagaibatasbawahdanb sebagaibatasatasuntuktaksiranakarsehingga terjadiperubahantandafungsidalamselang interval. Atau periksa apakah benar bahwaf(a) . f(b) < 0 Taksiran nilai akar baru, c diperoleh dari : Langkah 2 : 2b ac+=Menentukan daerah yang berisi akar fungsi: Langkah 3 : Jika z merupakan akar fungsi, maka f(x < z) dan f(x > z) saling berbeda tanda. -f(a)*f(c) negatif, berarti di antara a & c ada akar fungsi. -f(b)*f(c)positif,berartidiantarab&ctidakadaakar fungsiMenentukan kapan proses pencarian akar fungsi berhenti: Langkah4:Prosespencarianakarfungsidihentikansetelahkeakuratanyang diinginkan dicapai, yang dapat diketahui dari kesalahan relatif semu. Algoritma Metode Bisection Asumsiawalyangharusdiambiladalah:menebakintervalawal[a,b]dimanaf(x) adalah kontinu padanya, demikian pula harus terletak mengapit (secara intuitif) nilai akar o, sedemikian rupa, sehingga: f (a) f (b) s 0 B.MENCARI LUAS DAERAH BIDANG DATAR 1.Menggunakan Persamaan Analitik Metode yang digunakan adalah perhitungan secara integral. Daerah R dibatasi oleh grafik-grafik y = f(x), x = a, x = bdany=0,luasnyaA(R)ditentukanoleh:A(R)=dx x fba}) ( Jika gambar terletak dibawah sumbuXmaka integral diatas bernilai negatif, karena luas daerah tidak mungkin bilangan negatif maka nilai integral tersebut dimutlakkan. Perhatikan pula gambar daerah rata berikut ini : Daerah R dibatasi oleh grafik-grafik x = f(y), y = c, y = d dan x = 0, luasnya A(R) ditentukan oleh :A(R)=dy y fdc}) ( Jika gambar terletak disebelah kiri sumbuYmaka integral diatasbernilainegatif,karenaluasdaerahtidakmungkin bilangan negatif maka nilai integral tersebut dimutlakkan. 2.Menggunakan Persamaan Numerik a.Metode 4-Persegi Panjang Metode4-PersegiPanjang ataudisebutjugaMetode Integral Reimann: a.Luasanyangdibatasiy= f(x) dan sumbu x b.LuasandibagimenjadiN bagianpadarangex= [a,b] c.Kemudian dihitung Li : luas setiap persegi panjang dimana Li=f(xi). Luas keseluruhan adalah jumlah Li dan dituliskan : DimanaDidapat b.Metode Trapesium Metodetrapesiummerupakanmetodependekatanintegralnumerikdengan persamaanpolinomialordersatu.Dalammetodeinikurvelengkungdarifungsif (x)digantikanolehgarislurus.Menurutrumusgeometri,luastrapesiumadalah lebar kali tinggi rerata, yang berbentuk: 2) ( ) () (b f a fa b I+ ~(7.2) PadaGambar7.3,penggunaangarislurusuntukmendekatigarislengkung menyebabkanterjadinyakesalahansebesarluasanyangtidakdiarsir.Besarnya kesalahan yang terjadi dapat diperkirakan dari persamaan berikut: ) )( ( ' '121a b f E = (7.3)dengan adalah titik yang terletak di dalam interval a dan b. ix A( ) ( ) ( ) ( )( )iniinnx x fx x f x x f x x f x x fL L L L LA =A + + A + A + A =+ + + + ==03 2 2 1 1 0 02 1 0.....h x x x xn = A = = A = A = A ...2 1 0( ) ( )}==niibax f h dx x f00.20.250.30.350.40.450.50 0.5 1 1.5 2 2.5 3x*cos(3*x)*exp(-2*x)+0.35x*cos(3*x)*exp(-2*x)+0.35Persamaan(7.3)menunjukkanbahwaapabilafungsiyangdiintegralkanadalah linier, maka metode trapesium akan memberikan nilai eksak karena turunan kedua darifungsilinieradalahnol.Sebaliknyauntukfungsidenganderajatduaatau lebih, penggunaan metode trapesium akan memberikan kesalahan. Gambar 7.3. Metode trapesium Untuk mengurangi kesalahanyang terjadi maka kurve lengkung didekati oleh sejumlahgarislurus,sehinggaterbentukbanyakpias.Luasbidangadalahjumlah dariluasbeberapapiastersebut.Semakinkecilpiasyangdigunakan,hasilyang didapat menjadi semakin teliti. Gambar 7.4. Metode trapesium dengan banyak pias Dalam Gambar 7.4, panjang tiap pias adalah sama yaitu Ax. Apabila terdapat n pias, berarti panjang masing-masing pias adalah: na bx= ABatas-batas pias diberi notasi: xo = a, x1, x2, , xn = b Integral total dapat ditulis dalam bentuk: }+ +}+}=n1 n2110xxxxxx) ( ) ( ) ( dx x f dx x f dx x f I (7.4) Substitusi persamaan (7.2) ke dalam persamaan (7.4) akan didapat: ((

+ + ==) ( ) ( 2 ) (2n1 n1 ii 0x f x f x fxI (7.5) Besarnya kesalahan yang terjadi pada penggunaan banyak pias adalah: ) ( ' ' ) (12i2tx f a bx = c (7.7) yangmerupakankesalahanorderdua.Apabilakesalahantersebutdiperhitungkan dalam hitungan integral, maka akan didapat hasil yang lebih teliti. Bentuk persamaan trapesium dengan memperhitungkan koreksi adalah: ) ( ) ( ' ' ) (12) ( 2 ) ( ) (2421 n1 iix O f a bxx f b f a fxI ((

+ + == (7.8) Untuk kebanyakan fungsi, bentuk f ''( ) dapat didekati oleh: a ba f b ff=) ( ' ) ( ') ( ' ' (7.9) | | ) ( ' ) ( '12) ( 2 ) ( ) (221 n1 iia f b fxx f b f a fxI ((

+ + ==(7.10) Bentuk persamaan (7.10) disebut dengan persamaan trapesium dengan koreksi ujung, karena memperhitungkan koreksi pada ujung interval a dan b. Contoh soal: GunakanmetodetrapesiumempatpiasdenganlebarpiasadalahAx=1untuk menghitung:dx e I}=40x Penyelesaian: Metode trapesium dengan 4 pias, sehingga panjang pias adalah: . 140 4 ===na bxLuas bidang dihitung dengan persamaan (7.6): ((

+ + ==11) x ( f 2 ) b ( f ) a ( f2xInii| | . 991950 , 57 ) ( 2213 2 1 4 0= + + + + = e e e e eKesalahan relatif terhadap nilai eksak: %. 2 , 8 % 100598150 , 53991950 , 57 598150 , 53t = = cApabila digunakan metode trapesium dengan koreksi ujung, maka integral dihitung denganpersamaan(7.10).Dalampersamaantersebutkoreksiujungmengandung turunan pertama dari fungsi. Apabila f (x) = ex, turunan pertamanya adalah f ' = ex; sehingga:| | ) ( ' ) ( '12) ( 2 ) ( ) (221 n1 iia f b fxx f b f a fxI ((

+ + == | | ) (121) ( 2210 4 3 2 1 4 0e e e e e e e + + + + =. 525437 , 53 466513 , 4 991950 , 57 = =Kesalahan relatif terhadap nilai eksak: %. 14 , 0 % 100598150 , 53525437 , 53 598150 , 53t= = c C. MENCARI SOLUSI PERSAMAAN DIFFERENISIAL 1.Penyelesain Analitik Persamaandiferensialbiasaadalahpersamaandiferensialdimanafungsiyangtidak diketahui(variabelterikat)adalahfungsidarivariabelbebastunggal.Dalambentuk palingsederhanafungsiyangtidakdiketahuiiniadalahfungsiriilataufungsi kompleks, namun secara umum bisa juga berupa fungsi vektor maupun matriks. Persamaandiferensialbiasadibedakandenganpersamaandiferensialparsial,yang melibatkanturunanparsialdaribeberapavariable.PersamaanDiferensialBiasa (PDB) adalah persamaan yang melibatkan satu atau lebih turunan fungsi satu peubah. SolusidariPDBadalahfungsitertentuyangmemenuhipersamaantersebut.Berikut beberapa contoh PDB : dengancadalahsembarangkonstantayangtidakdiketahui.SehinggasolusiPDBdi atasdisebutjugasolusiumum.Solusikhususbisadiperolehbilaadalagisebuah persamaan yang merupakan syarat batasnya. Secara umum, dapat ditulis: sehingga diperoleh : 2.Penyelesaian Numerik DeretEULER Metode ini pada dasarnya adalah merepresentasikan solusinya dengan beberapa suku deretTaylor.Misalkansolusidaripersamaandiferensialtersebutdapatditulisdalam bentuk deret Taylor: Bila hanya sampai suku pada Deret Taylor,makadinamakan metode Deret Taylor orde-n. Metode Deret Taylor orde-1 disebut metode Euler. Untuk mencari solusi numerik dari PDB: sepanjang selang [a, b], dua suku pertama pada deret Taylor yaitu: Sehingga dapat ditulis yangdapatdigunakanmulait=asampaiket=bdengann-langkahyangpanjang langkahnya h = (b a) /n. Contoh: Tentukan x(2) dengan menggunakan Metode Euler (n = 4) untuk persamaan diferensial x = 1 + x2 + t3 bila diketahui syarat awal x(1) = 4 Penyelesaian: Untukmemperolehhampiranyanglebihakurat,dapatdigunakanMetodeDeret Taylor orde yang lebih tinggi. Perhatikan persamaan diferensial berikut ini: Bila PD tersebut diturunkan beberapa kali terhadap t, diperoleh: sehingga dapat diperoleh: BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN A.Metode Bisection Tugas 1 : Program bisection.m fungsi_2011.m : Output: Masukkan iterasi maksimum N=10 N = 10 Masukkan toleransi tol=0 tol = 0 Masukkan sembarang a=3 a = 3 Masukkan sembarang b=-2 b = -2 ans = salah satu akar adalah: x = -2 Tugas 2 Hasil nya: Masukkan iterasi maksimum N=20 N = 20 Masukkan toleransi tol=0 tol = 0 Masukkan sembarang a=-5 a = -5 Masukkan sembarang b=6 b = 6 Grafik: Output: Masukkan iterasi maksimum N=20 N = 20 Masukkan toleransi tol=0 tol = 0 Masukkan sembarang a=-2 a = -2 Masukkan sembarang b=3 b = 3 Grafik: Tugas 3: Tanggal : 15-01-1991 (A=1, B=5, C=1, D=9, E=1) Output: Masukkan toleransi tol=0 tol = 0 Masukkan sembarang a=-3 a = -3 Masukkan sembarang b=5 b = 5 Grafik: B.Metode 4-Persegi Panjang dan Metode Trapesium Tugas 1: a = 3, b = -2 Tugas 2: Output: Masukkan iterasi maksimum N=100 N = 100 Masukkan toleransi tol=10^-6 tol = 1.0000e-006 Masukkan sembarang a=3 a = 3 Masukkan sembarang b=-2 b = -2 ans = Toleransi Tercapai Grafik: BAB IV PENUTUP A.KESIMPULAN Ciri-ciri penyelesaian analitik: -Masalah harus memenuhi format tertentu. -Menggunakanrumusmatematiktertentuatauprosedurbakuyangberlakuumum dan bersifat tetap.-Jawaban yang diperoleh adalah jawaban exact -Memerlukan kecerdasan atau pengetahuan khusus DAFTAR PUSTAKA