23
PERAWATAN TALI PUSAT ANTARA PENGGUNAAN KASA STERIL DENGAN KASA ALKOHOL 70% DI RUANG PERINATALOGI RUMAH SAKIT GUNUNG JATI CIREBON SEMINAR INOVASI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Stase Keperawatan Anak 1. Marsiana Anggraeni 2. Shity Rhamdani 3. Rukhayati 4. Crisna Mahendra 5. Wanila 6. Ibnu Reza 7. Riko SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes) INDRAMAYU

BAB 1 INOVASI.docx

Embed Size (px)

Citation preview

PERAWATAN TALI PUSAT ANTARA PENGGUNAAN KASA STERILDENGAN KASA ALKOHOL 70% DI RUANG PERINATALOGIRUMAH SAKIT GUNUNG JATI CIREBON

SEMINAR INOVASIDiajukan Untuk Memenuhi Salah Satu TugasStase Keperawatan Anak

1. Marsiana Anggraeni2. Shity Rhamdani3. Rukhayati4. Crisna Mahendra5. Wanila6. Ibnu Reza7. Riko

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes) INDRAMAYUPROGRAM PROFESI NERS2014BABIPENDAHULUAN

1.1. LatarBelakangTalipusatmerupakantalipenghubungyangmemanjangdari

umbilicussampaikepermukaanfetalplasenta.Padatalipusatterdapatfuniculus

umbilikalisyangterbentangdaripermukaanfetalplasentasampaidaerah

umbilicusfetusdanberlanjutsebagaikulitfetus.Dalamsistemkerjanyatalipusat

berfungsisebagaipenghubungantaraplasentadanbagiantubuhjaninsupaya

mendapatasupanoksigen,makanan,danantibodidariibu.Padaumumnya

umbilicusatautalipusatpuputsaatsatuminggusetelahbayilahirdanluka

sembuhdalamlimabelashari(Baety,2011,p.40).

Prosesmelepasnyatalipusatdipengaruhiolehbeberapafaktoryang

dapatmendukungdanmembantuuntuklebihcepatdari7hariataulebihlama

(lebihdari4minggu).Faktortersebutmencakupadatidaknyainfeksipadatali

pusatbayi,kebersihandansanitasilingkungan,kelembabandaerahsekitartali

pusatbayidancaraperawatantalipusatitusendiri(Wawan,2009).

Perawatantalipusatyangtidakmemadaidapatmenimbulkaninfeksi.

Apabilaterjadiinfeksipadatalipusatbayibiasanyaakanmemperlihatkantanda-

tandasepertipangkaltalipusatdandaerahsekitarberwarnamerah,keluarcairan

yangberbau,adadarahyangkeluarterus-menerussampaiterjadidemamtanpa

sebabyangjelas.Terjadinyainfeksipadatalipusatbayiakanmenyebabkan timbulnyapenyakitTetanusNeonatorumyangdisebabkanolehClostridiumtetanisebagaikumanyangmengeluarkantoksin.Kumantersebutsemakinlama

berkembangkeseluruhtubuhakanmengakibatkankematianbayi (Hidayat,

2008,p.68).

BerdasarkandataProfilKesehatanJawaTengahdaritahun2007-2009,

AngkaKematianBayi(AKB)diJawaTengahberturut-turutadalah20/1000,

9,17/1000,dan10,25/1000KelahiranHidup.DarijumlahdataAKBtersebut,

angkakematianbayidaritahun2007-2009sebesar39,42/1000KelahiranHidup

(KH).Padatahun2007ketahun2008mengalamipenurunan,sedangkandari

tahun2008ketahun2009mengalamipeningkatan.DikotaPekalonganangka

kematianbayisebanyak141bayi.Apabiladibandingkandengantargetdalam

IndikatorIndonesiaSehattahun2010angkakematianbayipadatahun2009

sudahmelampauitargetyaitusebesar40/1000kelahiranhidup.Demikianjuga

biladibandingkandengancakupanyangdiharapkandalamMDG(Millenium

DevelopmentGoals)ke-4tahun2015yaitu17/1000kelahiranhidup(Dinkes

Prop.Jateng,2007-2009).

DatadariDinasKesehatanKotaPekalongantahun2009,Angka

KematianBayi(AKB)sebesar34kasus(5,36/1000kelahiranhidup)yangterdiri

kematianneonatal(1-28hari)sebanyak15kasusdankematianbayi(1-11bulan)

sebanyak19kasus.Padajumlahbayiyangmatimenurutkecamatan,kecamatan

pekalonganselatanada4bayiyangmati.Angkakematianbayiberdasarkandata

DinasKesehatanKotaPekalongantahun2009menurunjikadibandingkantahun2008yaitusebanyak52kasus(8,25/1000kelahiranhidup)walaupunpenurunan inibelumsignifikan(DinkesKotaPekalongan,2009)

GunamempercepatpenurunanAngkaKematianIbudanKematian

Bayi,KementrianKesehatantelahmelaksanakanberbagaiprogramyang

berhubungandengankesehatanibudananakdansalahsatunyapencegahan

tetanusneonatorum.Upayainidilaksanakandenganpencegahaninfeksipada

persalinandanperawatantalipusat.Perawatantalipusatadalahperawatanpada

talipusatdenganmenjagaagarlukatalipusattetapbersih,tidakterkenaair

kencing,kotoranbayiataunanah(Safiudin,2002,p.134).

BABII

TINJAUANTEORI

A.PerawatanTaliPusat

1.Talipusat

Talipusatdalamistilahmedisnyadisebutdenganumbilicalcord.

Merupakansalurankehidupanbagijaninselamaiadidalamkandungan,

sebabselamadalamrahim,talipusatinilahyangmenyalurkanoksigen

danmakanandariplasentakejaninyangberadadidalamnya.Begitu

janindilahirkan,iatidaklagimembutuhkanoksigen.dariibunya,karena

bayimungilinisudahdapatbernafassendirimelaluihidungnya.Karena

sudahtakdiperlukanlagimakasaluraniniharusdipotongdandijepit,atau

diikat(Wibowo,2008).

Diametertalipusatantara1cm-2,5cm,denganrentangpanjang

antara30cm-100cm,rata-rata55cm,terdiriatasalantoinyangrudimenter,

sisa-sisaomfalomesenterikus,dilapisimembranmukusyangtipis,

selebihnyaterisiolehzatsepertiagar-agarsebagaijaringanpenghubung

mukoidyangdisebutjeliwhartor.Setelahtalipusatlahirakansegera

berhentiberdenyut,pembuluhdarahtalipusatakanmenyempittetapi

belumobliterasi,karenaitutalipusatharussegeradipotongdandiikat

kuat-kuatsupayapembuluhdarahtersebutoklusisertatidakperdarahan

(Retniati,2010;9).

2.Definisiperawatantalipusat

Perawatantalipusatadalahperbuatanmerawatataumemeliharapadatalipusatbayisetelahtalipusatdipotongatausebelumpuput

(Paisal,2008).

Perawatantalipusatadalahpengobatandanpengikatantalipusat

yangmenyebabkanpemisahanfisikterakhirantaraibubayi,kemudian

talipusatdirawatdalamkeadaansteril,bersih,kering,puputdan

terhindardariinfeksitalipusat(Hidayat,2005).

3.Tujuanperawatantalipusat

Tujuanperawatantalipusatadalahmencegahterjadinyapenyakit

tetanuspadabayibarulahir,agartalipusattetapbersih,kuman-kuman

tidakmasuksehinggatidakterjadiinfeksipadatalipusatbayi.Penyakit

tetanusinidisebabkanolehclostridiumtetaniyaitukumanyang

mengeluarkantoksin(Racun),yangmasukmelaluilukatalipusat,

karenaperawatanatautindakanyangkurangbersih(Saifuddin,2001).

MenurutPaisal(2008),perawatantalipusatbertujuanuntuk

menjagaagartalipusattetapkeringdanbersih,mencegahinfeksipada

bayibarulahir,membiarkantalipusatterkenaudaraagarcepatkering

danlepas.

4.Penatalaksanaanperawatantalipusatyangbenar

(PanduanAPN,2010)

a.PeralatanYangDibutuhkan:

1).2AirDTT,hangat:-1untukmembasahidanmenyabuni

-1untukmembilas

2).Washlapkeringdanbasah

3).Sabunbayi

4).Kassasteril5).1setpakaianbayi

b.ProsedurPerawatanTaliPusat:

1).Cucitangan.

2).Dekatkanalat.

3).Siapkan1setbajubayiyangtersusunrapi,yaitu:celana,baju,

bedongyangsudahdigelar.

4).Bukabedongbayi.

5).Lepasbungkustalipusat.

6).Bersihkan/cebokidenganwashlap2-3xdaribagianmuka

sampaikaki/ataskebawah.

7).Pindahkanbayikebajudanbedongyangbersih.

8).Bersihkantalipusat,dengancara:

a).Pegangbagianujung

b).Basahidenganwashlapdariujungmelingkarkebatang

c).Disabunipadabagianbatangdanpangkal

d).Bersihkansampaisisasabunnyahilang

e).Keringkansisaairdengankassasteril

f).Talipusattidakdibungkus.

9).Pakaikanpopok,ujungataspopokdibawahtalipusat,dan

talikandipinggir.Keuntungan:Talipusatnyatidaklembab,

jikapipistidaklangsungmengenaitalipusat,tetapikebagian

popokdulu.

10).Bereskanalat.

11).Cucitangan.MenurutrekomendasiWHO,caraperawatantalipusatyaitu

cukupmembersihkanbagianpangkaltalipusat,bukanujungnya,

dibersihkanmenggunakanairdansabun,lalukeringanginkanhingga

benar-benarkering.Untukmembersihkanpangkaltalipusat,dengan

sedikitdiangkat(bukanditarik).

Penelitiansebelumnyamenunjukkanbahwatalipusatyang

dibersihkandenganairdansabuncenderunglebihcepatpuput

(lepas)dibandingtalipusatyangdibersihkanmenggunakanalkohol.

Selamasebelumtalipusatpuput,sebaiknyabayitidak

dimandikandengancaradicelupkankedalamair,cukupdilapsaja

denganairhangat.Talipusatharusdibersihkansedikitnya2xsehari

selamabalutanataukainyangbersentuhandengantalipusattidak

dalamkeadaankotorataubasah.Talipusatjugatidakbolehdibalut

atauditutuprapatdenganapapun,karenaakanmembuatnyamenjadi

lembab.Selainmemperlambatpuputnyatalipusat,jugadapat

menimbulkanresikoinfeksi.Intinyaadalahmembiarkantalipusat

terkenaudaraagarcepatmengeringdanterlepas.

5.Dampakpositifdandampaknegatif

Dampakpositifdariperawatantalipusatadalahbayiakan

sehatdengankondisitalipusatbersihdantidakterjadiinfeksiserta

talipusatpupuslebihcepatyaituantaraharike5-7tanpaada

komplikasi(Hidayat,2005).

Dampaknegatifperawatantalipusatadalahapabilatalipusat

tidakdirawatdenganbaik,kuman-kumanbisamasuksehingga

terjadiinfeksiyangmengakibatkanpenyakitTetanusneonatorum.Penyakitiniadalahsalahsatupenyebabkematianbayiyangterbesar

diAsiaTenggaradenganjumlah220.000kematianbayi,sebabmasih

banyakmasyarakatyangbelummengertitentangcaraperawatantali

pusatyangbaikdanbenar(DinkesRI,2005).Carapersalinanyang

tidaksterildancaraperawatantalipusatdenganpemberianramuan

tradisionalmeningkatkanterjadinyatetanuspadabayibarulahir

(Retniati,2010;11).

6.Carapencegahaninfeksipadatalipusat

Carapenanggulanganataupencegahaninfeksipadatalipusat

meliputi:

a).Penyuluhanbagiibupascamelahirkantentangmerawattalipusat

b).Memberikanlatihantentangperawatantalipusatpadaibupasca

persalinan.

c).Instruksikanibuuntukselalumemantaukeadaanbayinya.

d).Lakukanperawatantalipusatsetiapharidansetiapkalibasah

ataukotor.(Arin&Akbar,2009).

HasilpenelitianSriMutiaBatuBara(2009)didesaKotaDatar

KecamatanHamparanPerakKabupatenDeliSerdangmenyebutkan

bahwajumlahinfeksipadatalipusatpadatahun2008berjumlah65%

kemudianmeningkatmenjadi80%padatahun2009,kondisiini

menunjukkanbahwaangkainfeksitalipusatsemakinmeningkat.

Rendahnyapengetahuantentangperawatantalipusatdidugaturut

menjadifaktorpenyebabtingginyaangkakematianakibatinfeksitali

pusat,(IisSinsin,2008).

Infeksitalipusatpadadasarnyadapatdicegahdenganmelakukanperawatantalipusatyangbaikdanbenar,yaitudenganprinsipperawatan

keringdanbersih.Pemakaianantimikrobialtopikalpadaperawatantali

pusatdapatmempengaruhiwaktupelepasantalipusat,yaitumerusak

floranormalsekitartalipusatsehinggamemperlambatpelepasantali

pusat(Retniati,2010;4).Pemberianantiseptikpadatalipusattidak

diperlukan,karenaresikoterjadinyakontaminasiadalahkecil,yang

pentingterjagakebersihannya.Berbedadenganbayiyangdirawatdi

rumahsakit,penggunaanantiseptikmungkindiperlukanuntuk

mengurangiterjadinyainfeksipadatalipusat(RatriWijaya,2006;12).

Perawatanmungkindapatmengurangiresikoterjadinyainfeksitali

pusatadalahdengancararawatgabungdankontaklangsungkulitbayi

danibunyamulailahiragarbayimendapatkanpertumbuhanfloranormal

dariibunyayangsifatnyapatogen.Pemberianairsusuibuyangdinidan

seringakanmemberikanantibodikepadabayiuntukmelawaninfeksi.

Pemberianantiseptikpadatalipusattidakdiperlukan,karenaresiko

terjadinyakontaminasiadalahkecil,yangpentingterjagakebersihannya.

Berbedadenganbayiyangdirawatdirumahsakit,penggunaanantiseptik

mungkindiperlukanuntukmengurangiterjadinyainfeksipadatalipusat

(Retniati,2010;12).

BAB IIIRESUME JURNAL3.1. Judul Jurnal: PERBEDAAN LAMA PUPUS TALI PUSAT DALAM HALPERAWATAN TALI PUSAT ANTARA PENGGUNAAN KASA STERIL DENGAN KASA ALKOHOL 70% DI BPS HJ. MARIA OLFAH TAHUN 2012.3.2. Peneliti: Dwi Sogi Sri Redjeki, Husin3.3. Tempat dan Waktu: BPS HJ. Maria Olfah, Penelitian dilakukan pada bulan April sampai dengan Juni Tahun 2012.3.4. Tujuan: Untuk melihat perbedaan antara lama pupus tali pusat dalam hal perawatan tali pusat antara penggunaan kasa steril dengan kasa alkohol 70 % di BPS HJ. Maria Olfah Tahun 2012.3.5. Metode: Metode penelitian yang digunakan adalah menggunakan desain penelitian survey analitik dengan rancangan penelitian kohort study. Metode pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah dengan cara purposive sampling.3.6. Hasil: Perawatan kasa steril rata-rata lama pupusnya 5,53 hari sedangkan rata-rata untuk perawatan kasa alkohol 70% adalah 6,93 hari.

BAB IVANALISIS JURNAL DAN PENERAPAN DI RUMAH SAKIT

4.1. Hubungan hasil penelitian dengan kondisi nyata di rumahPada kondisi di lapangan saat mahasiswa melakukan praktek stase keperawatan anak di Ruang Perinatologi RSUD Gunung Jati di dapatkan data bahwa membersihkan tali pusat pada bayi hanya dilakukan saat bayi di mandikan dan tidak di balut menggunakan kasa steril.Berdasarkan hasil penelitian Dwi Sogi Sri Redjeki dan Husin (2007), didapatkan hasil bahwa rata-rata kedua variabel yaitu untuk perawatan kasa steril rata-rata lama pupusnya 5,53 hari, sedangkan rata-rata untuk perawatan kasa alkohol 70% adalah 6,93 hari.Hasil penelitian diatas sejalan dengan penelitian yang dikemukakan oleh Sidqi Anwar,dengan melakukan perbandingan perawatan tali pusat dengan menggunakan alcohol 70%, povidon-iodine10%, kasa steril dan tidak didapatkan tanda-tanda infeksi pada tali pusat sedangkan untuk lama pupus tali pusat, perawatan tali pusat dengan menggunakan kasa steril yang paling cepat pupusnya antara ketiga perlakuan tersebut yaitu (Alkohol 70%= 7,33 hari, povidoniodine 10%=7,25 hari sedangkan kasa steril=6,42 hari.Berdasarkan hasil dari beberapa penelitian tersebut dapat dilihat bahwa membersihkan tali pusat dengan menggunakan kasa steril cenderung lebih cepat pupus ( lepas) dibandingkan dengan menggunakan kasa alkohol 70 %. Sebaiknya hal ini bisa diterapkan di ruangan untuk melakukan perawatan tali pusat pada bayi baru lahir, yang mana selain untuk mempercepat pelepasan tali pusat hal ini juga berguna untuk mencegah terjadi risiko infeksi terhadap tali pusat bayi.Tujuan perawatan pada bayi yang baru lahir sejak saat pemulihan dari kelahiranya sampai dia keluar dari rumah sakit adalah untuk memastikan bahwa bayi tersebut tetap terjaga kehangatannya, mendapatkan nutrisi yang memadai dan bebas dari infeksi. Observasi yang terus menerus dan seksama pada saat ini merupakan faktor penting untuk mencegah agar setiap permasalahan yang ringan tidak berkembang menjadi permasalahan yang berat.4.2. Kelemahan Jurnal Penerapan tindakan di jurnal ini hanya dilakukan terhadap bayi normal, sedangkan kondisi di rumah sakit bukan hanya bayi normal yang perlu dilakukan perawatan tali pusat, namun bayi tidak normal juga perlu untuk dilakukan tindakan perawatan tali pusat.

BAB VPENUTUP5.1. KesimpulanDari hasil pembahasan tersebut dapat kami simpulkan bahwa perawatan tali pusat terhadap bayi baru lahir itu sangat perlukan, karena bisa mempercepat proses pelepasan tali pusat dan juga mencegah terjadinya infeksi.5.2. Saran a. Bagi Rumah SakitDiharapkan perawatan tali pusat dengan menggunakan kassa steril dapat diterapkan di ruang perinatologi RSUD gunung jati cirebon sebagai salah satu terapi perawatan tali pusat yang berguna untuk meningkatkan kualitas pelayanan rumah sakit.b. Bagi Institusi PendidikanDiharapkan dapat di jadikan sumber informasi dan bacaan bagi mahasiswa sehingga mampu menerapkan di lahan praktik sebagai terapi konvensionalc. Bagi MasyarakatDiharapkan dapat di jadikan tambahan pengetahuan sehingga dapat di aplikasikan secara mandiri dirumah.DAFTAR PUSTAKA

Hidayat A. 2008. Pengantar Ilmu Keperawatan Anak. Jakarta: Salemba Medika.

Huliana M. 2003. Perawatan Ibu Pasca Melahirkan. Jakarta : Puspa Swara.

Kriebs & Carolyn. (2009). Buku Saku Asuhan Kebidanan Varney (Edisi 2).Jakarta: EGC.

Linda T, Boosemeyer D, & Intosh N. 2004. Panduan Pencegahan Infeksi Untuk Fasilitas Kesehatan Dengan Sumber Daya Terbatas (Saifuddin, A.B., Sumapraja, S., Djajadilaga & santoso, B.I., Penerjemah). Jakarta: Yayasan Bina Pustaka.

Ratri W, Lely L, Widyawati. 2007. Perbedaan Lama Pelepasan Tali Pusat padaBerat Bayi Lahir Rendah yang Dirawat Dengan Menggunakan Air Sterildibandingkan alkohol 70%. Jurnal. Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran UGM.

Saifuddin AB, Adrianz G, Wiknjosastro GH, Waspodo D. 2008. Buku AcuanNasional Pelayanan Kesehatan Maternal Dan Neonatal. Jakarta: YayasanBina Pustaka Sarwono Prawiroharjo.

Sodikin. 2009. Buku Saku Perawatan Tali Pusat. Jakarta: EGC.