37
BAB.I Pendahuluan A. Latar Belakang Fisika berasal dari bahasa Yunani yaitu ‘physics’ yang berarti membicarakan alam dan fenomenanya. Jadi, Fisika dapat dikatakan sebagai ilmu pemahaman mengenai alam semesta. Ilmu Fisika yang dimanfaatkan untuk membantu memahami dan menyesuaikan masalah pada bidang Biologi disebut Biofisika (Biophysics). Salah satu ilmu yang dipelajari dalam Fisika adalah optik, Fisika Optik yang berhubungan dengan Biologi disebut Biooptik. Dewasa ini orang-orang sudah banyak yang menggunakan alat-alat Biooptik dalam kehidupan sehari-sehari, seperti kacamata dan lensa kontak, tetapi ada beberapa alat-alat Biooptik yang masih asing bagi sebagian orang. Begitupun dengan cara penggunaan serta fungsi dari alat-alat Biooptik Untuk itu tim penulis menyusun makalah yang berjudul Biooptik yang berisi tentang pembahasan mengenai pengertian, alat-alat, dan kegunaan alat-alat Biooptik. B. Rumusan Masalah 1. Jelaskan 3 sinar istimewah pada cermin dan lensa(cekung dan cembung)? 2. Bagaimana pembentukan bayangan dan sifat-sifat bayangan pada cermin dan lensa(cekung dan cembung)? 3. Bagaimana pembentukan bayangan pada mata? 4. Jenis-jenis kelainan pada mata dan tekhnik koreksinya serta cara penanggulangannya? 5. Penggunaan cahaya dalam bidang medis C. Tujuan Penulis Agar menambah pengetahuan penulis, dan pembaca dibidang Bio Optik.

BAB 1 Biooptik

  • Upload
    nurul

  • View
    358

  • Download
    19

Embed Size (px)

DESCRIPTION

BIOPTIK

Citation preview

Page 1: BAB 1 Biooptik

BAB.I Pendahuluan

A. Latar BelakangFisika berasal dari bahasa Yunani yaitu ‘physics’ yang berarti membicarakan alam dan fenomenanya. Jadi, Fisika dapat dikatakan sebagai ilmu pemahaman mengenai alam semesta. Ilmu Fisika yang dimanfaatkan untuk membantu memahami dan menyesuaikan masalah pada bidang Biologi disebut Biofisika (Biophysics). Salah satu ilmu yang dipelajari dalam Fisika adalah optik, Fisika Optik yang berhubungan dengan Biologi disebut Biooptik.Dewasa ini orang-orang sudah banyak yang menggunakan alat-alat Biooptik dalam kehidupan sehari-sehari, seperti kacamata dan lensa kontak, tetapi ada beberapa alat-alat Biooptik yang masih asing bagi sebagian orang. Begitupun dengan cara penggunaan serta fungsi dari alat-alat BiooptikUntuk itu tim penulis menyusun makalah yang berjudul Biooptik yang berisi tentang pembahasan mengenai pengertian, alat-alat, dan kegunaan alat-alat Biooptik.

B. Rumusan Masalah1. Jelaskan 3 sinar istimewah pada cermin dan lensa(cekung dan cembung)?2. Bagaimana pembentukan bayangan dan sifat-sifat bayangan pada cermin dan

lensa(cekung dan cembung)?3. Bagaimana pembentukan bayangan pada mata?4. Jenis-jenis kelainan pada mata dan tekhnik koreksinya serta cara

penanggulangannya?5. Penggunaan cahaya dalam bidang medis

C. Tujuan PenulisAgar menambah pengetahuan penulis, dan pembaca dibidang Bio Optik.

Page 2: BAB 1 Biooptik

KATA PENGANTAR

  Puji syukur kehadirat Allah SWT. Karena berkat rahmat-Nyalah tim penulis dapat

menyelesaikan makalah ini dengan judul “ BIOOPTIK”.

            Makalah ini bertujuan untuk memberitahukan kepada penbaca, tentang Biooptik.

Selain itu makalah ini juga bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah

Fisika.

            Tim penulis mengucapkan terimakasih kepada Dosen pembingbing kami dan

teman-teman.

            Akhir kata, tim penulis mengucapkan terimakasih dan semoga makalah ini dapat

bermanfaat serta menjadi sumbangan pemikiran bagi pihak yang membutuhkan,

khususnya bagi tim penulis sehingga tujuan yang diharapkan dapat tercapai.

Makassar, Januari 2013

                                                                                                            Tim Penulis

Page 3: BAB 1 Biooptik

Sinar istimewa pada lensa

a.  Lensa Cembung 

Seperti halnya cermin, lensa cembung juga memiliki tiga sinar istimewa, yaitu  :  1. Sinar datang sejajar sumbu utama lensa dibiaskan melalui titik fokus aktif (F1) yang    terdapat di belakang lensa,

2. Sinar datang melalui titik fokus pasif  (F2) yang terdapat di depan lensa dibiaskan sejajar sumbu utama, 

 3. Sinar datang melalui titik pusat optik lensa O diteruskan tanpa membias.

b.   Lensa Cekung 

Tiga sinar istimewa pada lensa cekung adalah sebagai berikut :

1.  Sinar yang datang sejajar sumbu utama dibiaskan seakan – akan berasal dari titik fokus aktif  (F1 ).

2. Sinar yang datang seakan – akan menuju ke titik fokus pasif (F2) dibiaskan sejajar sumbu utama.

3. Sinar yang datang melalui titik pusat optik lensa O diteruskan tanpa membias.

sinar istimewa pada cerminSinar-sinar istimewa pada cermin cembung. Cermin cembung bersifat divergen atau menyebarkan sinar sementara cermin cekung bersifat konvergen atau mengumpulkan sinar . Ada tiga sinar istimewa pada

Page 4: BAB 1 Biooptik

cermin cembung. Perhatikan ilustrasi berikut:

 

3 Sinar Istimewa Cermin Cembung

1. Sinar yang datang sejajar sumbu utama cermin akan dipantulkan seolah-olah dari titik fokus 2. Sinar yang datangnya menuju titik fokus cermin akan dipantulkan sejajar sumbu utama. 3. Sinar yang datangnya menuju titik pusat kelengkungan cermin akan dipantulkan kembali

melalui lintasan yang sama.

Sebelah kiri adalah bagian depan cermin cembung tempat sinar datang dan sinar pantul, sebelah kanan adalah bagian belakang cermin cembung tempat fokus maya, pusat kelengkungan dan garis-garis perpanjangan sinar pantul  cermin cembung.Sinar-sinar istimewa bertanggungjawab atas terbentuknya bayangan-bayangan benda (images) pada sebuah cermin, baik sinar pantulnya maupun perpanjangan dari sinar pantulnya.

Bayangan yang dibentuk oleh sinar pantul secara langsung akan bersifat nyata. Kalau nyata dia terbalik.

Bayangan yang dibentuk oleh perpanjangan dari sinar pantul akan bersifat maya atau semu. Kalau maya dia tegak

Untuk cermin CEMBUNG, bayangan yang dihasilkan bersifat selalu MAYA, selalu TEGAK dan selalu LEBIH KECIL DARI BENDANYA, sementara untuk cermin cekung bayangan yang dihasilkan sifatnya bervariasi.

 

Sinar-sinar istimewa pada cermin cekung. Cermin cekung bersifat konvergen atau mengumpulkan sinar sementara cermin cembung bersifat divergen atau menyebarkan sinar. Ada tiga sinar istimewa pada cermin cekung. Perhatikan ilustrasi berikut:

Page 5: BAB 1 Biooptik

 3 Sinar Istimewa Cermin Cekung

1. Sinar yang datangnya sejajar sumbu utama cermin akan dipantulkan melalui titik fokus. 2. Sinar yang datangnya melewati titik fokus akan dipantulkan sejajar sumbu utama. 3. Sinar yang datangnya melewati titik pusat kelengkungan cermin akan dipantulkan kembali

melalui lintasan yang sama dengan sinar datangnya.

Sebelah kanan adalah bagian depan cermin cekung, tempat sinar datang dan sinar pantul. Sebelah kiri adalah bagian belakang cermin cekung.Sinar-sinar ini bertanggungjawab atas terbentuknya bayangan-bayangan benda (images) pada cermin, baik sinar pantulnya maupun perpanjangan dari sinar pantulnya.

Bayangan yang dibentuk oleh sinar pantul secara langsung akan bersifat nyata. Kalau nyata dia terbalik.

Bayangan yang dibentuk oleh perpanjangan dari sinar pantul akan bersifat maya atau semu. Kalau maya dia tegak

Pembentukan dan sifat bayangan pada cermin cembung

Sifat bayangan pada cermin cembung selalu maya, tegak, dan diperkecil.

Page 6: BAB 1 Biooptik

Spion termasuk cermin cembung. Kaca Spion kendaraan bermotor dirancang sedemikian rupa agar dapat membantu pengemudi melihat obyek/kendaraan lain yang berada di belakang kendaraan yang kita kemudikan. Bayangan yang terbetuk oleh kaca spion tidak seperti ukuran obyek aslinya. Hal ini dimaksudkan agar kendaraan yang masih jauh di belakang kita sekalipun sudah dapat teramati bayangannya. Oleh karena itu jenis cermin yang dipakai adalah cermin cembung. Perhatikan gambar pembentukan bayangan pada cermin berikut ini (gambar diperoleh dari browsing di situs internet).Pembuat gambar tersebut sudah memberikan warna yang berbeda-beda untuk masing-masing garis sinar, diharapkan agar mudah mengikuti alur garis sinar selama proses pembentukan bayangan benda (object). Asumsikan (anggaplah) sinar datang dari berbagai arah, sehingga anda tidak kesulitan bila ingin memahami proses pembentukan bayangan. Karena cermin bersifat memantulkan sinar, maka benda/object harus diletakkan di depan cermin agar dapat terbentuk bayangan/image. Proses pembentukan bayangan adalah sebagai berikut :

1. Garis sinar yang datang dari arah kiri (mendatar berwarna biru) melewati/mengenai titik (ujung atas benda), maka setelah sampai di permukaan cermin cembung garis sinar tersebut akan dipantulkan seolah-olah garis sinar pantul itu berasal dari titik fokus cermin (F)

2. Garis sinar yang datang dari arah kiri (menuju titik F berwarna hijau) melewati/mengenai titik (ujung atas benda), maka setelah sampai di permukaan cermin cembung garis sinar tersebut akan dipantulkan seolah-olah garis sinar pantul itu datang sejajar dengan sumbu utama cermin cembung (sumbu utama = garis yang melalui titik C dan F).

3. Garis sinar yang datang dari arah kiri (menuju titik C berwarna merah) melewati/mengenai titik (ujung atas benda), maka setelah sampai di permukaan cermin cembung garis sinar tersebut akan dipantulkan seolah-olah garis sinar pantul itu berasal dari titik pusat cermin (C).

4. Garis-garis sinar yang berada di belakang cermin (sebelah kanan cermin) dilukiskan sebagai garis putus-putus dimaksudkan untuk membedakan garis sinar dengan garis bayangan (bersifat maya).

5. Maya adalah sifat bayangan yang tidak dapat ditangkap oleh layar (walaupun dibelakang cermin tersebut sudah diletakkan layar untuk pembentukan bayangan).

6. Layar yang dimaksud di sini adalah layar layaknya layar bioskop atau layar proyektor OHP/LCD.

7. Dua garis putus-putus (no 1 dan 2) akan berpotongan di sebuah titik yang akan menjadi ujung bayangan/image dari benda/object.

8. Bayangan tersebut juga dapat ditentukan dari perpotongan tiga garis sinar sekaligus yaitu merah, hijau, dan biru (minimal 2 garis sinar).

9. Perlu diingat bahwa letak bayangan jangan selalu beranggapan seperti gambar tersebut, tetapi yang terpenting adalah tentukanlah di titik mana letak perpotongan dari minimal dua garis pantul (garis pantul/garis putus-putus dapat diperpanjang sampai dua garis pantul berpotongan).

Pembentukan bayangan pada cermin cekung

Sifat-sifat :1.     mengumpulkan sinar (konvergen)2.     memiliki jari-jari kelengkungan (R) dan titik api/jarak fokus (f) yang bernilai positif, karena letak R

dan f terletak di depan cermin.3.     Pembagian ruang pada cermin cekung :a.     Ruang I : ruang antara cermin dengan F

Page 7: BAB 1 Biooptik

b.    Ruang II : ruang antara F dengan Rc.     Ruang III : ruang diluar titik Cd.    Ruang IV : ruang di belakang cermin4.     Untuk melukis bayangan pada cermin cekung digunakan tiga buah sinar istimewa (minimal 2 buah

sinar istimewa).a.     Sinar yang datang sejajar sumbu utama, akan dipantulkan melalui titik fokus cermin.b.    Sinar yang datang melalui titik fokus akan dipantulkan sejajar sumbu utama.c.     Sinar yang datang melalui titik pusat kelengkungan cermin, akan dipantulkan melalui titik pusat

kelengkungan juga.

 Melukis bayangan pada cermin cekung 

1. Bila benda berjarak lebih besar dari R

Bayangan benda (Object) akan berada diantara C dan F, Nyata,terbalik dan lebih kecil.

2. Bila benda diletakkan di antara C dan F

 Bayangan benda (Object) akan lebih besar dan terbalik.

3. Bila benda diletakkan di antara titik F dan cermin

Page 8: BAB 1 Biooptik

Bayangan benda (Object) terletak dibelakang cermin cekung (maya), lebih besar dan tidak terbalik (tegak)

4. Bila benda tepat pada titik C (pusat kelengkungan)

 Bayangan benda (object) sama besar dengan bendanya, tetapi terbalik.

Pembentukan bayangan dengan keadaan seperti ini dapat dipergunakan sebagai alat untuk membalikkan bayangan suatu obyek pada alat optik.  Bayangan suatu lensa obyektif diatur sedeikian rupa agar tepat pada titik C, sehingga bayangan lensa tersebut sama besar dan terbalik.

5. Persamaan untuk cermin cembung dan cermin cekung.

Hubungan antara jarak benda, jarak bayangan, jarak fokus cermin dan jari-jari kelengkungan cermin lengkung adalah sebagai berikut : 

Page 9: BAB 1 Biooptik

Keterangan :f = jarak fokus (titik api) cermin (cm)So = jarak benda dari cermin (cm)Si = jarak bayangan dari cermin (cm)R = jari-jari kelengkungan cermin (cm)M = perbesaran bayangan (kali)ho = tinggi benda (cm)hi = tinggi bayangan (cm)

Pembentukan dan sifat bayangan oleh Lensa Cekung

Melukis bayangan pada lensa cekungPada lensa cekung juga terdapat 3 sinar istimewa, yaitu :

1.     Sinar yang datang sejajar sumbu utama lensa akan dibiaskan seolah-olah berasal dari titik fokus.2.     Sinar yang datang melalui titik fokus pasif (f2) akan dibiaskan sejajar sumbu utama lensa.

3.   Sinar yang datang melalui titik pusat lensa akan diteruskan tanpa pembiasan.

Perhatikan gambar berikut ini:

Page 10: BAB 1 Biooptik

Mirip dengan proses pembentukan pada lensa cembung, maka bayangan diperoleh atau berada pada perpotongan sinar-sinar bias. Gambar berikutini juga lebih memperjelas gambar di atas.

Sifat bayangan pada gambar diatas adalah maya,tegak dan diperkecil.

Secara matematis kita dapat menerapkan persamaan berikut:

Page 11: BAB 1 Biooptik

Dalam menerapkan persamaan tersebut yang perlu diperhatikan adalah:

1. Bila referensi (acuan) dari kiri, maka jarak benda bertanda + bila benda di sebelah kiri lensa.2. Jarak bayangan bertanda + bila bayangan berada di sebelah kanan lensa dan sebaliknya.3. Oleh karena itu gambar di atas menunjukkan jarak bayangan - (negatif) karena di sebelah kiri

lensa.

Pembentukan bayangan oleh Lensa Cembung

Melukis bayangan pada lensa cembungUntuk melukis bayangan benda pada lensa, diperlukan sinar-sinar istimewa seperti halnya pada pembentukan bayangan benda pada cermin.Sinar istimewa pada lensa cembung adalah :

1.     Sinar yang datang sejajar sumbu utama lensa akan dibiaskan melalui titik fokus2.     Sinar yang datang melalui titik fokus akan dibiaskan sejajar sumbu utama lensa3.     Sinar yang datang melalui titik pusat lensa akan diteruskan tanpa pembiasan

Sifat bayangan pada gambar diatas adalah nyata,terbalik dan diperbesar.

Perhatikan benda yang berbentuk anak panah warna merah, benda tersebut berada di depan lensa cembung. Bayangan benda tersebut karena pembiasan pada lensa cembung adalah sebagai berikut:

Page 12: BAB 1 Biooptik

1. Sinar yang diberi warna biru sejajar sumbu utama lensa, oleh karena itu sinar biasnya menuju titik fokus lensa ( titik F yang di kanan lensa).

2. Sinar yang diberi warna hijau menuju titik fokus ( F yang di sebelah kiri lensa), oleh karena itu akan dibiaskan sejajarsumbu utama lensa.

3. Sinar yang diberi warna merah menuju titik pusat lensa, oleh karena itu tidak dibiaskan atau diteruskan.

4. Sinar bias warna biru, hijau dan merah akan berpotongan pada suatu titik yang merupakan bayangan dari ujung benda yang berbentuk anak panah tadi. Pada gambar tersebut belum digambarkan bayangan benda, oleh karena itu agar lebih memahami proses pembentukan bayangan maka silahkan meniru sampai anda dapatkan bayangan benda yang dimaksudkan.

5. Gambar berikut ini memperjelas gambar yang tersebut di atas.

 

Secara matematis kita dapat menerapkan persamaan berikut:

Page 13: BAB 1 Biooptik

Dalam menerapkan persamaan tersebut yang perlu diperhatikan adalah:

1. Bila referensi (acuan) dari kiri, maka jarak benda bertanda + bila benda di sebelah kiri lensa.2. Jarak bayangan bertanda + bila bayangan berada di sebelah kanan lensa dan sebaliknya.3. Oleh karena itu gambar di atas menunjukkan jarak bayangan + karena di sebelah kanan lensa

Contoh penerapan pembentukan bayangan benda pada lensa kamera dapat anda perhatikan seperti gambar berikut ini.

Gambar tersebut memberi penjelasan kepada kita proses perekaman gambar oleh kamera analog (menggunakan film sebagai media penyimpanan data gambar) yang dapat disimpan dan di cetak dengan ukuran sesuai yang kita inginkan. Pada perkembangan selanjutnya peranan film digantikan media lain yang mampu mengubah intensitas cahaya menjadi gelombang listrik (sensor kamera) yang selanjutnya disimpan dalam bentuk data digital. Sensor kamera adalah sensor penangkap gambar yang dikenal juga sebagai CCD (Charged Coupled Device) dan CMOS (Complementary Metal Oxide Semiconductor) yang terdiri dari lebih dari jutaan piksel. Misalnya kamera pada sebuah Handphone 1,3 Mega pixels. Semakin besar ukuran pixelsnya,

Page 14: BAB 1 Biooptik

maka semakin tinggi resolusi gambar yang dapat disimpan, artinya gambar semakin halus walau ukuran gambar diperbesar.Sensor ini berbentuk chip yang terletak tepat di belakang lensa. Semakin banyak pixel yang ditangkap, semakin detail gambar yang dihasilkan.

BAYANGAN PADA MATA

Tahap-tahap terbentuknya bayangan pada mata

Mata kita dapat melihat suatu benda bila menerima cahaya. Adapun tahap-tahap terbentuknya bayangan pada mata adalah : cahaya masuk ke dalam mata melalui lubang pupil, pertama cahaya menembus kornea, aqueous humor, lensa, dan viterus humor sehingga bayangan jatuh tepat pada retina. Kemudian retina membentuk impuls yang dijalarkan ke saraf otak II , lalu ke otak untuk di interpretasikan sebagai penglihatan.

STRUKTUR MATA

Mata memiliki struktur sebagai berikut:

Sklera (bagian putih mata) : merupakan lapisan luar mata yang berwarna putih dan relatif

Page 15: BAB 1 Biooptik

kuat. Konjungtiva : selaput tipis yang melapisi bagian dalam kelopak mata dan bagian luar sklera. Kornea : struktur transparan yang menyerupai kubah, merupakan pembungkus dari iris, pupil dan bilik anterior serta membantu memfokuskan cahaya. Pupil : daerah hitam di tengah-tengah iris. Iris : jaringan berwarna yang berbentuk cincin, menggantung di belakang kornea dan di depan lensa; berfungsi mengatur jumlah cahaya yang masuk ke mata dengan cara merubah ukuran pupil. Lensa : struktur cembung ganda yang tergantung diantara humor aqueus dan vitreus; berfungsi membantu memfokuskan cahaya ke retina. Retina : lapisan jaringan peka cahaya yang terletak di bagian belakang bola mata; berfungsi mengirimkan pesan visuil melalui saraf optikus ke otak. Saraf optikus : kumpulan jutaan serat saraf yang membawa pesan visuil dari retina ke otak. Humor aqueus : cairan jernih dan encer yang mengalir diantara lensa dan kornea (mengisi segmen anterior mata), serta merupakan sumber makanan bagi lensa dan kornea; dihasilkan oleh prosesus siliaris. Humor vitreus : gel transparan yang terdapat di belakang lensa dan di depan retina (mengisi segmen posterior mata).

Fungsi mata

Konjungtiva• Melindungi kornea dari gesekan

Skelra• Melindungi bola mata dari kerusakan mekanis dan menjadi tempat melekatnya otot mata

Otot-otot• Muskulus rektus superior, untuk menggerakkan mata ke atas• Muskulus rektus inferior, untuk menggerakkan mata ke bawah• Muskulus rektus medial, untuk menggerakkan mata ke dalam• Muskulus rektus lateral, untuk menggerakkan mata ke sisi luar• Muskulus oblikus superior, untuk menggerakkan mata ke atas sisi luar• Muskulus oblikus inferior, untuk menggerakkan mata ke bawah sisi luar

Kornea• Memungkinkan lewatnya cahaya dan merefraksi cahaya

Koroid• Mengandung pembuluh darah oenyuplai retina dan melindungi releksi cahaya dalam mata

Badan Siliaris• Menyokong lensa, mengandung otot yang memungkinkan lensa berubah bentuk, dan

Page 16: BAB 1 Biooptik

mensekresikan aqueous humor

Iris ( Pupil )• Mengendalikan ukuran pupil, sedangkan pigmennya mengurangi lewatnya cahaya.

Lensa• Memfokuskan pandangan dengan mengubah bentuk lensa

Retina• Mengandung sel batang dan kerucut

Fovea• Bagian retina yang mengandung sel kerucut

Bintik buta• Daerah saraf optik meninggalkan bagian dalam bola mata dan tidak mengandung sel konus dan batang

Vitreous humor• Menyokong lensa dan menolong dalam menjaga bentuk bola mata

Aqueous humor• Menjaga bentuk kantong depan bola mata

Penyebaran cahaya

Cahaya yang masuk melalui kornea diteruskan ke pupil. Iris mengatur jumlah cahaya yang masuk dengan cara membuka dan menutup, seperti halnya celah pada lensa kamera. Jika lingkungan di sekitar gelap, maka cahaya yang masuk akan lebih banyak; jika lingkungan di sekitar terang, maka cahaya yang masuk menjadi lebih sedikit. Ukuran pupil dikontrol oleh otot sfingter pupil, yang membuka dan menutup iris.

Lensa terdapat di belakang iris. Dengan merubah bentuknya, lensa memfokuskan cahaya ke retina. Jika mata memfokuskan pada objek yang dekat, maka otot silier akan berkontraksi, sehingga lensa menjadi lebih tebal dan lebih kuat. Jika mata memfokuskan pada objek yang jauh, maka otot silier akan mengendur dan lensa menjadi lebih tipis dan lebih lemah. Sejalan dengan pertambahan usia, lensa menjadi kurang lentur, kemampuannya untuk menebal menjadi berkurang sehingga kemampuannya untuk memfokuskan objek yang dekat juga berkurang. Keadaan ini disebut presbiopia.

Retina mengandung saraf-saraf cahaya dan pembuluh darah. Bagian retina yang paling sensitif adalah makula, yang memiliki ratusan ujung saraf. Banyaknya ujung saraf ini menyebabkan gambaran visuil yang tajam. Retina mengubah

Page 17: BAB 1 Biooptik

gambaran tersebut menjadi gelombang listrik yang oleh saraf optikus dibawa ke otak.

Saraf optikus menghubungkan retina dengan cara membelah jalurnya. Sebagian serat saraf menyilang ke sisi yang berlawanan pada kiasma optikus (suatu daerah yang berada tepat di bawah otak bagian depan). Kemudian sebelum sampai ke otak bagian belakang, berkas saraf tersebut akan bergabung kembali.

ALAT INDRA PENGLIHATAN

Alat indra adalah bagian organ yang mampu menerima rangsangan dari luar (reseptor). Alat indra penglihat pada manusia ialah sepasang mata. Di mata terdapat reseptor khusus cahaya yang disebut fotoreseptor. Kita dapat melihat benda-benda di sekitar kita karena mata mengeluarkan pantulan cahaya dari matahari dan sumber cahaya lainnya, kemudian mengubahnya menjadi rangsang saraf. Rangsang tersebut diubah menjadi gambar yang kita lihat melalui otak yang disebut korteks visual, otak mengetahui apa yang dilihat dengan cara mencari pola dan membandingkannya dengan pola-pola lain yang telah dikenali otak.

A. Struktur Mata Mata mamalia, khususnya manusia, berbentuk sferikal (bulat agak lonjong) dengan diameter 2,5 cm dan terletak di dalam rongga mata (orbit) pada tengkorak. Bolamata dilindungi oleh tulang dahi dan tulang pipi. Mata memiliki bagian-bagian luar yaitu alis mata, kelopak mata, kelenjar air mata, dan bulu mata. 1) Alis Mata Alis mata merupakan kumpulan rambut kasar yang terletak di atas mata. Alis mata berguna untuk mencegah keringat dan kotoran dari dahi masuk ke dalam mata. 2) Kelopak Mata Kelopak mata berguna untuk menutup bola mata dan melindungi bola mata dari debu dan cahaya yang menyilaukan. Kelopak mata akan segera menutup jika ada cahaya yang terlalu terang atau ada benda yang akan masuk ke mata. Tanpa disadari, kita sering menutup dan membuka kelopak mata, yang sering disebut berkedip. Gerakan yang demikian disebut gerakan refleks. Gerakan kelopak mata yang sekaligus membersihkan kornea. 3) Kelenjar Air Mata Di dalam kelopak mata terdapat kelenjar air mata yang menyekresi air mata. Air mata merupakan cairan yang mengandung garam Natrium Klorida (NAHCO3). Ar mata menyebar ke seluruh permukaan mata pada saat mata berkedip untuk melumasi, melembabkan dan membersihkan mata dari partikel-partikel debu atau benda-benda asing. Air mata juga mengandung lizozim, yaitu enzim pembunuh bakteri yang melindungi mata.

Air mata berguna untuk :a) Membasahi kornea, b) melindungi mata dari kuman, sertac) menjaga mata dan bagian dalam kelopak mata agar tetap sehat dan lembut.4) Bulu MataBulu mata dapat diumpamakan sebagai tirai (kisi-kisi). Kegunaan bulu mata adalah sebagai

Page 18: BAB 1 Biooptik

berikut : a. Mengurangi cahaya yang masuk ke mata apabila cahaya itu terlalu terang. b. Mencegah debu dan kotoran agar tidak dapat masuk ke dalam mata. Bola mata terdiri dari tiga lapisan jaringan, yaitu : sclera, koroid, dan retina. a) Lapisan mata pertama (sclera) Merupakan lapisan terluar yang berwarna putih dan keras, terdapat kornea yang merupakan lapisan depan yang menonjol dan transparan yang membantu mengatur cahaya yang masuk ke dalam mata. b) Lapisan kedua (Koroid) Merupakan lapisan tengah yang banyak mengandung pembuluh darah. Fungsinya sebagai penyedia makanan bagi bagian yang lain dari mata. Pada Koroid terdapat bagian sebagai berikut : 1. Iris (selaput pelangi), yaitu : Bagian yang mengandung pigmen mata, ada yang berwarna biru, hitam, atau coklat. Iris berguna untuk mengendalikan ukuran pupil. Di belakang iris terdapat lensa mata yang berbentuk bikonveks. Lensa mata mempunyai daya akomodasi, yaitu kemampuan pemfokusan obyek pada jarak yang berbeda. Lensa ini membagi bola mata menjadi 2 ruang. Ruang depan berisi aqueous humour yang berfungsi menjaga bentuk kantong depan bola mata dan ruang belakang berisi vitrous humour yang berfungsi menyokong lensa dan menolong atau menjaga bentuk bola mata. 2. Pupil Berfungsi mengatur banyak sedikitnya cahaya yang masuk ke dalam bola mata. Penyempitan pupil karena cahaya sangat terang disebcut kontriksi, sedang pelebaran pupil karena cahaya redup disebut dilatasi.

c) Lapisan ketiga (Retina/selaput jala) Retina berfungsi mengubah energi gelombang cahaya ke dalam impuls saraf. Pada bagian terdalam retina terdapat beberapa bagian, yaitu : 1. Serabut saraf 2. Reseptor (Fotoreseptor) a. Sel batang (basillus), peka terhadap cahaya redup, mengandung pigmen yang oeka terhadap cahaya yang disebut rodopsin.b. Sel kerucut (konus), peka terhadap cahaya terang, mengandung pigmen rodopsin. Ada 3 macam sel kerucut yang masing-masing peka terhadap rangsang warna merah, biru, dan hijau. 3. Gonglia 4. Bintik kuning (fovea centralis/macula lutea), merupakan bagian retina yang paling peka terhadap cahaya karena mengandung sel kerucut. 5. Bintik buta (vanava lutea), merupakan bagian retina yang tidak peka cahaya karena tidak mengandung saraf, sel batang, dan sel kerucut. Mata normal (emmetropi) adalah yang dapat memfokuskan sinar sejajar yang masuk ke mata tepat di bintik kuning di retina. Proses melihat dapat dijelaskan secara singkat melalui skema berikut : Rangsang cahaya retina vitreous humour lensa mata aqueous humour kornea kesan melihat. otak saraf (fotoreseptor)

Page 19: BAB 1 Biooptik

Sedangkan urutan jalannya cahaya adalah sebagai berikut : retina. vitreous humour lensa pupil aqueous humour Kornea Mata mamalia memiliki struktur yang kompleks, yaitu terdiri atas sejumlah besar sel reseptor cahaya dan warna serta struktur-struktur tambahan, misalnya lensa yang membantu kerja sel-sel reseptor. Mata memiliki beberapa bagian penting, yaitu sclera, konjungtiva, kornea, koroid, badan siliaris, retina, iris, pupil, lensa mata, fovea, bintik buta, ligament suspensor, saraf optik dan otot mata. 1) Sklera Merupakan lapisan pembungkus bola mata yang tersusun dari jaringan ikat yang kuat berwarna putih buram dan tidak tembus cahaya, berfungsi untuk melindungi dan mempertahankan bentuk bola mata.

2) Konjungtiva Merupakan selaput mukosa yang tersusun atas epitel tipis yang membatasi bagian dalam kelopak mata dan bagian depan sclera. Konjungtiva menyusun epitel kornea, berfungsi melindungi kornea dari gesekan. 3) Kornea Di bagian depan Sklera terdapat lapisan kornea yang transparan sehingga memungkinkan cahaya masuk ke mata. Kornea berfungsi membelokkan (membiaskan) cahaya untuk membantu pemfokusan (pemusatan) cahaya ke retina. 4) Koroid Merupakan suatu lapisan sel-sel berpigmen hitam yang terletak di bagian belakang bola mata,di belakang retina. Mencegah pantulan (refleksi) cahaya di bagian dalam bola mata retina dengan cara menyerap semua cahaya yang masuk ke mata merupakan fungsi koroid. Koroid berisi banyak kopiler darah yang memberi nutrisi dan oksigen, terutama untuk retina. Bagian depan koroid membentuk badan siliaris dan iris. 5) Badan Siliaris Tersusun atas otot-otot melingkar dan menjari yang membentuk suatu cincin di sekeliling lensa pada bagian depan mata. Badan silairis melekat pada lensa melalui ligamen suspensor. Kontraksi dan relaksasi otot-otot siliaris mengatur cembung pipihnya lensa untuk menyesuaikan pemusatan (pemfokusan) cahaya. Badan siliaris memproduksi aqueous humour. 6) Retina Terletak dibelakang mata dan tersusun atas sel-sel saraf serta sel-sel fotoreseptor (sel-sel yang peka/sensitif terhadap cahaya). Sel-sel fotoreseptor pada retina terdiri atas sel-sel batang dan sel-sel kerucut. Kedua sel fotoreseptor bersinapsis dengan sel-sel saraf bipolar dan sel-sel saraf bipolar bersinapsis dengan sel-sel saraf ganglion. Serabut-serabut saraf ganglion keluar dari retina untuk membentuk saraf optik yang berpusat di otak, yaitu di korteks visual. Karena memiliki sel-sel fotoreseptor, retina berfungsi mendeteksi ada tidaknya cahaya. 7) Iris atau Selaput PelangiIris merupakan jaringan berbentuk cakram melingkar yang terdapat persis di depan lensa, iris tersusun atas serabut otot sirkuler dan radias. Di tengah-tengah bagian di depan iris terdapat lubang yang dinamakan pupil (anak mata). Bagian iris berfungsi seperti diafragma, yaitu mengatur jumlah cahaya yang masuk ke mata dengan cara mengatur ukuran pupil. Otot-otot di dalam iris dapat berkontraksi dan berelaksasi membuat pupil menjadi lebih besar

Page 20: BAB 1 Biooptik

atau lebih kecil. Pada saat cahaya terang, pupil menjadi lebih kecil. Sedangkan pada saat cahaya redup, pupil membesar sehingga lebih banyak sel-sel fotoreseptor pada retina yang distimulasi. Perubahan ukuran pupil merupakan gerak refleks yang diatur oleh sistem saraf otonom. 8) Pupil Adanya lubang di tengah iris memungkinkan cahaya masuk ke mata. Besar kecilnya diatur oleh iris. Pupil terlihat hitam karena semua cahaya yang masuk ke mata diserap oleh pigmen melainkan dalam koroid. 9) Lensa Mata Lensa mata merupakan struktur yang transparan, elastik, dan berbentuk bikonveks. Lensa mata berperan dalam mengatur cahaya untuk membentuk bayangan. Adanya lensa mata yang menyebabkan rongga mata terbagi menjadi dua, yaitu ruang di depan lensa mata yang berisi cairan bening (aqueous humour) dan ruang di belakang lensa mata yang berisi bahan transparan seperti jeli (vitreous humour). Aqueous humour berfungsi mempertahankan bentuk yang di depan lensa mata, sedangkan vitreous humour berfungsi mempertahankan bentuk ruang di belakang lensa mata, menyokong lensa mata, serta mempertahankan bentuk bola mata. 10) FoveaMerupakan suatu bagian kecil pada bagian tengah retina yang tersusun atas sel-sel kerucut. Fovea disebut juga pusat mata. Sebagian besar cahaya difokuskan di fovea. Fovea berfungsi memberikan ketajaman penglihatan yang tinggi. 11) Bintik ButaMerupakan suatu bagian kecil pada retina tempat serabut-serabut saraf bertemu menjadi saraf optik. Di bagian inilah saraf optik meninggalkan mata. Bintik buta tidak memiliki sel-sel batang dan sel-sel kerucut sehingga tidak peka terhadap cahaya.

12) Ligamen Suspensor Merupakan ligamen kuat yang menghubungkan otot-otot siliaris dengan lensa. Kontraksi dan relaksasi otot-otot siliaris akan merenggangkan dan mengendurkan ligament suspensor. Hal ini menyebabkan perubahan bentuk lensa.

13) Saraf Optik Sekumpulan serabut saraf sensori yang meninggalkan bagian belakang mata disebut saraf optik. Saraf optik membawa rangsang dan retina menuju otak. 14) Otot MataOtot mata berfungsi dalam pergerakan mata. Salah satu contoh otot mata adalah otot rektus yang berfungsi menggerakkan bola mata ke kanan, ke kiri, ke atas dan ke bawah.

B. Fotoreseptor Mata Seperti telah disebutkan di depan, di dalam retina terdapat dua macam sel-sel fotoreseptor, yaitu sel-sel batang dan sel-sel kerucut. Keduanya terdapat dalam jumlah sangat banyak. Pada manusia ada sekitar 7 juta sel kerucut dan lebih kurang 125 juta sel batang untuk setiap mata. Sel-sel batang merupakan sel-sel yang sangat peka terhadap cahaya dengan intensitas rendah.

Page 21: BAB 1 Biooptik

Oleh karena itu, sel-sel batang berperan dalam proses penglihatan pada malam hari atau di tempat yang gelap dan menghasilkan ketajaman penglihatan yang rendah. Namun sel-sel batang tidak mampu mendeteksi warna. Sel-sel batang tersebar di seluruh retina, kecuali di fovea. Sel-sel batang menunjukkan adanya titik pertemuan, contohnya beberapa sel batang bergabung membentuk hubungan dengan satu sel saraf menuju otak. Di dalam sel-sel batang terdapat pigmen fotosensitif rodopsin yaitu bentuk senyawa antara vitamin A dengan protein tertentu (warna merah atau ungu). Karena hanya ada satu jenis rodopsin, hanya ada satu jenis sel batang. Jika terpapar atau menyerap cahaya, rodopsin terurai menjadi opsin (suatu protein) dan retinal (retinen, suatu derivate vitamin A). Jika tidak ada cahaya atau gelap, rodopsin terbentuk kembali. Pada saat intensitas cahaya tinggi, rodopsin “menghilang” karena proses pengurainya lebih cepat daripada proses pembentukannya kembali. Pada keadaan demikian, sel-sel kerucut digunakan untuk proses melihat. Dalam keadaan gelap total, diperlukan waktu 30 menit bagi rodopsin untuk terbentuk kembali dan dapat digunakan lagi untuk proses melihat. Itulah sebabnya kita tidak dapat melihat pada saat kita berpindah dari tempat terang ke tempat gelap. Kita memerlukan waktu beberapa menit untuk dapat melihat dengan jelas karena karena sel-sel batang membutuhkan waktu untuk menyintesis kembali rodopsin secara efektif. Pada saat kita kembali ke tempat terang (dari tempat gelap), rodopsin terurai kembali dengan cepat. Jika kita berdiri di tempat yang gelap, dan melihat langsung pada obyek tertentu, kemungkinan besar kita tidak dapat melihat dengan jelas. Cobalah melihat obyek yang sama tidak secara langsung, melainkan dari sudut mata. Apa yang terjadi ? Kita akan melihat obyek tersebut lebih jelas daripada kalau obyek tersebut ditatap langsung. Apabila kita melihat langsung pada sesuatu, maka cahaya yang masuk ke mata langsung mengenai fovea. Padahal fovea berisi sel-sel konus bukan sel-sel batang. Daerah di luar favealah yang banyak memiliki sel-sel batang. Inilah yang menyebabkan kita dapat melihat lebih jelas benda di tempat gelap dengan melihat dari sudut mata. Mata manusia berisi lebih sedikit sel-sel batang dibandingkan dengan mata hewan. Inilah yang menyebabkan manusia mempunyai kemampuan melihat yang kurang baik pada waktu malam hari. Kucing, Rusa, dan Burung Hantu dapat melihat dengan cermat pada malam hari karena memiliki banyak sel-sel batang. Burung Hantu bahkan memiliki sel-sel konus sedikit sekali sehingga akan mengalami buta di siang hari. Berbeda dengan sel-sel batang, sel-sel kerucut peka terhadap intensitas cahaya yang tinggi dan perbedaan panjang gelombang sehingga berperan dalam proses penglihatan di siang hari atau di tempat-tempat terang. Sel-sel kerucut hanya terdapat di fovea. Sel-sel tersebut menghasilkan penglihatan dengan ketajaman yang tinggi. Satu sel kerucut memiliki hubungan satu sel saraf menuju otak. Di dalam sel kerucut terdapat pigmen fotosensitif iodopsin yaitu senyawa retinin dan opsin. Iodopsin terdapat dalam tiga bentuk berbeda, masing-masing peka terhadap panjang gelombang cahaya yang berbeda dan berhubungan dengan warna biru, hijau, serta merah. Karena ada tiga macam iodopsin, sel-sel kerucut mampu mendeteksi warna. Berdasarkan jenis iodopsin yang dikandungnya, ada tiga jenis sel kerucut, yaitu sel kerucut biru, sel kerucut hijau, dan sel kerucut merah. Nama-nama tersebut berdasarkan warna cahaya yang diserap, bukan warna penampakan sel-sel tersebut. Jika ketiga jenis sel kerucut mendapat stimulasi yang sama, kita akan melihat warna putih. Kerusakan sel kerucut menyebabkan buta warna (merah, biru atau kuning). Misalnya dikromat atau monokromat. Dikromat adalah orang yang hanya mempunyai dua sel kerucut, mereka

Page 22: BAB 1 Biooptik

menderita buta warna sebagian. Dikromat hanya dapat menyerasikan spektrum warna dengan mencampur dua warna saja. Monokromat merupakan orang yang hanya dapat membedakan hitam dan putih serta bayangan kelabu.

C. Proses Melihat Sebagian organ indra, mata peka terhadap intensitas dan panjang gelombang cahaya. Prinsip kerjasama dengan prinsip kerja kamera, yaitu : 1) Pengaturan jumlah cahaya yang masuk oleh iris. 2) Pemusatan (pemfokusan) cahaya oleh lensa mata untuk menghasilkan bayangan yang lebih jelas atau tajam, dan 3) Pendeteksian bayangan oleh retina. Bagaimanakah mekanisme proses melihat pada mata ? untuk dapat melihat, diperlukan adanya stimulus yang berupa cahaya. Cahaya yang mengenai suatu objek akan dipantulkan ke segala arah. Beberapa pantulan cahaya dari suatu objek masuk ke mata dan mengalami pembiasan (pembelokan) ke arah pupil oleh konjungtiva, kornea, aqueous humour, dan viteous humour. Selanjutnya, lensa mata akan memipih atau mencembung untuk memfokuskan bayangan pada retina. Pemfokusan itu bertujuan menghasilkan satu titik cahaya pada retina untuk membentuk suatu bayangan obyek yang lebih jelas. Sel-sel fotoreseptor pada retina menerima stimulus cahaya, kemudian mengirimkan rangsangan ke otak. Bayangan yang terbentuk pada retina diperkecil ukurannya dan terbalik. Namun, otak menerjemahkan bayangan tersebut sehingga kita menerima bayangan dalam ukuran dan posisi yang benar. Pemfokusan cahaya ke dalam retina dari obyek pada jarak yang berbeda disebut akomodasi. Pemfokusan meliputi pembelokan atau pembiasan cahaya. Pembiasan cahaya terjadi pada saat cahaya melewati satu medium menuju medium lain yang berbeda kerapatannya, misalnya dari udara ke kornea. Pembiasan kebanyakan terjadi pada kornea. Namun, pembiasan pada kornea tidak dapat diatur. Pembiasan juga terjadi pada lensa. Pembiasan pada lensa dapat diatur dengan cara mengubah bentuk lensa berdasarkan jumlah pembiasan cahaya untuk pemfokusan yang tajam pada retina. Cahaya yang dipantulkan dari benda dekat memerlukan lebih banyak pembiasan untuk pemfokusan sehingga lensa mata menjadi lebih cembung. Sementara itu, cahaya yang dipantulkan dari benda jauh memerlukan lebih sedikit pembiasan sehingga lensa mata menjadi lebih pipih. Perubahanitu terjadi secara otomatis sebagai gerak reflek yang dinamakan akomodasi. Kecembungan lensa mata dapat berubah-ubah. Perubahan kecembungan tersebut karena kontraksi dan relaksasi otot-otot ligament (badan siliaris) yang melekat pada bola mata. Oleh karena kecembungan lensa mata dapat berubah-ubah maka fokus penglihatan dapat diubah-ubah. Pada saat otot siliaris berelaksasi tekanan luar humour pada sclera menarik ligament suspensor dan meregangkan lensa menjadi lebih pipih. Pada keadaan demikian, mata terakomodasi (contohnya, difokuskan) untuk obyek-obyek yang jauh (lebih dari 6 meter) untuk memfokuskan obyek yang dekat, otot-otot siliaris berkontraksi sehingga menghilangkan tegangan ligament suspensor. Akibatnya lensa menjadi lebih cembung. Pada mata normal, bayang-bayang obyek akan jatuh pada retina (bintik kuning) yaitu bagian yang paling peka terhadap sinar. Kita hanya dapat melihat obyek pada jarak tertentu. Mata memiliki jarak terdekat untuk dapat melihat dengan jelas yang disebut titik dekat (punctum proximum), sedangkan jarak terjauh mata yang disebut titik jauh (punctum remotum).

Page 23: BAB 1 Biooptik

-> cahaya tampak di bidang medis dapat dilakukan dengan cara yang sangat sederhana disebut transillumination, yaitu dengan cara menyinari bagian tubuh tertentu. Pasien ditempatkan di ruangan gelap sehingga bagian tubuh yang disinari akan nampak kemerah merahan . dengan melihat intensitas cahaya yang diteruskan akan dapat dianalisa apakah ada suatu gumpalan misalnya , bersifat padat atau cair gumpalan tersebut. Ini dapat memberikan indikasi tipe tumor.Sinar matahari berperan besar terhadap kerusakan kulit Anda. Meski sinar matahari merupakan sumber vitamin D, eksposur yang terlalu intens sangat berbahaya bagi kulit Anda. Cari tahu bagaimana sinar matahari mempengaruhi kesehatan kulit Anda, seperti yang dilansir di Boldsky.com.

1. Kulit kasar. Sinar matahari dapat menembus jauh ke dalam kulit dan merusak sel kolagen. Hal ini membuat kulit tampak kering dan kasar. Sinar matahari juga menyerap kelembaban dari sel-sel kulit. Setelah kolagen rusak, tidak mudah untuk memperbaiki. Sel-sel dapat memperbaiki diri mereka sendiri dalam beberapa bulan atau tahun.

2. Kerutan adalah salah satu efek dari paparan sinar matahari pada kulit Anda. Ketika kolagen rusak, kulit menjadi kasar dan kelembaban juga hilang. Hal ini menyebabkan pembentukan kerutan. Yang mengejutkan, 75-80 % dari penuaan kulit disebabkan oleh sinar ultraviolet.

3. Sun tan adalah tanda yang menunjukkan terjadinya kerusakan kulit akibat sinar ultraviolet pada kulit Anda. Saat kulit Anda terkena sinar matahari, sel-sel melanosit memproduksi melanin, yakni pigmen yang menghasilkan bintik gelap pada kulit. Jika tidak disembuhkan, sun tan bisa berubah menjadi luka bakar matahari pada tahap selanjutnya.

4. Kulit terbakar. Paparan sinar ultraviolet menyebabkan kulit terbakar. Sinar menembus ke dalam lapisan kulit yang dalam sehingga terjadi pembakaran sel kulit yang hidup. Aliran darah pun meningkat di daerah yang terbakar sehingga menyebabkan kemerahan dan benjolan. Kerusakan ini bisa sulit untuk disembuhkan jika tidak segera ditangani.

5. Komedo. Kerusakan kulit akibat sinar matahari dapat menyebabkan komedo. Komedo akan lebih terlihat di ujung hidung dan dahi. Paparan sinar matahari yang berlebihan menyebabkan komedo muncul pada wajah.

Sinar Ultra Violet

Page 24: BAB 1 Biooptik

Spektrum sinar UV adalah radiasi elektromagnetik. Sinar ultra violet mempunyai manfaat berperan dalam sintesis vitamin D3 di lapisan epidermis. Sinar ultra violet juga bermanfaat mengobati penderita vitiligo dan mengatasi penderita arthritis.Sinar UV dibagi menjadi tiga tingkatan yaitu sinar UV-C, merupakan radiasi UV yang paling berbahaya sehingga tubuh harus benar-benar terlindungi, sinar UV-B atau yang biasa kita kenal sebagai sinar radiasi perusak kulit dan mata, serta terakhir adalah sinar UV-A. UV-A dan UV-B harus dihindari karena mampu merusak jaringan mata. UV-A dapat merusak saraf pusat penglihatan dan makula, yaitu bagian dari retina yang terletak di bagian belakang mata. Sedangkan UV-B dapat merusak bagian kornea dan lensa.

Sinar_X

Penerapan sinar-x pada bidang medis yaitu sebagai sarana penunjang diagnosi dan pengobatan (terapi) suatu penyakit. Perangkat diagnosis disebut dengan photo rontgen sedangkan yang untuk terapi di sebut Linec. Sinar-X bermanfaat sebagai diatermi pada penderita atritis. Sinar-x juga di pergunakan untuk fotografi terhadap pupil mata tanpa suatu rangsangan.bahwa Sinar-X tersebut bila mengenai tubuh manusia akan menyebabkan jaringan kulit menjadi mengering, jaringan tulang akan keropos, dan sel telor perempuan akan mati, sehingga menyebabkan mandul.Menurutnya, radiasi dari Sinar-X ini bukanlah penyakit, akan tetapi dampak radiasi ini akan menurunkan tingkat stamina dan kekebalan tubuh manusia, sehingga memudahkan penyakit masuk ke dalam tubuh. Oleh karenanya bila seseorang terkena radiasi Sinar-X disarankan segera mengonsumsi makanan bergizi, minum susu dan kacang hijau agar sel-sel tubuh yang mati segera tergantikan oleh sel-sel yang baru

Inframerah

Mengaktifkan molekul air dalam tubuh. Hal ini disebabkan karena inframerah mempunyai getaran yang sama dengan molekul air. Sehingga, ketika molekul tersebut pecah maka akan terbentuk molekul tunggal yang dapat meningkatkan cairan tubuh.

Meningkatkan sirkulasi mikro. Bergetarnya molekul air dan pengaruh inframerah akan menghasilkan panas yang menyebabkan pembuluh kapiler membesar, dan meningkatkan temperatur kulit, memperbaiki sirkulasi darah dan mengurani tekanan jantung.

Meningkatkan metabolisme tubuh. jika sirkulasi mikro dalam tubuh meningkat, racun dapat dibuang dari tubuh kita melalui metabolisme. Hal ini dapat mengurangi beban liver dan ginjal.

Mengembangkan Ph dalam tubuh. Sinar inframerah dapat membersihkan darah, memperbaiki tekstur kulit dan mencegah rematik karena asam urat yang tinggi.

Inframerah jarak jauh banyak digunakan pada alat-alat kesehatan. Pancaran panas yang

Page 25: BAB 1 Biooptik

berupa pancaran sinar inframerah dari organ-organ tubuh dapat dijadikan sebagai informasi kondisi kesehatan organ tersebut. Hal ini sangat bermanfaat bagi dokter dalam diagnosis kondisi pasien sehingga ia dapat membuat keputusan tindakan yang sesuai dengan kondisi pasien tersebut. Selain itu, pancaran panas dalam intensitas tertentu dipercaya dapat digunakan untuk proses penyembuhan penyakit seperti cacar. Contoh penggunaan inframerah yang menjadi trend saat ini adalah adanya gelang kesehatan Bio Fir. Dengan memanfaatkan inframerah jarak jauh, gelang tersebut dapat berperang dalam pembersihan dalam tubuh dan pembasmian kuman atau bakteri.

Manfaat lain yang dapat diperoleh dari pancaran gelombang elektromagnetik dari sinar inframerah adalah sebagai berikut:

Menjaga kadar air dalam tubuh Menaikkan suhu tubuh Melenturkan rongga pembuluh darah Membantu perkembangan sel-sel tubuh Meningkatkan daya tahan tubuh terhadap penyakit Membantu memperbaiki kondisi kesehatan tubuh sehingga dapat memperpanjang umur Menghilangkan pengaruh yang ditimbulkan oleh zat-zat racun yang ada di dalam tubuh.

MACAM – MACAM PENYAKIT MATA DAN CARA MENGATASINYA

• Rabun Jauh (Miopi) atau mata minus.

Orang yang menderita rabun jauh tidak dapat melihat suatu benda dengan jelas apabila jaraknya jauh.Penyebabnya adalah lensa mata terlalu pipih. Pada mata orang yang menderita rabun jauh, bayangan benda jatuh di depan retina. Agar bayangan benda jatuh tepat di retina, penderita sebaiknya menggunakan kacamata yang berlensa cekung (lensa negatif).

Page 26: BAB 1 Biooptik

• Rabun Dekat (Hipermetropi) atau mata plus

Penderita rabun dekat tidak dapat melihat benda kecil di dekatnya. Misalnya, tidak dapat membaca huruf kecil di koran dari jarak dekat. Pada mata orang yang menderita rabun dekat, bayangan benda jatuh di belakang retina. Agar bayangan benda jatuh tepat di retina, penderita sebaiknya menggunakan kacamata berlensa cembung (lensa positif).

• Rabun Tua (Presbiopi).

Daya akomodasi orang yang berusia lanjut biasanya sudah lemah. Akibatnya, orang tersebut tidak dapat melihat benda yang letaknya jauh maupun dekat. Penderita dapat ditolong dengan menggunakan kaca mata berlensa rangkap. Kacamata berlensa rangkap adalah kacamata yang terdiri atas lensa positif dan lensa negatif.

• Rabun Senja (Hemerolopi). Penderita rabun senja tidak dapat melihat benda secara jelas pada waktu senja hari. Hal tersebut disebabkan penderita kekurangan vitamin A.

• Buta Warna. Buta warna termasuk salah satu kelainan pada mata. Penderita buta warna tidak mampu membedakan warna-warna tertentu. Misalnya, warna merah, kuning, hijau, dan biru. Cacat

Page 27: BAB 1 Biooptik

mata ini termasuk kelainan yang bersifat menurun.

Katarak

Katarak merupakan penyakit mata yang dicirikan dengan adanya kabut pada lensa mata. Lensa mata normal transparan dan mengandung banyak air, sehingga cahaya dapat menembusnya dengan mudah. Walaupun sel-sel barupada lensa akan selalu terbentuk, banyak faktor yang dapat menyebabkan daerah di dalam lensa menjadi buram, keras, dan pejal. Lensa yang tidak bening tersebut tidak akan bisa meneruskan cahaya ke retina untuk diproses dan dikirim melalui saraf optik ke otak.katarak terjadi karena proses degeneratif atau bertambahnya usia seseorang. Katarak kebanyakan muncul pada usia lanjut

Pterigium

Pterigium merupakan penyakit mata yang ditandai dengan adanya pertumbuhan daging di kornea mata. Daging tersebut merupakan konjungtiva(membran yang menyelimuti bagian putih mata) yang tumbuh tidak normal ke dalam kornea. Pterigium bisa berukuran kecil atau bisa pula tumbuh membesar dan mengganggu penglihatan.Paparan sinar matahari dalam waktu lama, terutama sinar UV, serta iritasi mata kronis oleh debu dan kekeringan diduga kuat sebagai penyebab utama pterigium. 

Gloukoma

Glaukoma merupakan kelainan mata yang dicirikan dengan rusaknya saraf optik yang berfungsi untuk membawa pesan-pesan cahaya dari mata ke otak. Kerusakan saraf optik ini disebabkan oleh kelebihan cairan humor yang mengisi bagian dalam bola mata. Cairan mata yang diproduksi oleh jaringan-jaringan di depan bola mata ini sebenarnya berfungsi untuk

Page 28: BAB 1 Biooptik

membawa makanan untuk kornea dan lensa mata.

Astigmatisme

Astigmatis adalah ketidakteraturan lengkung-lengkung permukaan bias mata yang berakibat tidak terpusatkannya sinar cahaya pada satu titik di selaput jala (retina) mata. Ada dua jenis astigmatis, yaitu astigmatis kornea yang disebabkan oleh ketidakteraturan lengkung atau daya bias kornea dan astigmatis lensa akibat ketidakteraturan daya bias lensa mata. Astigmatis menyebabkan penderitanya mengalami kesulitan melihat sesuatu secara jelas atau menjadi kabur, terutama untuk obyek-obyek yang berukuran kecil. Astigmatis yang umumnya diderita oleh penyandang miopia ini biasanya dapat dikoreksi dengan kacamata berlensa silindris atau lensa kontak. Dapat juga dilakukan operasi refraktif.