3
BAB 1 PENDAHULUAN Varicella (Chicken pox) atau biasa disebut cacar air adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh virus varicella zooster. Penyebaran dapat melalui sekresi lendir pernafasan ke saluran nafas, ataupun kontak dengan kulit penderita langsung (Straus et al , 2008). Penyakit ini juga dapat menyerang siapa saja, mulai dari bayi, balita, sampai orang dewasa, dan bahkan ibu hamil. Pada ibu hamil yang menderita varicella dapat menimbulkan beberapa masalah baik sebelum atau setelah persalinan. Ibu hamil bisa terinfeksi varicella post partum pada hari ke-2 sampai hari ke-7 setelah kelahiran bayi (Endres et al ) Penyebab penularan cacar air yang paling potensial adalah kontak langsung pada bintik atau lesi yang berisi cairan. Selain itu juga bisa menular melalui percikan udara dari sekresi lendir, bersin maupun batuk. Setelah bintik-bintik tersebut berubah warna menjadi hitam, barulah cacar air tidak menular lagi. Penularan cacar air ke bayi juga bisa terjadi ketika sang ibu terinfeksi 1

BAB 1

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB 1

BAB 1

PENDAHULUAN

Varicella (Chicken pox) atau biasa disebut cacar air adalah penyakit kulit yang

disebabkan oleh virus varicella zooster. Penyebaran dapat melalui sekresi lendir pernafasan ke

saluran nafas, ataupun kontak dengan kulit penderita langsung (Straus et al, 2008).

Penyakit ini juga dapat menyerang siapa saja, mulai dari bayi, balita, sampai orang

dewasa, dan bahkan ibu hamil. Pada ibu hamil yang menderita varicella dapat menimbulkan

beberapa masalah baik sebelum atau setelah persalinan. Ibu hamil bisa terinfeksi varicella post

partum pada hari ke-2 sampai hari ke-7 setelah kelahiran bayi (Endres et al)

Penyebab penularan cacar air yang paling potensial adalah kontak langsung pada bintik

atau lesi yang berisi cairan. Selain itu juga bisa menular melalui percikan udara dari sekresi

lendir, bersin maupun batuk. Setelah bintik-bintik tersebut berubah warna menjadi hitam, barulah

cacar air tidak menular lagi. Penularan cacar air ke bayi juga bisa terjadi ketika sang ibu

terinfeksi satu minggu sebelum atau sesudah melahirkan. Jika ini terjadi, bayi yang baru lahir

akan berisiko terkena cacar air yang lebih parah (Straus et al, 2008).

Pada masa sebelum vaksinasi disebarluaskan insidensi pada tahun 1988 – 1994

didapatkan 95,5% orang dewasa 20 – 25 tahun, 98,8% usia 30 – 39 tahun, 99,6% usia > 40 tahun

telah kebal terhadap virus ini. Varicella menyebar secara mendunia, tetapi pada masing-masing

negara memiliki insidensi yang berbeda bergantung suhu, musim. Insidensi cacar air tidak

memiliki predileksi usia dan paling sering terjadi pada anak-anak usia 3 – 6 tahun (James et al,

2006).

1

Page 2: BAB 1

2

Angka kesakitan diakibatkan oleh penyebaran virus dalam darah, infeksi otak dan

selaputnya, adanya infeksi bakteri, dan infeksi paru-paru. Komplikasi lainnya berupa rendahnya

jumlah trombosit, infeksi pada sendi, infeksi hati dan infeksi ginjal (James et al, 2008).

Pada wanita hamil, infeksi varicella pada usia kehamilan 20 minggu akan menyebabkan

kelainan kongenital pada bayi termasuk atrofi anggota gerak, abnormalitas saraf dan mata, dan

juga retardasi mental (Frieden and Penney, 2003).

Bayi yang lahir dari ibu yang menderita cacar air beberapa hari sebelum kelahiran atau 2

hari setelah lahir dapat menimbulkan disseminated varicella neonatorum. Lesi perdarahan di hati

dan paru-paru merupakan potensi terjadinya kematian (Frieden and Penney, 2003).