Upload
arik-kristiawan
View
215
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
8/18/2019 Bab 1-4 Ida New Copy
1/51
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam praktek keperawatan profesional perawat memegang tanggung jawab
yang sangat besar, dimana perawat dituntut untuk melaksanakan perannya selama 24
jam berada di samping pasien dan keluarganya. Pasien bersama keluarganya yang
masuk rumah sakit (MR! akan mengalami perasaan "emas atau yang sering disebut
ansietas. Pada saat masuk rumah sakit pasien dihadapkan pada situasi baru, yaitu
tenaga kesehatan dan klien lain, situasi ruang dan lingkungan rumah sakit, tindakan#
tindakan yang dilakukan oleh tenaga kesehatan terhadap pasien, peraturan#peraturan
rumah sakit yang berbeda dengan kebiasaan klien di rumah ($ouhui%en, &')!.
Meskipun sebagian besar pasien masuk ke Ruang *nterna dengan persiapan dan sudah
diren"anakan, dimana klien sudah mempersiapkan segala sesuatu yang berhubungan
dengan keperluan dirawat, namun sebagian besar klien masuk juga tanpa persiapan
dan peren"anaan sebelumnya atau masuk ke Ruang *nterna dalam keadaan darurat.
Meskipun demikian dengan "ara apapun klien masuk rumah sakit akan merasa takut
dan "emas. $erdasarkan sur+ey di lapangan yang dilakukan oleh peneliti pasien yang
masuk Rumah akit sering mengalami ke"emasan dari ke"emasan tingkat ringan
sampai berat. al ini diduga perawat belum melaksanakan orientasi se"ara optimal.
Dari hasil studi pendahuluan yang dilaksanakan oleh peneliti di ruang interna
R. $hayangkara -ahyu utuko $ojonegoro, menunjukkan pasien yang masuk
rumah sakit mengalami tingkat ke"emasan ringan &),/ 0, sedang 1 0, berat 33,3
0. Menurut rline (&'/! pasien baru yang tidak di orientasikan akan mengalami
"emas yang ditunjukkan oleh perilaku sering bertanya atau tidak bertanya sama
&
8/18/2019 Bab 1-4 Ida New Copy
2/51
sekali, sukar tidur, marah, tingkah laku men"ari perhatian, ke"emasan juga biasanya
mempengaruhi "ara orang menyerap apa yang sedang disampaikan. $erdasarkan
konsep psikoneuroimunologi ke"emasan merupakan stressor yang dapat menurunkan
sistem imunitas tubuh. *munitas tubuh yang menurun menyebabkan penyembuhan
klien lama dan biaya perawatan meningkat (Putra,, 24!.
ebagian besar pasien masuk ke Ruang interna dengan persiapan atau sudah
diren"anakan, dimana klien sudah mempersiapkan segala sesuatu yang berhubungan
dengan keperluan 5 keperluan selama dirawat di Ruang interna. etapi sebagian besar
klien masuk tanpa persiapan dan tanpa peren"anaan sebelumnya atau masuk ke
Ruang interna dalam keadaan darurat. Meskipun demikian dengan "ara apapun klien
masuk Rumah sakit ia akan merasa takut dan "emas. 6enomena seperti ini bagi
perawat adalah hal yang biasa, tetapi bagi klien dan keluarganya Ruang interna
sangat menakutkan dan aneh. 7leh karena itu menerima penderita baru perlu
dilakukan orientasi (8arline Matthews, &'/!.
Dalam konteks keperawatan orientasi berarti mengenalkan segala sesuatu
tentang Rumah akit meliputi lingkungan Rumah akit, tenaga kesehatan, peraturan,
prosedur dan pasien lain. Perawat dan klien bekerja sama untuk menganalisa situasi
sehingga mereka dapat mengenali, memperjelas dan menentukan eksistensi sebuah
masalah. ehingga diharapkan dapat mengurangi ke"emasan klien dan keluarga, klien
dapat bersosialisasi dengan lingkungannya ($auwhui%en, &')!.
$erdasarkan hal tersebut di atas peneliti tertarik untuk mengadakan
penelitian tentang pengaruh orientasi terhadap tingkat ke"emasan klien di ruang
interna R.$hayangkara -ahyu utuko $ojonegoro.
2
8/18/2019 Bab 1-4 Ida New Copy
3/51
B. Rumusan Masalah
&. $agaimanakah tingkat ke"emasan pasien sebelum dilakukan orientasi di
Ruang interna R.$hayangkara -ahyu utuko $ojonegoro 9.
2. $agaimanakah tingkat ke"emasan pasien sesudah dilakukan orientasi di
Ruang interna R.$hayangkara -ahyu utuko $ojonegoro9
3. $agaimanakah pengaruh orientasi terhadap tingkat ke"emasan pasien
yang di rawat Ruang interna R.$hayangkara -ahyu utuko
$ojonegoro9
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Mempelajari pengaruh orientasi terhadap tingkat ke"emasan pasien yang
dirawat di Ruang interna R.$hayangkara -ahyu utuko $ojonegoro.
2.Tujuan husus
&. Mengidentifikasi tingkat ke"emasan pasien sebelum dilakukan orientasi di
Ruang interna R.$hayangkara -ahyu utuko $ojonegoro.
2. Mengidentifikasi tingkat ke"emasan pasien sesudah dilakukan orientasi di Ruang
interna R.$hayangkara -ahyu utuko $ojonegoro.
3. Menganalisis pengaruh orientasi terhadap tingkat ke"emasan pasien di Ruang
interna R.$hayangkara -ahyu utuko $ojonegoro.
D. Man!aat Penelitian
1. Te"ritis
3
8/18/2019 Bab 1-4 Ida New Copy
4/51
e"ara teoritis hasil penelitian ini di harapkan dapat menjadi bahan
referensi bagi pihak terkait dalam orientasi yang berhubungan dengan tingkat
ke"emasan di Ruang *nterna R. $hayangkara -ahyu utuko $ojonegoro.
2. Praktis
&. $agi Penulis : Peneliti
Penelitian ini merupakan pengalaman dalam bidang penelitian dan penerapan
dalam bidang kesehatan, penelitian ini dapat di gunakan sebagai data dasar
untuk penelitian lebih lanjut.
2. $agi Ruang *nterna R. $hayangkara -ahyu utuko $ojonegoro : Responden
asil penelitian ini dapat di gunakan untuk memberikan informasi pada pasien
tentang ke"emasan yang berhubungan dengan orientasi, dan hasil peneliti ini
juga dapat di gunakan sebagai parameter dalam memberikan perawatan pada
pasien.
4
8/18/2019 Bab 1-4 Ida New Copy
5/51
BAB 2
T#N$AUAN EPU%TAAAN
A. "nse& Dasar Cemas
1. Pengertian Cemas
;e"emasan adalah respon psikologik terhadap stress yang mengandung
komponen psikologik dan fisiologik. Perasaan takut atau tidak tenang yang
sumbernya tidak dikenali ($arbara 8 undeen, &''!.
May mendefinisikan sebagai keprihatinan yang terus menerus yang tidak
jelas se"ara alami dan berhubungan dengan perasaan ketidakpastian dan
keputusasaan (tuart, ?ail -@
8/18/2019 Bab 1-4 Ida New Copy
6/51
aksi yang diperantarai oleh P#aAis (ipotalamus, Pituitari dan drenal!. tress
akan merangsang hipotalamus untuk meningkatkan produksi 8R6 (8orticotropin
Releasing Factor !. 8R6 ini selanjutnya akan merangsang kelenjar pituitari
anterior untuk meningkatkan produksi 8 ( Adreno Cortico Tropin Hormon.
ormon ini yang akan merangsang kortek adrenal untuk meningkatkan sekresi
kortisol. ;ortisol inilah yang selanjutnya akan menekan sistem imun tubuh
(?uyton > all, &'')!.
;e"emasan memberikan stimulasi system saraf otonom untuk bereaksi
menyebabkan gejala tertentu misalnya dengan manifestasi peningkatan irama
pernafasan (;aplan, ., &''/!.
Perasaan takut atau tidak tenang yang sumbernya tidak jelas akan dapat
mengan"am kepribadian seseorang baik se"ara fisik maupun se"ara psikologis.
Reaksi fisiologis dapat berupa palpitasi, keringat dingin pada telapak tangan,
tekanan darah meningkat, respirasi meningkat, peristaltik usus meningkat,
sedangkan reaksi psikologis dapat berupa gugup, tegang, rasa tidak enak, dan
lekas terkejut ($arbara 8
8/18/2019 Bab 1-4 Ida New Copy
7/51
2.'akt"r(!akt"r )ang mem&engaruhi ke*emasan
Menurut $arbara 8.
8/18/2019 Bab 1-4 Ida New Copy
8/51
;arakteristik stimulus terdiri dari =
(&! *ntensitas tressor
*ntensitas stimulus yang semakin besar maka semakin besar pula
kemungkinan respon yang nyata akan terjadi. timulus hebat akan
menimbulkan lebih banyak respon yang nyata daripada stimulus yang timbul
se"ara perlahan 5 lahan. timulus yang timbulnya perlahan#lahan selalu
memberi waktu bagi seseorang untuk mengembangkan koping.
(2!
8/18/2019 Bab 1-4 Ida New Copy
9/51
masa lampau akan mempunyai ketrampilan koping yang lebih baik dan
dapat menangani se"ara efektif bila krisis terjadi.
(3! tatus kesehatan indi+idu
ika status kesehatan buruk, energi yang digunakan untuk menangani
stimulus lingkungan kurang, akan dapat mempengaruhi respon terhadap
stressor. ;hususnya nutrisi yang kurang akan menjadikan seseorang
mempunyai resiko yang lebih tinggi untuk berespon se"ara maladaptif.
+. 'akt"r Pre,is&"sisi e*emasan
$erbagai teori telah dikembangkan untuk menjelaskan asal ansietas=
&! Dalam pandangan psikoanalitik ansietas adalah konflik emosional yang terjadi
antara dua elemen kepribadian id dan superego. *d mewakili dorongan insting
dan impuls primitif seseorang, sedangkan superego men"erminkan hati nurani
seseorang dan dikendalikan oleh norma#norma budaya seseorang. Ego atau
ku berfungsi menengahi tuntutan dari dua elemen yang bertentangan, dan
fungsi ansietas adalah mengingatkan ego bahwa ada bahaya.
2! Menurut pandangan interpersonal ansietas timbul dari perasaan takut terhadap
tidak adanya penerimaan dan penolakan interpersonal. nsietas juga
berhubungan dengan perkembangan trauma, seperti perpisahan dan
kehilangan, yang menimbulkan kelemahan spesifik. 7rang dengan harga diri
rendah terutama mudah mengalami perkembangan ansietas yang berat.
3! Menurut pandangan perilaku asietas merupakan produk frustasi yaitu segala
sesuatu yang mengganggu kemampuan seseorang untuk men"apai tujuan
yang diinginkan. Pakar perilaku lain menganggap ansietas sebagai suatu
dorongan untuk belajar berdasarkan keinginan dari dalam untuk menghindari
'
8/18/2019 Bab 1-4 Ida New Copy
10/51
kepedihan, pakar tentang pembelajaran meyakini bahwa indi+idu yang
terbiasa dalam kehidupan dirinya dihadapkan pada ketakutan yang berlebihan
lebih sering menunjukkan ansietas pada kehidupan selanjutnya.
4! ;ajian keluarga menunjukkan bahwa gangguan ansietas merupakan hal yang
biasa ditemui dalam suatu keluarga. da tumpang tindih dalm gangguan
ansietas dan antara gangguan gangguan ansietas dengan depresi.
1! ;ajian biologis menunjukkan bahwa otak mengandung reseptor khusus untuk
ben%odia%epines. Resptor ini mungkin membantu mengatur ansietas.
Penghambat asam aminobutirik#gamma neroregulator (?$! juga
mungkin memainkan peran utama dalam mekanisme biologis berhubungan
dengan ansietas, sebagaimana halnya dengan endorfin. elain itu, telah
dibuktikan bahwa kesehatan umum seseorang mempunyai akibat nyata
sebagai predisposisi terhadap ansietas. nsietas mungkin disertai dengan
gangguan fisik dan selanjutnya menurunkan kapasitas seseorang untuk
mengatasi stressor .
(tuart, undeen, &'' !.
i. Tingkat ke*emasan
tuart > undeen (&''! mengidentifikasi tingkatan ke"emasan dapat
dibagi menjadi =
&! ;e"emasan ringan
Pada tingkat ini ke"emasan yang terjadi pada kehidupan sehari#hari dan
kondisi membantu indi+idu menjadi waspada dan bagaimana men"egah berbagai
kemungkinan.
&
8/18/2019 Bab 1-4 Ida New Copy
11/51
2! ;e"emasan sedang
Pada tingkat ini indi+idu lebih memfokuskan hal penting saat ini dan
mengesampingkan yang lain sehingga mempersempit lahan persepsinya.
3! ;e"emasan berat
Pada tingkat ini lahan persepsi indi+idu sangat menurun dan "enderung
memusatkan perhatian pada hal#hal lain, semua perilaku ditujukan untuk
mengurangi ke"emasan, indi+idu tersebut men"oba memusatkan perhatian pada
lahan lain dan memerlukan banyak pengarahan.
4! Panik
;eadaan ini mengan"am pengendalian diri, indi+idu tidak mampu untuk
melakukan sesuatu walaupun dengan pengarahan. Panik melibatkan disorganisasi
keperibadian yang ditandai dengan meningkatnya kegiatan motorik, menurunnya
respon untuk berhubungan dengan orang lain, distorsi persepsi dan kehilangan
pikiran yang rasional. ingkah laku panik ini tidak mendukung kehidupan
indi+idu tersebut.
tuart > undeen (&''! memberikan suatu penilaian respon fisiologis
dan respons perilaku, kognitif dan afektif terhadap ke"emasan meliputi=
Fo. istem tubuh Respons&.
2.
;ardio+askuler
Pernafasan
Palpitasi
antung berdebar
ekanan darah meninggi
Rasa mau pingsanG
Pingsan G
ekanan darah menurun G
Denyut nadi menurun
Fafas "epat
Fafas pendek
ekanan pada dada
&&
8/18/2019 Bab 1-4 Ida New Copy
12/51
Fo. istem tubuh Respons
3.
4.
1.
).
Feuromuskuler
?astrointestinal
raktus urinarius
;ulit
Fafas dangkal
Pembengkakan pada tenggorok
ensasi ter"ekik
erengah#engah
Refleks meningkat
Reaksi kejutan
Mata berkedip#kedip
*nsomnia
remor
Rigiditas
?elisah
-ajah tegang
;elemahan umum;aki goyah
?erakan yang janggal
;ehilangan nafsu makan
Menolak makan
Rasa tidak nyaman pada abdomenG
Mual G
Rasa terbakar pada jantungG
Diare G
idak dapat menahan ken"ing G
ering berkemih
-ajah kemerahan
$erkeringat setempat (telapak tangan!
?atal
Rasa panas dan dingin pada kulit
-ajah pu"at
$erkeringat seluruh tubuh
G Respons parasimpatis
&. Perilaku ?elisah
;etegangan fisik
remor atau ?ugup
$i"ara "epat
;urang koordinasi
8enderung mendapat "edera
Menarik diri dari hubungan interpersonal
Menghalangi
Melarikan diri dari masalah
Menghindar
&2
8/18/2019 Bab 1-4 Ida New Copy
13/51
Fo. istem tubuh Respons
2.
3.
;ognitif
fektif
Perhatian terganggu
;onsentrasi buruk dan pelupa
alah dalam memberikan penilaian
Preokupasi dan hambatan berpikir
$idang persefsi menurun
;reatifitas dan produktifitas menurun
$ingung
angat waspada
;esadaran diri meningkat
;ehilangan objektifitas
akut kehilangan kontrol
akut pada gambaran +isual
akut "edera atau kematian
Mudah terganggu
idak sabar
?elisah dan tegang
Fer+us dan ketakutan
larm
eror, ?ugup, gelisah
;e"emasan dapat diekspresikan se"ara langsung melalui perubahan
fisiologis dan perilaku dan se"ara tidak langsung melalui timbulnya gejala atau
mekanisme koping untuk melawan ke"emasan. *ntensitas perilaku akan meningkat
sejalan dengan peningkatan tingkat ke"emasan.
Menurut der > 8ohen (&''&! gejala ke"emasan antara lain didapati
adanya sifat#sifat yang kompulsif dari pasien neurosa "emas. ?erakan yang tidak
normal seperti tarikan bila psien tidur pergerakan#pergerakan mendadak dari mata
serta twi"ting dari otot mata dan mulut. ingkah laku "anggung, berat badan
turun, otot tegang, tidak mampu rileks dan kalau payah, kepayahan itu tidak bisa
hilang dengan istirahat.
Menurut awari (2&! instrumen lain yang dapat digunakan untuk
mengukur skala ke"emasan adalah Hamilton Anxiety Rating Scale (R! yaitu
&3
8/18/2019 Bab 1-4 Ida New Copy
14/51
8/18/2019 Bab 1-4 Ida New Copy
15/51
haid beberapa kali dalam sebulan, frigiditas, ejakulasi prekok, ereksi melemah,
ereksi hilang, impoten, (&3! ?ejala 7tonom ditandai oleh= mulut kering, muka
merah kering, mudah berkeringat, pusing, sakit kepala, kepala terasa berat, bulu#
bulu berdiri, (&4! Perilaku sewaktu wawan"ara, ditandai oleh= gelisah, tidak
tenang, jari gemetar, mengerutkan dahi atau kening, muka tegang, tonus otot
meningkat, nafas pendek dan "epat, muka merah.
Cara &enilaian -
- kor = tidak ada gejala sama sekali
- kor & = & dari gejala yang ada
- kor 2 = separuh dari gejala yang ada
- kor 3 = lebih dari separuh gejala yang ada
- kor 4 = emua gejala ada
Penilaian hasil yaitu dengan menjumlahkan nilai skor item & sampai dengan &4
dengan ketentuan sebagai berikut =
- kor kurang dari ) I tidak ada ke"emasan
- kor ) sampai dengan &4 I ke"emasan ringan
- kor &1 sampai dengan 2/ I ke"emasan sedang
- kor lebih dari 2/ I ke"emasan berat
&1
8/18/2019 Bab 1-4 Ida New Copy
16/51
b. "nse& Dasar Ruang *nterna
i. Pengertian *nterna
Ruangan *nterna adalah suatu ruang yang terutama berkenaan dengan
perawatan dan pengobatan pasien dengan penyakit 5 penyakit dalam (8arline
Matthews, &'/!.
;lien di ruang *nterna jarang menjalani operasi kadang 5 kadang setelah
dilakukan pemeriksaan tindakan bedah ditetapkan. Perawatan medis tidak hanya
menyangkut pemberian obat untuk menyembuhkan penyakit. $anyak penyakit
dalam yang merupakan penyakit kronik (8arline Matthews, &'/!.
Perawatan penyakit dalam kurang mempunyai batasan tegas dibandingkan
dengan perawatan bedah yang mempunyai perawatan pra operasi dan pas"a
operasi yang telah ditetapkan dengan mapan. kan tetapi yang perlu diketahui
bahwa meskipun pasien bisa sakit berat, mereka harus bergerak : digerak #
gerakkan se"ara teratur untuk men"egah perkembangan komplikasi istirahat di
tempat tidur, seperti infeksi paru, ulkus dekubitus. ebagian penderita bahkan
ketika sakit, sanggup bangun dan berjalan 5 jalan dan harus dianjurkan melakukan
hal tersebut dan mengenakan pakaian sendiri (8arline Matthews, &'/!.
Ruang Rawat *nap sama sibuknya dengan perawat yang bekerja di ruang
bedah, ada saja yang harus dilakukan. Mendengar dan berbi"ara dengan klien
sesuatu dari segi perawatan yang sayangnya sering diabaikan. Hsia klien yang
dirawat di ruang *nterna dari berbagai umur, yang kebanyakan didapatkan berada
pada usia pertengahan : usia tua (8arline Matthews, &'/!.
&)
8/18/2019 Bab 1-4 Ida New Copy
17/51
ii. #khtisar Ciri Ruang *nterna
Menurut 8arline Matthews (&'/! "iri Ruang *nterna adalah =
&. ;lien sering sakit kronik dan oleh karena itu tidak sembuh dari penyakit
mereka.
2. Mereka jarang menjalani operasi.
3. ebagian besar klien kurang persiapan untuk masuk rumah sakit karena masuk
dalam keadaan darurat.
4. Mereka sedang sakit : sangat sakit ketika masuk.
1. Perawatan men"akup memenuhi kebutuhan fisik, psikologik, sosial dan
spiritual klien.
). ;lien la%imnya berumur pertengahan : usia tua.
elama berada di ruang interna, klien mungkin harus menjalani berbagai
jenis tes dan untuk pemeriksaan lain 5 lain =
Pemeriksaan spesimen
&. pesimen darah, urine 24 jam, sputum, tinja.
2. Pemeriksaan khusus = seperti H?, sinar J
3. ampel jaringan = ;elenjar getah bening biopsi, sampel "airan pleura, "airan
serebrospinalis, "airan lambung, "airan sum 5 sum tulang.
iii. %umer ( sumer e*emasan ,i Lingkungan #nterna
Ruangan interna mempunyai dampak psikologik yang berupa ke"emasan,
baik bagi klien maupun keluarganya yang menjadi sumber ke"emasan di
lingkungan yang asing dengan banyaknya orang dan kebersamaan hidup yang
berbeda 5 beda, penyakit yang kronis serta an"aman kematian (8arline Matthews,
&'/!.
&/
8/18/2019 Bab 1-4 Ida New Copy
18/51
i+. Peran Pera/at ,i Ruang *nterna
Kang dimaksud dengan peran adalah tingkah laku yang yang diharapkan
oleh orang lain terhadap seseorang dengan kedudukan dalam suatu system.
Menurut Depkes R* (&'2! dalam praktek keperawatan, perawat
melakukan peran dan fungsi sebagai berikut =
&! ebagai pelaku : pemberi asuhan keperawatan langsung kepada
klien, dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan yang meliputi =
(&! Memberikan asuhan : pelayanan keperawatan se"ara
profesional yang meliputi treatment keperawatan, obser+asi, pendidikan
kesehatan dan menjalankan treatment medikal.
(2! Melakukan pengkajian dalam upaya 5 upaya
mengumpulkan data dan informasi yang benar.
(3! Menegakkan diagnosa keperawatan berdasarkan analisa
data dari hasil pengkajian.
(4! Meren"anakan inter+ensi sebagai upaya untuk mengatasi
masalah yang timbul dan membuat langkah : "ara peme"ahan masalah.
(1! Melaksanakan tindakan keperawatan sesuai dengan yang
telah diren"anakan.
()! Melakukan e+aluasi berdasarkan respon klien terhadap
tindakan keperawatan yang telah dilakukan terhadapnya.
(/! ebagai ad+okat klien
Perawat berfungsi sebagai penghubung antara klien dengan tim kesehatan
yang lain dalam upaya pemenuhan kebutuhan, membela kepentingan klien dan
membantu klien untuk memahami semua informasi dan upaya kesehatan yang
&
8/18/2019 Bab 1-4 Ida New Copy
19/51
diberikan oleh tim kesehatan. Peran ad+okat sekaligus mengharuskan perawat
bertindak sebagai nara sumber dan fasilitator dalam tahap pengambilan keputusan
terhadap upaya kesehatan yang harus dijalani oleh klien : keluarga.
2! ebagai pendidik
Perawat membantu klien meningkatkan kesehatannya melalui pemberian
pengetahuan yang terkait dengan keperawatan dan tindakan medik yang diterima,
sehingga klien : keluarga dapat menerima tanggung jawab terhadap hal 5 hal yang
diketahui.
3! ebagai koordinator
Perawat memanfaatkan semua sumber # sumber dan potensi yang ada baik
materi maupun kemampuan klien se"ara terkoordinasi, sehingga tidak ada
iner+ensi yang terlewatkan maupun tumpang tindih.
4! ebagai kolaborator
Perawat bekerja sama dengan tim kesehatan lain dan keluarga dalam
menentukan ren"ana maupun pelaksanaan asuhan keperawatan guna memenuhi
kebutuhan kesehatan klien.
1! ebagai pembaharu
Perawat mengadakan ino+asi dalam "ara berpikir, bersikap, bertingkah
laku dan meningkatkan ketrampilan klien : keluarga agar menjadi sehat.
)! ebagai pengelola
Perawat menata dalam upaya men"apai tujuan yang diharapkan yaitu
terpenuhinya kebutuhan dasar dan kepuasan perawat melakukan tugas.
*nter+ensi keperawatan pada pasien 5 pasien yang mengalami stress se"ara
umum adalah mendukung mekanisme 5 mekanisme tubuh dalam menangani
&'
8/18/2019 Bab 1-4 Ida New Copy
20/51
stress dan memberi iklim sehingga pertahanan alami tubuh dapat digunakan.
*nter+ensi keperawatan se"ara umum menurut $arbara 8
8/18/2019 Bab 1-4 Ida New Copy
21/51
3! Menggali perasaan
Dalam banyak kesempatan, bagian besar tugas perawat adalah mendorong
pasien mengekspresikan ke"emasannya, membantu pasien untuk melihat
ketakutan 5 ketakutannya dalam berbagai kondisi, membantu mereka men"ari
jalan keluar dari ketakutan 5 ketakutan dan ketegangannya, dan menghilangkan
perasaan 5 perasaan negatif. Perawat memberi kesempatan kepada pasien untuk
ber"erita tanpa menyelidiki. Perawat mendengar dengan sungguh 5 sungguh dan
penuh perhatian tanpa membuat suatu keputusan tentang pendapat pasien namun
mulai memasuki pikiran pasien sebagai indi+idu. Dan lebih penting lagi pasien itu
akan mulai mengemukakan segala ketakutan 5 ketakutannya.
4! Mendukung mekanisme koping
al 5 hal yang lebih berguna untuk membantu seseorang menangani
dengan berbagai "ara yang tepat sebagaimana gaya yang sudah dimiliki pada
mulanya. Data harus dikumpulkan untuk mengidentifikasi strategi koping yang
biasa digunakan. Penanganan stress meliputi pemberian umpan balik yang tepat
terhadap mekanisme koping dan membantu seseorang menggali strategi alternatif
jika mekanisme koping yang sekarang tidak tetap.
1! Memfasilitasi peme"ahan masalah
Peme"ahan masalah dapat menjadi suatu alat untuk menangani stress dan
lebih efektif jika langkah 5 langkah peme"ahan masalah itu dilakukan berurutan
se"ara sadar. ika stressor dapat diidentifikasi dan juga reaksi yang berkaitan
stressor.
2&
8/18/2019 Bab 1-4 Ida New Copy
22/51
)! Mengerjakan teknik relaksasi
8/18/2019 Bab 1-4 Ida New Copy
23/51
perawat dan klien bersama 5 sama mengidentifikasi adanya masalah dan mun"ul
rasa saling per"aya (Purwadarminta, &'''!.
2.+.2 Pelaksanaan Penerimaan Pen,erita Baru
Pada sebuah ruang perawatan sering terdapat sebuah tim penerimaan
penderita baru, yang umumnya terdiri dari kepala ruang perawat, perawat
primer,dan perawat pelaksana. Pada banyak Rumah akit terdapat bagian khusus
penerimaan penderita baru dengan bagian administrasi khusus untuk penderita.
Pada bagian penerimaan penderita baru inilah penderita tersebut diterima,
didaftarkan dan pada tempat itu juga pertama kali penderita mendapat
pemeriksaan dari dokter yang merawatnya. etelah selesai di bagian penerimaan
penderita baru, penderita bersama keluarganya pergi menuju ke bagian di mana ia
ditempatkan (Purwanto, 22 mengutip dari $rowhui%en!
Pada ruang perawatan dan ruang jiwa, pelaksanaan penerimaan penderita
baru berlangsung dengan "ara yang sedikit berbeda. ering kali penderita dan
keluarganya diajak berkeliling ke kamar atau bangsal yang akan ditempati. Pada
kesempatan ini mereka diperkenalkan kepada semua penderita yang menghuni
kamar atau bangsal tersebut. Pada umumnya penderita yang masuk ke Ruang
perawatan atau ke rumah sakit jiwa akan membawa lebih banyak pakaian dan
barang milik mereka, yang semuanya ini membutuhkan perhatian khusus kita.
etelah penderita benar 5 benar diterima, kalau perlu kita ukur suhu dan denyut
nadi pergelangan kita hitung (Purwanto, 22 mengutip dari $rowhui%en!
23
8/18/2019 Bab 1-4 Ida New Copy
24/51
2.+.+ egiatan 0rientasi
&. erima klien dan keluarga dalam Ruang Perawatan.
2. Perkenalkan diri perawat dan tenaga yang akan merawat kepada keluarga serta
meminta klien untuk memperkenalkan diri. Dan perawat mulai men"atat
informasi dari klien, latar belakang timbulnya sakit.
3. jak klien untuk berkeliling melihat ruangan yang akan ditempati, dan
perkenalkan kepada lingkungan sekitar seperti kamar mandi, ruang rawat,
pengontrol tempat tidur, sarana komunikasi.
4. ;enalkan klien dengan teman satu kamar atau ruang yang akan ditempatinya.
1. erangkan peraturan yang berlaku di Rumah akit, meliputi, jadwal makan,
jadwal kunjungan, jadwal tidur dan sebagainya.
). elaskan tentang hal 5 hal yang akan dilakukan selama dirawat di Rumah akit
se"ara sederhana sesuai dengan klien (Depkes R*, &''3!.
2. "nse& A,a&tasi adoption3
daptasi adalah suatu praktek atau tindakan yang sudah berkembang
dengan baik. rtinya tindakan itu sudah dimodifikasinya tanpa mengurangi
kebenaran tindakan tersebut. (Fotoatmodjo, 23!.
Pengukuran perilaku dapat dilakukan se"ara tidak langsung yakni dengan
wawan"ara terhadap kegiatan 5 kegiatan yang telah dilakukan beberapa jam, hari
atau bulan yang lalu (recall !. Pengukuran juga dapat dilakukan se"ara langsung,
yakni dengan mengobser+asi tindakan atau kegiatan responden. (Fotoatmodjo,
23!.
24
8/18/2019 Bab 1-4 Ida New Copy
25/51
Menurut penelitian Rogers (&'/4! seeprti dikutip Fotoatmodjo (23!
mengungkapkan bahwa sebelum orang mengadopsi perilaku baru didalam diri
orang tersebut terjadi proses berurutan yakni =
&. ;esadaran ( Awareness!
Dimana orang tersebut menyadari dalam arti mengetahui terlebih dahulu
terhadap stimulus (obyek!.
2. ertarik ( Interest !
Dimana orang mulai tertarik pada stimulus.
3. E+aluasi ( Evaluation!
Menimbang#nimbang terhadap baik dan tidaknya stimulus tersebut bagi
dirinya. ali ini berarti sikap responden sudah lebih baik lagi.
4. Men"oba (Trial !
Dimana orang telah mulai men"oba perilaku baru.
1. Menerima ( Adaption!
Dimana subyek telah berperilaku baru sesuai dengan pengetahuan, kesadaran
dan sikapnya terhadap stimulus.
21
8/18/2019 Bab 1-4 Ida New Copy
26/51
BAB +
ERAN4A 0N%EPTUAL DAN H#P0TE%#% PENEL#T#AN
+.1 erangka "nse&tual
;eterangan=
= Diteliti
= idak diteliti
2)
Pasien masuk Rumah akit
umber#sumber ke"emasan
8/18/2019 Bab 1-4 Ida New Copy
27/51
?ambar 3.&. ;erangka konseptual pengaruh orientasi terhadap ke"emasan pasien
di Ruang *nterna R. $hayangkara -ahyu utuko $ojonegoro.
Pada pasien yang masuk rumah sakit akan mengalami ke"emasan yang
dipengaruhi oelh faktor internal, antara lain = penyakit kronis, an"aman
kematian, kesiapan masuk rumah sakit dan faktor eksternal antara lain =
lingkungan baru, kurangnya informasi, dengan pemberian orientasi mengenai
ruangan, tenaga kesehatan, prosedur tindakan, mengenalkan pasien lain, prosedur
rumah sakit, biaya perawatan (Dep ;es R*, &''3! sehingga terjadi proses adopsi
prilaku yang terdiri dari Awereness, Interest, Evaluation, Trial, Adoption (Rogers,
&'/4! seperti dikutip Fotoatmodjo, 23. Dengan proses adopsi prilaku tersebut
diharapkan pasien dapat beradaptasi dengan ruangan sehingga tingkat ke"emasan
menurun atau berkurang.
Hi&"tesis
i =
da pengaruh orientasi terhadap tingkat ke"emasan pasien yang dirawat di
Ruang *nterna R.$hayangkara -ahyu utuko.
2/
2)
8/18/2019 Bab 1-4 Ida New Copy
28/51
BAB
MET0DE PENEL#T#AN
Dalam bab ini dijelaskan tentang@ desain penelitian, kerangka konsep,
populasi, sampel dan sampling +ariabel, definisi operasional, pengolahan data,
analisa data, etika penulisan dan keterbatasan.
.1 Desain Penelitian
Desain penelitian adalah sesuatu yang sangat penting dalam penelitian,
yang memungkinkan pemaksimalan kontrol beberapa faktor yang bisa
mempengaruhi akurasi suatu hasil (Fursalam, 23 = 1!. Desain penelitian ini
adalah Pra#Eksperimen dalam satu kelompok (One!roup "ratestposttest
#esign$ yang mengungkapkan sebab akibat dengan "ara melibatkan satu
kelompok subyek. ;elompok subyek diobser+asi sebelum dilakukan inter+ensi,
kemudian diobser+asi lagi setelah inter+ensi. Pengujian sebab akibat dengan "ara
membandingkan hasil pra#test dengan post test. (Fursalam, 23 = 1!.
ubjek Pra#test Perlakuan Pas"a#test
; 7
ime &
*
ime 2
7&
ime 3
;eterangan=
; = ubjek
7 = 7bse+asi:pengukuran sebelum perlakuan
* = *nter+ensi
7& = 7bser+asi:pengukuran sesudah perlakuan
2
2
8/18/2019 Bab 1-4 Ida New Copy
29/51
&! Dilakukan pengukuran atau test awal pada subyek tingkat ke"emasan pasien
(7!.
2! Diberi perlakuan pada kelompok berupa orientasi (*!.
3! etelah diberi perlakuan dilakukan pengukuran kembali atau tes mengenai
tingkat ke"emasan (7&!.
4! Dilakukan uji statistik untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan antara
harga (7& 5 7 ! dengan menggunakan uji statistik -il"oAon igned Rank
est.
2'
8/18/2019 Bab 1-4 Ida New Copy
30/51
.2 erangka 0&erasi"nal
3
Populasi=
Pasien baru di R.*nterna R$.-ahyu utuko = ..
asien
ampel
.. pasien
Pre#test=
Pengukuran tingkat "emas= "ale R=
&. Perasaan "emas . ?ejala sensorik
2. ;etegangan '. ?ejala pernafasan3. ;etakutan &. ?ejala ;ardio+askuler
4. ?angguan tidur &&. ?ejala gastrointestinal
1. ?angguan ke"erdasan &2. ?ejala urogenital
). Perasaan depresi &3. 7tonom
/. ?ejala somatik &4. ?ejala saat wawan"ara
nalisis Data= Hji tatistik
H i -il"oAon i ned Rank est
Penyajian asil
Penelitian
*nter+ensi= Mengorientasikan pasien=
# Ruangan
# enaga kesehatan
# Prosedur tindakan# Pasien lain
# Peraturan R
# $iaya perawatan
Pos#test=
Pengukuran tingkat "emas pasien
"ale R
Purposi+e ampling
8/18/2019 Bab 1-4 Ida New Copy
31/51
8/18/2019 Bab 1-4 Ida New Copy
32/51
(&! ;riteria inklusi =
&. Pasien baru
2. ;esadaran komposmentis
3. Hsia minimal 2& tahun
4. idak sedang mengalami gangguan jiwa
1. $ersedia diteliti
(2! ;riteria eksklusi
&. ;lien yang tidak kooperatif
2. ;lien dengan fase akut : fase kritis penyakit
3. ;lien dengan kondisi penyakit komplikasi
.+.+ %am&ling
ampling adalah proses menyeleksi populasi yang dapat mewakili
populasi yang ada (Fursalam, 23 = '4!. Penilaian sampel diambil dengan "ara
purposive sampling yaitu pengambilan berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan
oleh peneliti.
.. #,enti!ikasi 6ariael
Nariabel mengandung pengertian ukuran atau "iri yang dimiliki oleh
anggota#anggota suatu kelompok yang berbeda dengan yang dimiliki oleh
kelompok lain (Fotoatmodjo, 22!.
4..1. 6ariael #n,e&en,en 6ariael Beas3
Nariabel *ndependen adalah +ariabel yang nilainya menentukan +ariabel
lain (Fursalam, 23!. ebagai +ariabel independen dalam penelitian ini adalah
32
8/18/2019 Bab 1-4 Ida New Copy
33/51
pemberian orientasi kepada pasien yang meliputi orientasi= ruangan, petugas
ruangan, prosedur tindakan, teman sekamar dan peraturan rumah sakit.
..2. 6ariael De&en,en 6ariael Tergantung3
Nariabel Dependen adalah +ariabel yang nilainya ditentukan oleh +ariabel
lain (Fursalam, 23!. ebagai +ariabel dependen dalam penelitian ini tingkat
ke"emasan pasien.
.7 De!inisi "&erasi"nal
Definisi operasional dari +ariabel yang diteliti dapat dilihat tabel berikut ini=
abel 4.& Definisi operasional pengaruh pemberian orientasi terhadap penurunan
tingkat "emas pasien di ruang *nterna R.$hayangakara -ahyu utuko
$ojonegoro.
Fo NariabelDefinisi
7perasionalParameter *nstrumen kala ;riteria
& *ndependen=
7rientasi
Mengenalkan
lingkungan
rumah sakit,
tenaga
kesehatan,
prosedur
yang
dilakukan,
peraturan
rumah sakit,
pasien lain.
Memberikan orientasi
tentang =
# Ruang (;M mandi,
ruang perawat!
# enaga kesehatan
(perawat, dokter, ahli
gi%i!
# Peraturan rumah sakit
(jam kunjungan, tata
tertib!
# Prosedur tindakan
# Pasien lain (terutama
yang berdekatan
dengan pasien.
# $iaya perawatan
2 Dependen
;e"emas#
an
uatu
perasaan
khawatir
yang
samar 5
Penilaian terhadap =
&. Perasaan "emas.
2. ;etegangan
3. ;etakutan
4. ?angguan tidur
1. ?angguan
kesadaran
;uisioner
R
7rdinal O) = tidak
ada
ke"emasan
)#&4 =
ke"emasan
ringan
33
8/18/2019 Bab 1-4 Ida New Copy
34/51
Fo NariabelDefinisi
7perasionalParameter *nstrumen kala ;riteria
samar
sumbernya
sering kali
tidak
spesifik
atau tidak
diketahui
oleh klien.
). Perasaan depresi
/. ?ejala somatik
. ?ejala ensorik'. ?ejala
;ardio+askuler
&. ?ejala
pernafasan
&&. ?ejala
?astrointestinal
&2. ?ejala
Hrogenital
&3. ?ejala 7tonom
&4. Perilaku
sewaktuwawan"ara
&1#2/ =
ke"emasansedang
2/ =
ke"emasan
berat
.8 Pengum&ulan ,an Analisis Data
.8.1nstrumen
Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan
kuisioner, untuk mengidentifikasi tingkat ke"emasan klien dengan menggunakan
%amilton anxiety ranting scale (R!.
.8.2 L"kasi ,an 9aktu
Penelitian dilaksanakan di ruang *nterna R.$hayangkara -ahyu utuko
$ojonegoro mulai tanggal ) uni 2&& # ) uli 2&&.
.8.+ Pr"se,ur
Dalam pelaksanaan penelitian ini , peneliti mendapat rekomendasi dari
;etua Program tudi *lmu ;eperawatan *;E *8D $ojonegoro untuk
melakukan pengumpulan data. ebelum dilakukan penelitian ini, peneliti terlebih
dahulu meminta ijin kepada ;RHM;* $hayangkara. -ahyu utuko
$ojonegro untuk melakukan penelitian di Ruang *nterna. ;emudian peneliti
menyeleksi responden sesuai dengan kriteria inklusi. elanjutnya peneliti
34
8/18/2019 Bab 1-4 Ida New Copy
35/51
membagikan kuesioner kepada responden untuk mengetahui tingkat ke"emasan
pasien baru dengan alat ukur skala R. ;emudian pasien diorientasikan
selama &1 5 2 menit yang meliputi = ruang perawatan, tenaga kesehatan di Ruang
*nterne, prosedur tindakan, memperkenalkan dengan pasien lain, peraturan R dan
biaya perawatan. atu hari setelah diorientasikan tingkat ke"emasan pasien
die+aluasi kembali dengan skala R.
.8. Analisis Data.
$erdasarkan kuisioner tersebut selanjutnya dilakukan tabulasi dan analisis
data dengan menggunakan uji statisti" -il"oAon igned Rank est untuk
mengetahui +ariabel dependen dapat diprediksi melalui +ariabel independen.
nalisis statistik hasil kuesioner diskoring dan kemudian dilakukan
pembandingan nilai antara sebelum perlakuan dan sesudah perlakuan dengan uji
statisti" -il"oAon igned Rank est dengan tingkat signifikansi α O.1 bila
hasil analisis PO.1 berarti o ditolak atau ada pengaruh orientasi terhadap
tingkat ke"emasan.
.: Etik Penelitian
Dalam melaksanakan penelitian harus mengajukan permohonan ijin dari
;RHM;* $hayangkara -ahyu utuko $ojonegoro untuk mendapatkan
persetujuan, kemudian tindakan dilakukan terhadap subyek (responden! dan
obser+asi mulai dilakukan oleh peneliti pada responden yang akan diteliti dengan
menekankan masalah etik yang meliputi =
.:.1 Lemar &ersetujuan menja,i res&"n,en
8/18/2019 Bab 1-4 Ida New Copy
36/51
serta dampak yang akan terjadi selama penelitian. ika responden bersedia maka
responden menandatangani lembar persetujuan tersebut. ika responden menolak
untuk diteliti maka peneliti menghargai hak#hak tersebut.
.:.2 Anonimity tan&a nama3
Responden tidak perlu men"antumkan nama pada lembar untuk mengetahui
keikutsertaan responden, peneliti "ukup memberikan kode pada lembar jawaban
yang dikumpulkan.
.:.+ Convidentiallity kerahasiaan3
;erahasiaan informasi yang telah dikumpulkan dari responden dijaga
kerahasiaanya oleh peneliti. Penyajian atau pelaporan hasil riset hanya terbatas
pada kelompok data tertentu yang terkait dengan masalah peneliti.
.; eteratasan
;eterbatasan adalah kelemahan atau hambatan dalam penelitian yang
terdiri =
&. ampel yang diambil hanya terbatas pada pasien yang dirawat di ruang *nterna
R.$hayangkara -ahyu utuko $ojonegoro.
2. Pengumpulan data dengan kuesioner memiliki jawaban lebih banyak
dipengaruhi oleh #harapan pribadi yang bersifat subyektif, sehingga hasilnya
kurang mewakili se"ara kwalitatif.
3)
8/18/2019 Bab 1-4 Ida New Copy
37/51
DA'TAR PU%TAA
der, lbert (&'')! "sic%oneuroimmunology, Philadelphia, .$
8/18/2019 Bab 1-4 Ida New Copy
38/51
Fursalam Q Pariani, . (2! "ende'atan "ra'tis .etodologi Riset
(eperawatan2 akarta = 8N agung eto.
Fotoatmodjo (22!, .etodologi "enelitian (ese%atan, akarta, P. Rineka 8ipta.
##########################(23!, "endidi'an dan "erila'u (ese%atan. akarta, P.
Rineka 8ipta.
Fursalam (23!, (onsep dan "enerapan .etodologi "enelitian Ilmu
(eperawatan, "edoman S'ripsi, Tesis, Tesis, dan Instrumen "enelitian
akarta = alemba Medika. al = , '1, '), ', &2.
Purwadarminta (&'''!, (amus )mum a%asa Indonesia, akarta = $alai Pustaka.
Purwanto, gung (22!, "engaru% Orientasi ter%adap Ting'at Adaptasi
"si'ologis Ana' "ra Se'ola%, urabay = P*; Hnair.
Putra, (24!. "er'em&angan "aradigma "0I .enu-u #isciplines Hi&rid .
Makalah imposium Fasional Perdana PF*, Pengembangan dan
Penerapan PF*. 24#/#24. idak Dipublikasikan.
Rothro"k, ane 8 (&'''! "erencanaan Asu%an (eperawatan "erioperati/ ,
akarta = Penerbit $uku ;edokteran, E?8. al = )1.
Rudy ariyono. (2!. .engatasi Rasa Cemas. urabaya = Putra Pelajar.
tuart , ?. -. (&''1!. "rincipls and "ractice o/ "syc%iatris 0ursing . t . undeen, . . (&''!. u'u Sa'u (eperawatan 3iwa. Edisi 3.
akarta = Penerbit $uku ;edokteran E?8. al = &/1, &//, &/, &&.
ugiyono. (2&!. Statisti'a "enelitian dan Apli'asinya dengan S"SS 4525 /or
windows, $andung = lfabeta.
antoso, inggih (2&!, u'u 6ati%an S"SS Statisti' 0on "arametri', akarta =
P. EleA Media ;omputindo.
Lam&iran 1
3
8/18/2019 Bab 1-4 Ida New Copy
39/51
'0RMUL#R PERM0H0NAN MEN$AD# RE%P0NDEN PENEL#T#AN
PEF?RH 7R*EF*
8/18/2019 Bab 1-4 Ida New Copy
40/51
Lam&iran 2
E%ED#AAN MEN$AD# RE%P0NDEN
etelah mendapatkan penjelasan maksud tujuan penelitian ini saya
bersedia menjadi responden pada penelitian yang dilakukan oleh dri.
*da Dwi Fopia ari md ;ep, mahasiswa Program tudi *lmu ;eperawatan
*;E *8D $77FE?7R7.
dengan judul =
8/18/2019 Bab 1-4 Ida New Copy
41/51
Lam&iran +
%ATUAN ACARA PEMBELA$ARAN
opik = Pengaruh orientasi terhadap tingkat ke"emasan.
asaran = Pasien yang masuk rumah sakit di Ruang *nterna.
-aktu = 2 menit
anggal = uni 2&&
A. Tujuan #nstruksi"nal Umum
etelah dilakukan orientasi tentang ruangan, tenaga kesehatan, prosedur
tindakan, pasien lain, peraturan rumah sakit, biaya perawatan di harapkan
pasien dapat beradaptasi dengan ruangan.
B. Tujuan #nstruksi"nal husus
etelah diberikan orientasi diharapkan
&. Pasien mengetahui tentang ruangan yang akan ditempati, kamar mandi
, sarana komunikasi, "ara mengontrol tempat tidur.
2. Pasien mengenal tenaga kesehatan yang ada di Ruang *nterna.
3. Pasien mengetahui prosedur tindakan.
4. Pasien mengenal pasien lain di dalam ruangannya.
1. Pasien mengetahui peraturan rumah sakit.
). Pasien mengetahui perkiraan biaya perawatan.
C. Materi
&. Pengertian tentang ruangan *nterna R $hayangkara -ahyu utuko
$ojonegoro.
4&
8/18/2019 Bab 1-4 Ida New Copy
42/51
8/18/2019 Bab 1-4 Ida New Copy
43/51
etelah dilakukan orientasi =
&. Pasien mengetahui ruangan yang akan ditempati
2. Pasien mengenal tenaga kesehatan di Ruang *nterna.
3. Pasien memahami prosedur tindakan.
4. Pasien mengenal pasien lain di ruangannya
1. Pasien mengetahui peraturan R
). Pasien mengetahui perkiraan biaya perawatan.
43
8/18/2019 Bab 1-4 Ida New Copy
44/51
Lam&iran
MATER# 0R#ENTA%# PA%#EN BARU
D# RUAN4 #NTERNA R%. BHA?AN4ARA 9AH?U TUTU0
B0$0NE40R0
A. Ruang #nterna
Ruang #nterna adalah suatu ruang yang terutama berkenaan dengan
perawatan dan pengobatan pasien dengan penyakit dalam. ;egiatan yang ada
di Ruang #nterna adalah mengajak pasien untuk berkeliling melihat ruangan
yang akan ditempati dan memperkenalkan pasien seperti kamar mandi, ruang
rawat, pengontrol tempat tidur, sarana komunikasi.
B. Perkenalan Tenaga esehatan ,i Ruang #nterna
Perawat memperkenalkan tenaga kesehatan yang ada di Ruang #nterna
yang akan merawat pasien kepada pasien dan keluarga serta meminta klien
untuk memperkenalkan diri. ;emudian perawat mulai men"atat informasi dari
klien tentang latar belakang timbulnya sakit.
C. Pr"se,ur Tin,akan
Penjelasan tentang prosedur tindakan disesuaikan dengan tindakan yang
akan dilakukan sesuai kasus. Penjelasan ini meliputi = jenis tindakan, prosedur
tindakan, efek yang mungkin timbul setelah dilakukan tindakan dan upaya
pen"egahannya.
D. Perkenalan ,engan Pasien Lain
44
8/18/2019 Bab 1-4 Ida New Copy
45/51
Perawat memperkenalkan klien dengan pasien satu kamar atau ruang
yang akan ditempati.
E. Peraturan Rumah %akit
Perawat menerangkan peraturan yang berlaku di Rumah akit, meliputi =
jadwal makan, jadwal kunjungan, jadwal tidur dan lain#lain.
'. Perkiraan Bia)a Pera/atan
Perawat memberikan penjelasan perkiraan biaya pasien selama dirawat,
meliputi = biaya perawatan perhari, biaya +isite dan perkiraan biaya yang lain
sesuai kasusnya.
41
8/18/2019 Bab 1-4 Ida New Copy
46/51
PR0P0%AL PENEL#T#AN
PEN4ARUH 0R#ENTA%# TERHADAP T#N4AT ECEMA%AN
PA%#EN ?AN4 D#RA9AT
D# RUAN4 #NTERNA R%. BHA?AN4ARA 9AH?U TUTU0
B0$0NE40R0
Penelitian Pra Eks&erimen One roup Pra!"est!Post #"es3
0leh -
#,a D/i N"&ia %ari Am, e&.
N#M. @1@+;
4)
8/18/2019 Bab 1-4 Ida New Copy
47/51
PR04RAM %TUD# #LMU EPERA9ATAN%T#E% #%CADA B0$0NE40R0
2@11
Lam&iran
Lemar 0ser>asi Pelaksanaan 0rientasi
Fo ;egiatan 7rientasi
&.
2.
3.
4.
1.
).
Perkenalkan perawat dan tenaga kesehatan kepada pasien.
Memperkenalkan klien pada ruangan, kamar mandi, ruang rawat.
Mengenalkan klien pada teman satu kamar
Menerangkan peraturan rumah sakit = jadwal makan, jadwal tidur,
jadwal berkunjung.
Menjelaskan tindakan yang akan dilakukan di rumah sakit se"ara
sederhana.
Menjelaskan perkiraan biaya.
4/
44
8/18/2019 Bab 1-4 Ida New Copy
48/51
LEMBAR PER%ETU$UAN
Pr"&"sal #ni Telah Disetujui
Tanggal - A&ril 2@11
7leh
Pembimbing
Hasan Bisri5 %E.M%A.
Pembimbing
f Sidah etyowati .;ep.Fs.
Mengetahui
;etua Program tudi *lmu ;eperawatan
*;E *8D $ojonegoro
.uyono..;ep,Fs,E,MM
4
i
8/18/2019 Bab 1-4 Ida New Copy
49/51
DA'TAR #%#
8/18/2019 Bab 1-4 Ida New Copy
50/51
$$ 4 ME7DE PEFE
8/18/2019 Bab 1-4 Ida New Copy
51/51
1&