2
Keredaksian DITERBITKAN OLEH: LPM Journal STMIK Amikom Yogyakarta. PELINDUNG: Drs. M. Idris Purwanto, M.M. PEMBINA: Jaeni, S. Kom. PIMPINAN UMUM: Untung Prasetyo. SEKRETARIS: Merti Dina Nisa. BENDAHARA: Handayani Ekaningtyas. PIMPINAN REDAKSI: Lutfi Fauziah. PIMPINAN PRODUKSI: Tutur Larasati. REDAKTUR PELAKSANA: Lutfi Fauziah, Merti Dina Nisa. REDAKTUR: Tutur Larasati. REPORTER: Annisa Fathonatunnisa’, Andik Saputra, Handayani Ekaningtyas, Ali Fatur Rohmah, Andik Saputra, Ayu Nathania, Tommy Saputra, Ginanjar Adi P, Annisa Fauziyyah. FOTOGRAFER: Govinda Al A, M. Urfa N. LAYOUTER: Ndaru Kurniawan. ALAMAT REDAKSI: Gedung BSC Ruang VI.3.9, STMIK Amikom Yogyakarta Jl. Ringroad Utara, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. EMAIL : [email protected]. WEBSITE : www.lpmjournal.com. Kreativitas dan Inovasi Hanya Omong Kosong Oleh: Lutfi Fauziah (11.11.4994) Jika dibandingkan dengan Penggalian Potensi Mahasiswa (PPM) 2012, Panitia Lembaga tak terlalu banyak campur tangan pada penyelenggaraan PPM 2013. Sayangnya, Panitia Mahasiswa pada PPM 2013 tidak kreatif memanfaatkan peluang emas tersebut. Tahun lalu, kebijakan Panita Lembaga dianggap terlalu mengekang ide dan kreativitas Panitia Mahasiswa. Perumusan konsep PPM ditangani oleh Panitia Lembaga. Hal ini menyebabkan kesan bahwa Lembaga meragukan kredibilitas mahasiswa sebagai panitia. Sedangkan di tahun ini, Panitia Lembaga lebih menyerahkan perumusan konsep PPM kepada Panitia Mahasiswa. Tujuannya agar Panitia Mahasiswa dapat menuangkan ide dan kreativitasnya. Kenyataannya, PPM 2013 bisa dibilang sama monotonnya dengan PPM 2012. Padahal, dengan keleluasaan lebih yang diberikan oleh Lembaga, seharusnya Panitia Mahasiswa bisa membuat konsep PPM yang berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Bukannya unjuk kreativitas sesuai tema yang digembor-gemborkan pada PPM kali ini, panitia justru berjalan sendiri-sendiri. Kenyataan di lapangan, tak semua anggota panitia paham betul dengan konsep acara. Panitia Mahasiswa justru gagal mengkoordinir dan mengkreatifkan dirinya sendiri. Sepertinya, kreativitas dan inovasi hanyalah omong kosong. KARIKATUR Kekeliruan Penugasan Oleh: Untung Prasetyo (11.12.5943) “Be Kreatif , Be Inovatif”, sorakan peserta Pengalian Potensi Mahasiswa (PPM) 2013 STMIK Amikom Yogyakarta. PPM merupakan ospek ala Amikom. Sorakan peserta sebagai penyemangat mahasiswa baru (maba) pada acara yang bertema “The Creanovity in Technopreneur”. Budaya penugasan saat PPM hal yang klise. Tidak memberikan efek yang berkelanjutan kedepannya. PPM seperti ajang hura-hura peserta maupun lembaga. Peserta harus merogo kocek dalam-dalam buat memenuhi tugas. Namun ada tugas yang tak perlu mengeluarkan uang terlalu banyak yaitu membuat blog berserta artikel berupa idea kreatif dan inofatif. Maksud baik apa yang di inginkan panitia? Sedangkan terdapat pelangaran hak cipta dalam konten yang di posting ribuan peserta PPM 2013. Adakah penindakan tegas atau hanya sekedar dinilai. Memang soal kreatifitas dan inofatif itu datang dari kesadaran masing-masing. Menjadi individu-individu mahasiswa baru (maba) seorang yang lebih peka dengan mengenal dirinya. Lalu bagaimana dengan kegiatan PPM ini yang menghabiskan dana mahasiswa, dengan dua ribuan peserta? Padahal ospek tak pernah disinggung sama sekali dalam Peraturan dan Perundangan Kependidikan. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tetang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah No.30/1990 tentang Pendidikan Perguruan Tinggi tak satu kali pun memuat kata ospek mahasiswa baru. Harusnya acara PPM lebih variatif, tetapi kegiatannya menjurus pada pengenalan studi hingga aktivitas sosial, olah raga dan alam terbuka serta rekreasi dan kesenian. Edisi Khusus PPM #2 5 September 2013 www.lpmjournal.com Lembaga Pers Mahasiswa Journal The Creanovity in Technopreneur merupakan tema dan konsep Penggalian Potensi Mahasiswa (PPM) 2013. Konsep ini disusun oleh panitia yang terdiri dari civitas akademik seperti pihak lembaga dan pihak mahasiswa. Penyusunan konsep telah dilakukan beberapa bulan sebelum PPM terselenggara. “Panitia dari lembaga dan mahasiswa turut andil dalam penyusunan konsep,” Ujar Jaeni, Ketua Umum PPM pihak lembaga 2013. Ia juga menambahkan bahwa persentase dalam penyusunan konsep antara panitia lembaga dan mahasiswa 50:50. Namun, berbeda dengan Faisal Amri Fatra selaku Ketua Umum PPM pihak mahasiswa yang mengatakan, penyusunan konsep lebih banyak disusun oleh panitia mahasiswa daripada lembaga. Tujuan ditentukannya tema untuk acara PPM tahun ini agar meningkatakan kreativitas mahasiswa dalam berbisnis yang berbasis teknologi. Menurut ketua Sie Acara, Yusron Prayoga, tujuan dari tema PPM ini yaitu kreatif dan inovatif serta memiliki nilai jual. “Technopreuner, karena kita berada dalam lingkungan teknologi dan informasi serta kental dengan aroma enterpreuner, sesuai dengan slogan kampus kita yaitu “Unggul Dalam Trend Teknologi dan Informasi”,” jelasnya. Isu yang beredar dikalangan mahasiswa STMIK Amikom Yogyakarta seputar pembuatan blog oleh mahasiswa baru (maba) yang bertujuan untuk menaikan rating Amikom langsung ditepis oleh Ketua Umum PPM. “Dibuatnya blog ini bertujuan untuk meningkatkan kreativitas, bukan ingin meningkatkan rating dengan mencantumkan tautan ke web Amikom di blog mereka,” jelasnya. Dari 300-500 blog yang telah diterima dan diperiksa, ada beberapa blog yang dibuat maba dengan baik dan tidak berisi tautan ke web Amikom. Dalam penggarapan blog juga tidak diharuskan untuk mencantumkan tautan ke web Amikom. Dari 2.100 peserta PPM, masih banyak yang tidak “Be Creative, Be Inovative, Yes!” Pekikan pemandu acara yang diikuti seluruh peserta pada Penggalian Potensi Mahasiswa (PPM) 2013 memang sesuai dengan tema yang diusung pada PPM kali ini. Diangkatnya tema The Creanovity in Technopreneur ” tentu bukan tanpa alasan. Pihak penyelenggara mengharapkan kreativitas dan inovasi dalam diri mahasiswa dapat tergali. Berbeda dengan tahun lalu, Pada PPM 2013 Panitia Lembaga memberikan keleluasaan lebih bagi Panitia Mahasiswa untuk merumuskan konsep acara. Lantas, bagaimana pelaksanaan PPM 2013? Sudahkah sekreatif dan se-inovatif seperti yang dipekikkan pemandu acara ? Atau masih sama monotonnya dengan PPM tahun-tahun sebelumnya? Sepertinya, kredibilitas Panitia Mahasiswa patut dipertanyakan. Salam Pers Mahasiswa! Penggalian Potensi Mahasiswa: Panitia Harus Lebih Kreatif 17-22 Inspeksi peserta Penggalian Potensi Mahasiswa (PPM) 2013 (4/9). Journal|Urfa Be Creative Oleh: Untung Prasetyo (11.12.5943) Sie Keamanan Penggalian Potensi Mahasiswa (PPM) STMIK Amikom Yogyakarta 2013 tengah memeriksa kelengkapan barang bawaan peserta (4/9). Journal|Ilham

B ppm2013#2

Embed Size (px)

DESCRIPTION

 

Citation preview

Page 1: B ppm2013#2

Keredaksian

DITERBITKAN OLEH: LPM Journal STMIK Amikom Yogyakarta. PELINDUNG: Drs. M. Idris Purwanto, M.M. PEMBINA: Jaeni, S. Kom.

PIMPINAN UMUM: Untung Prasetyo. SEKRETARIS: Merti Dina Nisa. BENDAHARA: Handayani Ekaningtyas.

PIMPINAN REDAKSI: Lutfi Fauziah. PIMPINAN PRODUKSI: Tutur Larasati.REDAKTUR PELAKSANA: Lutfi Fauziah, Merti Dina Nisa. REDAKTUR: Tutur Larasati. REPORTER: Annisa Fathonatunnisa’, Andik Saputra, Handayani Ekaningtyas, Ali Fatur

Rohmah, Andik Saputra, Ayu Nathania, Tommy Saputra, Ginanjar Adi P, Annisa Fauziyyah.FOTOGRAFER: Govinda Al A, M. Urfa N. LAYOUTER: Ndaru Kurniawan.

ALAMAT REDAKSI: Gedung BSC Ruang VI.3.9, STMIK Amikom Yogyakarta Jl. Ringroad Utara, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta.

EMAIL : [email protected]. WEBSITE : www.lpmjournal.com.

Kreativitas dan Inovasi Hanya Omong Kosong

Oleh: Lutfi Fauziah (11.11.4994)

Jika dibandingkan dengan Penggalian Potensi

Mahasiswa (PPM) 2012, Panitia Lembaga tak terlalu banyak

campur tangan pada penyelenggaraan PPM 2013. Sayangnya,

Panitia Mahasiswa pada PPM 2013 tidak kreatif

memanfaatkan peluang emas tersebut.

Tahun lalu, kebijakan Panita Lembaga dianggap

terlalu mengekang ide dan kreativitas Panitia Mahasiswa.

Perumusan konsep PPM ditangani oleh Panitia Lembaga. Hal

ini menyebabkan kesan bahwa Lembaga meragukan

kredibilitas mahasiswa sebagai panitia.

Sedangkan di tahun ini, Panitia Lembaga lebih

menyerahkan perumusan konsep PPM kepada Panitia

Mahasiswa. Tujuannya agar Panitia Mahasiswa dapat

menuangkan ide dan kreativitasnya.

Kenyataannya, PPM 2013 bisa dibilang sama

monotonnya dengan PPM 2012. Padahal, dengan keleluasaan

lebih yang diberikan oleh Lembaga, seharusnya Panitia

Mahasiswa bisa membuat konsep PPM yang berbeda dengan

tahun-tahun sebelumnya.

Bukannya unjuk kreativitas sesuai tema yang

digembor-gemborkan pada PPM kali ini, panitia justru

berjalan sendiri-sendiri. Kenyataan di lapangan, tak semua

anggota panitia paham betul dengan konsep acara. Panitia

Mahasiswa justru gagal mengkoordinir dan mengkreatifkan

dirinya sendiri. Sepertinya, kreativitas dan inovasi hanyalah

omong kosong.

KARIKATUR

Kekeliruan Penugasan

Oleh: Untung Prasetyo (11.12.5943)

“Be Kreatif , Be Inovatif”, sorakan peserta Pengalian Potensi Mahasiswa (PPM) 2013 STMIK Amikom Yogyakarta. PPM merupakan ospek ala Amikom. Sorakan peserta sebagai penyemangat mahasiswa baru (maba) pada acara yang bertema “The Creanovity in Technopreneur”.

Budaya penugasan saat PPM hal yang klise. Tidak memberikan efek yang berkelanjutan kedepannya. PPM seperti ajang hura-hura peserta maupun lembaga. Peserta harus merogo kocek dalam-dalam buat memenuhi tugas.

Namun ada tugas yang tak perlu mengeluarkan uang terlalu banyak yaitu membuat blog berserta artikel berupa idea kreatif dan inofatif. Maksud baik apa yang di inginkan panitia? Sedangkan terdapat pelangaran hak cipta dalam konten yang di posting ribuan peserta PPM 2013.

Adakah penindakan tegas atau hanya sekedar dinilai. Memang soal kreatifitas dan inofatif itu datang dari kesadaran masing-masing. Menjadi individu-individu mahasiswa baru (maba) seorang yang lebih peka dengan mengenal dirinya.

Lalu bagaimana dengan kegiatan PPM ini yang menghabiskan dana mahasiswa, dengan dua ribuan peserta? Padahal ospek tak pernah disinggung sama sekali dalam Peraturan dan Perundangan Kependidikan. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tetang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah No.30/1990 tentang Pendidikan Perguruan Tinggi tak satu kali pun memuat kata ospek mahasiswa baru.

Harusnya acara PPM lebih variatif, tetapi kegiatannya menjurus pada pengenalan studi hingga aktivitas sosial, olah raga dan alam terbuka serta rekreasi dan kesenian.

EdisiKhusus

PPM#2

5 S

ep

tem

ber

2013

ww

w.l

pm

jou

rnal.

co

mLembaga Pers Mahasiswa Journal

The Creanovity in Technopreneur merupakan tema dan

konsep Penggalian Potensi Mahasiswa (PPM) 2013. Konsep ini

disusun oleh panitia yang terdiri dari civitas akademik seperti

pihak lembaga dan pihak mahasiswa.

Penyusunan konsep telah dilakukan beberapa bulan

sebelum PPM terselenggara. “Panitia dari lembaga dan

mahasiswa turut andil dalam penyusunan konsep,” Ujar Jaeni,

Ketua Umum PPM pihak lembaga 2013. Ia juga menambahkan

bahwa persentase dalam penyusunan konsep antara panitia

lembaga dan mahasiswa 50:50. Namun, berbeda dengan Faisal

Amri Fatra selaku Ketua Umum PPM pihak mahasiswa yang

mengatakan, penyusunan konsep lebih banyak disusun oleh

panitia mahasiswa daripada lembaga.

Tujuan ditentukannya tema untuk acara PPM tahun ini

agar meningkatakan kreativitas mahasiswa dalam berbisnis

yang berbasis teknologi. Menurut ketua Sie Acara, Yusron

Prayoga, tujuan dari tema PPM ini yaitu kreatif dan inovatif

serta memiliki nilai jual. “Technopreuner, karena kita berada

dalam lingkungan teknologi dan informasi serta kental dengan

aroma enterpreuner, sesuai dengan slogan kampus kita yaitu

“Unggul Dalam Trend Teknologi dan Informasi”,” jelasnya.

Isu yang beredar dikalangan mahasiswa STMIK

Amikom Yogyakarta seputar pembuatan blog oleh mahasiswa

baru (maba) yang bertujuan untuk menaikan rating Amikom

langsung ditepis oleh Ketua Umum PPM. “Dibuatnya blog ini

bertujuan untuk meningkatkan kreativitas, bukan ingin

meningkatkan rating dengan mencantumkan tautan ke web

Amikom di blog mereka,” jelasnya. Dari 300-500 blog yang telah

diterima dan diperiksa, ada beberapa blog yang dibuat maba

dengan baik dan tidak berisi tautan ke web Amikom. Dalam

penggarapan blog juga tidak diharuskan untuk mencantumkan

tautan ke web Amikom.

Dari 2.100 peserta PPM, masih banyak yang tidak

“Be Creative, Be Inovative, Yes!”

Pekikan pemandu acara yang diikuti seluruh peserta

pada Penggalian Potensi Mahasiswa (PPM) 2013 memang

sesuai dengan tema yang diusung pada PPM kali ini.

Diangkatnya tema “The Creanovity in

Technopreneur ” tentu bukan tanpa alasan. Pihak

penyelenggara mengharapkan kreativitas dan inovasi dalam

diri mahasiswa dapat tergali.

Berbeda dengan tahun lalu, Pada PPM 2013 Panitia

Lembaga memberikan keleluasaan lebih bagi Panitia

Mahasiswa untuk merumuskan konsep acara.

Lantas, bagaimana pelaksanaan PPM 2013?

Sudahkah sekreatif dan se-inovatif seperti yang dipekikkan

pemandu acara ? Atau masih sama monotonnya dengan PPM

tahun-tahun sebelumnya? Sepertinya, kredibilitas Panitia

Mahasiswa patut dipertanyakan.

Salam Pers Mahasiswa!

Penggalian Potensi Mahasiswa: Panitia Harus Lebih Kreatif

17-22

Inspeksi peserta Penggalian Potensi Mahasiswa (PPM) 2013 (4/9). Journal|Urfa

Be CreativeOleh: Untung Prasetyo (11.12.5943)

Sie Keamanan Penggalian Potensi Mahasiswa (PPM) STMIK Amikom Yogyakarta 2013 tengah memeriksa kelengkapan barang bawaan peserta (4/9). Journal|Ilham

Page 2: B ppm2013#2

Pada hari pertama PPM 2013

pemeriksaan perlengkapan peserta PPM yang

dilakukan oleh tim panitia keamanan dari pukul

05.00 WIB. Inspeksi dilakukan agar barang

bawaan yang ditentukan panitia dibawa oleh

peserta dikegiatan PPM yang bertempat di

lapangan basket dan sekitarnya.

mengumpulkan blog. Tidak ada sanksi berat yang diterapkan

oleh panitia. Hanya saja, kerugian dari maba sendiri jika tidak

membuat blog karena saat mata kuliah lingkungan bisnis, akan

diperintahkan untuk membuat blog kembali. Dengan demikian,

mahasiswa yang membuat blog saat PPM ini lebih awal

mengetahui cara pembuatan blog jika dibandingkan dengan

mahasiswa yang tidak membuat blog dan diakhir acara PPM

(5/9) akan diumumkan blog terbaik dalam PPM Award 2013

sebagai apresiasi kepada maba.

Bentuk kontrol yang dilakukan Steering Committee (SC)

terhadap panitia pelaksana ialah dengan konsep Tut Wuri

Handayani, dari belakang memberi dorongan. Melihat kinerja

mahasiswa yang lebih baik setiap tahunnya, pihak lembaga

memberikan kebebasan untuk lebih aktif dan kreatif. “Kami

mengontrol kinerja panitia melalui laporan-laporan dari panitia

pelaksana,” tutur Sudarmawan selaku SC pihak lembaga.

Berdasarkan rundown PPM 2013, Octa Putra Cahyadi

(09.11.2839) selaku Ketua PPM 2012 tidak menemukan

perbedaan yang signifikan dengan PPM 2012. Ia menilai, panitia

mahasiswa PPM 2013 kurang kreatif. “Seharusnya panitia PPM

dapat mengemas acara dengan sedemikian rupa, sehingga

peserta tidak merasa bosan.”

Kurangnya koordinasi antarpanitia merupakan hal yang

paling disoroti oleh Otong –panggilan akrab Octa. “Yang

terpenting untuk meningkatkan kualitas konsep PPM adalah ide

kreatif dari kepanitiaan dan kekompakan panitia.” pungkasnya.

Laras|Ayu|Alif|Anis|Tommy

InspeksiOleh: M. Urfa N dan Govinda Al A

mendadak dari panitia. Serikat Rejeki (11.12.6150) salah satu tim keamanan yang berjaga dibelakang barisan peserta PPM mengatakan jika peserta kepergok tertidur saat acara berlangsung tindakan pertama yang dilakukan adalah menegur. “Jika menegur tidak cukup, kami akan lakukan eksekusi langsung,” pungkasnya. Tyas

Peserta yang Sakit Masih Mungkin Bertambah

Hari pertama PPM menyibukkan para tim Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K). Sebelum pukul tujuh tercatat 12 orang yang dirawat di pos utama P3K. Kemudian menjelang pukul 10.30 peserta yang dirawat bertambah hingga 20 orang. Tidak menutup kemungkinan peserta yang dirawat akan bertambah. Rata-rata keluhan mereka adalah maag, muntah-muntah sampai pingsan. Pada PPM tahun ini 35 orang tergabung dalam tim P3K yang dibagi menjadi 16 pos. Untuk area dalam kampus ada 6 pos, sedangkan di luar kampus ada 10 pos yang di tempatkan di tepi jalan menuju kampus. Andik

Akibat Co-card jadi Terlambat

Panitia sudah mengumumkan ketentuan perlengkapan Penggalian Potensi Mahasiswa (PPM) 2013 saat briefing Selasa (3/9) lalu. Namun masih ada saja peserta PPM yang keliru dalam pembuatannya. Nurul Putri W.D (13.12.7394) dan Desy Novianti (13.11.7203), peserta keliru dalam pembuatan co-card. Mereka terpaksa membenahi dahulu co-cardnya pada seorang penjual atribut yang kebetulan masih berjualan di sekitar kampus

Barang yang diamankan

Tiga kantong plastik berisi barang-barang yang disita dari peserta PPM 2013 diamankan oleh panitia Keamanan. “Barang yang disita berisi dompet, uang, kunci motor, gadget, emas, makanan dan minuman selain yang disebutkan saat briefing.” ucap Oby Rohyadi selaku panitia Sie Keamanan (4/9). Barang yang disita akan dipisahkan dalam kardus sesuai kelompok. Kardus tersebut akan didistribusikan sesuai titik pelepasan untuk kemudian dikembalikan kepada peserta PPM 2013 setelah acara selesai. Fatho

Dilarang Mengantuk !

Seorang peserta PPM menutup kepalanya dengan jas almamater ditengah acara pengenalan STMIK Amikom pukul 08.00 (4/9). M. Farisul Khilmi (13.11.6847), dia mengantuk karena semalaman mempersiapkan atribut dan barang bawaan untuk PPM hari pertama. Diakuinya persiapan untuk hari ini kurang matang, terkendala pemadaman listrik dan pemberitahuan yang

SUARA MABA

Syarif – Probolinggo

Panitia PPM tidak kompak. Menurut saya diadakannya

PPM ini untuk membangun mental, tapi jangan sampai

keterlaluan dan tidak perlu sampai ada hukuman fisik.

Apalagi sampai disuruh “push-up.”

Fahmi– Tuban

Seharusnya tugas yang diberikan bisa lebih diringankan.

Karena menggangu jam istirahat malam. Ditambah lagi

dengan kewajiban jam kedatangan jam 5 pagi, semakin

memberatkan sampai-sampai tidak sempat sarapan.

Alfidawati – Riau

Tadi berangkatnya terburu-buru, begitu sampai di

kampus juga takut kena marah sama panitianya. Kalau

dari jalannya acara banyak ceramahnya, jadi bikin suntuk

banyak juga maba yang jadi pada ngantuk.

Dhevy– Jepara

Kalau aku sih ngikutin ospek yang ada dengan enjoy

jangan terlalu dibawa serius. Sejauh ini masih

menyenangkan, nggak begitu keras. Soalnya ada

sosialisasi juga dari pihak kampus untuk pengenalan

lingkungan kampus dan pengenalan dosen-dosennya.

“Aku ingin mendapatkan pendidikan, tapi aku benci

sekolah.”

Kalimat ini berkali-kali muncul dalam buku ini.

Kalimat yang tak bosan-bosannya dipikirkan Rama Aditya

Putra. Rama adalah figur seorang pelajar biasa. Banyak hal-hal

menarik yang ia temukan selama berada di Sekolah Menengah

Atas (SMA).

Di bab-bab awal si penulis, Fahd Djibran

menggambarkan kebobrokan sistem sekolah saat ini. Ditulis

dengan bahasa yang berani dan terbuka. Pembaca mungkin

akan mengamini pikiran penulis atau menolaknya mentah-

mentah karena gambaran yang terkesan berlebihan.

Pembaca akan diajak membuka mata dan melihat

sistem pendidikan formal dengan sudut pandang yang berbeda.

Cerita yang disuguhkan buku ini tergolong kompleks.

Masalah yang dihadapi tokoh dan terkesan hidup dan nyata.

Hingga cara berpikir tokoh yang masih belum matang dan

terbilang plin-plan.

Penulis bersama awak Bondan & Fade2Black lainnya

juga membubuhkan lirik-lirik lagu yang menginspirasi

dibuatnya buku ini. Ndaru

Judul buku : Tak SempurnaJumlah halaman : 246 halamanPengarang : Fahd Djibran, Bondan Prakoso & Fade2BlackPenerbit : Kurniaesa Publishing

Ada yang Tak Sempurna di Sekolah

Ralat:

Pada rubrik Opini buletin D’Journal edisi PPM #1 oleh Febrijatmiko yang sebelumnya tertulis lpmjournal.com diganti dengan www.lpmjournal.com/opini/persiapan-potensi-mahasiswa