Upload
lpm-journal
View
218
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Â
Citation preview
Keredaksian
DITERBITKAN OLEH: LPM Journal STMIK Amikom Yogyakarta. PELINDUNG: Drs. M. Idris Purwanto, M.M. PEMBINA: Jaeni, S. Kom.
PIMPINAN UMUM: Untung Prasetyo. SEKRETARIS: Merti Dina Nisa. BENDAHARA: Handayani Ekaningtyas.
PIMPINAN REDAKSI: Lutfi Fauziah. PIMPINAN PRODUKSI: Tutur Larasati.REDAKTUR PELAKSANA: Lutfi Fauziah, Merti Dina Nisa. REDAKTUR: Tutur Larasati. REPORTER: Annisa Fathonatunnisa’, Andik Saputra, Handayani Ekaningtyas, Ali Fatur
Rohmah, Andik Saputra, Ayu Nathania, Tommy Saputra, Ginanjar Adi P, Annisa Fauziyyah.FOTOGRAFER: Govinda Al A, M. Urfa N. LAYOUTER: Ndaru Kurniawan.
ALAMAT REDAKSI: Gedung BSC Ruang VI.3.9, STMIK Amikom Yogyakarta Jl. Ringroad Utara, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta.
EMAIL : [email protected]. WEBSITE : www.lpmjournal.com.
Kreativitas dan Inovasi Hanya Omong Kosong
Oleh: Lutfi Fauziah (11.11.4994)
Jika dibandingkan dengan Penggalian Potensi
Mahasiswa (PPM) 2012, Panitia Lembaga tak terlalu banyak
campur tangan pada penyelenggaraan PPM 2013. Sayangnya,
Panitia Mahasiswa pada PPM 2013 tidak kreatif
memanfaatkan peluang emas tersebut.
Tahun lalu, kebijakan Panita Lembaga dianggap
terlalu mengekang ide dan kreativitas Panitia Mahasiswa.
Perumusan konsep PPM ditangani oleh Panitia Lembaga. Hal
ini menyebabkan kesan bahwa Lembaga meragukan
kredibilitas mahasiswa sebagai panitia.
Sedangkan di tahun ini, Panitia Lembaga lebih
menyerahkan perumusan konsep PPM kepada Panitia
Mahasiswa. Tujuannya agar Panitia Mahasiswa dapat
menuangkan ide dan kreativitasnya.
Kenyataannya, PPM 2013 bisa dibilang sama
monotonnya dengan PPM 2012. Padahal, dengan keleluasaan
lebih yang diberikan oleh Lembaga, seharusnya Panitia
Mahasiswa bisa membuat konsep PPM yang berbeda dengan
tahun-tahun sebelumnya.
Bukannya unjuk kreativitas sesuai tema yang
digembor-gemborkan pada PPM kali ini, panitia justru
berjalan sendiri-sendiri. Kenyataan di lapangan, tak semua
anggota panitia paham betul dengan konsep acara. Panitia
Mahasiswa justru gagal mengkoordinir dan mengkreatifkan
dirinya sendiri. Sepertinya, kreativitas dan inovasi hanyalah
omong kosong.
KARIKATUR
Kekeliruan Penugasan
Oleh: Untung Prasetyo (11.12.5943)
“Be Kreatif , Be Inovatif”, sorakan peserta Pengalian Potensi Mahasiswa (PPM) 2013 STMIK Amikom Yogyakarta. PPM merupakan ospek ala Amikom. Sorakan peserta sebagai penyemangat mahasiswa baru (maba) pada acara yang bertema “The Creanovity in Technopreneur”.
Budaya penugasan saat PPM hal yang klise. Tidak memberikan efek yang berkelanjutan kedepannya. PPM seperti ajang hura-hura peserta maupun lembaga. Peserta harus merogo kocek dalam-dalam buat memenuhi tugas.
Namun ada tugas yang tak perlu mengeluarkan uang terlalu banyak yaitu membuat blog berserta artikel berupa idea kreatif dan inofatif. Maksud baik apa yang di inginkan panitia? Sedangkan terdapat pelangaran hak cipta dalam konten yang di posting ribuan peserta PPM 2013.
Adakah penindakan tegas atau hanya sekedar dinilai. Memang soal kreatifitas dan inofatif itu datang dari kesadaran masing-masing. Menjadi individu-individu mahasiswa baru (maba) seorang yang lebih peka dengan mengenal dirinya.
Lalu bagaimana dengan kegiatan PPM ini yang menghabiskan dana mahasiswa, dengan dua ribuan peserta? Padahal ospek tak pernah disinggung sama sekali dalam Peraturan dan Perundangan Kependidikan. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tetang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah No.30/1990 tentang Pendidikan Perguruan Tinggi tak satu kali pun memuat kata ospek mahasiswa baru.
Harusnya acara PPM lebih variatif, tetapi kegiatannya menjurus pada pengenalan studi hingga aktivitas sosial, olah raga dan alam terbuka serta rekreasi dan kesenian.
EdisiKhusus
PPM#2
5 S
ep
tem
ber
2013
ww
w.l
pm
jou
rnal.
co
mLembaga Pers Mahasiswa Journal
The Creanovity in Technopreneur merupakan tema dan
konsep Penggalian Potensi Mahasiswa (PPM) 2013. Konsep ini
disusun oleh panitia yang terdiri dari civitas akademik seperti
pihak lembaga dan pihak mahasiswa.
Penyusunan konsep telah dilakukan beberapa bulan
sebelum PPM terselenggara. “Panitia dari lembaga dan
mahasiswa turut andil dalam penyusunan konsep,” Ujar Jaeni,
Ketua Umum PPM pihak lembaga 2013. Ia juga menambahkan
bahwa persentase dalam penyusunan konsep antara panitia
lembaga dan mahasiswa 50:50. Namun, berbeda dengan Faisal
Amri Fatra selaku Ketua Umum PPM pihak mahasiswa yang
mengatakan, penyusunan konsep lebih banyak disusun oleh
panitia mahasiswa daripada lembaga.
Tujuan ditentukannya tema untuk acara PPM tahun ini
agar meningkatakan kreativitas mahasiswa dalam berbisnis
yang berbasis teknologi. Menurut ketua Sie Acara, Yusron
Prayoga, tujuan dari tema PPM ini yaitu kreatif dan inovatif
serta memiliki nilai jual. “Technopreuner, karena kita berada
dalam lingkungan teknologi dan informasi serta kental dengan
aroma enterpreuner, sesuai dengan slogan kampus kita yaitu
“Unggul Dalam Trend Teknologi dan Informasi”,” jelasnya.
Isu yang beredar dikalangan mahasiswa STMIK
Amikom Yogyakarta seputar pembuatan blog oleh mahasiswa
baru (maba) yang bertujuan untuk menaikan rating Amikom
langsung ditepis oleh Ketua Umum PPM. “Dibuatnya blog ini
bertujuan untuk meningkatkan kreativitas, bukan ingin
meningkatkan rating dengan mencantumkan tautan ke web
Amikom di blog mereka,” jelasnya. Dari 300-500 blog yang telah
diterima dan diperiksa, ada beberapa blog yang dibuat maba
dengan baik dan tidak berisi tautan ke web Amikom. Dalam
penggarapan blog juga tidak diharuskan untuk mencantumkan
tautan ke web Amikom.
Dari 2.100 peserta PPM, masih banyak yang tidak
“Be Creative, Be Inovative, Yes!”
Pekikan pemandu acara yang diikuti seluruh peserta
pada Penggalian Potensi Mahasiswa (PPM) 2013 memang
sesuai dengan tema yang diusung pada PPM kali ini.
Diangkatnya tema “The Creanovity in
Technopreneur ” tentu bukan tanpa alasan. Pihak
penyelenggara mengharapkan kreativitas dan inovasi dalam
diri mahasiswa dapat tergali.
Berbeda dengan tahun lalu, Pada PPM 2013 Panitia
Lembaga memberikan keleluasaan lebih bagi Panitia
Mahasiswa untuk merumuskan konsep acara.
Lantas, bagaimana pelaksanaan PPM 2013?
Sudahkah sekreatif dan se-inovatif seperti yang dipekikkan
pemandu acara ? Atau masih sama monotonnya dengan PPM
tahun-tahun sebelumnya? Sepertinya, kredibilitas Panitia
Mahasiswa patut dipertanyakan.
Salam Pers Mahasiswa!
Penggalian Potensi Mahasiswa: Panitia Harus Lebih Kreatif
17-22
Inspeksi peserta Penggalian Potensi Mahasiswa (PPM) 2013 (4/9). Journal|Urfa
Be CreativeOleh: Untung Prasetyo (11.12.5943)
Sie Keamanan Penggalian Potensi Mahasiswa (PPM) STMIK Amikom Yogyakarta 2013 tengah memeriksa kelengkapan barang bawaan peserta (4/9). Journal|Ilham
Pada hari pertama PPM 2013
pemeriksaan perlengkapan peserta PPM yang
dilakukan oleh tim panitia keamanan dari pukul
05.00 WIB. Inspeksi dilakukan agar barang
bawaan yang ditentukan panitia dibawa oleh
peserta dikegiatan PPM yang bertempat di
lapangan basket dan sekitarnya.
mengumpulkan blog. Tidak ada sanksi berat yang diterapkan
oleh panitia. Hanya saja, kerugian dari maba sendiri jika tidak
membuat blog karena saat mata kuliah lingkungan bisnis, akan
diperintahkan untuk membuat blog kembali. Dengan demikian,
mahasiswa yang membuat blog saat PPM ini lebih awal
mengetahui cara pembuatan blog jika dibandingkan dengan
mahasiswa yang tidak membuat blog dan diakhir acara PPM
(5/9) akan diumumkan blog terbaik dalam PPM Award 2013
sebagai apresiasi kepada maba.
Bentuk kontrol yang dilakukan Steering Committee (SC)
terhadap panitia pelaksana ialah dengan konsep Tut Wuri
Handayani, dari belakang memberi dorongan. Melihat kinerja
mahasiswa yang lebih baik setiap tahunnya, pihak lembaga
memberikan kebebasan untuk lebih aktif dan kreatif. “Kami
mengontrol kinerja panitia melalui laporan-laporan dari panitia
pelaksana,” tutur Sudarmawan selaku SC pihak lembaga.
Berdasarkan rundown PPM 2013, Octa Putra Cahyadi
(09.11.2839) selaku Ketua PPM 2012 tidak menemukan
perbedaan yang signifikan dengan PPM 2012. Ia menilai, panitia
mahasiswa PPM 2013 kurang kreatif. “Seharusnya panitia PPM
dapat mengemas acara dengan sedemikian rupa, sehingga
peserta tidak merasa bosan.”
Kurangnya koordinasi antarpanitia merupakan hal yang
paling disoroti oleh Otong –panggilan akrab Octa. “Yang
terpenting untuk meningkatkan kualitas konsep PPM adalah ide
kreatif dari kepanitiaan dan kekompakan panitia.” pungkasnya.
Laras|Ayu|Alif|Anis|Tommy
InspeksiOleh: M. Urfa N dan Govinda Al A
mendadak dari panitia. Serikat Rejeki (11.12.6150) salah satu tim keamanan yang berjaga dibelakang barisan peserta PPM mengatakan jika peserta kepergok tertidur saat acara berlangsung tindakan pertama yang dilakukan adalah menegur. “Jika menegur tidak cukup, kami akan lakukan eksekusi langsung,” pungkasnya. Tyas
Peserta yang Sakit Masih Mungkin Bertambah
Hari pertama PPM menyibukkan para tim Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K). Sebelum pukul tujuh tercatat 12 orang yang dirawat di pos utama P3K. Kemudian menjelang pukul 10.30 peserta yang dirawat bertambah hingga 20 orang. Tidak menutup kemungkinan peserta yang dirawat akan bertambah. Rata-rata keluhan mereka adalah maag, muntah-muntah sampai pingsan. Pada PPM tahun ini 35 orang tergabung dalam tim P3K yang dibagi menjadi 16 pos. Untuk area dalam kampus ada 6 pos, sedangkan di luar kampus ada 10 pos yang di tempatkan di tepi jalan menuju kampus. Andik
Akibat Co-card jadi Terlambat
Panitia sudah mengumumkan ketentuan perlengkapan Penggalian Potensi Mahasiswa (PPM) 2013 saat briefing Selasa (3/9) lalu. Namun masih ada saja peserta PPM yang keliru dalam pembuatannya. Nurul Putri W.D (13.12.7394) dan Desy Novianti (13.11.7203), peserta keliru dalam pembuatan co-card. Mereka terpaksa membenahi dahulu co-cardnya pada seorang penjual atribut yang kebetulan masih berjualan di sekitar kampus
Barang yang diamankan
Tiga kantong plastik berisi barang-barang yang disita dari peserta PPM 2013 diamankan oleh panitia Keamanan. “Barang yang disita berisi dompet, uang, kunci motor, gadget, emas, makanan dan minuman selain yang disebutkan saat briefing.” ucap Oby Rohyadi selaku panitia Sie Keamanan (4/9). Barang yang disita akan dipisahkan dalam kardus sesuai kelompok. Kardus tersebut akan didistribusikan sesuai titik pelepasan untuk kemudian dikembalikan kepada peserta PPM 2013 setelah acara selesai. Fatho
Dilarang Mengantuk !
Seorang peserta PPM menutup kepalanya dengan jas almamater ditengah acara pengenalan STMIK Amikom pukul 08.00 (4/9). M. Farisul Khilmi (13.11.6847), dia mengantuk karena semalaman mempersiapkan atribut dan barang bawaan untuk PPM hari pertama. Diakuinya persiapan untuk hari ini kurang matang, terkendala pemadaman listrik dan pemberitahuan yang
SUARA MABA
Syarif – Probolinggo
Panitia PPM tidak kompak. Menurut saya diadakannya
PPM ini untuk membangun mental, tapi jangan sampai
keterlaluan dan tidak perlu sampai ada hukuman fisik.
Apalagi sampai disuruh “push-up.”
Fahmi– Tuban
Seharusnya tugas yang diberikan bisa lebih diringankan.
Karena menggangu jam istirahat malam. Ditambah lagi
dengan kewajiban jam kedatangan jam 5 pagi, semakin
memberatkan sampai-sampai tidak sempat sarapan.
Alfidawati – Riau
Tadi berangkatnya terburu-buru, begitu sampai di
kampus juga takut kena marah sama panitianya. Kalau
dari jalannya acara banyak ceramahnya, jadi bikin suntuk
banyak juga maba yang jadi pada ngantuk.
Dhevy– Jepara
Kalau aku sih ngikutin ospek yang ada dengan enjoy
jangan terlalu dibawa serius. Sejauh ini masih
menyenangkan, nggak begitu keras. Soalnya ada
sosialisasi juga dari pihak kampus untuk pengenalan
lingkungan kampus dan pengenalan dosen-dosennya.
“Aku ingin mendapatkan pendidikan, tapi aku benci
sekolah.”
Kalimat ini berkali-kali muncul dalam buku ini.
Kalimat yang tak bosan-bosannya dipikirkan Rama Aditya
Putra. Rama adalah figur seorang pelajar biasa. Banyak hal-hal
menarik yang ia temukan selama berada di Sekolah Menengah
Atas (SMA).
Di bab-bab awal si penulis, Fahd Djibran
menggambarkan kebobrokan sistem sekolah saat ini. Ditulis
dengan bahasa yang berani dan terbuka. Pembaca mungkin
akan mengamini pikiran penulis atau menolaknya mentah-
mentah karena gambaran yang terkesan berlebihan.
Pembaca akan diajak membuka mata dan melihat
sistem pendidikan formal dengan sudut pandang yang berbeda.
Cerita yang disuguhkan buku ini tergolong kompleks.
Masalah yang dihadapi tokoh dan terkesan hidup dan nyata.
Hingga cara berpikir tokoh yang masih belum matang dan
terbilang plin-plan.
Penulis bersama awak Bondan & Fade2Black lainnya
juga membubuhkan lirik-lirik lagu yang menginspirasi
dibuatnya buku ini. Ndaru
Judul buku : Tak SempurnaJumlah halaman : 246 halamanPengarang : Fahd Djibran, Bondan Prakoso & Fade2BlackPenerbit : Kurniaesa Publishing
Ada yang Tak Sempurna di Sekolah
Ralat:
Pada rubrik Opini buletin D’Journal edisi PPM #1 oleh Febrijatmiko yang sebelumnya tertulis lpmjournal.com diganti dengan www.lpmjournal.com/opini/persiapan-potensi-mahasiswa