28
TUGAS “AYAT AL-QURAN YANG BERHUBUNGAN DENGAN HUKUM DALAM AYAT JUZ 11” DISUSUN OLEH : R BUANA PUTRA NIM. 1509113206

Ayat – Ayat Yang Berhubungan Dengan Hukum

Embed Size (px)

DESCRIPTION

ok

Citation preview

Page 1: Ayat – Ayat Yang Berhubungan Dengan Hukum

TUGAS

“AYAT AL-QURAN YANG BERHUBUNGAN DENGAN HUKUM

DALAM AYAT JUZ 11”

DISUSUN OLEH :

R BUANA PUTRANIM. 1509113206

Fakultas HukumUniversitas Riau

Pekanbaru2015

Page 2: Ayat – Ayat Yang Berhubungan Dengan Hukum

AYAT – AYAT YANG BERHUBUNGAN DENGAN HUKUM

DALAM AYAT JUS 11

JUZ 11 (AL Qur'an)

Surat Yunus

Mukadimah

Dalam juz 11 terdapat 3 (tiga) surat yaitu srat At Taubah,Surat Yunus,dan

Surat Hud . Adapun penjelasan Surat Yunus adalah turun di Mekah dan berisikan

109 ayat. Surat ini menjelaskan kedudukan Kitab Al Qur'an,dan kebohongan

orang musyrik tentang diri Muhammad saw ,kemudian menerangkan tentang alam

semesta sebagai tanda kebesaran penciptanya,serta pembalasan hari kiamat dan

sunah Allah terhadap orang yang kafir .Dijelaskan pula tentang kekuasaan Allah

serta kelemahan para sekutu yang mereka sembah ,juga diulangi tantangan kepada

mereka menghibur Nabi karena tantangan yang ia hadapi oleh para rasul yang

lain,yaitu Musa,Harun,dan Yunus Ia tidak perlu kecil hati .

Adapun penjelasan surat Hud adalah turun di Mekah dan terdiri atas 123

ayat. Surat ini dimulai dengan penjelaskan kedudukan Al Qur'an dan tuntunan

agar penyembahan hanya kepada Allah swt semata . Dijelaskan pula tentang

kekuasaan dan kebesaran-Nya dan sikap-sikap manusia menghadapi nikmat dan

cobaan-Nya, pengingkaran dari orang kafir serta pahala bagi yang beriman

kepada-Nya. Selanjutnya diungkapkan cerita tentang nabi-nabi dan perdebatan

mereka dengan kaumnya, dan secara rinci kisah riwayat Nabi Nuh,disusul dengan

cerita Kaum Ad dengan Nabi Hud. Kemudian dilanjutkan dengan riwayat Nabi

Saleh dengan kaum Samad,Nabi Ibrahim dan Nabi Lut serta Nabi Syuaib as .

Page 3: Ayat – Ayat Yang Berhubungan Dengan Hukum

Terkait kepastian,bahwa manusia pasti mati,sebagaimana dalam ayat 185

Ali Imran dan 49 Yunus,tapi bukan lalu lemah,karena kehidupan adalah sarana

amal. Rasul Muhammad saw bersabda:" jangan ada diantaramu yang mengharap

mati, jangan pula berdoa agar mati sebelum ajalnya datang,ketahuilah bahwa

seorang yang mati putus segala amalnya,dan bahwa seorang mukmin yang

bertambah umurnya menambah juga kebaikannya. " Doa Nabi saw : " Ya Allah

hidupkan kami selagi hidup itu baik bagi kami,dan matikan kami,jika itu yang

baik bagi kami (Muslim II/68,Sirkah Ma'arif,Bandung)

Terkait seorang mukmin harus tabah dan husnudzon atas musibah yang

dialaminya,lihat ayat 155-157 Al Baqarah dan 22-23 Al Hadid. Sabda Nabi saw :"

Tiada seorang muslim yang terkena musibah melainkan sebagai kifarat (tebusan)

atas dosanya walaupun ia hanya terkena duri ." (Muslim II/428,Syirkah

Ma'arif,Bandung) .

SURAT HUD

walaqad aataynaa muusaa alkitaaba faikhtulifa fiihi walawlaa kalimatun sabaqat min rabbika laqudhiya baynahum wa-innahum lafii syakkin minhu muriibun

[11:110] Dan sesungguhnya Kami telah memberikan Kitab (Taurat) kepada Musa, lalu diperselisihkan tentang Kitab itu. Dan seandainya tidak ada ketetapan yang telah terdahulu dari Tuhanmu, niscaya telah ditetapkan hukuman di antara mereka. Dan sesungguhnya mereka (orang-orang kafir Mekah) dalam keraguan yang menggelisahkan terhadap Al Qur'an.

Page 4: Ayat – Ayat Yang Berhubungan Dengan Hukum

SURAT AT TAUBAH

al-a'raabu asyaddu kufran wanifaaqan wa-ajdaru allaa ya'lamuu huduuda maa anzala allaahu 'alaa rasuulihi waallaahu 'aliimun hakiimun

[9:97] Orang-orang Arab Badwi itu, lebih sangat kekafiran dan kemunafikannya, dan lebih wajar tidak mengetahui hukum-hukum yang diturunkan Allah kepada Rasul-Nya. Dan Allah Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana.

alttaa-ibuuna al'aabiduuna alhaamiduuna alssaa-ihuuna alrraaki'uuna alssaajiduuna al-aamiruuna bialma'ruufi waalnnaahuuna 'ani almunkari waalhaafizhuuna lihuduudi allaahi wabasysyiri almu/miniina

[9:112] Mereka itu adalah orang-orang yang bertaubat, yang beribadat, yang memuji, yang melawat, yang ruku', yang sujud, yang menyuruh berbuat ma'ruf dan mencegah berbuat munkar dan yang memelihara hukum-hukum Allah. Dan gembirakanlah orang-orang mu'min itu.

SURAT YUNUS

Demikianlah telah tetap hukuman Tuhanmu terhadap orang-

orang yang fasik, karena sesungguhnya mereka tidak beriman.

Page 5: Ayat – Ayat Yang Berhubungan Dengan Hukum

Tidaklah mungkin Al Quran ini dibuat oleh selain Allah; akan

tetapi (Al Quran itu) membenarkan kitab-kitab yang sebelumnya

dan menjelaskan hukum-hukum yang telah ditetapkannya, tidak

ada keraguan di dalamnya, (diturunkan) dari Tuhan semesta

alam.

Perincian atau penjelasan selanjutnya adalah :

1. Zakat membersihkan mereka dari kekikiran dan cinta yang berlebih

terhadap harta,

2. Zakat menyuburkan sifat-sifat kebaikan dalam hati mereka dan

memperkembangkan harta mereka,

3. Yang dimaksud dengan "orang yang telah memerangi Allah swt dan Rasul-

Nya sejak dahulu"ialah seorang pendeta Nasrani bernama Abu Amir yang

mereka tunggu-tunggu kedatangannya dari Syria untuk melaksanakan salat

di masjid yang mereka dirikan,serta membawa tentara Romawi yang akan

memerangi kaum muslimin. Tetapi Abu Amir tidak jadi datang,karena ia

mati di Syria. Dan Masjid yang didirikan kaum munafik itu diruntuhkan atas

perintah Rasullulah saw,berkenaan dengan wahyu yang diterimanya setelah

kembali dari perang Tabuk,

4. Sampai mereka mati.Ada yang menafsirkan,apabila mereka tidak dapat

bertobat lagi,

5. Ada pula yang menafsirkan dengan orang yang berpuasa,

Page 6: Ayat – Ayat Yang Berhubungan Dengan Hukum

6. Seorang hamba tidak akan diazab oleh Allah swt semata-mata karena

kesesatannya,kecuali jika hamba itu melanggar perintah-perintah yang

sudah dijelaskan,

7. Ka'ab bin Malik,Hilal bin Umayyah, dan Mararah bin Rabi',mereka

disalahkan karena tidak mau ikut berperang,

8. Penyakit batin,seperti kekafiran,kemunafikan,keragu-raguan dan

sebagainya,

9. Kalimat ini adalah ejekan terhadap orang yang menyembah berhala, yang

menyangka bahwa berhala-berhala itu dapat memberi syafa'at di sisi Allah

swt,

10. Ketetapan Allah ialah bahwa perselisiahan manusia di dunia itu akan

diputuskan di akhirat,

11. Bumi yang indah dengan gunung-gunung,dan lembah-lembahnya telah

menghijau dengan tanam-tanamannya,

12. Orang-orang yang menyembah berhala itu sebenarnya bukanlah

menyembah berhala,melainkan menyembah hawa nafsu merekalah yang

menyuruh menyembah berhala,

13. Sebagian ayat-ayat Al Qur'an itu menjelaskan secara terperinci hukum-

hukum yang telah disebutkan dalam Al Qur'an itu juga,

14. Artinya mereka terlihat memperhatikan apa yang dibaca oleh Rasulullah dan

apa yang diajarkannya,padahal hati mereka tidak menerimanya,

15. Artinya menyaksikan tanda-tanda kenabian,tetapi mereka tidak

mengakuinya,

Page 7: Ayat – Ayat Yang Berhubungan Dengan Hukum

16. Sebagian mufasir ada yang mengartikan asarru dengan "menampakkan." ,

17. Yang diselamatkan Allah ialah tubuh kasarnya. Menurut sejarah,setelah

Fir'aun tenggelam,mayatnya terdampar di pantai ditemukan oleh orang-

orang Mesir lalu dibalsem sehingga utuh sampai sekarang dan dapat dilihat

di museum Mesir. Selanjutnya lihat Al Baqarah (2):50 ,

18. Diperinci atas beberapa macam,ada yang mengenai tauhid, hukum, kisah,

akhlak, ilmu pengetahuan, janji dan peringatan dll, disusun syarat demi

surat,atyat demi ayat,dst.

19. Menyembunyikan perasaan permusuhan dan kemunafikan mereka terhadap

Nabi Muhammmad saw .

33. Demikianlah telah tetap hukuman Tuhanmu terhadap orang-orang yang

fasik, karena Sesungguhnya mereka tidak beriman.

37. tidaklah mungkin Al Quran ini dibuat oleh selain Allah; akan tetapi (Al

Quran itu) membenarkan Kitab-Kitab yang sebelumnya dan menjelaskan

hukum-hukum yang telah ditetapkannya[691], tidak ada keraguan di

dalamnya, (diturunkan) dari Tuhan semesta alam.

689. Sebagian mufassirin memberi misal untuk ayat ini dengan mengeluarkan

anak ayam dari telur, dan telur dari ayam. dan dapat juga diartikan bahwa

pergiliran kekuasaan diantara bangsa-bangsa dan timbul tenggelamnya

sesuatu umat adalah menurut hukum Allah.

691. Maksudnya Al Quran itu menjelaskan secara terperinci hukum-hukum yang

telah disebutkan dalam Al Quran itu

Page 8: Ayat – Ayat Yang Berhubungan Dengan Hukum

110. dan Sesungguhnya Kami telah memberikan kitab (Taurat) kepada Musa,

lalu diperselisihkan tentang kitab itu[738]. dan seandainya tidak ada

ketetapan yang telah terdahulu dari Tuhanmu, niscaya telah ditetapkan

hukuman di antara mereka[739]. dan Sesungguhnya mereka (orang-orang

kafir Mekah) dalam keraguan yang menggelisahkan terhadap Al Quran. 

707. Maksudnya: diperinci atas beberapa macam, ada yang mengenai ketauhidan,

hukum, kisah, akhlak, ilmu pengetahuan, janji dan peringatan dan lain-lain.

727. Perbuatan mereka menusuk unta itu adalah suatu pelanggaran terhadap

larangan Nabi Shaleh a.s. oleh sebab itu Allah menjatuhkan kepada mereka

hukuman Yaitu membatasi hidup mereka hanya dalam tempo tiga hari,

Maka sebagai ejekan mereka disuruh bersuka ria selama tiga hari itu.

Page 9: Ayat – Ayat Yang Berhubungan Dengan Hukum

SUMBER - SUMBER HUKUM PIDANA ISLAM 2.2 Sumber Hukum Pidana Islam

2.2.1 Sumber Pertama : Al Qur’anAl Qur’an mengatur hukum yang berkaitan dengan kepercayaan dan

ibadah kepada Allah yang bersifat vertikal dan hukum – hukum yang berkaitan dengan interaksi kemanusiaan yang bersifat horizontal1[1]. Al Qur’an sebagai sumber dari segala sumber hukum menjadi ide dasar lahirnya hukum dan peraturan yang berhubungan dengan kehidupan sosial kemasyaratan, termasuk persoalan yang memelurkan ijtihad para ulama.

Demikianlah telah tetap hukuman Tuhanmu terhadap orang-

orang yang fasik, karena sesungguhnya mereka tidak beriman.

Penjelasannya :

Fasik adalah seseorang yang meninggalkan kewajibannya dan melakukan perbuatan haram. Untuk itu ayat di atas menjelaskan bahwa setiap manusia yang melakukan sesuatu perbuatan yang diharamkan ALLAH akan mendapatkan hukuman sesuai perbuatannya. Misalnya : mencuri, membunuh, dan lain – lain.

Beberapa firman Allah dalam Al Qur’an yang menyatakan bahwa Al Qur’an sumber utama bagi ketentuan hukum:

QS. An Nisa ayat 105 : خ�ص�يم�ا ( �ين� �ن ائ خ� �ل ل �ن �ك ت و�ال �ه� الل اك� ر�

� أ �م�ا ب �اس� الن ن� �ي ب �م� �ح ك �ت ل ح�ق �ال ب �اب� ك�ت ال ك� �ي �ل إ �ا ن ل ز� ن� أ �ا إن١٠٥(

Artinya : Sesungguhnya Kami telah menurunkan kitab kepadamu dengan membawa kebenaran, supaya kamu mengadili antara manusia dengan apa yang telah Allah wahyukan kepadamu, dan janganlah kamu menjadi penantang (orang yang tidak bersalah), karena (membela) orang-orang yang khianat.

Ayat diatas menjelaskan bahwa Allah telah menurunkan sebuah kitab yaitu Al qur’an yang di dalamnya mengandung kebenaran (hukum) untuk mengadili manusia yang melakukan kejahatan dan melarang manusia untuk menjadi pembela orang – orang yang berkhianat. Ayat – ayat hukum yang terdapat dalam Al Qur’an terdiri atas ayat – ayat yang memerintah, melarang, menganjurkan, dan memberikan pilihan untuk umat manusia2[2].

1[1] Mustofa Hasan dan Beni Ahmad Saebani. Hukum Pidana Islam. (Bandung: Pustaka Setia, 2013), 116

Page 10: Ayat – Ayat Yang Berhubungan Dengan Hukum

Berikut ini contoh ayat – ayat Al Qur’an tentang hukum pidana islam: 1.      Q.S. Al-Maidah: 38

ح�ك�يم* ( ع�ز�يز* �ه� و�الل �ه� الل م�ن� �اال �ك ن �ا ب �س� ك �م�ا ب اء� ج�ز� �ه�م�ا د�ي ي� أ ف�اق ط�ع�وا ار�ق�ة� و�الس� ار�ق� و�الس�

٣٨(Artinya : “Laki-laki yang mencuri dan perempuan yang mencuri, potonglah tangan keduanya (sebagai) pembalasan bagi apa yang mereka kerjakan dan sebagai siksaan dari Allah. dan Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.”

2. Q.S. An-Nur: 4�وا �ل �ق ب ت و�ال د�ة� ل ج� �ين� �م�ان ث �د�وه�م ل ف�اج ه�د�اء� ش� �ع�ة� ب ر

� �أ ب �وا ت �أ ي �م ل �م� ث �ات� م�ح ص�ن ال م�ون� �ر ي �ذ�ين� و�ال

ق�ون� ( ف�اس� ال ه�م� �ك� �ئ ول� و�أ �د�ا ب

� أ ه�اد�ة� ش� �ه�م )٤لArtinya :“Dan orang-orang yang menuduh wanita-wanita yang baik-baik (berbuat zina) dan mereka tidak mendatangkan empat orang saksi, Maka deralah mereka (yang menuduh itu) delapan puluh kali dera, dan janganlah kamu terima kesaksian mereka buat selama-lamanya. dan mereka Itulah orang-orang yang fasik.”

2.2.2 Sumber Kedua : As Sunnah Sunnah sering disamakan dengan hadist, artinya semua perkataan,

perbuatan dan taqrir3[3] yang disandarkan kepada Nabi Muhammad. Seperti contoh, Ketika Khalid bin Walid memakan daging biawak, Rasulullah SAW membiarkannya, hal ini mengisyaratkan bahwa Nabi tidak mengharamkannya, ini yang disebut dengan taqrir Nabi SAW.

Sunnah sebagai sumber hukum yang kedua didasarkan pada ayat – ayat Allah berikut ini:

QS. An Nisa : 59ر� �م� األ� أ�ول�ي و� ول� س� الر� أ�ط�يع�وا و� الل�ه� أ�ط�يع�وا ن�وا آ�م� ال�ذ�ين� ا �ي�ه� أ ي�ا

ن�ون� م� ت�ؤ� ك�ن�ت�م� إ�ن� ول� س� و�الر� الل�ه� إ�ل�ى د�وه� ر� ف� ء( ي� ش� ف�ي ع�ت�م� ت�ن�از� إ�ن� ف� ن�ك�م� م�و�يال0 (

ت�أ� ن� أ�ح�س� و� ي�ر5 خ� ذ�ل�ك� ر� �خ� اآل� ال�ي�و�م� و� )59ب�الل�ه�Artinya : Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah

Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.

Dalam kajian ushul fiqh, As Sunnah merupakan metode untuk menjelaskan Al Qur’an. Oleh karena itu fungsi dari As Sunnah adalah penjelas, penafsir, penguat, penambah, dan pengkhususan berbagai hukum yang terdapat dalam Al Qur’an yang masih global atau masih multitafsir dan ada pula yang masih bermakna samar. As Sunnah disebut sebagai sumber hukum yang kedua karena alasan berikut4[4]:

1.   Allah SWT menetapkan Nabi Muhammad SAW sebagai Nabi dan Rasul terakhir2.   Allah SWT menetapkan bahwa Rasulullah SAW menmbawa risalah – risalah Nya

2[2] Muatofa Hasan dan Beni Ahmad Saebani . Hukum Pidana Islam. (Bandung: Pustaka Setia), 119

3[3] Taqrir Nabi adalah perbuatanNabi yang menyetujui perbuatan yang dilakukan oleh sahabat.

Page 11: Ayat – Ayat Yang Berhubungan Dengan Hukum

3.   Allah SWT menetapkan bahwa Rasulullah SAW terbebas dari kesalahan ketika berkaitan dengan kerasulannya. Rasulullah SAW di mashum () sehingga apap pun yang disampaikan bukan berasal dari hawa nafsunya, melainkan sebagai wahyu yang dikaruniakan oleh Allah SWT

4.   Al Qur’an memberikan penjelasan bahwa hak untuk menjelaskan makna – makna Al Qur’an kepada umat manusia berada di tangan Rasulullah SAW. Seperti dalam QS. Al Maidah ayat 67 dan QS. An Nahl ayat 44 :

ال�ت�ه� ر�س� ب�ل�غ�ت� ا م� ف� ع�ل� ت�ف� ل�م� إ�ن� و� بBك� ر� م�ن� �ل�ي�ك� إ �ن�ز�ل� أ ا م� ب�لBغ� ول� س� الر� ا �ي�ه� أ ي�ار�ين� ال�ك�اف� و�م� ال�ق� د�ي ي�ه� ال� الل�ه� إ�ن� الن�اس� م�ن� م�ك� ي�ع�ص� الل�ه� ) 67 (و�

Artinya : Orang-orang Yahudi berkata: "Tangan Allah terbelenggu5[5], sebenarnya tangan merekalah yang dibelenggu6[6] dan merekalah yang dila'nat disebabkan apa yang telah mereka katakan itu. (Tidak demikian), tetapi kedua-dua tangan Allah terbuka; Dia menafkahkan sebagaimana Dia kehendaki. Dan Al Quran yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu sungguh-sungguh akan menambah kedurhakaan dan kekafiran bagi kebanyakan di antara mereka. Dan Kami telah timbulkan permusuhan dan kebencian di antara mereka sampai hari kiamat. Setiap mereka menyalakan api peperangan Allah memadamkannya dan mereka berbuat kerusakan dimuka bumi dan Allah tidak menyukai orang-orang yang membuat kerusakan. (Al Maidah : 67)

م� ل�ع�ل�ه� و� م� �ل�ي�ه� إ ل� Bز�ن ا م� ل�لن�اس� ل�ت�ب�يBن� الذBك�ر� �ل�ي�ك� إ ل�ن�ا �ن�ز� أ و� ب�ر� �و�الز ب�ال�ب�يBن�ات�ون� ك�ر� ) 44 (ي�ت�ف�

Artinya : keterangan-keterangan (mukjizat) dan kitab-kitab. Dan Kami turunkan kepadamu Al Quran, agar kamu menerangkan pada umat manusia apa yang telah diturunkan kepada mereka 7[7] dan supaya mereka memikirkan, (An Nahl : 44)

Dibawah ini contoh hadist Nabi mengenai hukum pidana islam : a.    Hadits Tentang pencurian

يده� فتقط�ع� ال حبل� ر�ق� ويس يده� فتقط�ع� �يض�ة� ب ال يسر�ق� الس�رق� �الله� لعنArtinya :“Allah menguntuk pencuri telur tetap harus dipotong tangannya dan yang mencuri tali juga dipotong tangannya”.

�ن أ �ر�يد� ي Rو�اح�د Rج�ل ر� ع�ل�ى ج�م�يع� �م ك م ر�� و�أ �م �ك أتا م�ن �ق�ول� ي �م� ل و�س� ه� �ي ع�ل الله� س�ول� ر� م�ع ت� س�

�وه� �ل ف�اق�ت �م �ك �ع�ت ج�ما ق� �ف�ر و ي� أ �م ع�ص�اك ق� �ش� ي

4[4] Muatofa Hasan dan Beni Ahmad Saebani . Hukum Pidana Islam. (Bandung: Pustaka Setia), 133

5 [5] Maksudnya ialah kikir.

6 [6] Kalimat-kalimat ini adalah kutukan dari Allah terhadap orang-orang Yahudi berarti bahwa mereka akan terbelenggu di bawah kekuasaan bangsa-bangsa lain selama di dunia dan akan disiksa dengan belenggu neraka di akhirat kelak.

7[7] Yakni: perintah-perintah, larangan-larangan, aturan dan lain-lain yang terdapat dalam Al Quran.

Page 12: Ayat – Ayat Yang Berhubungan Dengan Hukum

Artinya : “Saya mendengar Rasulullah saw, bersabda: Barang siapa yang datang kepada kamu sekalian, sedangkan kamu telah sepakat kepada seorang pemimpin, untuk memecah belah kelompok kalian maka bunuhlah dia.”

b.    Hadits tentang larangan berzina. Hadits nabi saw : : بن� شريك� أن� � �م �سال اإل ف�ي كان� Rلعان أو�ل� قال ه� ع�ن الله� ض�ي� ر� ملك� بن أنس وعن

: , فحد� � وإال �ة� �ن �ي لب ا �م� ل و�س� �يه� ع�ل الله� ص�ل�ي �ي �ب الن �ل� فقا بأمرته� أمية� ن� ب هالل� قذ�ف�ه� سحماء�( ثقات ( ورجال يعلى أبو أخرجه ظ�هر�ك� ف�ي

Artinya : “Dari anas ibn Malik r.a ia berkata : Li’an pertama yang terjadi dalam Islam ialah bahwa syarik ibn Sahman dituduh oleh Hilal bin Umayyah berzina dengan istrinya. Maka nabi berkata kepada Hilal: Ajukanlah saksi apabila tidak ada maka engkau akan kena hukuman had”. (Hadits diriwayatkan oleh Abu Ya’la dan perawi yang dipercaya).”

2.2.3 Sumber Ketiga : Ijtihad sebagai metode penggalian hukum islamIjtihad atau Ar Ra’yu atau penalaran adalah sumber ajaran islam.

Penggunaan akal (penalaran) manusia dalam menafsirkan ayat – ayat Al Qur’an dan As Sunnah yang masih bersifat umum. Metode ijtihad sangatlah bermacam – macam. Mulai dari Ijma’ atau yang lebih dikenal dengan kesepakatan para ulama. Qiyas, Istishan, Mashlahah Mursalah, Saddudz Dzariah, Urf.

2.2.3.1 Ijma’ Ijma’ artinya kesepatan terhadap sesuatu. Secara terminologis, ijma’adalah

kesepakatan semua mujtahid dari ijma’ umat Muhammad terhadap hukum syara’ dalam suatu masa setelah beliau wafat8[8]. Terjadinya ijma’ disebabkan oleh hal berikut:

1.      Pernah terjadi dan hal itu diakui secara mutawatir 2.      Pada masa awal Islam, para mujtahid masih sedikit dan terbatas sehingga

memungkinkan bagi mereka untuk melakukan ijma’ dan menetapkan ketetapan hukum. Akan tetapi, ijma’ yang diakui ulama ushul fiqh hanya ijma’ sahabat karena jumlah sahabat yang sedikit pada zamanya. Karena sahabat adalah orang yang bertemu dan bergaul dengan Nabi dan banyak menyaksikan sebab turunnya ayat AlQur’an.

Ijma’ pada zaman sekarang yang dilakukan ormas islam, sekelompok umat Muhammad yang diam dalam suatu institusi tertentu, disebut dengan fatwa.

2.2.3.2 QiyasQiyas (analogi) merupakan salah satu teknik berpikir. Qiyas adalah

mempersamakan hukum suatu perkara yang belum ada ketetapan hukumnya dengan suatu perkara yang sudah ada ketentuan hukumnya yang sering juga disebut illat9[9]. Namun menurut sebagian fuqaha’, Qiyas tidak bisa di pakai untuk semua hukum-hukum syara’, sebab meskipun termasuk dalam satu jenis namun sebenarnya terdapat perbedaan satu sama lain. Apa yang terdapat pada

8[8] Abdul Wahab Khallaf. Ilmu Ushul Fiqh. (Jakarta: Pustaka Amani, 2003). 54

9[9] Zainuddin Ali. Hukum Pidana Islam, (Jakarta: Sinar Grafika, 2012), 16

Page 13: Ayat – Ayat Yang Berhubungan Dengan Hukum

sebagaiannya bukan berarti boleh di terapkan pada lainnya sebab, boleh jadi masing-masing mempunyai ciri khas tersendiri.Ulama ushul fiqh mengatakan bahwa rukun qiyas terdiri dari :

1.      ashl atau pokok, yaitu peristiwa yang sudah ada nashnya dijadikan tempat menganalogikan

2.      far’u (cabang), yaitu peristiwa yang tidak ada nashnya, yang akan dipersamakan hukumnya dengan ashl yang disebut maqis dan musyabah (yang dianalogikan dan diserupakan)

3.      hukum ashl yaitu hukum syara’ yang telah ditentukan oleh nash. Ulama Hanafi sepakat dengan jumhur yang mengatakan bahwa qiyas berlaku

secara sah bagi ketentuan-ketentuan pidana ta’zir, tapi mereka tidak sepakat mengenai penerapan qiyas dalam ketentuan hudud dan kaffarat. Sebagi contoh mereka tidak menarik analogi antara kata-kata hinaan (sabb) dan tuduhan fitnah (qazf) disamping tidak memperluas ketentuan tentang had zina dengan analogi kepada pidana seksual lainnya. Hal ini menurut mereka bisa dipidana dengan ta’zir tetapi tidak pada hudud. Alasan utama mereka adalah bahwa Qiyas ditentukan atas dasar ‘illat yang identifikasinya tentang hudud tergolong langkah spekulasi dan nonvaliditas. Ada sebuah hadits yang menyatakan

“ Hindarilah hudud dalam kasus yang meragukan, apabila ada cara lain maka perjelaslah cara itu bagi soal-soal pidana, jika hakim membuat kesalahan karena memberikan pengampunan maka hal itu lebih baik daripada menghukum tanpa kesalahan”. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa adanya keraguan dalam menentukan ‘illat (kausa hukum) pidana had mencegah perluasan analogisnya kepada ketentuan serupa.

2.2.3.3 Istishan Istishan adalah mengecualikan hukum suatu peristiwa dari hukum peristiwa

lain yang sejenis dan memberikan kepadanya hukum yang lain yang sejenisnya. Contoh Istishan bin Nash : Hukum jual-beli al-salam. Yaitu menjual sesuatu yang telah jelas sifatnya namun belum ada dzatnya saat akad, dengan harga yang dibayar dimuka. Model ini tentu saja berbeda dengan model jual-beli yang umum ditetapkan oleh Syariat, yaitu yang mempersyaratkan adanya barang pada saat akad terjadi. Hanya saja, model jual beli ini dibolehkan berdasarkan sebuah hadits Nabi saw yang pada saat datang ke Madinah menemukan penduduknya melakukan hal ini pada buah untuk masa satu atau dua tahun. Maka beliau berkata:

“Barang siapa yang melakukan (jual-beli) al-salaf, maka hendaklah melakukannya dalam takaran dan timbangan yang jelas (dan) untuk jangka waktu yang jelas pula.” (HR. Al-Bukhari no. 2085 dan Muslim no. 3010)

2.2.3.4 Maslahah Mursalah Marsalah Mursalah adalah penetapan hukum berdasarkan kemaslahatan

(kebaikan, kepentingan) yang tidak ada ketentuannya dari syara’ baik ketentuan umum maupun khusus. Seperti contoh : pemberian upah minimum bagi pekerja. Tidak ada nash yang menunjukkan hukum masalah tentang kepentingan pemberian upah para pekerja.

Page 14: Ayat – Ayat Yang Berhubungan Dengan Hukum

Tetapi pekerja, karyawan supermarket, dan lainnya berhak mendapatkan upah yang layak untuk mencukupi kebutuhan kehidupan mereka sehari – hari. Ini dilakukan untuk kemaslahatan kehidupannya. 

Contoh lainnya adalah rambu – rambu lalu lintas, demi menghindari kerusakan, seperti kecelakaan meski dalam nash atau sunnah Rasul tidak ada perintah tentang rambu – rambu. Ini dilakukan untuk kemaslahatan orang yang mengendarai kendaraan agar terhindar dari kecelakaan dan kejadian lain yang bisa terjadi akibat tidak adanya aturan yang menghidari kejadian tersebut.

2.2.3.5 Sadduz Zari’ahSadduz Zari’ah ialah menghambat / menutup sesuatu yang menjadi jalan

kerusakan untuk menolak kerusakan. Contoh kasus paling menonjol adalah transaksi-transaksi jual beli berjangka atau kredit (buyu’ al-ajal). Dalam kasus jual beli transaksi berjangka, misalnya sebuah showroom menjual mobil secara kredit selama 2 tahun dengan harga Rp. 200 juta kepada seorang konsumen. Namun jika, mobil itu dibeli secara tunai dengan harga Rp. 100 juta.

Transaksi seperti inilah yang oleh mazhab Maliki dan Hambali dilarang karena terdapat unsur riba yang sangat kentara. Transaksi jual beli tersebut adalah penjualan mobil secara kredit seharga Rp. 200 juta dan secara tunai seharga Rp. 100 juta. 

Sementara bagi mazhab Hanafi, transaksi semacam itu juga dilarang. Namun mereka menolak menggunakan sadd adz-dzari’ah dalam pelarangan tersebut. Transaksi kedua yang dilakukan si konsumen dengan pihak showroom adalah transaksi yang tidak sah (fasid). Perbedaan dua harga itu juga mengandung unsur riba.

2.2.3.6 Urf Urf adalah kebiasaan yang turun menurun tetapi tidak bertentangan dengan

ajaran islam. Contohnya jual beli di pasar yang tanpa mengucapkan ijab kabul. Urf yang di dalamnya terdapat unsur manfaat dan tidak ada unsur mudharahnya; atau unsur manfaatnya lebih besar dari unsur mudharahnya. Kebiasaan dalam bentuk ini diterima sepenuhnya dalam hukum Islam. Sebagai contoh hukum diyat yang harus dibayarkan oleh pelaku pembunuhan kepada pihak keluarga yang dibunuh. Ketentuan ini berlaku dalam masyarakat Arab pra Islam. Setelah Islam datang lalu ditetapkanlah ketentuan tersebut sebagai bagian dari syari’at Islam.

Page 15: Ayat – Ayat Yang Berhubungan Dengan Hukum

Ilmu Tentang Hukum yang Terkandung Dalam Al-Qur’an

Macam-macam hukum yang terkandung di dalam Al-Qur’an, terdapat tiga macam:

    1.   اعتقادية -atau hokum-hukum aqidah, berkait erat dedngan masalah ,أحكامmasalah yang harus dipercaya oleh setiapmukallaf, tentang Allah, malaikat, kitab-kitab, para Rasul dan hari pembalasan.    2.   خلقية ,أحكام atau hokum-hukum akhlak, berkait erat dengan masalah-masalah yang harus dipakai sebagai hiasan hidup bagi setiap mukallaf, yakni berupa keutamaan-keutamaan dan menghindarkan diri dari kehinaan.    3.   عملية atau hokum-hukum amal, berkait erat dengan seluruh tindakan ,أحكامatau perbuatan mukallaf, baik ucapan, perbuatan, perjanjian (akad), masalah belanja.

Jenis ketiga inilah yang disebut sebagai القرآن dan yang dimaksud dengan ,فقهIlmu Ushul Fiqh yang bisa mengantarkan kepada fiqh.

Hukum-hukum عملية berdasarkan Al-Qur’an dibagi menjadi dua bagian:العبادات      (1 ,(hukum-hukum ibadah) أحكام seperti shalat, puasa, zakat, haji, nadzar, sumpah dan ibadah-ibadah lain yang menyangkut hubungan manusia dengan tuhan.المعمالت      (2 ,seperti akad, masalah belanja ,(hokum-hukum muamalah) أحكامhukuman, jinayat dan lain-lain selain ibadah, atau dapat diringkas, hokum muamalah ini mengatur hubungan manusia dengan manusia, baik secara perorangan, kelompok, bangsa atau jama’ah.

Dengan demikian, didalam istilah syara’, hukum-hukum selain ibadah disebut hukum muamalah. Di dalam istilah sekarang, hukum-hukum muamalah itu bercabang sesuai dengan yang berkait dengan hukum muamalah itu sendiri:

   1.   الشخصية األحوال yaitu hukum yang berhubungan dengan keluarga ,أحكامsejak dibinanya. Yang dimaksud dengan hukum ini, mengatur hubungan suami isteri dan keluarga, serta antara satu dengan yang lainnya. Di dalam Al-Qur’an yang membicarakan tentang hukum ini terdapat 70 ayat.

   2.   المدنية yakni yang berhubungan dengan muamalah ,(hukum perdata) أحكامantar individu, masyarakat dan kelompok, misalnya masalah jual beli, sewa menyewa, penggadaian, penanggungan, koperasi, utang piutang, memenuhi janji dan bertanggung jawab. Yang dimaksudkan disini ialah mengatur hubungan individu, dan masyarakat dalam kaitannya dengan urusan kekayaan dan memelihara hak-hak masing-masing. Di dalam Al-Qur’an yang membicarakan tentang hukum ini terdapat 70 ayat.

Page 16: Ayat – Ayat Yang Berhubungan Dengan Hukum

   3.   الجنائية yakni yang berkait dengan kejahatan yang ,(hukum pidana) أحكامdilakukan mukallaf dan sangsi pidananya. Yang dimaksudkan dengan hukum ini ialah memelihara ketenteraman hidup manusia dan harta kekayaan, kehormatan dan hak kewajiban. Di samping itu, juga penentuan hak bagi korban tindak pidana dengan pelakunya atau umat/masyarakat. Di dalam Al-Qur’an yang membicarakan tentang hukum ini terdapat 30 ayat.

   4.   المرافعات hukum) أحكام acara), yakni berhubungan dengan lembaga pengadilan, masalah saksi dan sumpah. Yang dimaksud dengan hukum ini ialah tata aturan tentang kesanggupan melaksanakan prinsip keadilan antar umat manusia. Di dalam Al-Qur’an yang membicarakan tentang hukum ini terdapat 13 ayat.

   5.   الدستورية yaitu hukum yang berkaitan ,(hukum perundang-undangan) أحكامdengan aturan undang-undang dan dasar-dasarnya. Yang dimaksudkan dengan hukum ini ialah memberikan ketentuan-ketentuan bagi hakim dan terdakwa, serta penetapan hak-hak pribadi dan hak masyarakat. Di dalam Al-Qur’an yang membicarakan tentang hukum ini terdapat 10 ayat.

   6.   الدولية yakni berhubungan dengan hubungan ,(hukum ketatanegaraan) أحكامantar Negara-negara Islam dan Negara-negara non Islam. Serta aturan pergaulan antara non Muslim di dalam Negara Islam. Yang dimaksud dengan hukum ini ialah memberikan batasan dan ketentuan hubungan Negara Islam dengan Negara non Islam. Baik dalam keadaan perang atau damai, serta memberikan batasan pergaulan antara umat Islam non Muslim yang berada di Negara Islam. Di dalam Al-Qur’an yang membicarakan tentang hukum ini terdapat 25 ayat.

   7.   المالية و االقتصادية ,(hukum ekonomi dan harta benda) أحكام yaitu yang berhubungan dengan hak-hak fakir miskin yang meminta-minta, dan fakir miskin yang tidak mendapat hak bagiannya dari orang kaya dan mengatur sumber-sumber pendapatan dan pembelanjaannya. Yang dimaksud dengan hukum ini ialah mengatur hubungan keuangan antara pihak kaya dan pihak miskin, atau antara Negara dan individu. Di dalam Al-Qur’an yang membicarakan tentang hukum ini terdapat 10 ayat.

Page 17: Ayat – Ayat Yang Berhubungan Dengan Hukum

Contoh hukum – hukum yang terdapat dalam Al – Qur’an :

1.     Surat an-Nisa’ ayat 29

Artinya: “ Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan harta kamu di antara kamu dengan jalan yang bathil kecuali dengan jalan perniagaan yang berdasarkan kerelaan di antara kamu. Dan janganlah kamu membunuh diri kamu, sesungguhnya Allah Maha Penyayang Kepadamu.”

Penjelasan :Ayat ini dengan tegas melarang orang memakan (menguasai atau mengambil) harta orang lain atau hartanya sendiri dengan jalan bathil. Memakan harta sendiri dengan jalan bathil adalah membelanjakan hartanya pada jalan maksiat. Memakan harta orang lain dengan cara bathil ada berbagai caranya, memakannya dengan jalan riba, judi, menipu, menganiaya."

2.     Surat Al-Maidah ayat 90

Artinya:  “Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya khamar, judi, berkorban untuk berhala, mengundi nasib dengan panah adalah perbuatan keji termasuk perbuatan syetan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan.” 

                Penjelasan :Ayat ini dengan tegas menjelaskan bahwa kita sebagai orang yang beriman dilarang untuk mengkonsumsi khamar, melakukan perbuatan judi dan menyembah berhala karena itu semua termasuk dalam perbuatan yang keji.

3.     Surat Al-Hujarat ayat 13

Artinya :

Page 18: Ayat – Ayat Yang Berhubungan Dengan Hukum

“Hai manusia, Sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal.”

                Penjelasan :          Ayat diatas menjelaskan tentang hukum antara bangsa – bangsa (internasional), yaitu hukum-hukum yang mengatur hubungan antara Negara islam dengan Non islam, dan tata cara pergaulan dengan Non muslim yang berada di Negara islam.

4.     Surat An – Nuur ayat 2

Artinya :  “Perempuan yang berzina dan laki-laki yang berzina, maka deralah tiap-tiap seorang dari keduanya seratus dali dera, dan janganlah belas kasihan kepada keduanya mencegah kamu untuk (menjalankan) agama Allah, jika kamu beriman kepada Allah, dan hari akhirat, dan hendaklah (pelaksanaan) hukuman mereka disaksikan oleh sekumpulan orang-orang yang beriman”.

5.     Surat Al – Baqarah ayat 228

Artinya :  "Wanita-wanita yang ditalak hendaklah menahan diri (menunggu) tiga kali quru'. Tidak boleh mereka menyembunyikan apa yang diciptakan Allah dalam rahimnya, jika mereka beriman kepada Allah dan Hari Akhirat. Dan suami-suaminya berhak merujukinya dalam masa menanti itu, jika mereka (para suami) menghendaki ishlah. Dan para wanita mempunyai hak yang seimbang dengan kewajibannya menurut cara yang ma'ruf. Akan tetapi para suami, mempunyai satu tingkatan lebih daripada istrinya. Dan Allah Mahaperkasa lagi Mahabijaksana."