22
AUDITING II “ Audit Siklus Pendapatan “ Disusun Oleh: Yuliarti Harlina 125020301111029 Onwardani Retrianti A. Esthika 125020301111037 Fatih Rasyid 125020307111013 Ulwan Hawari 125020307111021

Auditing II Bab 14-Resume

Embed Size (px)

DESCRIPTION

modern auditing-auditing 2

Citation preview

AUDITING II

Audit Siklus Pendapatan

Disusun Oleh:Yuliarti Harlina

125020301111029

Onwardani Retrianti A. Esthika125020301111037

Fatih Rasyid

125020307111013Ulwan Hawari

125020307111021Kelas : CE AkuntansiJURUSAN AKUNTANSIFAKULTAS EKONOMI DAN BISNISUNIVERSITAS BARAWIJAYAMALANG2015CHAPTER 14

Audit Terhadap Siklus PendapatanSifat Siklus PendapatanSiklus pendapatan perusahaan terdiri dari aktivitas-aktivitas yang berkaitan dengan

pertukaran barang dan jasa dengan pelanggan dan penagihan pendapatan dalam bentuk kas.

Kelompok transaksi yang termasuk dalam siklus pendapatan :

Transaksi penjulan kredit.

Transaksi penerimaan kas.

Transaksi penyesuaian penjualan (diskon, retur penjualan, retur dan rabat penjualan, dan kerugian piutang).Tujuan Audit Siklus Pendapatan

Tujuan audit untuk siklus pendapatan berkaitan dengan perolehan bukti kompeten yang mencukupi tentang setiap asersi laporan keuangan yang signifikan menyangkut saldo dan transaksi siklus pendapatan.1. Pemahaman Bisnis dan Industri KlienAuditor mengembangkan strategi audit berdasarkan risiko salah saji yang material. Langkah pertama dalam menilai risiko itu adalah memperoleh pemahaman tentang bisnis dan industri klien karena hal tersebut juga dapat membantu auditor dalam : Mengembangkan ekspektasi tentang total pendapatan dengan memahami kapasitas klien, pasar, dan pelanggan klien risiko pengakuan pendapatan.

Mengembangkan ekspektasi tentang marjin kotor dengan memahami pangsa pasar dan keunggulan kompetitif klien di pasar risiko volume penjualan dan marjin kotor, kemampuan untuk menjual persediaan pd marjin kotor yang masuk akal. Mengembangkan ekspektasi tentang piutang bersih berdasarkan periode penagihan rata-rata untuk klien dan industry risiko penagihan piutang.2. Resiko Bawaan, Termasuk Dalam Resiko Untuk Kecurangan

Dalam menilai resiko inheren pada asersi siklus pendapatan, auditor harus mempertimbangkan faktor pervasive yang dapat mempengaruhi asersi dalam beberapa siklus, termasuk siklus pendapatan, serta faktor-faktor yang hanya berkaitan dengan asersi tertentu dalam siklu pendapatan. Faktor-faktor ini dapat mendorong manajemen untuk mensalahsajikan siklus pendapatan seperti:

Memaksakan untuk menyatakan terlalu tinggi pendapatan dalam rangka melaporkan pencarian target pendapatan/profitabilitas yang ditetapkan atau norma industri yang sebetulnya tidak terpenuhi karena faktor-faktor seperti kondisi ekonomi global/buruknya manajemen perusahaan. Memaksakan untuk menyatakan terlalu tinggi kas dan piutang kotor atau menyatakan terlalu rendah penyisihan piutang tak tertagih dalam rangka melaporkan tingkat modal kerja yang lebih tinggi untuk kebutuhan memenuhi akad (covenants) utang.Faktor-faktor lain yang menyebabkan : Volume penjualan, penerimaaan kas, dan transaksi penyesuaian penjualan seringkali tinggi, sehingga mengakibatkan sejumlah kesalahan terjadi. Penentuan waktu dan jumlah pendapatan yang akan diakui bertentangan dengan faktor-faktor seperti standar akuntansi yang mendua, kebutuhan untuk membuat estimasi, dll. Pada saat piutang difaktorkan dengan sistem recourse, klasifikasi yang benar atas transaksi tersebut sebagai penjualan atau pinjaman sering rancu. Piutang mungkin salah diklasifikasikan sebagai utang lancar/tidak lancar akibat kesulitan dalam mengestimasi kemungkinan penagihannya di tahun mendatang atau sumber peristiwa di mana penagihan bersifat kontinjen. Transaksi penerimaan kas menghasilkan aktiva likuid yang rentan terhadap misapropriasi. Transaksi penyesuaian penjualan mungkin digunakan untuk menyembunyikan pencurian kas yang diterima dari pelanggan dengan menetapkan diskon terlalu tinggi, mencatat retur penjualan fiktif, atau menghapus saldo pelanggan sebagai tak tertagih.

3. Prosedur Analitis

Resiko prosedur analitis merupakan unsure resiko deteksi bahwa prosedur analitis akan gagal mendeteksi salah saji yang material. Prosedur analitis merupakan cara yang efektif dari segi biaya dan mengandalkan pada pengetahuan auditor tentang bisnis dan industry klien. Prosedur ini tidak hanya efektif dalam mengidentifikasi salah saji potensial atas laporan keuangan, tetapi juga efektif dalam mengidentifikasi masalah yang timbul ketika memberikan jasa yang bernilai tambah di samping laporan audit.

Prosedur analitis yang dapat dinilai auditor dalam siklus pendapatan antara lain : Penjualan terhadap kapasitas yaitu volume penjualan maksimum yang dapat dihasilkan jika fasilitas dan tenaga kerja dimanfaatkan secara penuh dalam proses produksi kelayakan pendapatan.

Kecenderungan dalam marjin kotor dibandingkan dengan kecenderungan pangsa pasar, yaitu membandingkan pendapatan klien dengan total pendapatan dari pasar produk-produk klien pangsa pasar besar, marjin kotor besar. Pertumbuhan piutang usaha terhadap pertumbuhan penjualan rasio >1 = masalah penagihan.

AR turn days jika piutang tumbuh lebih cepat dari penjualan, artinya akan menghabiskan arus kas operasi lebih banyak dan menimbulkan masalah likuiditas. Beban piutang tak tertagih terhadap penjualan kredit bersih rasio yg semakin kecil menunjukkan penyisihan tidak memadai untuk piutang tak tertagih. Beban piutang tak tertagih terhadap penghapusan piutang usaha rasio yg semakin kecil menunjukkan penyisihan tidak memadai untuk piutang tak tertagih.4. Mempertimbangkan Komponen Pengendalian Internala. Lingkungan Pengendalian Adopsi manajemen dan ketaatan terhadap standar integritas dan nilai-nilai etika yang tinggi.Berfungsi untuk mengurangi risiko penyajian pendapatan dan piutang terlalu tinggi. Aspek-aspek yang berkaitan meliputi penghapusan insentif atas pelaporan yang tidak jujur seperti penekanan pada pemenuhan pejualan atau target laba yang tidak realistis, serta penghapusan godaan seperti ketidaksesuaian atau ketidakefektifan dewan komisaris atau komite audit. Karakteristik filosofi manajemen dan gaya operasi.

Meliputi pemilihan manajemen yang konservatif atau agresif dari prinsip akuntansi alternatif dan kehati-hatiannya serta konservatisme dalam mengembangkan estimasi akuntansi seperti penyisihan untuk piutang tak tertagih dan retur penjualan. Pemberian otoritas dan tanggung jawab.Manajemen senior harus menetapkan tingkat akuntabilitas yang tepat atas penggunaan sumber daya perusahaan guna menghasilkan pendapatan dan marjin kotor, karena jika tekanan yang terlalu besar diberikan pada pencapaian tujuan yang tidak realistis, maka manajemen mungkin akan memberi insentif untuk menyatakan pendapatan/marjin terlalu tinggi. Kebijakan dan praktik sumber daya manusia khusus.

Sering diberlakukan pada karyawan yang menangani penerimaan kas. Salah satunya dengan cara melakukan pengikatan/bonding (pembelian polis asuransi ketaatan atas kerugian akibat pencurian kas) terhadap karyawan yang menangani penerimaan kas.b. Penilaian Risiko

Upaya manajemen untuk mengidentifikasi jenis-jenis risiko yang berkaitan dengan saldo dan transaksi siklus pendapatan dan bagaimana membuat prosedur untuk memperkecil risiko tersebut.

c. Informasi dan Komunikasi (Sistem Akuntansi)

Pemahaman atas sistem akuntansi pendapatan yang memerlukan pengetahuan tentang bagaiamana penjualan diawali, barang dan jasa diberikan, piutang dicatat, kas diterima, dan penyesuaian penjualan dilakukan, termasuk pemrosesan data.d. Pemantauan (Monitoring)

Memberikan manajemen umpan balik tentang apakah pengendalian internal yang berkaitan dengan saldo dan transaksi siklus pendapatan telah beroperasi seperti yang diharapkan.

e. Penilaian Awal atas Risiko Pengendalian dan Strategi Audit Pendahuluan

Saat auditor memperoleh bukti tentang keefektifan operasi pengendalian internal yang berkaitan dengan prosedur untuk memperoleh pemahaman, auditor dapat mengevaluasi risiko pengendalian berdasarkan bukti tersebut. Strategi audit tergantung pada sifat bisnis dan industri klien. Jika pendapatan klien terkonsentrasi pada beberapa sumber, auditor dapat mengandalkan terutama pada prosedur analitis dan pengujian substantif rincian. Dalam beberapa kasus, siklus pendapatan bersifat material dan pendapatan didistribusikan di antara banyak pelanggan dan transaksi. Dalam kasus ini, merencanakan untuk menilai risiko pada tingkat yang rendah dan mengembangkan strategi audit yang mencakup pengujian pengendalian yang signifikan adalah seringkali dipandang lebih efisien.Aktivitas Pengendalian Untuk Transaksi Penjualan Kredit1. Dokumen dan Catatan yang Umum

Pesanan Pelanggan

Dokumen yang dirancang untuk menuliskan pesanan pelanggan. Dokumen ini dikeluarkan oleh bagian pemasaran. Dokumen ini diisi oleh pegawai bagian pemasaran (pelayanan konsumen) berdasarkan surat yang diterima dari konsumen atau melalui pemesan lisan. Pesanan Penjualan

Dokumen yang dirancang untuk menuliskan perintah penjualan dari kepala bagian penjualan kepada penjabat bawahan atau bagian-bagian lain yang terkait. Dokumen Pengiriman bill of ladingDokumen yang dirancang untuk menyertai pengiriman barang ke alamat pelanggan. Dokumen ini sangat diperlukan oleh bagian pengiriman barang atau perusahaan pengangkutan (Cargo) yang berfungsi untuk menunjukkan legalitas barang-barang yang dikirim. Faktur Penjualan

Dokumen yang berfungsi untuk memberitahukan kepada pelanggan, bahwa pesanan telah direalisasi. Dokumen ini berisi jumalah rupiah, kesepakatan penjualan, tanggal penjualan, serta informasi lain yang berfungsi untuk memperjelas pesanan dari pelanggan. Daftar Harga yang Diotorisasi

Dokumen yang berisi daftar harga yang disetujui sebagai dasar penentuan transaksi penjualan. File Transaksi Penjualan

Jurnal PenjualanCatatan original atau asli mengenai semua transaksi penjualan.

File Induk Pelanggan File Induk Piutang Usaha

Catatan yang berisi informasi transaksi dan saldo untuk masing-masing pelanggan.

Laporan Bulanan Pelanggan

Laporan bulanan untuk masing-masing pelanggan yang berisi informasi mengenai saldo awal, mutasi dalam 1 bulan, serta jumlah rupiah saldo akhir.2. Fungsi dan Aktivitas Pengendaliana. Atorisasi Penjualan Penerimaan Pesanan PelangganPesanan pelanggan diterima hanya apabila sesuai dengan kriteria yang diotorisasi oleh manajemen. Jika pelanggan tersebut adalah pelanggan baru, maka diperlukan wewenang departemen kredit untuk memberikan persetujuan. Langkah selanjutnya adalah mendokumentasikan bukti (membuat formulir pesanan pelanggan) untuk mendukung asersi manajemen (eksistensi dan keterjadian). Komputer akan mencocokkan pelanggan pada pesanan penjualan dengan file induk pelanggan. Persetujuan Kredit

Persetujuan kredit diberikan oleh departemen kredit sesuai dengan kebijakan kredit manajemen dan batas kredit yang diotorisasi untuk setiap pelanggan. Pemisahan tanggung jawab atas pemrakarsaan penjualan dan persetujuan kredit dapat mencegah personil penjualan membuat perusahaan menanggung risiko kredit yg berlebihan guna menaikkan penjualan.Pengendalian atas persetujuan kredit dirancang untuk mengurangi risiko pencatatan setiap transaksi pendapatan pada pada jumlah yang melebihi jumlah kas yang diharapkan akan direalisasi dari transaksi tersebut. Selain itu pengendalian ini memungkinkan manajemen membuat estimasi yang lebih andal atas besarnya penyisihan yang diperlukan tersebut.b. Pengiriman Barang dan Jasa Pemenuhan Pesanan PenjualanKomputer diprogram untuk mencocokkan seluruh barang yang ditarik dari persediaan perpetual dengan pesanan penjualan yang disetujui. Gudang penyimpanan menerima salinan pesanan penjualan yang telah disetujui sebagai otorisasi untuk memenuhi pesanan dan mengeluarkan barang ke departemen pengiriman.

Pengiriman Pesanan Penjualan

Pengecekan independen oleh petugas pengiriman tentang kesesuaian barang yang diterima dari gudang dengan pesanan penjualan yang disetujui.Komputer akan mencocokkan dokumen pengiriman bernomor urut dengan pesanan penjualan yang disetujui untuk setiap pengiriman. Komputer akan mencetak laporan seluruh pesanan penjualan yang tidak dipenuhi.c. Pencatatan Penjualan

Penagihan pelanggan

Perhatian utama auditor : penagihan telah ditagih untuk seluruh pengiriman, hanya pengiriman aktual, dan pada harga yg telah diotorisasi. Komputer mencocokkan informasi pada faktur penjualan dengan pesanan penjualan dan informasi pengiriman. Komputer mencocokkan harga jual dengan daftar harga yang diotorisasi dan harga pada pesanan penjualan ketika menyiapkan faktur penjualan. Komputer yang telah terprogram mengecek keakuratan matematis dari faktur penjualan.Membandingkan total pengendalian pada dokumen pengiriman dengan total yang dicatat pada faktur penjualan.

Pencatatan penjualan

Perhatian utama auditor : bahwa faktur penjualan telah dicatat secara akurat dalam periode yg benar. Penjualan hanya dicatat berdasarkan faktur penjualan dan dengan mencocokkan dokumen pengiriman serta pesanan penjualan yang membuktikan penjualan tersebut dan tanggal transaksi. Akuntansi untuk seluruh faktur penjualan bernomor urut. Mengulangi penjumlahan dengan mencocokkan jumlah saldo awal piutang, ditambah penjualan yang telah diposting dengan saldo akhir piutang. Melakukan pengecekan yang independen secara periodik atas kesesuaian buku pembantu piutang usaha atau file induk dengan akun pengendali buku besar.Pengendalian manual tambahan yang penting : Mengirimkan laporan bulanan kepada pelanggan dan menindak lanjuti komplain.

Tingkat manajemen yang sesuai akan mereview penjualan dan penagihan atas dasar reguler. Eksekutif penjualan mampu memperhitungkan marjin kotor dan penagihan penjualan selanjutnya serta penghapusan piutang usaha.3. Sistem Ilustratif untuk Pemrosesan Penjualan Kredit

Ikhtisar informasi yang penting untuk mendokumentasikan pemahaman auditor atas pengendalian internal : (1) fungsi-fungsi kunci, (2) dokumentasi jejak audit, (3) laporan utama yang dihasilkan oleh sistem, (4) program serta file komputer yang tercakup dalam sistem akuntansi.Aktivitas Pengendalian Untuk Transaksi Penerimaan Kas1. Dokumen dan Catatan yang Umum

Bukti Penerimaan Uang Pradaftar Lembar Penghitungan Kas Ikhtisar Kas Harian Slip Deposit yang Disahkan File Transaksi Penerimaan Kas Jurnal Penerimaan Kas2. Fungsi dan Aktivitas Pengendaliana. Menerima Penerimaan Kas Penerimaan Melalui Kasir (over the counter receipts)Penting untuk menggunakan register kas atau point of sale terminal. Kuitansi penerimaan yang dicetak atas nama pelanggan dan catatan internal atas transaksi pada file komputer atau pita register yang terkunci. Supervisor menetapkan tanggung jawab untuk melakukan pengecekan independen atas keakuratan lembar penghitungan kas, dan memverifikasi kesesuaian kas di tangan dengan total yang dicetak oleh register tersebut. Kas, lembar perhitungan, dan register yg dicetak diserahkan ke departemen kasir untuk disetorkan ke bank.

Penerimaan Melalui Pos

Perusahaan biasanya meminta pelanggan untuk membayar dengan cek untuk meminimalkan pengalihan penerimaan mll pos. Selain itu, penggunaan Lockbox system atau sistem kotak pos (dikendalikan oleh bank perusahaan) mempercepat penyetoran cek, memungkinkan perusahaan menerima nota kredit atas penerimaan tersebut lebih cepat, dan memberikan bukti eksternal mengenai eksistensi transaksi tersebut. Hal ini juga mengeliminasi risiko pengalihan penerimaan oleh karyawan perusahaan dan risiko salah catat. Perusahaan yang tidak memakai lockbox system harus membatasi pengesahan cek hanya untuk setoran dan membuat daftar cek-cek pada salinan pradaftar, kemudian menyiapkan pradaftar yang menetapkan tanggung jawab atas penerimaan tersebut dan menyediakan total batch atau pengendalian yang digunakan dalam pengecekan independen atas kelengkapan dan keakuratan pemrosesan.

b. Menyetorkan Kas ke Bank

Semua penerimaan kas harus disetorkan secara utuh (pengeluaran kas tidak boleh dilakukan dengan penerimaan yang belum disetorkan) setiap hari. Pengendalian ini mengurangi risiko bahwa penerimaan tidak akan dicatat, dan menghasilkan catatan setoran bank yang menetapkan eksistensi atau kejadian transaksi tersebut.c. Mencatat Penerimaan Kas

Pengendalian harus menjamin bahwa hanya penerimaan yang sah yang dimasukkan dan bahwa seluruh penerimaan aktual telah dimasukkan pada jumlah yang benar. Untuk menjamin hal tersebut, akses fisik ke catatan akuntansi harus dibatasi pada orang yang berwenang. Selain itu, rekonsiliasi bank secara periodik harus dilakukan oleh karyawan yang tidak terlibat dalam melaksanakan atau mencatat transaksi kas.Aktivitas Pengendalian Untuk Transaksi Penyesuaian Penjualan1. Dokumen dan Catatan Yang Umum

Perhatian utama auditor : kemungkinan pencatatan transaksi penyesuaian penjualan fiktif untuk menyembunyikan penyelewengan dalam pemrosesan penerimaan kas. Contoh : menggelapkan kas dg menghapus penyisihan piutang tak tertagih/ diskon yg tllu tinggi. Jadi, aktivitas pengendalian bermanfaat dalam mengurangi risiko penyelewengan dalam pemrosesan transaksi yang berfokus pada penetapan validitas, atau eksistensi atau kejadian, transaksi itu dan mencakup hal-hal berikut : Otorisasi yang tepat atas seluruh transaksi penyesuaian penjualan retur harus diotorisasi oleh manajemen penjualan. Perhitungan independen atas barang yang diretur.

Penggunaan dokumen dan catatan yang tepat, terutama dalam penggunaan memo kredit serta memo otorisasi penghapusan.

Pemisahan tugas untuk mengotorisasi transaksi penyesuaian penjualan dan penanganan serta pencatatan penerimaan kas.

Manajemen mengandalkan pengendalian atas tanggungjawab tingkat manajer yang lebih rendah untuk mengendalikan tingkat retur penjualan dan penghapusan piutang tak tertagih. Jika transaksi tersebut bersifat material, auditor harus menginspeksi laporan manajerial dan melakukan tanya jawab serta observasi tentang tindakan yang akan diambil atas laporan tersebut. Auditor harus mempertimbangkan untuk melakukan inspeksi pada :

Memorandum kredit atas retur penjualan sebagai indikasi persetujuan yang tepat dan penyertaan laporan penerimaan yang membuktikan retur barang aktual. Penulisan otorisasi atas penghapusan piutang usaha dan dokumentasi pendukung.Risiko inheren yg berkaitan dengan transaksi penerimaan kas adalah tinggi akibat kemungkinan penipuan oleh karyawan mll pengalihan penerimaan kas, hal ini terbukti jika terdapat kenaikan pada AR turn days. Oleh karena itu, auditor sering kali akan menguji prosedur pengendalian yg berkaitan dg penerimaan kas. Jika risiko pengendalian ditetapkan tinggi mendukung bukti yg diperoleh ketika mendapatkan pemahaman mengenai SPI. Jika risiko pengendalian ditetapkan rendah memperluas pengujian sehingga mencakup inspeksi dokumen dan pelaksanaan kembali pengendalian manual.2. Fungsi dan Aktivitas PengendalianTransaksi penyesuaian penjualan, meliputi : Pemberian potongan tunai.

Pemberian retur penjualan dan pengurangan harga.

Penentuan piutang tak tertagih.Pengujian Substantif Atas Piutang Usaha

1. Penentuan Risiko Deteksi

Penilaian risiko pengendalian untuk asersi piutang usaha tergantung pada penilaian risiko pengendalian terkait untuk kelompok transaksi penjualan kredit, penerimaan kas, dan penyesuaian penjualan yang mempengaruhi saldo piutang usaha.2. Perancangan Pengujian Substantifa. Initial Procedures Dapatkan pemahaman bisnis dan industri dan tentukan: Pentingnya pendapatan dan piutang usaha bagi entitas Pemacu ekonomik kunci yang mempengaruhi penjualan, margin dan pengumpulan piutang entitas Standar kredit industry Luas konsentrasi aktivitas dengan pelanggan Lakukan prosedur pendahuluan atas saldo piutang dan catatan yang harus diuji lebih lanjut Telusuri saldo awal AR ke KKP tahun lalu Review aktivitas dalam buku besar piutang usaha dan selidiki ayat-ayat yang tampak tidak biasa (jumlah dan sumber)

Dapatkan daftar saldo piutang usaha dan tentukan Keakuratannya dalam catatan akuntansi dengan cara :

Jumlahkan ke bawah dan cocokan dengan (1) penjulahan buku pembantu atau fail induk piutang usaha (2) saldo buku besar.

Uji kecocokan saldo debitur pada daftar saldo dengan buku pembantu atau master file.b. Analytical Procedures Lakukan prosedur analitik Kembangkan ekspektasi untuk piutang usaha berdasar pengetahuan tentang aktivitas bisnis, pangsa pasar, syarat penjuaan normal dan perputaran piutang masa lalu.

Hitung nisbah (ratio): Bandingkan penjualan dengan kapasitas Bandingkan pertumbuhan penjualan dengan pertumbuhanh piutang Hari perputaran piutang Biaya kerugian piutang dengan penjualan kredit neto Biaya kerugian piutang dengan penghapusan piutang Analisis hasil rasio dengan prakiraan berdasar tahun lalu, data industri, jumlah anggaran, atau data lainc. Tests of Details of Transactions Usut sampel catatan transaksi penjualan dan piutang usaha untuk mendukung dokumentasi. Usut (vouch) debet piutang ke faktur penjualan, dokumen pengiriman, dan pesanan penjualan Usut kredit piutang ke remittance advises atau penyesuaian penjualan, otorisasi retur dan rabat penjualan atau penghapusan piutang Lakukan uji pisah-batas untuk penjualan dan retur penjualan Pilih sampel catatan transaksi penjualan dari beberapa hari sebelum dan sesudah tanggal neraca dan periksa dokumen faktur penjualan, bukti pengiriman untuk menentukan bahwa penjualan telah dicatat dalam periode yang tepat.

Pilih sampel memo kredit yang dikeluarkan sesudah tanggal neraca, periksa dokumen pendukung tanggal laporan penerimaan barang dan tentukan bahwa retur telah dicatat dalam periode yang tepat. Juga pertimbangkan apakah volume retur penjualan sesudah akhir tahun menunjukkan kemungkinan adanya pengiriman barang tanpa otorisasi. Lakukan uji pisah-batas penerimaan kas. Amati bahwa seluruh kas masuk sampai dengan hari terakhir tutup buku sudah dilaporkan sebagai kas yang ada di tangan atau setoran dalam proses dan tidak ada penerimaan sesudahnya yang ikut dilaporkan.

Review dokumentasi seperti ikhtisar kas harian, duplikat slip setoran bank, dan rekening koran yang mencakup beberapa hari sebelum dan sesudah tanggal neraca apakah sudah mencakup perioda yang tepatd. Tests of Details of Balances Konfirmasi piutang usaha :

Tentukan bentuk, waktu, dan luas permintaan konfirmasi.

Pilih dan lakukan sampel kemudian selidiki perbedaan.

Untuk konfirmasi positif yang tidak dijawab, lakukan prosedur alternatif berikut: Usut penerimaan kas kemudian yang dapat diidentifikasi dengan saldo debitur pada tanggal konfirmasi ke dokumen pendukung.

Usut pos-pos dalam saldo tanggal konfirmasi ke dokumen pendukung seperti pesanan penjualan dan dokumen pengiriman barange. Tests of Details of Balance: Accounting Estimate Evaluasi kecukupan komponen penyisihan untuk setiap kategori umur dan secara keseluruhan. Jumlahkan ke bawah dan ke samping daftar saldo umur piutang dan cocokan dengan jumlah dalam buku besar.

Uji umur piutang dengan mengusut jumlah dalam kelompok sampel akun ke dokumen pendukung. Untuk debitur yang menunggak: Periksa bukti kolektibiltas seperti korespondensi dengan debitur dan agensi penagihan eksternal, laporan kredit, dan laporan keuangan klien.

Bahas kolektibilitas akun dengan personel manajemen terkait Evaluasi proses manajemen ketika menaksir penyisihan kerugian piutang Evaluasi kecukupan penyisihan bersadar informasi berian tentang: Tren industry Tren umur Riwayat penagihan untuk debitur tertentuf. Required Procedures Konfirmasi piutangBentuk konfirmasi : Positif, Negatif, dan Blankog. Presentation and Disclosures Tentukan bahwa piutang telah diidentifikasi dan diklasifikasi menurut jenis dan perioda realisasi yang diharapkan.

Tentukan apakah ada debitur bersaldo kredit yang jumlahnya berarti secara keseluruhan dan harus direklasifikasikan sebagai kewajiban Tentukan kelayakan pengungkapan dan akuntansi piutang untuk pihak terkait, penjaminan, penganjakan, atau factoring.