8

Click here to load reader

Atribut Dan Kode Etik Akuntan Forensik

Embed Size (px)

DESCRIPTION

berisi materi mengenai kode etik bagi akuntan forensik serta standar audit investigatif

Citation preview

Anik SawitriF0312014Ayu Rizki DamayantiF0312024Audit Forensik / B

ATRIBUT DAN KODE ETIK AKUNTAN FORENSIK SERTA STANDAR AUDIT INVESTIGATIFAtribut Seorang Akuntan ForensikMenurut Howard R Davia, seorang auditor harus memegang prinsip dalam melakukan investigasi, yaitu: 1. Jangan mengumpulkan fakta dan data yang berlebihan dan bersifat prematur. 2. Seorang auditor hendaknya dapat membuktikan niat pelaku untuk melakukan kecurangan.3. Seorang auditor hendaknya bersifat kreatif dalam menelusuri sebuah tindakan kecurangan.4. Sebuah tindakan kecurangan dimulai dari adanya persekongkolan.5. Seorang auditor harus mempertimbangkan strategi unutk menenemukan kecurangan dalam investigasi proaktif. Kualitas Akuntan ForensikDalam sebuah kuisioner yang dilakukan Robert JLinsquid yang berisi kualitas apa saja yang dimiliki oleh seorang akuntan forensik? Berikut ini adalah beberapa jawaban yang diberikan :1. Kreatif : kemampuan dalam membaca situasi bisnis yang dianggap orang lain biasa dan memerlukan pertimbangan interpretasi lain.2. Rasa ingin tahu : keinginan untuk menemukan apa yang sebenarnya terjadi dalam rangkaian peristiwa yang ada3. Tak menyerah : kemampuan untuk tidak mundur dalam menemukan fakta walaupun fakta tersebut sulit diperoleh4. Akal sehat : kemampuan untuk mempertahankan perspektif dunia nyata5. Business sense : kemampuan untuk memahami bagaimana sesungguhnya bisnis berjalan dan tidak memahami bagaimana transaksi yang ada dicatat.6. Percaya diri : kemapuan untuk mempercayai penemuan yang telah kita dapat sehingga dapat bertahan saat menerima pernyataan silang dari jaksa penuntut umum dan pembela.Independen, Objektif dan SkeptisTerdapat tiga sikap yang sangat melekat dengan auditor yaitu independen, objektif, dan skeptis. Dengan adanya sikap ini akan membantu seorang auditor dalam melakukan pencarian fakta dan menemukan adanya kesalahan. Hal ini dikarenakan auditor dengan ketiga sikap ini akan memiliki kemampuan untuk menemukan fakta yang lebih banyak dan mendalam terhadap kasus yang ditangani. Apabila seorang auditor tidak memiliki ketiga sifat ini dimungkin mereka tidak akan memperoleh informasi yang lengkap dan mendalam. Pelaksanaan Kode etikApabila sebuah profesi memiliki kode etik dan standar di dalamnya maka hal itu merupakan awal yang baik yang baik namun apabila tidak disertai dengan pelaksanaan yang baik maka hal itu akan menjadi hal yang sia-sia dan tidak berguna. Hal ini dibuktikan dengan banyak nya kasus yang melibatkan etika di dalamnya dari mulai penyidik yang melakukan pemerasan terhadap para saksi. Namun untuk setiap pelanggaran yang ada akan mendapatkan hukuman yang sesuai dengan apa yang telah mereka perbuat. Dalam perekrutan sendiri diperlukan adanya penyaringan yang semakin ketat sehingga mereka yang memiliki integritas yang kurang baik maka mereka akan dengan mudah melanggar kode etik profesi. Standar audit investigatifSeorang akuntan publik memiliki sebuah standar yaitu standar profesi akuntan publik (SPAP). Dalam SPAP sendiri mencakup standar yang digunakan dalam audit, atestasi, pengendalian mutu, dan lain-lain. Namun dalam SPAP belum mencakup tentang audit investigatif dan kecurangan audit. Hal ini sangat rawan karena para kecurangan auditor melakukan audit tanpa standar. Dalam sebuah profesi auditor standar merupakan ukuran mutu. Auditor sendiri juga ingin menegaskan adanya standar yang adaMenurut K. H. Spencer Pickett dan Jennifer Picket, dalam melakukan investigasi terhadap kecurangan terdapat beberapa standar. Beberapa standar tersebut adalah1. Seluruh investigasi harus dilandasi praktik terbaik yang diakui.2. Kumpulkan bukti-bukti dengan prinsip kehati-hatian.3. Pastikan seluruh dokumentasi berjalan dengan aman, terlindungi dan diindeks4. Pastikan para investigator mengerti hak asasi pegawai dan menghormatinya.5. Beban pembuktian ada pada perusahaan yang menduga pegawainya melakukan kecurangan dan penuntut umum mendakwa pegawai tersebut. 6. Cakup seluruh substansi investigasi dan kuasai seluruh target yang sangat kritis ditinjau dari segi waktu. 7. Liput seluruh tahapan kunci dalam melakukan investigasi

PERNYATAAN PERANG TERHADAP KECURANGAN

PENANGGULANGAN KECURANGANAdanya kecurangan menyebabkan perusahaan harus kehilangan uang untuk membiayai penyelesaian kasus kecurangan melalui jalur hukum dan pihak manajemen juga akan kehilangan waktu jika mereka dibutuhkan untuk menjadi saksi dan sebagainya. Namun jika perusahaan memutuskan untuk tidak melakukan tindakan hukum, maka akan timbul kesan bahwa kecurangan bukanlah suatu hal yang besar, sehingga kemungkinan para karyawan lainnya melakukan kecurangan terhadap perusahaan akan meningkat. Di lain sisi, pelaku kecurangan juga memperoleh kerugian karena harus membayar ganti rugi dari aset yang dicuri dan mungkin akan dipenjara sebagai hasil dari perbuatannya. Oleh karena alasan tersebut perusahaan harus dapat menanggulangi kecurangan yang mungkin saja telah, sedang atau akan terjadi di dalam tubuh perusahaan. Penanggulangan kecurangan tersebut dibagi menjadi empat aktivitas utama yaitu Pencegahan Kecurangan, Pendeteksian Kecurangan, Investigasi Kecurangan, dan Tindak Lanjut Secara Hukum Atau Upaya Penyelesaian. Berikut merupakan pembahasan mengenai keempatnya:0. Pencegahan KecuranganPencegahan kecurangan merupakan cara yang paling efektif untuk mencegah adanya kerugian secara material bagi perusahaan. Pencegahan kecurangan yang efektif memiliki dua aktivitas dasar:0. Menciptakan dan mempertahankan budaya jujur dan beretikaUntuk menciptakan dan mempertahankan budaya jujur dan beretika, terdapat lima elemen yang harus diperhatikan:1. Memastikan bahwa manajemen puncak memberi contoh yang baik 2. Mempekerjakan karyawan yang tepat3. Mengkomunikasikan ekpektasi dari kejujuran dan integritas4. Menciptakan lingkungan kerja yang positif5. Penanganan kecurangan dan pelaku kecurangan secara tepat ketika terjadi kecurangan 0. Menilai dan mengurangi risiko kecuranganCara lain untuk mencegah kecurangan terjadi adalah dengan cara menghilangkan kesempatan untuk terjadinya kecurangan. Perusahaan dapat secara proaktif menghilangkan kesempatan untuk melakukan kecurangan dengan:1. Mengidentifikasi sumber dan mengukur risiko2. Mengimplementasikan pengendalian preventif dan detektif3. Membuat pemonitoran secara menyeluruh oleh pegawai4. Memiliki auditor internal dan eksternal

2. Pendeteksian KecuranganPendeteksian kecurangan biasanya dilakukan dengan cara:a. Tidak disengajaJika kecurangan diketahui secara tidak sengaja, maka biasanya kecurangan sudah memiliki nilai yang cukup besar.b. Menyediakan cara bagi orang yang ingin melaporkan adanya kecurangan. (pendeteksian kecurangan secara proaktif yang pertama)Merupakan sarana pelaporan bagi orang yang mengetahui adanya kecurangan dalam perusahaan namun tidak tahu untuk melaporkannya pada pada siapa.c. Memeriksa catatan dan dokumen. (pendeteksian kecurangan secara proaktif yang kedua)Pemeriksaan dilakukan baik secara manual maupun terkomputerisasi dengan tujuan mendeteksi kemungkinan adanya kecurangan dalam perusahaan. 3. Investigasi KecuranganUntuk memulai investigasi sangat perlu adanya dugaan. Dugaan adalah keseluruhan situasi yang akan membuat pegawai professional yang dapat dipercaya dan bijaksana meyakini bahwa kecurangan telah, sedang atau akan terjadi. Tujuan utama dari investigasi adalah menemukan kebenaran, apakah suatu kecurangan benar-benar terjadi atau hanya sebatas kesalahan biasa. Jenis investigasi yang dilakukan bergantung pada buti dan elemen kecurangan itu sendiri. Jenis Investigasi Berdasarkan Bukti

JenisBuktiCara Investigasi

TestimonialInformasi langsung1. Wawancara1. Interogasi1. Uji kejujuran

Dokumentasi1. Dokumen tertulis1. program dan file komputer1. sumber tertulis lain1. Pengujian dokumen1. Mengumpulkan data1. Mengumpulkan softfile komputer1. Analisis laporan keuangan

Fisik1. Rekaman CCTV1. Sidik jari1. Jejak kendaraanMengandalkan analisis forensik

Pengamatan PribadiBukti yang diperoleh dari pendengaran, penglihatan, dan dirasakan1. Pengawasan1. Penjagaan1. Investigasi tersembunyi

Jenis Investigasi Berdasarkan Elemen

MotifCara melakukan kecuranganBukti

Tekanan yang dirasakanTindakan pencurianBarang curian

RasionalisasiKonversiBarang hasil konversi, biasanya habis tidak bersisa

Peluang / KesempatanPenyembunyianBarang temuan

Berikut merupakan aturan dasar dalam melakukan investigasi: Investigasi bertujuan untuk mengungkap kebenaran atas masalah yang masih dipertanyakan Investigator harus berpengalaman dan objektif Investigator tidak boleh langsung mengambil keputusan Hipotesis bersifat rahasia bahkan pada saat membahas kemajuan proses investigasi Investigator harus memastikan bahwa pihak yang berkepentingan seperti manajemen mendapat informasi tentang investigasi dan adalah pihak yang berhak memberi persetujuan tentang metode yang digunakan. Investigator memastikan informasi yang dikumpulkan dapat diperkuat secara independen dan dibuktikan kebenarannya. Investigator memastikan teknik investigasi yang digunakan sesuai dengan hukum yang berlaku, teruji secara ilmiah dan wajar. Investigator melaporkan semua fakta secara jujur dan obyektif. Dokumentasi adalah hal yang wajib.

4. Tindak Lanjut Secara HukumSetelah kecurangan benar-benar ditemukan, maka perusahaan memiliki tiga alternatif penyelesaian yaitu:a. Tidak mengambil tindakan hukumb. Mengambil upaya hukum secara perdata dan/atauc. Mengambil tindakan hukum secara pidana5