22
A. Latar Belakang Masalah Sebagai makhluk yang diberi akal dan nafsu oleh Allah SWT ilmu merupakan kebutuhan yang amat penting bagi manusia. Karena dengan ilmulah manusia dapat membedakan mana yang hak dan mana yang bathil dalam menjalani kehidupan di dunia ini. Dalam hal ini Nabi Muhammad SAW bersabda, Artinya: menuntut ilmu itu fardlu atas setiap muslim. ( ). Berdasarkan hadits di atas sudah jelas bahwa menuntut ilmu itu wajib bagi setiap individu muslim khususnya bagi remaja. Secara psikologis remaja adalah suatu usia di mana individu menjadi terinterasi ke dalam masyarakat dewasa, suatu usia di mana anak tidak merasa bahwa dirinya berada di bawah tingkat orang yan lebih tua, melainkan merasa sama atau palin tidak sejajar. (Muhammad Ali Dkk, 2010 : 9).

atep nirwan firdaus

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: atep nirwan firdaus

A. Latar Belakang Masalah

Sebagai makhluk yang diberi akal dan nafsu oleh Allah SWT ilmu

merupakan kebutuhan yang amat penting bagi manusia. Karena dengan

ilmulah manusia dapat membedakan mana yang hak dan mana yang bathil

dalam menjalani kehidupan di dunia ini.

Dalam hal ini Nabi Muhammad SAW bersabda,

Artinya: menuntut ilmu itu fardlu atas setiap muslim. ( ).

Berdasarkan hadits di atas sudah jelas bahwa menuntut ilmu itu wajib

bagi setiap individu muslim khususnya bagi remaja. Secara psikologis

remaja adalah suatu usia di mana individu menjadi terinterasi ke dalam

masyarakat dewasa, suatu usia di mana anak tidak merasa bahwa dirinya

berada di bawah tingkat orang yan lebih tua, melainkan merasa sama atau

palin tidak sejajar. (Muhammad Ali Dkk, 2010 : 9).

Masa remaja merupakan masa yang unik, banyak sekali fenomena

yang terjadi pada masa tersebut salah satunya adalah trend pacaran di usia

remaja.

Siapa yang tak kenal dengan istiah pacaran siswa SD saja nampaknya

sudah bisa memaknai istilah ini apalagi siswa SMP dan SMA yang bisa

dibilang sudah memasuki usia remaja. Usia remaja antara 13-21 tahun

dibagi dalam masa remaja awal dan remaja akhir. Remaja awal: 13/14 tahun

Page 2: atep nirwan firdaus

sampai 17 tahun dan remaja akhir 17 sampai 21 tahun. (Muhammad Al-

Mighwar, 2006: 61).

Dunia remaja sangatlah erat dengan istilah pacaran karena salah satu

cirri pada usia tersebut adalah adanya rasa senang atau tertarik terhadap

lawan jenis disertai dengan keinginan untuk memiliki (Syamsul Yusuf,

2008: 186).

Allah Ta’ala berfirman dalam al-Quran,

Artinya: dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-

apa yang diingini yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dan

jeni ema, perak keda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang.

Itulah kesengan hidup di dunia; dan di sisi Allah lah tempat kembali yang

baik (syurga)(al-Imran: 14).(T. M. Hasbi Asshidiqi dkk, 1989: 77).

Di kalangan peserta didik yang sudah memasuki usia remaja, pacaran

merupakan pegaulan yang lagi trend . pacaran menjadi identitas yang sangat

dibanggakan di kalangan peserta didik. Biasanya seorang anak akan merasa

bangga dan percaya diri jika sudah memiliki teman spesial (pacar).

Dalam prakteknya, pacaran di jaman sekarang nampaknya sudah

menjurus pada nafsu birahi bagaimana tidak, Sering dijumpai pemandangan

di tempat sepi maupun umum remaja saling berangkulan mesra tanpa

Page 3: atep nirwan firdaus

memperdulikan masyarakat di sekitarnya. Hal tersebut tentunya merupakan

prilaku yang sangat dilarang dalam islam.

Dalam hal ini Allah SWT berfirman dalam al-Quran

Artinya: dan janganlah kamu mendekati jina; sesungguhnya jina itu adalah

suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk (al-Isra: 32) (T. M.

Hasbi Asshidiqi dkk, 1989: 429).

Nampaknya bukan hal aneh lagi bila melihat muda mudi yang tengah

mengenakan seragam abu-abu duduk berduaan dan berjalan berduaan

dengan lawan jenisnya. makin maraknya jalinan kasih di kalangan peserta

didik sudah barang tentu dapat berpengaruh pada prestasi belajar peserta

didik itu sendiri.

Setelah melihat latar belakang tersebut, penulis terpancing untuk

meneliti sejauh mana pengaruh pacaran terhadap motivasi belajar peserta

didik. Untuk itulah penulis tuangakn dalam skripsi yang berjudul

“PENGARUH PACARAN DIUSIA REMAJA TERHADAP MOTIVASI

BELAJAR PESERTA DIDIK DI SMK PGRI 2 CIANJUR”.

B. Rumusan Masalah

1. Baimana pacaran di usia remaja pada peserta didik di SMK PGRI 2

Cianjur

2. Baimana motivasi peserta didik dalam mata pelajaran Pendidikan

Agama Islam di SMK PGRI 2 Cianjur

Page 4: atep nirwan firdaus

3. Bagaimana pengaruh pacaran di usia remaja terhadap motivasi belajar

peserta didik dalam mata pelajaran Pendidikan Agama Islam.

C. Tujuan Penelitian

1. Utnuk mengetahui pacaran di usia remaja pada peserta didik di SMK

PGRI 2 Cianjur

2. Untuk mengetahui motivasi peserta didik dalam mata pelajaran

Pendidikan Agama Islam di SMK PGRI 2 Cianjur

3. Unuk mengetahui pengaruh pacaran di usia remaja terhadap motivasi

belajar peserta didik dalam mata pelajaran Pendidikan Agama Islam.

D. Kerangka Pemikiran

Dalam al-Quran dijelaskan

Artinya:dan bahwasanya Dialah yang menciptakan berpasang-pasangan

laki-laki dan perempuan (al-Quran surat Annajm : 45).( T. M. Hasbi

Asshidiqi dkk, 1989: 875).

Allah SWT telah mentaqdirkan manusia untuk berpasang-pasangan

yaitu laki-laki berpasangan dengan wanita dan sebaliknya. Dahulu pacaran

hanya berlaku untuk orang dewasa, mereka menganggap bahwa pacaran

merupakan ajang perkenalan untuk mengetahui karakter orang yang akan

dinikahi, bila keduanya cocok maka hubungan mereka akan dilanjutkan ke

jenjang pernikahan. Tetapi bila keduanya tidak cocok maka, hubungan

mereka akan berakhir dan keduanya akan mencari pasangan yang lain.

Page 5: atep nirwan firdaus

namun pacaran pada saat ini sudah merebak bahkan sudah menjadi

kebiasaan dikalangan peserta didik yang sudah menginjak usia remaja.

Pacaran adalah hubungan antara lawan jenis yang berdasarkan cinta

kasih (al-Gifari, 2005: 4).

Ada juga yang mendefinisikan bahwa pacaran adalah sebuah usaha

sadar manusia untuk mencari pasangan yang berlainan jenis untuk saling

mengenal dengan tujuan untuk mendapatkan pasangan dengan tanpa adanya

ikatan formal baik secara agama maupun secara hukum positif.

Remaja merupakan suatu priode yang mengalami perubahan baik

fisik, psikis dan kematangan seksual.(Muhammad Ali, 2008: 37). Adanya

kematangan seksual pada remaja ditadai dengan adanya ketertarikan pada

lawan jenis.

Remaja sebetulnya tidak mempunyai tempat yang jelas karena,

mereka sudah tidak termasuk golongan anak-anak, tetapi belum juga dapat

diterima secara penuh untuk masuk pada golongan orang dewasa. Oleh

karena itu, masa remaja dikenal dengan fase mencari jati diri atau fase topan

dan badai. (Enung Fatimah, 2006: 105).

Remaja masih belum bisa menguasai dan memfungsikan secara

maksimal fungsi fisik, psikisn dan kematangan seksual. tentunya hal

tersebut sedikit banyaknya akan berpengaruh terhadap motivasi belajar.

Motivasi adalah faktor yang mendorong seseorang untuk bertindak

atau berprilaku dengan cara-cara tertentu yang mencakup pengenalan,

Page 6: atep nirwan firdaus

penilaian, kebutuhan yan belum dipuaskan, penentuan tujuan yang akan

memuaskan, dan penentuan tindakan yang diperlukan untuk memuaskan

tujuan (Moekijat, 1984: 14).

Dengan demikian dari wacana kerangka pemikiran di atas secara

skematis dapat dijelaskan sebagai berikut:

E. Hipotesis

hipotesisi adalah jawaban atau kesimpulan sementara yang harus diuji

dengan data yang terkumpul melalui kegiatan penelitian (Muhammad Ali,

1984: 52).

1. Jika pacaran di usia remaja diarahkan dengan baik maka motivasi belajar

peserta didik di SMK PGRI 2 Cianjur tidak akan terpengaruh.

2. Terdapat pengaruh yang signifikan pada pacaran di usia remaja terhadap

motivasi belajar dalam mata pelajaran pendidikan Agama Islam di SMK

PGRI 2 Cianjur.

F. Langkah-Langkah Penelitian

Langkah-langkah penelitian yang akan dilakukan oleh penulis adalah

sebagai berikut:

Pacaran di usia remaja Peserta didik

Motivasi belajar dalam mata

pelajaran pelajaran PAI Di SMK PGRI

2 Cianjur

Page 7: atep nirwan firdaus

1. Menentukan Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SMK PGRI 2 Cianjuur. Jln. Raya

Pangeran Hidayatullah No. 103 Cianjur.

2. Menentukan Populasi dan Sampel Penelitian

a. Populasi

Populasi adalah totalisasi semua kasus, kejadian, orang

dan lain-lain.(Kartini Kartono, 1990: 133). Dalam pengertian

lain menyebutkan bahwa populasi adalah keseluruhan objek

penelitian yang terdiri dari manusia, benda-benda, hewan,

tumbuh-tumbuhan, gejala-gejala, nilai-nilai tes atau peristiwa-

peristiwa sebagai sumber data yang memiliki karakteistik

tertentu di dalam suatu penelitian (Hadarawi Nawawi, 1983:

141).

Maka populasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah

seluruh siswa SMK PGRI 2 Cianjur tahun pelajaran 2010/2011

yang terdiri dari kelas X sebanyak 215 orang, kelas XI 296

orang dan kelas XII sebanyak 249 orang. Jadi jumlah

populasinya adalah 769 orang.

b. Sampel

Sedangkan sampel adalah sebagai bagian dari populasi,

sebagai contoh (monster) yang diambil dengan mengunakan

cara-cara tertentu (S. Margono, 2009: 121).

Page 8: atep nirwan firdaus

Menurut pedoman umum, bahwa populasi di bawah 100

dapat digunakan sampel sebesar 50%, dan di atas 1000 sebesar

15%.untuk jaminan ada baiknya sampel tersebut selalu ditambah

sedikit lagi dari jumlah matematika tadi (Winarno

Surahmand,1990: 100).

Berddasarkan tekhnik di atas, maka banyaknya sampel

dari kelas X yaitu 215x15% = 32 orangg, siwa kelas XI yaitu

296x15% = 44 orang dan kelas XII yaitu 249x15% = 37 orang.

Jadi jumlah sampel yang akan digunakan pada penelitian ini

adalah 113 orang.

3. Metode Penelitian dan Teknik Pengumpulan Data

a. Metode Penelitian

Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode

deskriptif, yaitu metode yang mempunyai ciri memusatkan diri

pada masalah-masalah yang actual dari data yang diperoleh,

disusun, dijelaskan, dan kemudian dianalisa. (Winarno

Surachmad, 1990: 140).

b. Teknik Pengumpulan Data

Selanjutnya untuk memperoleh data yang diharapkan

maka, penulis menggunakan beberapa tekhnik penelitian sebagai

berikut:

Page 9: atep nirwan firdaus

1. Angket (kuesioner)

Angket yaitu cara pengumpulan data berbentuk

pengajuan pertanyaan tertulis melalui sebuah daftar

pertanyaan yang sudah dipersiapkan sebelumnya (Moh.

Hariyadi, 2009: 15)

Sedangkan kuesioner adalah suatu alat pengumpul

informasi dengan cara menyampaikan sejumlah

pertanyaan tertulis untuk menjawab secara tertulis pula

oleh responden (S. Margono, 2009: 167).

Dalam hal ini penulis memberikan angket kepada

113 siswa SMK PGRI 2 Cianjur, dengan tujuan untuk

memperoleh data mengenai pengaruh pacaran terhadap

motivasi belajar peserta didik.

2. Wawancara

Wawancara atau interview adalah alat pengumpul

informasi dengan cara mengajukan sejumlah pertanyaan

secara lisan untuk dijawab secara lisan pula ( S. Margono,

2009: 165). Dalam hal ini penulis melakukan wawancara

dengan kepala sekolah guna mendapatkan informasi

tentang gambaran lokasi penelitian.

Page 10: atep nirwan firdaus

3. Observasi

Observasi diartikan sebagai pengamatan dan

pencatatan secara sistematik terhadap gejala yag tampak

pada objek penelitian (S. Margono, 2009: 158). Dalam hal

ini penulis melakukan pengamatan dan pencatatan yang

dilakukan terhadap objek di lokasi terjadi atau

berlangsungnya peristiwa, sehinnga observasi berada

bersama objek yang diselidiki.

4. Studi Literatur

Tekhnik literature adalah cara mengumpulkan data

melalui peninggalan tertulis, seperti arsip-arsip dan

termasuk juga buku-buku tentang pendapat, teori, dalil dan

hukum-hukum yang berhubungan dengan masalah

penelitian (S. Margono, 2009: 181).

4. Tekhnik Pengolahan Data

Setelah data terkumpul sebagimana rencana, maka akan

dianalisa dengan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Menghitung presentase dengan rumus

PFN

x100 %

Keterangan:

P = persentasi jawaban

F = frekwensi jawaban yang diberikan siswa

N = jumlah siswa

Page 11: atep nirwan firdaus

b. Mengadakan penafsiran dan mengambil kesimpulan berdasarkan

pedoman penafsiran yaitu dengan table di bawah ini:

No Persentase Penafsiran

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

100%

90 – 99%

60 – 89%

51 – 59%

50%

40 – 49%

10 – 39%

1 – 9%

0%

Seluruhnya

Hampir seluruhnya

Sebagian besar

Lebih dari setengahnya

Setengahnya

Hampir setengahnya

Sebagian kecil

Sedikit sekali

Tidak sama sekali

5. Menetapkan Analissa Data

a. Mengetahui Korelasi Kedua Variabel

Untuk mengetahui korelasi kedua variable maka

digunakan rumus sebagai berikut:

r

xy=¿ ∑xy

√ ( x2) (y2)¿

Keterangan :

r xy = Koefisien korelasi

∑xy = jumlah hasil kali skor x dengan skor y

∑ x2 = jumlah skor yang dikuadratkan

∑ y2 = jumlah skor yang dikuadrakan

Page 12: atep nirwan firdaus

b. Mengetahui Tinggi Rendahnya Koefisien Korelasi

Untuk mengetahui tinggi rendahnya koefisien korelasi,

maka digunakan kriteria sebagai berikut,

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,00 – 0,20

0,20 – 0,40

0,40 – 0,60

0,60 – 0,80

0,80 – 1,00

Sangat Rendah

Rendah

Sedang

Tinggi

Sangat tinggi

(Anas Sudiono, 1996: 180-191)

Page 13: atep nirwan firdaus

DAFTAR PUSTAKA

TIME SCHEDULE PENYUSUNAN SKRIPSI

No Uraian Kegiatan Waktu Kegiatan Ket

1Rencana Pengajuan Judul

SkripsiNovember 2010

Dosen Mata kuliah

Petunjuk Tekhnis

Penulisan Karya

Ilmiah

2 Penyusunan Proposal Desember 2011

Dosen Mata kuliah

Petunjuk Tekhnis

Penyusunan Karya

Ilmiah

3 Perbaikan ProposalJanuari-Februari

2011

Dosen Mata kuliah

Petunjuk Tekhnis

Penyusunan Karya

Ilmiah

4 Sminar Judul Skripsi 13 Maret 2011Jurusan dan

Akademik

5Penerbitan S K

Pembimbing11 April 2011

6Proses Bimbingan

Skripsi 12 April-25 Juni

Dosen

Pembimbing

7 Persetujuan Skripsi 25 Juni 2011Dosen

Pembimbing

8Sidang Skripsi

Gelombang I26 Juni 2011 Team Penguji

9Sidang Skripsi

Gelombang II10 Juli 2011 Team Penguji

10 Wisuda 27 Juli 2011

Page 14: atep nirwan firdaus

OUT LINE

Judul Skripsi

Lembar Persetujuan Pembimbing

Lembar Pengesahan Ujian Sidang Skripsi

Abstraks

Motto

Kata Pengantar

Daftar Isi

Daftar Tabel

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah..............................................................

B. Rumusan Masalah.......................................................................

C. Tujuan Penelitian.........................................................................

D. Kerangka Pemikiran....................................................................

E. Hipotesa.......................................................................................

F. Langkah-Langkah Penelitian.......................................................

BAB II TINJAUAN TEORITIS TENTANG PENGARUH PACARAN

DIUSIA REMAJA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR

PESERTA DIDIK DI SMK PGRI 2 CIANJUR

A. Pacaran Diusia Remaja

1. Pengertian Pacaran...............................................................

2. Faktor Yang Mempengaruhi Remaja Berpacaran................

3. Pandangan Islam Terhadap Pacran ......................................

B. Motivasi Belajar

1. Pengertian Motivasi

..............................................................................................

Page 15: atep nirwan firdaus

2. Jenis-Jenis Motivasi

..............................................................................................

3. Fungsi Motivasi

..............................................................................................

C. Pengaruh Pacaran Diusia Remaja Terhadap Motivasi Belajar

Peserta Didik

BAB III TINJAUAN EMPIRIS PENGARUH PACARAN DIUSIA

REMAJA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR PESERTA

DIDIK DI SMK PGRI 2 CIANJUR

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

.....................................................................................................

B. Prosedur Analisa Data

.....................................................................................................

C. Pengolahan Data

.....................................................................................................

D. Aanalisis Data

.....................................................................................................

.....................................................................................................

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan..................................................................................

B. Saran............................................................................................

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

SK Pembimbing

Surat Pengantar Penelitian dari STAI Al – Azhary

Surat Pelaksanaan Penelitian

Surat Izin Penelitian dari Kesbang dst

Contoh Panduan Wawancara

Page 16: atep nirwan firdaus

Contoh Quisioner, Angket, Dll