77
PENGARUH PREMI, KLAIM, HASIL INVESTASI DAN UNDERWRITING TERHADAP LABA ASURANSI JIWA (STUDI KASUS PT. ASURANSI SYARIAH MUBARAKAH) Oleh M. Agung Ali Fikri H24051995 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009

Asuransi Mubarakah

Embed Size (px)

DESCRIPTION

analisis terhadap peruasahaan asuransi syariah.

Citation preview

  • PENGARUH PREMI, KLAIM, HASIL INVESTASI DAN

    UNDERWRITING TERHADAP LABA ASURANSI JIWA

    (STUDI KASUS PT. ASURANSI SYARIAH MUBARAKAH)

    Oleh

    M. Agung Ali Fikri

    H24051995

    DEPARTEMEN MANAJEMEN

    FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

    INSTITUT PERTANIAN BOGOR

    2009

  • ABSTRAK

    M. Agung Ali Fikri. H24051995. Pengaruh Premi, Klaim, Hasil Investasi dan Underwriting Terhadap Laba Perusahaan Asuransi Jiwa (Studi Kasus PT. Asuransi Syariah Mubarakah). Di bawah bimbingan Muhammad Syamsun

    PT Asuransi Syariah Mubarakah adalah perusahaan asuransi syariah

    nasional pertama di Indonesia. PT Asuransi Syariah Mubarakah merupakan perusahaan asuransi jiwa yang berbasis syariah. Asuransi syariah dalam setiap aktivitas operasionalnya akan selalu menghidari bahaya riba, maysir dan gharar. Aktivitas utama dari perusahaan asuransi adalah undewriting. Underwriting merupakan usaha asuransi dalam mengklasifikasikan risiko yang dimiliki setiap calon tertanggung. Underwriting merupakan aktivitas yang tidak dapat dipisahkan dari kinerja perusahaan untuk meningkatkan laba. Perusahaan asuransi berfokus pada klasifikasi calon tertanggung dan membuat produk baru dengan premi yang lebih menarik.

    Penelitian ini bertujuan untuk (1) Menganalisis strategi underwriting yang

    dilaksanakan perusahaan asuransi jiwa PT. Asuransi Syariah Mubarakah, (2) Mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi laba PT. Asuransi Syariah Mubarakah, (3) Menganalisis pengaruh peningkatan atau penurunan premi, klaim, hasil investasi serta hasil underwriting terhadap laba PT. Asuransi Syariah Mubarakah. Variabel independen (premi, klaim, hasil investasi and underwriting) secara bersama-sama mempengaruhi laba perusahaan asuransi. Serta untuk mengetahui trend pertumbuhan laba perusahaan setiap kwartal sepanjang tahun 2004 sampai 2008. Penelitian ini menggunakan laporan keuangan PT. Asuransi Syariah Mubarakah dan laporan keuangan industri asuransi jiwa dari Bapepam LK. Penelitian ini menggunakan data primer (interview) dan data sekunder (Bapepam LK, asosiasi, dan literature). Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi berganda dan korelasi dengan menggunakan program MINITAB 14.

    Berdasarkan analisis regresi, variabel yang berpengaruh positif terhadap

    laba perusahaan adalah hasil investasi and underwriting, sedangkan variabel yang berpengaruh negatif terhadap laba perusahaan adalah klaim. Hasil analisis juga didapatkan pengaruh negatif dari tingkat premi tehadap laba perusahaan. Hal yang sama juga terjadi dengan membandingkan pengaruh premi terhadap laba industri asuransi jiwa. Hal ini cukup beralasan karena setiap premi yang dibayarkan oleh nasabah kepada asuransi mengandung unsur risiko yang memicu terjadinya klaim. Dampak premi yang menurunkan laba dapat ditutupi dengan hasil investasi. Hasil investasi digunakan oleh PT. Asuransi Syariah Mubarakah dan industri asuransi dalam menutupi ketidakcukupan tingkat premi yang dibebankan kepada nasabah. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tambahan atau masukan positif kepada pihak perusahaan, terutama dalam rangka meningkatkan laba perusahaan.

  • PENGARUH PREMI, KLAIM, HASIL INVESTASI DAN

    UNDERWRITING TERHADAP LABA ASURANSI JIWA

    (STUDI KASUS PT. ASURANSI SYARIAH MUBARAKAH)

    SKRIPSI

    Sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar

    SARJANA EKONOMI pada Departemen Manajemen

    Fakultas Ekonomi dan Manajemen

    Institut Pertanian Bogor

    Oleh :

    M. Agung Ali Fikri

    H24051995

    DEPARTEMEN MANAJEMEN

    FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

    INSTITUT PERTANIAN BOGOR

    2009

  • INSTITUT PERTANIAN BOGOR

    FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

    DEPARTEMEN MANAJEMEN

    PENGARUH PREMI, KLAIM, HASIL INVESTASI DAN

    UNDERWRITING TERHADAP LABA ASURANSI JIWA

    (STUDI KASUS PT. ASURANSI SYARIAH MUBARAKAH)

    SKRIPSI

    Sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar

    SARJANA EKONOMI

    pada Departemen Manajemen

    Fakultas Ekonomi dan Manajemen

    Institut Pertanian Bogor

    Oleh :

    M. Agung Ali Fikri

    H24051995

    Menyetujui, 22 Mei 2009

    Dosen Pembimbing Dr. Ir. Muhammad Syamsun, M.Sc.

    Mengetahui,

    Ketua Departemen Manajemen Dr. Ir. Jono M. Munandar, M.Sc.

    Tanggal Lulus :

  • v

    RIWAYAT HIDUP

    Penulis dilahirkan di Jakarta pada tanggal 19 Mei 1987. Penulis

    merupakan anak kedua dari dua bersaudara pasangan Zaujudin dan Wahyu Tarsih.

    Penulis menyelesaikan pendidikan di Sekolah Dasar Negeri Wibawa

    Mukti Bekasi, lalu melanjutkan di Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama Negeri 9

    Bekasi. Kemudian penulis melanjutkan pendidikan di Sekolah Menengah Umum

    Negeri 6 Bekasi dan masuk program IPA. Pada tahun 2005, penulis diterima di

    Institut Pertanian Bogor melalui jalur Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru

    (SPMB) di Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen.

    Selain menyelesaikan jenjang S1 penulis juga mengambil program

    pendidikan profesi di bidang asuransi. Penulis telah mendapatkan sertifikasi gelar

    profesi sebagai Ajun Ahli Asuransi Kesehatan (AAAK) dari Perhimpunan Ahli

    Manajemen Jaminan dan Asuransi Kesehatan Indonesia (PAMJAKI) pada tahun

    2008, dan Ajun Ahli Asuransi Indonesia Jiwa (AAAIJ) serta Qualified Insurance

    Practitioner (QIP) dari Asosiasi Ahli Manajemen Asuransi Indonesia (AAMAI)

    pada tahun 2009.

    Selama menjadi mahasiswa sempat bekerja menjadi Trainee Account

    Officer di PT. BPRS. Al Salaam Amal Salman. Selain itu penulis juga aktif

    mengikuti berbagai kegiatan kemahasiswaan seperti Sharia Economic Students

    Club (SES-C), Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM FEM), dan Forum Silaturahmi

    Studi Ekonomi Islam (FoSSEI).

  • vi

    KATA PENGANTAR

    Segala puji dan syukur senantiasa dipanjatkan ke hadirat Allah SWT yang

    telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

    skripsi berjudul Pengaruh Premi, Klaim, Hasil Investasi dan Underwriting

    Terhadap Laba Asuransi Jiwa (Studi Kasus PT. Asuransi Syariah Mubarakah).

    Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana

    Ekonomi pada Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen,

    Institut Pertanian Bogor.

    Penyelasaian skripsi ini tidak lepas dari bantuan serta bimbingan berbgai

    pihak. Oleh karena itu penulis ingin mengucapkan terima kasih dan apresiasi yang

    mendalam kepada :

    1. Dr. Ir. Muhammad Syamsun, M.Sc, selaku dosen pembimbing yang telah

    meluangkan waktunya, memberikan petunjuk serta pengarahan kepada penulis.

    2. Ir. Budi Purwanto, ME dan Hardiana Widyastuti, S.Hut, MM, atas kesediannya

    untuk meluangkan waktu sebagai dosen penguji.

    2. Staf dan Karyawan PT. Asuransi Syariah Mubarakah (Kantor Pusat) Jakarta,

    yang telah meluangkan waktunya dan membantu penulis.

    4. Staf pengajar dan karyawan/wati di Departemen Manajemen, FEM IPB.

    3. Ibunda, Ayahanda serta kakak terbaik yang selalu mendoakan, membantu serta

    memberi support kepada penulis.

    4. Rekan-rekan di Departemen Manajemen Angkatan 42 yang telah membuat

    kenangan indah selama kuliah.

    5. Semua pihak yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini. Semoga Allah

    SWT memberikan pahala atas kebaikannya.

    Semoga hasil dari skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis maupun semua

    pihak yang membutuhkan.

    Bogor, Mei 2009

    Penulis

  • vii

    DAFTAR ISI

    Halaman

    ABSTRAK RIWAYAT HIDUP .......................................................................................... iii KATA PENGANTAR ...................................................................................... iv DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ vii DAFTAR TABEL ............................................................................................ viii DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... ix I. PENDAHULUAN

    1.1. Latar Belakang ................................................................................ 1 1.2. Perumusan Masalah ......................................................................... 3 1.3. Tujuan Penelitian ............................................................................. 6 1.4. Kegunaan Penelitian ........................................................................ 6 1.5. Ruang Lingkup Penelitian ............................................................... 6

    II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Asuransi ........................................................................................... 8 2.2. Perbedaan Asuransi Konvensional dan Asuransi Syariah ............... 9 2.3. Asuransi Jiwa .................................................................................. 12 2.4. Manajemen Risiko ........................................................................... 13 2.5. Underwriting Asuransi Jiwa ............................................................ 16 2.6. Laba Perusahaan Asuransi Jiwa ...................................................... 17 2.7. Pendapatan Premi, Klaim, Hasil Investasi dan Undewriting

    - Pendapatan Premi .......................................................................... 19 - Beban Klaim ................................................................................. 20 - Hasil Investasi ............................................................................... 22 - Hasil Underwriting ........................................................................ 23

    2.8. Data Berkala .................................................................................... 24 2.9. Korelasi dan Regresi Linear Berganda ............................................ 26

    III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Konseptual ..................................................... 28 3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian ........................................................... 29 3.3. Jenis dan Metode Pengumpulan Data ............................................. 29 3.4. Metode Pengolahan Data ................................................................ 30

    IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Perusahaan ......................................................... 34 4.2. Prosedur Underwriting .................................................................... 47 4.3. Analisis Pengaruh Pendapatan Premi Bruto, Baban Klaim, Hasil Investasi dan Hasil Underwriting Terhadap Laba Kotor .............. 50

    KESIMPULAN DAN SARAN 1. Kesimpulan ......................................................................................... 54 2..Saran ................................................................................................... 54

    DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 56 LAMPIRAN ...................................................................................................... 57

  • viii

    DAFTAR GAMBAR

    No. Halaman

    1. Pertumbuhan Industri Asuransi Jiwa ............................................................. 1 2. Kerangka Pemikiran Konseptual .................................................................... 29 3. Struktur Organisasi ........................................................................................ 46 4. Scatterplot of Laba vs Tahun ......................................................................... 51

  • ix

    DAFTAR TABEL

    No. Halaman

    1. Perbandingan Jumlah Tertanggung dengan Jumlah Penduduk ...................... 3 2. Daftar perusahaan Asuransi Jiwa di Indonesia .............................................. 4 3. Perbedaan Asuransi syariah dan Konvensional ............................................. 9 4. Tabel Nilai Korelasi ....................................................................................... 33 5. Tabel Data Premi, Klaim, Hasil Investasi, Underwriting dan Laba ............... 50

  • x

    DAFTAR LAMPIRAN

    No. Halaman

    1. Hasil Pengolahan MINITAB 14 Untuk Data Perusahaan ........................... 57 2. Hasil Pengolahan MINITAB Untuk Data Industri ..................................... 59 3. Data Laba PT. Asuransi Syariah Mubarakah .............................................. 62 4. Data Laba Keseluruhan Industri Asuransi Jiwa .......................................... 63 5. Data Perusahaan Asuransi Jiwa di Indonesia .............................................. 64 6. Struktur Organisasi PT. Asuransi Syariah Mubarakah ............................... 66

  • 1

    I. PENDAHULUAN

    1.1. Latar belakang Segala musibah dan bencana yang menimpa manusia adalah ketentuan Allah.

    Namun, manusia wajib berikhtiar untuk memperkecil risiko dan juga dampak

    keuangan yang mungkin timbul. Upaya tersebut seringkali tidak memadai,

    sehingga tercipta kebutuhan akan mekanisme membagi risiko seperti yang

    ditawarkan oleh konsep asuransi.

    Industri asuransi jiwa di Indonesia mengalami kemajuan yang sangat pesat.

    Menurut Infobank pertumbuhan lembaga asuransi jiwa meningkat tiap tahunnya,

    hal ini dapat dilihat dari pertumbuhan total aset dari industri asuransi. (Gambar 1.)

    Gambar 1. Pertumbuhan Industri Asuransi Jiwa di Indonesia Tahun 2002 2006

    (Infobank, 2007)

    Konsep asuransi yang ada di Indonesia mempunyai dua sistem. Adapun

    sistem asuransi yang ada di Indonesia adalah sistem asuransi konvensional dan

    sistem asuransi syariah. Pada awalnya sistem asuransi yang lebih awal dikenal

    adalah sistem asuransi konvensional. Namun demikian mayoritas penduduk

    Indonesia yang beragama Islam dan juga tingkat kesadaran beragama yang terus

    meningkat, membuat prospek bisnis asuransi syariah di Indonesia semakin

    menjanjikan.

    0

    10.000.000

    20.000.000

    30.000.000

    40.000.000

    50.000.000

    60.000.000

    70.000.000

    80.000.000

    2002 2003 2004 2005 2006

    Total Aset

    Modal

    Premi Bruto

  • 2

    Berdasarkan data dari badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan

    (Bapepam LK) jumlah perusahaan jasa asuransi yang ada di Indonesia pada tahun

    2008 tercatat 147 buah perusahaan asuransi kerugian dan jiwa. Salah satu

    perusahaan yang ikut bersaing bersama 46 perusahaan asuransi jiwa lain adalah

    PT. Asuransi Syariah Mubarakah. Menawarkan konsep alternatif asuransi yang

    ada yaitu berlandaskan syariah.

    Asuransi termasuk bisnis yang diatur secara ketat oleh pemerintah dengan

    tujuan untuk melindungi konsumen dari kemungkinan terjadinya kecurangan

    perusahaan. Adanya batas rasio modal terhadap premi terkumpul telah

    menyebabkan beberapa perusahaan masuk dalam kategori insolvent. Oleh

    karenanya penting bagi perusahaan asuransi untuk mengukur dan membandingkan

    kinerja mereka dengan efektif agar dapat bertahan dan bersaing dalam dunia

    bisnis.

    Perusahaan asuransi senantiasa mengevaluasi operasional mereka sepanjang

    tahun, dengan mengidentifikasi berbagai faktor internal maupun eksternal yang

    dapat mempengaruhi solvabilitas dan profitabilitas bisnis. Apa yang harus

    dilakukan perusahaan dalam menghadapi karakteristik pasar dan dalam menilai

    industri asuransi secara umum. Bagaimana perusahan menyediakan informasi

    tentang sejauh mana suatu kegiatan telah tercapai, bagaimana perbedaan

    pencapaian itu dengan suatu standar tertentu untuk mengetahui apakah ada selisih

    diantara keduanya, serta bagaimana manfaat yang telah dikerjakan itu bila

    dibandingkan dengan harapan-harapan yang ingin diperoleh.

    Piranti umum dan terukur untuk evaluasi kinerja perusahaan asuransi adalah

    dengan melakukan analisis terhadap aspek-aspek kinerja perusahaan dalam

    laporan keuangannya yang merupakan muara dari seluruh aktivitas perusahaan.

    Secara teoritis, terdapat sangat banyak alat analisa yang dapat digunakan dalam

    pengkuran kinerja. Lima instrumen besar yang dikenal dengan Early Warning

    System, yaitu Solvency and Overall Ratio, Profitability Ratio, Liquidity Ratio,

    Premium Stability Ratio dan Technical Ratio biasa digunakan untuk pengukuran

    kinerja perusahaan asuransi.

  • 3

    1.2. Perumusan Masalah

    Asuransi sebagai sebuah mekanisme perlindungan merupakan langkah yang

    tepat bagi seseorang dalam membagi atau mengalihkan risiko karena asuransi

    menjawab kebutuhan rasa aman bagi setiap orang. Meningkatnya kesadaran

    individu akan peranan asuransi menyebabkan bisnis dalam bidang ini menjadi

    semakin cerah. Hal ini dapat dilihat dari perbandingan jumlah tertanggung

    asuransi dengan jumlah penduduk dalam lima tahun terakhir mengalami

    peningkatan (lihat Tabel 1). Salah satu perusahaan asuransi yang ikut hadir

    adalah PT. Asuransi Syariah Mubarakah yang berbasis syariah. Banyaknya

    perusahaan asuransi yang hadir di Indonesia dengan tawaran produk yang hampir

    sejenis mengakibatkan persaingan dalam bidang ini semakin ketat (lihat Tabel 1).

    Tabel 1. Perbandingan Jumlah Tertanggung dengan Jumlah Penduduk

    Tahun Jumlah tertanggung (a) Jamlah Penduduk (b) Rasio (a)/(b) (%)

    1996 20.861.784 192,8 Juta 10,8

    1997 22.163.949 195,8 Juta 11,3

    1998 20.518.475 198,5 Juta 10,3

    1999 20.284.424 200,3 Juta 11,2

    2000 24.256.579 203,5 Juta 11,9

    Sumber : BPS dalam Departemen Keuangan (2007)

    Salah satu penentu kelangsungan hidup perusahaan adalah perolehan laba.

    Agar dapat bertahan dan bersaing dengan perusahaan asuransi dalam menarik laba

    di pasar, maka perusahaan harus mempunyai strategi yang baik dan diterapkan

    dengan efektif oleh semua pihak yang berkepentingan. Oleh karenanya

    perusahaan asuransi harus bersaing dalam merebut kepercayaan pasar terhadap

    bisnisnya. Kepercayaan pasar merupakan modal kuat yang mempengaruhi laba

    perusahaan asuransi. Membangun kepercayaan pasar untuk membeli produk

    asuransi akan menjadi tantangan yang unik dan menarik bagi kalangan industri

    asuransi.

  • 4

    Tabel 2. Daftar perusahaan Asuransi Jiwa di Indonesia

    No Name of Company No Name of Company

    1

    2

    3

    4

    5

    6

    7

    8

    9

    10

    11

    12

    13

    14

    15

    16

    17

    18

    19

    20

    21

    22

    23

    24

    25

    26

    Adisarana Wanaartha

    AIA Indonesia

    Allianz Aken Life

    AMP Panin Life

    Asih Great Eastern

    Aspac Life

    Astra Jardine CMG Life

    Bakrie Life

    Berkah Harda Santosa

    Binadaya Nusa Indah

    Binasakti Sejahtera

    Bringin Jiwa Sejahtera

    Bringin Putra Sejahtera

    Buana Putra

    Bumi Asih Jaya

    Bumiarta Reksatama

    Bumiputera 1912

    Bumiputera John Hancock

    Central Asia Raya

    Century Lifindo Perdana

    Danamon Aetna Life

    Dharmala Manulife

    Eka Life

    Inda Tamporok Life

    Indolife Pensiontama

    Intan Life

    27

    28

    29

    30

    31

    32

    33

    34

    35

    36

    37

    38

    39

    40

    41

    42

    43

    44

    45

    46

    47

    48

    49

    50

    51

    52

    Jiwasraya

    Koperasi Asuransi Indonesia

    Mantari Mulia Sejahtera

    Manulife

    Mira Life

    Modern Sunlife

    Mukjizat Utama

    Nabasa Life Insurance

    Namura Tatalife

    Niaga Cigna Life

    Ongko Life Insurance

    Panin Life

    Pasaraya Life

    Principal Egalita Indonesia

    Prudential Bancbali Life

    Rama Life

    Sewu New York Life

    Simas Lend Lease Life

    Staco Raharja

    Takaful Keluarga

    Tata International Life

    Assurance

    Tempo National Life

    Tugu Mandiri

    OUB Life Sun Assurance

    Winterthur Life Indonesia

    Zurich PSP Life

    Sumber : Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (2007)

  • 5

    Rasio beban klaim digunakan untuk memberikan gambaran mengenai

    pengalaman klaim (loss ratio) yang terjadi terhadap pendapatan premi bruto

    asuransi. Tingginya rasio ini indikasi tentang buruknya proses underwriting

    (seleksi risiko) dan penerimaan penutupan risiko. Akibatnya adalah terlalu

    banyaknya dana yang harus dikeluarkan untuk mengganti klaim dan manfaat.

    Akan tetapi peningkatan besarnya klaim juga tidak langsung berdampak terhadap

    kerugian perusahaan asuransi, tetapi juga dapat mengindikasikan akan terjadinya

    peningkatan penjualan dan pendapatan premi di masa yang akan datang karena

    akan semakin banyak masyarakat yang percaya akan kemampuan perusahaan

    asuransi dalam membayar klaim mereka dan akan menjadi sadar akan pentingnya

    asuransi untuk mengganti kerugian yang diderita tertanggung.

    Rasio underwriting digunakan untuk memberikan gambaran mengenai

    tingkat hasil underwriting yang dapat diperoleh perusahaan serta mengukur

    tingkat keuntungan dari usaha asuransi murni. Rasio underwriting diperoleh

    dengan membandingkan hasil underwriting dengan pendapatan premi bruto.

    Rendahnya nilai dari rasio ini dapat disebabkan oleh beberapa hal utama,

    diantaranya terlalu rendahnya rate, besarnya klaim atau tingginya beban

    underwriting lain. Beberapa perusahaan asuransi di luar negeri bahkan

    memproyeksikan hasil negatif atas rasio ini (umumnya proyeksi beban dan

    cadangan klaim yang tinggi) tetapi mereka sangat concern dengan hasil investasi

    untuk menutupinya sehingga perusahaan tetap beroperasi dengan laba.

    Penelitian ini mencoba melihat pengaruh besarnya pembayaran klaim yang

    dikeluarkan dan besarnya pendapat premi PT. Asuransi Syariah Mubarakah

    terhadap laba perusahaan. Selama ini pandangan masyarakat umum adalah

    bahwasannya perusahaan asuransi akan meraih keuntungan yang besar apabila

    besarnya pengeluaran klaim dan manfaat sangat sedikit. Peneliti ingin mencoba

    melihat bagaimana dampak kenaikan atau penurunan klaim dan kenaikan atau

    penurunan pendapatan premi, hasil investasi dan hasil underwriting terhadap laba

    perusahaan asuransi.

  • 6

    Sehubungan dengan hal diatas, permasalahan yang diajukan dalam penelitian

    ini adalah :

    1. Apa strategi underwriting yang dilakukan perusahaan asuransi jiwa PT.

    Asuransi Syariah Mubarakah.

    2. Bagaimana perolehan laba PT. Asuransi Syariah Mubarakah.

    3. Apakah tingkat premi, klaim, hasil investasi dan underwriting berpengaruh

    dalam meningkatkan laba asuransi jiwa PT. Asuransi Syariah Mubarakah.

    1.3. Tujuan Penelitian

    Berdasarkan perumusan masalah diatas maka tujuan penelitian ini adalah

    untuk :

    1. Melihat prosedur underwriting yang dilaksanakan perusahaan asuransi

    jiwa PT. Asuransi Syariah Mubarakah.

    2. Mengidentifikasi komponen-komponen yang mempengaruhi laba PT.

    Asuransi Syariah Mubarakah.

    3. Menganaliasis pengaruh peningkatan atau penurunan klaim, premi, hasil

    investasi serta hasil underwriting terhadap laba PT. Asuransi Syariah

    Mubarakah.

    1.4. Kegunaan Penelitian

    Adapun kegunaan dari penelitian ini adalah :

    1. Bagi perusahaan asuransi PT. Asuransi Syariah Mubarakah, penelitian

    ini diharapkan dapat memberikan tambahan informasi dan

    pertimbangan dalam pengambilan keputusan strategis.

    2. Bagi kalangan akademis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan

    informasi, ilmu dan bahan pembanding untuk penelitian selanjutnya.

    3. Bagi penulis sendiri, merupakan tambahan wawasan dan pengetahuan

    tentang bidang strategi operasional.

    1.5. Ruang Lingkup Penelitian

    Dalam penulisan ini, penulis mengambil penelitian di PT.Asuransi Syariah

    Mubarakah mengenai pengaruh klaim, premi, hasil investasi dan underwriting

    terhadap laba perusahaan.

  • 7

    Faktor yang berperan besar dalam perolehan pendapatan perusahaan adalah

    premi bruto, premi reasuransi, pendapatan investasi dan lain-lain. Sedangkan yang

    berperan besar dalam pengeluaran asuransi adalah klaim asuransi, klaim

    reasuransi, biaya pemasaran dan beban administrasi umum. Dalam penelitian ini,

    peneliti hanya menganalisis pengaruh tingkat klaim, tingkat premi bruto, hasil

    investasi dan hasil underwriting dalam perolehan laba perusahaan serta strategi

    pengambilan keputusan yang sebaiknya diambil berdasarkan hasil analisis.

    Keefektifan dalam pengambilan keputusan akan dikaji melalui peningkatan

    laba untuk pencapaian tujuan perusahaan sehingga perusahaan dapat

    mempertahankan dan meningkatkan skala bisnisnya. Dalam menganalisis masalah

    ini, peneliti menggunakan korelasi dan regresi linear berganda dari data-data

    perusahaan dan industri asuransi jiwa.

  • 8

    II. TINJAUAN PUSTAKA

    2.1. Asuransi

    Dalam Undang-undang Nomor 2 tahun 1992 tentang usaha perasuransian :

    Asuransi atau Pertanggungan adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih,

    dengan mana pihak penanggung mengikatkan diri dengan pihak tertanggung,

    dengan menerima premi asuransi, untuk memberikan pergantian kepada

    tertanggung karena kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang

    diharapkan, atau tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang mungkin

    diderita tertanggung, yang timbul dari suatu peristiwa yang tidak pasti, atau untuk

    pembayaran yang didasarkan atas meninggal atau hidupnya orang yang

    dipertanggungkan.

    Asuransi atau pertanggungan adalah suatu perjanjian, dengan mana seorang

    penanggung mengikatkan diri kepada seorang tertanggung dengan suatu premi

    untuk memberikan penggantian kepadanya karena suatu kerugian, kerusakan atau

    kehilangan keuntungan yang diharapkan yang mungkin akan dideritanya karena

    suatu peristiwa yang tak tertentu. Pasal 246 KUHD (Sula, 2001).

    Asuransi syariah (Tamin, Takaful, Tadhamun) adalah usaha saling

    melindungi dan tolong menolong diantara sejumlah orang/pihak melalui investasi

    dalam bentuk aset dan atau tabarru memberikan pola pengembalian untuk

    menghadapi resiko tertentu melalui akad/perikatan yang sesuai dengan syariah

    (Sula, 2001).

    Tertanggung adalah pihak konsumen atau pihak yang menerima jasa atau

    mengalihkan risikonya kepada perusahaan asuransi. Penanggung (insurer atau

    insurance carrier) adalah pihak penjual atau pihak yang menyediakan atau

    menawarkan jasa asuransi. Pihak penanggung memberikan jaminan atas risiko

    yang diasuransikan oleh pihak tertanggung. Perjanjian pertanggungan harus

    dibuat dan diikat dalam suatu akta atau polis, yang merupakan tanda bukti adanya

    perjanjian pertanggungan.

  • 9

    2.2. Perbedaan Asuransi Konvensional dan Asuransi Syariah Tabel 3. Perbedaan Asuransi Syariah dan Konvensional

    No Aspek Asuransi Syariah Asuransi Konvensional

    1 Konsep Sekumpulan orang yang

    saling bantu membantu,

    saling menjamin, dan

    bekerjasama antara satu

    dengan yang lainnya,

    dengan cara masing-

    masing mengeluarkan dana

    tabarru

    Perjanjian antara dua pihak

    atau lebih, dengan mana

    pihak penanggung

    mengikatkan diri kepada

    tertanggung, dengan

    menerima premi asuransi,

    untuk memberikan pergantian

    kepada tertanggung

    2 MAGHRIB

    (Maysir,

    Gharar dan

    Riba)

    Bersih dari adanya praktek

    Gharar, Maisir, dan Riba

    Tidak selaras dengan syariah

    Islam karena adanya Maisir,

    Gharar dan Riba; Hal yang

    diharamkan dalam muamalah

    3 DPS

    (Dewan

    Pengawas

    Syariah)

    Ada, yang berfungsi untuk

    mengawasi pelaksanaan

    operasional perusahaan

    agar terbebas dari praktek-

    praktek muamalah yang

    bertentang dengan prinsip-

    prinsip syariah

    Tidak ada, sehingga dalam

    banyak prakteknya

    bertentangan dengan kaidah-

    kaidah syara`

    4 Akad Akad tabarru` dan akad

    tijarah (mudharabah,

    wakalah, wadiah, syirkah,

    dan sebagainya)

    Akad jual beli (akad

    mu`awadah, akad idz`aan,

    akad gharar, dan akad

    mulzim)

    5 Risiko Sharing of Risk, dimana

    terjadi proses saling

    menanggung antara satu

    peserta dengan peserta

    lainnya (ta`awun)

    Transfer of Risk, dimana

    terjadi transfer resiko dari

    tertanggung kepada

    penaggung

  • 10

    6 Pengelolaan

    dana

    Pada produk-produk

    saving (life) terjadi

    pemisahan dana, yaitu

    dana tabarru` (derma) dan

    dana peserta, sehingga

    tidak mengenal istilah

    dana hangus. Sedangkan

    untuk term insurance (life)

    dan general Insurance

    semuanya bersifat tabarru`.

    Tidak ada pemisahan dana,

    yang berakibat pada

    terjadinya dana hangus (untuk

    produk saving life).

    7 Investasi Dapat melakukan investasi

    sesuai ketentuan

    perundang-undangan,

    sepanjang tidak

    bertentangan dengan

    prinsip-prinsip syariah

    Islam. Bebas dari riba dan

    tempat-tempat investasi

    yang terlarang

    Bebas melakukan investasi

    dalam batas-batas ketentuan

    perundang-undangan, dan

    tidak terbatasi pada halal dan

    haramnya obyek atau sistem

    investasi yang digunakan

    8 Pemilik

    dana

    Dana yang terkumpul dari

    peserta dalam bentuk iuran

    atau kontribusi, merupakan

    milik peserta (shohibul

    mal), asuransi syariah

    hanya sebagai pemegang

    amanah (mudharib) dalam

    mengelola dana tersebut.

    Dana yang terkumpul dari

    premi peserta seluruhnya

    menjadi milik perusahaan.

    Dan perusahaan bebas

    menggunakan dan

    menginvestasikan kemana

    saja.

    9 Unsur

    premi

    Iuran atau kontribusi

    terdiri dari unsur tabarru`

    dan tabungan (yang tidak

    mengandung unsur riba).

    Tabarru` juga dihitung dari

    Unsur premi terdiri dari:

    Tabel mortalita (mortality

    tables), bunga (interest),

    biaya-biaya asuransi (cost of

    insurance).

  • 11

    Tabel mortalita, tetapi

    tanpa perhitungan bunga

    tehnik.

    10 Loading Pada sebagian asuransi

    syariah loading (komisi

    agen) tidak dibebankan

    pada peserta tapi dari dana

    pemegang saham, tapi

    sebagian yang lainnya

    mengambilkan dari sekitar

    20-30 persen saja dari

    premi tahun pertama.

    Loading pada asuransi

    konvensional cukup besar

    terutama diperuntukkan untuk

    komisi agen, bisa menyerap

    premi tahun pertama dan

    kedua. Karena itu nilai tunai

    pada tahun pertama dan

    kedua biasanya belum ada

    (masih hangus).

    11 Pembayaran

    klaim

    Sumber pembayaran klaim

    diperoleh dari rekening

    tabarru`, dimana peserta

    saling menanggung satu

    sama lainnya. Jika salah

    satu peserta mendapat

    musibah, maka peserta

    lainnya ikut menanggung

    bersama resiko tersebut

    Sumber biaya klaim adalah

    dari rekening perusahan,

    sebagai konsekwensi

    penanggung terhadap

    tertanggung. Murni bisnis dan

    tidak ada nuansa spiritual

    12 keuntungan Profit yang diperoleh dari

    surplus underwriting,

    komisi reasuransi, dan

    hasil investasi, bukan

    seluruhnya menjadi milik

    perusahaan, tetapi

    dilakukan bagi hasil

    (mudharabah) dengan

    peserta

    Keuntungan yang diperoleh

    dari surplus underwriting,

    komisi reasuransi, dan hasil

    investasi seluruhnya adalah

    merupakan keuntungan

    perusahaan.

  • 12

    2.3. Asuransi Jiwa Perusahaan asuransi jiwa adalah suatu perusahaan yang menyediakan

    pertanggungan dan menerbitkan polis asuransi jiwa. Inti dari perusahaan asuransi

    jiwa adalah konsep risk (risiko) yang merupakan kemungkinan kerugian

    perusahaan. Perusahaan asuransi jiwa mengembangkan produk dan jasa yang

    dapat membantu orang dan organisasi mengelola kerugian keuangan yang

    mungkin akan mereka hadapi.

    Perusahaan asuransi jiwa memberikan perlindungan terhadap kerugian-

    kerugian keuangan yang berkaitan dengan jenis risiko tertentu, dengan demikian

    perusahaan asuransi jiwa tersebut memberikan perlindungan kepada para

    pemegang polis, tertanggung serta para beneficiary (penerima manfaat). Orang-

    orang yang memiliki pertanggungan yang cukup akan dapat mencapai tujuan

    hidupnya karena mereka tahu bahwa apabila mereka meninggal dunia atau

    menderita cacat, keluarga atau bisnis mereka dapat terhindar dari kesulitan-

    kesulitan keuangan yang tidak perlu.

    Perusahaan asuransi jiwa menawarkan serangkaian produk keuangan yang

    dirancang untuk memenuhi berbagai kebutuhan konsumen. Produk-produk seperti

    term life insurance, whole life insurance, medical expense insurance, disability

    income insurance, long term care insurance, dental insurance, vision coverage

    dan group life and health insurance melindungi konsumen dari risiko-risiko

    ekonomi yang berkaitan dengan kematian, cacat dan sakit. Produk-produk lain

    seperti anuitas dan reksadana membantu para konsumen mengakumulasikan uang

    mereka untuk kebutuhan-kebutuhan masa depan dan meningkatkan kekayaan

    pribadi mereka.

    Perusahaan asuransi jiwa merupakan salah satu lembaga keuangan yang

    paling penting di dunia. Lembaga keuangan yang dapat mengumpulkan dana dari

    masyarakat dan menempatkan dana tersebut dalam asset keuangan seperti, saham,

    obligasi, polis asuransi, anuitas, real estate, rekening bank dan pinjaman.

    Perusahaan asuransi jiwa juga merupakan perantara keuangan yang penting, yaitu

    lembaga yang menggerakan uang dari orang dan perusahaan yang memiliki

    kelebihan dana (pemberi pinjaman) ke orang dan perusahaan yang membutuhkan

    dana (peminjam). Dalam proses perpindahan uang dari pemberi peminjam ke

  • 13

    peminjam, perusahaan menciptakan pemasukan untuk mereka. Perusahaan

    asuransi jiwa merupakan perantara keuangan karena mereka mengambil bagian

    dari uang premi asuransi yang dibayar oleh konsumen mereka dan

    menginvestasikan uang tersebut dalam bisnis dan industri. Investasi perusahaan

    asuransi menyediakan dana yang dibutuhkan oleh bisnis tersebut untuk beroperasi

    dan memperluas usaha.

    2.4. Manajemen Risiko

    Manajemen risiko merupakan suatu sistem pengawasan risiko dan

    perlindungan atas harta benda, keuntungan, serta keuangan suatu badan usaha atau

    perorangan atas kemungkinan timbulnya suatu kerugian karena adanya risiko

    tersebut. Di dalam setiap situasi, perorangan, keluarga atau perusahaan dapat

    menggunakan manajemen risiko untuk mengendalikan tingkat risiko finansial.

    Manajemen risiko mencakup pengidentifikasian dan penilaian risiko yang kita

    hadapi. Untuk mengeliminasi atau mengurangi keterpaparan kita terhadap risiko

    finansial tertentu, kita dapat meraih setidak-tidaknya empat pilihan :

    1. Menghindari Risiko

    Metode pengelolaan risiko yang pertama dan mungkin yang paling mudah

    dilakukan adalah menghindari risiko sama sekali. Kita dapat menghindari risiko

    cidera diri yang disebabkan oleh pesawat terbang yang jatuh dengan cara tidak

    naik pesawat terbang, dan kita dapat menghindari kerugian finansial pada pasar

    saham dengan tidak melakukan investasi saham. Namun kadang-kadang

    menghindari risiko bukanlah hal yang efektif atau praktis.

    2. Mengendalikan Risiko

    Kita dapat mengendalikan risiko dengan mengambil langkah-langkah untuk

    mencegah atau mengurangi risiko. Kita dapat mengurangi kemungkinan

    kebakaran pada toko dengan melarang orang untuk merokok di dalam toko dan

    tidak menyimpan barang yang mudah terbakar di sekitar toko. Dengan cara

    demikian akan dapat mengurangi kemungkinan kerugian dan menekan kerugian

    untuk tidak menjadi parah.

    3. Menerima Risiko

    Metode pengelolan risiko yang ketiga adalah menerima risiko. Menerima

    risiko sama dengan menanggung seluruh tanggung jawab finansial atas risiko

  • 14

    tersebut. Orang-orang dan perusahaan-perusahaan kadang-kadang lebih memilih

    untuk menanggung risiko keuangan tertentu sepenuhnya daripada membeli

    asuransi untuk menanggung risiko tersebut. Dalam situasi demikian, orang atau

    perusahaan tersebut dikatakan mengasuransikan diri sendiri terhadap risiko

    tersebut. Self insurance (asuransi sendiri) adalah teknik manajemen risiko dimana

    seseorang atau perusahaan menerima tanggung jawab finansial atas kerugian-

    kerugian yang terkait dengan risiko-risiko tertentu.

    4. Mengalihkan Risiko

    Mengalihkan risiko merupakan metode manajemen risiko yang keempat.

    Apabila anda mengalihkan risiko ke pihak lain, berarti anda mengalihkan

    tanggung jawab finansial atas risiko tersebut kepada pihak lain, yang umumnya

    atas dasar pembelian imbalan. Cara yang paling umum bagi peroarangan, keluarga

    dan perusahaan untuk mengalihkan risiko adalah dengan membeli pertanggungan

    asuransi.

    Perusahaan asuransi adalah salah satu metode yang tepat dalam mengalihkan

    risiko finansial. Pada saat suatu perusahaan asuransi menerima permintaan

    asuransi, maka perusahaan asuransi tersebut harus menilai tingkat risiko yang

    harus ditanggung jika perusahaan asuransi tersebut setuju untuk menerbitkan

    polis. Suatu perusahaan asuransi tidak bisa menganggap bahwa setiap calon risiko

    memiliki kemungkinan kerugian rata-rata. Fungsi asuransi yang bertanggung

    jawab atas penilaian dan penggolongan tingkat risiko yang dimiliki oleh seorang

    calaon tertanggung serta mengambil keputusan mengenai pertanggungan atas

    risiko tersebut dikenal sebagai underwriting.

    Produk-produk asurani dirancang sesuai dengan prinsip dasar yang

    menentukan risiko apa yang bisa diasuransikan. Agar suatu risiko dapat

    (kemungkinan kerugian) bisa diasuransikan dan proses klaim dapat diterima,

    maka risiko tersebut harus memiliki karakteristik tertentu :

    1. Kerugiannya terjadi secara kebetulan

    Agar suatu kemungkinan kerugian dapat diasuransikan, maka

    unsur kebetulan harus ada. Kerugian tersebut harus disebabkan oleh

    kejadian yang tidak diperkirakan atau oleh suatu kejadian yang tidak

    disengaja oleh seseorang yang diasuransikan.

  • 15

    2. Kerugiannya nyata

    Untuk sebagian besar asuransi, kerugian yang dapat diasurasikan

    haruslah nyata dalam hal waktu dan jumlah. Dengan kata lain, perusahaan

    asurasni harus mampu untuk menentukan kapan harus membayar manfaat

    polis dan berapa jumlah manfaat yang harus dibayar. Kematian, sakit,

    disability dan hari tua umumnya merupakan kondisi yang dapat

    diidentifikasi. Meskipun demikian, besarnya kerugian ekonomi yang

    disebabkan oleh kejadian tersebut tergantung pada penafsirannya.

    3. Kerugiannya signifikan

    Kerugian-kerugian yang tidak signifikan seperti kehilangan payung

    biasanya tidak bisa diasuransikan. Adminstrasi pembayaran manfaat untuk

    kerugian yang sangat kecil akan menyebabkan biaya perlindungan

    asuransi menjadi tinggi sehubungan dengan jumlah kerugian yang

    potensial yang sebagian besar orang akan berpendapat bahwa

    perlindungan tersebut tidak terjangkau.

    4. Tingkat kerugian harus bisa diperkirakan

    Perusahaan asuransi dapat memperkirakan dengan tingkat akurasi

    yang cukup tinggi jumlah orang dalam suatu kelompok besar tertanggung

    yang akan meninggal atau menderita cacat atau harus menjalani rawat inap

    selama jangka waktu tertentu untuk memperkirakan tingkat kerugian

    kelompok tertanggung tertentu. Perusahaan asuransi harus memperkirakan

    jumlah dan waktu kerugian yang diasuransikan akan terjadi terhadap

    kelompok tertanggung tersebut. Perusahaan asuransi memperkirakan

    tingkat kerugian untuk suatu kelompok tertanggung sehingga perusahaan

    asuransi tersebut dapat menentukan dengan tepat jumlah premi yang

    sesuai yang akan dibebankan ke masing-masing pemegang polis.

    5. Kerugiannya tidak bersifat katastrofis bagi perusahaan asuransi

    Kemungkinan kerugian dianggap tidak bisa diasuransikan jika ada

    kemungkinan bahwa suat kejadian akan menyebabkan kerugian finansial

    yang bersifat katastrofis terhadap perusahaan asuransi. Kerugian tersebut

    tidak bisa diasuransikan karena perusahaan asuransi tidak bisa meberikan

    janji untuk membayar manfaat kerugian tersebut. Untuk mencagah

  • 16

    kemungkinan kerugian yang bersifat katastrofis dan untuk memastikan

    kerugian kerugian yang terjadi tidak saling berkaitan, perusahaan asuransi

    menyebarkan risiko-risiko yang dipilih untuk diasuransikan.

    2.5. Underwriting Asuransi Jiwa

    Underwriting adalah proses (1) penilaian dan penggolongan tingkat risiko

    yang dimiliki oleh seorang calon tertanggung atau sekelompok orang dalam

    pertanggungan sehubungan dengan produk asuransi tertentu dan (2) pengambilan

    keputusan untuk mengambil dan menolak risiko tersebut. Keputusan-keputusan

    underwriting yang bijaksana sangat penting untuk memastikan bahwa suatu

    perusahaan asuransi tetap memiliki kemampuan keuangan yang sehat dan mampu

    untuk memenuhi tanggung jawabnya untuk membayar menfaat klaim yang sah.

    Apabila suatu perusahaan asuransi menerima begitu banyak risiko yang

    meragukan tanpa melakukan penyesuaian premi yang memadai, maka perusahaan

    asuransi harus membayar klaim lebih banyak daripada yang seharusnya. Jika

    suatu perusahaan asuransi tidak bisa menerima risiko yang cukup layak dengan

    tingkat premi yang layak pula, maka perusahaan asuransi tersebut tidak akan

    memperoleh keuntungan.

    Underwriting philosophy (falsafah underwriting), juga disebut underwritng

    objektives adalah falsafah yang memandu prosedur seleksi risiko dan klasifikasi

    risiko suatu perusahaan asuransi. Falsafah underwriting pada umumnya

    mencerminkan tujuan-tujuan bisnis strategis perusahaan asuransi, termasuk

    asumsi-asumsi penetapan premi produk-produk asuransi. Falsafah underwriting

    sangat berpengaruh dalam pembuatan panduan umum underwritng perusahaan

    asuransi.

    Underwiritng guidelines (panduan umum underwriting) adalah standar umum

    yang menetapkan parameter-parameter yang akan digunakan untuk

    menggolongakan calon tertanggung ke dalam kelas risiko yang telah ditentukan

    untuk masing-masing produk asuransi. Panduan umum untuk asuransi perorangan

    biasanya mencakup sejumlah karakteristik, termasuk tinggi dan berat badan,

    tekanan darah, kadar kolesterol dan adanya kondisi kesehatan khusus.

  • 17

    2.6. Laba Perusahaan Asuransi Jiwa Profitabilitas adalah selisih antara pendapatan yang lebih besar atas

    pengeluaran. Suatu perusahaan yang secara konsisten menghasilkan laba dapat

    terus berbisnis, tumbuh dan meningkatkan kesejahteraan atau meningkatkan nilai

    perusahaan. Kenaikan nilai perusahaan diindikasikan oleh ukuran-ukuran

    kenaikan harga saham perusahaan dan pertambahan akun modal dan surplus di

    dalam neraca perusahaan. Sebaliknya, perusahaan yang terus mengalami kerugian

    akhirnya akan hilang dari dunia bisnis.

    Walaupun profitabilitas dapat diperoleh dan diukur dalam jangka waktu yang

    pendek, perusahaan asuransi biasanya berusaha untuk mendapatkan profitabilitas

    jangka panjang. Profitabilitas jangka panjang memungkinkan perusahaan asuransi

    untuk :

    1. Menyediakan dana untuk investasi

    2. Membayar dividen polis atau participating policy

    3. Membayar dividen tunai kepada para pemegang saham dan meningkatkan

    daya tarik saham perusahaan kepada para investor

    4. Membuat pemeringkatan yang bermutu tinggi dari lembaga pemeringkat

    asuransi

    5. Menyedaikan dana untuk mengembangkan produk, lini produk dan jalur

    distribusi

    6. Menyediakan dana untuk ekspansi dan akuisisi

    Laporan laba rugi memberikan beberapa pengertian mendalam terhadap

    profitabilitas suatu perusahaan asuransi, paling tidak untuk jangka pendek karena

    laporan laba rugi tersebut menunjukkan pendapatan bersih atau rugi bersih selama

    suatu jangka waktu tertentu. Tetapi laporan laba rugi tidak dapat memberikan

    pengertian mendalam terhadap profitabilitas perusahaan untuk jangka waktu yang

    lama.

    Return on capital ratio adalah rasio yang digunakan untuk

    memperbandingkan beberapa ukuran dari penghasilan suatu perusahaan asuransi

    selama jangka waktu yang ditentukan dengan beberapa ukuran dari modal dan

    surplusnya. Hasil dari rasio penghasilan modal menunjukkan efektifitas suatu

    perusahaan asuransi dalam menggunakan modal dan surplusnya untuk

  • 18

    menghasilkan laba. Umumnya, semakin tinggi rasio penghasilan modal, semakin

    efektif perusahaan menggunakan sumberdayanya untuk memperoleh laba.

    Mengingat tingkat risiko yang dimiliki perusahaan asuransi, penghasilan modal

    dapat tak tertimbang atau tertimbang. Rasio tak tertimbang menujukkan bahwa

    rasio tersebut tidak menunjukan tingkat risiko yang menjadi ciri operasi

    perusahaan asuransi. Jika suatu rasio tak tertimbang disesuaikan untuk

    membentuk keterpaparaan tingkat risiko suatu perusahaan asuransi, maka rasio

    tersebut menjadi tertimbang. Dalam melakukan kegiatan bisnis secara normal,

    suatu perusahaan asuransi menghadapi kemungkinan risiko serius yang dapat

    mengancam solvency. Solvency (soolvabilitas) menurut istilah umum adalah

    keadaan dimana suatu perusahaan mampu untuk memenuhi kewajiban

    keuangannya secara tepat waktu. Risiko-risiko tersebut dapat dikelompokan

    dalam empat kategori risiko yang luas, yang dikenal sebagai contingency risks.

    1. C-1 risks (asset risk)

    Adalah risiko rugi pada suatu investasi untuk alasan selain daripada

    perubahan suku bunga pasar. Perusahaan asuransi mengelola risiko aset

    dengan mengevaluasi kemungkinan investasi secara hati-hati,

    menginvestasikan aset mereka dengan jumlah yang besar di dalam

    investasi bermutu tinggi, serta mengalokasikan dana untuk seluruh

    katagori investasi yang berbeda.

    2. C-2 risks (pricing risk)

    Disebut juga insurance risk yaitu risiko dimana pengalaman nyata

    perusahaan asuransi dalam tingkat kematian atau biaya-biaya akan sangat

    berbeda dari perkiraan, menyebabkan perusahaan asuransi tersebut

    menderita kerugian material atas produk tersebut.

    3. C-3 risks (interest rate risk)

    Adalah risiko kerugian yang disebabkan oleh perubahan suku bunga pasar.

    Perusahaan asuransi mengelola risiko ini melalui asset liability

    management.

    4. C-4 risks (general business risk)

    Yaitu risiko kerugian yang diakibatkan oleh praktek-praktek bisnis umum

    yang tidak efektif atau faktor-faktor lingkungan yang di luar kendali

  • 19

    perusahaan. Perusahaan mengendalikan risiko ini dengan menugaskan tim

    manajemen yang bermutu tinggi dan berpengalaman untuk mengendalikan

    biaya usaha, melaksanakan pertimbangan manajerial yang sesuai,

    mendukung perilaku etis, memantau hasil-hasil keuangan serta melakukan

    audit internal dan eksternal secara teratur.

    2.7. Pendapatan Premi, Beban Klaim, Hasil Investasi dan Hasil Undewriting

    2.7.1. Pendapatan Premi

    Menurut Sula (2001), premi adalah biaya yang dibebankan suatu perusahaan

    asuransi untuk jumlah uang pertanggungan tertentu. Aktuaris perusahaan asuransi

    mempertimbankan banyak faktor ketika melakukan perhitungan-perhitungan yang

    diperlukan untuk menetapkan tarif premi yang memadai dan wajar. Tarif premi

    harus adequate (memadai) agar perusahaan mempunyai cukup dana untuk

    membayar manfaat polis. Premi harus pula equitable (wajar) sehingga setiap

    pemegang polis dikenakan premi yang mencerminkan tingkat risiko yang

    ditanggung oleh perusahaan asuransi dalam memberi pertanggungan. Faktor-

    faktor berikut ini turut dipertimbangkan dalam menghitung tarif premi asuransi

    jiwa :

    1. Rate of mortality (Tingkat mortalitas/kematian).

    Tingkat dimana orang-orang yang jiwanya diasuransikan diperkirakan

    meninggal dunia.

    2. Investment earnings (Pendapatan investasi)

    Dana yang diperoleh perusahaan asuransi dari investasi premi yang

    diterimanya.

    3. Expense (Biaya)

    Semua biaya yang timbul dari penerbitan polis asuransi dan pengoperasian

    perusahaan asuransi.

    Pendapatan perusahaan asuransi jiwa sebagian besar diperoleh melalui premi

    asuransi dan pendapatan investasi. Pendapatan premi asuransi diperoleh melalui

    penjualan produk dan jasa asuransi ke tertanggung. Pendapatan investasi

    diperoleh perusahaan asuransi jiwa melalui penanaman modal dengan melakukan

    diversifikasi portofolio untuk mendapatkan perolehan bunga/bagi hasil yang

    optimum.

  • 20

    Pendapatan premi adalah jumlah pendapatan premi dari penjualan polis

    asuransi yang biasanya diukur dalam periode satu tahun. Pendapatan ini

    merupakan faktor terbesar yang mempengaruhi laba perusahaan asuransi. Oleh

    karenanya penetapan premi mempunyai peranan penting dalam strategi

    perusahaan. Tarif premi yang ditetapkan oleh perusahaan asuransi sebagian besar

    didasari oleh jumlah risiko yang akan ditanggung oleh perusahaan asuransi

    tersebut untuk polis yang diterbitkan. Jika perusahaan asuransi secara konsisten

    salah menilai risiko yang akan ditanggung, maka preminya tidak akan cukup

    untuk membayar klaim dan manfaat yang dijanjikan.

    Aspek penting dari penetapan premi asuransi jiwa adalah bagaimana

    perusahaan asuransi mengelola hasil penetapan premi setelah perkenalan suatu

    produk baru. Pengelolaan hasil penetapan premi termasuk membandingkan

    pengalaman operasional aktual dari perusahaan asuransi. Apabila pengalaman

    aktual sesuai dengan asumsi-asumsi aktuaria, maka asumsi-asumsi tersebut dapat

    menjadi dasar bagi tahapan desain teknis pengembangan produk berikutnya.

    Proses penetapan premi asuransi jiwa merupakan siklus, jika kinerja aktual

    suatu produk menyimpang secara signifikan dari hasil-hasil yang diharapkan,

    maka perusahaan asuransi akan membuat alasan-alasan untuk penyimpangan

    tersebut dan jika memungkinkan mengambil tindakan perbaikan.Tindakan-

    tindakan perbaikan dalam penetapan premi dapat berkisar dari merevisi harga

    sampai melakukan revisi total terhadap struktur tarif produk asuransi.

    2.7.2. Beban Klaim

    Menurut Sula (2001), klaim adalah proses yang mana peserta dapat

    memperoleh hak-hak berdasarkan perjanjian pertanggungan untuk mendapatkan

    manfaat atas suatu kerugian. Dalam menghitung jumlah klaim yang akan

    dibayarkan perusahaan asuransi kepada claimant, Claim analyst menetapkan tiga

    jumlah manfaat klaim, yaitu :

    1. Jumlah Manfaat Kematian

    Jumlah manfaat kematian yang harus dibayar atas kematian tertanggung

    didasari oleh jumlah uang pertanggungan polis yang bersangkutan. Oleh

    karena itu, Claim analyst memulai perhitungan jumlah manfaat dengan

    menentukan jumlah manfaat kematian dasar yang harus dibayarkan.

  • 21

    Manfaat kematian asuransi dasar biasanya sama dengan jumlah uang

    pertanggungan polis yang bersangkutan. Namun demikian, jika surat

    permintaan polis mengandung pernyataan yang tidak benar mengenai usia,

    maka jumlah uang pertanggungan polis yang bersangkutan akan

    disesuaikan untuk menutup pernyataan yang tidak benar tersebut.

    2. Jumlah Penambahan

    Claim analyst kemudian akan menetapkan semua jumlah yang harus

    ditambahkan ke jumlah manfaat kematian tambahan. Daftar jumlah

    manfaat yang dapat ditambahkan ke manfaat kematian asuransi dasar

    adalah sebagai berikut :

    a. Asuransi tambahan yang dibayar penuh

    b. Accidental death benefit

    c. Kelebihan premi yang dibayar dimuka

    d. Dividen polis yang masih harus dibayar

    e. Dividen polis yang disimpan di perusahaan asuransi untuk

    mendapatkan bunga/bagi hasil

    f. Bunga pembayaran klaim yang ditangguhkan

    g. Bunga pinjaman yang dibayar dimuka

    3. Jumlah pengurangan

    Claim analyst juga dapat mengurangi jumlah tertentu dari manfaat

    kematian dasar, termasuk :

    a. Premi yang harus dibayar namun belum dibayar selama masa tenggang

    (grace period)

    b. Pinjaman atas polis

    c. Bunga/bagi hasil pinjaman polis yang belum dibayar

    Total pengeluaran yang ada di perusahaan asuransi jiwa terdiri dari beban

    klaim asuransi, pemasarann administrasi dan umum. Pengeluaran terbesar yang

    dimiliki perusahaan asuransi jiwa berasal dari klaim asuransi, yaitu klaim yang

    langsung didapat tertanggung yang mengalami kerugian. Biaya pemasaran

    merupakan pengeluaran yang harus dipersiapkan perusahaan asuransi dalam

    rangka membiayai proses penjualan dan distribusi produk dan jasa asuransi ke

    calon tertanggung. Pengeluaran adminitrasi dan umum tidak kalah pentingnya

  • 22

    dalam keberlangsungan operasional perusahaan, seperti pembayaran gaji

    karyawan.

    Administrasi klaim terdiri dari beberapa kegiatan yang pada dasarnya sama

    untuk sebagian besar pertanggungan. Umumnya, seseorang atau sistem yang

    menangani klaim akan menentukan apakah informasi yang diserahkan atas suatu

    klaim telah sesuai dengan pertanggungan yang tercantum dalam suatu polis yang

    inforce atau tidak, sehingga orang atau sistem tersebut dapat mengambil

    keputusan untuk menyetujui atau menolak klaim.

    Dalam melakukan verifikasi bahwa kerugian yang termasuk di dalam

    pertanggungan terjadi pada saat kontrak asuransi dalam keadaan inforce, Claim

    analyst akan menetapkan tanggal dimulainya pertanggungan. Jika pertanggungan

    sudah tidak dalam keadaan inforce lagi, maka Claim analyst akan menetapkan

    tanggal berakhirnya pertanggungan.

    Claim analyst yang menerima klaim untuk asuransi kumpulan akan

    melakukan verifikasi bahwa kerugian terjadi pada saat pertanggungan dalam

    kondisi inforce. Dan orang-orang yang menderita kerugian tersebut adalah orang

    yang dipertanggungkan dalam polis kumpulan. Analyst juga melakukan verifikasi

    bahwa semua persyaratan ketenagakerjaan yang diberlakukan dalam polis tersebut

    telah dipenuhi, yaitu bahwa masa kerja karyawan yang mengajukan klaim sesuai

    dengan yang dipersyaratkan dan bekerja di lokasi kkerja yang telah ditentukan.

    2.7.3. Hasil Investasi

    Premi yang terkumpul pada setiap perusahaan asuransi jiwa mencapai jumlah

    milyaran rupiah. Oleh karena itu menjadi sangat penting bagi perusahaan asuransi

    untuk melakukan investasi atas aset-aset yang ada untuk mencukupi kebutuhan

    akan dana yang dikelola. Sebagian besar perusahaan asuransi mengandalkan hasil

    investasinya untuk menutupi kekurangan akan tarif premi yang diberikan kepada

    tertanggung.

    Perusahaan asuransi jiwa melakukan strategi investasinya melalui berbagai

    instrumen portofolio yang dianggap dapat memberikan return on investment yang

    paling baik dan tetap tunduk pada aturan serta batasan yang telah ditetapkan

    dalam Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia nomor 424 tahun 2003

    tentang kesehatan keuangan perusahaan asuransi dan perusahaan reasuransi.

  • 23

    Perusahaan asuransi harus menyeimbangkan strategi investasinya dengan regulasi

    yang telah ada.

    2.7.4. Hasil Underwriting

    Hasil underwriting adalah nilai yang didapat dengan menghitung selisih

    antara pendapatan underwriting dan beban underwriting. Pendapatan

    underwriting perusahaan asuransi dapat diperoleh dari pendapatan premi bruto,

    premi reasuransi dan kenaikan atau penurunan premi yang belum menjadi

    pendapatan. Sedangkan beban underwriting dapat diperoleh perusahaan asuransi

    dari pengeluaran klaim atau manfaat asuransi, klaim reasuransi, kenaikan atau

    penurunan kewajiban manfaat polis masa depan dan kenaikan atau penurunan

    estimasi klaim.

    Tingginya hasil underwriting secara umum menunjukan baiknya proses

    underwriting yang telah dilakukan. Sedangkan penurunana hasil underwriting

    menunjukan semakin memburuknya kinerja underwriting selama periode tertentu,

    yang biasanya diukur dalam jangka waktu tahunan. Baik buruknya kinerja

    underwriting bergantung seberapa tepat underwriter membuat keputusan yang

    objektif terhadap calon tertanggung. Beberapa keputusan yang dapat diambil

    diantaranya berikut ini :

    1. Menyetujui pertanggungan asuransi sebagaimana yang diminta.

    2. Menyetujui ke dalam kelompok substandar.

    3. Menolak surat permintaan asuransi

    Obyektifitas membantu memastikan bahwa keputusan underwriting konsisten

    dari surat permintaan asuransi yang satu ke surat permintaan asuransi yang lain di

    suatu perusahaan asuransi. Obyektifitas dalam underwriting juga membantu

    memastikan bahwa setiap tertanggung dikenakan premi yang wajar untuk

    pertanggungan/asuransi yang diberikan.

    Untuk membantu underwriter dalam membuat keputusan yang objektif dan

    konsisten, perusahaan asuransi jiwa mengembangkan underwriting manual

    (petunjuk underwriting), yaitu suatu dokumen yang berisi informasi deskriptif

    mengenai berbagai gangguan terkait kondisi calon tertanggung dan berfungsi

    sebagai panduan dalam pengambilan keputusan underwriting. Namun demikian

    tidak ada underwriting manual yang sepenuhnya mencukupi sebagai panduan

  • 24

    underwriting, dan dengan demikian pengalaman underwriter sangat penting dalam

    melakukan seleksi risiko yang akurat.

    2.8. Data Berkala

    Data berkala adalah data yang disusun berdasarkan urutan waktu atau data

    yang dikumpulkan dari tahun ke tahun (Hasan, 2003). Waktu yang digunakan

    dapat berupa minggu, bulan, tahun dan sebagainya. Runtut waktu menunjukan

    aktivitas yang penting dari sebuah perusahaan dan berhubungan dengan data

    statistik yang dicatat dan diselidiki dalam batas-batas waktu tertentu, seperti

    penjualan, harga, persediaan, produksi dan tenaga kerja. Aktivitas ini merupakan

    hasil interaksi beberapa bentuk faktor yang mempengaruhinya. Faktor-faktor

    tersebut dapat berupa kegiatan ekonomi, politik dan pengaruh faktor sosial

    sebagai suatu faktor alamiah (Kustituanto dan Badrudin, 1994). Dengan adanya

    data berkala maka pola gerakan data atau nilai-nilai variabel dapat diikuti atau

    diketahui. Dengan demikian, data berkala dapat dijadikan bahan dasar untuk :

    - Pembuatan keputusan saat ini

    - Permalan keadaan perdagangan dan ekonomi pada masa yang akan datang

    - Perencanaa kegiatan untuk masa depan

    Analisis data berkala adalah analisis yang menerangkan dan mengukur

    berbagai perubahan dan perkembangan data selama satu periode. Pada umumnya

    perubahan yang terjadi dalam data statistik sederetan waktu tertentu dapat

    berbentuk trend sekuler, variasi siklis, veriasi musim dan variasi residu yang

    disebut komponen data berkala.

    1. Trend sekuler

    Merupakan gerakan teratur atau gerak rata-rata dalam jangka waktu yang

    panjang, lebih dari 10 jangka waktu. Trend dilukiskan berupa suatu garis yang

    memiliki bentuk beraneka ragam, dapat berupa garis meningkat, menurun,

    horizontal atau naik turun secara halus. Penyebab utama kenaikan dan perubahan

    dalam jangka panjang antara lain karena pertambahan penduduk, akumulasi

    kapital yang sangat besar, perubahan dan kemajuan teknologi, standar hidup yang

    lebih baik dan sebagainya.

  • 25

    2. Variasi siklis

    Menunjukan perubahan yang berulang-ulang dan reguler dengan periode

    waktu yang panjang. Gerak siklis disebut juga siklus bisnis (business cycles).

    Gerak siklis menujukan ekspansi dan penurunan aktivitas bisnis di sekitar nilai

    normal yang faktor penyebabnya banyak dan kompleks. Faktor tersebut pada

    umumnya faktor ekonomi, seperti naik turunya produksi, konsumsi dan

    pengeluaran pemerintah. Siklusnya adalah sebagai berikut :

    a). Periode kemakmuran

    b). Periode kemunduran

    c). Periode kesukaran

    d). Periode pemulihan

    3. Variasi musim

    Merupakan variasi yang berulang-ulang dan reguler dengan periode waktu

    yang pendek, yaitu satu tahun atau kurang. Variasi musim biasanya dipengaruhi

    oleh pengaruh musim, adat istiadat dan kebiasaan. Variasi musim biasanya

    ditunjukan dengan angka indeks dari angka rata-rata bulanan dalam setahun.

    Periode rata-rata dari angka indeks adalah 100 persen.

    4. Variasi residu

    Merupakan gerakan yang berbeda-beda dalam waktu yang singkat, tidak

    diikuti pola yang teratur serta tidak dapat diperkirakan. Faktor yang menyebabkan

    ketidakteraturan dalam aktivitas bisnis ada banyak dann semunaya random.

    Variasi residu timbul dari kejadian-kejadian yang terjadi secara mendadak atau

    tidak diperhitungkan sebelumnya, seperti perang, pemogokan buruh, kematian

    pimpinan perusahaan, bencana alam dan kebijakan baru yang dikeluarkan

    pemerintah.

    Untuk menentukan nilai trend dapat digunakan beberapa cara, yaitu :

    1. Metode tangan bebas

    Merupakan metode yang sangat sederhana serta tidak memerlukan

    perhitungan-perhitungan. Tidak begitu banyak waktu yang diperlukan untuk

    menggambarkan garis lurus bagi seorang pengambil keputusan. Garis yang

    digambarkan oleh orang yang berlainan untuk informasi yang sama dapat

  • 26

    mempunyai lokasi yang berbeda pada grafik, terutama jika trend dan arahnya

    tidak jelas.

    2. Metode semi rata-rata

    Metode yang paling sederhana untuk mencari trend garis lurus dengan

    meninggalkan faktor subjektif dalam penggambaran. Dilakukan dengan mencari

    rata-rata data yang ada setelah itu data dibagi menjadi dua bagian.

    3. Metode kuadrat terkecil

    Metode kuadrat terkecil menganut prinsip bahwa garis yang paling sesuai

    untuk menggambarkan suatu data berkala adalah garis yang jumlah kuadrat dari

    selisih antara data tersebut dan garis trendnya terkecil atau minimum. Digunakan

    untuk mencari rata-rata yang diperoleh digunakan sebagai wakil atau pencerminan

    nilai dari grup tersebut.

    4. Metode rata-rata bergerak

    Metode rata-rata bergerak disebut juga rata-rata bergerak terpusat, karena

    rata-rata bergerak diletakkan pada pusat dari periode yang digunakan untuk

    mendapatkan sebuah kurva yang halus karena adanya fluktuasi data dalam runtut

    waktu dan juga menujukan arah garis trend.

    2.9. Korelasi dan Regresi Linear Berganda

    Disamping hubungan linear dua variabel, hubungan linier lebih dari dua

    variabel dapat juga terjadi. Jika variabel independent dihubungkan dengan dua

    varibel independent atau lebih, akan banyak hal yang dicapai dari analisis bersama

    variabel tersebut pada waktu bersamaan. Analisis regrresi berkenaan dengan

    studi ketergantungan satu variabel, variabel tak bebas, pada satu atau lebih

    variabel lain, variabel yang menjelaskan, (explanatory variabels), dengan maksud

    menaksir atau menilai rata-rata hitung (mean) atau rata-rata populasi variabel tak

    bebas, dipandang dari segi nilai yang diketahui atau tetap (dalam pengambilan

    sampel berulang) variabel yang menjelaskan (Gujarati, 1999). Pada hubungan

    linier dua atau lebih variabel, perubahan satu variabel diikuti oleh lebih dari satu

    variabel lain. Jika hubungan dua tau lebih variabel dinyatakan dalam hubungan

    fungsional, didapatkan :

    Y = f (X1 , X2 , X3 , , Xk) . (1)

  • 27

    Regresi liner berganda adalah regresi di mana variabel terikatnya (Y)

    dihungkan atau dijelaskan lebih dari satu variabel, mungkin dua, tiga dan

    seterusnya variabel bebas (X1 , X2 , X3 , , Xn) namun masih menunjukkan

    diagram hunbungan yang linier. Penambahan variabel bebas ini diharapkan dapat

    lebih menjelaskan karakteristik hubungan yang ada walaupun masih saja ada

    variabel yang terabaikan. Jika sebuah variabel terikat dihubungkan dengan dua

    variabel bebas maka persamaa regresi linier bergandanyan dituliskan :

    Y = a + b1X1+ b2X2 + b3X3 (2)

    Y = variabel terikat (nilai duga Y)

    X1, X2, X3, X4 = variabel bebas

    a, b1. B2, b3, b3 = koefisien regresi linier berganda

    a = nilai Y, apabila X1 = X2 = X3

    b1 = besarnya kenaikan atau penurunan Y dalam satuan jika X1

    naik atau turun satu satuan dan X2, X3 dan X4 konstan

    b2 = besarnya kenaikan atau penurunan Y dalam satuan jika X2

    naik atau turun satu satuan dan X1, X3 dan X4 konstan

    b3 = besarnya kenaikan atau penurunan Y dalam satuan jika X3

    naik atau turun satu satuan dan X1, X2 dan X3konstan

    b4 = besarnya kenaikan atau penurunan Y dalam satuan jika X4

    naik atau turun satu satuan dan X1, X2 dan X3konstan

    + atau - = tanda yang menunjukan arah hubungan antara Y dan X1, X2, X3

    dan X4

    Korelasi berganda merupakan alat ukur mengenai hubungan yang tejadi

    antaara variabel terikat (Y) dengan dua atau lebih variabel bebas (X1, X2, X3, ,

    Xn). Dengan analisis korelasi berganda, keeratan atau kuat tidaknya hubungan

    (kuat, lemah atau tidak ada hubungan sama sekali) antara variabel-variabel

    tersebut dapat diketahui. Keeratan hubungan ini dinyatakan dengan istilah

    koefisien korelasi. Koefisien korelasi berganda merupakan indeks atau angka

    yang digunakan untuk mengukur keeratan hubungan antara tiga variabel atau

    lebih.

  • 28

    III. METODE PENELITIAN

    3.1. Kerangka Pemikiran Konseptual

    Ada dua jenis perusahaan asuransi yang ada di Indonesia, yaitu asuransi

    konvensional dan asuransi syariah. Untuk dapat bersaing di dalam industri

    asuransi, pengelolaan risiko atas produk dan jasa perusahaan asuransi syariah juga

    harus profesional. Oleh karena itu, perusahaan asuransi syariah juga harus

    mempunyai falsafah underwriting dan panduan umum underwriting sebagai

    bagian inti dari pengopersian perusahaan asuransi.

    Falsafah underwriting umumnya mencerminkan tujuan-tujuan bisnis strategis

    perusahaan asuransi, termasuk asumsi-asumsi penetapan premi produk-produk

    asuransi. Falsafah underwriting sangat berpengaruh dalam pembuatan panduan

    underwriting perusahaan asuransi. Panduan underwriting adalah standar umum

    yang menentukan pemohon mana yang akan dikenakan kelas risiko yang

    ditentukan untuk masing-masing produk asuransi.

    Underwriting merupakan suatu kegiatan yang sangat menentukan dalam

    perolehan laba perusahaan dan memperkuat posisi keuangan perusahaan. Ada

    beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan dalam melakukan evaluasi kinerja

    underwriting, yaitu dengan melihat besarnya klaim yang terjadi dengan perolehan

    pendapatan premi. Perusahaan yang memiliki panduan underwriting yang baik,

    umumnya berdampak positif terhadap laba perusahaan. Pengaruh yang terlihat

    dari kegagalan underwriting adalah adanya antiselection yang tidak dapat

    terdeteksi.

    Korelasi dan regresi berganda digunakan untuk mengukur keefektifan kinerja

    underwriting dalam melakukan penutupan risiko yang dimiliki calon tertanggung

    sehingga memberikan hasil positif terhadap laba perusahaan. Underwriting yang

    efektif adalah yang mampu menempatkan tertanggung pada setiap kelas untuk

    risiko yang sama, sehingga dapat menentukan besarnya premi yang akan

    dikenakan untuk masing-masing kelas.

  • 29

    Gambar 1. Kerangka Pemikiran Konseptual

    3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian

    Penelitian dilakukan pada PT. Asuransi Syariah Mubarakah yang berlokasi di

    Century Tower Bld, 9th Fl. Suite 907, Jl. H. R Rasuna Said Kav. X-2 No. 4

    Jakarta 12950. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja (purposive) dengan

    alasan PT. Asuransi Syariah Mubarakah adalah perusahaan asuransi nasional

    syariah pertama di Indonesia. PT. Asuransi Syariah Mubarakah Indonesia

    merupakan salah satu lembaga keuangan yang konsisten menjalankan transaksi

    asuransi secara islami. Penelitian dilakukan selama tiga bulan, yaitu bulan

    Februari sampai April 2009.

    3.3. Jenis dan Metode Pengumpulan Data

    Dalam melakukan penelitian ini, data yang digunakan dibagi menjadi dua,

    yaitu data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui dokumen

    Dana

    Tujuan Perusahaan

    Risiko

    Laba Investasi Hasil Undewriting

    Premi Klaim

    Visi dan Misi Perusahaan

    PT. Asuransi Syariah Mubarakah

  • 30

    bisnis dan hasil wawancara. Dokumen bisnis yang digunakan adalah laporan

    klaim, laporan laba rugi, kebijakan-kebijakan underwriting dan strategi

    perusahaan. Hasil wawancara diperoleh dari pihak manajemen perusahaan,

    departemen underwriting dan divisi keuangan. Data primer diperlukan untuk

    menganalisis rasio beban klaim serta kebijakan dan strategi underwriting PT.

    Asuransi Syariah Mubarakah.

    Data sekunder dikumpulkan berdasarkan informasi dari perusahaan, industri,

    dan asosiasi terkait untuk menunjang penelitian. Data sekunder merupakan data

    pelengkap data primer yang diperoleh dari pustaka dan literatur yang relevan

    dengan penelitian, baik dari perusahaan maupun instansi terkait serta Badan

    Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan, Badan Pusat Statistik,

    Departemen Keuangan, asosiasi profesi, internet, buku-buku, jurnal, majalah dan

    bahan penunjang lain.

    3.4. Metode Pengolahan Data

    Penelitian ini diawali dengan manganalisis strategi-strategi PT. Asuransi

    Syariah Mubarakah dalam melaksanakan Underwriting, verifikasi klaim dan

    penetapan target premi. Apa yang menjadi pertimbangan dan alat-alat yang

    digunakan dalam mengukur kinerja underwriting. Proses penganalisaan data

    dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:

    - Melakukan analisa terhadap penilaian hasil underwriting serta pegaruh

    premi, klaim dan hasil investasi terhadap laba perusahaan asuransi.

    - Melakukan analisa terhadap laporan keuangan perusahaan asuransi dengan

    membandingkan literatur yang berkaitan dengan analisa.

    Pengaruh dari underwriting akan dilihat dari segi perusahaan dan konsumen.

    Segi perusahaan dilihat dari pengaruh alat-alat underwriting tersebut terhadap

    peningkatan klaim dan laba perusahaan. Data klaim diambil berdasarkan hitungan

    tahun. Pengolahan data dilakukan dengan Mintab versi 14 menentukan data

    berkala (time series), korelasi dan regresi berganda. Korelasi berganda pada data

    klaim masa lalu akan digunakan untuk melihat pengaruh dan sumbangan alat

    underwriting terhadap peningkatan klaim setiap tahunnya. Data berkala

    dibutuhkan untuk menentukan nilai trend dan jenis trend yang terjadi pada laba

    kotor perusahaan.

  • 31

    Untuk menentukan nilai trend, peneliti menggunakan nilai kuadrat terkecil

    (Least Square) dengan menggunakan persamaan garis lurus, yaitu :

    Y = a + bX

    Y = data berkala atau nilai trend untuk periode tertentu

    a = konstanta, nilai Y jika X = 0

    b = koefisien X, kemiringan garis trend (Slope)

    X = tahun kode

    Nilai a dan b dari persamaan trend linear ditentukan dengan rumus :

    = dan =

    Tahun kode (X) memiliki nilai-nilai yang berbeda untuk jumlah tahun ganjil dan

    tahun genap.

    1. Untuk jumlah tahun genap (n genap), nilai-nilai X-nya : , -5, -3, -1,

    0, 1, 3, 5,

    2. Untuk jumlah tahun ganjil (n ganjil), nilai-nilai X-nya : , -3, -2, -1,

    0, 1, 2, 3,

    Setelah nilai a dan b diketahui maka akan didapatkan persamaan trendnya.

    Perhitungan nilai-nilai trend untuk tahun-tahun bersangkutan dilakukan dengan

    mensubstitusikan nilai-nilai X (tahun kode) pada Tabel persamaan trendnya. Dari

    metode ini nantinya akan diperoleh garis trend tingkat laba produk asuransi dari

    tahun ke tahun sehingga dapat diketahui ada tidaknya peningkatan.

    Analisis kedua untuk data adalah analisis korelasi dan regresi berganda.

    Sebelum analisis dilakukan variabel bebas dan variabel tak bebas harus memenuhi

    persyaratan berikut :

    1. Jenis data yang digunakan untuk uji regresi baik variabel bebas maupun

    variabel tak bebas adalah data rasio.

    2. Variabel tak bebas diasumsikan bersifat statistik, random atau stockhastik,

    yaitu mempunyai distribusi probabilitas. Variabel bebas diasumsikan

    mempunyai nilai tetap yang dibuat eksplisit dalam definsi regresi.

    Analsis regresi digunakan untuk memperoleh suatu persamaan yang

    menunjukan hubungan persamaan antara laba dengan dua variabel bebas yaitu

    pendapatan premi dan beban klaim. Analisis regresi akan lebih akurat jika

    melakukan analisis korelasi, karena analisis regresi sulit untuk menunjukan slop

  • 32

    (tingkat perubahan suatu variabel). Korelasi merupakan alat yang dipakai untuk

    mengukur keeratan hubungan antara laba dan dua variabel yaitu beban klaim dan

    pendapatan premi. Perhitungan derajat keeratan didasarkan pada persamaan

    regresi. Apabila terdapat hubungan antar variabel maka perubahan yang terjadi

    pada salah satu variabel akan mengakibatkan terjadinya perubahan pada variabel

    lainnya. Korelasi yang terjadi antara variabel tersebut dapat berupa korelasi

    negatif, positif, tidak ada korelasi ataupun korelasi sempurna. Bentuk umum

    persamaan linier berganda dapat dituliskan sebagai berikut :

    Y = a + b1X1+ b2X2 + b3X3 + b4X4 (4)

    Y = Variabel laba

    X1 = Variabel pendapatan premi

    X2 = Variabel beban klaim

    X3 = Variabel hasil investasi

    X4 = Variabel hasil underwriting

    b1, b2, b3, b4 = koefisien regresi linier berganda

    a = nilai Y, apabila X1 = X2 = X3 = X4 = 0

    b1 = besarnya kenaikan atau penurunan Y dalam satuan jika X1 naik

    atau turun satu satuan dan X2, X3 dan X4 konstan

    b2 = besarnya kenaikan atau penurunan Y dalam satuan jika X2 naik

    atau turun satu satuan dan X1, X3 dan X4 konstan

    b3 = besarnya kenaikan atau penurunan Y dalam satuan jika X3 naik

    atau turun satu satuan dan X1, X2, X4 konstan

    b4 = besarnya kenaikan atau penurunan Y dalam satuan jika X4 naik

    atau turun satu satuan dan X1, X2, X3 konstan

    + atau - = tanda yang menujukan arah hubungan antara Y dan X1, X2 X3

    atau X4

    Dari persamaan diatas dapat diketahui apakah variabel pendapatan premi

    bruto, besarnya klaim dan hasil underwriting tersebut bernilai positif atau negatif

    terhadap laba perusahaan. Akan dapat dilihat pengurangan atau penambahan

    pendapatan premi bruto dan besarnya klaim serta hasil underwriting masing-

    masing variabel terhadap variabel laba. Nilai duga dari Y (prediksi laba) dapat

  • 33

    dilakukan dengan mengganti variabel X-variabel X nya dengan nilai-nilai tertentu.

    Semakin besar dan positif koefisien regresi maka semakin meningkat nilai Y

    (laba).

    Data regresi yang digunakan dalam penelitian ini adalah data time series.

    Untuk itu, penyimpangan yang mungkin terjadi pada model regresi adalah

    autokorelasi. Salah satu pengujian yang digunakan untuk mengetahui autokorelasi

    adalah dengan uji Durbin-Watson (DW). Hasil pengujian DW juga disediakan

    dalam analisis regresi berganda. Jika n

  • 34

    4. 0.40 < r 0.70, korelasi yang cukup tinggi

    5. 0.70 < r 0.90, Korelasi tinggi

    6. 0.90 < r 1.00, korelasi sangat tinggi

    7. r = 1 korelasi sempurna

    Pada bagian tiga, akan ditunjukan jumlah variabel yang dimasukkan (entered)

    dalam analisi dan variabel yang dikeluarkan (removed) karena sesuatu hal. Pada

    bagian empat, akan ditampilkan nilai R, R2, adjusted R2, standard error dan

    Durbin watson. R menujukan gabungan korelasi variabel bebas terhadap Y. nilai

    Durbin Watson berguna untuk melihat ada tidaknya autocorrelation. Pada bagian

    lima, ditampilkan Tabel analisis varians (ANOVA). Uji ANOVA digunakan

    untuk menguji ada tidaknya pengaruh variabel independent terhadap variabel

    dependen (regresi berganda). Pengujian F test (ANOVA) dilakukan dengan

    melihat tingkat signifikansi. Bagian enam, dikemukakan nilai koefisien a dan b

    serta harga t-hitung dan tingkat signifikan. Selain itu, terdapat pula partial

    correlation dan collinearity statistic.

    Bagian tujuh, mengemukakan ringkasan hasil-hasil dari Predicted Value

    (nilai yang diprediksikan) yang berupa nilai minimum, maksimum, rata-rata dan

    standar deviation dan N (jumlah sampel). Bagian delapan, dihasilkan grafik

    berupa histogram. Bagian sembilan, dihasilkan kurva Normal Probability Plot.

    Bagian sepuluh, dihasilkan scatterplot yang berguna untuk memprediksikan nilai

    regresi antara variabel independen (premi, klaim, hasil investasi dan hasil

    underwriting ) dengan variabel dependen (laba) di masa yang akan datang.

  • 35

    IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

    4.1. Gambaran Umum Perusahaan

    4.1.1. Profil Perusahaan

    Dengan beroperasinya bank-bank syariah sesuai Undang-undang No 7 tahun

    1992 tentang perbankan dan ketentuan-ketentuan pelaksanaannya, telah muncul

    kebutuhan kebutuhan terhadap kehadiran jasa asuransi yang berdasarkan syariah.

    Prinsip asuransi syariah dalam kehidupan ini, manusia senantiasa dihadapkan

    pada kemungkinan terjadinya berbagai cobaan, seperti kematian, kebakaran

    rumah, kecelakaan kendaraan dan sebagainya. Salah satu cara menghadapi risiko

    finansial dari musibah ialah dengan menyimpan dan menabung uang. Namun

    upaya tersebut seringkali tidak mencukupi, karena beban yang harus ditanggung

    terkadang jauh lebih besar dari yang diperkirakan. Program perlindungan ini

    dalam syariat islam dikenal dengan istilah takaful. Program ini bertumpu pada

    konsep wa taawanu ala al birri wa al taqwa (tolong menolong dalam kebaikan

    dan takwa) dan al tamin (rasa aman), yang menjadikan semua peserta asuransi

    sebagai keluarga besar yang saling menjamin dan menanggung risiko satu sama

    lainnya. Dalam hal ini, asuransi syariah meniadakan unsur gharar

    (ketidakpastian), maysir (judi) dan riba.

    PT. Asuransi Syari'ah Mubarakah (PT. ASM) termasuk salah satu industri

    asuransi jiwa (life) yang berbasis syari'ah. Didirikan berdasarkan Akta Notaris

    Muhammad Rasyid Umar No. 111 tanggal 18 Oktober 1993 dengan nama PT.

    Asuransi Jiwa Mubarakah dengan menggunakan sistem operasi konvensional.

    Surat Keputusan Menteri Keuangan RI. No. 579/KMK.017/1997. diperoleh

    tanggal 13 November 1997 sebagai izin usaha dan operasinya.

    Peralihan sistem operasi dari konvensional menjadi syari'ah penuh

    dilaksanakan berdasarkan Akta Notaris (perubahan) Chairul Bachtiar, SH., MM

    No. 3 tanggal 3 Mei 2001. Dengan perubahan sistem operasi ini, PT. Asuransi

    Syari'ah Mubarakah tercatat sebagai satu-satunya perusahaan asuransi swasta

    nasional yang beroperasi secara syar'iah penuh di Indonesia.

  • 36

    4.1.2. Motto, Misi, Visi, dan Budaya PT. Asuransi Syariah Mubarakah

    Motto PT. Asuransi Syariah Mubarakah adalah Dari Ummat Untuk

    Ummat. Pengertian kata-kata dari ummat untuk ummat yaitu menghimpun

    kekuatan dari ummat dan dikembalikan pada ummat.

    Visi PT. Asuransi Syariah Mubarakah adalah Baldatun Thoyyibatun

    Warrobun Ghofur (Qs.34:15), artinya membawa ummat menuju kemakmuran,

    kesejahteraan dan kenyamanan di bawah perlindungan dan ampunan Allah SWT.

    Misi PT. Asuransi Syariah Mubarakah adalah mengaplikasikan surat

    Ar-Rahman ayat 1 sampai dengan 78. Dimana isi surat tersebut termaktup

    mengenai beberapa hal yaitu :

    (1) Keimanan :

    Allah SWT mengajarkan manusia pandai bicara, pohon-pohon dan

    tumbuh-tumbuhan tunduk kepada allah. Semua makhluk akan hancur

    kecuali Allah SWT, Allah SWT selalu dalam kesibukan, seluruh alam

    merupakan nikmat yang diberikan Allah SWT kepada ummat manusia,

    manusia diciptakan dari tanah sedangkan jin dari api.

    (2) Hukum :

    Kewajiban mengukur, menakar, menimbang dengan adil.

    (3) Lain-lain :

    Manusia dan jin tidak dapat melepaskan diri dari Allah SWT. Banyak

    dari ummat manusia yang tidak mensyukuri nikmat Allah SWT, dan

    nubuat tentang hal-hal yang akan terjadi dan hal itu benar-benar terjadi

    seperti tentang Terusan sues dan Panama.

    4.1.3. Budaya dan Komitmen Mutu

    Adapun Budaya yang tercipta pada PT. Asuransi Syariah Mubarakah adalah

    menciptakan perekonomian syariah dengan memberikan batasan kepada kita

    untuk membedakan dengan jelas dan terang antara yang hak dan yang bathil, yang

    hitam dan yang putih, yang halal dan yang haram. Konsep Dari Ummat

    bermakna untuk menghimpun sedangkan Untuk Ummat adalah

    menginvestasikan kembali, dengan tujuan untuk mengangkat ekonomi ummat

    yang menjadi lebih baik dengan investasi yang menguntungkan dan perlindungan

    keuangan terhadap sesamanya.

  • 37

    Langkah pertama adalah menghimpun, kedua adalah menginvestasikan degan

    tujuan mencapai kemakmuran dan keamanan. Bangsa dan negara ini dicintai oleh

    rakyatnya sendiri. Itulah sebabnya PT. Asuransi Syariah Mubarakah akan

    membantu kepada mereka yang percaya terhadap masa depannya.

    Dengan demikian, sebagai institusi keuangan syariah, PT. Asuransi Syariah

    Mubarakah sangat berperan sebagai lembaga intermediasi antara potensi yang

    dimiliki ummat islam Indonesia dengan tujuan yang akan dicapai, yakni menjadi

    ummat yang Baldatun Thoyyibatun Warobbun Ghofur.

    Bumi yang kaya dan subur akan mendatangkan kemakmuran bagi semesta

    ummat banyak, yang mana mereka sebagai penentu, dan sudah saatnya kita rebut

    dengan kekuatan kita sendiri, iman dan islam cukup untuk mempersatukan kita,

    dengan semangat An-Nahl, kita berhimpun, polis sebagai alat, wadiah dan

    taawun sebagai sari bunganya, bilangan besar menjadi tujuannya/madunya. Maka

    dari sinilah timbul energi yang akan mampu mengolah bumi kita yang subur

    tersebut untuk kemakmuran ummat islam mayoritas, roh dan aqidahnya yang

    disulut dengan energi bilangan besar tersebut, insya Allah akan mampun

    mengangkat ummut menjadi penentu dan pemilik di negeri ini. Dengan bilangan

    besar kita bangun pendidikan, dengan bilangan besar kita bangun kesehatan, yang

    sesuai dengan kebutuhan kita.

    Rasanya hampir tidak mungkin orang lain, ummat lain, yang datang dari

    bangsa lain dari negeri lain pula yang akan peduli dengan ummat dan bangsa kita,

    kecuali mereka datang dan peduli hanya untuk menggerogoti harta ummat kita

    baik secara halus maupun kasar, sekarang saatnya telah tiba untuk bangkit

    bersama, bahu-membahu, tolong-menolong, lindung-melindungi antara sesama

    anggota masyarakat, berkumpul dan berhimpun kekuatan, membangun bersama

    kepentingan ummat islam, maju bersama, makmur bersama, sejahterah bersama,

    Dari Ummat Untuk Ummat.

    4.1.4. Produk-produk PT. Asuransi Syariah Mubarakah

    PT. Asuransi Syariah Mubarakah memasarkan produk-produk Asuransi

    Perorangan (asper) dan produk-produk Asuransi Kumpulan (askum). Produk

    unggulan ialah produk asuransi kesehatan kumpulan yang bersifat tailor made.

    Produk ini menyediakan cakupan manfaat pelayanan kesehatan yang lebih

  • 38

    komprehensif dibandingkan perusahaan asuransi lainnya. Terdapat 7 (tujuh)

    produk asuransi perorangan (sebagai polis induk), yaitu : Taawun Al-Khairat

    (TAK), Taawun Santunan Keluarga (TSK), Wadiah Investasi Mudharabah

    (WIM), Wadiah Dana Haji (WDH), Wadiah Dana Pendidikan (WDP), Wadiah

    Asy-Syamilah (WAS), Wadiah Multi Guna (WMG) serta terdapat 2 (dua)

    asuransi tambahan (rider), yaitu : Taawun Kesehatan dan Taawun Kecelakaan.

    Adapun penjelasan dari ketujuh produk asuransi perorangan (asper) dan dua

    asuransi tambahan (rider), yaitu :

    1. Taawun Al-Khairat

    Ketika seseoarang meninggal dunia, sering muncul masalah keuangan di

    tengah keluarga yang ditinggalkan. Terlebih bila yang meninggal adalah tulang

    punggung pencari nafkah keluarga. Dan adakalanya yang meninggal mempunyai

    hutang yang akan menjadi beban ahli warisnya. Masalah keluarga tersebut tidak

    mesti terjadi bila sewaktu hidupnya telah menyiapkan tabungan yang cukup bagi

    keluarga. Namun, tidak semua orang berkesempatan menabung untuk masa depan

    keluarga.

    Merupakan suatu kewajiban bagi kaun muslim untuk membantu saudaranya

    yang sedang ditimpa kesulitan. Dengan memberikan santunan kepada ahli waris

    keluarga yang meninggal, diharapkan mereka dapat mengatasi masalah keuangan,

    minimal untuk jangka pendek.

    Mengacu perihal diatas, Mubarakah telah menyiapkan wadah untuk saling

    tolong-menolong dalam menghadapi masalah tersebut diatas dengan progran

    asuransi Taawun al-Khairat.

    Manfaat Program asuransi :

    - Apabila peserta asuransi meninggal dunia bukan akibat kecelakaan

    dalam masa asuransi, maka mubarakah akan membayarkan santunan

    meninggal dunia kepada penerima manfaat asuransi sebesar 100%

    manfaat asuransi.

    - Apabila peserta asuransi meninggal dunia akibat kecelakaan dalam

    masa asuransi, maka mubarakah akan membayarkan santunan

    meninggal dunia kepada penerima manfaat asuransi sebesar 200%

    manfaat asuransi, maksimal Rp. 100.000.000,00 (seratu juta rupiah)

  • 39

    - Bila diperjanjikan sejak awal, mubarakah akan membayarkan

    kewajiban peserta asuransi yang meninggal tersebut kepada pihak

    ketiga, misalnya untuk melunasi kredit kepada krediturnya.

    - Jika peserta asuransi tidak meninggal dunia dalam asuransi, maka

    mubarakah tidak membayarkan apapun kepada peserta asuransi.

    2. Taawun Santunan Keluarga

    Problem utama keluarga yang ditinggal wafat kepala keluarganya terpusat

    pada masalah keuangan untuk membi