Upload
others
View
14
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
ASUPAN GIZI PADA BALITA STUNTING DI KELURAHAN CIMAHI
SKRIPSI
diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat memperoleh Gelar Sarjana Program Studi
Pendidikan Tata Boga
Oleh:
Anggi Yustiani Nuryanti
NIM. 1500188
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TATA BOGA
DEPARTEMEN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA
FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2019
ASUPAN GIZI PADA BALITA STUNTING DI KELURAHAN CIMAHI
oleh:
Anggi Yustiani Nuryanti
NIM. 1500188
diajukan untuk salah satu syarat memperoleh gelar sarjana Pendidikan Program
Studi Pendidikan Tata Boga Departemen PKK FPTK UPI
© Anggi Yustiani Nuryanti, 2019
Hak cipta dilindungi undang – undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian, dengan dicetak
ulang, difoto kopi atau cara lainnya tanpa izin penulis.
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI DAN BEBAS PLAGIARISME
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul "Asupan Gizi pada
Balita Stunting di Kelurahan Cimahi" ini beserta seluruh isinya adalah benar-benar
karya saya sendiri. Saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-
cara yang tidak sesuai dengan etika ilmu yang berlaku dalam masyarakat keilmuan.
Atas pernyataan ini, saya siap menanggung risiko/sanksi apabila di kemudian hari
ditemukan adanya pelanggaran etika keilmuan atau ada klaim dari pihak lain
terhadap keaslian karya saya ini.
Bandung, Mei 2019
yang membuat pernyataan,
Anggi Yustiani Nuryanti
NIM. 1500188
UCAPAN TERIMA KASIH
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah swt, karena berkat rahmat
dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Asupan Gizi
pada Balita Stunting di Kelurahan Cimahi”. Skripsi ini disusun untuk memenuhi
sebagai dari syarat memperoleh gelar sarjana pendidikan di Program Strudi
Pendidikan Tata Boga. Shalawat serta salam semoga selalu tercurah kepada
pimpinan dan teladan umat Rasullulah SAW, keluarganya, sahabatnya dan para
pengikutnya.
Skripsi ini tidak akan terlaksana dengan baik tanpa adanya dukungan, bantuan,
arahan dari berbagai pihak, baik yang terlibat secara langsung maupun tidak
langsung. Untuk itu, penulis mengucapkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada:
1. Dr. Ai Nurhayati, M.Si selaku dosen pembimbing I dan Ketua Program Studi
Pendidikan Tata Boga yang telah meluangkan waktu, memberikan pengarahan,
motivasi dengan penuh kesabaran dan ketelitian, sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini
2. Dr. Cica Yulia S.Pd, M.Si selaku dosen pembimbing II yang telah meluangkan
waktu, memberikan pengarahan, motivasi dengan penuh kesabaran dan
ketelitian, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
3. Dr. Ellis Endang Nikmawati, M.Si, Dr. Rita Patriasih, M.Si, dan Dr. Ade
Juwaedah, M.Pd selaku dosen partisipan yang telah memberikan saran,
pengarahan, motivasi, dan dorongan kepada penulis untuk dapat menyelesaikan
skripsi ini.
4. Seluruh dosen Program Studi Pendidikan Tata Boga lainnya yang tidak dapat
penulis sebutkan satu persatu yang telah memberikan ilmu, arahan dan motivasi
kepada penulis selama masa perkuliahan.
5. Dra. Sudewi Yogha, M.Si selaku Ketua Departemen Pendidikan Kesejahteraan
Keluarga dan seluruh staf administrasi Departemen Pendidikan Kesejahteraan
Keluarga yang telah memberikan bantuan dan kemudahan dalam pelayanan
administrasi
6. Orang tua dan keluarga tersayang yang telah memberikan dukungan moril
maupun materiil, kasih sayang, pengertian, semangat dan doa kepada penulis
dalam penyelesaian skripsi ini.
7. Rekan- rekan Pendidikan Tata Boga 2015 terkhusus sahabat - sahabat penulis
Mika Kuswanti, Hena Ferlina, Vianika, Radiah Maulani, Rika Rahmawati, Ruly
Rahmawati, Hanisah, Zazkia Zashabilla dan Adrya Yusrini yang telah
memberikan dukungan kepada penulis dalam penyelesaian skripsi ini.
8. Seluruh responden di Kelurahan Cimahi atas kesediaannya dalam meluangkan
waktu dan mengizinkan penulis untuk melakukan wawancara dan pengambilan
data.
9. Semua pihak yang penulis tidak bisa sebutkan satu-persatu yang telah membantu
penulis dalam pelaksanaan dan penyelesaian skripsi ini.
ASUPAN GIZI PADA BALITA STUNTING DI KELURAHAN CIMAHI
Anggi Yustiani Nuryanti, Ai Nurhayati1, Cica Yulia
2
Program Studi Pendidikan Tata Boga, Departemen Pendidikan Kesejahteraan Keluarga,
Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan, Universitas Pendididkan Indonesia
ABSTRAK
Stunting merupakan keadaan indeks TB/U atau PB/U berada di <-2 SD berdasarkan
standar WHO. Salah satu faktor yang mempengaruhi langsung kejadian stunting adalah
asupan gizi. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis asupan gizi dan konsumsi sumber zat gizi pada balita stunting di Kelurahan Cimahi. Desain pada penelitian ini adalah cross-
sectional dengan metode penelitian deskriptif. Populasi dalam penelitian ini sejumlah 172
balita menggunakan area random sampling sehingga besar sampel yang diambil 64 balita. Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara menggunakan lembar food recall 24
jam dan food frequency questionnaire. Penelitian ini dilaksanakan pada 6 Desember 2018 –
14 Mei 2019. Hasil penelitian ini menunjukkan asupan protein pada kelompok usia 1 – 3
tahun tegolong kategori defisit ringan dan kelompok usia 4 – 5 tahun tergolong kategori defisit berat. Asupan lemak, karbohidrat, kalsium, fosfor, zat besi, vitamin A dan vitamin C
tergolong kategori defisit berat. Sumber zat gizi yang sering dikonsumsi diantaranya telur
dikonsumsi kelompok usia 1 – 3 tahun 5 kali/minggu dan kelompok usia 4 – 5 tahun 4 kali/minggu, minyak dikonsumsi 1 kali/hari, nasi dikonsumsi 2 kali/hari, susu dikonsumsi
kelompok usia 1 – 3 tahun 5 kali/minggu dan kelompok usia 4 -5 tahun 3 kali/minggu, ayam
dikonsumsi 3 kali/minggu dan pepaya dikonsumsi 1 kali/minggu. Rekomendasi untuk mengadakan pendampingan pada orang tua balita oleh kader posyandu mengenai pemilihan
bahan makanan dan porsi yang diberikan agar sesuai dengan kecukupan gizi balita.
Kata kunci: asupan gizi, balita stunting, konsumsi sumber zat gizi
1 Penulis Penganggung Jawab 2 Penulis Penanggung Jawab
NUTRITION INTAKE AMONG STUNTING TODDLER IN CIMAHI URBAN
VILLAGE
Anggi Yustiani Nuryanti, Ai Nurhayati1, Cica Yulia
2
Culinary Art Education Study Program, Home Economics Department, Faculty of Technology and Vocational Education, Indonesian University of Education
ABSTRACT
Stunting was a state of height/length-for-age index below minus two standard
deviations based on the WHO standard. Nutritional intake is one of the factors that directly
influence the incidence of stunting. This study aims to analyze nutritional intake and consumption of nutrient sources in stunting infants in Cimahi Urban-Village. The study uses
a cross-sectional design with descriptive research methods. The populations are 172 stunting
toddlers using random sampling area and took 64 toddlers as respondent. Data collection was
done through interviews using 24-hour food recall form and food frequency questionnaire. This study was carried out on December 6, 2018 - May 14, 2019. The results showed protein
intake in the age group 1-3 years categorized as mild deficit and age group 4-5 years
categorized as a severe deficit. Intake of fat, carbohydrates, calcium, phosphor, iron, vitamin A and vitamin C are categorized as severe deficits. Sources of nutrients that are often
consumed include eggs consumed by age groups 1-3 years 5 times/week and age groups 4-5
years 4 times/week, oil consumed 1 time/day, rice consumed 2 times/day, milk consumed by age groups 1-3 years 5 times/week and the age group 4-5 years 3 times/week, chicken
consumed 3 times/week and papaya consumed once/week. The recommendation is to hold
assistance for parents of stunting toddler by posyandu cadres regarding the selection of food
ingredients and the portion provided to suit the nutritional adequacy of the toddler.
Keywords: consumption of nutrient sources, nutritional intake, stunting toddler
1 Penulis Penganggung Jawab 2 Penulis Penanggung Jawab
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI DAN BEBAS PALGIARISME i
UCAPAN TERIMA KASIH .................................................................... ii
ABSTRAK ................................................................................................ iv
DAFTAR ISI ............................................................................................ vi
DAFTAR TABEL ..................................................................................... viii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................ ix
DAFTAR LAMPIRAN............................................................................. x
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian ............................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah Penelitian .......................................................... 2
1.3 Tujuan Penelitian ........................................................................... 2
1.3.1 Tujuan Umum .......................................................................... 2
1.3.2 Tujuan Khusus ......................................................................... 3
1.4 Manfaat Penelitian ......................................................................... 3
1.4.1 Manfaat Teoritis ....................................................................... 3
1.4.2 Manfaar Praktis ........................................................................ 3
1.5 Struktur Organisasi Skripsi ............................................................. 3
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Balita .............................................................................................. 5
2.1.1 Definisi dan Karakteristik Balita .............................................. 5
2.1.2 Pertumbuhan dan Perkembangan Balita.................................... 6
2.1.3 Permasalahan Gizi pada Balita ................................................. 9
2.2 Asupan Gizi pada Balita .................................................................. 11
2.2.1 Kecukupan Protein Balita ......................................................... 12
2.2.2 Kecukupan Lemak Balita ......................................................... 13
2.2.3 Kecukupan Karbohidrat Balita ................................................. 14
2.2.4 Kecukupan Kalsium Balita ....................................................... 15
2.2.5 Kecukupan Fosfor Balita .......................................................... 16
2.2.6 Kecukupan Zat Besi Balita ....................................................... 17
2.2.7 Kecukupan Vitamin A Balita .................................................... 18
2.2.8 Kecukupan Vitamin C Balita .................................................... 19
2.3 Kejadian Stunting pada Balita ......................................................... 19
2.3.1 Klasifikasi Stunting .................................................................. 20
2.3.2 Faktor – faktor penyebab Stunting pada Balita .......................... 21
2.3.3 Pengukuran Antropometri ........................................................ 23
2.4 Penelitian Terdahulu ....................................................................... 25
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian ............................................................................ 28
3.2 Partisipan ........................................................................................ 28
3.3 Populasi dan Sampel ....................................................................... 29
3.3.1 Populasi ................................................................................... 29
3.3.2 Sampel ..................................................................................... 29
3.4 Instrumen Penelitian ....................................................................... 31
3.5 Prosedur Penelitian ......................................................................... 32
3.5.1 Tahap Persiapan ....................................................................... 32
3.5.2 Tahap Pelaksanaan ................................................................... 33
3.5.3 Tahap Pembuatan Laporan ....................................................... 35
3.6 Analisis Data .................................................................................. 35
3.6.1 Data Antropometri ................................................................... 35
3.6.2 Data Food Recall 24 jam .......................................................... 36
3.7 Penafsiran Data ............................................................................... 36
BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Karakteristik Responden ................................................................. 37
4.1.1 Jenis Kelamin ............................................................................ 37
4.1.2 Kelompok Usia ......................................................................... 38
4.1.3 Pekerjaan Orang Tua ................................................................. 38
4.1.4 Pendidikan Terakhir Orang Tua................................................. 39
4.1.5 Sosial Ekonomi Keluarga .......................................................... 40
4.1.6 Jumlah Anggota Keluarga ......................................................... 41
4.2 Analisis Asupan Gizi Balita Stunting di Kelurahan Cimahi ............ 42
4.2.1 Analisis Asupan Protein ........................................................... 42
4.2.2 Analisis Asupan Lemak ............................................................ 44
4.2.3 Analisis Asupan Karbohidrat .................................................... 45
4.2.4 Analisis Asupan Kalsium ......................................................... 47
4.2.5 Analisis Asupan Fosfor ............................................................ 49
4.2.6 Analisis Asupan Zat Besi ......................................................... 51
4.2.7 Analisis Asupan Vitamin A ...................................................... 53
4.2.8 Analisis Asupan Vitamin C ...................................................... 55
4.3 Konsumsi Sumber Zat Gizi Balita Stunting di Kelurahan Cimahi .... 56
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI
5.1 Simpulan ........................................................................................ 69
5.2 Implikasi ......................................................................................... 71
5.3 Rekomendasi .................................................................................. 72
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 73
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Kategori dan Ambang Batas Status Gizi Berdasarkan Indeks .............. 8
Tabel 2.2 Kecukupan Protein Balita berdasarkan BB.......................................... 12
Tabel 2.3 Kecukupan Protein Balita ................................................................... 12
Tabel 2.4 Kecukupan Lemak Balita .................................................................... 13
Tabel 2.5 Kecukupan Karbohidrat Balita ............................................................ 15
Tabel 2.6 Kecukupan Kalsium Balita ................................................................. 15
Tabel 2.7 Kecukupan Fosfor Balita .................................................................... 16
Tabel 2.8 Kecukupan Zat Besi Balita ................................................................. 17
Tabel 2.9 Kecukupan Vitamin A Balita .............................................................. 18
Tabel 2.10 Kecukupan Vitamin C Balita .............................................................. 19
Tabel 2.11 Kelompok status gizi berdasarkan z-score ........................................... 21
Tabel 2.12 Penelitian Terdahulu ........................................................................... 26
Tabel 3.1 Partisipan Penelitian ........................................................................... 28
Tabel 3.2 Kriteria Populasi Penelitian ................................................................ 29
Tabel 3.3 Pengelompokan populasi penelitian .................................................... 30
Tabel 3.4 Penyebaran sampel pada kelompok..................................................... 31
Tabel 3.5 Status gizi balita berdasarkan z-score .................................................. 35
Tabel 3.6 Pengelompokan tingkat konsumsi zat gizi ........................................... 36
Tabel 4.1 Asupan, Anjuran, dan Tingkat Kecukupan Protein .............................. 42
Tabel 4.2 Sebaran Tingkat Asupan Protein Berdasarkan Kelompok Usia ........... 43
Tabel 4.3 Asupan, Anjuran, dan Tingkat Kecukupan Lemak .............................. 44
Tabel 4.4 Sebaran Tingkat Asupan Lemak Berdasarkan Kelompok Usia ............ 45
Tabel 4.5 Asupan, Anjuran, dan Tingkat Kecukupan Karbohidrat ...................... 46
Tabel 4.6 Sebaran Tingkat Asupan Karbohidrat Berdasarkan Kelompok Usia .... 47
Tabel 4.7 Asupan, Anjuran, dan Tingkat Kecukupan Kalsium ............................ 47
Tabel 4.8 Sebaran Tingkat Asupan Kalsium Berdasarkan Kelompok Usia.......... 48
Tabel 4.9 Asupan, Anjuran, dan Tingkat Kecukupan Fosfor ............................... 49
Tabel 4.10 Sebaran Tingkat Asupan Fosfor Berdasarkan Kelompok Usia............. 50
Tabel 4.11 Asupan, Anjuran, dan Tingkat Kecukupan Zat Besi ............................ 51
Tabel 4.12 Sebaran Tingkat Asupan Zat Besi Berdasarkan Kelompok Usia .......... 52
Tabel 4.13 Asupan, Anjuran, dan Tingkat Kecukupan Vitamin A ........................ 53
Tabel 4.14 Sebaran Tingkat Asupan Vitamin A Berdasarkan Kelompok Usia ...... 54
Tabel 4.15 Asupan, Anjuran, dan Tingkat Kecukupan Vitamin C ......................... 55
Tabel 4.16 Sebaran tingkat asupan vitamin C berdasarkan kelompok usia ............ 56
Tabel 4.17 Frekuensi dan Rata – Rata Konsumsi Makanan Sumber Protein ......... 57
Tabel 4.18 Frekuensi dan Rata – Rata Konsumsi Makanan Sumber Lemak .......... 59
Tabel 4.19 Frekuensi dan Rata – Rata Konsumsi Makanan Sumber Karbohidrat .. 60
Tabel 4.20 Frekuensi dan Rata – Rata Konsumsi Makanan Sumber Kalsium........ 62
Tabel 4.21 Frekuensi dan Rata – Rata Konsumsi Makanan Sumber Fosfor........... 63
Tabel 4.22 Frekuensi dan Rata – Rata Konsumsi Makanan Sumber Zat Besi ........ 64
Tabel 4.23 Frekuensi dan Rata – Rata Konsumsi Makanan Sumber Vitamin A .... 66
Tabel 4.24 Frekuensi dan Rata – Rata Konsumsi Makanan Sumber Vitamin C .... 67
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Pertumbuhan Chepalocoudal ................................................. 6
Gambar 2.2 Pertumbuhan Proximodistal ................................................... 7
Gambar 2.3 Kartu Menuju Sehat (KMS) ................................................... 7
Gambar 2.4 Makanan Sumber Protein Hewani ......................................... 13
Gambar 2.5 Makanan Sumber Protein Nabati ........................................... 13
Gambar 2.6 Makanan Sumber Lemak ....................................................... 14
Gambar 2.7 Makanan Sumber Karbohidrat ............................................... 15
Gambar 2.8 Makanan Sumber Kalsium .................................................... 16
Gambar 2.9 Makanan Sumber Fosfor ....................................................... 17
Gambar 2.10 Makanan Sumber Zat Besi..................................................... 18
Gambar 2.11 Makanan Sumber Vitamin A ................................................. 18
Gambar 2.12 Makanan Sumber Vitamin C ................................................. 19
Gambar 4.1 Sebaran Sampel berdasarkan Jenis Kelamin .......................... 37
Gambar 4.2 Sebaran Sampel berdasarkan Kelompok Usia ........................ 38
Gambar 4.3 Sebaran Pekerjaan Ayah Responden ...................................... 38
Gambar 4.4 Sebaran Pekerjaan Ibu Responden ......................................... 39
Gambar 4.5 Sebaran Pendidikan Terakhir Ayah Responden ..................... 39
Gambar 4.6 Sebatan Pendidikan Terakhir Ibu Responden ......................... 40
Gambar 4.7 Sebaran Sosial Ekonomi Keluarga Responden ....................... 40
Gambar 4.8 Sebaran Jumlah Anggota Keluarga Responden ...................... 41
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Rata – Rata Konsumsi (Food Recall) .................................... 79
Lampiran 2. Tingkat Kecukupan Zat Gizi ................................................. 81
Lampiran 3. Kategori Kecukupan Gizi...................................................... 83
Lampiran 4. Konsumsi berdasarkan Kelompok Umur ............................... 85
Lampiran 5. Tingkat Kecukupan berdasarkan Kelompok Umur ................ 86
Lampiran 6 Rata – Rata Frekuensi Konsumsi .......................................... 87
Lampiran 7. Surat Persetujuan Judul ......................................................... 88
Lampiran 8. Surat Kesediaan Pembimbing I ............................................. 89
Lampiran 9. Surat Kesediaan Pembimbing II ............................................ 90
Lampiran 10. Surat Tugas Pembimbing I .................................................... 91
Lampiran 11, Surat Tugas Pembimbing II .................................................. 92
Lampiran 12. Surat Rekomendasi Seminar Desain ...................................... 93
Lampiran 13. Surat Perizinan Penelitian ..................................................... 94
Lampiran 14. Surat Izin Penelitian Kesbang Cimahi ................................... 95
Lampiran 15. Surat Izin Penelitian Dinas Kesehatan Cimahi ...................... 96
Lampiran 16. Dokumentasi Penelitian ........................................................ 97
Lampiran 17. Kartu Bimbingan Skripsi ...................................................... 99
DAFTAR PUSTAKA
Achadi, Endang L. (2018). Stunting: Permasalahan dan Potensi Dampaknya terhadap
Kualitas SDM di Indonesia. Fakultas Kesehatan Masyarakat. Universitas
Indonesia.
Adani, F., & Nindya, T. (2017). Perbedaan Asupan Energi, Protein, Zink, dan
Perkembangan pada Balita Stunting dan non-Stunting. Amerta Nutrition 1 (2),
46-51. doi: http://dx.doi.org/10.20473/amnt.v1i2.2017.46-51
Adianti, Prihatini, & Hermina. (2016). Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Individu
Tentang Makanan Beraneka Ragam sebagai Salah satu Inidkator Keluarga
Sadar Gizi (KADARZI). Buletin Penelitian Kesehatan. 44.(2). 117-126.
Adriani, M & Wirjatmadi, B. (2014). Peranan Gizi dalam Siklus Kehidupan. Jakarta:
Kencana Prenada Media Group.
Allen, L., & Gillespie, S. (2001). What Works? A Review of The Efficacy and
Effectiveness of Nutrition Intervention. Acc/Scn. Nutrition Policy Paper No.15
Almatsier, S. (2010). Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Amelia, S. (2014). Pedoman Gizi Seimbang 2014. Artikel Berita Utama, Info Nasional.
http://gizi.depkes.go.id/pgs-2014-2.
Aridiyah, F. O., Rohmawati, N. & Ririanty, M. (2015). Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Kejadian Stunting Pada Anak Balita Di Wilayah Pedesaan Dan
Perkotaan (The Factors Affecting Stunting On Toddlers In Rural And Urban
Areas). Gizi Kesehatan Masyarakat. Promosi Kesehatan Dan Ilmu Perilaku.
Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Jember
Ariningsih, E., Rachman, H.P.S. (2008). Strategi Peningkatan Ketahanan Pangan Rumah
Tangga Rawan Pangan. Analisis Kebijakan Pertanian Vol 6. Hal 239- 255.
Diakses dari: http://pse.litbang.pertanian.go.id/ind/pdffiles/ART6-3c.pdf.
Aritonang, I. (2010). Menilai Status Gizi untuk Mencapai Sehat Optimal. Yogyakarta:
Grafina Mediacipta CV.
Astari, L.D., Nasoetion, A., & Dwiriani, C.M. (2005). Hubungan Karateristik Keluarga,
Pola Pengasuhan Dan Kejadian Stunting Anak Usia 6-12 Bulan. Media Gizi &
Keluarga Vol 29 (2): 40-6
Ayuningtyas, Simbolon, D., & Rizal, A. (2018). Asupan Zat Gizi Makro dan Mikro
terhadap Kejadian Stunting pada Balita. Jurusan Gizi. Politeknik Kementerian
Kesehatan Bengkulu ISSN 2548-5695 (online) http://ejurnal.poltekkes-
tjk.ac.id/index.php/JK 444 Volume 9, Nomor 3, November 2018 ISSN 2086-
7751
Azmy, U., & Mundiastuti, L. (2018). Konsumsi Zat Gizi pada Balita Stunting dan Non-
Stunting di Kabupaten Bangkalan. Nutrients Consumption of Stunted and Non-
Stunted Children in Bangkalan. Amerta Nutrition 2 (3), 292-298
Azrimaidaliza. (2007). Vitamin A, imunitas dan kaitannya dengan Penyakit infeksi. Jurnal
Kesehatan Masyarakat, September I (2): 90-96
Azwar, A. (2004). Kecenderungan Masalah Gizi dan Tantangan di Masa Datang;
disampaikan pada Pertemuan Advokasi Program Perbaikan Gizi menuju
Keluarga Sadar Gizi, di Hotel Sahid Jaya, Jakarta.
Bayu, Dwi W., & Wirjatmadi, R. B. (2012). Beberapa Faktor Yang Berhubungan
Dengan Status Gizi Balita Stunting. The Indonesian Journal of Public Health, 8
(3): 99-104
Behiry, I., Abada E.A., Ahmed E. A, & Labeeb. (2011). Enteropathogenic Escherichia
coli Associated with Diarrhea in Children in Cairo, Egypt. The Scientific World
JOURNAL. Vol 11
Bening, S., Margawati, A., & Rosidi, A. (2017). Asupan Gizi Makro dan Mikro Sebagai
Faktor Risiko Stunting Anak Usia 2–5 Tahun di Semarang. Departemen Ilmu
Gizi. Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro
Bhutta, dkk. (2008). Mathernal and Child Undernutrition 3, What works? Interventions
for Maternal and Child Undernutrition and Survival; www.thelancet.com;
(diakses Februari 2019)
Budiyanto, A. K. (2009). Gizi dan Kesehatan. Malang: Bayu Media dan UMM Press.
Chairunnisa, Estillyta, Candra, A., & Panungga, B. (2018). Asupan Vitamin D, Kalsium
Dan Fosfor Pada Anak Stunting Dan Tidak Stunting Usia 12-24 Bulan Di Kota
Semarang. Departemen Ilmu Gizi, Fakultas Kedokteran, Universitas
Diponegoro. Journal Of Nutrition College.
Collings R, Harvey Lj, Hooper L, Hurst, Brown Tj, & Ansett J. (2013). The Absorbtion O
Iron From Whole Diet: As Systematic Review. The American Journal of Clinical
Nutrition. American Society for Nutrition. USA.
Deborah, N., Christin, Juffrie, M., & Huriyati, Emy. (2016). Riwayat Pola Asuh, Pola
Makan, Asupan Zat Gizi Berhubungan Dengan Stunting Pada Anak 24–59
Bulan Di Biboki Utara, Timor Tengah Utara, Nusa Tenggara Timur. Jurnal Gizi
dan Dietetik Indonesia (Indonesian Journal of Nutrition and Dietetics). 1. 151.
10.21927/ijnd.2013
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. (2007). Profil Kesehatan 2007. Departemen
Kesehtan Republik Indonesia
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. (2011). Keputusan Menteri Republik
Indonesia Kesehatan Republik Indonesia Nomor: 1995/Menkes/SK/XII/2010
Tentang Standar Antropometri Penilaian Status Gizi Anak. Direktorat Jenderal
Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak. Direktorat Bina Gizi. (online)
(http://www.depkes.go.id, diakses September 2018)
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. (2013). Laporan Hasil Riset Kesehatan
Dasar Indonesia. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Depkes RI.
Jakarta
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. (2016). Profil Kesehatan 2016. Departemen
Kesehatan Republik Indonesia.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. (2017). Profil Kesehatan 2017. Departemen
Kesehatan Republik Indonesia.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. (2018). Laporan Hasil Riset Kesehatan
Dasar Indonesia. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Depkes RI:
Jakarta
Diana, F.M. (2013). Omega 3 dan Kecerdasan Anak. Jurnal Kesehatan Masyarakat.
Vol.7, No.2.
Diana, Fivi. (2006). Hubungan Pola Asuh dengan status gizi anak batita di kecamatan
kuranji kelurahan pasar ambacang kota padang 2004. Jurnal Kesehatan
Masyarakat. Vol. 1 (1).
Erly, H. (2015). Pengaruh Pengetahuan Gizi Ibu Dan Pendapatan Orang Tua Terhadap
Pola Makan Anak Balita Umur 6 Bulan-5tahun Di Dusun 1 Desa Palumbungan
Kecamatan Bobotsari Kabupaten Purbalingga. Universitas Negeri Yogyakarta
Fatimah, Hawa, N. S., & Wirjatmadi, R. B. (2018). Tingkat Kecukupan Vitamin A, Seng
Dan Zat Besi Serta Frekuensi Infeksi Pada Balita Stunting Dan Non Stunting.
Program Studi Kesehatan Masyarakat, Departemen Gizi Kesehatan, Fakultas
Kesehatan Masyarakat, Universitas Airlangga
Fikadu, T.S., Assegid dan L. Dube, (2014). Factor Associated with Stunting Among
Children of Age 24 to 59 Month in Meskan District, South Ethiopia. BMC Public
Health. 14:800.
Groffer Ss, Smith Jl, & Groff Jl. (2009). Advanced Nutrition And Human Metabolism. 5th
Ed. Usa: Wadsworth Cengage Learning;
Guyton, A.C. & J.E. Hall (2007). Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 9. Jakarta: EGC.
Hardinsyah & Tambunan, V. (2004). Angka Kecukupan Energi, Protein, Lemak dan
Serat Makanan. Prosiding Widyakarya Pangan danGizi VIII. Jakarta.
Hariyadi, D. & Ekayanti, I. (2011). Analisis Pengaruh Perilaku Keluarga Sadar Gizi
terhadap Stunting di Propinsi Kalimantan Barat. Jurnal Teknologi dan
Kejuruan.
Istiqomah, Nurul. (2015). Penggerombolan Kabupaten / Kota Berdasarkan Faktor
Stunting Menggunakan Metode Penggerombolan Dua Langkah Untuk Data
Campuran. Tesis, Institut Pertanian Bogor
Kamaludin, Hilman. (2018). Ada 7.965 Anak yang Alami Stunting di Kota Cimahi, Begini
Kata Dinkes. Tribun Jabar. 01 Agustus 2018.
Lestari, W., A. Margawati, & M.Z. Rahfiludin. (2014). Faktor Risiko Stunting Pada Anak
Umur 6-24 Bulan di Kecamatan Penanggalan Kota Subulussalam Provinsi
Aceh. Jurnal Gizi Indonesia (ISSN: 1858-4942).
Loya, R. R. P. (2016). Pola Asuh Pemberian Makan Pada Bayi Stunting Usia 6 – 12
Tahun Di Kabupaten Sumba Tengah Nusa Tenggara Timur. Program Studi Ilmu
Gizi. Fakultas Kedokteran. Universitas Diponegoro
Mahan, Lk., Sylvia, Es., & Raymond, Jl. (2012). Krause’s Food and Nutrition Therapy.
13th Ed. Canada: Saunders Elsevier.
Margawati, Ani & Astuti, A. M. (2018). Pengetahuan ibu, pola makan dan status gizi
pada anak stunting usia 1-5 tahun di Kelurahan Bangetayu, Kecamatan Genuk,
Semarang. Jurnal Gizi Indonesia (The Indonesian Journal of Nutrition)
Margono. (2004). Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta. PT. Agro
Media Pustaka
Mikhail, W.Z.A., Sobhy, H.M., El-Sayed, H.H., Khairy, S.A., Abu Salem, H.Y.H., &
Samy, M.A. (2013). Effect Of Nutritional Status On Growth Pattern Of Stunted
Preschool Children In Egypt. Academic Journal of Nutrition, 2(1), 01-09. DOI:
10.5829/idosi.ajn.2013.2.1.7466
Millennium Challenge Account – Indonesia. (2015). Backgrounder: Stunting Dan Masa
Depan Indonesia. [diakses September 2018]. Available at: http://mca-
indonesia.go.id/wp content/uploads/2015/01/BackgrounderStunting-ID.pdf
Mugianti, Sri, Mulyadi, A., Anam, A. K., Najah, Z. L. (2018). Faktor Penyebab Anak
Stunting Usia 25-60 Bulan di Kecamatan Sukorejo Kota Blitar Jurnal Ners Dan
Kebidanan. Poltekkes Kemenkes Malang tersedia di
http://Jnk.Phb.Ac.Id/Index.Php/Jnk
Oktarina, Z., & Trini S. (2014). Faktor Risiko Stunting Pada Balita (24—59 Bulan) Di
Sumatera. Jurnal Gizi dan Pangan, 8 (3), 177-180. doi:
https://doi.org/10.25182/jgp.2013.8.3.177-180
Panel, E. & Nda, A. (2013). Scientific Opinion On Nutrient Requirements And Dietary
Intakes Of Infants And Young Children In The European Union. Efsa J. 11, 1–
103
Permono, H.B., Sutaryo, Ugrasena, I.D.G., Windiastuti, E., & Abdulsalam, M. (2006).
Buku Ajar Hematologi Onkologi Anak. Edisi ke-2. Jakarta: BP IDAI.
Persatuan Ahli Gizi Indonesia. (2009). Daftar Komposisi Bahan Makanan. DKBM.
Jakarta.
Pipes, Peggy L & Trahms, Christine M. (2003). Nutrition During Infancy and Childhood.
Fifth Edition, Mosbyyear Book Inc., USA.
Ramadani, Nurul. (2018). Hubungan Asupan Kalsium dan Vitamin D dengan kejadian
Stunting pada Anak Balita di Kecamatan Nanggalo Kota Padang. Diploma
Thesis. Universitas Andalas.
Ramli A.K.E., Inder, K.J., Bowe, S.J., Jacobs, J., dan Dibley, M.J. (2009). Prevalence
and Risk Factors for Stunting and Severe Stunting Among Under Fives in North
Maluku Province of Indonesia. BMC Pediatric 9:64. Diakses dari:
http://bmcpediatr.biomedcentral.com/articles/10.1186/1471-2431-9-64.
Riyadi, Hadi & Sukandar, Dadang. (2009). Asupan Gizi Anak Balita Peserta Posyandu
(Nutrients Intake of Children under Five Years Old in Posyandu Program).
Jurnal Gizi dan Pangan. 4. 42-51.
Romadona, Nur Faizah. (2012). Deteksi Dini Tumbuh Kembang: Pertumbuhan Fisik.
Pendidikan Guru PAUD. Universitas Pendidikan Indonesia.
Roziqo, Nuryanto. (2016). Hubungan Asupan Protein, Zat Besi, Vitamin C, dan Seng
dengan Kadar Hemoglobin pada Balita Stunting. Journal Nutrition Coll.
;5(4):419–27.
Sari, E. M., Juffrie, M., Nurani, N., & Sitaresmi, M. N. (2016). Asupan protein, kalsium
dan fosfor pada anak stunting dan tidak stunting usia 24-59 bulan di Kota
Pontianak Provinsi Kalimantan Barat. Jurnal Gizi Klinik Indonesia Vol. 12 152-
159. Universitas Gajah Mada
Simbolon, Masfria, S. (2012). Pemeriksaan Kadar Fe Dalam Hati Ayam Ras Dan Ayam
Buras Secara Spektrofotometri Serapan Atom (Determination of Fe In Ras And
Buras Chicken Liver By Atomic Absorption Spectrophotometry). Departemen
Kimia Farmasi, Fakultas Farmasi. Universitas Sumatera Utara. Journal of
Natural Product and Pharmaceutical Chemistry, Vol.1(1):8-13
Soetjiningsih, I. G., & Ranuh, N. G. (2013). Tumbuh Kembang Anak Edisi 2.
Jakarta:Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Soliman AT, Sanctis VD, Kalra S. (2014). Anemia and Growth. Indian Journal of
Endocrinology and Metabolism. Available From
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articl es/PMC4266864/
Stuijvenberg, Me Van, J Nel, Se Schoeman, Lm Du Plessis, & Ma Dhansay. (2014). Low
Intake of Calcium and Vitamin D Is Associated with Stunting In 2-5-Year-Old
Children from An Impoverished South African Community. Nutritional
Intervention Research Unit, Medical Research Council, South Africa.
Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan
R&D. Bandung: Alfabeta.
Sukmadinata, N. S. (2009). Metode penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya
Sulistianingsih, A. & Yanti, D. A. M. (2013). Kurangnya Asupan Makan Sebagai
Penyebab Kejadian Balita Pendek (Stunting). Dunia Kesehat. 5, 71–75
Supriasa, I.D.N. dkk. (2002). Penilaian Status Gizi. Jakarta: Buku Kedokteran EGC
Supriasa, I.D.N. dkk. (2013). Penilaian Status Gizi (Edisi Revisi). Jakarta: Buku
Kedokteran EGC
Susilowati & Kuspriyanto. (2016). Gizi dalam Daur Kehidupan.Jakarta: PT.Refika
Aditama.
Sutani. (2008). Memahami Kebutuhan Anak. Jakarta: Rosdakarya.
Sutomo, B., & Anggraini, D.W. (2010). Menu sehat alami untuk batita dan balita.
Jakarta
Thamaria, Netty. (2017). Bahan Ajar Gizi: Penilaian Status Gizi. Kementerian Kesehatan
Republik Indonesia tersedia di
http://bppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wpcontent/uploads/2017/11/PENILAI
AN-STATUS-GIZI-FINAL-SC.pdf diakses pada Februari 2019
Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan. (2018). Gerakan Nasional
pencegahan stunting dan kerjasama kemitraan multisektor. Sekretariat Wakil
Presiden RI. Jakarta.
Tiwari, R., Ausman, L.M., dan Agho, K.E. (2014). Determinant of Stunting and severe
Stunting Among Under Fives: Evidence from the 2011 Nepal Demographic and
Health Survey. BMC Pediatric 2014 14:239 DOI:10.1186. diakses dari:
http://bmcpediatr.biomedcentral.com/articles/10.1186/1471-2431-14-239.
Torlesse, H, A.A Cronin, S.K. Sebayang & R. Nandy. (2016). Determinants of stunting in
Indonesian children: evidence from a cross-sectional survey indicate a
prominent role for the water, sanitation and hygiene sector in stunting
reduction. BMC Public Health, 16:669.
Triana, Vivi (2016). Macam - macam vitamin dan fungsinya dalam tubuh manusia. Jurnal
Kesehatan Masyarakat I. Universitas Andalas: Sumatera Barat
Trouw Nurition. (2014). Eggducation Book. (online). Tersedia di
Http://Trouwnutrition.Co.Id/Siteassets/Trouw-Care/Eggducation-Book.Pdf
(Diakses pada April 2019)
Uliyanti, Tamtomo, G., Didik, & Anantanyu, S. (2017). Faktor Langsung Dan Tidak
Langsung Yang Berhubungan Dengan Kejadian Stunting Pada Anak Usia 24–59
Bulan Di Kecamatan Matan Hilir Selatan. Jurnal Vokasi Kesehatan. 3. 67.
10.30602/jvk.v3i2.107.
UNICEF. (1990). Strategy for Improved Nutrition of Children and Women in Developing
Countries, UNICEF Policy Review Paper. New York: UNICEF.
WHO. (2006). Child Growth Standards: Length/height-for-Age, Weight-for-Age, Weight-
for-Length, Weight-for-Height and Body Mass Index-for-Age: Methods and
Development. Department Nutrition for Health and Development.
Wignjosoebroto, S. (2008). Ergonomi, Studi Gerak dan Waktu. Jakarta: Guna Widya
90