Upload
others
View
1
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Asuhan Keperawatan pada An.A dengan PrioritasMasalah
Termoregulasi pada Kasus Kejang Demam di Lingkungan I
Kelurahan Sari Rejo KecamatanMedan Polonia
Karya Tulis Ilmiah (KTI)
Disusun dalam rangka Menyelesaikan
Program Studi DIII Keperawatan
Oleh
Melisa Butarbutar
142500027
Program Studi DIII Keperawatan
Fakultas Keperawatan
Universitas Sumatera Utara
2017
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
KATA PENGANTAR
PujidansyukurpenulisucapkankehadiratTuhan Yang MahaEsa yang
telahmelimpahkanberkatNyasehinggapenulisdapatmenyelesaikanKaryaTulisIlmia
h yang berjudul
“AsuhanKeperawatanpadaAn.AdenganprioritasmasalahTermoregulasipadakasusK
ejangDemam di Lingkungan I Kelurahan Sari RejoKec.MedanPolonia”
inidenganbaik.
AdapuntujuanpenyusunanKaryaTulisIlmiah (KTI)
inimerupakansalahsatusyaratuntukdapatmenyelesaikanpendidikan Program Studi
DIII KeperawatanUniversitas Sumatera Utara.
Ucapanterimakasihsayasampaikankepadapihak-pihak yang
telahmemberikanbantuan,bimbingandandukungandalam proses
penyelesaianKaryaTulisIlmiah (KTI) ini,sebagaiberikut:
1. BapakSetiawan
S.KP,MNS,Ph.D,selakuDekanFakultasKeperawatanUniversitas Sumatera
Utara.
2. Ibu Sri EkaWahyuni, S.Kep,Ns,M.Kp, selakuwakildekan I
FakultasKeperawatanUniversita Sumatera Utara.
3. IbuCholina T. Siregar, S.Kep,Ns,M.Kep,Sp.KMB,selakuwakildekan II
FakultasKeperawatanUnivesitas Sumatera Utara.
4. IbuDr.SitiSaidahNasution, S.Kep, M.Kep, Sp.Mat,selakuwakildekan III
FakultasKeperawatanUniversitas Sumatera Utara.
5. IbuMahnumLailanNasution,S.Kep,Ns,M.Kep, selakuketuaprodi D-III
Keperawatan,FakultasKeperawatanUniversitas Sumatera Utara.
6. IbuNurAsnahS.Kep,Ns, M.Kep, selakudosenpembimbing yang
telahbanyakmeluangkanwaktunyadanpikirnnyadalampenulisanKaryaTulisIl
miahini.
7. Ibu Reni Asmara ArigaS.Kp, MARS, selakudosenpenguji yang
telahbanyakmeluangkanwaktudan memberi
masukandalampenulisanKaryaTulisIlmiahini.
Universitas Sumatera Utara
8. Seluruh bapak/ibudosenstafpegawaiFakultasKeperawataUniversitas
Sumatera Utara
yangtelahmemberbekalilmuselamapenulismengikutiperkuliahansampaipeny
elesaianKaryaTulisIlmiahini.
9. Orang tuatercintaayahanda K. Butarbutardan E.
SitorusdanterimakasihbuatabangsayaArjunaButarbutaratasdoadanmotivasi
yang di berikanselamainikepadasaya.
10. Teman-temansayaDeniSiahaan,HotmaSaragih,YusmilahManurung,Sri
Sianturi, Maria Togatorop,HertatiSihombing,Sofia Sihite,Clara
Simanjuntak, Edna linggaterimakasihdukungan,doa, baikmotivasi yang di
berikanselamainikepadapenulishinggadapatmenyelesaikanKaryaTulisIlmia
nini.
Medan, Juli 2017
Penulis
Melisa Butarbutar
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR ISI
LembarPengesahan………………………………………..…….……..i
Kata Pengantar……………………………………………..……….….ii
Daftar Isi…………………………………………………………….….iv
Bab I Pendahuluan
A. LatarBelakang……………...………………………………..…1
B. Tujuan……………………………………………...…..…..…..2
C. Manfaat…………………………………………………..….....3
Bab II PengelolaanKasus
A. KonsepDasarAsuhanKeperawatandengn
MasalahKebutuhanDasarTermoregulasi
1. Pengkajian………………………………..…………………....8
2. Analisa Data…………………………..……………………....9
3. RumusanMasalah...………………..………………………....10
4. Perencanaan………………………..…….…………………...10
B. AsuhanKeperawatanKasus
1. Pengkajian…………………...…...…………………………..13
2. Analisa Data……………………...…….………………….…21
3. RumusanMasalah……………...………………………….…22
4. Perencanaan…………………...………………….………….22
5. ImplementasidanEvaluasi…………………...……..………..24
6. Bab III Kesimpulandan Saran
A. Kesimpulan……………………...…………………………...29
B. Saran…………`………………………………...………..…..30
DaftarPustaka…….…………………..…………………...……...….31
Universitas Sumatera Utara
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Kebutuhan dasar manusia merupakan unsur-unsur yang di butuhkan oleh
manusia dalam mempertahankan keseimbangan fisiologis maupun
psikologis,yang tentunya bertujuan umtuk mempertahankan kehidupan dan
kesehatan.
Hierarki kebutuhan manusia mengatur kebutuhan dasar dalam lima
tingkatan prioritas.Tingkatan yang pertama yaitu kebutuhan fisiologis,seperti
udara,air,dan makanan.Tingkatan yang ke dua yaitu kebutuhan keselamatan dan
keamanan.Tingkat yang ketiga yaitu kebutuhan cinta dan rasa memiliki.Tingkat
yang ke empat meliputi kebutuhan rasa berharga dan harga diri.Tingkat yang
terahir adalah kebutuhan aktualitas diri.(Potter & Perry,2006)
Kebutuhan fisiologis memiliki prioritas tertinggidalamHierarkMaslow. Kebutuhan
fisiologis merupakan hal yang mutlak dipenuhi manusia untuk bertahan hidup.
Manusia memiliki delapan macam kebutuhan, salah satunya adalah kebutuhan
kesehatan temperatur tubuh (Mubarak, 2008: 1).
Salah satu efek dari terganggunya termoregulasi adalahdemam atau
hipertermi.Demam merupakan pengeluaran panas yang tidak mampu untuk
mempertahankan pengeluaran kelebihan produksi panas yang mengakibatkan
peningkatan suhu tubuh abnormal.
Demam yang berhubungan dengan infeksi kurang lebih hanya 29-52%, sedangkan
11-20% dengan keganasan, 4%dengan penyakit metabolik, 11-12% dengan
penyakit lain (Avin,2007).
Di Indonesia ada sekitar dua pertiga anak yang mendapatkan bantuan
penyediaan perawatan kesehatan atas alasankondisi febris akut dalam dua tahun
pertama kehidupannya. Sebagian besar kondisi febris yang terjadi pada bayi serta
anak disebabkan oleh virus, dan anak sembuh tanpa terapi spesifik (Rudolph,
2006: 584)rincian diagnosis yang ditemukan pada anak dengan suhu tubuh
tinggimeliputi febris typoid (23,1%), observasi febris (30%), GE (17%), DHF
(20%), diare sedang (6,6%) dan kejang demam serta asma (3,3%).
Universitas Sumatera Utara
Normalnya suhu tubuh berkisar 36º-37ºC, suhu tubuh dapat diartikan sebagai
keseimbangan antara panas yang diproduksi dengan panas yang hilang dari tubuh.
Kulit merupakan organ tubuh yang bertanggung jawab untuk memelihara suhu
tubuh agar tetap normal dengan mekanisme tertentu. Produksi panas dapat
meningkat atau menurun dapat dipengaruhi oleh berbagai sebab, misalnya
penyakitatau setres. Suhu tubuh yang terlalu ekstrim baik panas maupun dingin
dapat memicu kematian (Hidayat, 2008: 155)
Demam dapat diderita oleh siapasaja, dari bayi hingga orang berusia
paling lanjut sekalipun.Demam sesungguhnya merupakan reaksi alamiah dari
tubuh manusia dalam usaha melakukan perlawanan terhadap beragam penyakit
yang masuk atau berada di dalam tubuh (Widjaja, 2001: 1).
Panas atau demam kondisi dimana otak mematok suhu diatas setting normal yaitu
diatas 38ºC. Namun demikian, panas yang sesungguhnya adalah bila suhu lebih
dari 38.5ºC. Akibat tuntutan peningkatan tersebut tubuh akan memproduksi panas
(Purwanti, 2008: 81).
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut di atas maka penulis mengangkat
masalah gangguan termoregulasi pada kasus Kejang Demam di Jalan Karya Bakti
Kelurahan Sari Rejo Medan Polonia
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Agar dapat melakukan asuhan keperawatan pada An.A dengan prioritas
masalah gangguan termoregulasi
2. Tujuan Khusus
a. Melakukan pengkajian pada pasien dengan pemenuhan kebutuhan
keamanan; termoregulasi pada An. A
b. Merumuskan diagnosa keperawatan pada pasiendengan pemenuhan
kebutuhan keamanan; termoregulasi pada An. A
c. Menyusun rencana asuhan keperawatan pada pasiendengan
pemenuhan kebutuhan keamanan; termoregulasi pada An. A
Universitas Sumatera Utara
d. Melakukan implementasi pada pasien denganpemenuhan kebutuhan
keamanan; termoregulasi pada An. A
e. Melakukan evaluasi pada pasien dengan pemenuhan kebutuhan
keamanan; termoregulasi pada An. A
f. Menganalisa kondisi kebutuhan keamanan yang terjadipada pasien
dengan pemenuhan kebutuhan keamanan; termoregulasipada An. A.
C. Manfaat Penulisan
1.Manfaat Bagi Penulis
Mendapatkan pengalaman dan dapat menerapkan Asuhan
Keperawatan yang tepat pada pasien febris atau demam.
2.Manfaat Bagi Institusi
Dapat dijadikan sebagai acuan ataupun referensi dalam
pembelajaran dikampus.
3.Manfaat Bagi Pelayanan Kesehatan
Semoga dapat menambah ilmu dan dapat diterapkan oleh
pelayanankesehatan dalam memberikan pelayanan kesehatan pada pasien
febrisataudemam.
Universitas Sumatera Utara
BAB II
PENGELOLAAN KASUS
A. Konsep Dasar Asuhan Keperawatan dengan Masalah Kebutuhan Dasar
Kebutuhan dasar manusia merupakan hal yang paling penting dalam
mempertahankan kehidupan dan kesehatan.Hierarki kebutuhan manusia mengatur
kebutuhan dasar dalam lima tingkatan prioritas.Salah satunya yaitu kebutuhan
fisiologis yang harus di pertahankan oleh individu adalah kebutuhan
termoregulasi.Tubuh manusia dapat berfungsi secara normal hanya dalan rentang
temperatur yang terbatas atau sempit yaitu 370C (98,60F).Temperatur tubuh yang
melebihi batas normal dapat menimbulkan kerusakan dan efek yang
permanenseperti kerusakan otak atau bahkan kematian.Secara sementara tubuh
dapat mengatur temperatur melalui mekanisme tertentu.
Demam adalah kenaikan suhu tubuh di atas normlal.Kenaikan suhu tubuh
merupakan bagian dari reaksi biologis kompleks,yang di atur dan di control oleh
susunan safaf pusat.Demam sendiri merupakan gambaran karakteristik dari
kenaikan suhu tubuh eleh karena berbagai penakit infeksi dan non infeksi.Selama
episode febris,produksi sel darah putih distimulasi,suhu yang meningkat
menurunkan konsentrasi zat besi dalam plasma darah,menekan pertumbuhan
bakteri.Demam juga bertarung dengan infeksi karena virus menstimulasi
interferon,substansi ini yang bersifat mealawan virus.Demam juga berfungsi
sebagai tujuan diagnostic.Selama demam,metabolisme meningkat dan konsumsi
oksigen bertambah.Metabolisme tubuh meningkat 7% untuk setiap derajat
kenaikan suhu.Frekuensi jantung dan pernafasan meningkat untuk memenuhi
kebutuhan metabolic tubuh terhadap nutrient.Metabolisme yang meningkat
menggunakan energiyang memproduksi panas tambahan.
Menurut tamsuri(2007),suhu tubuh di bagi:
a.Hipotermi,bila suhu tubuh kurang dari 360C
b.Normal,bila suhu tubuh berkisar antara 360C-37,50C
c.Febris/pireksia, bila suhu tubuh antara 37,50C-400C
Universitas Sumatera Utara
d.Hipertermi,bila suhu tubuh lebih dari 400C
Konsep dasar kejang demam
Kejang demam adalah suatu kondisi saat tubuh anak tidak dapat menahan
serangan demam pada suhu tertentu (Hardiono,2004).
Kejang demam dapat di simpulkan yaitu bangkitan kejang yang terjadi
pada kenaikan suhu lebih dari 38oC yang di sebabkan oleh proses ekstrakranium
atau akibat dari pembesaran listrik yang tidak terkontrol dari sel saraf korteks
serebral.
I.Pola Demam
Demam merupakan mekanisme pertahanan yang penting.peningkatan
ringan suhu sampai 390C meningkatkan system imun tubuh.Selama episode
febris, produksi sel darah putih di stimulasi.suhu yang meningkat menurunkan
konsentrasi zat besi dalam plasma darah,menekan pertumbuhan bakteri.Demam
juga bertarung dengan infeksi karena virus menstimulasi interferon,substansi ini
yang bersifat melawan virus.Demam juga berfungsi sebagai tujuan
diagnostic.Pola demam berbeda bergantung pada pirogen.Peningkatan dan
penurunan jumlah berakhir puncak demam dan turun dalam waktu yang
bebeda.Durasi dan derajat demam bergantung pada kekuatan pirogen dan
kemampuan indivudu untk berespon.
Pola demam antara lain:
1.Terus menerus
Tingginya menetap lebih dari 24 jam bervarisai 10C sampai 20C.
2.Intermiten
Demam memuncak secara berseling dengan suhu normal.Suhu kembali
normal paling sedikit sekali dalam 24 jam.
3. Remiten
Demam memuncak dan turun tanpa kembali ke tingkat suhu normal.
Universitas Sumatera Utara
4. Relaps
Periode episode demam di selingi dengan tingkat suhu normal.Episode
demam dan normotermia dapat memanjang lebih dari 24 jam
II.Tipe dan Jenis Demam
Menurut Nelwan (2007) ada bebrapa tipe demam yang mungkin di jumpai
atara lain:
1. Demam septik
Pada tipe demem septik, suhu badan berangsur naik ke tingkat yang tinggi
sekali pada malam hari dan turun kembali ke tingkat di atas normal pada pagi
hari.Sering di sertai keluhan menggigil dan keringat.Bila demam yang tinggi
teebut turun ke tingkat yang normal di namakan juga demam hektik.
2. Demam remiten
Pada tipe demam remiten,suhu badan dapat turun setiap hari tapi tidkak
pernah mencapai suhu badan normal.Perbedaan suhu yang mungkin tercatat
dapat mencapai dua derajat dan tidak sebesar perbedaan suhu yang di catat
pada demam septik.
3.Demam intermiten
Pada tipe demam intermiten,suhu badan turun ke tingkat yang normal
selama beberapa jam dalam satu hari.Bila demam seperti ini tejadi setiap dua
hari sekali disebut tersiana dan bila terjadi dua hari bebas demam di antara
dua serangan demam di sebut kuartana.
4. Demam kontinyu
Pada tipe demam kontinyu variasi suhu sepanjang hari tidak berbeda lebih
dari satu derajat.Pada tingkat demam yang terus menerus tinggi sekali disebut
hiperpireksia.
5. Demam siklik
Pada tipe demam siklik terjadi kenaikan suhu badan selama beberapa hari
yang di ikuti oleh periode bebas demam untuk beberapa hari yang kemudian
di ikuti oleh kenaikan suhu seperti semula.
Menurut samuelson (2007),jenis demam terdiri dari:
Universitas Sumatera Utara
1. Demam fisiologi
Demam ini cenderung normal dan sebagai penyesuaian terhadap fisiologis
tubuh,misalnya pada orag yang mengenai dehidrasi dan tingginya aktivitas
tubuh(olahraga)
2. Demam patologis
Demam ini tidak lagi dilakukan sebagai demam yang normal.Demam
patologis terbagi lagi menjadi dua sebagai berikut:
1. Demam infeksi yang suhunys bias mencapai lebih dari
380C.Penyebabnya beragam,yakni infeksi virus (flu,cacar,campak,SARS,flu
burung,dll),jamur dan bakteri(tifus,radang tenggorokan,dll).
2. Demam non infeksi,seprti kanker,tumor,atau adanya penyakit autoimun
seseorang(rematik,lupus,dan lain-lain.
III.Faktor-faktor yang Mempengaruhi Suhu Tubuh
Perubahan pada suhu tubuh dalam tentang normal terjadi ketika hubungan
antara produksi panas dan kehilangan panas di ganggu oleh variable fisiologis
ataau perilaku.
1. usia
Pada saat lahir,bayi mekanisme control suhu masih imatur.Menurut
Whaley and Wong (2005),suhu tubuh bayi dapat berespon secara drastic
terhadap perubahan suhu lingkungan.Oleh karena itu pakaian yang di
gunakan juga harus cukup dan paparan terhadap suhu lingkungan yang
ekstrim perlu di hindari.Bayi yang baru lhir pengeluaran lebih dari 30%
suhu tubuhnya melalui kepala dan oleh sebab itu bayi perlu
menggunakan penutup kepala untuk mencegah pengeluaran panas.
2. Irama sirkadian
Suhu tubuh berubah secara normal 0,50C sampai 10C selama
periode 24 jam.Bagai mana pun,suhu merupakan Irma paling stabil pada
manusian.Suhu tubuh biasanya paling rendah antara pukul 01.00 dan 04.00
dini hari.Sepanjang hari suhu tubuh akan naik sampai sekitar pukul 18.00
dan kemudin turun seperti pada dini hari,
Universitas Sumatera Utara
3. Stres
Sres fisik dan emosi meningkatkan suhu tubuh melalui
stimulasi hormonal dan persarafan.Perubahan fisiologis tersebut
meningkatkan panas.Klien yang cemas saat masuk rumah sakit atau
tempat praktik dokter suhu tubuhnya akan lebuh tinggi dari normal.
4. Lingkungan
Lingkungan juga dapat mempengaruhi suhu tubuh.jika suhu
di kaji dalam ruang yang sangat hangat,klien mungkin tidak mampu
meregulasi suhu tubuh melalui mekanisme-mekanisme pengeluaran
panas dan suhu tubuh akan naik.
A.Konsep Dasar Asuhan Keperawatan dengan Masalah Kebutuhan Dasar
1.Pengkajian
Pengkajian merupakan tahap awal proses keperawatan dan merupakan
suatu proses yang sistematis dalam pengumpulan data dar berbagai sumber data
untuk mengevaluasi dan mengidentivikasi status kesehatan klien.Tahap pngkajian
merupakan pemikiran dasara dalam pemberian asuhan keperawatan sesuai dengan
kebutuhan individu.Pengkajian yang lengkap ,akurat,sesuai kenyataan,kebenaran
data sangat penting untuk merumuskan suatu diagnose keperawatan dan dalam
pemberian asuhan keperawatan sesuai dengan respon individu.(Muttaqin 2008)
Pengumpulan data adalah pengumpulan informasi tentng klien yang di
lakukan secara sistematis untuk menentukan masalah-masalah,serta kebutuhan-
kebutuhan perawatan dan kesehatan klien.Pengumpilan informasi merupakan
tahap awal dalam proses keperawatan. Dari informasi yang terkumpul, didapatkan
data dasar tentang masalah masalah yang di hadapi klien.Selanjutnya data dasar
tersebut di gunakan untuk menentukan diagnosis keperawatan,merencanakan
asuhan keperawatan,serta tindakan untuk mengatasi masalah-masalah klien.
Adapun pengkajian pada kebutuhan dasar termoregulasi meliputi:
a. Riwayat keperawatan sekarang meliputi alasan klien yang menyebabkan
terjadinya
keluhan/gangguan dalam termoregulasi,seperti adanya lemas dan mual
muntah.
Universitas Sumatera Utara
b. Pengkajian penyakit yang pernah diderita,berhubungan dengan
pemenuhan kebutuhan termoregulasi.
2.Analisa Data
Data dasar adalah kumpulan data yang berisikan mengenai status
kesehatan klien,kemampuan klien untuk mengelola kesehatan terhadap dirinya
sendiri,dan hasil konsultasi dari medis atau profesi kesehatan lainnnya.Data fokus
adalah data tentang perubahan-perubahan atau respon klien terhadap kesehatan
dan masalah dan masalah kesehatannya serta hal-hal yang mencakup tindakan
yang di laksanakan terhadap klien.Pengumpulan data adalah pengumpulan
informasi tentang klien yang di lakukan secara sistematis untuk mentukan
masalah-masalah,serta-serta kebutuhan keperwatan dan kesehatan
klien.Pengumpulan data adalah pengumpulan informs tentang klien yang
dilakukan secara sistematis untuk menentukan masalah-masalah,serta kebutuhan-
kebutuhan keperawatan serta kesehatan klien.
Tujuan pengumpulan data:
1.Memperoleh informasi tentang keadaan kesehatan klien
2.Untuk menentukan masalah keperawatan dan keehatan klien
3.Untuk menilai keadaan kesehatan klien
4.Untuk membuat keputusan yang tepat dalam menentukan langkah-
langkah.
1.Data subjektif
Data yang di dapatkan dari klien sebagai suatu pendapat terhadap suatu
situasi dan kejadian.Informasi tersebut tidak bisa di tentukan oleh
perawat,mencakup persepsi,perasaan,ide klien tentang status
kesehatannya.Misalnya tentang nyeri,perasaan
lemah,ketakutan,kecemasan,frustasi,mual,dan perasaan malu.(Potter &
Perry,2005).
2.Data objektif
Data yang dapat di observasi dan di ukur,dapat di peroleh menggunakan
panca indra (lihat,dengar,cium,dan raba) selama pemeriksaan fisik. Misalnya
Universitas Sumatera Utara
frekuensi fisik,pernafasan,tekanan darah,edema,berat badan,tingkat
kesadaran.(Potter & Perry,2005).
3.Rumusan Masalah
Sebelum merumuskan diagnosa keperawatan,perawat mengidentifikasi
masalah keperawatan kesehatan umum klien.namun,sebelum memberikan
perawatan masalah harus di tetapkan secara lebih spesifik.Untuk mengidentifikasi
kebutuhan klien,perawat harus lebih dulu menentukan apa masalah tersebut
potensial atau actual(Potter & Perry,2005).
Adapun masalah yang sering muncul pada gangguan termoregulasi ialah:
1. Hipertermi berhubungan dengan paparan lingkungan yang panasdi
tandai dengan demam.
2. Gangguan pola tidur berhubungan dengan peningkatan suhu tubuh.
4.Perencanaan
Rencana asuhan keperawatan merupakan mata rantai antara penetapan
kebutuhan klien dan pelaksana keperawatan. Dengan demikian rencana asuhan
keperawatan adalah petunjuk tertulis yang menggambarkan secara tepat
mengenai rencana tindakan yang di lakukan terhadap klien sesuai dengan
kebutuhannya berdasarkan diagnose keperawatan.
Rencana asuhan keperawatan di susun dengan melibatkan klien secara
obtimal agar dalam proses pencapaian tujuan keperawatan dalam memenuhi
kebutuhan klien
a. Hipertermi
Defenisi : Suatu kondisi dimana suhu tubuh meningkat melebihi set poin yang
biasanya di sebabkan kondisi tubuh eksternal yang menimbulkan panas
berlebihan jika di bandingkn kemampuan tubuh untuk menghilangkan panas
seperti pada heat stroke,toksisitas aspirin,kejang atau hipertiroid.
Universitas Sumatera Utara
NO.DX Perencanaan keperawatan
1. Tujuan :
Setelah di lakukan asuhan keperawatan di harapkan suhu tubuh dalam
rentang normal dan stabil
Kriteria hasil :
1.peningkatan suhu kulit
2.suhu kulit dalam rentang normal
Rencana tindakan Rasional
1.Observasi tanda-tanda vital
2.Berikan penjelasan kepada
keluarga pasien pada
peningkatan suhu tubuh
yang terjadi
3.Anjurkan kepada keluarga
Pasien memberikan
pakaian tipis dan menyerap
keringat
4.Anjurkan kepada keluarga
asien memberikan air
minum kurang lebih
700milliliter
5.Berikan kompres hangat
pada dahi,ketiak
1.Taanda-tanda vital merupakan acuan
untuk mengetahui keadaan umum
pasien
2.Agarkeluarga mengetahui
peningkatansuhu tubuh yang terjadi
dan untuk mengurangi kecemasan.
3.Untuk menjaga agar pasien merasa
nyaman,dan pakaian tipis yang di
kenakan untuk membantu
penguapan tubuh.
4.Peningkatan suhu tubuh
mengakibatkan penguapan tubuh
meningkatsehingga perlu di imbangi
dengan asupan cairan yangbanyak
untuk mencegah terjadinya
dehidrasi.
5.Kompres hangat membantu untuk
menurunkan suhu tubuh.
Universitas Sumatera Utara
b. Gangguan pola tidur berhubungan dengan peningkatan suhu tubuh.
Defenisi: Merupakan suatu kondisi istirahat alami yang dialami manusia
No.Dx Perencanaan keperawatan
2. Tujuan:
Setelah pasien dilakukan tindakan keperawatan selama 2x24 jam
klien menunjukkan temperature dalam batas normal.
Kriteria hasil:
1. Melaporkan istirahat tidur malam yang optimal
2. Tidak menunjukkan perilaku gelisah
3. Suhu tubuh normal (37,5 0C)
Rencana tindakan Rasional
1.Monitor suhu tubuh pasien
2.Monitor TTV
3.Sarankan untuk
meningkatkan istirahat
4.kolaborasi pemberian obat
1.Mengetahui suhu tubuh pasien
2.Mengetahui tanda tanda vitalsign
3.untuk memenuhi istirahat dan tidur
pasien
4.Pemberian obat menurunkan panas
(Paracetamol)`
Universitas Sumatera Utara
B.Asuhan Keperawatan Kasus
1.Pengkajian Keperawatan
I.BIODATA\IDENTITAS PASIEN
Nama : Anak A
Tempat tanggal lahir :Medan/02 Oktober 2016
Jenis kelamin :Laki-laki
Nama ayah/Nama ibu :Tn.S/ Ny.H
Pekerjaan ayah :Wiraswasta
Pekerjaan ibu :Ibu rumah tangga
Agama :Islam
Suku :Jawa
Pendidikan :Belum sekolah
Alamat :JL.Karya Bakti 1 Gg Amal Kelurahan Sari Rejo
Kecamatan Medan Polonia
Tanggal pengkajian :10 Juni 2017
II.KELUHAN UTAMA
Keluhan utama yang dirasakan An. A adalah panas tinggi sejak hari Jumat
tanggal 9 juni 2017. Keluarga mengatakan pada hari Kamis siang An. A tubuhnya
panas.
III.RIWAYAT KESEHATAN SEKARANG
A. Provokative/palliative
1. Apa penyebabnya
Keluarga juga menceritakan bahwa saatkecil ayah danibupasienmemiliki
riwayat kejang namun kejang biasa.
2. Hal yang memperbaiki keadaan
Kompres buli-buli air hangat yang di berikan pada pasien yaitu di dahi
ataupun ketiak
Universitas Sumatera Utara
B.Quantity/quality
1. Bagaimana dirasakan
Anak selalu menangis dan selalu gelisah`
2.Bagaimana dilihat
Anak terlihat rewel,mata sendu,malas beraktivitas
3. Suhu tubuh
Suhu tubuh pasien 39 oC
C.Region
1. Dimana lokasinya
Seluruh tubuh.
2.Apakah menyebar
Keluarga pasien mengatakan tidak menyebar
D.severity
Akibat penyakit nya pasien tampak lemas dan sering meringis
E.Time
Demam di hari kamis siang dan panas tinggi sejak hari jumat yang di
sertai kejang dengan durasi 30 detik
IV. RIWAYAT KESEHATAN MASA LALU
A. Penyakit yang pernah di alami
Keluarga pasien mengatakan tidak ada riwayat penyakit sebelumnya
B. Pengobatan/ tindakan yang di lakukan
Pasien di berikan paracetamol sirup oleh orang tua yang dibeli dari apotik
C. Alergi
Keluarga klien mengatakan tidak ada alergi seperti makanan,obat-
obatan,udara,atau pun zat lainnaya.
Universitas Sumatera Utara
D. Imunisasi
Klien sudah diberikan imunisasi
No. Jenis Imunisasi Waktu pemberian
1.
2.
3.
4.
5.
BCG
DPT ( I, II, III )
Polio ( I, II, III, IV )
Hepatitits
Campak
Belum lengkap
-
Ibu klien mengatakan anaknya telah diimunisasi hanya lupa tanggal
pemberiannya.Jenis imunisasi Campak belum diberikan karena pemberian
imunisasi campak pada umur bayi 9 – 11 bulan,sedangkan umur klien 8 bulan.
V.RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA
A.Orang tua
Keluarga juga menceritakan bahwa saatkecil ayah danibu pasien
memiliki riwayat kejang namun kejang biasa, sekarang sudah tidakpernah
terjadi.
B.Saudara kandung
Klien memiliki satu orang saudara kandung.Saudaranya tidak
memiliki penyaki seperti yang di deritanya.Yang pernah dialami cuma
demam biasa.
C.Penyakit keturunan yang ada
Klien memiliki penyakit keturunan yaitu kejang demam
VI. GENOGRAM
Universitas Sumatera Utara
Keterangan:
: Laki-laki
: Perempuan
: Pasien
VII.TUMBUH KEMBANG ANAK
1. Bahasa
Anak mampu menoleh kearah suara atau sumber bunyi,tertawa,menirukan
bunyi yang terdiri dari 1-2 bunyi vocal seperti A atau BA.
2. Sosial
Anak takut saat kehadiran orang asing dan menangis ketika bersama
orang lain,dan mulai memukul-mukul lengan atau kaki.
3. Kognitif
Anak mulai mampu mengasimilasi dan mengakomodasi informasi dengan
cara melihat,mendengar,dan menyentuh.Sebagian besar gerakan di
arahkan ke mulut dan mulai menyadari keberadaan suatu objek.
4. Moral
Pada tahap ini anak belum mengenal konsep moral yang belum mendasari
konsekuensi.
VIII.RIWATYAT KEADAAN PSIKOSOSIAL
A. Persepsi orangtua pasien tentang penyakitanak nya
Orangtua klien cemas dan takut terhadap penyakit yang di alami
anaknya,orangtua berharap agar masalah yang di hadapi tidak
berlangsung lama.
B. Spritual
Nlai dan keyakinan :Pasien menganut agama islam
Kegiatan ibadah :Pasien belum bisa beribadah
Universitas Sumatera Utara
IX.STATUS MENTAL
a. Tingkat kesadaran
Kompos mentis
b. Penampilan
Tidak rapi
c. Pembicaraan
Menangis/ Tertawa
X.PEMERIKSAAN FISIK
A. Keadaan umum
Klien lemah,sadar dan pasien terbaring di tempat tidur
B. Tanda-tanda vital
Suhu tubuh :390C
Tekanan darah :-
Nadi :130x/menit
Pernafasan :25x/menit
Skala nyeri : -
TB :75 cm
BB :9 kg
C.Pemeriksaan head to toe
Kepala
a. Bentuk
Simetris,tidak di temukan benjolan atau kelainan
b. Ubun-ubun
Sudah menutup
c. Kulit kepala
Kulit kepala tampak bersih
Rambut
a. Penyebaran rambut
Rambut menyebar secaramerata dan tumbuh hitam
b. Bau
Rambut berbau minyak telon bayi
Universitas Sumatera Utara
Wajah
a. Wajah
Simetris antara kiri dan kanan
b. Struktur wajah
Simetris,tidak ada benjolan.
Mata
a. Kelengkapan dan kesimetrisan
Mata lengkap dan simetris
b. Pelpebra
Merah muda
c.Konjungtiva dan sclera
Konjungtiva merahmuda dan sclera putih
d.Pupil
Isokor (besar dan bentuk kedua pupil sama)
e.Cornea dan iris
Cornea dan iris putih
Hidung
a. Tulang hidung
Normal,tidakada kelainan
b.Lubang hidung
Normal,bersih tidak ada secret
c. Cuping hidung
Normal tidak ada pernafasan cuping hidung
Telinga
a. Bentuk telinga
Daun telinga normal dan simetris
b. Ukuran telinga
Simetris antara kiri dan kanan
c. Lubang telinga
Tidak ditemukan kelainan padadaun telinga dan tidak terdapat serumen
pada lubang telinga.
Universitas Sumatera Utara
d.Ketajaman pendengaran
Dapat mendengar dengan baik
Mulut dan faring
a.Keadaan bibir
Keringdan pucat,simetris
b. Keadaan gusi dan gigi
Gigi belum lengkap,tumbuh dua gigi di bagian bawah
c. Keadaan lidah
Lidah bersih
XI.POLA KEBIASAAN SEHARI-HARI
1.Pola makan dan minum
a. Frekuensi makan
3x/hari,(setelah sakit 2x/hari).
b. Nafsu/selera makan
Selera makan berkurang setelah sakit
c.Nyeri ulu hati
Tidak ditemukan adanya nyeri ulu hati
d. Alergi
Pasien tidak memiliki riwayat alergimakanan
e. Waktu pemberian makan
Pagi hari pukul 07.30 WIB,siang hari pukul12.15 WIB,dan malam
hari pukul 18.00WIB
f. Jumlah dan jenis makanan
Sedikit,dan orangtua pasien memberikan bubur.Waktu pemberian minumTidak di
tentukan,sesuai dengan kebutuhan pasien
2.Perawatan diri/personal hygine
a. Kebersihan tubuh
Kebersihan tubuh pasienbaik
b. Kebersihan gigi dan mulut
Mulut bersih,gigi sudah tumbuh dua biji
c. Kebersihan kuku
Kuku tangan dan kaki pasien tampak bersih
Universitas Sumatera Utara
3.Pola kegiatan dan aktivitas
Mandi,makan,BAB,BAK,ganti pakaian di bantu orang tua klien.
4.Pola eliminasi
BAB
a. Pola BAB
Pasien BAB 2x/hari
b. Karakter feses
Urin pasien lembek
BAK
a. Pola BAK
Pasien BAK 4-7x/hari
b. Nyeri/rasa terbakar/kesulitan BAK
Tidak ada nyeri/kesulitan BAK
c. Riwayat penyakit kandung kemih
Tidak ada penyakit ginjal
Universitas Sumatera Utara
2.Analisa data
NO Data Etiologi Masalah
keperewatan
1. DS:
Ibu pasien mengtakan anaknya
demam terus menerus
DO:
Pasien tampak lemas dan pucat
Suhu: 390C.
RR:25x/i
Nadi:130x/i
Paparan
lingkungan yang
panas
Tubuh tidak dapat
menetralkan panas
Panas di
distribusikan
keseluruh tubuh
Hipertermi
Hipertermi
2. DS:
1. Ibu pasien
mengatakan,anaknya
tidak bisa tidur
2. Ibu klien mengatakan
jumlah tidur malam 4
jam siang 1 jam.
DO:
Klien susah tidur
Suhu tubuh pasien 39oC
Pasien menangis
Peningkatan suhu
tubuh
Klien gelisah, dan
menangis
Gangguan pola
tidur
Gangguan pola
tidur
Universitas Sumatera Utara
3.Rumusan masalah
1. Hipertermi berhubungan dengan paparan lingkungan yang panas di tandai
dengan demam
2. Gangguan pola tidur berhubungan dengan peningkatan suhu tubuhdi tandai
dengan gelisah dan rewel.
4. Perencanaan keperawatan dan rasional
NO.DX
Perencanaan keperawatan
1. Tujuan :
Setelah di lakukan asuhan keperawatan di harapkan suhu tubuh dalam
rentang normal dan stabil
Kriteria hasil :
1.peningkatan suhu kulit
2.suhu kulit dalam rentang normal
Rencana tindakan
Rasional
1.Observasi tanda-tanda vital
2.Berikan penjelasan kepada
keluarga pasien pada
peningkatan suhu tubuh yang
terjadi
3.Anjurkan kepada keluarga
pasien memberikan pakaian
tipis dan menyerap keringat
4.Anjurkan kepada keluarga asien
memberikan air minum kurang
lebih 0,8liter
5.Berikan kompres hangat pada
dahi,ketiak
1.Taanda-tanda vital
merupakan acuan untuk
mengetahui keadaan umum
pasien
2.Agar keluarga mengetahui
peningkatan suhu tubuh yang
terjadi dan untuk mengurangi
kecemasan
3.Untuk menjaga agar pasien
merasa nyaman,dan pakaian
tipis yang di kenakan untuk
membantu penguapan tubuh.
4.Peningkatan suhu tubuh
mengakibatkanpenguapan
Universitas Sumatera Utara
tubuh meningkat sehingga
perlu di imbangi dengan
asupan cairan yang banyak
untuk mencegah terjadinya
dehidrasi.
5.Kompres hangat membantu
untuk menurunkan suhu tubuh.
NO DX Perencanaan keperawatan
2. Tujuan:
Setelah pasien dilakukan tindakan keperawatan selama 2x24 jam
klien menunjukkan temperature dalam batas normal.
Kriteria hasil:
1. Melaporkan istirahat tidur malam yang optimal
2. Tidak menunjukkan perilaku gelisah
3. Suhu tubuh normal (37,5 0C)
Rencana tindakan Rasional
1.Monitor suhu tubuh pasien
2.Monitor TTV
3.Sarankan untuk meningkatkan istirahat
4.kolaborasi pemberian obat
1.Mengetahui suhu
tubuh pasien
2.Mengetahui tanda
tanda vitalsign
3.untuk memenuhi
istirahat dan tidur
pasien
4.Pemberian obat
menurunkan panas
(Paracetamol)`
Universitas Sumatera Utara
5.Implementasi dan Evaluasi Keperawatan
Tan
ggal
No.
DX
Pukul Implementasi Pukul SOAP
10-
06-
2017
1 10.30 Tindakan mandiri:
1. Membina
hubungan
saling percaya
dengan An.A
dan keluarga
2. Melakukan
pengkajian
identitas
hinggapemerik
saanhead to
toe pada An.A
3. Mengobservasi
tanda-tanda
Vital
4. Memberikan
penjelasan
kepada
keluarga
pasien tentang
peningkatan
suhu tubuh
yang terjadi
5. Menganjurkan
keluargapasien
agar
memberikanpa
kaian tipisdan
10.15
10.25
S:
• Ibu An.A
mengatakan
badan An.A
terasa panas
• Ibu An.A
mengatakan
An.A lemas
dan rewel
O:
• Tampak lemah
dan terlihat
agak pucat
• An.A tampak
rewel
• Wajah pasien
terlihat
kemerah-
merahan
• An.A dalam
keadaan
berkeringat
• An.A Demam,
Temp:390C
A:
• Masalah
hipertermi
belum teratasi,
Universitas Sumatera Utara
menyerap
keringat
6. Menganjurkan
keluargapasien
agar
memberikan
pasien untuk
minum banyak
kurang lebih
0,8liliter/hari
7. Memberikan
kompreshangat
(buli-buli air
hangat)
Tindakan
kolaboratif:
Memberikan
parasetamol 3x1
• wajah An.A
masih terlihat
pucat dan
kemerah-
merahan,
• mukosa bibir
kering dan
pucat,
• Temp:390C,TT
V belum
Stabil,
masih terlihat
lemas
P.
• Intervensi
keperawatan
dilanjutkan
10-
06-
2017
2 11.25 Tindakan mandiri:
1. Membinahubu
ngansaling
percaya
denganAn.A
dankeluarga
2. Mengobservasi
tanda-tanda
Vital
3. Memberikan
11.45
11.55
S:
• Orang tua klien
mengatakan
panas nya sudah
menurun
O:
• Bibir masih
terlihat kering,
suhu 38,5oC
• Kulit terlihat
kering
Universitas Sumatera Utara
lingkungan
yang nyaman.
4. Menganjurkan
untuk istirahat
5. Memonitor
suhu klien
Tindakan
kolaboratif:
Memberikan
parasetamol Sirup
A:
• Masalah teratasi
sebagian
P:
• Intervensi di
lanjutkan
• Monitor
suhuMonitorTT
V
Tan
ggal
No.
DX
Pukul Implementasi Pukul Evaluasi (SOAP)
11-
06-
2017
1 09.00 1. Mengobservasi
tanda-tanda
vital setiap jam
sekali
2. Melakukan
pengkajian
identitas
hingga
pemeriksaan
head to toe
pada An.A
3. Mengobservasi
tanda-tanda
Vital
4. Memberikan
09.20
S:
• Ibu An.A
mengatakan
demam pasien
sudah
berkurang
• Ibu An.A
mengatakan
pasien masih
lemas
• Ibu An.A
mengatakan
bahwa An.A
sudah mau
minum
sebanyak
800 milliliter
Universitas Sumatera Utara
penjelasan
kepada
keluarga
pasien tentang
peningkatan
suhu tubuh
yang terjadi
5. Menganjurkan
keluargapasie
agar
memberikanpa
kaian tipisdan
menyerap
keringat
6. Menganjurkan
keluargapasien
agar
memberikan
pasien untuk
minum banyak
kurang lebih
0,8liter/hari
7. Memberikan
kompreshangat
(buli-buli air
hangat)
Tindakan
kolaboratif:
Memberikan
parasetamol3x1
09.35
O:
• An.A tampak
lemas dan
pucat
• An.A masih
terlihat rewel
• An.A masih
terlihat dalam
keadaan
berkeringat
• An.A
demam,380C
• Bibir masih
terlihat sedikit
pecah-pecah
• Pemeriksaan
tanda-tanda
vital
RR:22x/i
HR:94x/i
T:38,50C
A:
• Masalah
hipertermi
teratasi
sebagian.
• Temp
berkurang
menjadi 380C,
Universitas Sumatera Utara
• Mukosa bibir
tidak kering
lagi tapi masih
terlihat
pecah-pecah
P:
• Intrvensi di
Lanjutkan
11-
06-
2017
2 11.00 Tindakan mandiri:
1. Membina
hubungansalin
g percaya
dengan An.A
dankeluarga
2. Mengobservasi
tanda-tanda
Vital
3. Memberikan
lingkungan
yang nyaman.
4. Menganjurkan
untuk istirahat
5. Memonitor
suhu klien
Tindakan
kolaboratif:
Memberikan
parasetamol Sirup
11.20
11.40
S:
• Orang tua
klien
mengatakan
panas klien
sudah
menurun
O:
• Suhu 37,5oC
• Mukosa bibir
tampak lembab
• Kulit tidak
kering
A:
• Masalah
teratasi
P:
• Hentikan
intervensi
Universitas Sumatera Utara
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
A.Kesimpulan
Setelah di lakukan asuhan keperawatan pada An.A yang di mulai dari
pengkajian,diagnosa,perencanaan,implementasi,dan evaluasi di simpulkan
diagnosa yang di perolehdari An.A adalah:
1. Hipertermi berhubungan dengan proses penyakit di tandai dengan demam.
2. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan kurang asupan makanan di tandai dengan mual,muntah.
Dan yang menjadi prioritas masalah keperawatan pada An.A adalah
Hipertermi berhubungan dengan proses penyakit.
Intervensi yang di lakukan adalah Atur suhu sesering mungkin.Monitor warna
kulit dan suhu kulit pasien.Monitor tanda dan gejala hipertermi. Berikan selimut
hangat,dan kompres hangat.Kolaborasi dengan keluarga cara mengompres
pasien.Gunakan buli-buli air hangat
Implementasi yang di lakukan adalah Mengobservasi tanda-tanda vital(untuk
mengetahui keadaan umum pasien) Memberikan penjelasan kepada keluarga
pasien tentang peningkatan suhu tubuh(agar keluarga tidak cemas dengan
peningkatan suhu tubu) Menganjurkan menggunakan pakaian yg menyerap
keringat(misalnya kaos/pakaian tipis untuk membantu penguapan tubuh)
Menganjurkan banyak minum,Memberikan kompres seperti buli-bulu air hangat.
Evaluasi dengan pemenuhan kebutuhan dasar termoregulasi pada An.A yaitu klien
belum mengalami penurunan suhu tubuh total.
Universitas Sumatera Utara
Saran
1.Bagi Pendidikan Keperawatan
Karya tulus ilmiah ini di harapkan dapat menambah wawasan bagi penambah
tenagapengajar dalam proses belajar mengajar tentang termoregulasi yang di
butuhkan oleh klien.
2.Bagi Praktek Keperawatan
Karya tulis ini di harapkan dapat memberikan informasi dan masukan bagi
tenaga kesehatan di rumah sakit khususnya perawat supaya mengetahui
termoregulasi yang di butuhkan oleh pasien.
3.Periode penulisan Karya Tulis Ilmiah (KTI) ini hanya di lakukan dalam kurun
waktu tiga minggu,sehingga penulis KTI ini jauh dari kata sempurna.Oleh
karena itu penulis menyarankan agar penulisan KTI selanjutnya di berikan
periode waktu yang optimal sehingga di peroleh hasil penulisan yang sempurna
untuk di pergunakan sebagai referensi yang baik bagi mahasiswa keperawatan.
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR PUSTAKA
Arvin, Ann M. Demam: A. Samik Wawab. Ilmu Kesehatan Anak N
Elson. Edisi bahasa Indonesia. Edisi 15 Vol 2 J akarta: EGC, 2000
Hidayat, A.A.A, Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia: Aplikasi Konsep dan
Proses Keperawatan buku 2, Jakarta: Selemba Medika
Widjaja, (2001). Mencegah dan Mengatasi Demem pada Anak Balita, Kawan
Pustaka: Jakarta
Potter, P. A, Perry, A. 6, (2000), Fundamental Of Nursing, Edisi 2, Mosby St Luis
Missionari, USA
Nanda (2011).Buku Saku Diagnosis Keperawatan. Jakarta: EGC
Universitas Sumatera Utara