30
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA AN.A DENGAN GIZI KURANG DI PUSKESMAS DINOYO DISUSUN OLEH : EVIY AFRITA 201410461011011 PROGRAM PROFESI NERS

Asuhan Keperawatan Keluarga an.A

Embed Size (px)

DESCRIPTION

keperawatan keluarga

Citation preview

Page 1: Asuhan Keperawatan Keluarga an.A

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

PADA AN.A DENGAN GIZI KURANG

DI PUSKESMAS DINOYO

DISUSUN OLEH :

EVIY AFRITA

201410461011011

PROGRAM PROFESI NERS

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

2015

Page 2: Asuhan Keperawatan Keluarga an.A

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

A.Data Umum

1. Nama Kepala Keluarga : Tn A

2. Usia : 23 tahun

3. Pendidikan : SMP

4. Pekerjaan : Wiraswasta

5. Alamat/no.tlp : Jln. Gajayana 5/585 RT 01 RW

02

N

o

Nam

a

Kelami

n

Hubungan

dengan KK

Umu

r

Pendidi

kan

Pekerjaa

n

Aga

ma

1 Tn.A L KK 23 th SMP Wiraswa

sta

Islam

2 Ny.E P Istri 23 th SMA IRT Islam

3 An.A L Anak 4 th PAUD Pelajar Isla

m

4 An.C P Anak 2,5

th

- - Islam

6. Komposisi keluarga :

Keluarga An.A terdiri dari 4 orang yaitu Tn .A dan Ny.E, An.A,

dan An.C

7. Genogram :

Page 3: Asuhan Keperawatan Keluarga an.A

Keterangan :

: Laki- laki : Meningggal

: Perempuan : Tinggal satu

rumah

: Garis Keturunan : Cerai

Klien tinggal satu rumah bersama ibu, ayah, dan adiknya.

Di dalam keluarga klien dekat dengan ibunya. Ibu Tn.A yaitu

nenek An.A meninggal dunia karena kanker otak. Untuk

pengambilan keputusan di keluarga diputuskan oleh ayah klien

sebagai kepala keluarga, sedangkan untuk komunikasi di rumah

menggunakan bahasa Jawa. keluarga tampak harmonis.

8. Tipe keluarga :

Keluarga inti

Keluarga besar

Janda/duda

Lain-lain, sebutkan

Keluarga An.A termasuk tipe keluarga Nuclear family, dimana

dalam keluarga tersebut terdiri dari ayah, ibu, klien dan kakak

klien.

9. Suku bangsa

Keluarga An.A berasal dari suku yang sama yaitu jawa. Bahasa

yang digunakan sehari-hari Bahasa Jawa jarang menggunakan

bahasa Indonesia. Kebiasaan keluarga An.A jika ada anggota

keluarga yang sakit langsung datang berobat ke Puskesmas

Dinoyo walaupun ada dokter yang berada satu kampung dengan

Page 4: Asuhan Keperawatan Keluarga an.A

keluarga pasien. Keluarga tidak memiliki keyakinan khusus yang

berhubungan dengan kesehatan, misalnya: keluarga tidak

mempercayai adanya mitos yang berkembang di masyarakat.

10. Agama

Keluarga An.A menganut agama islam yang taat dan

menjalankan sholat lima waktu, jika tidak ada halangan. semua

aktivitas yang dilakukan tidak boleh bertentangan dengan ajaran

agama Islam. Keluarga kurang aktif dalam Majelis Keagamaan.

11. Status sosial ekonomi keluarga

Total pendapatan perbulan : > Rp.1.000.000 per bulan

Apakah penghasilan keluarga mencukupi untuk biaya

hidup sehari-hari:

√ Ya Tidak

Apakah keluarga memiliki tabungan

√ Ya Tidak

Apakah ada anggota keluarga yang membantu keuangan

keluarga

Ya √ Tidak

Pencari nafkah keluarga adalah Tn. A sebagai wiraswasta

dan Ny. E yang hanya sebagai Ibu Rumah Tangga cukup untuk

memenuhi kebutuhan sehari-hari. Ny.E mengatakan anaknya

juga terkadang diberi uang jajan oleh kakek atau neneknya.

6. Aktivitas Rekreasi Keluarga

Ny. E mengatakan rekreasi keluarga hanya menonton

Televisi bersama, namun jika ada waktu luang atau musim

liburan biasanya bersama-sama ke taman rakyat, alun-alun atau

ke tempat-tempat hiburan yang gratis.

7. Tahap Perkembangan Keluarga Saat Ini

Page 5: Asuhan Keperawatan Keluarga an.A

Keluarga Ny.K pada tahap keluarga ke-3 dengan anak pra

sekolah. Keluarga mampu memenuhi kebutuhan anggota

keluarga, membantu anak bersosialisasi dengan lingkungan dan

teman sebayanya. Ny.E mampu membagi tugas dengan Tn.A

untuk merawat anak-anaknya yaitu An.R dan An.C.

8. Riwayat Keluarga inti

An.A mengalami gizi kurang. Berat Badan An.A 14kg, tinggi

badannya 98cm, dan usianya 48 bulan. Ny.E mengatakan anaknya

gampang terkena influenza jika masuk musim pancaroba dan

An.A susah makan. Ny.E mengatakan tidak mengetahui mengapa

Berat badan anaknya tidak bertambah sejak bulan januari tahun

2015 hingga bulan agustus tahun 2015. Selama ini, Ny.E hanya

meningkatkan frekuensi makan An.A dari 3x sehari menjadi 4x

sehari. Ny.E mengatakan An.A hanya menghabiskan 1/3 porsi

nasi, 1/3 potong tempe atau 1/3 butir telur dan 2 sendok sayuran

setiap makan. Dan kadang tidak mau makan samasekali dan

hanya mau makan ciki.

9. Riwayat Keluarga Sebelumnya

Ny. E mengatakan bahwa Ibu mertuanya meninggal dunia

karena kanker otak, dan keluarga yang lain tidak ada yang

menderita sakit yang kronis dan keturunan. Selama ini hanya

menderita batuk, pilek, dan panas.

B. Lingkungan

1. Karakteristik rumah

Rumah Ny.E permanen dengan luas bangunan 4x5 m2 dan

luas penerangan 15 m2. Status rumah Ny.E merupakan milik

pribadi dengan beratapkan genteng yang dilengkapi dengan

ventilasi udara > 10% luas lantai sehingga sirkulasi udara di

Page 6: Asuhan Keperawatan Keluarga an.A

rumah tersebut tergolong baik, namun cahaya matahari hanya

sampai ruang tamu dan keadaan rumah sedikit lembab. Untuk

penerangan di malam hari Ny.E menggunakan listrik PLN.

Lantai rumah Ny.E terbuat dari semen dengan kebersihan

rumah secara keseluruhan sedikit tidak rapi misalnya sarung,

pring, gelas, kaus kaki berada tidak pada tempatnya yaitu

berada diruang tamu. Ny.E mengatakan rumah selalu

dibersihkan dan dirapikan setiap pagi dan sore hari, namun

tidak bertahan lama karena An.A dan An.C bermain-main dalam

rumah.

2. Denah Rumah

3. Pengelolaan sampah

a. Apakah keluarga mempunyai tempat pembuangan sampah

√ Ya Tidak

b. Bagaimana cara pengeloaan sampah rumah tangga

Dibuang ke sungai/got √ Diambil petugas

ditimbun dibakar

lain-lain

Ruang Tamu

Kamar tidur

Kamar

Dapur

Kamar tidur

Teras

Page 7: Asuhan Keperawatan Keluarga an.A

4. Sumber air

Sumber air yang digunakan keluarga

√ Sumur gali Pompa tangan/listrik

Sungai PAM

Lain-lain Air isi ulang

5. Jamban Keluarga

a. Apakah keluarga memiliki WC sendiri

√ Ya tidak

b. Bila ya, jenis jamban keluarga

Leher angsa √ Cemplung

Lain-lain

c. Berapa jarak antara sumber air dengan tempat

penampungan tinja

<10 meter √ >10 meter

6. Pembuangan air limbah

Apakah keluarga mempunyai saluran pembuangan air limbah

(air kotor)

Ya, bagaimana kondisinya √ Tidak,

dimana pembuangannya

Pembuangan air limbah (air kotor) langsung dibuang ke

sungai.

7. Fasilitas sosial dan fasilitas kesehatan

a. Apakah ada perkumpulan sosial dalam kegiatan di

masyarakat setempat?

√ Ada, apa jenisnya Tidak ada

Ny. E dan Tn.A mengikuti kegiatan sosial seperti tahlil dan

posyandu balita, namun tidak mengikuti kegiatan PKK RT

maupun PKK RW.

b. Adakah fasilitas pelayanan kesehatan di masyarakat?

Page 8: Asuhan Keperawatan Keluarga an.A

√ Ada, apa jenisnya Tidak ada

Fasilitas kesehatan yang ada di sekitar tempat tinggal

Ny.E adalah posyandu balita, dokter praktek, dan

puskesmas.

c. Apakah keluarga memanfaatkan fasilitas kesehatan

tertentu?

√ Ada, apa jenisnya Tidak ada

Puskesmas dan posyandu balita.

d. Apakah fasilitas kesehatan yang ada dapat terjangkau oleh

keluarga dengan kendaraan umum?

√ Bila ya, dengan kendaraan apa

Bila tidak, bagaimana cara mengatasinya

Fasilitas kesehatan posyandu balita terjangkau

karena berdekatan dengan rumah, tapi untuk puskesmas

lumayan jauh jadi Ny. E mengantar An.A pergi ke fasilitas

kesehatan tersebut menggunakan angkutan umum atau

sepeda motor.

8. Karakteristik tetangga dan komunitas

An.A dalam 1 rumah terdiri dari 4 orang. Keadaan

lingkungan sekitar seperti sanitasi, keadaan jalan di depan

rumah, pengumpulan sampah sudah cukup baik. Pembuangan

air dari kamar mandi langsung terbuang di sungai, untuk

pengumpulan sampah, di dalam dan di luar rumah sudah

disediakan tempat sampah dan setiap harinya di ambil oleh

petugas.

9. Mobilitas geografis keluarga

Keluarga Ny.E sudah lama menempati rumah tersebut.

Ny.E mengatakan sebenarnya rumahnya luas akan tetapi

Page 9: Asuhan Keperawatan Keluarga an.A

setelah Ny.E menikah rumah tersebut di skat untuk dibagi

bersama kakaknya.

10. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat

Ny.E mengatakan keluarganya sering menggunakan

fasilitas kesehatan terutama puskesmas, dan posyandu. Anggota

keluarga menggunakan fasilitas kesehatan terutama puskesmas

jika kesehatan keluarganya terganggu, dan yang sering berobat

adalah An.A untuk memeriksakan kesehatannya dan mengontrol

berat badannya.

11. Sistem pendukung keluarga

Keluarga Ny. E tinggal berdekatan dengan kakaknya.

keluarga Ny.E merasa terpenuhi kebutuhan informasi

kesehatannya dari Puskesmas dan posyandu di dekat

rumahnyanya, sehingga jika ada yang sakit langsung di bawa ke

pusat pelayanan kesehatan tersebut.

C. Struktur Keluarga

a. Pola komunikasi

Dalam keluarga saling terbuka satu sama lain. Dalam

kegiatan An.A selalu dalam pengawasan Ny.E. Apabila ada

masalah didiamkan terlebih dahulu kemudian didiskusikan

bersama semua anggota keluarga, akan tetapi yang mengambil

keputusan adalah Tn.A sebagai kepala keluarga.

b. Struktur kekuasaan

Keluarga Ny.E saling menghargai satu sama lain, saling

membantu, serta saling mendukung. Ny.E mampu untuk

merawat diri sendiri dan memenuhi kebutuhan sehari-hari An.A.

Pengambilan keputusan didahului dengan cara diskusi, namun

Page 10: Asuhan Keperawatan Keluarga an.A

keputusan tetap berada di tangan masing – masing, tanpa harus

di diskusikan terlebih dahulu.

c. Struktur peran

1) Tn.A adalah kepala keluarga yang mempunyai pekerjaan

sebagai wiraswasta. Tn.A mempunyai peran kepala keluarga

untuk keluarganya.

2) Untuk struktur peran informal ada peran pendorong yang

diperankan oleh Ny.N sebagai Ibu dari Ny.E.

3) Dalam melaksankan peran masing-masing tidak ada

masalah. Namun ketika ada salah satu anggota keluarga

yang tidak dapat melaksanakan perannya, maka salah satu

anggota yang lain akan menggantikan peran tersebut.

Misalnya ketika Ny.E sakit maka yang menggantikan

perannya adalah Tn.A.

d. Struktur Nilai-nilai Keluarga

Keluarga Ny.E menerapkan aturan-aturan sesuai dengan

ajaran agama Islam dan mengharapkan anak-anaknya kelak bila

sudah berkeluarga juga menjadi keluarga yang taat ajaran

agama Islam.

D. Fungsi Keluarga

1. Fungsi Afektif

Semua anggota keluarga Ny.E saling menyayangi satu sama

lain, saling menghargai satu sama lainnya dan saling

memperhatikan. Apabila ada anggota keluarga yang

membutuhkan maka anggota keluarga akan membantu sesuai

dengan kemampuannya.

2. Fungsi Sosial

Hubungan antara keluarga Ny.E baik, di dalam keluarga ini

tampak kepedulian anggota keluarga dengan saling tolong

menolong dalam melaksanakan tugas didalam keluarga. Apabila

Page 11: Asuhan Keperawatan Keluarga an.A

ada waktu luang digunakan untuk menonton TV dengan anggota

keluarga. Keluarga Ny.E menekankan perlunya berhubungan

dengan orang lain. Hingga An.A pun tidak segan diajak bermain

dengan anak tetangga di lingkungan rumahnya.

E. Stress dan Kooping Keluarga

1. Stressor jangka panjang dan pendek

Ny.E mengatakan bahwa di dalam keluarganya jika ada masalah

mengenai kesehatan An.E atau masalah keluarga akan berusaha

diselesaikan dengan cara berdiskusi bersama-sama untuk

mencari jalan yang terbaik.

2. Kemampuan keluarga berespon terhadap masalah

Jika ada masalah dengan keluarga biasanya didiskusikan

bersama – sama.

3. Strategi koping yang digunakan

Keluarga mengatakan jika ada masalah selalu mendiskusikan

dalam keluarga sehingga masukan dari keluarga dapat

membantu menyelesaikan masalahnya sekaligus merupakan

proses pembelajaran bagi anak-anaknya kelak.

4. Strategi adaptasi disfungsional

Dari hasil pengkajian tidak ditemukan adannya cara-cara

keluarga mengatasi masalah secara maladaptif.

F. Harapan keluarga terhadap asuhan keperawatan

Ny.E mengatakan dengan adanya penyuluhan ini, diharapkan

tenaga kesehatan terutama perawat dapat memberikan

pengarahan sehingga dapat menambah pengetahuan tentang

kelarga sadar gizi dan kreasi makanan.

G. Fungsi perawatan kesehatan

Memberikan pengetahuan tentang pentingnya keluraga sadar

Page 12: Asuhan Keperawatan Keluarga an.A

gizi

Memberikan pengetahuan dan ketrampilan dalam membuat

kreasi makanan untuk menambah nafsu makan An.A.

Pemeriksaan Fisik

PEMERIKSAAN

An.A Ny.E Tn.A An.C

Keadaan Umum

Keadaan umum baik

Keadaan umum baik

Keadaan umum baik

Keadaan umum baik

TB/BB TB : 98 cmBB : 14 kg

TB : 159 cmBB : 46 kg

TB : 162 cmBB : 59 kg

TB :86 cmBB : 11 kg

Kepala Massa (-), penyebaran rambut merata , warna hitam, rontok (-), bentuk brakhiocepalis

Massa (-), penyebaran rambut merata , warna hitam, rontok (-), bentuk brakhiocepalis

Massa (-), penyebaran rambut merata , warna hitam, rontok (-), bentuk brakhiocepalis

Massa (-), penyebaran rambut merata , warna hitam, rontok (-), bentuk brakhiocepalis

TTV RR : 23x/mntSuhu : 36,5oCPulse : 90x/mnt

RR : 19x/mntSuhu : 36,3 CPulse : 88 x/mntTD : 130/80mmHg

RR : 20 x/ mntSuhu : 36 CPulse : 87 x/ mntTD : 140/90mmHg

RR : 24 x/ mntSuhu : 36,5

CPulse : 90 x/ mnt

Mata Simetris antara kanan dan kiri, sklera putih, isokor (+), konjungtiva merah muda.

Simetris antara kanan dan kiri, sklera putih, isokor (+), OD: -7, OS: -7, konjungtiva merah muda.

Simetris antara kanan dan kiri, sklera putih, isokor (+), konjungtiva merah muda.

Simetris antara kanan dan kiri, sklera putih, isokor (+), konjungtiva merah muda.

Hidung Simetris antara kanan dan kiri, tidak ada lesi maupun odeme, serumen (-)

Simetris antara kanan dan kiri, tidak ada lesi maupun odeme, serumen (-)

Simetris antara kanan dan kiri, tidak ada lesi maupun odeme, serumen (-)

Simetris antara kanan dan kiri, tidak ada lesi maupun odeme, serumen (-)

Mulut Tidak ada lesi, odema, stomatitis (-)

Tidak ada lesi, odema, stomatitis (-) ,

Tidak ada lesi, odema, stomatitis (-)

Tidak ada lesi, odema, stomatitis (-)

Page 13: Asuhan Keperawatan Keluarga an.A

, bau (+) bau (+) , bau (+) , bau (-)Leher Bentuk leher

simetris, Tidak ada pembesaran vena jugularis, tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, nyeri (-)

Bentuk leher simetris, Tidak ada pembesaran vena jugularis, tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, nyeri (-)

Bentuk leher simetris, Tidak ada pembesaran vena jugularis, tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, nyeri (-)

Bentuk leher simetris, Tidak ada pembesaran vena jugularis, tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, nyeri (-)

Dada Pergerakan dinding dada simetris. Tidak ada suara nafas tambahan.

Pergerakan dinding dada simetris. Tidak ada suara nafas tambahan.

Pergerakan dinding dada simetris. Tidak ada suara nafas tambahan.

Pergerakan dinding dada simetris. Tidak ada suara nafas tambahan.

Abdomen bentuk flat, supel, bising usus 13x/menit, tidak ada teraba massa.

bentuk flat, supel, bising usus 14x/menit, tidak ada teraba massa.

bentuk flat, supel, bising usus 16x/menit, tidak ada teraba massa.

bentuk flat, supel, bising usus 12x/menit, tidak ada teraba massa.

Paru Vokal Vremitus (-)Percusion (-)

Vokal Vremitus (-)Percusion (-)

Vokal Vremitus (-)Percusion (-)

Vokal Vremitus (-)Percusion (-)

Kaki Bentuk Simetris, tidak ada oedema.

Bentuk Simetris, tidak ada oedema.

Bentuk Simetris, tidak ada oedema.

Bentuk Simetris, tidak ada oedema.

Pola Pemenuhan Kebutuhan Sehari-Hari

No Anggota Keluarg

a

Pola Nutrisi

Pola kebutuh

an cairan

Pola kebersihan diri

Aktivitas sehari-

hari

Pola rekreasi

1. Tn. A Makan:Frekuensi:3x sehariJumlah:1 porsiJenis:Nasi: Nasi biasa

Minum:Frekuensi:±8-10 gelas/hrJumlah:± 2000 cc/hrJenis:

Mandi:Frekuensi:2x/hrSikat gigi:2x/hrMasalah: -

Bekerja sebagai karyawan di salah satu Mall di Malang, dan kadang Tn.A

Jarang rekreasi bersama keluarga, jika ada waktu luang keluarga hanya menghabiska

Page 14: Asuhan Keperawatan Keluarga an.A

Lauk: Ayam, ikan, tahu tempe, telor dll.Sayur: sop, lodeh, bening, dllMasalah: -

Air putih, teh, kopiMasalah: -

pulang jam 9 malam.

n waktu dengan nonton televisi dan jika ada libur keluarga rekreasi ke taman hiburan atau alun-alun.

2. Ny. E Makan:Frekuensi:3x sehariJumlah:1 porsiJenis:Nasi: Nasi biasaLauk: Ayam, ikan, daging, tahu tempe, telor dll.Sayur: sop, lodeh, bening, dllMasalah: -

Minum:Frekuensi:+- 8-10 gelas/hrJumlah:+- 2000 cc/hrJenis:Air putih, teh, susu.Masalah: -

Mandi:Frekuensi:2x/hrSikat gigi:2x/hrMasalah: -

Mengatur rumah tangga dan mengurus suami dan anak-anaknya

Jarang rekreasi bersama keluarga, jika ada waktu luang keluarga hanya menghabiskan waktu dengan nonton televisi dan jika ada libur keluarga rekreasi ke taman hiburan atau alun-alun.

3. An. A Makan:Frekuensi:3-4x sehariJumlah:1/3 porsi (±4 sendok)Jenis:Nasi: Nasi biasaLauk: Ayam, ikan, daging, tahu

Minum:Frekuensi:±8-10 gelas/hrJumlah:+- 1500 cc/hrJenis:Air putih, susuMasalah: susah minum susu, mau minum

Mandi:Frekuensi:2x/hrSikat gigi:2x/hrMasalah: -

Sekolah di PAUD, dan bermain.

Jarang rekreasi bersama keluarga, jika ada waktu luang keluarga hanya menghabiskan waktu dengan nonton televisi dan jika ada libur keluarga rekreasi ke taman

Page 15: Asuhan Keperawatan Keluarga an.A

tempe, dll.Sayur: sop, bening, dllMasalah: tidak suka makan sayur, makan tidak pernah di habiskan.

susu saat lagi tidur.

hiburan atau alun-alun.

4. An. C Makan:Frekuensi:3-4x sehariJumlah:1 porsi Jenis:Nasi: buburLauk: Ayam, ikan, tahu tempe, dll.Sayur: sop, bening, dllMasalah: -

Minum:Frekuensi:+- 6-8 gelas/hrJumlah:+- 200 cc/hrJenis:Air putih, susu formula.Masalah: -

Mandi:Frekuensi:2x/hrSikat gigi:2x/hrMasalah: -

Bermain di rumah.

Jarang rekreasi bersama keluarga, jika ada waktu luang keluarga hanya menghabiskan waktu dengan nonton televisi dan jika ada libur keluarga rekreasi ke taman hiburan atau alun-alun.

Page 16: Asuhan Keperawatan Keluarga an.A

ANALISA DATA

Data Penunjang Etiologi Problem DS:

- Ny. E mengatakan Suaminya bekerja sebagai pegawai di salahsatu Mall dan kadang pulang malam.

- Ny.E mengatakan setiap hari mengatur rumah dan mengurus anak-anaknya.

- Ny.E mengatakan An.A susah makan.

- Ny.E mengatakan bingung mengapa berat badan anaknya tidak naik selama 8 bulan

- Ny.E mengaatakan hanya meningkatkan frekuensi makan dari 3x sehari menjadi 4x sehari

- Ny.E mengatakan An.A hanya menghabiskan 1/3 porsi dan kadang tidak mau makan samasekali dan hanya mau makan ciki

- Ny.E mengatakan anaknya gampang terkena influenza jika masuk musim pancaroba dan sembuh setelah diberi obat.

DO:

Faktor ekonomi

Tn. A bekerja sebagai karyawan dan kadang pulang malam.

Ny.E mengatur Rumah tangga dan mengurus suami serta An. A (4th) dan An.C (2,5 th)

Kurangnya perhatian keluarga dalam meningkatkan gizi an.A.

Koping keluarga tidak efektif

Page 17: Asuhan Keperawatan Keluarga an.A

- BB sekarang = 14 Kg- TB = 98 cm - Umur = 48 bulan- BMI = 13,9 dibulatkan

14 (berat badan kurang) - BBI = 16 Kg

DS:- Ny.E mengatakan An.A

susah makan- Ny.E hanya

meningkatkan frekuensi makan dari 3x sehari menjadi 4x sehari denga jenis makanan yang sama

- Ny.E mengatakan An.A hanya menghabiskan 1/3 porsi nasi, 1/3 potong tempe atau 1/3 butir telur dan 2 sendok sayuran setiap makan. dan kadang tidak mau makan samasekali dan hanya mau makan ciki

- Ny.E mengatakan anaknya gampang terkena influenza jika masuk musim pancaroba dan sembuh setelah diberi obat.

DO:- BB sekarang = 14 Kg- TB = 98 cm - Umur = 48 bulan- BMI = 13,9 dibulatkan

14 (berat badan kurang)- BBI = 16 Kg

asupan kalori dan protein yang kurang

Risiko gangguan pertumbuhan dan pekembangan

DS : Tingkat Ketidakmampua

Page 18: Asuhan Keperawatan Keluarga an.A

- Ny.E mengatakan sehari-hari hanya memasak tempe goreng, sayur dan telor saja

- Ny.E mengatakan an.A susah makan, setiap kali makan hanya menghabiskan 1/3 nya saja dan An.A menyukai ciki

- Ny.E mengatakan kurang bisa memodifikasi makanan agar terlihat menarik dan disukai oleh an.A

DO :- Pendidikan terakhir Ny.E

adalah SMA dan pendidikan terakhir Tn.A adalah SMP

- Pendapatan keluarga Tn.A perbulan >Rp. 1.000.000

- Kurangnya informasi mengenai modifikasi makanan

pengetahuan yang rendah

n dalam memodifikasi makanan

SKORING PRIORITAS MASALAH

1. Dx : koping keluarga tidakefektif b/d kurangnya perhatian

keluarga dalam meningkatkan gizi An.A.

No. Kriteria Skala

Bobot Skoring

Rasional

1. a. Sifat masalah :AktualResikoPotensial/weliness

b. Kemungkinan masalah dapat diubah:MudahSebagianTdk Dapat Diubah

321

210

3/3 x 1

1/2 x 2

1

0,5

a. Ketidakmampuan dalam memberikan asupan protein yang adekuat pada anak.

b. Memberikan motivasi pada keluarga tentang pentingnya memberikan asupan nutrisi yang cukup

Page 19: Asuhan Keperawatan Keluarga an.A

c. Potensial masalah untuk dicegah : TinggiCukupRendah

d. Menonjolnya masalah:

SegeraTidak perlu segeraTidak dirasakan

321

210

2/3 x 1

2/2 x 1

0,7

2

bagi anak

c. Menjelaskan kepada keluarga tentang cara membuat kreasi makanan dalam menarik minat makan anak.

d. Bila tidak segera ditangani, akan berpegaruh terhadap kesehatan anak.

TOTAL 4,2

2. Dx : Risiko gangguan pertumbuhan dan pekembangan b/d asupan

kalori dan protein yang kurang

No. Kriteria Skala

Bobot Skoring

Rasional

2. a. Sifat masalah :AktualResikoPotensial/weliness

b. Kemungkinan masalah dapat diubah:MudahSebagianDapat Diubah

c. Potensial masalah untuk dicegah : TinggiCukupRendah

d. Menonjolnya masalah:

SegeraTidak perlu segeraTidak dirasakan

321

210

321

210

3/3 x 1

1/2 x 2

2/3 x 1

2/2 x 1

1

1

0,7

1

a. Ketidaktahuan keluarga tentang akibat gizi kurang pada anak

b. Memberikan motivasi pada keluarga memberikan makanan yang bervariasi dengan asupan kalori dan protein yang adekuat

c. Menjelaskan kepada keluarga tentang cara membuat kreasi makanan dalam menarik minat makan anak.

d. Bila tidak segera ditangani, akan berpegaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak.

TOTAL 3,7

Page 20: Asuhan Keperawatan Keluarga an.A

3. Dx : Ketidakmampuan dalam memodifikasi makanan b/d tingkat

pengetahuan yang rendah

No. Kriteria Skala

Bobot Skoring

Rasional

4. a. Sifat masalah :AktualResikoPotensial/weliness

b. Kemungkinan masalah dapat diubah:MudahSebagianDapat Diubah

c. Potensial masalah untuk dicegah : TinggiCukupRendah

d. Menonjolnya masalah:

SegeraTidak perlu segeraTidak dirasakan

321

210

321

210

3/3 x 1

1/2 x 2

1/3 x 1

1/2 x 1

1

1

0,3

1

a. Ketidakmampuan dalam memodifikasi makanan

b. Memberikan motivasi membawakan contoh makanan yang variatif, praktis dan ekonomis

c. Menjelaskan kepada keluarga tentang berbagai macam menu makanan yang ekonomis tetapi masih bisa dimodifikasi agar menarik

d. Tidak perlu dilakukan segera, karena butuh ketlatenan dalam memodifikasi makanan

TOTAL 3, 3

DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. koping keluarga tidakefektif b/d kurangnya perhatian keluarga

dalam meningkatkan gizi An.A.

2. Risiko gangguan pertumbuhan dan pekembangan b/d asupan

kalori dan protein yang kurang

3. Ketidakmampuan dalam memodifikasi makanan b/d tingkat

pengetahuan yang rendah

Page 21: Asuhan Keperawatan Keluarga an.A

Intervensi Asuhan Keperawatan Keluarga

No Diagnosa Tujuan Evaluasi IntervensiUmum Khusus Kriteri

aStandar

1 koping keluarga tidakefektif b/d kurangnya perhatian keluarga dalam meningkatkan gizi An.A.

Setelah dilakukan tindakan keperawatan, asupan nutrisi An.A adekuat

Setelah dilakukan kunjungan selama 1 x 45 menit, keluarga dapat mengetahui cara menarik minat makan anak.

R. verbal dan perilaku

1. Keluarga mampu menyebutkan peyebab malnutrisi anak.

2. Keluarga mampu membuat susunan menu bervariasi dan sehat bagi anak

3. Keluarga mampu menyebutkan bahan dan kreasi makanan untuk menarik minat makan anak.

4. Keluarga mampu mempraktekkan secara mandiri kreasi makanan

1. Jelaskan kepada keluarga tentang penyebab malnutrisi, kebutuhan nutrisi pemulihan,

2. Ajarkan keluarga dalam membuat susunan menu dan pengolahan makanan sehat seimbang, tunjukkan contoh jenis sumber makanan ekonomis sesuai status sosial ekonomi klien.

3. Ajarkan keluarga dalam membuat kreasi makanan untuk menarik minat makan anak.

4. Timbang berat badan anak setiap hari.

Page 22: Asuhan Keperawatan Keluarga an.A

untuk menarik minat makan anak.

5. Keluarga tetap menimbang berat badan anak setiap hari

2 Risiko gangguan pertumbuhan dan pekembangan b/d asupan kalori dan protein yang kurang

Setelah dilakukan tindakan keperawatan, resiko gangguan pertumbuhan dan perkembangan An.A dapat dicegah

Setelah dilakukan kunjungan selama 1 x 45 menit, keluarga dapat mengenal tugas dan perkembangan anak sesuai usianya.

R. verbal dan perilaku

1. Keluarga mampu menyebutkan tugas dan perkembangan An.A.

2. Keluarga mengetahui pentingnya asupan nutrisi yang adekuat bagi anak.

3. Keluarga bersedia ke Posyandu atau Puskesmas secara rutin untuk

1. Ajarkan kepada orang tua tentang standar pertumbuhan fisik dan tugas-tugas perkembangan sesuai usia anak

2. Jelaskan tentang pentingnya memberikan asupan makanan yang adekuat pada anak.

3. Lakukan pemberian makanan/ minuman sesuai program terapi diet pemulihan.

4. Lakukan pengukuran antropo-metrik secara berkala.

Page 23: Asuhan Keperawatan Keluarga an.A

memerikasakan kondisi pertumbuhan dan perkembangan anak.

5. Lakukan stimulasi tingkat perkembangan sesuai dengan usia klien.

6. Lakukan rujukan ke lembaga pendukung stimulasi pertumbuhan dan perkembangan (Puskesmas/Posyandu)

3 Ketidakmampuan dalam memodifikasi makanan b/d tingkat pengetahuan yang rendah

Setelah dilakukan tindakan keperawatan, keluarga mambu mengolah bahan makanan yang ekonomis bernilai gizi tinggi menjadi makanan yang menarik dan layak untuk dikonsumsi

Setelah dilakukan kunjungan selama 1 x 45 menit, keluarga dapat mengetahui bagaimana cara mengolah makanan agar menarik dan layak dikonsumsi

R. verbal dan perilaku

1. Keluarga mempu menjelaskan manfaat dari memodifikasi makanan

2. Keluarga mampu menyebutkan salah satu cara untuk memodifikasi makanan

3. Keluarga termotivasi untuk membuat

1. Memberikan penyuluhan tentang manfaat memodifikasi makanan agar menjadi makanan yang menarik dan layak dikonsumsi

2. Memberikan penjelasan tentang cara memodofikasi makanan dari telur, nasi, sosis dan tempe

3. Memberikan motivasi kepada keluarga untuk memodifikasi makanan.

Page 24: Asuhan Keperawatan Keluarga an.A

modifikasi makanan