108
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN.M DENGAN HIPERTENSI PADA NY.A DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS ASINUA KABUPATEN KONAWE KARYA TULIS ILMIAH Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan pendidikan diploma III politeknik kesehatan kemenkes kendari jurusan keperawatan OLEH : HAMID 14401 2017 00029 5 KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLI TEKNIK KESEHATAN KENDARI JURUSAN KEPERAWATAN 2018

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN.M DENGAN … LENGKAP.pdf · 2018. 9. 24. · 81 kasus, pada tahun 2016 kasus hipertensi sebanyak 193 kasus dimana perempuan sebanyak 101 kasus dan laki-laki

  • Upload
    others

  • View
    4

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN.M DENGAN … LENGKAP.pdf · 2018. 9. 24. · 81 kasus, pada tahun 2016 kasus hipertensi sebanyak 193 kasus dimana perempuan sebanyak 101 kasus dan laki-laki

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN.M DENGANHIPERTENSI PADA NY.A DI WILAYAH KERJAPUSKESMAS ASINUA KABUPATEN KONAWE

KARYA TULIS ILMIAH

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan pendidikan diploma IIIpoliteknik kesehatan kemenkes kendari jurusan keperawatan

OLEH :

HAMID14401 2017 00029 5

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIAPOLI TEKNIK KESEHATAN KENDARI

JURUSAN KEPERAWATAN2018

Page 2: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN.M DENGAN … LENGKAP.pdf · 2018. 9. 24. · 81 kasus, pada tahun 2016 kasus hipertensi sebanyak 193 kasus dimana perempuan sebanyak 101 kasus dan laki-laki
Page 3: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN.M DENGAN … LENGKAP.pdf · 2018. 9. 24. · 81 kasus, pada tahun 2016 kasus hipertensi sebanyak 193 kasus dimana perempuan sebanyak 101 kasus dan laki-laki
Page 4: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN.M DENGAN … LENGKAP.pdf · 2018. 9. 24. · 81 kasus, pada tahun 2016 kasus hipertensi sebanyak 193 kasus dimana perempuan sebanyak 101 kasus dan laki-laki
Page 5: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN.M DENGAN … LENGKAP.pdf · 2018. 9. 24. · 81 kasus, pada tahun 2016 kasus hipertensi sebanyak 193 kasus dimana perempuan sebanyak 101 kasus dan laki-laki

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

A. Identitas

1. Nama : Hamid

2. Tempat tanggal lahir : Anggaberi, 05 juli 1979

3. Suku/bangsa : Tolaki/Indonesia

4. Jenis kelamin : Laki-laki

5. Agama : Islam

B. Pendidikan

1. SD Negeri 1 Anggaberi Tamat Tahun 1991

2. SMP Negeri 3 Unaaha Tamat Tahun 1997

3. SPK PPNI Kendari Tamat Tahun 2000

4. Poltekkes Kemenkes Kendari Jurusan Keperawatan Sejak Tahun 2017–2018

Page 6: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN.M DENGAN … LENGKAP.pdf · 2018. 9. 24. · 81 kasus, pada tahun 2016 kasus hipertensi sebanyak 193 kasus dimana perempuan sebanyak 101 kasus dan laki-laki

Motto

Ku olah kata, kubaca makna, kuikat dalam alinea, kubingkai dalam bab sejumlahlima, jadilah mahakarya, semoga gelar sarjana kuterima, keluargapun ikut senang.

Hidup ini bagai skripsi, banyak bab dan revisi yang harus dilewati. Tapi akanselalu berakhir indah bagi mereka yang pantang menyerah.

Saya datang, saya bimbingan, saya ujian, saya revisi dan saya menang.

Pendidikan mengembangkan kemampuan tetapi tidak menciptakannya.

Pengetahuan adalah kekuatan.

Berangkat dengan penuh keyakinan. berjalan dengan penuh keikhlasan. Istiqomahdalam menghadapi cobaan. YAKIN, IKHLAS, ISTIQOMAH.

Lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali.

Orang yang menginginkan impiannya harus menjaga diri agar tidak tertidur

Manusia tidak merancang untuk gagal, mereka gagal untuk merancang.

Karya tulis ini kupersembahkan untukKeluargaku dan almamaterku tercinta

Page 7: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN.M DENGAN … LENGKAP.pdf · 2018. 9. 24. · 81 kasus, pada tahun 2016 kasus hipertensi sebanyak 193 kasus dimana perempuan sebanyak 101 kasus dan laki-laki

ABSTRAK

Hamid (14401 2017 00029 5) Asuhan Keperawatan Keluarga Tn.M DenganHipertensi Pada Ny.A Di Wilayah Kerja Puskesmas Asinua Kabupaten Konawe Tahun2018. Dibimbing oleh Ibu Rusna Tahir.,S.Kep.,Ns.,M.Kep (xii + 83 halaman + 12tabel + 7 lampiran). Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah suatu peningkatanabnormal tekanan darah dalam pembuluh darah arteri yang mengangkut darah darijantung dan memompa keseluruh jaringan dan organ–organ tubuh secara terus–menerus lebih dari suatu periode. Studi kasus ini bertujuan untuk menerapkan asuhankeperawatan keluarga dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan yangkomprehensif pada keluarga Tn.M dengan Hipertensi pada Ny.A di Wilayah KerjaPuskesmas Asinua Kabupaten Konawe Tahun 2018. Studi kasus ini dilakukan padatanggal 28 mei s/d 31 mei 2018. Hasil studi kasus didapatkan dua diagnosakeperawatan keluarga yaitu nyeri akut berhubungan dengan ketidakmampuan keluargamerawat anggota keluarga sakit dan defisiensi pengetahuan berhubungan denganketidakmampuan keluarga mengenal masalah. Dari hasil evaluasi keperawatan yangdilaksanakan didapatkan hasil analisis masalah nyeri akut teratasi dan defisiensipengetahuan teratasi. Saran dalam studi kasus ini bagi Puskesmas diharapkan dapatmemberikan motivasi dan bimbingan kesehatan khususnya penyakit hipertensi kepadakeluarga dan dapat memberikan asuhan keperawatan keluarga secara optimal sertalebih meningkatkan mutu pelayanan di komunitas atau di lapangan.

Kata kunci : Hipertensi - Nyeri Akut - Defisiensi PengetahuanDaftar Pustaka : 31 (2007-2018)

Page 8: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN.M DENGAN … LENGKAP.pdf · 2018. 9. 24. · 81 kasus, pada tahun 2016 kasus hipertensi sebanyak 193 kasus dimana perempuan sebanyak 101 kasus dan laki-laki

KATA PENGANTAR

Tiada kata paling indah dan paling mulia yang patut penulis panjatkan kepada

Allah SWT kecuali rasa syukur atas rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat

menyelesaikan studi kasus yang berjudul “Asuhan Keperawatan Keluarga Tn.M

Dengan Hipertensi Pada Ny.A Di Wilayah Kerja Puskesmas Asinua Kabupaten

Konawe Tahun 2018”.

Dalam menyelesaikan studi kasus ini penulis sadari sepenuhnya sangat banyak

kesulitan yang dialami, namun berkat Allah SWT yang senantiasa memberikan

petunjuk-Nya dan keyakinan pada kemampuan diri sendiri sehingga segala hambatan

yang penulis hadapi dapat teratasi. Terimakasih yang tak ternilai penulis ucapkan

Kepada istri dan anak-anak penulis yang sangat penulis sayangi atas segala doa dan

kasih sayang yang tak henti-hentinya tercurahkan demi keberhasilan penulis serta

semua pengorbanan materil yang telah dilimpahkan, tanpa bantuan istri penulis tidak

ada apa-apanya.

Selanjutnya penulis ucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada

pembimbing ibu Rusna Tahir.,S.Kep.,Ns.,M.Kep yang dengan penuh kesabaran dan

keikhlasan membimbing penulis sehingga Karya Tulis Ilmiah ini dapat terselesaikan.

Pada kesempatan ini penulis tidak lupa juga mengucapkan banyak terima kasih

dan penghargaan yang tulus kepada yang terhormat:

1. Ibu Askrening.,SKM.,M.Kes Selaku Direktur Poltekkes Kemenkes Kendari

2. Bapak Kamrin.,SKM Selaku Kepala Puskesmas Asinua yang telah memberikan

izin kepada peneliti untuk melaksanakan studi kasus.

3. Bapak Indriono Hadi.,S.Kep.,Ns.,M.Kep Selaku Ketua Jurusan Keperawatan

Poltekkes Kemenkes Kendari.

4. Bapak Abdul Syukur.,S.Kep.,Ns.,MM Selaku Penguji I, ibu Dewi Sartiya

Rini.,M.Kep.,Sp.KMB Selaku Penguji II, dan bapak Sahmad.,S.Kep.,Ns.,M.Kep

Selaku Penguji III yang telah membantuh dan mengarahkan penulis dalam ujian

hasil studi kasus sehingga hasil studi kasus ini dapat lebih terarah.

5. Bapak/Ibu Dosen Poltekkes Kemenkes Kendari Jurusan Keperawatan yang turut

membekali ilmu pengetahuan pada penulis selama kuliah.

Page 9: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN.M DENGAN … LENGKAP.pdf · 2018. 9. 24. · 81 kasus, pada tahun 2016 kasus hipertensi sebanyak 193 kasus dimana perempuan sebanyak 101 kasus dan laki-laki

6. Terakhir, teruntuk sahabat-sahabatku mahasiswa RPL angkatan 2017 khususnya

jurusan keperawatan yang telah memberikan motivasi dan dukungan selama

penulis menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.

Akhir kata, semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi kita semua

khususnya bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan peneliti selanjutnya di

Poltekkes Kemenkes Kendari serta kiranya Allah SWT selalu memberi rahmat kepada

kita semua. Amin.

Kendari, Juli 2018

Penulis

Page 10: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN.M DENGAN … LENGKAP.pdf · 2018. 9. 24. · 81 kasus, pada tahun 2016 kasus hipertensi sebanyak 193 kasus dimana perempuan sebanyak 101 kasus dan laki-laki

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL................................................................................................. iHALAMAN PENRSETUJUAN............................................................................... iiHALAMAN PENGESAHAN................................................................................... iiiHALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ........................................... ivDAFTAR RIWAYAT HIDUP.................................................................................. vMOTTO .................................................................................................................... viABSTRAK ................................................................................................................ viiKATA PENGANTAR .............................................................................................viiiDAFTAR ISI............................................................................................................. xDAFTAR TABEL..................................................................................................... xiDAFTAR LAMPIRAN............................................................................................ xii

BAB I PENDAHULUANA. Latar Belakang .............................................................................................. 1B. Tujuan ........................................................................................................... 4C. Manfaat Penulisan......................................................................................... 4D. Metode dan Teknik Penelitian ..................................................................... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKAA. Konsep Keluarga........................................................................................... 7B. Konsep Hipertensi ........................................................................................ 18

BAB III LAPORAN KASUSA. Pengkajian Keperawatan.............................................................................. 47B. Data Fokus ................................................................................................... 54C. Diagnosa Keperawatan Keluarga................................................................. 55D. Intervensi Keperawatan keluarga................................................................. 59E. Implementasi dan Evaluasi keperawatan ..................................................... 61

BAB IV PEMBAHASANA. Pengkajian Keperawatan.............................................................................. 73B. Diagnosa Keperawatan................................................................................. 74C. Intervensi Keperawatan................................................................................ 76D. Implementasi Keperatan............................................................................... 77E. Evaluasi Keperawatan.................................................................................. 78

BAB V KESIMPULAN DAN SARANA. Kesimpulan ................................................................................................. 82B. Saran ............................................................................................................ 83

DAFTAR PUSTAKALAMPIRAN

Page 11: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN.M DENGAN … LENGKAP.pdf · 2018. 9. 24. · 81 kasus, pada tahun 2016 kasus hipertensi sebanyak 193 kasus dimana perempuan sebanyak 101 kasus dan laki-laki

DAFTAR TABEL

Table 2.1 Klasifikasi Hipertensi Berdasarakan Sistolik Dan Siastolik ................ 23

Table 2.2 Klasifikasi Hipertensi Pada Orang Dewasa ......................................... 23

Tabel 2.3 Skala Prioritas Masalah Keluarga ........................................................ 37

Tabel 2.4 Rencana Asuhan Keperawatan Keluarga Berdasarkan NandaNic-Noc 2013 ....................................................................................... 39

Tabel 3.1 Komposisi Anggota Keluarga .............................................................. 47

Tabel 3.2 Pemeriksaan Fisik Keluarga................................................................. 53

Tabel 3.3 Data Fokus Hasil Pengkajian Keperawatan Keluarga ......................... 54

Tabel 3.4 Analisa Data Diagnosa Keperawatan Keluarga .................................. 55

Tabel 3.5 Skoring Diagnosa Keperawatan Nyeri Akut........................................ 56

Tabel 3.6 Skoring Diagnosa Keperawatan Defisiensi Pengetahuan .................... 57

Tabel 3.7 Intervensi Keperawatan Keluarga ........................................................ 59

Tabel 3.8 Implemetasi Dan Evaluasi Keperawatan Keluarga.............................. 61

Page 12: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN.M DENGAN … LENGKAP.pdf · 2018. 9. 24. · 81 kasus, pada tahun 2016 kasus hipertensi sebanyak 193 kasus dimana perempuan sebanyak 101 kasus dan laki-laki

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Satuan Acara Penyuluhan Hipertensi.

Lampiran 2. Leaflet/Lembar Balik Hipertensi.

Lampiran 3. Surat Permohonan Menjadi Responden.

Lampiran 4. Surat Persetujuan Menjadi Responden.

Lampiran 5. Surat Izin Dari Poltekkes Depkes Kendari.

Lampiran 6. Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian.

Lampiran 7. Dokumentasi Asuhan Keperawatan Keluarga.

Page 13: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN.M DENGAN … LENGKAP.pdf · 2018. 9. 24. · 81 kasus, pada tahun 2016 kasus hipertensi sebanyak 193 kasus dimana perempuan sebanyak 101 kasus dan laki-laki

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah suatu peningkatan abnormal

tekanan darah dalam pembuluh darah arteri yang mengangkut darah dari jantung

dan memompa keseluruh jaringan dan organ–organ tubuh secara terus–menerus

lebih dari suatu periode (Irianto, 2014). Hipertensi merupakan peningkatan

tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg dan tekanan darah diastolik lebih dari

90 mmHg pada dua kali pengukuran selang waktu lima menit dalam keadaan

cukup tenang/istirahat (Kemenkes RI, 2013). Hipertensi sering kali disebut silent

killer karena termasuk yang mematikan tanpa disertai dengan gejala-gejalanya

terlebih dahulu sebagai peringatan bagi korbannya. Gejala-gejala hipertensi yaitu

adalah sakit kepala atau rasa berat di tengkuk, vertigo, jantung berdebar, mudah

lelah, penglihatan kabur, telinga berdenging (tinnitus), dan mimisan (Kemenkes

RI, 2013).

Hipertensi menjadi momok bagi sebagian besar penduduk dunia termasuk

Indonesia. Hal ini karena secara statistik jumlah penderita yang terus meningkat

dari waktu ke waktu. Berbagai faktor yang berperan dalam hal ini salah satunya

adalah gaya hidup modern. Pemilihan makanan yang berlemak, kebiasaan aktifitas

yang tidak sehat, merokok, minum kopi serta gaya hidup sedetarian adalah

beberapa hal yang disinyalir sebagai faktor yang berperan terhadap hipertensi ini.

Penyakit ini dapat menjadi akibat dari gaya hidup modern serta dapat juga sebagai

penyebab berbagai penyakit non infeksi (Anindya,2009).

Tingginya angka kejadian hipertensi yang terus meningkat dan akan

menyebabkan komplikasi. Penatalaksanaan hipertensi yang tidak dilakukan

dengan baik dapat menyebabkan komplikasi (Riskesdas,2013). Apabila hipertensi

tidak ditangani dengan tepat maka akan menimbulkan komplikasi yaitu stroke,

infark miokard, gagal jantung, gagal ginjal kronik dan retinopati (Nuraini, 2015).

Data Worlh Health Organization (WHO), di seluruh dunia sekitar 972 juta

orang atau 26,4% orang di seluruh dunia mengidap hipertensi, angka ini

kemungkinan akan meningkat menjadi 29,2% di tahun 2025. Dari 972 juta

pengidap hipertensi, 333 juta berada di negara maju dan 639 sisanya berada di

Page 14: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN.M DENGAN … LENGKAP.pdf · 2018. 9. 24. · 81 kasus, pada tahun 2016 kasus hipertensi sebanyak 193 kasus dimana perempuan sebanyak 101 kasus dan laki-laki

negara berkembang, termasuk Indonesia (Yonata, 2016). Hipertensi juga

menempati peringkat ke 2 dari 10 penyakit terbanyak pada pasien rawat jalan

dirumah sakit di Indonesia. Penderitanya lebih banyak wanita (30%) dan pria (29%

) sekitar 80 % kenaikan kasus hipertensi terjadi terutama dinegara berkembang

(Triyanto, 2014).

Prevalensi hipertensi di Indonesia menurut Riskesdas tahun 2013 yang

didapat melalui pengukuran pada umur ≥ 18 tahun sebesar 25,8 %. Prevelensi

hipertensi di Indonesia yang didapat melalui kuesioner terdiagnosis tenaga

kesehatan sebesar 9,4 %, yang didiagnosis tenaga kesehatan atau sedang minum

obat sebesar 9.5 %, jadi ada 0,1 % yang minum obat sendiri. Penyakit terbanyak

pada usia lanjut berdasarkan Riset Kesehatan Dasar tahun 2013 adalah hipertensi

dengan prevalensi 45,9% pada usia 55-64 tahun, 57,6% pada usia 65,74% dan

63,8% pada usia ≥ 75 tahun.

Profil Kesehatan Sulawesi Tenggara tahun 2016 tercatat masih tingginya

angka kejadian hipertensi. Berdasarkan data dan informasi pengukuran tekanan

darah yang terdiagnosis hipertensi/darah tinggi tertinggi terjadi pada perempuan

yaitu sebanyak 21.006 jiwa (34,47%) dan terendah pada laki-laki sebanyak 10.811

jiwa (50,32%), total laki-laki dan perempuan sebanyak 31.817 kasus hipertensi

(38.60%). Hal ini menunjukan masih tingginya kasus hipertensi yang terjadi di

Sulawesi Tenggara.

Keluarga adalah dua atau lebih individu yang bergabung karena hubungan

darah, perkawinan dan adopsi dalam suatu rumah tangga yang berinteraksi satu

dengan yang lainnya dalam peran serta menciptakan dan mempertahankan suatu

budaya. (Ali, 2010). Keluarga sebagai unit terkecil dari masyarakat yang terdiri

atas kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu atap

dalam keadaan saling ketergantungan. Keluarga yang sehat sangat berperan

penting untuk kelangsungan hidup yang sejahtera. Dengan memiliki keluarga yang

sehat tanpa memiliki penyakit akan menjamin kesejahteraan keluarga yang

harmonis dan bahagia. Beberapa ahli berpendapat bahwa bertambah umur,

merupakan faktor terjadinya Hipertensi. Oleh sebab itu pengawasan dan

pengelolaan keluarga terhadap faktor pencetus dari peningkatan tekanan darah

sangat disarankan agar terhindar dari keadaan yang lebih parah (Harmoko, 2012).

Page 15: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN.M DENGAN … LENGKAP.pdf · 2018. 9. 24. · 81 kasus, pada tahun 2016 kasus hipertensi sebanyak 193 kasus dimana perempuan sebanyak 101 kasus dan laki-laki

Keluarga mempunyai tugas di bidang kesehatan yang perlu di pahami dan

dilakukan, ada 5 tugas keluarga dalam bidang kesehatan menurut Friedman (1998)

dalam Dion & Betan, (2013) yaitu :mengenal masalah dalam kesehatan keluarga,

membuat keputusan tindakanyang tepat, memberi perawatan pada anggota

keluarga yang sakit,mempertahankan atau mengusahakan suasana rumah yang

sehat,menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan yang ada di masyarakat.

Tugaskeluarga tersebut harus selalu dijalankan. Apabila salah satu atau beberapa

diantara tugas tersebut tidak dijalankan justru akan menimbulkan masalah

kesehatan dalam keluarga.

Kasus Hipertensi di Puskesmas Asinua dalam 3 tahun terakhir terus

meningkat dan menurut jenis kelamin tertinggi selalu terjadi pada perempuan,

berdasarkan kelompok usia tertinggi selalu terjadi pada kelompok usia di atas 45

tahun. Tahun 2015 kasus Hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Asinua mencapai

178 kasus Hipertensi dimana perempuan sebanyak 97 kasus dan laki-laki sebanyak

81 kasus, pada tahun 2016 kasus hipertensi sebanyak 193 kasus dimana perempuan

sebanyak 101 kasus dan laki-laki sebanyak 92 kasus. Pada tahun 2017 kasus

hipertensi di Puskesmas Asinua semakin meningkat yaitu sebesar 212 dengan

kasus tertinggi pada perempuan sebanyak 117 kasus dan terendah laki-laki

sebanyak 95 kasus. Dari wawancara yang dilakukan pada petugas Puskesmas

Asinua didapatkan bahwa penderita hipertensi banyak yang tidak rutin mengontrol

tekanan darah, memiliki kebiasaan merokok, pola hidup yang tidak sehat, jika

kebiasaan tersebut tidak diatasi maka akan memicu terjadi hipertensi dan berlanjut

ke komplikasi seperti gagal jantung, stroke, kerusakan pada ginjal dan kebutaan.

Keluarga pada umumnya mengatasi hipertensi dengan beristrahat serta sedikitnya

langsung memeriksakan kondisi kesehatannya di Puskesmas (Profil Puskesmas

Asinua Tahun 2018).

Berdasarkan latar belakang dan fenomena diatas penulis tertarik melakukan

studi kasus Hipertensi pada keluarga dalam judul “Asuhan Keperawatan Keluarga

Tn.M dengan Hipertensi pada Ny.A di Wilayah Kerja Puskesmas Asinua

Kabupaten Konawe Tahun 2018”.

Page 16: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN.M DENGAN … LENGKAP.pdf · 2018. 9. 24. · 81 kasus, pada tahun 2016 kasus hipertensi sebanyak 193 kasus dimana perempuan sebanyak 101 kasus dan laki-laki

B. Tujuan

1. Tujuan Umum

Mampu menerapkan asuhan keperawatan keluarga dengan menggunakan

pendekatan proses keperawatan yang komprehensif pada keluarga Tn.M

dengan Hipertensi pada Ny.A di Wilayah Kerja Puskesmas Asinua Kabupaten

Konawe Tahun 2018.

2. Tujuan Khusus

a. Penulis mampu melakukan pengkajian keluarga Tn.M dengan Hipertensi

pada Ny.A di Wilayah Kerja Puskesmas Asinua Kabupaten Konawe Tahun

2018.

b. Penulis mampu merumuskan diagnosa keperawatan keluarga Tn.M dengan

Hipertensi pada Ny.A di Wilayah Kerja Puskesmas Asinua Kabupaten

Konawe Tahun 2018.

c. Penulis mampu menyusun rencana keperawatan keluarga Tn.M dengan

Hipertensi pada Ny.A di Wilayah Kerja Puskesmas Asinua Kabupaten

Konawe Tahun 2018.

d. Penulis mampu melakukan implementasi keperawatan keluarga Tn.M

dengan Hipertensi pada Ny.A di Wilayah Kerja Puskesmas Asinua

Kabupaten Konawe Tahun 2018.

e. Penulis mampu melakukan evaluasi keperawatan keluarga Tn.M dengan

Hipertensi pada Ny.A di Wilayah Kerja Puskesmas Asinua Kabupaten

Konawe Tahun 2018.

C. Manfaat Penulisan

1. Manfaat Bagi Penulis

Dapat dijadikan sebagai sarana untuk mengaplikasikan ilmu dalam

menerapkan asuhan keperawatan keluarga sehingga dapat mengembangkan

dan menambah wawasan peneliti.

Page 17: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN.M DENGAN … LENGKAP.pdf · 2018. 9. 24. · 81 kasus, pada tahun 2016 kasus hipertensi sebanyak 193 kasus dimana perempuan sebanyak 101 kasus dan laki-laki

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Masyarakat/Klien

Menambah pengetahuan dan keterampilan keluarga dalam upaya

pencegahan, perawatan serta pemanfaatan fasilitas kesehatan dalam

merawat anggota keluarga yang menderita hipertensi.

b. Bagi Institusi Pendidikan

Sebagai referensi tambahan guna meningkatkan informasi/pengetahuan

sebagai referensi perpustakan Poltekkes Kemenkes Kendari yang bisa

digunakan oleh mahasiswa sebagai bahan bacaan dan dasar untuk studi

kasus selanjutnya.

c. Bagi Puskesmas

Dapat memberikan sumbangan pikiran dalam meningkatkan “Asuhan

Keperawatan Keluarga dengan kasus Hipertensi di Wilayah Kerja

Puskesmas Asinua Kabupaten Konawe”

D. Metode Dan Teknik Penelitian

1. Tempat Dan Waktu Pelaksanaan Studi Kasus

Studi kasus ini dilakukan di Wilayah kerja Puskesmas Asinua Kabupaten

Konawe Provinsi Sulawesi Tenggara pada tanggal 28 s/d 31 Mei 2018.

2. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data pada studi kasus keluarga Tn.M dengan

Hipertensi pada Ny.A di Wilayah Kerja Puskesmas Asinua Kabupaten Konawe

Tahun 2018 dilakukan dengan menggunakan teknik pengumpulan data sebagai

berikut :

a. Studi Kepustakaan

Yaitu mempelajari literatur-literatur yang berhubungan dengan karya tulis

ini.

b. Studi Kasus

Menggunakan pendekatan proses keperawatan keluarga yang meliputi

pengkajian, analisa data, penerapan diagnosa keperawatan, penysusunan

rencana tindakan keperawatan, penerapan rencana tindakan keperawatan

dan evaluasi asuhan keperawatan keluarga.

Page 18: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN.M DENGAN … LENGKAP.pdf · 2018. 9. 24. · 81 kasus, pada tahun 2016 kasus hipertensi sebanyak 193 kasus dimana perempuan sebanyak 101 kasus dan laki-laki

Untuk melengkapi data/informasi dalam pengkajian menggunakan

beberapa cara antara lain:

a. Observasi

Mengadakan pengamatan langsung pada keluarga dengan cara melakukan

pemeriksaan yang berkaitan dengan perkembangan dan keadaan klien.

b. Wawancara

Dengan mengadakan pengamatan langsung

c. Pemeriksaan Fisik

Melakukan pemeriksaan terhadap anggota keluarga yang sakit melalui;

Inspeksi, palpasi, perkusi dan auskultasi.

d. Studi Dokumentasi

Penulis memperoleh data dan medical record hasil pemeriksaan di

Puskesmas.

Page 19: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN.M DENGAN … LENGKAP.pdf · 2018. 9. 24. · 81 kasus, pada tahun 2016 kasus hipertensi sebanyak 193 kasus dimana perempuan sebanyak 101 kasus dan laki-laki

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep Keluarga

1. Pengertian Keluarga

Keluarga adalah perkumpulan dua atau lebih individu yang diikat oleh

hubungan darah, perkawinan atau adopsi, dan tiap-tiap anggota keluarga selalu

berinteraksi satu sama lain (Mubarak dkk, 2011 ). BKKBN (1999) dalam

Sudiharto (2012) menyatakan bahwa keluarga adalah dua orang atau lebih yang

dibentuk berdasarkan ikatan perkawinan yang sah, mampu memenuhi

kebutuhan hidup spiritual dan materil yang layak, bertakwa kepada tuhan,

memiliki hubungan yang selaras dan seimbang antara anggota keluarga dan

masyarakat serta lingkungannya. Sedangkan menurut Wall, (1986) dalam

Friedman (2010) menyatakan bahwa keluarga adalah sebuah kelompok yang

mengidentifikasi diri dan terdiri atas dua individu atau lebih yang memiliki

hubungan khusus, yang dapat terkait dengan hubungan darah atau hukum atau

dapat juga tidak, namun berfungsi sebagai sedemikian rupa sehingga mereka

menganggap dirinya sebagai keluarga.

2. Ciri-Ciri Keluarga

Setiadi (2008) memaparkan ciri-ciri keluarga yaitu :

a. Keluarga merupakan hubungan perkawinan

b. Keluarga bentuk suatu kelembagaan yang berkaitan dengan hubungan

perkawinan yang senganja dibentuk atau dipelihara.

c. Keluarga mempunyai suatu system tata nama (Nomen Clatur) termasuk

perhitungan garis keturunan.

d. Keluarga mempunyai fumgsi ekonomi yang dibentuk oleh anggota-

anggotanya berkaitan dengan kemampuan untuk mempunyai keturunan

dan membesarkan anak.

e. Keluarga merupakan tempat tingggal bersama, ruamh atau rumah tangga.

Page 20: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN.M DENGAN … LENGKAP.pdf · 2018. 9. 24. · 81 kasus, pada tahun 2016 kasus hipertensi sebanyak 193 kasus dimana perempuan sebanyak 101 kasus dan laki-laki

3. Tipe Keluarga

Mubarak (2011) membagi tipe keluarga menjadi :

a. Secara Tradisional

Secara tradisional keluarga dikelompokkan menjadi 2 yaitu :

1) Keluarga Inti (Nuclear Family) adalah keluarga yang hanya terdiri

ayah, ibu dan anak yang diperoleh dari keturunannya atau adopsi atau

keduanya.

2) Keluarga Besar (Extended Family) adalah keluarga inti ditambah

anggota keluarga lain yang masih mempunyai hubungan darah ( kakek-

nenek, paman-bibi)

b. Secara Modern

Berkembangnya peran individu dan meningkatnya rasa

individualisme maka pengelompokkan tipe keluarga selain di atas adalah :

1) Tradisional Nuclear

Keluarga inti (ayah, ibu dan anak) tinggal dalam satu rumah ditetapkan

oleh sanksi-sanksi legal dalam suatu ikatan perkawinan, satu atau

keduanya dapat bekerja di luar rumah.

2) Reconstituted Nuclear

Pembentukan baru dari keluarga inti melalui perkawinan kembali

suami/istri, tinggal dalam pembentukan satu rumah dengan anak-

anaknya, baik itu bawaan dari perkawinan lama maupun hasil dari

perkawinan baru, satu/keduanya dapat bekerja di luar rumah.

3) Niddle Age/Aging Couple

Suami sebagai pencari uang, istri di rumah/kedua-duanya bekerja di

rumah, anak-anak sudah meninggalkan rumah karena

sekolah/perkawinan/ meniti karier.

4) Dyadic Nuclear

Suami istri yang sudah berumur dan tidak mempunyai anak yang

keduanya atau salah satu bekerja di luar rumah.

5) Single Parent

Satu orang tua sebagai akibat perceraian atau kematian pasangannya

dan anak-anaknya dapat tinggal di rumah atau di luar rumah.

Page 21: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN.M DENGAN … LENGKAP.pdf · 2018. 9. 24. · 81 kasus, pada tahun 2016 kasus hipertensi sebanyak 193 kasus dimana perempuan sebanyak 101 kasus dan laki-laki

6) Dual Carrier

Yaitu suami istri atau keduanya orang karier dan tanpa anak.

7) Commuter Married

Suami istri atau keduanya orang karier dan tinggal terpisah pada jarak

tertentu. Keduanya saling mencari pada waktu-waktu tertentu.

8) Single Adult

Wanita atau pria dewasa yang tinggal sendiri dengan tidak adanya

keinginan untuk kawin.

9) Three Generation

Yaitu tiga generasi atau lebih tinggal dalam satu rumah.

10) Institusional

Yaitu anak-anak atau orang-orang dewasa tinggal dalam suatu panti-

panti.

11) Comunal

Yaitu satu rumah terdiri dari dua atau lebih pasangan yang monogami

dengan anak-anaknya dan bersama-sama dalam penyediaan fasilitas.

12) Group Marriage

Yaitu satu perumahan terdiri dari orang tua dan keturunannya di dalam

satu kesatuan keluarga dan tiap individu adalah kawin dengan yang lain

dan semua adalah orang tua dari anak-anak.

13) Unmaried Parent and Child

Yaitu ibu dan anak dimana perkawinan tidak dikehendaki, anaknya

diadopsi.

14) Cohibing Couple

Yaitu dua orang atau satu pasangan yang tinggal bersama tanpa kawin.

15) Gay and Lesbian Family

Yaitu keluarga yang dibentuk oleh pasangan yang berjenis kelamin

sama.

4. Struktur Keluarga

Struktur keluarga terdiri dari : pola dan proses komunikasi, strukrur

peran, struktur kekuatan dan struktur nilai dan norma (Mubarak dkk, 2011)

menggambarkan sebagai berikut :

Page 22: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN.M DENGAN … LENGKAP.pdf · 2018. 9. 24. · 81 kasus, pada tahun 2016 kasus hipertensi sebanyak 193 kasus dimana perempuan sebanyak 101 kasus dan laki-laki

a. Struktur komunikasi

Komunikasi dalam keluarga dikatakan berfungsi apabila : jujur, terbuka,

melibatkan emosi, konflik selesai dan ada hirarki kekuatan.

b. Struktur peran

Yang dimaksud struktur peran adalah serangkaian perilaku yang

diharapkan sesuai posisi sosial yang diberikan. Jadi pada struktur peran

bisa bersifat formal atau informal.

c. Struktur kekuatan

Yang dimaksud adalah kemampuan dari individu untuk mengontrol atau

mempengaruhi atau merubah perilaku orang lain : legitimate power (hak),

referent power (ditiru), expert power (keahlian), reward power (hadiah),

coercive power (paksa) dan affective power.

d. Struktur nilai dan norma

Nilai adalah sistem ide-ide, sikap keyakinan yang mengikat anggota

keluarga dalam budaya tertentu, sedangkan norma adalah pola perilaku

yang diterima pada lingkungan sosil tertentu berarti disini adalah

lingkungan keluarga dan lingkungan masyarakat sekitar keluarga.

5. Fungsi keluarga

Ada lima fungsi keluarga menurut (Friedman, 2010), yaitu :

a. Fungsi afektif

Fungsi afektif merupakan dasar utama baik untuk pembentukan maupun

untuk berkelanjutan unit keluarga itu sendiri, sehingga fungsi afektif

merupakan salah satu fungsi keluarga yang paling penting.Peran utama

orang dewasa dalam keluarga adalah fungsi afektif, fungsi ini berhubungan

dengan persepsi keluarga dan kepedulian terhadap kebutuhan

sosioemosional semua anggota keluarganya.

b. Fungsi sosialisasi dan status sosial

Sosialisasi merujuk pada banyaknya pengalaman belajar yang diberikan

dalam keluarg yang ditunjuk untuk mendidik anak – anak tentang cara

menjalankan fungsi dan memikul peran sosial orang dewasa seperti peran

yang di pikul suami-ayah dan istri-ibu. Status sosial atau pemberian status

adalah aspek lain dari fungsi sosialisasi. Pemberian status kepada anak

Page 23: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN.M DENGAN … LENGKAP.pdf · 2018. 9. 24. · 81 kasus, pada tahun 2016 kasus hipertensi sebanyak 193 kasus dimana perempuan sebanyak 101 kasus dan laki-laki

berarti mewariskan tradisi, nilai dan hak keluarga, walaupun tradisi saat ini

tidak menunjukan pola sebagian besar orang dewasa Amerika.

c. Fungsi reproduksi

Untuk menjamin kontiniutas antar generasi kleuarga dan masyarakat yaitu

menyediakan angagota baru untuk masyarakat.

d. Fungsi perawatan kesehatan

Fungsi fisik keluarga dipenuhi oleh orang tua yang menyediakan makanan,

pakaian, tempat tinggal, perawatan terhadap kesehatan dan perlindungan

terhadap bahaya. Pelayanan dan praktik kesehatan adalah fungsi keluarga

yang paling relafan bagi perawat keluarga.

e. Fungsi ekonomi

Fungsi ekonomi melibatkan penyediaan keluarga akan sumber daya yang

cukup finansial, ruang dan materi serta alokasinya yang sesuai melalui

proses pengambilan keputusan.

6. Tahap perkembangan keluarga

Tahap perkembangan keluarga dibagi menjadi (Friedman, 2010) :

a. Tahap I : Keluarga Pasangan Baru (beginning family)

Pembentukan pasangan menandakan pemulaan suatu keluarga barudengan

pergerakan dari membentuk keluarga asli sampai kehubungan intim yang

baru. Tahap ini juga disebut sebagai tahap pernikahan. Tugas

perkembangan keluarga tahap I adalah membentuk pernikahan yang

memuaskan bagi satu sama lain, berhubungan secara harmonis dengan

jaringan kekerabatan dan perencanaan keluarga.

b. Tahap II : Keluarga Kelahiran Anak Pertama (childbearing family)

Mulai dengan kelahiran anak pertama dan berlanjut sampai bayi berusia 30

bulan. Transisi ke masa menjadi orang tua adalah salah satu kunci dalam

siklus kehidupan keluarga. Tugas perkembangan keluarga disini adalah

setelah hadirnya anak pertama, keluarga memiliki beberapa tugas

perkembangan penting. Suami, istri, dan anak harus memepelajari peran

barunya, sementara unit keluarga inti mengalami pengembangan fungsi

dan tanggung jawab.

Page 24: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN.M DENGAN … LENGKAP.pdf · 2018. 9. 24. · 81 kasus, pada tahun 2016 kasus hipertensi sebanyak 193 kasus dimana perempuan sebanyak 101 kasus dan laki-laki

c. Tahap III : Keluarga dengan Anak Prasekolah (families with preschool)

Tahap ketiga siklus kehidupan keluarga dimulai ketika anak pertama

berusia 2½ tahun dan diakhiri ketika anak berusia 5 tahun. Keluarga saatini

dapat terdiri dari tiga sampai lima orang, dengan posisi pasangan suami-

ayah, istri-ibu, putra-saudara laki-laki, dan putri-saudara perempuan. Tugas

perkembangan keluarga saat ini berkembang baik secara jumlah maupun

kompleksitas. Kebutuhan anak prasekolah dan anak kecil lainnya untuk

mengekplorasi dunia di sekitar mereka, dan kebutuhan orang tua akan

privasi diri, membuat rumah dan jarak yang adekuat menjadi masalah

utama. Peralatan dan fasilitas juga harus aman untuk anak-anak.

d. Tahap IV : Keluarga dengan Anak Sekolah (families with schoolchildren)

Tahap ini dimulai ketika anak pertama memasuki sekolah dalam waktu

penuh, biasanya pada usia 5 tahun, dan diakhiri ketika ia mencapai

pubertas, sekitar 13 tahun. Keluarga biasanya mencapai jumlah anggota

keluarga yang maksimal dan hubungan akhir tahap ini juga maksimal.

Tugas perkembangan keluarga pada tahap ini adalah keluarga dapat

mensosialisasikan anak-anak, dapat meningkatkan prestasi sekolah dan

mempertahankan hubungan pernikahan yang memuaskan.

e. Tahap V : Keluarga dengan Anak Remaja (families with teenagers)

Ketika anak pertama berusia 13 tahun, tahap kelima dari siklus atau

perjalanan kehidupan keluarga dimulai. Biasanya tahap ini berlangsung

selama enam atau tujuh tahun, walaupun dapat lebih singkat jika anak

meninggalkan keluarga lebih awal atau lebih lama, jika anak tetap tinggal

dirumah pada usia lebih dari 19 atau 20 tahun. Tujuan utamapada keluarga

pada tahap anak remaja adalah melonggarkan ikatankeluarga untuk

meberikan tanggung jawab dan kebebasan remaja yanglebih besar dalam

mempersiapkan diri menjadi seorang dewasa mudah.

Tugas perkembangan keluarga yang pertama pada tahap ini adalah

menyeimbangkan kebebasan dengan tanggung jawab seiring dengan

kematangan remaja dan semakin meningkatnya otonomi. Tugas

perkembangan keluarga yang kedua adalah bagi orang tua untuk

memfokuskan kembali hubungan pernikahan mereka. Sedangkan tugas

Page 25: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN.M DENGAN … LENGKAP.pdf · 2018. 9. 24. · 81 kasus, pada tahun 2016 kasus hipertensi sebanyak 193 kasus dimana perempuan sebanyak 101 kasus dan laki-laki

perkembangan keluarga yang ketiga adalah untuk anggota

keluarga,terutama orang tua dan anak remaja, untuk berkomunikasi secara

terbukasatu sama lain.

f. Tahap VI : Keluarga Melepaskan Anak Dewasa Muda (launching

centerfamilies)

Permulaan fase kehidupan keluarga ini ditandai dengan perginya anak

pertama dari rumah orang tua dan berakhir dengan “kosongnya rumah”,

ketika anak terakhir juga telah meninggalkan rumah. Tahap ini dapat cukup

singkat atau cukup lama, bergantung pada jumlah anak dalam keluarga atau

jika anak yang belum menikah tetap tinggal di rumah setelah mereka

menyelesaikan SMU atau kuliahnya. Tugas perkembangan keluarga pada

tahap ini adalah keluarga membantu anak tertua untuk terjun ke dunia luar,

orang tua juga terlibat dengan anak terkecilnya, yaitu membantu mereka

menjadi mandiri.

g. Tahap VII : Orang Tua Paruh Baya (middle age families)

Tahap ini merupakan tahap masa pertengahan bagi orang tua, dimulai

ketika anak terakhir meninggalkan rumah dan berakhir dengan pensiun

atau kematian salah satu pasangan. Tahap ini dimulai ketika orang tua

berusia sekitar 45 tahun sampai 55 tahun dan berakhir dengan persiunannya

pasangan, biasanya 16 sampai 18 tahun kemudian.

Tugas keperawatan keluarga pada tahap ini adalah wanita

memprogramkan kembali energi mereka dan bersiap-siap untuk hidup

dalam kesepian dan sebagai pendorong anak mereka yang sedang

berkembang untuk lebih mandiri serta menciptakan lingkungan yang sehat.

h. Tahap VIII : Keluarga Lansia dan Pensiunan

Tahap terakhir perkembangan keluarga ini adalah dimulai pada saat

pensiunan salah satu atau kedua pasangan, berlanjut sampai kehilangan

salah satu pasangan, dan berakhir dengan kematian pasangan yang lain.

Tugas perkembangan keluarga pada tahap terakhir ini adalah

mempertahankan penataan kehidupan yang memuaskan dan kembali

kerumah setelah individu pensiun/berhenti bekerja dapat menjadi

problematik.

Page 26: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN.M DENGAN … LENGKAP.pdf · 2018. 9. 24. · 81 kasus, pada tahun 2016 kasus hipertensi sebanyak 193 kasus dimana perempuan sebanyak 101 kasus dan laki-laki

7. Tugas keluarga dalam bidang kesehatan

Ada 5 pokok tugas keluarga dalam bidang kesehatan menurut Friedman

(1998) dalam Dion & Betan (2013) adalah sebagai berikut :

a. Mengenal masalah kesehatan keluarga

Keluarga perlu mengenal keadaan kesehatan dan perubahan-perubahan

yang dialami anggota keluarga. Perubahan sekecil apapun yang dialami

anggota keluarga secara tidak langsung menjadi perhatian keluarga dan

orang tua. Sejauh mana keluarga mengetahui dan mengenal fakta-fakta dari

masalah kesehatan yang meliputi pengertian, tanda dan gejala, faktor

penyebab yang mempengaruhinya, serta persepsi keluarga terhadap

masalah.

b. Membuat keputusan tindakan yang tepat

Sebelum keluarga dapat membuat keputusan yang tepat mengenai masalah

kesehatan yang dialaminya, perawat harus dapat mengkaji keadaan

keluarga tersebut agar dapat menfasilitasi keluarga dalam

membuat keputusan.

c. Memberi perawatan pada anggota keluarga yang sakit

Ketika memberikan perawatan kepada anggota keluarga yang sakit,

keluarga harus mengetahui hal-hal sebagai berikut :

1) Keadaan penyakitnya (sifat, penyebaran, komplikasi, prognosis

danperawatannya).

2) Sifat dan perkembangan perawatan yang dibutuhkan.

3) Keberadaan fasilitas yang dibutuhkan untuk perawatan.

4) Sumber-sumber yang ada dalam keluarga (anggota keluarga

yangbertanggung jawab, sumber keuangan dan financial, fasilitas

fisik,psikososial).

5) Sikap keluarga terhadap yang sakit.

d. Mempertahankan atau mengusahakan suasana rumah yang sehat

Ketika memodifikasi lingkungan atau menciptakan suasana rumah yang

sehat, keluarga harus mengetahui hal-hal sebagai berikut :

1) Sumber-sumber yang dimilki oleh keluarga.

2) Keuntungan atau manfaat pemeliharaan lingkungan.

Page 27: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN.M DENGAN … LENGKAP.pdf · 2018. 9. 24. · 81 kasus, pada tahun 2016 kasus hipertensi sebanyak 193 kasus dimana perempuan sebanyak 101 kasus dan laki-laki

3) Pentingnya hiegine sanitasi.

4) Upaya pencegahan penyakit.

5) Sikap atau pandangan keluarga terhadap hiegine sanitasi.

6) Kekompakan antar anggota kelompok.

e. Menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan yang ada di masyarakat

Ketika merujuk anggota keluarga ke fasilitas kesehatan, keluarga harus

mengetahui hal-hal sebagai berikut :

1) Keberadaan fasilitas keluarga.

2) Keuntungan-keuntungan yang diperoleh oleh fasilitas kesehatan.

3) Pengalaman yang kurang baik terhadap petugas kesehatan.

4) Fasilitas kesehatan yang ada terjangkau oleh keluarga.

8. Peran Perawat Keluarga

Ada tujuh peran perawat keluarga menurut Sudiharto (2012) adalah

sebagai berikut :

a. Sebagai pendidik

Perawat bertanggung jawab memberikan pendidikan kesehatan pada

keluarga, terutama untuk memandirikan keluarga dalam merawat anggota

keluarga yang memiliki masalah kesehatan.

b. Sebagai koordinator pelaksan pelayanan kesehatan

Perawat bertanggung jawab memberikan pelayanan keperawatan yang

komprehensif. Pelayanan keperawatan yang bersinambungan diberikan

untuk menghindari kesenjangan antara keluarga dan unit pelayanan

kesehatan.

c. Sebagai pelaksana pelayanan perawatan

Pelayanan keperawatan dapat diberikan kepada keluarga melalui kontak

pertama dengan anggota keluarga yang sakit yang memiliki masalah

kesehatan. Dengan demikian, anggota keluarga yang sakit dapat menjadi

“entry point” bagi perawatan untuk memberikan asuhan keperawatan

keluarga secara komprehensif.

d. Sebagai supervisor pelayanan keperawatan

Perawat melakukan supervisi ataupun pembinaan terhadap keluarga

melalui kunjungan rumah secara teratur, baik terhadap keluarga berisiko

Page 28: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN.M DENGAN … LENGKAP.pdf · 2018. 9. 24. · 81 kasus, pada tahun 2016 kasus hipertensi sebanyak 193 kasus dimana perempuan sebanyak 101 kasus dan laki-laki

tinggi maupun yang tidak.Kunjungan rumah tersebut dapat direncanakan

terlebih dahulu atau secara mendadak, sehingga perawat mengetahui

apakah keluarga menerapkan asuhan yang diberikan oleh perawat.

e. Sebagai pembela (advokat)

Perawat berperan sebagai advokat keluarga untuk melindungi hakhak

keluarga klien.Perawat diharapkan mampu mengetahui harapan serta

memodifikasi system pada perawatan yang diberikan untuk memenuhi hak

dan kebutuhan keluarga.Pemahaman yang baik oleh keluarga terhadap hak

dan kewajiban mereka sebagai klien mempermudah tugas perawat untuk

memandirikan keluarga.

f. Sebagai fasilitator

Perawat dapat menjadi tempat bertanya individu, keluarga dan masyarakat

untuk memecahkan masalah kesehatan dan keperawatan yang mereka

hadapi sehari-hari serta dapat membantu jalan keluar dalam mengatasi

masalah.

g. Sebagai peneliti

Perawat keluarga melatih keluarga untuk dapat memahai masalah-masalah

kesehatan yang dialami oleh angota keluarga. Masalah kesehatan yang

muncul didalam keluarga biasanya terjadi menurut siklus atau budaya yang

dipraktikkan keluarga.

9. Prinsip perawatan kesehatan keluarga

Setiadi (2008) mengatakan ada beberapa prinsip penting yang perlu

diperhatikan dalam memberikan Asuhan Keperawatan keluarga yaitu :

a. Keluarga sebagai unit atau satu kesatuan dalam pelayanan kesehatan.

b. Dalam memberikan Asuhan Keperawatan Kesehatan keluarga sehat

sebagai tujuan utama.

c. Asuhan keperawatan yang diberikan sebagai sarana dalam mencapai

peningkatan kesehatan keluarga.

d. Dalam memberikan Asuhan Keperawatan keluarga, perawat melibatkan

peran aktif seluruh keluarga dalam merumuskan masalah dan ebutuhan

keluarga dalam mengatasi masalah kesehatannya.

Page 29: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN.M DENGAN … LENGKAP.pdf · 2018. 9. 24. · 81 kasus, pada tahun 2016 kasus hipertensi sebanyak 193 kasus dimana perempuan sebanyak 101 kasus dan laki-laki

e. Lebih mengutamakan kegiatan-kegiatan yang bersifat proinotif dan

preventif dengan tidak mengabaikan upaya kuratif dan rehabilitatif.

f. Dalam memberikan Asuhan Keperawatan kesehatan keluarga, keluarga

memanfaatkan sumber daya keluarga semaksimal mungkin untuk

kepentingan kesehatan keluarga.

g. Sasaran Asuhan Keperawatan kesehatan keluarga adalah keluarga secara

keseluruhan.

h. Pendekatan yang dipergunakan dalam memberikan Asuhan Keperawatan

kesehatan keluarga adalah pendekatan pemecahan masalah dengan

menggunakan proses keperawatan.

i. Kegiatan utama dalam memberikan Asuhan Keperawatan kesehatan

keluarga adalah penyuluhan kesehatan dan Asuhan Keperawatan kesehatan

dasar atau perawatan dirumah.

j. Diutamakan terhadap keluarga yang termasuk resiko tinggi.

Keluarga-keluarga yang tergolong resiko tinggi dalam bidang kesehatan

antara lain adalah :

1) Keluarga dengan anggota keluarga dalam masa usia subur dengan

masalah :

a) Tingkat sosial ekonomi yang rendah.

b) Keluarga kurang tahu atau tidak mampu mengatasi masalah

kesehatan sendiri.

c) Keluarga dengan keturunan yang kurang baik atau keluarga dengan

penyakit keturunan.

2) Keluarga dengan Ibu dengan resiko tinggi kebidanan yaitu :

a) Umur Ibu (16 tahun/lebih dari 35 tahun).

b) Menderita kekurangan gizi (anemia).

c) Menderita hipertensi.

d) Primipara dan Multipara.

e) Riwayat persalinan atau komplikasi

3) Keluarga dalam anak menjadi resiko tinggi karena :

a) Lahir prematur (BBLR).

b) Berat badan sukar naik.

Page 30: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN.M DENGAN … LENGKAP.pdf · 2018. 9. 24. · 81 kasus, pada tahun 2016 kasus hipertensi sebanyak 193 kasus dimana perempuan sebanyak 101 kasus dan laki-laki

c) Lahir dengan cacat bawaan.

d) ASI Ibu kurang sehingga tidak mencukupi kebutuhan bayi.

e) bu menderita penyakit menular yang dapat mengancam bayi dan

anaknya.

4) Keluarga mempunyai masalah hubungan antara anggota keluarga

a) Anak yang tidak pernah dikehendaki pernah mencoba untuk

digugurkan.

b) Tidak ada kesesuaian pendapat antara anggota keluarga dan sering

timbul cekcok dan ketegangan.

c) Ada anggota keluarga yang sering sakit

d) Salah satu anggota (suami atau istri) meninggal, cerai, lari

meninggalkan rumah.

B. Konsep Hipertensi

1. Definisi

Menurut Sheps (2005) dalam Masriadi (2016), hipertensi adalah penyakit

dengan tanda adanya gangguan tekanan darah sistolik maupun diastolik yang

naik diatas tekana darah normal. Tekanan darah sistolik adalah tekanan puncak

yang tercapai ketika jantung berkontraksi dan memompakan darah keluar

melalui arteri. Tekanan darah diastolik diambil tekanan jatuh ketitik terendah

saat jantung rileks dan mengisi darah kembali.

Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah suatu peningkatan abnormal

tekanan darah dalam pembuluh darah arteri yang mengangkut darah dari

jantung dan memompa keseluruh jaringan dan organ–organ tubuh secara terus–

menerus lebih dari suatu periode (Irianto, 2014). Hal ini terjadi bila arteriol–

arteriol konstriksi. Konstriksi arterioli membuat darah sulit mengalir dan

meningkatkan tekanan melawan dinding arteri. Hipertensi menambah beban

kerja jantung dan arteri yang bila berlanjut dapat menimbulkan kerusakan

jantung dan pembuluh darah (Udjianti, 2010). Hipertensi sering juga diartikan

sebagai suatu keadaan dimana tekanan darah sistolik lebih dari 120 mmHg dan

tekanan diastolik lebih dari 80 mmHg (Muttaqin, 2009).

Page 31: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN.M DENGAN … LENGKAP.pdf · 2018. 9. 24. · 81 kasus, pada tahun 2016 kasus hipertensi sebanyak 193 kasus dimana perempuan sebanyak 101 kasus dan laki-laki

2. Anatomi Dan Fisiologi

a. Anatomi

Menurut Tarwoto (2009) Sistem kardiovaskuler terdiri dari jantung,

vaskuler (arteri, vena, kapiler) dan limfatik. Fungsi utama sisitem

kardiovaskuler adalah menghantarkan darah yang kaya oksigen keseluruh

tubuh dan memompakan darah dari seluruh tubuh (jaringan) ke sirkulasi

paru untuk dioksigenasi.

1) Jantung

Jantung merupakan organ utama system kardiovaskuler , berotot dan

berongga, terletak di rongga toraks bagian mediastinum, diantara dua

paru-paru. Bentuk jantung seperti kerucut tumpul, pada bagian bawah

disebut apeks, letaknya lebih ke kiri dari garis medial, bagian tepinya

pada ruang interkosta V kiri atau kira-kira 9 cm dari kiri linea

medioclavikularis, sedangkan bagian atasnya disebut basis terletak

agak kekanan tepat nya pada kosta ke lll,1 cm dari tepi lateral sternum.

Ukuran jantung kira-kira panjangnya 12 cm, lebar 8-9 cm tebalnya 6

cm. beratnya sekitar 200 sampai 425 gram, pada laki-laki sekitar 310

gram, pada perempuan sekitar 225 gram.

2) Pembuluh darah

Lubang pusat pada pembuluh darah yang disebut lumen

dikelilinggi oleh dinding yang terdiri atas tiga lapisan :

a) Tunika intima adalah lapisan dalam yang berhubungan langsung

dengan darah. Terdiri atas lapisan dalam endotelium yang

dikelilingi berbagai jaringan ikat.

b) Tunika media adalah lapisan tengah yang terdiri atas otot polos

dengan berbagai serat elastik.

c) Tunika advensia adalah lapisan terluar yang terdiri atas jaringan

ikat.

Sistem jantung dan pembuluh darah terdiri atas tiga macam

pembuluh darah yang membentuk sistem jalur-jalur tertutup :

a) Arteri mengangkut darah menjauhi jantung.

Page 32: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN.M DENGAN … LENGKAP.pdf · 2018. 9. 24. · 81 kasus, pada tahun 2016 kasus hipertensi sebanyak 193 kasus dimana perempuan sebanyak 101 kasus dan laki-laki

(1) Arteri elastik adalah arteri terbesar, meliputi aorta dan cabang-

cabang terdekatnya. Mengandung banyak jaringan ikat.

(2) Arteri muskular bercabang dari arteri elastik dan

mendistribusikan darah ke berbagai bagian tubuh.

(3) Arteriol adalah pembuluh darah yang sangat kecil. Sebagian

besar arteriol mempunyai tiga tunika pada dindingnya, dengan

jumlah otot polos yang memadai pada tunika medika.

b) Kapiler adalah pembuluh darah mikroskopik yang mempunyai

dinding sangat tipis. Hanya tunika intima yang terdapat pada

dinding ini. Sebagian dindingnya hanya mengandung satu lapisan

endotelium.

c) Vena mengangkut darah kembali ke jantung.

(1) Venula pascapiler adalah vena terkecil, sangat berpori-pori,

tetapi mempunyai serat otot polos yang menyebar pada tunika

media.

(2) Venula terbentuk ketika venula pascapiler bersatu. Dinding

venula yang lebih besar berlapis tiga.

(3) Vena mempunyai dinding berlapis tiga, namun tunika intima

dan tunika medianya jauh lebih tipis daripada arteri yang

berukuran serupa.

b. Fisiologi

Menurut Mutaqqin (2014) Sistim kardiovaskuler berfungsi sebagai

sistim regulasi melakukan mekanisme yang bervariasi dalam merespon

seluruh aktivitas tubuh. Salah satu contoh adalah mekanisme meningkatkan

suplai darah agar aktivitas jaringan dapat terpenuhi, pada keadaan tertentu

darah akan lebih banyak dialirkan pada organ-organ vital seperti jantung

otak untuk memelihara sistim sirkulasi organ tersebut.

1) Darah

Komponen darah merupakan alat pembawa (carrier) pada sistim

kardiovaskular, secara normal volume darah yang berada dalam

sirkulasi pada seseorang laki-laki dengan berat badan 70 kg berkisar

8% dari berat badan atau sekitar 5600 ml. dari jumlah tersebut sekitar

Page 33: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN.M DENGAN … LENGKAP.pdf · 2018. 9. 24. · 81 kasus, pada tahun 2016 kasus hipertensi sebanyak 193 kasus dimana perempuan sebanyak 101 kasus dan laki-laki

55% merupakan plasma, volume komponen darah harus memiliki

jumlah yang sesuai dengan rentang yang normal agar system

kardiovaskuler dapat berfungsi sebagaimana mestinya.

2) Curah jantung

Tubuh manusia memiliki berbagai mekanisme control regulasi yang

digunakan untuk menigkatkan suplai darah secara aktif ke jaringan

yaitu dengan meningkatkan jumlah cairan jantung (cardiac output)

pengaturan curah jantung bergantung pada hasil perkalian denyut

jantung (heart rate) dengan volume sekuncup (stroke volume). Curah

jantung orang dewasa adalah antara 4,5-8 liter permenit, peningkatan

curah jantung terjadi karena adanya peningkatan denyut jantung atau

volume sekuncup.

3) Denyut jantung

Denyut jantung normalnya berkisar 70 kali permenit, denyut jantung

ini dikontrol sendiri oleh jantung melalui mekanise regulasi nodus SA

dan system purkinje. Dalam keadaan normal, regulasi denyut jantung

dipengaruhi oleh saraf simpatis, saraf parasimpatis melalui sistim saraf

otonom. Empat reflek utama yang menjadi media system saraf otonom

dalam meregulasi denyut jantung adalah refleks baroreseptor, refleks

kemoreseptor, refleks Bainbrige, refleks pernapasan.

4) Tekanan vena

Kembalinya darah ke jantung disebabkan adanya tekanan gradient,

ketika darah dipompa oleh jantung, tekanan arteri berkisar 120 mmHg

pada saat sistolik dan 70 mmHg pada saat diastolic. Tekanan ini akan

menurun bersamaan dengan pergerakan darah keluar menuju arteri,

kapiler, venula. Sistem vena mempunyai daya kapasitasnsi yang sangat

besar dan berpengaruh terhadap perubahan tekanan yang kecil. Adanya

kapasitansi dan banyaknya system saraf simpatis akan mengubah

tekanan vena dalam mengatur aliran balik ke jantung, konstriksi vena

yang disebabkan oleh stimulasi saraf simpatis akan mengurangi

kapasitani dan meningkatkan tekanan vena, sehingga meningkatkan

aliran balik ke jantung.

Page 34: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN.M DENGAN … LENGKAP.pdf · 2018. 9. 24. · 81 kasus, pada tahun 2016 kasus hipertensi sebanyak 193 kasus dimana perempuan sebanyak 101 kasus dan laki-laki

5) Ruang jantung

a) Atrium kanan memiliki lapisan dinding yang tipis berfungsi sebagai

tempat penyimpanan darah mengalirkan darah dari vena-vena

sirkulasi sistemis ke dalam ventrikel kanan dan kemudian ke paru-

paru . darah yang berasal dari pembulu vena ini masuk ke dalam

atrium kanan melalui vena cava superior, inferior dan sinus

koronarius.

b) Ventrikel kanan memiliki bentuk yang unik yaitu bulan sabit yang

berguna untuk menghasilkan kontraksi bertekanan rendah, yang

cukup untuk mengalirkan darah ke dalam arteri

pulmonaris. Sirkulasi pulmunar merupakan sistim aliran darah

bertekanan rendah, dengan resitensi yang jauh lebih kecil terhadap

aliran darah yang berasal dari ventrikel kanan. Oleh karena itu,

beban kerja dari ventrikel kanan jauh lebih ringan dari

pada ventrikel kiri.

c) Atrium kiri menerima darah yang sudah dioksigenisasi dari paru-

paru melalui vena pulmonaris. Tidak terdapat katup sejati antara

vena pulmonalis dan atrium kiri. Oleh karena itu, darah akan

mengalir kembali ke pembuluh paru-paru bila terdapat perubahan

tekanan dalam atrium kiri (retrograde).

d) Ventrikel kiri harus menghasilkan tekanan yang cukup tinggi untuk

mengatasi tahanan sirkulasi sistemis dan mempertahankan aliran

darah ke jaringan-jaringan perifer.

6) Katup jantung

a) Katup atrioventrikuler terletak antara atrium dan ventrikel,

mempunyai tiga buah daun katup yang disebut katup trikuspidalis.

Sedangkan katup yang terletak antara atrium kiri dan ventrikel kiri

mempunyai dua buah daun katup yang disebut katup mitral.

b) Katup semilunar terdiri atas dua katup yaitu semilunar pulmonary

dan katup semilunar aorta. Katup semilunar pulmonary terletak

pada arteri pulmonaris, memisahkan arteri pulmonaris dengan

Page 35: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN.M DENGAN … LENGKAP.pdf · 2018. 9. 24. · 81 kasus, pada tahun 2016 kasus hipertensi sebanyak 193 kasus dimana perempuan sebanyak 101 kasus dan laki-laki

ventrikel kanan.katup semilunar aorta terletak antara ventrikel kiri

dan aorta.

3. Klasifikasi Hipertensi

Klasifikasi tekanan darah sistolik dan diastolik dibagi menjadi empat

kalasifikasi (Smeltzer, 2012), yaitu :

Tabel 2.1 Kalsifikasi Hipertensi Berdasarkan Tekanan Darah Sistolik DanDiastolik

Kategori TD Sistolik (mmHg) TD diastolik (mmHg)NormalPrahipertensiStadium IStadium II

< 120 mmHg120 – 139 mmHg140 – 159 mmHg

≥ 160 mmHg

< 80 mmHg80 – 89 mmHg90 – 99 mmHg≥ 100 mmHg

Sumber : Smeltzer, et al, 2012

Hipertensi juga dapat diklasifikasi berdasarkan tekanan darah orang

dewasa menurut Triyanto (2014), adapun klasikasi tersebut sebagai berikut:

Tabel 2.2 Klasfikasi Hipertensi Berdasarkan Tekanan Darah Pada OrangDewasa.

Kategori TD Sistolik(mmHg)

TD diastolik (mmHg)

NormalNormal TinggiStadium 1 (ringan)Stadium 2 (sedang)Stadium 3 (berat)Stadium 4 (maligna)

< 130 mmHg130 – 139 mmHg140 – 159 mmHg160 – 179 mmHg180 – 209 mmHg

≥ 210 mmHg

< 85 mmHg85 – 89 mmHg90 – 99 mmHg

100 – 109 mmHg110 – 119 mmHg

≥ 120 mmHgSumber : Triyanto, 2014

4. Etiologi

a. Hipertensi primer atau esensial

Hipertensi primer atau esensial adalah tidak dapat diketahuin penyebabnya.

Hipertensi esensial biasanya dimulai sebagai proses labil (intermiten) pada

individu pada akhir 30-an dan 50-an dan secara bertahap “ menetap “ pada

suatu saat dapat juga terjadi mendadak dan berat, perjalanannya dipercepat

atau “maligna“ yang menyebabkan kondisi pasien memburuk dengan

cepat. Penyebab hipertensi primer atau esensial adalah gangguan emosi,

obesitas, konsumsi alkohol yang berlebihan, kopi, obat – obatan, faktor

keturunan (Brunner & Suddart, 2015). Sedangkan menurut Robbins

Page 36: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN.M DENGAN … LENGKAP.pdf · 2018. 9. 24. · 81 kasus, pada tahun 2016 kasus hipertensi sebanyak 193 kasus dimana perempuan sebanyak 101 kasus dan laki-laki

(2007), beberapa faktor yang berperan dalam hipertensi primer atau

esensial mencakup pengaruh genetik dan pengaruh lingkungan seperti

:stress, kegemukan, merokok, aktivitas fisik yang kurang, dan konsumsi

garam dalam jumlah besar dianggap sebagai faktor eksogen dalam

hipertensi.

b. Hipertensi sekunder

Hipertensi sekunder adalah kenaikan tekanan darah dengan penyebab

tertentu seperti penyempitan arteri renalis, penyakit parenkim ginjal,

berbagai obat, disfungsi organ, tumor dan kehamilan (Brunner & Suddart,

2015). Sedangkan menurut Wijaya & Putri (2013), penyebab hipertensi

sekunder diantaranya berupa kelainan ginjal seperti tumor, diabetes,

kelainan adrenal, kelainan aorta, kelianan endokrin lainnya seperti obesitas,

resistensi insulin, hipertiroidisme dan pemakaian obat-obatan seperti

kontasepsi oral dan kartikosteroid.

5. Faktor-Faktor Resiko Hipertensi

Faktor-faktor resiko hipertensi yang tidak dapat diubah dan yang dapat

diubah oleh penderita hipertensi menurut Black & Hawks (2014) adalah

sebagai berikut :

a. Faktor-faktor resiko yang tidak dapat diubah

1) Riwayat keluarga

Hipertensi dianggap poligenik dan multifaktorial yaitu, pada seseorang

dengan riwayat keluarga, beberapa gen berinteraksi dengan yang

lainnya dan juga lingkungan yang dapat menyebabkan tekanan darah

naik dari waktu ke waktu. Klien dengan orang tua yang memiliki

hipertensi berada pada risiko hipertensi yang lebih tinggi pada usia

muda.

2) Usia

Hipertensi primer biasanya muncul antara usia 30-50 tahun. Peristiwa

hipertensi meningkat dengan usia 50-60 % klien yang berumur lebih

dari 60 tahun memiliki tekanan darah lebih dari 140/90 mmHg.

Diantara orang dewasa, pembacaan tekanan darah sistolik lebih dari

pada tekanan darah diastolic karena merupakan predictor yang lebih

Page 37: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN.M DENGAN … LENGKAP.pdf · 2018. 9. 24. · 81 kasus, pada tahun 2016 kasus hipertensi sebanyak 193 kasus dimana perempuan sebanyak 101 kasus dan laki-laki

baik untuk kemungkinan kejadian dimasa depan seperti penyakit

jantung koroner, stroke, gagal jantung, dan penyakit ginjal.

3) Jenis kelamin

Hipertensi lebih banyak terjadi pada pria dibandingkan wanita sampai

kira-kira usia 55 tahun. Resiko pada pria dan wanita hamper sama

antara usia 55 sampai 74 tahun, wanita beresiko lebih besar.

4) Etnis

Peningkatan pravelensi hipertensi diantara orang berkulit hitam

tidaklah jelas, akan tetapi penigkatannya dikaitkan dengan kadar rennin

yang lebih rendah, sensitivitas yang lebih besar terhadap vasopressin,

tinginya asupan garam, dan tinggi stress lingkungan.

b. Faktor-faktor resiko yang dapat diubah

1) Diabetes mellitus

Hipertensi telah terbukti terjadi lebih dua kali lipat pada klien diabetes

mellitus karena diabetes mempercepat aterosklerosis dan menyebabkan

hipertensi karena kerusakan pada pembuluh darah besar.

2) Stress

Stress meningkat resistensi vaskuler perifer dan curah jantung serta

menstimulasi aktivitas saraf simpatis. Stress adalah permasalahan

persepsi, interpretasi orang terhadap kejadian yang menciptakan

banyak stressor dan respon stress.

3) Obesitas

Obesitas terutama pada tubuh bagian atas, dengan meningkatnya

jumlah lemak disekitar diafragma, pinggang dan perut, dihubungkan

dengan pengembangan hipertensi. Kombinasi obesitas dengan faktor-

faktor lain dapat ditandai dengan sindrom metabolis, yang juga

meningkatkan resiko hipertensi.

4) Nutrisi

Kelebihan mengosumsi garam bias menjadi pencetus hipertensi pada

individu. Diet tinggi garam menyebabkan pelepasan hormone

natriuretik yang berlebihan, yang mungkin secara tidak langsung

menigkatkan tekanan darah. Muatan natrium juga menstimulasi

Page 38: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN.M DENGAN … LENGKAP.pdf · 2018. 9. 24. · 81 kasus, pada tahun 2016 kasus hipertensi sebanyak 193 kasus dimana perempuan sebanyak 101 kasus dan laki-laki

mekanisme vaseoresor didalam system saraf pusat. Penelitan juga

menunjukkan bahwa asupan diet rendah kalsim, kalium, dan

magnesium dapat berkontribusi dalam pengembangan hipertensi.

5) Penyalahgunaan obat

Merokok sigaret, mengosumsi banyak alcohol, dan beberapa

penggunaan obat terlarang merupakan faktor-faktor resiko hipertensi.

pada dosis tertentu nikotin dalam rokok sigaret serta obat seperti kokain

dapat menyebabkan naiknya tekanan darah secara langsung.

6. Patofisiologi

Menurut Yusuf (2008), Tekanan darah dipengaruhi oleh curah jantung

dan tahanan perifer. Tubuh mempunyai sistem yang berfungsi mencegah

perubahan tekanan darah secara akut. Sistem tersebut ada yang bereaksi ketika

terjadi perubahan tekanan darah dan ada juga yang bereaksi ketika terjadi

perubahan tekanan darah secara akut. Sistem tersebut ada yang bereaksi ketika

terjadi perubahan tekanan darah dan ada yang bereaksi lebih lama. Sistem yang

cepat tersebut antara lain reflek kardiovaskular melalui baroreseptor, reflek

kemorereptor, respon iskemia susunan saraf pusat, dan reflek yang berasal dari

atrium, arteri pulmonalis, dan otot polos. Sistem lain yang kurang cepat

merespon perubahan tekanan darah melibatkan respon ginjal dengan

perngaturan hormon angiotensin dan vasopresor.

Kejadian hipertensi dimulai dengan adanya atherosklerosis yang

merupakan bentuk dari arterioklerosis (pengerasan arteri). Antherosklerosis

ditandai oleh penimbunan lemak yang progresif pada dinding arteri sehingga

mengurangi volume aliran darah ke jantung, karena sel-sel otot arteri tertimbun

lemak kemudian membentuk plak, maka terjadi penyempitan pada arteri dan

penurunan elastisitas arteri sehingga tidak dapat mengatur tekanan darah

kemudian mengakibatkan hipertensi. Kekakuan arteri dan kelambanan aliran

darah menyebabkan beban jantung bertambah berat yang dimanisfestasikan

dalam bentuk hipertrofo ventrikel kiri (HVK) dan gangguan fungsi diastolik

karena gangguan relaksasi ventrikel kiri sehingga mengakibatkan peningkatan

tekanan darah dalam sistem sirkulasi. (Hull, 1996; dalam Bustan 2007).

Page 39: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN.M DENGAN … LENGKAP.pdf · 2018. 9. 24. · 81 kasus, pada tahun 2016 kasus hipertensi sebanyak 193 kasus dimana perempuan sebanyak 101 kasus dan laki-laki

Berdasarkan uraian patofisiologi hipertensi diatas dapat disimpulkan

bahwa hipertensi dimulai adanya pengerasan arteri. Penimbunan lemak

terdapat pada dinding arteri yang mengakibatkan berkurangnya volume cairan

darah ke jantung. Penimbunan itu membentuk plak yang kemudian terjadi

penyempitan dan penurunan elastisitas arteri sehingga tekanan darah tidak

dapat diatur yang artinya beban jantung bertambah berat dan terjadi gangguan

diastolik yang mengakibatkan peningkatan tekanan darah.

7. Manifestasi Klinis

Pada pemeriksaan fisik, mungkin tidak dijumpai kelainan apapun selain

tekanan darah yang tinggi, tetapi dapat pula ditemukan perubahan pada retina,

seperti perdarahan, eksudat (kumpulan cairan), penyempitan pembuluh darah,

dan pada kasus berat edema pupil (edema pada diskus optikus ) (Brunner &

Suddart, 2015).

Individu yang menderita hipertensi kadang tidak menampakkan gejala

sampai bertahun – tahun.Gejala, bila ada, biasanya menunjukkan adanya

kerusakan vaskuler, dengan manifestasi yang khas sesuai system organ yang

divaskularisasi oleh pembuluh darah bersangkutan.Penyakit arteri koroner

dengan angina adalah gejala yang paling menyertai hipertensi.Hipertrofi

ventrikel kiri terjadi sebagai respons peningkatan beban kerja ventrikel saat

dipaksa berkontraksi melawan tekana sistemik yang menigkat.Apabila jantung

tidak mampu lagi menahan peningkatan beban kerja, maka dapat terjadi gagal

jantung kiri (Brunner & Suddart, 2015).

Crowin (2000) dalam Wijaya & Putri (2013), menyebutkan bahwa

sebagian besar gejala klinis timbul :

a. Nyeri kepala saat terjaga, kadang – kadang disertai mual dan muntah akibat

peningkatan tekana intracranial.

b. Penglihatan kabur akibat kerusakan retina akibat hipertensi.

c. Ayunan langkah yang tidak mantap karena kerusakan susunan saraf pusat,

d. Nokturia karena peningkatan aliran darah ginjal dan filtrasi glomerolus.

e. Edama dependen dan pembengkakan akibat peningkatan tekanan kapiler.

Page 40: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN.M DENGAN … LENGKAP.pdf · 2018. 9. 24. · 81 kasus, pada tahun 2016 kasus hipertensi sebanyak 193 kasus dimana perempuan sebanyak 101 kasus dan laki-laki

8. Pemeriksaan Penunjang

a. Hemoglobin / hematokrit : mengkaji hubungan dari sel-sel terhadap

volume cairan (viskositas) dan dapat mengindikasikan faktor-faktor resiko

seperti hipokoagulabilitas, anemia.

b. BUN / kreatinin : memberikan informasi tentang perfusi/fungsi ginjal.

c. Glukosa : Hiperglikemia (diabetes melitus adalah pencetus hipertensi)

dapat diakibatkan oleh peningkatan kadar katekolamin (meningkatkan

hipertensi).

d. Kalium serum : hipokalemia dapat mengindikasikan adanya aldosteron

utama (penyebab) atau menjadi efek samping terapi diuretik.

e. Kalsium serum : peningkatan kadar kalsium serum dapat meningkatkan

hipertensi.

f. Kolesterol dan trigeliserida serum : peningkatan kadar dapat

mengindikasikan pencetus untuk/adanya pembentukan plak ateromatosa

(efek kardiofaskuler)

g. Pemeriksaan tiroid : hipertiroidisme dapat mengakibatkan vasikonstriksi

dan hipertensi.

h. Kadar aldosteron urin dan serum : untuk menguji aldosteronisme primer

(penyebab).

i. Urinalisa : darah, protein dan glukosa mengisyaratkan disfungsi ginjal dan

atau adanya diabetes.

j. VMA urin (metabolit katekolamin) : kenaikan dapat mengindikasikan

adanya feokomositoma (penyebab); VMA urin 24 jam dapat digunakan

untuk pengkajian feokromositoma bila hipertensi hilang timbul.

k. Asam urat: hiperurisemia telah menjadi implikasi sebagai faktor resiko

terjadinya hipertensi.

l. Steroid urin : kenaikan dapat mengindikasikan hiperadrenalisme,

feokromositoma atau disfungsi ptuitari, sindrom Cushing’s; kadar renin

dapat juga meningkat.

m. IVP : dapat mengidentifikasi penyebab hipertensi, seperti penyakit

parenkim ginjal, batu ginjal dan ureter.

Page 41: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN.M DENGAN … LENGKAP.pdf · 2018. 9. 24. · 81 kasus, pada tahun 2016 kasus hipertensi sebanyak 193 kasus dimana perempuan sebanyak 101 kasus dan laki-laki

n. Foto dada : dapat menunjukkan obstruksi kalsifikasi pada area katub;

deposit pada dan/ EKG atau takik aorta; perbesaran jantung.

o. CT scan : mengkaji tumor serebral, CSV, ensevalopati, atau

feokromositoma.

p. EKG: dapat menunjukkan perbesaran jantung, pola regangan, gangguan

konduksi. Catatan : Luas, peninggian gelombang P adalah salah satu tanda

dini penyakit jantung hipertensi.

(Anonim, 2013)

9. Komplikasi

Hipertensi yang tidak ditanggulangi dalam jangka panjang akan

menyebabkan kerusakan arteri didalam tubuh sampai organ yang mendapat

suplai darah dari arteri tersebut. Komplikasi hipertensi dapat terjadi pada

organ-organ tubuh menurut Wijaya & Putri (2013), sebagai berikut :

a. Jantung

Hipertensi dapat menyebab terjadinya gagal jantung dan penyakit jantung

koroner. Pada penderita hipertensi, beban kerja jantung akan meningkat,

otot jantung akan mengendor dan berkurang elastisitasnya, yang disebut

dekompensasi. Akibatnya, jantung tidak lagi mampu memompa sehingga

banyaknya cairang yang tetahan diparu maupun jaringan tubuh lain yang

dapat menyebabkan sesak nafas atau oedema. Kondisi ini disebut gagal

jantung.

b. Otak

Komplikasi hipertensi pada otak, menimbulkan resiko stroke, apabila tidak

diobati resiko terkena stroke 7 kali lebih besar.

c. Ginjal

Hipertensi juga menyebabkan kerusakan ginjal, hipertensi dapat

menyebabkan kerusakan system penyaringan didalam ginjal akibat lambat

laun ginjal tidak mampu membuang zat-zat yang tidak dibutuhkan tubuh

yang masuk melalui aliran darah dan terjadi penumpukan di dalam tubuh.

d. Mata

Hipertensi dapat mengakibatkan terjadinya retinopati hipertensi dan dapat

menimbulkan kebutaan.

Page 42: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN.M DENGAN … LENGKAP.pdf · 2018. 9. 24. · 81 kasus, pada tahun 2016 kasus hipertensi sebanyak 193 kasus dimana perempuan sebanyak 101 kasus dan laki-laki

10. Penatalaksanaan

Tujuan tiap program penanganan bagi setiap pasien adalah mencegah

terjadinya morbiditas dan mortalitas penyerta dengan mencapai dan

mempertahankan tekanan darah dibawah 140/90 mmHg. Efektivitas setiap

program ditentukan oleh derajat hipertensi, komplikasi, biaya perawatan dan

kualitas hidup sehubungan dengan terapi (Brunner & Suddart, 2015).

a. Terapi nonfamakologis

Wijaya & Putri (2013), menjelaskan bahwa penatalaksanaan non

farmakologis terdiri dari berbagai macam cara modifikasi gaya hidup

sangat penting dalam mencegah tekanan darah tinggi. Penatalaksanaan

hipertensi dengan non farmakologis terdiri dari berbagai macam cara

modifikasi gaya hidup untuk menurunkan tekanan darah yaitu :

1) Mempertahankan berat badan ideal

Radmarsarry, (2007) dalam Wijaya & Putri (2013), mengatasi obesitas

juga dapat dilakukan dengan melakukan diet rendah kolesterol namun

kaya dengan serat dan protein, dan jika berhasil menurunkan berat

badan 2,5 – 5 kg maka tekanan darah diastolik dapat diturunkan

sebanyak 5 mmHg.

2) Kurangi asupan natrium

Radmarsarry (2007) dalam Wijaya & Putri (2013), penguramgan

konsumsi garam menjadi ½ sendok the/hari dapat menurunkan tekanan

sistolik sebanyak 5 mmHg dan tekanan diastolic sebanyak 2,5 mmHg.

3) Batasi konsumsi alkohol

Radmarsarry (2007) dalam Wijaya & Putri (2013), konsumsi alkohol

harus dibatasi karena konsumsi alcohol berlebihan dapat meningkatkan

tekanan darah.Para peminum berat mempunyai resiko mengalami

hipertensi empat kali lebih besar dari pada mereka yang tidak meminum

berakohol.

4) Diet yang mengandung kalium dan kalsium

Kaplan, (2006) dalam Wijaya & Putri (2013), Pertahankan asupan diet

potassium ( >90 mmol (3500 mg)/hari) dengan cara konsumsi diet

tinggi buah dan sayur seperti : pisang, alpukat, papaya, jeruk, apel

Page 43: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN.M DENGAN … LENGKAP.pdf · 2018. 9. 24. · 81 kasus, pada tahun 2016 kasus hipertensi sebanyak 193 kasus dimana perempuan sebanyak 101 kasus dan laki-laki

kacang-kangan, kentang dan diet rendah lemak dengan cara

mengurangi asupan lemak jenuh dan lemat total. Sedangkan menurut

Radmarsarry (2007) dalam Wijaya & Putri (2013), kalium dapat

menurunkan tekanan darah dengan meningkatkan jumlah natrium yang

terbuang bersama urin.Dengan mengonsumsi buah-buahan sebanyak 3-

5 kali dalam sehari, seseorang bisa mencapai asupan potassium yamg

cukup.

5) Menghindari merokok

Dalimartha (2008) dalam Wijaya & Putri (2013), merokok memang

tidak berhubungan secara langsung dengan timbulnya hipertensi, tetapi

merokok dapat menimbulkan resiko komplikasi pada pasien hipertensi

seperti penyakit jantung dan stroke, maka perlu dihindari rokok karena

dapat memperberat hipertensi.

6) Penurunan Stress

Sheps (2005) dalam Wijaya & Putri ( 2013), stress memang tidak

menyebabkan hipertensi yang menetap namun jika episode stress

sering terjadi dapat menyebabkan kenaikan sementara yang sangat

tinggi.

7) Terapi pijat

Dalimartha (2008) dalam Wijaya & Putri (2013), pada prinsipnya pijat

yang dikukan pada penderita hipertensi adalah untuk memperlancar

aliran energy dalam tubuh sehingga gangguan hipertensi dan

komplikasinya dapat diminalisir, ketika semua jalur energi tidak

terhalang oleh ketegangan otot dan hambatan lain maka risiko

hipertensi dapat ditekan.

b. Terapi farmakologis

Penatalaksanaan farmakologis menurut Saferi & Mariza (2013)

merupakan penanganan menggunakan obat-obatan, antara lain :

1) Diuretik (Hidroklorotiazid)

Diuretik bekerja dengan cara megeluarkan cairan berlebih dalam tubuh

sehingga daya pompa jantung menjadi lebih ringan.

Page 44: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN.M DENGAN … LENGKAP.pdf · 2018. 9. 24. · 81 kasus, pada tahun 2016 kasus hipertensi sebanyak 193 kasus dimana perempuan sebanyak 101 kasus dan laki-laki

2) Penghambat simpatetik (Metildopa, Klonidin dan Reserpin)

Obat-obatan jenis penghambat simpatetik berfungsi untuk menghambat

aktifitas saraf simpatis.

3) Betabloker (Metoprolol, propanolol dan atenolol)

Fungsi dari obat jenis betabloker adalah untuk menurunkan daya

pompa jantung, dengan kontraindikasi pada penderita yang mengalami

gangguan pernafasan seperti asma bronkhial.

4) Vasodilator (Prasosin, Hidralisin)

Vasodilator bekerja secara langsung pada pembuluh darah dengan

relaksasi otot polos pembuluh darah.

5) Angiotensin Converting Enzyme (ACE) inhibitor (Captopril)

Fungsi utama adalah untuk menghambat pembentukan zat angiotensin

II dengan efek samping penderita hipertensi akan mengalami batuk

kering, pusing, sakit kepala dan lemas.

6) Penghambat angiotensin II (Valsartan)

Daya pompa jantung akan lebih ringan ketika jenis obat-obat

penghambat reseptor angiotensin II diberikan karena akan menghalangi

penempelan zat angiotensin II pada resptor.

7) Angiotensin kalsium (Diltiasem dan Verapamil)

Kontraksi jantung (kontraktilitas) akan terhambat.

Page 45: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN.M DENGAN … LENGKAP.pdf · 2018. 9. 24. · 81 kasus, pada tahun 2016 kasus hipertensi sebanyak 193 kasus dimana perempuan sebanyak 101 kasus dan laki-laki

11. PathwayFaktor Predidposisi: Usia, Jenis Kelamin, Merokok, Stres, Kurang Olaraga, Faktor Genetik, Alkohol, Konsentrasi Garam, Obesitas

Hipertensi Perubahan Situasi Informasi Yang Minim

Kerusakan vaskuler pembuluh darah

Perubahan Struktur

Vaskontriksi penyumbatan pembuluh darah Krisis Situasional

Gangguan sirkulasi otak suplai O2 ke otak berkurang Metode Koping Tidak Efektif

Resistensi pembuluh darah ke otak meningkat

Ginjal Retina Pembuluh Darah

Vasokontriksi Pembuluh Darah Spasme Arteriol Sistemik Koroner

Blood Flow Menurun Vasokontriksi Afterload Iskemik Miokard

Respon R A A Kelelahan

Merangsang Aldesteron

Retensi NA Edema

Sumber : (NANDA NIC-NOC, 2015).

Defesiensi PengetahuanAnsietas

KetidakefektifanKopingNyeri Kepala

Ketidakefektifan perfusiJaringan otak

Resiko cidera

Kelebihan Volume Cairan

Intoleransi AktivitasNyeri

Page 46: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN.M DENGAN … LENGKAP.pdf · 2018. 9. 24. · 81 kasus, pada tahun 2016 kasus hipertensi sebanyak 193 kasus dimana perempuan sebanyak 101 kasus dan laki-laki

12. Fokus Pengkajian

Format pengkajian keluarga model Friedman (2010) yang diaplikasikan

ke kasus dengan masalah utama hipertensi meliputi :

a. Data umum

Menurut Friedman (2010), data umum yang perlu dikaji adalah :

1) Nama kepala keluarga dan anggota keluarga, alamat, jenis

kelamin,umur, pekerjaan dan pendidikan.

2) Tipe keluarga

Menjelaskan mengenai jenis/tipe keluarga beserta kendala atau

masalah-masalah yang terjadi dengan jenis/tipe keluarga

3) Status sosial ekonomi Keluarga

Status sosial ekonomi keluarga ditentukan oleh pendapatan baik dari

kepala keluarga maupun anggota keluarga lainnya. Selain itu sosial

ekonomi keluarga ditentukan pula oleh kebutuhan-kebutuhan yang

dikeluarkan oleh keluarga serta barang-barang yang dimiliki oleh

keluarga.

b. Riwayat Keluarga dan Tahap Perkembangan Keluarga

1) Tahap Perkembangan Keluarga Saat Ini

Tahap perkembangan keluarga ditentukan oleh anak tertua dari

keluarga ini.

2) Tahap Perkembangan Keluarga yang Belum Terpenuhi

Menjelaskan perkembangan keluarga yang belum terpenuhi,

menjelaskan mengenai tugas perkembangan keluaruarga yang belum

terpenuhi oleh keluarga serta kendala-kendala mengapa tugas

perkembangan tersebut belum terpenuhi.

3) Riwayat keluarga inti

Menjelaskan mengenai riwayat keluarga inti meliputi riwayat penyakit

keturunan, riwayat kesehatan masing-masing anggota keluarga,

perhatian keluarga terhadap pencegaha penyakit termasuk status

imunisasi, sumber pelayanan kesehatan yang biasa digunakan keluarga

dan pengalaman terhadapa pelayanan kesehatan.

Page 47: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN.M DENGAN … LENGKAP.pdf · 2018. 9. 24. · 81 kasus, pada tahun 2016 kasus hipertensi sebanyak 193 kasus dimana perempuan sebanyak 101 kasus dan laki-laki

4) Riwayat keluarga sebelumnya

Menjelaskan mengenai riwayat kesehatan keluarga dari pihak suami

dan istri.

c. Pengkajian lingkungan

Karakteristik rumah diidentifikasi dengan melihat tipe rumah,jumlah

ruangan, jenis ruang, jumlah jendela, jarak septic tankdengan sumber air,

sumber air minum yang digunakan, tanda catyang sudah mengelupas, serta

dilengkapi dengan denah rumah (Friedman, 2010).

d. Fungsi keluarga

1) Fungsi afektif

Hal yang perlu dikaji seberapa jauh keluarga saling asuh dan saling

mendukung, hubungan baik dengan orang lain, menunjukkan rasa

empati, perhatian terhadap perasaan (Friedman, 2010).

2) Fungsi sosialisasi

Dikaji bagaimana interaksi atau hubungan dalam keluarga, sejauh

mana anggota keluarga belajar disiplin, penghargaan, hukuman, serta

memberi dan menerima cinta (Friedman, 2010).

3) Fungsi keperawatan

a) Keyakinan, nilai, dan prilaku kesehatan : menjelaskan nilai yang

dianut keluarga, pencegahan, promosi kesehatan yang dilakukan

dan tujuan kesehatan keluarga (Friedman, 2010).

b) Status kesehatan keluarga dan keretanan terhadap sakit yangdirasa

: keluarga mengkaji status kesehatan, masalah kesehatan yang

membuat kelurga rentan terkena sakit dan jumlah kontrol kesehatan

(Friedman, 2010).

c) Praktik diet keluarga : keluarga mengetahui sumber makanan yang

dikonsumsi, cara menyiapkan makanan, banyak makanan yang

dikonsumsi perhari dan kebiasaan mengkonsumsi makanan

kudapan (Friedman, 2010).

d) Peran keluarga dalam praktik keperawatan diri : tindakan yang

dilakukan dalam memperbaiki status kesehatan, pencegahan

Page 48: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN.M DENGAN … LENGKAP.pdf · 2018. 9. 24. · 81 kasus, pada tahun 2016 kasus hipertensi sebanyak 193 kasus dimana perempuan sebanyak 101 kasus dan laki-laki

penyakit, perawatan keluarga dirumah dan keyakinan keluarga

dalam perawatan dirumah (Friedman, 2010).

e) Tindakan pencegahan secara medis : status imunisasi anak,

kebersihan gigi setelah makan, dan pola keluarga dalam

mengkonsumsi makanan (Friedman, 2010).

4) Fungsi reproduksi

Hal yang perlu dikaji mengenai fungsi reproduksi keluarga adalah :

berapa jumlah anak, apa rencana keluarga berkaitan dengan jumlah

anggota keluarga, metode yang digunakan keluarga dalam upaya

mengendalikan jumlah anggota keluarga (Padila, 2012).

5) Fungsi ekonomi

Data ini menjelaskan mengenai kemampuan keluarga dalam memenuhi

sandang, pangan, papan, menabung, kemampuan peningkatan status

kesehatan.

e. Pemeriksaan fisik

Pemeriksaan fisik dilakukan pada semua anggota keluarga, metode yang

digunakan sama dengan pemeriksaan fisik klinik head to toe.

13. Fokus Diagnosa keperawatan Keluarga

a. Diagnosa keperawatan keluarga

Diagnosa keperawatan keluarga merupakan perpanjangan diagnosis ke

system keluarga dan subsitemnya serta merupakan hasil pengkajian

keperawatan. Diagnosis keperawatan keluarga termasuk masalah

kesehatan aktual dan potensial dengan perawat keluarga yang memiliki

kemampuan dan mendapatkan lisensi untuk menanganinya berdasarkan

pendidikan dan pengalaman ( Friedman, 2010). Tipologi dari diagnosa

keperawatan adalah:

1) Diagnosa keperawatan keluarga aktual (terjadi defisit/gangguan

kesehatan).

2) Diagnosa keperwatan keluarga resiko (ancaman) dirumuskan apabila

sudah ada data yang menunjang namun belum terjadi gangguan.

Page 49: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN.M DENGAN … LENGKAP.pdf · 2018. 9. 24. · 81 kasus, pada tahun 2016 kasus hipertensi sebanyak 193 kasus dimana perempuan sebanyak 101 kasus dan laki-laki

3) Diagnosa keperawatan keluarga sejahtera (potensial) merupakan suatu

kedaan dimana keluarga dalam kondisi sejahtera sehingga kesehatan

keluarga dapat ditingkatkan.

Kemungkinan diagnosa keperawatan yang muncul pada keluarga

dengan masalah hipertensi adalah (NANDA NIC-NOC 2013) :

1) Penurunan curah jantung

2) Intoleransi aktivitas

3) Nyeri (sakit kepala)

4) Kelebihan volume cairan

5) Resiko ketidakefektifan perfusi jaringan otak

6) Ketidakefektifan koping

7) Defisiensi pengetahuan

8) Ansietas

9) Resiko ciderab. Skala Prioritas Masalah

Table 2.3 Skala Prioritas Masalah Keluarga

Kriteria Skor Bobot

1) Sifat masalah :a) Aktual (tidak/kurang sehat)b) Ancaman kesehatanc) Keadaan sejahtera

321

1

2) Kemungkinan masalah dapat diubaha) Mudahb) Sebagianc) Tidak dapat

210

2

3) Potensi masalah untuk dicegah :a) Tinggib) Cukupc) Rendah

321

1

4) Menonjolnya masalah:a. Masalah dirasakan dan perlu

segera ditanganib. Masalah dirasakan tapi tidak perlu

segera ditanganic. Masalah tidak dirasakan

2

10

1

Total Skore

Sumber : Baylon & Maglaya (1978) dalam Padila (2012)

Page 50: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN.M DENGAN … LENGKAP.pdf · 2018. 9. 24. · 81 kasus, pada tahun 2016 kasus hipertensi sebanyak 193 kasus dimana perempuan sebanyak 101 kasus dan laki-laki

Keterangan :

Total Skor didapatkan dengan: Skor (total nilai kriteria) x Bobot =NilaiAngka tertinggi dalam skor

Cara melakukan Skoring adalah :

1) Tentukan skor untuk setiap criteria

2) Skor dibagi dengan angka tertinggi dan kalikan dengan bobot

3) Jumlah skor untuk semua criteria

4) Tentukan skor, nilai tertinggi menentukan urutan nomor diagnosa

keperawatan keluarga.

14. Fokus Intervensi Keperawatan Keluarga

Intervensi keperawatan keluarga dibuat berdasarkan pengkajian, diagnosis

keperawatan, pernyataan keluarga, dan perencanaan keluarga, dengan

merumuskan tujuan, mengidentifikasi strategi intervensi alternative dan

sumber, serta menentukan prioritas, intervensi tidak bersifat rutin, acak, atau

standar, tetapi dirancang bagi keluarga tertentu dengan siapa perawat keluarga

sedang bekerja (Friedman, 2010).

Page 51: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN.M DENGAN … LENGKAP.pdf · 2018. 9. 24. · 81 kasus, pada tahun 2016 kasus hipertensi sebanyak 193 kasus dimana perempuan sebanyak 101 kasus dan laki-laki

Rencana asuhan keperawatan keluarga (NANDA NIC-NOC 2013) dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 2.4 Rencana Asuhan Keperawatan Keluarga Berdasarkan NANDA NIC-NOC 2013No Diagnosa Keperawatan Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi1 Penurunan curah jantung

Definisi : ketidakadekuatandarah yang dipompa olehjantung untuk memenuhikebutuhan metabolik tubuh

NOC Cardiac Pump effectiveness Circulation Status Vital Sign StatusKriteria Hasil : Tanda vital dalam rentang

normal (Tekanan darah, Nadi,Respirasi).

Dapat mentoleransi aktivitas,tidak ada kelelahan

Tidak ada edema paru, periferdan tidak ada asites

Tidak ada penurunan kesadaran

NICCardiac Care- Evaluasi adanya nyeri dada (intensitas, lokasi, durasi)- Catat adanya disritmia jantung- Catat adanya tanda dan gejala penurunan cardiac putput- Monitor status kardiovaskuler- Monitor status pernafasan yang menandakan gagal

jantung- Monitor abdomen sebagai indicator penurunan perfusi- Monitor balance cairan- Monitor adanya perubahan tekanan darah- Monitor respon pasien terhadap efek pengobatan

antiaritmia- Atur periode latihan dan istirahat untuk menghindari

kelelahan- Monitor toleransi aktivitas pasien- Monitor adanya dyspneu, fatigue, tekipneu dan ortopneu- Anjurkan untuk menurunkan stressVital Sign Monitoring- Monitor TD, nadi, suhu dan RR- Catat adanya fluktuasi tekanan darah- Monitor VS saat pasien berbaring, duduk, atau berdiri- Auskultasi TD pada kedua lengan dan bandingkan- Monitor TD, nadi, RR, sebelum, selama, dan setelah

aktivitas- Monitor kualitas dari nadi

Page 52: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN.M DENGAN … LENGKAP.pdf · 2018. 9. 24. · 81 kasus, pada tahun 2016 kasus hipertensi sebanyak 193 kasus dimana perempuan sebanyak 101 kasus dan laki-laki

- Monitor adanya pulsus paradoksus- Monitor adanya pulsus alterans- Monitor jumlah dan irama jantung- Monitor bunyi jantung

2 Intoleransi aktivitasDefinisi : Ketidakcukupanenergi psikologis ataufisiologis untuk melanjutkanatau menyelesaikan aktivitaskehidupan sehari-hari yangharus atau yang ingindilakukan

NOC Energy conservation Activity tolerance Self Care : ADLsKriteria Hasil : Berpartisipasi dalam aktivitas

fisik tanpa disertai peningkatantekanan darah, nadi, dan RR

Mampu melakukan aktivitassehari-hari (ADLs) secaramandiri

Tanda tanda vital normal Energy psikomotor Level kelemahan Mampu berpindah : dengan atau

tanpa bantuan alat Status kardio pulmunari adekuat Sirkulasi status baik Status respirasi : pertukaran gas

dan ventilasi adekuat

NICActivity Therapy- Kolaborasikan dengan tenaga rehabilitasi Medik dalam

merencanakan program terapi yang tepat- Bantu klien untuk mengidentifikasi aktivitas yang mampu

dilakukan- Bantu untuk memilih aktivitas konsisten yang sesuai

dengan kemampuan fisik, psikologi dan social- Bantu untuk mengidentifikasi dan mendapatkan sumber

yang diperlukan untuk aktivitas yang diinginkan- Bantu untuk mendapatkan alat bantuan aktivitas seperti

kursi roda,krek- Bantu untuk mengidentifikasi aktivitas yang disukai- Bantu klien untuk membuat jadwal latihan diwaktu luang- Bantu pasien/keluarga untuk mengidentifikasi

kekurangan dalam beraktivitas- Sediakan penguatan positif bagi yang aktif beraktivitas- Bantu pasien untuk mengembangkan motivasi diri dan

penguatan- Monitor respon fisik, emosi, social dan spiritual.

3 Nyeri AkutDefinisi : Pengalaman sensoridan emosional yang tidakmenyenangkan yang munculakibat kerusakan jaringan

NOC Pain Level Pain Control Comfort levelKriteria Hasil :

NICPain Management- Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif termasuk

lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan faktorpresipitasi

Page 53: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN.M DENGAN … LENGKAP.pdf · 2018. 9. 24. · 81 kasus, pada tahun 2016 kasus hipertensi sebanyak 193 kasus dimana perempuan sebanyak 101 kasus dan laki-laki

yang aktual atau potensialatau digambarka dalam halkerusakan sedemikian rupa(internatioal association forthe study of pain) : awitanyang tiba-tiba atau lambatdari intensitas ringan hinggaberat dengan akhir yang dapatdiantisipasi atau diprediksidan berlangsung <6 bulan.

Mampu mengontrol nyeri (tahupenyebab nyeri, mampumenggunakan tehniknonfarmakologi untukmengurangi nyeri, mnecaribantuan)

Melaporkan bahwa nyeriberkurang dengan menggunakanmanajemen nyeri

Mampu mengenali nyeri (skalaintensitas, frekuensi dan tandanyeri)

Menyatakan rasa nyaman setelahnyeri berkurang

- Observasi reaksi nonverbal dari ketidaknyamanan- Gunakan tehnik komunikasi terapeutik untuk mengetahui

pengalaman nyeri pasien- Kaji kultur yang mempengaruhi respon nyeri- Evaluasi pengalaman nyeri masa lampau- Evaluasi bersama pasien dan tim kesehatan lain tentang

ketidakefektifan kontrol nyeri masa lampau- Bantu pasien dan keluarga untuk mencari dan

menemukan dukungan- Kontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri

seperti suhu ruangan, pencahayaan dan kebisingan- Kurangi faktor presipitasi nyeri- Pilih dan lakukan penanganan nyeri (farmakologi, non

farmakologi dan inter personal)- Kaji tipe dan sumber nyeri untuk menentukan intervensi- Ajarkan tentang teknik non farmakologi- Berikan analgetik untuk mengurangi nyeri- Evaluasi keefektifan kontrol nyeri- Tingkatkan istirahat- Kolaborasikan dengan dokter jika ada keluhan dan

tindakan nyeri tidak berhasil- Monitor penerimaan pasien tentang manajemen nyeri

4 Kelebihan volume cairanDefinisi : Peningkatan retensicairan isotonik

NOC Electrolit and acid base balance Fluid balance HydrationKriteria Hasil : Terbebas dari edema, efusi,

anaskara

NICFluid management- Timbang popok/pembalut jika diperlukan- Pertahankan catatan intake dan output yang akurat- Pasang urin kateter jika diperlukan- Monitor hasil Hb yang sesuai dengan retensi cairan

(BUN, Hmt, osmolalitas urin)

Page 54: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN.M DENGAN … LENGKAP.pdf · 2018. 9. 24. · 81 kasus, pada tahun 2016 kasus hipertensi sebanyak 193 kasus dimana perempuan sebanyak 101 kasus dan laki-laki

Bunyi nafas bersih, tidak adadyspneu/ortopneu

Terbebas dari distensi venajugularis, reflek hepatojugular(+)

Memelihara tekanan venasentral, tekanan kapiler paru,output jantung dan vital signdalam batas normal

Terbebas dari kelelahan,kecemasan atau kebingungan

Menjelaskan indikator kelebihancairan

- Monitor status hemodinamik termasuk CVP,MAP,PAP,dan PCWP

- Monitor vital sign- Monitor indikasi retensi/kelebihan cairan (cracles, CVP,

edema, distensi vena leher, asites)- Kaji lokasi dan luas edema- Monitor masukan makanan / cairan dan hitung intake

kalori- Monitor status nutrisi- Kolaborasi pemberian diuretik sesuai interuksi- Batasi masukan cairan pada keadaan hiponatrermi dilusi

dengan serum Na<130 mEq/l- Kolaborasi dokter jika tanda cairan berlebih muncul

memburuk5 Resiko ketidakefektifan

perfusi jaringan otakDefinisi : Berisiko mengalamipenurunan sirkulasi jaringanotak yang dapat mengganggukesehatan

NOC Circulation status Tissue Prefusion : celebralKriteria Hasil : Mendemonstrasikan status

sirkulasi yang ditandai dengan : Tekanan systole dandiastole

dalam rentang yang diharapkan Tidak ada ortostatikkhipertensi Tidak ada tanda-tanda

peningkatan tekanan intrakranial(tidak lebih dari 15 mmHg)

Mendemonstrasikan kemampuankognitif yang ditandai dengan:

NICPeripheral Sensation Management (Manajemen sensasiperifer)- Monitor adanya daerah tertentu yang hanya peka terhadap

panas/dingin/tajam/tumpul- Monitor adanya paretese- Instruksikan keluarga untuk mengobservasi kulit jika ada

isi atau laserasi- Gunakan sarung tangan untuk proteksi- Batasi gerakan pada kepala, leher dan punggung- Monitor kemampuan BAB- Kolaborasi pemberian analgetik- Monitor adanya trombo plebitis- Diskusikan mengenai penyebab perubahan sensasi

Page 55: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN.M DENGAN … LENGKAP.pdf · 2018. 9. 24. · 81 kasus, pada tahun 2016 kasus hipertensi sebanyak 193 kasus dimana perempuan sebanyak 101 kasus dan laki-laki

Berkomunikasi dengan jelas dansesuai dengan kemampuan

Menunjukkan perhatian,konsentrasi dan orientasi

Memproses informasi Membuat keputusan dengan

benar Menunjukkan fungsi sensori

motori cranial yang utuh :tingkat kesadaran membaik,tidak ada gerakan gerakaninvolunter

6 Ketidakefektifan kopingDefinisi : Ketidak mampuanuntuk membentuk penilaianvalid tentang stressor, ketidakadekuatan pilihan responyang dilakukan dan/atauketidak mampuan untukmenggunakan sumber dayayang tersedia

NOC Decison making Role inhasmet Sosial supportKriteria Hasil :Mengidentifikasi pola koping

yang efektifMengungkapkan secara verbal

tentang koping yang efektifMengatakan penurunan stres Klien mengatakan telah

menerima tentang keadaannyaMampu mengidentifikasi strategi

tentang koping

NICDecison making- Menginformasikan pasien alternatif atau solusi lain

penanganan- Memfasilitasi pasien untuk membuat keputusan- Bantu pasien mengidentifikasi keuntungan, kerugian dari

keadaanRole inhancement- Bantu pasien untuk identifikasi bermacam-macam nilai

kehidupan- Bantu pasien identifikasi strategi positif untuk mengatur

pola nilai yang dimilikiCoping inhancement- Anjurkan pasien untuk mengidentifikasi gambaran

perubahan peran yang realistis- Gunakan pendekatan tenang dan meyakinkan

Page 56: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN.M DENGAN … LENGKAP.pdf · 2018. 9. 24. · 81 kasus, pada tahun 2016 kasus hipertensi sebanyak 193 kasus dimana perempuan sebanyak 101 kasus dan laki-laki

- Hindari pengambilan keputusan pada saat pasien beradadalam stress berat

- Berikan informasi actual yang terkait dengan diagnosis,terapi dan prognosis

7 Defisiensi pengetahuanDefinisi : Ketiadaan ataudefisiensi informasi kognitifyang berkaitan dengan topiktertentu

NOC Knowledge : disease process Knowledge : health behaviorKriteria Hasil : Pasien dan keluarga menyatakan

pemahaman tentang penyakit,kondisi, prognosis dan programpengobatan

Pasien dan keluarga mampumelaksanakan prosedur yangdijelaskan secara benar

Pasien dan keluarga mampumenjelaskan kembali apa yangdijelaskan perawat/tim kesehatanlainnya

NICTeaching : disease Process- Berikan penilaian tentang tingkat pengetahuan pasien

tentang proses penyakit yang spesifik- Jelaskan patofisiologi dari penyakit dan bagaimana hal

ini berhubungan dengan anatomi dan fisiologi, dengancara yang tepat

- Gambarkan tanda dan gejala yang biasa muncul padapenyakit, dengan cara yang tepat

- Ganbarkan proses penyakit dengan cara yang tepat- Identifikasi kemungkinan penyebab, dengan cara yang

tepat- Sediakan informasi pada pasien tentang kondisi, dengan

cara yang tepat- Hindari jaminan yang kosong- Sediakan bagi keluarga atau SO informasi tentang

kemajuan pasien dengan cara yang tepat- Diskusikan perubahan gaya hidup yang mungkin

diperluhkan untuk mencegah komplikasi dimasa yangakan datang dan atau proses pengontrolan penyakit

8 AnsietasDefinisi : Perasaan tidaknyaman atau kekawatiranyang samar disertai responautonom (sumber sering kali

NOC Anxiety self-control Anxiety level CopingKriteria Hasil :

NICAnxiety Reduction (penurunan kecemasan)- Gunakan pendekatan menenangkan- Nyatakan dengan jelas harapan terhadap pelaku pasien

Page 57: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN.M DENGAN … LENGKAP.pdf · 2018. 9. 24. · 81 kasus, pada tahun 2016 kasus hipertensi sebanyak 193 kasus dimana perempuan sebanyak 101 kasus dan laki-laki

tidak spesifik atau tidakdiketahui oleh individu);perasaan takut yangdisebabkan oleh antisipasiterhadap bahaya. Hal inimerupakan isyaratkewaspadaan yangmemperingatkan individuakan adanya bahaya dankemampuan individu untukbertindak menghadapiancaman

Klien mampu mengidentifikasidan mengungkapkan gejalacemas

Mengidentifikasi,mengungkapkan danmenunjukkan teknik untukmengontrol cemas

Vital sign dalam batas normal Postur tubuh, ekspresi wajah,

bahasa tubuh dan tingkataktivitas menunjukkanberkurangnya kecemasan

- Jelaskan semua prosedur dan apa yang dirasakan selamaprosedur

- Pahami prespektif pasien terhadap situasi stres- Temani pasien untuk memberikan keamanan dan

mengurangi takut- Dorong keluarga untuk menemani anak- Lakukan back/neck rub- Dengarkan dengan penuh perhatian- Identifikasi tingkat kecemasan- Bantu pasien mengenal situasi yang menimbulkan

kecemasan- Dorong pasien untuk mengungkapkan perasaan,

ketakutan,, persepsi- Instruksikan pasien menggunakan teknik relaksasi- Berikan obat untuk mengurangi kecemasan

9 Risiko cideraDefinisi : Beresikomengalami cedera sebagaiakibat kondisi lingkunganyang berinteraksi dengansumber adaptif dan sumberdefensif individu

NOC Risk kontrolKriteria Hasil : Klien terbebas dari cedera Klien mampu menjelaskan

cara/metode untuk mencegahinjury/cedera

Klien mampu menjelaskan factorresiko dari lingkungan/perilakupersonal

Mampu memodifikasi gayahidup untuk mencegah injury

Menggunakan fasilitas kesehatanyang ada

NICEnvironment Management (Manajemen Lingkungan)- Sediakan lingkungan yang aman untuk pasien- Identifikasi kebutuhan keamanan pasien, sesuai dengan

kondisi fisik dan fungsi kognitif pasien dan riwayatpenyakit terdahulu pasien

- Menghindarkan lingkungan yang berbahaya (misalnyamemindahkan perabotan)

- Memasang side rall tempat tidur- Menyediakan tempat tidur yang nyaman dan bersih- Menempatkan saklar lampu ditempat yang mudah

dijangkau pasien- Membatasi pengunjung- Menganjurkan keluarga untuk menemani pasien

Page 58: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN.M DENGAN … LENGKAP.pdf · 2018. 9. 24. · 81 kasus, pada tahun 2016 kasus hipertensi sebanyak 193 kasus dimana perempuan sebanyak 101 kasus dan laki-laki

Mampu mengenali perubahanstatus kesehatan

- Mengontrol lingkungan dari kebisingan- Memindahkan barang-barang yang dapat membahayakan- Memberikan penjelasan pada pasien dan keluarga atau

pengunjung adanya perubahan status kesehatan danpenyebab penyakit.

Sumber : NANDA NIC-NOC, 2013

Page 59: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN.M DENGAN … LENGKAP.pdf · 2018. 9. 24. · 81 kasus, pada tahun 2016 kasus hipertensi sebanyak 193 kasus dimana perempuan sebanyak 101 kasus dan laki-laki

BAB IIITINJAUAN KASUS

A. Pengkajian Keperawatan

1. Data Umum

a. Nama kk : Tn.M

b. Pekerjaan KK : Petani

c. Pendidikan KK : SD

d. Agama : Islam

e. Alamat : Ds.Nekudu

f. Tanggal pengkajian : 28 mei 2018

g. Komposisi Anggota Keluarga

Tabel 3.1 Komposisi Anggota Keluarga

Nama Jk Umur PdknStatus imunisasi

BCG DPT Polio Hts CmpkTn.M L 33 th SD √ √ √ √ √Ny.U P 29 th SMP √ √ √ √ √An.M L 12 th SD √ √ √ √ √An.M P 10 th √ √ √ √ √Ny.A P 54 th SD √ √ √ √ √

h. Riwayat kesehatan sekarang

1) Keluhan utama keluarga :

Ny.A diantar oleh keluarga ke Puskesmas Asinua pada tanggal 28 mei

2018 sekitar pukul 09.00 dengan keluhan utama sakit kepala.

Saat dilakukan pengkajian Ny.A mengeluh kepala terasa sakit.

Riwayat keluhan :

P: Ny.A mengatakan timbulnya keluhan karena tekanan darahnya yang

kembali naik.

Q: Ny.A mengatakan keluhan yang dirasakan seperti tertekan benda

berat

R: Ny.A mengatakan keluhan dirasakan pada daerah kepala dan leher

S: Skala nyeri 6 (sedang)

T: Ny.A mengatakan keluhan timbul secara tiba-tiba, sakit kepala yang

dirasakan hilang timbul

Page 60: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN.M DENGAN … LENGKAP.pdf · 2018. 9. 24. · 81 kasus, pada tahun 2016 kasus hipertensi sebanyak 193 kasus dimana perempuan sebanyak 101 kasus dan laki-laki

2) Keluhan yang menyertai : Ny.A mengatakan kepala terasa sakit disertai

pusing, nyeri pada leher dan terasa berat.

Hasil pemeriksaan : Ny.A tampak meringis, Ny.A tampak gelisah.

i. Genogram

G.I

G.II

G.III

Keterangan : : Laki-laki

: Perempuan

: Meninggal

: Garis keturunan

: Tinggal serumah

: Anggota keluarga sakit (Ny.A)

j. Tipe keluarga

Keluarga besar terdiri dari ayah, ibu, anak dan nenek

k. Suku bangsa

Semua anggota keluarga Tn.M bersuku tolaki.

l. Agama

Semua anggota keluarga beragama islam

m. Status sosial ekonomi

Tn. M bekerja sebagai petani, Ny.U sebagai ibu rumah tangga dan Ny.A

berjualan (warung sembako). Penghasilan keluarga dalam sebulan ±

2.000.000.

n. Aktivitas rekreasi keluarga

Keluarga Tn.M hanya sekali setahun untuk pergi rekreasi, dan keluarga

mendapatkan sarana hiburan dari menonton TV.

K

Page 61: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN.M DENGAN … LENGKAP.pdf · 2018. 9. 24. · 81 kasus, pada tahun 2016 kasus hipertensi sebanyak 193 kasus dimana perempuan sebanyak 101 kasus dan laki-laki

2. Riwayat Tahap Perkembangan Keluarga

a. Tahap perkembangan keluarga

Tahap perkembangan keluarga saat ini adalah anak sekolah (families with

shoolchildren)

b. Tugas perkembangan keluarga

1) Tugas perkembangan keluarga yang sudah terpenuhi :

Mendorong anak mereka yang sedang berkembang untuk lebih mandiri

serta menciptakan lingkungan yang sehat.

2) Tugas perkembangan keluarga yang belum terpenuhi : Semua tugas

perkembangan keluarga sudah terpenuhi

c. Riwayat keluarga inti

Keluarga mengatakan tidak anggota keluarga inti yang menderita penyakit

keturunan atau mengidap penyakit tertentu.

d. Riwayat keluarga sebelumya

Tn.M mengatakan hanya Ny.A yang menderita penyakit hipertensi,

keluarga sebelumnya baik dari pihak suami maupun istri belum pernah ada

yang mengalami keluhan/masalah kesehatan yang sama seperti Ny.A

3. Lingkungan

a. Karakteristik rumah

Jenis rumah yaitu semi permanen, status kepemilikin rumah adalah milik

pribadi Tn.M dengan jumlah kamar 4, kamar mandi 1, dapur 1, atap seng

lantai ruang tamu dan tengah dari keramik. Rumah mempunyai ventilasi

yang cukup dan sirlukasi udara yang bagus serta pencahayaan yang baik.

Sumber air keluarga yaitu sumur, dengan kondisi bersih dan tidak berbau.

Jarak kamar mandi dengan sumur ± 10 meter.

b. Dena Rumah

R.TAMU

K.1K.2

K.3

R.TAMU

K.4

DAPUR

Page 62: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN.M DENGAN … LENGKAP.pdf · 2018. 9. 24. · 81 kasus, pada tahun 2016 kasus hipertensi sebanyak 193 kasus dimana perempuan sebanyak 101 kasus dan laki-laki

c. Karakteristik tetangga dan komunitas RT/RW

Tidak ada karakteristik khusus tetangga atau komunitas, hubungan

bertetangga dan komunitas berjalan rukun, tidak ada aturan khusus yang

mengikat individu dalam bermasyarakat selama tidak menimbulkan

keresahan bagi masyarakat lainnya.

d. Mobilitas geografis keluarga

Mobilitas keluarga menggunakan sepeda motor. Ny.A jika ingin ke

Puskesmas di antar oleh anak yaitu Tn.M. Keluarga tidak memiliki

kebiasaan berpindah tempat tinggal

e. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat

Tidak ada perkumpulan yang diikuti keluarga, interaksi keluarga dengan

masyarakat terjalin baik, interaksi antar warga banyak dilakukan pada saat

selesai sholat bersama di masjid dan sore hari di teras warung.

f. Sistem pendukung keluarga

Jika ada masalah maka keluarga akan menyelesaikan dengan musyawarah.

Keluarga memanfaatkan layanan kesehatan yang tersedia di Desa yaitu

Puskesmas

4. Struktur Keluarga

a. Pola komunikasi keluarga

Keluarga Tn.M selalu berkomunikasi dengan baik dan selalu

berkomunikasi dengan keluarga yang lainnya, bahasa sehari-hari yang

digunakan adalah bahasa daerah tolaki dan bahasa indonesia. Komunikasi

dilakukan dengan cara terbuka, jika ada masalah maka keluarga akan

menyelesaikan dengan musyawarah.

b. Struktur kekuatan keluarga

Pengambilan keputusan dalam keluarga dilakukan dengan cara

musyawarah seluruh anggota keluarga. Tn.M selaku kepala keluarga

memiliki kekuatan untuk mengendalikan dan mempengaruhi anggota

keluarga untuk merubah prilaku.

c. Struktur peran

Peran formal : Tn.M berperan sebagai kepala keluarga dan Ny.U sebagai

wakil kepala keluarga.

Page 63: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN.M DENGAN … LENGKAP.pdf · 2018. 9. 24. · 81 kasus, pada tahun 2016 kasus hipertensi sebanyak 193 kasus dimana perempuan sebanyak 101 kasus dan laki-laki

Peran informal: Tn.M memiliki tanggungjawab untuk mencari nafkah,

Ny.U sebagai ibu rumah tangga dan Ny.A memiliki akdil yang cukup

berpengaruh dalam keluarga, dan Anak-anak Tn.M.

d. Nilai dan norma

Di dalam keluarga Tn.M tidak ada nilai dan norma khusus yang mengikat

anggota keluarga, untuk masalah kesehatan keluarga juga tidak memiliki

praktik yang harus dilakukan. Sistem nilai yang dianut dipengaruhi oleh

adat dan agama.

5. Fungsi Keluarga

a. Fungsi afektif

Hubungan Tn.M dengan istri, ibu beserta anaknya terjalin dengan baik,

angota keluarga saling menghormati, memperhatikan, menyayangi dan

menyemangati.

b. Fungsi sosialisasi

Interaksi dalam keluarga terjalin dengan akrab dan disiplin, saling

mengenal dengan masyarakat lainnya.

c. Fungsi reproduksi

Tn.M memiliki 2 anak, keluarga mengendalikan jumlah anak dengan

mengikuti program keluarga berencana (KB).

d. Fungsi ekonomi

Tn. M bekerja sebagai petani untuk memenuhi kebutuhan sandang, pangan

dan papan. Ny.A juga turut serta membantuh ekonomi keluarga dengan

berjualan (warung sembako). Keluarga memanfaatkan pelayanan

kesehatan yang ada, keluarga menggunakan kartu KIS untuk berobat.

e. Fungsi perawatan kesehatan keluarga

1) Kemampuan keluarga mengenal masalah

a) Keluarga mengatakan tidak mengetahui tentang penyakit hipertensi

b) Ny.A mengatakan masih sering mengosumsi garam yang berlebih

c) Ny.A mengatakan masih sering mengosumsi yang bersantan, ikan

asin.

Hasil pengkajian :

a) Ny.A dan keluarga kurang dapat mengingat

Page 64: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN.M DENGAN … LENGKAP.pdf · 2018. 9. 24. · 81 kasus, pada tahun 2016 kasus hipertensi sebanyak 193 kasus dimana perempuan sebanyak 101 kasus dan laki-laki

b) Ny.A dan keluarga tampak bingung dan tidak mengerti ketika

ditanya mengenai penyakit hipertensi.

2) Kemampuan keluarga mengambil keputusan mengenai tindakan yang

tepat : Keluarga sudah mampu mengambil keputusan yang tepat.

keluarga mengantarkan Ny.A ke Puskesmas.

3) Kemampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit : Keluarga

mengatakan tidak tahu cara merawat anggota keluarga yang sakit

dengan hipertensi

4) Kemampuan keluarga memodifikasi lingkungan : Keluarga tidak

mampu memodifikasi lingkungan yang baik untuk perawatan

hipertensi.

5) Kemampuan keluarga menggunakan fasilitas kesehatan

Keluarga mampu memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada yaitu

Puskesmas.

6. Stres Dan Koping Keluarga

a. Stresor jangka pendek dan jangka panjang

1) Jangka pendek (<6 bulan)

Keluarga mengatakan sementara tidak mempunyai masalah berat,

hanya saja Ny.A mengalami keluhan sakit kepala.

2) Jangka panjang (>6 bulan)

Keluarga mengatakan stressor jangka panjang yaitu memikirkan

masalah biaya untuk hidup dan tetap menyekolahkan anak-anaknya

setingi mungkin serta meningkatkan taraf hidup keluarganya.

b. Respon keluarga terhadap stresor dan mekanisme koping yang digunakan

1) Respon keluarga terhadap stresor

Keluarga menganggap masalah kesehatan yang dialami Ny.A harus

mendapatkan penanganan segera agar tidak terjadi kondisi lebih buruk

lagi.

2) Strategi koping yang digunakan

Keluarga memanfaatkan pelayanan kesehatan yang ada untuk

mengatasi keluhan Ny.A

Page 65: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN.M DENGAN … LENGKAP.pdf · 2018. 9. 24. · 81 kasus, pada tahun 2016 kasus hipertensi sebanyak 193 kasus dimana perempuan sebanyak 101 kasus dan laki-laki

c. Strategi adaptasi disfungsional

Keluarga Tn.M tidak pernah melakukan perilaku kasar atau kejam terhadap

anggota keluarganya dan tidak pernah melakukan ancaman dalam

menjelaskan masalah.

7. Harapan Keluarga

Keluarga berharap terhadap petugas kesehatan agar memberikan pengobatan

untuk kesembuhan kepada Ny.A

8. Pemeriksaan FisikTabel 3.2 Pemeriksaan Fisik Keluarga

Data Tn.M Ny.U An.M An.M Ny.ATTV TD : 130/90

N : 76 x/mRR : 20 x/mS : 36,5 ̊ C

TD: 110/80N : 78x/mRR : 20 x/mS : 37 ̊

TD : -N : 84x/mRR : 22 x/mS : 36,7 ̊ C

TD : -N : 94x/mRR : 22 x/mS : 36,5 ̊ C

TD:180/110N: 96x/mRR: 18x/mS : 37 ̊ C

Kepala Bentuksimetris,bersih,rambutwarna hitam

Bentuksimetris,bersih,rambutwarna hitam

Bentuksimetris,bersih,rambutwarna hitam

Bentuksimetris,bersih,rambutwarna hitam

Bentuksimetris,bersih,rambutwarna hitamdengansedikit uban

Leher Tidak adapembesarankelenjargetahbening

Tidak adapembesarankelenjargetahbening

Tidak adapembesarankelenjargetahbening

Tidak adapembesarankelenjargetahbening

Tidak adapembesarankelenjargetahbening

Aksila Tidak adalesi danpembengka-kan padaaxila

Tidak adalesi danpembengka-kan padaaxila

Tidak adalesi danpembengka-kan padaaxila

Tidak adalesi danpembengka-kan padaaxila

Tidak adalesi danpembengka-kan padaaxila

Dada Dadatampaksimetris,tidakterdengarsuaranafastambahan,tidak lesidanpembengkakan

Dadatampaksimetris,tidakterdengarsuaranafastambahan,tidak lesidanpembengkakan

Dadatampaksimetris,tidakterdengarsuaranafastambahan,tidak lesidanpembengkakan

Dadatampaksimetris,tidakterdengarsuaranafastambahan,tidak lesidanpembengkakan

Dadatampaksimetris,tidakterdengarsuaranafastambahan,tidak lesidanpembengkakan

Page 66: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN.M DENGAN … LENGKAP.pdf · 2018. 9. 24. · 81 kasus, pada tahun 2016 kasus hipertensi sebanyak 193 kasus dimana perempuan sebanyak 101 kasus dan laki-laki

berupabenjolan,tidak adaretraksidindingdada

berupabenjolan,tidak adaretraksidindingdada

berupabenjolan,tidak adaretraksidindingdada

berupabenjolan,tidak adaretraksidindingdada

berupabenjolan,tidak adaretraksidindingdada

Abdom-en

Tidak adaasietes,tidak adanyeritekan dannyeri lepasdisetiapkuardran

Tidak adaasietes,tidak adanyeritekan dannyeri lepasdisetiapkuardran

Tidak adaasietes,tidak adanyeritekan dannyeri lepasdisetiapkuardran

Tidak adaasietes,tidak adanyeritekan dannyeri lepasdisetiapkuardran

Tidak adaasietes,tidak adanyeritekan dannyeri lepasdisetiapkuardran

Ekstre-mitasatas

Tidakoedema,pergerakanbaik

Tidakoedema,pergerakanbaik

Tidakoedema,pergerakanbaik

Tidakoedema,pergerakanbaik

Tidakoedema,pergerakanbaik

Ekstre-mitasbawah

Tidakoedem,varises tidakada, turgorkulit baik.

Tidakoedem,varises tidakada, turgorkulit baik.

Tidakoedem,varises tidakada, turgorkulit baik.

Tidakoedem,varises tidakada, turgorkulit baik.

Tidakoedem,varises tidakada, turgorkulit baik.

B. Data Fokus

Kepala Keluarga : Tn.M

Anggota Keluarga Sakit : Ny.A

Table 3.3 Data Fokus Hasil Pengkajian Keperawatan KeluargaData Subjektif Data Objektif

1. Ny.A mengeluh kepala terasasakit.P: Ny.A mengatakan timbulnyakeluhan karena tekanan darahnyayang kembali naik.Q: Ny.A mengatakan keluhanyang dirasakan seperti tertekanbenda beratR: Ny.A mengatakan keluhandirasakan pada daerah kepala danleher.S: Skala nyeri 6 (sedang)T: Ny.A mengatakan keluhantimbul secara tiba-tiba, sakitkepala yang dirasakan hilangtimbul

1. Ny.A tampak meringis2. Ny.A tampak gelisah3. Ny.A dan keluarga kurang dapat

mengingat.4. Ny.A dan keluarga tampak

bingung dan tidak mengertiketika ditanya mengenaipenyakit hipertensi.

5. TTV: TD:180/110, N: 96x/m,RR: 18x/m, S : 37 ̊ C.

Page 67: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN.M DENGAN … LENGKAP.pdf · 2018. 9. 24. · 81 kasus, pada tahun 2016 kasus hipertensi sebanyak 193 kasus dimana perempuan sebanyak 101 kasus dan laki-laki

2. Ny.A mengatakan pusing, nyeripada leher dan terasa berat.

3. Keluarga mengatakan tidakmengetahui tentang penyakithipertensi.

4. Ny.A mengatakan masih seringmengosumsi garam yang berlebih

5. Ny.A mengatakan masih seringmengosumsi yang bersantan, ikanasin.

6. Keluarga mengatakan tidak tahucara merawat anggota keluargayang sakit dengan hipertensi

C. Diagnosa Keperawatan Keluarga

1. Analisa Data

Tabel 3.4 Analisa Data Diagnosa Keperawatan KeluargaNo Data Penyebab Masalah1 DS :

1. Ny.A mengeluh kepalaterasa sakit.P: Ny.A mengatakantimbulnya keluhan karenatekanan darahnya yangkembali naik.Q: Ny.A mengatakankeluhan yang dirasakanseperti tertekan benda beratR: Ny.A mengatakankeluhan dirasakan padadaerah kepala dan leherS: Skala nyeri 6 (sedang)T: Ny.A mengatakankeluhan timbul secara tiba-tiba, sakit kepala yangdirasakan hilang timbul

2. Ny.A mengatakan pusing,nyeri pada leher dan terasaberat.

DO:1. Ny.A tampak meringis2. Ny.A tampak gelisah.3. Tanda-tanda vital.

TD:180/110N: 96x/mRR: 18x/mS : 37 ̊ C

Ketidakmampuankeluargamerawat anggotakeluarga sakit

Nyeri Akut

Page 68: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN.M DENGAN … LENGKAP.pdf · 2018. 9. 24. · 81 kasus, pada tahun 2016 kasus hipertensi sebanyak 193 kasus dimana perempuan sebanyak 101 kasus dan laki-laki

2 DS :1. Keluarga mengatakan tidak

mengetahui tentangpenyakit hipertensi

2. Keluarga mengatakan tidaktahu cara merawat anggotakeluarga yang sakit denganhipertensi

3. Ny.A mengatakan masihsering mengosumsi garamyang berlebih

4. Ny.A mengatakan masihsering mengosumsi yangbersantan, ikan asin.

DO :1. TD : 180/110 mmHg2. Ny.A dan keluarga kurang

dapat mengingat3. Ny.A dan keluarga tampak

bingung dan tidak mengertiketika ditanya mengenaipenyakit hipertensi.

Ketidakmampuankeluargamengenalmasalah

Defisiensipengetahuan

2. Skoring Diagnosa Keperawatan Keluarga

a. Nyeri Akut b/d ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga sakit

Tabel 3.5 Skoring Diagnosa Keperawatan Keluarga Nyeri AkutNo Kriteria Perhitungan Skor Pembenaran

1 Sifat masalah :Aktual : 3

3x1/3 1 Masalah nyeriakut pada Ny.Adirasakan danperlu tindakanperawatan

2 Kemungkinanmasalah dapat diubah: Sebagian : 1

1x2/2 1 Pengetahuansumber daya danfasilitaskesehatantersedia dan dapatdijangkau/dimanfaatkan

3 Potensial masalahuntukdicegahcukup : 2

2x1/3 0,6 Nyeri dapatdicegah bilakeluargamengetahui caraperawatan yangbenar

Page 69: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN.M DENGAN … LENGKAP.pdf · 2018. 9. 24. · 81 kasus, pada tahun 2016 kasus hipertensi sebanyak 193 kasus dimana perempuan sebanyak 101 kasus dan laki-laki

4 Menonjol masalah:Masalahdirasakan danperlu segera ditangani: 2

2x1/2 1 Masalahdirasakanoleh Ny.A danbisa menjadilebih serius bilatidak segeraditanggani

Total Skore 3,6

b. Defisiensi pengetahuan b/d ketidakmampuan keluarga dalam mengenal

masalah

Tabel 3.6 Skoring Diagnosa Keperawatan Defisiensi PengetahuanNo Kriteria Perhitungan Skor Pembenaran1 Sifat masalah :

Aktual : 33x1/3 1 Keluarga tidak

mengetahuitentang penyakithipertensi

2 Kemungkinanmasalah dapat diubahSebagian : 1

1x2/2 1 Dengan informasiyang cukup, akanmenambahwawasan danpengetahuankeluargamengenaihipertensi

3 Potensial untukDicegah :Mudah : 3

3x1/3 1 Hipertensi adalahpenyakit yangdapatdikendalikanapabilakeluargamengetahui

4 Menonjol masalahMasalah tidakdirasakan : 0

0x1/2 0 Masalah tidakdirasakanoleh Ny.A dankeluarga

Total Skore 3

3. Prioritas Diagnosa Keperawatan Keluarga

a. Nyeri Akut berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat

angggota keluarga sakit yang ditansai dengan :

Data subjektif :

1) Ny.A mengeluh kepala terasa sakit.

Page 70: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN.M DENGAN … LENGKAP.pdf · 2018. 9. 24. · 81 kasus, pada tahun 2016 kasus hipertensi sebanyak 193 kasus dimana perempuan sebanyak 101 kasus dan laki-laki

P: Ny.A mengatakan timbulnya keluhan karena tekanan darahnya yang

kembali naik.

Q: Ny.A mengatakan keluhan yang dirasakan seperti tertekan benda

berat

R: Ny.A mengatakan keluhan dirasakan pada daerah kepala dan leher

S: Skala nyeri 6 (sedang)

T: Ny.A mengatakan keluhan timbul secara tiba-tiba, sakit kepala yang

dirasakan hilang timbul

2) Ny.A mengatakan pusing, nyeri pada leher dan terasa berat.

Data objektif :

1) Ny.A tampak meringis

2) Ny.A tampak gelisah.

3) Tanda-tanda vital.

TD:180/110

N: 96x/m

RR: 18x/m

S : 37 ̊ C

b. Defisiensi pengetahuan berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga

mengenal masalah yang ditandai dengan :

Data subjektif :

1) Keluarga mengatakan tidak mengetahui tentang penyakit hipertensi

2) Keluarga mengatakan tidak tahu cara merawat anggota keluarga yang

sakit dengan hipertensi

3) Ny.A mengatakan masih sering mengosumsi garam yang berlebih

4) Ny.A mengatakan masih sering mengosumsi yang bersantan, ikan asin.

Data objektif :

1) TD : 180/110 mmHg

2) Ny.A dan keluarga kurang dapat mengingat

3) Ny.A dan keluarga tampak bingung dan tidak mengerti ketika ditanya

mengenai penyakit hipertensi.

Page 71: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN.M DENGAN … LENGKAP.pdf · 2018. 9. 24. · 81 kasus, pada tahun 2016 kasus hipertensi sebanyak 193 kasus dimana perempuan sebanyak 101 kasus dan laki-laki

D. Intervensi Keperawatan Keluarga

Tabel 3.7 Intervensi Keperawatan Keluarga

No Diagnosa keperawatan Tujuan dan kriteria hasil (NOC) Intervensi (NIC)

1 Nyeri akut berhubungandengan ketidakmampuankeluarga merawatanggota keluarga sakit.

NOC :Setelah dilakukan kunjungan rumahsebanyak 3 kali kunjungan rumahdiharapkan nyeri teratasi.Kriteria hasil :1. Klien mampu mengontrol nyeri

(tahu penyebab nyeri, mampumenggunakan tekniknonfarmakologi untukmengurangi nyeri, mencaribantuan)

2. Melaporkan bahwa nyeriberkurang dengan manajemennyeri.

3. Menyatakan rasa nyamansetelah nyeri berkurang.

NICManejemen nyeri1. Kaji nyeri secara komprehensif.2. Observasi tanda-tanda vital3. Ajarkan/demonstrasikan teknik manajemen nyeri (teknik

relaksasi)4. Ajarkan/demonstrasikan teknik manajemen nyeri

(distraksi)5. Anjurkan/demonstrasikan pada klien dan keluarga

kompres hangat pada kepala bagian belakang.6. Anjurkan klien untuk meningkatkan istrahat.7. Beri lingkungan yang nyaman untuk mengurangi nyeri.8. Beri informasi pada klien dan keluarga tentang nyeri dan

perawatan yang diberikan.9. Kolabari pemberian terapi farmakologi (analgetik) untuk

megurangi nyeri (katopril 25 mg)2 Defisiensi pengetahuan

berhubungan denganketidakmampuankeluarga mengenalmasalah.

NOC :Setelah dilakukan kunjungan rumahsebanyak 3 kali kunjungan rumahdiharapkan keluarga mengetahuiproses penyakit.Kriteria hasil :1. Pasien dan keluarga menyatakan

pemahaman tentang penyakit,

NICTeaching : disease proses1. Kaji pengetahuan klien dan keluarga tentang hipertensi2. Diskusikan dengan keluarga tentang hipertensi dengan

menggunakan leaflet/lembar balik meliputi pengertianhipertensi, penyebab, tanda dan gejalah, proses penyakit,komplikasi, perawatan dan pencegahan hipertensi.

3. Diskusikan dengan keluarga tentang keputusan untukmerawat anggota kelaurga sakit.

Page 72: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN.M DENGAN … LENGKAP.pdf · 2018. 9. 24. · 81 kasus, pada tahun 2016 kasus hipertensi sebanyak 193 kasus dimana perempuan sebanyak 101 kasus dan laki-laki

kondisi, dan programpengobatan.

2. Pasien dan keluarga mampumelaksanakan prosedur yangdijelaskan secara benar.

3. Pasien dan keluarga mampumenjelaskan kembali apa yangdijelaskan perawat.

4. Klien dan keluarga mengetahuikomplikasi hipertensi

4. Diskusikan dengan keluarga cara merawat anggotakeluarga yang sakit.

5. Jelaskan makanan yang harus dikonsumsi dan dihindaripenderita hipertensi.

6. Diskusikan dengan keluarga tentang lingkungan yangmenunjang kesehatan.

7. Diskusikan bersama keluarga tentang pemanfaatan fasilitaskesehatan.

Page 73: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN.M DENGAN … LENGKAP.pdf · 2018. 9. 24. · 81 kasus, pada tahun 2016 kasus hipertensi sebanyak 193 kasus dimana perempuan sebanyak 101 kasus dan laki-laki

E. Implementasi Dan Evaluasi Keperawatan KeluargaTabel 3.8 Implementasi Dan Evaluasi Keperawatan Keluarga

Diagnosakeperawatan

HariTanggal

JamImplementasi Paraf

HariTanggal

Jam

EvaluasiSOAP

Paraf

Nyeri akut b.dketidakmampuankeluarga merawatanggota keluargasakit.

Senin28/5/1816.00

1. Mengkaji nyeri secarakomprehensif.Hasil :P: Ny.A mengatakantimbulnya keluhan karenatekanan darahnya yangkembali naik.Q: Ny.A mengatakankeluhan yang dirasakanseperti tertekan benda beratR: Ny.A mengatakankeluhan dirasakan padadaerah kepala dan leherS: Skala nyeri 6 (sedang)T: Ny.A mengatakankeluhan timbul secara tiba-tiba, sakit kepala yangdirasakan hilang timbul

2. Mengobservasi tanda-tandavital.Hasil :TD:180/110N: 96x/mRR: 18x/m

Selasa29/5/1815.55

Subjektif :- Klien mengatakan nyeri masih

dirasakan namun sudah sedikitberkurang (skala nyeri 4).

- Klien mengatakan mampumengontrol nyeri dengan teknikrelaksasi dan distraksi (klienmelakukan teknik distraksi nyeridengan membaca Al-Quran).

- Klien menyebutkan penyebabterjadinya dan nyeri.

- Klien mengatakan nyeri sedikitberkurang setelah melakukanteknik menejeman nyeri yangdiajarkan.

- Klien mengatakan merasa lebihnyaman dan nyeri berkurangsetelah melakukan kompreshangat pada kepala bagianbelakang.

Objektif :- Klien mampu

mendemonstrasikan teknikrelaksasi, distraksi dan kompres

Page 74: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN.M DENGAN … LENGKAP.pdf · 2018. 9. 24. · 81 kasus, pada tahun 2016 kasus hipertensi sebanyak 193 kasus dimana perempuan sebanyak 101 kasus dan laki-laki

S : 37 ̊ C3. Mengajarkan/demonstrasika

n teknik manajemen nyeri(teknik relaksasi).Hasil :DS : Klien mengatakan

bersedia diajarkanteknik relaksasi

DO : Klien mengikuti teknikrelaksasi yangdiajarkan.

4. Mengajarkan/demonstrasikan teknik manajemen nyeri(distraksi).DS : Klien mengatakan

belum tahu apa ituteknik distraksi.

DO : Tampak klienmenyimak teknikdistraksi yangdiajarkan.

5. Menganjurkan/demonstrasikan pada klien dan keluargakompres hangat pada kepalabagian belakang.Hasil : Klien dan keluargakooperatif.

6. Menganjurkan klien untukmeningkatkan istrahat.

hangat pada kepala bagianbelakang.

- Klien mampu menyebutkanpenyebab terjadinya nyeri.

- Ny.A tidak lagi terlihat gelisahdan meringis.

- Tanda-tanda vital :TD : 150/100.N : 90 x/mRR : 18 x/mS : 36,8 ̊ C

A : Masalah teratasi sebagianPlanning :- Kaji skala nyeri- Observasi TTV- Anjurkan melakukan teknik

relaksasi.- Anjurkan melakukan teknik

distraksi.- Anjurkan memberi kompres

hangat pada kepala bagianbelakang.

- Anjurkan klien meningkatkanistrahat.

Page 75: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN.M DENGAN … LENGKAP.pdf · 2018. 9. 24. · 81 kasus, pada tahun 2016 kasus hipertensi sebanyak 193 kasus dimana perempuan sebanyak 101 kasus dan laki-laki

Hasil :DS : Klien mengatakan

paham dengan instruksiyang disampaikan.

DO : Klien kooperatif.Tampak menyimakdengan baik instruksiyang disampaikan.

7. Menganjurkan keluargamemberi lingkungan yangnyaman untuk klien untukmengurangi nyeri.Hasil :DS : Keluarga mengatakan

paham dengan instruksiyang disampaikan

DO : Keluarga kooperatif.8. Memberikan informasi pada

klien dan keluarga tentangnyeri dan perawatan yangdiberikan.Hasil :DS : Klien mengatakan

bersedia mendengarkaninformasi.

DO : Tampak klien dankeluarga menyimakinformasi yangdisampaikan.

Page 76: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN.M DENGAN … LENGKAP.pdf · 2018. 9. 24. · 81 kasus, pada tahun 2016 kasus hipertensi sebanyak 193 kasus dimana perempuan sebanyak 101 kasus dan laki-laki

Defisiensipengetahuan b.dketidakmampuankeluargamengenalmasalah.

Senin28/5/1816.25

1. Mengkaji pengetahuan kliendan keluarga tentanghipertensi.Hasil :DS : Klien mengatakan

hipertensi adalah darahtinggi.

DO : Klien dan keluargatampak bingung ketikaditanya tentanghipertensi.

2. Mendiskusikan dengankeluarga tentang hipertensidengan menggunakanleaflet/lembar balik meliputipengertian hipertensi,penyebab, tanda dan gejalah,proses penyakit, komplikasi,perawatan dan pencegahanhipertensi.DS : Keluarga mengatakan

bersedia mendengarkaninformasi.

DO : Keluarga kooperatif.3. Mendiskusikan dengan

keluarga tentang keputusanuntuk merawat anggotakelurga sakit.DS : Keluarga mengatakan

memanfaatkan

Selasa29/5/1816.05

Subjektif :- Keluarga mengatakan paham

tentang penyakit, kondisi, danprogram pengobatan yangdiberikan pada Ny.A.

- Keluarga mengatakanmelaksanakan programpengobatan sesuai dengan yangdijelaskan perawat.

- Keluarga menyebutkanpengertian hipertensi,penyebabnya, tanda dan gejalah,komplikasi, perawatan danpencegahan penyakit hipertensidengan bahasa sendiri.

Objektif :- Klien dan keluarga mampu

melaksanakan prosedur yangdijelaskan secara benar.

- Klien dan keluarga mampumenjelaskan kembali apa yangdijelaskan namun masih seringlupa dan tidak lancar.

- Klien dan keluarga mengetahuikomplikasi hipertensi

A : Masalah teratasi sebagian.Planning :- kaji pengetahuan keluarga

tentang hipertensi.

Page 77: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN.M DENGAN … LENGKAP.pdf · 2018. 9. 24. · 81 kasus, pada tahun 2016 kasus hipertensi sebanyak 193 kasus dimana perempuan sebanyak 101 kasus dan laki-laki

Puskesmas untukmengobati Ny.A

DO : Keluarga kooperatif4. Mendiskusikan dengan

keluarga cara merawat(program pengobatan)anggota keluarga yang sakit.DS : Keluarga mengatakan

bersedia diajarkantentang cara merawatNy.A.

DO : Keluarga kooperatif.5. Menjelaskan makanan yang

harus dikonsumsi dandihindari penderitahipertensi.DS : Klien menyebutkan diet

makanan yang baikuntuk hipertensi.

DO : Klien mampumengulang informasiyang disampaikan.

6. Mendiskusikan dengankeluarga tentang lingkunganyang menunjang kesehatan.DS : Keluarga menyebutkan

lingkungan yang baikuntuk menunjangkesehatan.

- Diskusikan dengan keluargatentang hipertensi denganmenggunakan leaflet/lembarbalik meliputi pengertianhipertensi, penyebab, tanda dangejalah, proses penyakit,komplikasi, perawatan danpencegahan hipertensi.

- Diskusikan dengan keluarga caramerawat (program pengobatan)anggota keluarga sakit.

Page 78: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN.M DENGAN … LENGKAP.pdf · 2018. 9. 24. · 81 kasus, pada tahun 2016 kasus hipertensi sebanyak 193 kasus dimana perempuan sebanyak 101 kasus dan laki-laki

DO : Keluarga mampumengulang informasiyang disampaikan.

7. Mendiskusikan bersamakeluarga tentangpemanfaatan fasilitaskesehatan.Hasil :DS : Keluarga menyebutkan

manfaat faskes untukkesembuhan anggotakeluarga sakit.

DO : Keluarga mampumengulang informasiyang disampaikan.

Nyeri akut b.dketidakmampuankeluarga merawatanggota keluargasakit.

Selasa29/5/1816.15

1. Mengkaji skala nyeri.Hasil : Ny.A mengatakanskala nyeri yang dirasakanadalah 4 (nyeri sedang).

2. Mengobservasi tanda-tandavital.Hasil :TD : 150/100.N : 90 x/mRR : 18 x/mS : 36,8 ̊ C

3. Menganjurkan melakukanteknik manajemen nyeri(teknik relaksasi).

Rabu30/5/1816.25

Subjektif :- Ny.A mengatakan nyeri sudah

sedikit berkurang daripadakemarin (skala nyeri 3).

- Klien mengatakan mampumengontrol nyeri dengan teknikrelaksasi dan distraksi (klienmelakukan teknik distraksi nyeridengan membaca Al-Quran).

- Klien menyebutkan penyebabterjadinya dan nyeri.

- Klien mengatakan nyeriberkurang setelah melakukan

Page 79: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN.M DENGAN … LENGKAP.pdf · 2018. 9. 24. · 81 kasus, pada tahun 2016 kasus hipertensi sebanyak 193 kasus dimana perempuan sebanyak 101 kasus dan laki-laki

Hasil :Ny.A mendemonstrasikanteknik relaksasi.

4. Menganjurkan klienmelakukan teknikmanajemen nyeri(distraksi) sesuai kebiasaanklien.Hasil : klien mengatakanmelakukan teknik distraksidengan membaca kitab suciAl-Quran.

5. Menganjurkan pada kliendan keluarga kompreshangat pada kepala bagianbelakang.Hasil : Klien dan keluargakooperatif.

6. Menganjurkan klien untukmeningkatkan istrahat.Hasil :DS : Klien mengatakan

paham denganinstruksi yangdisampaikan.

DO : Klien kooperatif.Tampak menyimakdengan baik instruksiyang disampaikan.

teknik menejeman nyeri yangdiajarkan.

- Klien mengatakan merasa lebihnyaman dan nyeri berkurangsetelah melakukan kompreshangat pada kepala bagianbelakang.

Objektif :- Ny.A mampu

mendemonstrasikan teknikrelaksasi, distraksi dan kompreshangat pada kepala bagianbelakang.

- Ny.A tidak lagi terlihat gelisahdan meringis.

- Tanda-tanda vital :TD : 140/90.N : 84 x/mRR : 18 x/mS : 37 ̊ C

A : Masalah teratasi sebagianPlanning :- Kaji skala nyeri- Observasi TTV- Anjurkan melakukan teknik

relaksasi.- Anjurkan melakukan teknik

distraksi.

Page 80: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN.M DENGAN … LENGKAP.pdf · 2018. 9. 24. · 81 kasus, pada tahun 2016 kasus hipertensi sebanyak 193 kasus dimana perempuan sebanyak 101 kasus dan laki-laki

- Anjurkan memberi kompreshangat pada kepala bagianbelakang.

- Anjurkan klien meningkatkanistrahat.

Defisiensipengetahuan b.dketidakmampuankeluargamengenal masalah

Selasa29/5/1816.25

1. Mengkaji pengetahuan kliendan keluarga tentanghipertensi.Hasil :DS : klien dan keluarga

menyebutkan tentanghipertensi denganbahasa sendiri.

DO : Klien dan keluargamampu menyebutkantentang hipertensinamun masih seringlupa dan tidak lancar.

2. Mendiskusikan dengankeluarga tentang hipertensidengan menggunakanleaflet/lembar balikmeliputi pengertianhipertensi, penyebab, tandadan gejalah, prosespenyakit, komplikasi,perawatan dan pencegahanhipertensi.DS : Keluarga mengatakan

bersedia mendengarkaninformasi.

Rabu30/5/1816.35

Subjektif :- Keluarga mengatakan paham

tentang penyakit, kondisi, danprogram pengobatan yangdiberikan pada Ny.A.

- Keluarga menyebutkanpengertian hipertensi,penyebabnya, tanda dan gejalah,komplikasi, perawatan danpencegahan penyakit hipertensidengan bahasa sendiri.

Objektif :- Klien dan keluarga mampu

menjelaskan kembali apa yangdijelaskan namun masih seringlupa dan tidak lancar.

- Klien dan keluarga mengetahuikomplikasi hipertensi

A : Masalah teratasi sebagian.Planning :- kaji pengetahuan keluarga

tentang hipertensi.- Diskusikan dengan keluarga

tentang hipertensi dengan

Page 81: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN.M DENGAN … LENGKAP.pdf · 2018. 9. 24. · 81 kasus, pada tahun 2016 kasus hipertensi sebanyak 193 kasus dimana perempuan sebanyak 101 kasus dan laki-laki

DO : Keluarga kooperatif.3. Mendiskusikan dengan

keluarga cara merawat(program pengobatan)anggota keluarga yang sakit.DS : Keluarga mengatakan

melaksanakan programpengobatan sesuaidengan yang dijelaskanperawat.

DO : Keluarga kooperatif.

menggunakan leaflet/lembarbalik meliputi pengertianhipertensi, penyebab, tanda dangejalah, proses penyakit,komplikasi, perawatan danpencegahan hipertensi.

- Diskusikan dengan keluarga caramerawat (program pengobatan)anggota keluarga sakit.

Nyeri akut b.dketidakmampuankeluarga merawatanggota keluargasakit.

Rabu30/5/1816.45

1. Mengkaji skala nyeri.Hasil : Ny.A mengatakanskala nyeri yang dirasakanadalah 3 (nyeri ringan).

2. Mengobservasi tanda-tandavital.Hasil :TD : 140/90.N : 84 x/mRR : 18 x/mS : 37 ̊ C

3. Menganjurkan melakukanteknik manajemen nyeri(teknik relaksasi).Hasil :Ny.A mendemonstrasikanteknik relaksasi.

Kamis31/5/1816.10

Subjektif :- Klien mengatakan nyeri sudah

tidak dirasakan.- Klien mengatakan mampu

mengontrol nyeri dengan teknikmenejemen nyeri.

- Klien mengatakan nyeriberkurang dengan manajemennyeri.

- Klien mengatakan sudah merasanyaman karena nyeri yangdirasakan sudah hilang.

Objektif :- Klien menyatakan rasa nyaman

setelah nyeri berkurang.- Klien mampu

mendemonstrasikan teknikrelaksasi, distraksi dan kompres

Page 82: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN.M DENGAN … LENGKAP.pdf · 2018. 9. 24. · 81 kasus, pada tahun 2016 kasus hipertensi sebanyak 193 kasus dimana perempuan sebanyak 101 kasus dan laki-laki

4. Menganjurkan klienmelakukan teknikmanajemen nyeri(distraksi) sesuai kebiasaanklien.Hasil : klien mengatakanmelakukan teknik distraksidengan membaca kitab suciAl-Quran.

5. Menganjurkan pada kliendan keluarga kompreshangat pada kepala bagianbelakang.Hasil : Klien dan keluargakooperatif.

6. Menganjurkan klien untukmeningkatkan istrahat.Hasil :DS : Klien mengatakan

paham denganinstruksi yangdisampaikan.

DO : Klien kooperatif.Tampak menyimakdengan baik instruksiyang disampaikan.

hangat pada kepala bagianbelakang.

- Klien mampu menyebutkanpenyebab terjadinya nyeri.

- Ny.A tidak terlihat gelisah danmeringis.

- Tanda-tanda vital :TD : 130/90.N : 78 x/mRR : 18 x/mS : 36,6 ̊ C

A : Masalah teratasiPlanning :Intervensi dipertahankan klien dankeluarga.

Page 83: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN.M DENGAN … LENGKAP.pdf · 2018. 9. 24. · 81 kasus, pada tahun 2016 kasus hipertensi sebanyak 193 kasus dimana perempuan sebanyak 101 kasus dan laki-laki

Defisiensipengetahuan b.dketidakmampuankeluargamengenalmasalah.

Rabu30/5/1816.55

1. Mengkaji pengetahuan kliendan keluarga tentanghipertensi.Hasil :DS : klien dan keluarga

menyebutkan tentanghipertensi denganbahasa sendiri.

DO : Klien dan keluargamampu menyebutkantentang hipertensi meskimasih sering lupa.

2. Mendiskusikan dengankeluarga tentang hipertensidengan menggunakanleaflet/lembar balikmeliputi pengertianhipertensi, penyebab, tandadan gejalah, prosespenyakit, komplikasi,perawatan dan pencegahanhipertensi.DS : Keluarga mengatakan

bersedia mendengarkaninformasi.

DO : Keluarga kooperatif.3. Mendiskusikan dengan

keluarga cara merawat

Kamis31/5/1816.20

Subjektif :- Keluarga mengatakan paham

tentang penyakit, kondisi, danprogram pengobatan yangdiberikan pada Ny.A.

- Keluarga mengatakanmelaksanakan programpengobatan sesuai dengan yangdijelaskan perawat.

- Keluarga menyebutkanpengertian hipertensi,penyebabnya, tanda dan gejalah,perawatan dan pencegahanpenyakit hipertensi denganbahasa sendiri.

- Klien dan keluarga menyebutkankomplikasi hipertensi

Objektif :- Klien dan keluarga mampu

melaksanakan prosedur yangdijelaskan secara benar.

- Klien dan keluarga mampumenjelaskan kembali apa yangdijelaskan perawat tentanghipertensi.

- Klien dan keluarga mengetahuikomplikasi hipertensi

A : Masalah teratasi.

Page 84: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN.M DENGAN … LENGKAP.pdf · 2018. 9. 24. · 81 kasus, pada tahun 2016 kasus hipertensi sebanyak 193 kasus dimana perempuan sebanyak 101 kasus dan laki-laki

(program pengobatan)anggota keluarga yang sakit.DS : Keluarga mengatakan

melaksanakan programpengobatan sesuaidengan yang dijelaskanperawat.

DO : Keluarga kooperatif.

Planning : Intervensi dipertahankankeluarga.

Page 85: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN.M DENGAN … LENGKAP.pdf · 2018. 9. 24. · 81 kasus, pada tahun 2016 kasus hipertensi sebanyak 193 kasus dimana perempuan sebanyak 101 kasus dan laki-laki

BAB IVPEMBAHASAN

A. Pengkajian

Pengakajian merupakan satu tahapan dimana perawat mengambil data yang

ditandai dengan pengumpulan informasi terus menerus dan keputusan professional

yang mengandung arti terhadap informasi yang dikumpulkan. Pengumpulan data

keluarga berasal dari berbagai sumber : wawancara, observasi rumah keluarga dan

fasilitasnya, pengalaman yang dilaporkan anggota keluarga (Padila, 2012).

Sesuai dengan teori yang dijabarkan diatas penulis melakukan pengkajian

pada keluarga Tn.M dengan menggunakan format pengkajian keluarga, metode

wawancara, observasi dan pemeriksaan fisik untuk menambah data yang

diperlukan. Saat dilakukan pengkajian pada tanggal 28 Mei 2018 jam 15.45 WITA

Ny.A mengeluh kepala terasa sakit, Ny.A mengatakan timbulnya keluhan karena

tekanan darahnya yang kembali naik, keluhan yang dirasakan seperti tertekan

benda berat pada daerah kepala dan leher, Skala nyeri 6 (sedang), keluhan timbul

secara tiba-tiba, sakit kepala yang dirasakan hilang timbul. Ny.A mangatakan

kepala terasa sakit disertai pusing, nyeri pada leher dan terasa berat. Saat dilakukan

pemeriksaan tekanan darah didapatkan hasil 180/110 mmHg, Nadi 96 x/menit.

Keluhan yang disampaikan tersebut sesuai dengan tanda dan gejala hipertensi

menurut Crowin, (2000) dalam Wijaya & Putri, (2013) namun tidak semua gejalah

muncul dalam kasus keluarga Tn.M, berdasarkan teori Crowin (2000) dalam

Wijaya & Putri (2013) tanda dan gejalah hipertensi yaitu nyeri kepala saat terjaga,

kadang – kadang disertai mual dan muntah, akibat peningkatan tekana intracranial,

penglihatan kabur akibat kerusakan retina akibat hipertensi, ayunan langkah yang

tidak mantap karena kerusakan susunan saraf pusat, nokturia karena peningkatan

aliran darah ginjal dan filtrasi glomerolus, edama dependen dan pembengkakan

akibat peningkatan tekanan kapiler. (Brunner & Suddart, 2015) juga mengatakan

bahwa gejala yang timbul selain dari peningkatan darah yang tinggi, dapat pula

ditemukan ditemukan perubahan pada retina, seperti perdarahan, eksudat

(kumpulan cairan ), penyempitan pembuluh darah, dan pada kasus berat edema

pupil ( edema pada diskus optikus ).

Page 86: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN.M DENGAN … LENGKAP.pdf · 2018. 9. 24. · 81 kasus, pada tahun 2016 kasus hipertensi sebanyak 193 kasus dimana perempuan sebanyak 101 kasus dan laki-laki

Pada pengkajian fungsi perawatan kesehatan keluarga didapatkan data

keluarga tidak mengetahui tentang penyakit hipertensi, Ny.A mengatakan masih

sering mengosumsi garam yang berlebih dan masih sering mengosumsi yang

bersantan, ikan asin. Objektif ; Ny.A dan keluarga kurang dapat mengingat, Ny.A

dan keluarga tampak bingung dan tidak mengerti ketika ditanya mengenai penyakit

hipertensi. Keluarga juga tidak tahu cara perawatan penyakit hipertensi.

Hal tersebut sesuai teori menurut Robbins (2007), beberapa faktor yang

berperan dalam hipertensi primer atau esensial mencakup pengaruh genetik dan

pengaruh lingkungan seperti : stress, kegemukan, merokok, aktivitas fisik yang

kurang, dan konsumsi garam dalam jumlah besar dianggap sebagai faktor eksogen

dalam hipertensi.

B. Diagnosa Keperawatan

Diagnosa keperawatan adalah pernyataan yang mengambarkan respon

manusia (keadaan sehat atau perubahan pola interaksi aktual/potensial) dari

individu atau kelompok perawat secara legal mengidentifikasi dan perawat dapat

memberikan intervensi secara pasti untuk menjaga status kesehatan atau untuk

mengurangi, menyingkirkan atau mencegah perubahan (Rohma dan Walid, 2012).

Penulisan diagnosa keperawatan mengacu pada P-E-S (Problem + etiologi +

simptom) dimana untuk problem (P) dapat digunakan tipologi dari NANDA. Pada

perumusan diagnosa yang didapatkan dari analisa data berdasarkan data subjektif

dan objektif diagnosa yang muncul dan ditemukan pada tinjauan teori dengan

kasus mengenai masalah hipertensi terdapat sedikit perbedaan. Dalam teori

terdapat 9 kemungkinan diagnosa keperawatan yang kemungkinan ditemukan,

tetapi di kasus terdapat 2 diagnosa keperawatan. Diagnosa keperawatan yang

muncul dalam tinjauan teori (NANDA NIC-NOC 2013) yaitu :

1. Penurunan curah jantung

2. Intoleransi aktivitas

3. Nyeri (sakit kepala)

4. Kelebihan volume cairan

5. Resiko ketidakefektifan perfusi jaringan otak

6. Ketidakefektifan koping

7. Defisiensi pengetahuan

Page 87: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN.M DENGAN … LENGKAP.pdf · 2018. 9. 24. · 81 kasus, pada tahun 2016 kasus hipertensi sebanyak 193 kasus dimana perempuan sebanyak 101 kasus dan laki-laki

8. Ansietas

9. Resiko cidera

Sedangkan diagnosa yang dijumpai dalam kasus keluarga Tn.M dengan

hipertensi pada Ny.A yaitu :

1. Nyeri Akut berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota

keluarga sakit.

2. Defisiensi pengetahuan berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga

mengenal masalah.

Dari beberapa masalah yang didapatkan dalam kasus ditentukan 2 diagnosa

yang dipilih berdasarkan prioritas masalah yaitu :

1. Nyeri Akut berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota

keluarga sakit.

Nyeri akut adalah pengalaman sensori dan emosional yang tidak

menyenangkan yang muncul akibat kerusakan jaringan yang aktual atau

potensial yang digambarkan dalam hal kerusakan sedemikian rupa

(international association for the study of pain) : awitan yang tiba-tiba atau

lambat dari intensitas ringan hingga berat dengan akhir yang dapat diantisipasi

atau diprediksi dan berlangsung <6 bulan (NANDA NIC-NOC, 2013). Nyeri

terjadi diawali adanya fakor predisposisi yang menyebabkan terjadinya

hipertensi (Usia, Jenis Kelamin, Merokok, Stres, Kurang Olaraga, Faktor

Genetik, Alkohol, Konsentrasi Garam, Obesitas), hipertensi menyebabkan

peningkatan tekanan vaskuler pembuluh darah kemudian terjadi vasokontriksi

sehingga menyebabkan gangguan sirkulasi, gangguan sirkulasi menyebabkan

resistensi pembuluh darah ke otak meningkat sehingga menyebabkan

terjadinya nyeri ( sakit kepala). Masalah bersifat aktual dan sangat dirasakan,

perawatan segera perlu dilakukan untuk menghindari semakin parahnya

masalah.

Berdasarkan hasil evaluasi setelah dilakukan implementasi klien

langsung kooperatif terhadap intervensi yang diberikan perawat, klien mampu

menggunakan teknik non farmakologi (manajemen nyeri) untuk

mengurangi/mengatasi nyeri.

Page 88: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN.M DENGAN … LENGKAP.pdf · 2018. 9. 24. · 81 kasus, pada tahun 2016 kasus hipertensi sebanyak 193 kasus dimana perempuan sebanyak 101 kasus dan laki-laki

2. Defisiensi pengetahuan berhubungan ketidakmampuan keluarga mengenal

masalah.

Defisiensi pengetahuan merupakan ketiadaan atau defisiensi informasi

kognitif yang berkaitan dengan topik tertentu (NANDA NIC-NOC, 2013).

Berdasarakan patofisiologis penyakit hipertensi terjadi diawali dengan adanya

faktor predisposisi terjadinya hipertensi, informasi yang kurang tentang

penyakit menyebabkan terjadinya perubahan situasi pada keluarga. Masalah

bersifat aktual namun tidak memerlukan tindakan perawatan segera karena

masih dapat ditolerir dan tidak memberikan ancaman fisik.

Berdasarkan hasil evaluasi setelah dilakukan implementasi keluarga

langsung kooperatif terhadap intervensi yang diberikan perawat, keluarga

paham tentang penyakit hipertensi.

C. Intervensi Keperawatan

Intervensi keperawatan keluarga dibuat berdasarkan pengkajian, diagnosis

keperawatan, pernyataan keluarga, dan perencanaan keluarga, dengan

merumuskan tujuan, mengidentifikasi strategi intervensi alternative dan sumber,

serta menentukan prioritas, intervensi tidak bersifat rutin, acak, atau standar, tetapi

dirancang bagi keluarga tertentu dengan siapa perawat keluarga sedang bekerja

(Friedman, 2010).

Penyusunan intervensi disesuaikan dengan teori asuhan keperawatan yang

ada. Intervensi dari diagnosa pertama nyeri akut berhubungan dengan

ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga sakit disusun sesuai dengan

NANDA NIC-NOC yaitu manajemen nyeri, intervensi yang diberikan adalah kaji

nyeri secara komprehensif, observasi tanda-tanda vital, ajarkan/demonstrasikan

teknik manajemen nyeri (teknik relaksasi), ajarkan/demonstrasikan teknik

manajemen nyeri (distraksi), anjurkan/demonstrasikan pada klien dan keluarga

kompres hangat pada kepala bagian belakang, anjurkan klien untuk meningkatkan

istrahat, beri lingkungan yang nyaman untuk mengurangi nyeri, beri informasi

pada klien dan keluarga tentang nyeri dan perawatan yang diberikan serta kolabari

pemberian terapi analgetik untuk megurangi nyeri.

Intervensi diagnosa kedua defisiensi pengetahuan berhubungan dengan

ketidakmampuan keluarga mengenal masalah. Penyusunan intervensi disesuaikan

Page 89: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN.M DENGAN … LENGKAP.pdf · 2018. 9. 24. · 81 kasus, pada tahun 2016 kasus hipertensi sebanyak 193 kasus dimana perempuan sebanyak 101 kasus dan laki-laki

dengan NANDA NIC-NOC (teaching: disease procces) dan fungsi perawatan

kesehatan keluarga, intervensi yang diberikan yaitu kaji pengetahuan klien dan

keluarga tentang hipertensi, diskusikan dengan keluarga tentang hipertensi dengan

menggunakan leaflet/lembar balik meliputi pengertian hipertensi, penyebab, tanda

dan gejalah, proses penyakit, komplikasi, perawatan dan pencegahan hipertensi,

diskusikan dengan keluarga tentang keputusan untuk merawat anggota keluarga

sakit, diskusikan dengan keluarga cara merawat anggota keluarga yang sakit,

jelaskan makanan yang harus dikonsumsi dan dihindari penderita hipertensi,

diskusikan dengan keluarga tentang lingkungan yang menunjang kesehatan dan

diskusikan bersama keluarga tentang pemanfaatan fasilitas kesehatan.

D. Implementasi Keperawatan

Implementasi keperawatan keluarga adalah suatu proses aktualisasi rencana

intervensi yang memanfaatkan berbagai sumber didalam keluarga dan

memandirikan keluarga dalam bidang kesehatan. Keluarga dididik untuk dapat

menilai potensi yang dimiliki mereka dan mengembangkannya melalui

implementasi yang bersifat memampukan keluarga untuk : mengenal masalah

kesehatannya, mengambil keputusan berkaitan dengan persoalan kesehatan yang

dihadapi, merawat dan membina anggota keluarga sesuai kondisi kesehatannya,

memodifikasi lingkungan yang sehat bagi setiap anggota keluarga, serta

memanfaatkan sarana pelayanan kesehatan terdekat ( Sudiharto,2012).

Implementasi keperawatan dibuat berdasarkan intervensi keperawatan

keluarga yang telah disusun. Implementasi dari diagnosa pertama yaitu nyeri akut

berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga sakit

yaitu mengkaji nyeri secara komprehensif, mengobservasi tanda-tanda vital,

mengajarkan/mendemonstrasikan teknik manajemen nyeri (teknik relaksasi),

mengajarkan/mendemonstrasikan teknik manajemen nyeri (distraksi),

menganjurkan/mendemonstrasikan pada klien dan keluarga kompres hangat pada

kepala bagian belakang, menganjurkan klien untuk meningkatkan istrahat,

memberi lingkungan yang nyaman untuk mengurangi nyeri, serta memberi

informasi pada klien dan keluarga tentang nyeri dan perawatan yang diberikan.

Implementasi dari diagnosa kedua yaitu defisiensi pengetahuan berhubungan

dengan ketidakmampuan keluarga mengenal masalah yaitu mengkaji pengetahuan

Page 90: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN.M DENGAN … LENGKAP.pdf · 2018. 9. 24. · 81 kasus, pada tahun 2016 kasus hipertensi sebanyak 193 kasus dimana perempuan sebanyak 101 kasus dan laki-laki

klien dan keluarga tentang hipertensi, mendiskusikan dengan keluarga tentang

hipertensi dengan menggunakan leaflet/lembar balik meliputi pengertian

hipertensi, penyebab, tanda dan gejalah, proses penyakit, komplikasi, perawatan

dan pencegahan hipertensi, mendiskusikan dengan keluarga tentang keputusan

untuk merawat anggota kelaurga sakit, mendiskusikan dengan keluarga cara

merawat anggota keluarga yang sakit, menjelaskan makanan yang harus

dikonsumsi dan dihindari penderita hipertensi, mendiskusikan dengan keluarga

tentang lingkungan yang menunjang kesehatan serta mendiskusikan bersama

keluarga tentang pemanfaatan fasilitas kesehatan.

E. Evaluasi Keperawatan

Evaluasi keperawatan keluarga adalah proses untuk menilai keberhasilan

keluarga dalam melaksanakan tugas kesehatannya sehinga memiliki produktivitas

yang tinggi dalam mengembangkan setiap anggota keluarga. Sebagai komponen

kelima dalam proses keperawatan, evaluasi adalah tahap yang menetukan apakah

tujuan yang telah ditetapkan akan menentukan mudah atau sulitnya dalam

melaksanakan evaluasi (Sudiharto,2012).

Evaluasi dilakukan setiap kali implementasi dilakukan. Evaluasi yang

dilakukan pada diagnosa keperawatan nyeri akut berhubungan dengan

ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga sakit pada hari pertama

evaluasi pada tanggal 29/5/18 pukul 15.55 didapatkan hasil subjektif klien

mengatakan nyeri masih dirasakan namun sudah sedikit berkurang (skala nyeri 4),

klien mengatakan mampu mengontrol nyeri dengan teknik relaksasi dan distraksi

(klien melakukan teknik distraksi nyeri dengan membaca Al-Quran), klien

menyebutkan penyebab terjadinya dan nyeri, klien mengatakan nyeri sedikit

berkurang setelah melakukan teknik menejeman nyeri yang diajarkan, klien

mengatakan merasa lebih nyaman dan nyeri berkurang setelah melakukan kompres

hangat pada kepala bagian belakang. Hasil objektif didapatkan data klien mampu

mendemonstrasikan teknik relaksasi, distraksi dan kompres hangat pada kepala

bagian belakang, klien mampu menyebutkan penyebab terjadinya nyeri, Ny.A

tidak lagi terlihat gelisah dan meringis, hasil pemeriksaan tanda-tanda vital

didapatkan tekanan darah 150/100, nadi 90 x/m, pernafasan 18 x/m dan suhu 36,8 ̊

C. Analisis masalah teratasi sebagian dengan plenning kaji skala nyeri, observasi

Page 91: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN.M DENGAN … LENGKAP.pdf · 2018. 9. 24. · 81 kasus, pada tahun 2016 kasus hipertensi sebanyak 193 kasus dimana perempuan sebanyak 101 kasus dan laki-laki

TTV, anjurkan melakukan teknik relaksasi, anjurkan melakukan teknik distraksi,

anjurkan memberi kompres hangat pada kepala bagian belakang serta anjurkan

klien meningkatkan istrahat. Hari kedua evaluasi keperawatan diagnosa nyeri akut

pada tanggal 30/5/18 pukul 16.25 didapatkan hasil subjektif Ny.A mengatakan

nyeri sudah sedikit berkurang daripada kemarin (skala nyeri 3), klien mengatakan

mampu mengontrol nyeri dengan teknik relaksasi dan distraksi (klien melakukan

teknik distraksi nyeri dengan membaca Al-Quran), klien menyebutkan penyebab

terjadinya dan nyeri, klien mengatakan nyeri berkurang setelah melakukan teknik

menejeman nyeri yang diajarkan, klien mengatakan merasa lebih nyaman dan

nyeri berkurang setelah melakukan kompres hangat pada kepala bagian belakang.

Data objektif didapatkan Ny.A mampu mendemonstrasikan teknik relaksasi,

distraksi dan kompres hangat pada kepala bagian belakang, Ny.A tidak lagi terlihat

gelisah dan meringis, hasil pemeriksaan tanda-tanda vital didapatkan tekanan

darah 140/90, nadi 84 x/m, pernafasan18 x/m dan suhu 37 ̊ C. Hasil analisi

masalah teratasi sebagian dengan planning kaji skala nyeri, observasi TTV,

anjurkan melakukan teknik relaksasi, anjurkan melakukan teknik distraksi,

anjurkan memberi kompres hangat pada kepala bagian belakang serta anjurkan

klien meningkatkan istrahat. Evaluasi terakhir dilakukan pada tanggal 31/5/18

pukul 16.10 dan didapatkan hasil subjektif klien mengatakan nyeri sudah tidak

dirasakan, klien mengatakan mampu mengontrol nyeri dengan teknik menejemen

nyeri, klien mengatakan nyeri berkurang dengan manajemen nyeri, klien

mengatakan sudah merasa nyaman karena nyeri yang dirasakan sudah hilang. Data

objektif didapatkan klien menyatakan rasa nyaman setelah nyeri berkurang, klien

mampu mendemonstrasikan teknik relaksasi, distraksi dan kompres hangat pada

kepala bagian belakang, klien mampu menyebutkan penyebab terjadinya nyeri,

Ny.A tidak terlihat gelisah dan meringis, hasil pemeriksaan tanda-tanda vital

didapatkan tekanan darah 130/90, nadi 78 x/m, pernafasan 18 x/m dan suhu 36,6 ̊

C. Hasil analisis masalah teratasi dan intervensi dipertahankan klien dan keluarga.

Evaluasi keperawatan diagnosa kedua defisiensi pengetahuan berhubungan

dengan ketidakmampuan keluarga mengenal masalah, hari pertama evaluasi

dilakukan pada tanggal 29 mei 2018 pukul 16.05 dan diapatkan hasil subjektif

kmengatakan paham tentang penyakit, kondisi, dan program pengobatan yang

Page 92: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN.M DENGAN … LENGKAP.pdf · 2018. 9. 24. · 81 kasus, pada tahun 2016 kasus hipertensi sebanyak 193 kasus dimana perempuan sebanyak 101 kasus dan laki-laki

diberikan pada Ny.A, keluarga mengatakan melaksanakan program pengobatan

sesuai dengan yang dijelaskan perawat, keluarga menyebutkan pengertian

hipertensi, penyebabnya, tanda dan gejalah, komplikasi, perawatan dan

pencegahan penyakit hipertensi dengan bahasa sendiri. Data objektif didapatkan

klien dan keluarga mampu melaksanakan prosedur yang dijelaskan secara benar,

klien dan keluarga mampu menjelaskan kembali apa yang dijelaskan namun masih

sering lupa dan tidak lancar, klien dan keluarga mengetahui komplikasi hipertensi.

Analisis masalah teratasi sebagian dengan planning kaji pengetahuan keluarga

tentang hipertensi, diskusikan dengan keluarga tentang hipertensi dengan

menggunakan leaflet/lembar balik meliputi pengertian hipertensi, penyebab, tanda

dan gejalah, proses penyakit, komplikasi, perawatan dan pencegahan hipertensi

dan diskusikan dengan keluarga cara merawat (program pengobatan) anggota

keluarga sakit. Evaluasi hari kedua dilakuakn pada tanggal 30 mei 2018 pukul

16.35 dan didapatkan hasil subjektif keluarga mengatakan paham tentang penyakit,

kondisi, dan program pengobatan yang diberikan pada Ny.A, keluarga

menyebutkan pengertian hipertensi, penyebabnya, tanda dan gejalah, komplikasi,

perawatan dan pencegahan penyakit hipertensi dengan bahasa sendiri. Data

objektif didapatkan klien dan keluarga mampu menjelaskan kembali apa yang

dijelaskan namun masih sering lupa dan tidak lancar, klien dan keluarga

mengetahui komplikasi hipertensi. Analisis masalah teratasi sebagian dengan

planning kaji pengetahuan keluarga tentang hipertensi, diskusikan dengan keluarga

tentang hipertensi dengan menggunakan leaflet/lembar balik meliputi pengertian

hipertensi, penyebab, tanda dan gejalah, proses penyakit, komplikasi, perawatan

dan pencegahan hipertensi, diskusikan dengan keluarga cara merawat (program

pengobatan) anggota keluarga sakit. Evaluasi terakhir dilakukan pada tanggal 31

mei 2018 pukul 16.20 dan didapatkan hasil subjektif keluarga mengatakan paham

tentang penyakit, kondisi, dan program pengobatan yang diberikan pada Ny.A,

keluarga mengatakan melaksanakan program pengobatan sesuai dengan yang

dijelaskan perawat, keluarga menyebutkan pengertian hipertensi, penyebabnya,

tanda dan gejalah, perawatan dan pencegahan penyakit hipertensi dengan bahasa

sendiri, klien dan keluarga menyebutkan komplikasi hipertensi. Data objektif

didapatkan klien dan keluarga mampu melaksanakan prosedur yang dijelaskan

Page 93: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN.M DENGAN … LENGKAP.pdf · 2018. 9. 24. · 81 kasus, pada tahun 2016 kasus hipertensi sebanyak 193 kasus dimana perempuan sebanyak 101 kasus dan laki-laki

secara benar, klien dan keluarga mampu menjelaskan kembali apa yang dijelaskan

perawat tentang hipertensi, klien dan keluarga mengetahui komplikasi hipertensi.

Hasil analisis masalah teratasi dengan intervensi dipertahankan keluarga.

Page 94: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN.M DENGAN … LENGKAP.pdf · 2018. 9. 24. · 81 kasus, pada tahun 2016 kasus hipertensi sebanyak 193 kasus dimana perempuan sebanyak 101 kasus dan laki-laki

BAB VKESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil studi kasus penerapan asuhan keperawatan keluarga Tn.M

dengan hipertensi pada Ny.A di Wilayah Kerja Puskesmas Asinua Kabupaten

Konawe Tahun 2018, penulis mengambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Pengkajian dilakukan sesuai dengan teori yang sudah ada. Pada hasil

pengkajian didapatkan data dimana anggota keluarga Tn.M dalam hal ini Ny.A

mengeluhkan sakit kepala, pusing, nyeri pada leher dan terasa berat, keluarga

tidak tahu tentang masalah yang dialami, tidak mampu merawat anggota

keluarga sakit. Hasil pemeriksaan diperoleh data Ny.A tampak meringis dan

gelisah, keluarga tampak tidak mengerti tentang penyakit. Hasil pemeriksaan

TTV Ny.A diperoleh TD:180/110, N: 96x/m, RR: 18x/m, dan S : 37 ̊ C.

2. Diagnosa keperawatan yang didapatkan pada kasus ini terdapat 2 diagnosa

keperawatan keluarga yaitu nyeri akut berhubungan dengan ketidakmampuan

keluarga merawat anggota keluarga sakit dan defisiensi pengetahuan

berhubungan ketidakmampuan keluarga mengenal masalah.

3. Intervensi keperawatan yang direncanakan sesuai dengan masalah

keperawatan yang ditemukan. Intervensi yang direncanakan untuk diagnosa

nyeri akut yaitu kaji nyeri secara komprehensif, observasi tanda-tanda vital,

ajarkan/demonstrasikan teknik manajemen nyeri (teknik relaksasi),

ajarkan/demonstrasikan teknik manajemen nyeri (distraksi), anjurkan

/demonstrasikan pada klien dan keluarga kompres hangat pada kepala bagian

belakang, anjurkan klien untuk meningkatkan istrahat, beri lingkungan yang

nyaman untuk mengurangi nyeri, beri informasi pada klien dan keluarga

tentang nyeri dan perawatan yang diberikan dan kolabari pemberian terapi

analgetik untuk megurangi nyeri. Sedangkan intervensi yang direncanakan

untuk diagnosa defisiensi pengetahuan yaitu kaji pengetahuan klien dan

keluarga tentang hipertensi, diskusikan dengan keluarga tentang hipertensi,

diskusikan dengan keluarga tentang keputusan untuk merawat anggota

kelaurga sakit, diskusikan dengan keluarga cara merawat anggota keluarga

yang sakit, jelaskan makanan yang harus dikonsumsi dan dihindari penderita

Page 95: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN.M DENGAN … LENGKAP.pdf · 2018. 9. 24. · 81 kasus, pada tahun 2016 kasus hipertensi sebanyak 193 kasus dimana perempuan sebanyak 101 kasus dan laki-laki

hipertensi, diskusikan dengan keluarga tentang lingkungan yang menunjang

kesehatan serta diskusikan bersama keluarga tentang pemanfaatan fasilitas

kesehatan.

4. Implementasi dilakukan pada tanggal 28 mei s/d 30 mei 2018. Implementasi

yang telah dilaksanakan sesuai dengan intervensi (NIC) yang telah disusun.

5. Evaluasi dilakukan pada tanggal 29 mei s/d 31 mei 2018. Evaluasi yang telah

dilaksanakan sesuasi dengan tujuan keperawatan (NOC) yang telah disusun.

Analisis masalah nyeri akut didapatkan hasil masalah teratasi dan masalah

keperawatan defisiensi pengetahuan juga didapatkan analisis masalah teratasi.

B. Saran

1. Bagi Mayarakat/Klien

Keluarga berisiko untuk terjadi kekambuhan penyakit, sehingga diharapkan

perlunya upaya pencegahan serta pengendalian secara rutin dari keluarga.

Upaya pencegahan dapat dilakukan dengan mengontrol emosi, mengontrol

pola makan, dan memeriksakan kesehatan secara rutin.

2. Bagi Institusi Pendidikan

Diharapkan hasil laporan studi kasus ini dapat dijadikan sebagai tambahan

informasi dan ilmu pengetahuan untuk institusi pendidikan dan sebagai

referensi perpustakaan yang bisa digunakan untuk mahasiswa sebagai bahan

acuan dan dasar dalam menerapkan asuhan keperawatan keluarga khususnya

hipertensi.

3. Bagi Puskesmas

Bagi Puskesmas diharapkan dapat memberikan motivasi dan bimbingan

kesehatan khususnya penyakit hipertensi kepada keluarga dan dapat

memberikan asuhan keperawatan keluarga secara optimal serta lebih

meningkatkan mutu pelayanan di komunitas atau di lapangan.

Page 96: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN.M DENGAN … LENGKAP.pdf · 2018. 9. 24. · 81 kasus, pada tahun 2016 kasus hipertensi sebanyak 193 kasus dimana perempuan sebanyak 101 kasus dan laki-laki

DAFTAR PUSTAKA

Koes Irianto. 2014. Epideminologi Penyakit Menular dan Tidak Menular PanduanKlinis. Bandung: IKAPI

Kemenkes RI. Info Data Dan Informasi Kesehatan Indonesia Tahun 2013. Jakarta :Kemenkes RI; 2014.

Riskedas. 2013. Riset Kesehatan Dasar; RISKESDAS. Jakarta: Balitbang Depkes RI

Dinkes Prov.Sultra. 2016. Profil Kesehatan Sulawesi Tenggara Tahun 2016. Kendari:Dinkes Sultra

Puskesmas Asinua. 2018. Profil Kesehatan Puskesmas Asinua. Konawe: PuskesmasAsinua

Ali, Z. 2010. Pengantar Keperawatan Keluarga. Jakarta: EGC

Harmoko. 2012. Asuhan Keperawatan Keluarga. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Triyanto, Endang. 2014. Pelayanan Keperawatan Bagi Penderita Hipertensi secaraTerpadu. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Dion,Y & Betan,Y. 2013. Asuhan Keperawatan Keluarga Konsep Dan Praktik.Yogyakarta: Nuha Medika

Nuraini, B. 2015. Risk Fators of Hypertension. Faculty of Medicine. University ofLampung.

Yonata, A., Satria, A. 2016. Hipertensi sebagaiFaktor Pencetus Terjadinya Stroke.Majority

Mubarrak, dkk. 2011. Ilmu Keperawatan Komunitas 2; Konsep Dan Aplikasi. Jakarta:Salemba Medika

Sudiharto. 2012. Asuhan Keperawatan Keluarga dengan Pendekatan KeperawatanTranstruktual. Jakarta : EGC

Friedman, Marilyn M dkk. 2010. Buku Ajar : Keperawatan Keluarga Riset, Teori&Praktik. Jakarta : EGC

Setiadi. 2008. Konsep dan Keperawatan Keluarga. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Masriadi . 2016. Epidemiologi Penyakit Tidak Menular. Jakarta : TIM

Muttaqin. 2009. Pengantar Asuhan Keperawatan Klien Dengan Gangguan SistemKardiovaskular. Jakarta: Salemba Medika

Udjiati, W. J. 2010. Keperawatan Kardiovaskuler. Jakarta: Salemba Medika.

Nurarif & Kusuma. 2015. Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis &NANDA NIC-NOC. Jogjakarta : MediAction

Page 97: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN.M DENGAN … LENGKAP.pdf · 2018. 9. 24. · 81 kasus, pada tahun 2016 kasus hipertensi sebanyak 193 kasus dimana perempuan sebanyak 101 kasus dan laki-laki

Muttaqin A. 2014. Pengantar Asuhan Keperawatan Klien Dengan Gangguan SistemKardiovaskular. Jakarta: Salemba Medika

Nurarif & Kusuma. 2013. Asuhan Keperawatan berdasarkan Diagnosa Medis &NANDA NIC-NOC. Jogjakarta : MediAction

Robbins. 2007. Buku ajar : Patologi. Jakarta : EGC

Wijaya, Andra Saferi & Yessie Mariza Putri. 2013. Keperawatan Medikal Bedah.Yogyakarta : Nuha Medika

Anonim. 2013. Penyakit Hipertensi Dan Cara Penanganannya. Diakses Mei 2018Darihttps://health.detik.com/berita-detikhealth.ac/3503396/penanganahipertensi6789-sebut-kasus-hipertensi-di-indonesia-terus-089/unfiles/sehat.html

Tarwoto et al. 2009. Anatomi Dan Fisiologi Untuk Mahasiswa Keperawatan. CetakanPertama. Trans Info Media: Jakarta

Black & Hawk. 2014. Medikal Surgical Nursing Clinical Management for Positiveoutcomes (Ed. 7). St. Louis : Missouri Elsevier Saunders.

Yusuf, I. 2008. Hipertensi Sekunder. Jurnal Medicines.

Smeltzer, S. C. And Bare, B. G. 2012.Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner& Sudart Edisi 8. Jakarta: EGC

Wijaya, Andra S &Putri, Yesi M. 2013. Keperawatan Medikal Bedah. Yogyakarta:Nuha Medika

Brunner & Suddarth. 2015. Keperawatan Medikal Bedah Edisi 12. Jakarta : ECG.

Bustan, M.N. 2007. Epidemologi Penyakit Tidak Menular. Cetakan 2. Jakarta: RinekaCipta

Page 98: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN.M DENGAN … LENGKAP.pdf · 2018. 9. 24. · 81 kasus, pada tahun 2016 kasus hipertensi sebanyak 193 kasus dimana perempuan sebanyak 101 kasus dan laki-laki

Lampiran 1

SATUAN ACARA PENYULUHAN(SAP)

Sub Pokok Bahasan : HipertensiSasaran : Keluarga Tn.MWaktu : 45 menitTanggal : 28 mei 2018Tempat : Ds.Nekudu, Kab.Konawe

A. Tujuan Instruksional UmumSetelah diberikan penyuluhan selama 45 menit, keluarga mampu memahamitentang masalah Hipertensi.

B. Tujuan Instruksional KhususSetelah dilakukan penyuluhan tentang hipertensi selama 45 menit, diharapkankeluarga dapat :1. Menjelaskan kembali pengertian dari hipertensi.2. Menyebutkan kembali penyebab dari hipertensi.3. Menyebutkan kembali tanda dan gejala dari hipertensi.4. Menjelaskan kembali proses penyakit hipertensi.5. Menyebutkan kembali komplikasi hipertensi.6. Menjelaskan kembali cara pencegahan hipertensi.7. Menjelaskan kembali cara perawatan hipertensi.

C. Materi Penyuluhan1. Materi

Hipertensi.2. Sub pokok pembahasan

a. Pengertian hipertensi.b. Penyebab hipertensi.c. Tanda dan gejalah hipertensi.d. Proses penyakit hipertensi.e. Komplikasi hipertensi.f. Cara pencegahan hiepertensi.g. Cara perawatan hipertensi.

D. Metode1. Ceramah2. Demonstrasi3. Diskusi dan tanya jawab

E. MediaLeaflet

Page 99: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN.M DENGAN … LENGKAP.pdf · 2018. 9. 24. · 81 kasus, pada tahun 2016 kasus hipertensi sebanyak 193 kasus dimana perempuan sebanyak 101 kasus dan laki-laki

F. Proses PelaksanaanNo Waktu Kegiatan penyuluhan Kegiatan sasaran1 5 menit Pembukaan

1. Salam pembuka2. Memperkenalkan diri3. Menyebutkan materi yang

akan diberikan

1. Menjawab salam2. Memperhatikan3. Memperhatikan

2 25 menit Pelaksanaan1. Pengertian hipertensi.2. Penyebab hipertensi.3. Tanda dan gejalah

hipertensi.4. Proses penyakit hipertensi.5. Komplikasi hipertensi.6. Cara pencegahan

hiepertensi.7. Cara perawatan hipertensi.

Memperhatikan

3 10 menit Evaluasi1. Memberikan kesempatan

untuk bertanya2. Meminta keluarga

menjelaskan tentang materihipertensi.

1. Bertanya danmendengar jawaban

2. Menjelaskan materi

4 5 menit Terminasi1. Mengucapkan terima kasih

atas perhatian yangdiberikan

2. Mengucapkan salam

1. Memperhatikan2. Menjawab salam

G. EvaluasiEvaluasi yang dilakukan adalah :1. Evaluasi Struktur

a. Pengorganisasian dilaksanakan sebelum pelaksanaan kegiatan.b. Kontrak dengan keluargac. Pelaksanaan kegiatan dilaksanakan sesuai satuan acara penyuluhan.

2. Evaluasi ProsesKeluarga antusias dalam menyimak uraian materi penyuluhan tentanghipertensi.

8. Evaluasi HasilSetelah dilakukan penyuluhan selama 45 menit sasaran mampu :a. Keluarga mampu menjelaskan pengertian hipertensi.b. Keluarga mampu menyebutkan penyebab hipertensi.c. Keluarga mampu menyebutkan tanda dan gejalah hipertensi.d. Keluarga mampu menjelaskan Proses penyakit hipertensie. Keluarga mampu menyebutkan komplikasi hipertensi.

Page 100: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN.M DENGAN … LENGKAP.pdf · 2018. 9. 24. · 81 kasus, pada tahun 2016 kasus hipertensi sebanyak 193 kasus dimana perempuan sebanyak 101 kasus dan laki-laki

f. Keluarga mampu menjelaskan pencegahan hipertensi.g. Keluarga mampu menjelaskan cara perawatan hipertensi.

Page 101: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN.M DENGAN … LENGKAP.pdf · 2018. 9. 24. · 81 kasus, pada tahun 2016 kasus hipertensi sebanyak 193 kasus dimana perempuan sebanyak 101 kasus dan laki-laki

Lampiran 3

LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN

Kepada Yth.

Bapak/Ibu Responden

Di -

Tempat

Sebagai persyaratan tugas akhir mahasiswa Politeknik Kementerian Kesehatan

Kendari Jurusan Keperawatan, yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Hamid

NIM : 14401 2017 00029 5

Status : Mahasiswa DIII Jurusan Keperawatan Poltekkes Kendari

Akan melakukan penelitian dengan judul “Asuhan Keperawatan Keluarga Tn.M

Dengan Hipertensi Pada Ny.A Di Wilayah Kerja Puskesmas Asinua Kabupaten

Konawe Tahun 2018”. Untuk kepentingan tersebut, saya mohon kesediaan Bapak/Ibu

untuk bersedia menjadi responden dalam penelitian ini.

Demikian lembar permohonan ini, atas partisipasi dan kerjasamanya saya

ucapkan terima kasih.

Peneliti

HAMIDNIM. 14401 2017 00029 5

Page 102: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN.M DENGAN … LENGKAP.pdf · 2018. 9. 24. · 81 kasus, pada tahun 2016 kasus hipertensi sebanyak 193 kasus dimana perempuan sebanyak 101 kasus dan laki-laki

Lampiran 4

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bersedia menjadi

responden dalam penelitian yang akan dilakukan:

Nama : Hamid

NIM : 14401 2017 00029 5

Status : Mahasiswa DIII Jurusan Keperawatan Poltekkes Kendari

Dengan judul, “Asuhan Keperawatan Keluarga Tn.M Dengan Hipertensi

Pada Ny.A Di Wilayah Kerja Puskesmas Asinua Kabupaten Konawe Tahun 2018”.

Tanda tangan saya menunjukkan bukti bahwa saya bersedia dan telah diberi informasi

serta memutuskan untuk berpartisipasi dalam penelitian ini.

Asinua, 2018

Responden

(………………………........)

Page 103: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN.M DENGAN … LENGKAP.pdf · 2018. 9. 24. · 81 kasus, pada tahun 2016 kasus hipertensi sebanyak 193 kasus dimana perempuan sebanyak 101 kasus dan laki-laki
Page 104: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN.M DENGAN … LENGKAP.pdf · 2018. 9. 24. · 81 kasus, pada tahun 2016 kasus hipertensi sebanyak 193 kasus dimana perempuan sebanyak 101 kasus dan laki-laki
Page 105: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN.M DENGAN … LENGKAP.pdf · 2018. 9. 24. · 81 kasus, pada tahun 2016 kasus hipertensi sebanyak 193 kasus dimana perempuan sebanyak 101 kasus dan laki-laki
Page 106: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN.M DENGAN … LENGKAP.pdf · 2018. 9. 24. · 81 kasus, pada tahun 2016 kasus hipertensi sebanyak 193 kasus dimana perempuan sebanyak 101 kasus dan laki-laki
Page 107: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN.M DENGAN … LENGKAP.pdf · 2018. 9. 24. · 81 kasus, pada tahun 2016 kasus hipertensi sebanyak 193 kasus dimana perempuan sebanyak 101 kasus dan laki-laki
Page 108: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN.M DENGAN … LENGKAP.pdf · 2018. 9. 24. · 81 kasus, pada tahun 2016 kasus hipertensi sebanyak 193 kasus dimana perempuan sebanyak 101 kasus dan laki-laki