34
ASPEK-ASPEK PEMBELAJARAN BAHASA 1. PENDAHULUAN Keterampilan bahasa ada empat aspek, yaitu keterampilan berbicara, menyimak, menulis, dan membaca. Dalam berbicara, si pengirim pesan mengirimkan pesan dengan menggunakan bahasa lisan. Kemudian, dalam menyimak si penerima pesan berupaya memberi makna terhadap bahasa lisan yang disampaikan orang lain. Selanjutnya, dalam menulis si pengirim pesan mengirimkan pesan dengan menggunakan bahasa tulis. Dipihak lain, dalam membaca si penerima pesan berupaya memberikan makna terhadap bahasa tulis yang disampaikan orang lain. Keterampilan berbahasa bermanfaat dalam melakukan interaksi komunikasi dalam masyarakat. Banyak profesi dalam kehidupan bermasyarakat yang keberhasilannya, antara lain tergantung pada tingkat keterampilan berbahasa yang dimiliki oleh seseorang, misalnya profesi sebagai manager, jaksa, pengacara, guru, dan wartawan. Ada 4 aspek keterampilan berbahasa yaitu berbicara, mendengar (menyimak), membaca, dan menulis. Mendengarkan dan berbicara merupakan aspek keterampilan berbahasa ragam lisan, sedangkan membaca dan menulis merupakan keterampilan berbahasa ragam tulis. Mendengarkan dan membaca adalah keterampilan berbahasa yang bersifat reseptif, sedangkan berbicara dan menulis bersifat produktif. Untuk menguasai 1

Aspek-Aspek Pembelajaran Bahasa (Win,Pen,Fik,Din)

Embed Size (px)

Citation preview

ASPEK-ASPEK PEMBELAJARAN BAHASA

1. PENDAHULUAN

Keterampilan bahasa ada empat aspek, yaitu keterampilan berbicara, menyimak,

menulis, dan membaca. Dalam berbicara, si pengirim pesan mengirimkan pesan dengan

menggunakan bahasa lisan. Kemudian, dalam menyimak si penerima pesan berupaya

memberi makna terhadap bahasa lisan yang disampaikan orang lain. Selanjutnya, dalam

menulis si pengirim pesan mengirimkan pesan dengan menggunakan bahasa tulis.

Dipihak lain, dalam membaca si penerima pesan berupaya memberikan makna terhadap

bahasa tulis yang disampaikan orang lain.

Keterampilan berbahasa bermanfaat dalam melakukan interaksi komunikasi

dalam masyarakat. Banyak profesi dalam kehidupan bermasyarakat yang

keberhasilannya, antara lain tergantung pada tingkat keterampilan berbahasa yang

dimiliki oleh seseorang, misalnya profesi sebagai manager, jaksa, pengacara, guru, dan

wartawan.

Ada 4 aspek keterampilan berbahasa yaitu berbicara, mendengar (menyimak),

membaca, dan menulis. Mendengarkan dan berbicara merupakan aspek keterampilan

berbahasa ragam lisan, sedangkan membaca dan menulis merupakan keterampilan

berbahasa ragam tulis. Mendengarkan dan membaca adalah keterampilan berbahasa

yang bersifat reseptif, sedangkan berbicara dan menulis bersifat produktif. Untuk

menguasai keempat jenis keterampilan berbahasa tersebut seseorang harus menguasai

sejumlah keterampilan mikro.

Berbicara dan mendengarkan adalah dua jenis keterampilan berbahasa lisan yang

sangat erat kaitannya. Berbicara bersifat produktif sedangkan mendengarkan bersifat

reseptif. Dua jenis keterampilan berbahasa lainnya, yaitu menulis dan membaca.

Keduanya merupakan jenis keterampilan berbahasa ragam tulis. Menulis merupakan

kegiatan berbahasa yang bersifat produktif, sedangkan membaca bersifat reseptif.

1

A. Ketrampilan Berbicara

Ketrampilan interaksi mengharuskan pembelajar untuk membuat keputusan

tentang komunikasi, seperti apa yang dikatakan, bagaimana mengatakannya, dan

apakah yang dikatakan itu, akan dijelaskan dan dibicarakan lagi lebih lanjut, sesuai

dengan apa yang menjadi maksud dari penutur, dengan tetap menjaga hubungan yang

telah terjalin dengan lawan bicara. Perhatikan bahwa konsep mengenai mana yang

benar dan mana yang salah dalam sebuah percakapan akan sangat tergantung pada

apa yang kita katakana, sejauh mana kita berhasil mengatakannya, apakah ada

gunanya untuk membicarakan maksud kita itu, apa niatan kita sebenarnya dan jenis

hubungan apa yang ingin kita jalin dengan lawan bicara kita. M. Bygate, 1987.

Komunikasi lisan mencakup penggunaan bahasa secara transaksional yang

bertujuan untuk mempertukarkan informasi, serta penggunaan secara interaksional,

yaitu fungsi-fungsi sosial dari berbicara. Struktur-struktur interaksional didalam kelas

bisa sangat berpengaruh terhadap tingkat sejauh mana guru dan siswa berkomunikasi

dan jenis-jenis pilihan wacana yang tersedia bagi siswa. Para pembelajar

mempergunakan beberapa strategi komunikasi yang dapat memfasilitasi rencana

produksi lisan. Guru dapat membantu siswa untuk menguasai beberapa strategi yang

penting dalam tugas-tugas komunikasi.

Berikut hal-hal yang akan dibahas tentang perkembangan dari kemampuan

bicara dalam kaitannya dengan bermacam-macam situasi percakapan. Beberapa hal

yang akan kita bahas disini adalah :

1. Apa saja masalah-masalah yang terkait dengan pengembangan bahasa lisan kedua?

2. Apa saja jenis-jenis situasi percakapan yang ada?

3. Bagaimana cara bahasa digunakan dalam situasi-situasi percakapan?

4. Pertimbangan apa yang perlu diperhatikan didalam merancang kegiatan berbicara?

5. Apa saja contoh-contoh dari tugas berbicara?

2

A.1 Berbicara dalam kelas Bahasa Kedua

Siswa-siswa bahasa kedua bisa mendapatkan bahasa lisan yang bersifat statis.

Misalnya deskripsi dari sebuah pemandangan, obyek atau petunjuk-petunjuk untuk

mencapai tempat tertentu, petunjuk untuk membuat gambar tertentu atau uraian tentang

cara membuat model tertentu. Namun teks lisan juga bisa bersifat dinamis, seperti

misalnya bercerita atau menguraikan tentang sebuah kejadian yang terjadi di beberapa

tempat dan waktu yang berbeda dimana kejadian ini terdiri dari beberapa episode dan

ditiap episodenya pelakunya berbeda-beda. Selanjutnya, teks lisan juga bisa bersifat

abstrak, yaitu dimana penutur mengungkapkan ide-ide atau keyakinan mereka tentang

topik yang tidak bersifat konkrit (Brown dan Yule, 1983). Siswa juga bisa diberi

sample-sample bahasa dalam bentuk video atau film yang menyajikan penggunaan

bahasa secara dinamis (ucapan salam, ucapan selamat tinggal, urut-urutan tanya-jawab,

rutin-rutin verbal, strategi-strategi kemunikasi) yang akan sekaligus menunjukkan

perilaku non verbal ( gesture, postur, dan mimik wajah).

Kemampuan bahasa lisan memerlukan pengetahuan tentang bahasa yang

digunakan (tata bahasa, kosakata, penggunaan bentuk yang tepat untuk fungsi tertentu),

dan ketrampilan untuk mengkomunikasikan pesan (penggunaan formula verbal untuk

menyesuaikan terhadap kata-kata, menjelaskan maksud yang sama dengan kata-kata

lain mengulang kembali apa yang sudah dikatakan, mengisi kekosongan pembicaraan,

sarana-sarana untuk mengucapkan keraguan). Dalam situasi interaksi, siswa harus

belajar antara lain bagaimana menegosiasikan makna, bagaimana memperkenalkan atau

mengubah topic, bagaimana membuka dan menutup percakapan dengan lawan bicara

yang berbeda-beda (Bygate, 1987).

Pengembangan “kompetensi percakapan” dalam konteks kelas memiliki

beberapa kesulitan, terutama karena tiap-tiap penutur harus diberi kesempatan untuk

berbicara dan harus ada orang yang mendengarkan dan merespon pesan dari pembelajar.

Pada saat yang sama, pembelajar harus didorong untuk melakukan komunikasi lewat

sistem bahasa yang “ direduksi/disederhanakan”. Para pembejar juga perlu diajari

bagaimana mengatasi kekurangan-kekurangan pada profisiensi bahasa kedua mereka

dengan menggunakan strategi-strategi komunikasi, misalnya dengan sirkumlokusi, “

berbicara berputar”, menjelaskan sesuatu dengan kata-kata lain yang lebih banyak

3

jumlahnya, paraphrase, gesture/gerak tubuh. Selain itu siswa juga perlu diberi model-

model atau contoh dari gaya interaksi yang sukses yang ditunjukkan lewat media (kaset

video dan audio, film, program televise), simulasi percakapan (permainan peran dan

sosio drama) dan kesempatan berinteraksi langsung dengan penutur asli (Scarcelle,

1990)

A.2 Jenis-jenis situasi percakapan

Komunikasi lisan dapat terjadi dalam beberapa jenis situasi. Peserta dari sebuah

percakapan bisa berinteraksi dalam kapasitas sebagai teman, sebagai orang asing,

sebagai orang yang bersikap netral, atau bersikap simpatik, sebagai atasan atau

bawahan, sebagai guru atau siswa, dengan berbagai macam lingkungan social seperti

rumah teman, stasiun kereta api, kantor dokter, lorong disebelah sebuah bangunan, atau

dijalanan. Tujuan dari interaksi itu juga bermacam-macam. Mulai dari bertanya jam,

sampai bertanya kepada teman apa yang akan ia lakukan pada akhir minggu ini.

1. Percakapan Transaksional

Percakapan yang bertujuan untuk saling bertukar informasi. Mencakup

pemberian informasi dan menerima informasi tentang fakta, kejadian,

kebutuhan, opini, sikap, dan perasaan.

Contohnya polisi memberi petunjuk jalan pada seorang pelancong, seorang anak

yang meminta pendapat orang tuanya tentang keinginannya untuk membeli

sepeda. Atau guru yang bertanya kepada siswa tentang sikap mereka terhadap

budaya lain.

2. Percakapan Interaksional

Percakapan yang dimaksudkan untuk menjalankan fungsi-fungsi sosial dari

bahasa. Mencakup salam, berpamitan, memperkenalkan diri,mengucapkan

terima kasih dan meminta maaf. Fungsi-fungsi ini dilakukan untuk

mengindikasikan sifat dari hubungan sosial antar orang atau untuk menunjukkan

rasa solidaritas terhadap orang lain yang dianggap setara. Selama

berlangsungnya percakapan para pelaku percakapan bisa menegosiasikan peran

4

mereka masing-masing dengan memberikan saran, meminta, memberi petunjuk,

memberi nasihat, memberi peringatan, berusaha meyakinkan atau memuji.

Contoh kalimat :

a. “ sebaiknya kamu mengerjakan PR mu.”

b. “ saya harap kamu sudah ada dikelas ketika bel berbunyi, kalau tidak awas!”

c. “ itu ide yang bagus sekali, teman”.

Contoh-contoh diatas mencerminkan penekanan social yang berbeda-beda dari

para pelaku percakapan.

Percakapan dikendalikan oleh beberapa aturan wacana. Aturan wacana adalah

strategi-strategi verbal yang digunakan untuk mendapatkan perhatian seseorang,

mengawali sebuah topik, menghentikan atau mengganti topik pembicaraan dan

menyela penutur (Kramsch, 1981)

A.3 Berbicara dalam Situasi Interaktif

Richards (1985) berpendapat bahwa pembelajar perlu memperhatikan

bagaimana penggunaan bahasa bisa mencerminkan kebutuhan komunikatif yang tidak

disampaikan secara terang-terangan. Ini bisa terlihat pada kegiatan-kegiatan permainan

peran dimana siswa diminta untuk melakukan fungsi komunikatif tertentu dalam situasi

interaksional tertentu.

Contoh situasi untuk permainan peran.

Situasi A

Guru kepada siswa “aku adalah temanmu yang sedang sakit dan kamu datang

menjengukku. Kamu ingin tahu apa yang kurasakan. Kamu juga ingin menceritakan

kepadaku apa yang terjadi disekolah”.

Situasi B

Guru kepada siswa “Kamu membeli sebuah kipas angin kemarin dan mendapati bahwa

kipas angina tersebut rusak. Kamu membawanya kembali ke took untuk ditukarkan.

Saya adalah penjaga toko yang menjualnya pada kamu.

5

Dari kedua contoh diatas, pembelajar diberitahu unsur-unsur dasar dari sebuah

percakapan, yaitu :

1. Situasi (Rumah, Toko elektronik)

2. Pelaku (Teman yang sakit, penjaga toko yang pernah ditemui sebelumnya)

3. Tujuan (Bertanya mengenai penyakit dan menceritakan kejadian-kejadian

disekolah, memberitahukan kondisi dari kipas angin yang dibeli sebelumnya dan

meminta diganti)

A.4 Pertimbangan-pertimbangan dalam mengajar

Papalia (1983: 50-52) menyarankan untuk menggunakan beberapa teknik tingkat

dasar yang sesuai bagi level pemula untuk meningkatkan kemampuan pembelajar dari

komunikasi secara terkendali menjadi komunikasi secara spontan, seperti yang berikut

ini.

a) Adaptasi dan variasi dialog

Gunakan ekspresi-ekspresi yang ada dalam dialog yang sudah diberikan tadi

untuk :

1. Menyapa teman______________

2. Berpamitan kepada teman ___________________

3. Mengatakan kepada teman bahwa anda akan bertemu dia lagi kapan-

kapan___________________

4. Bertanya kepada teman tentang perkembangan terbaru_______________

5. Berkata kepada teman “sampai nanti”_______________

b) Dialog terarah

Contoh : gunakan dialog yang sudah diberikan sebagai petunjuk dan buatlah

percakapan dengan situasi-situasi berikut. Anda bertemu teman, Tika, di koridor

sekolah, dan :

1. Menyapa satu sama lain

2. Bertanya bagaimana kabar Dyah

6

3. Tika menjawab bahwa Dyah sedang sakit radang tenggorokan

4. Anda berkata bahwa anda prihatin mendengarnya

5. Tika berkata terima kasih

c) Apa jawaban anda?

Berikan jawaban yang tepat untuk situasi-situasi berikut. Contoh :

1. Anda tiba disekolah dan seorang teman menyapa anda : “Apa kabar?”

Jawaban Anda : __________

d) Apa yang anda lakukan?

Hal-hal yang perlu dilakukan. Guru memberikan daftar kata kerja kepada siswa

dan kemudian meminta siswa memilih dari kata-kata kerja itu lima hal yang

meraka lakukan setiap hari.

e) Menyatakan keinginan

Lengkapi kalimat-kalimat yang tidak lengkap berikut ini. Contoh:

Aku ingin _________ ; aku memerlukan_________ ; aku hendak________;

kalau

cuacanya panas begini, aku ingin_______; cuacanya sangat

dingin____________;

Ketika aku bepergian aku akan membawa__________ ; dsb.

f) Mengungkapkan perasaan

Contoh: Buatlah percakapan di mana Anda menerima panggilan telepon yang

mengabarkan kepada Anda bahwa Anda telah memenangkan lotere. Ungkapkan

rasa heran Anda, lalu ungkapkan rasa senang Anda. Sekarang Anda telah

menjadi kaya raya. Ceritakan kepada orang yang menelepon Anda itu tentang

apa yang akan Anda lakukan dengan uang itu.

g) Membuat daftar dan memberikan informasi

Contoh:

7

- Membuat daftar dari barang-barang belanjaan yang Anda perlukan untuk

mengadakan pesta.

- Lima jenis olahraga yang ingin Anda lakukan saat piknik.

- Memberitahukan kepada guru atau teman sekelas bahwa Anda hendak

belanja untuk pesta.

Memberitahukan kepada teman-teman sekelas tentang olahraga apa yang ingin

Anda lakukan saat piknik sekolah.

h) Membuat prediks

- Memprediksikan belanjaan apa yang akan dibeli ibu Anda.

- Memprediksikan apa yang akan dipesan teman terbaik Anda ketika makan di

resroran.

- Memprediksikan kondisi cuaca besok.

i) Membuat laporan secara lisan

Contoh: membuat dialog untuk situasi berikut ini. Anda adalah siswa baru di

sekolah dan membutuhkan bantuan dari seorang teman. Ajukan pertanyaan

kepada seorang teman apakah dia tahu P. Ali, seorang guru bahasa Inggris.

Teman Anda menjawab bahwa dia kenal guru itu dan bahwa guru itu ada di

ruangan 2.1.08

j) Wawancara

Contoh: mewawancarai seorang teman dan kemudian melaporkan informasi

yang didapatkan dari wawancara itu kepada kelas. Topik-topik yang bisa

ditanyakan dalam wawancara antara lain adalah olahraga, makanan, hal-hal yang

disukai, hal-hal yang tidak disukai, keluarga, masalah-masalah di sekolah, hobi,

teman-teman, pekerjaan, dsb.

k) Permainan peran

Contoh: siswa secara berpasangan membuat dialog untuk situasi-situasi seperti

yang berikut ini. Seorang teman Anda, Carla, ingin menonton film pada hari

Jumat malam dengan beberapa temannya. Tapi dia terkena flu dan ayahnya

melarang dia keluar rumah. Dia ingin membujuk ayahnya bahwa menonton

bioskop tidak akan memperburuk kondisinya. Setelah tiap pasangan memainkan

8

peran di depan kelas, kemudian siswa-siswa dapat melakukan voting untuk

menentukan siswa mana yang mengajukan argumen yang paling meyakinkan).

l) Melakukan percakapan

Contoh: seorang siswa asing dari program pertukaran siswa yang ada di sekolah

Anda baru saja tiba di kota Anda. Teman dekat Anda sudah bertemu dengan

siswa asing ini tapi Anda belum. Anda bertanya kepada teman dekat Anda

tentang siswa baru itu. Anda dan teman Anda bertemu di kafeteria sekolah dan

membicarakan tentang siswa asing itu selama beberapa menit.

m) Mendeskripsikan

Contoh: Bawalah sebuah gambar untuk ditunjukkan di depan kelas.

Deskripsikan isi gambar itu dan jawablah pertanyaan-pertanyaan yang diajukan

teman sekelas Anda.

n) Pertanyaan dan jawaban tentang diri sendiri

Siswa diminta untuk menyajikan informasi tentang diri mereka sendiri dan siswa

lainnya mengajukan pertanyaan-pertanyaan tentang presentasi lisan itu.

Bebarapa contoh tentang kegiatan berbicara untuk digunakan bagi siswa-siswa

dari level pemula dan menengah dibawah ini diadaptasi dari Papalia (1983: 53-57) :

1. Tema keluarga/rumah

a. Ada X orang dalam keluarga Anda. Deskripsikan masing-masing anggota

keluarga Anda secara singkat.

b. Bayangkan ada seorang teman Anda dari negara lain yang datang untuk tinggal

di rumah Anda selama beberapa hari. Anda akan memperkenalkan teman Anda

ini kepada keluarga Anda. Sebutkan siapa saja anggota keluarga Anda yang akan

Anda perkenalkan kepada teman Anda ini.

c. Anda diberi tugas untuk membuat daftar nama dan usia dari anggota keluarga

Anda untuk mempresentasikan foto keluarga Anda kepada teman-teman di

sekolah.

9

d. Anda berbelanja di sebuah toko swalayan besar dan terpisah dari seorang

anggota keluarga Anda yang pergi bersama Anda ke sana. Deskripsikan kerabat

Anda ini kepada satpam yang Anda mintai tolong.

2. Tempat Tinggal

a. Seorang teman Anda akan pindah kamar kos sendiri. Apa yang ia perlukan

untuk melengkapi kamar itu?

b. Keluarga Anda pindah ke rumah yang baru. Anda mendapatkan kesempatan

untuk mendekorasi kamar baru Anda. Apa yang akan Anda beli dan bagaimana

cara Anda menata dan mendekorasi kamar Anda?

c. Ceritakan kepada teman-teman sekelas tentang tugas-tugas apa yang mereka

lakukan di dalam rumah. Tugas apa yang Anda sukai dan tidak sukai?

Perubahan apa yang Anda sarankan kepada anggota keluarga Anda yang lain?

3. Transportasi

a. Anda merencanakan untuk melakukan perjalanan ke Ibukota Negara Anda.

b. Ceritakan di depan kelas tentang beberapa jenis transportasi yang akan Anda

gunakan dalam perjalanan itu.

c. Keluarga Anda baru saja membeli sebuah mobil baru. Ceritakan keuntungan dan

kerugian dari memiliki mobil baru di rumah.

d. Ceritakan pengalaman Anda saat pertama kali naik pesawat terbang / kereta /

Bus. Kemana tujuan Anda saat itu? Berapa lama perjalanan Anda? Dengan siapa

Anda pergi?

4. Olahraga

a. Olahraga kesukaan saya adalah______karena______

b. Anda akan tinggal selama setahun di Jepang. Jenis olahraga apa yang ingin

Anda mainkan sepanjang tahun itu?

c. Buatlah cerita sendiri untuk menjelaskan tentang mengapa ada olahraga yang

dimainkan pada musim tertentu tapi tidak pada musim lain.

10

d. Siswa diberi peta negara Jepang dan diminta untuk menunjukkan paling

tidak tiga tempat wisata dan menyebutkan kegiatan olahraga atau kegiatan lain

yang banyak dilakukan di tempat itu.

5. Hiburan-Film

a. Jenis film apa yang paling Anda sukai (cerita percintaan, cerita sedih, misteri,

fiksi ilmiah, dsb.)? Apakah jenis film yang suka Anda tonton menunjukkan

kepribadian Anda?

b. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini mengenai bioskop.

1) Berapa rata-rata harga tiket untuk menonton bioskop?

2) Apakah harga tiket berbeda-beda tergantung pada jam berapa film diputar?

3) Seberapa sering orang menonton film?

4) Apakah ada bioskop yang mengharuskan penontonnya memakai pakaian

resmi atau pakaian informal?

c. Ada seorang teman Anda dari negara lain yang menceritakan tentang program-

program acara televisi di negaranya. Ceritakan berbagai macam acara televisi di

negara Anda kepada teman Anda itu agar di^ bisa mendapatkan gambaran yang

lengkap.

d. Berapa jam Anda biasanya menonton televisi? Sebutkan beberapa acara favorit

Anda, dan deskripsikan jenis acara yang Anda sukai (film dokumenter, komedi,

drama, berita, dll.)

6. Restoran

a. Kemarin malam Anda pergi ke restoran yang sangat bagus. Apa saja yang Anda

ingat dari kunjungan Anda ke restoran itu?

b. Jenis restoran apa yang suka Anda kunjungi? Contoh, kafetaria, coffe-shop, sit-

down dinner restaurant, take-out restaurant atau pancake house?

c. Teman Anda menelpon dan mengundang Anda untuk pergi bersamanya ke

sebuah restoran tertentu. Ceritakan bagaimana penampilan dari restoran itu,

termasuk apakah suasananya remang-remang atau terang, dan bagaimana

pengaturan tempat duduknya. Ceritakan juga tentang musik yang dimainkan dan

bagaimana makanannya (apakah panas, dingin, segar, basi, apa makanan

ringannya, dsb.).

11

d. Bayangkan Anda sedang berada di sebuah restoran kelas dunia yang terletak di

negara lain. Pesan menu untuk diri Anda sendiri.

e. Bayangkan Anda dan teman Anda berada di sebuah restoran Prancis. Buatlah

dialog yang mungkin terjadi antara Anda sebagai konsumen dengan seorang

pelayan.

B.5 Merancang Tugas Bicara

Tugas berbicara dapat dikelompokkan berdasarkan tujuan komunikatif (bertukar

informasi dengan orang lain, mengungkapkan pandangan atau sikap pribadi, meminta

informasi, menggunakan formula sosial untuk memberi salam, meminta maaf,

mengucapkan selamat berpisah), dan dapat dibedakan berdasarkan jenis-jenis kegiatan

(tanya jawab, dialog dan permainan peran, mencocokkan, mendeskripsikan gambar,

diskusi dan pengambilan keputusan). Contoh spesifik dari tugas-tugas ini adalah:

1. Memberikan respon terhadap petunjuk arah atau terhadap pertanyaan.

2. Memberikan petunjuk kepada orang lain.

3. Membuat kalimat-kalimat orisinil (sama sekali baru) yang memiliki struktur tertentu

atau yang menyampaikan ekspresi komunikasi tertentu di depan kelas.

4. Mengajukan pertanyaan kepada orang lain berdasarkan kegiatan kelas.

5. Mendeskripsikan objek-objek yang ada dalam sebuah gambar atau bagan.

6. Mengisahkan sebuah pengalaman pribadi atau menceritakan kembali sebuah cerita

yang telah dibaca di dalam kelas.

7. Memberikan laporan lisan tentang sebuah topik tertentu yang sudah disiapkan

sebelumnya dan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan sehubungan

dengan isi laporan itu.

8. Memainkan peran berdasarkan situasi tertentu yang diambil dari budaya target.

9. Berpartisipasi dalam permainan bahasa dan memecahkan masalah atau teka-teki.

12

10. Berpartisipasi dalam debat, diskusi atau forum untuk menyatakan sudut pandangnya

tentang topik-topik yang kontroversial.

11. Mewawancarai penutur asli dan melaporkan hasil wawancara di depan kelas.

12. Menceritakan kisah secara dramatis atau memainkan peran dari tokoh film,

sandiwara atau cara televisi yang sedang populer.

Ke sepuluh kegiatan berbicara yang disajikan dalam Tabel berikut ini menggunakan

beberapa macam jenis teks atau genre, beberapa jenis pola interaksional, beberapa jenis

tujuan pembelajaran yang berbeda-beda dan menggunakan jenis tugas berbicara yang

berbeda-beda pula.

Komponen-Komponen dari Tugas Berbicara

Genre/Jenis Teks

Struktur Interaksiona

l

Tujuan Pembelajaran

Ketrampilan Berbicara

A. Penjabaran informasi secara berurutan

Individu Menyatakan makanan apa yang disukai

Melakukan fungsi komunikatif

B. Dialog Berpasangan

Menjawab pertanyaan dan memerankan situasi

Mengisi dialog yang kosong berdasarkan informasi yang diberikan

C. Wawancara/ Survey

Seluruh kelas

Mengajukan pertanyaan untuk melakukan survey

Bertanya tentang apa yang disukai dan tidak disukai dan melaporkan di depan kelas

D. Situasi permainan peran

Berpasangan

Membuat dialog berdasarkan petunjuk dalam kartu

Membuat percakapan berdasarkan informasi yang disediakan

E. Komik Berpasangan

Membuat dialog untuk diisikan ke dalam komik

Membuat teks lisan sesuai dengan materi visual yang diberikan

13

F. Urutan Wacana

Kelompok/ berpasangan

Membuat dialog berdasarkan urutan wacana

Membuat dialog berdasarkan fungsi yang ditentukan

G. Deskripsi lisan

Individu Membuat deskripsi lisan dari seseorang agar pendengar bisa menebak apa identitas dari orang itu

Mendeskripsikan seseorang secara terinci

H. Deskripsi gambar

Individu/ kelompok

Membandingkan dan mengkontraskan isi dari dua gambar

Mendeskripsikan perbedaan-perbedaan utama antara dua gambar

1. Urut Keseluruhan kelas

Mewawancarai teman sekelas untuk mengetahui cirri-ciri kepribadian temannya

Melakukan tanya jawab untuk mengetahui ciri- ciri kepribadian seseorang

J.

Konsensus kelompok

Kelompok Menentukan hadiah apa yang akan diberikan berdasarkan konsensus kelas

Melakukan diskusi untuk menentukan apa yang sebaiknya dibeli dengan jumlah uang tertentu

Tugas-tugas berbicara bisa disusun berdasarkan karakteristik dari teks yang

diucapkan itu sendiri, yaitu apakah teks itu bersifat statis (berupa deskripsi atau

instruksi) atau apakah teks itu bersifat dinamis (berupa kisah, menceritakan sebuah

kejadian) atau apakah teks itu bersifat abstrak (berupa opini penutur, keyakinan tentang

sebuah masalah tertentu).

Dibawah ini beberapa contoh tugas bicara, namun Perlu diingat bahwa beberapa

keterampilan berbicara di bawah ini perlu diberi fase penguasan keterampilan agar

siswa mendapatkan informasi linguistik dan keterampilan yang diperlukan dalam

interaksi yang terjadi dalam melaksanakan tugas-tugas ini.

14

Tugas A

Tugas: Mengekspresikan sebuah fungsi komunikatif

Genre/Jenis Teks: Informasi yang dijabarkan secara berurutan

Topik: Makan siang di restoran Jepang

Fungsi: Memberilahukan kepada orang lain apa yang ingin dipesan untuk makan siang

Unsur linguistik: …ni suru, kosakata mengenai makanan dan minuman

Tujuan: Siswa menyatakan apa yang ingin mereka pesan untuk makan siang dan mengenali apa yang ingin dipesan orang lain untuk makan siang

Prosedur: Tiga siswa dalam kelas menyebutkan apa yang ingin mereka pesan untuk makan siang dan teman-teman lainnya mendengarkan. Setelah tiga siswa ini selesai, teman-temannya melaporkan apa yang dikatakan tiap-tiap siswa tadi. Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan tiga siswa lain. Contoh: “Watashi ha miso ramen ni shimasu”. (Saya pesan miso ramen). Kegiatan ini bisa divariasi dengan menugaskan siswa lain untuk menjadi pelayan dan memberikan daftar makanan yang tidak tersedia kepada mereka. Ketika konsumen (siswa) memesan, pelayan merespon dengan ungkapan-ungkapan seperti “hai, kasikomarimashita” (Baik, Ok) Siswa kemudian bisa berganti peran dan melanjutkan kegiatan.

Tugas A diadaptasi dari Porter (1987: 326)

15

Tugas B

Tugas: Bertanya kepada orang lain tentang apa yang mereka suka dan tidak suka lalu melaporkan informasi itu

Genre/Jenis Teks: Wawancara

Topik: Olahraga dan waktu luang

Fungsi: Mendapatkan dan memberikan informasi tentang olahraga dan kegiatan waktu luang apa yang disukai

Unsur linguistik: Kalimat tanya, kosakata mengenai olahraga dan waktu luang

Tujuan: Siswa rnencari informasi dari orang lain dengan cara melakukan wawancara singkat untuk mengetahui apa olahraga dan kegiatan waktu luang yang disukai orang lain itu. Mereka kemudian melaporkan hasil wawancara itu ke depan kelas

Prosedur: Tiap siswa mempersiapkan tiga atau empat pertanyaan untuk diajukan kepada teman sekelasnya tentang olahraga dan kegiatan waktu luang yang disukai.

Siswa berkeliling mendatangi teman-temannya untuk melakukan wawancara.

Kemudian siswa mempresentasikan hasil wawancara di depan kelas.

Tugas B diadaptasi dari Bien (1988)

16

B. Keterampilan Membaca

Membaca merupakan salah satu jenis keterampilan berbahasa ragam tulis yang

bersifat reseptif. Keterampilan membaca dapat dikembangkan secara tersendiri,

terpisah dari keterampilan menyimak dan berbicara. Tetapi, pada masyarakat yang

memiliki tradisi literasi yang telah berkembang, sering kali keterampilan

membaca dikembangkan secara terintegrasi dengan keterampilan menyimak dan

berbicara. Membaca dalam kelas pengajaran bahasa kedua mencakup beberapa

masalah seperti jenis teks, karakteristik pembaca, pendekatan pengajaran dan

membaca sebagai proses interaktif. Membaca bacaan dalam bahasa kedua akan

menghadapkan siswa pada banyak genre, mulai dari genre sastra sampai pada

materi orientasi seperti jadwal, peta dan gambar-gambar yang diberi keterangan.

Teks tertulis bisa dibaca dengan berbagai macamtujuan, dan membca teks

memerlukan beberapa proses kognitif agar pembaca dapat merekonstruksi makna

dari teks itu, Ghazali, 2010:203-204).

Berikut hal-hal yang akan dibahas pada pembahasan aspek Keterampilan

Membaca:

1. Membaca di dalam kelas pengajaran bahasa kedua

2. Jenis-jenis teks/bacaan yang digunakan untuk keterampilan membaca.

3. Pemahaman terhadap teks tertulis.

4. Pertimbangan-pertimbangan dalam kegiatan pembelajaran keterampilan

membaca

5. Contoh-contoh tugas untuk keterampilan membaca.

B.1 Pembahasan Keterampilan Membaca

1. Membaca di Dalam Kelas Pengajaran Bahasa Kedua

Membaca bisa dipandang sebagai sebuah sumber dari input bahasa, yang dapat

mempengaruhi perkembangan dari kemampuan menulis. Hubungan anatar membca dan

menulis tampaknya adalah sebuah hubungan yang bersifat timbal balik dan dipengaruhi

oleh faktor-faktor seperti level profisiensi, karakteristik pembelajar dan pendekatan

pengajaran yang digunakan. Teks tertulis dapat digunakan untuk berbagai macam tujuan

di dalam kelas bahasa kedua. Wallace (dalam Ghazali, 2010:205) menunjukkan bahwa

sebuah teks dapat diguakan untuk:

17

a. Sarana mengajarkan struktur dan kosakata dari bahasa tertentu.

b. Memberikan peluang untuk meningkatkan penguasaan terhadap strategi-strategi

utama dalam membaca.

c. Sebagai cara untuk menyajikan konteks yang sudah dikenal baik dan menarik bagi

pembelajar.

d. Sebagai cara untuk menyajikan konteks buday lewat pesan-pesan sosial yang

otentik dan terjadi di dunia nyata.

e. Sebagai cara untuk meciptakan suasana agar siswa bisa mendapatkan

kesempatanuntuk menggunakan jenis-jenis kaemampuan komunikasi yang lain

serta maelatih sub-sub keterampilan bahasa.

2. Jenis-jenis Teks/Bacaan dalam Pengajaran Keterampilan Membaca

Membaca dalam bahasa kedua bisa menggunakan bermacam-macam jenis teks.

Teks ini bisa diambil dari genre astra seperti naskah drama, cerita pendek, esai, puisi,

dan novel. Teks juga berupa materi yang memberikan informasi tertentu (seperti label,

tanda peringatan, resep masakan, buku pegangan, instruksi, pengumuman, aturan atau

regulasi), materi yang ditujukan untuk member orientasi (brosur biro perjalanan, menu

restoran, jadwal keberangkatan kereta api dan pesawat terbang, catalog, poster , rambu-

rambu lalu lintas, daftar acara televise dan radio, iklan), laporan yang bersifat evaluative

(seperti editorial, artikael majalah, esai tentang cerita perjalanan, resensi, biografi), atau

bisa berupa gambar visual yang diberi teks (seperti komik pendek, atau bisa berupa

buku komik, kartun, peta, bagan, diagram).

Tampaknya paling tidak ada dua alas an utama mengapa siswa perlu membaca

teks, yang pertama adalah untuk kesenangan dan yang kedua adalah untuk mendapatkan

informasi, Byrnes (dalam Ghazali, 2010:207). Ketika kita membaca, kita cenderung

untuk menggunakan empat cara di dalam memahami teks itu, Grellet (dalam Ghazali,

2010:207):

a. Skimming : membaca teks secara cepat dan sekilas agar bisa mendapatkan ide

utama dari teks itu.

b. Scanning : membaca teks secara cepat dan sekilas untuk menemukan informasi

tertentu di dalam teks itu.

18

c. Membaca ekstensif : membaca teks-teks panjang untuk tujuan reaksi (bersenang-

senang) dan untuk menambah pengetahuan umum atau meningkatkan kelancaran

dalam berbahasa.

d. Membaca Intensif : membaca teks-teks pendek untuk mencari informasi dengan

mengembangkan akurasi di dalam memahami teks secara terinci.

3. Pemahaman Terhadap Teks Tertulis

Di dalam melakukan pemahaman terhadap bacaan, pembelajar menggunakan

beberapa strategi untuk membangun pemahaman terhadap unit-unit bahasa yang makin

lama makin besar sampai akhirnya pembelajar bisa bisa mendapatkan makna dari teks.

Para pembaca menggunakan berbagai macam strategi, baik yang bisa membawa

kesuksesan dalam pemahaman maupun tidak, ketika mereka membaca sebuah teks. Van

Parreren dan Schouten-Van Parreren (dalam Ghazali, 2010:209) menunjukkan bahwa

siswa perlu menguasai paling tidak enam sub keterampilan penting dan belajar kapan

harus menerepkan tiap-tiap sub keterampilan itu sesuai dengan bacaan yang mereka

hadapi. Enam sub keterampilan itu adalah:

a. Mengenali jenis teks (apakah fiksi, informative persuasive atau yang lain).

b. Mengenali beberapa macam struktur teks (skema cerita, prosa yang bersifat

eksposisi).

c. Memprediksikan dan meringkas isi dari sebuah teks atau bacaan.

d. Membuat rujukan kepada informasi-informasi yang terkandung secara tersirat di

dalam teks.

e. Menentukan makna dari kata-kata yang tidak dikenal berdasarkan konteks dari

bacaan.

f. Menganalisa morfologi dari kata-kata yang belum mereka kenal artinya.

4. Pertimbangan-pertimbangan dalam Kegiatan Pembelajaran Keterampilan

Membaca

Pengajaran untuk keterampilan membaca dapat dilakukan dengan menggunakan

pendekatan komunikatif, Nunan (dalam Ghazali, 2010:219). Penggunaan teks-teks

sastra untuk mengembangkan keterampilan membaca juga membuka beberapa peluang

yang perlu diperhatikan. Para pembelajar bahasa kedua dapat didorong unuk membaca

materi-materi yang sesuai dengan minat mereka dari segi genre, topic atau periode

19

penulisan, pembelajar dapat didorong untuk membaca demi kesenangan dalam

membaca itu sendiri dan tidak melulu membaca untuk melakukan analisa terhadap

bahasa dari teks. Beberapa teks sederhana bisa diberikan dengan tujuan untuk

melakukan interaksi, yaitu meminta pembaca member komentarya tentang penulis,

tentang isi teks sehubungan dengan isi dari bacaan, Wallace (dalam Ghazali, 2010:228).

Wallace (dalam Ghazali, 2010:227) menunjukkan beberapa faktor yang perlu

diperhatikan di dalam memilih materi untuk kegiatan membaca. Sebuah teks bacaan

haruslah:

a. Dapat menjadi sasaran untuk mengajukan struktur bahasa dan kosakata yang

spesifik.

b. Membuka peluang untuk meningkatkan kemampuan dalam menerapkan strategi-

strategi membaca.

c. Membuka materi yang sudah dikenal dan menarik bagi para pembelajar.

d. Sesuai dengan level kemahiran pembelajar.

5. Contoh-contoh Tugas Untuk Keterampilan Membaca.

Tugas 1

Tugas Mengklasifikasikan informasi berdasarkan kategori

Genre/Jenis teks Deskripsi

Topik Kebiasaan makan di keluarga Prancis

Fungsi Mendapatkan informasi dari teks dan membuat daftar

Unsure linguistik Makanan, kebiasaan makan, etiket saat makan

Tujuan Siswa membaca teks dan mengumpulkan informasi sesuai

dengan kategori informasi

Prosedur Guru memberikan kegiatan pra-membaca untuk mengingatkn

kembali siswa nama-nama makanan, skrip-skrip budaya dalam

acara makan, dan perilaku/etiket saat makan. Guru membagi

teks tentang kebiasaan makan dalam budaya Prancis. Siswa

kemudian diberi formulir yang harus mereka isi dengan : (1)

20

jenis-jenis makanan yang disebutkan dalam teks, (2) kapan

waktu makan dalam satu hari,(3) etiket makan di dalam

keluarg. Siswa membaca teks, mengisi formulir, dan kemudian

membandingkan jawaban mereka denagan teman sekelas.

Setelah itu siswa dapat menyatakan secara lisan apa pendapat

mereka tentang kebiasaan makan dalam suasana rumah di

Prancis.

Tugas 2

Tugas Melakukan skimming untuk mencari ide pokok dan

memberikan judul yang tepat bagi teks.

Genre/jenis teks Resensi film

Fungsi Mendapatkan informasi tentang teks dan menentukan judul

apa yang tepat bagi topic

Unsur linguistic Gaya menulis dari resensi film dalam bahasa Jerman

Tujuan Siswa member judul yang tepat bagi resensi film itu untuk

menunjukkan pemahaman mereka terhadap isi dari teks

Prosedur Siswa memeberikan apa saja yang menurut mereka mestinya

diulas di dalam sebuah resensi untuk sebuah film yang baru

saja ditonton oleh seluruh kelas. Mereka diminta

memprediksikan bagaimana cara resensi itu ditulis untuk

dimuat dalam sebuah Koran Jerma. Guru membagikan resensi

film kepada kelas dan membahasa tentang hubungan antara

judul dan isi dalam film. Siswa menerima salinan dari resensi

film dalam bahasa Jerman. Setelah membaca resensi itu

beberapa kali, tiap tiap siswa mengusulkan sebuah judul untuk

resensi itu dan menjelaskan di depan kelas mengapa ia

memilih judul itu. Siswa juga bisa diberi kesempatan untuk

menulis resensi sendiri.

21

Tugas 3

Tugas Menyusun kembali kisah yang diacak alurnya dan

menceritakannya secara lisan di depan kelas

Genre/jenis teks Kisah, narasi singkat

Topik Bisa bermacam-macam tergantung pada guru atau pada minat

siswa

Fungsi Mendapatkan informasi dari berbagai bagian yang berbeda

dalam sebuah kisah untuk mengaturnya kembali ke dalam

urutan yang tepat

Unsure linguistik Penghubung logika dan penghubung waktu, sarana-sarana

rujukan

Tujuan Siswa menyusun kembali bagian-bagian dari cerita ke dalam

urutan yang tepat sesuai dengan pemahaman mereka terhadap

urutan kejadian

Prosedur Guru membagikan sebuah kisah yang dibagi menjadi beberapa

bagian dimana tiap-tiap bagian diletakkan pada sebuah kartu

tersendiri. Siswa secara berpasangan membaca semua kartu

dan menentukan bagaimana urutan yang tepat menurut

mereka. Siswa membacakan kisah yang sudah mereka susun di

depan kelas dan menjelaskan alasan-alasan mengapa mereka

menyususn cerita seperti itu.

22