6

Click here to load reader

Askep PJK

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Askep PJK

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Masalah penyakit jantung sekarang ini makin meningkat salah satu dari gangguan

pada jantung adalah gangguan jantung koroner. Penyakit jantung koroner/ penyakit arteri

koroner (penyakit jantung artherostrofik) itu sendiri merupakan suatu manifestasi khusus

dan arterosclerosis pada arteri koroner. Unsur lemak yang disebut palque dapat terbentuk

didalam arteri, menutup dan membuat aliran darah dan oksigen yang dibawanya menjadi

kurang untuk disuplai ke otot jantung. Plaque terbentuk pada percabangan arteri yang ke

arah aterion kiri, arteri koronaria kanan dan agak jarang pada arteri sirromflex.

Aliran darah ke distal dapat mengalami obstruksi secara permanen maupun

sementara yang di sebabkan oleh akumulasi plaque atau penggumpalan. Sirkulasi

kolateral berkembang di sekitar obstruksi arteromasus yang menghambat pertukaran gas

dan nutrisi ke miokardium. Kegagalan sirkulasi kolateral untuk menyediakan supply

oksigen yang adekuat ke sel yang berakibat terjadinya penyakit arteri koronaria,

gangguan aliran darah karena obstruksi tidak permanen (angina pektoris dan angina

preinfark) dan obstruksi permanen (miocard infarct) Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan

Dep.kes, 1993.

Jantung adalah salah satu organ tubuh yang vital. Jantung kiri berfungsi pemompa

darah bersih ( kaya oksigen / zat asam ) keseluruh tubuh, sedangkan jantung kanan

menampung darah kotor ( rendah O2, kaya O2 ), yang kemudian dialirkan ke paru – paru

umtuk dibersihkan. Jantung normal besarnya segenggam tangan kiri pemiliknya. Jantung

berdenyut 60 – 80 kali permenit, denyutan bertambah cepat saat aktivitas atau emosi.

Untuk memenuhi kebutuhan energi otot jantung, tersedia pembuluh darah / arteri

koroner yang mengalirkan darah utama / aorta, ada dua yakni arteri koronaria kiri

( LCA ) dan arteri koronaria kanan ( RCA ). Masing – masing arteri koroner ini

bercabang – cabang hakus keseluruh otot jantung, untuk mensuplai energi kimiawi.

Arteri koronari utama terletak dipermukaan jantung dan arteri – arteri kecil

menembus kedalam masa otot jantung. Arteri koronaria sinistra memperdarahi bagian

anterior ventrikel kiri dan arteri koronaria dekstra terutama memperdarahi ventrikel

kanan / bagian posterior ventrikel kiri.

Aterosklerosis pembuluh koroner menyebabkan penimbunan lipid dan jaringan

fibrosa dalam arteria coronaria, sehingga secara progresif mempersempit lumen

pembuluh darah. Bila lumen menyempit maka resistensi terhadap aliran darah akan

Page 2: Askep PJK

meningkat dan membahayakan aliran darah miokardium. Jika kondisi ini berlanjut maka

penyempitan lumen akan diikuti perubahan vaskuler yang mengurangi kemampuan

pembuluh ntuk melebar. Keseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen menjadi

genting, membahayakan miokardium distal dari daerah lesi.

Penyakit jantung koroner adalah penyakit jantung yang terutama disebabkan

karena peyempitan ateri koronaria akibar proses aterosklerosis atau spasme atau

kombinasi keduanya. PJK merupakan sosok penyakit yang sangat menakutkan dan masih

menjadi masalah baik di negara maju dan di Negara berkembang. Di USA setiap

tahunnya 550.000 orang meningggal karena penyakit ini. Di EROPA di perhitungkan

20-40.000 orang dari 1 juta pendudul menderita PJK.

Hasil survei yang dilakukan departemen kesehatan RI menyatakan prevalensi PJK

di Indonesia dr tahun ke tahun terus meningkat. Bahkan, sekarang tahun (2000-an) dapat

dipastikan, kecendrungan penyebab kematian di Indonesia bergeser dari penyakit infeksi

ke penyakit kardiovaskular (antara lain PJK) dan generative.

Manifestasi klinik PJK yang klasik adalah angina pectoris. Angina pectoris adalah

suatu sindroma klinis dimana didapatkan sakit dada yang timbul pada waktu melakukan

aktifitas karena adanya iskemik miokard. Hal ini menunjukan bahwa telah terjadi >70%

penyempitan arteri koronaria. Angina pectoris dapat muncul akibat angina pectoris stabil

(APS, stable angina) dan keadaaan ini bisa berkembang lebih berat dan menimbulkan

sindroma koroner akut (SKA) atau yang lebih dikenal dengan serangan jantung

mendadak (heart attack) dan bisa menyebabkan kematian.

B. Rumusan Masalah

C. Tujuan

D. Manfaat

E. Sistematika Penulisan

Page 3: Askep PJK

BAB II

TEORI

A. Devinisi

Jantung koroner adalah penyakit jantung yang terjadi karena ketidakseimbangan

antara keperluan oksigen pada miokardium dan perbekalannya yang disebabkan oleh

aliran darah yang tidak memadai akibat komplikasi aterosklerosis yang

mempersempit arteri koroner. (Robbins, S. L, dan Kumar, 1995)

Jantung koroner merupakan suatu manifestasi khusus dan aterosklerosis pada arteri

koroner sehingga mengakibatkan kegagalan sirkulasi kolateral untuk menyediakan

suplay oksigen yang adekuat ke sel. (Dinkes, 1996)

Jantung koroner merupakan kelainan pada satu atau lebih pembuluh darah arteri

koroner di mana terdapat penebalan dari dinding dalam pembuluh darah disertai

adanya plaque yang akan mempersempit lumen arteri koroner dan akhirnya akan

mengganggu aliran darah ke otot jantung. (http://www.drt.net.id/cardio/peduli.htm,

2005).

B. Anatomi

C. Etiologi

Penyakit ini disebabkan oleh terjadinya penyempitan pembuluh darah jantung yang dapat

disebabkan terutama oleh penimbunan lemak, pembekuan darah, perkapuran, dan

sebagainya. Kondisi demikian mengakibatkan aliran darah ke jantung menjadi tidak

lancar sehingga menimbulkan sakit dada atau dalam istilah medis dikenal dengan nama

Angina Pectoris serta serangan jantung Infark Jantung yang menjadi penyebab terjadinya

kematian mendadak.

Menurut Michael Petch (1991), penyebab penyakit jantung koroner sebagai berikut :

1. Penyempitan dan sumbatan dari pembuluh darah nadi koroner

2. Proses yang sama mengenai pembuluh nadi otak akan menyebabkan stroke,

meskipun demikian pembuluh nadi di jantung terutama sangat peka yang

kemungkinan disebabkan karena terus bergerak-yang menyebabkan tekanan pada

dinding-dindingnya mempercepat proses penyakit tersebut.

3. Penyempitan pembuluh nadi disebabkan oleh penumpukan yang makin lama makin

banyak dari zat-zat lemak (lipid, kolestrol) langsung dibawah lapisan terdalam

(endothelium dari dinding pembuluh nadi-ini disebut ateroma.

Page 4: Askep PJK

4. Ada kemungkinana lain yang menyebabkan penyempitan pembuluh nadi koroner

yaitu kontraksi otot dinding pembuluh nadi

D. Manifestasi Klinis

E. Patofisiologi

F. Pemeriksaan Diagnostik

G. Penatalaksanaan

H.

BAB III

ASUHAN KEPERAWATAN

BAB IV

PENUTUP

DAFTAR PUSTAKA