Askep Keluarga stroke

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/15/2019 Askep Keluarga stroke

    1/30

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

      Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari ataskepala keluarga dan beberapa rang yang berkumpul dan tinggal di suatu

    tempat di ba!ah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan "#enurut

    Departement Kesehatan $I %&''(.)eperti yang telah di *elaskan tentang

    pengertian keluarga di atas+ di dalam sebuah keluarga bukan sa*a terdapat

    rang de!asa tetapi ada *uga anak,anak. Berbicara tentang keluarga

    terdapat berbagai masalah atau penyakit salah satunya adalah penyakit D#.  D# adalah suatu kumpulan ge*ala yang timbul pada seserang yang

    disebabkan adanya peningkatan kadar gluksa darah akibat kekurangan

    insulin baik abslute maupun relati-e "aspad*i dan )ukard*i+ /0012/(  D# saat ini bukan hanya menyerang rang de!asa sa*a+ tetapi sudah

    menyerang anak,anak dan rema*a. Irnisnya lagi D# pada anak sulit di

    deteksi se*ak dini bahkan se*ak bayi sekalipun.D# pada anak dapat pula

    menyebabkan kematian dan dapat *uga mengganggu prses tumbuh

    kembangnya. Anak yang terkena D# hendaknya men*alani terapi insulin dari

    pada mengknsumsi bat,batan. Anak yang terkena diabetes ini *uga perlu

    di *aga pla makannya dan lahraga secara teratur.

    B. $umusan #asalah%. Bagaimana melakukan pengka*ian kepera!atan pada pasien dengan

    gangguan D#3

    /. Bagaimana menegakkan diagnse kepera!atan pada pasien dengangangguan D#34. Bagaimana menentukan inter-ensi yang tepat sesuai diagnse pada

    pasien dengan gangguan D#31. Bagaimana mengimplementasikan inter-ensi kepera!atan yang telah ada

    sesuai diagnse pada pasien dengan gangguan D#35. Bagaimana melakukan e-aluasi akhir askep pada pasien dengan

    gangguan D#3

    6. 7u*uan

    %. #ampu melakukan pengka*ian kepera!atan pada pasien dengangangguan D#

    /. #ampu menegakkan diagnse kepera!atan pada pasien dengan

    gangguan D#4. #ampu menentukan inter-ensi yang tepat sesuai diagnse pada pasien

    dengan gangguan D#1. #ampu mengimplementasikan inter-ensi kepera!atan yang telah ada

    sesuai diagnse pada pasien dengan gangguan D#

  • 8/15/2019 Askep Keluarga stroke

    2/30

    5. #ampu melakukan e-aluasi akhir askep pada pasien dengan gangguan

    D#

    BAB II

     7IN8AUAN 7E9$I

    A. KELUA$:Aa. Pengertian

      Keluarga adalah bagian dari manusia yang setiap hari selalu

    berhubungan dengan kita.#enurut Friedman (1998) keluarga adalah2 kumpulan dua rang atau

    lebih yang hidup bersama dengan keterikatan aturan dan emsinal dan

    indi-idu mempunyai peran masing,masing yang merupakan bagian dari

    keluarga. Pakar Konseling keluarga dari Yogyakarta, Sayekti (1994)keluarga adalah suatu ikatan atau persekutuan hidup atas dasar

    perka!inan antara rang de!asa yang berlainan *enis yang hidup

    bersama atau serang laki,laki atau serang perempuan yang sudah

    sendirian atau tanpa anak+ baik anaknya sendiri atau adpsi+ dan tinggal

    dalam sebuah rumah tangga. Menurut UU No 1 !a"un 199#, tentang

    $erkem%angan ke$endudukan dan $em%angunan keluarga

    se&a"tera+ keluarga adalah2 unit terkecil dari masyarakat yang terdiri

    dari suami isteri atau suami istri dan anaknya+ atau ayah dan anaknya+

    atau ibu dan anaknya.

    b. 7ipe Keluarga%. Keluarga inti "Nuclear ;amily( adalah keluarga yang hanya terdiri dari

    ayah+ ibu dan anak yang diperleh dari keturunannya atau adpsi atau

    keduannya./. Keluarga Besar "E

  • 8/15/2019 Askep Keluarga stroke

    3/30

    anak+ dan anggta keluarga lain "pada keluarga besar( dengan

    keluarga inti.1. )truktur kekuatan keluarga+ menggambarkan kemampuan anggta

    keluarga untuk memengaruhi dan mengendalikan rang lain untuk

    mengubah perilaku keluarga yang mendukung kesehatan.

    B. Diabetes #elitusa. Pengertian

    D# merupakan sekelmpk kelainan hetergen yang ditandai leh

    kenaikan kadar gluksa dalam darah atau hiperglikemia. "Brunner dan

    suddarth. /00%(.

    D# adalah ganggua metablisme yang di tandai dengan hiperglikemiayang berhubungan dengan abnrmalitas metablism karbhidrat+ lemak

    dan prtein yang di sebabkan leh penurunan sekresi insulin atau

    akti-itas insulin atau keduannya dengan menyebabkan kmplikasi krnis

    mikr-askuler+ dan neurpati.Diabetes #elitus adalah suatu kumpulan ge*ala yang timbul pada

    seserang yang disebabkan adanya peningkatan kadar gluksa darah

    akibat kekurangan insulin baik abslute maupun relati-e "aspad*i dan

    sukard*i+ /001 2 /(.

    b. Klasi'kasi ia%etes Melitus

      Ada 4 *enis diabetes yang umum ter*adi dan diderita banyak rang+yaitu 2

    %. ia%etes ti$e 1

    Diabets tipe % ini sering disebut Insulin Dependent Diabetes

    Melitus"IDD#( atau diabetes mellitus yang bergantung pada insulin.

    Penderita penyakit diabetes tipe % sebagian besar ter*adi pada rang

    diba!ah usia 40 tahun. 9leh karena itu+ penyakit ini sering di*uluki

    diabetes anak,anak karena penderitanya lebih banyak ter*adi pada

    anak,anak dan rema*a "=au>i+ /0%1 2 ?4(.

    /. ia%etes !i$e #

      Penyakit diabetes tipe / sering *uga disebut Non Insulin Dependent 

    Diabetes Mellitus "NIDD#( atau diabetes mellitus tanpa bergantung

    pada insulin. Penyakit diabetes tipe / ini sering disebut sebagai

    penyakit kencing manis atau penyakit gula.

  • 8/15/2019 Askep Keluarga stroke

    4/30

      Diabetes tipe / merupakan *enis diabetes yang sebagian besaar

    diderita. )ekitar &0 @ hingga &5 @ penderita diabetes menderita

    diabetes tipe /. 8enis diabetes ini paling sering diderita leh rang

    de!asa berusia lebih dari 40 tahun dan cenderung semakin parah

    secara bertahap "=au>i+ /0%1 2 ?5(.

    4. ia%etes &enis lain

    Diabetes terkait #alnutrisi "D#7#( dan diabetes pada kehamilan

    "gestasinal diabetes(+ yang timbul hanya pada saat hamil "aspad*i

    dan sukard*i+ /001 2 1(

     

    c. tiologi

    1* Pada ia%etes !i$e 1 (+M)Berkaitan dengan ketidaksanggupan+ kerusakan+ atau gangguan

    ;ungsi pankreas untuk memprduksi insulin sehingga tidak dapat

    menghasilkan cukup insulin. Beberapa penyebab pankreas tidak dapat

    menghasilkan cukup insulin pada penderita diabetes tipe % ini adalah

    sebagai berikut "=au>i+ /0%1 2 ?4,?1( 2

    a. Keturunan atau genetik 

     8ika salah satu atau kedua rangtua dari serang anak menderita

    diabetes+ maka anak tersebut akan beresik terkena diabetes.b. utoimunitas

    Autimunitas adalah tubuh mengalami alergi terhadap salah satu

     *aringan atau *enis selnya sendiri. Dalam kasus ini alergi yang ada

    dalam pankreas. 9leh sebab itu+ tubuh kehilangan kemampuan

    untuk membentuk insulin karena sistem kekebalan tubuh

    menghancurkan sel,sel yang memprduksi insulin.

    c. -irus atau .at kimia

    irus atau >at kimia yang menyebabkan kerusakan pada pulau sel

    atau kelmpk sel dalam pankreas tempat insulin dibuat. )emakin

    banyak peulau sel yang rusak+ semakin besar kemungkinan

    seserang menderita diabetes.

    #* Pada ia%etes !i$e # (N+M)

  • 8/15/2019 Askep Keluarga stroke

    5/30

    Diabetes tipe / disebabkan karena pankreas tidak bisa memprduksi

    insulin yang cukup. Kebanyakan dari insulin yang diprduksi pankreas

    dihisap leh sel,sel lemak akibat gaya hidup dan pla makan yang tidak

    baik. Karena pankreas tidak dapat membuat cukup insulin untuk

    mengatasi kekurangan insulin sehingga kadar gula dalam darah akan

    naik. Beberapa penyebab utama diabetes tipe / sebagai berikut "=au>i+

    /0%1 2 ?5,?(.

    a. Faktor keturunan

    Apabila rangtua atau saudara sekandung yang mengalami

    penyakit ini+ maka resik diabetes tipe / lebih tinggi.

    b. Pola makan dan gaya "idu$

    Pla makan dan gaya hidup yang tidak sehat men*adi pemicuutama pankreas tidak dapat memprduksi insulinsecara

    maksimal. #engknsumsi makanan cepat sa*i atau fast food yang

    menya*ikan makanan berlemak dan tidak sehat merupkan

    penyebab utama. Kurang lahraga dan istirahat yang tidak

    mencukupi *uga berpengaruh terhadap munculnya penyakit ini.

    c. Kadar kolesterol tinggi

    Kadar klesterl dalam darah yang tinggi akan menyerap insulin

    yang diprduksi leh pankreas. Pada akhirnya+ tubuh tidak dapatmenyerap insulin ini untuk merubahnya men*adi energi.

    d. /%esitas

    9besitas atau kelebihan berat badan disebabkan leh timbunan

    lemak yang tidak psiti; bagi tubuh. )eperti klesterl+ lemak*uga

    akan menyerap prduksi insulin pankreas secara habis,habisan

    sehingga tubuh tidak kebagian insulin untuk diprduksi sebagai

    energi.

    0* Pada dia%etes &enis lain

    #isalnya disebabkan leh karena kerusakan pankreas akibat kurang gi>i+

    bat+ hrmn atau hanya timbul pada saat hamil "aspad*i dan sukard*i+

    /001 2 1(.

      d* Pato'siologi

  • 8/15/2019 Askep Keluarga stroke

    6/30

    Pada diabetes tipe % terdapat kemampuan untuk menghasilkan

    insulin karena sel,sel beta pancreas telah dihancurkan leh prses

    autimun. Hiperglikemia,puasa ter*adi akibat prduksi gluksa ysng

    tidak terukur leh hati. Disamping itu gluksa yang berasal dari

    makanan tidak dapt disimpan dalam hati meskipun tetap berada dalam

    darah dan menimbulkan hiperglikemia prspandial "sesudah makan(.

     8ika knsentrasi gluksa dalam darah cukup tinggi+ gin*al tidak dapat

    menyerap kembali semua gluksa yang tersaring. Akibatnya+ gluksa

    tersebut muncul dalam urine "gluksauria(. Ketika gluksa yang

    berlebihan dieskresikan kedalam urine+ ekskresi ini akan disertai

    pengeluaran cairan dan elektrlit yang berlebihan. Keadaan ini

    dinamakan dieresis smtic. )ebagai akibat dari kehilangan cairan yangberlebihan+ pasien akan mengalami peningkatan dalam berkemih

    "pliuria( dan rasa haus "plidipsia(+ keadaan itu menyebabkan

    kehilangan elektrlit dalam sel dan pasien mengalami dehidrasi

    sehingga dapat menyebabkan syk.

    DeCsiensi insulin *uga dapat menyebabkan kehilangan kalri+

    menganggu metablism prtein dan lemak yang menyebabkan

    penurunan berat badan. Pasien dapat mengalami peningkatan selera

    makan "pi;agia( akibatnya ter*adi ketidakseimbangan nutrisi kurangdari kebutuhan tubuh+ ge*ala lainnya mencakup kelelahan dan

    kelemahan. )elain itu dengan kurangnya sel untuk mettablisme dapat

    menyebabkan katablisme lemak yang membuat meningkatnya asam

    lemak+ serta pemecahan prtein yang membuat ketn dan ureum

    meningkat. Keadaan dimana asam lemak dan ketn meningkat dapat

    mengakibatkan ketasidsis. "Nurari;+ /0%4(

      e* !anda dan ge&ala

      a. #enurut =au>i " /0%1( pada permulaan ge*ala Diabetes #elitus yang

    ditun*ukan meliputi2

    Plidipsia "banyak minum(

  • 8/15/2019 Askep Keluarga stroke

    7/30

    $asa haus dan ingin minum terus. Kadang hal ini sering dita;sirkan karena

    udara yang panas dan banyak ker*a berat+ padahal tanda,tanda ini muncul

    sebagai a!al ge*ala penyakit D#

    Pli;agia "banyak makan(

    Penderita sering makan "banyak makan( ini ter*adi akibat kadar gula yang tinggi

    namun tidak dapat masuk kedalam seluntuk digunakan dalam prses

    metablisme. Ketika kadar gula darah tidak dapat masuk kedalam sel+ tubuh

    berpikir belum mendapatkan asupan makanan sehingga mengirim sinyal lapar

    untuk mendapatkan gluksa lebih banyak agar sel,sel dapat ber;ungsi

    Pliuria "banyak kencing(

    :e*ala yang sering dirasakan penderita adalah sering kencing dengan -lume

    urine yang banyak kencing yang sering pada malam hari terkadang sangat

    mengganggu penderita. Pada kndisi ini gin*al beker*a sangat akti; untuk

    menyingkirkan kelebihan gluksa didalam darah.

    Penurunan berat badan "BB( dan rasa lemah

    Penurunan berat badan dalam !aktu relati; singkat+ merupakan ge*ala a!al

    yang sering di*umpai+ selain itu rasa lemah dan cepat capek kerap di rasakan.

      b. :e*ala krnik yang sering timbul adalah 2

    Kesemutan

    Kulit terasa panas seperti tertusuk *arum+ gatal dan kering

    $asa tebal di kulit

    Kram

    #udah lelah dan marah

    #udah ngantuk

    #ata kabur

    :atal di sekitar kemaluan "keputihan(

  • 8/15/2019 Askep Keluarga stroke

    8/30

    )eksual menurun

    Pada ibu hamil mengalami keguguran atau kematian *anin dalam kandungan

    atau dengan bayi BB lahir lebih dari 1 kg.

      * Pemeriksaan iagnostik 

    %. !es kadar gula dara"

    Ukuran kadar gula didalam darah harus disesuaikan. Berikut ini kadar gula

    dalam darah setelah puasa.

    i. Kadar gula darah nrmal adalah kurang dari %00 mgdl.

    ii. Kadar gula darah pradiabetes adalah antara %00 sampai %/ mgdl.

    iii. Kadar gula darah rang yang menderita diabetes adalah lebih dari %/

    mgdl.

    Kadar gluksa darah / *am setelah makan "pstpranndial( *uga dapat

    mengindikasikan rang terkena diabetes atau tidak. Berikut ini ukuran kadar

    gula dalam darah setelah makan / *am.

    i. Kadar gula darah nrmal adalah kurang dari %10 mgdl.

    ii. Kadar gula darah pradiabetes adalah antara %10 sampai /00 mgdl

    iii. Kadar gula darah bagi penderita diabetes adalah lebih dari /00

    mgdl"=au>i+ /0%1 2 ??,?'(.

    /. !es toleransi glukosa (!!2)

    #enun*ang "lebih besar dari /00mg/%(+ biasanya tes ini dian*urkan utuk

    pasien yang menun*ang kadar gluksa darah meningkat diba!ah kndisi

    stress.

    4. !es 2lukosa Urine

    Adanya gluksa dalam urine dapat diperiksa dengan cara benedict

    "reduksi(+ yang tidak khas untuk gluksa+ karena dapat psiti; pada diabetes+

  • 8/15/2019 Askep Keluarga stroke

    9/30

    Persiapan Pasien2 )ama dengan persiapan pasien pada tes gluksa darah

    puasa. :luksa Negati;2 bukan D# bila hasil tes urin ber!arna biru

    1. !es 3%1 atau tes 1

    Pemeriksaan hemglbin terglikasi "HbA%6( merupakan salah satu

    pemeriksaan darah yang penting untuk menge-aluasi pengendalian gula

    darah. Hasil pemeriksaan A%6 memberikan gambaran rata,rata gula darah

    selama pride !aktu ,%/ minggu dan hasil ini dipergunakan bersama

    dengan hasil pemeriksaan gula darah mandiri sebagai dasar untuk

    melakuakan penyesuaian terhadap pengbatan diabetes yang di*alani.

    Hemglbin adalah salah satu substansi sel darah merah yang ber;ungsi

    untuk mengangkut ksigen ke seluruh tubuh. Ketika gula darah tidak

    terkntrl "yang berarti kadar gula darah tinggi( maka gula darah akan

    berkaitan dengan hemglbin "terglikasi(. 9leh karena itu+ rata,rata kadar

    gula darah dapat ditentukan dengan cara mengukur kadar HbA%6. Bila kadar

    gula darah tinggi dalam satu beberapa minggu+ maka kadar HbA%6 akan

    tinggi pula. Ikatan HbA%6 yang terbentuk bersi;at stabil dan dapat bertahan

    hingga /,4 bulan "sesuai dengan usia sel darah merah(. Kadar HbA%6 akan

    mencerminkan rata,rata kadar gula darah dalam *angka !aktu /,4 bulan

    sebelum pemeriksaan. sebaliknya "Erna!ati /0%4 2 '5,'(.

      Kadar HbA%6 nrmal pada bukan penyandang diabetes antara 1@

    sampai dengan @. Beberapa studi menun*ukan bah!a diabetes yang tidak

    terkntrl akan mengakibatkan timbulnya kmplikasi+ untuk itu pada

    penyandang diabetes kadar HbA%6 ditargetkan kurang dari ? @. )emakin

  • 8/15/2019 Askep Keluarga stroke

    10/30

    tinggi kadar HBa%6 maka akan semakin tinggi pula resik timbulnya

    kmplikasi+ demikian pula sebaliknya "Erna!ati /0%4 2 '5,'(.

      g* Kom$likasi

    a( Kom$likasi kut

    :angguan keseimbangan kadar gula darah dalam *angka !aktu pendek

    meliputi hipglikemia+ ketasidsis diabetic dan syndrme HHNK "Kma

    Hiperglikemik Hipersmlar Nnketkik( atau Hipersmlar Nnketkik

    "H9NK(. "Erna!ati+ /0%4 2 '?,%0(.

    i. 3i$oglikemia

    Kmplikasi hipglikemia merupakan keadaan ga!at darurat yang dapat

    ter*adi pada per*alanan penyakit D#. Hipglikemia merupakan keadaan dimana

    kadar gula darah abnrmal yang rendah yaitu diba!ah 50 hingga 0 mgd.

    l:luksa merupakan bahan bakar utama untuk melakukan metablisme di tak.

    )ehingga kadar gluksa darah harus selalu dipertahankan diatas kadar kritis+

    yang merpakan salah satu ;ungsi penting system pengatur gluksa darah. Bila

    gluksa darah turun terlalu rendah dalam batas /0,50 mg%00ml lebih dari

    beberapa menit+ timbul ge*ala syk hipplemik+ ditandai leh iritabilitas

    prgresi; yang menyebabkan pingsan+ ke*ang dan kma.

    ii. Ketoasidosis ia%etik 

    Ketasidsi Diabetik "KAD( adalah keadaan dekmpensasi kekacauan

    metablic yang ditandai leh trias hiperglikemia+ asidsis dan ketsis+ terutama

    disebabkan leh deCsensi insulin abslute atau relati-e. Keadaan kmplikasi akut

    ini memerlukan penanganan yang tepat karena merupakan ancaman kematian

    bagi diabetes.

    iii. Synrome 3i$erglikemik 3i$erosmolar Nonketokik (33NK)

  • 8/15/2019 Askep Keluarga stroke

    11/30

    Per*alanan keadaan HHNK berlangsung dalam !aktu beberapa hari hingga

    beberapa minggu pada pasien D# tipe / yang tidak mengalami abslute

    deCsiensi insulin namun relati-e deCsiensi insulin. HHNK sering ter*adi pada

    pasien lansia yang tidak menyadari mengalami D# atau mengalami D# dan

    disertai dengan penyakit penyerta yang mengakibatkan menurunnya intake

    makanan salah satunya seperti in;eksi "pneumnia+ sepsis+ in;eksi gigi(.

    b( Kom$likasi Kronis

    %( Kom$likasi makro5askuler

    a( Penyakit rteri Koroner

    Penyakit arteri krner yang menyebabkan penyakit *antung krner merupakan

    salah satu kmplikas makr-askuler yang sering ter*adi pada penderita D# tipe

    % maupun D# tipe /. Prses ter*adinya penyakit *antung krner pada penderita

    D# disebabkan leh cntrl gluksa darah yang buruk dalam !aktu yang lama

    yang disertai dengan hipertensi+ resistensi insulin+ hiperinsulinemia+

    hiperamilinemia+ disliedemia+ gangguan system kagulasi dan

    hiperhmsisteinimia.

    b( Penyakit sere%ro5askuler

    Penyakit serebr-askuler pasin D# memiliki kesamaan dengan pasien nn D#+

    namun pasien D# memilki kemungkinan dua kali lipat mengalami penyakit

    kardi-askuler. Pasien yang mengalami perubahan atersklertik dalam

    pembuluh serebral atau pembentukan embli ditempat lain dalam system

    pembuluh darah sering terba!a aliran darah dan terkadang ter*epit dalam

    pembuluh darah serebral. Keadaan diatas dapat mengakibatkaan iskemi sesaat.

    :e*alanya pusing+ -ertig+ gangguan penglihatan+ bicara pel dan kelemahan.

    c( Penyakit 5askuler $erier

  • 8/15/2019 Askep Keluarga stroke

    12/30

    Pasien D# beresik mengalami penyakit klusi; arteri peri;er dua hingga tiga kali

    lipat dibandingkan pasien nn,D#. Hal ini disebabkan pasien D# cenderung

    mengalami perubahan atersklertik dalam pembuluh darah besar pada

    ekstermitas ba!ah. Pasien dengan gangguan pada -askuler peri;er akan

    mengalami berkurangnya denyut nadi peri;er dan kaludikasi intermiten "nyeri

    pada pantat atau betis ketika ber*alan(. Penyakit klusi; arteri yang parah pada

    ekstermitas ba!ah merupakan penyebab utama ter*adinya ganggren yang

    berakibat amputasi pada pasien D#.

    /( Kom$likasi mikro5askuler

    a( 6etino$ati dia%etik 

    Hiperglikemia yang berlangsung lama merupakan ;actr resik utama ter*adinya

    retinpati diabetik.

    b( Nero$ati dia%etik 

    Ne;rpati diabetik merupakan sindrm klinis pada pasien D# yang ditandai

    dengan albuminuria menetap "44 mg/1 *am( pada minimal / kali pemeriksaan

    dalam !aktu tiga hingga enam bulan. Penyandang D# tipe % sering

    memperlihatkan tanda,tanda penyakit renal setelah %5 hingga /0 tahun

    kemudian+ sedangkan penderita D# tipe / dapat menderita penyakit renal

    setelah menderita %0 tahun kemudian.

    c( Neuro$ati ia%etik 

    #enun*ukan adanya gangguan klinis maupun subklinis yang ter*adi pada

    penderita D# tanpa penyebab neurpati peri;er yang lain. "Erna!ati+ /0%4 2%0,

    %/0(

      "* Penatalaksanaan

  • 8/15/2019 Askep Keluarga stroke

    13/30

  • 8/15/2019 Askep Keluarga stroke

    14/30

    pengellaan diabetes yang diberikan pada setiap pasien diabetes. Diasamping

    kepada pasien diabetes+ edukasi *uga diberikan kepada anggta keluarganya+

    kelmpk masyrakat beresik tinggi dan pihak,pihak perencana kebi*akan

    kesehatan.

    Diantara materi edukasi+ yang perludiberikan pada pasien diabetes paling tidak

    adalah sebagai berikut 2

    %( Apakah diabetes itu3

    /( =actr,;aktr yang berpengaruh terhadap timbulnya diabetes dan upaya,upaya

    menekannya.

    4( Pengellaan diabetes secara umum.

    1( Perencanaan makan dan latihan *asmani

    5( 9bat,bat hipglikemik

    ( Kmplikasi diabetes

    ?( Pencegahan dan pengenalan kmplikasi akutkrnik

    '( Pemeliharaan kaki.

    %*  Peren7anaan makan M

     7u*uan perencanaan makan dalam pengellaan diabetes adalah sebagai berikut

    "aspad*i dan sukard*i+ /001 2 ( 2

    %( #empertahankan kadar gluksa darah dan lipid dalam batas,batas nrmal.

    /( #en*amin nutrisi yang ptimal untuk pertumbuhan anak dan rema*a+ ibu hamil

    dan *aninnya.

    4( #encapai dan mempertahankan berat badan idaman.

    Untuk penentuan status gi>i+ secara praktis dipakai rumus Brocca yaitu 2

    %( Berat badan idaman 2 "tinggi badan , %00( , %0@

    /( Berat badan kurang 2 &0 @BB idaman

    4( Berat badan nrmal 2 &0 F %%0 @ BB idaman

  • 8/15/2019 Askep Keluarga stroke

    15/30

    1( Berat badan lebih 2 %%0, %/0 @ BB idaman

    5( :emuk 2 G%/0 @

    6ara menghitung pengukuran keseimbangan energi dengan cara mengukur I#7

    "Indeks #asa 7ubuh(

    +M! erat adan (kg)

      !inggi adan (m) :

    a( I#7 yang dihubungkan dengan resik paling rendah terhadap kesehatan adalah

    //,/5

    b( Berat badan lebih bila I#7 antara /5,40

    c( 9besitas bila I#7 lebih dari 40

    #)  Kom$onen gi.i $ada dia%etes

    #enurut aspad*i dan sukard*i+ /001+ diantaranya

    Kar%o"idrat

     7u*uan diet ini adalah meningkatkan knsumsi karbhidrat kmpleks "khususnya

    yang berserat tinggi( seperti rti+ gandum utuh+ nasi beras tumbuk+ sereal dan

    pasta mie yang berasal dari gandum yang masih mengandung bekatul.

    Karbhidrat sederhana tetap harus diknsumsi dalam *umlah yang tidak berlebihan

    dan lebih baik *ika dicampur ke dalam sayuran atau makanan lain daripada

    diknsumsi secara terpisah

    ;emak 

    Pembatasan asupan ttal klesterl dari makanan hingga 400 mg hr untuk

    membantu mengurangi ;aktr resik+ seperti kenaikan kadar klesterl serum yang

    berhubungan dengan prses ter*adinya penyakit krner yang menyebabkan

    kematian pada penderita diabetes

    Protein

  • 8/15/2019 Askep Keluarga stroke

    16/30

    #akanan sumber prtein nabati "misal 2 kacang,kacangan dan bi*i,bi*ian yang utuh(

    dapat membantu mengurangi asupan klesterl serta lemak *enuh.

    Serat

     7erdapat pda tumbuh,tumbuhan+ bi*i,bi*ian dan buah,buahan dan secara Csis dapat

    di*umpai dalam dua bentuk yaitu yang larut dan ada yang tidak larut.

    0)  Pemanis $ada dia%etes

    )elama ini >at yang ada dipasaran adalh sukrsa+ ;ruktsa+ srbitl+ manitl+

  • 8/15/2019 Askep Keluarga stroke

    17/30

    #isalnya *gging selama 40 menit+ maka penderita D# melakukan *gging tanpa

    istirahat selama 40 menit.

    2)  Rytmical

    #isalnya *alan kaki+ *gging+ berlari+ berenang+ bersepeda+ mendayung+ main gl;+

    tenis atau badmintn tidak memenuhi syarat karena bleh berhenti.

    3)  Interval

    #isalnya *alan cepat diselingi *alan lambat+ *gging diselingi *alan.

    4)  ro!ressive

    Latihan dilakukan secara bertahap sesuai kemampuan dari intensitas ringan hingga

    sedang.

    ")  #ndurence

    )eperti *alan+ *gging+ berenang dan bersepeda "Erna!ati+ /0%4 25/(

    d*  /%at 3i$oglikemik 

     8ika pasien telah melaksanakan prgram makan dan latihan *asmani teratur namun

    pengendalian kadar gluksa darah belum tercapai+ perlu ditambahkan bat

    hipglikemik baik ral maupun insulin. 9bat hipglikemk ral "9H9( tidak dian*urkan

    pada D# dengan gangguan hati dan gin*al+ dapat di*umpai dalam bentuk glngan 2

    1*  2olongan sulonilurea

    Diberikan pada D# tipe / yang tidak gemuk+ mempunyai e;ek utama meningkatkan

    sekresi insulin leh sel beta pankreas. 9leh sebab itu sul;nilurea merupakan pilihan

    utama pada pasien dengan BB nrmal atau kurang. Untuk mengurangi resik

    hipglikemik yang berkepan*angan+ pada pasien diabetes usia lan*ut+ bat glnga

    sul;nilurea yang !aktu ker*anya pan*ang "klrprpamid+ glibenklamid( sebaiknya

    dihindari.

    #*  2olongan %iguanid (Metormin)

  • 8/15/2019 Askep Keluarga stroke

    18/30

    Diberikan pada D# gemuk+ mempunyai e;ek utama menurunkan puncak glikemik

    sesudah makan. 9leh karena itu prinsip ker*a bat ini disamping memperbaiki

    ambilan gluksa peri;er+ *uga menghambat secara kmpetiti; absrpsi gluksa di

    usus maka dian*urkan pemberiannya pada setiap mulai makan.

    0*  +n"i%itor glukosidase ala (a7ar%ose)

    Pada diabetes dengan kadar gluksa darah / *am sesudah makan yang tinggi.

    E;ekti; untuk menurunkan absrpsi gluksa.

    4* +nsulin

    Dberikan pada D# tipe /%+ ketasidsis kma hipersmlar+ stress berat berat

    badan menurun cepat+ D# hami+ gagal kntraindikasi dengan 9H9. 6ara ker*a

    utama insulin yaitu menurunkan prduk gluksa hati dan menaikan pemakaian

    gluksa agar BB naik dan ter*adi penurunan kadar gluksa didalam darah "aspad*i

    dan sukard*i+ 8akarta /001 2 ?,'(

    *  su"an Ke$era

  • 8/15/2019 Askep Keluarga stroke

    19/30

  • 8/15/2019 Askep Keluarga stroke

    20/30

    BAB III

    A)UHAN KEPE$AA7AN

    PENGKAJIAN KELUARGA

    I.  Data Umum

    1.  Nama KK : Tn. S

    2.  Umur : 60 Tahun

    3.  Alamat : Gemarang barat, Watualang, Ngawi

    4.  Pekerjaan : Tani

    5.  Pendidikan : SD

    6.  Komposisi keluarga :

    No Nama Umur L/P

    Hub.

    keluarga

    Pendidika

    n Pekerjaan

    Riw.

    kesehatan

    1. Tn. S 62 L KK SD Tani Hipertensi

    2. Ny. S 57 P Istri SD - DM

    Genogram

     

  • 8/15/2019 Askep Keluarga stroke

    21/30

    Tn. SD

     

    Tn. SY

     Keterangan :

    : laki-laki

    : perempuan

    : meninggal

    : penderita Diabetes Melitus

    : menikah: tinggal serumah

    7.  Tipe keluarga : Keluarga inti

    8.  Suku Bangsa : Jawa

    9.  Agama : Islam

    10. Status sosial ekonomi keluarga

    Penghasilan keluarga Tn. S ± Rp 500.000 per bulan. Dana keluarga digunakan untuk kebutuhan

    dasar (makan, minum, pakaian).

    11. Aktifitas rekreasi keluarga

    Anggota keluarga Tn. S yaitu istri, tidak mempunyai aktivitas rekreasi kecuali hanya nonton Televisi.

    II.  Riwayat Tahap Perkembangan Keluarga

    1.  Tahap perkembangan keluarga saat ini

    Tahap perkembangan keluarga Tn. S adalah keluarga dengan usia lanjut usia.

    2.  Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi

    Tugas perkembangan dalam keluarga Tn. S yang belum terpenuhi adalah perawatan pada usia

    lanjut dalam keluarga dengan penyakit kronis pada istrinya (Ny.S) yaitu Diabetes Militus.

    3.  Riwayat keluarga

    Riwayat kesehatan keluarga :

    a.  Keluarga Tn. S dan Ny. S, tidak mempunyai riwayat penyakit keturunan.

    b. 

    Tn. S menderita penyakit hipertensi.c.  Ny. S menderita penyakit Diabetes Melitus

    Dalam keluarga Tn. S biasanya menggunakan sumber pelayanan kesehatan keluarga yaitu

    puskesmas.

    4.  Riwayat keluarga sebelumnya

    Keluarga Ny. S tidak ada yang menderita penyakit keturunan, bawaan maupun menular.

    III.  Lingkungan

  • 8/15/2019 Askep Keluarga stroke

    22/30

    1.  Karakteristik rumah dan denah rumah

    Tipe rumah semi permanen dengan lantai dari tanah.

    Septik Tank 

     

    Denah rumaha.  Janis bangunan : semi permanen

    b.  Status rumah : rumah pribadi

    c.  Atap rumah : genteng

    d.  Ventilasi : cukup.

    e.  Cahaya : cukup

    f.  Penerangan : cukup

    g.  Lantai : Bata / tanah

    h.  Saluran limbah : dibuang kebelakang rumah.

    i.  Jamban : jenis kloset angsatrin

    2.  Karakteristik tetangga dan keluarga

    Interaksi tetangga dengan keluarga Tn. S cukup harmonis, dibuktikan Tn. S rajin mengikuti

    pertemuan rutin warga. Tn S dan Ny. S rajin mengikuti Posyandu Lansia.

    3.  Mobilitas geografis keluarga

    Keluarga Tn. S dalam aktivitas sehari-hari menggunakan fasilitas sepeda

    4.  Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat

    Keluarga Tn. S tidak mempunyai waktu tertentu untuk mengadakan pertemuan khusus dalam

    keluarga, mereka cukup melakukan komunikasi setiap hari dengan anggota keluarga. Sedangkan

    interaksi dengan tetangga cukup baik dengan mengikuti pertemuan RT.

    5.  Sistem pendukung keluarga

    Anggota keluarga Tn. S termasuk dalam kategori kurang sehat karena Tn. S menderita hipertensi

    sedangkan Ny. S menderita penyakit Diabetes Melitus.Fasilitas kesehatan yang dapat digunakan

    keluarga adalah Puskesmas.

    IV.  Struktur Keluarga

    1.  Struktur peran (formal dan informal)

    Formal

    Tn. S, sebagai suami, kepala keluarga dan pencari nafkah.

    Ny. S, sebagai istri.

    Tn. S, mengikuti kegiatan di kampung (arisan RT)

    2.  Nilai dan norma keluargaKeluarga beragama Islam, menghormati dan menjalankan norma agama dalam menjalani

    kehidupan berumah tangga dan bermasyarakat

    3.  Pola komunikasi keluarga

    Komunikasi yang biasa digunakan sehari-hari adalah bahasa jawa. Hubungan komunikasi antar

    anggota keluarga cukup baik.

    4.  Struktur kekuatan keluarga

  • 8/15/2019 Askep Keluarga stroke

    23/30

    Anggota keluarga satu dengan yang lain saling membantu dan mendukung

    Ny. S jarang melakukan kontrol terhadap kadar gula darah karena kurang mempunyai biaya.

    V.  Fungsi Keluarga

    1.  Fungsi afektif

    Setiap anggota keluarga saling menyayangi dan menghormati

    2.  Fungsi sosial

    Setiap keluarga saling menjaga hubungan sosial yang baik dengan warga sekitar dengan mengikuti

    kegiatan dalam masyarakat (pertemuan rutin, , arisan)

    3.  Fungsi pemenuhan (perawatan/pemeliharaan) kesehatan

    a.  Keluarga Tn.S mengetahui bahwa Ny. S menderita penyakit Diabetes Melitus.

    b.  Keluarga Tn. S kurang cepat dalam mengambil keputusan untuk tindakan kesehatan karena sangat

    tergantung pada kondisi keuangan.

    c.  Keluarga Tn. S belum tahu cara merawat penyakit Diabetes Melitus terutama untuk masalah diet,

    kurang teratur dalam berobat dan tidak teratur kontrol gula darah.

    d.  Keluarga Tn. S belum mampu memelihara/memodifikasi lingkungan rumah yang sehat terutamauntuk ventilasi kurang dan lantai masih dari tanah, karena terbentur masalah biaya.

    e.  Keluarga Tn. S jarang menggunakan fasiltas kesehatan karena terkendala biaya.

    4.  Fungsi reproduksi

    Tn. S mempunyai 2 (dua) orang anak yang masing – masing sudah berkeluarga dan mempunyai

    rumah sendiri

    Ny. S Sudah menopouse.

    5.  Fungsi ekonomi

    Kebutuhan ekonomi dicukupi lewat penghasilan Tn. S kadang – kadang dibantu oleh anaknya Tn. S,

    terutama untuk membeli obat Diabetes Melitus.

    VI.  Stress dan koping keluarga1.  Stressor jangka pendek

    Tn.S tidak mempunyai pekerjaan tetap.

    2.  Stressor jangka panjang

    Tn. S selalu mengatakan bahwa anaknya yang kedua nakal dan selalu menjadi beban orang tua.

    3.  Kemampuan keluarga berespon terhadap stressor

    Keluarga Tn. S cukup tenang dalam menghadapi permasalahan keluarga.

    4.  Strategi koping yang digunakan

    Apabila menghadapi masalah yang berat Tn. S menghibur diri dengan menonton televisi atau keluar

    rumah pergi ke warung kopi.

    VII.  Pemeriksaan Fisik

    Tn. S

    1. Vital sign :

    TD : 180/90 mmHg

    Nadi : 88 x/menit

    Suhu : 36o C

  • 8/15/2019 Askep Keluarga stroke

    24/30

    RR : 18 x/menit

    2. Kepala

    Rambut : rambut bersih.

    Mata : Visus 5/5, tidak ada kelainan, sclera putih.

    Telinga : Telinga bersih, pendengaran cukup baik, tidak ada penyakit.Hidung : Hidung bersih, penciuman masih normal.

    Mulut : Mulut bersih, gigi ada beberapa yang tanggal.

    3. Leher

    Tidak ada pembesaran kelenjar gondok, bentuk leher normal.

    4. Dada

    Paru :

    Inspeksi : simetris, tidak ada retraksi, tidak ada luka

    Palpasi : tidak ada nyeri tekan

    Perkusi : suara sonor

    Auskultasi : suara paru vesikuler dan bronchovesikuler. tidak terdengar suara wheezing

    Jantung :

    Inspeksi : denyut jantung normal, tidak ada dorongan.

    Palpasi : tidak ada pulsasi

    Perkusi : ukuran dan bentuk jantung dalam batas normal

    Auskultasi : terdengar suara lup dan dup, suara jantung tunggal.

    5. Abdomen :

    Inspeksi : Bentuk dan gerakan normal., simetris.

    Palpasi : Ukuran normal, tidak ada benjolan.

    Perkusi : suara sonorAuskultasi : peristaltik normal

    6. Ekstremitas :

    a.  Atas

    1)  Kanan : Tidak ada keluhan

    2)  Kiri : Tidak ada keluhan

    b.  Bawah

    1)  Kanan : Tidak ada keluhan

    2)  Kiri : Tidak ada keluhan.

    c.  Kekuatan otot =

    7. Genetalia : Tidak terkaji

    Ny. S

    8. Vital sign :

    5 5

    5 5

  • 8/15/2019 Askep Keluarga stroke

    25/30

    TD : 140/80 mmHg

    Nadi : 88 x/menit

    Suhu : 36o C

    RR : 18 x/menit

    9. Kepala

    Rambut : rambut bersih.

    Mata : Visus 5/5, tidak ada kelainan, sclera putih.

    Telinga : Telinga bersih, pendengaran cukup baik, tidak ada penyakit.

    Hidung : Hidung bersih, penciuman masih normal.

    Mulut : Mulut bersih, gigi ada beberapa yang tanggal.

    10. Leher

    Tidak ada pembesaran kelenjar gondok, bentuk leher normal.

    11. Dada

    Paru :

    Inspeksi : simetris, tidak ada retraksi, tidak ada luka

    Palpasi : tidak ada nyeri tekan

    Perkusi : suara sonor

    Auskultasi : suara paru vesikuler dan bronchovesikuler. tidak terdengar suara wheezing

    Jantung :

    Inspeksi : denyut jantung normal, tidak ada dorongan.

    Palpasi : tidak ada pulsasi

    Perkusi : ukuran dan bentuk jantung dalam batas normal

    Auskultasi : terdengar suara lup dan dup, suara jantung tunggal.

    12. Abdomen :

    Inspeksi : Bentuk dan gerakan normal., simetris.

    Palpasi : Ukuran normal, tidak ada benjolan.

    Perkusi : suara sonor

    Auskultasi : peristaltik normal

    13. Ekstremitas :

    d.  Atas

    1)  Kanan : Kadang – kadang terasa kesemutan dan nyeri pada telapak tangan kanan

    2)  Kiri : Kadang – kadang terasa kesemutan dan nyeri pada telapak tangan kiri

    e.  Bawah

    1)  Kanan : Kadang – kadang terasa kesemutan dan nyeri pada telapak kaki kanan

    2)  Kiri : Kadang – kadang terasa kesemutan dan nyeri pada telapak kaki kiri.

    f.  Kekuatan otot =

    14. Genetalia : Tidak terkaji

    5 5

    5 5

  • 8/15/2019 Askep Keluarga stroke

    26/30

    VIII. Pemeriksaan Penunjang

    Gula Darah Acak = 280 mg/dl

    Klien mengatakan sudah lama menderita penyakit Diabetes Melitus dan sudah berobat tapi tidak

    sembuh – sembuh.

    Klien jarang kontrol kadar gula darah.

    Kadang – kadang klien berhenti minum obat karena belum bisa beli obat.

    IX.  Terapi

    Ny. S mendapat obat oral :

    Ibuprofen 200 mg : 2 x 1 tab / hari

    Glibenclamid : 2 x1 tab / hari

    Vit B1 : 2 x1 tab / hari

    X.  Harapan keluarga

    Keluarga Tn. S mengharapkan bisa mencukupi kebutuhan sehari – hari termasuk untuk kebutuhanberobat Ny.S dan untuk memperbaiki rumah.

    ANALISA DATA

    NO DATA MASALAH PENYEBAB

    1 DS :

    Klien mengatakan sering

    kesemutan

    Klien mengatakan telapak

    kaki sakit

    Klien mengatakan sudah

    lama tidak periksa kadargula.

    DO :

    Keluarga Tn.S tidak tahu

    resiko dari penyakit DM

    TD : 140/80 mmHg

    GDA : 280 mg/dl

    Klien tidak punya pedoman

    diet.

    Riwayat Diabetes Melitus

    Resiko syock

    hyperglikemi

    Kekurangan insulin

     

    transport glukosa

    menurun

     

    hiperglikemia

     

    syock

  • 8/15/2019 Askep Keluarga stroke

    27/30

    Ketidak mampuan

    keluarga mengenal

    masalah kesehatan

    pada penyakit

    diabetes miletus.

  • 8/15/2019 Askep Keluarga stroke

    28/30

    PERENCANAAN ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN DIABETES MELITUS

    No Diagnosa keperawatan keluargaTujuan Ktriteria evaluasi

    RencanaUmum Khusus Kriteria Standar

    1 Resiko syock hyperglikemi b d

    Ketidak mampuan keluarga

    merawat anggota keluarga yang

    sakit

    DS :Klien mengatakan sering

    kesemutan

    Klien mengatakan telapak kaki

    sakit

    Klien mengatakan sudah lama

    tidak periksa kadar gula.

    DO :

    Keluarga Tn.S tidak tahu resiko

    dari penyakit DM

    TD : 140/80 mmHg

    GDA : 280 mg/dl

    Klien tidak punya pedoman diet.

    Riwayat Diabetes Melitus

    Setelah dilakukan

    tindakan

    keperawatan, klien

    tidak

    mengalami syockhyperglikemi

    Setelah dilakukan

    kunjungan 2x

    diharapkan

    keluarga dapat :

    menjelaskan resikopada Diabetes

    Melitus

    Verbal Keluarga mengetahui

    dan memahami

    tentang resiko yang

    bisa terjadi

    pada penyakitDiabetes Melitus

    apbila gula darahnya

    tinggi.

    1.Observasi adanya peny

    resiko syock hiperglikem

    2.Gali pengetahuan kelua

    mengenai resiko syock

    hyperglikemi pada DiabMelitus

    3.Jelaskan mengenai resi

    gula darah yang tinggi

    4.Berikan petunjuk diet.

    5.Beri kesempatan kepad

    keluarga untuk bertanya

  • 8/15/2019 Askep Keluarga stroke

    29/30

    PELAKSANAAN ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN DIABETES MELITUS

    No Diagnosa keperawatan Tujuan khusus Tanggal Implementasi Evaluasi

    1 Resiko syock hyperglikemi b d

    Ketidak mampuan keluarga

    merawat anggota keluarga yang

    sakit

    DS :Klien mengatakan sering

    kesemutan

    Klien mengatakan telapak kaki

    sakit

    Klien mengatakan sudah lama

    tidak periksa kadar gula.

    DO :

    Keluarga Tn.S tidak tahu resiko

    dari penyakit DM

    TD : 140/80 mmHg

    GDA : 280 mg/dl

    Klien tidak punya pedoman diet.

    Riwayat Diabetes Melitus

    Setelah dilakukan

    kunjungan 2x

    diharapkan keluarga

    dapat :

    menjelaskan resikosyock hiperglikemi

    pada Diabetes Melitus

    21Januar

    i 2012

    1.  Mengobservasi adanya

    penyebab resiko syock

    hiperglikemi

    2.  Menggali pengetahuan

    keluarga mengenaiDiabetes Melitus

    3.  Menjelaskan mengenai

    resiko syock hiperglikemi

    pada Diabetes Melitus

    4.  Memberikan pedoman

    diet untuk Diabetes

    Melitus

    5.  Memberikan kesempatan

    kepada keluarga untuk

    bertanya

    21 Januari 2012

    S :

    Ny. S mengatakan mengerti dan

    tahu kalau menderita penyakit

    Diabetes MelitusO :

    TD : 140/80 mmHg

    Ny. S dapat menjelaskan kembali

    tentang resiko syock hiperglikemi

    pada Diabetes Melitus

    Ny.S bersedia cek kadar gula

    secara rutin.

    Ny.S bersedia minum obat secara

    teratur

    Ny.S bersedia melakukan diet

    sesuai petunjuk

    A :

    Masalah teratasiP :

    Modifikasi Intervensi

    1. Anjurkan pada Klien untuk rutin

    berolah raga

    2. Anjurkan pada Klien agar aktif

    datang ke Posyandu Lansia

  • 8/15/2019 Askep Keluarga stroke

    30/30

    DAFTAR PUSTAKA

    Tjokronegoro, Arjatmo, 2002. Penatalaksanaan Diabetes Melitus Terpadu.Cet 2. Jakarta : Balai PenerbitFKUI.

    Carpenito, !n"a J#all, $%%&. Buku Saku Diagnosa Keperawatan edisi 6 alih bahasa Yasminsih,

    Jakarta : '(C..

    )oenge*, +aril!n ', $%%%. !en"ana suhan Keperawatan Pedoman untuk Peren"anaan dan

     Pendokumentasian Perawatan Pasien edisi # alih bahasa $ Made Kariasa% &i Made

     Sumarwati , Jakarta : '(C.