Upload
erie-widya
View
212
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
ASAM FOLAT
A. STRUKTUR KIMIA
Asam folat (dikenal juga sebagai Vitamin B9, Folic Acid atau Folacin) dan Folat (dalam bentuk
alamiahnya) adalah vitamin B9 yang dapat larut di air. Karena larut di dalam air jadi
kelebihannya akan dibuang melalui urin. Vitamin B9 sangat penting untuk berbagai fungsi tubuh
mulai dari sintesis nukleotid ke remetilisasi homocysteine. Vitamin ini terutama penting pada
period pembelahan dan pertumbuhan sel. Anak-anak dan orang dewasa memerlukan Asam Folat
untuk memproduksi sel darah merah dan mencegah anemia. Folat dan asam folat mendapatkan
namanya dari kata latin folium (daun).
Folasin dan folat adalah nama generik sekelompok ikatan yang secara kimiawi dan gizi sama
dengan asam folat. Ikatan-ikatan ini berperan sebagai koenzim dalam transportasi pecahan-
pecahan karbon-tunggal dalam metabolisme asam amino dan sintesis asam nukleat. Bentuk
koenzim ini adalah tetra hidrofolat.
Identifikasi :
• - Nomor CAS : [59-30-3]
• - PubChem : 6037
• - Nomor RTECS : LP5425000
• - SMILES :
C1=CC(=CC=C1C(=O)NC(CCC(=O)O)C(=O)O)NCC2=CN=C3C(=N2)C(=O)N=C(N3)N
Sifat :
• Rumus kimia : C19H19N7O6
• Massa molar : 441.4 g mol−1
• ¬ Penampilan : bubuk krital berwarna oranye-kekuning-kuningan
• Titik leleh : 250 °C (523 K), decomp.
• Kelarutan dalam air : 0.0016 mg/ml (25 °C)
• Keasaman (pKa) : 1st: 2.3, 2nd: 8.3
Bahan :
• Bahaya Utama : non-toxic, non-flammable
Kecuali dinyatakan sebaliknya, data di atas berlaku pada temperatur dan tekanan standar (25°C,
100 kPa)
B. FARMAKOKINETIK
1. Absorbsi
Absorbsi : Pada pemberian oral, absorbsi folic acid baik sekali, terutama di bagian 1/3 proksimal
usus halus (jejunum proksimal). Dengan dosis oral yang kecil, absorpsi memerlukan energi
(transpor aktif), sedangkan pada kadar tinggi absorbsi dapat berlangsung secara difusi (transpor
pasif). Folic acid muncul di plasma darah 15-30 menit setelah pemberian per oral dan T max
tercapai setelah 1 jam.
Ikatan Protein : 2/3 dari folic acid yang terdapat dalam plasma darah terikat pada protein yang
tidak difiltrasi ginjal.
2. Distribusi
Distribusi : Distribusinya merata ke semua sel dan terjadi penumpukan dalam cairan
serebrospinal. Folic acid disimpan oleh tubuh terutama di hepar. Normal total folic acid di serum
adalah 5-15 ng/mL, di cairan serebrospinal adalah 16- 21 ng/mL, dan di eritrosit adalah 175 to
316 ng/mL.
3. Metabolisme
Metabolisme : Folic acid dimetabolisme di hepar oleh enzim Catechol O-methyltransferase
(COMT) dan Methylenetetrahydrofolate reductase menjadi 7,8-dihydrofolic acid dan 5,6,7,8-
tetrahydrofolic acid.
4. Ekskresi
Ekskresi : Lebih dari 90% folic acid diekskresikan di urine dalam bentuk metabolit dan sejumlah
kecil diekskresikan di feces. Sebagian besar metabolit muncul di urine setelah 6 jam dan ekskresi
lengkap dalam 24 jam. Folic Acid juga dieksresikan melalui air susu ibu.
Interaksi asam folat dengan obta lain
Absorbsi asam folat akan menurun dengan penggunaan kontrrasepsi oral, isoniasid, sikloserin,
glutetimid, sulfasazaline dan diperkuat oleh pemberian vitamin C. verja asam folat akan dilatan
oleh beberapa preparat antiepilepsi (karbamapezin, fenitoin, barbiturat, primodon). Obat-oba
antiepilepsi ini akan menimbulkan deeplesi folat dalam tubuh yang akan mengurangi eliminasi
preparat antiepilepsi tersebut, jika simpanan asamm folat dalam tubuh diperbaharui, eliminasi
preparat antiepilepsi akan meningkat dan peningkatan ini akan beresiko untuk trjadinya serangan
epilepsi. Wanita yang menjalani terapi tersebut harus berkonsulatasi dengan dokter yan
gmerawatnya sebelum memulai terapi asam folat, karena pada beberapa kasus, suplemen
tersebut dapat menurunkan kadar obat antikonvulsan sehingga pengendalian atas serangan
kejang mungkin menjadi menghilang (Stockley, 1999).
Selain asam folat dapat diturunkan absorbsinya, asam folat juga dapat menurunkan absorbsi obat
lain. Folic Acid dapat menurunkan efektifitas hydnatoin (ethotoin, fosphenytoin, mephenytoin,
pkenytoin) dengan menurunkan konsentrasi serumnya
C. FARMAKODINAMIK
1. Folic acid menurunkan efek dari anticonvulsant golongan barbiturat (phenorbarbital,
amobarbital, aprobarbital, butabarbital, butalbital dan sebagainya).
2. Folic acid menurunkan efek obat anti kanker methotrexate yang bekerja menghambat
dihydrofolat reductase.
3. Folic acid menurunkan efek obat anti kanker 5-fluorouracil yang bekerja menghambat
thymidylate sintase.
4. Folic acid menurunkan efek dari nitrofurantoin, primidone dan pyrimethamine.
D.INDIKASI
Keadaan dengan defisiensi asam folat
E. KONTRAINDIKASI
Kontraindikasi Utama : Pengobatan Anemia Pernisiosa dan Anemia megaloblastik lainnya yang
diakibatkan defisiensi vitamin B 12.
Penderita dengan anemia pernisiosa tidak boleh diobati dengan asam folat sebelum diberikan
vitamin B12 (karena pada keadaan ini asam folat mungkin hanya menyembuhkan secara
hematologik tetapi memperbanyak manifestasi neurologik dan defisiensi vitamin B12). Masalah
yang paling sering ditemukan dalam obstatri adalah peningkatan resiko konvulsi pada wanita
yang menderita epilepsi (MRC, 1991). Wanita yang beresiko tinggi untuk mengalami anemia
pernisiosa harus menjalani pemeriksaan kadar vitamin B12 dalam serum darahnya sesegera
mungkin untuk menyingkirkan keadaan yang berpotensi sangat mengganggu kesehatan tetapi
dapat diobati. Jika diberikan pada penderita anemia pernisiosa, suplemen asam folat khususnya
dengan dosis tinggi akan menutupi tanda dan gejala kelainan yang progresif yang masuk (anemia
dan glositis) sehingga degenerasi neurologis yang menyertai kelainan tersebut berlangsung tanpa
diketahui (BNF, 2000). Bahaya menutupi gejala anemia pernisiosa ini merupakan salah satu
alasan mengapa otoritas kesehatan tidak bersedia untuk melakukan fortifikasi roti dan sereal
dengan asam folat. Anemia pernisiosa terutama mengenai wanita dengan usia yang lebih lanjut,
tetapi kadang-kadang dapat terjadi pada wanita muda dengan riwayat kelainan ini yang kuat
dalam keluarganya.
Sign/Symptom : Gejala anemi megaloblastik dengan gangguan neurologis akibat defisiensi
vitamin B12. Kontraindikasi lain yaitu Hipersensitifitas terhadap folic acid.
F. EFEK SAMPING
Efek samping atau reaksi merugikan yang menyertai pemberian asam folat sangt jarang terjadi.
Masalah yang paling sering ditemukan dalam obstatri adalah peningkatan resiko konvulsi pada
wanita yang menderita epilepsi (MRC, 1991).. Asam folat dapat menimbulkan perubahan warna
urin yang tidak berbahaya, yaitu warna urin menjadi kuning.
Efek samping kelebihan asam folat antara lain : nausea, menurunnya nafsu makan,
flatulen/kembung kentut, biter / bad taste, insomnia, kesulitan berkonsentrasi serta alergi ringan.
Reaksi hipersensitifitas (Anaphylaxis, erythema, skin rash, itching, generalized malaise, rasa
berat di dada, swelling pada mulut wajah, bibir dan lidah, kesulitan bernafas akibat
bronchospasm).
Efek toksik asam folat yaitu pada dosis lebih dari 100 kali dosis harian yang dianjurkan, folic
acid dapat meningkatkan frekwensi kejang pada penderita epilepsi dan memperburuk kerusakan
saraf pada orang-orang yang menderita kekurangan vitamin B12. Dengan dosis per oral 15
mg/hari dapat terjadi tanda-tanda anorexia, nausea, abdominal distention, flatulence, biter/bad
taste, altered sleep patterns, kesulitan berkonsentrasi, irritability, over activity, excitement,
mental depression, confusion, impaired judgment.
G. DOSIS
Bentuk sediaan Folic acid yaitu Tablet dan Injeksi sedangkan posologinya, Tablet 0.4 mg, Tablet
0.8 mg, Tablet 1 mg, Injeksi 5 mg/mL. Folic acid dapat diberikan Per oral, Intravena, Intra
muskular, Sub kutan.
Departemen Kesehatan AS, US Department of Health and Human Services, merekomendasikan
asupan asam folat sebesar 400 mikrogram per hari bagi semua wanita. Sementara itu, bagi wanita
hamil, kebutuhannya semakin tinggi lagi. Ibu yang pernah melahirkan bayi cacat harus
mengonsumsi asam folat minimal 1-4 miligram per hari atau 10 kali dosis normal.
Berdasarkan standar internasional, ibu hamil membutuhkan sekitar 600 mikrogram asam Folat
per hari atau 50 persen lebih banyak dibandingkan wanita yang tidak hamil. Namun 80 persen
asam Folat hilang selama proses pemasakan.
Besarnya kebutuhan asam folat 50-100 µg/hari bagi orang dewasa normal dan untuk ibu hamil
berkisar 400 mcg. Konsumsi asam folat aman hingga 1000 mcg.
Untuk membantu mencegah kejadian pertama defek neural tube, kepada semua wanita harus
dianjurkan untukk minum suplemen 400 mikrogram asam folat per hari sejak saat mereka
berencana untuk hamil (sedikitnya 12 minggu sebelum pembuahan) hingga akhir trimester
pertama. Memulai suplementasi sebelum minggu ke tujuh akan memberikan keuntungan yang
signifikan ( Ulrich et al, 1999). Wanita yang belum meminum suplemen asam folat ketika
menyadari kehamilannya harus segera memulai menggunakan suplemen dan melanjutkan
pemakaiannya paling tidak sampai kehamilan minggu ke 12 (BNF, 2000).
Kepada wanita yang mungkin menjadi hamil dan sebelumnya pernah melahirkan seorang anak
dengan defek neural tube atau memiliki sanak famili derajat pertama masalah ini harus
disarankan minum asam folat ini dengan dosis 5 mg (yang dikurangi menjadi 4 mg jika tersedia
preparat yang sesuai) selama periode waktu yang sama (BNF, 2000). Suplementasi asam folat
akan disertai dengan kadar feritrin serum serta hemoglobin yang tinggi dan resiko penurunan
anemia.(Hindmarsh et al, 2000)
Bagi wanita yang mempunyai masalah dalam hal kepatuhan minum obat, pemberian 5 mg asam
folat seminggu sekali dapat dijadikan pilihan lain. (Mathews et al, 1998). Untuk mendapatkan
0,4 mg asam folat dari makanan, wanita ttersebut harus mengkonsumsi delapan gelas jus jeruk
atau sepuluh porsi brokoli atau 3 porsi kecambah dan sayuran ini direbus setengah matang (Wald
dan Bower, 1995).
Dosis Terapi
Dewasa dan anak-anak: PO/IV/IM/Subcutaneous sebesar 1 mg/hari. Pada kasus resisten
mungkin dibutuhkan dosis yang lebih besar. Kecuali pada ibu hamil dan menyusui, jangan
berikan dosis terapi lebih dari 0,4 mg/hari hingga kemungkinan anemia pernisiosa telah
disingkirkan. Dosis mungkin perlu ditingkatkan pada alcoholism, hemolytic anemia,
anticonvulsant therapy atau chronic infection.
Maintenance Dose
1. Dewasa dan anak-anak usia 4 tahun atau lebih : PO/IV/IM/Subcutaneous 0,4 mg/hari.
2. Kehamilan dan menyusui : 0,8 mg/hari
3. Anak-anak dibawah 4 tahun : PO/IV/IM/Subcutaneous 0,3 mg/hari.
4. Bayi : PO/IV/IM/Subcutaneous 0,1 mg/hari.
5. Dosis terapi pada penderita anemia megaloblastik adalah 25O-4O00 µg/hari.
Folic Acid dikatakan berhasil bila kadar hemoglobin mulai meningkat pada minggu pertama, dan
anemia secara menyeluruh dapat disembuhkan dalam waktu 1-2 bulan dan dikatakan gagal, bila
kadar hemoglobin tidak meningkat dan anemia tetap berlanjut.
sumber:
Jordan, Sue. 2003. Farmakologi Kebidanan. Jakarta: EGC
www.highwire.org
www.id.wikipedia.org
http://bayidananak.com/2009/02/05/kekurangan-asam-folat-pada-ibu-hamil-dapat-menyebabkan-
cacat-pada-bayi/
http://www.miisonline.org/2007/11/21/mengenal-asam-folat-folate/
http://www.lusa.web.id/category/askeb-iii-nifas/
http://apotekputer.com/ma/index.php?option=com_content&task=view&id=75&Itemid=1
http://ezcobar.com/dokter-online/dokter15/index.php?
option=com_content&view=article&id=282:asam-folat-folic-acid&catid=39:gizi-a-
diet&Itemid=54