2
Pelaksanaan STBM di Puskesmas Jatiwangi Saat ini STBM (Sanitasi Total Berbasis Masyarakat) telah menjadi strategi nasional sejak 2008 dalam mempercepat peningkatan akses masyarakat terhadap pelayanan sanitasi dasar. Termasuk di wilayah kerja Puskesmas Jatiwangi Kabupaten Majalengka strategi STBM telah disosialisasikan sejak tahun 2011. Wilayah Kerja Puskesmas Jatiwangi mencakup 8 Desa yaitu, Burujul Kulon, Burujul Wetan, Cicadas, Sutawangi, Mekarsari, Jatiwangi, Jatisura dan Surawangi. Ciri khas masyarakat Jatiwangi memang pekerja keras, hal ini sesuai dengan situasi dan kondisi potensi alam jatiwangi yang merupakan daerah pertanian sekaligus juga sentra industri genting dan batu bata. Jadi hampir sebagian besar masyarakat jatiwangi menghabiskan waktunya untuk bekerja bergelut dengan tanah. Tanah bagi masyarakat Jatiwangi sangat bernilai ekonomis dan strategis karena dapat menopang kehidupan puluhan ribu keluarga. Ketika ribuan keluarga berpacu menghabiskan waktunya untuk mencari nafkah sebagai bekal sesuap nasi untuk memenuhi kebutuhan perut, sementara kebutuhan akan layanan akses sanitasi belum menjadi kebutuhan dasar yang diprioritaskan oleh sebagian keluarga. Maka kami mengajak masyarakat untuk berpikir tuntas, mengajak masyarakat untuk menyempurnakan 3 macam nikmat yaitu “Ngeunah diasupkeunna” (Nikmat dan sehat saat makanannya), “Ngeunah dikaluarkeunna” Nikmat dan sehat pada saat buang air besar, “Genah tur merenah tempat ngaluarkeunna” (Buang Air Besar hanya di Jamban supaya tidak menjadi masalah bagi lingkungan) Melalui sosialisasi STBM dengan pendekatan lokal ini kami menyampaikannya kepada para kader Posyandu dan Kader PKK juga kepada para aparat desa dan tokoh masyarakat dan tokoh agama di wilayah Puksesmas Jatiwangi. Secara dini kami menyampaikan STBM ini ke masyarakat sekokah. Kami melakukan apresiasi kepada masyarakat yang telah membangun jamban supaya oleh para kader dicatat dan dilaporkan kepada kami petugas sanitasi Puskesmas, sehingga setiap saat perkembangan pembangunan jamban dapat dilaporkan baik melalui sms kepada kami maupun dilaporkan setiap pertemuan kader di Puskesmas atau saat setiap kunjungan Posyandu. Sebagai salah satu sumber kekuatan potensi masyarakat dibidang sanitasi adalah, di Jatiwangi terdapat komunitas yang bergerak di bidang seni dan budaya yaitu Komunitas Jaf (Jatiwangi art Factory) yang pusat aktivitas di Desa Jatisura tetapi para aktivis dan simpatisannya menyebar di wilayah kecamatan Jatiwangi. Komunitas ini

Artikel Stbm Jatiwangi

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Artikel Stbm Jatiwangi

Citation preview

Page 1: Artikel Stbm Jatiwangi

Pelaksanaan STBM di Puskesmas Jatiwangi

Saat ini STBM (Sanitasi Total Berbasis Masyarakat) telah menjadi strategi nasional sejak 2008 dalam mempercepat peningkatan akses masyarakat terhadap pelayanan sanitasi dasar. Termasuk di wilayah kerja Puskesmas Jatiwangi Kabupaten Majalengka strategi STBM telah disosialisasikan sejak tahun 2011.

Wilayah Kerja Puskesmas Jatiwangi mencakup 8 Desa yaitu, Burujul Kulon, Burujul Wetan, Cicadas, Sutawangi, Mekarsari, Jatiwangi, Jatisura dan Surawangi. Ciri khas masyarakat Jatiwangi memang pekerja keras, hal ini sesuai dengan situasi dan kondisi potensi alam jatiwangi yang merupakan daerah pertanian sekaligus juga sentra industri genting dan batu bata. Jadi hampir sebagian besar masyarakat jatiwangi menghabiskan waktunya untuk bekerja bergelut dengan tanah. Tanah bagi masyarakat Jatiwangi sangat bernilai ekonomis dan strategis karena dapat menopang kehidupan puluhan ribu keluarga.

Ketika ribuan keluarga berpacu menghabiskan waktunya untuk mencari nafkah sebagai bekal sesuap nasi untuk memenuhi kebutuhan perut, sementara kebutuhan akan layanan akses sanitasi belum menjadi kebutuhan dasar yang diprioritaskan oleh sebagian keluarga. Maka kami mengajak masyarakat untuk berpikir tuntas, mengajak masyarakat untuk menyempurnakan 3 macam nikmat yaitu “Ngeunah diasupkeunna” (Nikmat dan sehat saat makanannya), “Ngeunah dikaluarkeunna” Nikmat dan sehat pada saat buang air besar, “Genah tur merenah tempat ngaluarkeunna” (Buang Air Besar hanya di Jamban supaya tidak menjadi masalah bagi lingkungan)

Melalui sosialisasi STBM dengan pendekatan lokal ini kami menyampaikannya kepada para kader Posyandu dan Kader PKK juga kepada para aparat desa dan tokoh masyarakat dan tokoh agama di wilayah Puksesmas Jatiwangi. Secara dini kami menyampaikan STBM ini ke masyarakat sekokah. Kami melakukan apresiasi kepada masyarakat yang telah membangun jamban supaya oleh para kader dicatat dan dilaporkan kepada kami petugas sanitasi Puskesmas, sehingga setiap saat perkembangan pembangunan jamban dapat dilaporkan baik melalui sms kepada kami maupun dilaporkan setiap pertemuan kader di Puskesmas atau saat setiap kunjungan Posyandu.

Sebagai salah satu sumber kekuatan potensi masyarakat dibidang sanitasi adalah, di Jatiwangi terdapat komunitas yang bergerak di bidang seni dan budaya yaitu Komunitas Jaf (Jatiwangi art Factory) yang pusat aktivitas di Desa Jatisura tetapi para aktivis dan simpatisannya menyebar di wilayah kecamatan Jatiwangi. Komunitas ini memiliki Radio Komunitas Jaf dan Televisi Komunitas yaitu Jaf TV. Melalui media ini siaran-siaran tentang materi-materi penyuluhan dan iklan layanan masyarakat tentang sanitasi diprogram secara berkesinambungan.

Bagi masyarakat yang tidak mampu dan menganggap mahal untuk bisa memiliki jamban diberikan pelatihan dan pilihan untuk membuat jamban murah yaitu dengan menggunakan drum bekas sehingga dengan biaya yang masih dibawah Rp 200.000 sudah bisa memiliki jamban. Jadi alasan klasik tidak punya biaya untuk membuat jamban sebenarnya bagi masyarakat jatiwangi sepertinya sudah tidak berlaku lagi karena sebenarnya masih banyak solusi untuk memecahkan masalah biaya. Jadi kami hanya melakukan motivasi kepada setiap lapisan potensi masyarakat untuk peduli tentang sanitasi.

Dimulai dari kalangan masyarakat sekolah dasar sebagai pembelajaran kepada keluarga untuk memisahkan sampah organik dan non organik, maka setiap hari rabu anak anak SD diwajibkan membawa sampah plastik ke sekolahnya untuk ditabungkan di Bank Sampah sekolahnya masing-masing. Dimana hasil penjualan dari sampah plastik ini akan digunakan untuk membeli kebutuhan sekolah anak-anak. Kegiatan Bank Sampah Sekokah ini telah dimulai dijalankan di Desa Jatisura.

Page 2: Artikel Stbm Jatiwangi

Sementara Sosialisasi Pemicuan STBM di Komunitas telah dilakukan yang dimulai ditingkat Puskesmas yang diikuti para kader dari setiap desa yang dilanjutkan dengan pelaksanaan pemicuan STBM di komunitas di masing-masing desa yang dilaksanakan oleh para kader. Peran kami sebagai petugas sanitasi hanya membina kader yang adadi tiap desa, dan sekali-kali kami menjadi narasumber atas undangan para kader untuk membantu para kader dalam memotivasi masyarakat.

Demikian pemaparan pengalaman kami dalam melaksanakan STBM di Puskesmas jatiwangi. Kami masih baru tentang STBM, tapi kami yakin bersama masyarakat pasti kami bisa mencapai kondisi sanitasi yang layak bagi masyarakat kami.

Penulis

KADIJAHSanitarian Puskesmas JatiwangiKabupaten MAjalengka