Upload
incxx
View
118
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
5/12/2018 Artikel Ilmiah Aezzi Dimitra - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/artikel-ilmiah-aezzi-dimitra 1/11
ARTIKEL ILMIAH
STUDI PERILAKU PASANGAN JALAK BALI (Leucopsar rothschildi) PADA KANDANG BREEDING DI KEBUN
BINATANG SURABAYA
Oleh
AEZZI DIMITRANIM 060610245
FAKULTAS MIPAUNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG2011
5/12/2018 Artikel Ilmiah Aezzi Dimitra - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/artikel-ilmiah-aezzi-dimitra 2/11
STUDI PERILAKU PASANGAN JALAK BALI (Leucopsar rothschildi)PADA KANDANG BREEDING DI KEBUN BINATANG SURABAYA
STUDY THE COUPLES OF BALI STARLINGS (Leucopsar rothschildi )ON BREEDING CAGES AT SURABAYA ZOO
Dimitra, A.1, Mustofa, I.2, Kusnoto.3, Legowo, D.4, Kusumawati, D.5,
Setiawan, B.5
1Mahasiswa, 2Departemen Reproduksi Veteriner, 3Departemen Parasitologi,4Departemen Patologi Veteriner, 5Departemen Klinik Veteriner Fakultas
Kedokteran Hewan Universitas Brawijaya, Surabaya
ABSTRACT
Bali starlings (Leucopsar rothschildi), is currently heading forextinction, the situation was mainly due to overfishing to supply the needs of trade, illegal arrests, and causes rapid loss of forest habitat is shrinking andthreatened with extinction within a short time. Most zoos around the worldrun the Bali starlings breeding program, this is done to prevent extinction.
The purpose of this study is to investigate the behavior of Bali starlingscouples on breeding cages. Observation by using 7 pairs in cages 1B 2B, 3B,5B, 6B, 7B and 8B. The results showed that there were identified 16 dailyactivities, and can be classified into four main behaviors, namely motionlessbehavior, movement, breeding and ingested. Motionless behaviour includerest, stationary, sunbathing. The activities of movements were goingthrought certain activities, walking, climb, visiting, flying, mopping up andspeak out. The breeding behaviour is to make a nest, lay eggs and incubatethe eggs. The ingested behavior is eating, drinking, defecation and urination.
The analysis showed that frequency averages the movement’s behaviour7421 time/tides with activities average 371,05 times/tides/day, whereasaverage relative frequency 14,48%. Frequency averages motionlessbehaviour around 39724 time/tides with activities average 1986,2times/tides/day, whereas average relative frequency 77,48%. Frequencyaverages behaviour of bird breeding are 1141,71 time/tides with activitiesaverage 57,09 times/tides/day, whereas average relative frequency 2,23%.Frequency averages ingested behaviour 2976,85 time/tides with activitiesaverage 148,85 times/tides/day, whereas average relative frequency 5,8%.
Key words: Behavior, Bali starlings, activity, couples, frequency
Menyetujui untuk dipublikasikan dalam jurnal ilmiah,
Mahasiswa
(Aezzi Dimitra)NIM. 060610245
Surabaya, 7 Juni 2011MenyetujuiDosen Pembimbing I:
( Prof.Dr. Imam Mustofa, M.Kes., drh.)NIP. 19600427 198701 1 001
MenyetujuiDosen Pembimbing II:
( Dr. Kusnoto, M.Si., drh.)NIP. 19631003 199702 1001
MenyetujuiDosen Terkait I:
(Djoko Legowo, M.Kes., drh.)NIP. 19691214 199603 1
MenyetujuiDosen Terkait II:
( Dr. Diah Kusumawati Gali, SU.,drh.)NIP. 19560105 198002 2 001
MenyetujuiDosen Terkait I:
( Boedi Setiawan, M.P.,drh.)NIP. 19710316 199603 1
5/12/2018 Artikel Ilmiah Aezzi Dimitra - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/artikel-ilmiah-aezzi-dimitra 3/11
NIP. 19691214 199603 1 NIP. 19560105 198002 2 001 NIP. 19710316 199603 1
STUDI PERILAKU PASANGAN JALAK BALI (Leucopsar rothschildi)PADA KANDANG BREEDING DI KEBUN BINATANG SURABAYA
STUDY THE COUPLES OF BALI STARLINGS (Leucopsar rothschildi )
ON BREEDING CAGES AT SURABAYA ZOO
Dimitra, A.1, Mustofa, I.2, Kusnoto.3, Legowo, D.4, Kusumawati, D.5,
Setiawan, B.5
1Mahasiswa, 2Departemen Reproduksi Veteriner, 3Departemen Parasitologi,4Departemen Patologi Veteriner, 5Departemen Klinik Veteriner Fakultas
Kedokteran Hewan Universitas Brawijaya, Surabaya
ABSTRACT
Bali starlings (Leucopsar rothschildi), is currently heading forextinction, the situation was mainly due to overfishing to supply the needs of trade, illegal arrests, and causes rapid loss of forest habitat is shrinking andthreatened with extinction within a short time. Most zoos around the worldrun the Bali starlings breeding program, this is done to prevent extinction.
The purpose of this study is to investigate the behavior of Bali starlingscouples on breeding cages. Observation by using 7 pairs in cages 1B 2B, 3B,5B, 6B, 7B and 8B. The results showed that there were identified 16 dailyactivities, and can be classified into four main behaviors, namely motionlessbehavior, movement, breeding and ingested. Motionless behaviour includerest, stationary, sunbathing. The activities of movements were goingthrought certain activities, walking, climb, visiting, flying, mopping up andspeak out. The breeding behaviour is to make a nest, lay eggs and incubatethe eggs. The ingested behavior is eating, drinking, defecation and urination.
The analysis showed that frequency averages the movement’s behaviour7421 time/tides with activities average 371,05 times/tides/day, whereasaverage relative frequency 14,48%. Frequency averages motionlessbehaviour around 39724 time/tides with activities average 1986,2times/tides/day, whereas average relative frequency 77,48%. Frequencyaverages behaviour of bird breeding are 1141,71 time/tides with activitiesaverage 57,09 times/tides/day, whereas average relative frequency 2,23%.Frequency averages ingested behaviour 2976,85 time/tides with activitiesaverage 148,85 times/tides/day, whereas average relative frequency 5,8%.
Key words: Behavior, Bali starlings, activity, couples, frequency
PendahuluanSatwa merupakan sumber
daya alam hayati yangkelestariannya harus dijaga.
Kelestarian satwa akan tetapterjaga jika dapat mengetahuiperilaku satwa tersebut. Perilakusatwa adalah tindak tanduk satwa
5/12/2018 Artikel Ilmiah Aezzi Dimitra - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/artikel-ilmiah-aezzi-dimitra 4/11
yang terlihat dan saling berkaitanbaik secara individual maupunbersama-sama yangmemungkinkan seekor satwa dapatmenyesuaikan diri terhadapbeberapa perubahan keadaan baik
dari luar maupun dari dalam(Tanudimadja dalam Faridah, 1999)atau suatu strategi dari satwadalam memanfaatkan sumberdayayang ada dalam lingkungan untukmempertahankan kelangsunganhidupnya (Alikodra dalam Faridah,1999).
Berdasarkan lembagakonservasi dunia atau IUCNIndonesia tercatat 117 jenis padatahun 2009 termasuk dalamkatagori secara global terancampunah (Gondo dan Sugiarto, 2009).Salah satunya adalah burung JalakBali (Leucopsar rothschildi) adalahsatwa langka dan endemik yangada di Indonesia yaitu hanyaterdapat di Pulau Bali (saat inihanya di dalam kawasan TamanNasional Bali Barat). Menurut IUCNburung Jalak Bali termasuk dalamstatus critically endangered danterdaftar dalam CITES sebagaisatwa appendix I. Keadaan iniutamanya disebabkan oleh adanyapenangkapan yang berlebihanuntuk memasok keperluanperdagangan. Penangkapan liar,serta hilangnya habitat hutanmenyebabkan populasi burung
Jalak Bali cepat menyusut danterancam punah dalam waktusingkat (Balen dkk., 2000).
Menurut Dewobroto dalamHenny (1995), konservasi adalahupaya pengelolaan sumber dayasecara bijaksana yang berpedomankepada asas pelestarian. Gunamenjaga kelestarian sekaligusmemulihkan populasi burung diIndonesia, perlu dilakukan kegiatankonservasi. Konservasi burungdapat dilakukan secara in-situ (di
dalam habitat alaminya); sepertimelalui perlindungan jenis,pembinaan habitat dan populasi;dan secara ex-situ (di luar habitatalaminya), salah satu diantaranyamelalui penangkaran (Setio dan
Takandjanji, 2007). Sebagian besarkebun binatang di seluruh duniamenjalankan program penangkaranburung Jalak Bali, hal ini dilakukanuntuk mencegah punahnya burung
Jalak Bali (Alikodra, 2010).Kebun binatang ataupun
taman safari memiliki perananpenting dalam pembiakan spesies-spesies dalam kondisi menujukepunahan dan merupakankegiatan konservasi secara ex-situ.Spesies khas dan langka telahberhasil diselamatkan melaluiprogram pembiakan dalamtangkapan di kebun binatang(Alikodra, 2010). Tempatpenangkaran tidak dapatdikondisikan serupa dengan habitataslinya. Akibat keterbatasan inilahyang diduga dapat menyebabkanperubahan pada perilaku sehari-hari suatu satwa (Ronohardjo,1984).
Perilaku burung Jalak Baliyang dipelihara di kandangbreeding Kebun Binatang Surabayabelum diteliti. Terutama perilakuburung Jalak Bali yang terdapat dikandang breeding, sehingga perluadanya penelitian ini dilakukanuntuk mencermati perilakupasangan dalam kandang breedingdi Kebun Binatang Surabaya.Penelitian ini nantinya dapatdigunakan sebagai data dasardalam melakukan langkah-langkahpelestarian burung Jalak Bali diKebun Binatang Surabayakhususnya dan wilayah Indonesiapada umumnya.
Metode Penelitian
5/12/2018 Artikel Ilmiah Aezzi Dimitra - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/artikel-ilmiah-aezzi-dimitra 5/11
Penelitian dilaksanakan diKebun Binatang Surabaya. dengancara observasi pada objekpenenelitian yaitu perilaku burung
Jalak Bali yang ditempatkan dikandang berbeda pada kandang
breeding di Kebun BinatangSurabaya selama 20 hari mulaitanggal 11-30 Januari 2011 yangtidak dilakukan secara terus-menerus tetapi dimulai dari pukul07.30-12.30 dan 13.30-15.30sesuai penelitian Takandjanji danMite (2008). Tiga puluh menitpertama pengamatan dilakukanempat kandang dan tiga puluhmenit berikutnya pengamatandilakukan tiga kandang, hal inidisesuaikan dengan situasi dankondisi tempat penelitian ataupengamatan.
Bahan PenelitianBahan yang digunakan adalah
7 pasang burung Jalak Bali yangditempatkan di kandang berbedapada kandang breeding di KebunBinatang Surabaya, jumlahkeseluruhan 14 ekor indukan yangterdiri dari 7 ekor jantan dan 7 ekorbetina. Pengamatan dilakukan ditujuh kandang yaitu kandang 1B,2B, 3B, 5B, 6B, 7B, dan 8B. Jarakpengamat dengan kandang tempatpenelitian yaitu 3,5 m.
Pengelompokan DataData yang diamati
dikelompokkan dalam empatperilaku dengan 16 aktivitas(Takandjandji dan Mite, 2008).Pengelompokan terdiri dari:1. Perilaku Diam
Istirahat merupakan aktivitaspasif dengan posisi tubuhbertengger, bagian ventralmenunduk, kedua kaki berpegangerat pada kayu, dan kedua mataterpejam. Stationer merupakanaktivitas yang dilakukan dengan
posisi tubuh bertengger pada kayudan kedua mata terbuka. Berjemurmerupakan aktivitas pasif denganposisi tubuh bertengger, satu kakiatau sayap diangkat dandirentangkan sambil mengarah
pada sinar matahari.2. Perilaku Bergerak
Berjalan adalah aktivitas aktif yang dilakukan dengan berpindahtempat pada bagian bawahkandang, menggunakan kaki.Memanjat dilakukan denganperpindahan tempat pada dindingkawat menggunakan kaki.Mendatangi merupakan aktivitasmendekati petugas pada saatmemberikan makan.
Terbang adalah aktivitas aktif yang dilakukan denganmenggunakan sayap.Membersihkan diri merupakanaktivitas membersihkan tubuhmenggunakan kaki atau paruh.Bersuara adalah Aktivitasmengeluarkan suara.3. Berkembangbiak
Membuat sarang untuk berteluradalah aktivitas mengambilranting-ranting kering, dandedaunan kering denganmenggunakan paruh yangdiletakkan pada pepohonan.Bertelur, aktivitas mengeluarkantelur oleh indukan betina.Mengerami telur, aktivitasmemelihara telur untuk prosespenetasan.4. Ingestif
Makan adalah aktivitas ingestif yang dilakukan dengan caramengambil dan menghancurkanmakanan menggunakan paruh ataulidah. Minum, aktivitas yangdilakukan dengan caramencelupkan paruh ke dalam airlalu menengadahkan paruh.
Defekasi, aktivitas membuangmetabolisme dalam bentuk padat.Urinasi dilakukan dengan
5/12/2018 Artikel Ilmiah Aezzi Dimitra - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/artikel-ilmiah-aezzi-dimitra 6/11
membuang metabolisme dalambentuk cair
Analisis DataUntuk mengetahui frekuensi
aktivitas digunakan Sudjana (1992)
sebagai berikut :
Keterangan : F = Frekuensi;Fi1,2,3,...,n= Frekuensi suatu aktivitas
Perhitungan rata-rata aktivitasdidapat dengan formula :
Kemudian dilakukanperhitungan frekuensi relatif aktivitas, dengan formula sebagaiberikut :
Data pengamatan tingkah lakudinyatakan dalam grafikpersentase frekuensi relatif aktivitas dan kemudian dianalisisdengan cara menelaah,mengurutkan, mengelompokkandata, dan verifikasi untukmengangkatnya menjadikesimpulan sebagai temuanpenelitian (Umagap, 2007).
Hasil dan PembahasanKebun Binatang Surabaya
terdapat tujuh pasang indukan Jalak Bali pada kandang breedingyang menjadi objek penelitianselama 20 hari dari pukul 07.30sampai 15.30. Terdiri dari tujuhpasang indukan yaitu padakandang 1B, 2B, 3B, 5B, 6B, 7B dan8B.
Perilaku DiamAktivitas istirahat, berjemur
dan stationer pada perilaku diamdilakukan oleh semua pasanganburung Jalak Bali. Bagi burung yang
berada di penangkaran, makanandan semua kebutuhan telahterpenuhi sehingga tidak perlumencari seperti halnya burung dialam. Burung di penangkaran lebihbanyak menggunakan waktunya
untuk beristirahat dibandingkandengan burung di alam yang harusterbang mencari makan(Takandjanji dan Mite, 2008).Aktivitas perilaku istirahat tertinggidilakukan pada pukul 14.30-15.30kandang 8B.
Aktivitas stasionerberlangsung lama denganfrekuensi yang kecil. Aktivitas inidilakukan ketika suhu lingkunganmulai tinggi dan burung berteduhatau bertengger pada kayutenggeran dengan mata tidaktertutup. Kegiatan ini dilakukansetelah istirahat dan berjalan.Aktivitas perilaku stationertertinggi dilakukan pukul 14.30-15.30 kandang 8B sebesar.
Gerakan yang sering terlihatpada saat berjemur adalahmerentangkan salah satu kaki atausayap sambil menghadap sinarmatahari pagi. Menurut Priyonodan Handini (1996), gerakanmerentang dilakukan untukmelemaskan otot-otot yangtegang. Aktivitas perilaku berjemurtertinggi dilakukan pukul 07.30-08.30, frekuensi aktivitas kandang8B. Berikut tersaji pada Gambar 1.
Tabel 1. Hasil Observasi LapanganPasangan Burung Jalak Bali Di
Kandang Breeding Kebun BinatangSurabaya Selama 20 Hari Pengamatan.
Pengamatan
FrekuensiAktivitas
(kali/pasang)
Rata-RataFrekuensiAktivitas
(kali/pasang/hari)
FrelAktivitas (%)
Diam Istirahat 4273,57 213,68 8,34
Stationer 2368,43 118,42 4,62
Berjemur 779,00 38,95 1,52
Bergerak Berjalan 10901,43 545,07 21,26
Memanjat 5921,71 296,09 11,55
Mendatangi 2688,00 134,40 5,24
Terbang 7110,29 355,51 13.87
Membersihkan diri 2462,43 123,12 4,80
Bersuara 10640,14 532,01 20,76
F = Fi1 + Fi2 + Fi3 + .... + Fin
Rata - rata
Aktivitas
f rel = x 100%
=Jumlah aktivitas kandang
Jumlah hari pengamatan
Frekuensi suatu aktivitas
Frekuensi seluruh aktivitas
5/12/2018 Artikel Ilmiah Aezzi Dimitra - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/artikel-ilmiah-aezzi-dimitra 7/11
Berkembangbiak
Membuatsaranguntukbertelur 721,57 36,08 1,41
Bertelur 0 0
Mengeramitelur 420,14 21,01 0,82
Ingestif Makan 1848,14 92,41 3,60
Minum 635,29 31,76 1,24
Defekasi 246,71 12,34 0,48
Urinasi 246,71 12,34 0,48
Perilaku Bergerak Aktivitas berjalan, memanjat,
mendatangi, terbang,membersihkan diri dan bersuarapada perilaku bergerak dilakukanoleh semua pasangan burung JalakBali. Berjalan lebih banyakdisebabkan oleh adanyarangsangan eksternal dan internaldari dalam tubuh. Burung Jalak Bali
termasuk salah satu keluargaSturnidae yang sangat lincah(Takandjanji dan Mite, 2008).
Berjalan dapat dilakukan duacara, yaitu yang pertama berja1anbiasa menggunakan kaki kiri laludisusul kaki kanan. Kedua berjalancepat, yaitu seperti halnya dengan
jalan biasa hanya lebih cepat.Ketika melompat denganmenyentakan kaki belakang dankaki depan lurus ke depan menuju
pohon atau dahan atau tempatyang akan dicapainya (Faridah,1999). Aktivitas perilaku berjalantertinggi dilakukan pada pukul11.30-12.30 kandang 3B.
Memanjat dilakukan dengancara berpindah tempat padadinding kawat kandang dan batangatau dahan pohon denganmenggunakan kaki. Aktivitasperilaku memanjat tertinggidilakukan pada pukul 08.30-09.30
kandang 4B.Mendatangi dilakukan pada
salah satu pasangan baik jantanmaupun betina denganmenghampiri salah satupasangannya. Hal ini dilakukanuntuk menjaga salah satupasangannya dari penganggu,membersihkan tubuh
pasangannya, melakukan aktivitasistirahat maupun berjemurbersama (BTNBB, 2009).Mendatangi juga dilakukan untukmembersihkan tubuh betina.Aktivitas tersebut menandakan jika
pasangan indukan tersebut sudahterbentuk pasangan atau jodoh(Mas’ud, 2010). Pasangan burung
Jalak Bali yang saling mendatangimerupakan salah satu tanda dalamberkembangbiak. Mendatangibiasanya diakhiri dengan kegiatanmencumbu pasangannya. Aktivitasperilaku mendatangi tertinggidilakukan pada pukul 11.30-12.30kandang 8B untuk mendatangi saatmelakukan aktivitas diam maupuningestif .
Terbang dilakukan dengan caraberpindah tempat pada dindingkawat kandang dan batang ataudahan pohon denganmenggunakan kedua sayap. Caraterbang sesuai dengan pernyataanFithri (2008) dengan meluncur(gliding) dan sayap tidakdikepakkan berfungsi sebagaipenyeimbang tubuh agar tubuhtetap stabil dalam posisi melayang.Aktivitas perilaku terbang tertinggipada dilakukan pukul 11.30-12.30kandang 6B untuk mendatangi.
Membersihkan diri dilakukanuntuk merawat tubuh agar bulutetap mengkilap, sehat, dan segar.Bulu sebagai pelindung bagi tubuhdari hujan dan panas, juga bergunauntuk terbang mencari makan. Disamping itu, bulu juga bergunasebagai penghangat pada saatmengerami telur dan mengasuhanak. Membersihkan diri dilakukandengan cara membersihkan paruh,menyelisik bulu (Takandjanji danMite, 2008). Mandi merupakanaktivitas yang paling disenangi.Aktivitas ini dilakukan sebagaibagian dari perawatan bulu agartetap mengkilap dan tidak kusut.
5/12/2018 Artikel Ilmiah Aezzi Dimitra - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/artikel-ilmiah-aezzi-dimitra 8/11
Menurut Mas’ud (2010), burung Jalak termasuk jenis burung yangmemerlukan air untuk aktivitashariannya sehingga digolongkansebagai hewan yang tergantungpada air (water dependent
spesies). Kebutuhan air digunakanuntuk mandi dan minum.
Menggaruk-garuk kepalamerupakan bagian dari aktivitasmembersihkan diri untukmemelihara bulu, khusus padabagian kepala. Aktivitas inidilakukan menggunakan kakimaupun paruh. Cara lain dilakukandengan menggesek-gesekkanparuh pada permukaan kayutenggeran atau kawat (Takandjanjidan Mite, 2008). Aktivitas perilakumembersihkan diri tertinggi pukul13.30-14.30 kandang 8B.
Aktivitas ini lebih banyakterjadi pada saat burung dalamkeadaan takut. Aktivitas ini jugaterjadi apabila ada hewan lainseperti serangga atau ular yangmemasuki kandang burung(Takandjanji dan Mite, 2008).Kebiasaan bersuara yang dimulaidengan atraksi naik turun kepaladengan menegakkan jambul seringdilakukan pejantan untuk menarikpasangannya (BTNBB, 2009).Aktivitas perilaku bersuaratertinggi dilakukan pukul 11.30-12.30 kandang 1B. Berikut tersajiGambar 2.Perilaku Berkembangbiak
Aktivitas membuat saranguntuk bertelur dilakukan olehsemua pasangan. Sarang disiapkansebagai sarana penting untukperkembangbiakan. Bahan sarangberupa ranting pohon di dalamkandang breeding. Prosespembuatan sarang tidak pernahberhenti dari mulai akan bertelurhingga anak burung Jalak Balikeluar dari gowok . Sarang yangterbentuk tidak terbentuk namun
menyerupai cawan (Nariswari dan Yuda, 1997).
Pasangan burung Jalak Baliyang akan membuat sarang,mempunyai ciri-ciri antara lainsuka terbang bersama, hinggap
berjejeran didekat tempat dimanamereka akan membangun sarang,sering terbang keluar masuktempat sarang yang diminati untukpenghuniannya, frekuensi keluarmasuk tempat bersarang makinsering dan mulai membawarerumputan atau bahan-bahansarang lainnya untuk membangunsarang (Umagap, 2007). Aktivitasperilaku membuat sarang untukbertelur tertinggi dilakukan padapukul 13.30-14.30 kandang 2B.
Aktivitas bertelur padakandang 3B dan 5B. Telur kandangnomor 3B yaitu 3 butir telur danempat butir telur pada kandang 5B.Menurut BTNBB (2009), selamabertelur burung Jalak Bali jantanmenunggu di luar sarang sambilberjaga-jaga.
Mengerami telur dilakukandengan cara bergantian antaraindukan jantan dan betina denganwaktu sekitar 10-15 menit. Ketikasalah satu mengeram makapasangannya melakukan aktivitasingestif , diam maupun bergerak.Aktivitas tersebut dilakukan hinggatelur menetas menjadi piyik (BTNBB, 2009). Frekuensi aktivitastertinggi mengerami telurpasangan Jalak Bali pukul 11.30-12.30 kandang 5B sebesar 1136kali/pasang, sedangkan kandang5B. Berikut tersaji Gambar 3.
Perilaku Ingestif Aktivitas makan, minum,
defekasi dan urinasi merupakanperilaku ingestif . Perilaku ingestif dilakukan oleh semua pasanganburung Jalak Bali. Pakan yangdiberikan berupa pakan hewani
5/12/2018 Artikel Ilmiah Aezzi Dimitra - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/artikel-ilmiah-aezzi-dimitra 9/11
dan nabati. Pakan hewani terdiridari ulat hongkong, jangkrik dantelur semut Pakan nabati yangdiberikan yaitu pisang atau pepayayang diberikan setiap hari padapagi hari setelah kandang
dibersihkan. Sesuai denganpernyataan Mas’ud (2010), tempatpakan dan minum yang disediakandi kadang breeding KebunBinatang Surabaya terbuat daritanah (cowek ). Pada saat makanakan diambil denganmenggunakan paruh dandiletakkan di tanah kemudian barudimakan.
Makan merupakan aktivitaspaling penting bagi burung,sementara aktivitas lainnyasebagai pendukung. Aktivitas inidilakukan sambil merundukkankepala sementara paruhnyamematuk makanan yang berupapakan nabati (Takandjanji danMite, 2008). Cara burung Jalak Balimemakan pakan hewani yaitudengan mengambil pakan daritempat pakan dan membawanyake tanah baru memakannya.Aktivitas perilaku makan tertinggidilakukan pada pukul 13.30-14.30pada kandang 8B.
Menurut Mas’ud (2010), minumyang diberikan pada Jalak Balidiberikan secara penuh (ad libitum). Aktivitas perilaku minumtertinggi dilakukan pada pukul13.30-14.30 pada kandang 8B.
Defekasi adalah aktivitas dalamperilaku ingestif dengan caramembuang metabolisme dalambentuk padat (Takandjanji danMite, 2008). Aktivitas perilakuurinasi dan defekasi tertinggidilakukan pada pukul 13.30-14.30pada kandang 8B. Perbedaanwaktu perilaku ingestif dikarenakanadanya pengaruh iklim atau cuacaserta lingkungan. Berikut tersajiGambar 4.
Kesimpulan dan Saran
KesimpulanPasangan burung Jalak Bali padakandang breeding di KebunBinatang Surabaya pada 7 kandangyang berbeda (1B, 2B, 3B, 5B, 6B,7B dan 8B). Penilitian ini dilakukanselama 20 hari. Pasangan burung
Jalak Bali tersebut memiliki 4perilaku utama (diam, bergerak,
0. 510. 51
1.19
3. 79
0. 410 . 4 1
0. 99
3. 61
0
1
2
3
4
5
M akan M i num Def ekasi Ur i nasi
1B 2B 3B 5B 6B 7B 8B
Gambar 4. Grafik frekuensi relatif aktivitas Ingestif selama 20hari
4.66
3.83 3.813.78
3.58
1.72
1.18 1.28 1.261.11
0.76 1.18 1.28 1.111.26
0.76 1.18 1.28 1.111.26
8.09
4.31
8.438.07
4. 4
8.3
4.57
8.85
5.06
1.4
8.11
4.78
1.6
8.21
1.53
4. 8
1.591.44
1.52
5.14
1.78
0
2
4
6
8
10
I st irah at St at io ner Be rjem ur
1B 2B 3B 5B 6B 7B 8B
Gambar 1. Grafik frekuensi relatif aktivitasdiam selama 20 hari
2 0 . 1 82 1 . 5 7
11 . 9 1
4 .3 5
1 9 .3 6
4 . 5 4 4 . 5 5
19 . 4
4 . 7 2
2 0 . 5 81 9 . 8 1
25.66
4.87
11.98
5.56
10.18
20.9918.65
5.06
14.74
5.67
10.88
22.78
10 . 9 4
2 2 . 8 1
5 . 0 3 4 . 9 9 4
1 3 . 1
4 .8 1
14 . 08
2 1 . 9 2
11. 6 6
15 . 0 9
1 1 . 3 3
2 1 . 5 9
4 . 6 6
1 4 . 0 4
1 1 . 4 4
6 . 6 45 . 9 8
11. 8 2
2 0 . 1 1
0
5
10
15
20
25
30
B er jalan Memanjat Mendatangi Ter bang Member sihkan
Diri
Bersuara
1B 2B 3B 5B 6B 7B 8B
Gambar 2. Grafik frekuensatif aktivitasbergerak selama 20 hari
5/12/2018 Artikel Ilmiah Aezzi Dimitra - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/artikel-ilmiah-aezzi-dimitra 10/11
berkembangbiak dan ingestif )dengan 16 aktivitas (istirahat,stationer, berjemur, berjalan,memanjat, mendatangi,
membersihkan diri, bersuara,membuat sarang untuk bertelur,bertelur, mengerami telur, makan,minum, defekasi dan urinasi.
SaranHasil penelitian studi perilakusatwa terutama pada burung JalakBali ini nantinya dapat digunakanoleh pihak Kebun BinatangSurabaya maupun penangkarsebagai acuan perilaku burung
Jalak Bali sehari-hari.
Daftar PustakaAlikodra, H.S. 2010. Teknik
Pengelolaan Satwa Liar dalamRangka MempertahankanKeanekaragaman HayatiIndonesia. PT Penerbit IPB Press.Cetakan kedua.
Balen, S.V., I.A. Dirgayusa, I. W. A.Putra dan Prins H. H. T. 2000.Status and distribution of theendemic Bali starling Leucopsar rothschildi. Oryx Vol. 34(3).
BTNBB Balai Taman Nasional BaliBarat. 2009. Mengenal Curik Balidi Taman Nasional Bali Barat.Gilimanuk.
CITES. 2010. Convention onInternational Trade In
Endangered Species (CITES) of wild fauna and flora Appendices
I, II and III valid from 24 June2010. //http://www.cites.org. [21Agustus 2010]
Faridah, I. 1999. Studi Perilaku danHabitat Jelarang (Ratufa bicolor bicolor) di Hutan Tanaman Pinus
Taman Buru Gunung MasigitKareumbi Kabupaten Daerah
Tingkat II Bandung Jawa Barat[Skripsi]. Fakultas Kehutanan.Institut Pertanian Bogor.
Fithri, A. 2008. Strategi MencariMakan Burung Pecuk Padi Hitamdi Suaka Margasatwa PulauRambut, Teluk Jakarta. JurnalBiologi XI (2) : 70-73.
Gondo dan Sugiarto. 2009.Dinamika Populasi Jalak Bali(Leucopsar rothschildi) diHabitatnya.//http:www.tnbalibarat/?cat=1.[21 Agustus 2010]
Henny, N. 2008. PerilakuReproduksi Babi Kutil PadaMusim Kawain di Kebun BinatangSurabaya [Skripsi]. FakultasPertanian. Universitas PutraBangsa Surabaya.
Mas’ud, B. 2010. TeknikPenangkaran Burung Jalak Bali diRumah. Penerbit IPB Press.Bogor.
Nariswari, Th. D dan Ign. P. Yuda.1997. Perilaku Berbiak BurungKuntul Kerbau di HalamanAmbarukmo Palace Hotel,
Yogyakarta. Biota Vol. II (2) : 73-77.
Gambar 3. Grafik frekuensi relatif aktivitasberkembangbiak selama 20
hari
0 0
0.18
0 0
2.19
0
0.5
1
1.5
2
2.5
MembuatSarang Bertelur Mengerami Telur
1B 2B 3B 5B 6B 7B 8B
1.94 1.921.84
1.55
0.52
1.38
1.14
0 00 0
0 0 0 0 00
5/12/2018 Artikel Ilmiah Aezzi Dimitra - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/artikel-ilmiah-aezzi-dimitra 11/11
Noerdjito, M. 2005. PolaPersarangan Curik Bali(Leucopsar rothschildiStressman, 1912) danKerabatnya di Taman Nasional
Bali Barat. Berita Biologi. Volume7. No.4. April 2005.
Priyono, N.S. dan S. Handini. 1996.Memelihara, Menangkar, danMelatih Nuri. Penebar Swadaya.
Jakarta.
Ronohardjo, P. 1984. DomestikasiSatwa Liar Ditinjau dari SegiPenyakit. Prosiding SeminarSatwa Liar, PuslitbangPeternakan Bogor.
Sudjana, M.A. 1992. MetodeStatistika. Penerbit Tarsito.Bandung.
Takandjanji, M. dan M. Mite. 2008.Perilaku Burung Beo Alor diPenangkaran Oilsonbai, Nusa
Tenggara Timur. Buletin PlasmaNutfah 14(1).
Umagap, W.A.Z. 2007. Beberapa Jenis Bahan Sarang dan PerilakuBersarang Burung Seriti(Collocalia esculenta) diKabupaten Halmahera SelatanProvinsi Maluku Utara [M.Sc.
Thesis]. Institut Pertanian Bogor.