22
ARTIKEL ILMIAH PERSEPSI SISWA TERHADAP PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEORI DI SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL (SBI) SMKN 2 YOGYAKARTA DAN SMKN 2 WONOSARI Oleh : BAGUS TRIANJAYA NIM : 08503241012 1

Artikel Ilmiah

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Artikel Ilmiah

ARTIKEL ILMIAH

PERSEPSI SISWA TERHADAP PELAKSANAAN

PEMBELAJARAN TEORI DI SEKOLAH BERTARAF

INTERNASIONAL (SBI) SMKN 2 YOGYAKARTA DAN

SMKN 2 WONOSARI

Oleh :

BAGUS TRIANJAYA

NIM : 08503241012

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

OKTOBER 2012

1

Page 2: Artikel Ilmiah

ABSTRAK

PERSEPSI SISWA TERHADAP PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEORI DI SEKOLAH BERTARAF

INTERNASIONAL (SBI) SMKN 2 YOGYAKARTA DAN SMKN 2 WONOSARI

Oleh Bagus Trianjaya

NIM : 08503241012

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan persepsi siswa terhadap pelaksanaan pembelajaran teori yang meliputi variabel (1) kurikulum, (2) proses pembelajaran, (3) tenaga pengajar, (4) sarana dan prasarana, serta (5) evaluasi di SBI SMK Negeri 2 Yogyakarta dan SMK Negeri 2 Wonosari.

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Subjek penelitian adalah siswa kelas XI jurusan Teknik Pemesinan yang terdiri dari empat kelas pada masing-masing sekolah dengan total 200 responden. Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data dilakukan melalui angket. Angket dilakukan uji instrumen penelitian meliputi uji validitas dan uji reliabilitas.

Hasil penelitian pelaksanaan pembelajaran teori produktif di SMK Negeri 2 Yogyakarta dinyatakan bahwa persepsi siswa mendapat kategori secara keseluruhan baik dengan persentase 68,67%. Rinciannya untuk persepsi siswa terhadap kurikulum pembelajaran dengan hasil persentase 74,1%, proses pembelajaran teori produktif 67,1%, tenaga pengajar teori produktif 68,2%, sarana dan prasarana 66%, serta evaluasi 67,9%. Hasil penelitian di SMKN 2 Wonosari secara keseluruhan baik dengan persentase keseluruhan variabel 76,65%. Rinciannya untuk persepsi siswa terhadap kurikulum pembelajaran dengan hasil persentase 85,6%, proses pembelajaran teori produktif 76,1%, tenaga pengajar teori produktif 77,7%, sarana dan prasarana 76,4%, dan evaluasi 82,2%

Kata Kunci : Persepsi, Pembelajaran Teori

2

Page 3: Artikel Ilmiah

Pendahuluan

Pembangunan nasional di bidang pendidikan adalah upaya untuk

mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan manusia Indonesia dalam

mewujudkan masyarakat yang maju, adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan

UUD 1945, yang memungkinkan warganya mengembangkan diri sebagai manusia

Indonesia seutuhnya. Ketertinggalan bangsa Indonesia pada era globalisasi

sekarang dibandingkan dengan negara-negara tetangga rupanya menyebabkan

pemerintah terdorong untuk memacu diri mengejar ketertinggalan. Salah satu

sektor yang menjadi prioritas yaitu sektor pendidikan, disamping sektor ekonomi.

Hal ini dilatarbelakangi oleh kebutuhan masyarakat Indonesia yang semakin

tinggi terhadap pendidikan yang bermutu. Kenyataan ini menunjukkan bahwa

pendidikan telah memiliki peranan yang sangat penting dan strategis dalam

pembangunan peradaban bangsa Indonesia.

Sejak individu dilahirkan, sejak itu pula individu secara langsung

berhubungan dengan dunia luar. Individu secara langsung menerima stimulus atau

rangsang dari luar disamping dari dalam dirinya sendiri. Individu mengenali dunia

dengan menggunakan alat inderanya melalui stimulus yang diterima, individu

akan mengalami persepsi. Stimulus yang diteruskan ke pusat susunan saraf yaitu

otak, dan terjadilah proses psikologis, sehingga individu mengalami persepsi.

Persepsi bisa menjadi awal yang baik atau bahkan dapat merusak, karena secara

psikologis persepsi akan menjadi faktor dominan yang mendasari tindakan dan

perilaku seseorang (Novian Jaya Triwidia, 2010:30). Dalam proses pembelajaran

proses persepsi dari siswa penting untuk diketahui, karena siswa merupakan objek

dan proses pembelajaran. Hasil belajar atau prestasi belajar siswa bisa menjadi

tola ukur keberhasilan dari proses pembelajaran yang telah dilakukan. Diharapkan

ketika mengetahui persepsi siswa terhadap pembelajaran teori yang telah

dilakukan, dapat pula mengetahui keberhasilan dari proses pelaksanaan

pembelajaran yang telah dilakukan khususnya di SBI. Sekolah Bertaraf

Internasional (SBI) adalah sekolah yang sudah memenuhi dan melaksanakan

standar nasional pendidikan (SNP) dan kedelapan aspek SNP yang terdiri dari (1)

standar isi, (2) standar proses, (3) standar kompetensi lulusan, (4) standar tenaga

3

Page 4: Artikel Ilmiah

pendidik, (5) standar sarana dan prasarana (6) standar pengelolaan, (7) standar

pembiayaan, dan (8) standar penilaian kemudian diperkaya, diperkuat,

dikembangkan, diperdalam, dan diperluas melalui adaptasi atau adopsi standar

pendidikan dari salah satu Negara anggota Organisation for Economic Co-

Operation and Development (Depdiknas, 2008:9-13).

Pertanyaan Penelitian

1. Bagaimanakah persepsi siswa SBI terhadap variabel kurikulum ?

2. Bagaimanakah persepsi siswa SBI terhadap variabel proses pembelajaran ?

3. Bagaimanakah persepsi siswa SBI terhadap variabel tenaga pengajar ?

4. Bagaimanakah persepsi siswa SBI terhadap variabel sarana dan prasarana ?

5. Bagaimanakah persepsi siswa SBI terhadap variabel evaluasi pembelajaran ?

Jenis Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan metode deskriptif, khususnya deskriptif

kuantitatif. Penelitian deskriptif kuantitatif adalah suatu kegiatan penelitian yang

bertujuan untuk menguji sebuah teori, membuat prediksi, memberikan gambaran

secara statistik untuk menunjukkan hubungan antar variabel, serta mengukuhkan

fakta. Penelitian deskriptif adalah suatu bentuk penelitian dari metode yang paling

dasar. Ditujukan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan fenomena-

fenomena yang ada, baik fenomena yang bersifat alamiah ataupun rekayasa

manusia (Sugiyono, 2011:297). Penelitian ini menggunakan metode

angket/kuesioner, yang merupakan metode pengumpulan data dengan cara

menggunakan angket yang berisi pertanyaan-pertanyaan yang relevan dengan

tujuan penelitian (Riduan, 2004:71). Tujuan dari teknik ini adalah untuk

memperoleh informasi dari siswa. Adapun informasi tersebut mengenai persepsi

siswa SMKN 2 Yogyakarta dan SMKN 2 Wonosari terhadap pembelajaran teori.

Populasi dan Sampel

Menurut Sugiyono (2011:61) populasi adalah wilayah generalisasi yang

terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu

4

Page 5: Artikel Ilmiah

yang ditetapkan oleh untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

Menurut Riduan (2004:73) populasi adalah keseluruhan subjek penelitian.

Populasi dalam penelitian ini mencakup seluruh siswa kelas XI-Teknik Pemesinan

di SBI SMKN 2 Yogyakarta dan SMKN 2 Wonosari.

Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang di teliti. Penelitian yang

dilakukan hanya menggunakan sebagian atau wakil dari populasi (Trianto,

2010:256). Sampel merupakan bagian dan jumlah dan karakteristik yang dimiliki

oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2011:62).

Untuk menentukan sampel maka digunakan teknik sampling yaitu simple

random sampling karena pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan

secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi (Sugiyono,

2011: 64). Populasi ini dinilai homogen karena tidak ada faktor lain yang

menyebabkan berbeda.

Penelitian ini terkait dengan persepsi siswa terhadap pembelajaran teori,

maka peneliti memilih seluruh siswa kelas XI-Teknik Pemesinan yang dijadikan

sampel dengan pertimbangan, siswa yang duduk dikelas XI-Teknik Pemesinan

sebelumnya sudah mendapatkan pembelajaran teori di kelas X dan ketika duduk

di kelas Xl konsep pemahaman tentang pembelajaran sudah semakin matang.

Siswa program keahlian teknik pemesinan di SMKN 2 Yogyakarta dan SMKN 2

Wonosari dengan masing-masing memiliki 4 kelas dan setiap kelas rata-rata terisi

35 siswa dengan jumlah total populasi 140 dengan taraf kesalahan 5 % adalah 100

sampel pada setiap sekolah.

Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian

Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dengan instrumen

penelitian kuesioner (angket). Instrumen penelitian adalah cara pemberian skor

atau kode terhadap masing-masing butir pertanyaan.

1. Instrumen yang Digunakan

Instrumen penelitian merupakan alat bantu bagi peneliti dalam

mengumpulkan data (Suharsimi Arikunto, 2009:134). Peneliti menilai

5

Page 6: Artikel Ilmiah

penggunaan instrumen kuesioner cocok digunakan dalam penelitian ini.

Menurut Sugiono (2011:142) teknik pengumpulan data dengan instrumen

penelitian kuesoner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan

dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada

responden untuk dijawabnya. Kuesioner memiliki keunggulan yaitu teknik

pengumpulan data yang efisien, peneliti tahu pasti variabel yang akan diukur

dan tahu apa yang diharapkan responden. Di samping cocok digunakan bila

jumlah responden cukup besar dan tersebar di wilayah yang luas. Kuesioner

dibedakan menjadi dua jenis yaitu angket terbuka dan angket tertutup.

Kuesioner terbuka (angket tidak berstruktur) adalah angket yang disajikan

dalam bentuk sederhana sehingga responden dapat memberikan isian sesuai

dengan kehendak dan keadaannya.  Kuesioner tertutup (kuesioner berstruktur)

adalah kuesioner yang disajikan dalam bentuk sedemikian rupa sehingga

responden diminta untuk memilih satu jawaban yang sesuai dengan

karakteristik dirinya dengan memberikan tanda silang atau tanda check list.

Check list atau daftar cek adalah suatu daftar yang berisi subjek dan aspek-

aspek yang diamati. Tujuan dari teknik ini adalah untuk memperoleh informasi

dan siswa. Adapun informasi tersebut mengenai persepsi siswa SMKN 2

Yogyakarta dan SMKN 2 Wonosari terhadap pembelajaran teori yang meliputi

objek pembelajaran (proses pembelajaran, guru, sarana belajar dan evaluasi),

dan perhatian siswa (minat dan dorongan). Cara mengembangkan instrumen

penelitian kuesioner adalah sebagai berikut:

a. Menyusun Kisi-kisi

Penyusunan kisi-kisi instrumen harus mengacu pada ruang lingkup

persepsi siswa SMKN 2 Yogyakarta dan SMKN 2 Wonosari terhadap

pembelajaran teori. Ruang lingkup pembelajaran menurut Soeprijanto

(2010, 37-49) mencakup; perencanaan pembelajaran, persiapan

pembelajaran dan pelaksanaan pembelajaran. Perencanaan pembelajaran

mencakup pada kelayakan kurikulum yang digunakan sesuai dengan

kebutuhan dunia usaha dan industri. Materi yang diberikan sudah mengacu

pada standar kompentensi yang telah ditetapkan. Pada persiapan

6

Page 7: Artikel Ilmiah

pembelajaran kisi-kisi yang dibuat mencakup sarana dan prasarana sekolah

serta media pembelajaran yang dibuat guru. Ruang kelas SBI dilengkapi

dengan sarana pembelajaran berbasi TIK. Pelaksanaan pembelajaran

menggambarkan berkaitan dengan persepsi siswa SBI mengenai proses

pembelajaran yang berlangsung, tenaga pendidik siswa berbasis TIK dengan

penggunaan bahasa Inggris dan Evaluasi penilaian guru diperkaya dengan

model penilaian sekolah unggul dari negara maju lainnya. Dari variabel di

atas dikembangkan menjadi indikator kemudian dikembangkan kembali

menjadi 30 butir pertanyaan.

b. Menulis Butir Soal

Pertanyaan-pertanyaan dalam kuesioner dibuat berdasarkan kisi-kisi

yang telah dibuat. Pertanyaan harus mengacu pada indikator yang mengacu

pada kisi-kisi. Pertanyaan dalam kuesioner ini harus dijawab dengan cara

memilih salah satu dari 4 alternatif jawaban yang dianggap cocok sesuai

dengan kondisi sebenarnya. Keempat alternatif jawaban itu:

1) Sangat Setuju/Sangat Baik skornya 4 (empat)

2) Setuju/Baik skornya 3 (tiga)

3) Kurang Setuju/Kurang Baik skornya 2 (dua)

4) Tidak Setuju/Tidak Baik skornya 1 (satu)

c. Melakukan Telaah Butir

Butir yang telah dibuat kemudian ditelaah dengan menggunakan

panduan telaah butir. Telaah butir dilakukan oleh peneliti dan pakar dari

jurusan Diknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta.

Dilakukan dengan menggunakan jasmen dari analisis para ahli.

d. Revisi

Awal pembuatan instrumen peneliti membuat 30 butir pertanyaan,

tetapi ketika dijasmen kemungkinan ada pengurangan jumlah butir

pertanyaan yang tidak valid.

7

Page 8: Artikel Ilmiah

e. Uji Coba

Sebagai penyempurnaan penelitian maka instrumen penelitian tersebut

perlu diujicobakan, dengan tujuan untuk diketahui apakah instrumen

penelitian tersebut dapat digunakan untuk pengambilan data atau tidak.

Instrumen yang baik adalah instrumen yang dapat terpenuhinya syarat

validitas dan reliabilitas yang baik

Teknik Analisis Data

Data dari angket dalam penelitian ini merupakan data kuantitatif yang akan

dianalisis secara deskriptif persentase dengan langkah-langkah menurut Riduan

(2004:71-95) sebagai berikut:

1. Menghitung nilai responden dan masing-masing aspek atau sub variabel.

2. Merekap nilai.

3. Menghitung nilai rata-rata.

4. Menghitung persentase dengan rumus:

DP= nN

×100 %

Keterangan:

DP = Deskriptif Persentase (%)

n = Skor empirik (Skor yang diperoleh)

N = Skor Ideal untuk setiap item pertanyaan

Untuk menentukan jenis deskriptif persentase yang diperoleh masing-

masing indikator dalam variabel, dan perhitungan deskriptif persentase kemudian

ditafsirkan kedalam kalimat.

5. Cara menentukan tingkat kriteria adalah sebagai berikut:

a. Menentukan angka persentase tertinggi

Skor maksimal x 100%

Skor maksimal

44

×100 %=100 %

b. Menentukan angka persentase terendah

Skor minimal xl00%

8

Page 9: Artikel Ilmiah

Skor maksimal

14

×100 %=25 %

Untuk mengetahui tingkat kriteria tersebut, selanjutnya skor yang

diperoleh (dalam %) dengan analisis deskriptif persentase dikonsultasikan

dengan tabel kriteria.

Tabel 1. Kriteria Analisis Deskriptif Persentase

No. Persentase Kriteria

1. 75%-100% SangatBaik

2. 50%-75% Baik

3. 25%-50% CukupBaik

4. 1%-25% KurangBaik

Sumber: Riduan, 2004

Hasil dan Pembahasan

1. Expert Judgment

Tahapan ini melibatkan ahli dalam memvalidasi instrumen ini yaitu ahli

selaku pembimbing dan ahli di bidang pengajaran teknik mesin.

2. Reliabilitas

Hasil perhitungan reliabilitas terhadap data skor uji coba lapangan

instrumen utama secara keseluruhan memiliki nilai koefisien reliabilitas

Cronbach Alpha sebesar 0,901. Menurut Miller (2008: 87), instrumen

dikatakan memiliki koefisien reliabilitas yang baik memiliki koefisien

reliabilitas 0,80 atau lebih. Hal ini menunjukkan bahwa instrumen memiliki

reliabilitas yang tinggi atau memiliki tingkat keandalan yang sangat baik untuk

digunakan sebagai instrumen penilaian seperti dapat di amati pada Tabel 2.

Tabel 2. Estimasi Reliabilitas

InstrumenCronbach's

AlphaN of Items

Utama Angket persepsi

0,901 30

9

Page 10: Artikel Ilmiah

3. Validitas Empirik

Butir-butir tetap diikutkan dalam pengujian karena memiliki koefisen

anti image > 0,5 (Jonathan Sarwono, 2009:257). Berdasarkan pengamatan

tidak ada data instrumen yang lebih kecil dari 0,5 maka untuk analisi ini

menerangkan kesemua butir instrumen dapat digunakan. Tabel 3 menunjukan

nilai anti image > 0,5 pada butir 1 sampai 5.

Tabel 3. Anti-image Correlation

Anti-image Correlation

A1 A2 A3 A4 A5

A1 .918a -.168 -.071 -.084 -.095

A2 -.168 .921a -.091 -.111 -.033

A3 -.071 -.091 .884a -.351 -.120

A4 -.084 -.111 -.351 .841a -.141

A5 -.095 -.033 -.120 -.141 .933a

Pembahasan

Pendidikan sebagai upaya mengembangkan kemampuan atau potensi

individu sehingga dapat hidup secara optimal baik sebagai pribadi maupun

sebagai anggota masyarakat serta memiliki nilai-nilai moral dan sebagai pedoman

hidupnya. Proses belajar mengajar mata pelajaran produktif akan berjalan dengan

lancar bilamana pelajar dan pengajar sama-sama aktif dalam melakukan kegiatan.

Keberhasilan dalam poses belajar mengajar, merupakan salah satu tanggung

jawab murid/pelajar, sedangkan unsur-unsur yang lain berfungsi sebagai

pendukungnya, seperti kelengkapan sarana dan prasarana juga sangat

menentukan. Persepasi siswa yang baik tentang proses belajar mengajar dan

sarana prasarana pendukungnya akan mampu mendorong minat dan motivasi

siswa mengikuti pembelajaran tersebut dengan sungguh-sungguh. Persepsi

10

Page 11: Artikel Ilmiah

merupakan suatu penafsiran suatu objek, peristiwa atau informasi yang dilandasi

oleh pengalaman hidup seseorang yang melakukan penafsiran.

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa persepsi adalah hasil pikiran

seseorang dari situasi tertentu. Persepsi merupakan suatu proses yang didahului

oleh penginderaan, yaitu merupakan proses berwujud diterimanya stimulus oleh

individu melalui alat reseptornya. Stimulus yang diteruskan ke pusat susunan

saraf yaitu otak, dan terjadilah proses psikologis, sehingga individu mengalami

persepsi. Siswa yang memiliki persepsi positif atau baik tentang suatu objek

(kegiatan belajar mengajar mata pelajaran produktif) maka ia akan memiliki

motivasi belajar yang positif atau baik, akan tetapi apabila siswa memiliki

persepsi yang negatif atau buruk tentang suatu objek maka ia akan memiliki

motivasi belajar yang buruk ini membuktikan bahwa persepsi siswa terhadap

pelajaran sangat berpengaruh terhadap pencapaian keberhasilan pembelajaran itu

sendiri.

Lima variabel yang dipakai dalam penelitian ini, yakni; Kurikulum, Proses

Pembelajaran, Tenaga Pengajar, Sarana dan prasarana, dan Evaluasi Pembelajaran

menjadi faktor penting dalam kegiatan proses belajar mengajar. Oleh karena itulah

pelaksanaan pembelajaran di SMKN 2 Yogyakarta dan SMKN 2 Wonosari yang

dilihat dalam sudut pandang persepsi siswa menjadi salah satu cara untuk melihat

apakah pelaksanaan pembelajaran yang diterapkan sudah sesuai dengan indikator

yang telah ditetapkan pemerintah atau belum.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa persepsi siswa terhadap

pembelajaran teori produktif di SMKN 2 Yogyakarta dan SMKN 2 Wonosari

telah masuk dalam kategori baik. Hal ini ditunjukkan dari; 1) persepsi siswa pada

kurikulum pembelajaran yang telah masuk dalam kategori baik, 2) persepsi siswa

terhadap proses pembelajaran teori produktif dalam kategori baik. 3) persepsi

siswa terhadap tenaga pendidik yang termasuk dalam kategori baik, 4) persepsi

siswa terhadap sarana dan prasarana pembelajaran di sekolah yang termasuk

dalam kategori baik, dan 5) persepsi siswa terhadap evaluasi pembelajaran juga

yang termasuk dalam kategori baik.

11

Page 12: Artikel Ilmiah

Hasil penelitian di atas menggambarkan bahwa pelaksanaan pembelajaran di

SMKN 2 Yogyakarta dan SMKN 2 Wonosari yang selama ini telah diterapkan

memiliki hasil persepsi siswa yang sama sudah tergolong baik, dari segi

kurikulum, materi atau bahan ajar yang digunakan. Proses pembelajaran yang

diterapkannya sudah menggunakan model pembelajaran yang bersifat mandiri,

interaktif dan kreatif, serta telah menerapkan pembelajaran berbasis ICT. Sarana

dan prasarana yang digunakan sebagai media pembelajaran sudah memadai guna

sebagai penunjang proses pembelajaran. Tenaga pengajar yang dilihat dari tiga

aspek yaitu, dari segi pemanfaatan media pembelajaran berbasis ICT sudah

tergolong mampu memfasilitasi pembelajaran berbasis ICT, dan kemampuan guru

menyampaikan materi pembelajaran data di atas tergolong baik. Dilihat dari segi

pembelajaran bilingual (butir soal no. 9), berdasarkan data tersebut memang

belum tergolong baik secara menyeluruh, hal ini mungkin disebabkan karena

seorang guru teori produktif juga harus bisa menggunakan bahasa ilmiah yaitu,

bahasa dominan yang ada pada mata pelajaran produktif, oleh sebab itulah faktor

penyeimbangan antara bahasa Inggris dan bahasa ilmiah yang digunakan perlu

diperhatikan. Evaluasi yang telah diterapkan membuat persepsi jika siswa

melakukan kesalahan akan mendapat teguran atau hukuman dari sekolah

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat ditarik

kesimpulan sebagai berikut:

1. Persepsi siswa terhadap kurikulum pembelajaran di SMKN 2 Yogyakarta dan

SMKN 2 Wonosari sudah tergolong baik, dengan hasil persentase 74,1% serta

85,6%.

2. Persepsi siswa terhadap proses pembelajaran teori produktif di SMKN 2

Yogyakarta dan SMKN 2 Wonosari sudah tergolong baik, dengan hasil

persentase 67,1% serta 76,1%.

12

Page 13: Artikel Ilmiah

3. Persepsi siswa terhadap tenaga pengajar teori produktif di SMKN 2

Yogyakarta dan SMKN 2 Wonosari sudah tergolong baik, dengan hasil

persentase 68,2% serta 77,7%.

4. Persepsi siswa terhadap sarana dan prasarana pada saat pembelajaran teori

produktif di SMKN 2 Yogyakarta dan SMKN 2 Wonosari sudah tergolong

baik, dengan hasil persentase 66% serta 76,4%.

5. Persepsi siswa terhadap evaluasi pada pembelajaran di SMKN 2 Yogyakarta

dan SMKN 2 Wonosari sudah tergolong baik, dengan hasil persentase 67,9%

serta 82,2%.

Saran

Berdasarkan hasil penelitian ini, peneliti dapat memberikan saran-saran

sebagai berikut:

1. Pihak sekolah hendaknya mempertahankan persepsi siswa terhadap

pelaksanaan pembelajaran teori yang telah baik dengan tetap menyediakan

tenaga pendidikan yang lebih berkualitas serta sarana dan prasarana yang

memadai.

2. Guru-guru hendaknya tetap mempertahankan perfoma dalam mengajar yang

telah baik agar persepsi siswa terhadap pembelajaran teori yang diajarkan tetap

baik dan mampu memotivasi siswa untuk berprestasi pada masa yang akan

datang. Terutama pada keterampilan dalam berbahasa Inggris dan

mengoperasikan media pembelajaran berbasis ICT.

13

Page 14: Artikel Ilmiah

Daftar Pustaka

_______. (2008). Panduan Penyelenggaraan Program Sekolah Bertaraf

Internasional. Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas.

Jonathan Sarwono. (2009). Statistik Itu Mudah: Panduan Lengkap Untuk Belajar

Komputasi Statistik Menggunakan SPSS 16. Yogyakarta: Andi Offset.

Miller, P. W., (2008). Measurement and teaching. Indiana: Pwmilleronline.

Novian Jaya Triwidia. (2010). Hypnoteaching, Bukan Sekedar Mengajar. Bekasi:

D-Brain.

Sugiono. (2011). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Suharsimi Arikunto. (2009). Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta

Soeprijanto. (2010). Pengukuran Kinerja Guru Praktik Kejuruan. Jakarta : CV.

Tursina.

Riduan. (2004). Belajar Mudah Penelitian untuk Guru-Karyawan dan Peneliti

Pemula. Bandung: Alfabeta.

14

Page 15: Artikel Ilmiah

Trianto. (2010). Pengantar Penelitian Pendidikan bagi Pengembangan Profesi

Pendidikan Tenaga Kependidikan. Jakarta: Kencana.

15