Upload
inayahiznayanti-jumpahantam
View
224
Download
1
Embed Size (px)
DESCRIPTION
hgjg
Citation preview
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan dunia dalam segi pembangunan membawa pengaruh yang kuat terhadap
perkembangan di berbagai bidang, seperti arsitektur. Perubahan zaman menuntut arsitek lebih
berperan dalam meningkatkan kemajuan pembangunan dalam negeri. Bersamaan dengan itu
maka peran arsitek bukan hanya membangun satu bangunan berdiri kokoh tetapi membuat
bagaimana satu bangunan dapat berdiri serta mencerminkan identitas bangsa, seperti halnya
icon negeri yaitu Monas, Tugu Tani dan lain sebagainya.
Tuntutan ini perlu diimbangi dengan sebuah sumber daya yang dapat mendukung kinerja
arsitektur. Sumber daya yang dapat digunakan seperti pemanfaatan teknologi dalam ilmu
arsitek. Penggabung dari berbagai bidang ilmu ini dan munculnya bahan-bahan bangunan baru
serta teknologi, seorang arsitek akan mampu memfokuskan dari aspek teknis bangunan menuju
ke estetika.
1.2 Tujuan
– Mengetahui sejarah arsitektur
– Mengetahui peran teknologi informasi dalam bidang arsitektur
BAB 2PEMBAHASAN
2.1 Definisi Arsitektur Informasi
Arsitektur informasi (atau arsitektur teknologi inforrnasi, arsitektur sistem informasi,
infrastruktur teknologi informasi) adalah suatu pemetaan atau rencana kebutuhan-kebutuhan
informasi di dalam suatu organisasi (Turban, McLean, Wetherbe, 1999). Arsitektur ini berguna
sebagai penuntun bagi operasi sekarang atau menjadi cetak-biru(blueprint) untuk arahan di masa
mendatang. Tujuan dari arsitektur ini adalah agar bagian teknologi informasi memenuhi
kebutuhan-kebutuhan bisnis strategis organisasi. Oleh karena itu, arsitektur informasi
memadukan kebutuhan informasi, komponen sistem informasi, dan teknologi pendukung.
2.2 Tegnologi Informasi Dalam Bidang Informasi
Terkait teknologi, komputer dalam dunia desain dan arsitektur telah dimulai sejak
komputer ditemukan. Bentuk keterlibatan itu tentu tidak sama dengan yang kita pikirkan saat ini.
komputer generasi terkini menghasilkan gambar-gambar yang sangat realistis, itu seolah-olah
menjadi bukti dominan keterlibatan komputer dalam desain interior dan arsitektur. Sedangkan
komputer generasi terdahulunya, pertama kali komputer terlibat dalam desain arsitektur dalam
bentuk bantuan menghitung konstruksi, biaya dan semacamnya.
Proses desain dan arsitektur memanfaatkan komputer sejalan dengan perkembangan
kemampuan komputer. Saat komputer generasi baru mampu melakukan perhitungan berat seperti
yang diperlukan pada proses render arsitektur 3D, maka dunia desain interior dan arsitektur
menanggapi dengan optimis dan ketertarikan yang tinggi. Dari hal tersebut gambar-gambar
presentasi desain interior dan arsitektur nyaris tidak dapat dibedakan dengan kondisi nyata.
Proses tersebut meliputi : analisis masalah, sintesis pemecahan masalah, evaluasi dan
mengkomunikasikan tahapan-tahapan tersebut. Seberapa jauh peran tersebut akan tergantung
dari ke dua pihak, yaitu kreativitas arsitek dan kemajuan teknologi komputer (digital) (Satwiko).
2.3 Macam –Macam Arsitektur Tegnologi
Arsitektur informasi menggunakan arsitektur teknologi yang dapat dibedakan menjadi
tiga macam, yaitu tersentralisasi (centralized), desentralisasi (decentralized), dan client/server.
Skema Arsitektur Informasi
2.3.1 Arsitektur Tersentralisasi
Arsitektur tersentralisasi (terpusat) sudah dikenal semenjak tahun 1960-an,
denganmainframe sebagai aktor utama. Mainframe adalah komputer yang berukuran relatif besar
yang ditujukan untuk menangani data yang berukuran besar, dengan ribuan terminal untukk
mengakses data dengan tanggapan yang sangat cepat, dan melibatkan jutaan transaksi.
2.3.2 Arsitektur Desentralisasi
Arsitektur desentralisasi merupakan konsep dari pemorosesan data tersebar (atau
terdistribusi). Sistem pemrosesan data terdistribusi (atau biasa disebut sebagai komputasi
tersebar). sebagai system yang terdiri atas sejumlah komputer yang tersebar padu berbagai lokasi
yang di’ hubungkan dengan sarana telekomunikasi dengan masing-masing komputer mampu
melakukan pemrosesan yang serupa secara mandiri. Tetapi bisa saling berinteraksi dalam
pertukaran data. Dengan kata lain sistem pemrosesan data distribusi membagi sistem pemrosesan
dan terpusat ke dalam subsistem-subsistem yang lebih kecil, yang pada hakikatnya masing-
masing subsistem tetap berlaku sebagai sistem pemrosesan data yang terpusat.
Keuntungan dan kekurangan sistem pemrosesan data tersebar.Keuntungan Kerugian
Penghematan biaya Peningkatan tanggung jawab
terhadap pengeluaran biaya Peningkatan kepuasaan
pemakai Kemudahan pencadangan
ketika terjadi musibah
Memungkinkan kekacauan kontrol terhadap sistem komputer
Ketidaksesuaian dalam menyediakan perangkat lunak dan perangkat keras
Kemubaziran dalam tugas Standarisasi bisa tak tercapai
2.3.3 Arsitektur Client-Server
Client mempunyai kemampuan untuk melakukan proses sendiri. Ketika
sebuah clientmeminta suatu data ke server, server akan segera nenanggapinya dengan
memberikan data yang diminta ke client bersangkutan. Setelah data diterima, client segera
melakukan pemrosesan.
Model komputasi yang berbasis client/server mulai banyak diterapian pada sistem informasi. Dengan menggunakan arsitektur ini, sistem informasi dapat dibangun dengan menggunakan perangkat lunak gado-gado. Artinya, jika pada awalnya sistem informasi dibangun dengan menggunakan perangkat lunak X, maka untuk pengembangan aplikasi baru dapat menggunakan perangkat lunak Y. Tidak perlu ada migrasi sistem.
Keuntungan Arsitektur Client ServerFitur Keuntungan
Jaringan mesin-mesin yangkecil tetapi berdaya guna. Jika sebuah mesin macet, bisnis tetap
berjalan..
Kumpulan komputer dengan ribuan MIPS (Million lnstructions Per Second).
Sistem memberikan kekuatan dalam melaksanakan suatu tugas tanpa memonopoli sumber-sumber daya. Pemakai akhir diberi hak untuk bekerja secara lokal.
Beberapa worstation sangat handal seperti mainframe, tetapi dengan biaya 90% lebih rendah.
Dengan memberikan kekuatan yang lebih untuk biaya yang kecil, system menawarkan keluwesan untuk melaku kan pembelian pada hal-hal lain atau untuk meningkatkan keuntungan.
Sistem terbuka.
Anda bisa memilih perangkat keras, perangkat lunak, dan layanan dari ber-bagai vendor.
Sistem tumbuh dengan mudah dan dapat diperluas secara tak terbatas.
Sangatlah mudah untuk memperbarui sistem Anda saat kebutuhan Anda berubah.
Lingkungan operasi klien yang bersifat individual.
Anda dapat mencampur clan mencocok kan platform komputer yang sesuai dengan kebutuhan masing-masing departemen dan pemakai.
Contoh Arsitektur Informasi Untuk Organisasi
Software yang digunakan dalam bidang arsitektur antara lain:
1. AutoCAD
Perangkat lunak computer CAD untuk menggambar 2 dimensi dan 3 dimensi yang
dikembangkan oleh Autodesk.
2. Studio Max
Sering digunakan sebagai software animasi, baik animasi arsitektur maupun grafis seperti
animasi film.
3. Revit Arsitektur
Software ini merupakan software gabungan dari AutoCAD dan 3dMax, karena produk ini
bias membuat tampilan 2D dan 3D secara bersamaan.
4. ArchiCad
Software ini memiliki kesamaan sistem dengan revit, namun untuk masalah rendering
sistem masih jauh berbeda dengan revit. Lebih banyak digunakan dibeberapa konsultan
diindonesia karena dari segi dimensional telah sesuai dengan standar dimensi di Indonesia.
5. Google SketchUp
Google SketchUp memiliki fasilitas gudang gambar 3d yang menyediakan beberapa library
desian 3D yang berasal dari pengguna Google SketchUp lain di seluruh dunia.
BAB 3
KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan
Pemanfaatan teknologi informasi di dalam bidang arsitektur dirasa sangat dibutuhkan
karena dengan dukungan teknologi dapat mempermudah serta meningkatkan kinerja arsitektur.
Seperti dalam Pembuatan Sketsa Awal, dahulu para desainer dan arsitek dalam membuat konsep
menggunakan sketsa tangan, dan visualisasi warna menggunakan, pencil warna, spidol, cat air,
cat minyak, sedangkan dengan memanfaatkan teknologi pembuatan sketsa dapat dikerjakan
melalui media smart phone, net book dan computer serta berbagai pengolahan data dengan
software-software yang berkaitan dengan desain interior.
Dengan adanya dukungan teknologi dalam bidang arsitektur dapat mempermudah kerja
serta memberikan keuntungan seperti Pembelajaran lebih efektif dan efisien, komputasi lebih
mudah, menekan biaya untuk pengadaan peralatan lab fisik yang mahal dan pengadaan buku-
buku referensi impor yang mahal.
DAFTAR PUSTAKA
Muelder Eaton, M. 2010. Persoalan-Persoalan Dasar Estetika. Jakarta: Salemba. Humanika
Jacob, T. 1993. Manusia, Ilmu dan Teknologi. Yogyakarta: Tiara Wacana.
Satwiko, P. 2010. Arsitektur Digital. Yogyakarta : Universitas Atma Jaya
Supriadi, D. 1994. Kreativitas, Kebudayaan dan Perkembangan Iptek. Bandung: CV.
Alfabeta.
http://id.wikipedia.org/wiki/Arsitektur
http://www.google.co.id/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=3&cad=rja&ved=0CDwQFjAC&url=http%3A%2F
%2Fdownload.isi-dps.ac.id%2Fdownload-page%2Fcategory%2F64%3Fdownload
%3D1353&ei=rC1QUtS0NoeJrgfZhoD4BQ&usg=AFQjCNEPBEtVC79Kgy4Gcz3ooaN7NWp
SPQ&bvm=bv.53537100,d.bmk
http://m.kaskus.co.id/thread/5155536b4f6ea1746b000008/program-program-yang-dipakai-oleh-
para-arsitek/