Upload
riancaem
View
215
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Citation preview
ARTIKEL
LEMBAGA PEMERINTAH YANG EFEKTIF
Disusun Oleh
Arynta Probowati Wiraguna
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2015
Pemerintahan yang baik (good governance), sekarang menjadi salah satu
kata kunci dalam wacana untuk membenahi sistem penyelenggaraan pemerintahan
di Indonesia. Dalam upaya penyelenggaraan pemerintahan yang baik di Indonesia,
dengan agenda pemberantasan korupsi, kolusi dan nepotisme, Pemerintah
menerbitkan Peraturan Presiden Nomor 95 tahun 2007 tentang perubahan ketujuh
Keputusan Presiden Nomor 80 tahun 2003 tentang pedoman pengadaan barang
dan jasa pemerintah. Pengadaan barang dan jasa pemerintah yang baik merupakan
suatu sistem pengadaan yang mampu mengaktualisasikan prinsip-prinsip tata
pemerintahan yang baik. Pengadaan yang baik akan mendorong efisiensi dan
efektivitas belanja public dan menjamin terciptanya persaingan sehat. Negara
berkewajiban melayani setiap warga negara dan penduduk untuk memenuhi hak
dan kebutuhan dasarnya dalam kerangka pelayanan publik yang merupakan
amanat Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945,
membangun kepercayaan masyarakat atas pelayanan publik yang dilakukan
penyelenggara pelayanan publik merupakan kegiatan yang harus dilakukan seiring
dengan harapan dan tuntutan seluruh warga negara dan penduduk tentang
peningkatan pelayanan publik, sebagai upaya untuk mempertegas hak dan
kewajiban setiap warga negara dan penduduk serta terwujudnya tanggung jawab
negara dan korporasi dalam penyelenggaraan pelayanan publik, diperlukan norma
hukum yang memberi pengaturan secara jelas, sebagai upaya untuk meningkatkan
kualitas dan menjamin penyediaan pelayanan publik sesuai dengan asas-asas
umum pemerintahan dan korporasi yang baik serta untuk memberi perlindungan
bagi setiap warga negara dan penduduk dari penyalahgunaan wewenang di dalam
penyelenggaraan pelayanan publik.
Contoh kasus sistem pemerinta indonesia masih tinggi penyalagunaan
kewenangan dalam bnetuk KKN Upaya pemberantasan merupakan salah satu
tuntutan penting pada awal reformasi. Namun pada hari ini KKN semakin
meningkat dan menjadi permasalahan di seluruh lini pemerintahan dari pusat
hingga daerah. Tuntutan akan peningkatan profesionalisme sumber daya manusia
aparatur negara yang berdaya guna, produktif dan bebas KKN serta sistem yang
transparan, akuntabel dan partisipatif masih memerlukan solusi tersendiri. Ini
berkaitan dengan semakin buruknya citra dan kinerja birokrasi dan rendahnya
kepercayaan masyarakat terhadap penyelenggaraan pemerintahan.
selain itu permasalahan birokrasi yang panjang dan adanya tumpang tindih tugas
dan kewenangan. Ini menyebabkan penyelenggaraan pelayanan publik menjadi
panjang dan melalui proses yang berbelit-belit, sehingga besar kemungkinan
timbul ekonomi biaya tinggi, terjadinya penyalahgunaan wewenang, korupsi,
kolusi, dan nepotisme, perlakuan diskriminatif, dan lain-lain. Pelayanan publik di
Indonesia masih sangat jauh dari pada yang diharapkan hendaknya perlu diadakan
evaluasi terhadap kinerja aparatur birokrasi serta infratruktur dalam pemenuhan
kebutuhan masyrkatat di tingkatkan. Diharpakan kepada pemimpin untuk
melakukan pengrekrutan peagawai birokrasi untuk lebih professional karena,
pegawai birokrasilah penyebab kurang berkualitasnya pelayanan yang diberikan.
Untuk meningkatkan pelayanan public di Indonesia tidak hanya diharapkan peran
internal dari aparatur pemerintah tetapi harus adanya peran masyarakat. Di
harapakan masyarakat lebih bekerja sama untuk mengawasi kinerja pegawai
birokrasi serta melaporkan setiap adanya kejanggalan yang terjadi.