Upload
hoangthien
View
220
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
ARAH KEBIJAKANDAK BIDANG INFRASTRUKTUR TA. 2018
DISAMPAIKAN PADA:
SOSIALISASI DAN PELATIHAN APLIKASI E-PLANNING DAK
BAPPENAS, 10-21 APRIL 2017
1
KEBIJAKAN UMUM PENYELENGGARAAN DAK TA. 2018
ARAH KEBIJAKAN, LOKASI PRIORITAS DAN MENU KEGIATAN DAK BIDANG INFRASTRUTKUR TA. 2018
TIM KOORDINASI DAK BIDANG INFRASTRUTKUR
OUTLINE
2
KEBIJAKAN UMUM
PENYELENGGARAAN DAK BIDANG
INFRASTRUKTUR TA. 2018
3
a. Peraturan Menteri PUPR…./PRT/M/2016 tentang PetunjukOpersional Penggunaan DAKBidang Infrastruktur
b. Permen PUPR 14 / 2015 tentangKriteria dan Penetapan StatusDaerah Irigasi yang Pengelolaannyamenjadi Wewenang dan TanggungJawab Pemerintah, PemerintahProvinsi, dan PemerintahKabupaten/Kota
c. Permen PU 01 / 2014 tentang SPMBidang Pekerjaan Umum danPenataan Ruang
d. PMK ….. / 2017 tentangPengelolaan Transfer ke Daerah danDana Desa
a. UU 33 / 2004 tentang PerimbanganKeuangan antara Pemerintah Pusat danPemerintah Daerah
b. UU 23 / 2014 tentang PemerintahanDaerah
c. UU Nomor …. tahun 2017 tentang APBN 2018
a. Perpres … / 20… tentang RKP Tahun 20…
b. Perpres 2 / 2015 tentang RPJMN 2015-2019
c. Perpres …/2017 tentang Rincian APBN TA 2018
d. Perpres …./2017 tentang Petunjuk Teknis DAK Fisik
a. PP 55 / 2005 tentang Dana Perimbangan
UNDANG-UNDANG
PERATURAN PEMERINTAH
PERATURAN PRESIDEN
PERATURAN MENTERI
LANDASAN HUKUM DAK INFRASTRUKTUR
4
10 PRIORITAS NASIONAL 30 PROGRAM PRIORITAS
1. Pendidikan (Prioritas Nasional) • Pendidikan Vokasi (Program Prioritas)• Peningkatan kualitas guru
2. Kesehatan• Peningkatan Kesehatan Ibu dan Anak• Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit• Preventif dan Promotif (Gerakan Masyarakat Hidup
Sehat)3. Perumahan dan Pemukiman
• Penyediaan Perumahan Layak• Air Bersih dan Sanitasi
4. Pengembangan Dunia Usaha dan Pariwisata• Pengembangan 3 Kawasan Pariwisata (dari 10)• Pengembangan 5 Kawasan Ekonomi Khusus (KEK)
(dari 10)• Pengembangan 3 Kawasan Industri (KI) (dari 14)• Perbaikan Iklim Investasi dan Penciptaan
Lapangan Kerja• Peningkatan Ekspor Barang dan Jasa Bernilai
Tambah Tinggi5. Ketahanan Energi
• EBT dan Konservasi Energi• Pemenuhan Kebutuhan Energi
6. Ketahanan Pangan• Peningkatan Produksi pangan• Pembangunan sarana dan prasarana pertanian
(termasuk irigasi)7. Penanggulangan Kemiskinan
• Jaminan dan Bantuan Sosial Tepat Sasaran• Pemenuhan Kebutuhan Dasar• Peningkatan Daya Saing UMKM dan Koperasi
8. Infrastruktur, Konektivitas, dan Kemaritiman• Pengembangan Sarana dan Prasarana
Transportasi (darat, laut, udara, dan inter-moda)• Pengembangan Telekomunikasi dan Informatika
9. Pembangunan wilayah• Pembangunan Wilayah Perbatasan dan Daerah
Tertinggal• Pembangunan Perdesaan • Reforma Agraria• Pencegahan dan Penanggulangan Bencana (a.l
Kebakaran Hutan)• Percepatan Pembangunan Papua
10. Politik, Hukum, dan Pertahanan Keamanan• Penguatan Pertahanan• Stabilitas Politik dan Keamanan• Kepastian Hukum • Reformasi Birokrasi
Tema Rancangan RKP 2018: “Memacu Investasi dan Memantapkan Pembangunan Infrastruktur Untuk Percepatan
Pertumbuhan Ekonomi Yang Berkualitas”
Sumber: Bappenas, Rapat 23 Desember 20165
Danau Sentarum
K
Long Nawang
Long Midang
NangaBadau
Long Pahangai
MH
PRIORITAS NASIONAL
14KAWASAN
INDUSTRI/KEK PRIORITAS 88
KAWASAN STRATEGIS
PARIWISATA NASIONAL
95 DAERAH
KEPULAUAN
13
PROVINSI LUMBUNG PANGAN
180DAERAH
TERTINGGAL
333KAWASAN
KUMUH
PENGALOKASIAN
DAK TA.2018
43KAB. PERBATASAN
39KAB/KOTA
TRANSMIGRASI
6
JENIS DAK TA. 2018
1. Pendidikan2. Kesehatan dan KB3. Air Minum4. Sanitasi5. Perumahan dan Pemukiman6. Pasar7. IKM8. Pertanian9. Kelautan dan Perikanan10.Pariwisata11.Jalan
1. Pendidikan (SMK)2. Kesehatan (RS Rujukan dan
RS Pratama)3. Air Minum4. Sanitasi5. Jalan6. Irigasi7. Pasar8. Energi Skala Kecil9. Lingkungan Hidup dan
Kehutanan
1. Kesehatan (Puskesmas)2. Perumahan dan Permukiman3. Transportasi4. Pendidikan5. Air Minum6. Sanitasi
DAK
DAK REGULER DAK PENUGASANDAK AFIRMASI
Mendukung SPM danketersediaan sarana dan
prasarana untuk pencapaian Program Presiden Ekonomi
Berkeadilan
Opened Menu Closed Menu
Opened Menu
Mendukung PrioritasNasional dan Prioritas
Daerah
Mendukung Daerah Perbatasan, Tertinggal,
Terpencil, Kepulauan danTransmigrasi
Catatan:
Opened menu: menu kegiatan sesuai dengan Petunjuk Teknis DAK
Closed menu: menu kegiatan terbatas dan telah ditetapkan/ sesuai kriteria oleh Bappenas7
ARAH KEBIJAKAN, LOKASI
PRIORITAS DAN MENU KEGIATAN
DAK BIDANG INFRASTRUKTUR TA.
2018
8
ARAH KEBIJAKAN
BIDANG IRIGASI
9
1. Mendukung target RPJMN 2015-2019 yang menetapkan 3 juta hektar
rehabilitasi jaringan irigasi dan 1 juta hektar pembangunan daerah irigasi
baru untuk pemenuhan Kedaulatan Pangan baik skala lokal maupun skala
nasional sebagaimana tercantum dalam Dimensi Sektor Unggulan yang
merupakan salah satu dari 3 Dimensi Pembangunan dan Agenda Prioritas
ke-7 “Kemandirian Ekonomi” dan Nawacita.
2. Mendukung Prioritas Nasional bidang Ketahanan Pangan, dengan cara
mempertahankan tingkat layanan, mengoptimalkan fungsi, dan
membangun prasarana sistem irigasi yang menjadi kewenangan
Provinsi/Kabupaten/Kota khususnya daerah lumbung pangan nasional.
DAK PENUGASAN
LOKASI PRIORITAS
BIDANG IRIGASI
10
1. 18 (delapan belas) Provinsi daerah penghasil padi tertinggi nasionalberdasarkan ATAP 2015 BPS yaitu: Jawa Timur, Jawa Barat, Jawa Tengah,Sulawesi Selatan, Sumatera Selatan, Sumatera Utara, Lampung, SumateraBarat, Nusa Tenggara Barat, Aceh, Banten, Kalimantan Selatan, KalimantanBarat, Sulawesi Tengah, Nusa Tenggara Timur, Yogyakarta, Kalimantan Tengah,dan Bali.
2. 153 (seratus lima puluh tiga) Kabupaten/Kota sentra produksi beras denganproduksi padi diatas rata-rata produksi padi Kabupaten/Kota se Indonesia.
3. Mendukung daerah afirmasi terpilih, yaitu Daerah Tertingggal dan KawasanPerbatasan yang memiliki Daerah Irigasi (D.I.) kewenangan berdasarkanPermen PUPR No. 14 Tahun 2015 tentang Kriteria dan Penetapan StatusDaerah Irigasi.
4. Tetap memperhatikan Daerah lainnya sepanjang mempunyai Daerah Irigasi(D.I.) kewenangan berdasarkan Permen PUPR No. 14 Tahun 2015 tentangKriteria dan Penetapan Status Daerah Irigasi dalam rangka untuk mendukungketahanan pangan pada skala lokal.
DAK PENUGASAN
RUANG LINGKUP / MENU KEGIATAN
BIDANG IRIGASI
11
▪ Pembangunan Jaringan IrigasiMerupakan seluruh kegiatan dalam rangka menyediakan sistem irigasibaru di wilayah tertentu yang belum ada jaringan irigasi. Dapat dilakukanjika semua jaringan irigasi yang ada sudah berfungsi dengan baik.Syarat utama pembangunan jaringan irigasi antara lain adalah tersedianyapotensi sumber air; kesuburan lahan yang cukup; ada petani penggarap;dan sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW).
▪ Peningkatan Jaringan IrigasiMerupakan kegiatan : (1) meningkatkan fungsi dan kondisi jaringan irigasiyang sudah ada, atau (2) kegiatan menambah luas areal pelayanan padajaringan irigasi yang sudah ada dengan mempertimbangkan perubahankondisi lingkungan daerah irigasi.
▪ Rehabilitasi Jaringan IrigasiMerupakan kegiatan perbaikan jaringan irigasi guna mengembalikanfungsi dan layanan irigasi seperti semula. Dapat dilakukan jika kondisi baiksuatu jaringan ≤60%.
DAK PENUGASAN
ARAH KEBIJAKAN
BIDANG JALAN
12
Membantu daerah dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanantransportasi melalui peningkatan kemantapan dan keselamatan jalan Provinsidan Kab/Kota yang menunjang aksesibilitas ke fasilitas-fasilitas pelayanandasar dan pusat-pusat perekonomian daerah.
Mendukung pencapaian Prioritas Nasional melalui peningkatan konektivitasdan aksesibilitas masyarakat terhadap kawasan strategis nasional danmendukung pengembangan wilayah di daerah tertinggal dan perbatasan(Lokpri) yang terintegrasi dalam sistem jaringan transportasi nasional(simpul-simpul transportasi dan jalur logistik nasional).
DAK PENUGASAN
DAK REGULER
LOKASI PRIORITAS
BIDANG JALAN
13
1. Mendukung konektivitas di 33 Provinsi dan 508 Kab/Kota dengan prioritas daerah-daerah yang mendukung : ▪ Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN Danau Toba; KSPN Tanjung Kelayang; KSPN
Wakatobi; KSPN Borobudur; KSPN Bromo Tengger Semeru; KSPN Labuan Bajo; KSPN Mandalika; KSPN Pulau Morotai; KSPN Tanjung Lesung)
▪ Kawasan Industri (KI Morowali; KI Sei Mangkei; KI Kuala Tanjung; KI Teluk Bintuni; KI Bitung; KI Palu; KI Mandor; KI Batulicin; KI Jorong; KI Buli; KI Konawe; KI Bantaeng; KI Ketapang; KI Tanggamus)
▪ Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) (KEK Sei Mangkei; KEK Tanjung Lesung; KEK Palu; KEK Bitung; KEK Mandalika; KEK Morotai; KEK Tanjung Api Api; KEK Maloy Batuta Trans Kalimantan; KEK Tanjung Kelayang)
2. Debotlenecking di (Tanjung Buton, Dumai, Serang, Gresik, Berau, dan Tanah Kuning (Bulungan)3. Mendukung aksesibilitas 187 Lokpri di 41 Kab/Kota Perbatasan Negara 4. Mendukung aksesibilitas di 122 Daerah Tertinggal5. Mendukung konektivitas Simpul transportasi di 65 Kab/Kota.
Meningkatkan mantap jalan daerah dalam mendukung konektivitas nasional di:1. 33 Provinsi, diprioritaskan pada Provinsi yang belum mencapai target jalan mantap;2. 508 Kab/Kota, diprioritaskan pada Kab/Kota yang belum mencapai target jalan mantap.
DAK REGULER
DAK PENUGASAN
RUANG LINGKUP / MENU KEGIATAN
BIDANG JALAN
14
▪ Pemeliharaan Berkala / Rehabilitasi▪ Peningkatan (struktur dan kapasitas)▪ Pembangunan jalan baru beserta pemasangan fasilitas
perlengkapan jalan
DAK REGULER
▪ Peningkatan (struktur dan kapasitas)▪ Pembangunan jalan baru beserta pemasangan fasilitas
perlengkapan jalan
DAK PENUGASAN
ARAH KEBIJAKAN
BIDANG AIR MINUM
15
Mewujudkan akses universal air minum di tahun 2019 dan pemenuhan
Standar Pelayanan Minimum (SPM) serta mendukung program prioritas
nasional, melalui:
a. Perluasan SPAM melalui pemanfaatan idle capacity Sistem Penyediaan Air
Minum (SPAM) terbangun dari sistem IKK/PDAM/Komunal,
b. Pembangunan SPAM melalui pembangunan baru bagi daerah yang belum
memiliki layanan air minum dan peningkatan SPAM BJP tidak terlindungi
menjadi SPAM BJP dan SPAM JP terlindungi, dan
c. Peningkatan SPAM melalui penambahan kapasitas dan/atau volume dari
sarana dan prasarana SPAM terbangun.
LOKASI PRIORITAS
BIDANG AIR MINUM
16
Ditujukan bagi kabupaten/kota yang memiliki kriteria sebagai berikut:Daerah untuk pemenuhan Standar Pelayanan Minimal (SPM) sesuai dengan tingkatcakupan pelayanan air minum. Diperuntukan bagi kabupaten/kota yang masih memilikigap untuk mencapai akses universal. Lokasi kegiatan (desa/kelurahan/kecamatan) diluar lokasi spesifik DAK Afirmasi dan DAK Penugasan.
DAK AFIRMASI
Ditujukan bagi kabupaten/kota yang memiliki kriteria sebagai berikut:1. Daerah Tertinggal (122 daerah tertinggal (kabupaten)).2. Kawasan Perbatasan (13 Provinsi dan 41 Kabupaten pada 187 Lokasi Prioritas
Perbatasan (kecamatan)).3. Transmigrasi (26 Provinsi dan tersebar di 37 Kabupaten dan 104 Satuan
Permukiman (SP) sesuai surat menteri yang menangani urusan desa, dan daerahtertinggal. Selain itu ditujukan untuk 144 kawasan transmigrasi sesuai dengantarget RPJMN 2015-2019).
DAK REGULER
LOKASI PRIORITAS
BIDANG AIR MINUM
17
Ditujukan bagi kabupaten/kota yang memiliki kriteria sebagai berikut:1. Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) (11 KEK).2. Pariwisata (10 destinasi pariwisata nasional prioritas tahun 2015-2019)
Pembangunan sarana SPAM dilakukan pada kawasan permukiman.3. Kabupaten/kota yang memiliki SPAM Regional4. Kota Binaan Kementerian PUPR5. Kawasan Kumuh
Sesuai dengan Surat Keputusan Penetapan Kawasan Kumuh yangditerbitkan oleh Bupati/Walikota atau baseline pemetaan kawasankumuh Ditjen Cipta Karya. Kegiatan ini diarahkan untuk mendukungpenanganan permukiman kumuh perkotaan terutama padalokasi/kawasan kegiatan KOTAKU/National Slum Upgrading Project (NSUP).
DAK PENUGASAN
RUANG LINGKUP / MENU KEGIATAN
BIDANG AIR MINUM
18
DAK REGULER/PENUGASAN/AFIRMASI
▪ Perluasan SPAM melalui Pemanfaatan idle capacity SPAM terbangun dari sistem IKK/PDAM/Komunal (satuan sambungan rumah-SR dan jiwa terlayani)
▪ Pembangunan baru bagi daerah yang belum memiliki layanan air minum, dengan pilihan jenis kegiatan:✓ Pembangunan SPAM JP termasuk penyediaan SPAM JP berbasis masyarakat
(satuan liter/detik, SR dan jiwa terlayani)✓ Pembangunan SPAM BJP terlindungi atau peningkatan SPAM BJP tidak
terlindungi menjadi SPAM BJP terlindungi, dengan pilihan modul:o Sumur dangkal (satuan KK dan jiwa terlayani);o Sumur pompa (satuan KK dan jiwa terlayani);o Bak penampungan air hujan (satuan KK dan jiwa terlayani);o Terminal air (satuan KK dan jiwa terlayani); dano Bangunan penangkap mata air (satuan KK dan jiwa terlayani).
▪ Peningkatan SPAM melalui penambahan kapasitas dan/atau volume dari sarana dan prasarana SPAM terbangun (satuan liter/detik dan jiwa terlayani)
ARAH KEBIJAKAN
BIDANG SANITASI
19
Mewujudkan akses universal sanitasi di tahun 2019 melalui peningkatancakupan pelayanan sarana pengelolaan air limbah, yaitu berupa:a. Pembangunan Sistem Penyediaan Air Limbah Domestik (SPALD) Terpusat
berupa penambahan SR terhadap kabupaten/kota yang sudah memilikisistem terpusat skala kota dan/atau skala permukiman dan pembangunanbaru SPALD Terpusat Skala Permukiman;
b. Pembangunan Sistem Penyediaan Air Limbah Domestik (SPALD) Setempat,berupa pembangunan tangki septik individu di perkotaan, pembangunantangki septik komunal, pengadaan truk tinja, dan peningkatan kualitassarana sanitasi individual swadaya dari akses dasar menjadi akses layak didesa/kelurahan yang sudah terverifikasi Open Defecation Free (ODF) selamaminimal 2 tahun.
Pembangunan sanitasi dilakukan dengan berdasarkan pada lokasi prioritas danrencana pengembangan sistem sanitasi dalam Strategi SanitasiKota/Kabupaten (SSK).
LOKASI PRIORITAS
BIDANG SANITASI
20
Ditujukan bagi kabupaten/kota yang memiliki kriteria sebagai berikut:1. Sudah atau sedang menyusun dokumen Strategi Sanitasi Kabupaten/Kota (SSK).
Kegiatan DAK yang diusulkan oleh kabupaten/kota harus sudah masuk dalamdokumen SSK.
2. Kegiatan DAK Reguler Sanitasi Tahun 2018 dilakukan di luar lokasi(kecamatan/kelurahan/desa) kegiatan DAK Afirmasi dan DAK Penugasan.
Ditujukan bagi kabupaten/kota yang memiliki kriteria sebagai berikut:1. Daerah Tertinggal (122 daerah tertinggal (kabupaten)).2. Daerah Perbatasan (10 Pusat Kegiatan Strategis Nasional (PKSN) dan 187
kecamatan yang merupakan lokasi prioritas perbatasan di 43 kabupaten/kota.3. Transmigrasi (26 Provinsi dan tersebar di 37 Kabupaten dan 104 Satuan
Permukiman (SP) sesuai surat menteri yang menangani urusan desa, dan daerahtertinggal. Selain itu ditujukan untuk 144 kawasan transmigrasi sesuai dengantarget RPJMN 2015-2019).
4. Daerah yang memiliki dokumen SSK/MMS (Sudah atau sedang menyusundokumen Strategi Sanitasi Kabupaten/Kota (SSK).
DAK REGULER
DAK AFIRMASI
LOKASI PRIORITAS
BIDANG SANITASI
21
Ditujukan bagi kabupaten/kota yang memiliki kriteria sebagai berikut:1. Diprioritaskan bagi Kabupaten/kota yang memiliki akses sanitasi di bawah rata-rata akses
nasional (<67,2%).2. Kabupaten/kota yang sudah atau sedang menyusun dokumen Strategi Sanitasi
Kabupaten/Kota (SSK). Kegiatan DAK yang diusulkan oleh kabupaten/kota harus sudah masukdalam dokumen SSK.
3. Penyediaan tangki septik individu perkotaan dan pengadaan truk tinja dilakukan padakabupaten/kota yang sudah mempunyai IPLT dan sedang membentuk atau sudah mempunyaisistem pengelolaan lumpur tinja (reguler/on-call basis).
4. Penambahan pipa pengumpul dan SR dilakukan pada kabupaten/kota yang telah memiliki IPALDterpusat ( skala kota dan permukiman).
5. Pembangunan tangki septik skala individual perdesaan dari akses dasar menjadi akses layakdilakukan pada lokasi yang telah dinyatakan sebagai kawasan Open Defecation Free (ODF)selama minimal 2 tahun, berdasarkan data STBM.
6. Pembangunan MCK ++ dan jaringan perpipaan dilakukan pada pesantren/lembaga pendidikanagama minimal 300 siswa menetap.
7. Kegiatan penyediaan tangki septik komunal dan pembangunan baru IPALD skala permukimandiprioritaskan pada kawasan kumuh (desa/kelurahan) sesuai dengan SK Penetapan KawasanKumuh yang diterbitkan oleh Bupati/Walikota atau baseline pemetaan kawasan kumuh DitjenCipta Karya.
8. Kabupaten/kota yang sudah atau sedang menyusun dokumen SSK.
DAK PENUGASAN
RUANG LINGKUP / MENU KEGIATAN
BIDANG SANITASI
22
DAK REGULER
▪ Pembangunan baru SPALD Terpusat Skala Permukiman yang terdiri dari InstalasiPengolahan Air Limbah Domestik (IPALD) skala permukiman, jaringan pengumpul danSR dengan jumlah layanan minimal 50 KK.
▪ Pembangunan baru SPALD Terpusat skala permukiman yang terdiri dari IPALDpermukiman skala komunal, jaringan pengumpul dan SR dengan jumlah layananminimal 50 KK serta parasarana Mandi Cuci Kakus (MCK).
▪ Pembangunan tangki septik skala komunal (5-10 KK).
DAK AFIRMASI
▪ Pembangunan baru SPALD Terpusat skala permukiman yang terdiri dari IPALD skalapermukiman, jaringan pengumpul dan SR dengan jumlah layanan minimal 25 KK sertaparasarana Mandi Cuci Kakus (MCK).
▪ Pembangunan tangki septik skala komunal (5-10 KK).▪ Pembangunan tangki septik skala individual perdesaan dari akses dasar menjadi akses
layak pada lokasi yang telah dinyatakan sebagai kawasan Open Defecation Free (ODF)selama minimal 2 tahun, berdasarkan data STBM, satu titik lokasi atau satu KSMminimal 50 unit.
RUANG LINGKUP / MENU KEGIATAN
BIDANG SANITASI
23
DAK PENUGASAN
▪ Pembangunan Sistem Pengelolaan Lumpur Tinja melalui:✓ Pembangunan tangki septik skala individu di perkotaan dengan kepadatan
penduduk ≤ 150 jiwa/Ha, satu titik lokasi/satu KSM minimal 50 unit, khusus untukkabupaten/kota yang sudah memiliki IPLT dan sedang menyusun/ sudah mempunyaisistem pengelolaan lumpur tinja (reguler/on-call basis).
✓ Pengadaan truk tinja maksimal 1 unit truk untuk kabupaten/kota yang sudahmemiliki IPLT dan sedang menyusun/ sudah mempunyai sistem pengelolaan lumpurtinja (reguler/on-call basis).
▪ Pembangunan MCK ++ dan jaringan perpipaan bagi lembaga pendidikan agamaminimal 300 siswa menetap.
▪ Penambahan pipa pengumpul dan SR untuk kabupaten/kota yang telah memiliki IPALDterpusat (skala kota dan permukiman) dengan jumlah penambahan minimal 20 SR.
▪ Pembangunan tangki septik skala individual perdesaan dari akses dasar menjadi akseslayak pada lokasi yang telah dinyatakan sebagai kawasan Open Defecation Free (ODF)selama minimal 2 tahun, berdasarkan data STBM, satu titik lokasi atau satu KSMminimal 50 unit.
ARAH KEBIJAKAN
BIDANG PERUMAHAN
24
Meningkatkan kualitas hidup masyarakat berpenghasilan rendah (MBR)serta masyarakat yang terkena dampak pembangunan infrastruktur publik dikawasan permukiman kumuh dan pencegahan permukiman kumuhperkotaan melalui fasilitasi stimulan pembangunan baru maupun peningkatankualitas rumah secara swadaya.
DAK REGULER
Meningkatkan kualitas hidup masyarakat berpenghasilan rendah (MBR)terhadap hunian layak pada wilayah yang termasuk daerah tertinggal,perbatasan, pulau-pulau kecil dan terluar melalui:a. Fasilitasi stimulan pembangunan baru maupun peningkatan kualitas rumah
secara swadayab. Pembangunan rumah khusus di wilayah Papua dan Papua Barat
DAK AFIRMASI
LOKASI PRIORITAS
BIDANG PERUMAHAN
25
Diprioritaskan bagi kabupaten/kota yang memiliki Surat KeputusanPenetapan Kawasan Kumuh yang diterbitkan oleh Bupati/Walikota atau yangtermasuk dalam baseline pemetaan kawasan kumuh Ditjen Cipta Karya.
DAK REGULER
Diprioritaskan bagi kabupaten/kota yang memenuhi kriteria eligibilitas yaitudaerah yang beririsan dengan daftar 122 daerah tertinggal, 187 lokasiprioritas (lokpri) di 41 Kabupaten Perbatasan Negara, 95 daerah kepulauan,144 kawasan transmigrasi di daerah tertinggal dan perbatasan dan pulau-pulau kecil/terluar, serta khusus untuk pembangunan rumah khusus dilakukanpada kabupaten/kota di wilayah Papua dan Papua Barat.
DAK AFIRMASI
RUANG LINGKUP / MENU KEGIATAN
BIDANG PERUMAHAN
26
1. Pembangunan baru, apabila rumah yang mengalami rusak total atau seluruhkomponen bangunan baik struktural dan non struktural.
2. Peningkatan kualitas, apabila rumah mengalami rusak ringan, rusak sedang, danrusak berat.
3. Pembangunan baru dan/atau peningkatan kualitas untuk rumah yang terkenadampak pembangunan infrastruktur publik dalam rangka penangananpermukiman kumuh dan/atau pencegahan permukiman kumuh.
DAK REGULER
1. Pembangunan baru rumah untuk kebutuhan khusus untuk wilayah Papua danPapua Barat.
2. Pembangunan baru secara swadaya, apabila rumah yang mengalami rusak totalatau seluruh komponen bangunan baik struktural dan non struktural, sertamasyarakat yang belum memiliki rumah namun memiliki kavling tanah matang.
3. Peningkatan kualitas secara swadaya, apabila rumah mengalami rusak ringan,rusak sedang, dan rusak berat.
DAK AFIRMASI
27
TIM KOORDINASI
DAK BIDANG INFRASTRUKTUR
▪ Petunjuk teknis;▪ Menu kegiatan;▪ Kriteria teknis dan indeks
teknis;▪ Sosialisasi kebijakan DAK,
konsultasi program, danpembinaan daerah.
Tahap Perencanaan
▪ Pemantauan;▪ Percepatan
pelaksanaan/ raker DAK.
Tahap Pelaksanaan
▪ Evaluasi;▪ Rekomendasi ke depan;▪ Laporan akhir tahun
Tahap Pengendalian
TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB TIM KOORDINASI PUSAT
▪ Review dan verifikasi usulanproposal;
▪ Verifikasi data teknis; ▪ Harga satuan provinsi;▪ Sosialisasi, diseminasi, dan
pembinaan daerah;▪ Verifikasi kesesuaian atas
Usulan RK.
▪ Pemantauan;▪ Inventarisasi
permasalahan DAK.
▪ Evaluasi;▪ Rekomendasi ke depan;▪ Laporan triwulanan dan
tahunan.
Tahap Perencanaan Tahap Pelaksanaan Tahap Pengendalian
TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB TIM KOORDINASI DAERAH
PENGUATAN PERAN TIM KOORDINASI
28
CONTOH: SK TIM KOORDINASI PENYELENGGARAAN DAK
CONTOH: STRUKTUR ORGANISASI TIM KOORDINASI DAERAH
Bappeda Provinsi
BappedaKabupaten/Kota
Dinas Teknis(Bidang
Perumahan)
Dinas Teknis(Bidang Air Minum, dan Bidang Sanitasi)
Dinas Teknis(Bidang Jalan)
Dinas Teknis
(Bidang Irigasi)
Bidang Fisik Prasarana Bappeda
Provinsi
Balai Besar/
Balai/Satker
KETUA
SEKRETARIS PEMBINA
ANGGOTA ANGGOTA ANGGOTA ANGGOTA ANGGOTA
29
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
30
31
DATA TEKNIS
DAK BIDANG INFRASTRUKTUR TA. 2018
DATA TEKNIS
BIDANG JALAN
32
NO DATA TEKNIS / JENIS DATA VOLUME SATUAN KETERANGAN
1 Panjang jalan provinsi (km) km Merupakan total panjang jalan Status Provinsi berdasarkan SK Gubernur
2 Panjang jalan kabupaten/kota (km) km Merupakan total panjang jalan Status Kabupaten /kota berdasarkan SK Bupati/Walikota
3 Panjang jalan provinsi dalam kondisi rusak ringan danrusak berat (km)
km Merupakan total panjang jalan Status Provinsi dengan kriteria rusak ringan dan rusak berat sesuai dengan Juknis DAK
4 Panjang jalan kabupaten/kota dalam kondisi rusak ringan dan rusak berat (km)
km Merupakan total panjang jalan Status Kabupaten/Kota dengan kriteria rusak ringan dan rusak berat sesuai dengan Juknis DAK
5 Kinerja jalan % Merupakan persentase peningkatan kondisi mantap dari tahun anggaran sebelumnya.
6 Prosentase dana APBD untuk menangani Jalan Provinsi/Kabupaten/Kota di luar DAK
% Merupakan kontribusi pendanaan APBD di luar DAK untuksektor jalan pada provinsi/kabupaten/kota
7 Karakteristik Kewilayahan: yaitu wilayah prioritas seperti daerah tertinggal, perbatasan, KSN, PKN, PKW, PKSN, KSPN, Kawasan Industri, Kawasan Ekonomi Khusus,
Ya/tidak Merupakan daerah dengan kategori daerah tertinggal, perbatasan, KSN, PKN, PKW, PKSN, KSPN, Kawasan Industri, Kawasan Ekonomi Khusus,
8 Tingkat Konektivitas dan kebutuhan terhadap konektivitas /keterpaduan sistem jaringan transportasi
% Merupakan rasio panjang jalan eksisting (poin 1 atau 2) yang masuk kriteria rusak ringan dan rusak beratterhadap panjang jalan eksisting yang menghubungkansimpul-simpul transportasi (bandara, pelabuhan, stasiun, terminal)
9 Tingkat konektivitas dan kebutuhan masyarakat terhadap aksesibilitas ke Pelayanan Dasar
% Merupakan rasio panjang jalan eksisting yang sudah terbangun (poin 1 atau 2) terhadap rencana panjang jalan yang menghubungkan pusat-pusat kegiatan
10 Pelaporan Laporan/e-Mon
Merupakan nilai kinerja pelaksanaan DAK Subbidang Jalan TA. 2017 pada provinsi/kabupaten yang bersangkutan (Data dari Biro PAKLN)
11 Rasio Jumlah Dana APBD Provinsi yang dialokasi untukPenanganan Jalan
% Rasio antara Jumlah Dana APBD provinsi/kabupaten/kotauntuk Penanganan Jalan dengan Total APBD provinsi
DATA TEKNIS
BIDANG JALAN
33
NO DATA TEKNIS / JENIS DATA VOLUME SATUAN KETERANGAN
12 Tingkat mobilitas (Panjang Jalan / 1000 Penduduk) % Merupakan perbandingan antara jumlah panjang jalan terhadap 1000 penduduk
13 Tingkat Aksesibilitas (Panjang Jalan / Luas Wilayah) % Merupakan perbandingan antara jumlah panjang jalan terhadap luas wilayah
14 Jumlah Penduduk (^1000 Penduduk) 1000 Penduduk
Merupakan jumlah penduduk dalam suatu provinsi/kabupaten/kota
15 Luasan wilayah yang ditangani jalan (A) km2 Merupakan luas wilayah suatu provinsi/kabupaten/kota
16 Jumlah ruas jalan provinsi yang mengakses langsung ke kawasan prioritas nasional (KEK/KI/KSPN/Simpul-simpul Transportasi)
ruas Merupakan Jumlah ruas jalan provinsi yang mengakses langsung ke kawasan prioritas nasional (KEK/KI/KSPN/Simpul-simpul Transportasi)
17 Panjang ruas jalan provinsi yang mengakses langsung ke kawasan prioritas nasional (KEK/KI/KSPN/Simpul-simpul Transportasi)
km Merupakan total panjang ruas jalan provinsi yang mengakses langsung ke kawasan prioritas nasional (KEK/KI/KSPN/Simpul-simpul Transportasi)
18 Tingkat kemantapan ruas jalan yang berstatus jalanProvinsi/Kab/Kota yang mengakses ke kawasan prioritasnasional (KEK/KI/KSPN)
% Merupakan Tingkat kemantapan ruas jalan yang berstatus jalan Provinsi/Kab/Kota yang mengakses ke kawasan prioritas nasional (KEK/KI/KSPN)
19 Tingkat kemantapan ruas jalan yang berstatus jalan Provinsi/Kab/Kota yang memiliki Lokasi Prioritas Daerah Perbatasan (Kecamatan)
% Merupakan Tingkat kemantapan ruas jalan yang berstatus jalan Provinsi/Kab/Kota yang memiliki Lokasi Prioritas Daerah Perbatasan (Kecamatan)
20 Tingkat kemantapan ruas jalan yang berstatus jalan Provinsi/Kab/Kota yang masuk ke dalam status Daerah Tertinggal
% Merupakan Tingkat kemantapan ruas jalan yang berstatus jalan Provinsi/Kab/Kota yang masuk ke dalam status Daerah Tertinggal
21 Tingkat kemantapan ruas jalan yang berstatus jalan Daerah menuju simpul transportasi
% Merupakan Tingkat kemantapan ruas jalan yang berstatus jalan Daerah menuju simpul transportasi
22 Kebutuhan akses jalan yang berstatus jalan Provinsi/Kab/Kota menuju kawasan-kawasan strategis dan simpul transportasi
km Merupakan Kebutuhan akses jalan yang berstatusjalan Provinsi/Kab/Kota menuju kawasan-kawasanstrategis dan simpul transportasi
DATA TEKNIS
BIDANG IRIGASI
34
NO. DATA TEKNIS / JENIS DATA VOLUME SATUAN KETERANGAN
1 Luas Daerah Irigasi Merupakan luasan daerah irigasi yang menjadi kewenangan Daerah berdasarkan Permen PUPR No 14 Th 2015, meliputi D.I. Permukaan, D.I. Rawa, D.I.AirTanah,D.I.Pompa, dan D.I. Tambak.
a Luas Daerah Irigasi Permukaan hektarb Luas Daerah Irigasi Rawa hektarc Luas Daerah Irigasi Air Tanah hektard Luas Daerah Irigasi Pompa hektare Luas Daerah Irigasi Tambak hektar
2 Kondisi Daerah Irigasi Merupakan kondisi fisik jaringan irigasi yang diketahui berdasarkan hasil inventarisasi dan identifikasi di lapangan oleh Daerah yang memiliki kewenangan terhadap suatu Daerah Irigasi.
a Luas Daerah Irigasi Permukaan (Rusak Berat) hektarb Luas Daerah Irigasi Permukaan (Rusak Sedang) hektarc Luas Daerah Irigasi Permukaan (Rusak Ringan) hektard Luas Daerah Irigasi Rawa (Rusak Berat) hektare Luas Daerah Irigasi Rawa (Rusak Sedang) hektarf Luas Daerah Irigasi Rawa (Rusak Ringan) hektarg Luas Daerah Irigasi Air Tanah (Rusak Berat) hektarh Luas Daerah Irigasi Air Tanah (Rusak Sedang) hektari Luas Daerah Irigasi Air Tanah (Rusak Ringan) hektarj Luas Daerah Irigasi Pompa (Rusak Berat) hektark Luas Daerah Irigasi Pompa (Rusak Sedang) hektarl Luas Daerah Irigasi Pompa (Rusak Ringan) hektar
m Luas Daerah Irigasi Tambak (Rusak Berat) hektarn Luas Daerah Irigasi Tambak (Rusak Sedang) hektaro Luas Daerah Irigasi Tambak (Rusak Ringan) hektar
3 Pertanaman (IP) Merupakan hitungan rata-rata kali tanam dalam satu tahun. Indeks Pertanaman dihitung dengan membagi Luas Tanam dengan Luas Tanam Baku. Luas Tanam merupakan hasil perkalian antara luas lahan dengan frekuensi penanaman dalam 1 tahun. Luas Tanam Baku adalah luas lahan yang ditanami.
a Indeks Pertanaman Padi
DATA TEKNIS
BIDANG IRIGASI
35
NO. DATA TEKNIS / JENIS DATA VOLUME SATUAN KETERANGAN
4 Kepedulian Merupakan ukuran keseriusan Daerah dalam mengelola DAK Irigasi.
a Alokasi APBD untuk Operasi & Pemeliharaan Jaringan Irigasi, tahun 2016
(Rp.)
b Alokasi APBD untuk Operasi & Pemeliharaan Jaringan Irigasi, tahun 2017
(Rp.)
c Perda Irigasi Ada/Tidakd Tim Koordinasi Ada/Tidake Komisi Irigasi Ada/Tidakf RPIJM (Rencana Program Investasi Jangka Menengah) /
RP2I (Rencana Pengembangan dan Pengelolaan Irigasi)Ada/Tidak
g Operator e-monitoring DAK Ada/Tidak5 Pelaporan Merupakan proses penyampaian proposal
usulan DAK 2018, dan laporan Triwulan DAK 2017 oleh Kepala Daerah yang menerima DAK Irigasi, yang memuat laporan pelaksanaan kegiatan dan penggunaan DAK.
a Isian Form RTI (dalam aplikasi e-Mon) Ada/Tidakb Proposal Usulan DAK 2018 Ada/Tidakc Laporan e-Mon terakhir (tanggal) Tanggald Progres Keuangan DAK 2016 dalam e-Mon (status 31
Desember 2016)%
e Progres Fisik DAK 2016 dalam e-Mon (status 31 Desember 2016)
%
f Laporan Triwulanan tertulis (versi cetak) pelaksanaan DAK 2017
Ada/Tidak
6 Kriteria Afirmatif Merupakan kriteria untuk menentukan lokasi prioritas.a Produksi padi 2015 Ton
b Produksi padi 2016 Tonc Apakah termasuk dalam Kabupaten/Kota daerah
tertinggal ?Iya/Tidak
d Apakah termasuk dalam Kabupaten/Kota Kawasan Perbatasan ?
Iya/Tidak
DATA TEKNIS
BIDANG AIR MINUM
36
NO. DATA TEKNIS / JENIS DATA VOLUME SATUAN KETERANGAN
1 Jumlah penduduk terbaru kabupaten/kota Jiwa danKK
Contoh pengisian :100.000 jiwa / 20.000 KK
2 Jumlah rumah tangga MBR Jiwa dan KK
Contoh pengisian :100.000 jiwa / 20.000 KK
3 Persentase penduduk yang tinggal di daerah perkotaan % Diisi dalam persen4 Alokasi APBD untuk sektor air minum
a Alokasi APBD untuk sektor air minum tahun 2016 Rupiah Contoh pengisian :Rp 500.000.000 (20 % dari Total APBD)
b Alokasi APBD untuk sektor air minum tahun 2017 Rupiah Contoh pengisian :Rp 500.000.000 (20 % dari Total APBD)
5 Capaian akses air minum terbaru kabupaten/kotaa Total % Persentase total akses air minum kabupaten/kotab Perkotaan % Persentase akses air minum di wilayah perkotaanc Perdesaan % Persentase akses air minum di wilayah perdesaand Perpipaan % Persentase akses air minum dengan jaringan perpipaane Non-Perpipaan % Persentase akses air minum dengan jaringan non-perpipaan
6 Idle Capacity PDAM liter/detik Kapasitas sisa yang masih bisa dimanfaatkaan (liter/detik)7 Ketersediaan RISPAM (Rencana Induk Sistem Penyediaan Air
Minum)a Tersedia RISPAM (Rencana Induk Sistem Penyediaan Air
Minum)Ya/Tidak Apakah sudah memiliki RISPAM ?
b Tahun disusunnya RISPAM (Rencana Induk SistemPenyediaan Air Minum)
Diisi tahun penyusunan RISPAM
c Status produk hukum RISPAM Jika sudah legal, dituliskan sebagai berikut:Sudah legal (cantumkan nomor perbup/perwali/perda).Jika belum legal, dituliskan sebagai berikut:Belum legal.
8 Ketersediaan Kebijakan dan Strategi Daerah (Jakstrada) Air Minuma Tersedia Kebijakan dan Strategi Daerah (Jakstrada) Air
Minum Ya/Tidak Apakah sudah memiliki Jakstrada Air Minum ?
b Tahun disusunnya Kebijakan dan Strategi Daerah (Jakstrada) Air Minum
Diisi tahun penyusunan Kebijakan dan Strategi Daerah (Jakstrada) Air Minum
DATA TEKNIS
BIDANG AIR MINUM
37
NO. DATA TEKNIS / JENIS DATA VOLUME SATUAN KETERANGAN
c Status produk hukum Kebijakan dan Strategi Daerah (Jakstrada) Air Minum
Jika sudah legal, dituliskan sebagai berikut:Sudah legal (cantumkan nomor perbup/perwali/perda).Jika belum legal, dituliskan sebagai berikut:Belum legal.
9 Ketersediaan Rencana Aksi Daerah Air Minum dan PenyehatanLingkungan (RAD AMPL)
a Ketersediaan Rencana Aksi Daerah Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (RAD AMPL)
Ya/Tidak Apakah sudah memiliki RAD AMPL ?
b Tahun disusun RAD AMPL Diisi tahun penyusunan RAD AMPLc Status produk hukum RAD AMPL Jika sudah legal, dituliskan sebagai berikut:
Sudah legal (cantumkan nomor perbup/perwali/perda).Jika belum legal, dituliskan sebagai berikut:Belum legal.
10 Kinerja pelaporan DAK Air Minum dan realisasi pembangunansambungan rumah (SR) dari DAK Air MinumTahun 2016
a Progres Fisik % (dalam Persen)b Jumlah SR terbangun SR Jumlah SR yang terbangun melalui DAK Air Minum Tahun 2016c Jiwa Terlayani Jumlah jiwa yang terlayani sarana air minum yang dibangun
melalui DAK Air Minum Tahun 2016d Progres Keuangan % (dalam Persen)e Progres Keuangan Rp (dalam Rupiah)
11 Kinerja pelaporan DAK Air Minum dan realisasi pembangunansambungan rumah (SR) dari DAK Air MinumTahun 2017
a Progres Fisik % (dalam Persen)b Jumlah SR terbangun SR Jumlah SR yang terbangun melalui DAK Air Minum Tahun 2017c Jiwa Terlayani Jumlah jiwa yang terlayani sarana air minum yang dibangun
melalui DAK Air Minum Tahun 2017d Progres Keuangan % (dalam Persen)e Progres Keuangan Rp (dalam Rupiah)
12 Bentuk lembaga pengelola sektor air minum PDAM/UPTD/BLUD/Pokmas
PDAM/UPTD/BLUD/Pokmas
DATA TEKNIS
BIDANG SANITASI
38
NO. DATA TEKNIS / JENIS DATA VOLUME SATUAN KETERANGAN
1 Jumlah penduduk terbaru kabupaten/kota Jiwa dan KK Contoh pengisian :100.000 jiwa / 20.000 KK
2 Jumlah rumah tangga MBR Jiwa dan KK Contoh pengisian :100.000 jiwa / 20.000 KK
3 Persentase penduduk yang tinggal di daerah perkotaan % Diisi dalam persen
4 Alokasi APBD untuk sektor sanitasi
a Alokasi APBD untuk sektor sanitasi tahun 2016 Rupiah Contoh pengisian :Rp 500.000.000 (20 % dari Total APBD)
b Alokasi APBD untuk sektor sanitasi tahun 2017 Rupiah Contoh pengisian :Rp 500.000.000 (20 % dari Total APBD)
5 Capaian akses sanitasi terbaru kabupaten/kota
a Total % Persentase total akses sanitasi kabupaten/kota
b Perkotaan % Persentase akses sanitasi di wilayah perkotaan
c Perdesaan % Persentase akses sanitasi di wilayah perdesaan
6 Kepemilikan dokumen Strategi Sanitasi Kabupaten/Kota (SSK) Jika memiliki, tuliskan sebagai berikut:Dokumen SSK Kabupaten/Kota X Tahun YJika tida memiliki, tuliskan sebagai berikut:Tidak memiliki dokumen SSK
7 Usulan kegiatan DAK sudah tercantum dalam dokumen Strategi Sanitasi Kabupaten/Kota (SSK)
Ya/Tidak Usulan kegiatan DAK yang diusulkankabupaten/kota harus tercantum padaStrategi Sanitasi Kabupaten/Kota (SSK)
DATA TEKNIS
BIDANG SANITASI
39
NO. DATA TEKNIS / JENIS DATA VOLUME SATUAN KETERANGAN
8 Kinerja pelaporan DAK Sanitasi dan realisasi pembangunan sambungan rumah (SR) dari DAK Sanitasi Tahun 2016
a Progres Fisik % (dalam Persen)
b Jumlah SR terbangun SR Jumlah SR yang terbangun melalui DAK Sanitasi Tahun 2016
c Jiwa Terlayani Jumlah jiwa yang terlayani sarana sanitasi yang dibangun melalui DAK Sanitasi Tahun 2016
d Progres Keuangan % (dalam Persen)
e Progres Keuangan Rp (dalam Rupiah)
9 Kinerja pelaporan DAK Sanitasi dan realisasi pembangunan sambungan rumah (SR) dari DAK Sanitasi Tahun 2017
a Progres Fisik % (dalam Persen)
b Jumlah SR terbangun SR Jumlah SR yang terbangun melalui DAK Sanitasi Tahun 2017
c Jiwa Terlayani Jumlah jiwa yang terlayani sarana sanitasi yang dibangun melalui DAK Sanitasi Tahun 2017
d Progres Keuangan % (dalam Persen)
e Progres Keuangan Rp (dalam Rupiah)
10 Bentuk lembaga pengelola sektor air limbah Dinas/bidang/UPTD/KSM/Lainnya
Dinas/bidang/UPTD/KSM
DATA TEKNIS
BIDANG PERUMAHAN
40
NO. DATA TEKNIS / JENIS DATA VOLUME SATUAN KETERANGAN
1 Memiliki OPD terkait perumahan dan permukiman
Ya / Tidak Organisasi Perangkat Daerah yang selanjutnya disingkat OPD adalah Unit Kerja Pemerintah Daerah yang Membidangi Perumahan
2 DPA untuk perumahan tahun 2015
a Jumlah anggaran Rupiah Total anggaran untuk program/Kegiatan replikasi Peningkatan Kualitas (PK) dan Pembangunan Baru (PB) Rumah Swadaya bersumber dari APBD.
b Jumlah unit rumah terbangun dari kegiatan pembangunan baru (PB)
Unit Jumlah unit rumah terbangun dari program Pembangunan Baru (PB) Rumah Swadaya bersumber dari APBD.
c Jumlah unit rumah untuk kegiatan peningkatan kualitas (Pk)
Unit Jumlah unit rumah dari program Peningkatan Kualitas (PK) Rumah Swadaya bersumber dari APBD.
3 DPA untuk perumahan tahun 2016
a Jumlah anggaran Rupiah Total anggaran untuk program/Kegiatan replikasi Peningkatan Kualitas (PK) dan Pembangunan Baru (PB) Rumah Swadaya bersumber dari APBD.
b Jumlah unit rumah terbangun dari kegiatan pembangunan baru (PB)
Unit Jumlah unit rumah terbangun dari program Pembangunan Baru (PB) Rumah Swadaya bersumber dari APBD.
c Jumlah unit rumah untuk kegiatan peningkatan kualitas (Pk)
Unit Jumlah unit rumah dari program Peningkatan Kualitas (PK) Rumah Swadaya bersumber dari APBD.
4 DPA untuk perumahan tahun 2017
a Jumlah anggaran Rupiah Total anggaran untuk program/Kegiatan replikasi Peningkatan Kualitas (PK) dan Pembangunan Baru (PB) Rumah Swadaya bersumber dari APBD.
b Jumlah unit rumah terbangun dari kegiatan pembangunan baru (PB)
Unit Jumlah unit rumah terbangun dari program Pembangunan Baru (PB) Rumah Swadaya bersumber dari APBD.
c Jumlah unit rumah untuk kegiatan peningkatan kualitas (Pk)
Unit Jumlah unit rumah dari program Peningkatan Kualitas (PK) Rumah Swadaya bersumber dari APBD.
5 Jumlah Rumah Unit Total jumlah rumah yang ada di kabupaten/kota
6 Jumlah Backlog Unit Total jumlah backlog perumahan (angka kekurangan rumah) di kabupaten/kota
7 Jumlah Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) Unit Total jumlah rumah tidak layak huni (RTLH) yang ada di kabupaten/kota
DATA TEKNIS
BIDANG PERUMAHAN
41
NO. DATA TEKNIS / JENIS DATA VOLUME SATUAN KETERANGAN
8 Rekap RTLH by name by address (BDT dan usulan pemerintahdaerah)
a Terdapat rekap RTLH by name by address ( sesuaikan dengan BDT dan usulan pemerintah daerah)
Ya / Tidak Rekap RTLH by name by address sesuai dengan Basis Data Terpadu (BDT) dari TNP2K dan usulan pemerintah daerah
b Jumlah unit RTLH Unit Jumlah unit RTLH yang telah disesuaikan dengan Basis Data Terpadu (BDT) dari TNP2K dan usulan pemerintah daerah
c Mempunyai rencana penanganan RTLH untuk tuntaskecamatan
Ya / Tidak Rencana penanganan RTLH untuk tuntas kecamatan
d Mempunyai rencana penanganan RTLH untuk tuntas desa Ya / Tidak Rencana penanganan RTLH untuk tuntas kecamatan
9 Kinerja pelaporan DAK Perumahan dan Permukiman Tahun 2016
a Progres Fisik % (dalam Persen)
b Jumlah unit rumah untuk kegiatan peningkatan kualitas(PK)
Unit Jumlah unit rumah dari program Peningkatan Kualitas (PK) Rumah Swadaya bersumber dari DAK tahun 2016
c Jumlah unit rumah untuk kegiatan pembangunan baru Unit Jumlah unit rumah dari program Pembangunan Baru (PB) Rumah Swadaya bersumber dari DAK tahun 2016
d Progres Keuangan % (dalam Persen)
e Progres Keuangan Rp (dalam Rupiah)
10 Kinerja pelaporan DAK Perumahan dan Permukiman Tahun2017
a Progres Fisik % (dalam Persen)
b Jumlah unit rumah untuk kegiatan peningkatan kualitas(PK)
Unit Jumlah unit rumah dari program Peningkatan Kualitas (PK) Rumah Swadaya bersumber dari DAK tahun 2017
c Jumlah unit rumah untuk kegiatan pembangunan baru Unit Jumlah unit rumah dari program Pembangunan Baru (PB) Rumah Swadaya bersumber dari DAK tahun 2017
d Progres Keuangan % (dalam Persen)
e Progres Keuangan Rp (dalam Rupiah)
11 Terdapat SK Kumuh Walikota/Bupati (Khusus DAK Reguler) Ya / Tidak
12 Apakah pembangunan dilakukan pada kawasan perbatasan, tertinggal, atau transmigrasi ? (Khusus DAK Afirmasi)
Ya / Tidak Pembangunan harus dilakukan padakecamatan/desa/kelurahan yang termasuk dalam kawasanperbatasan, tertinggal atau transmigrasi