30
Aplikasi Pendidikan Karakter 56 AJIQS Vol. 1 No. 1 2019 APLIKASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM Yana Mulyana [email protected] Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al-Falah Cicalengka Bandung Abstract This research departs from a phenomenon that shows a shift in values among students, brawls, free sex, drugs and other problems reflecting the failure of our education. Character Education is expected to be able to build life values to be developed in one's personality, while PAI is a subject that not only delivers students to master various Islamic studies, but PAI emphasizes more on how students are able to master Islamic studies while practicing them in daily life day in the midst of society. The purpose of this study is to see the extent of the application of character education to PAI subjects, so that it is expected to be a model of character education in PAI subjects. This research uses descriptive analytical method with a qualitative approach, in this study there are four questions which include goals, programs, processes and evaluations, then in data collection in the reserch using three techniques, namely observation, interviews and documentation. This research found a number of things, namely the first most dominant character value applied at SMPN 3 Cisarua and became a characteristic is the cultivation of disciplinary values, so that discipline became the core of school culture, second, there were eight (8) character values developed in SMPN 3 Cisarua in particular on PAI subjects namely religiousness, discipline, politeness, love of knowledge, curiosity, confidence, intelligence, responsibility spread through 13 activities Keywords: Character education, PAI, SMP Abstrak Penelitian ini berangkat dari sebuah fenomena yang menunjukan telah terjadi pergeseran nilai dikalangan para pelajar, tawuran, seks bebas, narkoba dan masalah lainnya mencerminkan gagalnya pendidikan kita. Pendidikan Karakte diharapkan mampu membangun nilai-nilai kehidupan untukditumbuhkembangkan dalam kepribadian seseorang, sedangkan PAI merupakan mata pelajaran yang tidak hanya mengantarkan peserta didik dapat menguasai berbagai kajian keislaman, tetapi PAI lebih menekankan bagaimana peserta didik mampu menguasai berbagai kajian keislaman sekaligus dapat mengamalkan dalam kehidupan sehari-hari ditengah-tengah masyarakat. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat sejauhmna aplikasi pendidikan karakter pada mata pelajaran PAI, sehingga diharapkan bisa menjadi model pendidikan karakter pada mata pelajaran PAI. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitis dengan

APLIKASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATA PELAJARAN

  • Upload
    others

  • View
    6

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: APLIKASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATA PELAJARAN

Aplikasi Pendidikan Karakter

56 AJIQS Vol. 1 No. 1 2019

APLIKASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATA PELAJARAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

Yana Mulyana

[email protected]

Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al-Falah Cicalengka Bandung

Abstract

This research departs from a phenomenon that shows a shift in values among

students, brawls, free sex, drugs and other problems reflecting the failure of our

education. Character Education is expected to be able to build life values to be

developed in one's personality, while PAI is a subject that not only delivers students

to master various Islamic studies, but PAI emphasizes more on how students are

able to master Islamic studies while practicing them in daily life day in the midst of

society. The purpose of this study is to see the extent of the application of character

education to PAI subjects, so that it is expected to be a model of character education

in PAI subjects. This research uses descriptive analytical method with a qualitative

approach, in this study there are four questions which include goals, programs,

processes and evaluations, then in data collection in the reserch using three

techniques, namely observation, interviews and documentation. This research

found a number of things, namely the first most dominant character value applied

at SMPN 3 Cisarua and became a characteristic is the cultivation of disciplinary

values, so that discipline became the core of school culture, second, there were

eight (8) character values developed in SMPN 3 Cisarua in particular on PAI

subjects namely religiousness, discipline, politeness, love of knowledge, curiosity,

confidence, intelligence, responsibility spread through 13 activities

Keywords: Character education, PAI, SMP

Abstrak

Penelitian ini berangkat dari sebuah fenomena yang menunjukan telah terjadi

pergeseran nilai dikalangan para pelajar, tawuran, seks bebas, narkoba dan

masalah lainnya mencerminkan gagalnya pendidikan kita. Pendidikan Karakte

diharapkan mampu membangun nilai-nilai kehidupan untukditumbuhkembangkan

dalam kepribadian seseorang, sedangkan PAI merupakan mata pelajaran yang

tidak hanya mengantarkan peserta didik dapat menguasai berbagai kajian

keislaman, tetapi PAI lebih menekankan bagaimana peserta didik mampu

menguasai berbagai kajian keislaman sekaligus dapat mengamalkan dalam

kehidupan sehari-hari ditengah-tengah masyarakat. Tujuan penelitian ini adalah

untuk melihat sejauhmna aplikasi pendidikan karakter pada mata pelajaran PAI,

sehingga diharapkan bisa menjadi model pendidikan karakter pada mata

pelajaran PAI. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitis dengan

Page 2: APLIKASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATA PELAJARAN

Aplikasi Pendidikan Karakter

57 AJIQS Vol. 1 No. 1 2019

pendekatan kualitatif, didalam penelitian ini ada empat pertanyaan yang meliputi

tujuan, program,proses serta evaluasi, selanjutnya dalam pengumpulan data pada

penelitian menggunakan tiga tekhnik yaitu observasi, wawancara dan

dokumentasi. Penelitian ini menemukan beberapa hal, yaitu pertama nilai karakter

yang paling dominan yang diterapkan di SMPN 3 Cisarua dan menjadi ciri khas

adalah penanaman nilai kedisiplinan sehingga kedisiplinan menjadi core budaya

sekolah, kedua, ada delapan (8) nilai karakter yang dikembangkan di SMPN

Cisarua khususnya pada mata pelajaran PAI yaitu kerelijiusan,

kedisiplinan,kesantunan,cinta ilmu,keingintahuan,percaya diri, kecerdasan,

tanggung jawab yang tersebar melalui 13 kegiatan

Kata Kunci: pendidikan Karakter, PAI, SMPN

A. Pendahuluan

1. Latar Belakang

Pendidikan karakter1 yang sedang ramai dibicarakan2 oleh berbagai

kalangan mulai dari masyarakat awam, akademisi serta pemegang kebijakaan,

menyiratkan pengharapan yang sangat besar terhadap hasil pendidikan dinegara

Indonesia ini menjadi lebih baik. Kepesimisan masyarakat terhadap hasil

pendidikan dinegara kita sungguh sangat beralasan, hal ini bisa dilihat dari hasil

pendidikan formal yang seakan-akan tidak membekas pada peserta didik, akhlak

siswa yang diharapkan menjadi contoh serta menjadi kebanggaan baik itu bagi

dirinya, orangtuanya, lingkungannya, atau bahkan bagi bangsanya hanyalah sebuah

isapan jempol3. Bagaimana tidak, banyak diberitakan dimedia atau bahkan terjadi

1 Istilah pendidikan karakter dapat didefinisikan sebagai segala usaha yang dapat dilakukan untuk

mempengaruhi karakter siswa. Menurut Thomas Lickona Pendidikan karakter adalah Character education is the deliberate effort to help people understand, care about, and act upon core ethical values (Pendidikan karakter adalah suatu usaha yang disengaja untuk membantu seseorang sehingga ia dapat memahami, memperhatikan, dan melakukan nilai-nilai etika yang inti.) Thomas Lickona, Educating For Character (New

York: Bantam,1991)hlm. 86

2 Sebagai perbandingan peneliti mengkaji beberapa jurnal yang berkaitan dengan penerapan

pendidikan karakter seperti Jurnal dari saudara Yusti Marlia Berliana dan ajat Sudrajat “ The Implication of Character Educatian At MTs Nuriman Mlangi At Al-Huda Islamic Boarding School at Sleman Regency Yogyakarta” Jurnal Pendidikan Karakter (http.uny.ac.id), selanjutnya jurnal dari saudara jurnal dari pristine

dkk” Implementasi pembentukan karakter Budi Pekerti di SMP Negeri 1 Tanggul” (http://id.portalgaruda.org), selanjutnya jurnal dari saudara Abdillah Dali Munte, Reza Amin “Strategi dan Implementasi pendidikan karakter di SMPN 9 Yogyakarta”. Selanjutnya jurnal dari saudara normawati dengan judul “ Nilai Pendidikan karakter Dalam Buku Teks Pelajaran Bahasa Indonesia SMP Di Daerah Istimewa Yogyakarta”. 3 Hal ini bias dilihat dari jurnal saudara Agus Sadid yang berjudul” Homeschooling:Pilihan di Tengah Kegagalan Sekolah formal” journal.unj. ac.id dikutiip tanggal 23 Agustus 2019

Page 3: APLIKASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATA PELAJARAN

Aplikasi Pendidikan Karakter

58 AJIQS Vol. 1 No. 1 2019

dilingkungan kita seorang pelajar yang melakukan hal tidak patut atau tidak baik

dilakukan secara terang-terangan atau sembunyi-sembunyi.

Pada saat ini siswa tidak malu untuk merokok di tempat umum, berpacaran

sampai hamil diluar nikah, penyalahgunaan narkoba, tawuran dan hal lain diluar

batas kewajaran sebagai seorang siswa. Hal ini tentu saja berkaitan dengan tujuan

pendidikan pada masa lampau yang hanya menekankan pada keberhasilan aspek

kognitif saja, dengan mengabaikan aspek-aspek lain yang justru sangat penting.

Pemerintah dalam hal ini kemendikbud, sudah mengembangkan pendidikan

karakter, sebagai salah satu program utama dalam rangka meningkatkan mutu

proses dan output pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah.

Pendidikan karakter sendiri sebetulnya sudah terintegrasi pada mata pelajaran PAI

dan PKn, Namun demikian, pembinaan watak melalui kedua mata pelajaran

tersebut

Kemendikbud telah memberikan penjelasan beberapa kata kunci guna

memahami tujuan pendidikan karakter bangsa (Marzuki 2010, 18) Yaitu: Pertama,

Karakter adalah nilai yang khas-baik (tahu nilai kebaikan, mau berbuat baik, nyata

berkehidupan baik, dan berdampak baik terhadap lingkungan) yang terpatri dalam

diri dan terjewantahkan dalam perilaku. Kedua, Karakter bangsa adalah kualitas

perilaku kolektif kebangsaan yang khas-baik yang tercermin dalam kesadaran,

pemahaman, rasa karsa, dan perilaku berbangsa dan bernegara sebagai hasil dari

olah pikir, olah hati, olah rasa dan karsa, serta olah raga seseorang atau sekelompok

orang. Ketiga, Pendidikan karakter adalah usaha sadar dan terencana untuk

mewujudkan suasana serta proses pemberdayaan potensi dan pembudayaan peserta

didik guna membangun karakter pribadi dan atau kelompok yang unik-baik sebagai

warga negara. Keempat, yang terpenting dalam pendidikan karakter adalah bukan

hanya mengajarkan, tapi menanamkan kebiasaan yang baik agar peserta didik

memahami (kognitif) mana yang baik dan tidak, mampu merasakan (afektif) nilai

yang baik, dan biasa melakukannya (psikomotorik). Kelima, Pelaksanaan

pendidikan karakter di sekolah dilakukan secara integratif pada 3 ranah, yaitu

kegiatan belajhar mengajar (KBM) pada setiap mata pelajaran, budaya sekolah

Page 4: APLIKASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATA PELAJARAN

Aplikasi Pendidikan Karakter

59 AJIQS Vol. 1 No. 1 2019

dalam kehidupan di satuan pendidikan, dan kegiatan ekstra kurikuler. Keenam,

Nilai-nilai karakter yang perlu ditanamkan kepada peserta didik adalah nilai

universal yang dijunjung tinggi oleh seluruh agama, tradisi, dan budaya. Ketujuh,

Nilai-nilai ini harus dapat menjadi perekat bagi seluruh anggota masyarakat

walaupun berbeda latar berlakang budaya, suku dan agama.

Berdasarkan rumusan Kemendikbud (kemendikbud 2010,5) ada 18 nilai-

nilai yang menjadi pilar pendidikan budaya dan karakter bangsa, yaitu: religius,

toleransi, cinta damai, bersahabat/komunikatif, demokratis, jujur, disiplin, kerja

keras, kreatif, mandiri, rasa ingin tahu, gemar membaca, menghargai prestasi,

peduli lingkungan, peduli social, semangat kebangsaan, cinta tanah air, dan

bertanggungjawab. Lalu bagimanakah kaitan antara pendidikan karakter dengan

Pendidikan Agama Islam, bukankah selama ini pendidikan agama islam menjadi

garda terdepan dalam pembinaan akhlak, moralitas ataupun budi pekerti?

Menurut UU Nomor 20 tahun 2003 pasal 30 ayat 2, pendidikan keagamaan

berfungsi untuk mempersiapkan peserta didik menjadi warga yang memahami dan

mengimplementasikan nilai-nilai ajaran agama dan/atau menjadi ahli ilmu agama.

Sementara itu, Departemen Pendidikan Nasional mendefinisikan bahwa pendidikan

Agama Islam adalah suatu upaya yang dilakukan secara sadar dan terencana untuk

mempersiapkan peserta didik agar mengenal, memahami, bertakwa dan berakhlak

mulia dengan mengimplementasikan ajaran Islam dari sumber utamanya al-Qur’an

dan Hadits.

Karakteristik mata pelajaran Pendidikan Agama Islam, yang dirumuskan

oleh mendikbud (Marzuki 2010, 18) antara lain: Pertama, PAI merupakan mata

pelajaran yang dikembangkan dari ajaran-ajaran pokok (dasar) yang terdapat dalam

agama Islam. Kedua, Ditinjau dari segi muatan pendidikannya, PAI merupakan

mata pelajaran pokok yang menjadi salah satu bagian yang tidak dapat dipisahkan

dengan mata pelajaran lain yang bertujuan untuk mengembangkan kepribadian dan

moral (karakter) peserta didik Ketiga, Diberikannya mata pelajaran PAI, khususnya

bertujuan untuk terbentuknya peserta didik yang beriman dan bertakwa kepada

Allah swt., berbudi pekerti yang luhur (berkarakter/berakhlak mulia), dan memiliki

Page 5: APLIKASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATA PELAJARAN

Aplikasi Pendidikan Karakter

60 AJIQS Vol. 1 No. 1 2019

pengetahuan yang cukup tentang Islam, terutama sumber ajaran dan sendi-sendi

Islam lainnya. Keempat, PAI adalah mata pelajaran yang tidak hanya mengantarkan

peserta didik dapat menguasai berbagai kajian keislaman, tetapi PAI lebih

menekankan bagaimana peserta didik mampu menguasai kajian keislaman tersebut

sekaligus dapat mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari di tengah-tengah

masyarakat Kelima, Secara umum mata pelajaran PAI didasarkan pada ketentuan-

ketentuan yang ada pada dua sumber pokok ajaran Islam, yaitu al-Quran dan

Sunnah/hadis Nabi Muhammad saw. (dalil naqli). Cek 3

Dengan demikian, pendidikan akhlak (pendidikan karakter) adalah jiwa

Pendidikan Agama Islam (PAI). Tujuan pendidikan Islam yang sebenarnya adalah

mewujudkan akhlak karimah (karakter mulia). Peserta didik membutuhkan

kekuatan dalam hal jasmani, akal, dan ilmu, tetapi ia juga membutuhkan pendidikan

budi pekerti, perasaan, kemauan, cita rasa, dan kepribadian. Dengan

memperhatikan konsep tersebut, maka semua bidang studi harus memuat

pendidikan akhlak (pendidikan karakter) dan setiap guru harus memberikan

perhatian serius pada akhlak dan karakter peserta didiknya.

Mata pelajaran Pendidikan Agama Islam merupakan mata pelajaran yang

bersifat intruksional effect, bertujuan untuk pembentukana karakter, akhlak atau

pun moral, mata pelajran PAI hampir sama posisinya dengan mata pelajaran lain

yang membahas moral semisal PKn. Sedangkan mata pelajaran lain seperti Biologi,

IPS dan yang lainnya, lebih bersifat interkoneksi artinya mata pelajaran lain hanya

sebagai pendukung dalam pendidikan karakter. Penelitian ini dilakukan di SMPN

3 Cisarua Kab. Bandung Barat karena dengan pertimbangan, pertama SMPN 3

Cisarua termasuk SMP yang baru berdiri sehingga penerapan karakter harus benar-

benar teraplikasikan dengan baik terutama pada mata pelajaran PAI sebagai garda

terdepan pembentukan akhlak dan moral di sekolah. Kedua, SMPN 3 Cisarua pada

penelitian ini berlangsung masih menumpang di SMPN 1 Cisarua dengan waktu

pembelajaran siang hari, sehingga hal ini tentu saja sangat berpengaruh terhadap

psikis dan psikologis siswa, sehingga peran guru dan kepala sekolah dalam

Page 6: APLIKASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATA PELAJARAN

Aplikasi Pendidikan Karakter

61 AJIQS Vol. 1 No. 1 2019

penerapan pendidikan karakter terutama pada mata pelajaran PAI mempunyai

tantangan yang sanagat besar.

2. Fokus Kajian

Dalam Penelitian ini terdapat 4 rumusan masalah yang hendak dijawab,

pertama Apakah Tujuan Pendidikan Karakter Pada Mata Pelajaran PAI di SMPN

3 Cisarua Kabupaten Bandung Barat?, kedua, Apa saja Program Pendidikan

Karakter pada mata pelajaran di SMPN 3 Cisarua Kabupaten Bandung Barat?

Ketiga, Bagaimanakah Proses Pendidikan Karakter Pada Mata Pelajaran PAI di

SMPN 3 Cisarua Kabupaten Bandung Barat? Keempat,Bagaimanakah Evaluasi

Pendidikan Karakter Pada Mata Pelajaran PAI di SMPN 3 Cisarua Kabupaten

Bandung Barat?

3. Metode Penelitian

Metode yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah metode Deskrftif-

analitis dengan pendekatan kualitatif. Metode dengan pendekatan kualitatif ini

diharapkan bisa mendeskripsikan dan menganalisis secara mendalam tentang

Aplikasi pendidikan karakter pada mata pelajaran PAI di SMPN 3 Cisarua(Sugiono,

2009:29).

Penelitian kualitatif adalah riset yang bermaksud untuk memahami

fenomena yang dialami oleh subjek penelitian. Strategi penelitian ini bersifat

fleksibel, menggunakan aneka kombinasi dari teknik-teknik untuk mendapatkan

data kedua, mengimplikasikan data-data yang dikumpulkan dalam penelitian

kualitatif ini lebih cenderung dalam bentuk kata-kata daripada angka-angka ( lexy

j moleong;2005: 6)

Untuk memperoleh data yang akurat dan terpercaya, peneliti telah melakukan

observasi baik dilakukan secara langsung dikelas ataupun pengamatan diluar kelas.

Hal ini peneliti lakukan agar data-data yang diperoleh benar-benar alamiah tanpa

unsur-unsur rekayasa dari pihak yang diteliti; baru dari hasil tersebut dilakukan

wawancara baik terhadap Kepala sekolah, Wakasek Bidang Kurikulum, Guru PAI,

guru PKn, guru BK serta terhadap para siswa, Untuk mengetahui sejauhmana

Page 7: APLIKASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATA PELAJARAN

Aplikasi Pendidikan Karakter

62 AJIQS Vol. 1 No. 1 2019

aplikasi atau penerapan Pendidikan Karakter pada mata pelajaran PAI di SMPN 3

Cisarua, maka peneliti melakukan pendekatan dengan model Basic Teaching

model, ini merupakan model pembelajaran yang dikembangkan oleh Robert Glaser.

Model ini disebut basic karena menggambarkan seluruh proses pengajaran hanya

dalam 4 komponen, dimana komponen ini saling terkait satu sama lain. Komponen

tersebut antara lain Tujuan, Program, Proses dan Evaluasi.

B. HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Deskripsi Lokasi Penelitian

Sekolah Menegah Pertama Negeri atau SMPN 3 Cisarua terletak di

Kecamatan Cisarua Kabupaten Bandung Barat Provinsi Jawa barat, tepatnya dijalan

Kolonel Masturi nomor 312 Desa Kertawangi. Letak SMPN 3 Cisarua sangat

strategis karena berada dijalur jalan propinsi yang menghubungkan antara

kabupaten Bandung Barat dengan Kabupaten Subang dan Kabupaten Bandung

Barat dengan Kota Cimahi, Lokasi SMPN 3 Cisarua berdekatan dengan polisi

sector atau polsek Cisarua, Rumah Sakit Jiwa Propinsi dan Sekolah Kepolisian

Negara (SPN) Cisarua, berada didaerah pegunungan yang berhawa sejuk dengan

pemandangan indah, daerah ini merupakan tempat pariwisata yang banyak

dikunjungi oleh para wisatawan, dengan keasrian dan ketenangan tempatnya,

membuat suasana belajar para siswa menjadi tentram dan nyaman, daerah ini

merupakan sentra dari pertanian, hortikultura dan peternakan sapi perah yang

menghasilkan susu sapi murni . letak geografis ini ternyata mempengaruhi cara

pandang masyarakat terhadap pendidikan, banyak masyarakat yang berpandangan

bahwa pendidikan tidak penting hal ini tentu saja tidak bias digeneralisir karena

pandangan ini sesuai dengan strara social mayarakat tersebut. Tapi dengan

penerapan pendidikan karakter yang diterapkan di SMPN 3Cisarua tentu saja

diharapkan bias merubah pandangan masyarakat terutama pandangan-pandangan

orang tua yang menganggap pendidikan tidak penting.

Page 8: APLIKASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATA PELAJARAN

Aplikasi Pendidikan Karakter

63 AJIQS Vol. 1 No. 1 2019

2. Aplikasi Pendidikan Karakter Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama

Islam Di Smpn 3 Cisarua.

2.1 Tujuan Pendidikan Karakter Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam

di SMPN 3 Cisarua

Berdasarkan wawancara dengan kepala sekolah SMPN 3 Cisarua tujuan

pendidikan karakter pada mata PAI di SMPN 3 Cisarua supaya anak menjadi takwa,

kalau sudah menjadi takwa maka anak akan menjadi anak yang baik, baik bagi

lingkungannya ataupun baik untuk dirinya sendiri.

Berdasarkan wawancara dengan guru PAI (L), “Tujuan pendidikan karakter di

SMPN 3 Cisarua lebih diarahkan kepada pembentukan akhlak siswa, hal ini

menjadi prioritas karena dengan akhlak semuanya akan menjadi baik.”

Selanjutnya berdasarkan wawancara dengan dengan guru PAI (D),

diketahui bahwa “ tujuan pendidikan karakter pada mata pelajaran PAI diSMPN 3

Cisarua untuk membangun karakter bangsa yang kuat yang didapat dengan

kekuatan pemahaman PAI yang komprehensip, sehingga melahirkan anak didik

yang berakhlakul karimah”.

Tiga pendapat tersebut diatas ternyata mempunyai kesamaan yaitu

penanaman nilai karakter disatuan pendidikan bertujuan agar siswa memiliki

pengetahuan tentang nilai karakter serta pengaflikasiannya, walaupun beda

pengungkapannya baik takwa ataupun akhlak, disini bisa dilihat bahwa tujuan

pendidikan karakter pada mata pelajaran PAI semuanya bermuara kepada akhlak.

2.2 Program Pendidikan Karakter pada mata pelajaran PAI di SMPN 3 Cisarua

Program pendidikan karakter pada mata pelajaran PAI di SMPN 3 Cisarua

kabupaten Bandung barat dilakukan dengan beberapa bentuk seperti pengajaran,

pembiasaan, peneladanan, pemotivasian serta penegakkan aturan.

a. Pengajaran

Pengajaran sering didefinisikan sebagai sebuah proses penyampaian

informasi atau pengetahuan dari guru atau pendidik kepada siswa atau peserta didik.

Penanaman nilai-nilai karakter melalui pengajaran di SMPN 3 Cisarua berdasarkan

hasil pengamatan dari peneliti dapat dilihat ketika dalam pengajaran sedang

Page 9: APLIKASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATA PELAJARAN

Aplikasi Pendidikan Karakter

64 AJIQS Vol. 1 No. 1 2019

berlangsung, peneliti pada suatu kesempatan bisa melihat praktek guru PAI

mengajar dikelas, disana ditemukan guru PAI sudah menyampaikan materi-materi

yang berkaitan dengan penanaman-penanaman nilai-nilai karakter, yaitu

kedisiplinan, kejujuran dan kesopansantunan.

Berdasarkan wawancara dengan guru PAI: pada saat pembelajaran tentu

kami semaksimal mungkin menanamkan nilai-nilai karakter yang terdapat dalam

mata pelajaran PAI, karena kami mengharapkan mata Pelajaran ini bisa merubah

paradigma pemikiran anak sehingga pelajaran ini bukan hanya sekedar hapalan

belaka tapi diharapkan bisa menjadi diterapkan dalam kehidupan seharai-hari.”

Berdasarkan wawancara dengan salah satu siswa (FN), peneliti mencoba

menggali informasi mengenai materi pembelajaran yang telah disampaikan oleh

guru PAI, apakah materi yang disampaikan oleh guru difahami oleh siswa atau

tidak, peneliti memberikan beberapa pertanyaan mengenai kedisiplinan,, sopan

santun dan kejujuran sesuai materi yang disampaikan oleh guru, berdasarkan

wawancara tersebut, peneliti dapat menyimpulkan bahwa guru telah mengajarkan

disiplin dan anak telah memahami materi tersebut, salah satunya adala ketika

sedang berada dikelas siswa tersebut tidak boleh memakai topi(kedisiplinan),

selanjutnya tidak boleh menyontek (kejujuran) dan ketika mau pergi ke WC atau

jamban harus izin dulu kepada guru bersangkutan (sopan santun).

b. Keteladanan

Manusia lebih banyak belajar dari apa yang mereka lihat. Keteladanan menempati

posisi yang amat penting. Berdasarkan hasil pengamatan peneliti, selama di SMPN

3 Cisarua dtemukan hal-hal berikut mengenai keteladanan para guru: Guru selalu

hadir tepat waktu dating kesekolah, kecuali ada halangan yang besrsifat syar’i, Guru

berpenampilan rapih, selalu mengucapkan salam ketika berpapasan dengan guru

ataupun murid, selalu tersenyum ramah ketika bertemu dengan guru, tamu ataupun

siswa, berbicara sopan terhadap siswa dan rekan kerja.

Berdasarkan wawancara dengan kepala sekolah” keteladanan merupakan hal yang

mutlak diperlukan oleh setiap guru.”

Page 10: APLIKASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATA PELAJARAN

Aplikasi Pendidikan Karakter

65 AJIQS Vol. 1 No. 1 2019

c. Pembiasaan

Dalam program pembiasaan ini, setelah peneliti melakukan observasi baik itu diluar

kelas ataupun didalam kelas, maka ditemukan beberapa hal yaitu: Membaca

Asmaul Husna bersama-sama sebelum pelajaran dimulai, membaca surat-surat

pendek, pembiasaan ini dilakukan setelah para siswa membaca asmaul husna,

Berdasarkan pengamatan peneliti, shalat berjamaah dan mengucapkan salam:

1. Membaca Asmaul Husna bersama-sama sebelum pelajaran dimulai.

Pembiasaan ini biasanya dipimpin oleh ketua kelas, dengan pengawasan dari

guru pembiasaan ini dilakukan bukan hanya ketika pelajaran PAI, tetapi setiap

mata pelajaran non PAI pun kegiatan ini dilaksanakan.

Berdasarkan wawancara dengan kepala sekolah, beliau menyatakan bahwa

kegiatan ini merupakan aplikasi dari pendidikan karakter yaitu keriligiusan, materi

ini akan terus dijalankan karena berdampak positif baik bagi siswa ataupun guru.

Menurut guru PAI (L), pembiasaan ini merupakan kegiatan positif , supya anak

disampimng bisa menghapalkan Asmaul Husna siswa juga bisa meresapi makna

dibalik nama-nam Allah serta mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.

Menurut guru PAI (D), senada dengan yang disampaikan guru PAI (L),

diharapkan dengan membaca dan menghapal asmaul Husna, anak bisa

mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari, pokoknya kegiatan ini sangat

baik bagi para siswa.

Berdasarkan wawancara dengan dengan siswa (AR), ini merupakan program

dari sekolah dan guru PAI, asalnya kami belum terbiasa tapi sekarang alhamdulilah

sudah biasa, dan kami bisa menikmati dan kompak bersama teman-teman.

Pembacaan Asmaul Husna menurut (AR) membuat dirinya lebih menghayati dan

mencoba mengaplikasikan nilai asmaul husna itu sendiri, seprti Arrahman

contohnya yang artinya maha penyayang, maka hatinya tergerak untuk mencoba

menyayangi keluarga, teman, tumbuhan ataupun binatang.

2. Program Pembiasaan yang selanjutnya adalah membaca surat-surat pendek.

Pembiasaan ini dilakukan setelah para siswa membaca asmaul husna, biasanya

pembacaan ini dipimpin oleh ketua kelas dengan bimbingan guru yang

kebetulan jadwal mengajarnya pertama, program ini telah dilakukan sudah lama

Page 11: APLIKASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATA PELAJARAN

Aplikasi Pendidikan Karakter

66 AJIQS Vol. 1 No. 1 2019

dan berdampak positif terhnadap naak, salah satu dampak positif dari kegiatan

ini adalah siswa sudah bisa menghapal surat-surat pendek dengan baik dan

lancar, walaupun siswa yang belum bisa membaca sekalipun, dengan terus

menerus mereka bisa hapal.

Berdasarkan wawancara dengan guru PAI (D), program pembiasaan ini

sangat membantu mata pelajaran PAI khususnya, karena dalam mata pelajaran PAi

ada materi pelajaran yang khusus untunk menghapal Al-Qur’an, program ini

dilaksanakan hamper oleh seluruh kelas dengan bimbingan dari semua guru bidang

sebagai pengawas.

Berdasarkan wawancara dengan kepala sekolah hal ini sangat baik,

program pembiasaan ini sudah disepakati oleh seluruh komponen yang ada

disekolah, baik guru pai ataupun ngnunrun non PAI.

Berdasarkan wawancara dengan salah satu siswa (AS ) kegiatan ini sangat

positif karena membantu para siswa untuk menghapal qur’an secara bersama-sama,

walaupun saya belum lancar membaca alqur’an tapi karena bacaan ayat suci Al-

Qur’an terus diulang-ulang khirnya hapal juga.

3. Program pembiasaan selanjutnya adalah shalat berjamaah,

Berdasarkan pengamatan dari peneliti, program pembiasaan ini cukup baik,

tapi ada beberapa hal yang menjadi catatan peneliti, yaitu yang pertama kurang

kompaknya para siswa untuk melaksanakan shalat berjamaah, hal ini diakui oleh

guru PAI (L), berdasarkan wawancara, dapat diketahui ada beberapa factor yang

menjadi hambatan, yaitu a) Sarana shalat (Mushola) yang dipakai untuk shalat

berjamaah terlalu kecil b) masalah waktu, dengan jam istirahat sekitaar setengah

jam pasti tidak efektif dan efisien c. jumlah siswa yang terlalu banyak sekitar 300

orang. d) factor guru pembimbing. Berdasarkan wawancara dengan guru PAI (D),

memang ada kendala tempat yang terlalu kecil, kalau untuk masalah yang lainnya

sebetulnya masih bisa dikondisikan. Berdasarkan wawancara dengan kepala

sekolah, masalah ini memang diakui karena masalah sarana maklum masih

numpang, jadi kami belum bisa maksimal untuk menggerakkan anak shalat

berjamaah.

Page 12: APLIKASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATA PELAJARAN

Aplikasi Pendidikan Karakter

67 AJIQS Vol. 1 No. 1 2019

Berdasarkan wawancara dengan salah satu siswa ( R), sedikit bertolak

belakng dengan pendapat guru kepala sekolah, ® mengungkapkan bahwa sekolah

kurang tegas unruk menyuruh para siswa untuk shalat berjamaah, hal ini bisa dilihat

dari kurang kompaknya guru untuk menyuruh shaklat berjamaah, guru sepertinya

acuh tak acuh.

Hal berbeda disamapikan oleh siswa (K), sebetulnya guru menyuruh untuk

shalat berjamaah, tapi dikarenaka musholanya kecil sertawaktunya sedikit, saya

lebih memilih shalat sendiri.

Implikasi dari kegiatan sholat berjamaah ini adalah tingkat kedisiplinan

yang tinggi dikalangan siswa, tanggung jawab serta budaya tepat waktu disekoalh

ini.

4. Program pembiasaan selanjutnya adalah pembudayaan mengucapkan salam

Berdasarkan pengamatan dari peneliti, program pembiasaan ini belum

cukup sukses dilaksanakan, dari pengamatan peneliti hanya beberapa siswa saja

yang mengucapkan salam serta mencium tangan guru sebagai rasa hormat.

Berdasarkan wawancara dengan kepala sekolah, beliau menyatakan bahwa

kegiatan ini memang perlu disosialisasikan lagi, barangkali anak belum terbiasa,

oleh karena itu kami selaku kepala sekolah selalu mengevaluasi dengan para guru

supaya kegiatan ini terus dilaksanakan sampai berhasil.

Berdasarkan wawancara dengan guru PAI, kami terus berusaha agar

pembiasaan yang baik ini bisa diaplikasikan terhadap para siswa dan diharapkan

juga kegiatan ini menjadi terbiasa dan terbawa kepada lingkungan baik keluarga

ataupun masyarakat, tapi memang kami akui berdasarkan latar belakang para siswa,

sangat heterogen. Kami tetap terus mengusahakan agar program ini bisa terus

berhasil walaupun banyak kendalanya.

Berdasarkan wawancara dengan guru PAI (L) memang kami akui program

ini belum berhasil, dikarenakan beberapa factor, seperti: terbatasnya jumlah guru

untuk mengawasi dan menegur siswa yang tidak melaksanakan program

Page 13: APLIKASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATA PELAJARAN

Aplikasi Pendidikan Karakter

68 AJIQS Vol. 1 No. 1 2019

pembiasaan tersebut, latar belakang siswa dan lingkungannya juga mempengaruhi,

tapi kami terus optimis bisa menerapkan program ini.

5. Program pembiasaan selanjutnya adalah Peringatan hari Besar Islam

Berdasarkan pengamatan peneliti, di SMPN 3 Cisarua selalu dilaksanakan

Peringatan hari besar Islam atau PHBI, PHBI yang biasa dilaksanakan adalah

Tahun baru Islam, Maulid Nabi, Isro Mi’raj dan lain-lain, untuk acaranya biasanya

dilaksanakan secara sederhana ataupun meriah, mulai dari tausiah guru PAI ataupun

mendatangkan ustadz dari luar. Pada saat penelitian ini, kebetulan peneliti tidak

menyaksikan langsung acara tersebut karena telah dilaksanakan pada saat peneliti

belum melaksanakan penelitian, alhasil peneliti hanya bisa melihat kegiatan

peringatan PHBI dari sumber dokumentasi.

Berdasarkan wawancara dengan kepala sekolah, hal ini rutin dilaksanakan

sebagai motivasi agar anak selalu mencintai setiap kegiatan keislaman, diharapkan

dengan melaksanakan acara ini, para siswa tidak hanya melaksanakan budaya hura-

hura, budaya tersebut seerti valentine day, dimana setiap anak remaja melakukan

hal-hal yang sanagt tidak patut. Jadi diharapkan acara ini bisa sebagai benteng

keimanan bagi para siswa.

Berdasarkan wawancara dengan guru PAI (L), senada dengan uraian kepala

sekolah menyatakan bahwa hal ini untuk membentengi keimanan disamping juga

sebagai rasa cinta terhadap agama Islam.

Hal ini pula diaminkan oleh guru PAi (D), bahwa acara ini sangat positip

sekali, karena bisa menumbuhkan sikap dan siswa yang mencintai agamanya

disbanding dengan mencintai budaya luar yang kurang baik.

Berdasarkan wawancara dengan salahsatu siswa, (o) menyatakan bahwa

mereka sangat setuju sekali dengan adanya acara PHBI ini, karena sangat baik bagi

dirinya dan teman-temannya, seperti biasmemotivasi mereka dalam peningkatan

kedisiplinan baik di rumah ataupun ketika di sekolah.

Page 14: APLIKASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATA PELAJARAN

Aplikasi Pendidikan Karakter

69 AJIQS Vol. 1 No. 1 2019

d. Motivasi

Berdasarkan pengamatan peneliti, pemotivasian dalam mengaplikasikan

pendidikan karakter sudah dilaksanakan, sebagai contoh seorang guru memberikan

pujian kepada anak didik yang melaksanakan piket kelas, selain itu peneliti melihat

guru yang memberikan permen ketika didalam kelas ketika seorang siswa berhasil

menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru serta mengganjarnya lagi dengan

memberikan nilai yang baik kepada siswa.

Berdasarkan wawancara dengan guru PAI (), banyak cara memberikan

motivasi kepada siswa, salah satunya dengan memberikan hadiah memang sih

harganya tidak seberapa seperti kami memberikan hadiah berupa permen, tapi

barangkali ini bisa menjadikan motivasi bagi para siswa. Selain berupa hadiah,

kami juga memberikan hukuman apabila anak tidak melaksanakan atau tidak bisa,

tentu saja kami memberikan hukuman yang sesuai dengan anak, kami disini (SMPN

3 Cisarua) melarang keras melakukan hukuman fisik atau kekerasan yang justru

menyakiti fisik anak dan mental anak.

Berdasarkan wawancara dengan guru PAI (D), sebuah motivasi dari guru

bagi siswanya yang mempunyai prestasi walaupun sebuah pujian, itu mempunyai

efek yang sangat besar, hal ini memberiakan semangat kepada siswa agar bisa

melakukan hal yang lebih baik. Dengan hanya sekedar memberikan pujian,

kepercayaan anak didik akan tumbuh dan menjadi anak yang mempunyai rasa

percaya diri yang tinggi.

e. Penegakan aturan

Berdasarkan Pengamatan peneliti, penegakkan aturan di SMPN 3 Cisarua

banyak menggunakan pendekatan, untuk kasus-kasus pelanggaran yang dilakukan

oleh siswa pihak sekolah lebih banyak melakukan nasehat-nasehat ataupun

melakukan hukuman yang mendidik, seperti membersihkan kelas, WC ataupun

anak disuruh untuk menghapal pelajaran, apabila kasusnya sudah berat, maka pihak

sekolah segera melakukan konsultasi dengan orng tua supaya masalah yang sedang

dihadapi tidak berujung kepada masalah yang lebih berat.

Page 15: APLIKASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATA PELAJARAN

Aplikasi Pendidikan Karakter

70 AJIQS Vol. 1 No. 1 2019

Berdasarkan wawancara dengan kepala sekolah diketahui bahwa

penegakkan aturan untuk setiap program disekolah merupakan hal yang wajib,

karena tanpa aturan kita akan membiarkan sesuatu yang kurang baik terjadi

disekolah, besar atau kecilnya penegakkan hukuman disesuaikan dengan setiap

permasalahan, kami sangat menentang kekerasan fisik ataupun mental yang akan

merugikan peserta didik dan sekolah.

Berdasarkan wawancara dengan guru PAI, bahwa beliau sanagt tidak setuju

dengan adanya kekerasan fisik ataupun mental terhadap siswa, justru ini merupakan

pengingkaran terhadap karakter yang akan dibangun, hukuman sah-sah saja tapi

harus dilakukan dengan lemah lembut dan mendidik, jangan sampai siswa yang

sudah terluka fisiknya masih harus terluka dalam hatinya.

Hal senada disamapikan oleh guru PAI lainnya (D) ya, saya setuju dengan

hukuman yang tidak menyakiti, sebab jika kita menggunakan hukuman yang keras

dan tidak mendidik justru akan menyakiti siswa, sehingga siswa akan trauma.

Penegakkan aturan bisa saja dengan memberikan nasehat, justru dengan hal yang

seperti ini lebih bisa menyentuh hati siswa agar berbuat baik.

Berdasarkan wawancara dengan guru BK, dampak hukuman fisik akibatnya bisa

panjang dan ini akan menjadi memoir seorang siswa terhadap gurunya, bahkan

seorang siswa apabila dikemudian hari menjadi pendidik, maka akan menerapkan

hal yang sama terhadap muridnya.

Berdasarkan wawancara dengan siswa, diketahui bahwa hukuman yang

diterima siswa sangat mendidik, jadi kami tidak usah takut dipukul ataupun disuruh

lari.

2.3 Proses Pendidikan Karakter pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam

di SMPN 3 Cisarua

a. Kurikulum

Berdasarkan pengamatan peneliti, kurikulum yang digunakan dan

diterapkan oleh SMPN 3 Cisarua adalah kurikulum berkarakter, dalam

Page 16: APLIKASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATA PELAJARAN

Aplikasi Pendidikan Karakter

71 AJIQS Vol. 1 No. 1 2019

penegmbangannya para guru dibebaskan untuk berkreativitas dengan materi yang

akan diajarkan asalkan tidak melenceng dengan apa yang ada dikurikulum.

b. Pendidik/guru

Berdasarkan hasil pengamatan, wawancara dan dokumentasi peran guru

dalam kegiatan belajar pada buku ajar biasanya tidak dinyatakan secara eksplisit.

Buku petunjuk guru merupakan salah satu sumber yang memuat peran guru secara

eksplisit. Karena cenderung dinyatakan secara implisit, guru perlu melakukan

inferensi terhadap peran guru pada kebanyakan kegiatan pembelajaran apabila buku

guru tidak tersedia.

c. Peserta didik

Seperti halnya dengan peran guru dalam kegiatan belajar pada buku ajar,

peran peserta didik biasanya tidak dinyatakan secara eksplisit juga. Pernyataan

eksplisit peran peserta didik pada umumnya ditulis pada buku petunjuk guru.

Karena cenderung dinyatakan secara implisit, guru perlu melakukan inferensi

terhadap peran peserta didik pada kebanyakan kegiatan pembelajaran.

Guru harus memfasilitasi peserta didik agar berperan aktif dalam

pembelajaran sehingga mereka mampu mengenal, peduli, dan menginternalisasikan

karakter. Peran-peran tersebut dapat diwujukan dengan berbagai cara, di antaranya

peserta didik harus aktif dalam diskusi, eksperimen, proyek, dan sebagainya.

Agar peserta didik terfasilitasi dalam mengenal, menjadi peduli, dan

menginternalisasi karakter, peserta didik harus diberi peran aktif dalam

pembelajaran. Peran-peran tersebut antara lain sebagai partisipan diskusi, pelaku

eksperimen, penyaji hasil-hasil diskusi dan eksperimen, pelaksana proyek, dsb.

2.4 Evaluasi Pendidikan Karakter pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama

Islam di SMPN 3 Cisarua

Berdasarkan pengamatan peneliti dan wawancara dengan para guru, maka

evaluasi pendidikan karakter pada mata pelajaran PAI baru dilaksnakan dengan

aspek Paper and Pencil (tulis) dan perpormence saja, hal ini dikarenakan masalah

sarana dan prasarana yang tidak mendukung.

Page 17: APLIKASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATA PELAJARAN

Aplikasi Pendidikan Karakter

72 AJIQS Vol. 1 No. 1 2019

Berdasarkan wawancara dengan guru PAI (L): saat ini kami melakukan

evaluasi untuk pendidikan karakter menggunakan 2 penilaian yaitu tulis dan

penampilan diri, kami melakukan evaluasi tulis ketika sedang dalam proses KBM,

kami menggunakan pertanyaan yang bersipat pilihan ganda, melengkapi dan

jawaban singkat, kami melakukan ini untuk mengukur pemahaman siswa terhadap

pendidikan karakter. Untuk selanjutnya kami melakukan penilaian berdasarkan

prilaku, benarkah siswa sudah mengaplikasikan pendidikan karakter tersebut,

biasanya kami memantau mereka ketika sedang berada dikelas ataupun diluar kelas,

prilaku yang kami tilai biasanya dari segi berbicara, sopan santun terhadap guru,

kerajinan, patuh terhadap aturan ataupun rasa tanggung jawabnya, untuk penilaian

prilaku ini kami lakukan secara diam-diam supaya lebih alami tidak direkayasa oleh

para siswa.

Selanjutnya berdasarkan wawancara dengan guru PAI (L), untuk evaluasi

saya melakukannya dengan 3 penilaian, yaitu: tulis, penampilan dan hasil karya

siswa, penilaian dengan tulis biasanya kami lakukan dengan pilihan ganda, uraian

dan menjodohkan, saya melakukan untuk mengetahui sejauhmana pemahaman

anak terhadap materi yang disampaikan. Selanjutnya kami melakukan penialian

dengan melihat prilaku anak sehari-hari baik disekolah ataupun dengan

keluarganya, nah untuk keluarga biasanya kami lakukan dengan berkomunikasi

dengan orangtua siswa, kami tanyakan akhlaknya seperti apa baik dari segi bicara,

penampilan rasa tanggung jawabnya dirumah. Selanjutnya kami melakukan

penilaian hasil karya siswa anak biasanya kami memberikan support kepada anak

agar dapat mengekspresikan jiwanya, kami memberikan kesempatan anak untuk

menulis cerita yang berisi pendidikan karakter ataupun puisi yang berisi pendidikan

karakter

2.5 Pembahasan

a. Analisis Hasil Penelitian

Pada penelitian ini, akan disajikan analisis-analisis hasil penelitian

untuk mempertajam hasil penelitian, berdasarkan data-data yang telah peneliti

dapatkan melalui Observasi, wawancara dan dokumentasi. Ada beberapa hal yang

Page 18: APLIKASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATA PELAJARAN

Aplikasi Pendidikan Karakter

73 AJIQS Vol. 1 No. 1 2019

perlu dianalisis berdasarkan rumusan masalah, yakni Tujuan, Program, Proses dan

Evaluasi. Untuk menganalisis data tersebut, ada beberapa tahapan yang perlu

dilakukan, yaitu penggolongan, penyaringan kemudian penyimpulan dari data-data

yang diterima. Analisis deskriptif kualitatif pola pendekatan induktif dipilih untuk

mengkaji data-data secara mendalam pada penelitian ini.

Berdasarkan hasil penelitian yang telah peneliti lakukan, dengan

menggunakan model yang dikembangkan oleh Robert Glaser, model ini ini disebut

dengan Basic Model yang menggambarkan seluruh proses pengajaran hanya dalam

empat komponen utama, yaitu Tujuan, Program, Proses dan Evaluasi untuk

mengukur sejauhmana aplikasi pendidikan karakter di SMPN 3 Cisarua Kabupaten

Bandung Barat, maka ditemukan beberapa hal penting mengenai aplikasi

pendidikan karakter pada mata pelajaran PAI:

b. Tujuan

Berdasarkan hasil pengamatan, wawancara (Sekolah 2013)dan dokumentasi,

tujuan utama dari pendidikan karakter di SMPN 3 Cisarua adalah Aplikasi

Pendidikan Karakter atau akhlah, berdasarkan sumber informan dan hasil

pengamatan peneliti, terdapat tiga pendapat tentang tujuan pendidikan karakter di

SMPN 3 Cisarua, penanaman nilai karakter disatuan pendidikan bertujuan agar

siswa memiliki pengetahuan tentang nilai karakter serta pengaplikasiannya,

walaupun beda pengungkapannya baik takwa ataupun akhlak, disini bisa dilihat

bahwa tujuan pendidikan karakter pada mata pelajaran PAI semuanya bermuara

kepada akhlak.

Seluruh komponen warga di SMPN 3 Cisarua menyadari bahwa akhlak

merupakan komponen yang sangat penting, oleh karena itu semua warga sekolah

SMPN 3 Cisarua berusaha mewujudkan agar pendidikan karakter ini tidak hanya

sebatas kurikulum atau mata pelajaran yang disampaikan kepada siswa, tapi

diharapkan pendidikan karakter ini menjadi sikap dan sifat siswa baik di sekolah

maupun diluar sekolah, hal ini kemudian menjadi pijakan pihak sekolah untuk

Page 19: APLIKASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATA PELAJARAN

Aplikasi Pendidikan Karakter

74 AJIQS Vol. 1 No. 1 2019

meluncurkan program-program yang berkenaan dengan pendidikan karakter atau

disebut juga pendidikan akhlak.

Untuk penanaman nilai akhlak ini, maka diperlukan nilai-nilai karakter untuk

memperkuatnya, nilai pendidikan karakter yang menjadi cirri khas di SMPN 3

Cisarua adalah penanaman nilai kedisiplinanan hal ini dikarenakan SMPN 3

Cisarua merupakan SMP yang baru berdiri, sehingga kedisiplinan ini perlu untuk

menjadi sebuah budaya disekolah ini, hal ini bisa dilihat dari kegiatan-kegiatan

disekolah yang berusaha mengintegrasikan seluruh komponen nilai karakter seperti

keriligiusan, sopan santun, cinta ilmu,, tanggung jawab, keingintahuan dan

kecerdasan melalui pendisiplinan yang ekstra.

c. Program

Program yang meliputi pengajaran, keteladanan, pembiasaan, pemotivasian

dan penegakan aturan, berdasarkan hasil pengamatan, observasi dan dokumentasi,

dapat disimpukan sebagai berikut.

1. Pengajaran

Dalam konteks pengajaran ini, peneliti menemukan bahwa Pendidikan

karakter pada mata pelajaran PAI di SMPN 3 Cisarua sudah teraplikasikan, hal ini

bias dilihat dari pembelajaran yang telah menggunakan indikator-indikator dalam

RPP mata pelajaran PAI, serta dari proses pengajaran sendiri, peneliti menyaksikan

sendiri sebelum pelajaran dimulai, para siswa membacakan dulu asmaul Husna

dilanjutkan dengan membaca surat-surat pendek hal ini sesuai dengan nilai karakter

kereligiusan, lalu guru membacakan salam dan setrusnya. Dari proses pengajaran

PAI tersebut, peneliti melihat bagaimana para siswa mengaplikasikan pendidikan

karakter yaitu kereligiusan.

2. Keteladanan

Berdasarkan hasil penelitian, ditemukan bahwa para guru sudah memberikan

teladan yang baik terhadap siswa, hal ini bias dilihat dari wawancara dengan warga

SMPN 3 Cisarua, keteladanan yang telah diperlihatkan adalah Guru selalu hadir

Page 20: APLIKASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATA PELAJARAN

Aplikasi Pendidikan Karakter

75 AJIQS Vol. 1 No. 1 2019

tepat waktu kesekolah kecuali ada halangan yang besrsifat syar’i, Guru

berpenampilan rapih, selalu mengucapkan salam ketika berpapasan dengan guru

ataupun murid, selalu tersenyum ramah ketika bertemu dengan guru, tamu ataupun

siswa, berbicara sopan terhadap siswa dan rekan kerja, untuk tingkat guru ini sudah

teraplikasikan. Nilai-nilai karakter yang teraplikasikan adalah kedisiplinan,

kereligiusan, kesantunan.

3. Pembiasaan

Berdasarkan hasil observasi, wawancara dan dokumentasi, dapat disimpulkan

beberapa hal, yaitu pelaksanaan pembiasaan di SMPN 3 Cisarua merupaka salah

satu aplikasi dari pendidikan karakter terhadap mata pelajaran PAI, aplikasi tersebut

adalah membaca Asmaul husna bersama-sama sebelum pelajaran dimulai hal ini

mencerminkan nilai karakter kereligiusan,Cinta Ilmu dan keingintahuan. Membaca

Surat-surat pendek sebelum pelajaran dimulai hal ini mencerminkan nilai karakter

kereligiusan, cinta ilmu dan keingintahuan, Shalat berjamaah walaupun belum

terlaksanakan sepenuhnya karena ada beberapa hambatan seperti masalah tempat,

waktu yang pendek dan jumlah siswa yang terlalu banyak tapi usaha guru untuk

melaksanakan ini semua patut diapresiasi nilai karakter yang terkandung dalam

shalat berjamaah ini adalah kereligiusan dan kedisiplinan, selanjutnya

mengucapkan salam ketika berpapasan dengan siswa, sesame guru ataupun tamu,

hal ini pun belum terlaksanakan secara baik karena ada beberapa factor seperti

belum adanya pengawasan yang penuh dikarenakan jumlah personil guru sebagai

pengawas yang terbatas, untuk pengucapan salam ini terdapat nilaki karakter yaitu

kereligiusan dan kesantunan, selanjutnya melaksanakan PHBI, hal ini sudah

terlaksanakan nilai yang terkandung dalam hal ini adalah kereligiusan.

4. Motivasi

Berdasarkan hasil pengamatan, wawancara dan dokumentasi pemotivasian

di SMPN 3 Cisarua Kabupaten Bandung Barat, dilakukan dengan dua cara yaitu

memberikan pujian dan memberikan reward atau hadiah, secara tidak langsung

pemotivasian ini menanamkan nilai-nilai karakter yaitu kepercayaan diri,

Page 21: APLIKASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATA PELAJARAN

Aplikasi Pendidikan Karakter

76 AJIQS Vol. 1 No. 1 2019

indikatornya adalah siswa merasa senang dengan keberadaannya serta selalu belajar

untuk meningkatkan kualitas diri, hal ini menjadi dampak positif bagi para siswa

mereka diperhatikan dan dibutuhkan. Disamping dengan memberikan hadiah bagi

siswa yang berhasil menjawab pertanyaan ini merupakan nilai pendidikan karakter

yaitu kecerdasan, dengan indicator siswa mampu mengajarkan suatu pekerjaan

dengan cermat, tepat dan cepat. Hal ini bias dilihat dari table dibawah ini.

5. Penegakan Aturan

Berdasarkan pengamatan, wawancara dan dokumentasi yang telah

dianalisis, maka dapat ditarik suatu kesimpulan, yaitu: penegakan aturan di SMPN

3 Cisarua dilakukan dengan memberikan nasehat dan memberikan hukuman yang

mendidik dan bermanfaat, secara langsung penegakkan aturan ini telah

menannamkan nilai – nilai karakter yaitu Tanggung jawab dengan indikatornya

antara lain Menaati dan melaksanakan hukum-hukum dan aturan-aturan yang

berlaku, Menaati dan melaksanakan kesepakatan dalam keluarga, Berani

mengambil risiko atas perbuatan yang dilakukan, Patuh dan melaksanakan semua

kewajiban sekolah dan di luar sekolah .

Penegakkan aturan merupakan aspek yang harus diperhatikan dalam

pendidikan, jangan karena kita takut akan melanggar Hak Asasi Manusia atau

HAM, lalu kita membiarkan anak untuk berbuat salah, justru kita yang salah

apabila tidak memberikan hukuman bagi yang salah, untuk penegakkan aturan ini,

kita bias menggunakan jenis hukuman yang telah disebutkan diatas, hal ini

disamping membuat efek jera bagi pelaku yang berbuat salah, dengan hal ini juga

akan membuat sipelaku menyadari kesalahannya bahwa yang dilakukannya salah.

d. Evaluasi Pendidikan Karakter pada Mata Pelajaran PAI

Pelaksanaan evaluasi pendidikan karakter di SMPN 3 Cisarua berdasarkan

hasil pengamatan, wawancara dan dokumentasi terdiri daria pen and pencil (Test

tertulis), perpormance (penampilan) dan Product. Hal yang paling dominan dalam

pelaksanaan evaluasi ini adalah dengan test tertulis dan performance, berdasarkan

Page 22: APLIKASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATA PELAJARAN

Aplikasi Pendidikan Karakter

77 AJIQS Vol. 1 No. 1 2019

hasil wawancara penilaian ini merupakan penilaian yang sangat mudah, karena

tidak terlalu menggunakan banyak instrument, beda dengan penilaian yang lain.

Berdasarkan hasil analisis di atas, maka dapat dilihat skema dibawah ini:

Keterangan: Skema penerapan pendidikan karakter di SMPN 3 Cisarua pada mata

pelajaran PAI.

1. Pembahasan Hasil Analisis Penelitian

Berdasarkan Hasil analisis diatas, maka ditemukan nilai-nilai karakter yang sudah

dan belum teraplikasikan di SMPN 3 cisarua, hal ini bias dilihat dari table dibawah

ini.

N

o

Jenis kegiatan Nilai

karakter

Terapalikasi

kan

Kendala

Dalam

Proses sudah Belu

m

1 Guru selalu hadir tepat waktu

datang kesekolah kecuali ada

halangan yang besrsifat syar’i

Kedisiplin

an √

Kereligiusan,

Kedisiplinan,

kesantunan, cinta

ilmu,

keingintahuan,

percaya diri,

kecerdasan dan

tanggung jawab

Tujuan

Program

Proses

Evaluasi

Mata

Pelajaran

PAI

Pendidikan

karakter

Page 23: APLIKASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATA PELAJARAN

Aplikasi Pendidikan Karakter

78 AJIQS Vol. 1 No. 1 2019

2 Guru berpenampilan rapih

Kedisiplin

an √

3 mengucapkan salam ketika

berpapasan dengan sesame guru

ataupun murid

Kereligius

an dan

kesantuna

n

Mengucapkan salam kepada guru

ataupun sesame murid √

Pengawasan

pendidik

4 selalu tersenyum ramah ketika

bertemu dengan guru, tamu

ataupun siswa

Kesantuna

n √

5 Berbicara sopan terhadap siswa

dan rekan kerja

Kesantuan

an √

6 Membaca Asmaul Husna bersama-

sama sebelum pelajaran dimuali

Keriligius

an, Cinta

Ilmu,

Keinginta

huan

7 Membaca Surat-surat pendek

sebelum pelajaran dimulai

Keriligius

an, Cinta

Ilmu,

Keinginta

huan

8 Shalat Berjamaah Kereligius

an dan

kedisiplina

n

√ Sarana dan

waktu

9 Memperingati Hari Besar Islam

(PHBI

Kereligius

an

Page 24: APLIKASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATA PELAJARAN

Aplikasi Pendidikan Karakter

79 AJIQS Vol. 1 No. 1 2019

1

0

Guru memberikan pujian bagi

siswa yang melaksanakan piket

Percaya

diri √

1

1 Guru memberikan hadiah bagi

siswa yang berhasil menjawab

pertanyaan

Percaya

diri dan

Kecerdasa

n

1

2

Memberikan nasehat apabila ada

anak yang melanggar peraturan

sekolah

Tanggung

jawab

1

3 Memberikan hukuman yang yang

mendidik dan bermanfaat, seperti

membersihkan kelas, WC ataupun

anak disuruh untuk menghapal

pelajaran,

Tanggung

jawab

Berdasarkan table diatas, nilai pendidikan karakter yang teraplikasikan adalah 11

atau sekitar 85 %, dan yang belum terapilikasikan adalah 2 atau sekitar 15 %

Nilai pendidikan yang sudah teraplikasikan adalah sebesar 84% artinya

program – program yang ada di SMPN 3 Cisarua berkaitan dengan pendidikan

karakter sudah teraplikasikan, sedangkan sisanya 15 % merupakan program yang

belum teraplikasikan, hal ini berdasarkan wawancara dan pengamatan diakibatkan

85%

15%

Aplikasi Pendidikan Karakter Pada Mata Pelajaran PAI di SMPN 3 Cisarua

Teraplikasikan Belum teraplikasikan

Page 25: APLIKASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATA PELAJARAN

Aplikasi Pendidikan Karakter

80 AJIQS Vol. 1 No. 1 2019

oleh beberapa factor, yaitu sarana, waktu dan pengawasan guru yang kurang,

akibatnya berpengaruh terhadap program-program yang sudah dijalankan.

Untuk melihat kualitas dari pelaksanaan pendidikan karakter di SMPN 3

Cisarua, peneliti menggunakan penilaian dengan menggunakan rubric Performance

karakter. Pada rubric ini digunakan scorsing atau penilaian terhadap pelaksanaan

aplikasi pendidikan karakter di SMPN 3 Cisarua.

Table Penilaian Ketercapaian Performansi Perilaku

Kriteria

Score

80-100 60-80 Dibawah 60

Kedisiplina

n

Tepat

Waktu

Sebagian besar

guru hadir tepat

waktu

Tertib Semua Guru

berpenampilan

rapih

Tepat waktu

Sebagian besar

Siswa tidak

melaksanakan

shalat

berjamaah

Kereligiusa

n dan

kesantunan

Sebagian besar

siswa dan guru

tidak saling

mengucapkan

salam ketika

berpapasan

dengan sesame

guru ataupun

siswa

Sebagian besar

guru dan siswa

selalu

tersenyum

ramah ketika

bertemu dengan

Page 26: APLIKASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATA PELAJARAN

Aplikasi Pendidikan Karakter

81 AJIQS Vol. 1 No. 1 2019

guru, tamu

ataupun siswa

Sebagian besar

guru dan siswa

Berbicara sopan

Keriligiusan

, Cinta Ilmu,

Keingintahu

an

Semua Siswa

Membaca Asmaul

Husna bersama-

sama sebelum

pelajaran dimulai

Semua siswa

mulai Membaca

Surat-surat

pendek sebelum

pelajaran

dimualia

Sebagian besar

siswa dan guru

Memperingati

Hari Besar

Islam

(PHBI)

Percaya diri

dan

Kecerdasan

Sebagian besar

Guru

memberikan

pujian bagi

siswa yang

melaksanakan

piket

Sebagian besar

Guru

memberikan

hadiah bagi

siswa yang

berhasil me

njawab

pertanyaan

ketaatan Semua guru

Memberikan

nasehat apabila

Page 27: APLIKASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATA PELAJARAN

Aplikasi Pendidikan Karakter

82 AJIQS Vol. 1 No. 1 2019

Berdasarkan table diatas, Penilaian Ketercapaian Performansi Perilaku Berkarakter

adalah sebagai berikut score 80-90= 5 atau sekitar 39%, score 60-80= 6 atau

sekitar 46 % dan dibawah 60= 2 atau 15 % hal ini bisa dilihat dari Rubrik

Penilaian ketercapaian perpormance

Tabel 6 Rubrik Penilaian Ketercapaian Performansi Perilaku Berkarakter Aplikasi

pendidikan karakter pada mata pelajaran PAI di SMPN 3 Cisarua

C. KESIMPULAN

Berdasarkan Metode Basic yang dikembangkan oleh Robert Glazer , maka

Aplikasi Pendidikan Karakter Pada Mata Pelajaran PAI di SMPN 3 Cisarua

berdasarkan tujuan, program, proses dan evaluasi sudah terlaksanakan dengan baik,

walaupun masih ada beberapa hal yang belum teraplikasikan.

Tujuan pendidikan karakter di SMPN 3 Cisarua adalah agar siswa memiliki

akhlak yang baik, memiliki pengetahuan tentang nilai karakter serta

pengaplikasiannya. Nilai pendidikan karakter yang menjadi cirri khas di SMPN 3

Cisarua adalah penanaman nilai kedisiplinanan hal ini dikarenakan SMPN 3

Cisarua merupakan SMP yang baru berdiri, sehingga kedisiplinan ini perlu untuk

Tanggung

jawab

ada anak yang

melanggar

peraturan sekolah

TAAT

ATURAN

Semua guru

Memberikan

hukuman yang

yang mendidik

dan bermanfaat,

39%

46%

15%

Rubrik penilaian ketercapaian perpormance karakter pada aplikasi pendidikan karakter pada mata

pelajaran PAI di SMPN 3 Cisarua

Score 80-90 Score 60-80 Score dibawah 60

Page 28: APLIKASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATA PELAJARAN

Aplikasi Pendidikan Karakter

83 AJIQS Vol. 1 No. 1 2019

menjadi sebuah budaya disekolah ini, hal ini bisa dilihat dari kegiatan-kegiatan

disekolah yang berusaha mengintegrasikan seluruh komponen nilai karakter seperti

keriligiusan, sopan santun, cinta ilmu,, tanggung jawab, keingintahuan dan

kecerdasan melalui pendisiplinan yang ekstra.

Nilai-nilai karakter yang terserap serta teraplikasikan di SMPN 3 Cisarua

khususnya pada mata pelajaran PAI adalah Kereligiusan, Kedisiplinan, kesantunan,

cinta ilmu, keingintahuan, percaya diri, kecerdasan dan tanggung jawab.

Berdasarkan Persentase nilai pendidikan karakter yang teraplikasikan adalah 11

atau sekitar 85 %, dan yang belum terapilikasikan adalah 2 atau sekitar 15 % .

Faktor-faktor yang menjadi kendala tersebut adalah factor sarana, waktu dan

kurangnya pengawasan dari guru.

Untuk mengukur kualitas dari pengaplikasikan pendidikan karakter di

SMPN 3 Cisarua dilakukan dengan menggunakan rubrik penilaian ketercapaian

performansi perilaku berkarakter , hasil pengukuran ini dapat dilihat sebagai berikut

score 80-90= 5 atau sekitar 39%, score 60-80= 6 atau sekitar 46 % dan dibawah

60= 2 atau 15 % .

Secara keseluruhan aplikasi pendidikan karakter telah terlaksana dengan

baik, tapi ada beberapa hal yang tidak bisa teraplikasikan dengan baik, hal ini

disebabkan oleh beberapa factor yaitu Sarana, guru dan waktu, oleh sebab itu hemat

peneliti agar semua komponen yang ada disekolah lebih aktif lagi untuk

mengevaluasi serta merumuskan kebijakan-kebijakan yang bisa menyelesaikan

permasalahan-permasalahan tersebut. Berdasarkan rubrik penilaian ketercapaian

performansi perilaku berkarakter dalam hal kualitas, dengan adanya penilaian ini,

bukan saja kuantitas dari kegiatan yang perlu diperhatikan tapi dari segi kualitas

pun harus ditingkatkan karena ini akan berpengaruh terhadap semua komponen

yang ada di SMPN 3 Cisarua.

Kepada Peneliti lain yang berminat untuk meneliti hal yang serupa dengan

penelitian ini, diharapkan untuk bisa mengembangkannya supaya penelitian ini

lebih bisa bermanfaat bagi dunia pendidikan di Indonesia akan datang.

Page 29: APLIKASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATA PELAJARAN

Aplikasi Pendidikan Karakter

84 AJIQS Vol. 1 No. 1 2019

DAFTAR PUSTAKA

Abdillah Dali Munte, Reza Amin “Strategi dan Implementasi pendidikan karakter

di SMPN 9 Yogyakarta” http://id.portalgaruda.org)

Agus Sadid yang b” Homeschooling:Pilihan di Tengah Kegagalan Sekolah formal”

journal.unj. ac.id

Arikunto, Suarsimi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT

Rineka Copta, 1998.

Depag. Kurikulum berbasis kompetensi: Penilaian Berbasis Kelas. Jakarta:

Depag, 2012.

jon. asuup. bandung: joss press, 2004.

Kemendiknas. Pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa. Jakarta:

BalitbangPuskur, 2010.

Kesuma, Dharma. Pendidikan karakter: Kajian Teori dan Praktek di Sekolah.

Bandung: Rosda Karya, 2011.

Marzuki. Panduan Guru Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam: Pendidikan

Karakter terintegrasi dalam pembelajaran di Sekolah Menengah Pertama.

Jakarta: Kemendiknas, 2010.

Moleong, Lexy J. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosda Karya,

2004.

Muhaimin. Arah Baru Pengembangan Pendidikan Islam. Bandung: Nuansa

Cendikia, 2003.

Sekolah, Kepala. Tujuan Pendidikan Karakter di SMPN Cisarua (Maret Senin,

2013).

Sugiharto. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: UNY Press, 2007.

Tafsir, Ahmad. Metodologi Pengajaran Agama Islam. Bandung: Remaja Rosda

Karya, 1998.

Toha, Chabib. Refolmulasi Filsafat Pendidikan Islam. Yogyakarta: Pustaka

Pelajar, 1996.

Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003. Bandung: Citra Umbara, 2003.

Yusti Marlia Berliana dan ajat Sudrajat “ The Implication of Character Educatian

At MTs Nuriman Mlangi At Al-Huda Islamic Boarding School at Sleman

Regency Yogyakarta” (http.uny.ac.id)

Pristine dkk” Implementasi pembentukan karakter Budi Pekerti di SMP Negeri 1

Tanggul” (http://id.portalgaruda.org)

Page 30: APLIKASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATA PELAJARAN

Aplikasi Pendidikan Karakter

85 AJIQS Vol. 1 No. 1 2019

Normawati “ Nilai Pendidikan karakter Dalam Buku Teks Pelajaran Bahasa

Indonesia SMP Di Daerah Istimewa Yogyakarta”.

http://id.portalgaruda.org)