Upload
others
View
44
Download
5
Embed Size (px)
Citation preview
APLIKASI DUOLINGO DALAM PEMBELAJARAN KETERAMPILANMENULIS BAHASA PRANCIS SISWA KELAS X SMAN 9
BANDARLAMPUNG
(Skripsi)
Oleh
CINDY ANANDA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG2019
ABSTRAK
APLIKASI DUOLINGO DALAM PEMBELAJARAN KETERAMPILANMENULIS BAHASA PRANCIS SISWA KELAS X SMAN 9
BANDARLAMPUNG
Oleh
CINDY ANANDA
Masalah dalam penelitian ini adalah bagaimanakah tingkat kemampuan siswa
dalam menulis bahasa Prancis sebelum dan sesudah proses pembelajaran
menggunakan aplikasi duolingo. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
peningkatan keterampilan menulis bahasa Prancis dengan menggunakan aplikasi
duolingo pada siswa kelas X SMAN 9 Bandarlampung.
Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen, yaitu pre-experimental desain
One Group Pretest-Posttest Design. Dengan menggunakan Pendekatan
Kuantitatif. Populasi pada penelitian ini adalah siswa Kelas X SMAN 9
Bandarlampung yang berjumlah 67 siswa, dan sampelnya berjumlah 36 siswa.
Dengan menggunakan teknik random sampling dalam menentukan sampel
terpilih. Validitas yang digunakan adalah validitas isi dan Reliabilitas Inter-rater..
Dari hasil pretest diperoleh rata-rata nilai sebesar 55, dan nilai ini di
kategorikan kurang, hasil posttest di peroleh rata-rata nilai sebesar 78,05556, dan
nilai ini dikategorikan sedang. Hasil perhitungan uji gain dari hasil belajar siswa
kelas X mengalami peningkatan dengan rata-rata nilai N-Gain 0,52 yang artinya
masuk dalam kategori sedang.
Dengan demikian, hasil analisis tersebut menunjukkan bahwa penggunaan media
aplikasi duolingo secara signifikansi dapat meningkatkan pembelajaran
keterampilan menulis bahasa Prancis pada siswa kelas X SMA Negeri 9
Bandarlampung.
Kata Kunci: Keterampilan Menulis, Aplikasi Duolingo, Media
ABSTRAIT
L’APPLICATION DUOLINGO DANS L’APPRENTISSAGE DE LAPRODUCTION ÈCRITE AUX ÉLÈVES DE LA CLASSE X SMAN 9
BANDARLAMPUNG
Par
CINDY ANANDA
Le problèm dans cette étude est comment le niveau de la production écrit aux éléves
avant et après de l’application duolingo dans le procès d’apprentisage .Cette recherche
vise à déterminer l’augmentation de la production ècrite en utilisant de l’application
duolingo aux élèves de la classe X SMAN 9 Bandarlampung.
Cette recherche utilise la méthode de pré-expérimental avec la conception de One Group
Pretest-Posttest Design en utisissant approche quantitative. La population dans cette
recherche est les élèves de classe X IPA SMAN 9 Bandarlampung qui s'élevait 67 élèves,
et l'échantillon de recherche est la classe X IPA qui a 36 élèves. La validité de cette
recheche est la validité du contenu et la fiabilité inter-évaluateur. La technique d'analyse
de données utilise le t-test. D'après les résultats du pré-test, la moyenneest de 55, la valeur
est dans la catégorie moins. Alors que les résultats post-test 78,05556, la valeur est dans
la catégorie moyenne. Les résultats du test n-gain des résultats d’apprentissage des élèves
de la classe X ont augmenté avec une valeur moyenne de N-gain de 0,52, ce qui signifie
qu’il est inclus dans la catégorie moyenne.
Ainsi, les résultats de l'analyse indiquent que l’application duolingo a effectivement
utilisé pour la production ècrite aux élèves de la classe X SMA Negeri 9 Bandarlampung.
Mots-clés: production ècrite, l’application duolingo, le media
APLIKASI DUOLINGO DALAM PEMBELAJARAN KETERAMPILANMENULIS BAHASA PRANCIS SISWA KELAS X SMAN 9
BANDARLAMPUNG
Oleh
CINDY ANANDA
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai GelarSARJANA PENDIDIKAN
Pada
Program Studi Pendidikan Bahasa PrancisJurusan Pendidikan Bahasa dan Seni
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG2019
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Penulis lahir di Kotaagung, Kabupaten Tanggamus pada 1 Juli
1996, sebagai anak bungsu dari empat bersaudara yaitu putri
pasangan Bapak Herry Azhari dan Ibu Sri Destho Sutjiati
penulis mengawali pendidikan formal di TK Assalam selama
2 tahun pada tahun 2000 hingga 2002. Setelah itu penulis melanjutkan
pendidikan sekolah dasar di SD Negeri 2 Harapan Jaya selama 6 tahun pada tahun
2002 hingga tahun 2008. Kemudian penulis menyelesaikan sekolah menengah
pertama di SMP Al-Azhar 3 Bandarlampung selama 3 tahun dari tahun 2008
sampai 2011. Selanjutnya Penulis melanjutkan pendidikan sekolah menengah atas
di SMA Al-Azhar 3 Bandarlampung dari tahun 2011 hingga 2014. Setelah
melewati pendidikan menengah, pada tahun 2015, Penulis diterima sebagai
mahasiswa Pendidikan Bahasa Prancis melalui jalur SBMPTN di Universitas
Lampung.
Kini dengan penuh perjuangan, kerja keras dan proses pembelajaran yang tiada
henti, akhirnya Penulis menyelesaikan pendidikan strata 1 (satu) di Program Studi
Pendidikan Bahasa Prancis, Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni, Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Lampung.
MOTO
“Maka Sesungguhnya Bersama Kesulitan Itu Ada Kemudahan”
(Q.S Al-Insyirah )
“Merayakan Kesuksesan Bukanlah Sebuah Masalah, Tetapi Lebih Penting UntukMemperhatikan Pelajaran Yang didapatkan Dari Sebuah Kegagalan”
(Bill Gates)
“Janganlah Berusaha Untuk Menjadi Orang Yang sukses, Tapi BerusahalahMenjadi Orang Yang Bermanfaat”
(Albert Einstein)
PERSEMBAHAN
Dengan mengucap syukur Alhamdulillah atas nikmat yang diberikan Allah SWT,
kupersembahkan karya sederhanaku ini kepada Orang tuaku, mama dan papa yang
selalu mendukungku, mengkhawatirkanku dalam keadaan apapun. Terimakasih
sudah selalu mendukung dan memotivasi selama pendidikan, yang menyayangiku
dan selalu mendoakan keberhasilanku agar tercapainya cita-citaku. Semoga ini
menjadi langkah awal untuk membuat mama dan papa bahagia.
SANWACANA
Assalamualaikum Wr.Wb
Bismillahirahmanirrahim
Puji syukur kehadirat Allah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi yang berjudul “Aplikasi Duolingo dalam Pembelajaran Keterampilan
Menulis Bahasa Prancis Siswa Kelas X SMAN 9 Bandarlampung”. Shalawat
serta salam penulis panjatkan kepada junjungan Nabi besar Muhammad SAW
yang telah membimbing dan menghantarkan kita pada zaman yang terang
benderang pada saat sekarang ini. Penulis berharap karya yang merupakan wujud
kegigihan dan kerja keras penulis dengan berbagai dukungan dan bantuan dari
banyak pihak dapat memberikan manfaat dikemudian hari.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa terselesaikannya skripsi ini tidak terlepas
dari bantuan berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terimakasih kepada
pihak-pihak berikut,
1. Bapak Prof. Dr. Karomani, M.Si, selaku Rektor Universitas Lampung.
2. Bapak Prof. Dr. Patuan Raja, M.Pd. Dekan FKIP Universitas Lampung,
beserta stafnya.
3. Bapak Dr. Nurlaksana Eko Rusminto, M.Pd, selaku Ketua Jurusan
Pendidikan Bahasa dan Seni FKIP Universitas Lampung yang telah
memberikan pengarahan dan bantuan kepada penulis dalam menyelesaikan
skripsi ini.
4. Bapak Dr. Mulyanto Widodo, M.Pd, selaku Pembimbing 1 atas kesediaannya
memberikan bimbingan, motivasi, ilmu yang berharga, kritik dan saran
selama penyusunan skripsi sehingga skripsi ini menjadi lebih baik.
5. Ibu Diana Rosita, M.Pd, selaku Pembimbing II dan Ketua Program Studi
Pendidikan Bahasa Prancis Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni FKIP
Universitas Lampung atas kesediaannya memberikan bimbingan dan solusi,
motivasi, ilmu yang berharga, saran, dan kritik selama proses penyusunan
skripsi hingga selesai.
6. Ibu Endang Ikhtiarti, M.Pd, selaku Pembahas dan Pembimbing Akademik
yang selalu memberikan masukan, solusi, motivasi dan saran guna selesainya
skripsi ini.
7. Ibu Dosen dan Staff Pendidikan Bahasa Prancis di Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas Lampung yang telah memberikan bekal ilmu
pengetahuan, dan motivasi bagi penulis.
8. Drs. Suharto, M.Pd, selaku Kepala SMA Negeri 9 Bandarlampung yang telah
memberikan izin dan bantuan selama penelitian skripsi ini berlangsung.
9. Ibu Satwika Citra Dewi, M.Pd, selaku Guru Bahasa Prancis di SMA Negeri 9
Bandarlampung yang telah membantu selama penelitian ini berlangsung
10. Kedua orangtuaku, Sri Destho Sutjiati dan Herry Azhari yang telah
membesarkan, merawat dan mendidikku, serta memberikan dukungan,
motivasi dan Do’a yang tiada henti sehingga penulis mampu menyelesaikan
skripsi ini.
11. Mba, Kakak, Abang, Mamas, Terima kasih atas semua doa, bantuan, serta
dukungan yang telah diberikan dalam penyelesaian skripsi ini.
12. Oma Yusi dan keluarga yang telah menjadi keluarga baru saat ini,
terimakasih atas dukungannya dalam menyelesaikan skripsi ini.
13. Keponakanku, Rafa Ataya Mirza, Zafira Azzahra, Rasya Alfarizi Terimakasih
sudah menjadi penghiburku dikala duka maupun suka. Semoga kelak kalian
menjadi kebanggaan keluarga.
14. Sahabat seperjuangan Français Days, Wadidaw, Sabila Square (Ayu, Hani,
Sulis Wifi, Indah, Nani, Caca, Eka, Asmi, Dinda) terima kasih telah
menemani masa-masa di bangku kuliah sampai dengan selesainya skripsi ini,
yang selalu menjadi tempat penghibur dikala banyak tugas di kala suka dan
duka.
15. Ojesa (Ojek Khusus Wanita) yang telah memberikan banyak pelajaran,
menjadi tempat kerjaku dari awal kuliah sampai saat ini, keluarga baru ku,
memberikan kesempatan kepadaku untuk membantu sesama mukhrim, dan
telah mempertemukan dengan banyak orang yang memberikan banyak
pelajaran kepada penulis.
16. Seluruh teman-teman seperjuangan di Pendidikan Bahasa Prancis, semoga
kekeluargaan kita akan terus terjalin sampai kapanpun.
17. Teman-teman KKN-PPL Kesebelasan Negeri Ratu.
18. Seluruh frekuensi radio, dan penyiar yang ada dibandar lampung, terimakasih
telah menemani memutarkan lagu-lagu dikala peneliti mengerjakan skripsi ini
Semoga dengan bantuan dan dukungan yang diberikan mendapat balasan pahala
di sisi Allah SWT dan semoga skripsi ini bermanfaat. Aamiin.
Bandarlampung, 17 Desember 2019
Penulis,
Cindy Ananda
xv
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK i
HALAMAN JUDUL ........................................................................................... v
HALAMAN PERSETUJUAN ........................................................................... vi
HALAMAN PENGESAHAN............................................................................. vii
HALAMAN PERNYATAAN............................................................................. viii
RIWAYAT HIDUP ............................................................................................. ix
MOTTO ............................................................................................................... x
PERSEMBAHAN................................................................................................ xi
SANWACANA .................................................................................................... xii
DAFTAR ISI........................................................................................................ xv
DAFTAR TABEL ............................................................................................... xviii
DAFTAR GAMBAR........................................................................................... xix
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xx
I. PENDAHULUANA. Latar Belakang Masalah ........................................................................... 1B. Identifikasi Masalah .................................................................................. 6C. Batasan Masalah........................................................................................ 7D. Rumusan Masalah ..................................................................................... 7E. Tujuan Penelitian....................................................................................... 7F. Manfaat Penelitian..................................................................................... 8G. Batasan Istilah ........................................................................................... 9H. Penelitian Yang Relevan ........................................................................... 10
xvi
II. TINJAUAN PUSTAKAA. Media Pembelajaran .................................................................................. 12 12
1. Pengertian Media Pembelajaran ........................................................... 122. Kegunaan Media dalam Pembelajaran ................................................. 133. Taksonomi Media Untuk Pembelajaran 174. Fungsi dan Manfaat Media Pembelajaran 185. Tujuan Media Pembelajaran 216. Macam-Macam Media Pembelajaran dan Karakteristik 21
B. Aplikasi Duolingo 26C. Duolingo Sebagai Media Pembelajaran 32D. Keterampilan Menulis 34
1. Hakikat Menulis 342. Fungsi dan Tujuan Menulis 37
E. Pengukuran Keterampilan Menulis 39F. Pembelajaran Keterampilan Menulis dengan Media Aplikasi Duolingo
pada Smartphone 40G. Kerangka Berpikir 41H. Hipotesis Penelitian 43
III. METODE PENELITIANA. Desain Penelitian 44B. Variabel Penelitian 45C. Populasi dan Sampel Penelitan 46
1. Populasi Penelitian 462. Sampel Penelitian 47
D. Tempat dan Waktu Penelitian 481. Tempat Penelitian 482. Waktu Penelitian 48
E. Teknik Pengumpulan Data 48F. Instrumen Penelitian 49
1. Penetapan Instrumen Penelitian 492. Kriteria Penilaian Keterampilan Menulis 523. Validitas Instrumen 534. Reliabilitas Instrumen 53
G. Prosedur Penelitian 551. Tahap Pra Eksperimen 552. Tahap Eksperimen 553. Tahap Pasca Eksperimen 56
H. Teknik Analisis Data 571. Uji Gain 572. Uji Normalitas Sebaran 573. Uji Homogenitas 57
xvii
IV. HASIL DAN PEMBAHASANA. Hasil Penelitian 59
1. Analisis data 60a. Uji Normalitas Sebaran 60b. Uji Homogenitas 61c. Uji Validitas 62d. Uji Reliabilitas 62e. Uji N-Gain 63
2. Deskripsi Data Penelitian 64a. Data Pretest Menulis Bahasa Prancis Siswa 64b. Data Post test Menulis Bahasa Prancis 67
B. Pembahasan Penelitian 70
V. SIMPULAN DAN SARANA. Simpulan.................................................................................................... 74B. Saran.......................................................................................................... 76
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................... 77
LAMPIRAN
xviii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
2.1 Tabel Pola Pembelajaran...............................................................................16
3.1 One Group Control Design...........................................................................45
3.2 Populasi Penelitian ........................................................................................46
3.3 Sampel Penelitian..........................................................................................47
3.4 Silabus Bahasa Prancis Kelas X....................................................................50
3.5 Kisi-kisi Evaluasi Penilaian Keterampilan Menulis .....................................52
3.6 Interpretasi Korelasi ......................................................................................54
4.1 Uji Normalitas...............................................................................................60
4.2 Uji Homogenitas ...........................................................................................61
4.3 Rekapitulasi N-Gain......................................................................................63
4.4 Distribusi Frekuensi Data Skor Pretest Menulis Bahasa Prancis .................64
4.5 Tingkat Kemampuan Awal Siswa dalam Menulis Bahasa Prancis ..............66
4.6 Distribusi Frekuensi Data Skor Postest Menulis Bahasa Prancis .................67
4.7 Tingkat Kemampuan Akhir Siswa dalam Menulis Bahasa Prancis..............69
xix
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2.1. Hubungan Antar Variabel Penelitian ................................................. 45
4.1. Diagram Skor Pretest Kelas X IPA ................................................... 65
4.2. Diagram Skor Posttest Kelas X IPA .................................................. 68
xx
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
1. Silabus Pembelajaran
2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
3. Instrumen Soal
4. Uji Normalitas
5. Uji Homogenitas
6. Uji Gain
7. Tabel Reliabilitas Inter-Rater
8. Hasil Kerja Siswa saat Pretest dan Posttest
9. Dokumentasi Penelitian
10. Hasil Karya Terendah Siswa saat Pretest
11. Hasil Karya Tertinggi Siswa saat Pretest
12. Hasil Karya Terendah Siswa saat Posttest
13. Hasil Karya Tertinggi Siswa saat Posttest
14. Surat Keterangan
15. Résumé
1
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Menurut Pusat Analisis Bahasa Prancis (Observatoire de la langue Français)
dalam Ambassade de France en Indonésie jumlah penutur bahasa Prancis di
seluruh dunia mencapai 220 juta orang, hal itu menempatkan Bahasa Prancis di
peringkat ke-8 bahasa internasional. Dalam kategori bahasa resmi negara,
bahasa Inggris menduduki urutan pertama karena bahasa resmi di 63 negara,
diikuti oleh bahasa Prancis yang menjadi bahasa resmi di 36 negara .
Berdasarkan Kurikulum 2013 bahasa Prancis merupakan salah satu pengajaran
bahasa asing di Indonesia yang dipelajari peserta didik di Sekolah Menengah
Atas yang masuk dalam pelajaran lintas minat mulai dari kelas X, XI, dan XII.
Salah satu tujuan pembelajaran bahasa Prancis adalah agar peserta didik mampu
berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang lain menggunakan bahasa Prancis,
sehingga peserta didik berani bersaing di dunia internasional.
Pada saat ini ada beberapa Sekolah Menengah Atas yang menjadikan bahasa
Prancis sebagai salah satu mata pelajaran bahasa asing yang diajarkan, termasuk
pada jenjang universitas yang menjadikan bahasa Prancis sebagai program studi
baik itu pendidikan bahasa Prancis atau sastra Prancis.
2
SMA Negeri 9 adalah salah satu Sekolah Menengah Atas di Bandarlampung
yang menjadikan Bahasa Prancis sebagai salah satu bahasa asing yang diajarkan
sebagai mata pelajaran untuk siswa. Terdapat 3 kelas dari 10 lokal kelas yang
mendapatkan pelajaran bahasa Prancis untuk kelas XI sedangkan untuk kelas X
ada 2 kelas dari 10 lokal kelas yang mendapatkan pelajaran bahasa Prancis.
Dalam kegiatan pembelajaran dan pengunaan bahasa terdapat empat
keterampilan berbahasa yang harus dikuasai oleh peserta didik yaitu
keterampilan menyimak (compréhension oral), keterampilan berbicara
(production oral), keterampilan membaca (compréhension écrite), dan
keterampilan menulis (production écrite). Dalam proses pembelajarannya,
keempat keterampilan tersebut tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lainnya
karena keempatnya saling berkaitan walaupun fokus dari masing-masing
keterampilan tersebut berbeda.
Menurut Bryne dalam Saddhono (2014:150) menulis adalah menurunkan atau
melukiskan lambang-lambang grafis yang menggambarkan suatu bahasa yang
dipahami oleh seseorang sehingga orang lain dapat membaca lambang-lambang
grafis tersebut. Pada keterampilan menulis peserta didik harus menguasai topik
dan permasalahan yang akan ditulis, selain harus menguasai topik dan
permasalahan yang akan ditulis, peserta didik harus menguasai komponen
grafologi, struktur kata, kosakata, dan kelancaran dalam menulis.
3
Bahasa Prancis dikenal dengan bahasa yang cukup sulit untuk dituturkan karena
salah satunya adalah penulisan dalam bahasa Prancis dan pengucapan
penulisannya cukup berbeda dan mempunyai banyak arti dalam beberapa
kosakata. Ketika mempelajari bahasa Asing menguasai kosakata sangatlah
penting, karena kosakata adalah komponen utama dari kemampuan berbahasa
dan menyediakan banyak dasar untuk bagaimana peserta didik berbicara,
mendengar, menulis dan membaca. Untuk menguasai bahasa Asing khususnya
bahasa Prancis, kita harus menguasai aturan gramatikal dan kosakata.
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara peneliti dengan guru mata pelajaran
bahasa Prancis di SMA Negeri 9 Bandarlampung, peneliti menemukan beberapa
masalah yang muncul dalam pembelajaran bahasa Prancis, khususnya pada
keterampilan menulis siswa di antaranya, 1) siswa sulit menulis karena
keterbatasan penguasaan kosakata (vocabulaire) bahasa Prancis, 2) mendapatkan
ide atau topik pada tulisan untuk untuk menulis, 3) siswa lebih memfokuskan
pada smartphone yang mereka miliki 4) kurangnya penggunaan media
pembelajaran yang di gunakan ketika proses pembelajaran 5) terbatasnya waktu
belajar mengajar dalam kelas.
Proses pembelajaran dengan menggunakan media merupakan salah satu upaya
untuk menciptakan kualitas dalam pembelajaran. Pengajaran bahasa asing
membutuhkan media yang dapat mendukung terjadinya proses belajar mengajar
yang menyenangkan dan tidak membosankankan agar peserta didik dapat
menikmati proses pembelajaran. Miarso (2007:455) menyatakan bahwa istilah
4
media yang merupakan bentuk jamak dari medium secara harfiah berarti
perantara atau pengantar. Olson dalam Miarso (2007:456) mendefinisikan
medium sebagai teknologi untuk menyajikan, mereka, membagi, dan
mendistribusikan simbol dengan melalui rangsangan indra tertentu, disertai
penstrukturan informasi.
Saat ini kita hidup dalam era informasi, yang ditandai dengan tersedianya
informasi yang makin banyak dan bervariasi, tersebarnya informasi yang makin
meluas dan seketika. Serta tersajinya informasi dalam berbagai bentuk dalam
waktu yang cepat atau singkat, karena semua usaha pengumpulan, pengolahan,
penyimpanan dan penyajian informasi senantiasa menggunakan media, maka era
ini dapat disebut lingkungan bermedia, Miarso (2007:456). Pemanfaatan dan
pengunaan teknologi semakin berkembang di kalangan masyarakat, dan dapat
dijadikan sebagai sarana pendukung kegiatan belajara mengajar agar lebih
menarik. Hal ini dapat dilihat dengan adanya inovasi-inovasi baru dalam bidang
tekonologi seperti telepon pintar / Gawai atau yang sering disebut smartphone,
ada banyak fitur dan aplikasi yang tersedia didalam smartphone seiring dengan
perkembangan zaman di era modern ini dengan adanya smartphone dapat
dijadikan alternatif sebagai media pembelajaran dan bisa dilakukan dimana saja
dan kapan saja. Adanya smartphone dapat mempermudah proses pembelajaran
bahasa asing khususnya bahasa Prancis, karena saat ini di dalam smartphone
sudah banyak software atau aplikasi untuk pembelajaran bahasa Prancis. Salah
satunya adalah aplikasi untuk belajar bahasa asing seperti aplikasi “duolingo”.
5
Duolingo merupakan salah satu aplikasi teknologi yang popular untuk
pembelajaran bahasa asing. Seperti yang dijelaskan pada situs duolingo bahwa
sistem belajar bahasa asing duolingo merupakan aplikasi yang dirancang untuk
belajar bahasa menjadi menyenangkan dengan konsep bermain.
Dengan menggunakan aplikasi duolingo, para pembelajar ketika proses
pembelajaran dapat dimudahkan dan didukung oleh teknologi yang sangat
canggih di era modern saat ini serta menyenangkan untuk proses pembelajaran
bahasa Prancis. Duolingo merupakan aplikasi software yang diciptakan oleh Luis
von Ahn dan Severin Hacker untuk belajar bahasa asing di mana saja dan kapan
saja, serta dapat diunduh melalui telepon selular atau perangkat komputer secara
gratis. Aplikasi ini menggunakan strategi mekanisme permainan dalam
aplikasinya untuk menciptakan motivasi siswa dalam belajar bahasa asing, yang
di dalamnya terdapat level tertentu yang harus di lewati oleh pengguna atau
pembelajar. Untuk pengguna atau pembelajar harus menyelesaikan berbagai jenis
latihan seperti pilihan ganda, menulis, mencocokan dan berbicara melalui
microphone yang ada dalam aplikasi tersebut. Dengan menggunakan tes atau
latihan soal yang berulang dalam pelajaran, dan juga pengguna atau pembelajar
tidak dapat melanjutkan ke level selanjutnya jika belum dapat mengerjakan level
sebelumnya.
Aplikasi duolingo menggunakan konsep belajar dan bermain, agar pengguna atau
pembelajar dapat menikmati dan merasa senang ketika belajar sebuah bahasa
baru, dan diciptakan untuk semua kalangan agar mudah digunakan. Oleh karena
6
itu, dalam pembelajaran bahasa Prancis diperlukan alat atau media yang dapat
menarik perhatian untuk membantu siswa dalam meningkatkan kemampuan
berbahasa Prancis khususnya dalam keterampilan menulis karena dengan
pemilihan media yang menarik, siswa akan lebih tertarik, siswa tidak merasa
bosan dan mudah untuk mengingat kosakata dalam bahasa Prancis, serta dengan
memanfaatkan kemajuan teknologi yang semakin canggih, dan permasalah yang
terjadi dalam pembelajaran baik itu ketika pembelajaran peserta didik lebih
terfokus pada smartphone mereka untuk membuka aplikasi lain atau sosial media
yang ada di smartphone . Penulis bermaksud untuk meneliti penggunaan aplikasi
“duolingo” pada smartphone dalam pembelajaran keterampilan menulis bahasa
Prancis bagi siswa SMA dengan judul “Aplikasi Duolingo dalam Pembelajaran
Keterampilan Menulis Bahasa Prancis Siswa Kelas X SMAN 9 Bandarlampung”
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka identifikasi masalah yang
muncul adalah sebagai berikut :
1. Dalam proses belajar mengajar, beberapa siswa tidak memerhatikan
penjelasan guru, melainkan bermain smartphone.
2. Minat belajar siswa menurun dikarenakan seringnya bermain smartphone.
3. Siswa sulit menulis karena kurangnya kosakata yang dimiliki.
4. Media yang digunakan kurang bervariasi.
7
5. Minat siswa dalam membuat kalimat bahasa Prancis tidak memadai.
6. Hanya beberapa siswa yang berinteraksi dengan guru, dengan menggunakan
bahasa Prancis.
7. Terbatasnya jam pelajaran di sekolah.
C. Batasan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah di atas, penelitian
ini akan dibatasi pada media aplikasi duolingo dalam keterampilan menulis
bahasa Prancis pada siswa kelas X SMAN 9 Bandarlampung.
D. Rumusan Masalah
Dalam penelitian ini penulis merumuskan masalah, yaitu :
Bagaimanakah tingkat kemampuan siswa dalam menulis bahasa Prancis sebelum
dan sesudah proses pembelajaran menggunakan aplikasi duolingo?
E. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :
Mendeskripsikan tingkat kemampuan siswa dalam keterampilan menulis sebelum
dan sesudah menggunakan aplikasi duolingo.
8
F. Manfaat Penelitian
1. Manfaat teoritis
Memberikan gambaran mengenai aplikasi duolingo, dan memberikan
petunjuk bagaimana cara menggunakan aplikasi duolingo pada pembelajaran
menulis bahasa prancis agar memberikan motivasi kepada siswa untuk
mengetahui, dan terampil menulis bahasa Prancis. Hasil penelitian ini
diharapkan dapat menjadi refrensi bagi peneliti selanjutnya.
2. Manfaat praktis
Bagi peneliti
Dapat mengetahui efektif atau tidak untuk keterampilan menulis bahasa
Prancis siswa dengan menggunakan aplikasi duolingo bagi siswa SMA yang
baru mengenal bahasa Prancis, dan jika efektif bisa digunakan sebagai media
ajar jika menjadi seorang guru.
Bagi guru
Di zaman sekarang yang sudah semakin modern diharapkan dapat menjadi
media pembelajaran alternatif dalam pelajaran bahasa Prancis, serta
memanfaatkan kebiasaan peserta didik yang suka menggunakan smartphone
pada kegiatan belajar mengajar.
Bagi siswa
Untuk pembelajar bahasa asing, khususnya bahasa Prancis melatih untuk
menulis bahasa Prancis adalah hal yang sangat penting selain berbicara,
sedangkan untuk pemula yang baru belajar bahasa Prancis mungkin akan
9
cukup sulit untuk menulis bahasa Prancis karena dari segi tulisan dan
pengucapannya pun cukup berbeda untuk menulis . Oleh karena itu, dengan
menggunakan aplikasi duolingo diharapkan dapat menjadi suatu jalan keluar
untuk mempermudah siswa dalam keterampilan berbahasa Prancis.
Bagi peneliti selanjutnya
Dapat memperbaiki kekurangan dalam penelitian ini dan dapat menjadi
refrensi untuk penelitian selanjutnya.
G. Batasan Istilah
Untuk membahas masalah yang akan diteliti diperlukan batasan istilah untuk
membatasi makna terhadap istilah-istilah yang terkait dalam penelitian ini.
1. Aplikasi duolingo adalah aplikasi untuk belajar bahasa asing secara gratis
yang dapat di gunakan pada smartphone.
2. Menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang harus di kuasai
oleh peserta didik dan merupakan aktivitas seseorang dalam menyampaikan
ide atau gagasan dalam bahasa tulis. Keterampilan menulis mengharuskan
orang untuk berfikir kreatif serta memiliki kosakata yang cukup banyak yang
diketahui dan dihafal, guna membuat kalimat pada tulisan tersebut.
10
H. Penelitian yang Relevan
Penelitian mengenai keterampilan menulis dan penggunaan media duolingo pada
umumnya sudah banyak dilakukan. Hal ini dapat terlihat dari beberapa jurnal
yang menuliskan keefektifan sebuah media atau sebuah metode/ teknik terhadap
keterampilan menulis. Penelitian ini antara lain dilakukan oleh Tri Ari Ningsih,
dari Universitas Negeri Yogyakarta, Jurusan Pendidikan Bahasa Prancis dengan
judul Ektivitas Penggunaan Media Gambar Berseri Dalam Pembelajaran
Keterampilan Menulis Bahasa Prancis Siswa Kelas Xi. Dari penelitian tersebut
dapat diketahui bahwa adanya ain score. Hasil penelitian menghasilkan (1) nilai t
hitung > t table yaitu 2,096>1,998 Dengan db 65 pada taraf signifikasi 5%, hasil
perhitungan tersebut menunjukanAdanya perbedaan yang signifikan hasil belajar
keterampilan menulis bahasa Prancis antara siswa yang diajar dengan
menggunakan media gambar berseri danYang diajar tanpa menggunakan media
gambar berseri (2) perhitungan gain scoreYaitu sebesar 0,4022 (keefektifan
sedang) yang berarti lebih efektif penggunaan Media gambar berseri dalam
pembelajaran keterampilan menulis bahasa PrancisSiswa kelas XI IPS SMA
Negeri 8 Purworejo daripada pembelajaran keterampilan Menulis bahasa Prancis
tanpa menggunakan media gambar berseri.
Penelitian yang menggunakan media Duolingo, salah satunya telah dilakukan
oleh Rima Badriyah dari Universitas Pendidikan Indonesia, Jurusan Pendidikan
Bahasa Prancis dengan judul Analisis Soal Latihan Pembelajaran Kosakata
Bahasa Prancis Dalam Multimedia Interaktif Duolingo. Dari penelitian tersebut
11
Berdasarkan analisis data, validitas item soal adalah15,44% semua item soal
termasuk dalam kategori dapat diandalkan dengan kriteria sangat tinggi, 85,23%
dari item soal termasuk dalam kategori "mudah" dari indeks kesulitan soal , dan
55,7% dari item termasuk dalam kategori-kategorinya "Lebih rendah" dari indeks
perkiraan soal.
12
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Media Pembelajaran
1. Pengertian Media Pembelajaran
Istilah Media yang merupakan bentuk jamak dari medium secara harfiah berarti
perantara atau pengantar. AECT dalam Miarso (2007:456) mengartikan media
sebagai segala bentuk dan saluran untuk proses transmisi informasi. Kata media
berasal dari bahasa latin medio . dalam bahasa latin media diartikan sebagai
antara.
Asosiasi Pendidikan Nasional di Amerika (National Education
Association/NEA) seperti dikutip pada Miarso (2007:456) Mendefinisakan
media dalam lingkup pendidikan sebagai segala benda yang dapat
dimanipulasikan, dilihat, didengar, atau dibicarakan beserta instrumen yang
dipergunakan untuk kegiatan tersebut
Briggs dalam Miarso (2007:455) menyatakan bahwa media pembelajaran
adalah sarana untuk memberikan perangsang bagi si pembelajar supaya proses
belajar terjadi.Menurut Latuheru dalam Wahab (2015 :221) menyatakan bahwa
media pembelajaran adalah bahan, alat, atau teknik yang digunakan dalam
kegiatan belajar mengajar dengan maksud agar proses interaksi komunikasi
13
edukasi antara guru dan siswa dapat berlangsung secara tepat guna dan berdaya
guna.
Suryani, agung (2012:158) menyatakan bahwa media pembelajaran adalah
segala sesuatu yang menyangkut software dan hardware yang dapat digunakan
untuk menyampaikan isi materi ajar dari sumber belajar ke pembelajar
(individu atau kelompok), yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian,
dan minat pembelajar sedemikian rupa sehingga proses belajar (di dalam/di luar
kelas) menjadi efektif.
Berdasarkan teori diatas dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran yang
digunakan harus sesuai dengan kegiatan belajar mengajar dan membuat siswa
tertarik pada materi pembelajaran dan media pembelajaran harus memiliki
manfaat yang besar agar memudahkan siswa dalam mempelajari dan
memahami materi pelajaran serta media pembelajaran juga dapat
menyampaikan pesan, merangsang pikiran, dan kemauan peserta didik sehingga
mendorong terciptanya proses belajar.
2. Kegunaan Media Dalam Pembelajaran
Miarso (2007:458) menyatakan berbagai kajian teoritik maupun empirik
menunjukan kegunaan media dalam pembelajaran sebagai berikut :
1. Media mampu memberikan rangsangan yang bervariasi kepada otak kita,
sehingga otak kita dapat berfungsi secara optimal. Penelitian yang dilakukan
oleh Roger W. Sperry Menunjukkan bahwa belahan otak sebelah kiri
14
merupakan tempat kedudukan pikiran yang bersifat verbal, rasional,
analitikal, dan konseptual.
2. Media dapat mengatasi keterbatasan pengalaman yang dimiliki oleh siswa.
Jika siswa tidak mungkin untuk dibawa ke objek yang dipelajari, maka
objeknya yang dibawa ke siswa dengan melalui media.
3. Media dapat melalui batas ruang kelas. Banyak hal yang tak mungkin untuk
dialami secara langsung didalam kelas oleh siswa, karena :
1. Objek terlalu besar.
2. Beberapa objek, makhluk hidup dan benda yang teralalu kecil untuk
diamati dengan mata telanjang.
3. Gerakan gerakan yang terlalu lambat untuk diamati.
4. Gerakan gerakan yang terlalu cepat pun sulit untuk ditangkap mata biasa.
5. Adakalanya objek yang dipelajari terlalu komplek.
6. Bunyi bunyi yang amat halus ataupun suara pengajar berceramah
dihadapan banyak murid, yang tak mungkin ditangkap dengan jelas oleh
telinga biasa menjadi jelas didengar berkat media.
7. Rintangan rintangan untuk mempelajari musim, iklim, dan geografi
secara umum dapat diatasi.
4. Media memungkinkan adanya interaksi langsung antara siswa dan
lingkungannya, karena :
15
1. Media menghasilkan keseragaman pengamatan. Media memberikan
pengalaman dan persepsi yang sama. Pengamatan yang dilakukan siswa
bisa bersama sama diarahkan kepada hal hal penting yang dimaksudkan
oleh pengajar.
2. Media membangkitkan keinginan dan minat baru. Dengan menggunakan
media pendidikan, horizon pengalaman anak semakin luas, persepsi
semakin tajam, konsep-konsep dengan sendirinya semakin lengkap.
Akibatnya, keinginan dan minat untuk belajar selalu muncul.
3. Media membangkitkan motivasi dan merangsang siswa untuk belajar.
4. Media memberikan pengalaman yang integral/ menyeluruh dari sesuatu
yang konkret maupun abstrak.
5. Media memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk belajar
mandiri, pada tempat dan waktu serta kecepatan yang ditentukan sendiri.
6. Media meningkatkan kemampuan kebacaan baru (new literacy), yaitu
kemampuan untuk membedakan dan menafsirkan objek, tindakan dan
lambing yang tmpak, baik yang alami maupun butan manusia, yang
terdapat dalam lingkungan.
7. Media mampu meningkatkan efek sosialisasi, yaitu dengan meningkatkan
kesadaran akan dunia sekitar.
8. Media dapat meningkatkan kemampuan ekspresi diri pengajar maupun
siswa.
16
Proses pembelajaran dapat digambarkan dengan berbagai pola sebagai berikut :
Tabel 2.1 : Pola Pembelajaran
(Diadaptasi dari Heinich,1968 dalam Miarso (2007:460))
Pada tabel diatas dapat kita lihat bahwa masih banyak diantara kita, para
pengajar, yang menggunakan pola no 1, yaitu memberikan pelajaran tanpa
menggunakan media. Pada pola no. 2 pengajar mulai menggunakan media yang
yang dikembangkan sendiri, sedangkan pada pola no. 3 pengajar mengunakan
media yang telah tersedia. Pada pola no. 4 pengajar berbagi tugas dengan
media, misalnya media untuk presentasi bahan pengajaran, sedangkan pengajar
untuk membina jalannya pembelajaran. Pada pola no. 5 terjadi belajar (mandiri,
individual, dan lain lain) dengan hanya menggunakan media.
Kurikulum
Pengajar PengajardenganMedia
Media Pengajar Media Media
Pengajar
Peserta Didik
1 2 3 4 5 6
17
3. Taksonomi Media Untuk Pembelajaran
Pengklasifikasian media berdasarkan ciri-ciri tertentu itu dikenal dengan
sebutan taksonomi media. Karena, pada dasarnya media pembelajaran yang
banyak di pergunakan adalah media komunikasi, maka dalam pembahasan
taksonomi ini dipakai taksonomi media komunikasi. Dasar taksonomi yang
akan dipakai adalah yang dibuat oleh Haney dan Ullmer (1981) dalam Miarso
(2007:462).
Menurut Haney Ullmer ada tiga kategori utama berbagai bentuk media
pembelajaran itu. Pertama, media yang mampu menyajiakan informasi, karena
itu di sebut media penyaji; kedua, media yang mengandung informasi dan
disebut media objek; ketiga, media yang memungkinkan untuk berinteraksi, dan
karena itu disebut media interaktif.
1. Media Penyaji
Terbagi menjadi menjadi 7 kelompok yaitu :
Kelompok satu, yaitu grafis, bahan cetak dan gambar diam.
Kelompok dua, yaitu media proyeksi diam.
Kelompok tiga, yaitu media audio .
Kelompok empat, yaitu audio ditambah media visual diam.
Kelompok lima, yaitu gambar hidup (film).
18
Kelompok enam, yaitu televisi.
Kelompok tujuh, yaitu multimedia.
2. Media Objek
Media objek adalah benda tiga dimensi yang mengandung informasi, tidak
dalam bentuk penyajiannya tetapi mealui ciri fisiknya seperti ukurannya,
beratnya, susunanya, warnanya, fungsinya, dan sebagainya.
3. Media Interaktif
Karakteristik dari Media Interaktif ialah siswa tidak hanya memerhatikan
penyajiannya atau objek, tetapi dipaksa untuk berinteraksi selama mengikuti
pelajaran. Permainan pendidikan dan simulasi yang berorientasi pada
masalah memiliki potensi untuk memberikan pengalaman belajar yang
merangsnag minat dan realistis, dan oleh karena itu para pendidik perlu
menganggapnya sebagai sumber terbaik untuk belajar.
4. Fungsi dan Manfaat Media Pembelajaran
Secara umum fungsi media adalah untuk sumber belajar. Wahab (2015:221)
menyatakan dua fungsi utama media pembelajaran, yaitu :
1. Media pembelajaran sebagai alat bantu dalam pembelajaran
Setiap materi ajar memiliki tingkat kesulitan yang bervariasi. Pada satu
sisi ada materi ajar yang tidak memerlukan alat bantu, tetapi dilain pihak
ada materi ajar yang sangat memerlukan alat bantu berupa media
19
pembelajaran. Media pembelajaran yang dimaksud antara lain berupa
globe, grafik, gambar dan sebagainya.
2. Media pembelajaran sebagai sumber belajar
Sekarang kita menelaah media sebagai sumber belajar. Sumber belajar
adalah segala sesuatu yang dapat dipergunakan sebagai tempat bahan
pembelajaran untuk belajar peserta didik tersebut berasal. Sumber belajar
dapat dikelompokan menjadi lima kategori, yaitu manusia, buku
perpustakaan, media massa, alam lingkungan, dan media pendidikan.
Media pendidikan sebagai salah satu sumber belajar, ikut membantu
pengajar dalam memudahkan tercapainya pemahaman materi ajar oleh
siswa, serta dapat memperkaya wawasan siswa.
Purnawati,dkk dalam Suryani (2012:156) menguraikan manfaat media
pembelajaran, sebagai berikut :
1. Penyampaian pelajaran menjadi lebih baku. Setiap pelajar yang melihat
atau mendengar penyajian melalui media menerima pesan yang sama.
2. Pembelajaran bisa lebih menarik perhatian dan membuat siswa tetap
terjaga dan memperhatikan.
3. Pembelajaran menjadi lebih interaktif dengan diterapkannya teori belajar
dan prinsip prinsip psikologis yang diterima dalam hal partisipasi siswa,
umpan balik, dan penguatan.
20
4. Lama waktu pengajaran yang diperlukan dapat dipersingkat untuk
mengantarkan pesan-pesan dan isi pelajaran dalam jumlah yang cukup
banyak dan kemungkinannya dapat diserap oleh siswa.
5. Kualitas hasil belajar dapat ditingkatkan
6. Pembelajaran dapat diberikan kapan dan dimana diinginkan
7. Sikap positif siswa terhadap apa yang mereka pelajari dan terhadap proses
belajar dapat ditingkatkan.
8. Peran guru dapat berubah kearah yang lebih positif, dalam proses belajar
mengajar.
Berdasarkan uraian para ahli di atas, maka dapat disimpulkan bahwa fungsi dan
manfaat media pembelajaran tidak hanya sebagai sumber belajar siswa
melainkan pula sebagai alat pengontrol untuk mencapai tujuan dalam proses
pembelajaran tanpa dibatasi ruang dan waktu. Melalui media pembelajaran
siswa dapat memperoleh keuntungan kognitif dan afektif karena media
pembelajaran diharapkan dapat memberikan efek perubahan tingkah laku
maupun pola berfikir pada siswa sehingga siswa dapat memperoleh hasil
pembelajaran yang maksimal.
21
5. Tujuan Media Pembelajaran
Suryani, N (2012:149) meyatakan tujuan Media pembelajaran secara umum,
yaitu :
1. Agar proses belajar mengajar yang sedang berlangsung dapat berjalan
dengan tepat guna dan berdaya guna.
2. Untuk memmpermudah bagi guru/pendidik dalam menyampaikan informasi
materi kepada peserta didik.
3. Untuk mempermudah bagi peserta didik dalam menyerap atau menerima
serta memahami materi yang telah disampaikan oleh guru/ pendidik.
4. Untuk dapat mendorong keinginan peserta didik untuk mengetahui lebih
banyak dan mendalam tentang materi atau pesan yang disampaikan oleh
guru/pendidik.
5. Untuk menghindarkan salah pengertian atau salah paham antara peserta
didik yang satu dengan yang lain terhadap materi atau pesan yang
disampaikan oleh guru/ pendidik.
6. Macam-macam Media Pembelajaran dan Karakteristiknya
Media pembelajaran merupakan komponen instruksional yang meliputi pesan,
orang, dan perlatan. Dalam perkembangannya media pembelajaran mengikuiti
perkembangan teknologi. Berdasarkan perkembangan teknologi, Wahab
(2015:222) mengelompokan media pembelajaran kedalam 4 kelopok, yaitu :
22
1. Media Hasil Teknologi
Teknologi cetak adalah cara untuk menghasilkan atas menyampaikan
materi, seperti buku dan materi visual statis terutama melalui proses
percetakan mekanis atau fotografis. Kelopok media hasil teknologi cetak
atara lain : teks, grafik, foto, atau represantasi fotografik.
Karakteristik media hasil cetak yaitu :
1. Teks dibaca secara linear.
2. Menampilkan komunikasi secara satu arah dan reseptif.
3. Ditampilakan secara statis atau diam.
4. Pengembangannya sangat tergantungkepada prinsip prinsip
pembahasan.
5. Berorientasi atau berpusat pada siswa.
2. Media hasil teknologi Audio-Visual
Teknologi audo-visual cara menyampaikan materi dengan menggunakan
mesin mesin mekasnis dan elektronis untuk menyajikan pesan-pesan audio-
visual penyajian pengajaran secara audio visual jelas bercirikan pemakaian
perangkat keras selama proses pembelajaran, seperti, mesin proyektor film,
tape recorder, proyektor visual yang lebar, yang memiliki karakteristik :
1. Bersifat linear.
2. Menyajikan visual yang dinamis.
23
3. Digunakan dengan cara yang telah ditentukan sebelumnya oleh
perancang.
4. Merupakan representasi fisik dari gagasan real atau abstrak.
5. Dikembangkan menurut prinsip psikologis behaviorisme.
6. Berorientasi pada guru.
3. Media hasil teknologi yang berdasarkan komputer
Teknologi berbasis komputer merupakan cara menghasilkan atau
menyampaikan materi dengan menggunakan sumber sumber yang berbasis
micro-prosesor. Berbagai aplikasi teknologi berbasis komputer dalam
pembelajaran umumnya dikenal sebagai computer assiste instruction.
Karakteristik media hasil teknologi berdasarkan komputer :
- Dapat digunakan secara acak, nonsekuensial atau secara linear.
- Dapat digunakan sesuai keinginan siswa atau perancang.
- Gagasan disajikan dalam gaya abstrak dengan simbol dan grafik.
- Prinsip-prinsip ilmu kognitif untuk mengembangkan media ini.
- Orientasi pada siswa dan melibatka interativitas siswa yang tinggi.
4. Media hasil gabungan teknologi cetak dan teknologi komputer
Teknologi gabungan adalah cara untuk menghasilkan dan menyampaikan
materi yang menggabungkan pemakaian beberapa bentuk media yang
dikendalikan komputer.
24
dilihat dari jenisnya, media terbagi menjadi :
1. Media auditif
Media yang hanya mengandalkan suara saja seperti radio, kaset
recorder, piringan hitam.
2. Media visual
Media yang hanya mengandalkan indra penglihatan. Media ini ada
yang menampilkan gambar diam seperti film strip, slides, foto, gambar
atau lukisan, dan cetakan. Ada pula yang menampilkan gambar atau
simbol yang bergerak seperti film bisu fan film kartun.
3. Media audio visual
Media yang mempunyai unsur suara dan unsur gambar.Jenis media ini
mempunyai kemmapuan yang lebih baik karena meliputi kedua jenis
media yang pertama dan kedua.Media ini dibagi menjadi dua, yaitu
audio visual murni dan audio visual tidak murni.
Dilihat dari daya liputnya, media terbagi menjadi :
1. Media dengan daya liput luas dan serentak
Penggunaan media ini tidak terbatas oleh tempat dan ruang serta dapat
menjangkau jumlah anak didik yang lebih banyak dlama waktu yang
smaa seperti radio dan televisi serta internet.
2. Media dengan daya liput terbatas oleh ruang dan tempat
25
Media ini dalam penggunaannya membutuhkan ruang dan tempat yang
khusus seperti film, sound, slides, film rangkai, yang harus
menggunakan tempat tertutup jendela.
3. Media untuk pembelajaran individual
Media ini penggunaannya hanya untuk seorang diri, termasuk media
ini adalah modul berprogram dan pengajaran melalui komputer.
Di era modern ini, dengan memanfaatkan perkembangan zaman yang semakin
maju, dan semakin canggih nya perkembangan teknologi, dalam pembelajaran
dapat juga menggunakan media belajar M-Learning, yaitu dengan media yang
memanfaat perkembangan teknologi seperti smartphone, komputer dan laptop.
Penggunaan media di atas tidak dilihat atau dinilai dari segi kecanggihan
medianya, tetapi yang lebih penting adalah fungsi dan perannya dalam
membantu mempertinggi proses pembelajaran.
Berdasarkan teori di atas, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat berbagai
macam jenis media pembelajaran yang dapat digunakan untuk membantu
meningkatkan hasil pembelajaran bahasa Prancis. Jenis media yang akan
digunakan dalam penelitian ini adalah jenis yaitu penggunaan aplikasi
duolingo pada smartphone.
26
B. Aplikasi Duolingo
Aplikasi merupakan perangkat lunak yang terdapat pada perangkat komputer
atau smartphone yang dapat digunankan untuk mengolah data menjadi informasi
yang dapat membantu memenuhi kebutuhan berbagai aktivitas seperti pekerjaan,
periklanan, permainans, bahkan dalam bidang pendidikan.
Aplikasi Menurut Senn, A James(2004:433) bahwa :
“An it application is the software and procedures that are combined with data,networks and hardware to meet specific user or enterprice requirements”
‘Aplikasi adalah perangkat lunak yang dikombinasi dengan data, jaringan danperangkat keras untuk memenuhi kebutuhan pengguna atau kebutuhan perusahaan’.
Sesuai dengan teori di atas bahwa aplikasi adalah perangkat lunak yang
terkombinasi oleh data atau informasi dan dapat memenuhi kebutuhan pengguna
termasuk kebutuhan dalam bidang pendidikan sedangkan duolingo merupakan
Aplikasi yang terhubung dengan jaringan yang dapat memberikan informasi atau
membantu pembelajar khusus nya pembelajar bahasa asing untuk belajar bahasa
secara gratis melalui telepon selular.
Jascova, V (2014:16) menyatakan bahwa :
“Duolingo is a free language-learning website. Duolingo builds a world withfree education and no language barrie.”
‘Duolingo adalah situs belajar bahasa gratis. Duolingo membangun dunia denganpendidikan gratis dan tanpa hambatan bahasa’
27
Duolingo adalah situs belajar bahasa yang diciptakan oleh Luis von Ahn dan
Severin Hacker (Jaskova, V 2014:18). Terdapat 66 bahasa dunia yang dapat di
pelajari pada aplikasi duolingo, salah satunya bahasa Prancis yang menggunakan
bahasa Inggris sebagai salah satu bahasa pengantarnya. Tetapi, untuk bahasa
Inggris bahasa pengantarnya dapat menggunakan bahasa Indonesia. Duolingo
merupakan aplikasi untuk belajar bahasa di telepon selular atau smartphone yang
dapat diunduh secara gratis. Penelitian telah menunjukkan peningkatan signifikan
secara statistik dalam kemampuan bahasa sebagai hasil dari penggunaan aplikasi
(Vesselinov & Grego, 2012). Duolingo adalah aplikasi yang paling popular di
google play dalam bidang pendidikan bahasa.
Nushi dan Eqbali (2017:90) menyatakan bahwa untuk pembelajar berbahasa
Inggris dapat memilih dari daftar 16 bahasa dari Prancis hingga Irlandia ke
Esperanto. Namun, penutur bahasa lain tidak memiliki banyak pilihan.
Duolingo memiliki strategi belajar yang sangat baik karena memiliki sistem
pembelajaran yang sangat memotivasi dengan menggunakan strategi mekanisme
pembelajaranyang dibangun sangat mirip dengan permainan komputer di mana
para pengguna harus melewati level tertentu (Jaskova. V 2014 :24) . Seorang
siswa melewati tingkat pohon bahasa. Pelajaran berikutnya akan dibuka setelah
pelajar menguasai materi sebelumnya. Pengguna dapat menyelesaikan berbagai
latihan termasuk pilihan ganda, menulis dan juga berbicara melalui mikrofon.
Duolingo menggunakan latihan dan latihan berulang dalam pelajaran.
28
Gambar 1 Gambar 2
Pada aplikasi Duolingo, pengguna akan di berikan pilihan bahasa yang akan di
pelajari, setelah itu pengguna harus memilih level pembelajaran, mulai dari
Casual, Regular, Serious, Insane yang dari masing masing pilihan memiliki
pemberian waktu belajar per harinya, mulai dari 5, 10, 15, 20 menit per hari
(gambar 1). Setelah itu diberikan pilihan untuk pengguna yang ingin belajar dari
awal atau pembelajar baru atau yang sudah belajar bahasa yang akan di pelajari
sebelumnya (gambar 2).
Nushi dan Eqbali (2017: 93) menjabarkan latihan yang ada di duolingo ada
banyak jenis, seperti:
1. Latihan penerjemahan, peserta didik menerjemahkan dari bahasa yang mereka
tahu ke bahasa yang ingin mereka pelajari atau sebaliknya (lihat Gambar 3);
29
2. Latihan mencocokkan, di mana peserta didik melihat foto dan
mencocokkannya dengan kata-kata yang diberikan atau sebaliknya (lihat
Gambar 4);
3. Latihan berpasangan, di mana peserta didik diberi jumlah kata yang setara
dari kedua bahasa dan diminta untuk memasangkannya (lihat Gambar 5);
4. Latihan mendengarkan, di mana peserta didik mendengarkan frasa singkat
dalam bahasa kedua dan harus mengetiknya dengan benar (lihat Gambar 6);
5. Latihan berbicara, di mana peserta didik harus mengatakan apa yang mereka
dengar (lihat Gambar 7).
Gambar 3 Gambar 4 Gambar 5
30
Gambar 6 Gambar 7
Setiap pelajaran berisi 10 hingga 15 latihan, setiap pengguna atau peserta didik
memiliki progress bar di bagian atas layar mereka. Jika pengguna mendapatkan
jawaban yang benar, garis skor yang ada di atas bergerak sedikit ke depan. Jika
pengguna salah menjawab pertanyaan , garis skor diatas tidak berkembang atau
tidak maju. Duolingo memberikan petunjukan kesalahan dan mengulangi
pertanyaan di akhir latihan sampai garis skor maju hingga selesai. Dan membuat
pengguna harus terus berlatih untuk menjawab pertanyaan dan apabila masih
tidak selesai maka level yang ada dalam aplikasi tersebut tidak naik tingkat.
Duolingo juga memungkinkan peserta didik untuk kembali ke mana pun
pelajaran yang di inginkan, bahkan jika pengguna sudah mendapatkan semua
jawaban dengan benar.
31
Beberapa kelebihan aplikasi duolingo dibandingkan aplikasi lain :
1. Dapat di unduh secara gratis di smartphone.
2. Dapat belajar banyak bahasa dalam 1 aplikasi.
3. Dapat digunakan kapanpun dan dimanapun (di sekolah atau luar sekolah).
4. Konsep game dalam aplikasi untuk belajar bahasa.
5. Melatih pengguna untuk terus berlatih mengerjakan kuis/ latihan yang ada
dalam aplikasi tersebut.
6. Terdapat pengingat untuk peserta didik dapat berkala mengerjakan kuis dalam
aplikasi tersebut secara harian.
7. Terdapat fitur Discussion Clubs, Pengguna dapat berdiskusi kepada seluruh
pengguna aplikasi duolingo diseluruh dunia.
8. Terdapat fitur duolingo for schoolyang dapat digunakan oleh pengajar dan
para siswanya. Sehingga pengajar dapat mengawasi kemampuan dan
kelemahan setiap siswa dan membantu mereka meningkatkan kemampuan
mereka dalam berbahasa
Kekurangan aplikasi duolingo yaitu :
Jaringan internet yang harus cukup menjangkau untuk menggunakan aplikasi,
dan Bahasa dasar yang digunakan untuk belajar bahasa perancis bukan bahasa
indonesia, yaitu bahasa inggris sehingga pengguna harus menguasai bahasa
inggris, tetapi bahasa inggris yang digunakan masih cukup mendasar sesuai
level dalam aplikasi.
32
C. Duolingo Sebagai Media Pembelajaran
Peneliti lebih terfokus pada penggunaan media duolingo untuk pembelajaran
bahasa Prancis khususnya pada keterampilan Menulis peserta didik, karena
duolingo merupakan aplikasi yang cukup menarik dengan disertai gambar,
contoh pengucapan, tulisan dan contoh kalimat bahasa Prancis. Duolingo
menyediakan pembelajaran secara tertulis maupun dengan suara, mulai dari
mencocokan gambar, mencocokan tulisan, menuliskan kalimat bahkan praktik
berbicara bahasa Prancis agar pengguna lebih paham, dalam aplikasi duolingo
memiliki pohon kemampuan atau tingkatan untuk pengguna belajar bahasa
baru, yang dimana pengguna harus menyelesaikan pohon atau level yang berada
paling atas maka setelah itu pohon atau level selanjutnya akan terbuka. Dalam
beberapa level terdapat beberapa latihan soal. Duolingo diciptakan untuk
pengguna atau pembelajar bahasa dengan kemasan aplikasi belajar yang menarik
dengan konsep bermain sehingga membuat pengguna atau peserta didik dapat
belajar bahasa dengan santai dan membuat menarik perhatian peserta didik dalam
belajar suatu bahasa baru, terutama dalam pembelajaran bahasa Prancis.
Dalam menggunakan aplikasi duolingo, peserta didik dapat langsung
menggunakan aplikasi tanpa harus berbayar, lalu peserta didik dapat memilih
pembelajaran bahasa untuk pemula atau yang sudah belajar sebelumnya, setelah
itu maka akan muncul soal pertama yaitu mencocokan gambar pilihan dengan
tulisan, lalu mencocokan kalimat, menuliskan kata hingga berbicara
menguncapkan kosakata di speaker aplikasi. Setelah peserta didik menyelesaikan
33
suatu bab atau latihan maka poin yang cukup terkumpul akan membuka level
bab selanjutnya dan setiap Bab yang telah selesai akan berwarna emas, jika
pengguna atau peserta didik jarang berlatih atau mengerjakan latihan di aplikasi
maka warna emas akan hilang dan pengguna harus menyelesaikan bab tersebut.
Gambar 8 Gambar 9
Keterangan :
Gambar 8 : Gambar setelah mengerjakan latihan dalam setiap level
Gambar 9 : Pohon level pembelajaran duolingo
Setiap latihan soal di setiap bab terdiri dari kalimat atau kosakata yang harus di
terjemahkan, kalimat tersebut dapat berupa kata baru atau yang sudah dipelajari
sebelumnya. Peserta didik dapat melihat arti kalimat atau kata tersebut dengan
34
mengarahkan atau menekan ke setiap kata yang ada pada tampilan soal di layar
smartphone.
Penggunaan aplikasi ini, digunakan sebagai media untuk memanfaatkan siswa
yang kurang fokus dalam pembelajaran dan terfokus pada smartphone mereka.
Jadi untuk itu penggunaan aplikasi duolingo pada smartphone yang mereka
miliki dapat menjadi media pembelajaran pada pembelajaran bahasa Prancis baik
itu di dalam kelas ketika pembelajaran atau kapanpun baik ketika sudah selesai
pembelajaran, atau peserta didik dapat belajar di rumah menggunakan aplikasi
duolingo secara mandiri.
Ismanto (2017:44) menyatakan bahwa penggunaan smartphone dalam
pendidikan dikenal sebagai teknologi mobile learning (M-Learning).
Pemanfaatan m-learning dinyatakan oleh Gonzalez dalam Ismanto (2017:44)
dapat memberikan kontribusi yang positif kepada peserta didik untuk mengakses
bahan belajar ataupun sebagai media pembelajaran.
D. Keterampilan Menulis
1. Hakikat Menulis
Menurut McCrimmon dalam Saddhono dan Slamet (2014:150) merupakan
kegiatan menggali pikiran dan perasaan mengenai suatu subjek, memilih hal
hal yang akan ditulis, menentukan cara menuliskannya sehingga pembaca
dapat memahaminya dengan mudah dan jelas.
35
Kemampuan menulis adalah wujud dari bentuk komunikasi secara tidak
langsung. Keterampilan menulis merupakan salah satu bentuk keterampilan
berbahasa yang sangat penting bagi pembaca, disamping keterampilan
menyimak, berbicara, dan membaca, baik selama mereka mengikuti
pendidikan di berbagai jenjang dan jenis sekolah maupun dalam
kehidupannya nanti di masyarakat. Keberhasilan belajar banyak ditentukan
kemampuannya dalam menulis. Oleh karena itu, pembelajaran menulis
mempunyai kedudukan yang sangat strategis dalam pendidikan dan
pengajaran. Keterampilan menulis harus dikuasai anak sedini mungkin dalam
kehidupan di sekolah,Syafi’e dalam Saddhono (2014 : 150).
Menulis dapat didefinisikan sebagai suatu kegiatan penyampaian pesan
(komunikasi) dengan menggunakan bahasa tulis sebagai medianya (Suparno
dan M.yunus, dalam Saddhono dan Slamet 2014 :151). Dalam proses menulis
, bukan hanya berupa melahirkan pikiran atau perasaan saja, melainkan juga
merupakan pengungkapan ide , pengetahuan ilmu, dan pengalaman hidup
seseorang dalam bahasa tulis. Oleh karena itu, penulis harus menggunakan
struktur tulisan seperti kata,frase, diksi, kalimat, dan lain-lain dengan baik.
Menurut Tarigan (2013 :22) menulis ialah menurunkan atau melukiskan
lambang lambing grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang
dipahamioleh seseorang, sehingga orang lain dapat membaca lambang.
Menulis merupakan suatu kegiatan yang produktif dan ekspresif.
Keterampilan menulis merupakan salah satu bentuk keterampilan berbahasa
36
yang sangat penting selain keterampilan menyimak, berbicara, dan membaca,
selama peserta didik mengikuti pendidikan di berbagai jenjang dan jenis
sekolah maupun dalam kehidupannya nanti di masyarakat. Setiap
keterampilan memilki keterkaitan hubungan dengan keterampilan lainnya.
Setiap keterampilan tersebut berhubungan dengan proses prose yang
mendasari bahasa. Melatih keterampilan berbahasa berarti melatih
keterampilan berfikir (Tarigan, 2013:1).
Keterampilan menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang
paling tinggi tingkatannya (Nurhadi, 1995:343). Menulis merupakan suatu
keterampilan berbahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak
langsung, tidak secara tatap muka dengan orang lain (Tarigan 2013:3).
Menulis adalah suatu proses penuangan ide atau gagasan dalam bentuk
paparan bahasa tulis berupa rangkaian simbol-simbol bahasa (huruf).
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa keterampilan menulis dikuasai
seseorang setelah menguasai keterampilan berbahasa yang lain. Dan keempat
keterampilan berbahasa memiliki hubungan yang dapat memperjelas suatu
komunikasi dan tidak dapat berdiri sendiri.menulis adalah kemampuan
seseorang untuk mengungkapkan gagasan atau pikiran, pengetahuan melalui
bahasa tulis dengan jelas sehingga apa yang ingin di sampaikan penulis
tersampaikan untuk pembaca dan mengerti maksud penulis.
37
2. Fungsi dan Tujuan Menulis
Tarigan (2013:22) menyatakan bahwa fungsi utama dari tulisan adalah
sebagai alat komunitas yang tidak langsung. Menulis sangat penting bagi
pendidikan karena memudahkan para pelajar berpikir dan dapat menolong kita
untuk berpikir sacara kritis, memudahkan kita merasakan dan menikmati
hubungan-hubungan, Memperdalam daya tanggap atau persepsi ,
Memecahkan masalah masalah yang kita hadapi, Menyusun urutan bagi
pengalaman. Weayer dalam Tarigan (2013:28) membuat klasifikasi mengenai
tulisan berdasarkan bentuknya terdiri dari eksposisi, deskripsi, narasi, dan
argumentasi.
Sebuah tulisan dapat membantu dalam menjelaskan apa yang ada dalam
pikiran pikiran. Tarigan (2013:24) mengkategorikan tujuan menulis, yaitu (1)
memberitahukan atau mengajar, (2) meyakinkan atau mendesak, (3)
menghibur atau menyenangkan, (4) mengutarakan atau mengekspresikan
perasaaan.
Hugo hartig dalam Tarigan (2013:25) merangkum “tujuan” penulisan sesuatu
tulisan , sebagai berikut :
1. Assignment purpose (tujuan penugasan)
Tujuan penugasan sebenarnya tidak mempunyai tujuan sama sekali.
Penulis menulis sesuatu karena ditugaskan, bukan atas kemauan sendiri
(misalnya siswa yang diberi tugas merangkum buku).
38
2. Altruistic purpose (tujuan altruistik)
Penulis bertujuan untuk menyenangkan para pembaca, menghindarkan
kedukaan para pembaca, ingin menolong para pembaca memahai,
menghargai perasaan dan penalarannya.Tujuan altruistic adalah
kunciketerbacaansuatu tulisan.
3. Persuasive purpose (tujuan persuasif)
Tulisan yang bertujuan meyakinkan para pembaca akan kebenaran yang
diutarakan.
4. Informational purpose (tujuan informasional, tujuan penerangan)
tulisan yang bertujuan member informasi atau keterangan penerangan
kepada para pembaca.
5. Self-expressive purpose (tujuan pernyataan diri)
Tulisan yang bertujuan memperkenalkan atau menyatakan diri sang
pengarang kepada para pembaca.
6. Creative purpose (tujuan kreatif)
Tujuan ini erat hubungannya dengan tujuan pernyataan diri.Tulisan yang
bertujuan mencapai nilai nilai kesenian.
7. Problem-solving purpose (tujuanpemecahan masalah)
Penulis ingin mejelaskan, menjernihkan, menjelajahi secara cermat
pikiran-pikiran dan gagasan-gagasannya sendiri agar dapat dimengerti
dan diterima oleh para pembaca (hipple, dalam tarigan 2013:26)
39
E. Pengukuran Keterampilan Menulis Bahasa Prancis
Dalam proses pembelajaran diperlukan suatu proses untuk menentukan nilai dari
hasil pembelajaran tersebut. Oleh karena itu dibutuhkan sebuah evaluasi yang
terdiri dari pengukuran dan penilaian. Definisi penilaian menurut Suprananto
(2016: 16) suatu prosedur sistematis dan mencakup kegiatan mengumpulkan,
mengananlisis, serta menginterpretasikan informasi yang dapat digunakan untuk
membuat kesimpulan tentang karakteristik seseorang atau objek untuk
menentukan seberapa jauh mencapai tujuan pembelajaran sedangkan pengukuran
didefinisakan oleh Azwar dalam Suprananto (2016:4) sebagi suatu prosedur
pemberian angka (kuantifikasi) terhadap atribut atau variabel sepanjang garis
kontinum.
Dalam pengajaran keterampilan menulis diperlukan evaluasi untuk mengukur
kemampuan siswa. Peneliti menggunakan penilaian keterampilan menulis
menurut Centre International D’etudes Pedagogiques dari Grille d’Evaluation
Production Ecrite DELF Niveau A1. Kriteria tes keterampilan menulis bahasa
Prancis sebagai berikut: 1) memahami perintah: dapat menghasilkan tulisan yang
sesuai dengan situasi yang diberikan dan dapat menanggapi perintah dengan
batasan minimal yang diberikan; 2) kecakapan memberi informasi dan/atau
gambaran: dapat menuliskan kalimat-kalimat dan ekspresi-ekspresi sederhana
tentang tema yang diberikan; 3) kosakata/ejaan kosakata: dapat menggunakan
kosakata yang telah dipelajari tentang kata-kata dan ekspresi-ekspresi yang
sesuai dengan tingkatannya (Niveau A1) dan dapat menulis ejaan yang benar dari
40
kosakata yang telah dipelajari; 4) morfosintaksis/ejaan tata bahasa: dapat
menggunakan bentuk-bentuk gramatikal terbatas yang sudah dipelajari dan
dihafal sesuai dengan tingkatannya(Niveau A1); 5) koheren dan kohesi: dapat
menggabungkan kata-kata dengan kata penghubung paling dasar seperti et dan
alors.
Berdasarkan uraian di atas, peneliti memilih penilaian menurut Centre
International D’etudes Pedagogiques dari Grille d’Evaluation Production Ecrite
DELF Niveau A1 karena penilaian tersebut dapat dijadikan patokan untuk
menilai keterampilan menulis dengan menggunakan media aplikasi duolingo
pada smartphone dalam pembelajaran bahasa Prancis siswa.
F Pembelajaran Keterampilan Menulis dengan Media aplikasi Duolingo padaSmartphone
Seperti yang telah disebutkan di atas bahwa penelitian ini akan menggunakan
media aplikasi duolingo pada smartphone untuk mendukung keterampilan
menulis siswa yaitu dengan langkah-langkah sederhana sebagai berikut:
1. Siswa diperkenalkan dengan media yang akan dipakai yaitu aplikasi duolingo
yang berfungsi sebagai media materi pelajaran dan memanfaatkan smartphone
yang dimiliki oleh masing masing peserta didikuntuk menampilkan materi
pelajaran yang berupa kumpulan latihan menulis dan juga terdapat gambar
bersuara agar seluruh siswa dapat menyimak gambar tersebut pada masing
masingsmartphone mereka.
41
2. Guru menerangkan pelajaran sesuai dengan rencana pembelajaran dibantu
seperangkat media tersebut. Disini guru dapat menggunakan smartphone atau
laptop serta LCD untuk di tampilkan di depan kelas.
Dengan dibantu aplikasi duolingo dapat merangsang siswa agar tertarik belajar
bahasa Prancis karena dengan media tersebut disajikan latihan menulis, suara dan
gambar-gambar yang menarik dan tidak membosankan khususnya dalam
pembelajaran keterampilan menulis serta pengguna (peserta didik) dapat belajar
sendiri dan mengulang pelajaran bahasa Prancis di rumah dengan smartphone
mereka sendiri.
G. Kerangka Berpikir
Bahasa Prancis merupakan mata pelajaran lintas minat pada Sekolah Menengah
Atas. Agar pembelajaran bahasa Prancis dapat berjalan lancar dan mencapai hasil
yang sesuai dengan apa yang diharapkan, maka perlu diciptakan proses belajar
mengajar yang efektif dan menarikdengan alokasi waktu terbatas di dalam kelas
ketika pembelajaran . Keberhasilan suatu proses belajar mengajar dipengaruhi
oleh beberapa faktor diantaranya faktor siswa, guru, media pengajaran,
lingkungan belajar, dan lain-lain. Media merupakan salah satu faktor dalam
mendukung keberhasilan proses belajar mengajar karena penggunaan media yang
bervariasi dalam pengajaran dapat mempengaruhi kegiatan belajar mengajar dan
tidak akan membosankan.
42
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan media teknologi aplikasi duolingo
pada smartphone untuk mengajarkan keterampilan menulis bahasa Prancis.
Aplikasi duolingo pada smartphone termasuk media dalam kategori media
teknologi informasi yang merupakan salah satu contoh variasi media pengajaran.
Selain menarik, media ini mempunyai kelebihan yaitu membantu guru
memperjelas materi pelajaran dan memudahkan siswa menyerap materi yang
diberikan dengan alokasi waktu yang terbatas di sekolah sehingga penguasaan
keterampilan menulis siswa dapat ditingkatkan dan juga konsep permainan dalam
pembelajaran yang di terdapat dalam aplikasi sehingga membuat pembelajaran
tidak membosankan dan menarik perhatian peserta didik . Selain itu, penggunaan
media aplikasi duolingo relatif praktis karena mudah didapat di zaman serba
teknologi ini. Terkait dengan hal tersebut, maka peneliti ingin mengupayakan
peningkatan pembelajaran bahasa Prancis terutama pembelajaran keterampilan
menulis siswa dengan cara melakukan penelitian eksperimen (Experiment
Research). Penelitian ini menggunakan media yaitu aplikasi duolingo pada
smartphone yang dapat diterapkan dalam pengajaran bahasa Prancis dan
bermanfaat bagi guru dan siswa. Serta memanfaatkan kecanggihan teknologi
software yang semakin berkembang untuk pendidikan. Dengan penerapan media
teknologi dalam penelitian eksperimen ini akan meningkatkan keterampilan
menulis bahasa Prancis siswa. Dengan demikian, diharapkan penggunaan media
teknologi aplikasi duolingo ini lebih efektif digunakan daripada tanpa
menggunakan media dalam pengajaran berbahasa.
43
H. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan deskripsi teoritik dan kerangka berpikir di atas, maka pada
penelitian ini diajukan hipotesis bahwa, ada peningkatan pada keterampilan
menulis bahasa Prancis siswa setelah menggunakan media aplikasi duolingo dan
sebelum menggunakan media aplikasi duolingo.
44
III. METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Setiyadi (2006 :129) menyatakan bahwa desain penelitian adalah rencana atau
langkah-langkah yang dipersiapkan untuk mengumpulkan dalam sebuah
penelitian. Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif dengan
menggunakan metode Pre Experiment. Menurut Sugiyono (2016:72), penelitian
eksperimen adalah metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh
perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan.
Perlakuan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah penggunaan media aplikasi
duolingo untuk mendukung keterampilan menulis bahasa Prancis.
Pada tahap awal digunakan pretest untuk mengetahui tingkat penguasaan
kemampuan menulis bahasa Prancis siswa. Kemudian kelas eksperimen akan
diberikan perlakuan menggunakan media teknologi dalam jangka waktu tertentu
lalu kelompok eksperimen tersebut akan diukur untuk kedua kalinya yang
disebut post test. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Onegroup pretest post test dengan satu macam perlakuan. Sugiyono (2016:75)
menggambarkan model desain sebagai berikut:
45
Tabel 3.1: One group pretest post test
Kelas Pretest Perlakuan Post test
E O1 X O2
Keterangan:
E : Kelas eksperimen
X : Perlakuan dengan menggunakan aplikasi Duolingo
O1 : Nilai Pretest
O2 : Nilai Post test
B. Variabel Penelitian
Penelitian ini melibatkan dua variabel yaitu variabel bebas atau variabel X
(independent variable) dan variabel terikat atau variabel Y (dependent variable).
Variabel bebasnya adalah pembelajaran keterampilan menulis menggunakan
media aplikasi duolingo.Sedangkan variabel terikatnya adalah keterampilan
menulis bahasa Prancis siswa.
Gambar 2.1. Hubungan Antara variabel Penelitian
Keterangan:
X : Variabel bebas adalah penggunaan media aplikasi duolingo yang diberi notasi
X
YX
46
Y : Variabel terikat adalah keterampilan menulis bahasa Prancis siswa yang diberi
notasi Y
C. Populasi dan Sampel Penelitian
1. Populasi Penelitian
Menurut Sugiyono (2016:80) populasi adalah wilayah generalisasi yang
terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya. populasi adalah seluruh data yang menjadi perhatian peneliti
dalam suatu ruang lingkup dan waktu yang di tentukan (Margono 2013:118).
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa peminatan kelas X SMAN 9
Bandarlampung yang berjumlah 67 siswa yang terbagi dalam dua kelas yang
mengambil peminatan bahasa Prancis.Populasi tersebut dapat dilihat pada
tabel 3.
Tabel 3.2 : Populasi Penelitian
No Kelas Jumlah siswa
1 X IPA 4 36
2 X IPA 5 31
Jumlah 67 siswa
47
2. Sampel Penelitian
Sugiyono (2016:81) mengungkapkan sampel adalah bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut, Sama seperti yang
diutarakan oleh Arikunto (2006:131) bahwa sampel adalah sebagian atau
wakil populasi yang diteliti.
Dalam penelitian ini, teknik yang digunakan untuk menentukan sampel adalah
teknik random sampling. Dengan teknik ini tiap kelas atau individu dalam
populasi memiliki kesempatan yang sama untuk menjadi anggota sampel.
Cara menarik sampel acak yaitu dengan cara acak sederhana. Dengan cara
acak sederhana, sampel didapatkan melalui undian, meskipun hanya terdapat
dua kelas peminatan bahasa Prancis yang ada, tetap menggunakan kertas
undian untuk menentukan kelas yang menjadi kelas eksperimen. Dalam kertas
undian, akan ditulis kelas yang diajarkan bahasa Prancis yang menjadi
populasi penelitian, yaitu kelas X IPA . Melalui cara tersebut diperoleh kelas
X IPA 4 sebagai kelas eksperimen.
Tabel 3.3 : Sampel Penelitian
No Kelas Jumlah siswa
1 X IPA 4 36
Jumlah 36 siswa
48
D. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat dan Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 9 Bandarlampung, yang beralamat di
Jalan Panglima Polim, no.18, Segala Mider, Tanjung Karang Barat, Kota
BandarLampung, Lampung 35152.
2. Waktu Penelitian
Waktu pelaksanaan penelitian ini adalah pada semester kedua tahun ajaran
2018/2019 yaitu bulan Februari - April 2019.
E. Teknik Pengumpulan Data
Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data dengan metode tes.Tes
adalah seperangkat rangsangan (stimuli) yang diberikan seseorang dengan
maksud untuk mendapatkan jawaban yang dapat dijadikan dasar bagi penetapan
skor angka (Margono 2013:170). Tes digunakan untuk mengukur hasil belajar
keterampilan menulis bahasa Prancis siswa, yaitu dengan memberikan tes awal
(pretest) dan tes akhir (post test) keterampilan menulis bahasa Prancis. Tes awal
dilakukan sebelum adanya perlakuan, sedangkan tes akhir setelah diadakan
perlakuan.
Agar tidak terjadi bias, maka peneliti bekerjasama dengan guru bahasa Prancis
SMA Negeri 9 Bandarlampung. Soal tes disesuaikan dengan kurikulum yang
49
digunakan yaitu Kurikulum 2013, dan akhirnya ditentukan tes yang akan
digunakan sebagai penilaian yaitu KD 3.6 dan 4.6
F. Instrumen Penilaian
1. Penetapan instrumen Penilaian
Pada prinsipnya meneliti adalah melakukan pengukuran terhadap fenomena
sosial maupun alam (sugiyono 2016:102). Instrumen yang digunakan dalam
penelitian ini adalah tes keterampilan menulis bahasa Prancis yang berupa
karangan sederhana dengan menggunakan kosakata yang telah mereka ketahui
sebelumnya . Soal tes ini digunakan untuk tes awal dan tes akhir, yang
hasilnya digunakan untuk mengetahui perbedaan peningkatan prestasi
kemampuan menulis siswa kelas X SMA N 9 Bandarlampung,. Bentuk tes
yang akan digunakan yaitu tes essay. Tes essay (essay test) adalah tes
menghendaki agar test memberikan jawaban dalam bentuk uraian atau
kalimat-kalimat yang disusun sendiri (Margono 2013:170). Kisi-kisi
instrumen yang memuat indikator keterampilan menulis untuk kelas Xyang
terdapat pada silabus Kurikulum 2013 SMA Negeri 9 Bandarlampung yang
disajikan dalam tabel dibawah ini:
50
Tabel 3.4 : Silabus Bahasa Prancis Kelas X
Kompetensi Dasar Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran
3.6 Menggambarkan
Tindak tutur untuk
menyatakan karakteristik
atau sifat orang dan
benda (décrire
unepersonne ou une
chose) dengan
memperhatikan fungsi
sosial,struktur teks, dan
unsur kebahasaan pada
teks interaksi lisan dan
tulis.
4.6 Menggambarkan tindak
tutur untuk menyatakan
karakteristik atau
sifatorang dan benda
(décrireune personne
ouune chose)dengan
memperhatikan fungsi
sosial,struktur teks dan
unsur kebahasaan yang
benar dan sesuai konteks.
Teks interpersonal lisan dan
tulis untuk memberi dan
meminta informasi terkait
dengan deskripsi orang dan
benda ( décrire une personne
et une chose).
Contoh :
J’aime une fille intelligente,
artiste mais très timide. Elle
ne sort pas beaucoup. Elle
fait de la musique
Unsur kebahasaan
(1) Kata sifat terkait fisik,
mental, psikologis
(2) Kata kerja
(3) Ucapan, tekanan kata,
intonasi,
(4) Ejaan dan tanda baca
Menyaksikan, menyimak,
meniru, dan berpartisipasi
dalam interaksi yang
melibatkan tindakan
memberi dan meminta
informasi terkait nama
benda, dan bangunan
publik( les endroits
publics) dengan berfokus
padafungsi sosial, struktur
teks, dan unsur
kebahasaannya yang
sesuai dengan konteks
Bertanya dan
mempertanyakan hal-hal
yang terkait dengan
tindakan memberi dan
meminta informasi
terkaitnama benda, dan
bangunan publik ( les
endroits publics) dengan
berfokus pada fungsi
sosial, struktur teks, dan
unsur kebahasaannya yang
sesuai dengan konteks
Berlatih secara mandiri
maupun dengan bimbingan
guru untuk berinteraksi
51
dalam memberi dan
meminta informasi terkait
terkait nama benda, dan
bangunan publik( les
endroits publics
Mengidentifikasi
persamaan dan perbedaan
fungsi sosial, struktur teks,
dan unsur kebahasaan pada
tindakan terkait nama
benda, dan bangunan
publik( les endroits publics
Melakukan tindakan
memberi dan meminta
informasi terkaitnama
benda, dan bangunan
publik( les endroits
publics)
52
2. Kriteria Penilaian Keterampilan Menulis
Peneliti menggunakan kriteria penilaian keterampilan menulis dari Grille
d’Evaluation Production Ecrite DELF Niveau A1 dalam Centre International
D’etudes Pedagogiques (2015:7). Pedoman penilaian yang akan digunakan
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
Tabel 3.5 : Kisi-kisi Evaluasi Penilaian Keterampilan Menulis (DELF
NIVEAU A1)
Menanggapi Perintah
Dapat menghasilkan tulisan yang sesuai dengan
situasi yang diberikan
Dapat menanggapi perintah dengan batasan
minimal yang diberikan
0 0,5 1 1,5 2
Kecakapan Memberi Informasi dan/atau Gambaran
Dapat menuliskan kalimat-kalimat dan ekspresi
ekspresi sederhana tentang tema yang diberikan
0 0,5 1 1,5 2
Kosakata/Ejaan Kosakata
Dapat menggunakan kosakata yang telah dipelajari
tentang kata-kata dan ekspresi-ekspresi yang sesuai
dengan tingkatannya (Niveau A1)
Dapat menulis ejaan yang benar dari kosakata yang
telah dipelajari
0 0,5 1 1,5 2 2,5 3
Morfosintaksis/Ejaan Tata Bahasa
Dapat menggunakan bentuk-bentuk gramatikal
terbatas yang sudah dipelajari dan dihafal sesuai
dengan tingkatannya(Niveau A1)
0 0,5 1 1,5 2
Koheren dan Kohesi
Dapat menggabungkan kata-kata dengan kata
0 0,5 1
53
penghubung paling dasar seperti et dan alors
Centre International D’etudes Pedagogiques (2015:7)
3. Validitas Instrumen
Sugiyono (2016:121) menyatakan bahwa valid berarti instrumen tersebut
dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Untuk
mengetahui tingkat ke validan suatu istrumen dengan menggunakan uji
validitas instrumen. Hasil penelitian yang valid bila terdapat kesamaan antara
data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada objek yang
diteliti. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan validitas isi (content
validity). Validitas ini menunjuk kepada suatu instrumen yang memiliki
kesesuaian isi dalam mengkur yang akan diukur (Margono 2013:187). Serta
validitas ini merujuk pada apakah memiliki kesesuaian dengan tujuan bahan
pelajaran yang akan diajarkan. Penelitian ini didasarkan oleh Kompetensi
dasar keterampilan menulis bahasa Prancis siswa dan indikator keberhasilan
keterampilan menulis bahasa Prancis yang terdapat dalam Kurikulum 2013,
yaitu KD 3.6 dan 4.6, jika soal yang diberikan sesuai dengan silabus maka
validitas isi dari soal tersebut sudah terpenuhi.
4. Reliabilitas Instrumen
Suprananto (2012:82) menyatakan bahwa reliabilitas merujuk pada
konsistensi dari suatu pengukuran. Penelitian yang reliabel, bila terdapat
54
kesamaan data dalam waktu yang berbeda. Dalam penelitian ini peneliti
menggunakan metode inter-rater. Menurut Suprananto(2012:90), metode
inter-raterreliability adalah metode yang dilaksanakan satu kali pada sejumlah
peserta tes dengan menggunakan dua orang rater dan pada penskoran terhadap
suatu instrumen atau tes non objektif (melibatkan subjektivitas penyekor atau
rater),perlu dihitung tingkat atau presentase persetujuan masing-masing
rater. Masing-masing rater bekerja secara terpisah agar tidak saling
mempengaruhi. Analisis ini menggunakan bantuan SPSS 23. Indeks
reliabilitas dapat dilihat dari tabel berikut
Tabel 3.6 : Interpretasi Korelasi
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,00 – 0,199
0,20 – 0,399
0,40 – 0,599
0,60 – 0,799
0,80 – 1,000
Sangat Rendah
Rendah
Sedang
Kuat
Sangat Kuat
Sugiyono (2016:184)
55
G. Prosedur Penelitian
Dalam penelitian eksperimen membutuhkan langkah-langkah yang perlu di
perhatikan dalam pelaksanaan eksperimen. Adapun langkah-langkahnya sebagai
berikut :
1. Tahap Pra eksperimen
Pada tahap ini, peneliti melakukan beberapa hal, yaitu pertama, peneliti
berkonsultasi dengan dosen dan guru mata pelajaran mengenai kesesuaian
media dengan materi pembelajaran menulis bahasa Prancis untuk kelas X
yang terdapat dalam silabus. Kedua, Sebelum di beri perlakuan,terlebih
dahulu dipersiapkan segala sesuatu yang berhubungan dengan eksperimen
seperti persiapan instrumen, rencana persiapan pelaksanaan pembelajaran
(RPP), serta persiapan materi atau bahan ajar, peneliti menentukan dan
menyusun seluruh instrumen yang dibutuhkan dengan memberikan uji coba
istrumen penelitian dan memberi tes awal (pretest) pada kelompok
eksperimen. Untuk mengetahui tingkat prestasi siswa dalam keterampilan
menulis bahasa Prancis sebelum diberi perlakuan oleh peneliti.
2. Tahap Eksperimen
a. Pretest
Pada tahap ini siswa diberikan Pretest. Pretest adalah tes awal yang
dilakukan untuk mengetahui seberapa besar keterampilan menulis siswa
56
dalam bahasa Prancis lalu dibandingkan dengan hasil belajar siswa setelah
diberi perlakuan dengan menggunakan media oleh peneliti
b. Perlakuan atau Treatment
Pada tahap ini peneliti memberikan treatment atau perlakuan pada kelas
eksperimen. Perlakuan yang dimaksud adalah penggunaan media Aplikasi
duolingo dalam pembelajaran keterampilan menulis.
c. Post test
Post test dilakukan untuk melihat pencapaian peningkatan hasil belajar
menulis bahasa Prancis setelah diberi perlakuan menggunakan media untuk
membandingkan dengan nilai yang telah dicapai saat pretest, apakah hasil
yang dicapai meningkat,sama, atau menurun.
3. Tahap Pasca eksperimen
Setelah pretest dan posttest diberikan, selanjutnya dilakukan tahap pasca
eksperimen. Pada tahap ini merupakan tahap penyelesaian dari penelitian.
Selanjutnya dilakukan penghitungan dari data pretest dan post test secara
statistik dan di uji hasilnya kemudian membuat kesimpulan.
57
H. Teknik Analisis Data
1. Uji Peningkatan Hasil Belajar (Gain)
Uji Gain digunakan untuk menentukan peningkatan prestasi belajar
siswa.N-Gain diperoleh dari pengurangan skor pretest dengan post test
dibagi oleh skor maksimum dikurang skor pretest.
< >= skor − − skorskor maksimum− skor2. Uji Normalitas Sebaran
Uji normalitas sebaran berfungsi untuk menguji normal tidaknya sebaran data
dari variabel penelitian. Dalam penelitian ini menggunakan teknis analisis uji
normalitas menggunakan bantuan komputer yaitu program SPSS 23, dengan
kriteria pengambila normalitas adalah :
1. H0 diterima apabila nila sig >0,05 artinya distribusi bersifat normalitas.
2. H0 ditolak apabila nila sig <0,05 artinya distribusi bersifat tidak normal.
3. Uji Homogenitas Variansi
Selain uji normalitassebaran, diperlukan juga uji homogenitas varians yang
bertujuan untuk mengetahui apakah sampel yang diambil mempunyai variansi
58
yang sama dan tidak menunjukkan perbedaan secara signifikan satu dengan
yang lainnya. Pengujian homogenitas dalam penelitian ini dilakukan dengan
menggunakan program SPSS 23. Jika nilai signifinaksi lebih besar dari 0,05
berarti homogen, dan apabila nilai signifikansi lebih kecil maka sampel
tersebut tidak homogen.
74
V. SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian, analisis data dan pembahasan yang telah dilakukan,
maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut, bahwa adanya peningkatan
keterampilan menulis siswa yang cukup signifikan ketika sebelum diberikan
penggunaan media aplikasi duolingo dengan setelah diberikannya penerapan
media aplikasi duolingo pada siswa kelas X SMAN 9 Bandarlampung.
Dilihat dari hasil penelitian yang menghasilkan nilai rata-rata/ mean pretest
sebesar 55 dan post test sebesar 78,05556 dan dari hasil uji peningkatan rata-rata
nilai N-Gain skor dalam dalam pembelajaran keterampilan menulis sebesar 0,52
yang dikategorikan tingkat keefektifan sedang. Maka dari itu dapat disimpulkan
bahwa pembelajaran keterampilan menulis bahasa Prancis menggunakan aplikasi
duolingo tersebut berhasil dan mengalami peningkatan.
Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan di SMAN 9 Bandarlampung
penggunaan media aplikasi duolingo cukup efektif dalam pembelajaran
keterampilan menulis siswa dan juga memberikan daya tarik siswa dalam belajar
bahasa asing khususnya bahasa Prancis. serta siswa merasa pembelajaran lebih
menarik dan menyenangkan dikarenakan penggunaan media yang tidak asing
75
bagi mereka dalam kegiatan sehari-hari dan mengikuti perkembangan zaman
yang semakin modern pada era saat ini. Selain itu, siswa dapat menggunakan
aplikasi ini dimana saja dan kapan saja.
Adapun kekurangan dalam penggunaan media aplikasi duolingo pembelajaran
didalam kelas antara lain membutuhkan jaringan internet dikarenakan aplikasi
ini bersifat online (terhubung pada jaringan internet) oleh sebab itu peneliti harus
membawa modem untuk mengantisipasi adanya gangguan jaringan internet
seperti listrik padam karena dapat mengganggu akses dalam penggunaan
aplikasi. Kemudian, karena penggunaan media aplikasi ini menggunakan
smartphone dan rentan pada keributan atau berisik didalam kelas jadi pengajar
harus ekstra mengawasi penggunaan media aplikasi pada smartphone siswa agar
dapat menggunakan media tersebut secara bijak dalam pembelajaran, karena
dikhawatirkan siswa membuka aplikasi lain seperti game atau sosial media pada
jam pembelajaran didalam kelas. Serta mengantisipasi siswa yang tidak memiliki
atau tidak membawa smartphone ke sekolah jadi peneliti membuat kelompok
agar siswa yang tidak membawa dapat bekerja sama dengan temannya yang lain.
Manfaat dalam penelitian ini dalam penggunaan media aplikasi duolingo pada
smartphone dalam pembelajaran bahasa Prancis antara lain, bagi siswa dan
pengajar dapat menjadi sarana media yang menarik serta alternatif karena dapat
menciptakan pembelajaran didalam kelas lebih menyenangkan, menarik dan
lebih sehingga tujuan dari pembelajaran dapat tercapai serta menyesuaikan
karakteristik anak zaman sekarang yang dalam segala aktivitas menggunakan
smartphone.
76
B. Saran
Dari hasil penelitian yang telah dilaksanakan maka, disarankan sebagai berikut :
1. Bagi guru atau peneliti selanjutnya, diharapkan dapat digunakan sebagai
refrensi bagi penelitian selanjutnya serta dapat menggunakan media aplikasi
duolingo atau aplikasi lain yang ada di smartphone guna untuk pemanfaatan
media belajar dalam pembelajaran dan mengikuti seiring perkembangan
zaman. dan memperhatikan penggunaan smartphone di setiap kelompok siswa
agar dapat belajar sesuai pembelajaran di dalam kelas.
2. Bagi siswa atau peserta didik, diharapkan dapat lebih aktif, kreatif, dan
termotivasi dalam pembelajaran bahasa asing di dalam kelas dengan
menggunakan aplikasi di smartphone. Dan dapat memanfaatkan smartphone
nya masing-masing untuk mengakses pembelajaran di dalam dan di luar kelas.
3. Bagi sekolah, diharapkan dapat menjadikan pengunaan media aplikasi
duolingo pada smartphone dalam variasi penggunaan media pembelajaran di
dalam kelas. Serta dapat mendukung dalam akses internet wifii sekolah guna
untuk kelancaran penggunaan media berbasis internet.
DAFTAR PUSTAKA
Ambassade de France. 2018. https://id.ambafrance.org/Prancis-bahasa-umum-bagi-220-juta. Diakses pada tanggal 15 November 2018
Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Rineka Cipta,Jakarta. 370 hlm.
Badriah, R. 2016. Analisis Soal Latihan Pembelajaran Kosakata Bahasa PrancisDalam Multimedia Interaktif Duolingo. Universitas Pendidikan Indonesia,Bandung.
Centre international d’études pédagogiques. 2015. Document de reference Manuel del’examinateur-correcteur du DELF at du DALF. Département évaluation etcertification- bureau DELF DALF, Sèvres.
Fauzi, A R. 2018. Keefektifan penggunaan aplikasi Duolingo dalam meningkatkankemampuan kosakata kelas enam Madrasah Ibtidaiyah Darul Ilmi BanjarbaruTahun Ajaran 2017/2018. Universitas Islam Negeri Antasari, Pendidikan BahasaInggris, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan.
Ismanto, E. 2017. Pemanfaatan Smartphone Android Sebagai Media PembelajaranBagi Guru SMA Negeri 2 Kota Pekanbaru Vol 1, No 1. Jurnal untukmu Negeri.
Jaskova, V. 2014. Duolingo as a new language-learning website and its contributionto e-learning education: diploma thesis. Masaryk University.
Margono, S. 2013. Metodologi Penelitian Pendidikan. Perpustakaan Nasional RI:Katalog Dalam Terbitan (KDT), Jakarta. 259 hlm.
Miarso, Y. 2007. Menyemai Benih Teknologi Pendidikan. Kencana, Jakarta. 743 hlm.
Ningsih, AT. 2012. Efektifitas Penggunaan media gambar berseri dalampembelajaran keterampilan menulis bahasa prancis siswa kelas xi. UniversitasNegeri Yogyakarta, Yogyakarta.
Nurhadi. 1995. Tata Bahasa Pendidikan. IKIP Semarang, Semarang. 462 hlm.
Nushi dan Eqbali. 2017. Duolingo: A Mobile ApplicationTo Assist Second LanguageLearning. Shahid Behesti University, Iran.
Saddhono, K dan Slamet. 2014. Pembelajaran Keterampilan Berbahasa Indonesia;Teori dan Aplikasi. Graha Ilmu, Yogyakarta. 288 hlm.
Senn, A J . 2004. Information Technology. Pearson Education, New Jersey. 643 hlm.
Setiyadi. 2006. Metode Penelitian Untuk Pengajaran Bahasa Asing PendekatanKuantitatif dan Kualifikatif. Graha Ilmu, Yogyakarta. 313 hlm.
Sugiyono. 2016. Metode Penelitian. Alfabeta, Bandung. 372 hlm.
Suprananto dan Kusaeri. 2012. Pengukuran dan Penilaian Pendidikan. Graha Ilmu,Yogyakarta. 238 hlm.
Suryani, N dan Agung, L. 2012. Strategi Belajar Mengajar. Ombak, Yogyakarta. 215hlm.
Tarigan, G.H . 2013. Keterampilan Menulis. Angkasa, Bandung. 204 hlm.
Vesselinov, R. dan Grego, J. 2012. Duolingo effectivenes study. Final report. CityUniversity of NewYork, NewYork.
Wahab, R . 2015. Psikologi Belajar. Raja Grafindo, Jakarta. 272 hlm.