2
APA ITU KHUSYUK? RABU, 24 JUNI 2015 , 11:21:00 WIB OLEH: NASARUDDIN UMAR KITA sering memerintahkan orang untuk khusyuk, tetapi apa sesungguhnya khusyuk itu? Pengertian khusyuk selama ini terlalu berat bagi orang awam. Seolah-olah kita diperkenalkan khusyuk selama ini ialah fokus penuh, 100 % mengingat Allah Swt. Jika ini dimaksud khusyuk maka terlalu sulit untuk kita sebagai orang awam mencapainya. Jika shalat diterima setelah mencapai khusyuk seperti itu, maka shalat itu tidak manusiawi. Apa yang dimaksud khusyuk sebenarnya? Suatu ketika Nabi memimpin shalat, tiba-tiba cucunya, Hasan dan Husain keluar dari kamarnya dan masuk ke mihrab menaiki punggung Nabi yang sedang sujud ketika memimpin shalat. Nabi menunggu cucunya turun baru bangkit kembali. Seusai shalat, salah seorang jamaah bertanya, mengapa sujudnya Nabi tadi panjang sekali tidak seperti biasanya? Nabi menjelaskan kalau cucunya sedang naik di punggungnya ketika ia sujud. Ia menunggu sampai turun baru bangkit, khawatir jangan sampai nanti jatuh. Dalam kesempatan lain Nabi penah memimpin shalat cepat sekali lantaran ada anak kecil menangis di belakang yang ibunya sedang shalat. Pertanyaannya di sini, apakah Nabi dengan shalat seperti tadi bisa disebut khusyuk? Sesungguhnya yang dimaksud khusyuk ialah ketenangan dan kepasrahan terhadap Tuhan di dalam melaksanakan ibadah, khususnya dalam shalat. Soal di dalam shalat terlintas pikiran lain maka itu manusiawi. Yang penting jangan sampai rukun dan syarat sah shalat terganggu karena terlalu jauh terlena dan menghayal, terlebih jika ketiduran di dalam shalat. Khusyu' secara harfiah berarti rendah, takluk, dan merendahkan diri kepada Tuhan. Khusyuk dalam NASARUDDIN UMAR

Apa Itu Khusyuk

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Apa Itu Khusyuk

Citation preview

Page 1: Apa Itu Khusyuk

APA ITU KHUSYUK?RABU, 24 JUNI 2015 , 11:21:00 WIB

OLEH: NASARUDDIN UMAR

KITA sering memerintahkan orang untuk khusyuk, tetapi apa sesungguhnya

khusyuk itu? Pengertian khusyuk selama ini terlalu berat bagi orang awam.

Seolah-olah kita diperkenalkan khusyuk selama ini ialah fokus penuh, 100 %

mengingat Allah Swt. Jika ini dimaksud khusyuk maka terlalu sulit untuk kita

sebagai orang awam mencapainya. Jika shalat diterima setelah mencapai

khusyuk seperti itu, maka shalat itu tidak manusiawi. Apa yang dimaksud

khusyuk sebenarnya?

Suatu ketika

Nabi memimpin

shalat, tiba-tiba

cucunya, Hasan dan Husain keluar

dari kamarnya dan masuk ke

mihrab menaiki punggung Nabi

yang sedang sujud ketika

memimpin shalat. Nabi menunggu

cucunya turun baru bangkit

kembali. Seusai shalat, salah

seorang jamaah bertanya,

mengapa sujudnya Nabi tadi

panjang sekali tidak seperti

biasanya? Nabi menjelaskan kalau

cucunya sedang naik di

punggungnya ketika ia sujud. Ia

menunggu sampai turun baru

bangkit, khawatir jangan sampai

nanti jatuh. Dalam kesempatan

lain Nabi penah memimpin shalat

cepat sekali lantaran ada anak

kecil menangis di belakang yang

ibunya sedang shalat. Pertanyaannya di sini, apakah Nabi dengan shalat seperti tadi bisa

disebut khusyuk?

Sesungguhnya yang dimaksud khusyuk ialah ketenangan dan kepasrahan terhadap Tuhan di

dalam melaksanakan ibadah, khususnya dalam shalat. Soal di dalam shalat terlintas pikiran

lain maka itu manusiawi. Yang penting jangan sampai rukun dan syarat sah shalat terganggu

karena terlalu jauh terlena dan menghayal, terlebih jika ketiduran di dalam shalat. Khusyu'

secara harfiah berarti rendah, takluk, dan merendahkan diri kepada Tuhan. Khusyuk dalam

NASARUDDIN UMAR

Page 2: Apa Itu Khusyuk

pengerian popular dapat diartikan dengan sikap seorang hamba yang sangat tenang dan

fokus hanya kepada Allah Swt.

Di dalam Al-Qur'an dijelaskan: "Sungguh beruntunglah orang-orang beriman, yang khusyuk di

dalam melaksanakan shalat". Dalam ayat lain dikatakan: "Ketahuilah bahwa dengan mengin-

gat Allah jiwa menjadi tenang". Kedua ayat ini menggambarkan bahwa khusyuk adalah ses-

uatu yang sangat ideal di dalam shalat, namun kekhusyukan secara sempurna tidak boleh

menjadi alasan untuk meninggalkan shalat.

Sulit dibayangkan adanya shalat yang dari awal sampai akhir betul-betul tidak ada ingatan

lain selain Allah Swt. Sayyidina Ali ra, pernah menunjukkan suatu pengalaman tersendiri bagi

kita para umatnya. Suatu ketika ia pernah terkena anak panah di kakinya. Patahan panah itu

inpeksi, bernanah dan bengkak. Tabibnya merekomendasikan agar patahan anak panah itu

segera dicabut jika tidak ingin diamputasi. Sayyidina Ali berpesan: "Jika engkau akan

mencabutnya cabutlah ketika aku shalat dan sukses tanpa sedikitpun Ali bergerak". Seusai

shalat, Ali bertanya: "Mengapa kalian tidak mencabut patahan anak panah itu?" Sesudah

dicabut maka patahan anak panah itu keluar dengan berlumuran darah dan nanah.

Kekuatan khusyuk terletak di dalam hati. Hati yang aktif untuk menjalin komunikasi dengan

unsur dalam hati kita maka diharapkan mendatangkan keajaiban dalam berbagai bentuk,

sesuai tingkat kedalaman dan penghayatan kita. Khusyu' adalah pengalaman pribadi. Oleh

karena itu, kita perlu belajar, kalau perlu mencatat, pengalaman-pengalaman batin apa yang

dilakukan pada saat kekhusyukan itu terjadi. ***