18
Antraks kelompok 2&3

Antraks

Embed Size (px)

DESCRIPTION

PBL

Citation preview

Antraks

kelompok 2&3

Pengertian

Antraks termasuk penyakit yang sudah lama sekali diketahui manusia. Tersebar di lima benua (Afrika,Eropa,Asia,Amerika, dan Australia)penyakit antraks mempunyai potensi sangat besar untuk menular dari hewan kepada manusia,terutama di daerah yang tergolong kurang subur dan tingkat pendidikan masyarakat yang masih relatif rendah. Di Indonesia,antraks pertama kali dilaporkan terjadi pada kerbau di Telukbetung, Lampung pada tahun 1884

Bentuk penyakit antraks pada Manusia

1. Bentuk kulit secara kontak2. Bentuk Intestinal

Penyebab

Penyakit ini disebabkab oleh B. anthracis, bakteriberbentuk batang, gram positif, ukuran (I - 1,5) μm X(3 - 5) μm, non motil, non hemolitik, membentukspora, dapat membentuk kapsul dan menghasilkan toksin.Spora akan terbentuk jika tereksposoksigen (O2), spora ini relatif tahan terhadap panas,dingin, pH, radiasi dan desinfektan sehingga sangat sulit untuk dihilangkan jika terjadi kontaminasi.

Spora mungkin akan germinasi, multiplikasi dan resporulasikembali di luar tubuh hewan jika kondisinyamemungkinkan, yaitu : suhu 8 - 45°C, pH antara 5 - 9,kelembaban di atas 95% dan adanya zat makanan yangcukup

Spora antraks dapat bertahan lama selama 60 tahun dalam tanah kering. Spora juga tahan dalam waktu yang lama di debu, kapas, bulu, kulit, serbuk tulang, pakaian, dsb.

Faktor predisposisi kejadian penyakit seperti musim yang sangat panas, kekurangan makanan, dan keletihan mempermudah timbulnya penyakit pada hewan yang mengandung spora bersifat laten.

Cara penularan

Penularan antraks dari hewan kepada manusia umumnya terjadi secara kontak dengan hewan atau hasil hewan.

Penularan penyakit antraks pada hewan umumnya terjadi lewat makanan atau minuman tercemar

Lewat saluran pernapasan seperti yang terjadi pada para pekerja penyortir bulu domba di Australia

Melalui air susu hewan (sapi, kambing) penderita antraks yang diminum oleh manusia

Menghirup spora antraksKontak langsung dengan spora antraks yang ada di tanah

atau rumput

Faktor risiko1. Hewan rentan, kontak dengan hewan yang terkena

antraks2. Pengaruh lingkungan (lingkungan yang tercemar oleh

spora antraks)3. Memakan produk hewan yang tercemar antraks4. PHBS yang kurang ketika menangani makanan atau

minuman yang berasal dari hewan ternakAntraks akan menjadi problema dari masa ke masa apabila terjadi siklus hewan-tanah-hewan

Gejala klinis

A. HewanPada sapi,kerbau,dan kuda umumnya antraks

bersifat akut atau perakut disertai septikemia Apabila menular,bakteri antraks akan masuk sistem limfatik dan menimbulkan limfangitis serta lymphadenitis yang kemudia menimbulkan septikemia.

B. Manusia

Antraks KulitMasa inkubasi bervariasi antara 2-7 hari. Antraks kulit mempunyai lesi (kerusakan) yang khas dimulai dari papula kecil berwarna merah dan menimbulkan rasa gatal. Papula ini kemudian berkembang menjadi kantong yang dikenal dengan carbuncle anthrax atau malignant pustule.Apabila penyakit berlanjut dapat terjadi septikemia.

Antraks Pernapasan (pulmonary anthrax)Timbul gejala sesak di daerah dada, batuk dan demam.Setelah beberapa hari, muncul gejala sesak napas tiba-tiba disertai kebiruan pada kulit dan selaput lendir bahkan kematian dalam waktu 24 jam.

Antraks Pencernaan (anthrax gastrointestinal)Ditandai dengan nyeri abdominal, demam, septikemia, dan kematian bila tidak segera mendapat pengobatan.Antraks MenengitisDemam, nyeri kepala, kejang, penurunan kesadaran, kaku kuduk, tak mampu meluruskan tungkai. Menyebabkan kematian

Pencegahan

Untuk daerah bebas pencegahan dilakukan melalui tindakan karantina berupa pelaragan masuknya hewan dari daerah tertular ke daerah bebasDi daerah yang tertular pencegahan hanya dilakukan pada hewan dengan menggunakan vaksin.Pengendalian penyakit antraks dilakukan apabila terjadi kejadian penyakit dengan tujuan untuk melokalisasi penyebaran. Penutupan daerah dari lalu lintas ternak peka antraks untuk sementara waktu dan melakukan tindakan pengobatan terhadap ternak yang terserang.

Meningkatkan PHBSJangan menyembelih hewan yang terkena antraksJangan mengonsumsi daging dari hewan yang terkena

antraksTidak membuat atau memproduksi barang-barang

(kerajinan dari tanduk, bulu, kulit dan tulang) dari hewan yang terkena antraks

Tidak mengonsumsi daging yang bukan berasal dari Rumah Potong Hewan(RPH)

Ruang kerja di industri pengolahanpeternakan harus bebas debu.

Wol dan rambut yang berasal dari daerah endemis antraks harus disucihamakan dengan larutan 10% formalin atau 5% alkali.

Semua hewan sakit atau mati karena antraks harus dimusnahkan dengan mengubur atau membakarnya.

Ternak di daerah wabah harus divaksinasi, dan pekerja yang berisiko tinggi tertular antraks harus juga diimuniasasi dengan vaksin bebas sel.

Pengobatan

Pengobatan antraks dapat dilakukan dengan antibiotika seperti penisilin dan oksitetrasiklin apabila penyakit masih dalam tahap awal.