Annual Report Laporan Tahunan2006 - amfg.co.id · LAPORAN DEWAN KOMISARIS ... Kenaikan harga minyak yang tinggi sejak tahun 2005 sampai ... menurunnya tingkat suku bunga dan stabilitas

PT ASAHIMAS FLAT GLASS Tbk

Annual ReportLaporan Tahunan2006

CONTENTS / DAFTAR ISI

IKHTISAR KEUANGANFINANCIAL HIGHLIGHTS

LAPORAN DEWAN KOMISARISBOARD OF COMMISSIONERS’ REPORT

LAPORAN DIREKSIBOARD OF DIRECTORS’ REPORT

ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMENMANAGEMENT ANALYSIS AND REVIEW

TATA KELOLA PERUSAHAANCORPORATE GOVERNANCE

PROFIL PERSEROANCOMPANY PROFILE

STRUKTUR ORGANISASI PERSEROAN COMPANY ORGANIZATION STRUCTURE

DEWAN KOMISARIS & DIREKSI BOARD OF COMMISSIONERS AND DIRECTORS

RIWAYAT HIDUP DEWAN KOMISARIS & DIREKSI BOARD OF COMMISIONERS & DIRECTORS’ CURRICULUM VITAE

SUMBER DAYA MANUSIA HUMAN RESOURCE

STRUKTUR KEPEMILIKAN SAHAM STRUCTURE OF SHARE OWNERSHIP

PERUSAHAAN ASOSIASI DAN ANAK PERUSAHAAN ASSOCIATED AND SUBSIDIARY COMPANIES

LAPORAN KEUANGAN BESERTALAPORAN AUDITOR INDEPENDENFINANCIAL STATEMENTS WITHINDEPENDENT AUDITORS’ REPORT

1

4

6

9

13

22

24

25

26

30

31

39

33

CONSOLIDATED STATEMENTS OFPROFIT & LOSS

For the years ended December 31(in million Rupiah except Earning per Share)

LAPORAN LABA RUGIKONSOLIDASIANUntuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember(dalam jutaan Rupiah kecuali Laba per Saham)

Penjualan Bersih

Beban Pokok Penjualan

LABA KOTOR

Beban Usaha

LABA USAHA

Pendapatan/(Beban) Lain lain

LABA/(RUGI) SEBELUM PAJAK

PENGHASILAN BADAN

Pajak Penghasilan Badan

Hak Minoritas atas Rugi

Bersih Anak Perusahaan

LABA/(RUGI) BERSIH

Jumlah Saham Beredar (Juta)

Laba Usaha Per Saham (Rp)

Laba/(Rugi) Bersih Per Saham (Rp)

Nilai Nominal Per Saham (Rp)

Net Sales

Cost of Goods Sold

GROSS PROFIT

Operating Expenses

OPERATING PROFIT

Other Income/(Expenses)

PROFIT/(LOSS) BEFORE CORPORATE

INCOME TAX

Corporate Income Tax

Minority Interest in Net Loss

of Subsidiaries

NET/(LOSS) PROFIT

Number of Shares (Million)

Operating Profit Per Share (IDR)

Net Earnings/(Loss) Per Share (IDR)

Nominal Value Per Share (IDR)

1.294.284

841.454

452.830

210.052

242.778

53.309

296.087

(89.606)

202

206.684

434

559

476

500

1.357.378

904.440

452.938

214.610

238.328

(3.490)

234.838

(71.746)

206

163.298

434

549

376

500

1.457.267

929.429

527.838

226.035

301.803

(5.452)

296.351

(89.567)

7

206.791

434

695

476

500

1.719.319

1.149.302

570.017

260.466

309.551

(4.313)

305.238

(92.691)

6

212.553

434

713

490

500

1.541.551

1.267.327

274.224

266.508

7.716

(24.775)

(17.059)

(161)

-

(17.220)

434

18

(40)

500

2002 2003 2004 2005 2006*

IKHTISAR KEUANGANFINANCIAL HIGHLIGHTS

LAPORAN TAHUNAN 2006 1

PENJUALAN BERSIHDalam milyar Rupiah

LABA USAHADalam milyar Rupiah

NET SALESIn billion Rupiah

OPERATING PROFITIn billion Rupiah

1.750

1.500

1.250

1.000

750

500

250

0

2002 2003 2004 2005 2006*

1.2941.357

1.457

1.719

1.542350

300

250

200

150

100

50

0

2002 2003 2004 2005 2006*

243238

302 310

8

*Laporan keuangan tidak dikonsolidasi / Financial Statements is not Consolidated


NERACA KONSOLIDASIANPer 31 Desember (dalam jutaan Rupiah)

CONSOLIDATED BALANCE SHEETSAs of December 31 (in million Rupiah)

AKTIVA

Aktiva Lancar

Piutang Lain-Lain Pada Pihak yangMempunyai Hubungan Istimewa

Investasi Pada Perusahaan Asosiasi

Investasi Jangka Panjang Lainnya

Aktiva Tetap (Bersih)

Aktiva Lain-Lain (Bersih)

JUMLAH AKTIVA

KEWAJIBANDANEKUITAS

KEWAJIBAN LANCAR

Hutang Bank

Kewajiban Lancar Lain-Lain

KEWAJIBAN JANGKA PANJANG

Hutang Bank

Hutang Lain-Lain Pada Pihak yangMempunyai Hubungan Istimewa

Kewajiban Jangka Panjang Lain-Lain

JUMLAH KEWAJIBAN

Hak Minoritas Atas Aktiva BersihAnak Perusahaan

Ekuitas

Jumlah Kewajiban, Hak Minoritasdan Ekuitas

MODAL KERJA BERSIH

LIABILITIESAND

SHAREHOLDERS’ EQUITY

CURRENT LIABILITIES

Bank Borrowing

Other Current Liabilities

LONG-TERM LIABILITIES

Bank Borrowing

Other Related Party Payables

Other Long-Term Liabilities

TOTAL LIABILITIES

Minority Interest in Subsidiaries’Net Assets

Shareholders’ Equity

Total Liabilities, Minority Interest and Shareholders’ Equity

NET WORKING CAPITAL

2003

257.508

82.810

340.318

133.002

15.086

138.365

286.453

626.771

1.769

858.047

1.486.587

231.464

2 0 0 4

228.927

113.013

341.940

39.807

15.056

136.020

190.883

532.823

44

1.031.163

1.564.030

304.986

2005

120.762

98.211

218.973

-

15.329

130.527

145.856

364.829

38

1.200.812

1.565.679

487.665

2002

601.517

13.920

13.154

1.155

835.855

39.083

1.504.684

2003

571.782

62

10.039

1.155

887.635

15.914

1.486.587

2004

646.926

-

8.886

1.155

893.150

13.913

1.564.030

2005

706.638

-

10.549

930

843.019

4.543

1.565.679

2006*

765.759

1.086

6.878

2.421

849.066

4.459

1.629.669

2002

208.416

133.301

341.717

276.210

19.381

139.312

434.003

776.620

2.247

725.817

1.504.684

259.800

2006*

225.500

119.703

345.203

-

9.749

126.664

136.413

481.616

-

1.148.053

1.629.669

420.556

ASSETS

Current Assets

Other Related Party Receivables

Investment in Associated Companies

Other Long-Term Investments

Fixed Assets (Net)

Other Assets (Net)

TOTAL ASSETS

ANNUAL REPORT 20062

IKHTISAR KEUANGAN / FINANCIAL HIGHLIGHTS

JUMLAH AKTIVADalam milyar Rupiah

TOTAL ASSETSIn billion Rupiah

TOTAL EQUITYIn billion Rupiah

JUMLAH EKUITASDalam milyar Rupiah

1.400

1.200

1.000

800

600

400

200

0

2002 2003 2004 2005 2006*

726

858

1.031

1.201

1.148

1.750

1.500

1.250

1.000

750

500

250

0

2002 2003 2004 2005 2006*

1.505 1.4871.564 1.566

1.630


Laba Kotor terhadap Penjualan Bersih

Laba Usaha terhadap Penjualan Bersih

Laba Usaha terhadap Ekuitas

Laba Usaha terhadap Jumlah Aktiva

Laba Bersih terhadap Jumlah Aktiva

Laba Bersih terhadap Ekuitas

Aktiva Lancar terhadap Kewajiban Lancar

Total Kewajiban terhadap Ekuitas

Total Kewajiban terhadap Jumlah Aktiva

IMPORTANT FINANCIAL RATIOIn % (percent)

Gross Profit to Net Sales

Operating Profit to Net Sales

Operating Profit to Shareholders’ Equity

Operating Profit to Total Assets

Net Profit to Total Assets

Net Profit to Shareholders’ Equity

Current Assets to Current Liabilities

Total Liabilities to Shareholders’ Equity

Total Liabilities to Total Assets

RASIO KEUANGAN PENTINGDalam % (persen)

2002

34,99

18,76

33,45

16,13

13,74

28,48

176,03

107,00

51,61

2003

33,37

17,56

27,78

16,03

10,98

19,03

168,01

73,05

42,16

2004

36,22

20,71

29,27

19,30

13,22

20,05

189,19

51,67

34,07

2005

33,15

18,00

25,78

19,77

13,57

17,70

322,70

30,38

23,30

2006*

17,78

0,50

0,67

0,47

(1,06)

(1,50)

221,83

41,95

29,55


IKHTISAR KEUANGAN / FINANCIAL HIGHLIGHTS

17.933.500 7.162.000 5.220.00037.513.500

KwartalQuarter2005

Harga TertinggiHighest Price

(Rp)

Jumlah TransaksiTotal Transaction

(Unit)

IIIIIIIV

2.5752.8252.9004.725

2.1502.4002.3252.850

Harga TerendahLowest Price

(Rp)

11.549.50010.463.0009.739.500

11.140.000

KwartalQuarter2006

Harga TertinggiHighest Price

(Rp)

Jumlah TransaksiTotal Transaction

(Unit)

IIIIIIIV

3.9503.6752.9003.050

3.2752.3002.1002.675

Harga TerendahLowest Price

(Rp)

HARGA DAN VOLUMETRANSAKSI SAHAM

PRICE AND VOLUMEOF SHARE TRANSACTIONS


KOMPOSISI NILAI PENJUALAN BERSIH 20062006 NET SALES AMOUNT COMPOSITION

44%EksporExport

DomestikDomestic

56%

20%Kaca Otomotif

Automotive Glass

80%Kaca Lembaran

Flat Glass

Bursa Efek Jakarta Jakarta Stock Exchange


Kepada Para Pemegang Saham, Mitra Perseroan, dan Direksi

PT Asahimas Flat Glass Tbk (“Perseroan”).

Tahun 2006 adalah tahun yang penuh tantangan bagi usaha

Perseroan.

Kenaikan harga minyak yang tinggi sejak tahun 2005 sampai

dengan akhir tahun 2006 telah menyebabkan melonjaknya biaya

produksi yang signifikan. Keadaan ini sangat mempengaruhi

kinerja Perseroan di tahun 2006.

Namun demikian kami menilai Manajemen Perseroan telah

berusaha sebaik mungkin untuk meningkatkan kinerja Perseroan.

Selain dari itu Manajemen Perseroan juga telah memperlihatkan

kesungguhannya untuk terus meningkatkan pelaksanaan

pengelolaan perusahaan yang baik (Good Corporate Governance).

Dalam usaha meningkatkan kinerja Perseroan pada tahun 2006,

Dewan Komisaris telah melakukan kerjasama yang erat dengan

berbagai Komite dalam Perseroan dan Direksi Perseroan.

Selain dari tugas pokoknya yaitu melakukan pengawasan, Dewan

Komisaris juga memberikan masukan-masukan kepada Direksi

Perseroan tentang: arahan strategi usaha, pembentukan kebijakan,

transaksi-transaksi utama, dan tindakan-tindakan korporat, serta

pelaksanaan pengelolaan perusahaan yang baik (Good Corporate

Governance).

Dewan Komisaris juga telah membantu Direksi Perseroan dalam

menyempurnakan ketentuan Code of Conduct. Tujuannya adalah

agar selain ditaatinya peraturan-peraturan yang berlaku, nilai-

nilai etika dan berperilaku yang baik sebagaimana diatur dalam

Code of Conduct juga diindahkan oleh semua pihak dalam

Perseroan.

Guna membantu Dewan Komisaris dalam menjalankan tugas

pengawasannya dan dalam rangka terus meningkatkan komitmen

Perseroan dalam penegakan pengelolaan perusahaan yang baik

(Good Corporate Governance), maka pada tahun 2006, Dewan

Komisaris telah membentuk tiga komite lagi yaitu Komite

Remunerasi, Komite Executive and Komite Risk Management.

Kenaikan harga minyak yang tinggi sejak tahun 2005 sampai denganakhir tahun 2006 telah menyebabkan melonjaknya biaya produksi yangsignifikan. Keadaan ini sangat mempengaruhi kinerja Perseroandi tahun 2006.

ANNUAL REPORT 20064

LAPORAN DEWAN KOMISARISBOARD OF COMMISSIONERS’ REPORT

To Shareholders, Business Partners and the Board of Directors

of PT Asahimas Flat Glass Tbk (the ‘Company”).

The year 2006 was a challenging business year to the Company.

Increase in oil price since 2005 until the end of 2006 has resulted

in a significant increase in the production costs. The Company’s

business performance in 2006 was affected by this condition.

However, we consider that the Company Management has exerted

their best efforts to enhance the Company’s performance. In

addition to this, the Company Management also had shown their

seriousness in improving the implementation of Good Corporate

Governance.

For the purpose of improving the Company’s performance in

2006, the Board of Commissioners has cooperated closely with

the various Committees in the Company and the Board of Directors

of the Company.

Besides its main task in conducting the supervision, the Board

of Commissioners also give advices to Board of Directors regarding:

business direction and strategy, policy making, primary

transactions and corporate actions as well as the implementation

of Good Corporate Governance.

Board of Commissioners also has assisted the Board of Directors

in improving the provisions of the Code of Conduct. Its purpose

is to see that in addition to the compliance with the prevailing

regulations, ethical values and good conduct as set out in the

Code of Conduct should be adhered with all parties in the Company.

For the purpose of assisting the Board of Commissioners in

performing their supervisory function and invigorating the

Company’s commitment to Good Corporate Governance, in 2006,

the Board of Commissioners has established three committees,

namely Remuneration Committee, Executive Committee and Risk

Management Committee.

Dengan demikian sampai dengan tahun 2006, Dewan Komisaris

telah membentuk enam komite yaitu, Komite Audit, Komite

Asuransi, Komite Risk Management, Komite Kepatuhan, Komite

Executive dan Komite Remunerasi.

Dilatarbelakangi pengalaman dan kemampuan yang beragam

dari para anggotanya, komite-komite tersebut diharapkan mampu

menelaah transaksi-transaksi yang diusulkan dan tindakan-

tindakan korporat secara berhati-hati dan dapat memberikan

rekomendasi secara mandiri.

Dewan Komisaris memandang bahwa prospek usaha Perseroan

yang dicanangkan Direksi Perseroan untuk tahun 2007 akan lebih

baik dibandingkan tahun 2006, seiring dengan membaiknya

indikator makro ekonomi dalam negeri yang tercermin dari terus

menurunnya tingkat suku bunga dan stabilitas nilai tukar Rupiah

terhadap beberapa mata uang asing umumnya.

Diharapkan di tahun-tahun mendatang, pertumbuhan ekonomi

Indonesia akan lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya yang

pada akhirnya akan membawa angin segar bagi pertumbuhan

kinerja usaha Perseroan.

Akhir kata, kami ingin menyampaikan penghargaan yang setinggi-

tingginya kepada Manajamen Perseroan dan seluruh karyawan

atas usaha mereka dalam mengoptimalkan kinerja Perseroan.

Kami sampaikan juga penghargaan serta rasa terima kasih kepada

seluruh pelanggan, pemasok, masyarakat dan instansi pemerintah

terkait yang telah memberikan kepercayaan, dukungan serta

jalinan kerjasama yang baik dengan Perseroan.

Kami berharap Manajemen Perseroan akan terus bekerja keras

untuk mempertahankan reputasi Perseroan sebagai produsen

kaca berkualitas tinggi yang mampu bersaing di pasar internasional

sesuai dengan misi Perseroan untuk “MEMBANGUN DUNIA

MENJADI TEMPAT HIDUP YANG LEBIH BAIK”.

TAN SIONG KIEPRESIDEN KOMISARIS

PRESIDENT COMMISSIONER



Therefore, until 2006, the Board of Commissioners has established

six committees, namely Audit Committee, Insurance Committee,

Risk Management Committee, Compliance Committee, Executive

Committee and Remuneration Committee.

Based on their different experiences and expertise, these

committees are expected to be able to analyze carefully the

proposed transactions and corporate actions and giving

recommendations independently.

Board of Commissioners is in view of Company‘s prospect as

planed by Board of Directors in 2007 will be more promising

compared to 2006, in line with improvement of domestic macro

economic indicators as reflected from continuous decrease in

interest rate and stability of IDR exchange against major foreign

currencies.

The Company expects Indonesian economy will develop better

than previous years and will in turn bring a positive impact to the

Company’s business performance.

Finally, we would like to express our sincere appreciation to the

Company Management and all employees for their efforts in

optimizing the Company’s performance. We also would like to

express our appreciation and gratitude to all customers, suppliers,

community and related government institutions for their trust,

support and good cooperation with the Company.

We hope the Company Management will continue to work hard

in order to maintain the reputation of the Company as the

manufacturer of high quality glass and having the capability to

compete in international market in line with the mission of the

Company : “TO BUILD A BETTER WORLD FOR LIVING”.

MASAHIRO KADOMATSU WAKIL PRESIDEN KOMISARIS

VICE PRESIDENT COMMISSIONER

Kepada Para Pemegang Saham dan Mitra PT Asahimas Flat

Glass Tbk (“Perseroan”).

Tahun 2006 merupakan tahun yang penuh tantangan bagi

Perseroan, hal ini terlihat dari turunnya permintaan pada produk-

produk Perseroan, baik untuk kaca lembaran maupun kaca

otomotif terutama di pasar dalam negeri. Perseroan mencatat

total nilai penjualan bersih dalam tahun 2006 sebesar Rp.1,5

trilyun atau menurun 10% dibanding tahun 2005, sementara itu

target nilai penjualan bersih Perseroan untuk tahun 2006 adalah

10% lebih tinggi dari tahun 2005.

Beberapa faktor yang menyebabkan turunnya kinerja Perseroan

di tahun 2006 adalah:

(a) Kenaikan harga Bahan Bakar Industri dan Bahan Baku Impor,

yang kemudian menyebabkan kenaikan yang tinggi pada

Biaya Produksi dan Biaya Distribusi baik untuk domestik

maupun ekspor.

(b) Penurunan permintaan atas kaca otomotif akibat turunnya

jumlah produksi mobil di dalam negeri di tahun 2006 yaitu

turun sekitar 49% dibandingkan tahun sebelumnya.

(c) Masuknya kaca impor ke pasar domestik, khususnya dari

China dengan harga jual yang lebih murah dibandingkan

produk Perseroan.

Untuk meningkatkan kinerja Perseroan, pada tahun 2006,

Perseroan telah melaksanakan beberapa kebijakan seperti

melakukan penghematan biaya di berbagai lini operasi dan terus

berusaha meningkatkan kualitas & produktifitas. Perseroan juga

melakukan pengkajian untuk mengganti BBM (Heavy Oil) dengan

Gas Alam. Usaha lain yang dilakukan adalah berkonsentrasi untuk

menjual produk kaca yang berkualitas tinggi dan mempunyai

nilai tambah terutama untuk pasar ekspor. Selain usaha-usaha

tersebut di atas, pada tahun 2006 Perseroan telah menyesuaikan

harga jual dan diversifikasi produk.

Dalam rangka meningkatkan efisiensi, Perseroan telah

memutuskan untuk menjual dan melepaskan asset/penyertaan

yang tidak menguntungkan. Berkenaan dengan hal itu, maka

berdasarkan Rapat Direksi Perseroan tanggal 16 Nopember 2006,

Perseroan telah memutuskan untuk melikuidasi Glavermas

Pte., Ltd., perusahaan afiliasi Perseroan di Singapura. Pada saat

ini proses likuidasi di Singapura sedang berlangsung.

Total nilai penjualan Perseroan dalam tahun 2006 sebesarRp.1,5 trilyun atau menurun 10% dibanding tahun 2005.

ANNUAL REPORT 20066

LAPORAN DIREKSIBOARD OF DIRECTORS’ REPORT

KENZO MORIYAMAPRESIDEN DIREKTUR / PRESIDENT DIRECTOR

To Shareholders and Business Partners of PT Asahimas Flat

Tbk (“Company”).

The year 2006 was year with full of challenges to the Company,

reflected in decreasing demand on the Company’s products, both

flat glass as well as automotive glass products especially in

domestic market. The Company recorded total net sales value in

2006 was Rp.1.5 trillion or 10 % decreased compared to 2005,

meanwhile, the Company’s net sales target in 2006 was 10%

higher than the total net sales in 2005.

Some factors that contributed to the decline of the Company’s

performance in 2006 are:

(a) Price hike on Industrial Fuel Oil and Imported Raw Materials

which in turn caused a substantial increase in the Production

Cost and Distribution Cost both for domestic as well as export.

(b) Decreasing demand for automotive glass in line with the

decline in total domestic car production in 2006 around

49% compared to the previous year.

(c) Imported glass to domestic market particularly from China

at a lower selling price compared to Company’s products.

In order to improve the Company’s performance, in 2006 the

Company had implemented several measures, such as cost

reduction activities related to several operation lines and

continuously striving to improve quality and productivity. The

Company also made a study to convert heavy oil to natural gas.

Other efforts are concentrating on selling high quality glass and

value added glass products particularly for export market. In

addition, along the year 2006, the Company has adjusted the

selling price and diversified its products.

In the frame of accomplishing better efficiency, the Company had

decided to sell out and to dispose of Non-performing assets/

non-profitable investment. In that connection, based on the

decision of the Company’s Board of Directors’ meeting on

November 16, 2006, the Company has decided to liquidate

Glavermas Pte., Ltd., an affiliated company of the Company in

Singapore. To date the liquidation is still in process in Singapore.

ANDI PURNOMOWAKIL PRESIDEN DIREKTUR / VICE PRESIDENT DIRECTOR

Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan yang

diadakan pada tanggal 9 Juni 2006, telah diambil keputusan

sebagai berikut:

(a) Membagikan dividen tunai. Untuk itu pada tanggal 20 Juli

2006, Perseroan telah membagikan dividen tunai sebesar

Rp.80 per saham atau keseluruhannya berjumlah Rp.34,72

milyar kepada pemegang saham.

(b) Mengganti Tuan Kazuhiro Sako, Direktur Perseroan dengan

Tuan Tomohiko Fujimoto, sebagai Direktur baru dengan

masa jabatan sampai dengan ditutupnya RUPS Tahunan

2007.

(c) Mengubah (i) ketentuan Pasal 13 ayat 5 Anggaran Dasar

Perseroan mengenai pemanfaatan teknologi informasi dalam

pelaksanaan Rapat Direksi, (ii) Pasal 16 ayat 5 Anggaran

Dasar Perseroan mengenai pemanfaatan teknologi informasi

dalam pelaksanaan Rapat Dewan Komisaris, dan (iii) Pasal

19 ayat 2.b Anggaran Dasar Perseroan mengenai isi dari

Laporan Tahunan.

Dalam rangka menjaga stabilitas produksi Perseroan, maka

Perseroan telah merencanakan melakukan Cold Repair (overhaul)

pada tungku produksi F4 di Jakarta di tahun 2007. Rencana

tersebut telah disetujui oleh Rapat Umum Pemegang Saham Luar

Biasa (“RULB”) yang diselenggarakan pada 24 Nopember 2006

yang lalu. Selain itu RULB juga telah menyetujui untuk merubah

anggaran dasar Perseroan yaitu:

• Pasal 3 tentang penambahan kegiatan usaha Perseroan yang

baru berupa jasa sertifikasi mutu kaca.

• Pasal 13 ayat 11 tentang penunjukan pembuat berita acara

Rapat Direksi yang sebelumnya ditunjuk dan ditandatangani

oleh Presiden Direktur diganti menjadi Ketua Rapat.

• Pasal 16 ayat 11 tentang penunjukan pembuat berita acara

Rapat Dewan Komisaris yang sebelumnya ditunjuk dan

ditandatangani oleh Presiden Komisaris diganti menjadi Ketua

Rapat.



In the Company’s Annual General Meeting of Shareholders held

on 9 June 2006, has adopted the following resolutions:

(a) Payment of cash dividend. In that connection, on July 20,

2006, the Company has distributed cash dividend at Rp.80

per share or totalling Rp.34.72 billion to the shareholders.

(b) Replacing Mr. Kazuhiro Sako with Mr. Tomohiko Fujimoto,

as a new Director, with the term of office is effective until the

closing of the Annual General Meeting of Shareholders in

2007.

(c) Amending (i) the provisions of Article 13 paragraph 5 of the

Articles of Association of the Company regarding the utilization

of information technology in the Board of Directors’ meeting,

(ii) Article 16 paragraph 5 of the Articles of Association of

the Company regarding the utilization of information technology

in the Board of Commissioners’ meeting, and (iii) Article 19

paragraph 2.b of the Articles of Association of the Company

regarding the contents of Annual Report.

For the purpose of maintaining production stability, the Company

has planned to conduct cold repair (overhaul) to it’s F4 Furnace

at Jakarta Factory in 2007. The plan has been approved by

Extraordinary General Meeting of Shareholders held on November

24, 2006. In addition, the Extraordinary General Meeting of

Shareholders has also approved the amendments to the Company’s

articles of association namely:

• Article 3 regarding the addition of a new business activity of

the Company in glass quality certification service.

• Article 13 paragraph 11 regarding the appointment of the

person who will make the minutes of Meeting of the Board

of Directors, where before the amendment, the appointment

is made and signed by President Director, and now by the

Chairman of Meeting.

• Article 16 paragraph 11 regarding the appointment

of the person who will make minutes of Meeting of the Board

of Commissioners, where before the amendment the

appointment is made and signed by Chairman of the Board

of Commissioners, and now by the Chairman of Meeting.

ANNUAL REPORT 20068

Sebagai komitmen Perseroan untuk terus meningkatkan

pelaksanaan Good Corporate Governance, maka pada tahun 2006

Perseroan telah menerbitkan buku Code of Conduct edisi terbaru

(merupakan edisi ke tiga) yang dilengkapi dengan Tanya Jawab

dari Karyawan dan Direksi Perseroan. Buku Code of Conduct ini

diperuntukan bagi Komisaris, Direktur dan Karyawan Perseroan.

Memasuki tahun 2007, Perseroan berkeyakinan bahwa prospek

usaha di bidang kaca lembaran dan kaca otomotif akan lebih

baik dibandingkan tahun 2006. Hal ini terlihat dari optimisme

yang timbul di banyak kalangan yang menyatakan bahwa sektor

kontruksi, properti dan otomotif akan lebih baik dibandingkan

dengan tahun sebelumnya, dimana sektor tersebut merupakan

pangsa pasar terbesar yang menyerap produk Perseroan di dalam

negeri.

Dari semua optimisme tersebut didukung juga oleh indikator

makro ekonomi dalam negeri yang semakin membaik yang

tercermin dari terus menurunnya tingkat suku bunga dan stabilitas

nilai tukar Rupiah terhadap beberapa mata uang asing umumnya.

Sehingga diharapkan di tahun-tahun mendatang pertumbuhan

ekonomi Indonesia akan lebih baik dibandingkan tahun

sebelumnya.

Akhir kata Perseroan menutup tahun 2006 dengan mengucapkan

terima kasih kepada seluruh karyawan, pelanggan, pemasok,

rekan usaha, kreditur serta para pemegang saham atas segala

dukungan dan kontribusi yang telah diberikan kepada Perseroan.

Semoga dukungan dan kontribusi semua pihak tersebut akan

terus berlanjut dan lebih baik di masa datang.

LAPORAN DIREKSI / BOARD OF DIRECTORS REPORT

ANDI PURNOMOWAKIL PRESIDEN DIREKTURVICE PRESIDENT DIRECTOR

KENZO MORIYAMAPRESIDEN DIREKTURPRESIDENT DIRECTOR

As the Company’s commitment to continuously improve the

implementation of Good Corporate Governance, in 2006 the

Company has issued a newest edition “code of conduct” book

(being a third edition), completed with Questions and Answers

from Employees and Board of Directors of the Company. This

Code of Conduct book will be distributed for Commissioners,

Directors and Employees of the Company.

Entering the year 2007, the Company believes that business

prospect in flat glass and automotive glass sector will be more

promising compared to 2006 as reflected from the market’s

positive response that indicating business on construction,

property and automotive sectors in 2007 will be better than

previous year. These sectors are the biggest market segment that

could absorb the Company’s products in the domestic market.

Such belief is supported by the better macro economic indicator

in domestic as reflected from continuously declining interest rate

and stable IDR currencies. Eventually, it’s expected that the

economy in Indonesia will grow more favourable in the coming

years compared to previous year.

Finally, in closing the year 2006, the Company expressed great

appreciation to all employees, customers, suppliers, business

partners, creditors as well as shareholders for their supports and

contributions to the Company. We expect the same support and

contribution would be continued and become better in the years

ahead.



TINJAUAN OPERASI PER SEGMEN USAHA

KACA LEMBARAN

Pada tahun 2006, dari segi volume, penjualan dari Unit Usaha

Kaca Lembaran Perseroan di pasar domestik mengalami

penurunan sebesar 22.734 ton atau 13,51% dibanding tahun

2005. Penurunan tersebut disebabkan oleh: (i) menurunnya

permintaan atas produk Perseroan karena turunnya daya beli

masyarakat, (ii) kenaikan biaya bahan bakar untuk produksi yang

cukup tinggi, dan (iii) masuknya kaca impor, khususnya dari

China, dengan harga yang lebih murah. Dari segi nilai, penjualan

di pasar domestik menurun tajam yaitu sebesar Rp.61 milyar

atau 12,10% dibandingkan dengan tahun 2005. Penurunan ini

mengakibatkan unit usaha kaca lembaran Perseroan pada tahun

2006 hanya mencatat laba usaha sebesar Rp.16,6 milyar atau

turun tajam sebesar 94% dibandingkan tahun 2005, dengan

laba usaha sebesar Rp.253 milyar.

Di pasar ekspor, dari segi volume, penjualan kaca lembaran juga

mengalami penurunan sebesar 2.259 ton atau 1% dibanding

tahun 2005. Sebaliknya, dari segi nilai, penjualan meningkat

sebesar Rp.12 milyar atau 1% dibandingkan dengan tahun 2005.

Peningkatan nilai penjualan tersebut disebabkan karena kebijakan

Perseroan untuk berfokus kepada penjualan produk-produk yang

berkualitas tinggi (High Quality Product).

Sampai saat ini, Perseroan memiliki 2 pabrik kaca lembaran

yang terletak di Ancol, Jakarta dan di Sidoarjo, Jawa Timur.

Masing-masing pabrik itu memiliki 2 tungku dengan total kapasitas

produksi kaca lembaran Perseroan sebesar 570.000 ton per

tahun. Produk kaca lembaran merupakan bahan baku untuk

pembuatan kaca proses lanjut dan kaca otomotif. Untuk

meningkatkan kinerja bisnis kaca lembaran, Perseroan juga terus

mengembangkan bisnis kaca proses lanjut seperti cermin, painted

glass dan kaca untuk keperluan industri.

Dalam rangka meningkatkan kualitas produk Perseroan, maka

pada tanggal 18 Juli 2006 sampai 31 Juli 2006 telah dilaksanakan

Hot Repair di salah satu tungku Pabrik Perseroan di Jakarta. Pada

tahun 2007, Perseroan juga merencanakan untuk memproduksi

beberapa produk baru dan mempergunakan Natural Gas Combustion

sebagai energi alternatif pengganti minyak bakar. Pada tahun

2007, Perseroan juga telah merencanakan untuk melakukan Cold

Repair di salah satu tungku di Jakarta. Hal ini dilakukan guna

meningkatkan produktivitas serta memperpanjang usia tungku

tersebut. Rencana Cold Repair senilai USD 9,5 juta tersebut akan

dilakukan oleh Asahi Glass Co., Ltd., dan rencana ini telah

mendapatkan persetujuan dari Pemegang Saham Independen

Perseroan pada Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa pada

tanggal 24 Nopember 2006.

ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMENMANAGEMENT ANALYSIS AND REVIEW

BUSINESS REVIEW BY BUSINESS SEGMENTS

FLAT GLASS

In 2006, in term of volume, domestic sales of the Company’s

Flat Glass Business Unit decreased by 22,734 tons or 13.51%

compared to 2005. Such decrease was caused by: (i) the decrease

in demand of the Company’s products because of diminishing in

the people’s purchasing power (ii) significant increase in energy

cost for production (iii) imported glasses particularly from China

with such a lower price. In term of value, domestic sales decreased

sharply by Rp.61 billion or 12.10% compared to 2005. Owing to

this reduction, the Company’s flat glass business unit in 2006

recorded a net profit of Rp.16,6 billion or a sharp decrease by

94% compared to 2005’s profit of Rp.253 billion.

In term of volume, flat glass export sales also experienced a

decrease by 2,259 tons or 1% compared to 2005. In contrast,

in term of value, export sales increased by Rp.12 billion or 1%

compared to 2005. The increase was due to the Company’s policy

to concentrate on sales of high quality products.

To date, the Company has 2 flat glass factories located in Ancol,

Jakarta and in Sidoarjo, East Java. Each factory has 2 furnaces

with a total production capacity of 570,000 ton per annum. Flat

glass products are used as raw materials for producing fabricated

glass and automotive glass. In order to improve performance of

flat glass business, the Company also continuously develops

fabricated glass business, such as mirrors, painted glass and

glass for industrial use.

In the framework of improving quality of the Company’s products,

Hot Repairs have been made in one of the Company’s furnaces

in Jakarta from July 18, 2006 to July 31, 2006. In 2007, the

Company also has a plan to produce some new products and use

Natural Gas Combustion, being an alternative energy as substitute

for fuel oil. In 2007, the Company also has a plan to conduct

Cold Repairs in one of the Company’s furnaces in Jakarta. The

plan of Cold Repairs in the amount of USD 9.5 million will

be conducted by Asahi Glass Co., Ltd., and this plan has been

approved by the Company’s Independent Shareholders

in Extraordinary General Meeting of Shareholders held on

November 24, 2006.

ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN / MANAGEMENT ANALYSIS AND REVIEW

KACA OTOMOTIF

Pada tahun 2006, di pasar domestik penjualan dari Unit Usaha

Kaca Otomotif Perseroan mengalami penurunan yang cukup

tajam baik dari segi volume maupun nilai, masing-masing sebesar

40% dan 36% dibanding tahun 2005. Penurunan ini disebabkan

oleh penurunan produksi mobil sebesar 49% dan penjualan mobil

sebesar 41% di pasar domestik pada tahun 2006 dibandingkan

tahun sebelumnya.

Pada tahun 2006, untuk pasar ekspor, dari segi volume penjualan

turun sebesar 0,5%, sedangkan dari segi nilai penjualan mencatat

kenaikan 2%, dibandingkan tahun sebelumnya.

Secara keseluruhan unit usaha kaca otomotif Perseroan

mencatat rugi usaha sebesar Rp.9,7 milyar atau turun tajam

sebesar 117% dibandingkan tahun 2005 dengan laba usaha

sebesar Rp.56 milyar.

Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal

24 Nopember 2006, Perseroan telah menambah bidang usaha

baru yaitu jasa sertifikasi mutu untuk berbagai jenis produk kaca

lembaran dan kaca pengaman.

Pada tahun 2006, Perseroan telah berusaha untuk meningkatkan

kinerja unit usaha kaca otomotif dengan memasang mesin-mesin

berikut ini: Mesin potong dan mesin gosok untuk keperluan

Mouldingless Glass, dan New Bending Machine untuk keperluan

Deep Bend Glass. Perseroan berharap dengan pemasangan mesin

tambahan tersebut dapat meningkatkan kualitas dan produktifitas

dari unit usaha kaca otomotif Perseroan dalam mendukung

kebutuhan kaca otomotif untuk jenis mobil baru di tahun 2007

seperti Honda New CRV, Mitsubishi FE700, Toyota Fortuner,

Toyota Rush, Daihatsu Terios, Nissan Grand Livina.

ANALISA DAN TINJAUAN KEUANGAN

Pada tahun 2006, Perseroan mencatat nilai penjualan bersih

sebesar Rp.1,5 trilyun atau mengalami penurunan sebesar

Rp.178 milyar dibandingkan dengan tahun 2005 yang

berjumlah Rp.1,7 trilyun. Penurunan tersebut berasal dari

penurunan nilai penjualan domestik sebesar Rp.190 milyar atau

22% dari Rp.867 milyar pada tahun 2005 menjadi Rp.677 milyar

di tahun 2006.

ANNUAL REPORT 200610

AUTOMOTIVE GLASS

In 2006, domestic sales, in term of volume and value of the

Company’s Automotive Glass Business Unit decreased sharply

by 40% and 36%, respectively compared to 2005. This decrease

was caused by the decline in the car production by 49% and car

sales by 41% in domestic market in 2006 compared to the

previous year.

In 2006, the export sales in term of volume decreased by

0.5% while in term of value the sales increased by 2% compared

to the previous year.

Overall, the Company’s automotive glass business unit recorded

business losses of Rp.9.7 billion or a sharp decrease by 117%

compared to 2005’s business profit of Rp.56 billion.

Based on Extraordinary General Meeting of Shareholders on

November 24, 2006, the Company has added a new line of

business in quality certification service for various types of flat

glass and safety glass products.

In 2006, the Company has exerted to improve the performance

of automotive glass business unit by installing the following

machines: Cutting and grinding machines for the Mouldingless

Glass, dan New Bending Machine for Deep Bend Glass. By

installing those additional machines, the Company expects to

improve the quality and productivity of the Company’s automotive

glass business unit in supporting the need of automotive glass

for new car types in 2007, such as Honda New CRV, Mitsubishi

FE700, Toyota Fortuner, Toyota Rush, Daihatsu Terios, Nissan

Grand Livina.

FINANCIAL ANALYSIS AND REVIEW

In 2006, the Company recorded net sales of Rp.1.5 trillion

or decreased by Rp.178 billion compared to 2005’s of Rp.1.7

trillion. This decline was due to the decrease in domestic sales

by Rp.190 billion or 22% from Rp.867 billion in 2005 to Rp.677

billion in 2006.


Penurunan ini terutama berasal dari menurunnya permintaan di

segmen produk kaca lembaran dan kaca otomotif di dalam negeri

yang dipicu oleh tingginya tingkat suku bunga dan kenaikan harga

BBM di tahun 2005 dan 2006 yang berdampak pada turunnya

daya beli masyarakat.

Sementara itu, nilai penjualan ekspor mengalami kenaikan sebesar

Rp.14 milyar atau naik sebesar 1,5% dibandingkan dengan tahun

2005 yang mencatat nilai penjualan sebesar Rp.850 milyar.

Pada akhir tahun 2006 Perseroan berusaha meningkatkan nilai

penjualan seiring dengan membaiknya permintaan pasar domestik.

Perseroan memprediksikan harga jual produk Perseroan di tahun

2007 masih dapat ditingkatkan lagi untuk mengimbangi

kenaikkan harga pokok produksi yang naik berkisar 25%-35%

di tahun 2006.

Pada tahun 2006, Perseroan mencatat beban usaha sebesar

Rp.266 milyar atau mengalami kenaikan sebesar Rp.6 milyar

dibandingkan tahun 2005 sebesar Rp.260 milyar. Beban pokok

penjualan Perseroan tahun 2006 tercatat sebesar Rp.1,2 trilyun

atau mengalami kenaikan sebesar Rp.118 milyar dibandingkan

tahun 2005 sebesar Rp.1,1 trilyun, sedangkan untuk beban lain-

lain tercatat sebesar Rp.30 milyar. Sebagai akibatnya, Perseroan

menderita rugi bersih sebesar Rp.17,2 milyar, sedangkan pada

tahun 2005 Perseroan mendapatkan keuntungan bersih sebesar

Rp.212,6 milyar.

Dalam rangka meningkatkan efisiensi usaha, Perseroan

menawarkan program pensiun dini kepada karyawan pada kuartal

terakhir tahun 2006. Jumlah karyawan yang mengambil program

ini sebanyak 102 orang dengan total imbalan yang harus

dibayarkan Perseroan sebesar Rp.20 milyar. Biaya pensiun dini

dicatatkan sebagai beban lain-lain pada laporan keuangan

Perseroan untuk tahun 2006.

Pada 31 Desember 2006, terdapat kenaikan aktiva bersih sebesar

Rp.64 milyar atau 4% lebih tinggi dari tahun 2005, yang berasal

dari kenaikan aktiva lancar sebesar Rp.59 milyar dan aktiva tidak

lancar Rp.5 milyar. Penyebab utama kenaikan aktiva lancar adalah

berasal dari besarnya cicilan PPh badan di tahun 2006 sebesar

Rp.61,3 milyar dan kelebihan pembayaran PPN sebesar Rp.21,6

milyar.

Pada 31 Desember 2006, jumlah pinjaman Perseroan dalam US

Dollar sekitar 25 juta yang merupakan pinjaman jangka pendek.

Jumlah pinjaman ini mengalami kenaikan sebesar US Dollar 13

juta atau 108% dibandingkan tahun 2005.

Sedangkan total Kewajiban Perseroan per 31 Desember 2006

meningkat sebesar 32% dibandingkan dengan tahun 2005.

Peningkatan tersebut terutama berasal dari kenaikan Pinjaman

Bank sebesar Rp.104,7 milyar yang digunakan untuk membiayai

modal kerja Perseroan. Selama tahun 2006, Perseroan telah

melunasi semua hutang-hutang yang jatuh tempo baik untuk

pihak ketiga maupun hutang bank.



This decrease particularly originated from reducing demand in

the segment of flat glass and automotive glass products in the

domestic triggered by high interest rate and the increase in fuel

oil price in 2005 and 2006 that affect to reducing of purchasing

power of people.

In the meantime, export sales increases by Rp.14 billion or

increases by 1.5% compared to 2005 that records a sales value

by Rp.850 billion.

The Company exerted to increase sales in the end of 2006, in

the line with recovery of domestic demand. The Company predicts

that sales price in 2007 can still be increased to cover up the

increase in production cost by 25%-35% in 2006.

In 2006, the Company recorded operation costs of Rp.266 billion

or an increase by Rp.6 billion compared to 2005’s of Rp.260

billion. In 2006, the Company recorded cost of good sold of

Rp.1.2 trillion or an increase by Rp.118 billion compared to

2005’s of Rp.1.1 trillion, while any other costs were Rp.30 billion.

As a result, the Company suffered net losses of Rp.17.2 billion,

while, the Company’s net profit in 2005 was Rp.212.6 billion.

In the framework of improving business efficiency, the Company

offered accelerated pension program to employees in the

last quarter of 2006. Totalling, 102 employees took this program

with a total compensation of Rp.20 billion to be paid by the

Company accelerated pension cost is recorded as other costs in

the Company’s 2006 financial statements.

On December 31, 2006, net assets increased by Rp.64 billion or

4% higher compared to 2005, which increase originated from

the increase in current assets by Rp.59 billion and non-current

assets by Rp.5 billion. The main cause of increase in current

assets originated from installments of company income tax of

Rp.61.3 billion in 2006, and excess payment of value added tax

of Rp.21.6 billion.

The Company’s total loan being a short term loan on December

31, 2006 is approximately USD 25 million. This loan increased

by USD 13 million or 108% compared to 2005.

While, total Liabilities of the Company as per December 31, 2006

increased by 32% compared to 2005. The increase particularly

originated from the increase in Bank Loan by Rp.104.7 billion

for financing the Company’s working capital. In 2006, the Company

has paid all due debts to third parties as well as bank debts.

INFORMASI MATERIAL

Sesuai dengan Persetujuan Pemegang Saham Independen

Perseroan pada Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa

tanggal 24 Nopember 2006, telah menunjuk Asahi Glass Co.,

Ltd., untuk melaksanakan Cold Repair (overhaul) pada salah satu

tungku Perseroan yang terletak di Jakarta pada bulan April 2007.

Transaksi tersebut merupakan transaksi yang mempunyai benturan

kepentingan karena dilakukan oleh Asahi Glass Co., Ltd., sebagai

pemegang saham utama Perseroan. Biaya Cold Repair tersebut

berjumlah USD 9,5 juta dan akan dibiayai dengan dana Perseroan

sendiri. Perseroan berharap dengan dilakukan Cold Repair tersebut

dapat meningkatkan tingkat produktifitas, menekan pemakaian

bahan bakar, serta memperpanjang usia tungku tersebut.

PEMBAYARAN DIVIDEN

Sesuai dengan isi Prospektus yang disampaikan Perseroan

berkenaan dengan Penawaran Umum Perdana (IPO) tahun 1995

yang lalu, Perseroan merencanakan untuk membagi dividen tunai

sekurang-kurangnya sekali dalam setahun. Besarnya dividen yang

akan dibagikan tergantung pada hal-hal tersebut di bawah ini:

(a) profitabilitas Perseroan pada tahun buku yang bersangkutan,

(b) keadaan keuangan Perseroan (c) rencana Perseroan dimasa

yang akan datang, dan (d) Keputusan Rapat Umum Pemegang

Saham Perseroan.

Sesuai dengan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham

Tahunan Perseroan pada tanggal 9 Juni 2006, maka pada tanggal

20 Juli 2006, Perseroan telah membagikan dividen tunai sebesar

Rp.34.720.000.000 atau 16,33% dari laba bersih Perseroan

tahun 2005. Setiap pemegang saham memperoleh dividen tunai

sebesar Rp.80 per saham. Untuk perbandingan, pada tahun

2005, pada tanggal 17 Juli, Perseroan telah membagikan dividen

tunai sebesar Rp.43.400.000.000 atau 20,99% dari laba bersih

Perseroan tahun 2004. Setiap pemegang saham memperoleh

dividen tunai sebesar Rp.100 per saham.

PEMASARAN DAN PENJUALAN

Pemasaran produk Perseroan baik kaca lembaran maupun kaca

otomotif ditujukan untuk pelanggan di dalam dan luar negeri.

Penjualan kaca lembaran di dalam negeri dilakukan melalui

distributor PT. Rodamas dan dealer-dealer yang tersebar di

seluruh wilayah Indonesia. Sedangkan untuk tujuan ekspor

dilakukan melalui agen di Singapura antara lain AFAP (AGC Flat

Glass Asia Pacific Pte., Ltd.,), Rodamas Marketing Singapore,

Glavermas Pte., Ltd., dan Glavermas Mirror Pte., Ltd., Singapura.

Sementara itu untuk penjualan kaca otomotif di dalam negeri

dilakukan melalui Original Equipment Manufacturer (OEM) seperti

Honda, Toyota, Suzuki, Daihatsu, Mitsubishi, Nissan, dan produsen

OEM lainnya.


MATERIALITY INFORMATION

In accordance with approval from the Company’s Independent

Shareholders in Extraordinary General Meeting of Shareholders

on November 24, 2006, has appointed Asahi Glass Co., Ltd.,

to conduct Cold Repair of one of the Company’s furnaces

in Jakarta in April 2007. The transaction is a transaction with

conflict of interest due to Asahi Glass Co., Ltd., is the main

shareholder of the Company. The Cold Repair costs are USD 9.5

million and will be financed by the Company’s owned funds.

With the Cold Repair, the Company expects to improve level of

productivity, reduce the consumption of fuel oil as well as prolong

the lifetime of the furnace.

DIVIDEND PAYMENT

In accordance with the contents of Company’s Prospectus

submitted by the Company in connection with the Initial Public

Offer (IPO) in 1995, the Company plans to distribute cash dividends

at least once in a year. The amount of dividends to be distributed

depends on the following elements: (a) the Company’s profitability

in the relevant fiscal year (b) the Company’s financial condition,

(c) the Company’s plan in the future, and (d) the resolutions of

General Meeting of Shareholders of the Company.

In accordance with Resolutions of Annual General Meeting

of the Shareholders of the Company on June 9, 2006, the Company

on July 20, 2006 distributed cash dividends in a total amount of

Rp.34,720,000,000.00 or 16.33% of the Company’s net

profit in 2005. Each shareholder received a cash dividend of

Rp.80 per share. For comparison, in 2005, on July 17, the

Company distributed cash dividends in a total amount of

Rp.43,400,000,000.00 or 20.99% of the Company’s net profit

in 2004. Each shareholder received a cash dividend of Rp.100

per share.

SALES AND MARKETING

The Company’s products, flat glass as well as automotive glass

are marketed in the domestic and overseas market. Sales of flat

glass in the domestic market is made through a distributor,

PT. Rodamas and dealers spread throughout the territory of

Indonesia. While, distribution of flat glass product to the overseas

market is made through agents in Singapore among others AFAP

(AGC Flat Glass Asia Pacific), Rodamas Marketing Singapore,

Glavermas Pte., Ltd., and Glavermas Mirror Pte., Ltd., Singapore.

Meanwhile, sales of automotive glass in the domestic market is

made through Original Equipment Manufacturer (OEM) such as

Honda, Toyota, Suzuki, Daihatsu, Mitsubishi, Nissan, and others

OEM producer.




TATA KELOLA PERUSAHAANCORPORATE GOVERNANCE

Dalam rangka meningkatkan praktek tata kelola Perusahaan yang

baik (Good Corporate Governance), pada akhir tahun 2006,

Perseroan telah menerbitkan buku Code of Conduct edisi terbaru

bagi Komisaris, Direktur, Karyawan Perseroan. Penerapan Good

Corporate Governance dalam menjalankan usaha Perseroan telah

merupakan suatu komitmen tidak hanya bagi Perseroan, tetapi

juga bagi Komisaris, Direktur, Karyawan Perseroan.

Sebagai pelaksanaan isi buku Code of Conduct, pada tahun 2006

Perseroan telah mengambil langkah-langkah antara lain sebagai

berikut:

• Mewajibkan para Komisaris, Direktur, Karyawan untuk

memberikan komitmen dalam pelaksanaan Code of Conduct

yaitu dengan menandatangani surat pernyataan untuk patuh

kepada isi buku Code of Conduct.

• Melakukan peninjauan berkala atas Standard Operation

Procedure (SOP) mengenai persyaratan bagi pemasok (vendor)

Perseroan.

• Mengirimkan surat kepada pemasok (vendor) Perseroan

menghimbau mereka agar tidak memberikan hadiah dan/atau

jamuan kepada Komisaris, Direktur, Karyawan Perseroan.

DEWAN KOMISARIS

Sejalan dengan Anggaran Dasar Perseroan, Dewan Komisaris

pada tahun 2006 telah menjalankan berbagai kegiatan, antara

lain:

1. Melakukan pengawasan atas kebijakan Direksi dalam

menjalankan Perseroan serta memberikan nasehat kepada

Direksi.

2. Memberikan persetujuan atas beberapa tindakan Korporat

yang dilakukan oleh Direksi Perseroan, antara lain terhadap

rencana Perseroan untuk melikuidasi anak perusahaan,

Glavermas Pte., Ltd., di Singapura.

3. Membentuk Komite Remunerasi, Komite Executive dan Komite

Risk Management.

Pada tahun 2006, dalam rangka melaksanakan tugasnya,

Komisaris baik secara individu maupun sebagai dewan telah

melakukan rapat-rapat sebagai berikut:

1. Rapat Dewan Komisaris sebanyak 1 (satu) kali.

2. Rapat rutin antara Komisaris dengan Komite Audit Perseroan

setiap bulan.

3. Rapat rutin Komisaris dengan Manajemen Perseroan sebanyak

3 (tiga) kali.

Besarnya gaji dan imbalan yang diterima oleh Dewan Komisaris

ditentukan oleh Rapat Umum Pemegang Saham. Dimana untuk

tahun 2006, jumlahnya adalah sebesar Rp.2.729.780.000,-.

In the framework of improving Good Corporate Governance

practice, at the end of 2006, the Company has issued the new

edition of Code of Conduct book for Commissioners, Directors,

Employees of the Company. The application of Good Corporate

Governance in running the Company’s business is not only the

Company’s commitment but also a commitment of Commissioners,

Directors, Employees of the Company.

As the implementation of the contents of Code of Conduct book,

in 2006, the Company has taken the following steps, among

others:

• Requiring the Commissioners, Directors, Employees to give

their commitment to the implementation of the contents of

Code of Conduct namely by signing a statement to comply

with the substance of Code of Conduct book.

• Periodically reviewing Standard Operation Procedures (SOP)

on requirements for the Company’s vendors.

• Sending notification letters to the Company’s vendors to

refrain from providing any gifts and entertainement to the

Commissioners, Directors, Employees of the Company.

BOARD OF COMMISSIONERS

In line with the Company’s Articles of Association, in 2006 the

Board of Commissioners has carried out various activities, among

others:

1. Supervising the Board of Directors’ policies in running

the Company as well as giving advice to the Board of Directors.

2. Approving several Corporate actions taken by the Company’s

Board of Directors, among others with respect to the

Company’s plan to liquidate its affiliate, Glavermas Pte., Ltd.,

in Singapore.

3. Establishing Remuneration Committee, Executive Committee

and Risk Management Committee.

In 2006, in the framework of executing their tasks, members

of the Board of Commissioners, in their respective individual

capacity as well as the Board, held the following meetings:

1. Meeting of the Board of Commissioners, 1 (one) time.

2. Monthly routine meeting between the Commissioner and Audit

Committee of the Company.

3. Routine meetings between the Commissioner and Management

of the Company, 3 (three) times.

The amount of salaries and compensation received by

the Board of Commissioners is determined by General

Meeting of Shareholders. In 2006, their total amount was

Rp.2,729,780,000.00.


DIREKSI

Berdasarkan Keputusan Dewan Komisaris tahun 2006, maka

ruang lingkup pekerjaan dan tanggung jawab anggota Direksi

adalah sebagai berikut:

1. Presiden Direktur bertugas dan bertanggung jawab untuk

memimpin dan mengkoordinasikan kegiatan dan tugas-tugas

anggota Direksi secara umum sekaligus selaku Chief Executive

Officer.

2. Wakil Presiden Direktur bertugas dan bertanggung jawab

untuk membantu mengelola dan mengkoordinasikan kegiatan

dan tugas-tugas anggota Direksi secara umum.

3. Direktur Unit Usaha Kaca Otomotif bertugas dan bertanggung

jawab untuk mengelola dan mengawasi operasi unit usaha

Kaca Otomotif dan Penjualan & Pemasaran Kaca Otomotif.

4. Direktur Unit Usaha Kaca Lembaran bertugas dan bertanggung

jawab untuk mengelola dan mengawasi operasi unit usaha

kaca lembaran dan Penjualan & Pemasaran Kaca Lembaran.

5. Direktur Teknik Kaca Lembaran bertugas dan bertanggung

jawab untuk keseluruhan masalah teknik, logistik dan

pengadaan serta pembelian di unit usaha Kaca Lembaran.

6. Direktur Pabrik Kaca Otomotif dan Direktur yang menangani

Health, Safety and Environment (HSE) bertanggung jawab

untuk Pabrik Kaca Otomotif dan mengkoordinasikan urusan

HSE.

7. Direktur Administrasi bertugas dan bertanggung jawab untuk

masalah Administrasi, Corporate Affairs, Finance & Accounting

dan Management Information System (MIS).

8. Direktur Koordinasi Bidang Produksi bertugas dan

bertanggung jawab untuk mengkoordinasikan operasi Pabrik

Kaca Lembaran.

9. Direktur Produksi Kaca Lembaran Pabrik Jakarta bertugas

dan bertanggung jawab untuk mengawasi jalannya operasi

pabrik Kaca Lembaran di Jakarta.

10. Direktur Produksi Kaca Lembaran Pabrik Sidoarjo bertugas

dan bertanggung jawab untuk mengawasi jalannya operasi

pabrik Kaca Lembaran di Sidoarjo.

11. Direktur Non Executive bertugas dan bertanggung jawab

untuk menjembatani kepentingan pemegang saham dan

Perseroan.

Direksi Perseroan mengadakan pertemuan rutin setiap

bulan sekali yang selalu memenuhi kuorum dan ketentuan lain

berdasarkan Anggaran Dasar Perseroan.

TATA KELOLA PERUSAHAAN / CORPORATE GOVERNANCE

BOARD OF DIRECTORS

In accordance with Resolutions of the Board of Commissioners

in 2006, the scope of work and responsibilities of the members

of Board of Directors are as follows:

1. President Director is responsible for leading and coordinating

an activities and tasks of members of Board of Directors in

general simultaneously serves as a Chief Executive Officer

2. Vice President Director is responsible for assisting in managing

and coordinating any activities and tasks of members of

Board of Directors in general.

3. Director of Automotive Glass Business Unit is responsible for

managing and supervising the operation of automotive glass

business unit and Sales & Marketing of Automotive Glass.

4. Director of Flat Glass Business Unit is responsible for

managing and supervising the operation of flat glass business

unit and Sales & Marketing of Flat Glass.

5. Technical Director of Flat Glass is responsible for the matters

pertaining to techniques, logistics and procurement as well

as purchase in Flat Glass business unit.

6. Director of Automotive Glass Factory and Director in charge

of Health, Safety and Environment (HSE) are responsible with

respect to Automotives Glass Factory and Coordination of

HSE matters.

7. Administration Director is responsible for the matters

pertaining to Administration, Corporate Affairs, Finance &

Accounting and Management Information System (MIS).

8. Director of Production Coordination is responsible for

coordinating the operation of Flat Glass Factory.

9. Director of Flat Glass Production in Jakarta Factory is

responsible for supervising the running of the operation of

Flat Glass Factory in Jakarta.

10. Director of Flat Glass Production in Sidoarjo Factory is

responsible for supervising the running of the operation of

Flat Glass Factory in Sidoarjo.

11. Non Executive Director is responsible for bridging the interests

of shareholders and the Company.

The Company’s Board of Directors hold routine meetings once

a month by always fulfill the quorum and any other provisions of

the Company’s Articles of Association.




Selama tahun 2006, telah dibahas berbagai topik diantaranya

evaluasi kinerja Perseroan dan berbagai permasalahan yang

berhubungan langsung maupun tidak langsung dengan

usaha Perseroan. Penilaian kinerja Direksi dilakukan oleh

Dewan Komisaris. Besarnya gaji dan imbalan yang diterima oleh

Direksi Perseroan juga ditentukan berdasarkan keputusan

Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan, yang kemudian

dilimpahkan kepada Dewan Komisaris melalui keputusan Dewan

Komisaris. Dimana untuk tahun 2006, jumlahnya adalah sebesar

Rp.13.248.655.000,-.

Pada tahun 2006, dalam rangka menambah pengetahuan para

anggota Direksi Perseroan terhadap masalah Hukum Perusahaan,

maka Komite Audit telah memberikan penjelasan kepada Direksi

tentang Tanggung Jawab Hukum dari Direksi Perseroan

berdasarkan Undang-Undang Perseroan Terbatas.

KOMITE AUDIT

SUSUNAN KOMITE AUDIT TERDIRI DARI :

1. Bapak Hanadi Rahardja sebagai Ketua Komite Audit yang

merangkap sebagai Komisaris Independen Perseroan. Bapak

Hanadi Rahardja menyelesaikan pendidikan masternya di

bidang Akuntansi dari Universitas Indonesia. Selama 39

tahun beliau aktif berkecimpung di bidang akuntansi/akuntan

publik baik sebagai partner utama, chairman maupun senior

advisor dari suatu kantor akuntan publik hingga tahun 2003.

Beliau pada saat ini menjabat sebagai Komisaris di beberapa

perusahaan publik.

2. Bapak Soesanto Loekman mulai menjabat sebagai anggota

Komite Audit sejak tanggal 8 Agustus 2002. Bapak Soesanto

Loekman adalah alumni dari Fakultas Ekonomi Jurusan

Manajemen Keuangan dan Akuntansi, Universitas Indonesia.

Saat ini, aktif sebagai senior tax advisor di MS Taxes.

Sebelumnya, Bapak Soesanto Loekman adalah senior tax

advisor Deloitte Touche (1999-2002), Advisor to Executive

Committee KPMG (1997-1999), Presiden Komisaris

KPMG Sudjendro Soesanto Management Consultants

(1990-1998), Chairman KPMG Hanadi Sudjendro & Rekan

(1992-1997), Managing Partner KPMG Hanadi Sudjendro

& Rekan (1987- 1992).

3. Bapak Anwar Mutalib ditunjuk selaku anggota Komite Audit

sejak tanggal 27 Nopember 2001. Bapak Anwar Mutalib

adalah alumni Fakultas Hukum Universitas Indonesia. Sejak

tahun 1982 sampai sekarang memimpin Kantor Advokat

“Anwar Mutalib”.

Sebagai hasil dari kegiatan yang dilakukan oleh Komite Audit

sebagaimana diuraikan dalam laporannya kepada Dewan Komisaris

Perseroan, Komite Audit memberikan pendapat sebagai berikut:

During 2006, various topics have been discussed, among others

evaluation of the Company’s performance and various problems

directly and indirectly relating to the Company’s business.

Performance of the Board of Directors is evaluated by Board of

Commissioners. The amount of salaries and compensation received

by the Company’s Board of Directors are also determined based

on resolutions of Annual General Meeting of Shareholders, which

in turn delegated such authority to the Board of Commissioners

through resolutions of the Board of Commissioners. In 2006 their

total amount was Rp.13,248,655,000.00.

In 2006, in the framework of improving the knowledge of the

members of the Company’s Board of Directors in respect of

Corporate Law, the Audit Committee has enlightened the Board

of Directors regarding the legal liability of the Company’s Board

of Directors according to Limited Liability Companies Law.

AUDIT COMMITTEE

COMPOSITION OF AUDIT COMMITTEE CONSISTS OF:

1. Mr. Hanadi Rahardja as a Chairman of Audit Committee

concurrent as an Independent Member of Board of

Commissioners of the Company. Mr. Hanadi Rahardja finished

his master education in the field of Accounting, University

Indonesia. For 39 years, he actively serves in accounting

matter and public accountant as well as a senior partner,

a chairman or a senior advisor at a public accountant firm

until 2003. Currently, He actively serves as Commissioner in

several public companies.

2. Mr. Soesanto Loekman was appointed as Audit Committee

member since August 8, 2002. Mr. Soesanto Loekman

graduated from Faculty of Economics, majoring in Financial

Management and Accounting of the University Indonesia.

Currently, he actively serves as a senior tax advisor at MS

Taxes. Previously, Mr. Soesanto Loekman was a senior tax

advisor at Deloitte Touche (1999-2002), an Advisor to Executive

Committee of KPMG (1997-1999), President Commissioners

of KPMG Sudjendro Soesanto Management Consultants (1990-

1998), Chairman of KPMG Hanadi Sudjendro & Partners

(1992-1997), Managing Partner of KPMG Hanadi Sudjendro

& Partners (1987-1992).

3. Mr. Anwar Mutalib, appointed as a member of Audit Committee

since November 27, 2001. Mr. Anwar Mutalib graduated from

Faculty of Law, University of Indonesia. Since 1982 to date,

he has been managing Law Office “Anwar Mutalib”.

As the results of the Audit Committee’s activities as described

in their report to the Company’s Board of Commissioners, the

Audit Committee gives the following opinions:



1. Pengoperasian Perseroan telah memenuhi ketentuan undang-

undang dan peraturan yang berlaku terhadap Perseroan.

2. Laporan keuangan Perseroan yang tidak diaudit untuk tahun

buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2006, telah

dibuat berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan yang disusun

oleh Ikatan Akuntan Indonesia.

3. Purwantono, Sarwoko & Sandjaja, Ernst & Young, sebagai

auditor independen Perseroan telah mengaudit laporan

keuangan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada

tanggal 31 Desember 2006, berdasarkan Standar Audit yang

disusun oleh Ikatan Akuntan Indonesia.

4. Sistem pengawasan internal telah berfungsi secara efektif.

Komite Audit, sehubungan dengan rekomendasi terdahulu,

telah melihat beberapa perbaikan.

5. Total paket kompensasi Direksi dan Dewan Komisaris telah

dilaksanakan sesuai dengan keputusan Rapat Umum

Pemegang Saham Tahunan tertanggal 9 Juni 2006,

dan keputusan Dewan Komisaris Perseroan tertanggal

12 Juni 2006.

KOMITE-KOMITE LAINNYA

1. KOMITE KEPATUHAN

Komite ini dibentuk oleh Dewan Komisaris pada tanggal

6 Juli 2005 dengan anggota :

• Presiden Direktur : Bapak Kenzo Moriyama

• Wakil Presiden Direktur : Bapak Andi Purnomo

• Direktur : Bapak Takashi Nomura

• Direktur : Bapak Samuel Rumbajan

• Corporate Affairs Manager : Bapak Rusli Pranadi

Komite ini bertanggung jawab atas pelaksanaan pentaatan

Perseroan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku

terhadap Perseroan.

2. KOMITE ASURANSI

Komite ini dibentuk oleh Dewan Komisaris pada tanggal 6 Juli

2005 dengan anggota :






Komite ini bertanggung jawab atas pelaksanaan penilaian secara

berkala terhadap risiko-risiko yang akan dialami Perseroan,

1. The Company’s operations have met laws and regulations

applicable to the Company.

2. Un-audited Financial Statements of the Company for the fiscal

year ended on December 31, 2006 have been made according

to Financial Accounting Standard of Indonesian Accountants

Association.

3. Purwantono, Sarwoko & Sandjaja, Ernst & Young as

independent auditors of the Company has audited the

Company’s financial statement for fiscal year ended on

December 31, 2006, according to Audit Standard of Indonesian

Accountants Association.

4. Internal supervisory system has functioned effectively. The

Audit Committee, in connection with the previous

recommendation, has seen several improvements.

5. Total compensation package for the Board of Directors and

Commissioners has been made in accordance with resolutions

of Annual General Meeting of Shareholders of the Company

dated June 9, 2006, and those of the Company’s Board

of Commissioners dated June 12, 2006.

OTHER COMMITTEES

1. COMPLIANCE COMMITTEE

This committee is formed by the Board of Commissioners on

July 6, 2005 and consists of:

• President Director : Mr. Kenzo Moriyama

• Vice President Director : Mr. Andi Purnomo

• Director : Mr. Takashi Nomura

• Director : Mr. Samuel Rumbajan

• Corporate Affairs Manager : Mr. Rusli Pranadi

This committee is responsible for the implementation of the

Company’s compliance with laws applicable to the Company.

2. INSURANCE COMMITTEE

This committee is formed by the Board of Commissioners

on July 6, 2005 and consists of:




• Director : Mr. Samuel Rumbajan


This committee is responsible for the implementation of periodic

evaluations of risks which may be incurred by the Company,




dengan memberikan saran dan rekomendasi berkenaan dengan

risiko yang akan diasuransikan.

3. KOMITE REMUNERASI

Komite ini dibentuk oleh Dewan Komisaris pada tanggal

12 Juni 2006 dengan anggota :

• Komisaris : Bapak Tan Pei Ling




Komite ini bertanggung jawab atas sistem dan struktur dari

penerimaan kompensasi yang diterima oleh anggota Dewan

Komisaris dan Direksi Perseroan.

4. KOMITE RISK MANAGEMENT

Komite ini dibentuk oleh Dewan Komisaris pada tanggal 2 Oktober




• Direktur : Bapak Yasuyuki Kitayama

• Direktur : Bapak Jun Donomae



Komite ini bertanggung jawab merancang kebijakan strategis

dalam mengelola dan mengontrol risiko yang akan dihadapi

Perseroan, antara lain meliputi risiko di bidang Keuangan, Masalah

Hukum, dan Operasional.

5. KOMITE EKSEKUTIF

Komite ini dibentuk oleh Dewan Komisaris pada tanggal 2 Oktober


• Komisaris : Bapak Tan Pei Ling



• Direktur : Bapak Yasuyuki Kitayama

• Direktur : Bapak Jun Donomae


Komite ini bertanggung jawab untuk menganalisa setiap keputusan

yang diambil oleh Direksi Perseroan. Komite ini juga dapat

memberikan nasihat secara profesional mengenai kebijakan usaha

dan mengontrol keefektifan dari strategi usaha Perseroan.

by giving suggestion and recommendations with respect to the

risks to be insured.

3. REMUNERATION COMMITTEE


June 12, 2006 and consists of:

• Commissioner : Mr. Tan Pei Ling




This committee is responsible for the system and structure of

compensation received by the members of the Board of

Commissioners and the Board of Directors of the Company.

4. RISK MANAGEMENT COMMITTEE


October 2, 2006 and consists of:



• Director : Mr. Yasuyuki Kitayama

• Director : Mr. Jun Donomae

• Director : Mr. Samuel Rumbijan


This committee is responsible for planning any strategic policies

of managing and controlling any risks which may be encountered

by the Company, among others any risks in the fields of Financial,

Legal Matters and Operational Risks.

5. EXECUTIVE COMMITTEE


October 2, 2006 and consists of:

• Commissioner : Mr. Tan Pei Ling



• Director : Mr. Yasuyuki Kitayama

• Director : Mr. Jun Donomae


This committee is responsible for analysing any decisions taken

by the Company’s Board of Directors. This committee can also

give professional recommendations on business activities and

control to the effectiveness of business strategies of the Company.



SEKRETARIS PERUSAHAAN

Sekretaris Perusahaan diangkat oleh Direksi Perseroan. Sejak

tanggal 24 Maret 2005 dijabat oleh Bapak Hendrik Adrianto SH

MH menggantikan Bapak H.M. Soleh Dagusthani MBA. Bapak

Hendrik Adrianto adalah lulusan Fakultas Hukum Universitas

Padjadjaran Bandung dan Magister Hukum dalam bidang

Hukum Perusahaan dari Pascasarjana Universitas Indonesia.

Segala hal yang berkaitan dengan tugas dan tanggung jawab

Sekretaris Perusahaan telah sesuai dengan Peraturan Bapepam

& Lembaga Keuangan dan peraturan terkait lainnya. Selain

memastikan terselenggaranya Rapat Umum Pemegang Saham,

dan dilakukannya tindakan korporat lainnya, sesuai dengan

ketentuan yang berlaku, Sekretaris Perusahaan juga bertugas

mengingatkan dan memberi saran kepada Direksi akan tanggung

jawab dan akuntabilitasnya dalam menerapkan tata kelola

perusahaan yang baik. Saat ini fungsi Sekretaris Perusahaan

telah berjalan baik.

PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN

INTERN

Fungsi pengawasan Perseroan dijalankan oleh Internal Control

yang berada dibawah Corporate Affairs. Internal Control juga

membantu tugas-tugas Direksi dan Dewan Komisaris serta Komite

Audit dalam melaksanakan fungsi pengendalian dan pengawasan

terhadap kegiatan operasional Perusahaan.

Sistem Internal Control adalah untuk mengidentifikasi risiko-

risiko usaha dan mengetahui bahwa usaha yang telah dijalankan

oleh Perseroan tersebut telah dilaksanakan dengan benar. Internal

Control berperan untuk memberikan fungsi control dengan

menyajikan hasil-hasil analisa, penilaian, rekomendasi, saran

serta informasi mengenai aktifitas yang diperiksa dan memberikan

konsultasi mengenai risiko manajemen, sistem pengendalian

intern dan tata kelola perusahaan yang baik.

PENGELOLAAN RISIKO USAHA

Sebagaimana halnya dengan perusahaan-perusahaan lain,

Perseroan juga tidak terlepas dari risiko-risiko usaha yang

bersumber dari faktor ekstern dan faktor intern. Secara umum

risiko dalam Perseroan dikategorikan dalam 3 bentuk yaitu:

CORPORATE SECRETARY

Corporate Secretary is appointed by the Board of Directors of

the Company. Mr. Hendrik Adrianto, SH MH was appointed a

Corporate Secretary on March 24, 2005 replacing Mr. H.M. Soleh

Dagusthani MBA. Mr. Hendrik Andrianto graduated from Faculty

of Law at Padjajaran University, Bandung and Master of Law in

the field of Corporate Law from Post Graduate of University

of Indonesia.

Anything related to the tasks and responsibilities of the Corporate

Secretary has complied with Bapepam & Financial Institution

regulations and any other relevant regulations. In addition to

ensuring the holding of General Meeting of Shareholders and the

taking of any other corporate actions pursuant to applicable

regulations, the Corporate Secretary is also assigned to remind

and recommend the Board of Directors on their responsibilities

and accountabilities in applying a Good Corporate Governance.

The Corporate Secretary has currently functioned well.

INTERNAL SUPERVISION AND CONTROL

Company supervisory function is conducted by Internal Control

under the supervision of Corporate Affairs. The Internal Control

also assists the Board of Directors and Board of Commissioners

as well as Audit Committee in connection with their respective

responsibilities for managing and supervising operational activities

of the Company.

Internal Control system is made in order to identify any business

risks, and to check that the Company has run its business properly.

The Internal Control function is to control by giving analysis,

evaluation, recommendation, advice as well as information with

respect to any activities being examined and giving consultancy

on management risk, internal control system and a Good Corporate

Governance.

BUSINESS RISK MANAGEMENT

Like any other companies, the Company may also be entangled

in any business risks originated from external and internal

factors. In general, risks in the Company are categorized in

3 forms, namely:




• RISIKO OPERASIONAL

Risiko Operasional mencakup pada pengelolaan risiko:

• Bahan Bakar

• Pasokan Bahan Baku

• Persaingan di pasar domestik maupun internasional

• Substitusi oleh produk lain

• Kebijakan/Peraturan Pemerintah

• Mesin dan Peralatan Produksi

• Karyawan dan lain lain

Perseroan menyikapi berbagai risiko operasional ini dengan

memfokuskan penjualannya pada produk kaca yang memiliki

keuntungan yang lebih tinggi, mengurangi biaya produksi dan

operasional dengan melakukan program efisiensi serta

mengadakan penyesuaian harga secara bertahap.Untuk

mengurangi risiko dari naiknya harga BBM, Perseroan melakukan

pengkajian untuk mengganti BBM dengan gas alam, sedangkan

untuk pengadaan bahan baku impor, Perseroan melakukan

transaksi dengan multi-currency sehingga dapat mengurangi

kerugian pada suatu mata uang tertentu. Sementara itu untuk

menghindari risiko kerusakan mesin dan peralatan pabrik,

Perseroan melakukan pemeliharaan rutin dan pengecekkan berkala

dengan sistem audit dan patrol. Perseroan juga berusaha terus

untuk meningkatkan kepuasaan karyawan (employee satisfaction)

guna mengurangi risiko yang timbul dari karyawan.

• RISIKO KEUANGAN

Risiko Keuangan meliputi berbagai risiko antara lain fluktuasi

nilai tukar mata uang asing terkait dengan hutang Perseroan

dalam mata uang asing tersebut. Untuk meminimalkan risiko

keuangan, Perseroan terus meningkatkan penjualan ekspor,

sehingga pendapatan Perseroan dalam bentuk mata uang asing

dapat melindungi secara alami (Natural Hedging) terhadap risiko

pinjaman dengan mata uang asing dalam hal terjadi kenaikan

nilai tukar mata uang asing tersebut.

• RISIKO HUKUM

Seperti perusahaan-perusahaan lainnya, berbagai masalah

hukum bisa menerpa Perseroan. Upaya yang dilakukan untuk

mengantisipasi masalah hukum ini antara lain dengan menyiapkan

Sumber Daya Manusia (SDM) yang handal di bidang hukum,

bekerja sama dengan professional lawyer dan pembenahan

administrasi dan perangkat hukum yang dimiliki oleh Perseroan.

Sampai saat ini Perseroan masih menghadapi kasus hukum di

Mahkamah Agung. Mengenai kasus tersebut akan dibahas di

dalam perkara penting.

• OPERATIONAL RISKS

Operational Risks cover the following risk management:

• Fuel Oil

• Raw Materials Supply

• Competition in domestic and international markets

• Substitution by any other products

• Government Policies/Regulations.

• Machineries and Production Tools.

• Employees and etc.

In respect of these operational risks, the Company focuses

its sales on glass products with higher margin by reducing

production and operational costs with making efficiency

programs also makes a periodic price adjustment. To reduce

the risks of the increase in fuel oil price, the Company

makes a study to convert heavy oil to natural gas, and to procure

imported raw materials, the Company makes multi-currency

transactions in order to reduce a loss to certain currencies.

In the meantime, in respect to avoid the damage risk of

production tools and machineries, the Company conduct

routinely maintenance and periodic checking with audit and

patrol system. The Company also continue to improve employee

satisfaction in order to reduce employee risk.

• FINANCIAL RISKS

Financial Risks cover various risks, among others fluctuation of

exchange rate of Foreign Currencies in relation to the Company’s

debts in the form of foreign currencies. To minimise the financial

risks, the Company continuously increase export sales, so that

the Company’s income in the form of foreign currencies can

naturally hedge any loan risks in foreign currencies in case of

increase in exchange rate of the foreign currencies.

• LEGAL RISKS

Like others companies, various legal issues may entangle the

Company. To anticipate the consequences of these legal issues

the Company has undertaken some efforts, among others are

preparing reliable Human Resources in legal expertise, cooperating

with professional lawyers and improving administration and legal

instruments owned by the Company. To date, the Company still

encounters a legal case at Supreme Court. Such case will be

discussed in Important Case.



KONTRIBUSI SOSIAL

Manajemen Perseroan terus berusaha untuk dapat meningkatkan

kegiatan Corporate Social Responsibility (“CSR”) sebagai suatu

program yang berkesinambungan. Usaha ini dilakukan di seluruh

pabrik Perseroan yang berlokasi di Ancol (Jakarta), Cikampek

(Jawa Barat) dan Sidoarjo (Jawa Timur).

Perseroan juga masih terus memberikan beasiswa pendidikan

untuk tingkat Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Tingkat

Pertama bagi masyarakat di sekitar pabrik, membantu pendirian

sekolah dasar, memberikan sumbangan komputer untuk

masyarakat sekitar pabrik Sidoarjo, membantu penyaluran

beasiswa untuk tingkat perguruan tinggi dari Yayasan Asahi Glass

Indonesia (YAGI), mengadakan turnamen olah raga, serta

memberikan sumbangan bencana alam dan pembangunan sarana

pendidikan dan peribadatan melalui berbagai instansi dan Lembaga

Swadaya Masyarakat (LSM).

Selain Perseroan, Asahi Glass Co., Ltd., Jepang sebagai salah

satu pemegang saham Perseroan juga memberikan perhatian

khusus terhadap kegiatan CSR tersebut, yaitu dengan adanya

penyerahan bantuan kemanusiaan bagi korban Musibah Gempa

Bumi di DI Yogyakarta dan Jawa Tengah sebesar JPY10 juta yang

diwakili oleh Bapak Kenzo Moriyama selaku Presiden Direktur

Perseroan, melalui PMI Pusat yang diterima langsung oleh Ketua

PMI Pusat, Bapak Mar’ie Muhammad pada tanggal 8 Juni 2006.

Perseroan berkeyakinan bahwa semakin besar kontribusi Perseroan

terhadap kegiatan-kegiatan CSR, maka akan semakin tinggi

apresiasi masyarakat terhadap Perseroan yang pada akhirnya

akan mendukung keberhasilan Perseroan di masa datang.

PERKARA PENTING

Pada saat ini Perseroan menghadapi gugatan hukum yang terdaftar

sebagai perkara perdata No. 481/Pdt.G/2002/PN.Jkt.Bar. Gugatan

diajukan oleh Jason Surjana Tanuwidjaja dan Salim Tanzil yang

dahulu adalah pemegang saham PT Abdi Rakyat Bhakti (“ARB”),

Medan.

SOCIAL CONTRIBUTIONS

The Company’s management continuously exerts its best to

improve activity of Corporate Social Responsibility (“CSR”) as

a sustainable program. The efforts are made in all the Company’s

factories located in Ancol (Jakarta), Cikampek (West Java) and

Sidoarjo (East Java).

The Company also continuously provides educational scholarship

for elementary and junior schools at the surrounding factory, help

in elementary school construction, distribute computer donation

to society around Sidioarjo factory, assist distribution of scholarship

for high school and graduate level from Indonesian Asahi Glass

Foundation (YAGI), conduct sport tournaments and also gives

donation for natural disaster and construction of education and

religious facilities through various institutions and Non-Government

Organizations (NGOs).

In addition to the Company, Asahi Glass Co., Ltd., Japan as one

of the Company’s shareholders also gives a special attention to

CSR activities, by providing the victims of Earthquake Disaster

in DI Yogyakarta and East Java with humanity aid amount of JPY

10 million represented by Mr. Kenzo Moriyama as President

Director of the Company, through Head Office of Indonesian

Red Cross Organization directly received by the Chairman of

Head Office of Indonesian Red Cross Organization, Mr. Mar’ie

Muhammad on June 8, 2006.

The Company believes that the greater the Company’s contribution

to CSR activities, the higher the community’s appreciation to the

Company which will eventually support the Company’s success

in the future.

IMPORTANT CASE

Currently, the Company encounters a lawsuit with respect to

a civil case registered at the District Court of West Jakarta under

No. 481/Pdt.G/2002/PN.Jkt.Bar. The lawsuit was filed by Jason

Suryana Tanuwidjaja and Salim Tanzil who were previously the

shareholders of PT. Abdi Rakyat Bhakti (“ARB”), Medan.




Dalil yang menjadi dasar gugatan adalah perbuatan melawan

hukum yang dilakukan Perseroan berkaitan dengan dibuatnya

akta Perjanjian Perdamaian dan Akta Perjanjian Bantuan Antara

Perseroan dengan ARB pada tahun 1995, dimana pihak penggugat

tidak dilibatkan sehingga merasa kepentingannya dirugikan.

Adapun kronologis penyelesaian kasus tersebut adalah sebagai

berikut:

1. Pengadilan Negeri Jakarta Utara dalam keputusannya

No. 203/Pdt/G/2002/PN.Jkt.Ut bertanggal 25 Maret 2003

dan Pengadilan Negeri Jakarta Barat dalam keputusannya

No. 481/Pdt.G/2002/PN.JKT.BAR bertanggal 17 April 2003,

keduanya memutuskan bahwa gugatan hukum yang diajukan

oleh Penggugat bernama Tuan Jason Surjana Tanuwidjaja

dan Tuan Salim Tanzil terhadap Perseroan tidak dapat

diterima.

2. Tidak puas dengan keputusan di atas, Penggugat mengajukan

banding pada tanggal 22 Mei 2003 kepada Pengadilan Tinggi

Jakarta terhadap keputusan Pengadilan Negeri Jakarta Barat.

Penggugat tidak mengajukan banding terhadap keputusan

Pengadilan Negeri Jakarta Utara.

3. Pengadilan Tinggi Jakarta dalam keputusannya

No. 566/PDT/2005/PTDKI bertanggal 19 Januari 2004 telah

memutuskan untuk menguatkan keputusan Pengadilan Negeri

Jakarta Barat.

4. Tidak puas dengan keputusan Pengadilan Tinggi Jakarta,

Penggugat mengajukan kasasi kepada Mahkamah Agung

pada tanggal 11 Maret 2004 melalui Pengadilan Negeri

Jakarta Barat yang diikuti dengan penyampaian “Memori

Kasasi” kepada Pengadilan Negeri Jakarta Barat pada tanggal

25 Maret 2004. “Memori Kasasi” tersebut telah diterima oleh

Perseroan pada tanggal 27 April 2004.

Hingga tanggal Laporan Tahunan 2006 ini, belum ada keputusan

yang dibuat oleh Mahkamah Agung atas proses kasasi ini.

Walalupun Perseroan tidak bisa menjamin, akan tetapi berdasarkan

informasi dan bukti bukti yang ada, Perseroan berkeyakinan

bahwa hasil akhir dari gugatan hukum tersebut tidak akan

berdampak material atas hasil operasi, posisi dan likuiditas

keuangan Perseroan. Selain dari itu karena jumlah ganti rugi

yang dituntut tidak berdasarkan perhitungan dan bukti yang valid

guna menjadi dasar dikabulkannya gugatan yang bersangkutan,

maka Perseroan tidak melakukan penyisihan sehubungan dengan

gugatan hukum tersebut dalam laporan keuangannya.

A proposition being the basis of the lawsuit is illegal act committed

by the Company in relation to the entering into Amicable Settlement

and Financial Aid Agreements signed beetween the Company and

ARB in 1995 that excluded the involvement of the plaintiffs. This

alleged illegal act was claimed to have resulted in the plaintiffs

suffering a loss.

Chronologies of settlement of the case are as follows:

1. The North Jakarta District Court in its decision

No. 203/Pdt/G/2002/PN.Jkt.Ut dated March 25, 2003 and

West Jakarta District Court in its decision No.

481/Pdt.G/2002/PN.JKT.BAR dated April 17, 2003, both

decided that a lawsuit filed by the Plaintiffs namely Mr. Jason

Surjana Tanuwidjaja and Mr. Salim Tanzil against the Company

was not acceptable.

2. Dissatisfied with the above decision, the Plaintiffs filed an

appeal to High Court Jakarta on May 22, 2003 against the

decision of West Jakarta District Court. The Plaintiffs did not

lodge an appeal against the decision of North Jakarta

District Court.

3. Jakarta High Court in its Decision No. 566/PDT/2005/PT

DKI dated January 19, 2004 decided to sustain the decision

of the West Jakarta District Court.

4. Dissatisfied with the decision of the Jakarta High Court, the

Plaintiffs lodged a cassation to the Supreme Court on March

11, 2004 through West Jakarta District Court followed by

delivery of “Memorandum of Cassation” to West Jakarta

District Court on March 25, 2004. The aforesaid “Memorandum

of Cassation” was dully received by the Company on

April 27, 2004.

As of the date of this 2006 Annual Report, there was still no

decision made by the Supreme Court on the Cassation Process.

Although the Company cannot guarantee, however, based on the

information and evidence currently available, the Company believes

that the ultimate results of these legal proceedings are unlikely

to have a material adverse effect on the results of its operations,

financial position or liquidity. Furthermore, since the claim is not

based on the valid calculation and evidence as the basis to

substantiate the claim, therefore, the Company does not make

a provision with respect to this claim in its financial statements.

PROFIL PERSEROANCOMPANY PROFILE


NAMA DAN ALAMATPERUSAHAAN


Kantor Pusat dan Pabrik di Jakarta

Jl. Ancol IX/5, Ancol Barat

Jakarta Utara 14430, Indonesia

Tel : (62-21) 690 4041 ( 8 line )

Fax : (62-21) 691 8820, 690 4705

E-mail : [email protected]

Website : www.amfg.co.id

Kantor dan Pabrik di Sidoarjo

Desa Tanjung Sari, Kecamatan Taman

Kabupaten Sidoarjo 61257 Jawa Timur, Indonesia

Tel : (62-31) 788 2383, 788 2135

Fax : (62-31) 788 2842, 788 2149

Kantor dan Pabrik di Cikampek

Bukit Indah Industrial Park, Sektor IA Blok J-L,

Cikampek, Jawa Barat, Indonesia

Tel : (62-264) 351 711 ( hunting )

Fax : (62-264) 351 710

RIWAYAT SINGKAT PERSEROAN

A. PENDIRIAN

PT Asahimas Flat Glass Tbk (“Perseroan”) adalah sebuah

perusahaan yang berstatus Penanaman Modal Asing (PMA),

didirikan berdasarkan Akta Notaris No. 4 tanggal 7 Oktober 1971,

dan Akta No. 9 tanggal 6 Januari 1972 dengan nama PT Asahimas

Flat Glass Co., Ltd., oleh Koerniatini Karim, dahulu notaris di

Jakarta. Akta Notaris tersebut telah mendapat persetujuan dari

Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan

No. J.A.5/5/19 tanggal 17 Januari 1972.

B. PERUBAHAN ANGGARAN DASAR

Anggaran Dasar Perseroan telah mengalami beberapa perubahan

berkenaan dengan:

• Penyesuaian dengan Undang-Undang Republik Indonesia

No.1 Tahun 1995 tentang Perseroan Terbatas berdasarkan

Akta Notaris No. 29 tanggal 17 Nopember 1997 oleh

Amrul Partomuan Pohan SH, LL.M, notaris di Jakarta, serta

akta Pembetulan No. 22 tanggal 20 Januari 1998. Akta

perubahan ini telah mendapat persetujuan dari Menteri

Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan

1. NAME & ADDRESSOF COMPANY


Main Office and Factory in Jakarta

Jl. Ancol IX/5, Ancol Barat

Jakarta Utara 14430, Indonesia

Tel : (62-21) 690 4041 ( 8 lines )

Fax : (62-21) 691 8820, 690 4705

E-mail : [email protected]

Website : www.amfg.co.id

Office and Factory in Sidoarjo

Desa Tanjung Sari, Kecamatan Taman

Kabupaten Sidoarjo 61257 Jawa Timur, Indonesia

Tel : (62-31) 788 2383, 788 2135

Fax : (62-31) 788 2842, 788 2149

Office and Factory in Cikampek

Bukit Indah Industrial Park, Sektor IA Blok J-L,

Cikampek, Jawa Barat, Indonesia

Tel : (62-264) 351 711 ( hunting )

Fax : (62-264) 351 710

2. THE COMPANY’S HISTORY

A. THE ESTABLISHMENT

PT Asahimas Flat Glass Tbk (the “Company”) is a foreign

investment company established by virtue of Deeds No.4 dated

October 7, 1971, and No.9 dated January 6, 1972 under the

name of PT Asahimas Flat Glass Co., Ltd., both drawn up

before Notary, Koerniatini Karim in Jakarta, Indonesia. The Notary

Deed has acquired approval from the Minister of Justice of the

Republic of Indonesia by virtue of Decree No.J.A./5/5/19 dated

January 17, 1972.

B. AMENDMENT OF ARTICLES OF ASSOCIATION

The Company's Articles of Association has experienced several

amended in relation to:

• In adapting with the Law No. 1 of the Republic of Indonesia

year 1995 regarding Limited Liability Company, by virtue of

notary deed No. 29 dated November 17, 1997 of Amrul

Partomuan Pohan SH, LL.M, notary public in Jakarta,

and the deed of amendment No. 22 dated January 20, 1998.

This deed of amendment was approved by the Minister

of Justice of the Republic of Indonesia under Decree

1

2



No.C2-2315.HT.01.04.TH.98 tanggal 25 Maret 1998

dan telah diumumkan dalam Berita Negara No. 6509/1998

dan Tambahan No. 94 tanggal 24 Nopember 1998.

• Perubahan nama Perseroan menjadi PT Asahimas Flat

Glass Tbk berdasarkan Akta Notaris No. 73 tanggal 26 Juni

1998 oleh Amrul Partomuan Pohan SH, LL.M, notaris di

Jakarta dan telah mendapat Persetujuan dari Menteri

Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan

No.C2-12065.HT.01.04.TH.98 tanggal 25 Agustus 1998 serta

telah diumumkan dalam Berita Negara No. 6510/1998

dan Tambahan No. 94 tanggal 24 Nopember 1998.

• Perluasan bidang usaha Perseroan dalam bidang industri

kaca dan ekspor impor, berdasarkan Akta Notaris No. 54

tanggal 28 Mei 2003 oleh Amrul Partomuan Pohan SH, LL.M,

notaris di Jakarta, dan telah mendapat Persetujuan dari

Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat

Keputusan No. C-14423.HT.01.04.TH.2003 tanggal 24 Juni

2003 dan telah diumumkan dalam Berita Negara No.

7532/2003 dan Tambahan No. 68 tanggal 26 Agustus 2003.

• Perluasan bidang usaha Perseroan yaitu dengan

menambah kegiatan usaha Perseroan sehingga termasuk

mendirikan dan menjalankan industri berbagai jenis produk

kaca lembaran dan kaca pengaman, serta melakukan kegiatan

usaha baru yaitu dalam bidang jasa sertifikasi mutu berbagai

jenis produk kaca dan produk kaitannya yang diproduksi oleh

Perseroan maupun pihak luar, antara lain kaca lembaran dan

kaca pengaman berdasarkan akta notaris No. 21 tanggal 24

Nopember 2006 oleh Dr. Amrul Partomuan Pohan SH, LL.M

notaris di Jakarta.

C. MENJADI PERUSAHAAN PUBLIK

Berdasarkan Surat Pernyataan dari Ketua Badan Pengawas

Pasar Modal (“Bapepam”) No.S-1323/PM/1995 tanggal 18

Oktober 1995, Perseroan telah menawarkan 86.000.000

saham kepada Masyarakat dan sejak 18 Desember 2001

seluruh saham Perseroan telah tercatat di Bursa Efek Jakarta.

KEGIATAN USAHA & PRODUKPERSEROAN

Sesuai dengan Anggaran Dasar Perseroan maksud dan tujuan

Perseroan adalah mendirikan dan dan menjalankan industri kaca

lembaran (termasuk kaca cermin) dan kaca pengaman.

Jenis produk-produk Perseroan (sebagaimana terlampir pada

laporan tahunan ini) terbagi dalam 2 kategori:

- Kaca Lembaran

- Kaca Otomotif

No.C2-2315.HT.01.04.TH.98 dated March 25, 1998

and was published in the State Gazette No.6509/1998

and its Supplement No.94 dated November 24, 1998.

• The change of the Company’s name into PT Asahimas Flat

Glass Tbk, by virtue of Notary Deed No. 73 dated June 26,

1998 of Amrul Partomuan Pohan SH, LL.M, Notary Public in

Jakarta and was approved by Minister of Justice of the Republic

of Indonesia under Decree No.C2-12065.HT.01.04.TH.98

dated August 25, 1998 was published in the State Gazette

No. 6510/1998 and its Supplement No. 94 dated November

24, 1998.

• The expansion of the Company’s business activity in glass

industry and export impot, by virtue of Notary Deed No. 54

dated May 28, 2003 of Amrul Partomuan Pohan SH, LL.M,

Notary Public in Jakarta and was approved by Minister

of Justice of the Republic of Indonesia under Decree No.

C-14423.HT.01.04.TH.2003 dated June 24, 2003 and was

published in the State Gazette No.7532/2003 and its

Supplement No.68 dated August 26, 2003.

• The expansion of the Company’s business activity, by

additional Company’s activities including establishing and

carrying out industry in all kind products of flat glass and

safety glass and also conducting new business in quality

certification service of glass and related products manufactured

either by company or other parties, among others, such as

flat glass and safety glass, by virtue of Notary Public Deed

No. 21 dated November 24, 2006 by Dr. Amrul Partomuan

Pohan SH, LL.M, Notary in Jakarta.

C. BEING PUBLIC COMPANY

Based on the Statement Letter from the Chairman

of Capital Market Supervisory Agency (“Bapepam”)

No.S-1323/PM/1995 dated October 18, 1995, the company

initiated public offering of 86,000,000 shares and since

December 18, 2001 the entire Company’s share have been

listed in Jakarta Stock Exchange.

3. COMPANY’S BUSINESS LINE& PRODUCTS

Pursuant to the Company’s articles of association, the Company’s

aims and objectives are to establish and carry out flat glass

(including mirror glass) and safety glass industries.

The Company’s products range (as attached in this annual report)

are divided into 2 categories:

- Flat Glass

- Automotive Glass

PROFIL PERSEROAN / COMPANY PROFILE

3


STRUKTUR ORGANISASI PERSEROANCOMPANY STRUCTURE ORGANIZATION

MISIMembangun Dunia Menjadi Tempat Hidup YangLebih Baik.

VISIMenjadi Produsen Yang Disegani Dan PemasokGlobal Untuk Kaca Dan Produk-produk Kaitannya.

MISSIONTo Build The World A Better Place For Living

VISIONTo Be A Respectable And Global Supplier Of GlassAnd Related Products.

MISI VISIMISSION VISION 5


AUDIT COMMITTEE

BOARD OF DIRECTORS

FLAT GLASS GENERALDIVISION

CORPORATE AUTOMOTIVE GLASSGENERAL DIVISION

PURCHASE & LOGISTICCENTER

ENGINEERING CENTER

ESQM CENTER

SALES &MARKETING

CENTER

PRODUCTIONCOORDINATION

CENTER

JAKARTAFACTORY

SIDOARJOFACTORY

CORPORATEAFFAIRS/

CORPORATESECRETARY

CORPORATE MIS

CORPORATECONTROL &

FINANCE

CORPORATEADMINISTRATION

HSECOORDINATION

SALES &MARKETING

CENTER

MARKETING RELATIONS

QMR & IQC

HSE MR

CIKAMPEKFACTORY

4

DEWAN KOMISARIS BOARD OF COMMISIONERS

PRESIDEN KOMISARIS TAN SIONG KIE PRESIDENT COMMISSIONER

WAKIL PRESIDEN KOMISARIS MASAHIRO KADOMATSU VICE PRESIDENT COMMISSIONER

KOMISARIS TAN PEI LING COMMISSIONER

KOMISARIS KEITA SHIKII COMMISSIONER

KOMISARIS MARGONO DJOJOSUMARTO COMMISSIONER

KOMISARIS TOSHIHIKO KOBAYASHI COMMISSIONER

KOMISARIS INDEPENDEN BENYAMIN SUBRATA INDEPENDENT COMMISSIONER

KOMISARIS INDEPENDEN HANADI RAHARDJA INDEPENDENT COMMISSIONER

KOMISARIS INDEPENDEN HIDEO SAKAMOTO INDEPENDENT COMMISSIONER

DIREKSI BOARD OF DIRECTORS

PRESIDEN DIREKTUR KENZO MORIYAMA PRESIDENT DIRECTOR

WAKIL PRESIDEN DIREKTUR ANDI PURNOMO VICE PRESIDENT DIRECTOR

DIREKTUR YASUYUKI KITAYAMA DIRECTOR

DIREKTUR SUSANTO DIRECTOR

DIREKTUR TJAHJANA SETIADHII DIRECTOR

DIREKTUR TAKASHI NOMURA DIRECTOR

DIREKTUR SAMUEL RUMBAJAN DIRECTOR

DIREKTUR JUN DONOMAE DIRECTOR

DIREKTUR SADAYOSHI SHINOTSUKA DIRECTOR

DIREKTUR SANAE TAKEDA DIRECTOR

DIREKTUR BAMBANG SUSILO DIRECTOR

DIREKTUR PRASETYO AJI DIRECTOR

DIREKTUR TOMOHIKO FUJIMOTO DIRECTOR

KOMITE AUDIT AUDIT COMMITTEE

KETUA HANADI RAHARDJA CHAIRMAN

ANGGOTA ANWAR MUTALIB MEMBER

ANGGOTA SOESANTO LOEKMAN MEMBER



6

MANAJEMEN

Dewan Komisaris dan Direksi sebagaimana tercantum pada akta

Notaris Dr. Amrul Partomuan Pohan, SH, LL.M, No.15 tanggal

9 Juni 2006 adalah sebagai berikut:

PENGANGKATANANGGOTA DIREKSI

TOMOHIKO FUJIMOTO, DIREKTUR

Memulai karir di Asahi Glass Co., Ltd., Jepang pada tahun 1981

dan menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak 9 Juni 2006

menggantikan Bapak Kazuhiro Sako.

THE MANAGEMENT

The Boards of Commissioners and Directors as listed in Dr. Amrul

Partomuan Pohan, SH, LL.M Notary Deed No. 15 dated June 9,

2006 are as follows:

APPOINTMENT THE MEMBER OFTHE BOARD OF DIRECTORS

TOMOHIKO FUJIMOTO, DIRECTOR

Started his career with Asahi Glass Co., Ltd., Japan in 1981 and

holds his position as Director for the Company since June 9,

2006 in the place of Mr. Kazuhiro Sako.

DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSIBOARD OF COMMISSIONERS AND DIRECTORS


DEWAN KOMISARIS

TAN SIONG KIE, PRESIDEN KOMISARIS

Warga Negara Indonesia, dilahirkan di Semarang pada tahun

1916. Menyelesaikan pendidikan di St. John University pada

tahun 1941, Shanghai. Sebagai salah seorang pendiri Perseroan

sejak tahun 1971. Beliau juga merupakan sebagai salah satu

pendiri Kelompok Usaha Rodamas yang merupakan salah satu

pemegang saham utama Perseroan.

MASAHIRO KADOMATSU, WAKIL PRESIDEN KOMISARIS

Warga Negara Jepang, dilahirkan di Tokyo, Jepang pada tahun

1942. Menyelesaikan pendidikan pada Faculty of Business and

Commerce Keio University pada tahun 1965. Bergabung dengan

Asahi Glass Co., Ltd., pada tahun 1965 dan menjabat sebagai

Wakil Presiden Komisaris Perseroan sejak tahun 2004. Pada saat

ini beliau juga menjabat sebagai President & CEO Asahi Glass

Co., Ltd., yang merupakan salah satu pemegang saham utama

Perseroan.

TAN PEI LING, KOMISARIS

Warga Negara Indonesia, dilahirkan di Jakarta di tahun 1957.

Menyelesaikan pendidikan di University of Portland, Oregon,

Amerika Serikat dan mendapat gelar Bachelor Business

Administration pada tahun 1979. Mengawali karirnya di tahun

1979 di PT Rodamas dan menjabat sebagai Komisaris Perseroan

sejak tahun 1989, dan saat ini juga memegang jabatan

di berbagai perusahaan antara lain Komisaris di PT Rodamas.

KEITA SHIKII, KOMISARIS

Warga Negara Jepang, dilahirkan di Kanagawa, Jepang pada

tahun 1950. Menyelesaikan pendidikan pada Tokyo Institute of

Technology pada tahun 1973. Bergabung dengan Asahi Glass

Co., Ltd., pada tahun 1973 dan menjabat sebagai Direktur

Perseroan sejak tahun 1998 sampai dengan 2002 dan sejak

tahun 2002 beliau menjabat sebagai Komisaris Perseroan.

MARGONO DJOJOSUMARTO, KOMISARIS

Warga Negara Indonesia, dilahirkan di Pati pada tahun 1933.

Menyelesaikan pendidikan di Universitas Gajah Mada pada Fakultas

Teknik pada tahun 1959. Mengawali karirnya pada tahun 1959

di Departemen Perindustrian, bergabung dengan Perseroan

sebagai Presiden Direktur pada tahun 1987 dan sejak tahun

2000 sampai sekarang menjabat sebagai Komisaris Perseroan.

TOSHIHIKO KOBAYASHI, KOMISARIS

Warga Negara Jepang, dilahirkan di Nagano, Jepang pada tahun

1952. Menyelesaikan pendidikan di Fakultas Ilmu Politik Keio

University pada tahun 1975. Bergabung dengan Asahi Glass Co.,

Ltd., di tahun 1975 dan menjabat sebagai Direktur Perseroan

sejak tahun 2005.


TAN SIONG KIE, PRESIDENT COMMISSIONER

Indonesian Citizen, born in Semarang in 1916. Graduated

from St. John University of Shanghai in 1941, one of company

founders since 1971. He is one of the founders of Rodamas

Business Group, one of main shareholder of the Company.

MASAHIRO KADOMATSU, VICE PRESIDENT COMMISSIONER

Japanese Citizen, born in Tokyo, Japan in 1942. Graduated from

Faculty of Business and Commerce Keio University in 1965, joined

Asahi Glass Co., Ltd., in 1965 and holds his position as Vice

President Commissioner since 2004. Currently, he is the President

& CEO Asahi Glass Co., Ltd., one of main shareholder of the

Company.

TAN PEI LING, COMMISSIONER

Indonesian Citizen, born in Jakarta in 1957. Graduated from

University of Portland, Oregon, USA and obtainted Bachelor

Business Administration in 1979. Initiated his career at

PT Rodamas in 1979, holds his position as Commissioner since

1989, and currently having positions in some companies, such

as Commissioner of PT Rodamas.

KEITA SHIKII, COMMISSIONER

Japanese Citizen, born in Kanagawa, Japan in 1950. Graduated

from Tokyo Institute of Technology in 1973. Joined Asahi Glass

Co., Ltd., in 1973 and holds his position as Director between

1998 until 2002 and since 2002 hold his position as Commissioner.

MARGONO DJOJOSUMARTO, COMMISSIONER

Indonesian Citizen, born in Pati in 1933. Graduated from Faculty

of Engineering of Gajah Mada University in 1959, initiated career

at Ministry of Industry in 1959, joined the company as President

Director in 1987 and holds his position as Commissioner from

2000 until present.

TOSHIHIKO KOBAYASHI, COMMISSIONER

Japanese Citizen, born in Nagano, Japan in 1952. Graduated

from Faculty of Political Science of Keio University in 1975. Joined

Asahi Glass Co., Ltd., in 1975 and holds his position as Director

since 2005.

RIWAYAT HIDUP DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSIBOARD OF COMMISSIONERS AND DIRECTORS’ CURRICULUM VITAE7


KOMISARIS INDEPENDEN / INDEPENDENT COMMISSIONERS

KOMISARIS INDEPENDEN

BENYAMIN SUBRATA, KOMISARIS INDEPENDEN

Warga Negara Indonesia, dilahirkan di Jakarta pada tahun 1958.

Menyelesaikan pendidikan di Mechanical Engineering dari The

University of Sussex, England. Bergabung dengan Perseroan

sebagai Komisaris Independen pada tahun 2001 dan saat ini

beliau juga sebagai partner pada PT Puri Usaha Bersama dan

PT Puri Consulting.

HANADI RAHARDJA, KOMISARIS INDEPENDEN

Warga Negara Indonesia. Bapak Hanadi Rahardja memperoleh

gelar Master in Economic, di bidang Akuntansi dari Universitas

Indonesia. Selama 39 tahun beliau aktif berkecimpung di bidang

Akuntansi/Akuntan Publik baik sebagai partner utama, chairman

maupun senior advisor dari suatu kantor akuntan publik hingga

tahun 2003. Beliau pada saat ini menjabat sebagai Komisaris di

beberapa perusahaan publik.

HIDEO SAKAMOTO, KOMISARIS INDEPENDEN


1943. Menyelesaikan pendidikan di Tokyo University of Foreign

Studies Indonesian and Dutch Department pada tahun 1966.

Memulai karir di The Mitsubishi Bank Ltd., Jepang dari tahun

1966-1994 dengan jabatan terakhir Presiden Direktur

PT. Mitsubishi Buana Bank dan menjabat sebagai Komisaris

Independen Perseroan sejak tahun 2003. Pada saat ini beliau

juga menjabat sebagai Presiden Direktur PT. Paramount Bed

Indonesia.

INDEPENDENT COMMISSIONERS

BENYAMIN SUBRATA, INDEPENDENT COMMISSIONER


Mechanical Engineering at The University of Sussex, England.

Joined the company as Independent Commissioner in 2001

and currently being partner of PT Puri Usaha Bersama and

PT Puri Consulting.

HANADI RAHARDJA, INDEPENDENT COMMISSIONER

Indonesian Citizen. Obtained Master in Economic of Accounting

Department from Indonesia University. For 39 years actively

engages in Accounting/Public Accountant, either as main partner,

chairman or senior advisor at a public accountant firm in 2003.

Currently, he is Commissioner in some public companies.

HIDEO SAKAMOTO, INDEPENDENT COMMISSIONER


Tokyo University of Foreign Studies Indonesian and Dutch

Department in 1966. Initiated career at The Mitsubishi Bank Ltd.,

Japan between 1966-1994 with the last position being President

Director of PT. Mitsubishi Buana Bank and holds his position as

Independent Commissioner of the company since 2003. Currently

he is the President Director of PT. Paramount Bed Indonesia.



DIREKSI

KENZO MORIYAMA, PRESIDEN DIREKTUR


1960. Menyelesaikan pendidikan di Faculty of Business

Administration Tokyo University pada tahun 1982 dan

meraih gelar Master of Business Administration dari Pennsylvania


Ltd., pada tahun 1982 dan menjabat sebagai Presiden Direktur

Perseroan sejak tahun 2004.

ANDI PURNOMO, WAKIL PRESIDEN DIREKTUR

Warga Negara Indonesia, dilahirkan di Semarang pada tahun

1945. Menyelesaikan pendidikannya di bidang Process Engineering

pada Universitas Stuttgart di Jerman pada tahun 1977. Menjabat

sebagai Direktur Perseroan sejak tahun 1991 dan sebagai Wakil

Presiden Direktur Perseroan sejak tahun 2005.

YASUYUKI KITAYAMA, DIREKTUR

Warga Negara Jepang, dilahirkan di Nara, Jepang pada tahun

1948. Menyelesaikan pendidikan di Nara National College of

Technology Japan pada tahun 1969, cukup lama bergabung

dengan dengan Asahi Glass Co., Ltd., dengan jabatan terakhir

Direktur, Glass Division Kashima Factory Asahi Glass Co., Ltd.,

dan menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak tahun 2000.

SUSANTO, DIREKTUR

Warga Negara Indonesia, dilahirkan di Jakarta pada tahun 1944.

Menyelesaikan pendidikan di Fakultas Tekhnik Listrik Universitas

Trisakti, Jakarta. Bergabung dengan Perseroan pada tahun 1972

dan menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak tahun 1996.

TJAHJANA SETIADHI, DIREKTUR

Warga Negara Indonesia, dilahirkan di Cirebon pada tahun 1952.

Menyelesaikan pendidikan di Institut Teknologi Bandung (ITB)

jurusan Teknik Fisika. Bergabung dengan Perseroan pada tahun

1976 dan menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak tahun 1997.

TAKASHI NOMURA, DIREKTUR

Warga Negara Jepang, dilahirkan di Fukuoka, Jepang pada tahun

1949. Menyelesaikan pendidikan di Waseda University pada tahun

1972, cukup lama bergabung dengan dengan Asahi Glass Co.,

Ltd., dengan jabatan terakhir General Manager, Business

Development & Accounting, Planning & Coordination Display

Company, Head Office Asahi Glass Co., Ltd., dan menjabat sebagai

Direktur Perseroan sejak tahun 2003.

SAMUEL RUMBAJAN, DIREKTUR

Warga Negara Indonesia, dilahirkan di Banda Aceh pada tahun

1945. Menyelesaikan pendidikan di Faculty Commerce Waseda

University, Jepang. Bekerja pada PT Purnomo Sejati pada tahun

1988 dan setelah merger dengan Perseroan beliau bergabung

dengan Perseroan pada tahun 1990 dan menjabat sebagai Direktur


BOARD OF DIRECTORS

KENZO MORIYAMA, PRESIDENT DIRECTOR


Faculty of Business Administration of Tokyo University in 1982

and obtained Master of Business Administration from Pennsylvania

University in 2000. Joined Asahi Glass Co., Ltd., in 1982 and

holds his position as President Director since 2004.

ANDI PURNOMO, VICE PRESIDENT DIRECTOR

Indonesian Citizen, born in Semarang in 1945. Graduated from

Process Engineering at Stuttgart University of Germany in 1977.

Holds his position as Director since 1991 and Vice President

Director since 2005.

YASUYUKI KITAYAMA, DIRECTOR

Japanese Citizen, born in Nara, Japan in 1948. Graduated from

Nara National College of Technology Japan in 1969, longstanding

joined with Asahi Glass Co., Ltd., with last position being Director,

Glass Division Kashima Factory Asahi Glass Co., Ltd., and holds

his position as Director of the company since 2000.

SUSANTO, DIRECTOR


Faculty of Electrical Engineering of Trisakti University, Jakarta.

Joined the company in 1972 and holds his position as Director

since 1996.

TJAHJANA SETIADHI, DIRECTOR

Indonesian Citizen, born in Cirebon in 1952. Graduated from

Physical Engineering Department of Bandung Institute of

Technology (ITB). Joined the company in 1976 and holds his

position as Director since 1997.

TAKASHI NOMURA, DIRECTOR

Japanese Citizen, born in Fukuoka, Japan in 1949. Graduated

from Waseda University in 1972, longstanding joined Asahi Glass

Co., Ltd., with recent position being General Manager, Business

Development & Accounting, Planning & Coordination Display

Company, Head Office Asahi Glass Co., Ltd., and holds his position

as Director since 2003.

SAMUEL RUMBAJAN, DIRECTOR

Indonesian Citizen, born in Banda Aceh in 1945. Graduated from

Faculty of Commerce at Waseda University, Japan. Joined PT

Purnomo Sejati in 1988 and then joined the company after merger

in 1990, and holds his position as Director since 2004.

RIWAYAT HIDUP DIREKSI / BOARD OF DIRECTORS’ CURRICULUM VITAE


JUN DONOMAE, DIREKTUR

Warga Negara Jepang, dilahirkan di Osaka, Jepang pada tahun

1963. Menyelesaikan pendidikan di Faculty of Economics Keio


Ltd., pada tahun 1985 dan menjabat sebagai Direktur Perseroan

sejak tahun 2005.

SADAYOSHI SHINOTSUKA, DIREKTUR

Warga Negara Jepang, dilahirkan di Chiba, Jepang pada tahun

1965. Menyelesaikan pendidikan di Kisarazu National College of

Technology Chiba, Jepang pada tahun 1986. Bergabung dengan

Asahi Glass Co., Ltd., pada tahun 1986 dan menjabat sebagai

Direktur Perseroan sejak tahun 2005.

SANAE TAKEDA, DIREKTUR

Warga Negara Jepang, dilahirkan di Oga City Akita Prefecture,

Jepang pada tahun 1953. Menyelesaikan pendidikan di

Departement of Industrial Chemistry Akita National College of

Technology, Jepang pada tahun 1975. Bergabung dengan Asahi

Glass Co., Ltd., pada tahun 1975 dan menjabat sebagai Direktur


BAMBANG SUSILO, DIREKTUR

Warga Negara Indonesia, dilahirkan di Magelang, Jawa Tengah

pada tahun 1952. Menyelesaikan pendidikan di Fakultas Ekonomi

Universitas Gajayana, Malang pada tahun 2001 dan meraih gelar

Magister Manajemen pada tahun 2003. Bergabung dengan

Perseroan pada tahun 1972 dan menjabat sebagai Direktur


PRASETYO AJI, DIREKTUR

Warga Negarara Indonesia, dilahirkan di Rembang, Jawa Tengah

pada tahun 1960. Menyelesaikan pendidikan di jurusan Teknik

Kimia pada Institut Teknologi Surabaya (ITS) pada tahun 1985.

Bergabung dengan Perseroan pada tahun 1986 dan menjabat

sebagai Direktur Perseroan sejak tahun 2005.

TOMOHIKO FUJIMOTO, DIREKTUR

Warga Negara Jepang, dilahirkan di Hyogo, Jepang pada tahun

1958. Menyelesaikan pendidikan di Fakultas Ekonomi Kwansei

Gakuin University pada tahun 1981. Bergabung dengan Asahi

Glass Co., Ltd., pada tahun 1981 dan menjabat sebagai Direktur


RIWAYAT HIDUP DIREKSI / BOARD OF DIRECTORS’ CURRICULUM VITAE

JUN DONOMAE, DIRECTOR

Japanese Citizen, born in Osaka, Japan in 1963. Graduated from

Faculty of Economics Keio University in 1985. Joined Asahi Glass

Co., Ltd., in 1985 and holds his position as Director since 2005.

SADAYOSHI SHINOTSUKA, DIRECTOR

Japanese Citizen, born in Chiba, Japan in 1965. Graduated from

Kisarazu National College of Technology Chiba, Japan in 1986.

Joined Asahi Glass Co., Ltd., in 1986 and holds his position as


SANAE TAKEDA, DIRECTOR

Japanese Citizen, born in Oga City Akita Prefecture, Japan in

1953. Graduated from Department of Industrial Chemistry Akita

National College of Technology, Japan in 1975. Joined Asahi

Glass Co., Ltd., in 1975 and holds his position as Director since

2005.

BAMBANG SUSILO, DIRECTOR

Indonesian Citizen, born in Magelang, Central Java in 1952.

Graduated from Faculty of Economics at Gajayana University,

Malang in 2001 and obtained Master of Management in 2003.

Joined the company in 1972 and holds his position as Director

since 2005.

PRASETYO AJI, DIRECTOR

Indonesian Citizen, born in Rembang, Central Java in 1960.

Graduated from Chemical Engineering Department at Surabaya

Institute of Technology (ITS) in 1985. Joined the company in

1986 and holds his position as Director since 2005.

TOMOHIKO FUJIMOTO, DIRECTOR

Japanese Citizen, born in Hyogo, Japan in 1958. Graduated from

Faculty of Economics at Kwansei Gakuin University in 1981.

Joined Asahi Glass Co., Ltd., in 1981 and holds his position as




Dalam rangka mewujudkan misi dan visi Perseroan dalam jangka

panjang, Perseroan selalu berusaha meningkatkan profesionalisme

terutama dalam program pengembangan sumber daya manusia,

Pada tahun 2006 Perseroan melakukan pengembangan dan

pelatihan baik yang dilakukan secara internal maupun eksternal.

Program pengembangan dan pelatihan tersebut meliputi bidang

pemasaran, keuangan, kepemimpinan, teknik dan lain-lain.

Perseroan memandang karyawan sebagai aset yang tak ternilai

bagi kelangsungan hidup Perseroan.

SUMBER DAYA MANUSIAHUMAN RESOURCE

In order to realize long-term vision and mission, the Company

always works hard to enhance professionalism mainly in human

resource development. In 2006, the company initiated manpower

training and development program, either internally or externally.

Such manpower training and development program includes

marketing, finance, leadership, engineering, etc. The Company

considers employee as invaluable assets for the Company’s

business survival.

60%

3%

7%

0.2%

5.8%

24% PascasarjanaPost Graduate

SarjanaGraduate

DiplomaUnder Graduate

Sekolah Menengah AtasSenior High School

Sekolah Menengah PertamaJunior High School

Sekolah DasarElementary School

JUMLAH KARYAWAN:

1.857 (tetap), 1.280 (tidak tetap)

TOTAL NUMBER OF EMPLOYEE:

1.857 (permanent), 1.280 (non-permanent)

8



9 STRUKTUR KEPEMILIKAN SAHAMSTRUCTURE OF SHARE OWNERSHIP

PEMEGANG SAHAMPada Tanggal 31 Desember 2006

1. ASAHI GLASS CO.LTD., (”AGC”)

AGC merupakan pemegang 43,85% saham Perseroan yang

beralamat di:

1-21-1 , Yurakucho, Chiyoda-ku Tokyo 100-8405 Japan.

AGC adalah perusahaan publik di Jepang, yang tercatat di

Bursa Tokyo, Osaka dan Nagoya. Perusahaan ini didirikan

pada tahun 1907 dan telah berkembang menjadi produsen

kaca multinasional paling terkemuka di pasar dunia untuk

kaca bangunan, kaca mobil, kaca display dan produk-produk

terkait penting lainnya. Pada saat ini, Group AGC memiliki usaha

di luar industri kaca, seperti industri kimia fluorine, teknologi

elektronik dan bidang energi.

Grup AGC memiliki jaringan global yang mencakup sekitar 254

anak perusahaan dan affiliasi tersebar di 24 Negara, dengan

karyawan secara keseluruhan berjumlah sekitar 54.200 orang.

SHAREHOLDERSAs of December 31,2006

1. ASAHI GLASS CO.LTD., (”AGC”)

AGC is the shareholder of 43.85% shares. The Company's

address is at:

1-21-1 , Yurakucho, Chiyoda-ku,Tokyo 100-8405 Japan.

AGC is one of the public companies in Japan, which was

registered in Tokyo, Osaka and Nagoya Stock Exchanges. This

company was established in 1907 and has devolved into a

prominent multinational glass producer in world market of

contruction glass, automotive glass, display glass and other

important related products. Currently, AGC Group has businesses

other than glass industry, such as fluorine chemical, electronics

technology and energy fields.

AGC Group has global networks, which cover approxiamtely 254

subsidiary and affiliated companies spread out in 24 countries,

with total employees of approximately 54.200 persons.

Asahi Glass Co., Ltd.

15.07%40.64%43.85% 0.44%PT Rodamas Masyarakat

PublicKoperasi

Cooperative

Glavermas Pte., Ltd.Singapore

49%PT Auto Glass Indonesia

97.50%


Glavermas Mirror Pte., Ltd.Singapore

50%


2. PT RODAMAS

PT Rodamas merupakan pemegang 40,64% saham Perseroan

yang beralamat di:

Jalan Let. Jend. S. Parman Kav. 32-34, Slipi, Jakarta 11480,

Indonesia.

PT Rodamas, yang didirikan pada tahun 1955, bergerak dalam

berbagai bidang usaha di Indonesia yang berfokus pada industri

manufaktur serta distribusi hasil industri dan produk konsumen.

Grup Rodamas memiliki jaringan pemasaran penting yang tersebar

di seluruh nusantara, meliputi bisnis di bidang bahan bangunan,

bahan kimia, pengepakan dan diamond coated tools, dengan

jumlah karyawan lebih dari 12.000 orang.

3. MASYARAKAT

Pada tanggal 31 Desember 2006 masyarakat memegang 15,07%

saham Perseroan yang mencakup 725 pemegang saham terdiri

dari badan hukum dan perseorangan, dalam negeri maupun

asing, dengan komposisi 83% pemegang saham dalam negeri

dan 17% pemegang saham asing.

4. KOPERASI

Pada tanggal 2 Desember 1996, pemegang saham utama

Perseroan, yaitu Asahi Glass Co., Ltd., serta PT Rodamas,

masing-masing telah mengalokasikan 1.740.000 saham miliknya

kepada 40 Koperasi yang direkomendasikan oleh Departemen

Koperasi dan tersebar di beberapa propinsi di Indonesia.

Sistem pembayaran atas pengalokasian saham tersebut dilakukan

dengan cara angsuran sebesar 75% dari dividen tunai saham

Perseroan yang telah dimiliki koperasi-koperasi tersebut.

Berdasarkan surat dari Departemen Koperasi dan Usaha Kecil

dan Menengah (UKM), kepemilikan saham oleh koperasi yang

telah lunas (dengan pembayaran dividen tunai) hanya dapat

diperjualbelikan setelah mendapat persetujuan dari Departemen

Koperasi dan UKM.

Pada tahun 2006 kepemilikan saham oleh koperasi sebesar

0,44% dari total saham Perseroan.

KOMISARIS

Bapak Margono Djojosumarto sebagai salah seorang komisaris

Perseroan memiliki saham Perseroan sebesar 100.000 lembar

saham atau 0,023% dari total saham.

2. PT RODAMAS

PT Rodamas is the shareholder of 40.64% shares of the Company

whose has address at:

Jalan Let. Jend. S. Parman Kav. 32-34, Slipi, Jakarta 11480,

Indonesia.

PT Rodamas, established in 1955, has been engaged in various

lines of business in Indonesia with focus on manufacturing industry

and distribution of industrial and consumer products.

Rodamas Group has important marketing networks, which spread

out all over the country, covering several business areas, such

as construction materials, chemical products, packaging and

diamond coated tools, with the number of employees amounted

to more than 12,000 persons.

3. PUBLIC

On December 31, 2006 the public has 15.07% shares of

the Company, which includes 725 shareholders consisting of

legal entities and individuals, in and outside the country, with

the composition as follows: 83% domestic shareholders and 17%

foreign shareholders.

4. COOPERATIVE

On December 2, 1996, the main shareholders of the Company,

namely Asahi Glass Co., Ltd., and PT Rodamas, each has allocated

1,740,000 shares they own to 40 cooperatives recommended

by the Ministry of Cooperatives which spread out in several

provinces in Indonesia.

Payment system on the allocation of those shares was made

through installment of 75% of cash dividend of the Company's

shares owned by those cooperatives.

Based on the letter from the Ministry of Cooperatives and Small-

Middle Scale Businesses, the ownership of shares by cooperatives,

which has been paid in full through the payment of cash dividend

could be sold to the third party only with the approval of the

Ministry of Cooperatives and Small-Middle Scale Businesses.

By the year 2006, the share ownership by cooperatives has

reached 0.44% of the total Company shares.

COMMISSIONER

Mr. Margono Djojosumarto is one of Commissioner of the

Company’s with shareholding of 100,000 shares or 0.023%

of total shares.

STRUKTUR KEPEMILIKAN SAHAM / STRUCTURE OF SHARE OWNERSHIP



BIDANG USAHA

Sesuai dengan Anggaran Dasar, Glavermas Pte., Ltd., bergerak

dalam bidang pemasaran Kaca Reflektif (Stopsol), yang dihasilkan

oleh Perseroan, hanya untuk wilayah pemasaran di luar Indonesia.

GLAVERMAS Pte., Ltd.*360 Orchard Road # 10-30 International Building, Singapore 238869

BIDANG USAHA

Sesuai dengan Anggaran Dasar, Glavermas Pte. Ltd. bergerak

dalam bidang pemasaran Kaca Cermin Generasi Baru (MNG),

yang dihasilkan Perseroan, hanya untuk wilayah pemasaran

di luar Indonesia.

GLAVERMAS MIRROR Pte., Ltd.*360 Orchard Road # 10-30 International Building, Singapore 238869

PERUSAHAAN ASOSIASI ASSOCIATED COMPANIES

102

98

200

Modal Ditempatkan dan Disetor PenuhIssued & Fully Paid Up Capital

JumlahTotalUS$

51

49

100

Per 31 Desember 2006 As of December 31, 2006

Pemegang Saham

Shareholders

Glaverbel S.A., Brussels

PT Asahimas Flat Glass Tbk, Jakarta

Jumlah/Total

Jumlah Saham

Total Shares Nilai Nominal/SahamNominal Value/Share

US$

51.000

49.000

100.000

%

500

500

LINE OF BUSINESS

Pursuant to its Articles of Association, Glavermas Pte., Ltd.,

involves in the marketing of Reflective Glass (Stopsol)

produced by the Company, only for the marketing areas

outside Indonesia.

LINE OF BUSINESS

Pursuant to its Articles of Association, Glavermas Mirror Pte. Ltd.

involves in the marketing of New Generation Mirror Glass (MNG)

produced by the Company, only for the marketing areas outside

Indonesia.

150

150

200


JumlahTotalS$

50

50

100


Pemegang Saham

Shareholders

Glaverbel S.A., Brussels


Jumlah/Total

Jumlah Saham


S$

150.000

150.000

300.000

%

1.000

1.000

PERUSAHAAN ASOSIASI DAN ANAK PERUSAHAANASSOCIATED AND SUBSIDIARY COMPANIES

* Dalam Proses Likuidasi / In Liquidation Process

10

11


PERUSAHAAN ASOSIASI DAN ANAK PERUSAHAANASOCIATED AND SUBSIDIARY COMPANIES

BIDANG USAHA

Jasa penggantian dan perbaikan kaca kendaraan bermotor.

KARYAWAN:

Per 31 Desember 2006 : 10 orang

PT AUTO GLASS INDONESIAJl. Danau Sunter Utara Blok J - 12, No. 78 dan 79, Jakarta

ANAK PERUSAHAAN SUBSIDIARY COMPANY

1.950

50

2.000


JumlahTotal( Rp )

97.5

2.5

100


Pemegang SahamShareholders


Samuel Nugroho Setyono, Jakarta

Jumlah/Total

Jumlah Saham


( Rp)

1.950.000.000

50.000.000

2.000.000.000

%

1.000.000

1.000.000

LINE OF BUSINESS

The replacement and repair services of automotive glass.

EMPLOYEE :

As of December 31, 2006 : 10 persons

PERUBAHAN JUMLAH SAHAM PERSEROANCHANGES OF SHARE OWNERSHIP OF THE COMPANY

174.000

174.000

-

86.000

434.000

Asahi Glass Co., Ltd.

PT Rodamas

Koperasi/Cooperative

Masyarakat/Public

Jumlah/Total

87.000.000

87.000.000

-

43.000.000

217.000.000

190.319

176.398

1.910

65.373

434.000

95.159.500

88.199.000

955.000

32.686.500

217.000.000

Pemegang SahamShareholders

Pada Penawaran Umum (IPO)Initial Public Offering8 Nopember 19958 November 1995

31 Desember 2006

31 December 2006

Jumlah SahamTotal Shares

(000)

Nilai NominalNominal Value

(Rp.000)

Berdasarkan Surat Pernyataan dari Ketua Badan Pengawas Pasar

Modal (”BAPEPAM”) No.S-1323/PM/1995 tanggal 18 Oktober

1995, Perseroan telah menawarkan 86.000.000 saham atau

19,82% yang dicatatkan di Bursa Efek Jakarta & Bursa Efek

Surabaya, namun sejak 1 Nopember 1999 Perseroan melakukan

pembatalan pencatatan saham (delisting) di PT Bursa Efek

Surabaya.

Based on Statement Letter from the Chairman of Capital Market

Supervisory Agency (”BAPEPAM”) No.S-1323/PM/1995 dated

October 18, 1995, the Company has initiated public offering of

86,000,000 shares or 19.82% being listed in Jakarta Stock

Exchange & Surabaya Stock Exchange, however, since November

1, 1999, the Company conducted delisting from PT Bursa Efek

Surabaya.

Nilai NominalNominal Value

(Rp.000)

Jumlah SahamTotal Shares

(000)



LEMBAGA PENUNJANG PASAR MODAL

AKUNTAN PUBLIKErnst & Young, Purwantono, Sarwoko & SandjajaGedung Bursa Efek Jakarta Tower 2, Lantai 7Jl. Jend. Sudirman, Kav. 52-53, Jakarta 12190, IndonesiaTel : (62-21) 528 95000Fax : (62-21) 528 04100

NOTARIS PUBLIKDR. A. Partomuan Pohan, S.H., LL.M.Jl. Wolter Monginsidi No. 7, Kebayoran BaruJakarta Selatan 12110, IndonesiaTel : (62-21) 720 8675Fax : (62-21) 726 1532

BIRO ADMINISTRASI EFEKPT Datindo EntrycomPuri DatindoJl. Jend. Sudirman Kav. 34-35, Jakarta 10220, IndonesiaTel : (62-21) 570 9009Fax : (62-21) 570 9026

PENGHARGAAN DAN SERTIFIKASI

Pada tahun 2006 Perseroan berhasil mendapatkanpenghargaan dan sertifikasi sebagai berikut:

• Sertifikasi Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14001dari BVQI untuk Pabrik Kaca Lembaran yang berada diSidoardjo.

• Pada tanggal 9 Juni 2006, laboratorium Penguji Perseroanpada unit usaha Kaca Otomotif mendapatkan SertifikatAkreditas dari Komite Akreditas Nasional dalam menerapkanSNI 19-17025-2000, sehingga Laboratorium Perseroan dapatdipakai sebagai tempat pengujian untuk kualitas mutu kacapengaman sesuai dengan standar SNI.

• Pada bulan Nopember 2006, unit usaha Kaca Otomotifmendapatkan sertifikasi Japan Industrial Standard (JIS) yangbaru dikeluarkan oleh Japan Quality Assurance Organization.

• Mendapat penghargaan sebagai nominator “Most CaringCompany” (Perusahaan yang peduli pada K3) yangdiselenggarakan oleh Majalah Warta Ekonomi & DuPontSafety Resource pada bulan Nopember 2006.

• Pada bulan Nopember 2006 Pabrik Kaca Lembaran Perseroanyang yang berada di Sidoardjo mendapat medali emas, perak& perunggu pada lomba kompetisi 5S yang diselenggarakanoleh Gubernur Jawa Timur.

• Pada bulan Desember 2006 Pabrik Kaca Lembaran Perseroanyang berada di Jakarta juga berhasil mendapatkanpenghargaan dari Gubernur DKI Jakarta sebagai salah satuperusahaan yang telah mengelola limbah cair dengan baikselama tahun 2005.

• Berperan serta sebagai perusahaan audit PROPERLING(Program Peringkat Kinerja Lingkungan) tahun 2006 yangdiselenggarakan oleh Kementerian Lingkungan Hidup RepublikIndonesia (KLH RI) dan hasil penentuan peringkatPROPERLING tersebut akan diumumkan oleh kantor KLH RIpada pertengahan tahun 2007.

CAPITAL MARKET SUPPORTING INSTITUTIONS

PUBLIC ACCOUNTANTErnst & Young, Purwantono, Sarwoko & SandjajaJakarta Stock Exchange Building Tower 2, 7th Floor,Jl. Jend. Sudirman, Kav. 52-53, Jakarta 12190, IndonesiaTel : (62-21) 528 95000Fax : (62-21) 528 04100

NOTARY PUBLICDR. A. Partomuan Pohan, S.H., LL.M.Jl. Wolter Monginsidi No.7, Kebayoran BaruJakarta Selatan 12110, IndonesiaTel : (62-21) 720 8675Fax : (62-21) 726 1532

SHARE REGISTRARPT Datindo EntrycomPuri DatindoJl. Jend. Sudirman Kav. 34-35, Jakarta 10220, IndonesiaTel : (62-21) 570 9009Fax : (62-21) 570 9026

AWARDS AND CERTIFICATES

In 2006, the Company achieved the following awards andcertificates:

• Certificate of Environment Management System of ISO14001 from BVQI for Flat Glass manufacture in SidoardjoFactory.

• On 9 June 2006, the laboratory of the Company of theAutomotive Glass business unit obtained the accreditationcertification from National Accreditation Committee inimplementing SNI 19-17025-2000, therefore the laboratoryof the Company could check the quality of Safety Glasspursuant to SNI standard.

• On November 2006, Automotive Glass business unit achivedthe new certification of Japan Industrial Standard (JIS)from Japan Quality Assurance Organization.

• Obtained award as nominator of “Most Caring Company”held by Warta Ekonomi Magazine & DuPont Safety Resourceon November 2006.

• On November 2006, Flat Glass Factory in Sidoardjo obtainedgold, silver and bronze medals in 5S competition held byGovernor of East Java Province.

• On December 2006, Flat Glass Factory in Jakarta also obtainedaward from Governor of DKI Jakarta Province as one of thebest effluent handlers during 2005.

• Took part as auditee of PROPERLING (Program PeringkatKinerja Lingkungan or Environmental ManagementPerformance Scoring Program) of 2006 held by State Ministryfor Environment of the Republic of Indonesia, and the resultof PORPERLING scoring will be announced in the middle of2007 by the Office of State Ministry for Environment RI.

LEMBAGA PENUNJANG PASAR MODALCAPITAL MARKET SUPPORTING INSTITUTIONS12

I INDOFLOT (Clear Float Glass) FL 2, 3, 4, 5, 6, 8, 10, 12, 15, 36 x 24 450 x 120

19 (15 & 19 mm only)

II PANASAP (Tinted Float Glass)

1 PANASAP DARK BLUE DHFL 3, 4*, 5, 6, 8, 10*, 12 60 x 48 200 x 120

2 PANASAP GREEN GNFL 4*, 5, 6, 8, 10*, 12 60 x 48 200 x 120

3 PANASAP EURO GREY GEFL 3, 4*, 5, 6, 8, 10*, 12 120 x 48 200 x 120

4 PANASAP DARK GREY DGFL 3, 5, 6 60 x 48 120 x 84

5 PANASAP BRONZE BRFL 4*, 5, 6, 8, 10*, 12 60 x 48 120 x 84

6 PANASAP PINK PKFL 5, 6 18 x 6 120 x 84

III STOPSOL (On Line Reflective Glass)

1 SUPERSILVER DARK BLUE SSDH 5, 6, 8, 12 60 x 48 200 x 120

2 SUPERSILVER GREEN SSGN 5, 6, 8, 12 60 x 48 200 x 120

3 SUPERSILVER EURO GREY SSDG 6, 8, 12 60 x 48 200 x 120

4 CLASSIC DARK GREY CDH 5, 6, 8 60 x 48 120 x 84

5 CLASSIC GREEN CGN 5, 6, 8 60 x 48 200 x 120

6 CLASSIC DARK GREY CDG 5, 6 60 x 48 120 x 84

IV INDOFIGUR (Patterned Glass)

1 MISLITE FM 3, 5 42 x 24 84 x 48

2 KASUMI FKS 3, 4, 5 60 x 48 84 x 48

3 FLORA FF 3 42 x 24 60 x 48

4 NON REFLECTIVE NR 2 60 x 48 72 x 48

V MIRROR

1 MIRALUX MX 1.0, 1.3, 1.6, 5,6 60 x 48 120 x 84

2 MIRALUX BRONZE MXB 5 96 X 72 120 x 84

3 MIRALUX DARK GREY MXDG 5 96 X 72 120 x 84

4 MIRALUX DARK BLUE MXGH 5 96 X 72 120 x 84

5 MIRALUX GREEN MXGN 2, 3, 5, 6 60 X 48 120 x 84

6 DANTALUX CLEAR MT 2 48 x 34 50 x 30

7 MIRROR KITA MK 2 48 x 34 50 x 30

VI DECOLUX PAINTED ( PAINTED GLASS )

1 DECOLUX WHITE DWRL 5 120 X 84 120 X 84

2 DECOLUX BLACK DWDG 5 120 X 84 120 X 84

3 DECOLUX BLUE DWDH 5 120 X 84 120 X 84

4 DECOLUX GREEN DWGN 5 120 X 84 120 X 84

5 DECOLUX GREY DWGE 5 120 X 84 120 X 84

No. PRODUCTS (KIND OF GLASS)STANDARD SIZE

THICKNESS (mm)Min. (Inch) Max. (Inch)

JENIS - JENIS PRODUK PERSEROANKIND OF COMPANY PRODUCTS

ANNUAL REPORT 200636*Hanya untuk pasar eksport / For export market only

DEWAN KOMISARIS

DIREKSI

TAN SIONG KIEPRESIDEN KOMISARIS

PRESIDENT COMMISSIONER

MASAHIRO KADOMATSUWAKIL PRESIDEN KOMISARIS

VICE PRESIDENT COMMISSIONER

TAN PEI LINGKOMISARIS

COMMISSIONER

KEITA SHIKIIKOMISARIS

COMMISSIONER

MARGONO DJOJOSUMARTOKOMISARIS

COMMISSIONER

TOSHIHIKO KOBAYASHIKOMISARIS

COMMISSIONER

BENYAMIN SUBRATAKOMISARIS INDEPENDEN

INDEPENDENT COMMISSIONER

HANADI RAHARDJAKOMISARIS INDEPENDEN


HIDEO SAKAMOTOKOMISARIS INDEPENDEN


KENZO MORIYAMAPRESIDEN DIREKTURPRESIDENT DIRECTOR

ANDI PURNOMO WAKIL PRESIDEN DIREKTUR VICE PRESIDENT DIRECTOR

YASUYUKI KITAYAMADIREKTURDIRECTOR

SUSANTODIREKTURDIRECTOR

TJAHJANA SETIADHIDIREKTURDIRECTOR

TAKASHI NOMURADIREKTURDIRECTOR

SAMUEL RUMBAJANDIREKTURDIRECTOR

JUN DONOMAEDIREKTURDIRECTOR

SADAYOSHI SHINOTSUKADIREKTURDIRECTOR

SANAE TAKEDADIREKTURDIRECTOR

BAMBANG SUSILODIREKTURDIRECTOR

PRASETYO AJIDIREKTURDIRECTOR

TOMOHIKO FUJIMOTODIREKTURDIRECTOR


BOARD OF DIRECTORS

Dewan Komisaris & Direksi Perseroan menyatakan bertanggung

jawab penuh atas kebenaran isi laporan tahunan ini.

The Board of Commissioners and Directors of the Company

are full responsible to all of content and truth of Annual Report



Laporan Keuangan

Beserta Laporan Auditor Independen Tahun Yang Berakhir Pada

Tanggal 31 Desember 2006 Dengan Angka Perbandingan Untuk 2005

Financial Statements With Independent Auditors’ Report

Year Ended December 31, 2006

With Comparative Figures For 2005


The original financial statements included herein are in Indonesian language.


LAPORAN KEUANGAN

BESERTA LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL

31 DESEMBER 2006 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK 2005

PT ASAHIMAS FLAT GLASS Tbk FINANCIAL STATEMENTS

WITH INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT YEAR ENDED

DECEMBER 31, 2006 WITH COMPARATIVE FIGURES FOR 2005

Daftar Isi Laporan Auditor Independen Neraca Laporan Laba Rugi Laporan Perubahan Ekuitas Laporan Arus Kas Catatan atas Laporan Keuangan

Halaman/ Page

1 – 2

3

4

5 – 6

7 – 43

Table of Contents Independent Auditors’ Report Balance Sheets Statements of Income Statements of Changes in Shareholders’ Equity Statements of Cash Flows Notes to the Financial Statements

******************************

The original report included herein is in Indonesian language.

Laporan Auditor Independen Independent Auditors’ Report No. Laporan RPC-6466 Report No. RPC-6466 Pemegang Saham, Dewan Komisaris

dan Direksi PT Asahimas Flat Glass Tbk

The Shareholders, Boards of Commissioners and Directors

PT Asahimas Flat Glass Tbk

Kami telah mengaudit neraca PT Asahimas Flat Glass Tbk (“Perusahaan”) tanggal 31 Desember 2006, serta laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas dan laporan arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut. Laporan keuangan adalah tanggung jawab manajemen Perusahaan. Tanggung jawab kami terletak pada pernyataan pendapat atas laporan keuangan berdasarkan audit kami. Laporan keuangan konsolidasian Perusahaan dan Anak Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2005 diaudit oleh Prasetio, Sarwoko & Sandjaja, yang laporannya tanggal 2 Februari 2006 menyatakan pendapat wajar tanpa pengecualian atas laporan keuangan konsolidasian tersebut.

We have audited the accompanying balance sheet of PT Asahimas Flat Glass Tbk (“the Company”) as of December 31, 2006, and the related statements of income, changes in shareholders’ equity, and cash flows for the year then ended. These financial statements are the responsibility of the Company's management. Our responsibility is to express an opinion on these financial statements based on our audit. The consolidated financial statements of the Company and Subsidiary for the year ended December 31, 2005, were audited by Prasetio, Sarwoko & Sandjaja, whose report dated February 2, 2006 expressed an unqualified opinion on those consolidated financial statements.

Kami melaksanakan audit berdasarkan standar auditing yang ditetapkan Ikatan Akuntan Indonesia. Standar tersebut mengharuskan kami merencanakan dan melaksanakan audit agar kami memperoleh keyakinan memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji material. Suatu audit meliputi pemeriksaan, atas dasar pengujian, bukti-bukti yang mendukung jumlah-jumlah dan pengungkapan dalam laporan keuangan. Audit juga meliputi penilaian atas prinsip akuntansi yang digunakan dan estimasi signifikan yang dibuat oleh manajemen, serta penilaian terhadap penyajian laporan keuangan secara keseluruhan. Kami yakin bahwa audit kami memberikan dasar memadai untuk menyatakan pendapat.

We conducted our audit in accordance with auditing standards established by the Indonesian Institute of Accountants. Those standards require that we plan and perform the audit to obtain reasonable assurance about whether the financial statements are free of material misstatement. An audit includes examining, on a test basis, evidence supporting the amounts and disclosures in the financial statements. An audit also includes assessing the accounting principles used and significant estimates made by management, as well as evaluating the overall financial statement presentation. We believe that our audit provides a reasonable basis for our opinion.

Menurut pendapat kami, laporan keuangan tahun 2006 yang kami sebut di atas menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan PT Asahimas Flat Glass Tbk tanggal 31 Desember 2006, dan hasil usaha serta arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.

In our opinion, the 2006 financial statements referred to above present fairly, in all material respects, the financial position of PT Asahimas Flat Glass Tbk as of December 31, 2006, and the results of its operations and its cash flows for the years then ended in conformity with generally accepted accounting principles in Indonesia.

The original report included herein is in Indonesian language.

Seperti diungkapkan dalam Catatan 2b, sejak tanggal 1 Januari 2006 Perusahaan tidak mengkonsolidasi laporan keuangan PT Auto Glass Indonesia, anak perusahaan, karena jumlah aktiva bersih anak perusahaan tersebut dianggap tidak material.

As discussed in Note 2b, commencing January 1, 2006 the Company discontinued consolidating the financial statements of PT Auto Glass Indonesia, a subsidiary company, because the net asset of such subsidiary is considered not material.

Purwantono, Sarwoko & Sandjaja

Drs. Iman Sarwoko Izin Akuntan Publik No. 98.1.0359 / Public Accountant License No. 98.1.0359

25 Januari 2007/January 25, 2007

The accompanying financial statements are not intended to

present the financial position, results of operations, and cash flows in accordance with accounting principles and practices generally accepted in countries and jurisdictions other than Indonesia. The standards, procedures, and practices to audit such financial statements are those generally accepted and applied in Indonesia.


*) Termasuk neraca PT Auto Glass Indonesia, anak perusahaan (Catatan 2b).

*) Included the balance sheet of PT Auto Glass Indonesia, a subsidiary company (Note 2b).

Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan ini.

The accompanying notes to the financial statements form an integral part of these financial statements.

1

PT ASAHIMAS FLAT GLASS Tbk PT ASAHIMAS FLAT GLASS Tbk

NERACA BALANCE SHEETS

31 Desember 2006 December 31, 2006 Dengan Angka Perbandingan untuk 2005 With Comparative Figures for 2005

(Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali (Expressed in thousands of rupiah, unless dinyatakan lain) otherwise stated) Catatan/ 2006 Notes 2005 *)

AKTIVA ASSETS AKTIVA LANCAR CURRENT ASSETS

Kas dan setara kas 64.235.086 2f,3 61.205.717 Cash and cash equivalents Piutang usaha Pihak yang mempunyai hubungan Trade receivables istimewa 114.090.156 4,25a 103.875.287 Related parties Pihak ketiga 62.059.598 2g,4 63.562.327 Third parties Piutang lain-lain 13.463.391 10.400.983 Other receivables Persediaan 411.408.805 2h,5 435.746.756 Inventories Uang muka impor dan lainnya 7.839.108 17.741.802 Advances for imports and others Pajak dibayar dimuka 82.857.975 2n,6a 7.978.720 Prepaid taxes Biaya dibayar dimuka 9.805.356 6.126.441 Prepaid expenses

JUMLAH AKTIVA LANCAR 765.759.475 706.638.033 TOTAL CURRENT ASSETS

AKTIVA TIDAK LANCAR NON-CURRENT ASSETS

Piutang lain-lain pada pihak yang mempunyai hubungan istimewa 1.086.046 2c,25b - Other related party receivables Aktiva pajak tangguhan - 2n,6e 24.200 Deferred tax assets Investasi pada perusahaan asosiasi 6.877.584 2i,7,25c 10.548.574 Investment in associated companies Investasi jangka panjang lainnya 2.420.627 2i,8 930.398 Other long-term investments Aktiva tetap – setelah dikurangi akumulasi penyusutan Fixed assets – net of accumulated Rp1.246.692.093 depreciation of Rp1,246,692,093 (2005: Rp1.118.193.160) 849.065.684 2j,9 843.018.680 (2005: Rp1,118,193,160) Aktiva lain-lain – setelah dikurangi Other assets – net of accumulated akumulasi amortisasi Rp1.251.064 amortization of Rp1,251,064 (2005: Rp1.270.750) 4.459.159 2k,10 4.519.036 (2005: Rp1,270,750)

JUMLAH AKTIVA TIDAK LANCAR 863.909.100 859.040.888 TOTAL NON-CURRENT ASSETS

JUMLAH AKTIVA 1.629.668.575 1.565.678.921 TOTAL ASSETS


*) Termasuk neraca PT Auto Glass Indonesia, anak perusahaan (Catatan 2b).

*) Included the balance sheet of PT Auto Glass Indonesia, a subsidiary company (Note 2b).



2


NERACA (lanjutan) BALANCE SHEETS (continued)

31 Desember 2006 December 31, 2006 Dengan Angka Perbandingan untuk 2005 With Comparative Figures for 2005


LIABILITIES AND KEWAJIBAN DAN EKUITAS SHAREHOLDERS' EQUITY KEWAJIBAN LANCAR CURRENT LIABILITIES

Pinjaman bank jangka pendek 225.500.000 11 78.640.000 Short-term bank borrowings Hutang usaha: Pihak yang mempunyai hubungan Trade payables: istimewa 5.161.812 12,25d 1.205.035 Related parties Pihak ketiga 67.029.726 12 31.545.583 Third parties Hutang lain-lain 18.336.001 12.832.851 Other payables Hutang pajak 10.324.080 2n,6b 24.090.508 Taxes payable Uang muka diterima 3.100.045 10.651.184 Advances received Biaya masih harus dibayar 12.346.687 14.539.666 Accrued expenses Uang jaminan pallet 3.404.702 3.346.977 Guarantee deposits for pallets Bagian pinjaman bank jangka panjang Portion of long-term bank borrowings yang jatuh tempo dalam satu tahun - 13 42.121.550 maturing within one year

JUMLAH KEWAJIBAN LANCAR 345.203.053 218.973.354 TOTAL CURRENT LIABILITIES

KEWAJIBAN JANGKA PANJANG LONG-TERM LIABILITIES

Hutang lain-lain pada pihak yang mempunyai hubungan istimewa 9.748.841 25e 15.328.734 Other related party payables Kewajiban pajak tangguhan 4.830.518 2n,6e 15.599.680 Deferred tax liabilities Kewajiban imbalan kerja 121.833.408 2m,14 114.926.790 Employee benefits liability

JUMLAH KEWAJIBAN JANGKA

PANJANG 136.412.767 145.855.204 TOTAL LONG-TERM LIABILITIES

JUMLAH KEWAJIBAN 481.615.820 364.828.558 TOTAL LIABILITIES

HAK MINORITAS ATAS AKTIVA MINORITY INTEREST IN BERSIH ANAK PERUSAHAAN - 2b,15 38.211 SUBSIDIARY’S NET ASSETS

EKUITAS SHAREHOLDERS' EQUITY

Modal saham Share capital Nilai nominal Rp500 (angka penuh) Nominal value Rp500 (full amount) per saham. Modal dasar 600.000.000 per share. Authorized capital saham. Modal ditempatkan dan 600,000,000 shares. Issued and disetor penuh 434.000.000 saham 217.000.000 16 217.000.000 fully paid up 434,000,000 shares Tambahan modal disetor – bersih 165.082.799 17 165.082.799 Additional paid-in capital – net Selisih kurs penjabaran laporan Exchange rate differences due to keuangan 7.936.394 2d,7 8.756.223 financial statement translation Saldo laba yang telah ditentukan Appropriated retained penggunaannya 54.250.000 24 50.000.000 earnings Saldo laba yang belum ditentukan Unappropriated retained penggunaannya 703.783.562 759.973.130 earnings

JUMLAH EKUITAS 1.148.052.755 1.200.812.152 TOTAL SHAREHOLDERS' EQUITY

JUMLAH KEWAJIBAN DAN TOTAL LIABILITIES AND

EKUITAS 1.629.668.575 1.565.678.921 SHAREHOLDERS’ EQUITY


*) Termasuk laporan laba rugi PT Auto Glass Indonesia, anak perusahaan (Catatan 2b).

*) Included the statements of income of PT Auto Glass Indonesia, a subsidiary company (Note 2b).



3


LAPORAN LABA RUGI STATEMENTS OF INCOME

Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2006 Year ended December 31, 2006 Dengan Angka Perbandingan untuk 2005 With Comparative Figures for 2005


PENJUALAN BERSIH 1.541.550.668 2e,18, 1.719.319.899 NET SALES 25f BEBAN POKOK PENJUALAN 1.267.326.487 19,25g 1.149.302.443 COST OF GOODS SOLD

LABA KOTOR 274.224.181 570.017.456 GROSS PROFIT BEBAN USAHA OPERATING EXPENSES Penjualan 159.188.073 20,25h 162.489.808 Selling Umum dan administrasi 107.319.588 21 97.976.374 General and administrative

Jumlah beban usaha 266.507.661 260.466.182 Total operating expenses

LABA USAHA 7.716.520 309.551.274 OPERATING PROFIT

PENGHASILAN/(BEBAN) LAIN-LAIN OTHER INCOME/(EXPENSES) Beban bunga (11.110.899) (7.774.069) Interest expense Pendapatan bunga 664.311 2e 2.905.146 Interest income Laba/(rugi) selisih kurs 2.315.003 2d (4.460.185) Gain/(loss) on foreign exchange Laba atas penjualan aktiva tetap 783.258 9b 2.083.267 Gain on sale of fixed assets Beban pesangon (21.576.925) 14 - Termination expense Lain-lain – bersih (1.145.043) (3.412.570) Others – net

Jumlah beban lain-lain – bersih (30.070.295) (10.658.411) Total other expenses – net

BAGIAN LABA DARI PERUSAHAAN SHARE IN PROFIT FROM

ASOSIASI 5.294.751 2i,7 6.345.046 ASSOCIATED COMPANIES

LABA/(RUGI) SEBELUM PAJAK PROFIT/(LOSS) BEFORE

PENGHASILAN BADAN (17.059.024) 305.237.909 CORPORATE INCOME TAX

PAJAK PENGHASILAN BADAN CORPORATE INCOME TAX Pajak kini (10.929.706) 2n,6c,6d (100.615.290) Current tax Pajak tangguhan 10.769.162 2n,6c,6e 7.924.494 Deferred tax

(160.544) (92.690.796)

Laba/(rugi) sebelum bagian hak minoritas (17.219.568) 212.547.113 Profit/(loss) before minority interest Hak minoritas atas rugi bersih Minority interest in subsidiary’s anak perusahaan - 2b,15 5.814 net loss

LABA/(RUGI) BERSIH (17.219.568) 212.552.927 NET PROFIT/(LOSS)

Laba/(rugi) bersih per saham dasar Basic earnings per share (dalam rupiah penuh) (40) 2o,22 490 (in full rupiah)

T

he o

rigin

al fina

ncia

l sta

tem

ents

inclu

ded h

ere

in a

re in

Indonesia

n language.

Cata

tan a

tas lapora

n k

euangan terlam

pir m

eru

pakan b

agia

n y

ang tid

ak t

erp

isahkan d

ari lapora

n

keuangan ini.

The a

ccom

panyin

g n

ote

s t

o t

he fin

ancia

l sta

tem

ents

form

an inte

gra

l part

of th

ese fin

ancia

l sta

tem

ents

. 4

PT

AS

AH

IMA

S F

LA

T G

LA

SS

Tb

k

PT

AS

AH

IMA

S F

LA

T G

LA

SS

Tb

k

LA

PO

RA

N P

ER

UB

AH

AN

EK

UIT

AS

S

TA

TE

ME

NT

S O

F C

HA

NG

ES

IN

SH

AR

EH

OL

DE

RS

’ E

QU

ITY

T

ah

un

ya

ng

be

rakh

ir p

ad

a t

an

gg

al

31

De

se

mb

er

20

06

Yea

r en

ded

De

cem

ber

31,

20

06

De

ng

an

An

gk

a P

erb

an

din

gan

un

tuk 2

005

W

ith

Co

mp

ara

tive

Fig

ure

s f

or

20

05

(D

isa

jik

an

da

lam

rib

ua

n r

up

iah

, k

ec

uali

din

yata

kan

lain

) (E

xp

res

sed

in

th

ou

san

ds o

f ru

pia

h, u

nle

ss

oth

erw

ise

sta

ted

)

S

eli

sih

ku

rs

pe

nja

ba

ran

lap

ora

n

Mo

da

l s

ah

am

ke

ua

ng

an

/

dit

em

pa

tkan

da

n

Tam

ba

ha

n

Ex

ch

an

ge

ra

te

S

ald

o l

ab

a/R

eta

ine

d e

arn

ing

s

d

ise

tor

pen

uh

/ m

od

al

dis

eto

r –

dif

fere

nc

es

T

ela

h

Be

lum

J

um

lah

Is

su

ed

an

d

be

rsih

/ d

ue

to

fin

an

cia

l d

ite

ntu

ka

n

dit

en

tuk

an

e

ku

ita

s/T

ota

l

Ca

tata

n/

full

y p

aid

A

dd

itio

na

l p

aid

- s

tate

me

nt

pen

gg

un

aa

nn

ya

/ p

en

gg

un

aa

nn

ya/

sh

are

ho

lde

rs’

N

ote

s

sh

are

ca

pit

al

in c

ap

ita

l –

ne

t tr

an

sla

tio

n

Ap

pro

pri

ate

d

Un

ap

pro

pri

ate

d

eq

uit

y

Sald

o p

er

31

De

sem

ber

200

4

2

17

.00

0.0

00

165

.08

2.7

99

8.2

60.1

95

43.4

00

.000

5

97

.420

.20

3

1.0

31

.163

.19

7

Bala

nce

as o

f D

ece

mbe

r 3

1,

20

04

S

elis

ih k

urs

pen

jaba

ran

E

xchan

ge

ra

te d

iffe

rence

s d

ue

to

lapo

ran k

eu

an

ga

n

2d,7

-

- 49

6.0

28

-

- 4

96

.028

finan

cia

l sta

tem

ent

tran

sla

tion

La

ba

bers

ih ta

hu

n 2

005

- -

- -

212

.552

.92

7

212

.552

.927

N

et

pro

fit fo

r 20

05

P

em

baya

ran

div

ide

n

23

- -

- -

(43

.400

.00

0)

(43

.400

.000

) D

ivid

end

s p

aid

C

ada

ng

an

um

um

2

4

- -

- 6.6

00

.000

(6

.600

.00

0)

-

Ge

ne

ral re

se

rve

Sald

o p

er

31

De

se

mb

er

200

5

2

17

.00

0.0

00

165

.08

2.7

99

8.7

56.2

23

50.0

00

.000

7

59

.973

.13

0

1.2

00

.812

.15

2

Ba

lan

ce a

s o

f D

ecem

ber

31,

20

05

Selis

ih k

urs

pen

jaba

ran

E

xchan

ge

ra

te d

iffe

rence

s d

ue

to

lapo

ran k

eu

an

ga

n

2d,7

-

- (8

19.8

29)

-

- (8

19

.829

) finan

cia

l sta

tem

ent

tran

sla

tion

R

ugi b

ers

ih ta

hu

n 2

006

- -

- -

(17

.219

.56

8)

(17

.219

.568

) N

et

loss f

or

20

06

P

em

baya

ran

div

ide

n

23

- -

- -

(34

.720

.00

0)

(34

.720

.000

) D

ivid

end

s p

aid

C

ada

ng

an

um

um

2

4

- -

- 4.2

50

.000

(4

.250

.00

0)

-

Ge

ne

ral re

se

rve

Sald

o p

er

31

De

se

mb

er

200

6

2

17

.00

0.0

00

165

.08

2.7

99

7.9

36.3

94

54.2

50

.000

7

03

.783

.56

2

1.1

48

.052

.75

5

Ba

lan

ce a

s o

f D

ecem

ber

31,

20

06


*) Termasuk laporan arus kas PT Auto Glass Indonesia, anak perusahaan (Catatan 2b).

*) Included the statements of cash flows of PT Auto Glass Indonesia, a subsidiary company (Note 2b).



5


LAPORAN ARUS KAS STATEMENTS OF CASH FLOWS



ARUS KAS DARI AKTIVITAS CASH FLOWS FROM OPERATING OPERASI ACTIVITIES Penerimaan dari pelanggan 1.532.838.527 1.749.570.124 Receipts from customers Pembayaran kepada pemasok (801.235.016) (906.615.512) Payments to suppliers Pembayaran kepada karyawan (243.408.467) (223.224.879) Payments to employees Pembayaran untuk beban usaha (304.685.426) (258.100.768) Payments for operating expenses Pembayaran untuk imbalan kerja Payments for employee benefits dan beban pesangon (34.958.850) 14 (17.466.705) and termination expense

Kas dihasilkan dari operasi 148.550.768 344.162.260 Cash generated from operations Pembayaran pajak penghasilan badan (85.716.736) (116.282.175) Corporate income taxes paid Penerimaan bunga 661.182 2.905.146 Interest received Pembayaran bunga (11.045.894) (7.953.279) Interest paid

Kas bersih diperoleh dari Net cash provided by operating

aktivitas operasi 52.449.320 222.831.952 activities

ARUS KAS DARI AKTIVITAS CASH FLOWS FROM INVESTING

INVESTASI ACTIVITIES Penerimaan dividen 8.145.912 7 5.178.497 Dividends received Penambahan aktiva tetap (137.113.743) 9a (75.567.566) Purchase of fixed assets Hasil penjualan aktiva tetap 1.110.733 9b 2.692.310 Proceeds from sale of fixed assets Hasil penjualan investasi - 685.000 Proceeds from sale of investments Penerimaan/(penambahan) piutang Collection from/(additions to) jangka panjang (89.907) 9.952.608 long-term receivables Penambahan uang jaminan dan Additions to guarantee deposits lain-lain (1.368.377) (529.456) and others

Kas bersih digunakan untuk Net cash used in investing

aktivitas investasi (129.315.382) (57.588.607) activities

ARUS KAS DARI AKTIVITAS CASH FLOWS FROM FINANCING

PENDANAAN ACTIVITIES Hasil dari pinjaman bank Proceeds from short-term bank jangka pendek 666.477.000 - borrowings Pembayaran pinjaman bank Repayment of short-term bank jangka pendek (510.767.000) (50.889.000) borrowings Pembayaran angsuran pinjaman Repayment of long-term bank bank jangka panjang (39.507.700) (110.141.870) borrowings Pembayaran dividen kas (34.720.000) 23 (43.400.000) Cash dividends paid

Kas bersih diperoleh dari/(digunakan Net cash provided by/(used in)

untuk) aktivitas pendanaan 81.482.300 (204.430.870) financing activities


*) Termasuk laporan arus kas PT Auto Glass Indonesia, anak perusahaan (Catatan 2b).

*) Included the statements of cash flows of PT Auto Glass Indonesia, a subsidiary company (Note 2b).



6


LAPORAN ARUS KAS (lanjutan) STATEMENTS OF CASH FLOWS (continued)



KENAIKAN/(PENURUNAN) BERSIH NET INCREASE/(DECREASE) IN

KAS DAN SETARA KAS 4.616.238 (39.187.525) CASH AND CASH EQUIVALENTS

Pengaruh nilai tukar atas kas dan Effect of exchange rate on cash setara kas (1.586.869) 4.114.498 and cash equivalents Kas dan setara kas pada Cash and cash equivalents at awal tahun 61.205.717 96.278.744 beginning of year

KAS DAN SETARA KAS PADA CASH AND CASH EQUIVALENTS

AKHIR TAHUN 64.235.086 3 61.205.717 AT END OF YEAR

Informasi tambahan arus kas: Supplemental cash flow information: Selisih kurs penjabaran laporan Exchange rate differences due to keuangan (819.829) 2d,7 496.028 financial statement translation



CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2006 Year ended December 31, 2006

Dengan Angka Perbandingan untuk 2005 With Comparative Figures for 2005

(Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali (Expressed in thousands of rupiah, unless dinyatakan lain) otherwise stated)

7

1. UMUM 1. GENERAL

Perusahaan didirikan dalam rangka Undang-undang No. 1 tahun 1967 dan No. 11 tahun 1970 tentang Penanaman Modal Asing dan telah mendapat persetujuan dari Presiden Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. B-61/Pres/4/71 tanggal 29 April 1971. Perusahaan didirikan berdasarkan

Akta Notaris No. 4 tanggal 7 Oktober 1971 dan No. 9 tanggal 6 Januari 1972 dari Koerniatini Karim, notaris di Jakarta, dan telah mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. J.A.5/5/19 tanggal 17 Januari 1972.

The Company was established within the framework of Laws No. 1, 1967 and No. 11, 1970 regarding Foreign Capital Investment, and approval from the President of the Republic of Indonesia was obtained through Approval Letter No. B-61/Pres/4/71 dated April 29, 1971. The Company was established by virtue of Notarial Deed No. 4 dated October 7, 1971 and No. 9 dated January 6, 1972 of Koerniatini Karim, notary public in Jakarta, and was approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia under Decree No. J.A.5/5/19 dated January 17, 1972.

Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan. Berdasarkan Akta Notaris No. 73 tanggal 26 Juni 1998 dari Amrul Partomuan Pohan, S.H., LL.M, notaris di Jakarta, nama Perusahaan berubah dari PT Asahimas Flat Glass Co., Ltd. menjadi PT Asahimas Flat Glass Tbk. Akta perubahan ini telah mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C2-12065 HT.01.04.Th.98 tanggal 25 Agustus 1998 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 94 tanggal 24 November 1998; Tambahan No. 6509/ 1998 untuk menyesuaikan dengan Undang-undang Perseroan Terbatas No. 1 tahun 1995 dan Tambahan No. 6510/1998 untuk perubahan nama Perusahaan. Pasal 3 dari Anggaran Dasar Perusahaan mengenai “Maksud dan Tujuan serta Kegiatan Usaha Perusahaan“ diubah melalui Akta Notaris No. 54 tanggal 28 Mei 2003 dari Amrul Partomuan Pohan, S.H., LL.M dan telah disetujui oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C-14423 HT.01.04.TH.2003 tanggal 24 Juni 2003 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 68 tanggal 26 Agustus 2003, Tambahan No. 7532/2003.

The Company's Articles of Association has been amended from time to time. Based on Notarial Deed No. 73 dated June 26, 1998 of Amrul Partomuan Pohan, S.H., LL.M, notary public in Jakarta, the Company’s name was changed from PT Asahimas Flat Glass Co., Ltd. to PT Asahimas Flat Glass Tbk. This amendment deed was approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia under Decree No. C2-12065 HT.01.04.Th.98 dated August 25, 1998 and was published in the State Gazette of the Republic of Indonesia No. 94 dated November 24, 1998; Supplement No. 6509/1998 to comply with the Corporate Law No. 1 of 1995 and Supplement No. 6510/1998 in relation to the change of the Company’s name. Article 3 of the Company's Articles of Association regarding “The Objectives and the Scope of Business of the Company” was subsequently amended by Notarial Deed No. 54 dated May 28, 2003 of Amrul Partomuan Pohan, S.H., LL.M, which was approved by the Minister of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia under Decree No. C-14423 HT.01.04. TH.2003 dated June 24, 2003 and was published in the State Gazette of the Republic of Indonesia No. 68 dated August 26, 2003, Supplement No. 7532/2003.

Sesuai dengan Pasal 3 dari Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan meliputi usaha manufaktur, ekspor dan impor, dan jasa sertifikasi mutu kaca lembaran dan kaca otomotif serta kegiatan lain yang berkaitan dengan usaha tersebut. Perusahaan berkantor pusat di Jl. Ancol IX/5, Ancol Barat, Jakarta Utara, dengan tiga lokasi pabrik yaitu di Kawasan Industri Ancol, Jakarta Utara; di Bukit Indah Industrial Park, Cikampek; dan di Tanjung Sari, Sidoarjo, Jawa Timur. Produksi komersial Perusahaan dimulai pada bulan April 1973.

In accordance with Article 3 of its Articles of Association, the Company is engaged in the manufacture, export and import, quality certification service of flat glass, automotive glass, and other activities related to the aforementioned businesses. The Company's head office is located at Jl. Ancol IX/5, West Ancol, North Jakarta with three manufacturing facilities located at Ancol Industrial Estate, North Jakarta; Bukit Indah Industrial Park, Cikampek; and Tanjung Sari, Sidoarjo, East Java. The Company commenced commercial operations in April 1973.

Berdasarkan Surat Pernyataan Efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (“BAPEPAM”) No. S-1323/PM/1995 tanggal 18 Oktober 1995, Perusahaan telah menawarkan sejumlah 86.000.000 saham kepada masyarakat. Seluruh saham Perusahaan telah dicatatkan di Bursa Efek Jakarta sejak tanggal 18 Desember 2000.

Based on the Effective Confirmation Letter from the Head of the Capital Market Supervisory Agency (“BAPEPAM”) No. S-1323/PM/1995 dated October 18, 1995, the Company offered 86,000,000 shares to the public. Since December 18, 2000, all of the Company’s shares have been listed on the Jakarta Stock Exchange.






8

1. UMUM (lanjutan) 1. GENERAL (continued)

Anggota Dewan Komisaris, Direksi dan Komite Audit Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2006 dan 2005 adalah sebagai berikut:

The members of the Company’s Board of Commissioners, Board of Directors and Audit Committee as of December 31, 2006 and 2005 were as follows:

Dewan Komisaris Presiden Komisaris : Tan Siong Kie Wakil Presiden Komisaris : Masahiro Kadomatsu Komisaris : Tan Pei Ling Keita Shikii Margono Djojosumarto Toshihiko Kobayashi Komisaris Independen : Benjamin Subrata Hanadi Rahardja Hideo Sakamoto

Board of Commissioners President Commissioner : Tan Siong Kie Vice President Commissioner : Masahiro Kadomatsu Commissioners : Tan Pei Ling Keita Shikii Margono Djojosumarto Toshihiko Kobayashi Independent Commissioners : Benjamin Subrata Hanadi Rahardja Hideo Sakamoto

Direksi Presiden Direktur : Kenzo Moriyama Wakil Presiden Direktur : Andi Purnomo Direktur : Yasuyuki Kitayama Susanto Tjahjana Setiadhi Takashi Nomura Samuel Rumbajan Jun Donomae Sadayoshi Shinotsuka Sanae Takeda Bambang Susilo Prasetyo Aji Tomohiko Fujimoto Kazuhiro Sako

Board of Directors President Director : Kenzo Moriyama Vice President Director : Andi Purnomo Directors : Yasuyuki Kitayama Susanto Tjahjana Setiadhi Takashi Nomura Samuel Rumbajan Jun Donomae Sadayoshi Shinotsuka Sanae Takeda Bambang Susilo Prasetyo Aji Tomohiko Fujimoto Kazuhiro Sako

Komite Audit Ketua : Hanadi Rahardja Anggota : Anwar Mutalib : Soesanto Loekman

Audit Committee Chairman : Hanadi Rahardja Members : Anwar Mutalib : Soesanto Loekman

Berdasarkan keputusan Rapat Umum Tahunan Para Pemegang Saham (“RUPS”) tanggal 9 Juni 2006, Tomohiko Fujimoto menggantikan Kazuhiro Sako sebagai anggota Direksi.

Pursuant to a resolution of the Annual General Meeting of Shareholders (”AGMS”) dated June 9, 2006, Tomohiko Fujimoto replaced Kazuhiro Sako as a member of the Board of Directors.

Untuk tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2006, jumlah gaji dan imbalan yang diberikan kepada Dewan Komisaris dan Direksi masing-masing sebesar Rp2.729.780 dan Rp13.248.655 (2005: Rp2.801.522 dan Rp11.964.372).

For the year ended December 31, 2006, total salaries and benefits granted to the Boards of Commissioners and Directors were Rp2,729,780 and Rp13,248,655, respectively (2005: Rp2,801,522 and Rp11,964,372, respectively).

Pada tanggal 31 Desember 2006 dan 2005 Perusahaan memiliki masing-masing 1.857 karyawan dan 2.016 karyawan (tidak diaudit).

As of December 31, 2006 and 2005, the Company had 1,857 employees and 2,016 employees (unaudited), respectively.

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES

Ikhtisar kebijakan akuntansi penting yang diterapkan secara konsisten dalam penyusunan laporan keuangan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2006 dan 2005 adalah sebagai berikut:

The significant accounting principles that were applied consistently in the preparation of the financial statements for the years ended December 31, 2006 and 2005 are as follows:






9

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

a. Dasar pengukuran dan penyusunan laporan keuangan

a. Basis of measurement and preparation of financial statements

Laporan keuangan ini telah disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, yaitu Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (“PSAK”) yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia dan Peraturan dan Pedoman Penyajian Laporan Keuangan yang ditetapkan oleh BAPEPAM.

The financial statements have been prepared in accordance with generally accepted accounting principles in Indonesia, namely Statement of Financial Accounting Standards (“PSAK”) issued by the Indonesian Institute of Accountants and Regulations and Guidelines on Financial Statements Presentation set out by BAPEPAM.

Laporan keuangan disusun berdasarkan basis akrual dengan menggunakan konsep nilai perolehan, kecuali untuk aktiva tetap yang dinilai kembali berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 45/1986 tanggal 2 Oktober 1986, serta persediaan yang dinyatakan menurut nilai terendah antara nilai perolehan atau nilai realisasi bersih.

The financial statements have been prepared on the accrual basis using the historical cost concept, except for fixed assets which have been revalued based on the Government Regulation No. 45/1986 dated October 2, 1986, and inventories which are carried at the lower of cost or net realizable value.

Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung yang diklasifikasikan berdasarkan aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.

The statements of cash flows have been prepared using the direct method by classifying cash flows for operating, investing, and financing activities.

Angka-angka dalam laporan keuangan disajikan dalam ribuan rupiah kecuali dinyatakan secara khusus.

The amounts in the financial statements are presented in thousands of rupiah unless otherwise stated.

b. Prinsip konsolidasian b. Principles of consolidation

Laporan keuangan konsolidasian untuk tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2005 meliputi laporan keuangan Perusahaan dan anak perusahaan. Perusahaan mempunyai satu anak perusahaan dengan persentase kepemilikan sebesar 97,5% sebagai berikut:

The consolidated financial statements for the year ended December 31, 2005 included the financial statements of the Company and its subsidiary. The Company has one subsidiary with the percentage of ownership of 97.5% as follows:

Tahun operasi/ Jumlah aktiva/Total assets

Domisili/Domicile Year of operation 2006 2005

PT Auto Glass Indonesia (“AGI”) Jakarta 2001 1.969.641 2.124.468

AGI didirikan pada tanggal 26 Februari 2001 yang bergerak dalam bidang jasa perbaikan dan pemasangan kaca otomotif dan mulai beroperasi komersil sejak April 2001.

AGI was established on February 26, 2001 which engages in automotive glass repair and installation services and commenced its commercial operations in April 2001.

Hak minoritas atas laba/rugi bersih dan ekuitas anak perusahaan dinyatakan sebesar proporsi pemegang saham minoritas atas laba/rugi bersih dan ekuitas anak perusahaan tersebut.

Minority interest in net profit/loss and equity of the subsidiary is presented on a proporsional basis with the rights of minority shareholders over net profit/loss and equity of the subsidiary.

Karena jumlah aktiva bersih AGI dianggap tidak material, sejak tanggal 1 Januari 2006 Perusahaan tidak mengkonsolidasi laporan keuangan AGI. Laporan keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2006 hanya meliputi laporan keuangan Perusahaan saja. Investasi pada AGI tersebut disajikan sebagai bagian dari akun “Investasi jangka panjang lainnya” pada neraca 31 Desember 2006.

Since AGI’s net asset is considered not material, commencing January 1, 2006 the Company has not consolidated the financial statements of AGI. The financial statements for the year ended December 31, 2006 only included the financial statements of the Company. The investment in AGI is presented as part of “Other long-term investments” in the December 31, 2006 balance sheet.






10



c. Pihak yang mempunyai hubungan istimewa c. Related parties

Perusahaan melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa sebagaimana didefinisikan dalam PSAK No. 7, “Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa”.

The Company has transactions with parties which are regarded as having special relationships as defined under PSAK No. 7, “Related Party Disclosures”.

Seluruh transaksi dan saldo signifikan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa yang dilakukan dengan atau tidak dengan persyaratan dan kondisi yang sama sebagaimana dengan pihak ketiga, diungkapkan dalam laporan keuangan.

All significant transactions and balances with related parties, whether or not performed on terms and conditions similar to those with third parties, are disclosed in the financial statements.

d. Penjabaran mata uang asing d. Foreign currency translation

Transaksi dan saldo dalam mata uang asing Perusahaan menyelenggarakan pembukuannya dalam mata uang rupiah. Transaksi-transaksi dalam mata uang selain rupiah dicatat berdasarkan kurs yang berlaku pada tanggal transaksi.

Transactions and balances in foreign currencies The Company maintains its accounting records in rupiah. Transactions in currencies other than rupiah are recorded at the prevailing rates of exchange in effect on the date of the transactions.

Pada tanggal neraca, seluruh aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam rupiah dengan menggunakan kurs tengah yang ditetapkan Bank Indonesia pada tanggal tersebut. Laba atau rugi selisih kurs yang timbul diakui dalam laporan laba rugi tahun berjalan.

As of the balance sheet dates, all foreign currency monetary assets and liabilities are translated at the middle exchange rates quoted by Bank Indonesia on those dates. The resulting net foreign exchange gains or losses are recognized in the current year’s statement of income.

Penjabaran laporan keuangan perusahaan asosiasi di luar negeri Laporan keuangan perusahaan asosiasi di luar negeri dijabarkan ke dalam rupiah dengan cara sebagai berikut:

Translation of the financial statements of foreign associated companies

The financial statements of foreign associated companies are translated into rupiah as follows:

•••• Aktiva dan kewajiban dijabarkan dengan menggunakan kurs pada tanggal neraca.

•••• Ekuitas dijabarkan dengan menggunakan kurs historis.

•••• Penghasilan dan beban dijabarkan dengan menggunakan kurs rata-rata tertimbang dari kurs tengah bulanan yang berlaku sepanjang tahun yang bersangkutan.

•••• Dividen diukur dengan menggunakan kurs pada tanggal deklarasi dividen.

•••• Selisih kurs yang timbul akibat penjabaran tersebut disajikan sebagai bagian dari ekuitas melalui akun "Selisih kurs penjabaran laporan keuangan".

•••• Assets and liabilities are translated at rates of exchange ruling at the balance sheet date.

•••• Equity is translated using the historical rates of exchange.

•••• Revenues and expenses are translated at monthly average middle rates of exchange ruling during the year.

•••• A dividend is measured using the exchange rate on the date of the dividend declaration.

•••• Foreign exchange differences resulting from translation are recorded directly against shareholders' equity, through the account of "Exchange rate differences due to financial statement translation".

Kurs yang digunakan pada tanggal 31 Desember 2006 dan 2005 adalah sebagai berikut (dalam rupiah penuh):

Exchange rates used as of December 31, 2006 and 2005 were as follows (in full rupiah):






11



d. Penjabaran mata uang asing (lanjutan) d. Foreign currency translation (continued) 2006 2005

Dolar Amerika Serikat (AS$) 1 9.020 9.830 U.S. dollar (US$) 1 Dolar Australia (AUD$) 1 7.133 7.207 Australian dollar (AUD$) 1 Dolar Singapura (SIN$) 1 5.879 5.907 Singapore dollar (SIN$) 1 Euro Eropa (EUR) 1 11.858 11.660 European Euro (EUR) 1 Yen Jepang (¥) 1 76 83 Japanese yen (¥) 1

e. Pengakuan pendapatan dan beban e. Revenue and expense recognition

Pendapatan diakui apabila besar kemungkinan manfaat ekonomi akan mengalir kepada Perusahaan dan pendapatan tersebut dapat diukur secara andal. Pendapatan diakui pada saat risiko dan manfaat signifikan kepemilikan barang telah dipindahkan kepada pembeli.

Revenue is recognized to the extent that it is probable that the economic benefits will flow to the Company and the revenue can be reliably measured. Revenue is recognized when the significant risks and rewards of ownership of the goods have been passed to the buyer.

Beban diakui pada saat terjadinya berdasarkan basis akrual.

Expenses are recognized as incurred on an accrual basis.

f. Kas dan setara kas f. Cash and cash equivalents

Saldo kas dan bank serta deposito jangka pendek untuk dimiliki hingga jatuh tempo dicatat sebesar nilai nominal.

Cash on hand and cash in banks and short-term deposits which are held to maturity are carried at nominal amount.

Kas dan setara kas didefinisikan sebagai saldo kas dan bank, deposito dan investasi jangka pendek yang sangat likuid dan dengan segera dapat dijadikan kas dalam jumlah yang telah diketahui tanpa menghadapi risiko perubahan nilai yang signifikan.

Cash and cash equivalents are defined as cash on hand and cash in banks, demand deposits and short-term, highly liquid investments readily convertible to known amounts of cash and subject to insignificant risk of changes in value.

Untuk tujuan laporan arus kas, kas dan setara kas terdiri dari saldo kas dan bank serta deposito jangka pendek yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang.

For the purpose of the statements of cash flows, cash and cash equivalents consist of cash on hand and cash in banks and short-term deposits with maturities within three months or less.

g. Piutang usaha g. Trade receivables

Piutang usaha diakui dan disajikan sebesar nilai faktur dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu. Penyisihan piutang ragu-ragu ditentukan berdasarkan penelaahan terhadap piutang masing-masing pelanggan pada akhir tahun.

Trade receivables are recognized and carried at original invoice amount less an allowance for doubtful accounts. Provision for doubtful accounts is made based on a review of the status of individual debtors at the end of the year.

h. Persediaan h. Inventories

Persediaan dinyatakan sebesar nilai terendah antara nilai perolehan atau nilai realisasi bersih.

Inventories are stated at the lower of cost or net realizable value.

Nilai perolehan ditentukan dengan metode rata-rata yang meliputi biaya pembelian, biaya konversi dan biaya-biaya lain yang terjadi untuk membawa persediaan ke lokasi dan kondisi yang siap untuk dijual atau dipakai.

Cost is determined using the average method and comprises all costs of purchase, costs of conversion and other costs incurred in bringing the inventory to its present location and condition.






12



h. Persediaan (lanjutan) h. Inventories (continued)

Persediaan barang jadi dan barang dalam proses mencakup alokasi yang layak atas biaya produksi tidak langsung tetap dan variabel, selain mencakup bahan baku dan upah langsung.

Finished goods and goods in process include an appropriate allocation of fixed and variable factory overheads in addition to direct materials and labor.

Nilai realisasi bersih adalah taksiran harga penjualan dalam kegiatan usaha normal setelah dikurangi taksiran biaya penyelesaian dan taksiran biaya yang diperlukan untuk melaksanakan penjualan.

Net realizable value is the estimated selling price in the ordinary course of business, less the estimated cost of completion and the estimated cost necessary to make the sale.

i. Investasi saham i. Investment in shares

Investasi dalam bentuk saham dengan kepemilikan kurang dari 20% dicatat sebesar nilai perolehan kecuali terdapat penurunan signifikan atau permanen atas nilai investasi.

Investment in entities where the percentage of ownership is less than 20% is carried at cost, unless there has been a significant reduction or a permanent decline in the value of the investment.

Investasi pada perusahaan asosiasi dimana Perusahaan mempunyai pengaruh signifikan (umumnya 20% - 50% kepemilikan) dicatat dengan menggunakan metode ekuitas dan disajikan menurut nilai terendah antara jumlah perhitungan metode ekuitas dengan jumlah yang dapat diperoleh kembali, dan bagian laba/(rugi) dari perusahaan asosiasi diperhitungkan dalam laporan laba rugi. Dividen kas dicatat sebagai pengurang atas nilai tercatat investasi.

Investment in associates over which the Company has significant influence (typically those that are 20% - 50% owned) are accounted for under the equity method of accounting and are carried at the lower of the equity-accounted amount and the recoverable amount, and the Company’s pro-rata share of net profit/(loss) of associates is reflected in the statement of income. Cash dividends are recorded as a reduction of the carrying value of the investments.

j. Aktiva tetap j. Fixed assets

Aktiva tetap dinyatakan menurut nilai perolehan, kecuali untuk aktiva tetap yang dinilai kembali berdasarkan peraturan pemerintah, dikurangi akumulasi penyusutannya. Aktiva tetap disusutkan sejak bulan aktiva tersebut digunakan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat sebagai berikut:

Fixed assets are stated at cost, except for certain fixed assets revalued in accordance with government regulations, less accumulated depreciation. Fixed assets are depreciated from the month the assets are placed in service using the straight-line method over the estimated useful lives of the assets as follows:

Hak atas tanah – Pabrik 15 tahun/years Land leasehold – Factory Hak atas tanah – Perumahan 30 tahun/years Land leasehold – Company's houses Bangunan dan sarana 30 tahun/years Buildings and structures Tungku peleburan 13 tahun/years Furnaces Mesin dan perlengkapan 12-13 tahun/years Machinery and equipment Perlengkapan dan inventaris kantor 8 tahun/years Tools, furniture and fixtures Kendaraan bermotor 5 tahun/years Motor vehicles Pallet 3 tahun/years Pallets Roller untuk kaca berpola 3 tahun/years Figured glass rollers

Beban perbaikan dan pemeliharaan dibebankan ke laba rugi saat terjadinya; pemugaran dan perbaikan signifikan yang memperpanjang masa manfaat aktiva dikapitalisasi. Jika aktiva tetap tidak digunakan lagi atau dijual, nilai tercatat dan akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari kelompok aktiva tetap dan laba atau rugi yang timbul diperhitungkan dalam laporan laba rugi tahun berjalan.

The cost of repairs and maintenance is charged to income as incurred; significant renewals and betterments that extend the assets’ useful lives are capitalized. When assets are retired or otherwise disposed of, their carrying value and the related accumulated depreciation are removed from the accounts and any resulting gain or loss is reflected in the current year’s statement of income.






13



j. Aktiva tetap (lanjutan) j. Fixed assets (continued)

Biaya pinjaman yang berhubungan langsung dengan perolehan atau konstruksi aktiva tetap dikapitalisasi sebagai bagian dari nilai perolehan aktiva. Kapitalisasi biaya pinjaman dihentikan ketika aktiva tersebut telah selesai dan siap untuk digunakan.

Borrowing costs directly attributable to the acquisition or construction of qualifying assets are capitalized as part of the cost of those assets. Capitalization of borrowing costs ceases when the qualifying assets are complete and ready for use.

Aktiva dalam konstruksi merupakan akumulasi biaya material dan biaya-biaya lain yang berkaitan langsung dengan pembangunan aktiva tetap sampai pekerjaan yang bersangkutan dianggap selesai dan siap digunakan. Biaya-biaya ini dipindahkan ke akun aktiva tetap ketika aktiva tersebut telah selesai dan siap untuk digunakan.

Construction in progress represents the accumulated cost of materials and other costs specifically related to financing the construction in progress up to the date when the asset is complete and ready for service. These costs are transferred to the relevant fixed asset account when the asset has been made ready for use.

k. Biaya ditangguhkan k. Deferred charges

Biaya ditangguhkan merupakan kapitalisasi biaya lisensi untuk memproduksi kaca MNG yang diamortisasi berdasarkan metode persentase tetap selama sepuluh tahun.

Deferred charges represent capitalization of license fees to produce MNG glass which are amortized using the straight-line method over a period of ten years.

l. Penurunan nilai aktiva l. Impairment of assets

Jumlah yang dapat diperoleh kembali dari suatu aktiva diestimasi apabila terdapat kejadian atau keadaan yang mengindikasikan bahwa nilai tercatat aktiva tidak sepenuhnya dapat diperoleh kembali. Penurunan nilai aktiva, jika ada, diakui sebagai kerugian dalam laporan laba rugi tahun berjalan.

The recoverable amount of an asset is estimated whenever events or changes in circumstances indicate that its carrying amount may not be fully recoverable. Impairment in asset value, if any, is recognized as a loss in the current year’s statement of income.

m. Imbalan kerja m. Employee benefits

Perusahaan menerapkan PSAK No. 24 (Revisi 2004), “Akuntansi Imbalan Kerja”, untuk mengakui kewajiban imbalan kerja karyawan yang tidak didanai berdasarkan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 tanggal 25 Maret 2003 (“UU No. 13”) dan Perjanjian Kerja Bersama, kecuali untuk komisaris dan staf Jepang.

The Company applied PSAK No. 24 (Revised 2004), “Accounting for Employee Benefits”, to recognize an unfunded employee benefits liability in accordance with Labor Law No. 13/2003 dated March 25, 2003 (“LL No. 13”) and the Collective Labor Agreement, except for commissioners and Japanese staff.

Menurut PSAK No. 24 (Revisi 2004), biaya imbalan kerja menurut UU No. 13 ditentukan dengan metode penilaian “Projected Unit Credit”. Keuntungan dan kerugian aktuarial diakui sebagai penghasilan atau beban apabila akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial bersih yang belum diakui pada akhir periode pelaporan sebelumnya melebihi jumlah 10% dari nilai kini kewajiban imbalan pasti. Bagian dari keuntungan dan kerugian diakui atas dasar garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja yang diperkirakan dari para pekerja. Selanjutnya, biaya jasa lalu yang timbul dari pengenalan program imbalan pasti atau perubahan kewajiban imbalan pada program imbalan pasti yang ada diamortisasi selama periode sampai dengan imbalan tersebut menjadi hak pekerja.

Under PSAK No. 24 (Revised 2004), the cost of providing employee benefits under LL No. 13 is determined using the “Projected Unit Credit” valuation method. Actuarial gains and losses are recognized as income or expense when the net cumulative unrecognized actuarial gains and losses for each individual plan at the end of the previous reporting year exceeded 10% of the present value of defined benefit obligation. These gains or losses are recognized using the straight-line basis over the expected average remaining working lives of the employees. Further, past service costs arising from the introduction of a defined benefit plan or changes in the benefit payable of an existing plan are required to be amortized over the period until the benefit concerned become vested.






14



n. Pajak penghasilan badan n. Corporate income tax

Beban pajak kini ditetapkan berdasarkan taksiran laba kena pajak tahun berjalan. Aktiva dan kewajiban pajak tangguhan diakui atas perbedaan temporer pada setiap tanggal laporan antara aktiva dan kewajiban untuk tujuan komersial dan aktiva dan kewajiban untuk tujuan perpajakan. Manfaat pajak masa yang akan datang, seperti rugi pajak yang dapat dikompensasi, juga diakui apabila besar kemungkinan manfaat tersebut dapat direalisasi.

Current tax expense is provided based on the estimated taxable profit for the year. Deferred tax assets and liabilities are recognized for temporary differences between the financial and the tax bases of assets and liabilities at each reporting date. Future tax benefits, such as the carry-forward of unused tax losses, are also recognized to the extent that realization of such benefits is probable.

Aktiva dan kewajiban pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang akan berlaku pada saat aktiva dipulihkan atau kewajiban dilunasi, yaitu dengan tarif pajak (dan peraturan pajak) yang telah berlaku atau yang secara substantif telah berlaku pada tanggal neraca.

Deferred tax assets and liabilities are measured at the tax rates that are expected to apply to the period when the asset is realized or the liability is settled, based on tax rates (and tax laws) that have been enacted or substantively enacted at the balance sheet date.

Perubahan atas kewajiban perpajakan dicatat ketika ketetapan pajak diterima atau, jika keberatan diajukan oleh Perusahaan, ketika hasil dari keberatan tersebut telah ditentukan.

Amendments to tax obligations are recorded when an assessment is received or, if appealed against by the Company, when the result of the appeal is determined.

o. Laba/(rugi) bersih per saham dasar o. Basic earnings per share

Laba/(rugi) bersih per saham dasar dihitung dengan membagi laba/(rugi) bersih dengan jumlah tertimbang saham yang ditempatkan dan disetor penuh selama tahun yang bersangkutan.

Basic earnings per share is computed by dividing net profit/(loss) by the weighted number of common shares issued and fully paid-up during the year.

p. Informasi segmen p. Segment information

Informasi segmen primer Perusahaan disajikan berdasarkan segmen usaha dan informasi segmen sekunder disajikan berdasarkan segmen geografis. Segmen usaha adalah komponen perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa dan komponen tersebut memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan segmen lain.

The primary segment information of the Company is presented based on business segments and the secondary segment information is presented based on geographical segments. A business segment is a distinguishable component of an entity that is engaged in providing products or services and that is subject to risks and returns that are different from those of other business segments.

Pendapatan, beban, aktiva dan kewajiban segmen ditentukan sebelum saldo dan transaksi dalam kelompok perusahaan dieliminasi sebagai bagian dari proses konsolidasian.

Segment revenue, expense, assets and liabilities are determined before intra-group balances and transactions are eliminated as part of the consolidation process.

q. Pengunaan estimasi q. Use of estimates

Penyusunan laporan keuangan berdasarkan prinsip akuntansi yang berlaku umum mengharuskan manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan. Karena adanya ketidakpastian yang melekat dalam penetapan estimasi, maka jumlah sesungguhnya yang dilaporkan di masa mendatang mungkin berbeda dari jumlah yang diestimasi tersebut.

The preparation of financial statements in conformity with generally accepted accounting principles requires management to make estimates and assumptions that affect amounts reported herein. Due to the inherent uncertainty in making estimates, actual results reported in future periods may be based on amounts that differ from those estimates.






15

3. KAS DAN SETARA KAS 3. CASH AND CASH EQUIVALENTS 2006 2005

Kas 466.120 536.364 Cash on hand Kas di bank 4.599.926 12.528.053 Cash in banks Deposito berjangka 59.169.040 48.141.300 Time deposits

Jumlah 64.235.086 61.205.717 Total

Rincian kas di bank dan deposito berjangka berdasarkan jenis mata uang:

Details of cash in banks and time deposits based on the currency:

2006 2005

Kas di bank Cash in banks

Rekening rupiah: Rupiah accounts: PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 563.737 263.006 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Buana Indonesia 476.492 537.324 PT Bank Buana Indonesia Deutsche Bank AG 394.108 519.112 Deutsche Bank AG The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd. 311.016 2.200.452 The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd. PT Bank UFJ Indonesia - 2.774.304 PT Bank UFJ Indonesia Bank lain-lain 711.274 507.203 Other banks

2.456.627 6.801.401 Rekening dolar A.S. (AS$105.692 tahun U.S. dollar accounts (US$105,692 2006 dan AS$473.486 tahun 2005): in 2006 and US$473,486 in 2005): Deutsche Bank AG 395.548 2.171.150 Deutsche Bank AG The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd. 337.920 2.122.494 The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd. PT Bank Buana Indonesia 128.265 214.837 PT Bank Buana Indonesia PT Bank Mizuho Indonesia 91.612 18.393 PT Bank Mizuho Indonesia PT Bank UFJ Indonesia - 94.560 PT Bank UFJ Indonesia Bank lain-lain - 32.930 Other banks

953.345 4.654.364 Rekening yen Jepang (¥12.900.257 tahun Japanese yen accounts (¥12,900,257 2006 dan ¥10.467.348 tahun 2005): in 2006 and ¥10,467,348 in 2005): The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd. 977.778 873.205 The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd. Rekening dolar Australia (AUD$29.744 tahun Australian dollar accounts (AUD$29,744 2006 dan AUD$27.624 tahun 2005): in 2006 and AUD$27,624 in 2005): Deutsche Bank AG 212.176 199.083 Deutsche Bank AG

Jumlah kas di bank 4.599.926 12.528.053 Total cash in banks

Deposito berjangka – tiga bulan atau kurang Time deposits – three months or less 2006 2005

Deposito rupiah: Rupiah deposits: The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd. 33.900.000 19.350.000 The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd. Deutsche Bank AG 2.250.000 5.800.000 Deutsche Bank AG PT Bank Mandiri (Persero) Tbk - 1.250.000 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Bank lain-lain - 1.000.000 Other banks

36.150.000 27.400.000






16

3. KAS DAN SETARA KAS (lanjutan) 3. CASH AND CASH EQUIVALENTS (continued) 2006 2005

Deposito dolar A.S. (AS$2.552.000 tahun U.S. dollar deposits (US$2,552,000 in 2006 dan AS$2.110.000 tahun 2005): 2006 and US$2,110,000 in 2005): PT Bank Mizuho Indonesia 4.510.000 12.533.250 PT Bank Mizuho Indonesia Deutsche Bank AG 4.979.040 5.504.800 Deutsche Bank AG The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd. 13.530.000 2.703.250 The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd.

23.019.040 20.741.300

Jumlah deposito berjangka 59.169.040 48.141.300 Total time deposits

Tingkat bunga per tahun: Interest rates per annum: Deposito dalam rupiah 5,5% - 10,0% 6,3% - 10,0% Deposits in rupiah Deposito dalam dolar A.S. 3,1% - 5,2% 3,3% - 4,0% Deposits in U.S. dollars

4. PIUTANG USAHA 4. TRADE RECEIVABLES Pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 25a) Related parties (Note 25a) 2006 2005

Piutang usaha 114.090.156 103.875.287 Trade receivables Dikurangi: Penyisihan piutang ragu-ragu - - Less: Allowance for doubtful accounts

Jumlah 114.090.156 103.875.287 Total

Rincian umur piutang usaha: Aging analysis of trade receivables: Belum jatuh tempo 107.101.106 102.952.591 Not yet due 0 – 30 hari 6.813.308 902.618 0 – 30 days 31 – 90 hari 175.742 20.078 31 – 90 days

Jumlah 114.090.156 103.875.287 Total

Piutang usaha pada pihak ketiga Trade receivables from third parties PT Astra Daihatsu Indonesia 11.195.326 6.094.099 PT Astra Daihatsu Indonesia PT Toyota Astra Motors 6.137.776 13.871.358 PT Toyota Astra Motors PT Indomobil Utama 5.104.441 5.146.755 PT Indomobil Utama PT Honda Prospect Motor 3.404.072 4.306.605 PT Honda Prospect Motor PT Nissan Motor 1.790.183 1.033.596 PT Nissan Motor PT Panca Motor 1.500.145 1.209.124 PT Panca Motor PT Krama Yudha T.B. Motor 1.205.966 1.459.657 PT Krama Yudha T.B. Motor Pelanggan lainnya (masing-masing Other customers (less than di bawah Rp1.000.000) 31.721.689 30.441.133 Rp1,000,000 each)

62.059.598 63.562.327 Dikurangi: Penyisihan piutang ragu-ragu - - Less: Allowance for doubtful accounts

Jumlah 62.059.598 63.562.327 Total

Rincian umur piutang usaha: Aging analysis of trade receivables: Belum jatuh tempo 47.953.687 61.272.409 Not yet due 0 – 30 hari 13.980.217 2.072.112 0 – 30 days 31 – 90 hari 125.694 217.806 31 – 90 days

Jumlah 62.059.598 63.562.327 Total






17

4. PIUTANG USAHA (lanjutan) 4. TRADE RECEIVABLES (continued)

Rincian piutang usaha berdasarkan mata uang: Details of trade receivables based on the currency: 2006 2005

Piutang usaha pada pihak yang Trade receivables from mempunyai hubungan istimewa: related parties: Dalam rupiah 35.297.146 26.434.930 In rupiah Dalam mata uang asing 78.793.010 77.440.357 In foreign currencies

Jumlah 114.090.156 103.875.287 Total

Piutang usaha pada pihak ketiga: Trade receivables from third parties: Dalam rupiah 33.423.624 37.259.117 In rupiah Dalam mata uang asing 28.635.974 26.303.210 In foreign currencies

Jumlah 62.059.598 63.562.327 Total

Manajemen berkeyakinan bahwa penyisihan piutang ragu-ragu tidak diperlukan karena semua piutang usaha dapat ditagih.

Management believes that an allowance for doubtful accounts is not necessary because all trade receivables are collectible.

5. PERSEDIAAN 5. INVENTORIES

2006 2005

Barang jadi 224.119.300 217.370.205 Finished goods Barang dalam proses 36.334.039 33.832.240 Goods in process Bahan baku 76.733.885 83.559.765 Raw materials Bahan pembantu 29.662.880 56.971.754 Materials and supplies Suku cadang dan lain-lain 44.558.701 44.012.792 Stored goods and others

Jumlah 411.408.805 435.746.756 Total

Persediaan pada tanggal 31 Desember 2006 telah diasuransikan dengan nilai pertanggungan sebesar AS$28.670.000 atau setara dengan Rp258.603.400 (2005: AS$28.670.000 atau setara dengan Rp281.826.100). Manajemen berkeyakinan bahwa asuransi tersebut cukup memadai untuk menutup kemungkinan kerugian yang timbul. Manajemen juga berkeyakinan bahwa penyisihan persediaan usang tidak diperlukan untuk menutup kemungkinan penurunan nilai persediaan.

Inventories as of December 31, 2006 have been insured for a total coverage of US$28,670,000 or equivalent to Rp258,603,400 (2005: US$28,670,000 or equivalent to Rp281,826,100). Management believes that this insurance is adequate to cover the possibility of losses. Management also believes that an allowance for obsolete inventory is unnecessary to cover the possibility of the decreasing value of inventory.

6. PERPAJAKAN 6. TAXATION

a. Pajak dibayar dimuka a. Prepaid taxes

2006 2005

Pajak Penghasilan badan 2006 61.290.712 - 2006 Corporate income tax Pajak Penghasilan badan 2005 - 1.935 2005 Corporate income tax Pajak Pertambahan Nilai – masukan 21.567.263 7.976.785 Value Added Tax – input

Jumlah 82.857.975 7.978.720 Total






18

6. PERPAJAKAN (lanjutan) 6. TAXATION (continued)

b. Hutang pajak b. Taxes payable

2006 2005

Pajak Penghasilan badan 2005 - 7.166.607 2005 Corporate income tax Pajak Penghasilan pasal 21 7.730.424 6.831.606 Income tax article 21 Pajak Penghasilan pasal 23/26 1.059.708 1.429.458 Income tax articles 23/26 Pajak Penghasilan pasal 25 1.022.569 7.352.281 Income tax article 25 Pajak Pertambahan Nilai – keluaran 511.379 1.310.556 Value Added Tax – output

Jumlah 10.324.080 24.090.508 Total

c. Pajak penghasilan badan c. Corporate income tax Beban pajak kini: Current tax expense: Perusahaan (10.929.706) (100.615.290) The Company Anak perusahaan - - Subsidiary

(10.929.706) (100.615.290)

Manfaat pajak tangguhan: Deferred tax benefit: Perusahaan 10.769.162 7.908.317 The Company Anak perusahaan - 16.177 Subsidiary

10.769.162 7.924.494

Jumlah (160.544) (92.690.796) Total

Rekonsiliasi antara laba/(rugi) sebelum pajak penghasilan badan menurut laporan laba rugi dikalikan dengan tarif pajak maksimum dan beban pajak penghasilan badan adalah sebagai berikut:

Reconciliation between profit/(loss) before corporate income tax per statements of income multiplied by the maximum marginal tax rate and the corporate income tax expense is as follows:

2006 2005

Laba/(rugi) sebelum pajak penghasilan Profit/(loss) before corporate income badan menurut laporan laba rugi (17.059.024) 305.237.909 tax per statements of income Rugi anak perusahaan sebelum Loss of subsidiary before corporate pajak penghasilan badan - 21.991 income tax

Laba/(rugi) Perusahaan sebelum The Company’s profit/(loss) before pajak penghasilan badan (17.059.024) 305.259.900 corporate income tax

Dengan tarif pajak maksimum 30% 5.117.707 (91.577.970) At maximum marginal tax rate 30% Perbedaan tetap bersih dengan Net permanent differences at tarif pajak maksimum (5.295.751) (1.146.503) maximum marginal tax rate Efek pajak penghasilan dengan tarif Effect of income taxed at statutory kurang dari 30% 17.500 17.500 rates less than 30%

Beban pajak penghasilan Perusahaan (160.544) (92.706.973) The Company’s income tax expense Manfaat pajak penghasilan Anak perusahaan - 16.177 Subsidiary’s income tax benefit

Jumlah beban pajak penghasilan Total corporate income tax

badan (160.544) (92.690.796) expense






19


d. Pajak kini d. Current tax Taksiran laba kena pajak Perusahaan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2006 dan 2005 adalah sebagai berikut:

The Company’s estimated taxable profit for the years ended December 31, 2006 and 2005 is as follows:

2006 2005

Laba/(rugi) Perusahaan sebelum The Company’s profit/(loss) before pajak penghasilan badan (17.059.024) 305.259.900 corporate income tax

Beda tetap: Permanent differences: Kesejahteraan karyawan 14.196.177 3.827.724 Employee benefits in-kind Pendapatan bunga yang dikenakan Interest income subject to pajak final (630.469) (2.604.872) final tax Lain-lain 4.086.797 2.598.826 Others

593.481 309.081.578

Beda temporer: Temporary differences: Bagian laba dari perusahaan asosiasi Share in profit from associates dikurangi dividen yang diterima 2.851.161 (939.789) less dividends received Penyusutan aktiva tetap 25.951.370 24.771.561 Depreciation of fixed assets Amortisasi biaya ditangguhkan 131.691 131.691 Amortization of deferred charges Beban imbalan kerja dikurangi Employee benefits expense less pembayaran imbalan kerja 6.962.983 2.397.593 payments for employee benefits

Taksiran laba kena pajak 36.490.686 335.442.634 Estimated taxable profit

Perhitungan beban pajak kini dan hutang/(lebih bayar) pajak penghasilan badan Perusahaan adalah sebagai berikut:

The computation of current tax expense and the Company’s estimated corporate income tax payable/ (over payment) are as follows:

2006 2005

Taksiran laba kena pajak 36.490.686 335.442.634 Estimated taxable profit

Beban pajak kini: Current tax expense: 10% x Rp50.000 5.000 5.000 10% x Rp50,000 15% x Rp50.000 7.500 7.500 15% x Rp50,000 30% x Rp36.390.686 10.917.206 - 30% x Rp36,390,686 30% x Rp335.342.634 - 100.602.790 30% x Rp335,342,634

Jumlah 10.929.706 100.615.290 Total

Pajak penghasilan dibayar dimuka: Prepayment of income taxes: Pajak Penghasilan pasal 22 (7.396.391) (8.199.703) Income tax article 22 Pajak Penghasilan pasal 23 (11.283) (50.241) Income tax article 23 Pajak Penghasilan pasal 25 (64.812.744) (85.198.739) Income tax article 25

Jumlah (72.220.418) (93.448.683) Total

Taksiran hutang/(lebih bayar) pajak Estimated corporate income tax penghasilan badan (61.290.712) 7.166.607 payable/(over payment)

Perhitungan beban pajak kini dan hutang pajak penghasilan badan tahun 2006 dan 2005 sama dengan yang akan dilaporkan dan yang telah dilaporkan Perusahaan dalam Surat Pemberitahuan Tahunan kepada Kantor Pelayanan Pajak. Pajak penghasilan badan Perusahaan telah diaudit oleh Direktur Jenderal Pajak sampai dengan tahun 2000.

Calculations of current tax expense and corporate income tax payable for 2006 and 2005 conform with the amounts that will be reported and had been reported by the Company to the tax authority in its Annual Tax Returns. The corporate income taxes of the Company have been audited by the Directorate General of Taxes through 2000.






20


e. Pajak tangguhan e. Deferred tax Manfaat/(beban) pajak tangguhan: Deferred tax benefit/(expense):

2006 2005

Perusahaan: The Company: Investasi pada perusahaan asosiasi 855.349 (281.936) Investment in associated companies Nilai tercatat aktiva tetap 7.785.411 7.431.468 Carrying amount of fixed assets Nilai tercatat biaya ditangguhkan 39.507 39.507 Carrying amount of deferred charges Kewajiban imbalan kerja 2.088.895 719.278 Employee benefits liability

10.769.162 7.908.317 Anak perusahaan - 16.177 Subsidiary

Jumlah manfaat pajak tangguhan 10.769.162 7.924.494 Total deferred tax benefit

Pengaruh pajak atas perbedaan temporer antara aktiva dan kewajiban untuk tujuan komersial dan aktiva dan kewajiban untuk tujuan perpajakan adalah sebagai berikut:

The tax effect of temporary differences between the financial and the tax bases of assets and liabilities are as follows:

2006 2005

Perusahaan The Company Aktiva pajak tangguhan: Deferred tax assets: Investasi pada perusahaan asosiasi 622.704 - Investment in associated companies Kewajiban imbalan kerja 36.550.022 34.461.127 Employee benefits liability

37.172.726 34.461.127 Kewajiban pajak tangguhan: Deferred tax liabilities: Investasi pada perusahaan asosiasi - (232.645) Investment in associated companies Nilai tercatat aktiva tetap (41.198.330) (48.983.741) Carrying amount of fixed assets Nilai tercatat biaya ditangguhkan (804.914) (844.421) Carrying amount of deferred charges

(42.003.244) (50.060.807)

Kewajiban pajak tangguhan – bersih Deferred tax liabilities – net Perusahaan (4.830.518) (15.599.680) The Company

Aktiva pajak tangguhan – bersih Deferred tax assets – net Anak perusahaan - 24.200 Subsidiary

Manajemen berkeyakinan bahwa penyisihan penilaian atas aktiva pajak tangguhan tidak diperlukan karena aktiva pajak tangguhan tersebut dapat dimanfaatkan seluruhnya.

Management believes that a valuation allowance for deferred tax assets is not necessary because the deferred tax assets can be fully realized.

7. INVESTASI PADA PERUSAHAAN ASOSIASI 7. INVESTMENT IN ASSOCIATED COMPANIES Jumlah tercatat dan perubahan investasi pada perusahaan asosiasi adalah sebagai berikut:

Carrying amounts and movements of investment in associated companies are as follows:






21

7. INVESTASI PADA PERUSAHAAN ASOSIASI (lanjutan)

7. INVESTMENT IN ASSOCIATED COMPANIES (continued)

Tahun yang berakhir 31 Desember 2006 Year ended December 31, 2006

Selisih kurs penjabaran/ Exchange rate Penerimaan Saldo/Balance Bagian laba/ differences in dividen/ Saldo/Balance 1/1/2006 Share in profit translation Dividend received 31/12/2006

Glavermas Pte. Ltd. 9.490.522 5.294.751 (819.829) (8.145.912) 5.819.532 Glavermas Mirror Pte. Ltd. 1.058.052 - - - 1.058.052

Jumlah/Total 10.548.574 5.294.751 (819.829) (8.145.912) 6.877.584


Selisih kurs penjabaran/ Bagian laba Exchange rate Penerimaan Saldo/Balance (rugi)/Share differences in dividen/ Saldo/Balance 1/1/2005 in profit (loss) translation Dividend received 31/12/2005

Glavermas Pte. Ltd. 7.319.745 6.405.875 228.165 (4.463.263) 9.490.522 Glavermas Mirror Pte. Ltd. 1.566.252 (60.829) 267.863 (715.234) 1.058.052

Jumlah/Total 8.885.997 6.345.046 496.028 (5.178.497) 10.548.574

Perusahaan bekerjasama dengan Glaverbel SA., Belgia – perusahaan yang 100% dimiliki oleh Asahi Glass Co. Ltd., Jepang, mendirikan Glavermas Pte. Ltd. (“GVM”) dan Glavermas Mirror Pte. Ltd. (“GVMM”) di Singapura masing-masing pada tanggal 11 April 1992 dan 24 Desember 1997, dimana Perusahaan memiliki kepemilikan masing-masing sebesar 49% dan 50%. GVM dan GVMM berfungsi sebagai agen penjualan kaca Stopsol (kaca reflektif) dan kaca cermin MNG untuk wilayah pemasaran di luar Indonesia.

The Company together with Glaverbel SA., Belgium – an entity 100% owned by Asahi Glass Co. Ltd., Japan, established Glavermas Pte. Ltd. (“GVM”) and Glavermas Mirror Pte. Ltd. (“GVMM”) in Singapore on April 11, 1992 and December 24, 1997, respectively, in which the Company has a 49% and 50% ownership interest, respectively. GVM and GVMM act as sales agents for Stopsol (reflective glass) and MNG mirror products for marketing outside of Indonesia.

Berdasarkan keputusan Direksi Perusahaan tanggal 8 Februari 2005 yang dinyatakan dalam Akta Notaris No. 6 tanggal 21 Februari 2005 dari Adiaty Hadi, S.H., notaris di Jakarta, dan keputusan Direksi GVMM tanggal 7 April 2005, telah diputuskan untuk menghentikan seluruh usaha dan operasi GVMM dan selanjutnya menempatkan GVMM dalam proses likuidasi.

Based on a resolution of the Company’s Board of Directors dated February 8, 2005 which was set forth in Notarial Deed No. 6 dated February 21, 2005 of Adiaty Hadi, S.H., notary public in Jakarta, and a resolution of GVMM’s Board of Directors dated April 7, 2005, it was agreed to cease all business and operations of GVMM and subsequently, to place GVMM under voluntary liquidation.

Berikutnya, berdasarkan keputusan Direksi Perusahaan tanggal 16 November 2006 yang dinyatakan dalam Akta Notaris No. 6 tanggal 18 Januari 2007 dari Adiaty Hadi, S.H. dan keputusan Direksi GVM tanggal 18 Desember 2006, telah diputuskan juga untuk menghentikan seluruh usaha dan operasi GVM dan menempatkan GVM dalam proses likuidasi.

Subsequently, based on a resolution of the Company’s Board of Directors dated November 16, 2006 which was set forth in Notarial Deed No. 6 dated January 18, 2007 of Adiaty Hadi, S.H. and a resolution of GVM’s Board of Directors dated December 18, 2006, it was also agreed to cease all business and operations of GVM and to place GVM under voluntary liquidation.

Keputusan untuk melikuidasi GVMM dan GVM berkaitan dengan penggabungan aktivitas usaha GVMM dan GVM ke dalam AGC Flat Glass Asia Pacific Co. Ltd., Singapura. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan ini, likuidasi tersebut masih dalam proses.

The decision to liquidate GVMM and GVM relates to the combination of the business activities of GVM and GVMM into AGC Flat Glass Asia Pacific Co. Ltd., Singapore Up to the completion date of these financial statements, the liquidation is still in process.






22

7. INVESTASI PADA PERUSAHAAN ASOSIASI

(lanjutan) 7. INVESTMENT IN ASSOCIATED COMPANIES

(continued)

Perusahaan berkeyakinan bahwa hasil akhir dari proses likuidasi tersebut tidak akan berdampak material terhadap hasil operasi, posisi atau likuiditas keuangan Perusahaan dan oleh karena itu Perusahaan tidak melakukan penyisihan atas proses likuidasi tersebut dalam laporan keuangan ini.

The Company believes that the ultimate resolution of this voluntary liquidation is unlikely to have a material effect on the results of its operations, financial position or liquidity and, therefore, no provision for this matter has been made by the Company in these financial statements.

8. INVESTASI JANGKA PANJANG LAINNYA 8. OTHER LONG-TERM INVESTMENTS

Akun ini merupakan investasi Perusahaan pada PT Auto Glass Indonesia (97,5%) dan investasi dalam bentuk saham dengan persentase kepemilikan kurang dari 20% sebagai berikut:

This account represents the Company’s investment in PT Auto Glass Indonesia (97.5%) and investment in shares with the percentage of ownership of less than 20% as follows:

2006 2005

PT Auto Glass Indonesia 1.490.229 - PT Auto Glass Indonesia PT Jagorawi Golf & Country Club 450.000 450.000 PT Jagorawi Golf & Country Club PT Citraland Golf and Country Club 208.398 208.398 PT Citraland Golf and Country Club PT Damai Indah Padang Golf 125.000 125.000 PT Damai Indah Padang Golf Gunung Geulis Country Club 100.000 100.000 Gunung Geulis Country Club PT Pondok Indah Padang Golf 47.000 47.000 PT Pondok Indah Padang Golf

Jumlah 2.420.627 930.398 Total

9. AKTIVA TETAP 9. FIXED ASSETS

a. Saldo dan perubahan a. Balance and movement


Saldo/Balance Penambahan/ Pelepasan/ Pemindahan/ Saldo/Balance 1/1/2006 Additions Disposals Transfers 31/12/2006

Nilai tercatat Carrying value

Pemilikan langsung: Direct ownership: Hak atas tanah 58.483.501 151.883 - - 58.635.384 Land leasehold Bangunan dan sarana 276.437.034 58.150 - 6.251.406 282.746.590 Buildings and structures Mesin dan perlengkapan 1.103.063.889 173.519 (196.997) 38.422.716 1.141.463.127 Machinery and equipment Tungku peleburan 341.586.779 - - - 341.586.779 Furnaces Pallet 77.416.692 9.180.663 - 21.553.337 108.150.692 Pallets Roller untuk kaca berpola 6.830.013 450.991 - - 7.281.004 Figured glass rollers Kendaraan bermotor 46.597.120 4.533.473 (2.254.392) 598.715 49.474.916 Motor vehicles Perlengkapan dan Tools, furniture and inventaris kantor 27.628.991 386.190 (116.417) 205.558 28.104.322 fixtures

1.938.044.019 14.934.869 (2.567.806) 67.031.732 2.017.442.814 Aktiva dalam konstruksi 23.167.821 122.178.874 - (67.031.732) 78.314.963 Construction in progress

1.961.211.840 137.113.743 (2.567.806) - 2.095.757.777

Akumulasi penyusutan Accumulated depreciation

Pemilikan langsung: Direct ownership: Hak atas tanah 31.865.518 2.407.267 - - 34.272.785 Land leasehold Bangunan dan sarana 95.774.180 9.316.922 - - 105.091.102 Buildings and structures Mesin dan perlengkapan 702.244.278 70.249.408 (94.148) - 772.399.538 Machinery and equipment Tungku peleburan 182.003.138 21.258.855 - - 203.261.993 Furnaces Pallet 49.626.283 18.259.925 - - 67.886.208 Pallets Roller untuk kaca berpola 5.131.006 1.124.904 - - 6.255.910 Figured glass rollers Kendaraan bermotor 30.941.499 5.778.021 (1.938.045) - 34.781.475 Motor vehicles Perlengkapan dan Tools, furniture and inventaris kantor 20.607.258 2.228.128 (92.304) - 22.743.082 fixtures

1.118.193.160 130.623.430 (2.124.497) - 1.246.692.093

Nilai buku bersih 843.018.680 6.490.313 (443.309) - 849.065.684 Net book value






23

9. AKTIVA TETAP (lanjutan) 9. FIXED ASSETS (continued) Tahun yang berakhir 31 Desember 2005 Year ended December 31, 2005 Saldo/Balance Penambahan/ Pelepasan/ Pemindahan/ Saldo/Balance 1/1/2005 Additions Disposals Transfers 31/12/2005

Nilai tercatat Carrying value Pemilikan langsung: Direct ownership: Hak atas tanah 58.037.301 446.200 - - 58.483.501 Land leasehold Bangunan dan sarana 264.219.833 69.600 (507.699) 12.655.300 276.437.034 Buildings and structures Mesin dan perlengkapan 1.076.002.255 545.551 - 26.516.083 1.103.063.889 Machinery and equipment Tungku peleburan 341.586.779 - - - 341.586.779 Furnaces Pallet 54.804.177 16.049.502 (174.200) 6.737.213 77.416.692 Pallets Roller untuk kaca berpola 5.572.228 1.257.785 - - 6.830.013 Figured glass rollers Kendaraan bermotor 40.079.126 7.464.142 (3.255.094) 2.308.946 46.597.120 Motor vehicles Perlengkapan dan Tools, furniture and inventaris kantor 27.161.828 455.798 - 11.365 27.628.991 fixtures

1.867.463.527 26.288.578 (3.936.993) 48.228.907 1.938.044.019 Aktiva dalam konstruksi 22.117.740 49.278.988 - (48.228.907) 23.167.821 Construction in progress

1.889.581.267 75.567.566 (3.936.993) - 1.961.211.840

Akumulasi penyusutan Accumulated depreciation Pemilikan langsung: Direct ownership: Hak atas tanah 28.594.744 3.270.774 - - 31.865.518 Land leasehold Bangunan dan sarana 86.952.586 8.975.850 (154.256) - 95.774.180 Buildings and structures Mesin dan perlengkapan 631.424.331 70.819.947 - - 702.244.278 Machinery and equipment Tungku peleburan 160.245.669 21.757.469 - - 182.003.138 Furnaces Pallet 38.361.383 11.439.100 (174.200) - 49.626.283 Pallets Roller untuk kaca berpola 4.045.837 1.085.169 - - 5.131.006 Figured glass rollers Kendaraan bermotor 28.553.162 5.387.831 (2.999.494) - 30.941.499 Motor vehicles Perlengkapan dan Tools, furniture and inventaris kantor 18.253.948 2.353.310 - - 20.607.258 fixtures

996.431.660 125.089.450 (3.327.950) - 1.118.193.160

Nilai buku bersih 893.149.607 (49.521.884) (609.043) - 843.018.680 Net book value

Termasuk dalam pelepasan tahun 2006 adalah nilai tercatat dan akumulasi penyusutan masing-masing sebesar Rp292.930 dan Rp177.096 yang merupakan saldo awal aktiva tetap anak perusahaan yang sebelumnya dikonsolidasi.

Included in the 2006 disposals are the carrying value and accumulated depreciation of Rp292,930 and Rp177,096, respectively, which represent the beginning balance of subsidiary’s fixed assets which were consolidated previously.

b. Pelepasan aktiva tetap b. Disposal of fixed assets

2006 2005

Nilai buku pelepasan aktiva tetap (327.475) (609.043) Book value of fixed assets disposed Harga jual 1.110.733 2.692.310 Selling price

Laba atas penjualan aktiva tetap 783.258 2.083.267 Gain on sale of fixed assets

c. Alokasi beban penyusutan c. Allocation of depreciation expense Beban produksi langsung 107.971.257 105.750.142 Direct production expenses Beban produksi tidak langsung 8.151.004 6.971.299 Indirect production expenses Beban penjualan 3.302.339 2.983.655 Selling expenses Beban umum dan administrasi 11.070.314 8.981.318 General and administrative expenses Beban lain-lain 128.516 403.036 Other expenses

Jumlah beban penyusutan 130.623.430 125.089.450 Total depreciation expense






24

9. AKTIVA TETAP (lanjutan) 9. FIXED ASSETS (continued) d. Aktiva tetap dalam konstruksi d. Construction in progress Estimasi penyelesaian/ % penyelesaian/ Nilai tercatat/Carrying value

Estimated date of completion % of completion 2006 2005

Mesin laminasi kaca otomotif/ Laminated automotive glass machine Februari/February 2007 90% 42.119.372 - Instalasi pembakaran gas Tungku

Float No. 3/Gas burner installation

of Float Furnace No. 3 Maret/March 2007 90% 11.238.272 -

Proyek “Hot Repair” Tungku Float No. 3/

Hot repair project of Float Furnace No. 3 Maret/March 2007 90% 5.434.108 -

Sistem AS 400/AS 400 System Juni/June 2006 100% - 5.087.317

Perbaikan mesin diesel/Diesel

engine overhaul September/September 2006 100% - 3.602.366

Proyek lain-lain/Other projects Juli/July 2007 30% - 90% 19.523.211 14.478.138

Jumlah/Total 78.314.963 23.167.821

Hak atas tanah HGB seluas 808.519 meter persegi dan bangunan di atasnya dijaminkan kepada Asahi Glass Co. Ltd., Jepang (Catatan 26a).

Land leasehold covering an area of 808,519 square meters including buildings thereon are pledged to Asahi Glass Co. Ltd., Japan (Note 26a).

Aktiva tetap pada tanggal 31 Desember 2006, kecuali hak atas tanah, telah diasuransikan atas berbagai resiko kerugian dengan nilai pertanggungan sebesar Rp14.365.257 dan AS$336.770.000 atau berjumlah Rp3.052.030.657 (2005: Rp11.462.400 dan AS$336.770.000 atau berjumlah Rp3.321.911.500), yang menurut keyakinan manajemen cukup memadai untuk menutup kemungkinan kerugian yang timbul dari risiko- risiko tersebut. Manajemen juga berkeyakinan bahwa tidak ada indikasi penurunan nilai aktiva tetap pada tanggal 31 Desember 2006 berdasarkan evaluasi atas kondisi aktiva pada tanggal tersebut.

Fixed assets as of December 31, 2006, excluding land leasehold, have been insured against various risks with a total coverage amount of Rp14,365,257 and US$336,770,000 or totaling Rp3,052,030,657 (2005: Rp11,462,400 and US$336,770,000 or totaling Rp3,321,911,500), which in the management opinion, is adequate to cover possible losses arising from such risks.

The management also believes that there is no indication of asset impairment as of December 31, 2006 based on an evaluation of the condition of the assets as of that date.

10. AKTIVA LAIN-LAIN 10. OTHER ASSETS

2006 2005

Biaya ditangguhkan: Deferred charges: Biaya lisensi produksi MNG 1.316.910 1.316.910 License fee of MNG production Biaya pendirian - 160.233 Incorporation costs

1.316.910 1.477.143 Dikurangi: Akumulasi amortisasi (1.251.064) (1.270.750) Less: Accumulated amortization

65.846 206.393 Piutang karyawan jangka panjang 1.664.347 1.574.440 Long-term employee receivables Uang jaminan dan lainnya 2.728.966 2.738.203 Guarantee deposits and others

Jumlah 4.459.159 4.519.036 Total

Beban amortisasi atas biaya ditangguhkan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2006 sebesar Rp131.691 (2005: Rp162.566).

Amortization expense of deferred charges for the year ended December 31, 2006 amounted to Rp131,691 (2005: Rp162,566).






25

11. PINJAMAN BANK JANGKA PENDEK 11. SHORT-TERM BANK BORROWINGS 2006 2005

a. The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ a. The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd., Singapura 135.300.000 78.640.000 Ltd., Singapore b. Mizuho Corporate Bank b. Mizuho Corporate Bank Ltd., Singapura 45.100.000 - Ltd., Singapore c. The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ c. The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd., Jakarta 45.100.000 - Ltd., Jakarta

Jumlah 225.500.000 78.640.000 Total

Tingkat bunga per tahun: Interest rates per annum: Pinjaman dalam dolar A.S. 4,9% - 6,3% 2,1% - 4,7% Borrowings in U.S. dollars a. Berdasarkan perjanjian kredit tanggal 28 Februari

1997 yang diperbarui pada tanggal 30 September 2006, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit jangka pendek dari The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd., Singapura dengan jumlah maksimum sebesar AS$15.000.000 atau jumlah yang setara dalam mata uang yen Jepang yang akan jatuh tempo tanggal 30 September 2007. Jumlah pinjaman pokok pada tanggal 31 Desember 2006 sebesar AS$15.000.000 atau setara dengan Rp135.300.000 (2005: AS$8.000.000 atau setara dengan Rp78.640.000).

a. Based on the credit agreements dated February 28, 1997 as amended on September 30, 2006, the Company obtained a short-term loan facility from The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd., Singapore for a maximum amount of US$15,000,000 or its equivalent amount in the Japanese yen currency which will be due on September 30, 2007. As of December 31, 2006, the outstanding principal amounted to US$15,000,000 or equivalent to Rp135,300,000 (2005: US$8,000,000 or equivalent to Rp78,640,000).

b. Berdasarkan perjanjian kredit tanggal 2 April 1996

yang diperbarui pada tanggal 30 September 2006, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit modal kerja berulang dari Mizuho Corporate Bank Ltd., Singapura dengan jumlah maksimum sebesar AS$10.000.000 atau jumlah yang setara dalam mata uang yen Jepang yang akan jatuh tempo tanggal 30 September 2007. Jumlah pinjaman pokok pada tanggal 31 Desember 2006 sebesar AS$5.000.000 atau setara dengan Rp45.100.000 (2005: Rp Nihil).

b. Based on the credit agreement dated April 2, 1996 as amended on September 30, 2006, the Company obtained a revolving working capital loan facility from Mizuho Corporate Bank Ltd., Singapore for a maximum amount of US$10,000,000 or its equivalent amount in the Japanese yen currency which will be due on September 30, 2007. As of December 31, 2006, the outstanding principal amounted to US$5,000,000 or equivalent to Rp45,100,000 (2005: Rp Nil).

c. Berdasarkan perjanjian kredit tanggal

31 Desember 1996 yang diperbarui pada tanggal 30 September 2006, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit modal kerja dari The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd., Jakarta dengan jumlah maksimum AS$10.000.000 yang akan jatuh tempo tanggal 30 September 2007. Jumlah pinjaman pokok pada tanggal 31 Desember 2006 sebesar AS$5.000.000 atau setara dengan Rp45.100.000 (2005: Rp Nihil).

c. Based on the credit agreement dated December 31, 1996 as amended on September 30, 2006, the Company obtained a working capital loan facility from The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd., Jakarta with a maximum facility of US$10,000,000 which will be due on September 30, 2007. As of December 31, 2006, the outstanding principal amounted to US$5,000,000 or equivalent to Rp45,100,000 (2005: Rp Nil).

Pinjaman bank jangka pendek dijamin oleh Asahi Glass Co. Ltd., Jepang (Catatan 26a).

These short-term bank borrowings are guaranteed by Asahi Glass Co. Ltd., Japan (Note 26a).






26

12. HUTANG USAHA 12. TRADE PAYABLES

2006 2005

Pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 25d) 5.161.812 1.205.035 Related parties (Note 25d)

Pihak ketiga: Third parties: Hosana Emanuel 3.871.547 2.069.857 Hosana Emanuel PT Samator 2.068.376 1.442.722 PT Samator PT Chandra Sakti 1.392.594 1.169.144 PT Chandra Sakti PT Perusahaan Gas Negara PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk 2.340.576 145.445 (Persero) Tbk Pemasok luar negeri 18.505.081 19.399.756 Overseas suppliers Pemasok lainnya 38.851.552 7.318.659 Other suppliers

67.029.726 31.545.583

Jumlah 72.191.538 32.750.618 Total

Rincian hutang usaha berdasarkan mata uang: Details of trade payables based on the currency: 2006 2005

Hutang usaha pada pihak yang mempunyai hubungan istimewa: Trade payables to related parties: Dalam rupiah 372.067 - In rupiah Dalam mata uang asing 4.789.745 1.205.035 In foreign currencies

Jumlah 5.161.812 1.205.035 Total

Hutang usaha pada pihak ketiga: Trade payables to third parties: Dalam rupiah 45.886.839 11.537.953 In rupiah Dalam mata uang asing 21.142.887 20.007.630 In foreign currencies

Jumlah 67.029.726 31.545.583 Total

13. PINJAMAN BANK JANGKA PANJANG 13. LONG-TERM BANK BORROWINGS

2006 2005

Japan Bank for International Japan Bank for International Cooperation - 42.121.550 Cooperation Dikurangi: Bagian yang jatuh tempo Less: Portion maturing within dalam satu tahun - (42.121.550) one year

Pinjaman bank jangka panjang - - Long-term bank borrowings

Tingkat bunga per tahun: Interest rates per annum: Pinjaman dalam dolar A.S. - 2,1% - 4,9% Borrowings in U.S. dollars

Pada tanggal 22 April 1999, Perusahaan memperoleh pinjaman jangka panjang dari Japan Bank for International Cooperation untuk membiayai pembayaran kembali pinjaman jangka pendek dengan jumlah maksimum sebesar AS$30.000.000. Pembayaran pinjaman, setelah habis masa bebas pembayaran selama empat tahun sejak penarikan pertama, dilakukan dalam tujuh kali angsuran setengah-tahunan dimana angsuran pertama sebesar AS$4.290.000 dan enam kali angsuran masing-masing sebesar AS$4.285.000, dan angsuran terakhir telah dilunasi pada tanggal 20 Juni 2006.

On April 22, 1999, the Company obtained a long-term loan from the Japan Bank for International Cooperation to finance the repayment of short-term borrowings for a maximum amount of US$30,000,000. After a grace period of four years from the initial drawdown, the loan is repayable in seven semi-annual instalments, comprising the first instalment of US$4,290,000 and six instalments of US$4,285,000 each, and the last instalment was paid on June 20, 2006.






27

13. PINJAMAN BANK JANGKA PANJANG (lanjutan) 13. LONG-TERM BANK BORROWINGS (continued)

Jumlah pinjaman pokok pada tanggal 31 Desember 2006 sebesar Rp Nihil (2005: AS$4.285.000 atau setara dengan Rp42.121.550). Pinjaman ini dijamin oleh Asahi Glass Co. Ltd., Jepang (Catatan 26a).

As of December 31, 2006, the outstanding principal amounted to Rp Nil (2005: US$4,285,000 or equivalent to Rp42,121,550). These loans are guaranteed by Asahi Glass Co. Ltd., Japan (Note 26a).

14. KEWAJIBAN IMBALAN KERJA 14. EMPLOYEE BENEFITS LIABILITY

Perusahaan memberikan imbalan kerja kepada karyawan yang telah mencapai usia pensiun normal 55 tahun. Imbalan tersebut tidak didanai dan didasarkan atas Perjanjian Kerja Bersama (”PKB”) dengan Perusahaan yang telah mengikuti ketentuan dalam UU No. 13/2003.

The Company provides benefits for their employees who have reached the normal retirement age of 55. The benefits are unfunded and based on the Company’s Collective Labor Agreement (“CLA”) that has been aligned with the provisions of LL No. 13/2003.

Unsur biaya imbalan kerja bersih yang diakui dalam laporan laba rugi dan jumlah kewajiban imbalan kerja yang diakui dalam neraca seperti ditentukan oleh aktuaria independen adalah sebagai berikut:

The components of net employee benefits expense recognized in the statement of income and amounts recognized in the balance sheets for the employee benefits liability as determined by an independent actuary are as follows:

a. Beban imbalan kerja bersih a. Net employee benefits expense

2006 2005

Biaya jasa kini 6.133.588 7.877.844 Current service cost Biaya bunga 12.185.809 7.641.696 Interest cost Amortisasi (laba)/rugi aktuaria yang Amortization of unrecognized belum diakui (2.244.330) 148.357 actuarial (gains)/losses Amortisasi biaya jasa lalu yang belum Amortization of unvested past menjadi hak 4.213.476 4.213.474 service cost

20.288.543 19.881.371 Beban pesangon 21.576.925 - Termination expense

Jumlah 41.865.468 19.881.371 Total

Untuk meningkatkan efisiensi tenaga kerja, pada tahun 2006 Perusahaan menawarkan kepada karyawannya suatu skema pengunduran diri khusus. Disamping imbalan kerja yang tercakup dalam PKB, skema tersebut juga menawarkan sejumlah insentif untuk menarik karyawan mengikuti skema tersebut. Skema pengunduran diri khusus tersebut telah dibayar pada bulan Oktober 2006 dan pembayaran atas insentif sebesar Rp21.576.925 dilaporkan sebagai “Beban pesangon” dan dicatat sebagai beban lain-lain dalam laporan laba rugi tahun 2006.

In order to promote the work force efficiency, in 2006 the Company offered a special resignation scheme to its employees. In addition to benefits covered in the CLA, the scheme also offered some incentives to attract employees to take the scheme. The special resignation scheme was paid in October 2006 and payment for the incentives of Rp21,576,925 was reported as “Termination expense” and charged to other expense in the 2006 statements of income.

b. Kewajiban imbalan kerja b. Employee benefits liability

2006 2005

Nilai kini kewajiban imbalan kerja Present value of employee benefits karyawan 142.148.167 158.627.647 liability Biaya jasa lalu yang belum diakui – Unrecognized past service cost – belum menjadi hak (27.541.322) (31.754.798) unvested (Laba)/rugi aktuaria belum diakui 7.226.563 (11.946.059) Unrecognized actuarial (gains)/losses

Jumlah 121.833.408 114.926.790 Total






28

14. KEWAJIBAN IMBALAN KERJA (lanjutan) 14. EMPLOYEE BENEFITS LIABILITY (continued)

Perubahan kewajiban imbalan kerja untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2006 dan 2005 adalah sebagai berikut:

Movements in the employee benefits liability for the years ended December 31, 2006 and 2005 are as follows:

2006 2005

Saldo pada awal tahun 114.926.790 112.512.124 Balance at beginning of the year Beban imbalan kerja bersih 20.288.543 19.881.371 Net employee benefits expense Pembayaran imbalan kerja (13.381.925) (17.466.705) Employee benefits paid

Saldo pada akhir tahun 121.833.408 114.926.790 Balance at end of the year

Asumsi-asumsi utama yang dipakai dalam menentukan kewajiban imbalan kerja pada tanggal 31 Desember 2006 dan 2005 adalah sebagai berikut:

The principal assumptions used in determining employee benefits liability as of December 31, 2006 and 2005 are as follows:

a. Tingkat diskonto 11% per tahun/per annum a. Discount rate b. Tingkat kenaikan gaji 8% (2005: 10%) per tahun/per annum b. Salary increment rate c. Tabel mortalitas CSO-1980 c. Mortality table d. Usia pensiun (semua karyawan dianggap d. Retirement age (all employees are akan pensiun pada usia pensiun) 55 assumed to retire at their retirement age)

15. HAK MINORITAS 15. MINORITY INTEREST

Akun ini merupakan hak minoritas atas aktiva bersih dan rugi bersih PT Auto Glass Indonesia pada tanggal dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2005, masing-masing sebesar Rp38.211 dan Rp5.814 (2006: Rp Nihil).

This account represents minority interest in net assets and net loss of PT Auto Glass Indonesia as of and for the year ended Desember 31, 2005, amounting to Rp38,211 and to Rp5,814, respectively (2006: Rp Nil).

16. MODAL SAHAM 16. SHARE CAPITAL

Susunan pemegang saham Perusahaan adalah sebagai berikut:

The composition of the Company’s shareholders was as follows:

31 Desember 2006 December 31, 2006

Jumlah saham/ % kepemilikan/ Jumlah/Amount Pemegang saham Number of shares % of ownership (Rupiah) Shareholders

Asahi Glass Co. Ltd., Jepang 190.319.000 43,852% 95.159.500 Asahi Glass Co, Ltd., Japan PT Rodamas, Jakarta 176.398.500 40,645% 88.199.250 PT Rodamas, Jakarta Koperasi 1.910.000 0,440% 955.000 Cooperatives Margono Djojosumarto Margono Djojosumarto (Komisaris) 100.000 0,023% 50.000 (Commissioner) Lain-lain (masing-masing dengan Others (each with ownership pemilikan kurang dari 5%) 65.272.500 15,040% 32.636.250 of less than 5%)

Jumlah 434.000.000 100,000% 217.000.000 Total

31 Desember 2005 December 31, 2005 Asahi Glass Co. Ltd., Jepang 190.319.000 43,852% 95.159.500 Asahi Glass Co, Ltd., Japan PT Rodamas, Jakarta 176.307.500 40,624% 88.153.750 PT Rodamas, Jakarta Koperasi 2.001.000 0,461% 1.000.500 Cooperatives Margono Djojosumarto Margono Djojosumarto (Komisaris) 100.000 0,023% 50.000 (Commissioner) Susanto (Direktur) 10.000 0,002% 5.000 Susanto (Director) Lain-lain (masing-masing dengan Others (each with ownership pemilikan kurang dari 5%) 65.262.500 15,038% 32.631.250 of less than 5%)

Jumlah 434.000.000 100,000% 217.000.000 Total






29

16. MODAL SAHAM (lanjutan) 16. SHARE CAPITAL (continued)

Berdasarkan Akta Notaris No. 102 tanggal 27 Februari 1995 dari Amrul Partomuan Pohan, S.H., LL.M, modal dasar Perusahaan sebesar Rp300.000.000 yang terbagi atas 600.000.000 saham dengan nilai nominal Rp500 (angka penuh) per saham dan sejumlah 434.000.000 saham telah ditempatkan dan disetor penuh.

Based on Notarial Deed No. 102 dated February 27, 1995 of Amrul Partomuan Pohan, S.H. LL.M., the Company's authorized capital was Rp300,000,000 divided into 600,000,000 shares with a par value of Rp500 (full amount) per share with 434,000,000 shares issued and fully paid up.

17. TAMBAHAN MODAL DISETOR – BERSIH 17. ADDITIONAL PAID-IN CAPITAL – NET

Akun ini merupakan agio saham dikurangi dengan nilai buku biaya emisi saham sebagai berikut:

This account represents premium on share capital less book value of share issuance costs as follows:

2006 2005

Agio saham 167.700.000 167.700.000 Premium on share capital Nilai buku biaya emisi saham (2.617.201) (2.617.201) Book value of share emission costs

Jumlah – bersih 165.082.799 165.082.799 Total – net

Agio saham berasal dari selisih antara hasil penerimaan dari penawaran perdana 86.000.000 saham kepada masyarakat pada tahun 1995 (dengan harga Rp2.450 – angka penuh, per saham) dengan nilai nominalnya (Rp500 – angka penuh, per saham).

Premium on share capital resulted from the difference between proceeds from the initial public offering of 86,000,000 shares in 1995 (at a price of Rp2,450 – full amount, per share) and the par value of the shares issued (Rp500 – full amount, per share).

18. PENJUALAN BERSIH 18. NET SALES

2006 2005

Kaca lembaran dan kaca otomotif Flat and automotive glass Penjualan domestik: Domestic sales: Pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 25f) 443.572.960 503.528.886 Related parties (Note 25f) Pihak ketiga 233.324.435 363.666.957 Third parties

676.897.395 867.195.843 Penjualan ekspor: Export sales: Pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 25f) 769.839.064 755.722.500 Related parties (Note 25f) Pihak ketiga 94.814.209 94.710.236 Third parties

864.653.273 850.432.736

Jumlah penjualan kaca lembaran Total sales of flat and dan kaca otomotif 1.541.550.668 1.717.628.579 automotive glass Jasa perbaikan dan pemasangan Automotive glass repair and kaca otomotif - 1.691.320 installation services

Jumlah penjualan bersih 1.541.550.668 1.719.319.899 Total net sales

Tidak terdapat penjualan kepada satu pelanggan yang melebihi 10% dari jumlah penjualan bersih untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2006 dan 2005 kecuali atas penjualan tertentu kepada pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 25f).

There were no sales to any customers of more than 10% of the total net sales during the years ended December 31, 2006 and 2005 except for certain sales to related parties (Note 25f).






30

19. BEBAN POKOK PENJUALAN 19. COST OF GOODS SOLD

2006 2005

Kaca lembaran dan kaca otomotif Flat and automotive glass Persediaan bahan baku: Raw materials inventory: Pada awal tahun 83.559.765 54.742.448 At beginning of the year Pembelian 281.523.725 289.214.447 Purchases Kerusakan, koreksi persediaan Breakage, stock adjustments dan lain-lain 2.744.074 6.018.730 and others Pada akhir tahun (76.733.885) (83.559.765) At end of the year

Pemakaian bahan baku 291.093.679 266.415.860 Raw materials consumed Beban produksi langsung 885.105.395 841.803.323 Direct production expenses Beban produksi tidak langsung 62.079.890 54.887.828 Indirect production expenses

Biaya produksi 1.238.278.964 1.163.107.011 Cost of manufacturing Persediaan barang dalam proses: Goods in process inventory: Pada awal tahun 33.832.240 23.716.674 At beginning of the year Pada akhir tahun (36.334.039) (33.832.240) At end of the year

Beban pokok produksi 1.235.777.165 1.152.991.445 Cost of goods manufactured Persediaan barang jadi: Finished goods inventory: Pada awal tahun 217.370.205 161.238.203 At beginning of the year Pembelian 18.682.188 8.218.499 Purchases Pada akhir tahun (224.119.300) (217.370.205) At end of the year

11.933.093 (47.913.503) Pemakaian bahan pembungkus 70.374.692 68.653.849 Packing materials usage Kerusakan barang jadi dan lain-lain (50.758.463) (25.310.822) Breakage of finished goods and others

Beban pokok penjualan kaca Cost of goods sold of flat and lembaran dan kaca otomotif 1.267.326.487 1.148.420.969 automotive glass Beban pokok jasa perbaikan dan Cost of automotive glass repair and pemasangan kaca otomotif - 881.474 installation services

Jumlah beban pokok penjualan 1.267.326.487 1.149.302.443 Total cost of goods sold

Tidak terdapat pembelian dari satu pemasok yang melebihi 10% dari jumlah pembelian untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2006 dan 2005.

There were no purchases from any suppliers of more than 10% of the total purchases during the years ended December 31, 2006 and 2005.

20. BEBAN PENJUALAN 20. SELLING EXPENSES

2006 2005

Beban pengiriman dan pengangkutan 66.060.679 61.426.042 Delivery and transportation Beban karyawan 30.059.738 30.348.908 Personnel expenses Beban royalti (Catatan 25h) 20.673.947 26.302.791 Royalties (Note 25h) Kaca pecah/koreksi persediaan 19.414.403 17.339.001 Breakage/stock adjustments Reparasi dan perlengkapan lain-lain 7.641.576 7.341.721 Repairs and sundry supplies Insentip dan komisi penjualan 5.517.597 8.047.864 Sales incentives and commissions Penyusutan aktiva tetap 3.302.339 2.983.655 Depreciation of fixed assets Iklan dan promosi 1.257.788 923.280 Promotion and advertising Perjalanan dinas 1.048.459 1.091.927 Traveling expenses Listrik, air dan telepon 881.857 1.444.897 Electricity, water and telephone Lain-lain 3.329.690 5.239.722 Others

Jumlah 159.188.073 162.489.808 Total






31

21. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI 21. GENERAL AND ADMINISTRATIVE EXPENSES 2006 2005

Beban karyawan 63.240.193 56.831.720 Personnel expenses Penyusutan aktiva tetap 11.070.314 8.981.318 Depreciation of fixed assets Perjalanan dinas 6.501.274 5.687.347 Traveling expenses Reparasi dan perlengkapan lain-lain 5.904.603 5.551.216 Repairs and sundry supplies Listrik, air dan telepon 5.247.117 5.107.024 Electricity, water and telephone Pajak dan cukai 3.313.711 3.269.680 Taxes and duties Asuransi 3.009.028 3.069.512 Insurance Sewa 1.799.742 1.702.914 Rent Beban profesi dan penelitian 1.637.991 1.496.633 Professional and investigation Beban bank 696.907 681.275 Bank charges Lain-lain 4.898.708 5.597.735 Others

Jumlah 107.319.588 97.976.374 Total

22. LABA/(RUGI) BERSIH PER SAHAM DASAR 22. BASIC EARNINGS PER SHARE

Rugi bersih yang digunakan dalam menghitung rugi bersih per saham dasar untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2006 adalah Rp17.219.568 (2005: laba bersih Rp212.552.927). Jumlah saham beredar yang digunakan sebagai denominator untuk menghitung laba/(rugi) bersih per saham dasar untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2006 dan 2005 adalah 434.000.000 saham (Catatan 16).

The net loss used in calculating the basic earnings per share for the year ended December 31, 2006 was Rp17,219,568 (2005: net profit of Rp212,552,927). The total number of outstanding shares used as a denominator in computing the basic earnings per share for the years ended December 31, 2006 and 2005 were 434,000,000 shares (Note 16).

23. PEMBAGIAN DIVIDEN 23. DIVIDEND DISTRIBUTION

Berdasarkan keputusan RUPS tanggal 9 Juni 2006 telah diputuskan untuk membagikan dividen tahunan dari laba bersih tahun 2005 sebesar Rp80 (angka penuh) per saham atau Rp34.720.000 (laba bersih tahun 2004: Rp100 - angka penuh, per saham atau Rp43.400.000, berdasarkan RUPS tanggal 3 Juni 2005). Dividen tahunan sebesar Rp34.720.000 telah dibayar kepada pemegang saham pada tanggal 19 Juli 2006.

Pursuant to a resolution of AGMS dated June 9, 2006, an annual dividend in respect to the 2005 net profit of Rp80 (full amount) per share or a total of Rp34,720,000 was declared and distributed (in respect to the 2004 net profit: Rp100 - full amount, per share or a total of Rp43,400,000, based on AGMS dated June 3, 2005). The annual dividend of Rp34,720,000 was paid to shareholders on July 19, 2006.

24. SALDO LABA YANG TELAH DITENTUKAN

PENGGUNAANNYA

24. APPROPRIATED RETAINED EARNINGS

Sesuai ketentuan Undang-undang Perseroan Terbatas No. 1 tahun 1995 tanggal 7 Maret 1995, perusahaan diwajibkan untuk menyisihkan secara bertahap jumlah tertentu dari laba bersih sebagai dana cadangan umum sampai dana cadangan umum tersebut mencapai minimum sebesar 20% dari jumlah modal yang ditempatkan. Berdasarkan keputusan RUPS yang dinyatakan dalam Akta Notaris No. 15 tanggal 9 Juni 2006 dari Amrul Partomuan Pohan, S.H. LL.M, Perusahaan telah menyisihkan dari laba bersih tahun 2005 sebagai dana cadangan umum sebesar Rp4.250.000 (laba bersih tahun 2004: Rp6.600.000 berdasarkan RUPS tanggal 3 Juni 2005).

In accordance with the Corporate Law No. 1 of 1995 dated March 7, 1995, a company is required to set aside, on a gradual basis, an amount from net profit as a general reserve until the general reserve balance achieves an amount equivalent to at least 20% of its issued capital. Based on a resolution of AGMS which was set forth in Notarial Deed No. 15 dated June 9, 2006 of Amrul Partomuan Pohan, S.H., LL.M, the Company has appropriated to general reserve the amount of Rp4,250,000 out of the 2005 net profit (in respect to the 2004 net profit: Rp6,600,000 based on AGMS dated June 3, 2005).






32

24. SALDO LABA YANG TELAH DITENTUKAN PENGGUNAANNYA (lanjutan)

24. APPROPRIATED RETAINED EARNINGS (continued)

Jumlah saldo laba yang telah ditentukan penggu-naannya pada tanggal 31 Desember 2006 sebesar Rp54.250.000 atau 25% dari jumlah modal yang ditempatkan (2005: Rp50.000.000 atau 23% dari jumlah modal yang ditempatkan).

Total appropriated retained earnings as of December 31, 2006 amounted to Rp54,250,000 or 25% of the issued capital (2005: Rp50,000,000 or 23% of the issued capital).

25. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA

25. BALANCES AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES

Bentuk hubungan istimewa antara Perusahaan dengan AGC Flat Glass Asia Pacific Co. Ltd., Singapura (“AFAP”, dahulu Asahi Glass Co. Ltd. Cabang Singapura), Asahi Glass Singapore Chemicals Pte. Ltd., Singapura (“AGSC”), Asahi Glass Co. Ltd., Cabang Filipina (“AGF”), Asahi Glass Co. Ltd., Cabang Thailand (“AGT”), Auto Glass Co. Ltd., Jepang (“AMGC”), Glaverbel SA., Belgia (“GVB”) dan Asahi Glass Machinery Co. Ltd., Jepang (“AGMC”) adalah karena pemegang saham perusahaan-perusahaan ini sama dengan pemegang saham Perusahaan yaitu Asahi Glass Co. Ltd., Jepang (“AGC”), sedangkan dengan Rodamas Marketing Pte. Ltd., Singapura (“RDM-S”) adalah karena pemegang saham yang sama yaitu PT Rodamas (“RDM”).

Perusahaan juga memiliki saham pada GVM dan GVMM (Catatan 7).

The nature of the relationships between the Company and AGC Flat Glass Asia Pacific Co. Ltd., Singapore (“AFAP”, formerly Asahi Glass Co. Ltd., Singapore Branch), Asahi Glass Singapore Chemicals Pte. Ltd., Singapore (“AGSC”), Asahi Glass Co. Ltd., Philippine Branch (“AGF”), Asahi Glass Co. Ltd., Thailand Branch (“AGT”), Auto Glass Co. Ltd., Japan (“AMGC”), Glaverbel SA., Belgium (“GVB”) and Asahi Glass Machinery Co. Ltd., Japan (“AGMC”) is because the shareholder of these companies is also the shareholder of the Company, namely, Asahi Glass Co. Ltd., Japan (“AGC”), while with Rodamas Marketing Pte. Ltd., Singapore (“RDM-S”) is because of common shareholder namely PT Rodamas (“RDM”).

The Company also owns shares in GVM and GVMM (Note 7).

Saldo signifikan dengan pihak-pihak yang mempu-nyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut:

Significant balances with related parties were as follows:

a. Piutang usaha a. Trade receivables

2006 2005

PT Rodamas 35.162.450 26.434.930 PT Rodamas AGC Flat Glass Asia Pacific Co. AGC Flat Glass Asia Pacific Co. Ltd., Sin. 47.150.097 58.260.228 Ltd., Sin. Asahi Glass Machinery Co. Ltd., Jepang 11.829.093 - Asahi Glass Machinery Co. Ltd., Japan Glavermas Pte. Ltd., Sin. 7.768.449 8.011.079 Glavermas Pte. Ltd., Sin. Auto Glass Co. Ltd., Jepang 6.652.512 4.140.823 Auto Glass Co. Ltd., Japan Asahi Glass Co. Ltd., Cabang Filipina 2.265.261 2.577.090 Asahi Glass Co. Ltd., Phill. Branch Rodamas Marketing Pte. Ltd., Sin. 1.986.228 2.478.736 Rodamas Marketing Pte. Ltd., Sin. Asahi Glass Co. Ltd., Jepang 222.927 606.851 Asahi Glass Co. Ltd., Japan Lain-lain 1.053.139 1.365.550 Others

Jumlah 114.090.156 103.875.287 Total

Persentase terhadap jumlah aktiva 7,00% 6,63% Percentage to total assets

b. Piutang lain-lain b. Other receivables Asahi Glass Co. Ltd., Jepang 813.228 - Asahi Glass Co. Ltd., Japan Lain-lain 272.818 - Others

Jumlah 1.086.046 - Total

Persentase terhadap jumlah aktiva 0,07% - Percentage to total assets






33

25. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan)

25. BALANCES AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES (continued)

c. Investasi pada perusahaan asosiasi c. Investment in associated companies

2006 2005

Glavermas Pte. Ltd. 5.819.532 9.490.522 Glavermas Pte. Ltd. Glavermas Mirror Pte. Ltd. 1.058.052 1.058.052 Glavermas Mirror Pte. Ltd.

Jumlah 6.877.584 10.548.574 Total

Persentase terhadap jumlah aktiva 0,42% 0,67% Percentage to total assets

d. Hutang usaha d. Trade payables Asahi Glass Co. Ltd., Jepang 2.015.935 979.834 Asahi Glass Co. Ltd., Japan Asahi Glass Machinery Co. Ltd., Jepang 1.485.572 - Asahi Glass Machinery Co. Ltd., Japan Lain-lain 1.660.305 225.201 Others

Jumlah 5.161.812 1.205.035 Total

Persentase terhadap jumlah kewajiban 1,07% 0,33% Percentage to total liabilities

e. Hutang lain-lain pada pihak yang

mempunyai hubungan istimewa

e. Other related party payables

PT Rodamas 242.968 49.349 PT Rodamas Glaverbel SA., Belgia 5.535.027 9.389.651 Glaverbel SA., Belgium Asahi Glass Co. Ltd., Jepang 3.095.098 4.793.155 Asahi Glass Co. Ltd., Japan Rodamas Marketing Pte. Ltd., Sin. 527.668 792.750 Rodamas Marketing Pte. Ltd., Sin. Lain-lain 348.080 303.829 Others

Jumlah 9.748.841 15.328.734 Total

Persentase terhadap jumlah kewajiban 2,02% 4,20% Percentage to total liabilities

Sebagian besar penjualan Perusahaan dilakukan melalui RDM, AGC, RDM-S, AFAP, AGF, AGT, AMGC, AGMC, GVM dan GVMM. Perusahaan juga membeli sebagian bahan baku, bahan pembantu dan suku cadangnya dari AGC, AFAP, AGSC, AGT, GVB, dan AGMC. Dengan demikian, transaksi penjualan Perusahaan akan tergantung secara ekonomi dari perusahaan-perusahaan tersebut.

The majority the Company’s sales were distributed through RDM, AGC, RDM-S, AFAP, AGF, AGT, AMGC, AGMC, GVM and GVMM. The Company also purchased a portion of its raw materials, supplies and stored goods from AGC, AFAP, AGSC, AGT, GVB, and AGMC. Accordingly, the Company is economically dependent on these companies in respect to sales transactions.

Perusahaan membayar royalti, komisi penjualan dan jasa penjaminan kepada AGC, GVB dan RDM-S (Catatan 26).

The Company is committed to pay royalties, sales commission and guarantee fees to AGC, GVB and RDM-S (Note 26).

Transaksi-transaksi signifikan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut:

Significant transactions with related parties were as follows:

f. Penjualan bersih f. Net sales

2006 2005

Penjualan domestik: Domestic sales: PT Rodamas 443.219.594 503.528.886 PT Rodamas Lain-lain 353.366 - Others

443.572.960 503.528.886






34



f. Penjualan bersih (lanjutan) f. Net sales (continued)

2006 2005

Penjualan ekspor: Export sales: AGC Flat Glass Asia Pacific Co. AGC Flat Glass Asia Pacific Co. Ltd., Sin. 604.378.999 532.479.135 Ltd., Sin. Glavermas Pte. Ltd. 53.162.084 75.201.785 Glavermas Pte. Ltd. Rodamas Marketing Pte. Ltd., Sin. 36.486.965 61.769.570 Rodamas Marketing Pte. Ltd., Sin. Auto Glass Co. Ltd., Jepang 34.090.890 37.152.669 Auto Glass Co. Ltd., Japan Asahi Glass Co. Ltd., Cabang Filipina 17.265.277 26.338.745 Asahi Glass Co. Ltd., Phil. Branch Asahi Glass Machinery Co. Ltd., Asahi Glass Machinery Co. Ltd., Jepang 11.997.512 - Japan Asahi Glass Co. Ltd., Cabang Thailand 8.659.954 7.653.615 Asahi Glass Co. Ltd., Thailand Branch Asahi Glass Co. Ltd., Jepang 880.217 8.313.737 Asahi Glass Co. Ltd., Japan Glavermas Mirror Pte. Ltd. - 3.628.781 Glavermas Mirror Pte. Ltd. Lain-lain 2.917.166 3.184.463 Others

769.839.064 755.722.500

Jumlah 1.213.412.024 1.259.251.386 Total

Persentase terhadap jumlah penjualan 78,71% 73,24% Percentage to total net sales

g. Pembelian persediaan g. Purchase of inventories Asahi Glass Machinery Co. Ltd., Jepang 45.838.283 37.496.608 Asahi Glass Machinery Co. Ltd., Japan Asahi Glass Co. Ltd., Jepang 19.225.127 14.175.749 Asahi Glass Co. Ltd., Japan Asahi Glass Singapore Chemicals Asahi Glass Singapore Chemicals Pte. Ltd., Singapura 12.833.397 13.185.221 Pte. Ltd., Singapore Glaverbel SA., Belgia 5.453.130 14.470.887 Glaverbel SA., Belgium Asahi Glass Co. Ltd., Cabang Thailand 4.883.689 20.475.033 Asahi Glass Co. Ltd., Thailand Branch AGC Flat Glass Asia Pacific Co. AGC Flat Glass Asia Pacific Co. Ltd., Sin. 1.793.746 202.144 Ltd., Sin. Lain-lain 6.708.466 9.288.758 Others

Jumlah 96.735.838 109.294.400 Total

Persentase terhadap jumlah beban Percentage to total cost of pokok penjualan 7,63% 9,51% goods sold

h. Royalti dan komisi penjualan h. Royalty and sales commission Royalti (Catatan 26a dan 26b): Royalties (Notes 26a and 26b): Asahi Glass Co. Ltd., Jepang 13.401.102 15.479.261 Asahi Glass Co. Ltd., Japan Glaverbel SA., Belgia 7.272.845 10.823.530 Glaverbel SA., Belgium

20.673.947 26.302.791 Komisi penjualan (Catatan 26c): Sales commission (Note 26c): Rodamas Marketing Pte. Ltd., Sin. 1.866.730 3.172.237 Rodamas Marketing Pte. Ltd., Sin.

Jumlah 22.540.677 29.475.028 Total

Persentase terhadap jumlah beban Percentage to total selling penjualan 14,16% 18,14% expenses






35



i. Jasa penjaminan i. Guarantee fees

2006 2005

Jasa penjaminan – Asahi Glass Co. Guarantee fees – Asahi Glass Co. Ltd., Jepang (Catatan 26a) 864.403 1.927.568 Ltd., Japan (Note 26a)

Persentase terhadap jumlah beban lain-lain 2,87% 18,08% Percentage to total other expenses

26. LISENSI, ROYALTI DAN PERIKATAN 26. LICENSES, ROYALTIES AND COMMITMENTS

a. Perusahaan mengadakan perjanjian lisensi dengan AGC untuk produksi kaca lembaran dan kaca otomotif dan berkewajiban membayar royalti sebesar 0,5% sampai dengan 3,0% dari jumlah penjualan bersih. Perjanjian ini berlaku sampai dengan tanggal 31 Desember 2005, dan secara otomatis diperpanjang untuk periode selanjutnya setiap kali selama satu tahun. Jumlah royalti untuk tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2006 sebesar Rp13.401.102 (2005: Rp15.479.261).

a. The Company entered into a license agreement with AGC to produce flat glass and automotive glass and committed to pay royalties amounting to 0.5% to 3.0% of total net sales. The agreement will be valid until December 31, 2005, and will be automatically extended for additional consecutive period of one year each. Total royalties incurred for the year ended December 31, 2006 amounted to Rp13,401,102 (2005: Rp15,479,261).

Seperti dijelaskan pada Catatan 11 dan 13, pinjaman Perusahaan dijamin oleh AGC. Sebagai jaminan untuk AGC, Perusahaan menjaminkan hak atas tanah HGB yang terletak di Jakarta Utara seluas 154.436 meter persegi, di Cikampek seluas 189.285 meter persegi dan di Sidoarjo seluas 464.798 meter persegi, berikut bangunan di atasnya, dengan nilai keseluruhan sebesar Rp478.053.200. Perusahaan juga terikat untuk membayar jasa penjaminan kepada AGC sebesar 0,5% sampai dengan 1,0% dari jumlah saldo pinjaman yang dijamin oleh AGC. Jumlah jasa penjaminan untuk tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2006 sebesar Rp864.403 (2005: Rp1.927.568).

As described in Notes 11 and 13, the Company’s loans are guaranteed by AGC. As collateral for AGC, the Company pledged its HGB land leasehold located in North Jakarta of 154,436 square meters, in Cikampek of 189,285 square meters, and in Sidoarjo of 464,798 square meters, including buildings thereon with a total value of Rp478,053,200. The Company is also committed to pay guarantee fees to AGC at the rates of 0.5% to 1.0% of total outstanding bank borrowings secured by AGC. Total guarantee fees incurred for the year ended December 31, 2006 amounted to Rp864,403 (2005: Rp1,927,568).

b. Perusahaan mengadakan perjanjian patungan

dengan GVB untuk mendapatkan lisensi guna memproduksi Solar Control Glazings (“SCG”). Perusahaan berkewajiban membayar royalti dengan rincian sebagai berikut:

b. The Company entered into a joint venture agreement with GVB to obtain a license to use the know-how for the manufacture of Solar Control Glazings (“SCG”). The Company is committed to pay royalties as follows:

•••• Jumlah tetap sebesar AS$500.000 per tahun. •••• Tambahan AS$0,75 per efektif meter persegi

untuk penjualan produk SCG di atas 500.000 meter persegi.

•••• Tambahan AS$0,50 per efektif meter persegi untuk penjualan produk SCG di atas 1.000.000 meter persegi.

•••• A fixed sum of US$500,000 per year.

•••• Additional US$0.75 per effective square meter on sales over 500,000 square meters of SCG products.

•••• Additional US$0.50 per effective square meter on sales over 1,000,000 square meters of SCG products.

Mulai tahun 2006 royalti untuk produk SCG ditetapkan sebesar AS$0,75 per efektif meter persegi. Perjanjian ini berlaku sampai dengan tanggal 1 Januari 2007 untuk Pabrik Jakarta dan 2012 untuk Pabrik Sidoarjo.

Commencing 2006, the royalty for SCG product was determined at US$0.75 per effective square meter. This agreement is effective until January 1, 2007 for Jakarta Factory and 2012 for Sidoarjo Factory.






36

26. LISENSI, ROYALTI DAN PERIKATAN (lanjutan)

26. LICENSES, ROYALTIES AND COMMITMENTS (continued)

Jumlah royalti untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2006 sebesar Rp5.601.973 (2005: Rp8.940.059).

Total royalties incurred for the year ended December 31, 2006 amounted to Rp5,601,973 (2005: Rp8,940,059).

b. Perusahaan juga mengadakan perjanjian

patungan dengan GVB dan GVM untuk mendapatkan lisensi guna memproduksi dan menjual produk cermin yang disebut Mirror New Generation (“MNG”) dan berkewajiban membayar royalti sebagai berikut:

b. The Company also entered into a joint venture agreement with GVB and GVM to obtain a license to manufacture and sell a mirror product called Mirror New Generation (“MNG”) and committed to pay royalties as follows:

•••• 3% dari penjualan bersih tahunan sampai

dengan jumlah AS$10.000.000.

•••• 2% dari penjualan bersih tahunan yang melebihi jumlah AS$10.000.000.

•••• 3% of annual net sales up to the amount of US$10,000,000.

•••• 2% of annual net sales exceeding the amount of US$10,000,000.

Perjanjian ini akan berakhir atas keputusan dari Direksi GVM. Jumlah royalti untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2006 sebesar Rp1.670.872 (2005: Rp1.883.471).

This agreement will expire based on a decision of the Board of Directors of GVM. Total royalties incurred for the year ended December 31, 2006 amounted to Rp1,670,872 (2005: Rp1,883,471).

c. Perusahaan mengadakan perjanjian pemasaran

dengan RDM-S dan berkewajiban membayar komisi penjualan ekspor kepada RDM-S sebesar 5% dari nilai ekspor yang didistribusikan oleh RDM-S. Perjanjian ini berlaku untuk satu tahun dan diperbarui setiap tahun. Jumlah komisi penjualan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2006 sebesar Rp1.866.730 (2005: Rp3.172.237).

c. The Company entered into a marketing agreement with RDM-S and committed to pay export commission to RDM-S amounting to 5% of total exports distributed by RDM-S. This agreement is effective for one year and amended every year. Total commission fees incurred for the year ended December 31, 2006 amounted to Rp1,866,730 (2005: Rp3,172,237).

d. Pada tanggal 31 Desember 2006, Perusahaan

memiliki komitmen pembelian aktiva tetap pada masa yang akan datang sebesar Rp2.613.410 (2005: Rp2.940.780).

d. As of December 31, 2006, the Company has purchase commitments for future capital expen-ditures of Rp2,613,410 (2005: Rp2,940,780).

e. Berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang

Saham Luar Biasa tanggal 24 November 2006, telah disetujui untuk melaksanakan pekerjaan “Cold Repair” Tungku Float No. 4 Ancol, Jakarta, dengan biaya sebesar AS$9.523.000 (setara dengan Rp85.897.460). Pekerjaan tersebut akan mulai dilaksanakan pada bulan April 2007 oleh Asahi Glass Co. Ltd., Jepang.

e. Pursuant to a resolution of the Extraordinary General Meeting of Shareholders dated November 24, 2006, it has been approved to perform the “Cold Repair” project of Float Furnace No. 4 of Ancol, Jakarta with a capital expenditure of US$9,523,000 (equivalent to Rp85,897,460). The project will be carried out in April 2007 by Asahi Glass Co. Ltd., Japan.

27. AKTIVA DAN KEWAJIBAN DALAM MATA UANG ASING

27. ASSETS AND LIABILITIES IN FOREIGN CURRENCIES

Aktiva dan kewajiban dalam mata uang asing pada tanggal 31 Desember 2006 dan 2005 adalah sebagai berikut :

Assets and liabilities in foreign currencies as of December 31, 2006 and 2005 were as follows:






37

27. AKTIVA DAN KEWAJIBAN DALAM MATA UANG ASING (lanjutan)

27. ASSETS AND LIABILITIES IN FOREIGN CURRENCIES (continued)

2006 2005

Mata uang Setara dengan/ Mata uang Setara dengan/ asing/Foreign Equivalent in asing/Foreign Equivalent in currency rupiah (000) currency rupiah (000)

AKTIVA ASSETS Kas dan setara kas AS$/US$2.657.692 23.972.385 AS$/US$2.588.554 25.445.482 Cash and cash equivalents ¥12.900.257 977.778 ¥10.479.374 874.208 AUD29.744 212.176 AUD27.624 199.083 Piutang usaha: Trade receivables: Pihak yang mempunyai hubungan istimewa AS$/US$7.940.455 71.622.907 AS$/US$7.816.227 76.833.506 Related parties ¥94.598.314 7.170.103 ¥7.274.487 606.851 Pihak ketiga AS$/US$1.659.390 14.967.694 AS$/US$1.399.302 13.755.137 Third parties AUD1.916.075 13.668.280 AUD1.741.124 12.548.073 Aktiva lancar lainnya AS$/US$417.619 3.766.922 AS$/US$411.998 4.049.945 Other current assets

Jumlah aktiva 136.358.245 134.312.285 Total assets

KEWAJIBAN LIABILITIES Hutang usaha: Trade payables: Pihak yang mempunyai hubungan istimewa AS$/US$488.919 4.410.054 AS$/US$15.475 152.121 Related parties ¥5.009.438 379.691 ¥12.621.566 1.052.914 Pihak ketiga AS$/US$2.310.815 20.843.553 AS$/US$1.935.162 19.022.644 Third parties ¥3.949.253 299.334 ¥51.328 4.282 - - EUR84.109 980.704 Kewajiban lancar lainnya AS$/US$632.744 5.707.349 AS$/US$116.805 1.148.194 Other current liabilities ¥2.812.949 213.209 ¥4.586.926 382.649 EUR14.142 167.698 EUR63 735 Hutang lain-lain pada pihak yang mempunyai hubungan Other related party istimewa AS$/US$439.008 3.959.850 AS$/US$577.880 5.680.558 payables Pinjaman bank AS$/US$25.000.000 225.500.000 AS$/US$12.285.000 120.761.550 Bank borrowings

Jumlah kewajiban 261.480.738 149.186.351 Total liabilities

JUMLAH KEWAJIBAN – BERSIH 125.122.493 14.874.066 TOTAL LIABILITIES – NET

Penjabaran ke dalam rupiah dilakukan dengan menggunakan kurs tengah Bank Indonesia yang berlaku pada tanggal neraca (Catatan 2d).

Translation into rupiah is based on the middle rates of exchange quoted by Bank Indonesia at the balance sheet dates (Note 2d).

28. KONTINJENSI 28. CONTINGENCIES

Perusahaan menghadapi gugatan hukum yang terdaftar sebagai perkara perdata No. 481/Pdt.G/ 2002/PN.Jkt.Bar. Gugatan diajukan oleh Jason Surjana Tanuwidjaja dan Salim Tanzil yang dahulu adalah pemegang saham PT Abdi Rakyat Bakti (“ARB”), Medan.

The Company faced a lawsuit with respect to a civil case registered at the District Court of West Jakarta under No. 481/Pdt.G/2002/PN. Jkt.Bar. The lawsuit has been filed by Jason Surjana Tanuwidjaja and

Salim Tanzil, former shareholders of PT Abdi Rakyat Bakti (“ARB”), Medan.

Dalil yang menjadi dasar gugatan adalah perbuatan melawan hukum yang dilakukan Perusahaan berkaitan dengan dibuatnya Akta Perjanjian Perdamaian dan Akta Perjanjian Bantuan antara Perusahaan dengan ARB pada tahun 1995 dimana pihak penggugat tidak dilibatkan sehingga merasa kepentingannya dirugikan.

The plaintiffs based the lawsuit on the allegation that the Company had committed an illegal act by entering into Amicable Settlement and Financial Aid Agreements signed between the Company and ARB in 1995 that excluded the involvement of the plaintiffs. This alleged illegal act was claimed to have resulted in the plaintiffs suffering a loss.






38

28. KONTINJENSI (lanjutan) 28. CONTINGENCIES (continued)

Berdasarkan Penetapan Pengadilan Negeri Jakarta Barat tanggal 21 November 2002, yang dilaksanakan oleh juru sita dari Pengadilan Negeri Jakarta Utara, telah dilakukan Sita Jaminan atas tanah berikut bangunan dengan Sertifikat HGB No. 121 milik Perusahaan yang terletak di Jl. Ancol Barat IX/5, Jakarta Utara.

Based on a Decision of the District Court of West Jakarta dated November 21, 2002, which was carried out by the court bailiff of the District Court of North Jakarta, the Confiscation Order was issued over the Company’s land, including buildings under certificate HGB No. 121 located at Jl. Ancol Barat IX/5, North Jakarta.

Melalui kuasa hukumnya, Sani, Aminoeddin & Partners Law Firm (dahulu Karim Sani Law Firm), Perusahaan telah mengajukan sanggahan dan perlawanan terhadap gugatan dan Penetapan Sita Jaminan tersebut dan berkeyakinan bahwa materi gugatan yang dituduhkan tidak berdasar dan oleh karena itu meminta Pengadilan untuk menolak gugatan dan mencabut Penetapan Sita Jaminan tersebut. Berdasarkan keputusan tanggal 17 April 2003, Pengadilan Negeri Jakarta Barat menyatakan bahwa gugatan para penggugat tidak dapat diterima dan menetapkan untuk mengangkat persitaan jaminan yang diletakkan atas tanah berikut bangunan milik Perusahaan. Pihak penggugat kemudian mengajukan banding ke Pengadilan Tinggi DKI Jakarta. Berdasarkan keputusan tanggal 19 Januari 2004, Pengadilan Tinggi DKI Jakarta menguatkan keputusan yang telah diambil oleh Pengadilan Negeri Jakarta Barat. Atas keputusan ini, pihak penggugat mengajukan kasasi ke Mahkamah Agung Republik Indonesia.

Through its legal counsel, Sani, Aminoeddin & Partners Law Firm (formerly Karim Sani Law Firm), the Company has submitted an objection against the lawsuit and the Confiscation Order. The Company believes that the plaintiffs’ claims are groundless and therefore demanded that the Court deny the lawsuit and revoke the Confiscation Order. On April 17, 2003, the District Court of West Jakarta delivered its judgments declaring that the lawsuit was not acceptable and decided to revoke the Confiscation Order placed on the Company’s land and buildings. However, the plaintiffs have filed an appeal with the High Court of DKI Jakarta against the judgment of the District Court of West Jakarta. On January 19, 2004, the High Court of DKI Jakarta judged the appeal by upholding the judgment of the District Court of West Jakarta. Against this judgment, the plaintiffs have filed cassation to the Supreme Court of the Republic of Indonesia.

Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan ini, keputusan atas kasasi tersebut masih dalam proses.

Up to the completion date of these financial statements, the decision on that cassation is still in process.

Walaupun tidak ada jaminan, berdasarkan informasi dan bukti-bukti yang tersedia Perusahaan berkeyakinan bahwa hasil akhir dari gugatan hukum tersebut tidak akan berdampak material atas hasil operasi, posisi dan likuiditas keuangan Perusahaan dan karena jumlah ganti rugi yang dituntut tidak berdasarkan perhitungan dan bukti yang valid guna menjadi dasar dikabulkannya gugatan yang bersangkutan, Perusahaan tidak melakukan penyisihan atas gugatan hukum tersebut dalam laporan keuangan ini.

Although there can be no assurances, based on the information and evidence currently available, the Company believes that the ultimate resolution of these legal proceedings are unlikely to have a material adverse effect on the results of its operations, financial position or liquidity and, in any event, it is not practicable to estimate the amount of contingent liability. Therefore, no provision for this matter has been made in these financial statements.

29. INFORMASI SEGMEN 29. SEGMENT INFORMATION

Segmen usaha Business segments

Untuk tujuan manajemen, Perusahaan dikelola dalam dua segmen usaha utama, yaitu segmen kaca lembaran dan segmen kaca otomotif, masing-masing dipimpin oleh seorang managing direktur. Segmen-segmen tersebut menjadi dasar pelaporan informasi segmen primer Perusahaan.

For management purposes, the Company is organized into two major operating segments, namely, flat glass segment and automotive glass segment, each headed by a managing director. These segments are the basis on which the Company reports its primary segment information.






39

29. INFORMASI SEGMEN (lanjutan) 29. SEGMENT INFORMATION (continued)

Segmen kaca lembaran memproduksi berbagai jenis kaca polos, kaca berpola, kaca reflektif dan kaca cermin, yang terutama digunakan sebagai partisi pembatas, kaca jendela, kaca untuk konstruksi bangunan dan sebagai bahan baku untuk industri hilir.

The flat glass segment produces a broad range of clear and tinted glass, figured glass, reflective glass and mirror glass, which are used primarily for glass curtain walls, window glass, suspended glass in building construction and as raw materials for downstream industry.

Segmen kaca otomotif memproduksi dua jenis utama kaca otomotif yaitu kaca temper dan kaca laminasi yang terutama digunakan dalam industri otomotif untuk kaca depan dan jendela.

Tempered glass and laminated glass are the two main types of automotive glass produced by the automotive glass segment which are primarily used in the automotive industry for windshields and windows.

Segmen geografis Geographical segments

Operasi Perusahaan dilakukan di tiga wilayah geografis utama; di Jakarta, Cikampek dan Sidoarjo.

The Company operates in three principal geo-graphical areas; in Jakarta, Cikampek and Sidoarjo.

Di Jakarta, tempat kantor pusat berada, Perusahaan memproduksi dan menjual berbagai jenis produk kaca lembaran. Untuk pasar domestik, produk kaca lembaran sebagian besar dijual kepada pelanggan di Kawasan Barat Indonesia dan untuk pasar ekspor ditujukan ke negara-negara di benua Asia, Australia, Eropa, Amerika dan Afrika.

In Jakarta, where the head office is located, the Company produces and sells a broad range of flat glass products. For the domestic market, most of the flat glass products are sold to customers in the Western Area of Indonesia and export sales are spread throughout countries in Asia, Australia, Europe, America and Africa.

Operasi di Sidoarjo pada dasarnya sama dengan yang di Jakarta yaitu memproduksi dan menjual berbagai jenis produk kaca lembaran, terutama produk kaca lembaran berkualitas tinggi. Untuk pasar domestik, produk kaca lembaran sebagian besar dijual kepada pelanggan di Kawasan Timur Indonesia dan untuk pasar ekspor ditujukan ke negara-negara di benua Asia, Australia, Eropa dan Amerika.

Operations in Sidoarjo are essentially similar to those in Jakarta which consist of manufacturing and selling a broad range of flat glass products, especially for high quality flat glass products. For the domestic market, most of the flat glass products are sold to customers in the Eastern Area of Indonesia and export sales are to countries in Asia, Australia, Europe and America.

Efektif sejak bulan Juli 2005, aktivitas operasi dan produksi segmen kaca otomotif telah dijalankan sepenuhnya di Bukit Indah Industrial Park, Cikampek. Sebagian besar produk kaca otomotif dipasarkan di Indonesia dan untuk pasar ekspor ditujukan ke negara-negara di benua Asia, Eropa dan Amerika.

Effective from July 2005, the operation and production activities of the automotive glass segment have been fully performed in Bukit Indah Industrial Park, Cikampek. Most of the automotive glass products are sold in Indonesia and export sales are to countries in Asia, Europe and America.

Informasi keuangan mengenai segmen usaha adalah sebagai berikut:

Financial information about business segments is as follows:

The

origin

al financia

l sta

tem

ents

inclu

ded h

ere

in a

re in Indonesia

n langu

age.

PT

AS

AH

IMA

S F

LA

T G

LA

SS

Tb

k

PT

AS

AH

IMA

S F

LA

T G

LA

SS

Tb

k

CA

TA

TA

N A

TA

S L

AP

OR

AN

KE

UA

NG

AN

N

OT

ES

TO

TH

E F

INA

NC

IAL

ST

AT

EM

EN

TS

T

ah

un

yan

g b

era

kh

ir p

ad

a t

an

gg

al 3

1 D

es

em

be

r 20

06

Y

ea

r en

ded

Dec

em

be

r 31

, 2

00

6

Den

gan

An

gk

a P

erb

an

din

ga

n u

ntu

k 2

00

5

Wit

h C

om

pa

rati

ve F

igu

res

fo

r 2

00

5

(Dis

ajik

an

da

lam

rib

ua

n r

up

iah

, k

ec

ua

li d

inyata

kan

lain

) (E

xp

ress

ed

in

th

ou

san

ds o

f ru

pia

h,

un

less

oth

erw

ise s

tate

d)

40

29

. IN

FO

RM

AS

I S

EG

ME

N (

lan

juta

n)

29.

SE

GM

EN

T IN

FO

RM

AT

ION

(co

nti

nu

ed

)

K

aca O

tom

oti

f/

Kaca L

em

bara

n/F

lat

Gla

ss

Au

tom

oti

ve G

lass

Elim

inasi/

Elim

inati

on

K

on

so

lid

asia

n/C

on

so

lid

ate

d

2006

2005

2006

2005

2006

2005

2006

2005

PE

NJU

AL

AN

BE

RS

IH

NE

T S

AL

ES

E

kste

rnal

1.2

29.6

48.1

25

1.2

78.1

71.9

28

311.9

02.5

43

441.1

47.9

71

- -

1.5

41.5

50.6

68

1.7

19.3

19.8

99

Exte

rnal

Anta

r segm

en

75.7

41.8

95

87.0

95.9

41

602.6

05

412.0

40

(76.3

44.5

00)

(87.5

07.9

81)

-

- In

ter-

segm

ent

Ju

mla

h p

en

juala

n b

ers

ih

1.3

05.3

90.0

20

1.3

65.2

67.8

69

312.5

05.1

48

441.5

60.0

11

(76.3

44.5

00)

(87.5

07.9

81)

1.5

41.5

50.6

68

1.7

19.3

19.8

99

To

tal n

et

sale

s

BE

BA

N D

AN

HA

SIL

C

OS

T A

ND

RE

SU

LT

B

eban p

okok p

enju

ala

n

1.0

65.4

48.2

06

898.9

33.9

34

279.0

21.2

70

337.8

04.2

72

(77.1

42.9

89)

(87.4

35.7

63)

1.2

67.3

26.4

87

1.1

49.3

02.4

43

Cost

of

goods s

old

B

eban u

saha

223.2

60.7

39

213.1

33.6

10

43.2

46.9

22

47.7

07.0

25

- (3

74.4

53)

266.5

07.6

61

260.4

66.1

82

Opera

ting e

xpenses

Lab

a/(

rug

i) u

sah

a

16.6

81.0

75

253.2

00.3

25

(9.7

63.0

44)

56.0

48.7

14

798.4

89

302.2

35

7.7

16.5

20

309.5

51.2

74

Op

era

tin

g p

rofi

t/(l

oss)

Beban b

unga

- (3

2.5

00)

(11.1

10.8

99)

(7.7

41.5

69)

- -

(11.1

10.8

99)

(7.7

74.0

69)

Inte

rest expense

P

endapata

n b

unga

538.4

56

2.3

03.8

69

125.8

55

601.2

77

- -

664.3

11

2.9

05.1

46

Inte

rest

incom

e

Gain

/(lo

ss)

on fore

ign

Laba/(

rugi) s

elis

ih k

urs

(9

.966.4

95)

7.8

39.4

65

12.2

81.4

98

(12.2

99.6

50)

- -

2.3

15.0

03

(4.4

60.1

85)

exchange

Penghasila

n/(

beban)

lain

-lain

(1

7.8

20.8

39)

37.4

40

(4.1

17.8

71)

(992.2

90)

- (3

74.4

53)

(21.9

38.7

10)

(1.3

29.3

03)

Oth

er

incom

e/(

expenses)

Bagia

n laba d

ari p

eru

sahaan

Share

in p

rofit fr

om

asosia

si

5.2

94.7

51

6.3

45.0

46

-

-

- -

5.2

94.7

51

6.3

45.0

46

associa

ted c

om

panie

s

Paja

k p

enghasila

n b

adan

(160.5

44)

(92.6

90.7

96)

Corp

ora

te incom

e t

ax

Hak m

inorita

s

-

5.8

14

Min

ority

inte

rest

Lab

a/(

rug

i) b

ers

ih

(17.2

19.5

68)

212.5

52.9

27

Net

pro

fit/

(lo

ss)

The

origin

al financia

l sta

tem

ents

inclu

ded h

ere

in a

re in Indonesia

n langu

age.

PT

AS

AH

IMA

S F

LA

T G

LA

SS

Tb

k

PT

AS

AH

IMA

S F

LA

T G

LA

SS

Tb

k

CA

TA

TA

N A

TA

S L

AP

OR

AN

KE

UA

NG

AN

N

OT

ES

TO

TH

E F

INA

NC

IAL

ST

AT

EM

EN

TS

T

ah

un

yan

g b

era

kh

ir p

ad

a t

an

gg

al 3

1 D

es

em

be

r 20

06

Y

ea

r en

ded

Dec

em

be

r 31

, 2

00

6

Den

gan

An

gk

a P

erb

an

din

ga

n u

ntu

k 2

00

5

Wit

h C

om

pa

rati

ve F

igu

res

fo

r 2

00

5

(Dis

ajik

an

da

lam

rib

ua

n r

up

iah

, k

ec

ua

li d

inyata

kan

lain

) (E

xp

ress

ed

in

th

ou

san

ds o

f ru

pia

h,

un

less

oth

erw

ise s

tate

d)

41

29

. IN

FO

RM

AS

I S

EG

ME

N (

lan

juta

n)

29.

SE

GM

EN

T IN

FO

RM

AT

ION

(co

nti

nu

ed

)

K

aca O

tom

oti

f/

Kaca L

em

bara

n/F

lat

Gla

ss

Au

tom

oti

ve G

lass

E

lim

inasi/

Elim

inati

on

Ko

nso

lid

asia

n/C

on

so

lid

ate

d

2006

2005

2006

2005

2006

2005

2006

2005

INF

OR

MA

SI L

AIN

NY

A

OT

HE

R IN

FO

RM

AT

ION

A

ktiva

segm

en

1.2

32.6

79.6

69

1.1

97.7

93.6

28

390.1

11.3

22

357.3

36.7

19

- -

1.6

22.7

90.9

91

1.5

55.1

30.3

47

Segm

ent

assets

In

vesta

si pada p

eru

sahaan

Investm

ent

in a

ssocia

ted

asosia

si

6.8

77.5

84

10.5

48.5

74

- -

- -

6.8

77.5

84

10.5

48.5

74

com

panie

s

Ju

mla

h a

kti

va

1.6

29.6

68.5

75

1.5

65.6

78.9

21

To

tal assets

Kew

ajib

an s

egm

en

193.7

18.4

46

175.9

77.9

81

272.7

42.7

76

149.1

60.3

89

- -

466.4

61.2

22

325.1

38.3

70

Segm

ent lia

bili

ties

Kew

ajib

an y

ang tid

ak d

apat

Unallo

cate

d c

orp

ora

te

dia

lokasik

an

15.1

54.5

98

39.6

90.1

88

liabili

ties

Ju

mla

h k

ew

ajib

an

481.6

15.8

20

364.8

28.5

58

To

tal liab

ilit

ies

Pengelu

ara

n m

odal

76.4

69.7

77

59.6

34.5

84

60.6

43.9

66

15.9

32.9

82

- -

137.1

13.7

43

75.5

67.5

66

Capita

l expenditure

s

Penyu

suta

n

96.1

53.7

66

95.0

02.3

35

34.4

69.6

64

30.0

87.1

15

- -

130.6

23.4

30

125.0

89.4

50

Depre

cia

tion

Beban n

on-k

as s

ela

in

Non-c

ash e

xpenses o

ther

penyu

suta

n:

than d

epre

cia

tion:

A

mort

isasi bia

ya d

itangguhkan

131.6

91

131.6

91

- 30.8

75

- -

131.6

91

162.5

66

Am

ort

ization o

f defe

rred c

harg

es

B

eban im

bala

n k

erja

17.4

07.6

31

17.3

43.4

66

2.8

80.9

12

2.5

37.9

05

- -

20.2

88.5

43

19.8

81.3

71

Em

plo

yee b

enefits

expense






42


Penjualan berdasarkan pasar Sales by market

Informasi berikut menunjukkan distribusi dari penjualan Perusahaan berdasarkan pasar geografis tanpa memperhatikan tempat diproduksinya barang:

The following information shows the distribution of sales of the Company by geographical market, regardless of where the goods were produced:

2006 2005

Indonesia 676.897.395 868.887.163 Indonesia Asia dan Jepang 717.917.431 687.383.745 Asia and Japan Australia dan Selandia Baru 92.190.500 94.389.222 Australia and New Zealand Timur Tengah 36.150.593 36.363.175 Middle East Eropa 9.104.126 15.673.486 Europe Amerika 6.823.334 12.853.213 America Afrika 2.467.289 3.769.895 Africa

Jumlah 1.541.550.668 1.719.319.899 Total

Aktiva dan penambahan aktiva tetap

berdasarkan wilayah geografis

Assets and additions to fixed assets by geographical area

Informasi berikut menunjukkan nilai tercatat aktiva segmen dan penambahan aktiva tetap berdasarkan wilayah geografis atau lokasi aktiva tersebut:

The following information showed the carrying amount of segment assets and additions to fixed assets by geographical area in which the assets are located:

Nilai tercatat aktiva segmen/ Penambahan aktiva tetap/ Carrying amount of segment assets Additions to fixed assets

2006 2005 2006 2005

Jakarta 625.113.039 530.014.057 45.279.836 41.265.945 Sidoarjo 615.934.443 678.328.145 31.189.941 18.813.558 Cikampek 388.621.093 357.336.719 60.643.966 15.488.063

Jumlah/Total 1.629.668.575 1.565.678.921 137.113.743 75.567.566

Pendapatan dan beban segmen Segment revenue and expense

Seluruh pendapatan dan beban segmen dapat dikaitkan secara langsung dengan segmen-segmen yang ada.

All segment revenue and expenses are directly attributable to the existing segments.

Aktiva dan kewajiban segmen Segment assets and liabilities

Aktiva segmen meliputi seluruh aktiva operasi yang digunakan oleh suatu segmen dan pada dasarnya terdiri dari kas untuk operasi, piutang, persediaan, uang muka, biaya dibayar dimuka dan aktiva tetap. Sebagian besar aktiva tersebut dapat dikaitkan langsung dengan salah satu segmen yang ada.

Segment assets include all operating assets used by segment and consisting principally of operating cash, receivables, inventories, advance payments, prepaid expenses and fixed assets. Most of such assets can be directly attributed to individual segments.

Nilai tercatat aktiva-aktiva tertentu yang digunakan bersama oleh dua segmen dialokasikan ke setiap segmen secara layak.

The carrying amount of certain assets used jointly by two segments is allocated to the segments on a reasonable basis.

Kewajiban segmen meliputi seluruh kewajiban operasi dan pada dasarnya terdiri dari pinjaman, hutang, uang muka diterima, biaya masih harus dibayar dan kewajiban imbalan kerja. Aktiva dan kewajiban segmen tidak mencakup aktiva dan kewajiban pajak penghasilan.

Segment liabilities include all operating liabilities and consist principally of loans, accounts payable, advances received, accrued expenses and employee benefits liability. Segment assets and liabilities do not include income tax assets and liabilities.






43


Transfer antar-segmen Inter-segment transfers

Dalam pendapatan segmen, beban segmen dan hasil segmen termasuk transfer antara segmen usaha dan antara segmen geografis. Transfer tersebut diperhitungkan berdasarkan harga pasar kompetitif yang dibebankan kepada pihak ketiga untuk barang yang sejenis. Transfer tersebut dieliminasi dalam konsolidasi.

Segment revenue, segment expenses and segment result include transfers between business segments and between geographical segments. Such transfers are accounted for at competitive market prices charged to third parties for similar goods. Those transfers are eliminated on consolidation.

Investasi pada perusahaan asosiasi – Metode

ekuitas

Investment in associated companies – Equity method

Perusahaan memiliki saham di Glavermas Pte. Ltd., Singapura dan Glavermas Mirror Pte. Ltd., Singapura (Catatan 7). Investasi pada perusahaan asosiasi tersebut diakui dengan metode ekuitas. Investasi dan bagian Perusahaan atas laba bersih perusahaan asosiasi dilaporkan secara terpisah dalam aktiva dan pendapatan segmen kaca lembaran.

The Company owns shares in Glavermas Pte. Ltd., Singapore and Glavermas Mirror Pte. Ltd., Singapore (Note 7). The investment in associated companies is accounted for by the equity method. The Company’s investments and share in net profit from associated companies are shown separately in segment assets and segment revenue for the flat glass segment.

30. PERISTIWA SETELAH TANGGAL NERACA 30. SUBSEQUENT EVENTS

Berdasarkan Akta Notaris No. 21 tanggal 24 November 2006 dari Amrul Partomuan Pohan, S.H., LL.M, Pasal 3 dari Anggaran Dasar Perusahaan mengenai “Maksud dan Tujuan serta Kegiatan Usaha Perusahaan“ telah diubah dengan menambahkan kegiatan dalam bidang “Jasa Sertifikasi Mutu“ untuk produk kaca lembaran dan kaca otomotif. Akta perubahan tersebut telah disetujui oleh Badan Koordinasi Penanaman Modal pada tanggal 25 Januari 2007.

Based on Notarial Deed No. 21 dated November 26, 2006 of Amrul Partomuan Pohan, S.H., LL.M, Article 3 of the Company's Articles of Association regarding “The Objectives and the Scope of Business of the Company” was subsequently amended by adding business activity of “Quality Certification Service” for flat glass and automotive glass products. The amendment deed was approved by the Capital Investment Coordinating Board on January 25, 2007.

31. PENYELESAIAN LAPORAN KEUANGAN 31. COMPLETION OF THE FINANCIAL STATEMENTS

Manajemen Perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan ini yang telah diselesaikan pada tanggal 25 Januari 2007.

The management of the Company is responsible for the preparation of these financial statements that were completed on January 25, 2007.

Documents

Annual Report Laporan Tahunan2006 - amfg.co.id · LAPORAN DEWAN KOMISARIS ... Kenaikan harga minyak yang tinggi sejak tahun 2005 sampai ... menurunnya tingkat suku bunga dan stabilitas