Upload
others
View
14
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
2
KATA PENGANTAR__________________________________________________________
Sesuai dengan POJK No. 06/POJK.03/2015 yang diubah dengan POJK
No. 32/POJK.03/2016 tanggal 8 Agustus 2016 tentang Transparansi dan
Publikasi Laporan Bank, bersama ini kami ungkapkan mengenai kondisi
keuangan PT. Bank Bisnis Internasional tahun 2018.
Pada Tahun 2018 Total Aset Bank Bisnis bertumbuh dan Permodalan
bertumbuh secara organik dengan berpedoman pada Rencana Bisnis periode
2018-2020 yang telah dibuat.
Kami ucapkan terima kasih kepada otoritas pengawas, pemegang
saham, para nasabah, mitra kerja dan seluruh jajaran karyawan Bank Bisnis
yang selama ini senantiasa mendukung usaha kami.
Bandung, 24 Mei 2019
Laniwati Tjandra Sugijarto Lukman
Presiden Direktur Komisaris
3
INFORMASI UMUM
A. PENGURUS
DEWAN KOMISARIS
SUNDJONO SURIADI - PRESIDEN KOMISARIS
Lahir tahun 1937. Memiliki pengalaman lebih dari 40 tahun di industri
tekstil dan merupakan salah satu pendiri perusahaan perusahaan dibawah nama
SUNSON Group. Pada tahun 1993 memperoleh penghargaan " Asean Award
Entrepeneur Award " dari Asean Program Consultant.
SUGIJARTO LUKMAN - KOMISARIS
Lahir tahun 1962, Sarjana Akuntansi lulusan Fakultas Ekonomi
Universitas Padjadjaran, Bandung, tahun 1988. Berpengalaman di Perbankan
sejak tahun 1989, terutama dalam bidang Akuntansi Keuangan serta Audit.
Menjadi Kepala Akuntansi sejak tahun 1989, Kepala SKAI sejak tahun 1997 dan
menjadi Komisaris pada tahun 2007.
BETSI S. TENGGANA – KOMISARIS
Lahir tahun 1963, Sarjana Ekonomi Manajemen lulusan Universitas
Terbuka yang berpengalaman di Perbankan sejak Tahun 1983, diangkat sebagai
Kepala SKMR pada Tahun 2004, Kepala SKAI sejak tahun 2007 dan menjadi
Komisaris pada akhir tahun 2015.
4
DEWAN DIREKSI
LANIWATI TJANDRA - PRESIDEN DIREKTUR
Lahir tahun 1960, Sarjana Hukum lulusan Fakultas Hukum Universitas
Katholik Parahyangan, Bandung, tahun 1985. Berpengalaman sejak tahun 1986
dalam Bidang Perbankan terutama di Bidang Marketing dan Kredit. Menjadi
Pemimpin Cabang Bank selama 4 tahun dan Direktur Bank Bisnis sejak tahun
1997.
ARIEF TJAHJONO - DIREKTUR
Lahir tahun 1946. Sarjana Hukum lulusan Universitas Airlangga,
Surabaya, tahun 1973. Berpengalaman sejak tahun 1975 dalam Bidang Hukum,
Pengawasan dan Pemeriksaan Bank, Pengelolaan Inventaris di Bank Indonesia,
dengan posisi terakhir sebagai Penasehat Hukum Eksekutif, Direktorat Hukum
pada Bank Indonesia. Menjadi Direktur Bank Bisnis sejak tahun 2001.
HARLANI TANUMIHARDJA – DIREKTUR
Lahir tahun 1962, Sarjana Muda lulusan Akademi Bahasa Asing (ABA),
Yapari- Bandung, tahun 1983 dan Sarjana Ekonomi lulusan Sekolah Tinggi Ilmu
Ekonomi Bandung (STIEB), Bandung, tahun 1989. Berpengalaman sejak tahun
1989 dalam bidang Perbankan terutama di bidang Marketing & Analisa Kredit.
Menjadi Direktur Bank Bisnis sejak tahun 2003.
5
PEJABAT EKSEKUTIF
SUSANTI KRISNAWATI – PJS KEPALA SKAI
Sarjana Hukum lulusan STHB Bandung, berpengalaman di Perbankan sejak
Tahun 2007 di bagian Legal & Admin Kredit dan pada bulan November tahun
2018 diangkat menjadi PJS Kepala SKAI.
FELIX TANADI – KEPALA AKUNTANSI
Sarjana komputer lulusan Universitas Kristen Maranatha. Berpengalaman di
Perbankan sejak Tahun 2010, menjabat sebagai Kepala Akuntansi sejak Tahun
2014.
MILANI LISTYO – KEPALA UMUM & PERSONALIA
Sarjana Sastra Inggris lulusan STBA Yapari-ABA yang berpengalaman di
Perbankan sejak Tahun 1998, menjabat sebagai Kepala Umum & Personalia
sejak Tahun 2002.
YULIE INDRAWATI – KEPALA CREDIT REVIEW
Sarjana Sospol bidang Administrasi Niaga lulusan Universitas Khatolik
Parahyangan, berpengalaman di Perbankan sejak Tahun 1996 dan menjabat
sebagai Kepala Credit Review sejak Tahun 2005.
ANNA CHRISTIANTI – KEPALA SKMR & PETUGAS KEPATUHAN/UKK
Diploma 3 Pendidikan Ahli Administrasi Perusahaan (PAAP) Universitas
Pajajaran Bandung yang berpengalaman di Perbankan sejak Tahun 1990,
menjabat sebagai Kepala SKMR sejak akhir tahun 2015.
ANDY MEDIYANTO – KEPALA TRESURI
Sarjana Muda dalam bidang ekonomi akuntansi lulusan STIE Perbanas yang
berpengalaman di Perbankan sejak Tahun 1990, menjabat sebagai Kepala
Tresuri sejak Tahun 2005.
DANI RUSNANDI – KEPALA SATUAN KERJA TEKNOLOGI INFORMASI
Sarjana Muda dalam bidang Manajemen Informatika lulusan IAI – LPKIA yang
berpengalaman di Perbankan sejak Tahun 2004, menjabat sebagai Kepala
Teknologi Informasi sejak Tahun 2009.
6
PEMIMPIN CABANG
THERESIA S. POLANY – BANDUNG
Sarjana Ekonomi Manajemen Keuangan lulusan Universitas INABA yang
berpengalaman di Perbankan sejak Tahun 1985, dan menjabat sebagai
Pemimpin Cabang sejak Tahun 1997.
VINCENTIA HONI HADINATA – CINERE DEPOK
Sarjana Muda dalam bidang Ekonomi Akuntansi Universitas Jayabaya dan
Sarjana Sospol Administrasi Niaga lulusan Universitas Terbuka, berpengalaman
di Perbankan sejak Tahun 1986, menjabat sebagai Pemimpin Cabang Cinere
sejak Tahun 1995.
PAULUS TANUJAYA – MANGGA DUA JAKARTA
Sarjana Teknik Sipil Ukrida, berpengalaman di Perbankan sejak Tahun 1988 dan
menjabat sebagai Pemimpin Cabang Mangga Dua sejak Tahun 1995.
HENGKY KURNIAWAN – SURABAYA
Sarjana Ekonomi Manajemen lulusan Universitas Udayana berpengalaman di
Perbankan sejak Tahun 1986 dan menjabat sebagai Pemimpin Cabang sejak
Tahun 2000.
PEMIMPIN CABANG PEMBANTU
TITIN KURNIA – SUNDA BANDUNG
Sarjana Teknik Sipil lulusan Universitas Trisakti, berpengalaman di Perbankan
sejak Tahun 1989 dan menjabat sebagai Pemimpin Capem sejak Tahun 1996.
MARSELLA LIVIA – SETRASARI DAN BUAH BATU BANDUNG
Sarjana Ekonomi Akuntansi lulusan Universitas Parahyangan, berpengalaman di
Perbankan sejak tahun 1990, menjabat sebagai Pemimpin Capem Setrasari
sejak tahun 2011 dan pada tahun 2015 merangkap Pemimpin Capem Buah
Batu.
7
B. PEMILIK
Susunan pemegang saham BANK BISNIS sebagai berikut:
Pemegang saham Nominal (Rp) %
- PT. Sun Land Investama 61.810.000.000 35,60%
- Sundjono Suriadi 93.675.000.000 53,96%
- PT. Sun Antarnusa Invesment 18.115.000.000 10,44%
Sedangkan susunan pemegang saham PT. SUN ANTARNUSA INVESTMENT
sebagai berikut:
Pemegang Saham Nominal (Rp) %
- PT. Sunindo Investama 10.087.000.000 75,07%
- Sundjono Suriadi 2.833.000.000 21,19%
- Mariah Suriadi 500.000.000 3,74%
Dan susunan pemegang saham PT. SUN LAND INVESTAMA adalah sebagai
berikut:
Pemegang Saham Nominal (Rp) %
- PT. Sunindo Investama 113.426.690.000 99,999%
- Sundjono Suriadi 1.000.000 0,001%
Perusahaan induk dari semuanya adalah PT. SUNINDO INVESTAMA dengan
susunan pemegang sahamnya sebagai berikut:
Pemegang Saham Nominal (Rp) %
- Sundjono Suriadi 80.548.639.000 48%
- Purnawan Suriadi 33.576.168.000 20%
- Mariah Suriadi 13.430.467.000 8%
- Silvia Suriadi 13.430.467.000 8%
- Reise Suriadi 13.430.467.000 8%
- Susanna Suriadi 13.430.467.000 8%
Pemilik terakhir dari Bank Bisnis adalah keluarga Sundjono Suriadi, sesuai
dengan lampiran mengenai struktur kelompok usaha.
8
C. PERKEMBANGAN USAHA
1. IKHTISAR DATA KEUANGAN
Permodalan Bank Bisnis tumbuh secara organik sesuai Rencana Bisnis
yang telah dibuat, jumlah Ekuitas di tahun 2018 sebesar Rp. 402 Milyar (audited)
dan dengan rasio KPMM sebesar 50,87%.
Pada akhir tahun 2018 Total Aset Bank Bisnis mengalami kenaikan
dibandingkan tahun sebelumnya, dengan jumlah Total Aset menjadi Rp. 866
Milyar.
Jumlah aktiva produktif pada tahun 2018 sebesar Rp. 691 Milyar dan Dana pihak
ketiga sebesar Rp. 443 Milyar.
Hasil usaha selama tahun 2018, yaitu dari pendapatan bunga bersih
sebesar Rp. 50.886 Juta, pendapatan operasional lainnya sebesar Rp. 3.741
Juta, beban operasional netto sebesar Rp. 21.478 Juta, beban non operasional
netto sebesar Rp. 55 Juta, sehingga laba sebelum pajak penghasilan sebesar
Rp. 33.093 Juta.
Laba bersih tahun 2018 adalah sebesar Rp 24.783 Juta yang dialokasikan
sebagai tambahan permodalan.
Pada akhir tahun 2018 Bank Bisnis tidak memiliki transaksi yang
diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diterima.
Total biaya dana (cost of fund) pada tahun 2018 adalah sebesar 7,09% terutama
untuk membiayai perolehan dana pihak ketiga.
Total Modal pada tahun 2018 adalah sebesar Rp 402 Milyar atau naik
sebesar Rp 25 Milyar dibandingkan tahun sebelumnya, yang diperoleh dari hasil
usaha selama tahun 2017.
Komposisi pemegang saham pada tahun 2018 tidak ada perubahan,
masih sama dengan akhir tahun 2017 yaitu dengan modal disetor sebesar Rp
173,6 Milyar.
9
2. RASIO KEUANGAN
Rasio Keuangan Bank Bisnis pada akhir tahun 2018 dan 2017 adalahsebagai berikut :
RASIO KEUANGAN 2018 2017
I. Permodalan1. CAR 50,87% 52,46%
2. Aktiva tetap bersih terhadap modal 36,48% 37,28%
II. Aktiva Produktif1. Aktiva Produktif bermasalah 1,72% 1,54%
2. NPL Netto 1,70% 1,93%
3. CKPN terhadap aktiva produktif 0,47% 0,55%
4. Pemenuhan PPAP 100% 100%
III. Rentabilitas1. R O A 3,84% 3,22%
2. R O E 6,18% 5,13%
3. N I M 7,18% 7,51%
4. B O P O 60,24% 65,77%
IV. LikuiditasL D R 123% 121%
V. Kepatuhan ( Compliance )1.a. Persentase Pelanggaran BMPK
a.1. Pihak terkait 0% 0%
a.2. Pihak tidak terkait 0% 0%
1.b. Persentase Pelampauan BMPK
b.1. Pihak terkait 0% 0%
b.2. Pihak tidak terkait 0% 0%
2. G W M Rupiah 6,50% 6,50%
3. PDN 0% 0%
10
D. STRATEGI & KEBIJAKAN MANAJEMEN
Visi Bank Bisnis “ Menjadi Bank Terbaik Di Kelasnya “
Misi Bank Bisnis “ Menjalankan bisnis perbankan yang sehat untuk melayani
nasabah dengan memberikan layanan finansial yang optimal, sehingga terjalin
kerja sama antar stakeholders untuk meraih sukses bersama”
RENCANA PENGEMBANGAN USAHA
Rencana pengembangan usaha Bank Bisnis dilakukan dengan
bertumbuh secara organik dengan prinsip kehati-hatian, mentaati ketentuan-
ketentuan yang berlaku dan memelihara kepercayaan masyarakat serta
mempertahankan kesejahteraan karyawan.
STRATEGI MANAJEMEN
Untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam Rencana Bisnis,
dilakukan strategi Pengembangan Bisnis dengan langkah-langkah sebagai
berikut :
Meningkatkan volume usaha dengan bertumbuh secara organik, yaitu dengan
meningkatan penghimpunan dana pihak ketiga serta meningkatkan penyaluran
pinjaman.
Mencari prospek pasar yang baru dengan merekrut dan mengaktifkan fungsi
tenaga pemasaran.
Menjaga tingkat kesehatan bank dengan menerapkan prudential banking,
meningkatkan risk control system, serta melakukan self assessment atas
tingkat kesehatan bank berdasarkan risiko hingga bank dapat mengukur,
memantau, identifikasi kondisi bank sendiri secara umum untuk menentukan
langkah kedepan.
Menerapkan Prinsip Good Corporate Governance, Prinsip Manajemen Risiko
serta Fungsi Kepatuhan dengan meningkatkan kinerja komite-komite serta
satuan kerja terkait, serta kaji ulang kebijakan sesuai ketentuan.
Strategi untuk mengantisipasi perubahan kondisi eksternal, Bank
menyelenggarakan Disaster Recovery Center (DRC) dan Server Backup onsite
sebagai fasilitas pengganti apabila Pusat Data tidak dapat berfungsi dan untuk
11
sinkronisasi semua server tersebut, maka dilengkapi dengan software
mirroring (hot backup/real time backup).
KEBIJAKAN MANAJEMEN
Menjadikan Bank Bisnis sebagai Bank yang bercitra baik terhadap
nasabah dengan menjaga tingkat kesehatan bank dan menerapkan Prinsip
Manajemen Risiko, Prinsip Good Corporate Governance serta Fungsi
Kepatuhan. Dengan memperhatikan struktur permodalan yang ada pada Bank
Bisnis saat ini, Bank Bisnis dapat melakukan ekspansi dan pertumbuhan organik
dengan profitabilitas yang tinggi dan tingkat resiko yang rendah, dengan tetap
memperhatikan prinsip kehati-hatian.
Sesuai dengan visi dan misi Bank Bisnis, Manajemen akan
mengusahakan hal-hal sebagai berikut :
1. Menjaga tingkat kesehatan bank dengan mematuhi dan menjalankan
semua ketentuan-ketentuan dari instansi terkait, menjalankan bisnis
perbankan yang sehat dengan menjalankan prinsip kehati-hatian, serta
meningkatkan fungsi pengendalian intern atau memperkuat Risk Control
System (RCS).
2. Menerapkan Prinsip Good Corporate Governance, Prinsip Manajemen
Risiko dan memenuhi semua ketentuan yang berlaku.
3. Peningkatan penyaluran dana pada kredit usaha produktif dengan tetap
menyalurkan pada kredit konsumsi dengan tetap memegang prinsip
kehati-hatian (prudential banking).
4. Meningkatkan volume usaha dengan pertumbuhan secara organik.
5. Mencari prospek pasar yang baru dengan lebiih mengaktifkan fungsi
pemasaran.
6. Mengoptimalkan Teknologi Sistem Informasi yang didukung oleh Sumber
Daya Manusianya, serta dukungan Sistem Informasi Manajemen yang
handal.
12
E. LAPORAN MANAJEMEN
Manajemen Bank Bisnis melakukan pengelolaan bank sesuai dengan
prinsip Good Corporate Governance yang meliputi :
1. STRUKTUR ORGANISASI
Struktur Organisasi Bank Bisnis telah memadai sesuai dengan
kompleksitas usaha Bank, yang tersaji dalam lampiran.
2. AKTIVITAS UTAMA
Selaras dengan visi dan misi Bank Bisnis, maka fokus pelayanan
terhadap nasabah senantiasa akan mengupayakan hal-hal berikut :
PENDANAAN
Dalam bidang pendanaan Bank Bisnis berusaha dengan
mempertahankan nasabah lama dan berusaha mendapat nasabah baru dengan
referensi nasabah yang sudah ada, menjalankan sistem pemasaran door to
door, personal approach. Meningkatkan fungsi pemasaran, memberikan special
rate untuk penempatan deposito hingga bisa bersaing dengan bank lain, dan
melakukan sistem pelayanan jemput bola.
Target market untuk penghimpunan dana adalah mencari customer ritel
perorangan dari sektor perdagangan (tekstil, elektronik, kima tekstil, pakaian,
toko-toko ritel), Trading, Profesional (Notaris, Guru, Dosen), Ibu Rumah Tangga,
Pensiunan, Gereja, BPR, dan penghuni komplek perumahan sekitar
cabang/capem, Karyawan dari nasabah maupun karyawan lainnya.
PERKREDITAN
Dalam menyalurkan kredit kepada masyarakat, maka proses perkreditan
akan dilaksanakan dengan memperhatikan undang-undang, peraturan-
peraturan, kebijakan dan prosedur perkreditan yang berlaku, baik yang
dikeluarkan oleh Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan maupun dari instansi-
instansi lain yang terkait. Dalam hal ini manajemen Bank Bisnis akan selalu
menyalurkan kredit yang senantiasa berpedoman pada Prinsip Kehati-hatian
(Prudential Banking).
13
Strategi dalam menyalurkan kredit dilakukan dengan target market
kepada pedagang, pengusaha, dan industri maupun home industry. Dengan
sistem pemasaran Door to door atau Personal approach, pemasaran secara
berjenjang yaitu mencari nasabah dengan referensi dari nasabah yang ada dan
kerja sama pihak lain, mengunjungi nasabah kredit konsumsi yang sudah ada
untuk menawarkan pembiayaan usahanya, mengunjungi nasabah yang memiliki
perusahaan untuk menawarkan fasilitas untuk karyawannya, memberi suku
bunga yang kompetitif dengan bank lain dan tetap memegang prinsip kehati-
hatian.
Untuk mengimplementasikan fungsi pengawasan di seluruh tingkatan
organisasi, dilakukan oleh Satuan Kerja Audit Intern (SKAI) yang memiliki sikap
independensi dalam melakukan pengawasan sesuai dengan Standar
Pelaksanaan Fungsi Audit Intern Bank. Selain itu Direktur Kepatuhan dan
Manajemen Risiko melalui Petugas Kepatuhan, Unit APU & PPT dan Satuan
Kerja Manajemen Risiko melengkapi melakukan pengawasan terhadap
operasional bank.
Pada tahun 2018 kredit yang diberikan kepada properti/real estate hanya
sekitar 16,78% dari total kredit atau sebesar Rp. 91.704 juta.
Pada tahun 2018 terdapat 2 (dua) nasabah yang direstruktur atau
dijadwalkan kembali dan 1 (satu) nasabah yang direlaksasi.
Selama tahun 2018 tidak ada kredit yang dihapusbukukan dan tidak ada
penerimaan kembali dari kredit yang dihapusbukukan.
3. TEKNOLOGI INFORMASI
Bank Bisnis telah menggunakan Core Banking System “Teradata“, yang
sudah terpadu dan mampu menunjang sistem akuntansi serta operasional bank.
Pada tahun 2018 telah dilakukan pengembangan Teknologi Sistem Informasi
sebagai berikut:
o Mengoptimalkan pemanfaatan aplikasi Teradata banking system sebagai core
banking system.
o Pengadaan tambahan leased line Jaringan Komunikasi Data (JKD) dengan
Bank Indonesia untuk backup JKD Utama sistem BI-RTGS dan SKNI-BI
generasi II.
14
o Penyempurnaan Sistem interface untuk SLIK (Sistem Layanan Informasi
Keuangan)
4. JENIS PRODUK DAN JASA
Produk dan jasa Bank Bisnis masih mencukupi keperluan nasabah Bank
Bisnis, yaitu dengan Pinjaman untuk Investasi, Modal Kerja dan Konsumsi,
dengan produk berupa Pinjaman Tetap, Pinjaman Rekening Koran, Pinjaman
Aksep, Pinjaman Pemilikan Rumah, Pinjaman Pemilikan Kavling Siap Bangun,
Pinjaman Pemilikan Kendaraan, Pinjaman Diskonto, serta Pinjaman Berjangka
(Cicilan).
Produk untuk Dana Pihak ketiga dari Bank Bisnis adalah : Giro, Tabungan dan
Deposito Berjangka.
Sedangkan jasa-jasa yang ada adalah : Kliring, Transfer, pembayaran
Listrik dan Telepon, serta jual beli Valuta Asing (khusus di Kantor Cabang
Djuanda).
Realisasi Pemberian Kredit kepada Usaha Mikro, Kecil dan Menengah
(UMKM) pada akhir Desember tahun 2018 sebesar 16,10% dari total kredit
sebagai dukungan terhadap program pemerintah dalam membantu
perekonomian Mikro, Kecil, dan Menengah.
5. TINGKAT SUKU BUNGA
Kebijakan manajemen dalam menetapkan suku bunga dasar kepada
nasabah simpanan pihak ketiga sesuai dengan ketentuan yang berlaku, yaitu
mengikuti program penjaminan dari Lembaga Penjamin Simpanan. Dalam
menggalang simpanan pihak ketiga, kepada nasabah telah dijelaskan mengenai
Informasi Produk serta Ketentuannya.
Selain itu tingkat suku bunga penyediaan dana dalam bentuk kredit yang
diberikan, telah mempertimbangkan tingkat suku bunga pasar dan analisa
secara intern terhadap cost of money. Suku bunga dasar kredit pada tahun 2018
adalah sebesar 12,42%.
15
6. PERKEMBANGAN PEREKONOMIAN DAN TARGET PASAR
Dengan melihat perkembangan perekonomian di Indonesia dan
persaingan perbankan yang ketat, Bank Bisnis tetap pada target pasar nasabah
individu/retail dan berusaha mempertahankan serta menggali potensi dari
nasabah lama yang loyal pada Bank Bisnis.
Target pasar untuk penghimpunan dana adalah customer ritel
perorangan dari sektor perdagangan, trading, profesional, ibu rumah tangga,
pensiunan, gereja, karyawan dari nasabah kami maupun karyawan lainnya.
Sedangkan target pasar untuk penanaman dana yaitu kredit produktif
kepada pengusaha, pedagang jasa, serta industri dengan sektor usaha seperti:
laundry, pedagang eceran, katering, bengkel mobil, pengusaha makanan,
salon/barbershop, jasa sewa kendaraan, angkutan, klinik, bengkel, percetakan,
industri batako, jasa pariwisata, hasil bumi, industri tekstil, industri kasur busa,
garment, kontraktor, furniture, dan supplier benang.
7. JARINGAN KERJA DAN MITRA USAHA
Untuk menjalin kerjasama yang baik dan kepentingan dimasa yang akan
datang, telah dibina hubungan baik dengan bank lain terutama yang berkantor
pusat di Bandung, Jakarta dan Surabaya. Bank yang menjadi mitra usaha
adalah sebagai berikut :
Bank Panin
Bank Woori Saudara
Bank ICBC
8. JARINGAN CABANG
Bank Bisnis yang berkantor Pusat di kota Bandung saat ini memiliki 7
(tujuh) jaringan kantor cabang operasional di beberapa di kota Bandung, Jakarta
dan Surabaya, serta cabang pembantu di kota Bandung sebagai berikut :
16
Kota Jenis Lokasi
Bandung Pusat Operasionil Jln. Ir. H. Juanda No. 137
Bogor/Depok Cabang Jln. Cinere Raya Blok A No. 45
Jakarta Cabang Mangga Dua, Agung Sedayu Blok J No. 5 B
Surabaya Cabang Jln. Ngemplak No. 30 Ambengan Plasa Blok A-5
Bandung Capem Jln. Sunda No. 52 A
Bandung Capem Jln. Buah Batu No. 62 C
Bandung Capem Jln. Surya Sumantri Ruko Setrasari Blok B No. 5 A
9. KEPEMILIKAN KOMISARIS DAN PEMEGANG SAHAM DALAM
KELOMPOK USAHA BANK
Kepemilikan dari PT. Bank Bisnis Internasional adalah atas nama
Sundjono Suriadi sebesar 54% dan selebihnya atas nama perusahaan keluarga
Sundjono Suriadi, sehingga kepemilikan akhir dari PT. Bank Bisnis Internasional
adalah keluarga Sundjono Suriadi. Sedangkan Direksi dan Komisaris lainnya
adalah pihak independen tidak ada hubungan kepemilikan, keuangan, maupun
keluarga dalam kelompok usaha Bank.
10. HAL-HAL PENTING PADA BANK DAN KELOMPOK USAHA BANK
Selama tahun 2018 tidak ada perubahan-perubahan penting atas
kepemilikan maupun kepengurusan Bank Bisnis.
Pada akhir tahun 2018 perusahaan induk PT. Sunindo Investama
memiliki Total Aset Rp 245 milyar dengan Laba Ditahan sebesar Rp 76 Milyar.
PT. Sun Land Investama memiliki Total Aset sebesar Rp 169 Milyar dengan
Laba Ditahan sebesar Rp 55 Milyar. PT. Sun Antarnusa Investment memiliki
Total Aset sebesar Rp 48 Milyar dengan Laba Ditahan sebesar Rp 28 Milyar.
Pengungkapan Kelompok Usaha.
Transaksi antara bank dengan pihak berelasi dalam kelompok usaha
bank yang mengungkapkan hubungan keuangan, kepemilikan atau
kepengurusan antara pihak bank dengan perusahaan atau perorangan baik
secara langsung maupun tidak langsung, yaitu transaksi dengan pihak berelasi
dalam kelompok usaha bank pada posisi 31 Desember 2018 adalah sebagai
berikut :
17
No Transaksi Dengan Pihak Berelasi Dalam Kelompok UsahaBank
Jutaan Rp.
1.
2.
3.
Giro yang diterima dari pihak berelasi dalam kelompokusaha bankTabungan yang diterima dari pihak berelasi dalamkelompok usaha bank.Deposito yang diterima dari pihak berelasi dalam kelompokusaha bank.
886,-
3.214,-
101.152,-
No Penyediaan Dana, Komitmen maupun Fasilitas Lain Jutaan Rp.1. Kredit diberikan kepada pihak berelasi dalam kelompok
usaha bank.42.261,-
Sedangkan Komitmen yang ada dengan kelompok usaha adalah
komitmen antara Bank Bisnis dengan pihak PT. Bandung Pakar berupa MOU
(Memorandum Of Understanding) yang memastikan terpenuhinya kewajiban
angsuran debitur kepada Bank apabila terjadi wanprestasi dari debitur yang
disebabkan karena kelalaian dari pihak pengembang dalam hal tidak
terselesaikannya bangunan dan atau sertifikat-sertifikat atas nama debitur.
11. HAL-HAL PENTING YANG DIPERKIRAKAN TERJADI DI MASA
MENDATANG
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
Penerapan prinsip Good Corporate Governance sangat penting dalam
aktivitas perbankan, oleh karenanya Dewan Komisaris yang berfungsi sebagai
pengawas atas kinerja Direksi telah membentuk komite-komite yang bertugas
untuk mendukung efektivitas pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan
Komisaris. Adapun komite-komite yang telah dibentuk adalah : Komite Audit,
Komite Pemantau Risiko dan Komite Remunerasi dan Nominasi. Komite Audit
dan Komite Pemantau Risiko merupakan pihak independen, sehingga dalam
menjalankan fungsinya dapat memberikan penilaian yang independen.
Keangotaan Komite-komite tersebut adalah sebagai berikut:
1. Komite Audit :Sugijarto Lukman : Ketua KomiteDenny Ridhwan Permadhy : Anggota KomiteSim Sauw Fah : Anggota Komite
18
2. Komite Pemantau Risiko :Sugijarto Lukman : Ketua KomiteLudovicus Arwoko : Anggota KomiteSim Sauw Fah : Anggota Komite
3. Komite Remunerasi dan Nominasi :Betsi Suharwati Tenggana : Ketua KomiteSundjono Suriadi : Anggota KomiteMilani Listyo : Anggota Komite
12. SUMBER DAYA MANUSIA
Sumber Daya Manusia merupakan salah satu faktor yang sangat penting
bagi Bank Bisnis disamping faktor lain seperti modal. Oleh karena itu, SDM Bank
Bisnis harus dikelola dengan baik untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi
organisasi. Guna meningkatkan kinerja pekerjaan, pengembangan Sumber Daya
manusia (SDM) seperti peningkatan kuantitas, kualitas pelayanan, maupun
kualitas SDM itu sendiri, merupakan salah satu aspek yang mutlak harus
dilakukan.
Pada tahun 2018 sumber daya manusia Bank Bisnis berjumlah 108 orang
dengan struktur sebagai berikut :
Keterangan Jumlah %Jenjang Jabatan :DireksiSenior ManagerManagerAssistant ManagerSenior OfficerOfficerNon Officer
Jumlah :
31111384522
103
2,91 %10,68 %10,68 %2,91 %7,77 %
43,69 %21,36 %
100.00 %
Jenjang Pendidikan :Pasca SarjanaSarjanaAkademi/DiplomaSLTASLTP dan lain-lain
Jumlah :
15812239
103
0,97 %56,31 %11,65 %22,33 %8,74 %
100.00 %
Kelompok Usia :s/d 30 tahun31 s/d 40 tahun41 s/d 55 tahun55 tahun keatas
Jumlah :
3520462
103
33,98 %19,42 %44,66 %1,94 %
100.00 %
19
Pengembangan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) dilakukan dengan
memberikan program pelatihan dan pendidikan yang terarah dan terintegrasi
oleh pihak intern maupun extern sesuai dengan bidangnya masing-masing dan
khusus untuk pejabat eksekutif diikutsertakan pada ujian Sertifikasi Manajemen
Risiko. Selain itu untuk mendukung peningkatan usaha dan peningkatan
pelayanan direncanakan akan merekrut beberapa karyawan marketing dan
administrasi guna peningkatan penghimpunan dana pihak ketiga maupun
penyaluran dana.
13. TARGET PENGEMBANGAN USAHA BANK
Berdasarkan visi dan misi serta kondisi bank sendiri, maka diproyeksikan
pertumbuhan usaha sebesar 7% pada tahun 2018, dimana pertumbuhan usaha
direncanakan dari pertumbuhan secara organik. Guna mencapai target tersebut
maka bank akan lebih mengaktifkan lagi fungsi pemasaran untuk produk dan
jasa bank serta didukung oleh TI dan SDM yang memadai.
Sedangkan Realisasi Rencana Bisnis tahun 2018 yaitu: Pengembangan
Usaha, Pencapaian Volume Usaha Kredit, Penghimpunan Dana Pihak Ketiga,
dan Laba Usaha terealisasi sesuai Rencana Bisnis yang telah dibuat.
Sedangkan pencapaian Rasio Permodalan dan Kualitas Aset masih sedikit
kurang dari Rencana Bisnis yang telah dibuat.
20
PENGUNGKAPAN PERMODALAN,PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO &
EKSPOSUR RISIKO
PERMODALAN
Pada tahun 2018, dengan modal Bank Bisnis yang sudah sesuai dengan
ketentuan Arsitektur Perbankan Indonesia, Pemegang saham tidak
merencanakan penyetoran tambahan modal tetapi merencanakan pertumbuhan
hanya dari pertumbuhan secara organik.
Struktur permodalan Bank Bisnis adalah modal biasa dengan nominal
Rp. 1 Juta Rupiah per lembar saham dengan Modal Dasar 400.000 saham dan
telah disetor penuh sebanyak 173.600 saham.
Kecukupan permodalan Bank Bisnis sudah memenuhi Ketentuan Modal
Minimum yaitu dengan rasio KPMM pada akhir tahun sebesar 50,87%. Selain itu
pemegang saham Bank Bisnis mempunyai komitmen untuk memenuhi modal
sesuai dengan ketentuan yang ada. Dengan demikian Bank Bisnis akan dapat
memenuhi kecukupan persyaratan pemenuhan modal minimum Bank dan
menjaga tingkat kesehatan.
PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO
Penerapan Manajemen Risiko diterapkan oleh Bank berdasarkan
ketentuan Otoritas Jasa Keuangan serta ketentuan intern yang telah disusun,
sehingga memungkinkan Bank dalam mengantisipasi dan mengelola berbagai
potensi risiko yang berkaitan dengan kegiatan usahanya.
Pengawasan aktif dilakukan oleh Dewan Komisaris dan Direksi, yang
mana Dewan Komisaris dalam melakukan pengawasan dibantu oleh Komite
Audit, Komite Pemantau Risiko, Komite Remunerasi dan Nominasi. Pengawasan
Direksi dilakukan melalui komite dan unit yang telah dibentuk, yaitu: Komite
Kredit, Komite Manajemen Risiko, Komite Pengarah TI, ALCO, SKAI, SKMR,
KEPATUHAN, dan Unit Khusus APU-PPT.
Penerapan Manajemen Risiko dilakukan pada semua kegiatan dengan
berpedoman pada kebijakan, prosedur dan penetapan limit yang telah melekat
21
dalam Prinsip Manajemen Risiko dan telah ditetapkan pada masing-masing
kegiatan.
Sedangkan pada kegiatan Manajemen Risiko itu sendiri dilakukan
dengan proses identifikasi, pengukuran, pemantauan dan pengendalian risiko,
serta Sistem Informasi Manajemen Risiko sesuai dengan Pedoman Manajemen
Risiko yang telah dibuat.
Sistem pengendalian intern Manajemen Risiko dilakukan oleh Satuan
Kerja Manajemen Risiko kantor pusat dan kantor cabang/capem dengan
menyampaikan Profil Risiko kepada Direksi dan secara periodik dikaji ulang oleh
Komite Pemantau Risiko serta Komite Audit.
EKSPOSURE RISIKO
Sesuai dengan hasil self assessment yang dilakukan Bank Bisnis, Profil
Risiko selama tahun 2018 secara komposit adalah Low to Moderate atau
Peringkat Tingkat Risiko 2, dengan uraian sebagai berikut:
Risiko Kredit memiliki tingkat risiko Low to Moderate
Risiko Pasar memiliki tingkat risiko Low
Risiko Likuiditas memiliki tingkat risiko Low to Moderate
Risiko Operasional memiliki tingkat risiko Low to Moderate
Risiko Hukum memiliki tingkat risiko Low
Risiko Reputasi memiliki tingkat risiko Low
Risiko Strategik memiliki tingkat risiko Low
Risiko Kepatuhan memiliki tingkat risiko Low to Moderate
Penjelasan mengenai pengungkapan permodalan dan penerapan manajemen
risiko ditampilkan dalam lampiran-lampiran.
Pengungkapan Eksposur Risiko dan Penerapan Manajemen Risiko Bank
secara khusus dilakukan bank untuk:
1. Risiko Kredit
Satuan Kerja Manajemen Risiko (SKMR) memantau dan
mengkoordinasikan pelaksanaan manajemen Risiko Kredit dengan satuan kerja
terkait (risk taking unit) untuk mencegah kerugian karena kegagalan debitur
dalam memenuhi kewajibannya serta mendiskusikan hasil pemantauan
22
manajemen Risiko Kredit kepada Komite Manajemen Risiko (KMR), dengan
ruang lingkup pekerjaan sebagai berikut :
Melakukan pemantauan terhadap pelaksanaan strategi manajemen Risiko
Kredit yang telah disetujui oleh Direksi dalam Rencana Bisnis Bank, antara
lain : pemantauan dan analisis portofolio kredit berdasarkan segmen,
geografi, dan industri serta perkembangan kualitas kredit sebagai bahan
evaluasi dan penyusunan strategi yang terkait dengan aktivitas perkreditan
Berkoordinasi dengan satuan kerja terkait (risk taking unit) untuk pelaksanaan
manajemen Risiko Kredit
Menyusun dan mendiskusikan profil Risiko Kredit kepada KMR serta
menyampaikannya pada Presiden Direktur
Memantau Risiko Kredit secara bankwide dan melaporkannya kepada Direksi
Untuk mitigasi risiko kredit, Bank Bisnis telah melakukan langkah-langkah
sebagai berikut :
Proses pemberian kredit/persetujuan/pemutusan kredit dilakukan oleh
Komite Kredit , di bawah pengawasan Dewan Komisaris
Proses pemberian kredit tidak melanggar BMPK, dan ketentuan lainnya
Kredit dengan plafon di atas Rp. 500 Juta harus mendapatkan
rekomendasi dari Satuan Kerja Manajemen Risiko dan Direktur
Kepatuhan
Memberikan pelatihan kepada credit risk taking untuk meningkatkan
pengetahuan dan credit risk awareness
Peningkatan mutu proses internal control/review secara bertahap di
cabang dalam proses analisa kredit agar senantiasa memperhatikan
prinsip kehati-hatian atau prudential banking untuk menjaga kualitas
kredit yang sehat
Melakukan stress testing untuk menguji ketahanan modal terhadap
perubahan risiko kredit yang signifikan
Meningkatkan peran Satuan Kerja khusus dalam menangani kredit
bermasalah dan menyediakan sistem dan prosedur pelaksanaan
restrukturisasi kredit
23
Tagihan bersih Bank berdasarkan kategori portofolio yang dirinci berdasarkan
wilayah, sisa jangka waktu kontrak dan sektor ekonomi untuk Bank secara
individual diungkapkan pada tabel berikut (lihat lampiran).
Tabel 2.1.a Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah - Bank
secara Individual
Tabel 2.2.a Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Sisa Jangka
Waktu Kontrak - Bank secara Individual
Tabel 2.3.a Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Sektor Ekonomi
- Bank secara Individual
Tagihan dan pencadangan berdasarkan wilayah dan sektor ekonomi, Bank
secara individual diungkapkan pada tabel berikut (lihat lampiran).
Tabel 2.4.a Pengungkapan Tagihan dan Pencadangan Berdasarkan
Wilayah - Bank secara Individual
Tabel 2.5.a Pengungkapan Tagihan dan Pencadangan Berdasarkan
Sektor Ekonomi - Bank secara Individual
Tabel 2.6.a Pengungkapan Rincian Mutasi Cadangan Kerugian
Penurunan Nilai - Bank secara Individual
Eksposur risiko kredit Bank berdasarkan kategori dan peringkat portofolio secara
individual diungkapkan pada tabel berikut (lihat lampiran).
Tabel 3.1.a Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Kategori
Portofolio dan Skala Peringkat - Bank secara Individual
Dalam menghitung ATMR risiko kredit menggunakan Standardized
Approach, Bank dapat mengakui keberadaan agunan, garansi, penjaminan atau
asuransi kredit sebagai teknik mitigasi risiko kredit (Teknik MRK).
Bank memiliki kebijakan dimana agunan kredit berfungsi sebagai
cadangan, yaitu apabila Debitur tidak mampu membayar seluruh kewajibannya
dari sumber usaha yang dibiayai bank, maka agunan yang diserahkan kepada
Bank akan menjadi sumber pembayaran untuk menutupi sisa kewajiban debitur.
Agunan dapat berupa tangible asset atau intangible asset.
Bank mengutamakan agunan yang memenuhi kriteria dan syarat untuk
dapat diperhitungkan sebagai faktor pengurang dalam pembentukan Penyisihan
24
Penghapusan Aktiva Produktif (PPAP) yang mengacu kepada peraturan Otoritas
Jasa Keuangan dan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK).
Secara umum prinsip yang digunakan Bank dalam pemilihan agunan
berdasarkan pada kepastian hukum, low correlation antara kualitas kredit dan
nilai agunan, marketability atau kemampuan nilai ekonomi agunan saat
dilikuidasi, dan kemudahan identifikasi lokasi agunan.
Bank saat ini mengakui keberadaan agunan sebagai Teknik MRK.
Dalam menggunakan agunan sebagai Teknik MRK, Bank memperhatikan
prinsip-prinsip utama yang digunakan, yaitu:
Teknik MRK hanya diakui apabila ATMR Risiko Kredit dari eksposur yang
menggunakan Teknik MRK lebih rendah dari ATMR Risiko Kredit dari
eksposur tersebut yang tidak menggunakan Teknik MRK. Hasil
perhitungan ATMR Risiko Kredit setelah memperhitungkan dampak
Teknik MRK paling rendah sebesar nol
Dampak keberadaan agunan yang diakui sebagai Teknik MRK tidak
boleh diperhitungkan ganda dalam perhitungan ATMR Risiko Kredit
Masa berlakunya pengikatan agunan paling kurang sama dengan sisa
jangka waktu eksposur
Seluruh dokumen agunan yang digunakan dalam Teknik MRK memenuhi
persyaratan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku
Melakukan review untuk memastikan bahwa agunan tetap memenuhi
kriteria yang berlaku sesuai dengan peraturan Bank Indonesia/ Otoritas
Jasa Keuangan
Dokumentasi yang digunakan dalam Teknik MRK harus memuat klausula
yang menetapkan jangka waktu yang wajar untuk eksekusi atau
pencairan agunan yang didasarkan pada terjadinya kondisi yang
menyebabkan debitur tidak mampu melaksanakan kewajibannya sesuai
dengan perjanjian penyediaan dana (events of default)
Tagihan bersih bobot risiko setelah memperhitungkan dampak mitigasi risiko
kredit serta pengungkapan tagihan bersih dan teknik mitigasi risiko kredit Bank
pada posisi 31 Desember 2017 diungkapkan pada tabel berikut (lihat lampiran).
25
Tabel 4.1.a Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Bobot Risiko
Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit - Bank secara
Individual
Tabel 4.2.a Pengungkapan Tagihan Bersih dan Teknik Mitigasi Risiko
Kredit - Bank secara Individual
Transaksi sekuritisasi, Bank secara individual diungkapkan pada tabel berikut
(lihat lampiran).
Tabel 5.1.a Pengungkapan Transaksi Sekuritisasi - Bank secara
Individual
Seluruh ATMR Bank Bisnis untuk risiko kredit yang menggunakan Pendekatan
Standar setelah memperhitungkan peringkat dan mitigasi risiko kredit.
Perhitungan ATMR risiko kredit pendekatan standar Bank pada posisi 31
Desember 2017 disajikan dalam jutaan Rupiah diungkapkan pada tabel berikut
(lihat lampiran).
Tabel 6.1.1 Pengungkapan Eksposur Aset di Neraca
Tabel 6.1.2 Pengungkapan Eksposur Kewajiban Komitmen/Kontijensi pada
Transaksi Rekening Administratif
Tabel 6.1.3 Pengungkapan Eksposur yang Menimbulkan Risiko Kredit akibat
Kegagalan Pihak Lawan (Counterparty Credit Risk)
Tabel 6.1.5 Pengungkapan Eksposur Sekuritisasi
Tabel 6.1.7 Pengungkapan Total Pengukuran Risiko Kredit
2. Risiko Pasar dan Risiko Likuiditas
ALCO memantau dan mengkoordinasikan pelaksanaan manajemen
Risiko Pasar dan Likuiditas dengan satuan kerja terkait (risk taking unit) untuk
mencegah kerugian yang disebabkan oleh perubahan parameter suku bunga
dan nilai tukar dan memantau kecukupan asset likuid untuk mendukung bisnis
Bank serta menyampaikan hasil penerapan manajemen Risiko Pasar dan Risiko
Likuiditas kepada Komite Manajemen Risiko (KMR), dengan ruang lingkup
pekerjaan sebagai berikut :
Melakukan pemantauan terhadap pelaksanaan strategi manajemen
Risiko Pasar dan Risiko Likuiditas yang telah disetujui oleh Direksi dalam
Rencana Bisnis Bank
26
Berkoordinasi dengan satuan kerja operasional (risk taking unit) untuk
pelaksanaan manajemen Risiko Pasar dan Likuiditas
Menyusun dan menyampaikan Profil Risiko Pasar dan Likuiditas kepada
Presiden Direktur
Memantau Risiko Pasar dan Likuiditas secara portfolio bankwide dan
melaporkannya kepada Direksi
Melakukan stress testing untuk menguji ketahanan modal terhadap
kejadian risiko pasar dan likuiditas yang bersifat ekstrim
Untuk melakukan mitigasi risiko pasar dan likuiditas Bank Bisnis telah
melakukan langkah-langkah sebagai berikut :
Membentuk ALCO untuk mengelola risiko pasar dan risiko likuiditas
Memantau aktivitas treasuri secara real time
Menetapkan limit transaksi tresuri
Melakukan pelatihan bagi risk taking unit baik internal mau eksternal
guna meningkatkan keterampilan dan market risk awareness
Melakukan stress testing untuk menguji ketahanan modal terhadap
perubahan Risiko Pasar dan Likuiditas yang signifikan
Melakukan pemantauan risiko pasar dan likuiditas
Selengkapnya mitigasi risiko pasar dan likuiditas diungkapkan pada tabel berikut
(lihat lampiran).
Tabel 7.1 Pengungkapan Risiko Pasar Dengan Menggunakan Metode
Standar
Tabel 9.1.a Pengungkapan Profil Maturitas Rupiah - Bank secara
Individual
Tabel 9.2.a Pengungkapan Profil Maturitas Valas - Bank secara
Individual
Tabel 1.a Pengungkapan Kuantitatif Struktur Permodalan Bank Umum
Bank Konsolidasi Bank Konsolidasi
(1) (3) (4) (5) (6)
I Komponen Modal
A Modal Inti 387,293 - 367,832 -1 Modal Disetor 173,600 - 173,600 -2 Cadangan Tambahan Modal 228,493 - 203,709 -3 Modal Inovatif - - - -4 Faktor Pengurang Modal Inti 14,800 - 9,477 -5 Kepentingan Non Pengendali - - - -
B Modal Pelengkap 3,351 - 3,524 -1 Level Atas (Upper Tier 2) 3,351 - 3,524 -2 Level Bawah ( Lower Tier 2) Max 50% modal inti - - - -3 Faktor Pengurang Modal Pelengkap - - - -
C Faktor Pengurang Modal Inti dan Modal PelengkapEksposur Sekuritisasi - - - -
D Modal Pelegkap Tambahan Yg Memasuki Persyaratan (Tier 3) - - - -
E Modal Pengkap Tambahan yg Dialokasikan Utk Mengantisipasi Risiko Pasar - - - -
II Total Modal Inti dan Modal Pelengkap 390,644 - 371,356 -
III Total Modal Inti, Modal Pelengkap dan Modal Pelengkap Tambahan Yang DialokasikanUntuk Mengantisipasi Risiko Pasar ( A+B-C+E ) 390,644 - 371,356 -
IV Aset Tertimbang Menururt Risiko ( ATMR ) Untuk Risiko Kredit 694,906 - 636,570 -
V Aset Tertimbang Menururt Risiko ( ATMR ) Untuk Risiko Operasional 70,868 - 58,024 -
VI Aset Tertimbang Menururt Risiko ( ATMR ) Untuk Risiko Pasar - - - -
A Metode Standar - - - -B Metode Internal - - - -
VII Risiko Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Umtuk Risiko Kredit,Dan Risiko Operasional Dan Risiko Pasar (IV+V+VI) 51.01% - 53.46%
Komponen Modal
(2)
(dalam jutaan rupiah )
31 Desember 2018 31 Desember 2017
Tabel 2.1.a Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah - Bank secara Individual
Wil. 1 Wil. 2 Total Wil. 1 Wil. 2 Total(1) (2) (3) (4) (7) (8) (9) (12)
1 Tagihan Kepada Pemerintah - 37,009 37,009 - 41,191 41,1912 Tagihan kepada Entitas Sektor Publik - - - - - -3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional - - - - - -4 Tagihan Kepada Bank. 5,064 96,674 101,738 4,625 91,752 96,3775 Kredit Beragun Rumah Tinggal - - - 3,750 10,147 13,8976 Kredit Beragun Properti Komersial - - - - - -7 Kredit Pegawai/Pensiunan - - - - - -8 Tagihan kpd usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel 57 246 303 42 234 2769 Tagihan Kepada Korporasi 115,223 405,480 520,703 113,287 349,601 462,888
10 Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo - - - - - -11 Aset Lainnya 5,057 147,287 152,344 4,985 144,439 149,42412 Eksposur di Unit Syariah ( apabila ada ) - - - - - -
521,006 477,061
31 Desember 2018 31 Desember 2017Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah
(dlm jutaan rupiah)
Kategori Portofolio
637,364 764,053
No
Total 125,401 686,696 812,097 126,689
Tabel 2.2.a Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Sisa Jangka Waktu Kontrak - Bank secara Individual
≤ 1thn >1thn s.d 3 thn >3thn s.d 5 thn > 5 Thn Non Kontraktual Total ≤ 1thn >1thn s.d 3 thn >3thn s.d 5 thn > 5 Thn Non Kontraktual Total
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
1 Tagihan Kepada Pemerintah 37,009 - - - - 37,009 41,191 - - - - 41,191
2 Tagihan kepada Entitas Sektor Publik - - - - - - - - - - - -
3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional - - - - - - - - - - - -
4 Tagihan Kepada Bank. 101,738 - - - - 101,738 96,377 - - - - 96,377
5 Kredit Beragun Rumah Tinggal - - - - - - 2,927 8,512 745 1,713 - 13,897
6 Kredit Beragun Properti Komersial - - - - - - - - - - - -
7 Kredit Pegawai/Pensiunan - - - - - - - - - - - -
8 Tagihan kpd usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel 131 172 - - - 303 135 141 - - - 276
9 Tagihan Kepada Korporasi 124,987 51,920 114,781 229,015 - 520,703 117,817 48,700 112,653 183,718 - 462,888
10 Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo - - - - - - - - - - - -
11 Aset Lainnya - - - - 152,344 152,344 - - - - 149,424 149,424
12 Eksposur di Unit Syariah ( apabila ada ) - - - - - - - - - - - -
477,061
521,006
764,053812,097 258,447 57,353 113,398 185,431 149,424Total 263,865 52,092 114,781 229,015 152,344
(dlm jutaan rupiah)
31 Desember 2018 31 Desember 2017
Tagihan Bersih Berdasarkan Sisa Jangka Waktu Tagihan Bersih Berdasarkan Sisa Jangka WaktuNo Kategori Portofolio
Tabel 2.3.a Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Sektor Ekonomi - Bank secara Individual
Tagihan Tagihan Tghn kpd BankTagihan Kredit Kredit Kredit Tghn kpd Tagihan Tagihan Eksposur
Kepada Kepada Pembangunan Kepada Beragun Beragun Pegawai / Ush Mikro, Kepada Yang Telah Aset di Unit
Pemerintah Entitas Multilateral & Bank Rumah Properti PensiunanUsh Kecil & Korporasi Jatuh Lainnya Usaha
Sektor Lembaga Tinggal Komersial Portofolio Tempo Syariah
Publik Internasional Ritel
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14)
31 Desember 2018
1 Pertanian, Perburuan dan Kehutanan - - - - - - - - - - - -
2 Perikanan - - - - - - - - - - - -
3 Pertambangan dan Penggalian - - - - - - - - 2,505 - - -
4 Industri Pengolahan - - - - - - - 203 62,244 - - -
5 Listrik, Gas dan Air. - - - - - - - - - - - -
6 Kontruksi - - - - - - - 175 34,269 - - -
7 Perdagangan besar dan eceran - - - - - - - - 79,021 - - -
8 Penyediaan Akomondasi dan Penyediaan Makan Minum - - - - - - - - 2,227 - - -
9 Transportasi, Pergudangan dan Komunikasi - - - - - - - - 10,267 - - -
10 Perantara Keuangan - - - - - - - - - - - -
11 Real Estate, Usaha Persewaan dan Jasa Perusahaan - - - - - - - - 91,705 - - -
12 Administrasi Pemerintahan Pertanahan dan Jaminan Sosial Wajib - - - - - - - - - - - -
13 Jasa Pendidikan - - - - - - - - - - - -
14 Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial - - - - - - - - 348 - - -
15 Jasa Sosial Kemasyarakatan, Sosial Budaya, Hiburan & Perorangan Lainnya - - - - - - - - 3,812 - - -
16 Jasa Perorangan Yg Melayani Rumah Tangga - - - - - - - - - - - -
17 Badan Internasional dan Badan Ekstra Internasional Lainnya - - - - - - - - - - - -
18 Kegiatan Yg belum Jelas Batasannya - - - - - - - - - - - -
19 Bukan Lapangan Usaha - - - - - - - - 256,464 - - -
20 Lainnya - - - - - - - - 3,149 - - -
Total - - - - - - - 378 546,011 - - -
31 Desember 2017
1 Pertanian, Perburuan dan Kehutanan - - - - - - - - - - - -
2 Perikanan - - - - - - - - - - - -
3 Pertambangan dan Penggalian - - - - - - - - 2,691 - - -
4 Industri Pengolahan - - - - - - - 184 27,873 - - -
5 Listrik, Gas dan Air. - - - - - - - - - - - -
6 Kontruksi - - - - - - - 151 46,468 - - -
7 Perdagangan besar dan eceran - - - - - - - - 73,857 - - -
8 Penyediaan Akomondasi dan Penyediaan Makan Minum - - - - - - - - 2,038 - - -
9 Transportasi, Pergudangan dan Komunikasi\ - - - - - - - - 9,669 - - -
10 Perantara Keuangan - - - - - - - - - - - -
11 Real Estate, Usaha Persewaan dan Jasa Perusahaan - - - - - - - - 51,457 - - -
12 Administrasi Pemerintahan Pertanahan dan Jaminan Sosial Wajib - - - - - - - - - - - -
13 Jasa Pendidikan - - - - - - - - - - - -
14 Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial - - - - - - - - 489 - - -
15 Jasa Sosial Kemasyarakatan, Sosial Budaya, Hiburan & Perorangan Lainnya - - - - - - - - 4,231 - - -
16 Jasa Perorangan Yg Melayani Rumah Tangga - - - - - - - - - - - -
17 Badan Internasional dan Badan Ekstra Internasional Lainnya - - - - - - - - - - - -
18 Kegiatan Yg belum Jelas Batasannya - - - - - - - - - - - -
19 Bukan Lapangan Usaha - - - - - - - - 14,174 - - -
20 Lainnya - - - - - - - - 241,597 - - -
Total - - - - - - - 335 474,544 - - -
(dlm jutaan rupiah)
Sektor EkonomiNo
Tabel 2.4.a. Pengungkapan Tagihan dan Pencadangan Berdasarkan Wilayah - Bank secara Individual
Wilayah Wilayah Total Wilayah Wilayah Total1 2 1 2
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
1 Tagihan 112,045 700,052 812,097 108,951 655,102 764,0532 Tagihan yang mengalami nilai ( impaired ) - -
a. Belum Jatuh Tempo - - - - - -b. Telah Jatuh Tempo - - - - - -
3 Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN)- Individual - (959) (959) - (595) (595)4 Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN)- Kolektif (585) (1,706) (2,291) (584) (2,249) (2,833)5 Tagihan yang dihapus buku - - - - - -
Wilayah/ Zona 1 : DKI JakartaWilayah/ Zona 2 : Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur & Bali
652,258 760,625
No
Total 111,460 697,387 808,847 108,367
(dlm jutaan rupiah)
31 Desember 2018 31 Desember 2017
Wilayah WilayahKeterangan
Tabel 2.5.a Pengungkapan Tagihan & Pencadangan Berdasarkan Sektor Ekonomi - Bank Secara Individual(dlm jutaan rupiah)
Cadangan Cadangan
Kerugian Kerugian Tagihan
Tagihan Belum Telah Penurunan Penurunan Yg
Jatuh Jatuh Nilai (CKPN) Nilai (CKPN) Dihapus Buku
Tempo Tempo Individual Kolektif
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
31 Desember 2018
1 Pertanian, Perburuan dan Kehutanan - - - - - -
2 Perikanan - - - - - -
3 Pertambangan dan Penggalian 2,505 2,505 - - 75 -
4 Industri Pengolahan 62,447 62,447 - - 36 -
5 Listrik, Gas dan Air. - - - - - -
6 Kontruksi 34,444 34,444 - - 741 -
7 Perdagangan besar dan eceran 79,021 79,021 - - 34 -
8 Penyediaan Akomondasi dan Penyediaan Makan Minum 2,227 2,227 - - - -
9 Transportasi, Pergudangan dan Komunikasi 10,267 10,267 - - 113 -
10 Perantara Keuangan - - - - - -
11 Real Estate, Usaha Persewaan dan Jasa Perusahaan 91,705 91,705 - - 227 -
12 Administrasi Pemerintahan Pertanahan dan Jaminan Sosial Wajib - - - - - -
13 Jasa Pendidikan - - - - - -
14 Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 348 348 - - - -
15 Jasa Sosial Kemasyarakatan, Sosial Budaya, Hiburan & Perorangan Lainnya 3,812 3,812 - - - -
16 Jasa Perorangan Yg Melayani Rumah Tangga - - - - - -
17 Badan Internasional dan Badan Ekstra Internasional Lainnya - - - - - -
18 Kegiatan Yg belum Jelas Batasannya - - - - - -
19 Bukan Lapangan Usaha 256,464 256,464 - 959 1,065 -
20 Lainnya 3,149 3,149 - - - -
Total 546,389 546,389 - 959 2,291 -
31 Desember 2017
1 Pertanian, Perburuan dan Kehutanan - - - - - -
2 Perikanan - - - - - -
3 Pertambangan dan Penggalian 2,691 2,691 - - 15 -
4 Industri Pengolahan 27,873 27,873 - - 124 -
5 Listrik, Gas dan Air. - - - - - -
6 Kontruksi 46,468 46,468 - - 254 -
7 Perdagangan besar dan eceran 73,857 73,857 - - 408 -
8 Penyediaan Akomondasi dan Penyediaan Makan Minum 2,038 2,038 - - 4 -
9 Transportasi, Pergudangan dan Komunikasi\ 9,669 9,669 - - 63 -
10 Perantara Keuangan - - - - - -
11 Real Estate, Usaha Persewaan dan Jasa Perusahaan 51,457 51,457 - - 276 -
12 Administrasi Pemerintahan Pertanahan dan Jaminan Sosial Wajib - - - - - -
13 Jasa Pendidikan - - - - - -
14 Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 489 489 - - 3 -
15 Jasa Sosial Kemasyarakatan, Sosial Budaya, Hiburan & Perorangan Lainnya 4,231 4,231 - - 24 -
16 Jasa Perorangan Yg Melayani Rumah Tangga - - - - - -
17 Badan Internasional dan Badan Ekstra Internasional Lainnya - - - - - -
18 Kegiatan Yg belum Jelas Batasannya - - - - - -
19 Bukan Lapangan Usaha 14,174 14,174 - - 79 -
20 Lainnya 241,597 241,597 - 595 1,583 -
Total 474,544 474,544 - 595 2,833 -
2,833
Tagihan Yang Mengalami
Penurunan Nilai
Sektor EkonomiNo
Tabel 2.6.a. Pengungkapan Rincian Mutasi Cadangan Kerugian Penurunan Nilai - Bank secara Individual(dalam jutaan Rupiah)
CKPN Individual CKPN Kolektif CKPN Individual CKPN Kolektif
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1 Saldo Awal CKPN - 2,291 - 2,8482 Pembentukan (pemilihan) CKPN pd periode berjalan (net) - - - -
2.a. Pembentukan CKPN pada Periode Berjalan 959 - 5802.b. Pemulihan CKPN pada Periode Berjalan - - - -
3 CKPN yg digunakan utk melakukan hapus buku atas tagihan pd periode berjalan - - - -4 Pembentukan ( pemulihan) lainnya pada periode berjalan - - - -
Saldo Akhir CKPN - 3,250 - 3,428
31 Desember 2017Tahun SebelumnyaKeteranganNo
31 Desember 2018
Tabel 3.1.a. Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Kategori Portofolio Dan Skala Peringkat - Bank Secara Individual
Standard & Poor's AAA AA+ s.d AA- A+ s.d A- BBB+ s.d BBB- BB+ s.d BB- B+ s.d B- Kurang dr B- A1 A2 A3 Kurang dr A-3
Fitch Rating AAA AA+ s.d AA- A+ s.d A- BBB+ s.d BBB- BB+ s.d BB- B+ s.d B- Kurang dr B- F1+ s.d F1 F2 F3 Kurang dr F3
Moody's Aaa Aa1 s.d Aa3 A1 s.d A3 Baa1 s.d Baa3 Ba1 s.d Ba3 B1 s.d B3 Kurang dr B3 P-1 P-2 P-3 Kurang dr P-3 Tanpa Total
PT.Fitch Rating Indonesia AAA (ind) AA+(ind) s.d AA-(idn) A+(ind) s.d A-(idn) BBB+(ind) s.d BBB-(ind) BB+(ind) s.d BB-(ind) B+(ind) s.d B-(ind) Kurang dr B-(ind) F1+(idn) s.d F1-(idn) F2(idn) F3(idn) Kurang dr F3(idn) Peringkat
PT. ICRA Indonesia (Idr) AAA (Idr)AA+ s.d (Idr)AA- (Idr)A+ s.d (Idr)A- (Idr)BBB+ s.d (Idr)BBB- (Idr)BB+ s.d (Idr)BB- (Idr)B+ s.d (Idr)B- Kurang dr (Idr)B- (Idr)A1+ s.d (Idr)A1 (Idr)A2+ s.d (Idr)A2 (Idr)A3+ s.d (Idr)A3 Kurang dr (Idr)A3
PT. Pemeringkat Efek Indonesia idAAA idAA+ s.d idAA- idA+ s.d idA- id BBB+ s.d id BBB- id BB+ s.d id BB- id B+ s.d id B- Kurang dr id B- idA1 idA2 idA3 s.d idA4 Kurang dr idA4
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16)
1 Tagihan Kepada Pemerintah - - - - - - - - - - - - 37,009 37,009
2 Tagihan kepada Entitas Sektor Publik - - - - - - - - - - - - - -
3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional - - - - - - - - - - - - - -
4 Tagihan Kepada Bank. - - - - - - - - - - - - 101,738 101,738
5 Kredit Beragun Rumah Tinggal - - - - - - - - - - - - - -
6 Kredit Beragun Properti Komersial - - - - - - - - - - - - - -
7 Kredit Pegawai/Pensiunan - - - - - - - - - - - - - -
8 Tagihan kpd usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel - - - - - - - - - - - - 303 303
9 Tagihan Kepada Korporasi - - - - - - - - - - - - 520,703 520,703
10 Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo - - - - - - - - - - - - - -
11 Aset Lainnya - - - - - - - - - - - - 152,344 152,344
12 Eksposur di Unit Syariah ( apabila ada ) - - - - - - - - - - - - - -
Total - - - - - - - - - - - - 812,097 812,097
Standard & Poor's AAA AA+ s.d AA- A+ s.d A- BBB+ s.d BBB- BB+ s.d BB- B+ s.d B- Kurang dr B- A1 A2 A3 Kurang dr A-3
Fitch Rating AAA AA+ s.d AA- A+ s.d A- BBB+ s.d BBB- BB+ s.d BB- B+ s.d B- Kurang dr B- F1+ s.d F1 F2 F3 Kurang dr F3
Moody's Aaa Aa1 s.d Aa3 A1 s.d A3 Baa1 s.d Baa3 Ba1 s.d Ba3 B1 s.d B3 Kurang dr B3 P-1 P-2 P-3 Kurang dr P-3 Tanpa Total
PT.Fitch Rating Indonesia AAA (ind) AA+(ind) s.d AA-(idn) A+(ind) s.d A-(idn) BBB+(ind) s.d BBB-(ind) BB+(ind) s.d BB-(ind) B+(ind) s.d B-(ind) Kurang dr B-(ind) F1+(idn) s.d F1-(idn) F2(idn) F3(idn) Kurang dr F3(idn) Peringkat
PT. ICRA Indonesia (Idr) AAA (Idr)AA+ s.d (Idr)AA- (Idr)A+ s.d (Idr)A- (Idr)BBB+ s.d (Idr)BBB- (Idr)BB+ s.d (Idr)BB- (Idr)B+ s.d (Idr)B- Kurang dr (Idr)B- (Idr)A1+ s.d (Idr)A1 (Idr)A2+ s.d (Idr)A2 (Idr)A3+ s.d (Idr)A3 Kurang dr (Idr)A3
PT. Pemeringkat Efek Indonesia idAAA idAA+ s.d idAA- idA+ s.d idA- id BBB+ s.d id BBB- id BB+ s.d id BB- id B+ s.d id B- Kurang dr id B- idA1 idA2 idA3 s.d idA4 Kurang dr idA4
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16)
1 Tagihan Kepada Pemerintah - - - - - - - - - - - - 41,191 41,191
2 Tagihan kepada Entitas Sektor Publik - - - - - - - - - - - - - -
3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional - - - - - - - - - - - - - -
4 Tagihan Kepada Bank. - - - - - - - - - - - - 96,377 96,377
5 Kredit Beragun Rumah Tinggal - - - - - - - - - - - - 13,897 13,897
6 Kredit Beragun Properti Komersial - - - - - - - - - - - - - -
7 Kredit Pegawai/Pensiunan - - - - - - - - - - - - - -
8 Tagihan kpd usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel - - - - - - - - - - - - 276 276
9 Tagihan Kepada Korporasi - - - - - - - - - - - - 462,888 462,888
10 Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo - - - - - - - - - - - - - -
11 Aset Lainnya - - - - - - - - - - - - 149,424 149,424
12 Eksposur di Unit Syariah ( apabila ada ) - - - - - - - - - - - - - -
Total - - - - - - - - - - - - 764,053 764,053
Kategori PortofolioNo
Lembaga Pemeringkat
No Kategori Portofolio
Lembaga PemeringkatJangka Panjang
(dlm jutaan rupiah)
31 Desember 2018
Tagihan Bersih
Jangka Panjang
31 Desember 2017
Tagihan Bersih
Tabel 4.1.a. Pengungkapan Tagihan bersih Berdasarkan Bobot Risiko setelah memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit - bank secara Individual
0% 20% 35% 40% 45% 50% 75% 100% 150% Lainnya## (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)A Eksposur Neraca1 Tagihan Kepada Pemerintah 37,009 - - - - - - - - -2 Tagihan kepada Entitas Sektor Publik - - - - - - - - - -3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional - - - - - - - - - -4 Tagihan Kepada Bank. - 101,738 - - - - - - - -5 Kredit Beragun Rumah Tinggal - - - - - - - - - -6 Kredit Beragun Properti Komersial - - - - - - - - - -7 Kredit Pegawai/Pensiunan - - - - - - - - - -8 Tagihan kpd usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel - - - - - - 303 - - -9 Tagihan Kepada Korporasi 520,703 - - - - - - 491,695 - -
10 Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo - - - - - - - - - -11 Aset Lainnya 4,350 - - - - - - - - -12 Eksposur di Unit Syariah ( apabila ada ) - - - - - - - - - -
B Eksposur Kewajiban Komitmen/Kontinjensi pd Transaksi Rekening Administratif1 Tagihan Kepada Pemerintah - - - - - - - - - -2 Tagihan kepada Entitas Sektor Publik - - - - - - - - - -3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional - - - - - - - - - -4 Tagihan Kepada Bank. - - - - - - - - - -5 Kredit Beragun Rumah Tinggal - - - - - - - - - -6 Kredit Beragun Properti Komersial - - - - - - - - - -7 Kredit Pegawai/Pensiunan - - - - - - - - - -8 Tagihan kpd usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel - - - - - - 12 - - -9 Tagihan Kepada Korporasi - - - - - - - 8,044 - -
10 Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo - - - - - - - - - -11 Eksposur di Unit Syariah ( apabila ada ) - - - - - - - - - -
C Eksposur Akibat Kegagalan Pihak Lawan ( Counterparty Credit Risk )1 Tagihan Kepada Pemerintah - - - - - - - - - -2 Tagihan kepada Entitas Sektor Publik - - - - - - - - - -3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional - - - - - - - - - -4 Tagihan Kepada Bank. - - - - - - - - - -5 Tagihan kpd usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel - - - - - - - - - -6 Tagihan Kepada Korporasi - - - - - - - - - -7 Eksposur di Unit Syariah ( apabila ada ) - - - - - - - - - -
- - -
8,044 - -
- - - - - - -
491,695 - -
- - - - - - 12
(dalam jutaan rupiah)
562,062 101,738 - - - -
31 Desember 2018Tagihan Bersih Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko
Kategori PortofolioNo
Total Eksposur Neraca
Total Eksposur TRA
Total Eksposur Counterparty Credit Risk
303
Tabel 4.1.a. Pengungkapan Tagihan bersih Berdasarkan Bobot Risiko setelah memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit - bank secara Individual
0% 20% 35% 40% 45% 50% 75% 100% 150% Lainnya## (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)A Eksposur Neraca1 Tagihan Kepada Pemerintah 41,191 - - - - - - - - -2 Tagihan kepada Entitas Sektor Publik - - - - - - - - - -3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional - - - - - - - - - -4 Tagihan Kepada Bank. - 96,377 - - - - - - - -5 Kredit Beragun Rumah Tinggal - - 11,502 2,395 - - - - - -6 Kredit Beragun Properti Komersial - - - - - - - - - -7 Kredit Pegawai/Pensiunan - - - - - - - - - -8 Tagihan kpd usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel - - - - - - 276 - - -9 Tagihan Kepada Korporasi 12,079 - - - - - - 450,809 - -
10 Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo - - - - - - - - - -11 Aset Lainnya 5,822 - - - - - - 143,602 - -12 Eksposur di Unit Syariah ( apabila ada ) - - - - - - - - - -
B Eksposur Kewajiban Komitmen/Kontinjensi pd Transaksi Rekening Administratif1 Tagihan Kepada Pemerintah - - - - - - - - - -2 Tagihan kepada Entitas Sektor Publik - - - - - - - - - -3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional - - - - - - - - - -4 Tagihan Kepada Bank. - - - - - - - - - -5 Kredit Beragun Rumah Tinggal - - - - - - - - - -6 Kredit Beragun Properti Komersial - - - - - - - - - -7 Kredit Pegawai/Pensiunan - - - - - - - - - -8 Tagihan kpd usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel - - - - - - 7 - - -9 Tagihan Kepada Korporasi - - - - - - - 6,235 - -
10 Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo - - - - - - - - - -11 Eksposur di Unit Syariah ( apabila ada ) - - - - - - - - - -
C Eksposur Akibat Kegagalan Pihak Lawan ( Counterparty Credit Risk )1 Tagihan Kepada Pemerintah - - - - - - - - - -2 Tagihan kepada Entitas Sektor Publik - - - - - - - - - -3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional - - - - - - - - - -4 Tagihan Kepada Bank. - - - - - - - - - -5 Tagihan kpd usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel - - - - - - - - - -6 Tagihan Kepada Korporasi - - - - - - - - - -7 Eksposur di Unit Syariah ( apabila ada ) - - - - - - - - - -
\
- - - - - -
- 7 6,235 - -
Total Eksposur Counterparty Credit Risk - - - -
276 594,411 - -
Total Eksposur TRA - - - - -
Total Eksposur Neraca 59,092 96,377 11,502 2,395 - -
(dalam jutaan rupiah)
No Kategori Portofolio
31 Desember 2017Tagihan Bersih Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko
Tabel 4.2.a. Pengungkapan Tagihan bersih Berdasarkan Bobot Risiko setelah memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit - bank secara Individual
Tagihan Tagihan
Bersih Asuransi Bag. Yg Bersih Asuransi Bag. Yg
Agunan Garansi Kredit Lainnya Tdk Dijamin Agunan Garansi Kredit Lainnya Tdk Dijamin
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
A Eksposur Neraca
1 Tagihan Kepada Pemerintah 37,009 - - - - 37,009 41,191 - - - - 41,191
2 Tagihan kepada Entitas Sektor Publik - - - - - - - - - - - -
3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional - - - - - - - - - -
4 Tagihan Kepada Bank. 101,738 - - - - 101,738 96,377 - - - - 96,377
5 Kredit Beragun Rumah Tinggal - - - - - - 13,897 - - - - 13,897
6 Kredit Beragun Properti Komersial - - - - - - - - - - - -
7 Kredit Pegawai/Pensiunan - - - - - - - - - - - -
8 Tagihan kpd usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel 303 - - - - 303 276 - - - - 276
9 Tagihan Kepada Korporasi 520,703 - - - - 520,703 462,888 - - - 12,079 450,809
10 Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo - - - - - - - - - - - -
11 Aset Lainnya 152,344 - - - 6,769 145,575 149,424 - - - 5,822 143,602
12 Eksposur di Unit Syariah ( apabila ada ) - - - - - - - - - - - -
B Eksposur Kewajiban Komitmen/Kontinjensi pd Transaksi Rekening Administratif
1 Tagihan Kepada Pemerintah - - - - - - - - - - - -
2 Tagihan kepada Entitas Sektor Publik - - - - - - - - - - - -
3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional - - - - - - - - - - - -
4 Tagihan Kepada Bank. - - - - - - - - - - - -
5 Kredit Beragun Rumah Tinggal - - - - - - - - - - - -
6 Kredit Beragun Properti Komersial - - - - - - - - - - - -
7 Kredit Pegawai/Pensiunan - - - - - - - - - - - -
8 Tagihan kpd usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel 12 - - - - 12 7 - - - - 7
9 Tagihan Kepada Korporasi 8,044 - - - - 8,044 6,235 411 - - - 5,824
10 Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo - - - - - - - - - - - -
11 Eksposur di Unit Syariah ( apabila ada ) - - - - - - - - - - - -
C Eksposur Akibat Kegagalan Pihak Lawan ( Counterparty Credit Risk )
1 Tagihan Kepada Pemerintah - - - - - - - - - - - -
2 Tagihan kepada Entitas Sektor Publik - - - - - - - - - - - -
3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional - - - - - - - - - - - -
4 Tagihan Kepada Bank. - - - - - - - - - - - -
5 Tagihan kpd usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel - - - - - - - - - - - -
6 Tagihan Kepada Korporasi - - - - - - - - - - - -
7 Eksposur di Unit Syariah ( apabila ada ) - - - - - - - - - - - -
-- - - - - -
- - - -
Total Eksposur Counterparty Credit Risk - - - - -
746,152
Total Eksposur TRA 8,056 8,056 6,242 411 5,831- - -
805,328 764,053 - - - 17,901Total Eksposur Neraca 812,097 - - - 6,769
(dalam jutaan rupiah)
31 Desember 2018 31 Desember 2017
Bagian Yang Dijamin Bagian Yang DijaminNo. Kategori Portofolio
Tabel. 5.1.a Pengungkapan Transaksi Sekuritisasi - Bank Secara Individual
Laba/ Rugi Laba/ RugiNilai aset dari ATMR Pengurang Nilai aset dari ATMR Pengurang
yang Telah Jatuh Belum Jatuh Aktifitas Modal yang Telah Jatuh Belum Jatuh Aktifitas ModalDisekuritisasi Tempo Tempo Sekuritisasi Disekuritisasi Tempo Tempo Sekuritisasi
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14)
1 Bank bertindak sebagai Kreditur Asal- Jenis Eksposur ( contoh tagihan beragun rumah tinggal ) - - - - - - - - - - - -
2 Bankl bertindak sebagai Penyedia kredit Pendukunga. Fasilitas penangggung risiko pertama
-Jenis Eksposur ( contoh tagihan beragun rumah tinggal ) - - - - - - - - - - - -
b. Fasilitas penangggung risiko kedua-Jenis Eksposur ( contoh tagihan beragun rumah tinggal ) - - - - - - - - - - - -
3 Bank bertindak sebagai Penyedia Fasilitas Likuiditas- Jenis Eksposur ( contoh tagihan beragun rumah tinggal ) - - - - - - - - - - - -
4 Bank bertindak sebagai Penyedia Jasa- Jenis Eksposur ( contoh tagihan beragun rumah tinggal ) - - - - - - - - - - - -
5 Bank bertindak sebagai Bank Kostudion- Jenis Eksposur ( contoh tagihan beragun rumah tinggal ) - - - - - - - - - - - -
6 Bank bertindak sebagai Pemodala. Senior Tranche
-Jenis Eksposur ( contoh tagihan beragun rumah tinggal ) - - - - - - - - - - - -
b. Yunior Tranche-Jenis Eksposur ( contoh tagihan beragun rumah tinggal ) - - - - - - - - - - - -
Eksposur SekuritasiNo
31 Desember 2018 31 Desember 2017Nilai aset disekuritisasi yg Nilai aset disekuritisasi ygmengalami penurunan nilai mengalami penurunan nilai
Perhitungan ATMR Risiko Kredit Pendekatan Standar - Bank Secara IndividualTabel 6.1.1. Pengungkapan Eksposur Aset di Neraca
Tagihan ATMR Sblm ATMR Stlh Tagihan ATMR Sblm ATMR Stlh
Bersih MRK MRK Bersih MRK MRK
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
1 Tagihan Kepada Pemerintah 37,009 - - 41,191 - -
2 Tagihan kepada Entitas Sektor Publik - - - - - -
3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional - - - - - -
4 Tagihan Kepada Bank. 101,738 20,348 20,348 96,377 19,275 19,275
5 Kredit Beragun Rumah Tinggal - - - 13,897 4,984 4,984
6 Kredit Beragun Properti Komersial - - - - - -
7 Kredit Pegawai/Pensiunan - - - - - -
8 Tagihan kpd usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel 303 227 227 276 207 207
9 Tagihan Kepada Korporasi 520,703 520,703 520,703 462,888 462,888 462,888
10 Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo - - - - - -
11 Aset Lainnya 152,344 - 145,575 149,424 - 144,802
632,156
(dalam jutaan rupiah)
31 Desember 2018 31 Desember 2017
764,053 487,354
No Kategori Portofolio
TOTAL 812,097 541,278 686,853
Tabel 6.1.2. Pengungkapan Eksposur Kewajiban Komitmen/ Kontinjensi pada Transaksi rekening Administratif
Tagihan ATMR Sblm ATMR Stlh Tagihan ATMR Sblm ATMR Stlh
Bersih MRK MRK Bersih MRK MRK
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
1 Tagihan Kepada Pemerintah - - - - - -
2 Tagihan kepada Entitas Sektor Publik - - - - - -
3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional - - - - - -
4 Tagihan Kepada Bank. - - - - - -
5 Kredit Beragun Rumah Tinggal - - - - - -
6 Kredit Beragun Properti Komersial - - - - - -
7 Kredit Pegawai/Pensiunan
8 Tagihan kpd usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel 12 9 9 7 5 5
9 Tagihan Kepada Korporasi 8,044 8,044 8,044 6,235 6,235 6,235
10 Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo - - - - - -
694,906 638,396
423,978 33,753
672,149
270,928
Kategori PortofolioNo
(dalam jutaan rupiah)
31 Desember 2018 31 Desember 2017
TOTAL 8,056 8,053 8,053 6,242 6,240 6,240
Tabel 6.1.3. Pengungkapan Eksposur Yang Menimbulkan Risiko Kredit Akibat Kegagalan Pihak Lawan ( Counterparty Credit Risk )
No Kategori Portofolio Tagihan ATMR Sblm ATMR Stlh Tagihan ATMR Sblm ATMR StlhBersih MRK MRK Bersih MRK MRK
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
1 Tagihan Kepada Pemerintah - - - - - -2 Tagihan kepada Entitas Sektor Publik - - - - - -3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional - - - - - -4 Tagihan Kepada Bank. - - - - - -5 Tagihan kpd usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel - - - - - -6 Tagihan Kepada Korporasi - - - - - -
31 Desember 2018 31 Desember 2017
TOTAL - - - - - -
Tabel 6.1.4. Pengungkapan Eksposur Sekuritas
Faktor
Pngurang ATMR Tagihan ATMR
Modal Bersih
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1 Fasilitas Kredit Pendukung Yang memenuhi Persyaratan - - - -
2 Fasilitas Kredit Pendukung Yang tidak memenuhi Persyaratan - - - -
3 Fasilitas Likuiditas Yang memenuhi Persyaratan - - - -
4 Fasilitas Likuiditas Yang tidak memenuhi Persyaratan - - - -
5 Pembelian Efek Beragun Aset Yang Memenuhi Persyaratan - - - -
6 Pembelian Efek Beragun Aset Yang Tidak Memenuhi Persyaratan - - - -
7 Eksposur Sekuritas Yang Tidak Tercakup Dalam ketentuan Bank Indonesia Mengenai - - - -
Prinsip Prinsip Kehati hatian dalam aktivitas sekuritisasi Aset bagi bank Umum - - - -
31 Desember 2018 31 Desember 2017
Jenis TransaksiNo
TOTAL - - - -
Tabel 6.1.5. Pengungkapan Total Eksposur Kredit(dalam jutaan Rupiah)
31 Desember 2018 31 Desember 2017
TOTAL ATMR RISIKO KREDIT 694,906 638,396TOTAL PENGURANG FAKTOR MODAL - -
Tabel 7.1. Pengungkapan Total Eksposur Kredit
Beban Modal ATMR Beban Modal ATMR Beban Modal ATMR Beban Modal ATMR
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
1 Risiko Suku Bunga - - - - - - - -
a. Risiko Specifik - - - - - - - -
b. Risiko Umum - - - - - - - -
2 Risiko Nilai Tukar - - - - - - - -
3 Risiko Ekuitas *) - - - - - - - -
4 Risiko Komoditas *) - - - - - - - -
5 Risiko Option - - - - - - - -
- - - - - - - -
* Untuk bank yang memiliki perusahaan anak yang memiliki eksposur dimaksud
No Jenis Risiko
T o t a l
31 Desember 2018 31 Desember 2017
Bank Konsolidasi Bank Konsolidasi
Tabel 9.1.a Pengungkapan Profil Maturitas Rupiah - Bank secara Individual(dalam jutaan Rupiah)
≤ 1 Bln >1 Bln s.d >3 Bln s.d >6 Bln s.d > 12 Bln Saldo ≤ 1 Bln >1 Bln s.d >3 Bln s.d >6 Bln s.d > 12 Bln3 Bln 6 Bln 12 Bln 3 Bln 6 Bln 12 Bln
## (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14)
I NERACAA. Aset
1. Kas 7,969 7,969 - - - - 5,822 5,822 - - - -2. Penempatan Pada Bank Indonesia 67,109 37,010 - - 30,099 - 68,531 41,190 - 9,863 17,478 -3. Penempatan Pada Bank Lain 101,207 101,207 - - - - 95,937 95,937 - - - -4. Surat Berharga - - - - - - - - - - - -5. Kredit Yg Diberikan 546,389 19,107 18,469 29,534 116,460 362,819 474,544 18,123 28,852 47,360 80,781 299,4286. Tagihan Lainnya - - - - - - - - - - - -7. Lain Lain 4,368 4,368 - - - - 4,154 4,154 - - - -
Total Aset 727,042 169,661 18,469 29,534 146,559 362,819 648,988 165,226 28,852 57,223 98,259 299,428
B. Kewajiban1. Dana Pihak Ketiga 442,839 334,901 97,638 10,300 - - 392,697 267,065 125,632 - - -2. Kewajiban Pada Bank Indonesia - - - - - - - - - - - -3. Kewajiban Pada Bank Lain 2,049 2,049 - - - - - - - - - -4. Surat Berharga Yg Diterbitkan - - - - - - - - - - - -5. Kredit Yg Diterima - - - - - - - - - - - -6. Kewajiban Lainnya - - - - - - - - - - - -7. Lain Lain 19,803 19,803 - - - - 14,754 14,754 - - - -
Total Kewajiban 464,691 356,753 97,638 10,300 - - 407,451 281,819 125,632 - - -
Selisih Aset dengan Kewajiban dalam Neraca 262,351 (187,092) (79,169) 19,234 146,559 362,819 241,537 (116,593) (96,780) 57,223 98,259 299,428
II REKENING ADMINISTRATIFA. Tagihan Rekening Administratif
1. Komitmen 40,279 - 40,279 - - - 35,106 - 35,106 - - -2. Kontinjensi - - - - - - - - - - - -
Total Tagihan Rekening Administratif 40,279 - 40,279 - - - 35,106 - 35,106 - - -
A. Kewajiban Rekening Administratif1. Komitmen - - - - - - - - - - - -2. Kontinjensi - - - - - - - - - - - -
Total Kewajiban Rekening Administratif - - - - - - - - - - - -
SelisihTagihan dan Kewajiban Dalam Rekening Administratif 40,279 - 40,279 - - - 35,106 - 35,106 - - -
Selisih ( IA-IB ) (IIA-IIB) 222,072 (187,092) (119,448) 19,234 146,559 362,819 206,431 (116,593) (131,886) 57,223 98,259 299,428
Selisih Kumulatif 222,072 (187,092) (306,540) (287,306) (140,747) 222,072 206,431 (116,593) (248,479) (191,256) (92,997) 206,431
Pos PosNo
31 Desember 2018 31 Desember 2017Jatuh Tempo Jatuh Tempo
Saldo
Tabel 9.2.a Pengungkapan Profil Maturitas Valas - Bank secara Individual(dalam jutaan Rupiah)
≤ 1 Bln >1 Bln s.d>3 Bln s.d>6 Bln s.d > 12 Bln Saldo ≤ 1 Bln >1 Bln s.d>3 Bln s.d>6 Bln s.d > 12 Bln3 Bln 6 Bln 12 Bln 3 Bln 6 Bln 12 Bln
## (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14)
I NERACAA. Aset
1. Kas 42 42 - - - - 12 12 - - - -2. Penempatan Pada Bank Indonesia - - - - - - - - - - - -3. Penempatan Pada Bank Lain - - - - - - - - - - - -4. Surat Berharga - - - - - - - - - - - -5. Kredit Yg Diberikan - - - - - - - - - - - -6. Tagihan Lainnya - - - - - - - - - - - -7. Lain Lain - - - - - - - - - - - -
Total Aset 42 42 - - - - 12 12 - - - -
B. Kewajiban1. Dana Pihak Ketiga - - - - - - - - - - - -2. Kewajiban Pada Bank Indonesia - - - - - - - - - - - -3. Kewajiban Pada Bank Lain - - - - - - - - - - - -4. Surat Berharga Yg Diterbitkan - - - - - - - - - - - -5. Kredit Yg Diterima - - - - - - - - - - - -6. Kewajiban Lainnya - - - - - - - - - - - -7. Lain Lain - - - - - - - - - - - -
Total Kewajiban - - - - - - - - - - - -
Selisih Aset dengan Kewajiban dalam Neraca 42 42 - - - - 12 12 - - - -
II REKENING ADMINISTRATIFA. Tagihan Rekening Administratif
1. Komitmen - - - - - - - - - - - -2. Kontinjensi - - - - - - - - - - - -
Total Tagihan Rekening Administratif - - - - - - - - - - - -
A. Kewajiban Rekening Administratif1. Komitmen - - - - - - - - - - - -2. Kontinjensi - - - - - - - - - - - -
Total Kewajiban Rekening Administratif - - - - - - - - - - - -
SelisihTagihan dan Kewajiban Dalam Rekening Administratif - - - - - - - - - - - -
Selisih ( IA-IB ) (IIA-IIB) 42 42 - - - - 12 12 - - - -
Selisih Kumulatif 42 42 - - - - 12 12 - - - -
Jatuh Tempo31 Desember 2018 31 Desember 2017
No Pos PosSaldo
Jatuh Tempo