Anita's Apparel Comp. Kasus 12-4

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/12/2019 Anita's Apparel Comp. Kasus 12-4

    1/4

    Nama : Ichwanul Karim

    Mata Kuliah : Controllership Anitas Apparel Company (Kasus 12-4)

    Dosen : Bpk. Iman Lubis

    PENDAHULUAN

    Anita lamont pendiri dan CEO dari Anitas Apparel,pertiel pakaian wanita bisnis

    kelas tinggi. Lamont senang dengan kemajuan perusahaannya tapi ia prihatin

    terhadap jumlah keluhan pelanggan yang semakin bertambah dan rendahnya

    penjualan perkaki persegi dibandingkan dengan beberapa pesaingnya yang lebih

    terkenal.

    Ketika ia hanya mempunyai satu toko yang dimiliki dan dioperasikan sendiri, ia

    dapat mengendalikan hampir semua rincian bisnisnya. Dengan meningkatnya

    jumlah dan ukuran toko saja, keluhan pelanggan semakin tinggi dan penjualannya

    perkaki persegi hanya $220 dari yang sebelumnya adalah $250. Ini sangat

    memprihatinkan lamont karena rencana ekspansinya untuk anita apparel telah

    melambat karena toko toko tersebut tidak menghasilkan tingkat pengembalian

    yang dia harapkan.

    Dalam kunjungannya ke Seattle, lamont mempunyai kesempatan untuk berbelanja

    di nordstrom dan ia sangat terkesan atas tingkat layanan yang diberikan oleh

    klerek penjualan yang sangat ceria dan sangat membantu, sangat berbeda dengan

    tingkat layanan yang diberikan klerek penjualannya di toko Anitas Apparel.

    Maka kemudian Lamont mempelajari bisnis Norldstrom. Dia membaca The

    Nordstrom Way (cara Nordstrom) oleh Robert Spector dan Patrick McCarthy.

    Nordstrom didirikan pada tahun 1901 sebagai toko sepatu

    Wallin&Nordstrom oleh Carl F. Wallin dan Jhon W. Nordstrom. Selama 94

    tahun campur tangan dari pendiri, Nordstrom telah menjadi peritel khusus fashion

    terbesar yang dimiliki secara independen di Amerika Serikat, yang menawarkan

    berbagai variasi yang bagus dari pakaian, sepatu dan aksesori. Nordstrom

    menguasai sepertiga pasar California selatan dalam waktu 10 tahun.

  • 8/12/2019 Anita's Apparel Comp. Kasus 12-4

    2/4

    Nordstrom telah mengembangkan sejumlah sistem spesifik yang didesain untuk

    menciptakan lingkungan pelayanan pelanggan Nordstrom, yaitu meliputi

    penerapan manajemen piramida terbalik, sistem komisi, adanya retur tanpa syarat,

    penghargaan kepada karyawan, pengakuan, serta tindakan-tindakan heroik.

    Namun pada bulan November 1989, terjadi protes besar-besaran dari tenaga

    penjual Nordstrom di wilayah Seattle yang tergabung dalam serikat buruh UFCW

    (United Food and Commercial Workers). Mereka mengajukan keluhan kepada

    Bagian ESAC dan Departemen Tenaga Kerja dan Industri Negara Bagian

    Washington terkait berbagai kebijakan Nordstrom yang membuat tenaga kerja

    tertekan dan kompensasi yang tidak sesuai dengan jam kerja. Sehingga diputuskan

    bahwa praktek bisnis Nordstrom melanggar hukum.

    Ketika Anita Lamont mempertimbangkan tentang apa yang telah dipelajari

    mengenai Nordstrom, ia memfokuskan kepada fakta bahwa meskipun dia

    membayar gaji kepada karyawan perjam kerja. Namun Anita Apparel hanya

    memiliki sedikit rencana insentif bagi klerek penjualannya dan kebijakan returyang sangat ketat. Disamping itu bahwa meskipun banyak keunggulan dari

    pendekatan Nordstrom terhadap kompensasi komisi dan intensif gaji, tetapi akan

    meningkatkan biaya dan risiko yang relatif besar.

    PERTANYAAN

    1. Bagaimana anda akan mengevaluasi kompensasi Nordstrom dan Sistem

    yang lain yang mendukung strateginya?

    2. Bagaimana anda akan menasihati Anita Lamont mengenai kompensasi

    karyawannya?

    JAWABAN:

    EVALUASI

    Pada dasarnya, komisi merupakan salah satu cara paling efektif untuk memotivasi

    orang lain. Dari uraian tersebut diketahui bahawa sebenarnya kompensasi yang

  • 8/12/2019 Anita's Apparel Comp. Kasus 12-4

    3/4

    diterima karyawan Nordstrom cukup baik. Dari tarif komisi standar pada tahun

    1995 berkisar antara 6,75% untuk pakaian dan 13% untuk sepatu anak anak,

    Nordstom menggunakan 10% komisi untuk karyawannya. Nordstrom juga

    memberikan hadiah kepada karyawan yang terbaik teramah dan tercepat.

    Nordstrom telah membuat komisi menjadi suatu ajang untuk berkompetisi

    sehingga karyawan menjadi termotivasi untuk melakukan yang terbaik. Namun

    adanya sistem komisi ini juga dapat menjadi tekanan tersendiri bagi karyawan

    yang tidak siap sehingga pada akhirnya memicu adanya protes. Selain itu,

    diterapkannya sistem komisi ini cenderung akan mendorong manajer pemasaran

    untuk melakukan segala cara demi mencapai target, misalnya seperti yang terjadi

    pada Nordstrom bahwa manajer menyuruh bawahannya untuk mengakui jam kerja

    secara minimal dan hal ini sangat merugikan buruh karena kompensasi yang

    diterima menjadi tidak sesuai. Oleh karena itu dalam penerapan sistem komisi ini

    manajemen puncak perlu meningkatkan sistem pengendalian internal dan

    pengawasan untuk meminimalisasi adanya kecurangan karyawan / kepala toko.

    Kemudian dilihat dari sistem yang lain yang mendukung, ada beberapa kelebihan

    dan kekurangan yaitu sebagai berikut.

    1.

    Manajemen piramida terbalik yang mendorong para manajer untuk

    memotivasi dan memberikan saran kepada para bawahannya yang

    mengalami kesulitan. Namun kebijakan ini juga cenderung memerlukan

    pengawasan yang maksimal dari atasan.

    2. Retur tanpa syarat, meningkatkan perasaan aman dalam diri konsumen

    karena adanya garansi purna jual. Jadi ketika merasakan masalah pada

    barang yang dibeli dapat mengembalikannya dengan cepat. Namun dengan

    retur tanpa syarat ini memiliki dampak risiko yang cukup besar jika tidak

    dikelola dengan baik, misalnya dapat memicu kecurangan konsumen. Oleh

    karena itu, dalam penerapan kebijakan ini Nordstrom perlu menetapkan

    standar retur.

    3. Penghargaan dan pengakuan, sama seperti komisi penghargaan dan

    pengakuan akan membuat para karyawan termotivasi. Yang diperlukan

    Nordstrom disini adalah menjaga agar iklim kerja tetap nyaman dalam

  • 8/12/2019 Anita's Apparel Comp. Kasus 12-4

    4/4

    persaingan. Karena pada dasarnya manusia akan cenderung lebih

    termotivasi untuk bergerak dalam kondisi nyaman. Dengan adanya

    pengakuan, karyawan akan merasa lebih percaya diri karena mendapat

    umpat balik dari apa yang dia lakukan.

    4. Heroik, sikap ramah, ringan tangan, dan menyenangkan yang dimiliki

    karyawan sebagai salah satu cara untuk mendekatkan karyawan kepada

    konsumennya, yang pada akhirnya konsumen selalu mengingat karyawan

    tersebut dan membuatnya kembali ke perusahaan untuk berbelanja.

    REKOMENDASI

    Melihat kasus Anitas Apperal, untuk menerapkan kebijakan seperti yang

    dilakukan Nordstrom, Lamont perlu memerhatikan beberapa evaluasi. Misalnya

    dalam memberikankompensasi tetap harus sesuai dengan kinerja karyawan.

    Perusahaan juga perlu menerapkan sistem komisi sebagai penghargaan bagi

    karyawan yang dapat melampaui target penjualan. Namun dalam penerapan

    sistem komisi ini juga perlu meningkatkan pengawasan sehingga, meminimalisasi

    adanya tindakan kecurangan dari karyawan yang akan merugikan perusahaan atau

    bahkan karyawan lain. Selain itu, adanya pengakuan terhadap kinerja karyawan

    dan penghargaan kepada karyawan yang berprestasi baik dalam pencapaian target

    maupun pelayanan juga akan mendorong karyawan untuk bekerja dengan

    maksimal dan menciptakan iklim kerja yang nyaman.

    Kemudian terkait adanya banyak keluhan dari pelanggan dapat diminimalisasi

    dengan meningkatkan kualitas dari segi pelayanan maupun kualitas produk yang

    dijual serta meningkatkan pelayanan purna jual misalnya adanya garansi dan

    penerimaan retur yang sesuai. Manajemen perlu meningkatkan pelatihan dan

    mensosialisasikan program-program kepada karyawan. Adanya komisi dan

    penghargaan dapat mendorong karyawan untuk memberikan pelayanan yang baik

    kepada konsumen. Manajer juga perlu memberikan contoh dan pengawasan

    dengan secara kontinyu dilapangan.