5
Anita dewi fortuna Sri wahyu ningsih Ririn nur asih Faisol ridho Gullain Barre Syndrome (GBS) Sekilas Tentang Fisioterapi pada GBS Pengertian merupakan sindrom klinik yang penyebabnya tidak diketahui yang menyangkut saraf perifer dan kranial Gejala Klinis Sulit dideteksi pada awal kejadian Gejala berupa flu, demam, headache, pegal dan 10 hari kemudian muncul gejala lemah. Selang 1-4 minggu, sering muncul gejala berupa : Paraestasia (rasa baal, kesemutan) Otot-otot lemas (pada tungkai, tubuh dan wajah) Saraf-saraf cranialis sering terjadi patologi, shg ganguan gerak bola mata, mimik wajah, bicara, dll Gangguan pernafasan (kesulitan inspirasi) Ganggua saraf-saraf otonom (simpatis dan para simpatis) Gangguan frekuensi jantung Ganggua irama jantung Gangguan tekanan darah Gangguan proprioseptive dan persepsi thd tubuh Diikuti rasa nyeri pada bagian punggung dan daerah lainnya. Patofisiologi Gangguan sistem saraf perifer yang terjadi di selubung milin sel schawn. Terjadi proses demielinisasi yang ditandai dengan gejala paralisis atau parese otot mendadak.

Anita dewi fortuna.docx

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Anita dewi fortuna.docx

Anita dewi fortuna

Sri wahyu ningsih

Ririn nur asih

Faisol ridho

Gullain Barre Syndrome (GBS)

Sekilas Tentang Fisioterapi pada GBS Pengertian

•   merupakan sindrom klinik yang penyebabnya tidak diketahui yang menyangkut saraf perifer dan kranial 

Gejala Klinis•         Sulit dideteksi pada awal kejadian

–        Gejala berupa flu, demam, headache, pegal dan 10 hari kemudian muncul gejala lemah.

–        Selang 1-4 minggu, sering muncul gejala berupa :•         Paraestasia (rasa baal, kesemutan)•         Otot-otot lemas (pada tungkai, tubuh dan wajah)•         Saraf-saraf cranialis sering terjadi patologi, shg  ganguan gerak bola

mata, mimik wajah, bicara, dll•         Gangguan pernafasan (kesulitan inspirasi)•         Ganggua saraf-saraf otonom (simpatis dan para simpatis)

–        Gangguan frekuensi jantung–        Ganggua irama jantung–        Gangguan tekanan darah

•         Gangguan proprioseptive dan persepsi thd tubuh•         Diikuti rasa nyeri pada bagian punggung dan daerah lainnya. Patofisiologi•         Gangguan sistem saraf perifer yang terjadi di selubung milin sel schawn.•         Terjadi proses demielinisasi yang ditandai dengan gejala paralisis atau parese otot

mendadak.•         Kerusakan axon dapat terjadi•         Kerusakan axon dan demielinisasi terjadi karena proses inflamasi.•         Radikal bebas dan protease yang dihasilkan oleh macrofage saat masuk ke selubung

mielin.•         Autoimmun terjadi karena anti bodi yang bersirkulasi masuk dan mengikat antigen

dan menempel diatas selubung meilin dan mengaktifkan makrofag•         Inflamasi selubung meilin mengakibatkan hantaran impuls terhmbat atau terputus.•         Umumnya yang terkena pada bagian Anterior nerve root akan tetapi bagian posterior

juga dapat terganggu•         Umumnya selubung meilin yang terserang dimulai dari saraf perifer yang paling

rendah dan terus ke level yang diatasnya.•         Gejala-gejala GBS menghilang setelah serangan autoimmun berhenti.•         Kerusakan pada sel body akan mengakibatkn gangguan yang bersifat permanen.

Page 2: Anita dewi fortuna.docx

•         Gangguan berupa sensorik dan motorik serta gangguan respirasi akibat defisit saraf otonom.

•         Gangguan pada aspek muskuloskeletal•         Menurunnya kekuatan otot dari gengguan konduktifitas saraf

•         Kardiopulmonal•         Menurunnya fungsi otot-otot intercostalis, diafragma sehingga ekspansi

thoraks menurun.•         Menurunnya kapasitas vital paru•         Ventilasi menurun

•         Saraf Otonom•         Gangguan dapat mencapai n. vagus seingga terjadi gangguan parasimpatis

•         Meninggkatnya tekanan darah•         Keringat berlebihan

•         Sensorik•         Gangguan sensasi (baal, kesemutan, nyeri dll)

 Pemeriksaan FT•         Anamnesis

–        Keluhan utama pasien •         Rasa lemas seluruh badan dan disertai adanya rasa nyeri•         Paraestasia jari kaki s/d tungkai•         Progresive weakness > 1 Ekstremitas•         Hilangnya refleks tendon

–        Pendukung•         Weakness berkembang cepat dalam 4 minggu•         Gangguan sensory Ringan•         Wajah nampak lelah meliputi otot-otot bibir terkesan bengkak•         Tachicardi, cardiac arytmia, Tekanan Darah labil•         Tidak ada demam

•         Inspeksi–        Tampak kelelahan pada wajah–        Otot-otot bibir terkesan bengkak–        Kemungkinan adanya atropi–        Kemungkinan adanya tropic change

•         Palpasi–        Nyeri tekan pada otot

•         Auskultasi–        Breathsound terdengar cepat

•         Vital Sign–        Blood Preasure

•         Labil (selalu berubah-ubah)–        Heart Rate

•         Tachicardy•         Cardiac arythmia

–        Respiratory Rate•         Hyperventilasi

 Pemeriksaan Fungsi Gerak  Dasar

•         Aktif–        Kekuatan otot

Page 3: Anita dewi fortuna.docx

•         Pasif–        Lingkup Gerak Sendi, endfeel 

•         Tes Isometrik Melawan Tahanan–        Pada ketiga tes tersebut dominan menunjukkan adanya kelemahan.–        Gangguan sendi dimungkinkan pada kasus yang telah lama

 Pemeriksaan Khusus 

–        Kekuatan Otot•         MMT

–        Vital Capacity (Spirometry)–        Sensorik

•         Dermatom Test•         Myotom Test

–        Mobilitas Thorax•         Mid line lingkar thorax

–        Tendon refleks–        Lingkar otot

•         Mid line lingkar otot–        ROM

•         ROM Test (Goniometer)–        Fungsional

•         ADL•         IADL

–        Laboratorium–        Lumbar punksi

•         Cairan cerebrospinal dijumpai peningkatan protein, berisi 10 atau sedikit mononuclear leukosit/mm3

–        Electro Diagnostik (EMG) •         Kecepatan hantar saraf melemah

Prinsip Penanganan•         Pemeliharaan sistem pernapasan•         Mencegah kontraktur•         Pemeliharaan ROM•         Pemeliharaan otot-otot besar yng denervated•         Re-edukasi otot•         Dilakukan sedini mungkin

•         Deep breathing Exercise•         Mobilisasi ROM•         Monitor Kekuatan Otot hingga latihan ktif dapat dimulai •         Change position untuk mencegah terjadinya decubitus

•         Gerak pasif general ekstermitas sebatas toleransi nyeri untuk mencegah kontraktur•         Gentle massage untuk memperlancar sirkulasi darah•         Edukasi terhadap keluarga

 Prognosis

•         Umumnya sembuh•         20 % menyisakan deficit neurologik•         > 1th 67% sembuh yang komplit

Page 4: Anita dewi fortuna.docx

•         20 % menyisakan disability•         > 2 th 8% tdk dpt sembuh

http://dhaenkpedro.wordpress.com/gullain-barre-syndrome-gbs/