Upload
jean881410
View
213
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
8/16/2019 Anis Dwi Cahyanti
1/5
ANIS DWI CAHYANTI
201410410311143
FARMASI C
FARMASETIKA SEDIAAN SOLIDA
1. Apa perbedaan !"e# pen$%an"aran &ba" '&n(en!&na) den$an n&n'&n(en!&na)*
Perbedaan SPO konvensional dengan nonkonvensional yang utama adalah terletak pada
kapan sediaan obat harus melepaskan obatnya. Conventional Drug Product akan
melepaskan obatnya segera setelah obat dikonsumsi (oleh karenanya sering disebut
sebagai sediaan Immediate Release) baik itu dikonsumsi secara per oral maupun melalui !alur administrasi yang lain sehingga mempunyai disolusi yang cepat di dalam darah
sedangkan nonkonvensional sebaliknya yang didesain untuk tidak segera melepaskan
obatnya setelah dikonsumsi. Penundaan ini bisa berdasarkan "aktu (aspek temporal) atau
tempat absorbsi (aspek spasial). #aik nonkonvesnsional temporal maupun spasial
keduanya bertu!uan untuk mendapatkan pro$il kadar obat dalam plasma yang optimal
sehingga disolusi obat men!adi lebih lambat.
2. Apa 'e+n"+n$an dan 'er+$!an ed!aan )epa )a#ba"*Sediaan lepas lambat (sustained%release) memberikan keuntungan lebih banyak
dibanding bentuk sediaan konvensional antara lain (&nsel dkk ') *
a. +engurangi $luktuasi kadar obat dalam darah sehingga e$ek $armakologisnya lebih
stabil.
b. +engurangi $rekuensi pemberian
c. +eningkatkan kepuasan dan kenyamanan pasien
d. +engurangi e$ek samping yang merugikan
e. ,ondisi pasien lebih cepat terkontrol
$. +eningkatkan bioavabilitas pada beberapa obat
g. +engurangi biaya pemeliharaan kesehatan karena lebih sedikit satuan dosis yang
harus digunakan
Selain keuntungan sediaan lepas lambat !uga memiliki beberapa kerugian (Collet dan
+oreton '') antar lain *
a. #iaya produksi lebih mahal dibanding sediaan konvensional
b. &danya dose dumping yaitu se!umlah besar obat dari sediaan obat dapat lepas secara
cepat
c. +engurangi $leksibilitas pemberian dosis
d. -$ekti$itas pelepasan obat dipengaruhi dan dibatasi oleh lama tinggal di saluran cerna
8/16/2019 Anis Dwi Cahyanti
2/5
e. ika penderita mendapat reaksi samping obat atau secara tiba%tiba mengalami
keracunan maka untuk menghentikan obat dari system tubuh akan lebih sulit
dibanding sediaan konvensional.
$. /idak dapat digunakan untuk obat yang memilki dosis besar ( mg)
3. ,n"+' pe#b+a"an "ab)e" d!$+na'an "+d! pra-&r#+)a! /e)a'an -+n$! dar! "+d!
pra-&r#+)a! e)a'an "+d! pra-&r#+)a! !-a" -!!'a '!#!a er"a !-a" b!&)&$! dar!
ed!aan +"a!ned re)eae
Studi pre$ormulasi adalah tahap pertama dalam pembentukan tablet atau aktivitas
$ormulasi dengan pertimbangan yang hati%hati dari data pre$ormulasi. Pre$ormulasi
penting bagi $ormulator untuk mendapatkan pro$il $isika%kimia serta biologis yang
lengkap dari bahan%bahan akti$ yang tersedia sebelum memulai suatu akti$itas
perkembangan $ormulai seluruh in$ormasi ini diketahui sebagai pre$ormulasi.#eberapa si$at $isika kimia yang berpengaruh dalam pembuatan sediaan lepas
lambat (Collet dan +oreton '')
a. Dosis Produk oral yang digunakan peroral dengan dosis lebih besar dari mg
sangat sulit untuk di!adikan sediaan lepas lambat karena pada dosis yang besar akan
dihasilkan volume sediaan yang terlalu besar yang tidak dapat diterima sebagai
produk oral.
b. ,elarutan Obat dengan kelarutan dalam air yang terlalu rendah atau terlalu tinggi
tidak cocok untuk sediaan lepas lambat. #atas terendah untuk kelarutan pada sediaan
lepas lambat adalah 0 mg1ml. Obat yang kelarutannya tergantung pada p2 $isiologis
akan menimbulkan masalah yang lain karena variasi p2 pada saluran cerna dapat
mempengaruhi kecepatan disolusinya.
c. ,oe$isien Partisi Obat yang mudah larut dalam air memungkinkan tidak mampu
menembus membran biologis sehingga obat tidak sampai ke tempat aksi. Sebaliknya
untuk obat yang sangat lipo$il akan terikat pada !aringan lemak sehingga obat tidak
mencapai sasaran.
d. Stabilitas obat #ahan akti$ yang tidak stabil terhadap lingkungan yang bervariasi di
sepan!ang saluran cerna (en3im variasi p2 $lora usus) tidak dapat di$ormulasikan
men!adi sediaan lepas lambat
e. 4kuran molekul +olekul obat yang besar menun!ukkan koe$isien di$usi yang kecil
dan kemungkinan sulit dibuat sediaan lepas lambat.
#eberapa si$at biologis yang perlu diperhatikan dalam pembuatan sediaan lepas lambat
(Collet dan +oreton '') *
a. &bsorbsi Obat yang lambat diabsorbsi atau memiliki kecepatan absorbsi yang
bervariasi sulit untuk dibuat sediaan lepas lambat. #atas terendah harga konstanta
8/16/2019 Anis Dwi Cahyanti
3/5
kecepatan absorbsi untuk sediaan oral adalah sekitar '1!am dengan asumsi "aktu
transit gastrointestinal 0%0' !am.
b. 5olume Distribusi Obat dengan volume distribusi yang tinggi dapat mempengaruhi
kecepatan eliminasinya sehingga obat tersebut tidak cocok untuk sediaan lepas
lambat.
c. Durasi Obat dengan "aktu paro pendek dan dosis besar tidak cocok untuk sediaan
lepas lambat. Obat dengan "aktu paro yang pan!ang dengan sendirinya akan dapat
mempertahankan kadar obat pada indeks terapetiknya sehingga tidak perlu dibuat
sediaan lepas lambat.
d. Indeks terapetik Obat dengan indeks terapetik yang sempit memerlukan control yang
teliti terhadap kadar obat yang dilepaskan dalam darah. Sediaan lepas lambat
berperan dalam mengontrol pelepasan obat agar tetap dalam indeks terapetik.
e. +etabolisme Sediaan lepas lambat dapat digunakan pada obat yang metabolisme
secara luas asalkan kecepatan metabolismenya tidak terlalu tinggi.
4. Se#+a &ba" "!da' dapa" d!b+a" &ba" )epa )a#ba" S+"a!ned Re)eae. e)a'an
-a'"&r apa a/a an$ #e#pen$ar+%! pe#b+a"an &ba" )epa )a#ba"
0. Si$at Obat
Si$at $isika kimia obat * stabilitas kelarutan koe$isien partisi muatandan ikatan
protein
'. Cara pemakaina sediaan
#agian tubuh tempat penggunaan dapat mempengaruhi ker!a obat.6. aringan tubuh1organ
4ntuk mengurangi e$ek samping obat $raksi obat yang dapatmencapai !aringan atau
organ sasaran harus dimaksimalkan.
7. /erapi akut atau kronis
/erapi !angka pan!ang atau !angka pendek
. Penyakit
8. 9ain%lain *
% ra"at inap
% usia dsb.
•,elarutan rendah * absorbsi tertunda sebelum dilepas dan diabsorbsi akanmengalami
transit di saluran cerna. Perlu ditambah bahan yangmempertahankan sediaan tetap di
lambung dan tidak terpengaruh :I/.
• ,elarutan rendah tidak dapat dikendalikan dengan mekanisme di$usi
(karenaperbedaan konsentrasi konsentrasinya rendah),elarutan tinggi * memerlukan
retardan material yang banyak
• &ntibiotika dan bahan dengan #+ yang besar kelarutan besar tapi
permiasirendah.Sesuai untuk sistem matriks namun bioavailabilitas rendah.
8/16/2019 Anis Dwi Cahyanti
4/5
• ,oe$isien partisi * mempengaruhi proses penembusan obat le"at membranbahan
matriks maupun membran biologis. #ioavailabilitas berbandinglurus dengan koe$isien
partisi.
,oe$isien partisi n%oktanol1air seyogyanya sekitar 0
• #erat +olekul besar misalnya #+ %; sulit dibuat sediaan lepas lambat
• Stabilitas Obat * tidak tahan dalam asam lambung dirancang untuk lepas di usus
• Ikatan protein * obat terikat pada protein darah dapat diman$aatkan untuk depo
• Rute Penggunaan obat *
Per oral * $irst pass e$$ect asam lambung dsb
Otot gluteus * sirkulasi darah
,ulit (transdermal) * sirkulasi darah
/arget Organ * memerlukan pemba"a agar obat hanya dilepas di target organ
• &kut1,ronis * untuk kontrasepsi diperlukan terapi yang lebih pan!ang
• Penyakit * radang mata berpengaruh pada protein pada cairan okular dan
!ugaintegritas barier pada ocular
• Penderita ra"at inap mengalami sedikit aktivitas sehingga berpengaruh padakondsi
otot yang akan berpengaruh apabila sediaan sustained release diberikanle"at otot
( in!eksi intramuskular atau implant).
5. e)a'an p+)a d&! a6a) dan d&! pen/a$aan pada 7&n"r&))ed re)eae
Sediaan Controlled release mempunyai dosis a"al dan dosis pen!agaan. Dosis a"al
(loading dose) ber$ungsi untuk mencapai kadar puncak dalam darah dan menghasilkan
e$ek terapi sehingga berada di antara kadar minimun yang e$ekti$ serta kadar maksimal
yang aman. Sedangkan dosis pen!agaan (maintenance dose) berguna untuk
mempertahankan kadar obat agar senantiasa berada dalam level terapi dalam !angka
"aktu tertentu.
8. e)a'an perbedaan !"e# pen$%an"aran &ba" e7ara S+"a!ned Re)eae C&n"r&))ed
Re)eae dan de)aed re)eae
Sediaan Controlled release *
a. +empunyai dosis a"al dan dosis pen!agaan
Dosis a"al (loading dose)*
• 4ntuk mencapai kadar puncak dalam darah
• +enghasilkan e$ek terapi
• #erada diantara kadar minimum yang e$ekti$ serta kadarmaksimal yang aman
Dosis pen!agaan (maintenance dose)
+empertahankan kadar obat agar senantiasa berada dalamlevel terapi dalam
!angka "aktu tertentu.
b. Obat senantiasa berada dalam level terapi selama "aktu tertentu dan berada diantara +-9
< +S9 (kadar -$ekti$ +inimal dan,adar &man +aksimal)c. /idak mengalami $luktuasi
8/16/2019 Anis Dwi Cahyanti
5/5
Sustained release
a. Obat dilepas secara lambat
b. /idak mengandung dosis a"al
Repeat &ction
Dua bagian dosis atau lebih
• Dosis pertama adalah bagian yang dilepas segera
• Dosis kedua adalah bagian yang akan dilepas beberapa "aktukemudian.
Ciri%ciri *
a. Dosis pertama dilepas dalam "aktu cepat
b. Dosis berikutnya dilepas sesaat kemudian setelah dosis pertamamengalami
penurunan kadar
c. /idak dirancang untuk pengobatan kondisi tunak (steady state)
9. Seb+"'an !-a" &ba" an$ e+a! +n"+' ed!aan )epa )a#ba"
0. "aktu paruh biologis tidak terlalu lama dan terlalu singkat (idealnya 7 !am)'. indeks terapi lebar
6. Dosis tidak terlalu besar (lebih kecil dari mg)
7. &bsorbsi baik (ter!adi disepan!ang saluran cerna)
. ,elarutan tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil (0mg = 0mg per liter)
8. &da korelasi antara kadar dalam darah dan e$ek $armakologi
;. #ukan merupakan absorbs akti$
>. /idak mengalami ?irst Pass Clearance yang bermakna9.