Upload
valdesyiah
View
102
Download
1
Embed Size (px)
DESCRIPTION
ANFIS SISTEM LIMFATIK
Citation preview
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam hidupnya, organisme memerlukan makanan dan oksigen untuk
melangsungkan metabolisme. Proses metabolisme, selain menghasilkan zat-
zat yang berguna juga menghasilkan sampah (zat sisa) yang harus dikeluarkan
dari tubuh. Bahan-bahan yang diperlukan tubuh seperti makanan,oksigen,
hasil metabolisme dan sisanya diangkut dan diedarkan didalama tubuh melalui
sistem peredaran darah. Hasil pencernaan makanan dan oksigen diangkut dan
diedarkan oleh darah keseluruh jaringan tubuh, sementara sisa-sisa
metabolisme diangkut oleh darah dari seluruh jaringan tubuh menuju organ-
organ pembuangan.
Sistem limfatik adalah suatu sistem sirkulasi sekunder yang berfungsi
mengalirkan limfa atau getah bening di dalam tubuh. Limfa (bukan limpa)
berasal dari plasma darah yang keluar dari sistem kardiovaskular ke dalam
jaringan sekitarnya. Cairan ini kemudian dikumpulkan oleh sistem limfa
melalui proses difusi ke dalam kelenjar limfa dan dikembalikan ke dalam
sistem sirkulasi.
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja komponen-komponen system sirkulasi pada manusia beserta
fungsinya ?
2. Apa saja komponen dan fungsi dari system limfatik?
1
C. Tujuan
1. Mengetahui bagian-bagian system sirkulasi serta fungsinya.
2. Mengetahui bagian-bagian system limfatik beserta fungsinya.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
I. Sistem Sirkulasi
Sistem sirkulasi terdiri dari 3 komponen yaitu :
1. Jantung
2. Pembuluh darah
3. Darah
A. Jantung
Berfungsi sebagai pompa, setiap hari memompa sekitar 6000 liter darah.
Berdenyut sekitar 40 juta kali per tahun. Beratnya berbeda tiap orang
tergantung berat badan. Untuk wanita sekitar 250-300 g, laki-laki 300-350 g.
Jantung terletak di rongga mediastinum dari rongga dada (toraks), diantara
paru-paru. Lapisan yang mengitari jantung ( pericardium) terdiri dari 2
bagian : lapisan sebelah dalam atau pericardium visceral dan pericardium
pariental. Kedua lapisan pericardium ini dipisahkan oleh sedikit cairan
pelumas, yang bergerak memompa dari jantung itu sendiri. Bagian depan dari
pericardium itu melekat pada tulang dada, sternum bagian bwahnya melekat
pada tulang belakang, sedangkan bagian bawah pada diafragma.
Jantung terdiri dari 3 lapisan. Lapisan terluar disebut epikardium, lapisan
tengah miokardium , lapisan terdalam yaitu endokardium . Otot jantung terdiri
dari sel-sel khusus yang disebut miosit jantung, yang tersusun secara
sirkumferensial dan spiral mengelilingi ventrikel kiri ( ruang yang memompa
darah keseluruh tubuh). terdiri dari 5 komponen utama yaitu :
3
1. Sarkolema (membrane sel) dan Tubulus T (untuk penghantaran impuls)
2. Retikulum Sarkoplasma ( reservoir kalsium untuk kontraksi )
3. Eleman Kontraktil
4. Nukleus
5. Mitokonria, mengandung lebih banyak disbanding otot rangka (23%
volume sel vs 2 %).
Otot jantung kontraksi selama systole dan melemas saat diastole.
Unit kontraktil intrasel fungsional pada oto jantung disebut Sarkomer,
suatu susunan filament tebal yang terdiri dari myosin dan filament halus yang
mengandung aktin. Panjang sarkomer 1,6-2,2 um. Kontraksi otot jantung
terjadi karena sliding (bergesernya) filament-filamen aktin diantara filament
myosin menuju bagian tengah sarkomer. Hanya 25% dari total sel-sel jantung
yang dibentuk oleh miosit tetapi karena ukurannya besar volumenya 90% dari
total miokardium dimana sisanya merupakan sel endotel ( pada kapiler
miokardium) dan fibroblast.
Jantung terdiri dari 4 bagian yaitu :
1. Atrium kanan
Memiliki dinding yang tipis, berfungsi sebagai tempat penyimpanan
darah dan juga berfungsi sebagai penyalur darah venosa yang berasal
dari vena sirkulasi sistemik yang mengalir ke ventrikel sebelah kanan
dan paru-paru.
2. Atrium kiri
Menerima darah yang suah dioksigenasi dari paru-paru melalui ke 4
vena pulmonalis antara vena pulmonalis dan atrium kiri taka da katup
sejati.
4
3. Ventrikel kanan
Ventrikel kanan mempunyai bentuk pola sabit yang unik, yang mampu
menghasilkan tekanan rendah, suatu kontraksi yang cukup besar untuk
mengalirkan darah ke dalam arteria pulmonalis.
4. Ventrikel kiri
Ventrikel kiri mempunyai otot yang tebal dan bentuknya menyerupai
lingkaran mempermudah timbulnya tekanan yang tinggi selama
ventrikel berkontraksi. Bahkan sekat pembatas ke dua serambi (septum
interventrikular) juga membantu memperkuat daya tekan yang
ditimbulkan oleh seluruh ventrikel jantung itu pada waktu
verkontraksi.
Agar darah hanya mengalir ke satu arah , dimana aliran akan maju tanpa
hambatan jika mobilitas dan kelenturan katup baik (kasat mata tampak tipis
& translusen). Jantung memiliki 4 katub yang berfungsi mempertahankan
alirah darah melalui ke 4 bagian jantung dengan satu arah yang tetap.
1. Katup trikuspidalis
Terletak antara atrium kanan dan ventrikel kanan mempunyai 3 buah
katub.
2. Katup bikuspidalis (mitralis)
Terletak antara atrium kiri dan ventrikel kiri. Mempunyai 2 buah
katub.
3. Aortalis
Terletak antara ventrikel kiri dan aorta
4. Pulmonalis
Terletak antara ventrikel kanan dan arteria pulmonaris.
5
Sel-sel jantung yang mampu mengalami otoritmisitas ditemukan di
lokasi-lokasi berikut ini:
1. Nodus sinoatrium (SA), daerah kecilkhusus di dinding atrium kanan
dekat lubang (muara) vena kava superior.
2. Nodus atrioventrikel (AV), sebuah berkas kecil sel-sel otot jantung
khusus di dasar atrium kanan dekat septum , tepat di atas pertautan
atrium dan ventrikel.
3. Berkas HIS (berkas atrioventrikel), suatu jaras sel-sel khusus yang
berasal dari nodus AV dan masuk ke septum antar ventrikel, tempat
berkas tersebut bercabang membentuk berkas kanan dan kiri yang
berjalan ke bawah melalui septum, melingkari ujung bilik ventrikel,
dan kembali ke atrium di sepanjang dinding luar.
4. Serat Purkinje, serat-serat terminal halus yang berjalan dari berkas His
dan menyebar ke seluruh miokardium ventrikel seperti ranting-ranting
pohon.
Secara umum sistem sirkulasi darah dalam tubuh manusia dapat dapat
dibagi menjadi 2 bagian, yaitu :
1. Sistem sirkulasi umum (sistemik): sirkulasi darah yang mengalir dari
jantung kiri keseluruh tubuh dan kembali ke jantung kanan.
2. Sistem sirkulasi paru-paru (pulmoner): sirkulasi darah yang mengalir dari
jantung kanan ke paru-paru lalu kembali ke jantung kiri.
a. Sistem sirkulasi sistemik
Sistem sirkulasi sistemik dimulai ketika darah bersih (darah yang
mengandung banyak oksigen yang berasal dari paru) dipompa keluar oleh
6
jantung melalui bilik (ventrikel) kiri ke pembuluh darah Aorta lalu keseluruh
bagian tubuh melalui arteri-arteri hingga mencapai pembuluh darah yang
diameternya paling kecil yang dinamakan kapilaria. Kapilaria melakukan
gerakan kontraksi dan relaksasi secara bergantian yang disebut dengan
vasomotion sehingga darah didalamnya mengalir secara terputur-putus
(intermittent). Vasomotion terjadi secara periodik dengan interval 15 detik-
3 menit sekali. Darah mengalir secara sangat lambat di dalam kapilaria
dengan kecepatan rata-rata 0,7 mm/detik. Dengan aliran yang lambat ini
memungkinkan terjadinya pertukaran zat melalui dinding kapilaria.
Pertukaran zat ini terjadi melalui proses difusi, pinositosis dan transpor
vesikuler, serta filtrasi dan reabsorpsi. Ujung kapilaria yang membawa darah
bersih dinamakan arteriole sedangkan ujung kapilaria yang membawa darah
kotor dinamakan venule, terdapat hubungan antara arteriole dengan venule
melalui 'capillary bed' yang berbentuk seperti anyaman, ada juga hubungan
langsung (bypass) dari arteriole ke venule melalui 'Arteria-Vena
Anastomose (A-V Anastomosis). Darah dari arteriole mengalir kedalam
venule kemudian melalui pembuluh darah balik (vena terbesar yang menuju
jantung kanan yaitu Vena Cava Inferior dan Vena Cava Superior) kembali
ke jantung kanan (serambi/atrium kanan). Darah dari atrium kanan
memasuki ventrikel kanan melalui Katup Trikuspid (katup berdaun 3).
b. System sirkulasi paru (pulmoner)
Sistem sirkulasi paru dimulai ketika darah kotor (darah yang tidak
mengandung Oksigen (O2) tetapi mengandung banyak CO2, yang berasal
dari Vena Cava Inferior dan Vena Cava Superior) mengalir meninggalkan
jantung kanan (Ventrikel/bilik kanan) melalui Arteri Pulmonalis menuju
paru-paru (paru kanan dan kiri). Kecepatan aliran darah di dalam Arteri
7
Pulmonalis sebesar 18 cm/detik, kecepatan ini lebih lambat daripada aliran
darah di dalam Aorta. Di dalam paru kiri dan kanan, darah mengalir ke
kapilaria paru-paru dimana terjadi pertukaran zat dan cairan melalui proses
filtrasi dan reabsorbsi serta difusi. Di kapilaria paru-paru terjadi pertukaran
gas O2 dan CO2 sehingga menghasilkan darah bersih (darah yang
mengandung banyak Oksigen). Darah bersih selanjutnya keluar paru melalui
Vena Pulmonalis (Vena Pulmonalis kanan dan kiri) memasuki jantung kiri
(atrium/serambi kiri). Kecepatan aliran darah di dalam kapilaria paru-paru
sangat lambat, setelah mencapai Vena Pulmonalis, kecepatan aliran darah
bertambah kembali. Seperti halnya Aorta, Arteri Pulmonalis hingga kapilaria
juga mengalami pulsasi (berdenyut).
Selanjutnya darah mengalir dari dari atrium kiri melalui katup Mitral (katup
berdaun 2) memasuki Ventrikel kiri lalu keluar jantung melalui Aorta, maka
dimulailah sistem sirkulasi sistemik (umum), dan seterusnya secara
berkesinambungan.
B. Pembuluh Darah
Pembuluh darah adalah prasarana jalan bagi aliran darah keseluruh tubuh.
Aliran darah dalam tubuh terdiri dari:
1. Aliran darah koroner
2. Aliran darah portal
3. Aliran darah pulmonal
4. Aliran darah sistemik
A. Arteri
Arteri merupakan pembuluh darah yang keluar dari jantung yang
membawa darah keseluruh tubuh dan alat tubuh. Pembuluh darah terbesar
8
yang keluar dari ventrikel sinistra disebut aorta. Arteri terdiri dari 3 lapisan
yaitu:
a. Tunika Intima
b. Tunika Media
c. Tunika Eksterna
1. Aorta
Merupakan pembuluh darah arteri terbesar keluar dari jantung
bagian ventrikel sinistra melalui aorta asendes membelok kebelakang
melalui radiks pulmonalis sinistra, turun sepanjang kolumna vertebralis
menembus diafragma, turun ke abdomen. Jalan arteri ini terdiri dari 3
bagian :
a. Aorta Asenden
b. Arkus Aorta
c. Aorta desendes
Aorta asendes mempunyai cabang:
a) Aorta torakalis
b) Aorta Abdominalis
2. Arteri Kepala dan Leher
Disuplai oleh arteri komunis dekstra dan sinistra. Pada masing-masing
sisi menuju keatas leher dibawah otot sternomastoid dan pada ketinggian
perbatasan atas kartilago tiroid membagi diri menjadi dua yaitu:
a. Arteri karotis eksterna
a) A. tiroid superior
b) A. faringea asendes
c) A. lingualis
d) A. fasialis
e) A. aurikularis posterior
f) A. maskilaris
b. Arteri karotis interna:
a) A. oftalmika
b) A. komunikan posterior
9
c) A. coroidea
d) A. serebri anterior
e) A. serebri media
f) A. nasalis
3. Arteri vertebralis
Cabang bagian pertama subklavia berjalan naik melalui foramen
prosesus transversi masuk ke cranium melalui foramen mahnum berjalan
ke atas lalu kedepan medial medulla oblongata sampai di tepi bawah pons
arteri ini bergabung dan membentuk A. basilaris cabang-cabang cranial
A. vertebralis.
4. Arteri basilaris
Dibentuk oleh penggabungan dua A. vertebralis berjalan naik
dalam alur. Pada permukaan anterior pons bercabang dua:
a. Arteri serebralis posterior
b. A. sirkumateriosus
Wajah menerima darah dari:
a. Arteri fasialis dan temporalis superficial
b. Arteri temporalis superficial
c. Arteri transversa fasialis
d. Arteri supraorbitalis dan supratoklearis
5. Arteri subklavia: terdiri dari dekstra yaitu cabang dari arteri anonima dan
sinitra cabang dari arkus aorta. Terdiri dari:
a. Aksilaris
b. A. brakhialis
c. A.ulnaris
d. A.radialis
e. A. arkus Palmaris superfisialis
f. A. arkus Palmaris profundus
g. A. digitalis
6. Aorta torakalis
10
a. Rongga toraks terdiri dari:
a) A.intercostalis
b) A.perikardialis
c) A.bronkialis
d) A.esofagialis
e) A. mediastinalis
b. Dinding toraks terdiri dari:
a) Arteri prenikus superior
b) Arteri subkostalis
7. Aorta abdominalis : merupakan bagian dari aorta desendens.
8. Arteri Rongga perut
Terdiri dari:
a. Arteri seliaka
b. A. splinika
c. A. mesenterika superior
d. A. renalis
e. A. spermatika dan Ovarika
f. A. mesenterika Inferior
g. A. marginalis
9. Arteri dinding Abdomen
Arteri dinding abdomen muka dan belakan terdiri dari:
a. Prenikus inferior
b. Arteri subkostalis
c. Epigastrika superior
d. Arteri lumbalis
10. Rongga panggul
Terdiri dari:
a. Arteri iliaka interna
b. Arteri iliaka eksterna
11
B. Vena
Pembuluh darah vena adalah kebalikan dari arteri yang membawa darah
dari alat-alat tubuh kembali ke jantung. Vena terbesar adalah vena
pulmonalis. Pembuluh darah vena yang terdapat dalam tubuh yaitu:
1. Vena ke jantung
Meliputi : Vena cava superior, inferior dan pulmonalis
2. Vena yang bermuara pada vena cava superior : tepat dibelakang angulus
mandibularis yang menyatu dengan vena aurikularis posterior turun
melintasi M. sternokleidomastoideus tepat diatas clavikula menembus
fasia servikalis profunda dan mencurahkan isinya ke V. subclavia.
Cabang- cabangnya:
a. Vena aurikularis posterior
b. Vena retromadibularis
c. Vena jugularis eksterna posterior
d. Vena supraskapularis
e. Vena jugularis anterior
3. Vena kulit kepala : vena troklearis dan vena supraorbitalis, vena
temporalis superfisialis, aurikularis posterior dan oksipitalis.
4. Vena wajah: fasialis, profunda fasialis, transversa fasialis.
5. Vena pterigoideus : Vena maksilaris, fasialis, lingualis, oftalmika.
6. Vena tonsil dan palatum
7. Vena punggung
8. Vena yang bermuara pada vena cava interior
9. Anastomisis portal sistemik
10. Vena dinding pelvis
11. Vena anggota gerak atas dan,
12. Vena anggota gerak bawah
C. Kapiler
Pembuluh darah yang paling kecil sehingga disebut dengan pembuluh
rambut. Kapiler terdiri dari:
1. Kapiler arteri
12
2. Kapiler vena
Fungsi kapiler:
1. Penghubung arteri dan vena
2. Tempat pertukaran darah dan cairan jaringan
3. Mengambil hasil dari kelenjar
4. Menyerap zat makanan yang terdapat dalam usus
5. Menyaring darah dalam ginjal
D. Fisiologi Vaskuler
Sistem vaskuler memiliki peranan penting pada fisiologi kardiovaskuler
karena berhubungan dengan mekanisme pemeliharaan lingkungan internal.
Bagian- bagian yang berperan dalam sirkulasi:
1. Arteri mentranspor darah di bawah tekanan tinggi ke jaringan.
2. Arteriola, cabang kecil dari sistem arteri yang berfungsi sebagai kendali
ketika darah yang dikeluarkan ke dalam kapiler.
3. Kapiler , tempat pertukaran cairan, zat makanan dan elektrolit, hormone
dan bahan lainnya antara darah dan cairan interstitial.
4. Venula yaitu mengumpulkan darah dari kapiler secara bertahap
5. Vena yaitu saluran penampung pengangkut darah dari jaringan kembali ke
jantung.
C. Darah
A. Pengertian
Darah adalah suatu jaringan tubuh yang terdapat didalam pembuluh
darah yang warnanya merah. Warna merah itu keadaannya tidak tetap
bergantung pada banyaknya oksigen dan karbon dioksida di dalamnya.
Adanya oksigen dalam darah diambil dengan jalan bernafas, dan zat ini sangat
berguna pada peristiwa pembakaran/metabolisme di dalam tubuh. Viskositas /
kekentalan darah lebih kental dari pada air yang mempunyai BJ 1,041-1,067,
temperatur 38°C, dan PH 7,37-7,45.
13
Darah berasal dari kata “haima”,bahasa yunani yang berasal dari akar
kata hemo atau hemato. Merupakan suatu cairan yang berada di dalam tubuh
yang mengalir dalam arteri, kapiler dan vena; yang mengirimkan oksigen dan
zat-zat gizi ke jaringan dan membawa karbon dioksida dan hasil limbah
lainnya.
Darah adalah cairan yang terdapat pada semua makhluk hidup (kecuali
tumbuhan) tingkat tinggi yang berfungsi mengirimkan zat-zat dan oksigen
yang dibutuhkan oleh jaringan tubuh, mengangkut bahan-bahan kimia hasil
metabolisme, dan juga sebagai pertahanan tubuh terhadap virus atau bakteri..
Darah memiliki warna merah yang berasal dari kandungan oksigen dan karbon
dioksida di dalamnya.
Darah manusia adalah cairan jaringan tubuh. Fungsi utamanya adalah
mengangkut oksigen yang diperlukan oleh sel-sel di seluruh tubuh. Darah juga
menyuplai jaringan tubuh dengan nutrisi, mengangkut zat-zat sisa
metabolisme, dan mengandung berbagai bahan penyusun sistem imun yang
bertujuan mempertahankan tubuh dari berbagai penyakit. Hormon-hormon
dari sistem endokrin juga diedarkan melalui darah.
B. Fungsi darah
Fungsi darah terdiri atas :
a. Sebagai alat pengangkut yaitu :
1. Mengambil oksigen/ zat pembakaran dari paru-paru untuk diedarkan
ke seluruh bagian tubuh.
2. Mengangkat karbon dioksida dari jaringan untuk di keluarkan melalui
paru-paru.
14
3. Mengambil zat-zat makanan dari usus halus untuk diedarkan dan
dibagikan keseluruh jaringan.
4. Mengangkat/mengeluarkan zat-zat yang tidak berguna bagi tubuh
untuk dikeluarkan melalui kulit dan ginjal.
b. Sebagai pertahanan tubuh terhadap serangan penyakit dan racun dalam
tubuh dengan perantara leukosit dan antibodi/ zat-zat anti racun.
c. Menyebarkan panas keseluruh tubuh.
d. Mengedarkan hormon yang dikeluarkan oleh kelenjar buntu (endokrin)
yang dilakukan oleh plasma darah.
e. Menutup luka yang dilakuakn oleh keping-keping darah
C. Pembagian dan komponen darah
Jika darah dilihat begitu saja maka ia merupakan zat cair yang warnanya
merah, tetapi apabila dilihat dibawah mikroskop maka nyatanya bahwa dalam
darah terdapat benda-benda kecil bundar yang disebut sel-sel darah. Sedang
cairan berwarna kekuning-kuningan disebut plasma darah. Kandungan dalam
darah terdiri dari air 91%, protein 3% (albumin, globulin, protombin dan
fibrinogen), mineral 0,9% (natrium klorida, natrium bikarbonat, garam fosfat,
magnesium, kalsium, dan zat besi), bahan organik 0,1% (glukosa, lemak, asam
urat, kreatinin, kolesterol dan asam amino).
Secara umum, darah terbagi dua bagian yaitu:
a. Sel-sel darah
1. Eritrosit (sel darah merah)
2. Leukosit (sel darah putih)
3. Trombosit (sel pembeku darah)
b. Plasma darah
Tabel Komponen-Komponen Dalam DarahSel Sel /µL (rata- Kisaran normal Persen sel darah
15
rata) putih total
Sel darah putih
total
9000 4000-11000 ….
Granulosit
Netrofil
Eosinofil
Basofil
5400
275
35
3000-6000
150-300
0-100
50-70
1-4
0,4
Limfosit 2750 1500-4000 20-40
Monosit 540 300-600 2-8
Eritrosit
Wanita
Pria
4,8 x 10⁶
5,4 x 10⁶
….
….
….
….
Trombosit 300.000 200.000-
500.000
….
D. Pengelompokan darah
a. Eritrosit (Sel darah Merah)
Merupakan bagian utama dari sel darah. Jumlah pada pria dewasa
sekitar 5 juta sel/cc darah dan pada wanita sekitar 4 juta sel/cc darah.
Berbentuk bikonkaf, warna merah disebabkan oleh Hemoglobin (Hb)
fungsinya adalah untuk mengikat Oksigen. Kadar 1 Hb inilah yang
dijadikan patokan dalain menentukan penyakit Anemia.
Proses pengikatan oksigen oleh hemoglogin yang telah bersenyawa
dengan oksigen yang disebut oksihemoglobin ( Hb+ O2 4Hb-oksigen) jadi
oksigen yang disebut oksihemoglobin yang nantinya setelah tiba di
jaringan, akan dilepaskan: Hb-oksigen Hb + O2, dan seterusnya Hb akan
mengikat dan bersenyawa dengan karbondioksida dan disebut
karbondioksida hemoglobin (Hb + karbon dioksida Hb-karbon
16
dioksida ) yang mana karbondioksida tersebut akan dilepaskan di paru-
paru.
Eritrosit berusia sekitar 120 hari. Sel yang telah tua dihancurkan di
Limpa. Hemoglobin dirombak kemudian dijadikan pigmen Bilirubin
(pigmen empedu).
b. Leukosit (sel darah putih)
Jumlah sel pada orang dewasa berkisar antara 6000 – 9000 sel/cc
darah. Fungsi utama dari sel tersebut adalah untuk fagosit (pemakan) bibit
penyakit/ benda asing yang masuk ke dalam tubuh. Maka jumlah sel
tersebut bergantung dari bibit penyakit atau benda asing yang masuk ke
tubuh. Peningkatan jumlah leukosit merupakan petunjuk adanya infeksi
misalnya radang paru-paru.
Lekopeni - Berkurangnya jumlah leukosit sampai di bawah 6000
sel/cc darah. Lekositosis – Bertambahnya jumlah lekosit melebihi normal
(diatas 9000 sel/cc darah). Fungsi fagosit sel darah tersebut terkadang
harus mencapai benda asing/kuman jauh di luar pembuluh darah.
Kemampuan leukosit untuk menembus dinding
pembuluh darah (kapiler) untuk mencapai daerah tertentu disebut
Diapedesis. Gerakan lekosit mirip dengan amoeba gerak amuboid.
Macam-macam leukosit yaitu:
1. Agranulosit. Sel leukosit yang tidak memiliki granula didalamnya,
yang terdiri dari:
a) Limfosit, macam leukosit yang dihasilkan dari jaringan RES dan
kelenjar limfe, bentuknya ada yang besar dan ada yang kecil, di
dalam sitoplasmanya tidak terdapat granula dan intinya yang besar,
17
banyaknya 20% - 25 % dan fungsinya membunuh dan memakan
bakteri yang masuk ke dalam jaringan tubuh.
b) Monosit, terbanyak dibuat di sumsum merah, lebih besar dari
limfosit, fungsinya sebagai fagosit dan banyaknya 34%. Dibawah
mikroskop terdapat terlihat bahwa protoplasmanya lebar, warna
biru sedikit abu-abu mempunyai bintik-bintik kemerahan. Inti
selnya bulat atau panjang, dan berwarna lembayung muda.
2. Granulosit disebut juga leukosit granula yang terdiri dari:
a) Neutrofil atau polimorfonuklear leukosit, mempunyai inti sel yang
kadang-kadang seperti terpisah-pisah, protoplasmanya banyak
bintik-bintik halus/granula, banyaknya 60%-70%.
b) Eusinofil. Ukuran dan bentuknya hampir sama dengan neutrofil
tetapi granula dan sitoplasmanya lebih besar, banyaknya kira-kira
24%.
c) Basofil, sel ini lebih kecil dari eusinofil tetapi mempunyai inti yang
bentuknya teratur, di dalam protoplasmanya terdapat granula-
granula besar. Banyaknya setengah bagian bagian di sumsum
merah, fungsinya tidak diketahui.
c. Trombosit (keeping darah)
Disebut pula sel darah pembeku. Jumlah sel pada orang dewasa
sekitar 200.000 – 500.000 sel/cc. Di dalam trombosit terdapat banyak
sekali faktor pembeku (Hemostasis) antara lain adalah Faktor VIII (Anti
Haemophilic Factor).
Jika seseorang secara genetis trombositnya tidak mengandung faktor
tersebut, maka orang tersebut menderita Hemofili.
Proses pembekuan darah:
18
1. Trombosit yang menyentuh permukaan yang kasar akan pecah dan
mengeluarkan enzim Trombokinase (Tromboplastin). Prosesnya
adalah sebagai berikut:
a) Trombosit pecah dan mengeluarkan zat yang disebut
trombokinase.
b) Trombokinase ini akan bertemu dengan protombin dengan
pertolongan ion Ca2+ yang kemudian menjadi trombin.
c) Trombin akan bertemu pula dengan fibrin yang merupakan
benang-benang halus, bentuk jaringan yang tidak teratur letaknya,
yang akan menahan sel darah, dengan demikian ternjadinya
pembekuan.
d) Protombin dibuat di hati dan untuk pembuatannya diperlukan
vitamin K. Pada masa embrio (janin) sel-sel darah dibuat di
dalam Limpa dan Hati (extra medullary haemopoiesis). Setelah
embrio sudah cukup usia, fungsi itu diambil alih oleh Sumsum
Tulang.
d. Plasma
Plasma berfungsi sebagai medium untuk mengangkut berbagai
bahan dalam darah, karena plasma merupakan cairan yang 90% berupa air.
Selain itu, karena air memiliki kemampuan menahan panas dengan
kapasitas tinggi, plasma mampu menyerap dan mendistribusikan banyak
panas yang dihasilkan oleh metabolisme di dalam jaringan sementara suhu
darah itu sendiri hanya mengalami sedikit perubahan. Energi panas yang
tidak diperlukan untuk mempertahankan suhu tubuh dikeluarkan ke
lingkungan ketika darah mengalir ke permukaan kulit.
19
Elektrolit atau ion yang paling banyak terdapat di dalam plasma
yakni Na+ dan Cl-. Jumlah HCO3-, K+, Ca2+, dan ion lain lebih sedikit.
Fungsi paling menonjol dari ion-ion cairan ekstrasel ini adalah peran
mereka dalam eksitabilitas membran, distribusi osmotik cairan antara CES
dan sel, dan menyangga perunahan pH.
Banyak dari fungsi plasma dilakukan oleh protein plasma. Protein
plasma adalah sekelompok konstituen plasma yang tidak hanya sekedar
diangkut. Terdapat tiga kelompok protein plasma; albumin, globulin, dan
fibrinogen yang diklasifikasikan berdasarkan berbagai sifat fisik dan kimia
mereka.
Fungsi umum protei plasma tersebut diatas diantaranya ialah :
1. Membentuk gradien osmotik antara darah dan cairan intersitisium
untuk menghambat pengeluaran berlebihan plasma dari kapiler ke
dalam cairan interstitium dan membantu mempertahankan volume
plasma.
2. Menyangga perubahan pH darah.
3. Ikut berperan dalam menentukan kekentalan (viskositas) darah.
4. Dalam keadaan normal, protein plasma tidak digunakan sebagai bahan
bakar metabolik, tetapi dalam keadaan lapar, mereka dapat diuraikan
untuk menghasilkan energi bagi sel.
Selain fungsi-fungsi umum tersebut, tiap-tiap protein plasma
melakukan tugas khusus, yaitu:
a) Albumin, protein plasma yang paling banyak mengikat banyak zat
(sebagai contoh, bilirubin, garam empedu, dan penisilin) untuk
transportasi melalui plasma dan sangat berperan dalam menentukan
tekanan osmotik koloid karena jumlahnya.
20
b) Globulin, terdapat tiga subkelas; Globulin alfa (α), beta (β), dan
gamma (γ):
1) Globulin alfa dan beta spesifik mengikat dan mengangkut
sejumlah zat dalam plasma, misalnya hormon tiroid,
kolersterol, dan besi.
2) Banyak faktor yang berperan dalam proses pembekuan darah
terdiri dari globulin alfa dan beta.
3) Globulin alfa yang berperan penting dalam pengaturan
keseimbangan garam di tubuh.
4) Globulim gamma adalah imunnoglobulin (antibodi), yang
penting bagi mekanisme pertahanan tubuh.
5) Fibrinogen, adalah faktor kunci dalam pembekuan darah.
II. Sistem limfatik
Sistem limfatik (lymphatic system) atau sistem getah bening membawa cairan
dan protein yang hilang kembali ke darah. Cairan memasuki sistem ini dengan
cara berdifusi ke dalam kapiler limfa kecil yang terjalin di antara kapiler-kapiler
system kardiovaskuler. Apabila suda berada dalam sistem limfatik, cairan itu
disebut limfa (lymph) atau getah bening, komposisinya kira-kira sama dengan
komposisi cairan interstisial. Sistem limfatik mengalirkan isinya ke dalam sistem
sirkulasi di dekat persambungan vena cava dengan atrium kanan.
Pembuluh limfa, seperti vena, mempunyai katup yang mencegah aliran balik
cairan menuju kapiler. Kontraksi ritmik (berirama) dinding pembuluh tersebut
membantu mengalirkan cairan ke dalam kapiler limfatik. Seperti vena pembuluh
limfa juga sangat bergantung pada pergerakan otot rangka untuk memeras cairan
ke arah jantung.
21
A. Anatomi sistem limfatik
a. Pembuluh limfatik
Struktur pembuluh limfe serupa dengan vena kecil, tetapi memiliki
lebih banyak katup sehingga pembuluh limfe tampaknya seperti rangkaian
petasan atau tasbih. Pembuluh limfe yang terkecil atau kapiler limfe lebih
besar dari kapiler darah dan terdiri hanya atas selapis endotelium.
Pembuluh limfe bermula sebagai jalinan halus kapiler yang sangat kecil
atau sebagai rongga-rongga limfe di dalam jaringan berbagai organ.
Pembuluh limfe khusus di vili usus halus yang berfungsi sebagai absorpsi
lemak (kilomikron), disebut lacteal villi.
Pembuluh limfa berfungsi untuk mengangkut cairan untuk kembali ke
peredaran darah. Limfa sebenarnya merupakan cairan plasma darah yang
merembes keluar dari pembuluh kapiler di sistem peredaran darah dan
kemudian menjadi cairan intersisial ruang antarsel pada jaringan.
Pembuluh limfa dibedakan menjadi:
1) Pembuluh limfa kanan (duktus limfatikus dekster) : Pembuluh limfa
kanan terbentuk dari cairan limfa yang berasal dari daerah kepala dan
leher bagian kanan, dada kanan, lengan kanan, jantung dan paru-paru
yang terkumpul dalam pembuluh limfa. Pembuluh limfa kanan
bermuara di pembuluh balik (vena) di bawah selangka kanan.
2) Pembuluh limfa kiri (duktus limfatikus toraksikus) : Pembuluh limfa
kiri disebut juga pembuluh dada. Pembuluh limfa kiri terbentuk dari
cairan limfa yang berasal dari kepala dan leher bagian kiri dan dada
kiri, lengan kiri, dan tubuh bagian bawah. Pembuluh limfa ini
bermuara di vena bagian bawah selangka kiri.
22
Peredaran limfa merupakan peredaran yang terbuka. Peredaran ini
dimulai dari jaringan tubuh dalam bentuk cairan jaringan. Cairan jaringan
ini selanjutnya akan masuk ke dalam kapiler limfa. Kemudian kapiler
limfa akan bergabung dengan kapiler limfa yang membentuk pembuluh
limfa yang lebih besar dan akhirnya bergabung menjadi pembuluh limfa
besar yaitu pembuluh limfa kanan dan kiri.
b. Jaringan atau organ limfatik
1) Organ limfatik primer
a) Sumsum Tulang Merah : merupakan jaringan penghasil limfosit.
Sel-sel limfosit yang dihasilkan tersebut akan mengalami
perkembangan. Limfosit yang berkembang di dalam sumsum
tulang akan menjadi limfosit B. Sedangkan limfosit yang
berkembang di dalam kelenjar timus akan menjadi limfosit T.
Limfosit-limfosit ini berperan penting untuk melawan penyakit.
b) Kelenjar Timus : memiliki fungsi spesifik, yaitu tempat
perkembangan limfosit yang dihasilkan dari sumsum merah untuk
menjadi limfosit T. Timus tidak berperan dalam memerangi
antigen secara langsung seperti pada organorgan limfoid yang lain.
Untuk memberikan kekebalan pada limfosit T ini, maka timus
mensekresikan hormon tipopoietin.
2) Organ limfatik sekunder
a) Nodus Limfe : berbentuk kecil lonjong atau seperti kacang dan
terdapat di sepanjang pembuluh limfe. Nodus limfa terbagi menjadi
ruangan yang lebih kecil yang disebut nodulus. Nodulus terbagi
menjadi ruangan yang lebih kecil lagi yang disebut sinus. Di dalam
sinus terdapat limfosit dan makrofag. Fungsi nodus limfa adalah
23
untuk menyaring mikroorganisme yang ada di dalam limfa.
Kelompok-kelompok utama terdapat di dalam leher, axial, thorax,
abdomen, dan lipatan paha.
b) Limpa : Limpa merupakan organ limfoid yang paling besar.
Kelenjar yang dihasilkan dari limpa berwarna ungu tua. Limpa
terletak di belakang lambung. Fungsi limpa antara lain: membunuh
kuman penyakit; membentuk sel darah putih (leukosit) dan
antibodi; menghancurkan sel darah merah yang sudah tua.
c) Nodulus Limfatikus : merupakan sekumpulan jaringan limfatik
yang tersebar di sepanjang jaringan ikat yang terdapat pada
membran mukus yang membatasi dinding saluran pencernaan,
saluran reproduksi, saluran urin, dan saluran respirasi. Beberapa
bentuk nodulus limfatikus yaitu tonsil dan folikel limfatik. Tonsil
terdapat di tenggorokan. Folikel limfatik terdapat di permukaan
dinding usus halus. Letak nodulus limfatikus sangat strategis untuk
berperan dalam respon imun melawan zat asing yang masuk dalam
tubuh melalui pencernaan atau pernafasan.
B. Fisiologi sistem limfatik
Limfe adalah cairan jaringan yang masuk kedalam pembuluh limfe.
Pembuluh limfe berbentuk seperti tasbih karena mempunyai banyak katub
sepanjang perjalanannya.
Pembuluh limfe dimulai dari: kapiler limfe → pembuluh limfe
kecil → pembuluh limfe besar → masuk ke aliran darah. Limfe sebelum
masuk aliran darah melalui satu atau banyak kelenjar limfe. Pembuluh
limfe aferen adalah pembuluh limfe yang membawa limfe masuk kelenjar
limfe. Pembuluh limfe eferen adalah pembuluh limfe yang membawa
24
limfe keluar kelenjar limfe. Limfe masuk aliran darah pada pangkal leher
melalui: Ductus Limphaticus dexter dan Ductus thoracicus (Ductus
Limphaticus sinister).
Sistem saluran limfe berhubungan erat dengan sistem sirkulasi
darah. Darah meninggalkan jantung melalui arteri dan dikembalikan
melalui vena. Sebagian cairan darah yang meninggalkan sirkulasi
dikembalikan masuk pembuluh darah melalui saluran limfe, yang
merembes dalam ruang-ruang jaringan. Hampir seluruh jaringan tubuh
mempunyai saluran limfatik yang mengalirkan kelebihan cairan secara
langsung dari ruang interstisial. Beberapa pengecualian antara lain bagian
permukaan kulit, sistem saraf pusat, bagian dalam dari saraf perifer,
endomisium otot, dan tulang. Limfe mirip dengan plasma tetapi dengan
kadar protein yang lebih kecil. Kelenjar limfe menambahkan limfosit pada
limfe sehingga jumlah sel itu sangat besar di dalam saluran limfe. Limfe
dalam pembuluh limfe digerakkan oleh kontraksi otot di sekitarnya dan
dibantu oleh katup yang terdapat di sepanjang pembuluh limfe.
C. Fungsi sistem limfatik
1. Mengembalikan cairan dan protein dari jaringan ke dalam sirkulasi
darah.
2. Mengangkut limfosit dari kelenjar limfe ke sirkulasi darah.
3. Membawa lemak yang sudah dibuat emulsi dari usus ke sirkulasi
darah. Saluran limfe yang melaksanakan fungsi ini ialah saluran lakteal
(di mukosa usus halus)
25
4. Kelenjar limfe menyaring dan menghancurkan mikroorganisme untuk
menghindarkan penyebaran organisme itu ke dalam jaringan, dan
bagian lain tubuh.
5. Apabila ada infeksi, kelenjar limfe menghasilkan zat imun (antibodi)
untuk melindungi tubuh terhadap mikroorganisme.
a. Saluran limfe
1) Terdapat dua saluran limfe utama, ductus thoracicus dan ductus
limfaticus dextra.
2) Ductus thoracicus atau ductus limfaticus sinister, mengumpulkan
cairan limfe dari tubuh bagian tungkai bawah (kanan kiri), abdomen
(kanan kiri), dada kiri, kepala kiri, lengan kiri, kemudian masuk ke
sirkulasi darah lewat vena subclavia sinistra
3) Ductus Limphaticus Dexter ialah saluran yang jauh lebih kecil dan
mengumpulkan limfe dari kepala kanan, leher kanan, lengan kanan dan
dada sebelah kanan, dan menuangkan isinya ke dalam vena subklavia
dextra yang berada di sebelah bawah kanan leher.
4) Jika terjadi infeksi, kelenjar limfe dapat meradang (kelenjar limfe
bengkak, merah dan sakit), proses ini biasa disebut nglanjer
(limfadenitis)
5) Limfadenitis menunjukan adanya infeksi pada pembuluh limfe
(jaringan) diatasnya.
b. Pembuluh limfe
26
1) Struktur pembuluh limfe serupa dengan vena kecil, tetapi memiliki
lebih banyak katup sehingga pembuluh limfe tampaknya seperti
rangkaian petasan atau tasbih.
2) Pembuluh limfe yang terkecil atau kapiler limfe lebih besar dari
kapiler darah dan terdiri hanya atas selapis endotelium.
3) Pembuluh limfe bermula sebagai jalinan halus kapiler yang sangat
kecil atau sebagai rongga-rongga limfe di dalam jaringan berbagai
organ.
4) Pembuluh limfe khusus di vili usus halus yang berfungsi sebagai
absorpsi lemak (kilomikron), disebut lacteal villi.
c. Kelenjar limfe/ limfenodi
1) Limfonodi berbentuk kecil lonjong atau seperti kacang dan terdapat di
sepanjang pembuluh limfe.
2) Kerjanya sebagai penyaring limfe dan dijumpai di tempat-tempat
terbentuknya limfosit.
3) Kelompok-kelompok utama terdapat di dalam leher, axial, thorax,
abdomen, dan lipatan paha.
d. Tonsil
1) Tonsil merupakan kelenjar limfe yang terdapat cavum oris dan faring
(tonsila faringialis, tonsila palatina, tonsila lingualis)
2) Tonsil merupakan garis depan pertahanan infeksi yang terjadi di mulut,
hidung dan tenggorokan
3) Tonsil yang gagal menahan infeksi akan meradang yang disebut:
tonsillitis.
27
e. Limpa/ lien
1) Membentuk eritrosit (terutama saat janin)
2) Memisahkan eritrosit mati dari sirkulasi darah
3) Menghasilkan limfosit, antibodi
4) Menghancurkan leukosit dan trombosit
f. RES (Retikulo Endotelial System)
1) Sistem didalam jaringan dan organ yang berfungsi memakan (fagosit)
benda asing dan bakteri yang masuk tubuh
2) Yang termasuk RES adalah:
a) Kelenjar limfe
b) Limpa
c) Hati
d) Sumsum tulang
28
BAB IIIPENUTUP
A. Kesimpulan
Sistem sirkulasi terdiri dari 3 komponen yaitu : jantung Berfungsi
sebagai pompa, setiap hari memompa sekitar 6000 liter darah. Berdenyut
sekitar 40 juta kali per tahun. Pembuluh darah adalah prasarana jalan bagi
aliran darah keseluruh tubuh. Aliran darah dalam tubuh terdiri dari: Aliran
darah koroner, Aliran darah portal, Aliran darah pulmonal, Aliran darah
sistemik. Darah adalah suatu jaringan tubuh yang terdapat didalam pembuluh
darah yang warnanya merah. Warna merah itu keadaannya tidak tetap
bergantung pada banyaknya oksigen dan karbon dioksida di dalamnya.
Adanya oksigen dalam darah diambil dengan jalan bernafas, dan zat ini
sangat berguna pada peristiwa pembakaran/metabolisme di dalam tubuh.
Sistem limfatik (lymphatic system) atau sistem getah bening
membawa cairan dan protein yang hilang kembali ke darah. Cairan
memasuki sistem ini dengan cara berdifusi ke dalam kapiler limfa kecil
yang terjalin di antara kapiler-kapiler system kardiovaskuler. Pembuluh
limfa, seperti vena, mempunyai katup yang mencegah aliran balik cairan
menuju kapiler. Limfe adalah cairan jaringan yang masuk kedalam
pembuluh limfe. Pembuluh limfe berbentuk seperti tasbih karena
mempunyai banyak katub sepanjang perjalanannya.
B. Saran
Diharapkan teman-teman memperhatikan apa yang di paparkan agar dapat
berguna untuk bekal saat turun kelahan.
29
Daftar pustaka
Annisaus, Suroyah. 2012. Anatomi dan fisiologi darah. http://simplenotannisa.blogspot.com (Diakses tanggal 9 juli 2013)
Anonym. 2012. “Sistem Limfatik Pada Manusia”. http//: www. Lembahsemut.blogspot.com (diakses pada 9 Juli 2013).
Jabbar, Young. 2012. Anatomi fisiologi darah. http://jabbarbtj.blogspot.com (Diakses tanggal 9 juli 2013)
Pearce. 2000. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. Jakarta: PT.Gramedia.
Snell. 1997. Anatomi Klinik untuk Mahasiswa Kedokteran. Jakarta: EGC
Suparyanto. 2010. Fisiologi system limfatik. http//:www. Drsuparyanto.blogspot.com (diakses pada 9 Juli 2013).
Syaifuddin,H.2002. Anatomi fisiologi berbasis kompetensi untuk keperawatan
dan kebidanan.Jakarta:Penerbi EKG
Syaifuddin,Haji.2006. Anatomi fisiologis mahasiswa keperawatan. Jakarta
Penerbit:EKG
Syaifuddin. 2009. Fisiologi tubuh manusia untuk mahasiswa keperawatan.
Jakarta Penerbit: Salemba Medika.
30