8
ANALISIS FARMASI ANALISIS KADAR GARAM DALAM IKAN ASIN DISUSUN OLEH: KELOMPOK 1 / KELAS A 1. DEANIRA TIFANI H. (G1F013001) 2. IRA NURLITA P. (G1F013003) 3. DWANI YULIASIH (G1F013005) 4. KHUMROTIN ENTIK S. (G1F013007) 5. FITRIYAH EFI S. (G1F013009) 6. SISKA KHOIRUNNISA (G1F013011) 7. DOROTHEA DWI A. (G1F013013) LABORATORIUM KIMIA FARMASI JURUSAN FARMASI FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN

Anfar Fix Print

Embed Size (px)

DESCRIPTION

analisis farmasi tentang analisis yg akan dipraktikumkan mendetail dan tidak basa basi

Citation preview

Page 1: Anfar Fix Print

ANALISIS FARMASI

ANALISIS KADAR GARAM DALAM IKAN ASIN

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK 1 / KELAS A

1. DEANIRA TIFANI H. (G1F013001)

2. IRA NURLITA P. (G1F013003)

3. DWANI YULIASIH (G1F013005)

4. KHUMROTIN ENTIK S. (G1F013007)

5. FITRIYAH EFI S. (G1F013009)

6. SISKA KHOIRUNNISA (G1F013011)

7. DOROTHEA DWI A. (G1F013013)

LABORATORIUM KIMIA FARMASI

JURUSAN FARMASI

FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

PURWOKERTO

2015

Page 2: Anfar Fix Print

ANALISIS KADAR GARAM DALAM IKAN ASIN

1. TUJUAN

Menerapkan metode analisis kadar garam dalam ikan asin dengan titrasi argentometri.

2. Prinsip Percobaan

Prinsip percobaan menggunakan titrasi argentometri. Argentometri adalah penetapan

suatu zat dalam larutan berdasarkan presipitasi dengan larutan AgNO3. Percobaan ini

berdasarkan pada reaksi pengendapan zat yang cepat mencapai kesetimbangan pada setiap

penambahan titran. Adapun pentiter yang digunakan adalah larutan baku AgNO3. Konsentrasi

ion klorida dalam suatu larutan dapat ditentukan dengan cara titrasi dengan larutan standar

perak nitrat. Endapan putih perak klorida akan terbentuk selama proses titrasi berlangsung

dan digunakan indikator larutan kalium kromat encer. Setelah semua ion klorida mengendap

maka kelebihan ion Ag+ pada saat titik akhir titrasi dicapai akan bereaksi dengan indikator

membentuk endapan coklat kemerahan Ag2CrO4. Prosedur ini disebut sebagai titrasi

argentometri dengan metode Mohr. Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut: 

Ag+(aq) + Cl-(aq) -> AgCl (s) (endapan putih)

Ag+(aq) + CrO42-(aq) -> Ag2CrO4 (s) (coklat kemerahan)

Sementara percobaan menggunakan metode fajans yaitu adsorbsi indikator oleh

endapan. Suatu endapan mempunyai kecenderungan untuk mengadsorbsi ion-ionnya sendiri.

misalanya endapan AgCl dalam media ion Cl‾ dan ion lain akan mengadsorbsi ion Cl‾ dan

bukan ion lain. Pada titik ekivalen indikator akan diadsorbsi oleh endapan dan selama proses

tersebut, terjadi perubahan dalam indikator yang menghasilkan senyawa yang berlainan

warnanya.

Titrasi larutan Cl‾ dengan larutan standard AgNO3, sebelum titik ekivalen endapan

AgCl akan mengadsorbsi ion Cl‾ sehingga ion-ion Cl‾yang berada sebagai lapisan pertama di

sekeliling endapan AgCl dan lapisan ini akan mengardsobsi ion lain yang muatanya

berlawanan. Sebagai lapisan kedua ialah ion-ion Na+, sehingga eosin berada bebas dalam

larutan, warnanya merah muda berfluoresensi kuning hijau. Pada saat tercapai titik equivalen

ion Cl‾ dilapisan pertama bereaksi dengan ion Ag+, maka ion Ag+ akan diadsorbsi oleh

endapan AgCl dan merupakan lapisan pertama. Sedangkan lapisan kedua adalah ion NO3‾.

Page 3: Anfar Fix Print

Setelah tercapai titik ekivalen dan ada kelebihan AgNO3 1 tetes di dalam larutan

terdapat endapan AgCl yang mengadsorbsi ion Ag+ berada sebagai lapisan pertama

disekeliling endapan AgCl, sehingga eosin sebagai lapisan kedua akan teradsorbsi oleh Ag+,

dan disekeliling endapan AgCl akan berwarna merah dari Ag-eosin. Pada metode ini

digunakan indikator adsorbsi, sebagai kenyataan bahwa pada t.a.t (titik akhir titrasi) indikator

teradsorbsi oleh endapan. Indikator ini tidak memberikan perubahan warna pada larutan,

tetapi pada permukaan endapan. suasana larutan dalam titrasi ini bersifat asam sampai netral,

tidak boleh basa.

3. Alat dan bahan

Alat yang digunakan yaitu mortar (1), stamper (1), erlenmayer (2), batang pengaduk

(1), klep (1), statis (1), buret (2), gelas beaker 50 ml (2), gelas beker 100 ml (1), neraca

analitik (1), labu takar 250 ml (1), labu takar 10 ml (1), labu takar 50 ml (1), corong kaca (1),

pipet volume 5 ml (1), pipet volume 10 ml (1), pipet ukur 5 ml (1), filer (1) pipet tetes (1).

Bahan yang digunakan yaitu sampel ikan asin, aquades, eosin, AgNO3 0,05 N, NaCl,

kalium kromat 5%, asam asetat, metanol, kertas perkamen, kertas saring, kertas HVS.

4. Perhitungan

Normalitas AgNO3 = 0,05 N

Titran = 15 ml

1 mol NaCl ~ 1 mol AgNO3

mmol NaCl = normalitas AgNO3 x titran

= 0,75 mmol

mg NaCl = mmol NaCl x BM NaCl

= 0,75 mmol x 58,5

= 43,87 mg NaCl ~ 50 mg NaCl

Pembuatan larutan AgNO3 0,05 N

N = gr

BM x 1000

p

0,05 = gr

170 x 1000

250 ml

gr = 2,125 gr ad 250 ml

Besar sampel yang diambil

Standar NaCl dalam ikan asin < 20%

Besar sampel ikan asin = 10020 x 43,87 mg

Page 4: Anfar Fix Print

= 219,35 mg diambil 200 mg sampel

Perhitungan:

Normalitas AgNO3 = mg NaCl

58,5 x ml titran

% Kadar = N AgNo3 x ml AgNO 3 x58,5

mg sampel x 100 %

4. Cara kerja

a. Pembuatan Larutan AgNO3 0.05 N

Ditimbang lebih kurang 2.125 gr dengan kertas perkamen.

Kertas perkamen ditimbang terlebih dahulu (W), kemudian

ditambahkan AgNO3 sebanyak 2,125 gr (W+Z).

Dimasukkan AgNO3 ke dalam labu takar 250 ml.

Ditimbang aquadest hingga batas labu takar

Dikocok hingga larutan AgNO3 terlarut sempurna

b. Pembuatan indikator kalium khromat 5%

Ditimbang lebih kurang 2,5 gr.

Dimasukkan ke dalam beker glass.

Dilarutkan dengan aquadest, diaduk.

Dipindahkan ke dalam labu takar 50 ml.

Ditambahkan aquadest hingga batas labu takar.

Dikocok hingga larut sempurna

AgNO3

Hasil

Kalium kromat

Hasil

Page 5: Anfar Fix Print

c. Pembuatan indiator larutan eosin

Ditimbang lebih kurang 50 mg.

Dimasukkan ke dalam beker glass.

Ditambahkan aquadest, diaduk.

Dimasukkan ke dalam labu takar 10 ml.

Ditambahkan aquadest hingga batas labu takar, dikocok.

d. Pembakuan AgNO3

Ditimbang seksama 50 mg dalam beaker glass 100 mL yang

sebelumnya telah dikeringkan pada suhu 110◦ selama 2 jam.

Dilarutkan dalam 2.5 ml air, 2.5 ml asam asetat p, 25 ml metanol p

Dipindahkan dalam Erlenmeyer

Ditambahkan indikator 3 tetes eosin

Diaduk dengan batang pengaduk

Dititrasi dengan perak nitrat hingga warna permukaan endapan

bewarna merah

Dihitung normalitas larutan

(FI IV, 1995).

NaCl

Hasil

EOSIN

Hasil

Page 6: Anfar Fix Print

e. Analisis kadar garam dalam ikan asin.

200 mg ikan asin

direndam dengan menggunakan 15 ml aquades

dibiarkan selama 15 menit hingga semua garam NaCl larut dan terpisah

dengan sampel

disaring dengan kertas saring

Cairan hasil

penyaringan

ditampung dalam erlenmeyer

ditambahkan dengan 3 ml kalium khromat 5%

dititrasi dengan AgNO3 secara perlahan-lahan sampai warnanya menjadi

merah bata

dihitung persentase kadarnya

Hasil

(FI III, 1979)