ANCAMAN KESEHATAN PERAWAT DAN KEBIJAKAN …

YAYASAN PENDIDIKANP E R T A M E D I K A

ANCAMAN KESEHATAN PERAWAT DANKEBIJAKAN PERUSAHAAN UNTUK

MENJAMINKESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA PERAWAT DI MASA PANDEMI COVID 19

WIDIYO WENI WIGATI


Outline

Pandemi COVID-19: Bagaimana dunia kerja terdampak? Memastikan keselamatan dan kesehatan di

tempat kerja (K3) selama pandemi Ancaman Kesehatan Perawat Kebijakan Perusahaan untuk menjamin kesehatan

dan Keselamatan Kerja Perawat di Masa PandemiCovid 10


Pendahuluan :

Deklarasi Seabad ILO yang diadopsi pada Juni2019 mendeklarasikan “kondisi kerja yangaman dan sehat sebagai dasar dari pekerjaanyang layak”. Ini bahkan semakin penting saatini, mengingat pentingnya memastikankeselamatan dan kesehatan di tempat kerjadalam pengelolaan pandemi dan kemampuanuntuk kembali bekerja


Pendahuluan

Pada Januari 2020, Organisasi KesehatanDunia (WHO) menyatakan bahwa wabah

penyakit virus corona baru yang terjadi diProvinsi Hubei, Cina sebagai DaruratKesehatan Masyarakat yang merupakanKeprihatinan Internasional.

Dua bulan kemudian, pada 11 Maret

2020, WHO menyatakan wabah

virus Corona COVID-19 sebagai

pandemi.


Penyakit virus corona (COVID-19)

adalah penyakit menular yang

disebabkan oleh virus corona yang

baru ditemukan dan dikenal sebagai

sindrom pernapasan akut parah

virus corona 2 (SARS-CoV-2). Kasus

manusia pertama COVID-19

diidentifikasi di Kota Wuhan, Cina

pada Desember 2019 (WHO, 2020d).

APA ITU COVID 19 ?


Virus corona merupakan keluargabesar virus yang umum terdapat padahewan dan dapat menyebabkanpenyakit pada hewan atau manusia.Kadang-kadang, orang yang terinfeksivirus ini kemudian dapatmenyebarkannya kepada orang lain.Pada manusia, beberapa virus coronadiketahui telah menyebabkan infeksipernapasan mulai dari flu biasa hinggapenyakit yang lebih parah sepertiSindrom Pernapasan Timur Tengah(MERS) dan Sindrom Pernapasan AkutParah (SARS). Virus corona yang palingbaru ditemukan telah menyebabkanpenyakit virus corona COVID-19 (WHO,2020d).

Apa itu virus corona?


Ketika seseorang yang menderita

COVID-19 batuk atau

menghembuskan napas, mereka

melepaskan percikan cairan yang

terinfeksi. Jika orang berdiri dalam

jarak satu meter dari seseorang

dengan COVID-19, mereka dapat

terkena karena menghirup percikan-

percikan yang keluar lewat batuk atau

dihembuskan oleh mereka.

Selain itu, sebagian besar percikan

ini jatuh pada permukaan dan benda

di dekatnya—seperti meja kerja, meja

perabot atau telepon. Orang-orang

dapat menangkap COVID-19 dengan

menyentuh permukaan atau benda

yang terkontaminasi - dan kemudian

menyentuh mata, hidung atau mulut

mereka. (WHO, 2020h).

Bagaimana COVID-19 menyebar


• Gejala COVID-19 yang paling umum adalahdemam, kelelahan dan batuk kering.Beberapa pasien mungkin mengalami rasasakit dan nyeri, hidung tersumbat, pilek, sakittenggorokan atau diare. Gejala-gejala inibiasanya ringan dan terjadi secara bertahap.Beberapa orang yang terinfeksi tidakmengalami gejala apa pun dan tidakmerasakan adanya masalah dengan tubuhmereka.

• Namun, menurut pengetahuan yang adasaat ini, sekitar 1 dari 6 kasus COVID-19 telahmenyebabkan penyakit serius danmenyebabkan berkembangnya kesulitanbernapas (WHO, 2020d). Mereka yang lebihmungkin mengembangkan penyakit seriustermasuk orang tua dan orang-orang denganmasalah medis yang sudah ada

Apa saja gejala

COVID-19?


Perkiraan periode

inkubasi untuk

COVID-19 berkisar

1-14 hari, paling

umum sekitar lima

hari.

Berapa lama masa

inkubasi COVID-19?


Berapa lama nCoVbisa hidup

nCoV dapat bertahan hidup diluar

sel hidup selama kurang lebih 24

Jam.

Menular melalui droplet saat

bersin, batuk, atau tertawa.

nCoV akan mati dengan antiseptic

nCoV sensitive terhadap panas, dapat diinaktifkan oleh desinfectan yang mengandung Clorin, ether, alcohol, detergen dll.

nCoV tidak menular melalui paket barang, buah atau makanan yang berasal dari daerah terjangkit.


Apakah ada vaksinuntuk pencegahan nCoV? Saat ini belum ada

vaksin untukmencegah n-CoV


• Menjaga kebersihan dan melakukan

hygiene personal secara rutin seperti

:Menghindari kontak dengan binatang• Menghindari konsumsi daging yang

tidak dimasak dengan baik.

• Menjaga hygiene personal sepertimencuci

• tangan dengan sabun dan air mengalir

• Menggunakan masker saat sedang flu• Mempraktekkan etika batuk bersin

yang baik dengan menutup hidungdan mulut saat bersin atau batuk

• Berkonsultasi dengan saran kesehatanbila mengalami gejala gangguanpernafasan berat

• Menghindari kontak dengan pasienyang diduga terinfeksi

Apa yang harussaya lakukanuntukmencegahtertular ?


Tips Pencegahan nCoV

TipsPencegahannCoV


Tips Pencegahan nCoV

o Menghindari Keramaian

o Jangan sering menyentuh wajah dengan tangan yang belum dicuci

o Buang masker jika sudah dirasa kotor, jangan dipakai lebih dari sehari,

o Selalu cuci tangan dengan sabun dan air mengalir sebelum makandan setelah bepergian termasuk setelah perjalanan pergi dan pulangdari kantor

o Kurangi kontak dengan benda-benda yang disentuh banyak orang. Cuci tangan setelah menyentuh benda tersebut.

TipsPencegahannCoV


ANCAMAN KESEHATAN PERAWAT PADA PANDEMI COVID 19


DEFINISI KESELAMATAN PASIEN

Suatu sistem yang membuat asuhan pasien lebih aman,meliputi asesmen risiko, identifikasi dan pengelolaan risikopasien, pelaporan dan analisis insiden, kemampuan belajardari insiden dan tindak lanjutnya, serta implementasi solusiuntuk meminimalkan timbulnya risiko dan mencegahterjadinya cedera yang disebabkan oleh kesalahan akibatmelaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambiltindakan yang seharusnya diambil.


?

Petugas-Medis-Corona-di-Ruang-ICU-Wuhan-XINHUA, sumber : Google.com


ENAM SASARAN KESELAMATAN PASIEN (SKP) :

1. Mengidentifikasi pasien dengan benar;

2. Meningkatkan komunikasi yang efektif;

3. Meningkatkan keamanan obat-obatan yang harus diwaspadai; (High

Alert Medications)

4. Memastikan lokasi pembedahan yang benar, prosedur yang benar,

pembedahan pada pasienyang benar;

5. Mengurangi risiko infeksi akibat perawatan kesehatan; dan

6. Mengurangi risiko cedera pasien akibat terjatuh


High Risk, High Cost, High Volume and ….. Safety First

Petugas-Medis-Corona-di-Ruang-ICU-Wuhan-XINHUA, sumber : Google.com


Permasalahan :

1. Zonasi/alur pasien covid dan non covid di RS

2. Idenfifikasi pasien covid dan non covid

3. Ketersediaan Nakes dan Nakes Lain

4. Jadual dinas Nakes

5. Kepatuhan nakes dan non nakes untuk pemakaian APD

6. Meningkatnya pasien covid 19 di RS tidak sebanding dengan nakes

7. Ketidak patuhan nakes untuk presensi online

8. Pelanggaran protocol kesehatan

9. Ketersediaan APD

20


KEBIJAKAN PERUSAHAAN UNTUK MENJAMINKESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA

PERAWAT DI MASA PANDEMI COVID 19


Fasilitas pelayanan kesehatan di PandemiCOVID-19

Siapkan titik triase di pintu masuk fasilitas pelayanan kesehatan sebelum masuk ruang tunggu, untuk skrining pasien terhadap COVID-19. Hal ini membatasi kemungkinan infeksi melalui pusat pelayanan kesehatan.

Siapkan titik-titik cuci tangan lengkap dengan antiseptik alkohol atau sabun dan air bersih mengalir untuk tenaga kesehatan, pasien dan pengunjung.

Tempatkan informasi seperti poster dan brosur yang mengingatkan pasien dan

pengunjung agar menjalankan langkah kebersihan tangan dan pernapasan.

Siapkan ruang tunggu terpisah dengan batas yang jelas untuk kasus suspek.


Tatalaksana pasien suspek atau terkonfirmasi

COVID-19 di fasilitas pelayanan kesehatan

Petugas kesehatan harus mengenakan alat perlindungan diri yang sesuai saat melakukan skrining pasien di titik triase. Berikan masker medis kepada semua pasien yang menunjukkan gejala-gejala serupa flu atau melaporkan kemungkinan infeksi COVID-19. Ingatkan semua pasien untuk menjalankan kebersihan pernapasan dan tangan yang baik.

Tatalaksana Penempatan

Tatalaksana Lingkungan

• Segera isolasi kasus suspek dan terkonfirmasi

• Untuk mengurangi stres dan rasa khawatir, jelaskan tindakan Anda dan

alasannya kepada pasien

• Jika memungkinkan, tempatkan pasien di kamar tersendiri

• Kasus suspek dan terkonfirmasi harus dipisahkan

• Jaga jarak setidaknya 1 meter antar pasien

• Jangan tempatkan lebih dari satu pasien di satu tempat tidur rumah sakit

• Batasi pergerakan pasien di dalam fasilitas untuk mengurangi

kemungkinan infeksi menyebar di fasilitas layanan kesehatan

• Jika pemindahan pasien diperlukan, rencanakan pemindahan terlebih

dahulu: semua staf dan pengunjung yang berkontak langsung dengan

pasien harus mengenakan alat perlindungan diri

• Laksanakan pembersihan dan disinfeksi lingkungan berkala

• Pastikan ventilasi baik – jika memungkinkan, buka pintu dan jendelaTatalaksana Pengunjung

• Batasi jumlah pengunjung setiap pasien

• Semua pengunjung harus mengenakan alat perlindungan diri dan

kunjungannya harus dicatat


UNTUK: TENAGA KESEHATAN

Melindungi diri di tempat kerja dari COVID-19

Ikuti panduan manajemen fasilitas pelayanan kesehatan dan

sampaikan kepada kolega tentang prosedur keamanan COVID-19

yang disepakati

Saat memasuki ruangan

dimana kasus suspek atau

terkonfirmasi COVID-19

berada, kenakan:

• sarung tangan sekali

pakai

• jubah lengan panjang

bersih

• masker medis yang

menutupi mulut dan

hidung

• perlindungan mata,

seperti kacamata

IngatAlat perlindungan diri harus diganti jika

akan digunakan ulang dan juga diganti

untuk setiap pasien. Alat perlindungan diri

sekali pakai (mis., masker, sarung tangan,

pelindung wajah sekali pakai) harus

dibuang di tempat sampah tertutup dan

cucilah tangan secara menyeluruh. Barang

sekali pakai tidak boleh digunakan ulang

atau disterilisasi.

YAYASAN PENDIDIKANP E R T A M E D I K AKebijakan perusahaan

Pekerja yang tidak bergejala namunmemiliki kontak erat dengan kasus

konfirmasi COVID – 19 positif, dilakukanisolasi mandiri 14 hari di rumah atau di

safe house yang disediakan RS (RSPP = di

Graha RSPP lantai 9, RSPB di rumah yang disediakan RS)

Pekerja yang memiliki Riwayat perjalanan ke wilayah yang terjangkit virus Covid 19/

mempunyai Riwayat dari luar negri/keluarga dari perjalanan luar negri atau wilayah yang

terjangkit corona melakukan konfirmasi ke HSE, maka dilakukan isolasi mandiri, bila ada gejala deman (>38 derajat Celcius) atau pilek/sakit tenggorokan/batuk dan sesak maka segera

dilakukan screening Covid 19 / dilakukan rapid test

25

Melakukan MCU untuk pekerja yang

akan dinasmelayani pasien

Covid-19

Menyediakan APD untuk tenaga

Kesehatan danTKJP, sesuai zona tempat mereka

bertugas

Melakukan rapid test/PCR untuksemua pekerja

Memberikan masker setiap hari bagi pekerja yang

tidak WFH

Memberikanedukasi tentang

manfaatpenggunaan

masker dan social distancing

Memberikan extra fooding bagi

pekerja yang tidakWFH

Memberikanedukasi tentang

manfaatpenggunaan

masker dan social distancing

YAYASAN PENDIDIKANP E R T A M E D I K AKebijakan Perusahaan

Pekerja setiap hari, baik hari libur, sabtudan minggu dilakukan absen online

yang disertai Kesehatan pekerja, bilaada pekerja yang sakit maka akan

ditelpon dan diminta segeramemeriksakan diri ke Rumah Sakit/

Klinik.

Self Monitoring untuk tenagaKesehatan dan TKJP melaluiuplikasi hp pekerja sebelum

bekerja di RS

Rumah Sakit meniadakanjam besuk pasien rawat inap.

Rumah sakit juga memperketat aturan terhadap pasien yang

akan berobat, Bagi pasien yang akan berobat jalan akan di

lakukan pemeriksaan suhu tubuh dan pemberian hand sanitizer.

Menyediakan penginapan untuk para tenaga medis dan TKJP di

zona merah selama mereka dinas di RS

26

Rumah Sakit meniadakan jam besuk pasien rawat inap.

Rumah sakit juga memperketat aturan terhadap pasien yang akan berobat, Bagi pasien yang akan berobat jalan akan di lakukan pemeriksaan suhu tubuh dan pemberian

hand sanitizer.

Menyediakan antar jemput pekerja RS ke tempat tinggal

sementara (hotel/asrama/wisma)

WFH bagi pekerja yang tidak berhubungan dengan pasien


Pengelolaan SDM

Mobilisasitenaga

RelawanRisikotinggi

• Bencana dihindari vs rasa bersalah

• Kompetensi• Pelatihan daring

Penetrasi?• Tidak ada panduan

• Kompetensi• Adaptasi tempat baru• Pelatihan daring

Penetrasi?• Tidak ada panduan• Tanggung jawab turn over

• Usia• Komorbiditas jantung,

paru, ginjal, hati, kanker, obesitas, diabetes

• Kehamilan• MCU berkala terhambat• Help seeking behavior• Mengapa kembali ke layananmembantu, ekonomi


Pengelolaan SDM

SDM di unit COVID danNon-COVID

SDM konfirmasi

Bagian darikeluarga dan

komunitas

• Pemeriksaan berkala vs skrining saat kontak erat(definisi yang tegas) rapid test vs PCR waktu hasil

• Selama menunggu hasil swab• Kinerja dan remunerasi• Kepatuhan protokol – makan,

physical distancing, regulasiteknik

• Hubungan pertemanan

• Isolasi mandiri• Perawatan – based care• Kompetensi penelusuran• Pengelolaan data – jumlah vs

persentase• Data longitudinal

ketersediaan, fit to work

• Hubungan keluarga antar staf• Sumber penularan vs

dukungan psikososial• Merawat anggota keluarga

yang konfirmasi• Stigma dan dampak pada

keluarga• Stresor kehidupan sehari-hari

YAYASAN PENDIDIKANP E R T A M E D I K APengelolaan SDM

Risiko di tempat

kerja

• Tata udara, ventilasi, kebersihan secara umum, tempat sempit PPI danPAK

• Alat-alat tanpa uji klinis yang memadai• Beban kerja dan kelelahan cuti• Akses public transportasi untuk bekerja• Motivasi hiburan dan cohorting staff• Perubahan pola hubungan• Pendampingan, pemantauan, edukasi dari IPC temuan vs kepatuhan• Ketersediaan APD• Ketersediaan best care• Perilaku tidak sehatmerokok dengan masker• Jaminan sosial, jaminan RS


www.rspj.co.id www.pertamedika-ihc.co.idwww.rspj.co.id www.pertamedika-ihc.co.id

IMPLEMENTASI DI PERTAMEDIKA IHC

YAYASAN PENDIDIKANP E R T A M E D I K ASTANDAR KESIAPSIAGAAN

MENGHADAPI COVID-19


SKRINING, MONITORING, DAN KONSELING KESEHATAN PEKERJA

Konseling pekerja dengan dokter pekerjaPresensi on line

Form tracking kontak erat dengan yang terkonfirmasi positif covid 19

Pelaporan pekerja yang terkonfirmasi positif covid19

YAYASAN PENDIDIKANP E R T A M E D I K APROTOKOL KESEHATAN DI RUMAH SAKIT

Pemakaian masker Penerapan Physical

Distancing

Penghuni / Tamu diwajibkan

untuk mencuci tangan Penghuni /

Tamu wajib menggunakan

masker

Dipintu masukpengukuran suhu tubuh


MANAJEMEN RUMAH SAKIT MEMPERSIAPKAN TENAGA KESEHATAN YANG AKAN MERAWAT PASIEN COVID-19

Pelatihan

Orientasi Tenaga Kesehatan Screening Kesehatan

Pekerja


www.rspj.co.id www.pertamedika-ihc.co.idwww.rspj.co.id www.pertamedika-ihc.co.id

Ruang Perawatan dengan Tekanan Negatif untuk Merawat Pasien Covid 19

HCU dan ICU


RUMAH SAKIT KHUSUS MERAWAT PASIEN COVID 19

Rumah Sakit Pertamina Jaya


RSPP. EXTENSION COVID 19 MODULAR DI SIMPRUG KEBAYORAN BARU = JAKARTA SELATAN

Luas lahan 10.200 m2 Wing 1 Wing 2


Command room

Rapat, Diskusi Kasus, Laporan

Pekerja terkonfirmasi Positif Covid 19

dan Upskiling dilakukan lewat on line

Kesediaan APD dan Obat-obatan

Investigasi kasus pekerja terkonfirmasi

positif

Management Walkthrough Virtual


Berkomunikasi dengan pasien suspek atau terkonfirmasi COVID-19

Bersikaplah hormat, sopan dan empati

Ingat, kasus suspek dan terkonfirmasi serta pengunjung yang mendampingi mungkin merasa stres atau takut

Yang paling penting, dengarkan pertanyaandan kekhawatiran pasien dengan penuh perhatian

Gunakan bahasa setempat danberbicara dengan perlahan

Berikan jawaban atas setiap pertanyaan dan sampaikan informasi yang benar tentang COVID- 19

Anda mungkin tidak bisa menjawab semua pertanyaan karena masih banyak yang belum diketahui tentang COVID-19. Tidak apa-apa mengakui bahwa Anda belum tahu

Kalau ada, bagikan pamflet atau selebaranberisi informasi kepada pasien

Anda boleh menyentuh, atau menghibur pasien suspek dan terkonfirmasi saat memakai APD

Kumpulkan informasi akurat dari pasien: nama, tanggal lahir, riwayat perjalanan, daftar gejala…

Jelaskan prosedur COVID-19 di fasilitas pelayanan kesehatan, seperti isolasi danpembatasan jumlah pengunjung, dan langkah-langkah berikutnya

Jika pasiennya anak-anak, persilahkan anggota keluarga atau wali untuk mendampingi – pendamping harus diberi dan menggunakan alat perlindungan diri yang sesuai

Sampaikan perkembangan kepada pengunjung dan keluarga saat adakesempatan


5 Hal untukDilakukan

1. Sering-seringlah mencuci tangan.

Cuci tangan dengan air bersih mengalir dan sabun atau, jika tidak tampak kotor, gunakan cairan antiseptik berbahan dasar alkohol. Maka, virus di tangan akan mati.

2. Tutup mulut dan hidung dengan siku yang dilipat atau tisu saat batuk dan bersin.

Segera buang tisu bekas dan cuci tangan dengan air bersih mengalir dan sabun ataugunakan cairan antiseptik berbahan dasar alkohol. Dengan demikian Anda melindungiorang lain dari virus yang keluar melalui batuk dan bersin

3. Jika memungkinkan, jaga jarak 1 meter dengan orang yang batuk-batuk, bersin-bersin, atau demam.

COVID-19 diketahui paling mudah menyebar melalui kontak jarak dekat dengan orang yang terinfeksi COVID-19.

4. Jangan sentuh mata, hidung dan mulut

Tangan menyentuh berbagai permukaan benda yang mungkin terkontaminasi virus ini. Jika Anda menyentuh mata, hidung atau mulut dengan tangan kotor, Anda mungkinmemindahkan virus ini dari permukaan ke diri Anda.

5. Jika Anda demam, batuk DAN sulit bernapas, cari pertolongan medis. Telepon fasilitaskesehatan dan sampaikan dulu bahwa Anda akan datang.

Selalu ikuti panduan tenaga kesehatan atau petunjuk kesehatan nasional.


KSESIMPULAN :

• Menjaga keselamatan petugas RS adalah program rutin

• Upaya pencegahan menjaditanggung jawab bersama

• Pencegahan berbasis proses layanan di RS semua prioritas

• Prioritas didasarkan padarisiko

• Kebijakan yang fleksibel berbasisdata kebijakan terbaik bagisemua


REFERENSI1. Keselamatan Petugas Kesehatan di Rumah Sakit: Sebuah Cerita,

Dr. dr. Hervita Diatri, SpKJ(K) Komite Nasional Keselamatan Pasien Komite Mutu, Keselamatan, danKinerja RSCM

2. Komunikasi Risiko COVID-19 untuk, Fasilitas PelayananKesehatan,

3. BUDAYA PATIENT SAFETY, Dr. dr. Fathema Djan Racmat, Sp.B, Sp.BTKV(K), MPH, 19 September 2020 di MMRS UGM

4. Dalam menghadapipandemi: Memastikan Keselamatandan KesehatandiTempatKerja, Internasional Laboar Organitition


Safe health workerSafe patientSafety for All…

Documents

ANCAMAN KESEHATAN PERAWAT DAN KEBIJAKAN …