71
ANALISIS VALIDITAS DAN KETEPATAN KONSTRUKSI BUTIR TES SOAL UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL (UASBN) PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SD DI KOTA YOGYAKARTA TAHUN 2012/2013 Oleh : Musthofa, S. Ag. NIM : 11.204.11023 TESIS Diajukan kepada Program Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Magister dalam Ilmu Agama Islam Program Studi Pendidikan Islam Konsentrasi Pendidikan Agama Islam YOGYAKARTA 2014

ANALISIS VALIDITAS DAN KETEPATAN KONSTRUKSI BUTIR …

  • Upload
    others

  • View
    16

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

ANALISIS VALIDITAS DAN KETEPATAN KONSTRUKSI BUTIR TES SOAL UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL
(UASBN) PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SD DI KOTA YOGYAKARTA
TAHUN 2012/2013
Diajukan kepada Program Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh
Gelar Magister dalam Ilmu Agama Islam Program Studi Pendidikan Islam
Konsentrasi Pendidikan Agama Islam
MUSTHOFA : Analisis Validitas dan Ketepatan Konstruksi Butir Tes Soal Ujian Sekolah Berstandar Nasional (UASBN) Pendidikan Agama Islam Sekolah Dasar di Kota Yogyakarta Tahun 2012/2013. Tesis. Yogyakarta : Program Pascasarjana, UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta, 2013.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan validitas isi, reliabilitas soal, dan ketepatan kostruksi butir soal UASBN PAI tahun 2012/2013 di SD Kota Yogyakarta. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif yaitu dengan mendeskripsikan hasil penelitian. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode dokumentasi. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh soal UASBN PAI yang digunakan di SD Kota Yogyakarta tahun pelajaran 2012/2013. Sampel dalam penelitian ini adalah soal dengan kode A.11.
Kesimpulan dalam penelitian ini adalah validitas isi soal UASBN PAI SD/MI di Kota Yogyakarta tahun 2012/2013 dalam penelitian ini dibagi menjadi 3 aspek. Pertama proporsi antara kurikulum dengan kisi-kisi soal menunjukkan bahwa seluruh materi sesuai dengan kurikulum. Kedua, proporsi antara kurikulum dengan butir soal menunjukkan bahwa kurikulum dan butir soal sudah sesuai, hanya proporsi jumlahnya tidak seimbang, yaitu pada materi Aqidah yang jumlah soalnya sebanyak 14 butir atau 28%, materi Tarikh sebanyak 8 butir soal atau 16%, dan materi Akhlak sebanyak 8 butir atau 16 %. Ketiga, kesesuaian antara kisi-kisi soal dengan butir soal dapat dikatakan bahwa tingkat kesesuaian butir soal dengan kisi-kisinya termasuk dalam kategori tinggi yaitu sebesar 82,56 %, dengan rincian kesesuaian pada materi Al Quran termasuk tinggi yaitu 80%, pada materi Aqidah termasuk tinggi yaitu 92, 8%, pada materi tarikh termasuk rendah yaitu 50%, pada materi akhlak termasuk tinggi yaitu sebesar 100%, dan pada materi Fiqih termasuk tinggi yaitu 90%.
Ketepatan konstruksi pada seluruh butir tes UASBN PAI SD/MI tahun 2012/2013 termasuk dalam kategori tinggi dengan tingkat kesesuaian sebesar 97, 16 % dan dengan tingkat ketidaksesuaian yang sangat rendah yaitu sebesar 2,83%. Hal ini dapat dikatakan bahwa secara konstruksi soal-soal dalam UASBN PAI SD/MI tahun 2012/2013 tepat. Kata kunci : validitas, ketepatan konstruksi soal
ABSTRACT
This study aimed to describe the content validity, reliability problem, and constructs precision grain UASBN PAI year 2012/2013 in SD city of Yogyakarta. This research is a descriptive qualitative research is to describe the results. Data collection method used is the method of documentation. The population in this study were all UASBN PAI used in SD Yogyakarta school year 2012/2013. The sample in this study is about the code A.11.
The conclusion of this research is content validity UASBN PAI SD / MI in the city of Yogyakarta in 2012/2013 in this study were divided into three aspects. First the proportion between the curriculum with the lattice about the show that the whole material according to curriculum. Second, the proportion of the curriculum with the grain problem shows that the curriculum is appropriate and the grain problem, only a proportion of the amount is not balanced, is the amount of material that creed because as many as 14 points, or 28 % , Tarikh matter as much as 8 points or about 16 % , and the material Morals as many as 8 points or 16 %. Third, the correspondence between the lattice problem with the grain problem can be said that the level of conformance items with the louvers are included in the category of high at 82.56 %, with details on the suitability of materials including high Koran is 80 % , the material including Aqidah high as 92 , 8 % , in the matter of dates including low at 50 % , the material character including high at 100 % , and the Fiqih materials including high at 90 % .
Construction accuracy tests on whole grains UASBN PAI SD / MI in 2012/2013 are included in the category with a high degree of conformity of 97, 16 % , and the discrepancy rate very low at 2.83% . It can be said that in the construction of the questions in UASBN PAI SD / MI in 2012/2013 right. Keywords: validity, precision construction questions
vii
Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 158/1987 dan 0543/b/U/1987, taggal 22
Januari 1988.
Konsonan Tunggal
Huruf Arab
ba b Be
ta t Te
jim j Je
kha kh Ka dan Ha
dal d De
ra r Er
zai z Zet
sin s Es
ad Es (dengan titik di bawah)
a De (dengan titik di bawah)
a Te (dengan titik di bawah)
a Zet (dengan titik di bawah)
‘ain ‘ Koma terbalik di atas
gain g Ge
fa f Ef
qaf q Qi
kaf k Ka
lam l El
mim m Em
Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga, 2008), hlm. 21 – 24
viii
ditulis ‘iddah


ditulis
Ditulis
hibah
jizyah
(ketentuan ini tidak diperlakukan terhadap kata-kata Arab yang sudah terserap
ke dalam bahasa Indonesia, seperti shalat, zakat, dan sebagainya, kecuali bila
dikendaki lafal aslinya).
Bila diikuti dengan kata sandang “al” serta bacaan kedua itu terpisah, maka
ditulis dengan h.
Ditulis Karmah al-auliy’
2. Bila ta’ marbutah hidup atau dengan harkat fathah, kasrah, dan dammah
ditulis t.
Vokal pendek
KATA PENGATAR
Tiada kata yang patut penulis ucapkan, selain kata yang penuh makna
dalam kehidupan sebagai tanda terima kasih kepada yang maha Agung Allah
SWT. atas segala anugerah, petunjuk dan kasih sayang-Nya sehingga penulis bisa
menyelesaikan penulisan tesis ini.
alawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada uswah hasanah
kita Nabi Muhammad SAW, teriring pula pada keluarga, sahabat dan para
pengikutnya, termasuk kita semua. Amiin.
Tesis ini disusun berdasarkan hasil penelitian yang penulis lakukan di SD
Kota Yogyakarta dengan mengambil judul “Analisis Validitas dan Ketepatan
Kontruksi Butir Tes Soal Ujian Sekolah Berstandar Nasional (UASBN)
Pendidikan Agama Islam SD di Kota Yogyakarta Tahun 2012/2013”. Penyusunan
tesis ini merupakan salah satu syarat guna memperoleh gelar Magister Pendidikan
Islam yang ditujukan kepada Program Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga
Yogyakarta.
terima kasih dan pengahargaan yang setinggi-tingginya kepada :
1. Prof. Dr. H. Musa Asy’ari selaku Rektor UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
2. Prof. Dr. H. Khoiruddin, M.A. selaku Direktur Pascasarjana UIN Sunan
Kalijaga Yogyakarta.
3. Prof. Dr. H. Maragustam Siregar, M.A. selaku Ketua Program Studi
Pendidikan Islam Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
xi
4. Dr. H. Tasman Hamami, MA. selaku dosen pembimbing yang selalu memberi
bimbingan, arahan dan motivasi sehingga penulis bisa meyelesaikan
penulisan tesis ini.
5. Prof.Dr.H.Ki Supriyoko,M.Pd. dan Seluruh guru besar, dosen dan karyawan
Program Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta yang telah
memberikan banyak ilmu dan wawasan kepada penulis sehingga penulis bisa
menyelesaikan penulisan tsis ini.
6. Kepala SDN Bumijo Dra.Rr.Pujilestari, Kepala SDN Sagan Endri Suwartini
S.Pd., Kepala SDN Serayu Kopiyosari,S.Pd., Kepala SDN Bhayangkara
Sofiatun,S.Pd. Yogyakarta yang telah memberikan izin dan membantu
penelitian yang penulis lakukan sehingga penulis bisa menyelesaikan
penelitian tesis ini.
7. Wulandari, istri tercinta dan mutiara hatiku Shafiya Asherifa Ozora Musthofa,
Tarangga Muhibbinnabi Muhammad dan Najma Kasmira Falikha Musthofa
yang senantiasa menjadi embun penyejuk dan sekaligus penyemangat penulis
yang dengan setia menemani hari-hari penulis sehingga terselesaikannya
penulisan tesis ini.
Keluarga besar SD Muhammadiyah Sapen (Nitikan,Papringan,Gowongan,dan
Ngadiwinatan).
9. Keluarga besar di Jombang, Bapak Muh.Thosim (alm), Umi Musri’ah (alm),
Doa, Mbak Maria Ulfah, Adik Mukminatin, Terima kasih atas motivasi dan
dukungannya.
xii
10. Seluruh teman-teman PAI Mandiri angkatan tahun 2011. Nursalim,
Syamsudin, Putut, Mbak Utami dan Syarifah. Thanks for all. Semoga tali
silaturrahmi kita tetap terjalin.
11. Seluruh teman guru dan karyawan SD Muhammadiyah Sapen tempat penulis
bekerja dan berbagi pengalaman, Drs. H.Sutrisno., Dra. Sri Zuwantini.,
Badriatul Aini, S.Ag, Drs.H.Suharto., Suwarjo M.Pd., Suhardi S.Pd. Mujiarta
Eka SP.MM., Ilman Sholeh,S.S., Abdus Salam,S.Pd., Shaleh Santosa,S.Si.,
Nevianing NS.S.Ag., Widaryati,S.Pd.,M.Rais Shidqi,S.Pd, Muadin,S.Pd.,Sari
Novianti,S.Pd,Sri Isnah Rimiyati,S.Pd.,Titin Hastari,S.Si., Imam Bayu
Nugraha., yang selalu memberi doa dan suport kepada penulis. Terima kasih
untuk semua.
12. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu yang telah
membantu penulis sehingga terselesaikannya penulisan tesis ini. Penulis
ucapkan jazakumullahu khairal jaza’.
Akhirnya, hanya kepada Allah penulis beristigfar atas segala kesalahan
dan kehilafan penulis dalam penyusunan tesis ini. Harapan penulis, semoga tesis
ini dapat memberi manfaat bagi siapapun yang membaca dan menjadi sumbangan
serta masukan untuk pengembangan pendidikan Islam pada umumnya.
Yogyakarta, 3 September 2014
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... PERNYATAAN KEASLIAN ........................................................................ PENGESAHAN DIREKTUR ........................................................................ PERSETUJUAN TIM PENGUJI ................................................................... NOTA DINAS PEMBIMBING ..................................................................... ABSTRAK ..................................................................................................... PEDOMAN TRANSLITERASI .................................................................... KATA PENGANTAR .................................................................................... DAFTAR ISI .................................................................................................. DAFTAR TABEL .......................................................................................... DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................
i ii
xvi
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................ A. Latar Belakang Masalah ....................................................... B. Rumusan Masalah ................................................................. C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian .......................................... D. Kajian Pustaka ...................................................................... E. Kerangka Teori ..................................................................... F. Metode Penelitian ................................................................. G. Sistematika Pembahasan .......................................................
1 1 9
10 10 15
26 36
BAB II LANDASAN TEORI …………………………………………. A. Teori Tentang Penulisan Butir Soal ..................................... B. Teori Pendidikan Agama Islam …………………………… C. Teori Tentang Belajar dan Pembelajaran PAI …………….
38 38 49 54
BAB III METODE PENELITIAN ............................................................ A. Jenis Penelitian ………………………................................. B. Tempat dan Waktu Penelitian …………………………….. C. Subyek Penelitian ………………......................................... D. Instrumen Penelitian …………………………..................... E. Metode Pengumpulan Data ……………………………….. F. Data dan Sumber Data ……………………………………. G. Teknik Analisis Data ………………………………………
58 58 61 64 63 63 65 67
xiv
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ........................... A. Hasil Penelitian …………………………………………….
1. Skkd PAI Sd dan MI …………………………………… 2. Validitas Isi Soal UASBN PAI Tahun 2012/2013 …….. 3. Analisis Proporsi Kurikulum Dengan Kisi-Kisi ………..
B. PEMBAHASAN ................................................................. 1. Validitas Isi Soal UASBN PAI SD/MI Tahun
2012/2013 …………………………………………...... 2. Pembahasan Konstruksi Ketepatan Soal ………............
70 70 70 91 73 84
84 89
93 93 94
95 96
DAFTAR TABEL
Tabel 1 : Tabel 1 SK dan KD Mata Pelajaran PAI Kelas VI Semester 1, 70. Tabel 2 : Tabel 2 SK dan KD Mata Pelajaran PAI Kelas VI Semester 2, 71. Tabel 3 : Tabel 3 Analisis Proporsi Kurikulum Dengan Kisi-Kisi, 76. Tabel 4 : Tabel 4 Proporsi Kurikulum Dengan Butir Soal, 77. Tabel 5 : Tabel 5 Hasil Uji Reliabilitas butir Tes, 83. Tabel 6 : Tabel 6 Proporsi Kurikulum Dengan Kisi-Kisi Soal, 84. Tabel 7 : Tabel 7 proporsi Kesesuaian Materi kurikulum Dengan Butir soal,
85. Tabel 8 : Tabel 8 Kesesuaian Kisi-Kisi dengan Butir Soal, 86. Tabel 9 : Rangkuman Persentase Kesesuaian Kisi-Kisi dengan Butir Soal,
88. Tabel 10 :Ketepatan Konstruksi Soal UASBN PAI SD/MI Tahun 2012/2013,
91.
xvi
Lampiran 2 : Surat Ijin Penelitian SDN UNGARAN 1 Yogyakarta,
Lampiran 3 : Surat Ijin Penelitian SDN SAGAN Yogyakarta,
Lampiran 4 : Surat Ijin Penelitian SDN SERAYU Yogyakarta,
Lampiran 5 : Surat Ijin Penelitian SDN BHAYANGKARA Yogyakarta,
Lampiran 6 : Kisi-Kisi Soal UASBN PAI SD/MI Tahun Pelajaran 2012/2013,
Lampiran 7 : Lembar Soal UASBN PAI Kode Paket Soal A11,
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Generasi muda adalah tulang punggung bangsa Indonesia. Hal ini sering kita
dengar, kita baca, dan kita ucapkan. Di tangan generasi muda inilah masa depan
bangsa dan negara Indonesia bergantung. Sehubungan dengan hal tersebut,
tentunya dibutuhkan generasi yang cerdas, tangguh, bertaqwa, dan mampu
menyelesaikan tanggung jawabnya. Generasi muda di satu sisi akan hidup sebagai
makhluk individu, dan di lain sisi akan menjalani hidupnya di masyarakat sebagai
makhluk sosial. Tentu saja dalam tugasnya sebagai makhluk sosial seorang anak
akan berhadapan dan bersosialisasi dengan orang lain, yang tentu saja dalam hal
ini membutuhkan sebuah sikap yang baik, akhlak yang mulia, serta kejujuran di
dalam menjalankannya.
dihadapkan pada suatu permasalahan yang senantiasa muncul, yaitu pertanyaan
publik tentang kualitas pendidikan. Hal ini ditandai dengan angka dan kualitas
kelulusan yang menurun1.
1Darmiyati, Zuhdi, Humanisasi Pendidikan (Jakarta : Bumi Aksara, 2008), hlm 1.
2
individu-individu yang cerdas dan berakhlak mulia (berakhlak baik). Sistem
pendidikan yang bias mewujudkan itu adalah yang bersifat humanis, yang
memposisikan subjek didik sebagai pribadi dan anggota masyarakat yang perlu
dibantu, dan didorong pengetahuan, keterampilan, dan keinginan agar kualitas
pendidikan dapat terwujud.1 Tentu saja hal tersebut tak semudah membalikkan
telapak tangan, tetapi harus melalui proses pembelajaran. Pembelajaran merupakan
salah satu unsur penentu baik tidaknya out put lulusan yang dihasilkan oleh suatu
sistem pendidikan. Pembelajaran ibarat jantung dari proses pendidikan.
Pembelajaran yang baik cenderung menghasilkan lulusan dengan hasil belajar
yang baik pula. Hasil belajar pendidikan di negara Indonesia masih dipandang
kurang memuaskan. Sebagian besar siswa belum mampu menggapai potensi ideal
atau optimal yang dimilikinya. Oleh karena itu perlu ada perubahan proses
pembelajaran dari kebiasaan yang sudah berlangsung selama ini. Keberhasilan
siswa dalam pembelajaran didukung oleh berbagai faktor , yaitu faktor dari dalam
diri siswa itu sendiri, dan faktor dari luar siswa Faktor yang ada dalam diri siswa
adalah faktor kematangan atau pertumbuhan, kecerdasan, latihan, minat dan faktor
pribadi.2
2 Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan (Bandung : Remaja Rosdakarya, 1991), hlm 102.
3
tangga, guru dan cara mengajarnya, alat-alat yang digunakan dalam belajar
mengajar, lingkungan belajar, dan lain sebagainya. Memasuki era globalisasi, abad
informasi dan teknologi, maka yang terbayang saat ini adalah aspek kesiapan
bangsa ini untuk menapaki era-era tersebut secara mulus, benar, dan dalam
kerangka kerja yang fairplay. Kegamangan demikian pantas untuk mengemuka
karena dilihat dari sisi sumber daya manuais Indonesia, bangsa ini masih pantas
untuk disebut memprihatinkan. Era globalisasi berkerangka tulang persaingan
bebas, berdarah daging kekuatan sumber daya manusia, dan rohnya adalah mutu
pada berbagai aspek tatanan. Taruhannya adalah sejauh mana SDM kita siap dan
disiapkan untuk mengisi kerangka persaingan bebas antarnegara tersebut. Untuk
menjawab itu semua, mutu SDM mutlak dikembangkan. Tanpa kekuatan mutu,
kita akan kalah bersaing dalam semua bidang kehidupan.3
Akhir-akhir ini, memang tidak bisa disangkal bahwa tolok ukur sebuah
pembelajaran adalah prestasi belajar yang tinggi, sehingga seringkali masyarakat
awam melupakan bahwa prestasi tinggi juga harus diikuti dengan kepemilikan
akhlak dan karakter baik. Karakter yang dimaksud adalah kejujuran.
_____________________ 3 Suyanto & Abbas, Wajah dan Dinamika Pendidikan Anak Bangsa (Yogyakarta : Adicita, 2001), hlm 25.
4
Nilai atau tingkat kejujuran mutlak ditanamkan kepada anak sejak dini,
karena kejujuran inilah merupakan mata uang yang berlaku di mana-mana,
sehingga apabila kelak anak memimpin bangsa ia akan terbiasa bersikap jujur di
dalam mengemban tugas-tugasnya.
Sebagai sebuah tolok ukur pencapaian prestasi oleh siswa semenjak tahun
2007 diberlakukan Ujian Nasional atau UN, baik dari ingkat SD sampai tingkat
SMA. Dengan adanya UN maka tiap sekolah berlomba mencapai nilai prestasi
yang tinggi guna membuktikan bahwa mereka punya kualitas yang tinggi. Tak
jarang dalam usahanya mereka menggunakan cara-cara yang kurang terpuji dalam
pelaksanaannya. Hal-hal tersebut di atas memang tak bisa dipungkiri seringkali
terjadi kasus ketidakjujuran dalam pelaksanaan UN. Sebagaimana yang dituliskan
dalam harian Kedaulatan Rakyat bahwa terdapat siswa yang tertangkap kamera
CCTV sedang bekerjasama dengan temannya dalam mengerjakan UN sementara
pengawas UN membiarkannya.4 Hal tersebut merupakan sebuah bukti nyata
bahwa kejujuran siswa masih dipertanyakan dalam kaitannya dengan pelaksanaan
UN di sekolah dasar, sekolah menengah pertama, dan di sekolah menengah atas.
Tentu saja hal ini merupa kan hal yang memprihatinkan bagi kita semua.
Sebenarnya tingkat kejujuran bukan hal yang baru diberikan kepada siswa
berkenaan dengan pendidikan karakter di sekolah.
_____________________ 4 Kedaulatan Rakyat, “Dua Orang Siswa tertangkap CCTV saling contek saat UN”, Edisi April III. Hal.6
5
Sebagai bukti lain bahwa sering terjadi kecurangan di dalam pelaksanaan
Ujian nasional adalah pengamatan Liputan 6 SCTV pada hari Rabu, 27 April 2011
tepatnya di kota Medan, Sumatera Utara mendapati seorang murid yang tangan
kirinya menyelinap ke bawah meja. Selain itu sesekali matanya juga menatap ke
bawah meja. Ia berpura-pura serius sambil terus memperhatikan gerak-gerik
pengawas agar menyonteknya tidak ketahuan. Seorang murid lainnya juga jelas
terlihat kedua tangannya sedang membolak-balik kertas.
Tak hanya dilakukan oleh murid laki-laki. Murid perempuan juga melakukan
hal serupa. Seperti di dalah satu SMP Negeri di Polewali Mandar, Sulawesi Barat.
Selain menyontek mereka juga berbincang sesama murid ketika ujian. Apalagi
kalau bukan tentang soal ujian. Aksi nekat para murid ini berlangsung di tengah
ketatnya pengawasan. Namun, tak ada tindakan dari para pengawas.5
Hal-hal tersebut di atas banyak terjadi karena pendidikan di Indonesia lebih
mengedepankan nilai akademik yang kurang diikuti dengan keseimbangan nilai
karakternya, sehingga apapun sering dilakukan oleh pihak siswa dan murid guna
memperoleh nilai akademik yang tinggi.
______________________ 5
Liputan 6 SCTV, “Aksi Contek pada Saat UN masih ditemukan ”, Rabu, 27 April 2011
6
Ujian sekolah berstandar nasional adalah ujian yang dilakukan secara nasional
pada jenjang SD, SMP, SMA dan sederajat untuk mengukur dan menilai
kompetensi setiap peserta didik yang telah mengikuti proses pembelajaran selama
tiga tahun pada masing-masing jenjangnya, Potret standarisasi mutu pendidikan
nasional masih berkisar 40,31% di bawah standar minimal, 48,89% pada posisi
standar minimal dan hanya 10,80% yang telah memenuhi standar minimal.6
Pemerintah menggunakan Ujian Nasional sebagi tolok ukur untuk mengetahui
mutu pendidikan di Indonesia.
Sebelum mengemukakan dan mewacanakan tentang pelaksanaan UN dan
UASBN, yang harus ditinjau terlebih dahulu adalah instrumen UASBN yaitu butir
soal yang diujikan, apakah soal yang diberikan kepada peserta USBN tersebut
sudah sesuai dengan standar kompetensi lulusan atau masih ada yan tidak sesuai.
Sejauh ini, baik dari Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, Badan Nasional
Pendidikan (BSNP), dan Departemen Agama yang langsung menangani tentang
pelaksanaan UASBN Pendidikan Agama Islam, sepengetahuan peneliti belum ada
satu pun yang secara kongkret mempublikasikan hasil penelitian yang khusus
membahas tentang validitas isi dan konstruksi soal UASBN Pendidikan Agama
Islam. Oleh karena itu perlu adanya suatu penelitian yang dilakukan untuk
membahas tentang soal ujian tersebut.
______________________ 6
Khususnya pada pelajaran Pendidikan Agama Islam yang selama ini dianggap
sebagai salah satu mata pelajaran pokok dan penting. Sesuai dengan Permendiknas
Nomor 3 tahun 2012 bahwa dalam rangka memenuhi syarat standar kelulusan ,
maka setiap siswa harus memenuhi syarat yaitu lulus ujian di semua mata
pelajaran, yang di dalamnya memuat mata pelajaran Pendidikan agama Islam.
Demikian pula di tingkat sekolah dasar. Selanjutnya, setiap satuan pendidikan
menyusun naskah soal ujian berdasarkan standar kompetensi dan kompetensi
dasar dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, dan penyelenggara tingkat
pusat menyusun naskah soal UN berdasarkan Standar Kompetensi dan
Kompetensi Dasar dalam standar isi sesuai dengan Permendiknas Nomor 22 tahun
2006.7
Selain itu, kisi-kisi soal UASBN PAI disusun berdasarkan Standar kompetensi
dan Kompetensi Dasar dalam KTSP, dan kisi-kisi soal UASBN disusun
berdasarkan standar kompetensi dan kompetensi dasar sebagaimana tercantum
dalam lampiran Permendiknas Nomor 22 tahun 2006.8Sehubungan dengan
penanaman karakter yang diharapkan mampu untuk membina karakter siswa
adalah mata pelajaran agama. Maka selanjutnya, pada mata pelajaran agama
dilaksanakan ujian nasional sejak tahun 2012.
______________________
7 Permendiknas Nomor 3 tahun 2012 pasal 24 8 Ibid. Nomor 3 tahun 2012 pasal 25
Pelaksanaan UASBN Pendidikan Agama Islam di tingkat sekolah dasar,
8
perlu dilakukan analisis validitas dan ketepatan konstruksi butir soal UASBN
tersebut. Berdasarkan informasi dari Kemenag RI, tentang pedoman pelaksanaan
UASBN PAI, yang telah diujicobakan pada tahun 2008 hingga 2011, maka telah
menghasilkan pemetaan berupa peningkatan kuantitas partisipasi juga peningkatan
mutu pembelajaran PAI diberbagai kabupaten dan kota seluruh propinsi 9. Akan
tetapi, mengingat penggunaan KTSP di tiap sekolah tidak sama, maka perlu
dilakukan analisis teoritik mengenai materi soal UASBN PAI sekolah dasar.
Pada PPRI Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Pendidikan Nasional
(pasal 28 ayat 3) menyatakan bahwa guru diharapkan memiliki 4 kompetensi
pertama, kompetensi paedagogik yaitu kemampuan guru untuk mengelola
pembelajaran yang meliputi pemahaman terhadap peserta didik, perancangan dan
pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta didik
untuk mengaktualisasikan berbagai potensi. Kedua, kompetensi kepribadian, yaitu
kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif dan berwibawa, menjadi teladan bagi
peserta didik dan berakhlak mulia. Ketiga, kompetensi professional, yaitu
kemampuan penguasaaan materi pembelajaran secara meluas dan mendalam yang
memungkinkannya membimbing peserta didik memenuhi standar kompetensi
yang ditetapkan dalam Standar Nasional Pendidikan.10
______________________
9 Permenag Nomor 3. 2012 tentang pelaksanaan UASBN PAI 10PPRI No. 19 tahun 2005 tentang Standar Pendidikan Nasional
Keempat kompetensi sosial yaitu kemampuan pendidik sebagai bagian dari
9
masyarakat untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik,
tenaga kependidikan, orang tua/wali dan masyarakat umum. Pada pemaparan
kompetensi pedagogik, sangat jelas bahwa kemampuan guru mengadakan evaluasi
hasil belajar. Artinya mengandung pengertian bahwa guru harus mengadakan
evaluasi yang merupakan suatu proses untuk menentukan nilai hasil belajar.
Kompetensi adalah kemampuan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan
keterampilan. Dalam mengukur kompetensi dapat dilakukan dengan cara mengukur
tiga kompetensi yaitu : 1) aspek kognitif; 2) afektif; dan 3) psikomotor. Apabila
diperhatikan dengan cermat, maka antara butir soal dengan tes hasil belajar sebagai
suatu totalitas, kiranya dapat dipahami bahwa semakin banyak butir-butir soal yang
dapat dijawab dengan betul oleh peserta tes, maka skor-skor total hasil tes tersebut
semakin tinggi. Sebaliknya semakin sedikit butir-butir soal yang dapat dijawab
dengan betul oleh peserta tes maka skor total hasil tes semakin rendah atau semakin
menurun. Berdasarkan hal-hal di atas maka peneliti bermaksud menganalisis materi
soal UASBN PAI sekolah dasar tahun 2013 baik dari sisi vaditas maupun konstruksi
butir soalnya.
Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka dapat dirumuskan rumusan
masalah penelitian sebagai berikut:
1. Bagaimanakah validitas isi soal UASBN Pendidikan Agama Islam SD/MI Kota
Yogyakarta tahun 2012/2013?
2. Bagaimanakah reliabilitas butir soal UASBN Pendidikan Agama Islam SD/MI
Kota Yogyakarta tahun 2012/2013?
3. Bagaimanakah konstruksi butir tes UASBN Pendidikan Agama Islam SD/MI Kota
Yogyakarta tahun 2012/2013?
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka dirumuskan tujuan penelitian ini
sebagai berikut:
1. Untuk mendeskripsikan validitas isi soal UASBN Pendidikan Agama Islam SD/MI
Kota Yogyakarta tahun 2012/2013.
2. Untuk mendeskripsikan reliabilitas butir soal UASBN Pendidikan Agama Islam
SD/MI Kota Yogyakarta tahun 2012/2013.
3. Untuk mendeskripsikan konstruksi butir soal UASBN Pendidikan Agama Islam
SD/MI Kota Yogyakarta tahun 2012/2013.
D. Kajian Pustaka
Penelitian dan tulisan tentang analisis validitas soal dan ketepatan konstruksi
butir tes soal, sepanjang penulis ketahui sudah banyak dilakukan, akan tetapi
penelitian yang mendekati dan relevan dengan penelitian ini, sepanjang
penelusuran penulis belum ada yang melakukan. Penelitian tentang validitas dan
ketepatan konstruksi butir tes ini dilakukan karena dorongan untuk memberikan
kontribusi dalam mengembangkan kemampuan guru di dalam mengevaluasi hasil
11
belajar siswa serta instrument yang digunakan dalam evaluasi tersebut, khususnya
dalam mata pelajaran Agama Islam yang tersaji dalam soal UASBN.
Banyak penelitian tentang validitas soal dan konstruksi ketepatan butir soal
telah dilakukan para peneliti dari berbagai perspektif yang berbeda. Masrifatul
Khairiyah, heri suwignyo, dan Imam Agus Basuki melakukan penelitian dengan
judul Validitas Isi dan Ketepatan Konstruksi butir Tes Soal ujian Nasional Bahasa
Indonesia SMA/MA Tahun Pelajran 2011/2012.11 Hasil penelitian para dosen di
Universitas Negeri Malang tersebut menyimpulkan bahwa analisis validitas isi
memperoleh 34% soal dengan tingkat kesesuaian tinggi, 40% soal dengan tingkat
kesesuaian sedang, dan 26% soal dengan tingkat kesesuaian rendah. Adapun
ketepatan konstruksi penyusunan soal mencapai 93,5% sedang ketidaktepatan
mencapai 6,5%. Hal tersebut menunjukkan bahwa penelitian tentang validitas soal
telah pernah dilakukan, akan tetapi penelitian yang dilakukan tersebut membahas
mata pelajaran Bahasa Indonesia, dan bukan membahas tentang Pendidikan
Agama Islam.
______________________
11 Masrifatul Khairiyyah, Heri Suwignyo, & Imam Agus Basuki. Validitas Isi dan Ketepatan Konstruksi butir Tes Soal ujian Nasional Bahasa Indonesia SMA/MA Tahun Pelajaran 2011/2012. Penelitian Dosen Muda. Universitas Negeri Malang. 2012
12
Selain itu penelitian tersebut hanya membahas validitas isi dan ketepatan
konstruksi butir tes saja dan tidak menganalisis secara lengkap dengan validitas
butir tesnya. Hal inilah yang membedakan penelirian ini dengan yang dilakukan
penulis. Selanjutnya, Dewi Juliah Ratnaningsih, dkk. Melakukan tugasnya sebagai
dosen di UT dengan melakukan penelitian yang berhubungan dengan analisis soal.
Adpun judul yang diambil adalah Analisis Butir Soal Pilihan Ganda Ujian Akhir
Semester Mahasiswa di Universitas Terbuka dengan Pendekatan Teori Tes
Klasik.12Kesimpulan penelitian tersebut adalah terdapat soal-soal dengan butir
pengecoh yang terlalu sedikit, dan soal yang tidak tepat konstruksinya sebesar
8,4%. Penelitian yang dilakukan ini adalah penelitian di lingkup UT yang objek
sasarannya adalah soal ujian semester yang ditujukan untuk mahasiswa. Hal ini
membedakan dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti yaitu objek
sasarannya adalah soal UASBN PAI untuk sekolah dasar. Selain itu soal ujian
semester untuk mahasiswa biasanya dibuat oleh dosen sendiri, sedangkan soal
UASBN PAI dibuat oleh Tim Penyusun Soal dari Departemen Agama RI.
Pembeda yang lain dalam penelitianini, adalah digunakannnya pendekatan teori tes
klasik. Sedangkan pada penelitian penulis digunakan pendekatan teori tes yang
______________________
12 Dewi Juliah Ratnaningsih. Analisis Butir Soal Pilihan Ganda ujian Akhir Semester Mahasiswa di UT dengan Pendekatan Teori Tes Klasik. Penelitian Dosen. UT Jakarta, 2010.
13
Alifah Asih Rohmah dalam penelitiannya yang berjudul Peningkatan
Pembelajaran PAI Pasca Pelaksanaan UASBN PAI (Studi Kasus di SMP Negeri
30 PurworejoTahun 2011/2012)13menyimpulkan bahwa Karakteristik soal
UASBN PAI tahun pelajaran 2011/2012 dapat dikategorikan: a) tingkat
pemenuhan ranah soal kurang merata antara kognitif, afektif dan psikomotrik
karena soal kognitif lebih dominan. b) telah sesuai dengan silabus yang digunakan
oleh SMP Negeri 30 Purworejo dan indikator yang dipakai dalam soal kurang
merata. c) telah sesuai dengan kisi-kisi soal. d) tergolong soal mudah versi 20
siswa di SMP Negeri 30 Purworejo. 2) Upaya guru PAI dalam meningkatkan
pembelajaran pasca pelaksanaan UASBN PAI antara lain ditempuh melalui: a)
profesionalisme guru yaitu dengan selalu berusaha melaksanakan tugas serta
tanggungjawabnya dengan baik, menggunakan strategi PAIKEM dan hafalan surat
pendek dalam pembelajaran, pemantapan ingatan dan keterampilan siswa,
mengikuti kegiatan workshop, meningkatkan penggunaan media pembelajaran. b)
pengembangan dan pembinaan kurikulum yaitu dengan penertiban administrasi
kurikulum PAI, peningkatan perolehan nilai siswa, lebih disiplin dalam
penggunaan waktu pembelajaran, pengadaan kegiatan shalat dhuha dan tadarus. c)
peningkatan fasilitas sumber belajar dan lingkungan yang digunakan yaitu dengan
mengadakan perbaikan ruang kelas, menambah koleksi buku-buku perpustakaan
_____________________
13 Alifah Asih Rohmah. Peningkatan Pembelajaran PAI Pasca Pelaksanaan UASBN PAI (Studi Kasus di SMP Negeri 30 PurworejoTahun 2011/2012). Tesis. UIN Sunan Kalijaga, 2012.
14
dan perlengkapan beribadah, serta menciptakan suasana belajar dan iklim yang
menyenangkan.
Penelitian tersebut sama dengan penelitian yang dilakukan oleh penulis
dalam kaitannya membahas tentang UASBN PAI. Akan tetapi bahan kajian yang
diteliti berbeda yaitu jika dalam penelitian tersebut yang dikaji adalah tentang
karakteristik soal, dan peningkatan pembelajtannya pasca pelaksanaan UASBN
PAI, sedangkan dalam penelitian ini yang dikaji adalah tentang validitas dan
ketepatn konstruksi soal UASBN PAI tersebut. Selain itu objek kajian yang
dilakukan dalam penelitian ini adalah soal UASBN pada siswa sekolah dasar, dan
bukan pada Sekolah Menengah Pertama (SMP).
Dari berbagai kajian tentang analisis soal UASBN sebagaimana
diungkapkan di atas, walaupun fokus penelitiannya sama yaitu tentang soal
UASBN dan pelaksanaannya, tetapi penekanan dalam penelitian yang berlainan
semakin memperkaya khasanah penelitian tentang UASBN. Atas dasar itu, kajian
penelitian Analisis Validitas dan Ketepatan Konstruksi Soal UASBN PAI SD di
Kota Yogyakarta tahun 2012/2013 menjadi sangat menarik untuk diteliti. Adapun
alasan lain yang diambil adalah belum adanya yang meneliti tentang analisis
validitas dan ketepatan konstruksi soal UASBN Pendidikan Agama Islam. Hal
tersebut yang lantas membuat penulis ingin melaksanakan penelitian ini.
15
Berkaitan dengan pencapaian tujuan yang telah dikemukakan pada bagian
sebelumnya, tentu saja dalam mata pelajaran Pendidikan Agam Islam juga
dibutuhkan penilaian atau evaluasi guna memahami dan mengrti seberapa jauh
tingkat keberhasilan pembelajaran Pendidikan Agama Islam yang telah ditempuh oleh
siswa. Sehubungan dengan itu, maka pada awal tahun 2008 dilaksanakan UASBN
Pendidikan Agama Islam. UASBN ini merupakan alat evaluasi bagi pelaksanaan
pembelajaran Agama Islam. Tes merupakan salah satu cara untuk menaksir besarnya
kemampuan seseorang secara tidak langsung, yaitu melalui respons seseorang
terhadap stimulus atau pertanyaan. Tes merupakan salah satu alat untuk melakukan
pengukuran, yaitu alat untuk mengumpulkan informasi karakteristik suatu objek.
Objek ini bisa berupa kemampuan peserta didik, sikap, minat, maupun motivasi.
Respon peserta tes terhadap sejumlah pertanyaan mengambarkan kemampuan dalam
bidang tertentu. Tes merupakan bagian tersempit dari evaluasi. Dalam pengertian
tersebut jelas bahwa tes merupakan bagian kecil dari evaluasi.14 Selain itu tes dapat
juga diartikan sebagai sejumlah pernyataan yang harus diberikan tanggapan dengan
tujuan untuk mengukur tingkat kemampuan seseorang atau mengungkap aspek
tertentu dari orang yang dikenai tes.
______________ 14 Ibid.2011. Evaluasi Program Pembelajaran. Yogyakarta : Pusataka pelajar. Hlm.2
16
menggambarkan kemampuan dalam bidang tertentu. Tes digunakan untuk mengukur
hasil belajar yang bersifat hard skills. Selanjutnya, tes ditinjau dari bentuk
pelaksanaannya, tes dapat dibagi dalam tiga jenis yaitu tes tertulis, tes lisan, dan tes
perbuatan. Dalam tes tertulis soal-soal maupun jawabannya disampaikan secara
tertulis, sedangkan pada tes lisan soal-soal maupun jawabannya disampaikan secara
lisan. Dalam tes perbuatan pertanyaan biasanya disampaikan dalam bentuk tugas-
tugas. Penilaiannya dilakukan baik terhadap proses pelaksanaan tugas-tugas tersebut
maupun terhadap hasil yang dicapai. Aspek-aspek kemampuan yang bersifat kognitif
(ingatan, pemahaman, analisis dsb) biasanya dinilai melalui tes tertulis, sedangkan tes
perbuatan lazimnya digunakan untuk menilai aspek kemampuan yang bersifat
psikomotor atau keterampilan.15
Penyusunan butir soal tentu tak lepas dari prinsip-prinsip dan tahapan-
tahapan yang harus dilaksanakan. Tahapan pelaksanaan penilaian adalah penemuan
tujuan, menntukan desain tes, pengembangan instrumen, pengumpulan
informasi/data, analisis dan interpretasi serta tindak lanjut.
______________ 15 Sunarti, 2011. Evaluasi Hasil belajar. Yogyakarta : UPY. Hlm.10
17
yang harus dikuasai oleh peserta didik mencakup kognitif, psikomotorik, dan
afektif.
Rencana penilaian hasil belajar berwujud kisi-kisi yaitu matriks yang menjadi
sasaran pembelajaran dan course content (materi sajian yang dipelajari untuk
mencapai kompetensi) serta teknik penilaian yang akan digunakan dalam menilai
keberhasilan penguasaan kompetensi.
Instrumen penilaian hasil belajar untuk memperoleh informasi deskriptif dan atau
informasi judgemental dapat berwujud tes maupun non-tes. Tes dapat berbentuk
objektif atau uraian. Sedang non tes dapat berbentuk lembar pengamatan atau
kuesioner. Tes objektif dapat berbentuk jawaban singkat, benar-salah,
menjodohkan, dan pilihan ganda dengan berbagai variasi : biasa, hubungan antar
hal, kompleks, analisis kasus, grafik, dan gambar tabel. Untuk tes uraian, yang
juga disebut dengan tes subjektif dapat berbentuk tes uraian bebas, bebas terbatas,
dan terstruktur. Selanjutnya untuk penyusunan instrumen tes atau non tes guru
harus mengacu pada pedoman penyusunan masing-masing jenis dan bentuk tes
atau non tes agar instrumen yang disusun memenuhi syarat instrumen yang baik
18
minimal syarat pokok instrumen yang baik yaitu valid (sah), dan reliabel (dapat
dipercaya).
terbuka, agar diperoleh informasi yang sahih dan dapat dipercaya sehingga
bermanfaat bagi peningkatan mutu pembelajaran. Pengumpulan data atau
informasi dilaksanakan pada setiap akhir pelaksanaan pembelajaran untuk materi
sajian berkenaan dengan satu kompetensi dasar dengan maksud untuk
memperoleh gambaran menyeluruh dan kebulatan tentang pelaksanaan
pembelajaran yang telah dilaksanakan untuk pencapaian penguasaan satu
kompetensi dasar.
informasi terkumpul. Analisis berwujud deskripsi hasil penilaian berkenaan
dengan hasil belajar siswa, yaitu penguasaan kompetensi, sedang interpretasi
merupakan penafsiran terhadap deskripsi hasil analisis hasil belajar siswa.
Analisis dan interpretasi didahului dengan langkah scoring sebagai tahapan
penentuan capaian penguasaan kompetensi oelh setiap siswa. Pemberian scoring
terhadap tugas dan atau pekerjaan siswa harus dilaksanakan segera setelah
pelaksanaan pengumpulan data atau informasi serta dilaksanakan secara objektif.
19
f. Tindak Lanjut
dasarnya berkenaan dengan pembelajaran yang akan dilaksanakan selanjutnya
berdasarkan hasil penilaian pembelajaran itu sendiri. Tindak lanjut pembelajaran
yang akan dilaksanakan selanjutnya merupakan pelaksanaan keputusan tentang
usaha perbaikan pembelajaran yang akan dilaksanakan sebagai upaya peningkatan
mutu pembelajaran.16
Sesuai dengan pendapat di atas, sebuah instrumen tes dikatakan bagus
apabila sahih dan reliabel, maka sebagai alat ukur kemampuan siswa dalam mata
pelajaran Pendidikan Agama Islam, maka soal UASBN PAI pun harus memenuhi
kedua hal tersebut. Keberhasilan mengungkapkan hasil dan proses belajar siswa
sebagaimana adanya (objektivitas hasil penilaian) sangat bergantung pada kualitas
alat penilaiannya di samping pada cara pelaksanaannya. Suatu alat penilaian
dikatakan mempunyai kualitas yang baik apanila alat tersebut memiliki atau
memenuhi dua hal yakni ketepatannya atau validitasnya dan ketetapannya atau
keajegannya atau reliabilitasnya.17
_____________ 16
Sunarti, 2011. Evaluasi Hasil belajar. Yogyakarta : UPY. Hlm.36 17 Nana Sudjana, 2005. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung : Remaja Rosdakarya. Hlm.12
20
dinilai sehingga betul-betul menilai apa yang seharusnya dinilai. Sebagai contoh
menilai kemampuan siswa dalam Pendidikan Agama Islam. Misalnya diberikan
soal dengan kalimat yang panjang dan berbelit-belit untuk anak SD sehingga sukar
ditangkap maknanya. Akhirnya siswa tidak dapat menjawab karena tidak
memahami pertanyaannya. Contoh lain adalah menilai kemampuan berbicara,
tetapi ditanyakan mengenai tata bahasa atau kesastraan seperti puisi dan sajak.
Penilaian tersebut tidak tepat atau valid. Validitas tidak berlaku universal sebab
bergantung pada situasi dan tujuan penilaian. Alat penilaian yang telah valid untuk
suatu tujuan tertentu belum otomatis akan valid untuk tujuan lain.
Ada empat jenis validitas yang sering digunakan yaitu validitas isi, validitas
bangun pengertian, validitas ramalan dan validitas kesamaan. 18
1) Validitas Isi
mengukur isi yang seharusnya. Artinya tes tersebut mampu mengungkapkan
isi suatu konsep atau variabel yang hendak diukur.
________________ 18
Ibid., 2005. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung : Remaja Rosdakarya. Hlm.56
Validitas isi dapat pula dikatakan sebagai validitas yang dilihat dari segi isi sebagai
21
alat pengukur hasil belajar. Validitas isi sering pula dinamakan dengan validitas
kurikulum yang berarti bahwa suatu alat ukur dapat dikatakan valid apabila sesuai
dengan isi kurikulum yang akan diukur. Validitas isi menuntut adanya kesesuaian isi
antara kemampuan yang ingin diukur dan tes yang digunakan untuk mengukurnya.
Cara untuk mengkaji validitas isi adalah dengan pendekatan rasional, yaitu
membandingkan antara soal dengan kisi-kisi soal atau kurikulum yang telah
diajarkan. Adapun langkah-langkah untuk mengetahui validitas isi adalah dengan
membandingkan proporsi kurikulum dengan soal, membandingkan kesesuaian isi
butir soal dengan kurikulum, dan membandingkan cakupan materi tes dan cakupan
kurikulum.
Misalnya tes hasil belajar bidang studi PAI harus bisa mengungkapkan isi bidang
studi tersebut. Hal ini biasanya dilakukan dengan cara menyusun tes yang bersumber
dari kurikulum bidang studi yang hendak diukur. Di samping kurikulum dapat juga
diperkaya dengan melihat atau mengkaji buku sumber. Sungguhpun demikian tes
hasil belajar tidak mungkin dapat mengungkapkan semua materi yang ada dalam
bidang studi tertentu sekalipun hanya untuk satu semester. Oleh sebab itu harus
diambil sebagian dari materi dalam bentuk sampel tes. Sampel harus dapat
mencerminkan materi yang terkandung dalam seluruh materi bidang studi. Cara yang
ditempuh dalam menetapkan sampel tes adalah memilih konsep-konsep materi yang
esensial.
22
penilaian untuk mengukur pengertian-pengertian yang terkandung dalam materi yang
diukurnya. Pengertian-pengertian yang terkandung dalam konsep kemampuan, minat,
sikap dalam berbagai bidang kajian harus jelas apa yang hendak diukurnya. Konsep-
konsep tersebut masih abstrak, memerlukan penjabaran yang lebih spesifik sehingga
mudah diukur.
Dalam validitas ini yang diutamakan bukan isi tes, melainkan kriterianya,
apakah alat penilaian tersebut dapat digunakan untuk meramalkan suatu ciri, perilaku
tertentu, atau kriteria tertentu yang diinginkan.
4) Validitas Kesamaan
Validitas kesamaan suatu tes artinya membuat tes yang memiliki persamaan
dengan tes sejenis yang telah ada atau telah dibakukan. Kesamaan tes terlingkupnya
abilitas yang diukurnya, sasaran, atau objek yang diukurnya, serta waktu yang
diperlukan.
Reliabilitas alat penilaian adalah ketetapan atau keajegan alat tersebut dalam menilai
apa yang dinilainya. Artinya, kapanpun alat penilaian tersebut digunakan akan
memberikan hasil relatif sama. Tes hasil belajar dikatakan ajeg apabila hasil
pengukuran saat ini menunjukkan kesamaan hasil pada saat yang berlainan waktunya
23
Ketepatan konstruksi penyusunan soal pilihan ganda menuntut kesesuaian
konstruksi soal dengan konstruksi butir tes. Ada 13 konstruk soal pilihan ganda yang
harus ada pasa setiap butir soal. Tiga belas konstruk tersebut adalah sebagai berikut :
1) Pokok permasalahan ada pada pokok soal
2) Tidak terdapat pengulangan kata dalam dalam pilihan
3) Soal berupa satu rumusan masalah
4) Soal yang berupa pernyataan belum lengkap, maka yang dilengkapi di ujung
pernyataan, bukan di tengah pernyataan
5) Susunan alternative jawaban teratur
6) Menggunakan bahasa yang lazim dipakai
7) Alternatif jawaban homogen dan mengecoh
8) Menghindari penggunaan akternatif jawaban dengan kalimat yang lebih panjang
dari alternatif pengecoh
9) Tidak menampakkan petunjuk jawaban pada alternatif jawaban
10) Tidak menggunakan pilihan jawaban yang berbunyi “semua di pilihan di bawah
benar” atau “tidak satupun pilihan di bawah benar”
11) Menggunakan tiga atau lebih alternatif jawaban
12) Soal dan alternatif jawaban menggunakan kalimat yang pasti dan tidak
memunculkan makna ganda/tidak tentu
13) Pokok soal menggunakan kalimat positif.
Dari ketiga belas konstruk tersebut yang digunakan dalam penelitian ini hanya 12
konstruk, karena konstruk pada poin 8 dianggap sama dengan konstruk poin 9.
2. Teori tentang UASBN Pendidikan Agama Islam
Sejak awal berdirinya negara Indonesia ini telah dilakukan dengan dengan
dasar agama yaitu kita meyakini bahwa kemerdekaan yang kita miliki ini adalah atas
berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa, maka tidak mengherankan bahwa negara kita
merupakan negara yang menjunjung tinggi pemeluk agama, yang juga tersurat dalam
pembukaan UUD 1945, Pancasila, dan GBHN. Salah satu butir dari GBHN yang
secara khusus mengarahkan pembangunan agama dan kepercayaan terhadap Tuhan
Yang Maha Esa adalah diupayakan secara terus menerus bertambah sarana yang
diperlukan bagi kepentingan kehidupan keagamaan dan kepercayaan terhadap Tuhan
Yang Maha Esa, terhadap Pendidikan Agama Islam yang dimasukkan ke dalam
kurikulum di sekolah-sekolah mulai dari tingkat dasar sampai perguruan tinggi.
Perhatian pemerintah sebagaimana tertuang dalam GBHN terhadap Pendidikan
Agama Islam adalah dengan tujuan untuk :
a. Agar bangsa Indonesia tidak goyah dan terombang ambing dalam menghadapi
berbagai ujian dan tugas sebagai akibat dari kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi serta dampak negatif dari modernisasi/pembangunan.
b. Pengertian dan pemahaman umat beragama tentang agama yang dipeluknya terus
meningkat dan mendalam sehingga diharapkan dapat lebih berperan sebagai
25
motivator dan dinamisator bagi sebuah kemajuan. Sejalan dengan hal itu, agama
berperan pula sebagai pengarah pembangunan dikaitkan dengan upaya
mewujudkan manusia Indonesia seutuhnya, yang memiliki keseimbangan antara
perkembangan dan kemajuan lahir serta kesejahteraan batin. 19
c. Hal tersebut juga bermanfaaat pada hubungan intern umat beragama, hubungan
antara umat beragama, serta hubungan antara umat beragama dengan pemerintah
dirasakan semakin baik, sehingga dalam menghadapi masalah nasional semua
komponen dapat berpikiran dan bertindak sebagai satu kesatuan yang utuh serta
dengan niat yang sama untuk mensukseskan pembangunan nasional.
Berbicara tentang Pendidikan Agama Islam tentu tak lepas penulis menelaah
Permendiknas No. 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar
dan Menengah yang memuat tentang Pendidikan Agama Islam, khususnya untuk
kelas VI sekolah dasar (SD)/ Madrasah Ibtidaiyah (MI). Di sini disebutkan bahwa
Agama memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan umat manusia. Agama
menjadi pemandu dalam upaya mewujudkan suatu kehidupan yang bermakna, damai,
dan bermartabat. Menyadari betapa pentingnya peran agama bagi kehidupan umat
bermartabat. Selanjutnya semenjak tahun 2008 Kementrian Agama mengeluarkan
Permenag No.2 tahun 2008 guna pelaksanaan UASBN Pendidikan Agama Islam di
sekolah dasar. Hal tersebut membutukan begitu banyak perhatian dari guru, siswa,
ataupun orang tua siswa guna melakukan pendambingan belajar siwa agar tercapai
26
hasil yang maksimal. Sampai dengan saat ini, nilai kognitif masih menjadi sebuah
tolok ukur dari keberhasilan pembelajaran, termasuk di dalamnya pembelajaran
agama Islam. Adapun aspek-aspek yang diukur dalam UASBN Pendidikan Agama
Islam adalah ilmu Aqidah, Al-Qur’an, Akhlak, dan Sejarah Islam.
manusia, maka internalisasi nilai-nilai agama dalam kehidupan setiap pribadi
menjadi
______________________
19Tim Dep. Agama FISIP UT. Pendidikan Agama Islam. Jakarta : Universitas Terbuka hlm. 1
bermartabat. Selanjutnya semenjak tahun 2008 Kementrian Agama mengeluarkan
Permenag No.2 tahun 2008 guna pelaksanaan UASBN Pendidikan Agama Islam di
sekolah dasar. Hal tersebut membutukan begitu banyak perhatian dari guru, siswa,
ataupun orang tua siswa guna melakukan pendambingan belajar siwa agar tercapai
hasil yang maksimal. Sampai dengan saat ini, nilai kognitif masih menjadi sebuah
tolok ukur dari keberhasilan pembelajaran, termasuk di dalamnya pembelajaran
agama Islam. Adapun aspek-aspek yang diukur dalam UASBN Pendidikan Agama
Islam adalah ilmu Aqidah, Al-Qur’an, Akhlak, dan Sejarah Islam.
Metode Penelitian
27
dalam jangka waktu tertentu dengan menggunakan metode ilmiah serta aturan-
aturan yang berlaku. Setiap penelitian pada dasarnya memiliki cara untuk
mendapatkan data mengenai subjek atau objek penelitian. Agar cara yang diambil
dapat terlaksana dengan baik dibutuhkan pendekatan dan setting penelitian yang
jelas dan selanjutnya dapat digunakan untuk merencanakan penelitian yang akan
dilaksanakan. Pendekatan Penelitian adalah seperangkat asumsi yang saling
berkorelasi satu dengan yang lain mengenai fenomena yang ada di alam semesta.
Ada 3 (tiga) pendekatan penelitian yang selama ini digunakan dalam penelitian
ilmiah yaitu Penelitian Kualitatif, Penelitian Kuantitatif, dan Penelitian
Trianggulasi yang merupakan penggabungan dari Penelitian Kualitatif dan
Penelitian Kuantitatif. Penelitian dengan pendekatan kuantitatif merupakan sesuatu
yang bersifat konfirmasi dan deduktif, sedangkan penelitian kualitatif bersifat
eksploratoris dan induktif. Bersifat konfirmasi disebabkan karena metode
penelitian kuantitatif ini bersifat menguji hipotesis dari suatu teori yang telah ada.
Penelitian bersifat mengkonfirmasi antara teori dengan kenyataan yang ada dengan
mendasarkan pada data ilmiah dalam bentuk angka atau numerik, sehingga
Penelitian Kuantitatif diidentikkan dengan Penelitian numerik. Penarikan
kesimpulan pada penelitian kuantitatif bersifat deduktif yaitu menarik kesimpulan
dari sesuatu yang bersifat umum ke sesuatu yang bersifat khusus. Hal ini berangkat
dari teori-teori yang membangunnya.
28
Cara yang paling praktis dilakukan adalah dengan melakukan in-depth interview
maupun dengan proses Focus Group Discussion (FGD). Logika dalam penarikan
kesimpulan penelitian kualitatif dilakukan dengan menggunakan logika induktif
yaitu berangkat dari hal-hal yang bersifat khusus untuk menuju ke hal-hal yang
bersifat umum berdasarkan informasi-informasi yang membangunnya kemudian
dikelaskan ke dalam suatu konsep.
Penelitian ini sifatnya Applied Reseach (Penelitian Terapan), yaitu
penelitian yang berdasar atas alasan praktis, keinginan untuk mengetahui, dan
bertujuan agar dapat melakukan sesuatu yang lebih baik, efektif, dan efisien.
Argumentasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah bahwa validitas butir soal
dan ketepatan konstruksi butir tes soal UASBN PAI sangat penting diketahui oleh
guru, karena soal tersebut digunakan untuk mengetahui kemampuan siswa dari sisi
pengetahuan kognitifnya di bidang Pendidikan Agama Islam, sekaligus sebagai
penentuan kelulusan siswa di tingkat sekolah dasar.
Hal tersebut diperlukan sebab jika tidak diketahui vaditas dan ketepatan
konstruksi soalnya, maka hasil yang dicapai oleh siswa pun bias meragukan. Hal
ini juga digunakan oleh guru sebagai rambu-rambu dalam menyampaikan
pembelajaran PAI di tahapan selanjutnya. Penelitian ini untuk mengetahui
gambaran tentang validitas dan ketepatan konstruksi soal UASBN PAI SD/MI di
kota Yogyakarta. Sehingga, temuan-temuan dalam penelitian ini bisa diterapkan
29
atau menjadi solusi pada program yang sama di sekolah lain. Selain itu, hasil
temuan penelitian ini juga menjadi bahan referensi, evaluasi dan perbaikan
pembelajaran PAI di lembaga tersebut.
Adapun jenis penelitian ini adalah Field Research (Penelitian Lapangan)
di bidang pendidikan, yaitu difokuskan pada suatu batasan penelaahan,
penelusuran, penggalian, dan analisis data tentang soal UASBN PAI Tahun
pelajaran 2012/2013 yang memakai sumber penelitian langsung di lapangan.
Peneliti dalam penelitian ini terjun secara langsung ke tempat penelitian yaitu
beberapa SD negeri di Yogyakarta yang melaksanakan UASBN PAI untuk
memperoleh informasi baik yang berasal dari hasil observasi langsung atau
dokumen sekolah.
Dalam hal ini, bentuk observasinya adalah observasi terlibat atau yang
disebut dengan Live in, yakni peneliti terlibat langsung dalam lembaga pendidikan
yang bersangkutan atau bergaul bersama subjek yang diteliti. Peneliti melakukan
penggalian, penelusuran, pencarian, dan pengumpulam data dan informasi dalam
kondisi wajar dan sealamiah mungkin. Peneliti tidak mengubah ataupun
memengaruhi perspektif subjek penelitian atau informan.
Informasi tersebut disajikan dalam bentuk kata-kata atau bersifat
deskriptif, dan sajian data hasil dokumentasi dalam bentuk angka prestasi belajar
PAI siswa yang digunakan untuk menganalisis butir soal UASBN. Selain itu, jenis
penelitian ini juga merupakan bentuk Library Research (Penelitian Kepustakaan)
30
analisis data yang terkumpul sehingga dapat membahas secara tajam dan
meyeluruh serta memeroleh kesimpulan yang utuh.
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
deskriptif kualitatif dan deskriptif kuantitatif yaitu penelitian yang memaparkan
hasil validitas isi dan konstruksi butir tes pada soal UASBN PAI SD/MI Tahun
Pelajaran 2012/2013. Deskriptif kualitatif karena penelitian ini harus menjabarkan
hasil ke dalam bentuk kata, dan kuantitatif, karena penelitian ini juga
menggunakan hitungan angka di dalam menyelesaikan permasalahan yang
diajukan. Adapun penelitian ini dilaksanakan pada kurun waktu tahun ajaran
2012/2013. Pendekatan tersebut dipakai dalam penelitian ini karena untuk meneliti
status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem penilaian,
ataupun suatu peristiwa pada masa sekarang yang sifatnya konfirmatif dan
eksploratif. Tujuannya yaitu membuat deskriptif gambaran atau lukisan secara
sistematis dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antara
fenomena yang diselidiki. Jadi penelitian ini untuk memperoleh informasi-
informasi yang dieksplorasi secra mendalam guna mendapat gambaran yang
bersifat deskriptif tentang vaditas dan ketepatan konstruksi penulisan soal UASBN
PAI SD/MI tahun 2012/2013 di Kota Yogyakarta.
2. Tempat dan Waktu Penelitian
31
memudahkan dalam menyusun tesis ini penelitian dilaksanakan dengan
langkah-langkah sebagai berikut :
2) Mengumpulkan data-data penelitian dan melakukan observasi di tempat
penelitian.
5) Menyusun laporan penelitian.
b. Waktu Penelitian
Adapun waktu untuk menyusun dan melakukan penelitian ini kurang lebih 4
bulan yaitu pada tahun ajaran 2012/2013, dan selanjutnya melakukan analisis
data dan melaporkannya dalam bentuk karya tulis tesis.
3. Subjek Penelitian
a. Populasi Penelitian
generalisasi dari hasil penelitian yang digunakan sebagai objek penelitian. Populasi
pada prinsipnya adalah semua anggota kelompok manusia, binatang, atau benda
yang tinggal bersama dalam satu tempat dan secara terencana menjadi target
kesimpulan dari hasil akhir suatu penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah
32
seluruh soal UASBN PAI SD/MI yang didistribusikan di Kota Yogyakarta pada
Tahun Pelajaran 2012/2013.
Menurut Suharsimi Arikunto (2006) sampel adalah sejumlah subjek yang
jumlahnya kurang dari populasi. Sampel juga harus mempunyai paling sedikit satu
sifat yang sama. Dalam penelitian ini sampel yang diambil adalah soal UASBN
PAI SD/MI pada tahun pelajaran 2012/2013 yang diambil secara acak yaitu soal
dengan Kode A 11.
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa empat tabel
analisis. Empat tabel tersebut adalah sebagai berikut :
a. Tabel analisis perbandingan proporsi kurikulum dengan kisi-kisi soal UASBN
PAI SD/MI tahun 2012/2013.
b. Tabel analisis perbandingan proporsi kurikulum dengan butir soal UASBN PAI
SD/MI tahun 2012/2013.
c. Tabel analisis kesesuaian antara kurikulum dengan butir soal UASBN PAI
SD/MI tahun 2012/2013.
d. Tabel analisis ketepatan konstruksi penyusunan soal pilihan ganda pada soal
UASBN PAI SD/MI tahun 2012/2013
5. Metode Pengumpulan Data
33
mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah teknik dokumentasi. Metode
dokumentasi adalah melakukan studi atau mempelajari dokumen-dokumen yang
terkait dengan soal soal UASBN dan pelaksanaannya di Kota Yogyakarta. Metode
ini digunakan untuk mendapatkan data tentang gambaran umum sekolah dan
segenap komponen yang ada di dalamnya yang telah terdokumentasikan. Misalnya
soal-soal UASBN PAI yang digunakan terdiri dari berapa paket, hasil pelaksanaan
UASBN PAI di tiap sekolah yang dijadikan sampel, naskah soal UASBN PAI
SD/MI tahun 2012/2013, kisi-kisinya, dan segala sesuatu yang ada relevansinya
dengan penelitian ini. Metode ini akan berkonstribusi positif terhadap
penyempurnaan data penelitian yang dilaksanakan. Dalam konteks yang lebih luas,
metode dokumenter dapat dipahami sebagai sebuah metode pengumpulan data
yang banyak digunakan untuk menelusuri data-data historis. Hal ini disebabkan
oleh sejumlah fakta dan data sosial bahwa informasi itu tersimpan dalam bahan
yang berbentuk dokumentasi.29 Peran penting dari metode dokumentasi kaitannya
dengan penelitian ini adalah fungsinya sebagai media pengakses data yang
dibutuhkan, baik sifatnya utama maupun hanya sebagai data pendukung atau
komplementer. Data ini akan memberikan konstribusi positif terhadap kelengkapan
dan kekuatan data utama. Penggunaan metode dokumentasi dalam penelitian ini
disesuaikan dengan fungsinya, yaitu sebagai sebuah metode pengumpulan data
penelitian yang diperoleh dari dokumen-dokumen yang ada. Selebihnya, dokumen-
34
dokumen tersebut juga dinilai ada hubungannya dengan tujuan penelitian yang
sedang dilaksanakan.20
Burhan Bungin, Penelitian Kualitatif; Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik dan Ilmu Sosial Lainnya, (Jakarta: Kencana Prenada Group, 2008), 69
Metode ini dalam operasionalnya akan dipergunakan sesuai proporsinya, yaitu
untuk mendokumentasikan Pada penelitian ini data dokumen yang digunakan
sebagai sumber data adalah dokumen soal tes UASBN PAI SD/MI tahun
2012/2013. Dokumentasi akan mencatat data nyata tentang masalah yang ada
hubungannya dengan proyek yang akan diteliti.
6. Data dan Sumber Data
a. Data
Berdasarkan sumber pengambilannya, maka data dalam penelitian ini
meliputi data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh
atau dikumpulkan langsung di lapangan oleh peneliti. Data primer ini dapat juga
disebut sebagai data asli atau data baru. Data primer yang dikumpulkan oleh
35
peneliti adalah seluruh naskah soal UASBN PAI SD/MI tahun 2012/2013 yang
diperoleh dari hasil observasi di lokasi penelitian yaitu SD negeri di Kota
Yogyakarta yang dalam hal ini diwakili oleh SDN Serayu, SDN Sagan, SDN
Ungaran, SDN Langensari, dan SDN Bumijo. Data primer yang berusaha
didapatkan oleh peneliti tentu saja yang berkaitan erat dengan fokus penelitian.
Selanjutnya peneliti juga akan mengumpulkan data sekunder. Data sekunder
merupakan data yang diperoleh atau dikumpulkan peneliti dari sumber-sumber
yang telah ada berupa dokumen-dokumen resmi, catatan, atau pun memo.
Kemudian data tertier, yakni data pelengkap yang berupa tulisan, referensi buku,
dan hal lain yang berkaitan dengan fokus penelitian guna memperoleh analisis
yang tajam, menyeluruh, dan utuh.
b. Sumber Data
tindakan selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-lain. Sebab itu
kata-kata serta tindakan orang-orang yang diamati atau diwawancarai merupakan
sumber data utama. Untuk memperoleh data tentang penyelenggaraan UASBN
PAI di Kota Yogyakarta peneliti menetapkan tiga informan kunci yaitu:
1) Guru Pendidikan Agama Islam di sekolah-sekolah yang dijadilkan sampel
penelitian
3) Kelompok Kegiatan Guru Pendidikan Agama Islam di Kota Yogyakarta
36
dikategorikan peneliti sebagai orang yang paling banyak mengetahui dan
menguasai informasi seluk beluk pelaksanaan UASBN PAI SD/MI di kota
Yogyakarta Tahun 2012/2013. Adapun sumber data dari dokumentasi, peneliti
akan mendapatkan informasi tentang kegiatan dan pelaksanaan UASBN PAI di
tingkat SD/MI Kota Yogyakarta tahun2012/2013, soal-soal yang digunakan, soal-
soal yang didistribusikan, jumlah soal, kisi-kisi soal, dan sebagainya. Dokumentasi
diperlukan sebagai data penunjang observasi. Dokumentasi juga membantu peneliti
untuk memperoleh data yang tidak dapat diperoleh melalui wawancara dan
observasi atau data yang tidak mungkin dijangkau oleh peneliti secara langsung
pada saat penelitian dilakukan, seperti data tentang kegiatan-kegiatan UASBN dan
lain sebagainya.
Analisis data dalam penelitian ini digunakan teknik analisis validitas isi
yaitu dengan caramelihat proporsi kurikulum, kisi-kisi dan butir soal serta melihat
kesesuaian antara kurukulum dan butir soalnya. Sedangkan analisis ketepatan
konstruksi dilakukan dengan cara mendeskripsikan keadaan soal dibandingkan
dengan konstruksi penyusunan soal pilihan ganda. Selanjutnya reliabilitas butir soal
dilakukan dengan jalan mengukurnya dengan rumus KR 20 dan 21. Adapun data
yang diukur diambil dari hasil perolehan ujian pada 20 siswa dengan tipikal yang
sama.
37
Laporan hasil penelitian ini meliputi lima bab. Bab pertama merupakan
pendahuluan yang mengeksplorasi tentang urgensi penelitian ini. Yang pertama
adalah latar belakang diangkatnya permasalahan dalam penelitian ini. Kemudian
dilanjutkan dengan pokok masalah agar permasalahan yang dibahas dalam
penelitian ini menjadi lebih terfokus. Selain itu, adalah paparan tujuan dan
kegunaan penelitian ditinjau dari segi prinsip tujuan dan manfaatnya secara teoretis
dan praktis. Selanjutnya adalah telaah pustaka sebagai hasil penelusuran terhadap
tema yang diteliti. Apakah tema penelitian ini sudah ada yang pernah melakukan
ataukah belum. Hasil penulusuran ternyata belum ada sehingga penelitian ini bisa
dilanjutkan. Setelah itu landasan teoretis sebagai pisau analisa dalam penelitian ini,
kemudian metode dan sistematika laporan hasil penelitian.
Bab kedua mengeksplorasi dan menjelaskan tentangan landasan teori yang
mencakup kerangka konsep validitas isi dan ketepatan konstruksi butir tes, teori
belajar, dan tinjauan tentang proses belajar. Hal ini penting guna memberi
penjelasan konseptual dan batas-batas teoretis dalam penelitian ini. Sehingga,
penelitian ini tidak meluas atau keluar dari batasan dan teori yang ada. Kerangka
konseptual dan batasan teoretis ini nantinya menjadi pijakan dalam penelitian dan
hasilnya dianalisis dengan kerangka teori Pendidikan Agama Islam guna menjawab
pokok permasalahan.
38
fundamental dalam penelitian. Karena, penelitian ini bisa dilakukan dengan baik
dan sistematis berdasar metode yang ada. Metode ini mengarahkan, memfokuskan,
dan mengoperasionalisasikan pelaksanaan penelitian guna memperoleh data yang
dibutuhkan, pembahasan secara menyeluruh dan kesimpulan yang utuh sesuai
dengan pokok masalah yang diajukan. Bagian ini meliputi sifat, jenis dan
pendekatan penelitian, metode penentuan subyek penelitian, metode pengumpulan
data, kisi-kisi pengumpulan data, analisis data.
Bab keempat merupakan penyuguhan, pembahasan, dam analisis data yang
terkumpul. Penyuguhan data ini telah melalui prosedur penelitian yang disesuaikan
dengan tema pokok permasalahan dan tujuan. Kemudian data tersebut dieksplorasi
dan dibahas dengan pendekatan kualitatif sesuai kerangka konsep dan batasan
teoritis yang ada, dan dianalisa dengan kerangka teori pendidikan agama Islam
yang diuraikan dalam pendahuluan ini. Hal ini untuk memperoleh kesimpulan
sesuai pokok masalah dan tujuan penelitian ini.
Bab kelima adalah penutup yang meliputi kesimpulan dan saran. Kesimpulan
ini merupakan penemuan penelitian yang merupakan jawaban dari rumusan
masalah. Kesimpulan tersebut meliputi validitas isi soal, validitas butir soal, dan
ketepatan konstruksi butir tes soal UASBN PAI SD/MI tahun pelajaran 2012/2013.
Selain itu, juga perlu saran-saran bagi internal sekolah maupun bagi yang akan
melakukan penelitian dengan tema yang sama setelah ada hasil penelitian ini.
Rangkaian isi tesis ini untuk selanjutnya disempurnakan dengan bagian akhir
39
tesis yang memuat daftar pustaka, lampiran-lampiran yang terkait dengan data-data
penelitian terkait, dan juga daftar riwayat hidup peneliti yang menjadi lembaran
terakhir dari keseluruhan muatan tesis ini.
.
Validitas isi soal UASBN PAI SD/MI di Kota Yogyakarta tahun
2012/2013 dalam penelitian ini dibagi menjadi 3 aspek. Pertama proporsi
antara kurikulum dengan kisi-kisi soal menunjukkan bahwa seluruh materi
sesuai dengan kurikulum. Kedua, proporsi antara kurikulum dengan butir soal
menunjukkan bahwa kurikulum dan butir soal sudah sesuai, hanya proporsi
jumlahnya tidak seimbang, yaitu pada materi Aqidah yang jumlah soalnya
sebanyak 14 butir atau 28%, materi Tarikh sebanyak 8 butir soal atau 16%, dan
materi Akhlak sebanyak 8 butir atau 16 %. Ketiga, kesesuaian antara kisi-kisi
soal dengan butir soal dapat dikatakan bahwa tingkat kesesuaian butir soal
dengan kisi-kisinya termasuk dalam kategori tinggi yaitu sebesar 82,56 %,
dengan rincian kesesuaian pada materi Al Quran termasuk tinggi yaitu 80%,
pada materi Aqidah termasuk tinggi yaitu 92, 8%, pada materi tarikh termasuk
rendah yaitu 50%, pada materi akhlak termasuk tinggi yaitu sebesar 100%, dan
pada materi Fiqih termasuk tinggi yaitu 90%.
Ketepatan konstruksi pada seluruh butir tes UASBN PAI SD/MI tahun
2012/2013 termasuk dalam kategori tinggi dengan tingkat kesesuaian sebesar
97, 16 % dan dengan tingkat ketidaksesuaian yang sangat rendah yaitu sebesar
2,83%. Hal ini dapat dikatakan bahwa secara konstruksi soal-soal dalam
UASBN PAI SD/MI tahun 2012/2013 tepat.
93
94
Hal ini dapat dikatakan bahwa secara konstruksi soal-soal dalam UASBN PAI
SD/MI tahun 2012/2013 tepat.
Berdasarkan perolehan hasil penelitian di atas, maka dapat disampaikan saran
sebagai berikut :
1. Kepada Guru PAI
Setelah ada penelitian tentang validitas isi dan ketepatan konstruksi soal ini,
maka hendaknya dalam mengevaluasi pembelajaran PAI terlebih dahulu harus
menguji validitas isi dan ketepatan konstruksinya agar soal yang dihasilkan
benar-benar memenuhi standar pengukuran.
2. Bagi Peneliti Selanjutnya
Selain validitas isi dan ketepatan konstruksi soal, maka dapat pula diteliti
tingkat kesukaran dan indeks daya beda soal-soal yang diujikan, juga
hubungan antar aspek soal tersebut yaitu seperti validitas dan reliabilitasnya.
94
Alifah Asih Rohmah, Peningkatan Pembelajaran PAI Pasca Pelaksanaan UASBN
PAI (Studi Kasus di SMP Negeri 30 PurworejoTahun 2011/2012). Tesis. UIN Sunan Kalijaga, 2012.
Anas Sudjiono, Pengantar Statistik Pendidikan,Jakarta: Rajawali Press, 1991.
Arief Achmad, Membangun Motivasi Belajar Siswa. Artikel. Yang diakses dalam situs internet http://kabar-pendidikan.blogspot.com pada 3 Agustus 2013 pukul 20.00 WIB, 2012.
Azwar, S. Tes Prestasi. Yogyakarta ; Pustaka Pelajar, 1996. Burhan , Bungin, Penelitian Kualitatif; Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik dan
Ilmu Sosial Lainnya, Jakarta: Kencana Prenada Group, 2008.
Depdiknas, Permendiknas Nomor 3 tahun 2012 pasal 24, Jakarta : Depdiknas, 2012 ________ , Permendiknas Nomor 3 tahun 2012 pasal 25, Jakarta : Depdiknas, 2012. ________ , PPRI No. 19 tahun 2005 tentang Standar Pendidikan Nasional, Jakarta :
Depdiknas, 2005. ________ , Permendiknas No 22. Jakarta : Depdiknas, 2006. Depag, Permenag Nomor 3. 2012 tentang pelaksanaan UASBN PAI, Jakarta : Depag,
2012. Dewi Juliah Ratnaningsih, Analisis Butir Soal Pilihan Ganda ujian Akhir Semester
Mahasiswa di UT dengan Pendekatan Teori Tes Klasik, Penelitian Dosen. UT Jakarta, 2010.
Eko Putro W, Evaluasi Program Pembelajaran, Yogyakarta : Pusataka Pelajar, 2011. Gredler, M, Learning and Instruction, Theory into Practice, New York : Macmillan
Publishing Company, 1986.
__________ , Belajar dan Membelajarkan. Jakarta : Rajagrafindo Persada,1994. Kedaulatan Rakyat, “Dua Orang Siswa tertangkap CCTV Saling Contek Saat UN”,
Edisi April III, 2012 Khairiyyah,M. Suwignyo, H & Imam Agus Basuki, Validitas Isi dan Ketepatan
Konstruksi butir Tes Soal ujian Nasional Bahasa Indonesia SMA/MA Tahun Pelajaran 2011/2012, Penelitian Dosen Muda, Universitas Negeri Malang. 2012.
Liputan 6 SCTV, “Aksi Contek pada Saat UN masih ditemukan ”, Rabu, 27 April
2011. Moore, A, Teaching and Learning. London & New York : Ronledge Falmer,2000. Nazir, Metode Penelitian, Jakarta: Rineka Cipta, 1998. Purwanto, Ngalim, Psikologi Pendidikan, Bandung : Remaja Rosdakarya, 1991. Sudjana, Nana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar,. Bandung : Remaja
Rosdakarya, 2006. Sumadi Suryabrata, Psikologi Pendidikan. Jakarta : PT Rajagrafindo Persada, 2006. Sumiati & Asra, Metode Pembelajaran. Bandung : CV Wacana Prima, 2009. Sunarti, Evaluasi Hasil Belajar, Yogyakarta : UPY, 2012. Suyanto & Abbas, Wajah dan Dinamika Pendidikan Anak Bangsa ,Yogyakarta :
Adicita, 2001
Tim Dep. Agama FISIP UT, Pendidikan Agama Islam, Jakarta : Universitas Terbuka, 2006.
Zuhdi, Darmiyati, Humanisasi Pendidikan, Jakarta : Bumi Aksara, 2008
KISI-KISI SOAL UASBN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SD/MI TAHUN PELAJARAN 2012/2013
NO STANDAR KOMPETENSI
1. Membaca QS Surat pendek pilihan
Membaca QS Al Fatihah dengan benar Membaca QS Al Kafiruun Mengartikan QS Al Lahab Membaca QS Al Fiil dengan benar Mengartikan QS Al ‘Alaq 1-5 Membaca QS Al Qodar dengan benar
Ditampilkan salah satu ayat siswa dapat menyebutkan hukum bacaan. Ditampilkan salah satu ayat siswa dapat menunjukkan isinya Ditampilkan salah satu ayat QS Al Lahab siswa dapat menunjukkan artinya Ditampilkan salah satu ayat siswa dapat menunjukkan hokum bacaan yang bergaris bawah. Ditampilkan salah satu arti siswa dapat menentukan ayatnya. Ditampilkan salah satu ayat siswa dapat menunjukkan hokum bacaan yang bergaris bawah
1 4 3 - 7 6,8
2. Mengartikan ayat-ayat pilihan
Mengartikan QS Al Maidah ayat 3 Mengartikan QS Al Hujurat ayat 13 dengan benar
Disajikan arti yang belum sempurnasiswa dapat menyempurnakannya Disajikan potongan QS Al Hujurat siswa dapat mengartikan
9 10
3. Menceritakan kisah nabi Ismail
Meneladani kisah Nabi Ismail Disajikan narasi kisah Nabi ismail siswa dapat meneladani sifat terpujinya
26
31,32, 33, 34, 38, 39
5 Menyebutkan tugas malaikat
12
6 Membiasakan doa setelah sholat
-
Siswa dapat menyebutkan kitab-kitab Allah dan nama rasul yang menerimanya.
13
35,36,37
9 Mengenal rasul-rasul Allah Menyebutkan nama rasul dalam ULUL AZMI Menyebutkan perbedaan nabi dan rasul
Disajikan beberapa nama rasul siswa dapat mengidentifikasi rasul ULUL AZMI Siswa dapat menjelaskanperbedaan nabi dan rasul
15,16,23,42,43 21,22,44
10 Meyakini adanya hari akhir
Menyebutkan nama-nama hari akhir Ditampilkan beberapa nama hari akhir dan siswa dapat menyebutkan artinya
17,18
Menunjukkan contoh Qadha dan Qadhar
Disajikan narasi tentang kehidupan sehari-hari sisiwa dapat menunjukkan qadha dan qadhar
19,20
12 Menghindari perilaku tercela
Menghindari perilaku dengki Abu Lahab dan Abu Jahal Menghindari perilaku bohong seperti Musailamah Al Kadzab
Siawa dapat menghindari perilaku iri dan dengki Siswa dapat menyebutkan cara menghindari perilaku bohong
47 48
40
Meneladani kaum muhajirin dan anshor
Siswa dapat menyebutkan keteladanan kaum muhajirin
27,28,29,30, 46, 49, 50
PELAJARAN 2012/2013
1. Membaca QS Surat pendek pilihan
Membaca QS Al Fatihah dengan benar Membaca QS Al Kafiruun Mengartikan QS Al Lahab Membaca QS Al Fiil dengan benar Mengartikan QS Al ‘Alaq 1-5 Membaca QS Al Qodar dengan benar
Ditampilkan salah satu ayat siswa dapat menyebutkan hukum bacaan. Ditampilkan salah satu ayat siswa dapat menunjukkan isinya Ditampilkan salah satu ayat QS Al Lahab siswa dapat menunjukkan artinya Ditampilkan salah satu ayat siswa dapat menunjukkan hokum bacaan yang bergaris bawah. Ditampilkan salah satu arti siswa dapat menentukan ayatnya. Ditampilkan salah satu ayat siswa dapat menunjukkan hokum bacaan yang bergaris bawah
1 4 3 - 7 6,8
2. Mengartikan ayat- ayat pilihan
Mengartikan QS Al Maidah ayat 3 Mengartikan QS Al Hujurat
Disajikan arti yang belum sempurnasiswa dapat menyempurnakannya Disajikan potongan QS Al Hujurat
9 10
Meneladani kisah Nabi Ismail
Disajikan narasi kisah Nabi ismail siswa dapat meneladani sifat terpujinya
26
31,32, 33, 34, 38, 39
5 Menyebutkan tugas malaikat
12
Membaca doa sesudah sholat
-
Menyebutkan nama-nama rosul yang menerima kitab
Siswa dapat menyebutkan kitab- kitab Allah dan nama rasul yang menerimanya.
13
35,36,37
9 Mengenal rasul-rasul Allah
Menyebutkan nama rasul dalam ULUL AZMI Menyebutkan perbedaan nabi dan rasul
Disajikan beberapa nama rasul siswa dapat mengidentifikasi rasul ULUL AZMI Siswa dapat menjelaskanperbedaan nabi dan rasul
15,16,23,42,43 21,22,44
Menyebutkan nama-nama hari akhir
Ditampilkan beberapa nama hari akhir dan siswa dapat menyebutkan artinya
17,18
Menunjukkan contoh Qadha dan Qadhar
Disajikan narasi tentang kehidupan sehari-hari sisiwa dapat menunjukkan qadha dan qadhar
19,20
12 Menghindari perilaku tercela
Menghindari perilaku dengki Abu Lahab dan Abu Jahal Menghindari perilaku bohong seperti Musailamah Al Kadzab
Siawa dapat menghindari perilaku iri dan dengki Siswa dapat menyebutkan cara menghindari perilaku bohong
47 48
40
Meneladani kaum muhajirin dan anshor
Siswa dapat menyebutkan keteladanan kaum muhajirin
27,28,29,30, 46, 49, 50
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
A. Identitas diri
Nama : Musthofa, S.Ag Tempat/tgl lahir : Jombang, 15 Juni 1974 Alamat Rumah : Ledok Gowok Rt.14 Rw.06 Desa Caturtunggal Kec
Depok Kab. Sleman Kab. Sleman Yogyakarta. Alamat Kantor : SD Muhammadiyah Sapen Jl. Bomokurdo No 33 Sapen - Demangan – Gondokuseman-Yogyakarta Nama Ayah : Muh. Thosim Nama Ibu : Musri’ah Nama Istri : Wulandari Nama Anak : 1. Shafiyya Asherifa Ozora Musthofa 2. Tarangga Muhibbinnabi Muhammad 3. Najma Kasmira Falikha Musthofa
B. Riwayat Pendidikan
1. MI Al Hikmah, lulus tahun 1988 2. MTs Mambaul ‘Ulum Janti Jogoroto Jombang, lulus tahun 1991 3. MAPK Darul ‘Ulum Rejoso Peterongan Jombang, lulus tahun1994 4. S1 IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, lulus tahun 1999
HALAMAN JUDUL