Upload
vantu
View
227
Download
0
Embed Size (px)
0
EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS
MASALAH PADA POKOK BAHASAN SISTEM PERSAMAAN
LINEAR DUA VARIABEL DI KELAS VIII-A
SMP KANISIUS 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2014/2015
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Matematika
Oleh:
REVITA ANDY HAPSARI
NIM: 111414077
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2015
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS
MASALAH PADA POKOK BAHASAN SISTEM PERSAMAAN
LINEAR DUA VARIABEL DI KELAS VIII-A
SMP KANISIUS 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2014/2015
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Matematika
Oleh:
REVITA ANDY HAPSARI
NIM: 111414077
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2015
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN
Skripsi ini khusus kupersembahkan untuk :
Tuhan Yesus dan Bunda Maria yang telah membimbing dan
mendengarkan segala doaku
Bapak Siman Sugiono & Ibu Njoo Tang Siang yang telah merawat dan
mendidikku dengan penuh cinta dan kasih sayang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat
karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan
daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 3 September 2015
Penulis
Revita Andy Hapsari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma.
Nama : Revita Andy Hapsari
Nomor Mahasiswa : 111414077
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :
“Efektivitas Pembelajaran Matematika Berbasis Masalah Pada Pokok Bahasan
Sistem Persamaan Linear Dua Variabel Di Kelas VIII-A SMP Kanisius 1
Surakarta Tahun Ajaran 2014/2015”
Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma
hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam
bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di
internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya
maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya
sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal : 3 September 2015
Yang menyatakan
Revita Andy Hapsari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
ABSTRAK
Efektivitas Pembelajaran Matematika Berbasis Masalah Pada Pokok Bahasan
Sistem Persamaan Linear Dua Variabel Di Kelas VIII-A SMP Kanisius 1
Surakarta Tahun Ajaran 2014/2015
Skripsi
Revita Andy Hapsari
Universitas Sanata Dharma
2015
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas model pembelajaran berbasis
masalah terhadap hasil belajar dan keaktifan siswa terhadap pembelajaran matematika
pada pokok bahasan sistem persamaan linear dua variabel, serta mengetahui tanggapan
siswa terhadap metode pembelajaran yang dilakukan. Penelitian ini tergolong ke dalam
penelitian deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Penelitian dilaksanakan pada semester
genap tahun ajaran 2014/2015 dengan pokok bahasan sistem persamaan linear dua
variabel.
Subyek dalam penelitian ini adalah siswa-siswi kelas VIII-A SMP Kanisius 1
Surakarta yang berjumlah 25 siswa. Instrumen dalam penelitian ini meliputi lembar
pengamatan keaktifan siswa, lembar kuisioner tanggapan siswa dan tes hasil belajar
siswa. Validitas isi diperoleh melalui uji pakar sedangkan validitas butir soal dan
realiabilitas dengan melakukan uji coba instrumen. Butir soal yang tidak valid
kemudian direvisi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa efektivitas pembelajaran matematika dengan
model pembelajaran berbasis masalah pada pokok bahasan sistem persamaan linear
dua variabel dari hasil belajar siswa tergolong dalam kategori sangat rendah. Keaktifan
siswa, efektivitasnya tergolong dalam kategori cukup dan jika dilihat keaktifan dari
aspek keterlibatan siswa juga tergolong dalam kategori cukup. Tanggapan siswa
terhadap pembelajaran berbasis masalah pada pembelajaran matematika pokok
bahasan sistem persamaan linear dua variabel secara umum baik. Indikator 1 mengenai
memahami isi pelajaran mencapai 70%, indikator 2 mengenai memberi kepuasan atas
pengetahuan baru mencapai 71%, indikator 3 mengenai meningkatkan aktivitas
pembelajaran mencapai 67%, indikator 4 mengenai meningkatkan minat siswa untuk
belajar mencapai 76% dan indikator 5 mengenai meningkatkan rasa tanggung jawab
mencapai 80%. Secara keseluruhan, 58,3% dari jawaban siswa dapat menerima dan
terbantu dengan penggunaan pembelajaran berbasis masalah.
Kata-kata kunci : Pembelajaran Matematika Berbasis Masalah, Hasil Belajar,
Keaktifan, Sistem Persamaan Linear Dua Variabel.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRACT
The Effectiveness of Mathematics Problem Based Learning on The Topic of
Systems of Linear Equations in Two Variables In Class VIII-A of SMP
Kanisius1 Surakarta Academic Year 2014/2015
Thesis
Revita Andy Hapsari
Sanata Dharma University
2015
This study aims to determine the effectiveness of problem-based learning method
towards the learning outcomes and the students’ activity towards the learning
mathematics on the topic of systems of linear equations of two variables, as well as to
determine the response of students to teaching methods done. This study was classified
into descriptive qualitative and quantitative research. The experiment was conducted
in the second semester of the academic year 2014/2015 with the subject of two variable
systems of linear equations.
The research subject were the students of class VIII-A SMP Kanisius 1 Surakarta,
which consisted of 25 students. The instruments in this study included the observational
student activity sheets, the students’ responses questionnaire sheet and the students'
achievement test. The content validity was obtained through the expert testing, while
the validity of the items and reliability was obtained through the test instruments. The
invalid items were subsequently revised.
The results showed that the study of mathematics by problem-based learning
method on the subject of the system of linear equations of two variables in the result of
students learning were categorized in the very low category. The effectiveness was
classified in the enough category and when seen the activeness of the students
involvement aspect was also classified in the enough category. In general, the response
of the students to the problem-based learning in the subject of mathematics learning
system of linear equations in two variables was good. The first indicator on
understanding the content reached 70%, the second indicator on gives satisfaction on
the new knowledge reached 71%, the third indicator on improving learning activities
reached 67%, the fourth indicator on increasing student interest in learning reached
76% and the fifth indicator on increasing the sense of responsibility replied reached
80%. The conclution was 58,3% of students’ could help by using problem-based
learning.
Key words : Problem Based Learning in Mathematics, Result of Learning, Activeness,
Systems of Linear Equations in Two Variables.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
KATA PENGANTAR
Puji syukur peneliti panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa atas segala limpahan
berkat dan rahmatNya kepada kita semua. Serta atas petunjuk dan bimbinganNya
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Efektivitas Pembelajaran
Matematika Berbasis Masalah Pada Pokok Bahasan Sistem Persamaan Linear Dua
Variabel Di Kelas VIII-A SMP Kanisius 1 Surakarta Tahun Ajaran 2014/2015”.
Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar
Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta, selain itu diharapkan dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Banyak pihak yang telah memberikan perhatian dan bantuan kepada penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini, sehingga pada kesempatan ini penulis hendak
menyampaikan ungkapan terima kasih kepada :
1. Bapak Dr. M. Andy Rudhito, S.Pd. selaku Kaprodi Pendidikan Matematika.
2. Bapak Drs. Thomas Sugiarto, M.T. selaku dosen pembimbing yang telah
meluangkan waktu untuk memberikan segala bantuan, saran dan nasehatnya.
3. Segenap dosen dan seluruh staf sekretariat Jurusan Pendidikan Matematika dan
Ilmu Pengetahuan Alam atas segala informasi dan pelayanan yang diberikan.
4. Bapak Drs. H. Supriyanta selaku kepala sekolah SMP Kanisius 1 Surakarta dan
Ibu Anastasia Retno Adiati, S.Pd. selaku guru matematika SMP Kanisius 1
Surakarta.
5. Siswa kelas VIII-A dan VIII-B SMP Kanisius 1 Surakarta tahun ajaran
2014/2015 yang telah mendukung pelaksanaan penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
6. Bapakku Siman Sugiono dan ibuku Njoo Tang Siang terima kasih atas segala
dukungan, motivasi dan doa dalam menyelesaikan skripsi ini.
7. Terima kasih Hilarius Andhika Heru atas perhatian, doa, dan semangat selama
penyusunan skripsi ini.
8. Teman-teman dan sahabatku: Melati Widya Prasanti, Natalia Merry Dellani,
Indah Pertiwi Manurung, Rosalia Oktavin, Maria Kristin dan Monika Widya
Prawestri atas kebersamaan, dukungan, semangat, doa dan hiburan dalam
menyelesaikan skripsi ini.
9. Teman-teman seperjuangan dalam menyusun skripsi: Verseveranda Seruni,
Jevi, Yanti, Maria Kristin, Indah Manurung, dan teman-teman di Pendidikan
Matematika 2011 yang tidak dapat disebutkan satu persatu, terima kasih atas
segala motivasi, saran dan semangat yang selalu diberikan sehingga
penyusunan skripsi ini dapat berjalan dengan lancar.
10. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini, yang tidak
dapat disebutkan satu persatu.
Penulis terbuka terhadap saran dan kritik demi perbaikan di masa mendatang.
Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini dapat berguna untuk perkembangan
pendidikan dan bagi para pembaca.
Yogyakarta, 3 September 2015
Penulis
Revita Andy Hapsari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...................................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................................. iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ......................................................................... v
HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ................................. vi
ABSTRAK .................................................................................................................. vii
ABSTRACT ................................................................................................................. viii
KATA PENGANTAR ................................................................................................... ix
DAFTAR ISI ................................................................................................................ xi
DAFTAR TABEL ....................................................................................................... xiv
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................. xvi
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................ xviii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ......................................................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ................................................................................................. 6
C. Pembatasan Masalah ................................................................................................ 6
D. Rumusan Masalah .................................................................................................... 7
E. Tujuan Penelitian...................................................................................................... 7
F. Manfaat Penelitian.....................................................................................................8
G. Penjelasan Istilah......................................................................................................9
F. Sistematika Penulisan..............................................................................................10
BAB II LANDASAN TEORI
A. Kajian Pustaka
1. Pembelajaran Berbasis Masalah ......................................................................... 12
2. Keaktifan ............................................................................................................ 17
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
3. Hasil Belajar dan Pengukuran Hasil Belajar ...................................................... 20
4. Efektivitas .......................................................................................................... 22
5. Sistem Persamaan Linear Dua Variabel ............................................................. 23
6. Pembelajaran Berbasis Masalah Pada Pokok Bahasan Sistem Persamaan Linear
Dua Variabel ...................................................................................................... 32
B. Kerangka Berpikir .................................................................................................. 35
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian ....................................................................................................... 37
B. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................................................. 37
C. Subjek dan Objek Penelitian .................................................................................. 38
D. Variabel Penelitian.................................................................................................. 38
E. Bentuk Data ............................................................................................................ 39
F. Instrumen Penelitian
1. Instrumen Pembelajaran ...................................................................................... 40
2. Instrumen Pengumpulan Data ............................................................................. 43
G. Validasi Instrumen .................................................................................................. 47
H. Teknik Pengumpulan Data ..................................................................................... 48
I. Teknik Analisis Data
1. Analisis Uji Coba Instrumen Hasil Belajar ......................................................... 49
2. Analisis Data Hasil Belajar ................................................................................. 51
3. Analisis Data Observasi Keaktifan Siswa ........................................................... 53
4. Analisis Data Kuisioner Tanggapan Siswa.......................................................... 54
J. Rencana Penelitian
1. Persiapan Penelitian ............................................................................................ 55
2. Pelaksanaan Penelitian ........................................................................................ 57
3. Mengolah Data .................................................................................................... 58
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
BAB IV PELAKSANAAN PENELITIAN, TABULASI DATA, ANALISIS
DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
A. Pelaksanaan Penelitian
1. Pelaksanaan Pembelajaran ................................................................................. 60
2. Tes Hasil Belajar ................................................................................................ 67
3. Kuisioner Tanggapan Siswa ............................................................................... 67
B. Uji Coba Instrumen Hasil Belajar
1. Data Uji Coba Hasil Belajar ............................................................................... 68
2. Analisis Hasil Uji Coba Instrumen Hasil Belajar ............................................... 69
C. Tabulasi Data
1. Data Hasil Belajar ............................................................................................. 74
2. Data Keaktifan Siswa ........................................................................................ 75
3. Data Kuisioner Tanggapan Siswa ..................................................................... 80
D. Analisis Data
1. Analisis Pembelajaran ....................................................................................... 86
2. Analisis Hasil Belajar Siswa ............................................................................. 89
3. Analisis Keaktifan Siswa .................................................................................. 92
4. Analisis Kuisioner Tanggapan Siswa ................................................................ 97
E. Pembahasan
1. Hasil Belajar .................................................................................................... 100
2. Keaktifan Siswa .............................................................................................. 101
3. Kuisioner Tanggapan Siswa ............................................................................ 104
F. Kelemahan Penelitian ........................................................................................... 104
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan .......................................................................................................... 105
B. Saran ..................................................................................................................... 106
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................... 107
LAMPIRAN ............................................................................................................. 109
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Sintaks Pembelajaran Berbasis Masalah ..................................................... 14
Tabel 2.2 Tabel Penyelesaian ...................................................................................... 26
Tabel 2.3 Kisi-kisi Masalah ......................................................................................... 33
Tabel 3.1 Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar, Indikator ........................................... 40
Tabel 3.2 Kisi-kisi Tes Hasil Belajar .......................................................................... 44
Tabel 3.3 Kisi-kisi Observasi Keaktifan Siswa ........................................................... 44
Tabel 3.4 Kisi-kisi Kuisioner Tanggapan Siswa ......................................................... 47
Tabel 3.5 Kriteria Ketuntasan Hasil Belajar ............................................................... 52
Tabel 3.6 Kriteria Hasil Belajar .................................................................................. 52
Tabel 3.7 Kriteria Hasil Belajar Secara Kualitatif ...................................................... 53
Tabel 3.8 Distribusi Keaktifan Siswa .......................................................................... 53
Tabel 3.9 Kriteria Keaktifan Siswa ............................................................................. 53
Tabel 3.10 Distribusi Kuisioner .................................................................................. 54
Tabel 4.1 Rangkaian Pengumpulan Data .................................................................... 59
Tabel 4.2 Data Hasil Uji Coba .................................................................................... 68
Tabel 4.3 Perhitungan Validitas Butir Soal ................................................................. 69
Tabel 4.4 Skor Butir Soal × Jumlah Total ................................................................... 70
Tabel 4.5 Hasil Kuadrat Skor Butir Soal ..................................................................... 71
Tabel 4.6 Kriteria Hasil Belajar .................................................................................. 71
Tabel 4.7 Koefisien Korelasi ....................................................................................... 71
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
Tabel 4.8 Perhitungan Reliabilitas Butir Soal ............................................................. 72
Tabel 4.9 Perbaikan Soal ............................................................................................. 74
Tabel 4.10 Data Hasil Belajar ..................................................................................... 75
Tabel 4.11 Data Observasi Keaktifan Pertemuan Pertama.......................................... 76
Tabel 4.12 Data Observasi Keaktifan Pertemuan Kedua ............................................ 77
Tabel 4.13 Data Observasi Keaktifan Pertemuan Ketiga ............................................ 80
Tabel 4.14 Data Kuisioner Tanggapan Siswa .............................................................. 80
Tabel 4.15 Hasil Kuisioner Tanggapan Siswa ............................................................. 84
Tabel 4.16 Persentase Skor dan Kriteria Hasil Belajar ............................................... 90
Tabel 4.17 Tingkat Pencapaian Hasil Belajar Siswa ................................................... 91
Tabel 4.18 Tingkat Pencapaian Hasil Belajar Siswa Secara Kualitatif ....................... 92
Tabel 4.19 Data Keaktifan Siswa Pertemuan Pertama ................................................ 93
Tabel 4.20 Analisis Keaktifan Siswa Pertemuan Pertama .......................................... 93
Tabel 4.21 Data Keaktifan Siswa Pertemuan Kedua .................................................. 94
Tabel 4.22 Analisis Keaktifan Siswa Pertemuan Kedua ............................................. 95
Tabel 4.23 Data Keaktifan Siswa Pertemuan Ketiga .................................................. 96
Tabel 4.24 Analisis Keaktifan Siswa Pertemuan Ketiga ............................................. 97
Tabel 4.25 Analisis Kuisioner Tanggapan Siswa ........................................................ 98
Tabel 4.26 Hasil Keaktifan Siswa Tiga Pertemuan ................................................... 100
Tabel 4.27 Persentase Kriteria Keaktifan Siswa ....................................................... 103
Tabel 4.28 Persentase Kriteria Keaktifan Aspek Keterlibatan Siswa ....................... 103
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Grafik 𝑎𝑥 + 𝑏𝑦 + 𝑐 = 0......................................................................... 25
Gambar 2.2 Dua Garis Berpotongan .......................................................................... 28
Gambar 2.3 Dua Garis Berhimpit .............................................................................. 28
Gambar 2.4 Dua Garis Sejajar ................................................................................... 29
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN A
Lampiran A1. Surat Ijin Melakukan Penelitian ........................................................ 110
Lampiran A2. Perhitungan Validitas Butir Soal ....................................................... 111
Lampiran A3. RPP .................................................................................................... 118
Lampiran A4. Lembar Kerja Siswa .......................................................................... 132
Lampiran A5. Instrumen Hasil Belajar ..................................................................... 134
Lampiran A6. Kunci Jawaban Tes Hasil Belajar ...................................................... 136
LAMPIRAN B
Lampiran B1. Contoh Jawaban LKS ........................................................................ 141
Lampiran B2. Contoh Jawaban Tes Hasil Belajar ..................................................... 142
Lampiran B3. Contoh Hasil Observasi Keaktifan Siswa .......................................... 145
Lampiran B4. Contoh Hasil Angket ......................................................................... 146
Lampiran B5. Foto-foto Penelitian ........................................................................... 148
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Matematika merupakan suatu bidang ilmu yang diajarkan mulai dari tingkat
sekolah dasar sampai tingkat perkuliahan. Matematika juga merupakan dasar ilmu
yang lain, sehingga keberadaannya penting. Banyak manfaat yang bisa didapat dari
menguasai matematika karena matematika sangat berguna dalam membantu
manusia dalam kehidupan sehari-hari.Tetapi pada kenyataannya banyak orang yang
“tidak menyukai” matematika karena matematika dianggap sebagai ilmu yang
abstrak sehingga menyebabkan matematika susah untuk dimengerti. Hal tersebut
juga menyebabkan hasil belajar dalam matematika masih sangat rendah.
Berdasarkan pengalaman yang dialami peneliti saat mengikuti program
pengalaman lapangan di SMP Budya Wacana Yogyakarta, siswa kurang antusias
mengikuti pembelajaran matematika. Para siswa hanya sekedar menerima materi
yang disampaikan oleh guru mata pelajaran, selain itu dalam satu kelas hanya
beberapa siswa yang berani aktif untuk bertanya ataupun menjawab pertanyaan
yang diberikan oleh guru.
Model pembelajaran baru yang dapat membangun keaktifan siswa dalam
mengikuti pembelajaran matematika sangat diperlukan dalam pembelajaran
matematika agar matematika dapat menjadi pelajaran yang menyenangkan. Banyak
model pembelajaran telah ada tetapi dalam kenyataannya banyak guru yang masih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
menggunakan pembelajaran konvensional di mana semua materi yang dipelajari
berpusat pada guru sehingga siswa tidak mempunyai kesempatan untuk terlibat aktif
dalam pembelajaran.
Berbagai upaya diperlukan untuk meningkatkan keaktifan dan partisipasi
siswa dalam pembelajaran. Salah satu upaya tersebut dengan mempersiapkan
pembelajaran menarik yang dapat mengajak siswa untuk terlibat aktif dan berani
untuk menanyakan hal yang kurang dimengerti, selain itu siswa juga berani dalam
mengemukakan pendapatnya sehingga materi yang disampaikan dapat diterima
dengan baik. Pembelajaran yang akan disajikan harus benar-benar dipersiapkan
dengan sebaik-baiknya sehingga tidak menimbulkan kebosanan dan ketidakminatan
siswa dalam mengikuti pembelajaran.
Salah satu model yang dapat digunakan dalam pembelajaran adalah model
pembelajaran berbasis masalah. Model pembelajaran berbasis masalah dapat
mengajak siswa untuk bersama-sama mengidentifikasi suatu permasalahan yang
diberikan dan juga mencari pemecahan dari masalah tersebut. Selain itu dengan
model pembelajaran berbasis masalah, guru dapat menyajikan suatu permasalahan
nyata yang ada di kehidupan siswa sehingga dapat mempermudah siswa dalam
membayangkan pemecahan masalah yang disajikan tersebut. Selain dapat mengajak
siswa untuk aktif dalam pembelajaran, model ini juga dapat mengajak siswa untuk
berpikir kritis dan lebih kreatif dalam menanggapi permasalahan yang disajikan.
Berdasarkan observasi yang peneliti lakukan di kelas VIII-A dan VIII-B SMP
Kanisius 1 Surakarta, peneliti melihat bahwa pembelajaran yang berlangsung sudah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
cukup baik. Observasi ini bertujuan untuk mengetahui kondisi pada saat
pembelajaran berlangsung.Guru berusaha untuk mengajak siswanya aktif dengan
memberikan pertanyaan-pertanyaan, selain itu pada saat pembelajaran di kelas
selalu berkeliling untuk membimbing siswanya.
Saat proses pembelajaran, guru juga memberikan latihan soal yang bertujuan
agar para siswa lebih memahami materi yang telah disampaikan oleh guru. Namun
yang terjadi, ada beberapa siswa yang tidak mengerjakan latihan soal yang
diberikan. Kondisi tersebut terlihat pada saat diberikan latihan soal,siswa
berbincang dengan teman sebangkunya tanpa memperhatikan soal yang telah
diberikan. Selain itu, ada siswa kurang antusias dalam pembelajaran di kelas yang
terlihat dari siswa-siswa tertentu yang aktif selama proses pembelajaran. Selain itu
selama proses pembelajaran, jarang terlihat siswa mau untuk bertanya pada guru
tentang hal yang belum dipahami sehingga sulit untuk dapat mengetahui apakah
siswa tersebut sudah memahami penjelasan guru. Keaktifan siswa sangat diperlukan
pada saat pembelajaran karena tingat keaktifan siswa dalam suatu proses
pembelajaran merupakan tolak ukur dari kualitas pembelajaran itu sendiri. Segala
keaktifan siswa pada proses pembelajaran sangat menentukan keberhasilan
pencapaian dari tujuan pembelajaran tersebut.
Berdasarkan hasil observasi, peneliti melakukan wawancara dengan guru
matematika kelas VIII SMP Kanisius 1 Surakarta pada tanggal 7 Februari 2015,
terlihat bahwa hasil belajar dalam matematika sangat rendah karena ketertarikan
siswa terhadap matematika yang juga rendah. Kurangnya minat siswa terhadap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
matematika tersebut disebabkan oleh cara penyampaian materi yang monoton
sehingga pembelajaran yang disajikan tidak menarik. Selain itu, kemampuan siswa
yang beragam juga menyebabkan tingkat pemahaman siswa juga beragam. Siswa
yang mempunyai kemampuan menyerap materi yang disampaikan dengan cepat
dapat mengikuti dan memahami materi yang disampaikan oleh guru tetapi
sebaliknya siswa yang berkemampuan kurang mengalami kesulitan dalam memahai
materi sehingga terdapat jurang pemisah yang lebar dalam hal pencapaian hasil
belajar.
Beberapa usaha yang telah dilakukan oleh guru matematika untuk membuat
pembelajaran yang lebih menarik agar siswa dapat terlibat aktif dalam mengikuti
pembelajaran, misalnya dengan mengajak siswa untuk berdiskusi, penggunaan
metode STAD. Guru masih mengalami banyak kesulitan karena metode
pembelajaran yang digunakan hanya sebatas pada hasil belajar siswa yang berupa
nilai tetapi hasil yang dicapai belum maksimal.
Model pembelajaran berbasis masalah dipilih dalam penelitian ini didasarkan
pada salah satu hasil penelitian sebelumnya yang berjudul “Efektivitas
Pembelajaran Berbasis Masalah Dengan Materi Sistem Persamaan Linear Dua
Variabel di Kelas VIII SMPN Purworejo”. Penelitian tersebut membahas tentang
keefektifan model pembelajaran yang dilihat dari hasil belajar dan keaktifan siswa.
Karakteristik subyek pada penelitian sebelumnya mempunyai kesamaan dengan
subyek penelitian yang akan dilakukan di mana siswa mempunyai hasil belajar yang
rendah serta siswa sangat pasif pada saat mengikuti pembelajaran. Hasil penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
tersebut menunjukkan bahwa model pembelajaran berbasis masalah dapat
meningkatkan keaktifan dengan tergolong kriteria sangat baik dan baiknya
mencapai 85%, sedangkan untuk hasil belajarnya mencapai 50%.
Materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel dipilih oleh peneliti karena
materi ini merupakan salah satu materi yang mudah untuk diaplikasikan terhadap
kehidupan nyata sehingga memudahkan siswa untuk menemukan permasalahan-
permasalah nyata yang berkaitan dengan materi Sistem Persamaan Linear Dua
Variabel. Selain itu, materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel masih dipelajari
di bangku SMA sehingga peneliti ingin memulai menyajikan materi ini dengan
mengangkat permasalahan nyata yang ada di sekitar siswa sehingga siswa dapat
mengerti konsep dasar dan tidak mengalami kesulitan belajar pada materi tersebut.
Jadi dengan kata lain matematika tidak disajikan dalam bentuk “jadi”. Alasan lain,
setelah peneliti berdiskusi dengan guru mata pelajaran materi ini belum diajarkan
kepada siswa. Hal ini disebabkan pada saat sekolah menggunakan kurikulum 2013
materi ini diberikan pada semester genap tetapi setelah adanya kebijakan pemerintah
yang baru sekolah kembali menggunakan kurikulum 2006 materi Sistem Persamaan
Linear Dua Variabel diberikan pada semester ganjil.
Berdasarkan pada alasan-alasan yang telah peneliti uraikan, maka peneliti
tertarik untuk mengadakan penelitian yang berjudul “Efektivitas Pembelajaran
Matematika Berbasis Masalah Pada Pokok Bahasan Sistem Persamaan Linear Dua
Variabel Di Kelas VIII-A SMP Kanisius 1 Surakarta Tahun Ajaran 2014/2015 ” dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
keefektifan dalam penelitian ini dibatasi pada hasil belajar dan keaktifan siswa
dalam pembelajaran.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat diidentifikasikan
permasalahan sebagai berikut :
1. Kurang aktifnya siswa dalam mengikuti pembelajaran matematika
2. Hasil belajar matematika siswa yang rendah dan banyak siswa yang mendapatkan
nilai di bawah KKM
3. Pembelajaran yang disajikan kurang menarik minat siswa dan hanya berpusat
pada guru
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah tersebut masalah yang dibahas dibatasi
lingkupnya pada tingkat keefektifan pembelajaran matematika dengan model
pembelajaran berbasis masalah untuk siswa kelas VIIIdan tanggapan siswa
mengenai penerapan metode tersebut pada pokok bahasan Sistem Persamaan Linear
Dua Variabel di SMP Kanisius 1 Surakarta pada tahun ajaran 2014/2015. Efektivitas
dalam penelitian ini dibatasi pada hasil belajar dan keaktifan siswa dalam
pembelajaran. Sedangkan untuk tanggapan siswa dibatasi pada seberapa jauh model
pembelajaran berbasis masalah ini bisa diterima dan membantu siswa dalam
mempelajari materi sistem persamaan linear dua variabel.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka rumusan masalah
yang diajukan adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana efektivitas penerapan pembelajaran berbasis masalah pada
pembelajaran matematika kelas VIII-A SMP Kanisius 1 Surakarta pada materi
Sistem Persamaan Linear Dua Variabel, ditinjau dari hasil belajar dan keaktifan
siswa dalam pembelajaran?
2. Bagaimana tanggapan siswa kelas VIII-A SMP Kanisius 1 Surakarta terhadap
pembelajaran matematika menggunakan model pembelajaran berbasis masalah
pada materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel, ditinjau dari diterima dan
terbantunya siswa melalui model tersebut?
E. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah :
1. Mengetahui efektivitas penerapan pembelajaran berbasis masalah pada
pembelajaran matematika kelas VIII SMP Kanisius 1 Surakarta pada pokok
bahasan Sistem Persamaan Linear Dua Variabel ditunjau dari hasil belajar dan
keaktifan siswa
2. Mengetahui tanggapan siswa kelas VIII SMP Kanisius 1 Surakarta terhadap
pembelajaran matematika menggunakan model pembelajaran berbasis masalah
pada pokok bahasan Sistem Persamaan Linear Dua Variabel ditinjau dari
diterima dan terbantunya siswa melalui model tersebut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
F. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi :
1. Peneliti
Penelitian yang dilakukan dapat menjadi pengalaman untuk peneliti terkait
dengan penelitian tentang pembelajaran berbasis masalah.
2. Sekolah
Penelitian ini dapat bermanfaat sebagai referensi dalam pengembangan model
pembelajaran yang digunakan agar dapat meningkatkan kualitas pendidikan
terutama dalam bidang matematika.
3. Guru
Penelitian ini dapat bermanfaat untuk memberikan gambaran tentang
pembelajaran matematika dengan menggunakan model pembelajaran berbasis
masalah sehingga guru dapat membuat pembelajaran yang lebih menarik yang
mengangkat fenomena atau kasus dari kehidupan nyata yang sesuai dengan
materi sistem persamaan linear dua variabel dan dapat meningkatkan hasil belajar
khususnya untuk materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel, tetapi juga bisa
untuk materi yang lain.
4. Siswa
Siswa dilatih untuk menyelesaikan suatu permasalahan nyata yang ada di sekitar
yang sesuai dengan materi sistem persamaan linear dua variabel serta
mendapatkan kesempatan yang sama dalam mengutarakan pendapat dan ide-ide
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
kreatif yang berkaitan dengan pembelajaran. Selain itu siswa berlatih untuk
saling bekerja sama dan menghargai sesamanya.
G. Penjelasan Istilah
Dipaparkan pengertian dan pembatasan istilah yang digunakan dalam penelitian.
1. Efektivitas : tingkat pencapaian dari suatu kegiatan tertentu yang diketahui
melalui tingkat keberhasilan (hasil belajar yang dicapai dan keaktifan siswa)
dalam setiap kegiatan yang dilakukan
2. Pembelajaran berbasis masalah :sebuah pendekatan pembelajaran yang
menyajikan permasalah nyata yang kontekstual sehingga merangsang siswa
untuk belajar.
3. Hasil yang dicapai siswa : hasil yang dicapai siswa yang meliputi kemajuan dalam
hasil belajar dari aspek pengetahuan serta keaktifan siswa dalam mengikuti
proses pembelajaran.
Berdasarkan penjelasan di atas Efektivitas Pembelajaran Matematika Berbasis
Masalah Pada Materi Sistem Persamaan Dua Variabel Di Kelas VIII-A SMP
Kanisius 1 Surakarta Tahun Ajaran 2014/2015 adalah tingkat keberhasilan yang
dicapai dari suatu proses pembelajaran pada model pembelajaran berbasis masalah
yang dilihat dari hasil belajar dan keaktifan siswa. Pembelajaran berbasis masalah
disajikan dengan sebuah masalah nyata yang ada sesuai dengan materi yang
dipelajari.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
H. Sistematika Penulisan
1. Bagian Awal Skripsi
Pada bagian awal penulisan skripsi memuat beberapa halaman yang terdiri
dari halaman judul, halaman persetujuan, halaman pengesahan, halaman
persembahan, pernyataan keaslian karya, lembar pernyataan persetujuan
publikasi karya, abstrak, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar,
dan daftar lampiran.
2. Bagian Isi
Bagian ini terdiri dari lima bab, yaitu :
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisi tentang latar belakang masalah, identifikasi masalah,
pembatasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat
penelitian, penjelasan istilah dan sistematika penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
Bab ini berisi tentang teori-teori yang melandasi penelitian ini yaitu
pembelajaran berbasis masalah, keaktifan, hasil belajar dan
pengukuran hasil belajar, efektivitas, materi ajar dan kerangka
berpikir.
BAB III METODE PENELITIAN
Bab ini berisi tentang aspek-aspek metodologi penelitian yaitu jenis
penelitian, tempat dan waktu penelitian, subyek dan obyek
penelitian, variabel penelitian, bentuk data, instrumen penelitian,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
validasi instrumen, teknik pengumpulan data, teknik analisis data,
dan rencana penelitian.
BAB IV PELAKSANAAN PENELITIAN, TABULASI DATA, ANALISIS
DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
Bab ini berisi tentang pelaksanaan penelitian, tabulasi data, analisis
data, pembahasan hasil penelitian dan kelemahan penelitian.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini berisi tentang kesimpulan penelitian yang telah disesuaikan
dengan tujuan penelitian dan saran-saran yang terkait dengan skripsi.
3. Bagian Akhir Skripsi
Pada bagian akhir penulisan, memuat daftar pustaka dan lampiran-lampiran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kajian Pustaka
1. Pembelajaran Berbasis Masalah
Pada hakikatnya program pembelajaran bertujuan tidak hanya memahami
dan menguasai apa dan bagaimana suatu terjadi, tetapi juga memberi pemahaman
dan penguasaan tentang “mengapa hal itu terjadi”. Berdasarkan permasalahan
tersebut, maka pembelajaran pemecahan masalah menjadi sangat penting untuk
diajarkan kepada siswa.
Pembelajaran berbasis masalah adalah seperangkat model mengajar yang
menggunakan masalah sebagai fokus untuk mengembangkan keterampilan
pemecahan masalah, keterampilan, pokok bahasan, dan pengaturan diri.
(Wahono S, 2013 : 436)
Menurut Wena, pembelajaran berbasis masalah merupakan pembelajaran
dengan menghadapkan siswa pada permasalahan-permasalahan praktis sebagai
pijakan dalam belajar atau dengan kata lain siswa belajar melalui permasalahan-
permasalahan. (Wena, 2009)
Menurut Michael Hicks (Rusman,2014 : 237), ada empat hal yang harus
diperhatikan ketika membicarakan masalah, yaitu : (1) memahami masalah, (2)
tidak tahu bagaimana memecahkan masalah tersebut, (3) adanya keinginan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
memecahkan masalah, dan (4) adanya keyakinan mampu memecahkan masalah
tersebut.
Dalam pembelajaran berbasis masalah yang disajikan kepada siswa harus
dapat membangkitkan pemahaman siswa terhadap masalah, sebuah kesadaran
akan adanya kesenjangan, pengetahuan, keinginan memecahkan masalah, dan
adanya persepsi bahwa mereka mampu memecahkan masalah tersebut.
Berpikir digunakan dalam pembelajaran berbasis masalah ketika siswa
merencanakan, membuat hipotesis, menggunakan perspektif yang beragam, dan
bekerja melalui fakta dan gagasan secara sistematis. Resolusi masalah juga
melibatkan analisis logis dan kritis, penggunaan analogi dan berpikir divergen,
integrasi kreatif dan sintesis.
Karakteristik pembelajaran berbasis masalah (Wena,2009 : 91) adalah sebagai
berikut :
a) belajar dimulai dengan suatu permasalahan
b) permasalahan yang diberikan harus berhubungan dengan dunia nyata
siswa
c) mengorganisasikan pembelajaran di seputar permasalahan, bukan di
seputar disiplin ilmu
d) memberikan tanggung jawab yang besar dalam membentuk dan
menjalankan secara langsung proses belajar mereka sendiri
e) menggunakan kelompok kecil
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
f) menuntut siswa untuk mendemonstrasikan apa yang telah dipelajarinya
dalam bentuk produk dan kinerja
Selain itu, Student centered merupakan salah satu ciri dari pendekatan
problem-based learning. Siswa berperan sebagai stakeholder dalam menemukan
masalah, merumuskan masalah, mengumpulkan fakta-fakta (apa yang diketahui,
apa yang ingin diketahui, apa yang akan dilakukan), membuat pertanyaan-
pertanyaan sebagai alternatif dalam solusi menyelesaikan masalah.
Solso (dalam Wankat & Oreovocz, 1995) mengemukakan enam tahap dalam
pemecahan masalah :
a) Identifikasi permasalahan (indentification the problem)
b) Representasi Permasalahan (representation of the problem)
c) Perencanaan Pemecahan (Planning the solution)
d) Menerapkan/mengimplementasikan perencanaan (execute the plain)
e) Menilai perencanaan (evaluate the plan)
f) Menilai hasil pemecahan (evaluate the solution)
Ibrahin dan Nur (2000: 13) dan Ismail (2002: 1) (Rusman, 2014)
mengemukakan bahwa langkah-langkah Pembelajaran Berbasis Masalah adalah
sebagai berikut :
Tabel 2.1 : Sintaks Pembelajaran Berbasis Masalah
Fase Indikator Tingkah Laku Guru
1 Orientasi siswa pada masalah
Menjelaskan tujuan pembelajaran,
menjelaskan logistik yang diperlukan, dan
memotivasi siswa terlibat pada aktivitas
pemecahan masalah
2 Mengorganisasi siswa untuk
belajar
Membantu siswa mendefinisikan dan
mengorganisasikan tugas belajar yang
berhubungan dengan masalah tersebut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
3 Membimbing pengalaman
individual/kelompok
Mendorong siswa untuk mengumpulkan
informasi yang sesuai, melaksanakan
eksperimen untuk mendapatkan penjelasan
dan pemecahan masalah
4 Mengembangkan dan
menyajikan hasil karya
Membantu siswa dalam merencanakan dan
menyiapkan karya yang sesuai seperti laporan,
dan membantu mereka untuk berbagi tugas
dengan temannya
5 Menganalisis dan mengevaluasi
proses pemecahan masalah
Membantu siswa untuk melakukan refleksi
atau evaluasi terhadap penyelidikan mereka
dan proses yang mereka gunakan
Menurut Ibrahim dan Nur mengemukakan tujuan pembelajaran berbasis masalah
secara lebih rinci, yaitu:
a) membantu siswa mengembangkan kemampuan berpikir dan memecahkan
masalah
b) belajar berbagai peran orang dewasa melalui pelibatan mereka dalam
pengalaman nyata
c) menjadi para siswa yang otonom
Sebagai suatu strategi pembelajaran, pembelajaran berbasis masalah memiliki
beberapa keunggulan (Sanjaya W, 2006 : 218-219), diantaranya :
a) pemecahan masalah merupakan teknik yang cukup bagus untuk lebih
memahami isi pelajaran
b) pemecahan masalah dapat menantang kemampuan siswa serta
memberikan kepuasan untuk menemukan pengetahuan baru bagi siswa
c) pemecahan masalah dapat meningkatkan aktivitas pembelajaran siswa
d) pemecahan masalah dapat membantu siswa bagaimana mentransfer
pengetahuan mereka untuk memahami masalah dalam kehidupan nyata
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
e) pemecahan masalah dapat membantu siswa untuk mengembangkan
pengetahuan barunya dan bertanggung jawab dalam proses pembelajaran
f) pemecahan masalah dapat mendorong siswa untuk melakukan evaluasi
sendiri baik terhadap hasil maupun proses belajarnya
g) pemecahan masalah bisa memperlihatkan kepada siswa bahwa setiap
mata pelajaran pada dasarnya merupakan cara berpikir dan sesuatu yang
harus dimengerti oleh siswa
h) pemecahan masalah dianggap lebih menyenangkan dan disukai siswa
i) pemecahan masalah dapat mengembangkan kemampuan siswa berpikir
kritis dan kemampuan untuk menyesuaikan dengan pengetahuan baru
j) pemecahan masalah dapat memberikan kesempatan pada siswa untuk
mengaplikasikan pengetahuan yang mereka miliki dalam dunia nyata
k) pemecahan masalah dapat mengembangkan minat siswa untuk secara
terus menerus belajar sekalipun belajar pada pendidikan formal telah
berakhir
Di samping keunggulan, pembelajaran berbasis masalah juga memiliki
kelemahan, diantaranya :
a) Manakala siswa tidak memiliki minat atau tidak mempunyai kepercayaan
bahwa masalah yang dipelajari sulit untuk dipecahkan, makan mereka
akan merasa enggan untuk mencoba
b) Keberhasilan strategi pembelajaran melalui problem solving
membutuhkan cukup waktu untuk persiapan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
c) Tanpa pemahaman mengapa mereka berusaha untuk memecahkan
masalah yang sedang dipelajari, maka mereka tidak akan belajar apa yang
mereka ingin pelajari
Dalam penelitian ini pembelajaran berbasis masalah merupakan suatu
metode pembelajaran yang diharapkan dapat melatih siswa untuk mandiri dan
mampu dalam memecahkan persamalahan yang dihadapi di kehidupan sehari-
hari. Selain itu pembelajaran berbasis masalah menjadikan masalah sebagai
fokus pembelajaran yang harus dicari pemecahannya agar siswa menjadi ingin
tahu penyebabnya, menyelidiki, mencari solusi dan menyelesaikan keganjilan
dalam permasalahan tersebut. Hal ini karena pengetahuan-pengetahuan tidak
langsung terbentuk dengan sendirinya tetapi timbul dari pengalaman-
pengalaman dalam situasi nyata yang dihadapi.. Dalam pembelajaran ini siswa
dituntut untuk terlibat aktif dalam mengikuti proses pembelajaran.
2. Keaktifan
Kecenderungan psikologi dewasa ini menganggap bahwa anak adalah
makhluk yang aktif. Anak mempunyai dorongan untuk berbuat sesuatu,
mempunyai kemampuan dan aspirasinya sendiri. Belajar tidak bisa dipaksakan
oleh orang lain dan juga tidak bisa dilimpahkan kepada orang lain. Belajar hanya
mungkin terjadi apabila anak aktif mengalami sendiri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
Jhon Dewey mengemukakan bahwa belajar adalah menyangkut apa yang
harus dikerjakan siswa untuk dirinya sendiri, maka inisiatif harus datang dari
siswa sendiri. Guru sekadar pembimbing dan pengarah.
Menurut teori kognitif, belajar menunjukkan adanya jiwa yang sangat aktif,
jiwa mengolah informasi yang kita terima, tidak sekadar menyimpannya saja
tanpa mengadakan transformasi. Menurut teori ini anak memiliki sifat aktif,
konstruktif, dan mampu merencanakan sesuatu. Anak mampu untuk mencari,
menemukan, dan menggunakan pengetahuan yang telah diperolehnya. Dalam
proses belajar-mengajar anak mampu mengidentifikasi, merumuskan masalah,
mencari dan menemukan fakta, menganalisis, menafsirkan, dan menarik
kesimpulan.
Secara harafiah keaktifan berasal dari kata aktif yang berarti sibuk, giat
(KBBI : 17). Sehingga keaktifan yang berasal dari kata aktif dan memperoleh
imbuhan ke- dan –an mempunyai arti kesibukan atau kegiatan. Keaktifan belajar
adalah kegiatan atau kesibukan siswa dalam proses belajar mengajar.
Keaktifan belajar siswa dalam proses pembelajaran terkadang berjalan
lancar, siswa cepat memahami penjelasan pokok bahasan tetapi tidak selalu
demikian karena ada saatnya siswa menjadi sangat pasif dan hanya sekedar
mendengarkan pokok bahasan yang disampaikan oleh guru. Berjalannya proses
belajar mengajar tersebut dipengaruhi oleh banyak faktor yang sangat
berpengaruh terhadap keaktifan belajar siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
Untuk dapat menimbulkan keaktifan belajar pada diri siswa, maka guru di
antaranya dapat melaksanakan perilaku-perilaku berikut :
a) menggunakan multimetode dan multimedia
b) memberikan tugas secara individual dan kelompok
c) memberikan kesempatan pada siswa melaksanakan eksperimen dalam
kelompok kecil (beranggotakan tidak lebih dari 3 orang)
d) memberikan tugas untuk membaca bahan belajar, mencatat hal-hal yang
kurang jelas
e) mengadakan tanya jawab dan diskusi
Menurut Nana Sudjana (dalam Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar : 61),
keaktifan para siswa dalam kegiatan belajar dapat dilihat dalam hal :
a) turut serta dalam melaksanakan tugas belajarnya
b) terlibat dalam pemecahan masalah
c) bertanya pada siswa lain atau kepada guru apabila tidak memahami
persoalan yang dihadapi
d) berusaha mencari berbagai informasi yang diperlukan untuk pemecahan
masalah
e) melaksanakan diskusi kelompok sesuai dengan petunjuk guru
f) menilai kemampuan dirinya dan hasil-hasil yang diperolehnya
g) melatih diri dalam memecahkan soal atau masalah yang sejenis
h) kesempatan menggunakan atau menerapkan apa yang telah diperoleh
dalam menyelesaikan tugas atau persoalan yang dihadapi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
3. Hasil Belajar dan Pengukuran Hasil Belajar
Dalam buku Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer, yang dimaksud
hasil belajar adalah semua efek yang dapat dijadikan sebagai indikator tentang
nilai dari penggunaan strategi pembelajaran di bawah kondisi yang berbeda.
(Degeng, 1989)
Hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian,
sikap-sikap, apresiasi dan keterampilan. (Agus Suprijono, 2009 : 5)
Gagne (Sudjana, 1990 : 22) membagi lima kategori hasil belajar yakni :
a) informasi verbal
b) keterampilan intelektual
c) strategi kognitif
d) sikap
e) keterampilan motoris
Dalam sitem pendidikan nasional rumusan tujuan pendidikan, baik tujuan
kurikuler maupun tujuan instruksional, menggunakan klasifikasi hasil belajar
dari Benyamin Bloom yang secara garis besar membaginya menjadi tiga ranah
yaitu :
a) Ranah kognitif, berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri
dari enam aspek yakni pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi,
analisis, sintesis, dan evaluasi.
b) Ranah afektif, berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima aspek yakni
penerimaan, jawaban atau reaksi, penilaian, organisasi, internalisasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
c) Ranah psikomotoris, berkenaan dengan hasil belajar keterampilan dan
kemampuan bertindak
Kemampuan yang dinilai dalam pembelajaran berbasis masalah adalah
kemampuan siswa dalam : (a) menggunakan matematika dalam pemecahan
masalah matematika (b) menggunakan matematika di luar matematika, yaitu
konteks kehidupan nyata, ilmu, dan teknologi. Kemampuan siswa yang dinilai
pada menggunakan matematika dalam pemecahan masalah matematika dapat
terdiri atas kegiatan sebagai berikut :
a) menunjukkan pemahaman masalah
b) mengorganisasi data dan memilih informasi yang relevan dalam
penyelesaian masalah
c) menyajikan masalah secara matematik dalam berbagai bentuk
d) memilih pendekatan dan metode penyelesaian masalah secara tepat
e) mengembangkan strategi penyelesaian masalah
f) membuat dan menafsirkan model matematika dari suatu masalah
g) menyelesaikan masalah yang tidak rutin
Menurut teori-teori di atas, hasil belajar merupakan perubahan perilaku
secara keseluruhan bukan hanya salah satu aspek potensi saja. Hasil belajar
sebagai objek penilaian dimana dapat dibedakan menjadi tiga ranah, yakni (a)
kognitif, (b) afektif, (c) psikomotoris dan masing-masingnya saling berkaitan.
Pengukuran hasil belajar pada pembelajaran berbasis masalah secara garis besar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
dilihat dari seberapa bisa siswa menguasai suatu permasalahan yang diberikan
dan mendapatkan solusi dari permasalahan tersebut.
4. Efektivitas
Keefektifan pembelajaran, diukur dari tingkat pencapaian siswa, dan
terdapat empat indikator untuk mempreskripsikannya, yaitu (1) kecermatan
penguasaan perilaku yang dipelajari, (2) kecepatan unjuk kerja, (3) tingkat alih
belajar, (4) tingkat retensi. (Wena M, 2009 : 6)
Salah satu keberhasilan proses belajar-mengajar dilihat dari hasil belajar yang
dicapai siswa. Dalam hal ini, aspek yang dilihat antara lain :
a) perubahan pengetahuan, sikap, dan perilaku siswa setelah menyelesaikan
pengalaman belajarnya
b) kualitas dan kuantitas penguasaan tujuan instruksional oleh para siswa
c) jumlah siswa yang dapat mencapai tujuan instruksional minimal 75 dari
jumlah instruksional yang harus dicapai
d) hasil belajar tahan lama diingat dan dapat digunakan sebagai dasar dalam
mempelajari bahan berikutnya
Dalam penelitian ini efektivitas pembelajaran dapat diartikan sebagai suatu
keberhasilan dalam proses pembelajaran dengan mencapai tujuan pembelajaran
yang dapat meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa. Indikator dari
efektivitas pembelajaran juga dapat dilihat dari tercapainya indikator
pembelajaran pada pokok bahasan sistem persamaan linear dua variabel.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
5. Sistem Persamaan Linear Dua Variabel
Berdasarkan kurikulum 2013 materi sistem persamaan linear dua variabel
memiliki kompetensi dasar menentukan nilai variabel persamaan linear dua
variabel dalam konteks nyata.
a) Persamaan Linear Satu Variabel ( PLSV)
Kalimat terbuka adalah kalimat yang mengandung satu atau lebih
variabel dan belum diketahui nilai kebenarannnya. Variabel (peubah) adalah
lambang pada kalimat terbuka yang dapat diganti oleh sembarang anggota
himpunan yang telah ditentukan. Persamaan adalah suatu pernyataan
matematika dalam bentuk simbol yang menyatakan bahwa dua hal adalah
persis sama. Persamaan ditulis dengan tanda sama dengan (=). Persamaan
linear adalah sebuah persamaan aljabar dimana tiap sukunya mengandung
konstanta atau perkalian konstanta dengan tanda sama dengan (=) serta
variabelnya berpangkat satu.
Persamaan Linear Satu Variabel adalah persamaan yang memuat satu
variabel dan pangkat variabelnya adalah satu. Bentuk umum persamaan linear
satu variabel yakni 𝑎𝑥 + 𝑏 = 0 dengan 𝑎 ≠ 0, 𝑎 𝑑𝑎𝑛 𝑏, dimana
𝑥 dinamakan variabel, 𝑎 dinamakan koefisien dan 𝑏 dinamakan konstanta.
Bilangan-bilangan real yang menjadikan kalimat terbuka menjadi pernyataan
benar atau memenuhi kalimat terbuka dinamakan penyelesaian persamaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
Contoh :
1) Persamaan 3𝑥 + 15 = 0 dan 4𝑥 = 12 merupakan PLSV karena hanya
memiliki satu variabel, yaitu x dan memenuhi bentuk 𝑎𝑥 + 𝑏 = 𝑐
2) Misal, Heru membeli 2 pensil seharga Rp 4.000,00. Dapatkah kamu
menentukan harga satu pensil jika kedua pensil tersebut harganya sama?
Jawab : Jika harga satu pensil dimisalkan 𝑥 maka harga 2 pensil dapat
ditulis bentuk PLSV, yaitu 2𝑥 − 4000 = 0. Pada bentuk tersebut, 𝑥
dinamakan variabel, bilangan 2 dinamakan koefisien dari 𝑥, dan 4000
dinamakan konstanta. Persamaan 2𝑥 − 4000 = 0 mempunyai
penyelesaian 𝑥 = 2000. Nilai 𝑥 = 2000 dinamakan penyelesaian dari
2𝑥 − 4000 = 0.
Kumpulan dari semua penyelesaian suatu persamaan dinamakan
himpunan penyelesaian persamaan. Himpunan penyelesaian dari persamaan
𝑎𝑥 + 𝑏 = 0, 𝑎, 𝑏 ∈ ℝ adalah {𝑥|𝑥 = −𝑏
𝑎, 𝑎, 𝑏 ∈ ℝ}.
b) Persamaan Linear Dua Variabel ( PLDV )
Suatu persamaan yang mempunyai dua variabel dan masing- masing
variabel berpangkat satu, dan dapat dinyatakan dalam bentuk 𝑎𝑥 + 𝑏𝑦 + 𝑐 =
0 dengan 𝑎 dan 𝑏 tidak semuanya nol, 𝑎, 𝑏, 𝑐 ∈ ℝ dinamakan persamaan
linear dua variabel. Persamaan ini adalah kalimat terbuka dengan 𝑥 dan 𝑦
sebagai variabel (peubah), 𝑎 dan 𝑏 sebagai koefisien, serta 𝑐 sebagai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
konstanta. Bilangan-bilangan real yang jika disubsitusikan kalimat
terbukanya menjadi pernyataan benar atau memenuhi kalimat terbuka
dinamakan penyelesaian.
Himpunan penyelesaiannya adalah kumpulan semua penyelesaian dari
persamaan linear dua variabel. Jadi, himpunan penyelesaiannya adalah
{(𝑥, 𝑦)|𝑎𝑥 + 𝑏𝑦 + 𝑐 = 0 , 𝑥, 𝑦 ∈ ℝ }.
Secara geometri, persamaan linear dua variabel 𝑎𝑥 + 𝑏𝑦 + 𝑐 = 0 dengan
𝑎 dan 𝑏 tidak semuanya nol, 𝑎 dan 𝑏 positif, serta 𝑎, 𝑏, 𝑐 ∈ ℝ adalah sebuah
diagram cartesius seperti diperlihatkan pada gambar berikut :
Y
(0, - 𝑐
𝑏)
X
(- 𝑐
𝑎 , 0 )
Gambar 2.1. Grafik 𝑎𝑥 + 𝑏𝑦 + 𝑐 = 0
Contoh soal :
Tentukanlah himpunan penyelesaian dari persamaan 2𝑥 + 𝑦 − 4 = 0
a. 𝑥 ∈{ -1,0,1,2,3 } dan 𝑦 ∈{ bilangan bulat }
b. 𝑥, 𝑦 ∈ ℝ
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
Penyelesaian :
a. Untuk menentukan pasangan pengganti 𝑥 dan 𝑦 yang mengubah
2𝑥 + 𝑦 − 4 = 0 menjadi pernyataan yang benar, kita tempuh
langkah – langkah sebagai berikut :
Untuk 𝑥 = -1 , maka 2(-1) + 𝑦 – 4 = 0 𝑦 = 6
𝑥 = 0 , maka 2(0) + 𝑦 – 4 = 0 𝑦 = 4
𝑥 = 1 , maka 2 (1) + 𝑦 – 4 = 0 𝑦 = 2
𝑥 = 2 , maka 2 (2) + 𝑦 – 4 = 0 𝑦 = 0
𝑥 = 3 , maka 2 (3) + 𝑦 – 4 = 0 𝑦 = -2
Tabel 2.2 : Tabel Penyelesaian
𝑥 -1 0 1 2 3
𝑦 6 4 2 0 -2
Jadi, himpunan penyelesaiannya adalah {(-1,6), (0,4), (1,2),
(2,0), (3,-2)}
b. Karena 𝑥, 𝑦 ∈ ℝ, maka terdapat pasangan berurutan yang tak
terhingga banyaknya dalam himpunan penyelesaiannya. Dengan
kata lain, persamaan linear dua variabel tersebut mempunyai
banyak kemungkinan jawaban. Kita dapat menyatakan dalam notasi
pembentuk himpunan sebagai berikut : {( 𝑥, 𝑦)|2𝑥 + 𝑦 − 4 =
0, 𝑥, 𝑦 ∈ ℝ }
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
c) Sistem Persamaan Linear Dua Variabel
{
𝑎1⋮.
𝑥 + 𝑏1 𝑦= 𝑐1
𝑎𝑛 𝑥 + 𝑏𝑛 𝑦= 𝑐𝑛
Bentuk Umum tersebut dinamakan Sistem Persaman Linear Dua
Variabel dalam bentuk baku dengan 𝑎1, 𝑏1, 𝑎𝑛, 𝑏𝑛 dinamakan koefisien,
𝑐1 dan 𝑐𝑛 dinamakan konstanta, serta 𝑥 dan 𝑦 dinamakan variabel (peubah).
Himpunan penyelesaiannya adalah kumpulan semua penyelesaian sistem
persamaan linear dua variabel itu.
Dari uraian diatas, terlihat perbedaannya bahwa persamaan linear dua
variabel memiliki sebuah persamaan linear dua variabel , sedangkan sistem
persamaan linear dua variabel memiliki dua atau lebih persamaan linear
yang merupakan satu kesatuan (sistem).
Jika masing - masing persamaan linear tersebut dinyatakan dalam
diagram cartesius maka terdapat 3 kemungkinan jawaban sistem persamaan
linear, yaitu:
1) Mempunyai satu penyelesaian. Terjadi jika dua garis berpotongan
dengan 𝑐
𝑑≠
𝑎
𝑏, seperti pada gambar 2.2 berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
𝑦
𝑐𝑥 + 𝑑𝑦 = 𝑞
𝑎𝑥 + 𝑏𝑦 = 𝑝
𝑥
Gambar 2.2 Dua Garis Berpotongan
2) Mempunyai banyak penyelesaian. Terjadi jika dua garis berimpit
dengan 𝑐
𝑑=
𝑎
𝑏=
𝑝
𝑞, seperti pada gambar 2.3 berikut:
𝑦
a𝑥 + b𝑦 – p = c𝑥 + d𝑦 - q
𝑥
Gambar 2.3 Dua Garis Berimpit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
3) Tidak mempunyai penyelesaian. Terjadi jika dua garis sejajar dengan
𝑐
𝑑=
𝑎
𝑏 dan a,b,c,d positif seperti pada gambar 2.4 berikut :
Y
a𝑥 + b𝑦 = p
c𝑥 + d𝑦 = q
X
Gambar 2.4 Dua Garis Sejajar
Berikut ini adalah contoh soal yang berbentuk soal cerita tentang
penyelesaian sistem persamaan linear dua variabel :
Pada suatu hari Budi membeli beberapa keperluan sekolah di Toko Baru.
Budi membeli 5 pulpen dan 3 pensil kemudian ia membayar dengan uang
Rp 50.000,00 dan mendapatkan kembalian Rp 15.000,00. Sepulang dari
sekolah, Anjani juga membeli beberapa keperluan sekolah yang terdiri dari
2 pulpen dan 1 pensil seharga Rp 30.000,00 yang ia beli di toko yang sama.
Kemudian Budi bertanya kepada Anjani harga 1 pulpen dan 1 pensil di toko
tersebut, tetapi Anjani tidak bisa menjawab dan akhirnya mereka
kebingungan. Atika mendengarnya dan membantu menyelesaikan masalah
tersebut. Atika berkata bahwa kasus tersebut merupakan sistem persamaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
linear dua variabel dan dapat diselesaikan dengan beberapa cara, yaitu
grafik, substitusi, dan eliminasi.
Terdapat tiga metode untuk mencari himpunan penyelesaian suatu sistem
persamaan linear dua variabel antara lain :
1) Metode grafik
Pada metode grafik, himpunan penyelesaian dari sistem persamaan linear
dua variabel adalah koordinat titik potong dua garis tersebut. Jika garis-
garisnya tidak berpotongan di suatu titik tertentu maka himpunan
penyelesaiannya adalah himpunan kosong.
Langkah-langkah untuk menyelesaikan sebagai berikut :
- Carilah himpunan penyelesaian masing-masing persamaan pada satu
bidang koordinat
- Gambarlah grafik himpunan penyelesaian masing-masing persamaan
pada satu bidang koordinat
- Tentukan titik potong kedua grafik tersebut. Kalau kedua garis tidak
berpotongan (sejajar), sistem persamaan itu tidak mempunyai
penyelesaian
- Titik potong kedua grafik tersebut merupakan himpunan penyelesaian
sistem persamaan tersebut
2) Metode Substitusi
Penyelesaian sistem persamaan linear dua variabel dengan metode
substitusi, dengan menyatakan variabel yang satu ke dalam variabel yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
lain dari suatu persamaan, kemudian menyubstitusikan (menggantikan)
variabel itu dalam persamaan yang lainnya.
Langkah-langkah untuk menyelesaikan sistem persamaan linear dua
variabel menggunakan metode substitusi :
- Kedua persamaan dalam bentuk 𝑎𝑥 + 𝑏𝑦 = 𝑐
- Samakan koefisien dari variabel yang akan dihilangkan dengan cara
mengalikan dengan bilangan yang sesuai (tanpa memperhatikan tanda)
- Kalau koefisien dari variabel bertanda sama (sama positif atau sama
negatif) maka kurangkan kedua persamaan tersebut. Kalau koefisien
dari variabel yang dihilangkan tandanya berbeda, jumlahkan kedua
persamaan tersebut.
3) Metode Eliminasi
Pada metode eliminasi, untuk menentukan himpunan penyelesaian
dari sistem persamaan linear dua variabel, caranya adalah dengan
menghilangkan (mengeliminasi) salah satu variabel dari sistem
persamaan tersebut. Jika variabelnya 𝑥 𝑑𝑎𝑛 𝑦, untuk menentukan
variabel 𝑥 harus mengeliminasi variabel 𝑦 terlebih dahulu, atau
sebaliknya.
Untuk menyelesaikan sistem persamaan linear dua variabel dengan
metode substitusi sebagai berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
- Nyatakan suatu variabel dalam variabel lain, misal menyatakan 𝑥 dalam
y atau sebaliknya
- substitusikan persamaan yang telah ditemukan dari variabel 𝑥 atau 𝑦 ke
salah satu persamaan
- Substitusikan nilai yang telah ditemukan dari variabel 𝑥 atau 𝑦 ke salah
satu persamaan
4) Metode Gabungan
Pada metode ini dilakukan penggabungan metode eliminasi dan
metode substitusi. Awalnya carilah nilai salah satu variabel dengan
menggunakan metode eliminasi, kemudian gunakan nilai variabel
tersebut untuk mendapatkan nilai variabel lain dengan menggunakan
metode substitusi.
6. Pembelajaran Berbasis Masalah Pada Pokok bahasan Sistem Persamaan
Linear Dua Variabel
Pada kehidupan sehari-hari, banyak masalah perhitungan yang dapat
diselesaikan dengan menerapkan sistem persamaan linear dua variabel.
Banyaknya masalah dalam kehidupan nyata tersebut dapat diangkat ke dalam
proses pembelajaran agar siswa menjadi lebih mudah untuk memahami pokok
bahasan tersebut. Siswa dapat menyelesaikan suatu permasalahan dari masalah
yang mudah sampai yang paling sulit. Siswa akan diberikan soal tentang Sistem
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
Persamaan Linear Dua Variabel yang akan mereka pecahkan sendiri, mulai dari
yang mudah sampai yang sulit. Agar memudahkan dalam menyusun soal yang
berhubungan dengan materi dan metode, diberikan kisi-kisi masalah-masalah :
Tabel 2.3 : Kisi – Kisi Masalah
No Masalah Indikator
1 a. 4x + 2y = 2
x – 2y – 4 = 0
b. 4x + 2y ≤ 2
x – 2y = 4
Menentukan mana
yang merupakan
sistem persamaan
linear dua variabel
2 Bu Siska bertanggung jawab atas
koperasi sekolah. Koperasi sekolah
dibuka setiap hari dan menjual segala
kebutuhan siswa. Namun karena
mengajar, Bu Siska tidak setiap waktu
menjaga koperasi sekolah. Oleh karena
itu, Bu Siska memberlakukan “Sistem
Kejujuran” setiap siswa yang ingin
membeli buku dan pulpen.
Siswa hanya tinggal meletakkan
uangnya ke dalam “Kotak Kejujuran”
yang disediakan. Di koperasi sekolah,
harga setiap buku adalah Rp. 2.500,00
dan harga setiap pulpen Rp. 1.500,00.
Suatu hari, Bu Siska mendapatkan
Rp. 25.000,00 dalam kotak kejujuran.
Beliau merasakan kebingungan ketika
menentukan harga buku dan pulpen
yang terjual. Supaya lebih mudah, Bu
Siska membuat dua daftar harga : satu
untuk harga buku dan satu lagi untuk
harga pulpen.
Bu Siska mengira bahwa barang
yang terjual adalah 1 buku dan 15
pulpen. Apakah ada kemungkinan
lainnya?
Di hari yang lain terdapat Rp
15.000,00 dalam kotak kejujuran. Bu
Siska tidak dapat menentukan apa saja
yang terjual. Bisakah kalian membantu
Bu Siska?
Menerapkan konsep
persamaan linear dua
variabel dalam
pemecahan masalah
menggunakan
metode informal dan
formal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
Dari soal yang diberikan ini, siswa diberikan suatu permasalahan yang
harus bisa mereka pecahkan sendiri dengan langkah-langkah pemecahan masalah
menurut Polya. Empat (4 ) langkah tersebut yakni :
1. Mengidentifikasi / Memahami masalah
Pada langkah tahap pertama ini siswa harus dapat menentukan dengan jeli
apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan.Kedua hal tersebut dapat
menjadi arah pemecahan masalah tersebut.
2. Merencanakan cara penyelesaian / strategi penyelesaian masalah
Pada langkah tahap kedua ini diperlukan keterampilan dan pemahaman
berbagai perencanaan pemecahan masalah,juga berdasarkan apa yang
diketahui dan apa yang ditanyakan siswa harus merencanakan cara apa
yang akan dilakukan. Apakah dengan mencoba-coba atau mencari pola
atau aturan yang cocok.
3. Penyelesaian Masalah
Pada langkah tahap ketiga ini perlu dilatih mengenai keterampilan
berhitung dan manipulasi aljabar, serta membuat penjelasan
(explanation) dan argumen (reasoning)
4. Presentasi Masalah dan Memeriksa kembali jawaban
Pada langkah tahap keempat ini siswa memeriksa kembali jawaban yang
dianggap benar, merefleksikan kembali apakah jawaban dan langkah-
langkah yang mereka kerjakan sudah jelas dan beralasan dalam proses
penyelesaian masalah,kemudian mereka presentasikan di depan kelas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
B. Kerangka Berpikir
Seorang individu akan lebih mudah mempelajari sesuatu bila yang dipelajari
berasal dari pengalaman yang diperolehnya. Matematika merupakan konsep abstrak
yang tersusun secara hirarkis dan penalarannya deduktif. Sehingga untuk belajar
suatu pokok bahasan matematika yang baru, pengalaman belajar yang lalu akan
mempengaruhi terjadinya proses belajar dalam pokok bahasan tersebut. Pernyataan
tersebut memberikan tantangan tersendiri bagi para guru untuk memberikan fasilitas
belajar terbaik agar tercipta proses belajar mengajar yang kondusif dan
menyenangkan sehingga memberikan hasil belajar terbaik bagi siswanya.
Pembelajaran matematika berbasis masalah pada pokok bahasan sistem
persamaan linear dua variabel diharapkan dapat membantu siswa dalam menyusun
ide atau gagasan dalam pengambilan solusi pemecahan masalah yang disajikan serta
dapat membantu siswa untuk lebih memahami pokok bahasan yang dipelajari.
Pembelajaran berbasis masalah ini dapat membantu siswa dalam menyelesaikan
permasalahan sehari-hari. Model pembelajaran berbasis masalah ini merupakan
salah satu model pembelajaran yang dapat melibatkan siswa secara aktif dalam
proses pembelajaran. Dalam pembelajaran ini, siswa lebih dapat untuk berpikir
kritis mencari solusi, terampil dalam pemecahan masalah dan juga melatih berbagai
sikap yang dimiliki oleh siswa. Selain itu, siswa diharapkan untuk berani
mengajukan pertanyaan, berani mengungkapkan pendapat, aktif menjawab
pertanyaan, bertanggung jawab dalam mengerjakan tugas di kelompoknya. Jadi
dengan memilih model pembelajaran berbasis masalah diharapkan dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
mengetahui seberapa besar efektivitas model ini terhadap keaktifan dan hasil belajar
siswa dan dalam pembelajaran ini, peneliti beranggapan bahwa model pembelajaran
berbasis masalah dilaksanakan dengan baik dan efektif, maka hasil belajar dan
keaktifan siswa akan menjadi lebih baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
deskriptif dengan menerapkan model pembelajaran berbasis masalah untuk
mengetahui efektivitas penggunaan model pembelajaran yang dilihat dari hasil
belajar dan keaktifan siswa kelas VIII-A SMP Kanisius 1 Surakarta tahun ajaran
2014/2015.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Metode
kualitatif digunakan untuk menggambarkan kondisi yang sebenarnya tentang proses
pembelajaran yang diterapkan di kelas, sedangkan metode kuantitatif digunakan
untuk menganalisis data yang berupa angka-angka.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SMP Kanisius 1 Surakarta yang beralamatkan Jalan
Sugiyopranoto No 7 Surakarta, Kelurahan Kampung Baru, Kecamatan Pasar
Kliwon, Kota Surakarta. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April – Mei 2015.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
C. Subjek & Objek Penelitian
1. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIIIA SMP Kanisius 1
Surakarta tahun ajaran 2014/2015, yang berjumlah 31 orang. Subjek pada
penelitian ini dipilih sendiri oleh peneliti dengan mengkonsultasikan dahulu
dengan guru mata pelajaran.
2. Objek Penelitian
Objek penelitian adalah pencapaian hasil belajar, keaktifan siswa dalam
pembelajaran dan tanggapan siswa terhadap pembelajaran matematika
menggunakan model pembelajaran berbasis masalah pada materi Sistem
Persamaan Linear Dua Variabel.
D. Variabel Penelitian
Ada dua variabel dalam penelitian ini, yaitu :
1. Variabel Bebas
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah model pembelajaran berbasis masalah
pada pembelajaran matematika dengan materi sistem persamaan linear dua
variabel.
2. Variabel Terikat
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar, keaktifan siswa dan
tanggapan siswa mengenai pembelajaran dengan menggunakan model
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
pembelajaran berbasis masalah pada pokok bahasan sistem persamaan linear dua
variabel.
E. Bentuk Data
Dalam penelitian ini, data yang digunakan berupa :
1. Data Hasil Belajar
Dalam penelitian ini dilakukan pemungutan data hasil belajar siswa berupa
nilai yang diperoleh dari tes tertulis. Melalui tes tertulis, peneliti memperoleh
hasil belajar siswa yang telah dievaluasi dan kemudian dianalisis berdasarkan
nilai dan kriteria ketuntasan minimal.
2. Data Keaktifan Siswa
Dalam penelitian ini, dilakukan pemungutan data keaktifan siswa melalui
pengamatan langsung yang dilakukan oleh peneliti di kelas. Hal ini
dimaksudkan untuk mengetahui tingkat keterlibatan siswa dalam kegiatan
pembelajaran, baik itu yang terlibat aktif dalam pembelajaran maupun yang
melakukan hal yang lain.
3. Data Kuisioner Tanggapan Siswa
Dalam penelitian ini, dilakukan pemungutan data dengan menyebarkan
kuisioner kepada seluruh siswa kelas VIIIA untuk mengetahui tanggapan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
siswa terhadap pembelajaran dengan model pembelajaran berbasis masalah
pada pokok bahasan sistem persamaan linear dua variabel.
F. Instrumen Penelitian
Instrumen yang akan digunakan dalam penelitian ini ada dua macam yaitu
instrumen pembelajaran dan instrumen pemungutan data. Instrumen-instrumen
tersebut adalah sebagai berikut :
1. Instrumen Pembelajaran
Instrumen pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini berupa
Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan menggunakan model
pembelajaran berbasis masalah yang sesuai dengan karakteristik pembelajaran
berbasis masalah. Di dalam RPP ini termuat :
Materi Pembelajaran : Sistem Persamaan Linear Dua Variabel
Tabel 3.1 : Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar dan Indikator
Kompetensi Inti Kompetensi Dasar Indikator
1. Menghargai dan
menghayati ajaran
agama yang dianutnya
1.1 Menghargai dan
menghayati ajaran
agama yang dianutnya
1.1.1Merasa bersyukur
terhadap karunia
Tuhan atas kesempatan
mempelajari kegunaan
matematika dalam
kehidupan sehari-hari
melalui belajar sistem
persamaan linear dua
variabel
2. Menghayati dan
menghayati perilaku
2.1Menunjukkan sikap
logis, kritis, analitik,
2.1.1Menunjukkan sikap
ingin tahu dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
Kompetensi Inti Kompetensi Dasar Indikator
jujur, disiplin, tanggung
jawab, peduli (toleransi
dan gotong royong),
santun, percaya diri,
dalam berinteraksi
secara efektif dengan
lingkungan sosial dan
alam dalam jangkauan
pergaulan dan
keberadaannya
konsisten, dan teliti,
bertanggung jawab,
responsif, dan tidak
mudah menyerah dalam
memecahkan masalah
2.2Memiliki rasa ingin
tahu, percaya diri, dan
ketertarikan pada
matematika serta
memiliki rasa percaya
pada daya dan kegunaan
matematika, yang
terbentuk melalui
pengalaman belajar
2.3 Memiliki sikap terbuka,
santun, objektif,
menghargai pendapat
dan karya teman dalam
interaksi kelompok
maupun aktivitas
sehari-hari
mengikuti kegiatan
belajar mengajar
2.1.2 Menunjukkan sikap
kerja sama dan
tanggung jawab ketika
bersama teman satu
kelompok
3. Memahami dan
menerapkan,
pengetahuan (faktual,
konseptual dan
prosedural) berdasarkan
rasa ingin tahunya
tentang ilmu
pengetahuan, teknologi,
seni, budaya terkait
fenomena dan kejadian
tampak mata
3.1 Menentukan nilai
variabel persamaan
linear dua variabel
dalam konteks nyata
3.1.1 Memberikan contoh
sistem persamaan
linear dua variabel
dalam berbagai
bentuk variabel
3.1.2 Menentukan
penyelesaian sistem
persamaan linear dua
variabel dengan
metode substitusi
3.1.3 Menentukan
penyelesaian sistem
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
Kompetensi Inti Kompetensi Dasar Indikator
persamaan linear dua
variabel dengan
metode eliminasi
3.1.4 Menentukan
penyelesaian sistem
persamaan linear dua
variabel dengan
metode gabungan
4. Mengolah, menyaji, dan
menalar dalam ranah
konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai,
memodifikasi, dan
membuat) dan ranah abstrak
(menulis, membaca,
menghitung, menggambar,
dan mengarang) sesuai
dengan yang dipelajari di
sekolah dan sumber lain
yang sama dalam sudut
pandang/teori
4.1 Membuat dan
menyelesaikan model
matematika dari
masalah nyata yang
berkaitan dengan
persamaan linear dua
variabel
4.1.1 Membuat model
matematika dari
masalah sehari - hari
yang berkaitan
dengan sistem
persamaan linear dua
variabel
4.1.2 Menyelesaikan
masalah sehari-hari
yang berkaitan
dengan sistem
persamaan linear dua
variabel
Dalam RPP ini peneliti merencanakan 3 kali tatap muka pembelajaran
dengan setiap tatap muka 2 x 45menit. Di dalam RPP terkandung beberapa
komponen lain yang mendukung kegiatan pembelajaran antara lain sebagai
berikut : kelas, alokasi waktu, tujuan pembelajaran, metode pembelajaran
yang digunakan, rincian langkah-langkah kegiatan pembelajaran, sumber
belajar, media pembelajaran, dan penilaian. Di bawah ini akan diuraikan
rencana kegiatan pembelajaran :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
a) Pertemuan pertama : Membahas materi sistem persamaan linear dua
variabel dan penyelesaiannya dengan menggunakan pendekatan informal.
Pembelajaran disajikan dengan menampilkan permasalahan sehari-hari di
sekitar siswa dan mengajak siswa untuk mencari pemecahan masalah
sesuai dengan kreatifitasnya.
b) Pertemuan kedua : Membahas materi sistem persamaan linear dua variabel
dan penyelesaiannya dengan menggunakan teknik formal yaitu metode
eliminasi dan substitusi. Pada pembelajaran ini, siswa diajak untuk dapat
mengubah penyelesaian dengan pendekatan informal yang telah ditemukan
ke dalam teknik formal.
c) Pertemuan ketiga : Tes hasil belajar dan pengisian kuisioner tanggapan
siswa
RPP penelitian ini dapat dilihat pada lampiran.
2. Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen pengumpulan data dalam penelitian ini berupa data hasil belajar,
data keaktifan siswa, data kuisioner tanggapan siswa.
a) Data Hasil Belajar
Tes ini digunakan untuk melihat pencapaian hasil belajar setelah
dilakukan pembelajaran dengan model pembelajaran berbasis masalah. Tes
hasil belajar ini disusun oleh peneliti sendiri, namun tidak menutup
kemungkinan mengadopsi dari berbagai sumber berdasarkan pokok
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
bahasan sistem persamaan linear dua variabel. Skor tes hasil belajar siswa
digunakan untuk mengetahui tingkat pencapaian hasil belajar siswa dalam
pembelajaran matematika pada pokok bahasan sistem persamaan linear dua
variabel dengan menggunakan model pembelajaran berbasis masalah. Kisi-
kisi tes hasil belajar adalah sebagai berikut :
Tabel 3.2: Kisi-kisi Tes Hasil Belajar
Kompetensi
Dasar Indikator
No. Soal Jumlah
Soal C1 C2 C3 C4 C5 C6
Menentukan
nilai variabel
persamaan
linear dua
variabel
dalam
konteks nyata
Memberikan
contoh sistem
persamaan
linear dua
variabel
dalam
berbagai
bentuk
variabel
1a,
1b,
1c,
1d
4
Menentukan
penyelesaian
sistem
persamaan
linear dua
variabel
dengan
metode
substitusi
2a
2b,
3b,
3c
4
Menentukan
penyelesaian
sistem
persamaan
linear dua
variabel
dengan
metode
eliminasi
3a 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
Kompetensi
Dasar Indikator
No. Soal Jumlah
Soal C1 C2 C3 C4 C5 C6
Menentukan
penyelesaian
sistem
persamaan
linear dua
variabel
dengan
metode
gabungan
4,5 2
Keterangan :
C1 : Pengetahuan C4 : Analisis
C2 : Pemahaman C5 : Sintesis
C3 : Penerapan C6 : Evaluasi
Instrumen tes hasil belajar siswa dapat dilihat pada lampiran.
b) Data Observasi Keaktifan Siswa
Keefektifan model pembelajaran berbasis masalah dapat dilihat dari
keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran dan melakukan diskusi
kelompok dengan teman sebayanya. Lembar keaktifan digunakan untuk
mencatat perilaku aktif yang dilakukan siswa saat diskusi kelompok pada
proses pembelajaran tersebut. Pengamatan dilakukan langsung oleh
peneliti.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
Tabel 3.3 : Kisi-kisi Observasi Keaktifan Siswa
No. Kode Butir Pengamatan
1.
A Bertanya
A1 Mengajukan pertanyaan kepada guru secara lisan tentang
materi dan latihan soal
A2 Mengajukan pertanyaan kepada teman satu kelompok
tentang materi dan soal pekerjaan kelompok
2.
B Menjawab/Menanggapi
B1 Memberikan jawaban atas pertanyaan yang diberikan guru
maupun teman dalam kelompok
B2 Memberikan tanggapan atas jawaban teman atau kelompok
lain
3
C Keterlibatan Siswa
C1 Mencari pemecahan masalah
C2 Menyampaikan hasil pekerjaan kelompok
C3 Mengajukan pendapat baik dalam diskusi kelompok maupun
dalam kegiatan pembelajaran
Untuk mengetahui keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran matematika
dengan model pembelajaran berbasis masalah dilakukan dengan pemberian skor
pada masing-masing keterlibatan.
c) Data Kuisioner Tanggapan Siswa
Kuisioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan
cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada
responden untuk dijawabnya. Kuisioner dapat berupa pertanyaan atau
pernyataan tertutup atau terbuka, dapat diberikan kepada responden secara
langsung atau dikirim melalui pos ( Sugiyono, 2012 : 142).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
Kuisioner ini digunakan untuk mengetahui tanggapan siswa terhadap
pembelajaran matematika dengan menggunakan model pembelajaran
berbasis masalah pada pokok bahasan sistem persamaan linear dua
variabel. Dalam penelitian ini kuisioner berisi daftar pertanyaan dengan
menggunakan skala penyusunan empat tingkatan yaitu Sangat Setuju (SS),
Setuju (S), Tidak Setuju (TS), Sangat Tidak Setuju (STS).
Kuisioner terdiri dari 22 pertanyaan dengan menggunakan kisi-kisi berikut:
Tabel 3.4 : Kisi-kisi Kuisioner Tanggapan Siswa
No. Indikator Tanggapan
Positif Negatif
1 Memahami isi pelajaran 4,19 9,16
2 Memberi kepuasan atas pengetahuan
baru
6,12,20 11,13,17
3 Meningkatkan aktivitas pembelajaran 7,8 2,5
4 Meningkatkan minat siswa untuk
belajar
14,18 3,22
5 Meningkatkan rasa tanggung jawab 1,15 10,21
Dari kisi-kisi kuisioner tanggapan siswa, kemudian disusun pertanyaan
kuisioner tanggapan siswa yang mengacu pada kisi-kisi tersebut. Kuisioner
tanggapan siswa dapat dilihat pada lampiran.
G. Validasi Instrumen
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini dikonsultasikan kepada dosen
pembimbing sehingga instrumen tersebut dapat diujikan. Kemudian peneliti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
mengujikan instrumen di kelas VIII-B SMP Kanisius 1 Surakarta, hasil yang
didapatkan dihitung validitas dan reliabilitasnya dan dikonsultasikan kembali.
Berdasarkan kritik, saran, dan arahan yang diberikan, instrumen tersebut diperbaiki
dan dinyatakan valid.
H. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini menggunakan beberapa teknik pengumpulan data, yaitu
1. Tes Hasil Belajar
Hasil belajar siswa pada pembelajaran matematika pada pokok bahasan sistem
persamaan linear dua variabel dikumpulkan melalui tes hasil belajar. Tes hasil
belajar tersebut diujikan kepada siswa setelah pembelajaran matematika pada
pokok bahasan sistem persamaan linear dua variabel selesai.
2. Observasi
Data keaktifan siswa saat mengikuti pembelajaran matematika diperoleh
melalui pengamatan/observasi yang dilakukan oleh peneliti sendiri. Keaktifan
siswa diamati oleh peneliti yang kemudian dicatat pada lembar pengamatan
baik itu selama siswa mengikuti proses pembelajaran, diskusi kelompok
maupun presentasi hasil pekerjaan siswa lain.
3. Kuisioner (Angket)
Data kuisioner tentang tanggapan siswa dikumpulkan melalui pembagian
lembar pertanyaan (kuisioner) kepada siswa setelah mengikuti pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
matematika dengan model pembelajaran berbasis masalah pada pokok bahasan
sistem persamaan linear dua variabel.
I. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Analisis Instrumen Hasil Belajar
Sebelum melakukan penelitian, terlebih dahulu dilakukan uji coba tes hasil
belajar siswa. Uji tes berupa soal uraian berjumlah 5 soal, uji coba ini dilakukan
untuk mengetahui validitas dan reliabilitas soal.
a) Validitas Soal
Validitas bertujuan untuk menentukan kesesuaian antara soal dengan materi
ajar dengan tujuan yang ingin diukur atau dengan kisi-kisi yang kita buat.
Agar perangkat tes valid, maka dilakukan uji validitas dengan rumus sebagai
berikut :
1) Validitas Butir Soal
Untuk mendapatkan instrumen yang baik peneliti melakukan validitas butir
soal dengan menggunakan rumus :
𝒓𝒙𝒚 =𝑵∑𝑿𝒀 − (∑𝑿)(∑𝒀)
√(𝑵∑𝑿𝟐 − (∑𝑿)𝟐)(𝑵∑𝒀𝟐 − (∑𝒀)𝟐)
Keterangan:
N = Banyaknya peserta tes
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
𝑋 = Nilai hasil uji coba
Y = Nilai rata-rata harian
𝒓𝒙𝒚 = Koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y
Interpretasi terhadap nilai koefisien korelasi 𝒓𝒙𝒚 digunakan kriterian
Nurgana (Ruseffendi, 1994:144) berikut ini :
0,80 < 𝒓𝒙𝒚 ≤1,00 : sangat tinggi
0,60 < 𝒓𝒙𝒚 ≤0,80 : tinggi
0,40 < 𝒓𝒙𝒚 ≤0,60 : cukup
0,20 < 𝒓𝒙𝒚 ≤0,60 : rendah
𝒓𝒙𝒚 ≤0,20 : sangat rendah
2) Reliabilitas Soal
Reliabilitas soal merupakan ukuran yang menyatakan tingkat keajegan atau
konsistensi suatu soal tes. Untuk mengukur tingkat keajegan soal ini
digunakan perhitungan Alpha Cronbach. Rumus yang digunakan
dinyatakan dengan:
𝑟11 = [𝑛
𝑛 − 1] [1 −
Si2
St2]
Keterangan :
n = banyaknya butir soal
Si2 = jumlah varians skor tiap item St2
= varians skor total
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
Rumus untuk mencari varians adalah :
Si2 =∑𝑿𝟐 −
(∑𝑿)𝟐
𝒏𝒏
Interprestasi nilai 𝑟11 mengacu pada pendapat Guilford
(Rusffendi,1991b:191) :
0,90 < 𝒓𝟏𝟏 1,00 reliabilitas: sangat tinggi
0,70 < 𝒓𝒙𝒚 0,90 reliabilitas : tinggi
0,40 < 𝒓𝒙𝒚 0,70 reliabilitas : sedang
0,20 < 𝒓𝒙𝒚 0,40 reliabilitas : rendah
𝒓𝟏𝟏 ≤0,20 reliabilitas : sangat rendah
2. Analisis Data Hasil Belajar
Data ini diperoleh dari hasil tes tertulis yang disajikan dalam bentuk uraian
dan diberikan setelah diterapkannya model pembelajaran berbasis masalah pada
pokok bahasan sistem persamaan linear dua variabel. Analisis tes tertulis
dilakukan dengan mencocokkan jawaban siswa dengan kunci jawaban dan
memberikan nilai pada masing-masing lembar jawaban siswa sesuai pedoman
penskoran.
Nilai tes tertulis diperoleh dengan rumus sebagai berikut :
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 = 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑡𝑒𝑟𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑢𝑛𝑔𝑘𝑖𝑛 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ × 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
Hasil nilai dari tes tertulis tersebut digunakan untuk menentukan ketuntasan
siswa.
Tabel 3.5: Kriteria Ketuntasan Hasil Belajar
Nilai Keterangan
Nilai <70 Tidak Tuntas
Nilai ≥70 Tuntas
Kemudian dilakukan perhitungan presentase skor dari masing-masing siswa
dengan rumus :
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ 𝑠𝑒𝑡𝑖𝑎𝑝 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑡𝑒𝑟𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑢𝑛𝑔𝑘𝑖𝑛 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ × 100%
Dari presentase hasil belajar tersebut, kemudian ditentukan kriteria hasil belajar
masing-masing siswa dengan kriteria hasil belajar siswa (secara kuantitatif)
sebagai berikut :
Tabel 3.6: Kriteria Hasil Belajar (Kartika Budi, 2001 : 54)
NO Presentase Keberhasilan Kriteria Ketuntasan
1 ≤ 40 Sangat Rendah
2 41-55 Rendah
3 56-65 Cukup
4 66-79 Tinggi
5 80-100 Sangat Tinggi
Tabel 3.7 : Kriteria Hasil Belajar Secara Kualitatif (Kartika Budi, 2001 : 54)
Jumlah yang Memperoleh Nilai Kriteria
≥ 8 ≥7 ≥6 ≥5 ≥4
≥75% Sangat Tinggi
< 75% ≥ 75% Tinggi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
Jumlah yang Memperoleh Nilai Kriteria
≥ 8 ≥7 ≥6 ≥5 ≥4
< 75% ≥ 65% Cukup
< 65% ≥ 65% Rendah
< 65% Sangat Rendah
3. Analisis Data Observasi Keaktifan Siswa
Tingkat keaktifan siswa dalam proses pembelajaran matematika dengan
menggunakan model pembelajaran berbasis masalah dianalisis dari hasil
observasi selama proses pembelajaran berlangsung. Setelah dilakukan
pengamatan dan pengisian instrumen data kuisioner , maka selanjutnya akan
dilakukan proses analisis data keaktifan siswa.
Berikut ini adalah tabel yang digunakan dalam mengukur keaktifan siswa :
Tabel 3.8: Distribusi Keaktifan Siswa
Kode
Siswa
Butir Pengamatan Skor
Presentase
% Kriteria
A B C
1 2 1 2 1 2 3 4 5 6 7 8
01
Tabel 3.9 : Kriteria Keaktifan Siswa (Kartika Budi, 2001 : 53)
Skor (%) Kriteria
≤ 20 Sangat Rendah
21 – 40 Rendah
41 – 60 Cukup
61 – 80 Tinggi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
Skor (%) Kriteria
81 – 100 Sangat Tinggi
4. Analisis Data Kuisioner Tanggapan Siswa
Perhitungan hasil data kuisioner dilakukan dengan menggunakan Skala
Likert, di mana skala ini biasa digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan
persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial (Sugiyo,
2012 : 93).
Tabel 3.10: Distrubusi Kuisioner
No. Pernyataan Jawaban
SS S TS STS
1 .......
Keterangan :
SS = Sangat Setuju diberi skor 4
S = Setuju diberi skor 3
TS = Tidah Setuju diberi skor 2
STS = Sangat Tidak Setuju diberi skor 1
Kemudian dengan teknik pengumpulan data kuisioner, maka instrumen tersebut
misalnya diberikan kepada 100 orang dan setelah dilakukan analisis hasilnya :
35 orang menjawab SS
30 orang menjawab S
25 orang menjawab TS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
10 orang menjawab STS
Berdasarkan data tersebut 65 orang (35+30) atau 65% orang menjawab setuju
dan sangat setuju. Jadi kesimpulannya mayoritas orang setuju.
J. Rencana Penelitian
Penelitian ini menerapkan model pembelajaran berbasis masalah pada
pembelajaran matematika pokok bahasan sistem persamaan linear dua variabel di
kelas VIIIA SMP Kanisius 1 Surakarta, kemudian mengamati dan menganalisis
keefektifan metode pembelajaran tersebut yang dilihat dari hasil belajar dan
keaktifan siswa serta melihat tanggapan siswa mengenai pembelajaran berbasis
masalah ditinjau dari metode tersebut dapat diterima dan membantu siswa. Berikut
ini langkah-langkah yang akan dilakukan peneliti, meliputi:
1. Persiapan Penelitian
Sebelum mengadakan penelitian, sangat perlu diadakan persiapan agar hasil yang
dicapai benar-benar maksimal. Beberapa persiapan yang dilakukan sebelum
mengadakan penelitian, antara lain :
a. Datang ke sekolah untuk meminta ijin kepada pihak sekolah yaitu Kepala
Sekolah untuk diperbolehkan mengadakan penelitian di sekolah tersebut.
b. Melakukan observasi awal untuk mengidentifikasi permasalahan yang
dihadapi siswa dengan teknik wawancara kepada guru matematika kelas VIII
meliputi proses pembelajaran di kelas yang sudah berlangsung dan kondisi
SMP Kanisius 1 Surakarta secara umum.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
c. Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) tentang materi yang
diajarkan sesuai dengan model pembelajaran berbasis masalah. RPP disusun
dengan pertimbangan dosen dan guru yang bersangkutan. Selanjutnya RPP ini
digunakan sebagai pedoman dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran di
kelas.
d. Membuat dan menyiapkan media pembelajaran yang digunakan, yaitu
Lembar Kerja Siswa.
e. Menyusun dan mempersiapkan soal tes tertulis berbentuk uraian untuk siswa.
Soal tes tertulis tersebut dengan pertimbangan dosen dan guru yang
bersangkutan.
f. Menyusun dan mempersiapkan lembar observasi yang digunakan peneliti
untuk mengamati pelaksanaan pembelajaran serta aktivitas siswa selama
proses pembelajaran berlangsung.
g. Mempersiapkan kuisioner tanggapan siswa.
h. Mempersiapkan peralatan untuk mendokumentasikan kegiatan selama
pembelajaran berlangsung.
2. Pelaksanaan dan Penelitian
Pada tahap ini, peneliti melaksanakan pembelajaran dengan model
pembelajaran berbasis masalah yang telah direncanakan. Dalam pelaksanaannya
bersifat fleksibel atau terbuka terhadap perubahan – perubahan, namun harus
tetap sesuai dengan tujuan pembelajaran yang telah disusun. Adapun kegiatan
yang akan dilaksanakan :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
a. Guru bertindak sebagai guru yang melaksanakan kegiatan sesuai rencana
pelaksanaan pembelajaran.
b. Peneliti bertindak sebagai observer yang melakukan pengamatan dan
mengambil data keaktifan siswa dengan mengisi instrumen pengamatan yang
telah disiapkan oleh peneliti untuk melihat efektivitas model pembelajaran
berbasis masalah dan tanggapan siswa terhadap metode tersebut.
c. Pada akhir pokok pembahasan sistem persamaan linear dua variabel, siswa
diberi tes tertulis yang berupa soal uraian yang dikerjakan secara individu
untuk mengetahui efektivitas metode pembelajaran yang digunakan terhadap
hasil belajar yang diperoleh siswa.
d. Peneliti menyebarkan kuisioner kepada semua siswa kelas VIIIA untuk
mengetahui tanggapan siswa terhadap pelaksanaan model pembelajaran
berbasis masalah pada pembelajaran matematika pokok bahasan sistem
persamaan linear dua variabel.
3. Mengolah Data
Pada tahap ini, peneliti memproses semua data yang telah diperoleh pada
saat melaksanakan tindakan dan melakukan pengamatan. Data yang diperoleh
kemudian dianalisis, dibahas dan ditarik kesimpulannya untuk menjawab
rumusan masalah. Efektivitas model pembelajaran dari data hasil belajar siswa
diperoleh dengan menganalisis nilai tes tertulis siswa pada pokok bahasan sistem
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
persamaan linear dua variabel. Sedangkan untuk keaktifan siswa diperoleh
dengan menganalisis hasil skor keaktifan siswa dalam instrumen pengamatan.
Data tanggapan siswa mengenai seberapa jauh model pembelajaran berbasis
masalah ini bisa diterima dan membantu siswa dalam mempelajari materi sistem
persamaan linear dua variabel dengan menganalisis jawaban siswa pada lembar
kuisioner.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
BAB IV
PELAKSANAAN PENELITIAN, TABULASI DATA, ANALISIS DATA DAN
PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
A. Pelaksanaan Penelitian
Penelitian dilaksanakan di SMP Kanisius 1 Surakarta pada kelas VIII-A, pada
pokok bahasan sistem persamaan linear dua varibel. Di bawah ini merupakan uraian
pelaksanaan penelitian :
Tabel 4.1 : Rangkaian Pengumpulan Data
No. Waktu Kegiatan
1. Jumat, 13 Februari 2015 Observasi kelas VIII B dan VIII-A SMP
Kanisius 1 Surakarta
2. Rabu, 18 Februari 2015 Observasi kelas VIII-A SMP Kanisius 1
Surakarta
3. Kamis, 30 April 2015 Uji coba instrumen hasil belajar di kelas
VIII-B SMP Kanisius 1 Surakarta
4. Senin, 11 Mei 2015 Pelaksanaan penelitian : Pertemuan I
5. Rabu, 13 Mei 2015 Pelaksanaan penelitian : Pertemuan II
6. Jumat, 15 Mei 2015 Pelaksanaan penelitian : Pertemuan III
7. Senin, 18 Mei 2015 Tes hasil belajar dan pengisian kuisioner
tanggapan siswa
Pada awalnya, pelaksanaan penelitian direncanakan dilaksanakan dalam tiga
pertemuan yang terdiri dari dua pertemuan membahas materi dan satu pertemuan
tes hasil belajar dan pengisian kuisioner tanggapan siswa, tetapi saat
pelaksanaannya penelitian dilakukan sebanyak empat kali dikarenakan ada empat
siswa yang tidak mengikuti pembelajaran pada saat pertemuan ketiga. Selain itu,
pada rencana penelitian seharusnya guru mata pelajaran yang mengajar tetapi karena
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
adanya sedikit miskomunikasi antara guru dan peneliti menyebabkan pada
pelaksanaan penelitian peneliti yang mengajar dan guru mata pelajaran sebagai
pengamat.
1. Pelaksanaan Pembelajaran
Pembelajaran dilaksanakan berdasarkan pada Rancangan Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) yang telah dibuat sebelumnya dan peneliti sebagai pengajar
di kelas. Pelaksanaan penelitian akan diuraikan sebagai berikut :
a) Pertemuan Pertama
Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Senin, 11 Mei 2015 pukul 08.30
– 10.00 pada jam pelajaran ke 3 – 4. Pada hari ini ada satu siswa S24 tidak
masuk sehingga hanya ada 30 siswa yang mengikuti pembelajaran. Pertemuan
pertama membahas tentang penyelesaian sistem persamaan dua variabel pada
konteks nyata menggunakan teknik informal dan di bawah ini akan dijabarkan
penerapan pembelajaran berbasis masalah pada pertemuan pertama :
1) Orientasi Masalah Pada Siswa
Pertemuan diawali dengan menyampaikan tujuan pembelajaran dan
mengajak siswa untuk mengingat kembali pengertian dan model sistem
persamaan linear dua variabel. Selain itu guru menyampaikan kegunaan
dari sistem persamaan linear dua variabel dalam kehidupan sehari – hari
dengan menyajikan fenomena yang sesuai. Untuk orientasi siswa pada
masalah, guru memberikan LKS dengan menyajikan suatu permasalahan
tentang pembelian di suatu koperasi sekolah dan siswa diajak untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
mencari pemecahannya sesuai dengan kreativitas masing-masing
kelompok. Pada awalnya, siswa mengalami kesulitan untuk memahami apa
yang dimaksudkan dalam LKS, tetapi setelah mendapatkan bimbingan
guru siswa mulai memahaminya.
2) Mengorganisasi Siswa untuk Belajar
Dalam pembelajaran siswa dibagi menjadi 6 kelompok dan setiap
kelompok terdiri dari 5 – 6 anggota. Dalam pengerjaannya siswa
mendiskusikan permasalahan yang disajikan dalam LKS dan siswa yang
sudah memahami mencoba menjelaskan kepada teman satu kelompoknya
yang belum memahami dan kemudian mereka mendiskusikannya, tetapi
kelompok yang belum mengerti bertanya kepada guru.
3) Membimbing Penyelidikan Individu atau Kelompok
Guru membimbing siswa dalam proses pembelajaran yang terjadi
terutama saat siswa melakukan diskusi kelompok. Banyak siswa yang
bertanya karena tidak memahami atau hanya sekedar meminta konfirmasi
tentang pemahamannya mengenai permasalahan yang disajikan dalam
LKS. Guru (peneliti) dibantu oleh guru mata pelajaran membimbing proses
diskusi kelompok dengan membagi kelompok sama banyak. Setelah
mendapat bimbingan, masing-masing kelompok mulai mengerti dan
menyelesaikan permasalahan tersebut dengan baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
4) Mengembangkan dan Menyajikan Hasil Karya
Setelah menemukan pemecahan dari permasalahan yang disajikan,
perwakilan kelompok diminta untuk mempresentasikan hasil diskusinya.
Ada 3 kelompok yang dapat menyelesaikan permasalahan yang disajikan,
tetapi 3 kelompok yang lain belum selesai mengerjakan permasalahan yang
disajikan oleh guru. Guru meminta satu kelompok saja yang
mempresentasikan hasil diskusinya karena mengingat waktu. Salah satu
kelompok yang telah selesai mengutus perwakilan kelompok untuk
mempresentasikan hasil pekerjaan kelompok di depan kelas.
5) Menganalisis dan Mengevaluasi Proses Pemecahan Masalah
Untuk menganalisis dan mengevaluasi jawaban yang dipresentasikan
siswa, guru bersama-sama dengan siswa membahas jawaban tersebut. Ada
beberapa anak yang menanggapi dan mengatakan jika hasil yang
dipresentasikan oleh kelompok sudah tepat. Ada salah satu siswa yang
bertanya :
S2 : “ Bagaimana kelompokmu menemukan jawabannya?”
S16 : “Pertama sih kita nggak tau apa yang disuruh cari, tapi setelah
dijelasin mbaknya jadi tau. Terus dicoba-coba aja. Terus
diitung lagi udah bener apa belum.”
Setelah semua siswa selasai bertanya dan menanggapi, guru menegaskan
kembali hasil yang tepat dan guru memberikan apresiasi kepada siswa yang
telah menjelaskan jawabannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
Pada bagian penutup, guru mengajak siswa untuk membuat rangkuman
tentang pembelajaran yang telah dilakukan. Untuk mengetahui pemahaman
siswa terhadap kegunaan materi sistem persamaan linear dua variabel, siswa
diminta untuk mencari kegunaan-keguanaan sistem persamaan linear dua
variabel pada kehidupan sehari-hari dan akan dibahas pada pertemuan
berikutnya.
b) Pertemuan Kedua
Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Rabu, 13 Mei 2015 pukul 07.00
– 08.30 pada jam pelajaran ke 1 – 2. Pada pertemuan kedua ini membahas
tentang penyelesaian sistem persamaan linear dua variabel menggunakan
metode formal yaitu metode eliminasi dan substitusi. Pada pertemua kedua ini
semua siswa masuk sehingga pembelajaran diikuti oleh semua siswa kelas
VIII-A. Pembelajaran dimulai dengan guru membahas pekerjaan rumah pada
pertemuan sebelumnya mengenai kegunaan sistem persamaan linear dua
variabel pada kehidupan sehari-hari. Pada tugas ini, hanya beberapa siswa saja
yang berusaha mengerjakan dan mengumpulkannya. Berikutnya akan
dijabarkan pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran berbasis
masalah :
1) Orientasi pada Masalah
Untuk mengawali orientasi pada masalah, siswa diajak untuk
mengingat kembali pemecahan masalah koperasi sekolah yang telah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
dibahas pada pertemuan sebelumnya. Kemudian siswa diberikan suatu
permasalahan yang disajikan dalam LKS dan siswa diminta untuk
mendiskusikannya.
2) Mengorganisasi Siswa untuk Belajar
Dalam pembelajaran siswa diajak untuk masuk dalam kelompoknya
kembali. Siswa mendiskusikan permasalahan yang disajikan dalam LKS
dan siswa yang lebih memahami menjelaskan kepada teman satu
kelompoknya yang belum memahami dan kemudian mereka
mendiskusikannya.
3) Membimbing Penyelidikan Individu atau Kelompok
Guru membimbing siswa dalam proses pembelajaran yang terjadi.
Pada diskusi ini siswa sudah lebih memahami maksud LKS yang disajikan
oleh guru. Guru (peneliti) dibantu oleh guru mata pelajaran membimbing
proses diskusi kelompok dengan membagi kelompok sama banyak. Ada
salah satu kelompok yang semua anggota kelompoknya mencoba
mengerjakan permasalahan yang disajikan. Kemudian mereka
mendiskusikan bersama-sama.
4) Mengembangkan dan Menyajikan Hasil Karya
Setelah menemukan pemecahan dari permasalahan yang disajikan,
perwakilan kelompok diminta untuk mempresentasikan hasil diskusinya.
Pada diskusi kelompok ini, masih ada beberapa kelompok yang belum
selesai. Karena waktu pengerjaan yang telah habis, guru meminta satu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
kelompok saja yang mempresentasikan hasil diskusinya.Tidak ada
perwakilan kelompok yang maju untuk mempresentasikan hasil diskusinya
sehingga guru menunjuk salah satu kelompok untuk maju ke depan kelas.
5) Menganalisis dan Mengevaluasi Proses Pemecahan Masalah
Untuk menganalisis dan mengevaluasi jawaban yang dipresentasikan
siswa, guru meminta perwakilan kelompok tersebut untuk menjelaskan
jawabannya tersebut. Ada beberapa anak yang menanggapi dan
mengatakan jika hasil yang dipresentasikan oleh kelompok sudah tepat.
Pada pertemuan ini, ada beberapa siswa yang bertanya :
S19 : “Mbak, itu kalau kita nyubsitusinya pake yang atas atau bawah
hasilnya sama saja atau beda?”
Guru : “Bagus pertanyaannya... Ayo, kira-kira kalau disubstitusi ke
persamaan 1 atau 2 hasilnya bagaimana? Kalian hitung dulu”
S2 : “Hasilnya sama mbak..”
Guru : “ Iya benar. Kalian dapat mensubstitusi ke persamaan 1 atau 2.”
Setelah semua siswa selasai bertanya dan menanggapi, guru menegaskan
kembali hasil yang tepat dengan menampilkan penyajiannya di power
point. Guru memberikan apresiasi kepada siswa yang telah menjelaskan
jawabannya. Guru memberikan latihan soal, tetapi karena waktu habis soal
yang dapat dikerjakan dan dibahas bersama hanya satu dan sisanya diminta
siswa untuk mengerjakannya di rumah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
c) Pertemuan Ketiga
Pada pertemuan ketiga dilaksanakan pada hari Jumat, 15 Mei 2015 pukul
07.00 – 08.30 pada jam pelajaran ke 1 – 2. Pada pertemuan ketiga ini
seharusnya digunakan untuk tes hasil belajar, tetapi pertemuan ini diganti
dengan latihan soal, pembahasan dan tanya jawab mengenai hal – hal yang
belum dimengerti oleh siswa. Hal ini disebabkan karena ada dua siswa yang
tidak hadir dan dua siswa yang ijin untuk mengikuti kegiatan sekolah. Selain
itu, beberapa siswa juga masih mempunyai banyak pertanyaan yang ingin
disampaikan kepada guru mengenai materi.
Guru memberikan 4 soal yang dikerjakan secara individu oleh siswa. Saat
mengerjakan soal yang diberikan, siswa diperbolehkan membuka buku dan
berdiskusi dengan teman sebangku. Setelah waktu yang diberikan habis, siswa
diminta untuk menukarkan jawabannya dengan teman yang lain untuk
diperiksa secara bersama-sama. Guru meminta beberapa siswa untuk maju
menuliskan hasil jawabannya di papan tulis kemudian menjelaskan kepada
siswa yang lain Ketika ada siswa yang mengalami kebingungan saat
menjelaskan jawabannya, guru membantu memberikan rangsangan untuk
dapat menjelaskan jawabannya. Kemudian setelah jawaban selesai di
jelaskan, guru memberi kesempatan untuk siswa lain menanggapi atau
bertanya mengenai penjelasan yang diberikan. Setelah pembahasan dan tanya
jawab mengenai soal selesai, guru memberi kesempatan untuk siswa
menanyakan hal – hal lain yang masih belum dimengerti.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
Pada bagian penutup, guru tidak lupa menyampaikan jika pertemuan
selanjutnya akan diadakan tes hasil belajar dan guru memberi motivasi agar
siswa banyak berlatih.
2. Tes Hasil Belajar
Tes hasil belajar dilaksanakan pada hari Senin, 18 Mei 2015 pada pukul
08.30 - 10.00. Tes hasil belajar dilaksanakan setelah pembelajaran pada
pertemuan pertama sampai ketiga dan mempunyai tujuan untuk melihat
pencapaian hasil belajar siswa secara individu setelah dilakukan pembelajaran
dengan menggunakan metode pembelajaran berbasis masalah. Tes hasil belajar
diikuti oleh 30 siswa.
3. Kuisioner Tanggapan Siswa
Kuisioner tanggapan siswa dilaksanakan pada hari Senin, 18 Mei 2015
setelah siswa menyelesaikan tes hasil belajar. Pengambilan tanggapan siswa
membahas tentang apakah metode pembelajaran berbasis masalah pada materi
sistem persamaan linear dua variabel dapat diterima dan membantu siswa dalam
memahami penyelesaian dalam komteks nyata menggunakan metode informal
dan formal. Kuisioner tanggapan siswa disajikan dalam 22 pernyataan yang tediri
dari pernyataan negatif dan positif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
B. Uji Coba Instrumen Hasil Belajar
Sebelum melakukan penelitian di kelas VIII-A SMP Kanisius 1 Surakarta
dilaksanakan uji coba instrumen hasil belajar di kelas VIII-B SMP Kanisius 1
Surakarta dengan tujuan untuk melihat validitas dan keajegan soal yang akan
digunakan dalam penelitian. Sebelum instrumen diuji coba pada kelas uji coba,
instrumen hasil belajar tersebut dikonsultasikan kepada dosen pembimbing.
Pelaksanaan uji coba instrumen hasil belajar berlangsung pada hari Kamis, 30 April
2015 pukul 08.30 – 10.00. Peneliti melakukan uji coba di kelas VIII-B karena
mendapat rekomendasi dari guru pendamping.
1. Data Uji Coba Instrumen Hasil Belajar
Hasil uji coba instrumen hasil belajar akan disajikan pada tabel 4.2 dan
dengan menyamarkan identitas siswa yang mengikuti tes hasil belajar.
Kode
Siswa
NOMOR SOAL Jumlah
1 2 3 4 5
S1 4 0 2 1 0 7
S2 4 3 10 11 14 42
S3 3 5 1 3 10 22
S4 2 2 20 12 20 56
S5 4 3 7 0 6 20
S6 4 2 1 10 15 32
S7 4 3 3 9 0 19
S8 4 1 1 0 8 14
S9 4 7 3 9 13 36
S10 4 4 3 3 4 18
S11 4 9 3 0 15 31
S12 4 2 0 0 5 11
S13 4 2 3 9 0 18
S14 3 6 1 3 1 14
S15 4 3 0 0 0 7
Tabel 4.2 : Data Hasil Uji Coba
Instrumen Hasil Belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
Kode
Siswa
NOMOR SOAL Jumlah
1 2 3 4 5
S16 4 1 6 1 1 13
S17 4 1 3 2 1 11
S18 4 1 3 2 1 11
S19 4 1 3 2 1 11
S20 4 7 10 13 15 49
S21 4 4 10 7 9 34
S22 2 6 10 2 15 35
S23 2 5 12 15 14 48
S24 4 2 1 0 8 15
S25 4 4 12 0 16 36
S26 4 2 3 3 15 27
S27 4 21 18 12 17 72
S28 4 4 8 9 14 39
S29 4 6 10 9 15 44
S30 4 2 2 0 9 17
2. Analisis Hasil Ujicoba Instrumen Hasil Belajar
a) Analisis Validitas Butir Soal
Perhitungan validitas butir soal menggunakan rumus :
𝒓𝒙𝒚 =𝑵∑𝑿𝒀 − (∑𝑿)(∑𝒀)
√(𝑵∑𝑿𝟐 − (∑𝑿)𝟐)(𝑵∑𝒀𝟐 − (∑𝒀)𝟐)
Keterangan:
N = jumlah siswa
𝑋 = skor butir soal
Y = jumlah total
𝒓𝒙𝒚 = Koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
Berikut ini hasil perhitungan validitas butir soal :
Tabel 4.3 : Perhitungan Validitas Butir Soal
Kode
Siswa
NOMOR SOAL Jumlah
(Y) 𝒀𝟐
1 2 3 4 5
S1 4 0 2 1 0 7 49
S2 4 3 10 11 14 42 1764
S3 3 5 1 3 10 22 484
S4 2 2 20 12 20 56 3136
S5 4 3 7 0 6 20 400
S6 4 2 1 10 15 32 1024
S7 4 3 3 9 0 19 361
S8 4 1 1 0 8 14 196
S9 4 7 3 9 13 36 1225
S10 4 4 3 3 4 18 324
S11 4 9 3 0 15 31 961
S12 4 2 0 0 5 11 121
S13 4 2 3 9 0 18 324
S14 3 6 1 3 1 14 196
S15 4 3 0 0 0 7 49
S16 4 1 6 1 1 13 169
S17 4 1 3 2 1 11 121
S18 4 1 3 2 1 11 121
S19 4 1 3 2 1 11 121
S20 4 7 10 13 15 49 2401
S21 4 4 10 7 9 34 1156
S22 2 6 10 2 15 35 1225
S23 2 5 12 15 14 48 2304
S24 4 2 1 0 8 15 225
S25 4 4 12 0 16 36 1296
S26 4 2 3 3 15 27 729
S27 4 21 18 12 17 72 5184
S28 4 4 8 9 14 39 1521
S29 4 6 10 9 15 44 1936
S30 4 2 2 0 9 17 289
Σ 111 119 169 147 262 808 29412
(Σ𝑥)2 12321 14161 28561 21609 68644 652864
1 2 3 4 5
XY XY XY XY XY
28 0 14 7 0
168 126 420 462 588
1 2 3 4 5
XY XY XY XY XY
66 110 22 66 220
112 112 1120 672 1120
Tabel 4.4 : Skor butir soal x Jumlah total
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
1 2 3 4 5
XY XY XY XY XY
80 60 140 0 120
128 64 32 320 480
76 57 57 171 0
56 14 14 0 112
105 245 105 315 455
72 72 54 54 72
124 279 93 0 465
44 22 0 0 55
72 36 54 162 0
42 84 14 42 14
28 21 0 0 0
52 13 78 13 13
44 11 33 22 11
44 11 33 22 11
1 2 3 4 5
XY XY XY XY XY
44 11 33 22 11
196 343 490 637 735
136 136 340 238 306
70 210 350 70 525
96 240 576 720 672
60 30 15 0 120
144 144 432 0 576
108 54 81 81 405
288 1512 1296 864 1224
156 156 312 351 546
176 264 440 396 660
68 34 34 0 153
Jumlah 2883 4471 6682 5707 9669
1 2 3 4 5
X^2 X^2 X^2 X^2 X^2
16 0 4 1 0
16 9 100 121 196
9 25 1 9 100
4 4 400 144 400
16 9 49 0 36
16 4 1 100 225
16 9 9 81 0
16 1 1 0 64
9 49 9 81 169
16 16 9 9 16
16 81 9 0 225
16 4 0 0 25
16 4 9 81 0
9 36 1 9 1
16 9 0 0 0
16 1 36 1 1
1 2 3 4 5
X^2 X^2 X^2 X^2 X^2
16 1 9 4 1
16 1 9 4 1
16 1 9 4 1
16 49 100 169 225
16 16 100 49 81
4 36 100 4 225
4 25 144 225 196
16 4 1 0 64
16 16 144 0 256
16 4 9 9 225
16 441 324 144 289
16 16 64 81 196
16 36 100 81 225
16 4 4 0 81
Jumlah 423 911 1755 1411 3524
Tabel 4.6 : Hasil Validitas Butir Soal
Nomor Soal 1 2 3 4 5
Pembilang -3198 37978 63908 52434 78374
369 13169 24089 20721 37076
229496
Tabel 4.5 : Hasil kuadrat skor butir soal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
Nomor Soal 1 2 3 4 5
Penyebut 9202,39 54974,838 74353 68959,31 92243,12
Validitas -0,35 0,69 0,86 0,76 0,85
Analisis koefisien korelasi data di atas sebagai berikut :
Tabel 4.7 : Koefisien Korelasi
Nomor
Soal Angka Korelasi Makna koefisien korelasi
1 -0,35 Sangat rendah
2 0,69 Tinggi
3 0,86 Sangat tinggi
4 0,76 Tinggi
5 0,85 Sangat Tinggi
b) Analisis Reliabilitas Butir Soal
Perhitungan reliabilitas butir soal menggunakan rumus :
𝑟11 = [𝑛
𝑛 − 1] [1 −
Si2
St2]
Keterangan : n = banyaknya butir soal
Si2 = jumlah varians skor tiap item
St2 = varians skor total
Rumus untuk mencari varians adalah :
Si2 =∑𝑿𝟐 −
(∑𝑿)𝟐
𝒏𝒏
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
Hasil perhitungan reliabilitas setiap butir soal akan disajikan pada tabel di
bawah ini :
Tabel 4.8 : Perhitungan Reliabilitas Butir Soal
No.
No.
Soal 1 2 3 4 5
Skor
Kode
Siswa
1 S1 4 0 2 1 0 7
2 S2 4 3 10 11 14 42
3 S3 3 5 1 3 10 22
4 S4 2 2 20 12 20 56
5 S5 4 3 7 0 6 20
6 S6 4 2 1 10 15 32
7 S7 4 3 3 9 0 19
8 S8 4 1 1 0 8 14
9 S9 3 7 3 9 13 35
10 S10 4 4 3 3 4 18
11 S11 4 9 3 0 15 31
12 S12 4 2 0 0 5 11
13 S13 4 2 3 9 0 18
14 S14 3 6 1 3 1 14
15 S15 4 3 0 0 0 7
16 S16 4 1 6 1 1 13
17 S17 4 1 3 2 1 11
18 S18 4 1 3 2 1 11
19 S19 4 1 3 2 1 11
20 S20 4 7 10 13 15 49
21 S21 4 4 10 7 9 34
22 S22 2 6 10 2 15 35
23 S23 2 5 12 15 14 48
24 S24 4 2 1 0 8 15
25 S25 4 4 12 0 16 36
26 S26 4 2 3 3 15 27
27 S27 4 21 18 12 17 72
28 S28 4 4 8 9 14 39
29 S29 4 6 10 9 15 44
30 S30 4 2 2 0 9 17
Si² 0,41 14,6 26,7 23,02 41,20
St² 255,00
ΣSi² 106,03
Reliabilitas 0,73
Interpretasi Tinggi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
Menurut hasil analisis validitas butir soal terdapat satu soal yang tidak
valid, yaitu soal nomer 1. Ketidakvalidan soal nomer 1 disebabkan soal yang
terlalu mudah sehingga banyak siswa yang mendapatkan skor maksimal. Soal
yang tidak valid tersebut diperbaiki membuat soal lebih beragam dan soalnya
sedikit dipersulit. Berikut ini disajikan hasil perbaikan soal yang tidak valid :
Soal Awal Soal Perbaikan
1 a. 4x + 2y = 2
x – 2y = 4
1 a. 4x + 2y = 2
x – 2y – 4 = 0
b. 4x + 2y ≤ 2
x – 2y = 4
b. 4x + 2y ≤ 2
x – 2y = 4
c. 4x + 2y > 2
x – 2y = 4
c. xy + 1 = 0
x + y = 1
d. 4x + 2y -2 = 0
x – 2y – 4 = 0
d. x – 2y = 4
2x – 4y = 8
C. Tabulasi Data
1. Data Hasil Belajar
Berikut ini tabulasi data hasil belajar berdasarkan pedoman penskoran tes hasil
belajar siswa:
Tabel 4.10 : Data Hasil Belajar
Kode
Siswa
Skor Siswa Tiap
Nomor Skor
Total 1 2 3 4 5
S1 1 1 0 3 4 9
S2 4 30 21 15 20 90
S3 4 1 1 0 0 6
S4 2 0 0 0 5 7
S5 3 27 14 13 16 73
S6 3 7 3 2 5 20
S7 1 3 3 2 3 12
S8 3 8 2 3 8 24
Tabel 4.9 : Perbaikan Soal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
Kode
Siswa
Skor Siswa Tiap
Nomor Skor
Total 1 2 3 4 5
S9 4 8 3 3 4 22
S10 2 5 2 2 5 16
S11 2 5 4 5 5 21
S12 3 5 2 1 6 17
S13 4 14 4 0 0 22
S14 3 10 1 1 13 28
S15 2 3 4 2 2 13
S16 2 14 10 2 2 30
S17 4 19 14 30 6 73
S18 3 12 21 11 25 72
S19 3 7 4 4 13 31
S20 3 12 3 2 5 25
S21 3 11 0 2 6 22
S22 3 21 13 13 20 70
S23 4 5 2 6 24 41
S24 3 5 1 1 0 10
S25 2 2 1 1 1 7
S26 0 0 0 0 0 0
S27 4 3 0 0 2 9
S28 3 6 2 0 0 11
S29 4 6 4 0 0 14
S30 4 4 16 17 17 58
S31 3 3 1 2 4 13
2. Data Keaktifan Siswa
Di bawah ini akan disajikan tabulasi hasil observasi yang dilakukan oleh
guru pengajar (peneliti) dan guru mata pelajaran pada saat pembelajaran
matematika menggunakan metode pembelajaran matematika berbasis masalah.
a) Pertemuan Pertama
Tabulasi data observasi pelaksanaan pembelajaran matematika pada
pertemuan pertama:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
Kode
Siswa
Keaktifan
A1 A2 B1 B2 C1 C2 C3
S1 1 2 1 2 1 1 1
S2 2 2 2 2 2 2 2
S3 1 1 1 2 1 0 1
S4 1 1 0 1 0 0 1
S5 1 2 1 2 1 0 0
S6 1 1 1 1 0 0 1
S7 1 1 0 1 1 1 1
S8 2 2 1 2 0 1 1
S9 0 2 1 2 1 1 2
S10 1 2 1 1 1 0 1
S11 1 2 1 2 1 0 0
S12 0 2 1 2 1 1 0
S13 1 2 2 2 1 1 1
S14 1 2 1 2 1 2 1
S15 2 2 2 1 1 2 2
S16 2 2 1 1 1 1 2
S17 2 1 2 2 0 1 1
S18 1 2 1 2 1 1 1
S19 1 2 1 1 1 2 1
S20 2 2 2 1 2 1 1
S21 1 2 1 2 1 1 1
S22 1 2 1 2 1 1 2
S23 1 1 1 2 1 0 1
S24
S25 1 1 1 1 1 0 1
Tabel 4.11 : Data Observasi Keaktifan Pertemuan Pertama
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
Kode
Siswa
Keaktifan
A1 A2 B1 B2 C1 C2 C3
S26 1 2 1 2 1 1 1
S27 2 2 2 2 1 1 1
S28 1 2 1 2 1 1 1
S29 1 2 0 2 1 0 1
S30 1 2 1 2 1 0 0
S31 2 2 2 1 1 0 0
Keterangan : Tabel yang diblok : Siswa yang tidak hadir
b) Pertemuan Kedua
Tabulasi data observasi pelaksanaan pembelajaran matematika pada
pertemuan kedua:
Tabel 4.12 : Data Observasi Keaktifan Pertemuan Kedua
Kode
Siswa
Keaktifan
A1 A2 B1 B2 C1 C2 C3
S1 2 2 1 2 1 1 2
S2 2 2 2 2 2 2 2
S3 1 1 1 1 1 1 1
S4 0 1 0 1 1 0 1
S5 1 2 2 1 1 0 1
S6 1 2 1 2 0 1 2
S7 1 2 1 1 0 1 1
S8 1 2 1 2 1 1 1
S9 1 2 1 2 2 1 1
S10 0 2 1 2 0 0 1
S11 1 2 1 1 1 1 1
S12 1 2 1 2 1 1 1
S13 2 2 1 2 1 1 0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
Kode
Siswa
Keaktifan
A1 A2 B1 B2 C1 C2 C3
S14 1 2 2 2 1 1 1
S15 1 2 1 2 1 1 1
S16 1 2 2 1 1 1 1
S17 2 2 1 1 1 2 2
S18 2 2 2 2 1 2 1
S19 2 1 2 2 1 1 2
S20 1 2 1 2 1 1 1
S21 1 2 1 2 1 1 1
S22 2 2 1 2 2 1 1
S23 1 2 1 1 2 1 1
S24 0 1 0 0 1 0 1
S25 1 1 1 2 1 1 0
S26 1 2 1 1 1 1 1
S27 1 2 1 2 0 1 1
S28 1 2 1 2 1 1 2
S29 2 2 1 2 1 0 1
S30 2 1 2 2 1 0 1
S31 1 2 2 1 2 0 1
Keterangan : Tabel yang diblok : Siswa yang tidak hadir
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
c) Pertemuan Ketiga
Tabulasi data observasi pelaksanaan pembelajaran matematika pada
pertemuan ketiga:
Kode
Siswa
Keaktifan
A1 A2 B1 B2 C1 C2 C3
S1 1 2 2 2 1 0 2
S2 2 2 2 2 2 2 2
S3 1 1 2 2 1 1 1
S4 1 1 0 0 1 0 1
S5 - - - - - - -
S6 1 2 1 2 1 0 1
S7 1 2 2 1 2 0 1
S8 1 2 1 2 1 1 2
S9 1 2 1 1 1 1 1
S10 2 2 1 2 0 1 1
S11 1 2 2 1 1 1 1
S12 1 2 1 2 1 1 1
S13 0 2 1 2 0 0 1
S14 1 2 2 2 1 1 0
S15 1 2 1 2 1 2 1
S16 2 2 2 1 1 1 1
S17 2 2 1 1 1 1 2
S18 - - - - - - -
S19 2 1 2 2 2 1 2
S20 - - - - - - -
S21 1 2 1 2 1 1 1
S22 1 2 2 2 2 2 1
Tabel 4.13 : Data Observasi Keaktifan Pertemuan Ketiga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
Kode
Siswa
Keaktifan
A1 A2 B1 B2 C1 C2 C3
S23 2 2 2 1 1 1 1
S24 2 2 1 1 2 0 1
S25 - - - - - - -
S26 1 1 1 1 1 1 1
S27 1 2 1 2 1 1 1
S28 1 2 1 2 1 1 2
S29 1 1 1 2 1 1 1
S30 2 1 2 2 1 2 1
S31 1 2 1 2 0 0 1
Keterangan : Tabel yang diblok : Siswa yang tidak hadir
3. Data Kuisioner Tanggapan Siswa
Data kuisioner tanggapan siswa disajikan pada tabel di bawah ini :
Tabel 4.14 : Data Kuisioner Tanggapan Siswa
No. Pernyataan Bentuk
Pernyataan
Jumlah Siswa yang
Menjawab
SS S TS STS
1.
Saya selalu mengikuti
pembelajaran
matematika dengan
materi sistem
persamaan linear dua
variabel
Positif 5 24 1 0
2.
Saya kurang
bersemangat dalam
mengikuti pembelajaran
matematika
Negatif 7 8 11 4
3.
Saya tidak tertarik
dalam mengikuti
pembelajaran sistem
persamaan linear dua
variabel dengan
menggunakan
pembelajaran berbasis
masalah
Negatif 3 12 13 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
No. Pernyataan Bentuk
Pernyataan
Jumlah Siswa yang
Menjawab
SS S TS STS
4.
Saya merasa lebih jelas
dalam mempelajari
materi sistem
persamaan linear dua
variabel
Positif 5 15 10 0
5.
Saya malas
menyampaikan
pendapat mengenai
pemecahan dari
permasalahan yang
diberikan guru
Negatif 2 15 11 2
6.
Saya senang dapat
memecahkan
permasalahan yang
disajikan oleh guru
Positif 5 19 6 0
7.
Saya bersemangat untuk
menyelesaikan tugas-
tugas yang diberikan
oleh guru
Positif 5 20 3 2
8.
Saya mencari informasi
tentang materi yang
belum jelas dari guru
Positif 7 21 2 0
9.
Saya tidak memahami
penjelasan yang
disampaikan oleh guru
tentang materi sistem
persamaan linear dua
variable
Negatif 0 11 17 2
10.
Saya merasa terbebani
dengan pembelajaran
sistem persamaan linear
dua variabel
menggunakan
pembelajaran berbasis
masalah
Negatif 1 12 14 3
11.
Saya merasa rugi
mempelajari sistem
persamaan linear dua
variabel dalam masalah
nyata
Negatif 2 3 19 6
12.
Saya senang bisa
mengembangkan ide
dalam pembelajaran
matematika berbasis
masalah
Positif 6 16 7 1
13. Saya tidak senang
mencari berbagai Negatif 2 8 17 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
No. Pernyataan Bentuk
Pernyataan
Jumlah Siswa yang
Menjawab
SS S TS STS
informasi untuk
memudahkan dalam
mencari solusi
pemecahan masalah
14.
Saya merasa tertantang
dalam memecahkan
permasalahan yang
disajikan oleh guru
Positif 0 8 16 6
15.
Saya berusaha untuk
mengerjakan latihan dan
tugas matematika yang
diberikan oleh guru
dengan baik
Positif 7 22 0 1
16.
Saya tidak terbantu
dalam mempelajari
materi sistem
persamaan linear dua
variabel dengan
menggunakan metode
pembelajaran berbasis
masalah
Negatif 0 11 17 2
17.
Saya tidak bisa
mengembangkan ide
dalam pembelajaran
matematika berbasis
masalah
Negatif 1 12 15 2
18.
Saya berusaha melatih
diri untuk memecahkan
masalah lain yang
sejenis
Positif 9 20 1 0
19.
Saya memahami
penerapan materi sistem
persamaan linear dua
variabel dalam masalah
nyata
Positif 3 19 8 0
20.
Saya merasa puas
dengan pembelajaran
berbasis masalah dalam
materi sistem
persamaan linear dua
variabel
Positif 5 15 10 0
21.
Saya malas dalam
menyelesaikan tugas-
tugas yang diberikan
oleh guru
Negatif 2 5 18 5
22. Saya malas mengikuti
pembelajaran pada Negatif 3 4 17 6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
No. Pernyataan Bentuk
Pernyataan
Jumlah Siswa yang
Menjawab
SS S TS STS
materi sistem
persamaan linear dua
variabel menggunakan
metode pembelajaran
berbasis masalah
Keterangan :
SS : Sangat Setuju
S : Setuju
TS : Tidak Setuju
STS : Sangat Tidak Setuju
Tabulasi yang disajikan pada tabel merupakan hasil kuisioner tanggapan
yang diperoleh dari jawaban siswa pada kuisioner mengenai pembelajaran
matematika berbasis masalah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
Kode Siswa /
Jenis
Pernyataan
Skor Tiap Nomor
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
P N N P N P P P N N N P N N P N N P P P N N
S1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3
S2 4 4 4 4 4 4 3 4 3 2 4 4 4 4 4 3 2 4 4 4 2 4
S3 3 3 3 3 2 4 4 3 2 3 2 4 3 3 3 2 3 4 3 4 4 4
S4 3 1 1 4 2 2 1 3 4 4 4 1 1 2 1 3 4 3 2 3 4 3
S5 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 3 3
S6 3 2 2 2 3 2 4 3 3 3 4 3 4 3 3 2 2 3 3 2 4 4
S7 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 4 3 3 3 3 3 4 4
S8 3 1 2 2 1 3 4 4 2 2 3 2 3 4 4 2 2 4 3 2 1 2
S9 4 1 2 3 2 3 3 4 2 2 1 4 2 3 3 2 2 3 3 3 2 2
S10 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
S11 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3
S12 3 2 2 2 2 3 2 3 2 2 3 2 3 3 3 2 2 3 2 2 3 3
S13 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3
S14 2 2 2 2 2 2 3 3 3 2 3 3 3 2 3 2 2 3 3 2 3 3
S15 3 4 1 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 3 3 3
S16 3 3 2 2 3 3 3 4 2 2 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3
S17 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4
S18 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4 2 3 3 2 3 2
S19 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4
S20 3 2 2 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 2 2 3 3 3 2 2
S21 3 2 1 4 2 2 1 3 2 4 4 2 1 2 3 3 4 3 2 2 4 3
S22 4 1 2 3 1 4 4 3 3 2 1 3 2 4 4 3 1 4 3 4 2 1
S23 3 1 2 2 2 4 4 4 2 2 2 2 2 4 4 3 3 4 4 4 3 3
S24 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3
S25 3 1 2 2 2 2 2 2 2 1 3 3 2 3 3 2 2 2 2 3 1 1
S26 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
S27 3 1 2 2 2 4 3 4 2 2 2 2 2 4 4 3 3 4 2 4 3 3
S28 3 2 2 2 2 2 2 3 3 2 3 2 3 2 3 2 2 3 2 2 3 3
S29 3 4 4 4 4 3 3 3 2 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
Tabel 4.15 : Hasil Kuisioner Tanggapan Siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
Keterangan : P : Pernyataan Positif
N : Pernyataan Negatif
Tabel yang di blok : Siswa tidak hadir
S30 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
S31 4 2 3 3 2 3 3 4 3 2 4 2 2 4 3 2 3 4 2 2 2 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
D. Analisis Data
Analisis data ini berupa analisis data pembelajaran, analisis data hasil
belajar, analisis data keaktifan siswa, dan analisis kuisioner tanggapan siswa.
Untuk analisis data yang diperoleh, peneliti hanya menganalisis 25 siswa dari 31
siswa yang disebabkan ada 6 siswa yang datanya tidak lengkap.
1. Analisis Pembelajaran
Analisis pembelajaran dilakukan dengan membandingkan proses
kegiatan pembelajaran saat pelaksanaan penelitian dengan RPP (Rancangan
Kegiatan Pembelajaran) yang telah disiapkan sebelumnya. Secara
keseluruhan proses pembelajaran yang dilaksanakan sesuai dengan RPP
(Rancangan Kegiatan Pembelajaran), hanya saja pada pertemuan ketiga
peneliti tidak melaksanakan tes hasil belajar dan pengisian kuisioner
tanggapan siswa tetapi menggunakan pertemuan ini untuk latihan soal,
membahas jawaban, dan tanya jawab mengenai hal-hal yang belum dipahami
siswa. Hal ini dikarenakan ada empat siswa yang tidak mengikuti proses
pembelajaran dan banyak siswa yang merasa tidak siap mengikuti tes hasil
belajar yang disampaikan sendiri oleh siswa. Sedangkan tes hasil belajar dan
pengisian kuisioner tanggapan siswa dilaksanakan pada pertemuan keempat
yaitu pada hari Senin, 18 Mei 2015.
Selain itu terjadi perubahan rencana dimana seharusnya guru mata
pelajaran yang menjadi pengajar tetapi pada saat pembelajaran peneliti yang
menjadi pengajar karena adanya faktor teknis dimana terjadinya
miskomunikasi antara guru mata pelajaran dan peneliti pada saat persiapan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
penelitian. Hal ini sedikit menjadi hambatan bagi peneliti karena dalam
persiapan penelitian, peneliti tidak mempersiapkan diri untuk menyampaikan
materi dan juga peneliti menyadari kurangnya kemampuan dalam penguasaan
kelas selama proses pembelajaran.
Pertemuan pertama yang dilaksanakan pada Senin, 11 Mei 2015 dan
kembali terjadi miskomunikasi antara guru dan peneliti, di mana seharusnya
pembelajaran dilaksanakan pada jam ke-4 dan jam ke-5 tetapi maju menjadi
jam ke-3 dan jam ke-4 karena pada hari tersebut upacara bendera ditiadakan
tetapi guru mata pelajaran lupa memberi tahu perubahan jadwal kepada
peneliti. Tetapi pada hari tersebut peneliti sudah hadir di sekolah pada
pergantian jam pelajaran ke-1 sehingga keterlambatan memulai pembelajaran
hanya 5menit saja.
Pada pertemuan pertama dan kedua, guru menggunakan metode
pembelajaran berbasis masalah untuk membahas penyelesaian sistem
persamaan dua variabel pada konteks nyata dengan menggunakan teknik
informal. Awal pertemuan pertama terlihat antusiasme dari beberapa siswa
untuk mengikuti pembelajaran, meskipun ada beberapa siswa yang hanya
diam dan tidak memperhatikan penjelasan guru. Pada saat diskusi kelompok,
terlihat ada anggota kelompok yang tidak berdiskusi dan hanya diam saja.
Dalam kelompok itu terlihat ada siswa yang melihat keluar, ada siswa yang
melamun dan ada siswa yang berbicara dengan anggota kelompok lain. Guru
berusaha untuk membimbing dan mengajak anggota kelompok
mendiskusikan permasalahan yang diberikan tetapi tidak semua anggota
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
kelompok yang mau mengikuti dan berusaha menyelesaikan permasalahan
tersebut. Selama proses pembelajaran, hanya beberapa siswa yang terlibat
aktif dalam menjawab dan menanggapi penjelasan yang diberikan guru.
Siswa yang lain cenderung diam, tidak memperhatikan dan cenderung sibuk
dengan urusannya sendiri sehingga kondisi kelas pada akhir pembelajaran
tidak kondusif. Guru tetap berusaha untuk mengajak siswa memahami dan
memperhatikan penjelasanan yang disampaikan dengan mengajukan
beberapa pertanyaan, tetapi siswa yang berusaha mencoba hanya siswa yang
sama (aktif dari awal pelajaran). Guru mencoba untuk memberi kesempatan
pada siswa lain dengan menunjuk salah satu siswa untuk menjawab
pertanyaan, ada beberapa siswa yang mampu untuk mengutarakan
pendapatnya tetapi tidak sedikit siswa yang tetap diam dan tidak menanggapi.
Pada pertemuan kedua kondisi kelas sangat tidak kondusif saat awal
pembelajaran. Hanya tiga siswa saja yang mengumpulkan tugas yang
diberikan oleh guru pada pertemuan sebelumnya. Pada saat ditanya alasan
mereka tidak mengumpulkan, tidak sedikit siswa yang menjawab lupa kalau
ada tugas. Guru memberi kesempatan untuk mengumpulkan tugas tersebut
pada pertemuan ketiga. Saat pembelajaran berlangsung, beberapa siswa
masih diam dan tidak memperhatikan. Guru tetap berusaha membimbing dan
memberikan pengarahan pada siswa dalam menyelesaikan permasalahan
yang diajukan. Pertemuan ini siswa lebih cenderung pasif dibandingkan
pertemuan sebelumnya, hal ini dibuktikan saat guru meminta salah satu
perwakilan kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusinya hanya satu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
kelompok saja yang bersedia maju ke depan kelas. Guru mempertimbangkan
kelompok tersebut sudah sering menyajikan jawaban dan pendapatnya maka
guru meminta perwakilan kelompok lain untuk maju tetapi tidak ada satu pun
yang bersedia untuk mempresentasikan jawabannya. Akhirnya guru
menunjuk salah satu perwakilan kelompok untuk mempresentasikan
jawabannya.
Pada pertemuan ketiga peneliti mengisi pembelajaran dengan latihan
soal, pembahasan serta tanya jawab mengenai hal-hal yang belum dimengerti
siswa. Hal tersebut karena ada empat siswa yang tidak mengikuti
pembelajaran dan beberapa siswa masih mempunyai pertanyaan tentang
pembahasan pada pertemuan sebelumnya. Guru memberikan soal latihan
yang harus diselesaikan siswa kemudian akan dibahas bersama-sama.
Dari pelaksanaan penelitian ada hambatan yang dialami peneliti,
hambatan tersebut antara lain adanya perubahan rencana yang terjadi karena
adanya faktor teknis, kurangnya LCD sehingga harus membuang waktu untuk
menunggu siswa berpindah kelas. Pada saat melakukan pembelajaran,
beberapa siswa tidak memperhatikan karena sibuk dengan kegiatannya
sendiri, ada juga yang hanya duduk diam dan memperhatikan hal lain.
2. Analisis Hasil Belajar Siswa
Tes hasil belajar digunakan untuk melihat pencapaian hasil belajar siswa
secara individu. Peneliti melakukan analisis untuk 25 siswa kelas VIII-A
SMP Kanisius 1 Surakarta sesuai dengan teknik analisis yang telah dijabarkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
pada bab sebelumnya. Berdasarkan tes hasil belajar siswa, diperoleh nilai
tertinggi 90 dan nilai terendah 6 dengan rata - rata 27,2. Dari nilai yang telah
diperoleh siswa, 3 orang siswa mencapai nilai lebih dari 70 namun kurang
dari 99, serta 22 siswa mendapat nilai kurang dari 70. Di bawah ini rincian
hasil belajar sebagai berikut:
Kode
Siswa Skor Total
Persentase
(%) Ketuntasan Kriteria
S1 9 9% Tidak Lulus Sangat Rendah
S2 90 90% Lulus Sangat Tinggi
S3 6 6% Tidak Lulus Sangat Rendah
S4 7 7% Tidak Lulus Sangat Rendah
S6 20 20% Tidak Lulus Sangat Rendah
S7 12 12% Tidak Lulus Sangat Rendah
S8 24 24% Tidak Lulus Sangat Rendah
S9 22 22% Tidak Lulus Sangat Rendah
S10 16 16% Tidak Lulus Sangat Rendah
S11 21 21% Tidak Lulus Sangat Rendah
S12 17 17% Tidak Lulus Sangat Rendah
S13 22 22% Tidak Lulus Sangat Rendah
S14 28 28% Tidak Lulus Sangat Rendah
S15 13 13% Tidak Lulus Sangat Rendah
S16 30 30% Tidak Lulus Sangat Rendah
S17 73 73% Lulus Tinggi
S19 31 31% Tidak Lulus Sangat Rendah
S21 22 22% Tidak Lulus Sangat Rendah
S22 70 70% Lulus Tinggi
S23 41 41% Tidak Lulus Rendah
S27 9 9% Tidak Lulus Sangat Rendah
S28 11 11% Tidak Lulus Sangat Rendah
S29 14 14% Tidak Lulus Sangat Rendah
S30 58 58% Tidak Lulus Cukup
S31 13 13% Tidak Lulus Sangat Rendah
Jumlah
skor dan
ketuntasan 679
3
Rata-rata 27,2
Nilai hasil belajar siswa juga dianalisis ketuntasan nilainya berdasarkan
KKM yang ditetapkan oleh SMP Kanisius 1 Surakarta yaitu 70. Dari 25 siswa
Tabel 4.16 : Presentase Skor dan Kriteria Hasil Belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
kelas VIII-A yang dianalisis, berikut ini analisis tingkat pencapaian hasil
belajar siswa berdasarkan ketercapaian KKM :
a) Persentase siswa yang memenuhi KKM : 3
25 × 100% = 12%
b) Persentase siswa yang tidak memenuhi KKM : 22
25 × 100% = 88%
Persentase skor hasil belajar siswa dianalisis kriteria pencapaian hasil
belajar siswa berdasarkan tabel 3.8. Berdasarkan presentase hasil belajar
siswa pada tabel 4.16, maka diperoleh kesimpulan :
Tabel 4.17 : Tingkat Pencapaian Hasil Belajar Siswa
Kriteria Jumlah Siswa Persentase
Sangat Tinggi (ST) 1 4
Tinggi (T) 2 8
Cukup (C) 1 4
Rendah (R) 1 4
Sangat Rendah (SR) 20 80
Untuk mengetahui tingkat pencapaian hasil belajar seluruh siswa adalah
sebagai berikut :
Tabel 4.18 : Tingkat Pencapaian Hasil Belajar Secara Kualitatif
Jumlah yang Memperoleh Nilai (%) Efektivitas
ST ST+T ST+T+C ST+T+C+R ST+T+C+R+SR
4% 12% 16% 20% 100% Sangat Rendah
Berdasarkan tabel di atas, tingkat pencapaian hasil belajar siswa adalah
sangat rendah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
3. Analisis Keaktifan Siswa
a) Pertemuan Pertama
Data keaktifan siswa akan disajikan pada tabel di bawah ini :
Tabel 4.19 : Data Keaktifan Siswa Pertemuan Pertama
Kode
Siswa
Keaktifan Skor
Persentase
(%) Kriteria
A1 A2 B1 B2 C1 C2 C3
S1 1 2 1 2 1 1 1 9 64% T
S2 2 2 2 2 2 2 2 14 100%
ST
S3 1 1 1 2 1 0 1 7 50% C
S4 1 1 0 1 0 0 1 4 29% R
S6 1 1 1 1 0 0 1 5 36% R
S7 1 1 0 1 1 1 1 6 43% C
S8 2 2 1 2 0 1 1 9 64% T
S9 0 2 1 2 1 1 2 9 64% T
S10 1 2 1 1 1 0 1 7 50% C
S11 1 2 1 2 1 0 0 7 50% C
S12 0 2 1 2 1 1 0 7 50% C
S13 1 2 2 2 1 1 1 10 71% T
S14 1 2 1 2 1 2 1 10 71% T
S15 2 2 2 1 1 2 2 12 86%
ST
S16 2 2 1 1 1 1 2 10 71% T
S17 2 1 2 2 0 1 1 9 64% T
S19 1 2 1 1 1 2 1 9 64% T
S21 1 2 1 2 1 1 1 9 64% T
S22 1 2 1 2 1 1 2 10 71%
T
S23 1 1 1 2 1 0 1 7 50% C
S27 2 2 2 2 1 1 1 11 79% T
S28 1 2 1 2 1 1 1 9 64% T
S29 1 2 0 2 1 0 1 7 50% C
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
Kode
Siswa
Keaktifan Skor
Persentase
(%) Kriteria
A1 A2 B1 B2 C1 C2 C3
S30 1 2 1 2 1 0 0 7 50% C
S31 2 2 2 1 1 0 0 8 43% C
Dari tabel di atas maka keaktifan siswa dianalisis sebagai berikut :
Tabel 4.20 : Analisis Keaktifan Siswa Pertemuan Pertama
Kriteria Frekuensi Presentase
SR 0 0%
R 2 8%
C 9 36%
T 12 48%
ST 2 8%
JUMLAH 25 100%
Keterangan tabel 4.19 dan 4.20 :
SR : Sangat Rendah R : Rendah C : Cukup
T : Tinggi ST : Sangat Tinggi
Dari persentase keaktifan siswa pada pertemuan pertama ini kriteria
tinggi dan sangat tinggi 56%, kriteria sangat tinggi, tinggi dan cukup lebih
dari 65% maka dapat disimpulkan bahwa sikap keseluruhan siswa dalam
pertemuan pertama ini termasuk dalam kategori cukup.
b) Pertemuan Kedua
Data keaktifan siswa akan disajikan pada tabel di bawah ini :
Tabel 4.21 : Data Keaktifan Siswa Pertemuan Kedua
Kode
Siswa
Keaktifan Skor Persentase Kriteria
A1 A2 B1 B2 C1 C2 C3
S1 2 2 1 2 1 1 2 11 79% T
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
Kode
Siswa
Keaktifan Skor Persentase Kriteria
A1 A2 B1 B2 C1 C2 C3
S2 2 2 2 2 2 2 2 14 100% ST
S3 1 1 1 1 1 1 1 7 50% C
S4 0 1 0 1 1 0 1 4 29%
R
S6 1 2 1 2 0 1 2 9 64% T
S7 1 2 1 1 0 1 1 7 50% C
S8 1 2 1 2 1 1 1 9 64% T
S9 1 2 1 2 2 1 1 10 71%
T
S10 0 2 1 2 0 0 1 6 43% C
S11 1 2 1 1 1 1 1 8 57% C
S12 1 2 1 2 1 1 1 9 64% T
S13 2 2 1 2 1 1 0 8 64%
T
S14 1 2 2 2 1 1 1 10 71% T
S15 1 2 1 2 1 1 1 9 64% T
S16 1 2 2 1 1 1 1 9 64% T
S17 2 2 1 1 2 2 2 12 85%
ST
S19 2 1 2 2 1 1 2 11 79% T
S21 1 2 1 2 1 1 1 9 64% T
S22 2 2 1 2 2 1 1 11 79% T
S23 1 2 1 1 2 1 1 9 64%
T
S27 1 2 1 2 0 1 1 8 57% C
S28 1 2 1 2 1 1 2 10 71% T
S29 2 2 1 2 1 0 1 9 64% T
S30 2 1 2 2 1 0 1 9 64%
T
S31 1 2 2 1 2 0 1 9 64% T
Dari tabel di atas maka keaktifan siswa dianalisis sebagai berikut :
Tabel 4.22 : Analisis Keaktifan Siswa Pertemuan Kedua
Kriteria Frekuensi Presentase
SR 0 0%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
Kriteria Frekuensi Presentase
R 1 4%
C 5 20%
T 17 68%
ST 2 8%
JUMLAH 25 100%
Keterangan tabel 4.21 dan 4.22 :
SR : Sangat Rendah R : Rendah C : Cukup
T : Tinggi ST : Sangat Tinggi
Dari persentase keaktifan siswa pada pertemuan pertama ini kriteria
tinggi dan sangat tinggi lebih dari 76% maka dapat disimpulkan bahwa
sikap keseluruhan siswa dalam pertemuan pertama ini termasuk dalam
kategori tinggi.
c) Pertemuan Ketiga
Data keaktifan siswa akan disajikan pada tabel di bawah ini :
Tabel 4.23 : Data Keaktifan Siswa Pertemuan Ketiga
Kode
Siswa
Keaktifan Skor Persentase Kriteria
A1 A2 B1 B2 C1 C2 C3
S1 1 2 2 2 1 0 2 10 71% T
S2 2 2 2 2 2 2 2 14 100% ST
S3 1 1 2 2 1 1 1 8 64% T
S4 1 1 0 0 1 0 1 4 29% R
S6 1 2 1 2 1 0 1 8 57% C
S7 1 2 2 1 2 0 1 9 64% T
S8 1 2 1 2 1 1 2 10 71% T
S9 1 2 1 1 1 1 1 8 57% C
S10 2 2 1 2 0 1 1 7 64% T
S11 1 2 2 1 1 1 1 9 64% T
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
Kode
Siswa
Keaktifan Skor Persentase Kriteria
A1 A2 B1 B2 C1 C2 C3
S12 1 2 1 2 1 1 1 9 64% T
S13 0 2 1 2 0 0 1 6 43% C
S14 1 2 2 2 1 1 0 9 64% T
S15 1 2 1 2 1 2 1 10 71% T
S16 2 2 2 1 1 1 1 10 71% T
S17 2 2 1 1 1 1 2 10 71% T
S19 2 1 2 2 2 1 2 12 86% ST
S21 1 2 1 2 1 1 1 9 64% T
S22 1 2 2 2 2 2 1 12 85% ST
S23 2 2 2 1 1 1 1 10 71% T
S27 1 2 1 2 1 1 1 9 64% T
S28 1 2 1 2 1 1 2 10 71% T
S29 1 1 1 2 1 1 1 8 57% C
S30 2 1 2 2 1 2 1 11 79% T
S31 1 2 1 2 0 0 1 7 50% C
Dari tabel di atas maka keaktifan siswa dianalisis sebagai berikut :
Tabel 4.24 : Analisis Keaktifan Siswa Pertemuan Ketiga
Kriteria Frekuensi Presentase
SR 0 0%
R 1 4%
C 5 20%
T 16 64%
ST 3 12%
JUMLAH 25 100%
Keterangan tabel 4.19 dan 4.20 :
SR : Sangat Rendah R : Rendah C : Cukup
T : Tinggi ST : Sangat Tinggi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
Dari persentase keaktifan siswa pada pertemuan pertama ini kriteria
tinggi dan sangat tinggi lebih dari 75% maka dapat disimpulkan bahwa
sikap keseluruhan siswa dalam pertemuan pertama ini termasuk dalam
kategori tinggi.
4. Analisis Kuisioner Tanggapan Siswa
Analisis kuisioner tanggapan siswa berpatokan pada penskoran
kuisioner Tabel 4.12. Pernyataan yang terdapat pada kuisioner dibagi menjadi
pernyataan positif dan pernyataan negatif yang masing-masing mempunyai
jumlah yang sama. Di bawah ini akan disajikan analisis kuisioner tanggapan
siswa :
Tabel 4.25 : Analisis Kuisioner Tanggapan Siswa
No. SS S TS STS
Jumlah Persen Jumlah Persen Jumlah Persen Jumlah Persen
1 4 16% 19 76% 2 8% 0 0%
2 6 24% 7 28% 9 36% 3 12%
3 3 12% 10 40% 10 40% 2 8%
4 6 24% 11 44% 8 32% 0 0%
5 2 8% 12 48% 8 32% 3 12%
6 5 20% 14 56% 6 24% 0 0%
7 6 24% 15 60% 2 8% 2 8%
8 6 24% 17 68% 2 8% 0 0%
9 0 0% 9 36% 14 56% 2 8%
10 0 0% 11 44% 11 44% 3 12%
11 2 8% 3 12% 14 56% 6 24%
12 5 20% 13 52% 7 28% 0 0%
13 2 8% 6 24% 14 56% 3 12%
14 5 20% 13 52% 7 28% 0 0%
15 7 28% 16 64% 1 4% 1 4%
16 0 0% 7 28% 17 68% 1 4%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
No. SS S TS STS
Jumlah Persen Jumlah Persen Jumlah Persen Jumlah Persen
17 1 4% 9 36% 13 52% 2 8%
18 8 32% 16 64% 1 4% 0 0%
19 3 12% 16 64% 6 24% 0 0%
20 5 20% 13 52% 7 28% 0 0%
21 2 8% 3 12% 15 60% 5 20%
22 1 4% 2 8% 15 60% 7 28%
Total 79 14.3% 242 44% 189 34,4% 40 7,3%
Keterangan : kolom yang di blok merupakan pernyataan negatif
Berdasarkan tabel 4.25, siswa sangat setuju dengan pembelajaran
berbasis masalah sebesar 14,3% dan 44% siswa setuju dengan pembelajaran
berbasis masalah yang dilakukan oleh guru.
Indikator pernyataan kuesioner nomor 1 mengenai paham atau tidaknya siswa
terhadap isi pelajaran. Dari 4 pernyataan yang diajukan, 70 jawaban (pernyataan
positif : sangat setuju dan setuju, pernyataan negatif : sangat tidak setuju dan tidak
setuju) menyatakan memahami isi pelajaran sedangkan 30 jawaban menyatakan
bahwa tidak memahami isi pelajaran. Jadi, dapat dikatakan bahwa 70% jawaban
menyatakan memahami isi pelajaran dan 30% jawaban menyatakan tidak memahami
isi pelajaran.
Indikator pernyataan kuesioner nomor 2 mengenai puas atau tidaknya siswa
setelah memperoleh pengalaman baru. Dari 6 pernyataan yang diajukan, 107
jawaban (pernyataan positif : sangat setuju dan setuju, pernyataan negatif : sangat
tidak setuju dan tidak setuju) menyatakan puas setelah memperoleh pengalaman baru
sedangkan 43 jawaban menyatakan bahwa tidak puas setelah memperoleh
pengalaman baru. Jadi, dapat dikatakan bahwa 71% jawaban menyatakan puas
setelah memperoleh pengalaman baru dan 29% jawaban menyatakan tidak puas
setelah memperoleh pengalaman baru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
Indikator pernyataan kuesioner nomor 3 mengenai meningkat atau tidaknya
aktifitas pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran berbasis
masalah. Dari 4 pernyataan yang diajukan, 67 jawaban (pernyataan positif : sangat
setuju dan setuju, pernyataan negatif : sangat tidak setuju dan tidak setuju)
menyatakan aktifitas pembelajaran meningkat sedangkan 33 jawaban menyatakan
bahwa aktifitas pembelajaran tidak meningkat. Jadi, dapat dikatakan bahwa 67%
jawaban menyatakan aktifitas pembelajaran meningkat dan 33% jawaban
menyatakan aktifitas pembelajaran tidak meningkat.
Indikator pernyataan kuesioner nomor 4 mengenai peningkatan minat siswa
untuk belajar. Dari 4 pernyataan yang diajukan, 76 jawaban (pernyataan positif :
sangat setuju dan setuju, pernyataan negatif : sangat tidak setuju dan tidak setuju)
menyatakan minat siswa untuk belajar meningkat sedangkan 24 jawaban
menyatakan bahwa minat siswa untuk belajar tidak meningkat. Jadi, dapat dikatakan
bahwa 76% jawaban menyatakan minat siswa untuk belajar meningkat dan 24 %
jawaban menyatakan minat siswa untuk belajar tidak meningkat
Indikator pernyataan kuesioner nomor 5 mengenai peningkatan rasa tanggung
jawab. Dari 4 pernyataan yang diajukan, 80 jawaban (pernyataan positif : sangat
setuju dan setuju, pernyataan negatif : sangat tidak setuju dan tidak setuju)
menyatakan rasa tanggung jawab meningkat sedangkan 20 jawaban menyatakan
bahwa rasa tanggung jawab tidak meningkat. Jadi, dapat dikatakan bahwa 80%
jawaban menyatakan rasa tanggung jawab meningkat dan 20% jawaban menyatakan
rasa tanggung jawab tidak meningkat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
E. Pembahasan
Di bawah ini akan dijabarkan tentang hasil analisis data penelitian yang telah
dilakukan di kelas VIII-A SMP Kanisius 1 Surakarta dengan 25 siswa yang
dianalisis :
1. Hasil Belajar Siswa
Dalam penelitian ini, efektivitas pembelajaran menggunakan metode
pembelajaran berbasis masalah dilihat dari hasil belajar siswa adalah sangat
rendah. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) pelajaran matematika di SMP
Kanisius 1 Surakarta adalah 70. Dari 25 orang yang mengikuti tes jika
hasilnya dikenakan KKM tampak hanya 12% (3 siswa) memenuhi kriteria
ketuntasan minimal (KKM) dan nilai rata-rata keseluruhan siswa adalah
27,2.
Dalam mengerjakan tes hasil belajar, beberapa siswa mengosongkan
jawabannya sehingga tidak memperoleh poin sama sekali. Beberapa siswa
masih kebingungan dengan maksud soal yang diberikan sehingga apa yang
ditanyakan dari soal tersebut tidak diketahuinya. Selain itu pada saat
mengerjakan tes hasil belajar ada beberapa siswa yang tidak mengerjakan
dengan sungguh-sungguh. Hal ini dapat disebabkan kurangnya perhatian
siswa terhadap penjelasan guru, tidak adanya rasa ingin mencoba atau
latihan soal, tidak belajar lagi saat akan menghadapi tes hasil belajar serta
beberapa siswa tidak mempunyai catatan tentang materi yang dibahas.
Dapat dilihat bahwa selama proses pembelajaran berlangsung beberapa
siswa hanya diam dan sibuk dengan dirinya masing-masing sehingga saat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
guru memberikan latihan soal banyak siswa yang tidak mencoba
mengerjakan sama sekali. Beberapa faktor dari guru juga dapat
mempengaruhi hasil belajar, antara lain kurangnya penguasaan kelas yang
dimiliki oleh guru sehingga guru kurang dapat mengatur semua siswa dan
kurangnya kreativitas yang dimiliki guru untuk membuat siswa dapat fokus
dengan materi yang diajarkan. Selain itu, terdapat beberapa kendala teknis
yang sedikit menghambat proses pembelajaran sehingga pembelajaran yang
dilakukan kurang maksimal.
Setelah mendiskusikan hasil belajar dengan guru mata pelajaran,
menurut guru hasil yang telah dicapai oleh siswa sudah lebih baik
dibandingkan dengan hasil belajar sebelumnya. Hasil belajar siswa yang
dicapai sebelumnya, untuk siswa yang mencapai KKM hanya satu siswa
saja dan kelas tersebut mempunyai rentang nilai antara nilai yang paling
tinggi dan nilai yang paling rendah sangat jauh.
2. Keaktifan Siswa
Pelaksanaan pembelajaran di dalam kelas kurang berhasil karena masih
belum dapat tercipta suasana belajar yang kondusif. Selama pembelajaran
siswa sudah berperan aktif dalam diskusi namun hanya beberapa siswa yang
mau berusaha untuk menyelesaikan permasalahan yang telah disajikan.
Pada saat pembelajaran berlangsung, beberapa siswa aktif menanyakan
materi atau pembahasan yang kurang dimengerti kepada peneliti. Tetapi
juga ada siswa yang selama penelitian berlangsung hanya diam dan benar-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
benar tidak mencoba. Selain itu, kebanyakan siswa kurang mempunyai
inisiatif untuk mencatat jawaban benar maupun penjelasan guru yang
disajikan di papan tulis. Hal ini terlihat dari banyaknya siswa yang tidak
mempunyai catatan tentang materi yang diberikan meskipun guru sudah
mengingatkan siswa untuk mencatat. Hanya beberapa siswa yang kritis
menambahkan atau membetulkan jawaban siswa lain yang kurang tepat
dalam mengerjakan latihan soal.
Keaktifan siswa dihitung ketika proses pembelajaran berlangsung.
Berikut ini merupakan tabel hasil keaktifan siswa pada 3 pertemuan.
Tabel 4.26 : Hasil Keaktifan Siswa Tiga Pertemuan
Kriteria
Keaktifan Siswa
Jumlah Siswa yang Aktif untuk Setiap Pembelajaran
Pertemuan I Pertemuan II Pertemuan III
Sangat Rendah 0 0 0
Rendah 2 1 1
Cukup 9 5 5
Tinggi 12 17 16
Sangat Tinggi 2 2 3
Tabel 4.27 : Persentase Kriteria Keaktifan Siswa Secara Kualitatif
Persentase
dalam diskusi ST ST+T
ST+T+
C ST+T+C+R
ST+T+C+R
+SR Kategori
Pertemuan I 8% 56% 92% 100% 100% Cukup
Pertemuan II 8% 76% 96% 100% 100% Tinggi
Pertemuan III 12% 76% 96% 100% 100% Tinggi
Rata-rata
3pertemuan 9% 69% 95% 100% 100% Cukup
Dari tabel di atas terlihat bahwa pembelajaran matematika dengan
metode pembelajaran berbasis masalah pada pokok bahasan sistem
persamaan linear dua variabel bisa dikatakan cukup. Hal ini diambil dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
rata-rata keaktifan mulai dari pertemuan pertama sampai pertemuan ketiga.
Rata-rata 3 pertemuan itu dihitung dari rata-rata keaktifan setiap siswa.
Berdasarkan tabel 4.28 di atas diperoleh persentase keaktifan. Pada
pertemuan pertama kriteria keaktifan Sangat tinggi, tinggi, netral mencapai
92% (≥ 65%), pertemuan kedua Sangat tinggi, tinggi 76% (≥ 75%),
pertemuan ketiga Sangat tinggi, tinggi mencapai 76%(≥ 75%), sedangkan
untuk rata-rata ketiga pertemuan tersebut adalah Sangat tinggi, tinggi
mencapai 69%(< 75%) sehingga bisa disimpulkan bahwa pembelajaran
matematika berbasis masalah pada pokok bahasan sistem persamaan linear
dua variabel termasuk dalam kategori cukup. Namun jika dilihat dari aspek
keterlibatan siswa, tingkat keaktifan siswa pada pertemuan pertama termasuk
kategori sangat tinggi, tinggi, cukup mencapai 52%(< 65%), pertemuan kedua
termasuk kategori sangat tinggi, tinggi, cukup mencapai 72%(≥ 65%),
pertemuan ketiga termasuk kategori sangat tinggi, tinggi, cukup mencapai
76%(≥ 65%) dan rata-rata ketiga pertemuan pada aspek keterlibatan :
Tabel 4.28 : Persentase Kriteria Keaktifan Aspek Keterlibatan Siswa
Persentase
dalam diskusi ST ST+T
ST+T+
C ST+T+C+R
ST+T+C+R
+SR Kategori
Pertemuan I 8% 28% 52% 80% 100% Cukup
Pertemuan II 8% 32% 72% 96% 100% Tinggi
Pertemuan III 12% 32% 76% 92% 100% Cukup
Rata-rata
3pertemuan 9% 31% 67% 89% 100% Cukup
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
3. Kuisioner Tanggapan Siswa
Kuisioner tanggapan siswa diisi oleh 25 siswa dan akan dipaparkan
dalam bentuk deskripsi. Berdasarkan tabel 4.25 dan analisis yang telah
dilakukan terhadap hasil kuisioner, tanggapan siswa terhadap penerapan
model pembelajaran berbasis masalah secara umum baik karena lebih dari
50% siswa dapat menerima dan merasa terbantu dengan penggunaan metode
pembelajaran berbasis masalah pada pokok bahasan sistem persamaan linear
dua variabel.
F. Kelemahan Penelitian
Berdasarkan pelaksanaan penelitian, peneliti menyadari terdapat kelemahan
dalam penelitian efektivitas pembelajaran matematika berbasis masalah pada
pokok bahasan sistem persamaan linear dua variabel di Kelas VIII-A SMP
Kanisius1 Surakarta yaitu dalam penelitian ini adanya miskomunikasi antara
peneliti dengan guru mata pelajaran sehingga pembelajaran sedikit terhambat,
terjadinya masalah teknis selama penelitian berlangsung.
Pada saat melaksanakan pembelajaran, guru kurang dapat menguasai kelas
sehingga selama pembelajaran kurang kondusif yang terlihat beberapa siswa
yang ramai dan kurang memperhatikan penjelasan guru. Guru relatif terlalu
cepat dalam menjelaskan sehingga beberapa siswa meminta penjelasan ulang
mengenai hal yang sudah dijelaskan. Kebanyakan siswa tidak mau mencatat hal-
hal yang telah dijelaskan baik itu dari guru maupun penyaji meskipun guru sudah
beberapa kali mengingatkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
BAB V
Kesimpulan dan Saran
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan di kelas VIIIA SMP
Kanisius 1 Surakarta tahun ajaran 2014/2015, diperoleh kesimpulan sebagai
berikut :
1. Efektivitas pembelajaran menggunakan model pembelajaran berbasis
masalah pada pokok bahasan sistem persamaan linear dua variabel dilihat
dari hasil belajar termasuk kategori sangat rendah dengan persentase jumlah
siswa yang mempunyai kategori sangat rendah mencapai 80% sedangkan
jika dilihat dari KKM yang diterapkan oleh pihak sekolah yaitu ≥70 jumlah
siswa yang sudah mencapai KKM 12%. Nilai rata-rata keseluruhan siswa
(25 siswa yang mengikuti tes) yaitu 27,2.
2. Pembelajaran matematika menggunakan model pembelajaran berbasis
masalah pada pokok bahasan sistem persamaan linear dua variabel dilihat
dari keaktifan siswa dalam proses pembelajaran termasuk dalam kategori
cukup. Setiap pertemuan terdapat perbedaan tingkat keaktifan siswa, pada
pertemuan pertama mencapai kategori cukup, pertemuan kedua dan
pertemuan ketiga mencapai kategori tinggi. Rata-rata ketiga pertemuan yang
telah dilaksanakan mencapai kategori efektivitas yang cukup.
3. Tanggapan siswa terhadap penggunaan model pembelajaran berbasis
masalah pada pokok bahasan sistem persamaan linear dua variabel adalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
model ini dapat diterima dan membantu pada saat pembelajaran matematika
karena lebih dari 50% siswa memberikan tanggapan positif mengenai
pembelajaran matematika dengan menggunakan model pembelajaran
berbasis masalah.
B. Saran
Adapun saran yang diberikan agar penelitian mendatang lebih baik adalah :
1. Sebelum penelitian berlangsung, perlu dilakukan persiapan dan pengecekan
kembali mengenai hal-hal yang diperlukan untuk penelitian agar
menghindari masalah teknis.
2. Penguasaan kelas selama pembelajaran sangatlah penting dimiliki oleh guru
pengajar karena pada pembelajaran menggunakan model ini dibentuk
kelompok sehingga memungkinkan terbangunnya suasana yang tidak
kondusif saat diskusi kelompok berlangsung. Penguasaan kelas sangat
dibutuhkan selama proses pembelajaran agar tidak terjadi keributan dan
kondisi kelas tetap kondusif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
DAFTAR PUSTAKA
Agus Surijono. 2009. Cooperative Learning Teori & Aplikasi Paikem. Yogyakarta
: Pustaka Belajar.
Asep Jihad, Abdul Haris. 2012. Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta : Multi
Presindo.
Bayu Adhiwibowo. 2008. Efektivitas Pembelajaran Matematika Berbasis Masalah
Dengan Materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel di Kelas VIIIA
SMPN 8 Purworejo. Skripsi JPMIPA. Yogyakarta : Sanata Dharma.
Diani. 2012. 4 Langkah Penyelesaian Masalah Menurut Polya.
http://dianiveby.blogspot.com/2012/06/4-langkah-penyelesaian-masalah-
menurut.html/. Diakses tanggal 13 Mei 2015.
Dimyanti & Mudjiono. 1999. Belajar & Pembelajaran. Jakarta : Pusat Perbukuan
Depdikbud & PT Rineka Cipta.
Departemen Pendidikan Nasional. 2011. Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat
Bahasa. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.
Kartika Budi. 2001. Berbagi Strategi untuk Melibatkan Siswa Secara Aktif dalam
Proses Pembelajaran Fisika di SMU, Efektivitasnya, dan Sikap Mereka
pada Strategi Tersebut. USD : Widya Dharma Edisi April 2001.
Made Wena. 2009. Strategi Pembelajaran Inovatif Kontenporer Suatu Tinjauan
Konseptual Operasional. Jakarta Timur : PT Bumi Aksara.
Nana Sudjana. 1990. Penilaian Proses Hasil Belajar Mengajar. Bandung : PT
Remaja Rosda Karya.
Rusman. 2014. Seri Manajemen Sekolah Bermutu Model-model Pembelajaran
Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta : PT Raja Grafindo
Persada.
Sugiyo. 2012. Model Penelitian Pendidikan. Bandung : CV Alfabeta.
Tika Ekamawarni, Cicilia. 2010. Pemanfaatan Model Tutor Teman Sebaya Dalam
Pembelajaran Matematika Pokok Bahasan Kubus dan Balok Di Kelas
VIII-C SMP Kanisius Muntilan Tahun Pelajaran 2013/2014. Skripsi
JPMIPA. Yogyakarta : Sanata Dharma.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
Wina Sanjaya. 2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan. Jakarta : Kencana Prenada Media.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
LAMPIRAN A
Lampiran A1. Surat Ijin Melakukan Penelitian
Lampiran A2. Perhitungan Validitas Butir Soal
Lampiran A3. RPP
Lampiran A4. Lembar Kerja Siswa
Lampiran A5. Soal Tes Hasil Belajar
Lampiran A6. Kunci Jawaban Tes Hasil Belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
Lampiran A1.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
Lampiran A2
Soal Nomor 1 :
Nama 𝑋1 𝑋12 𝑌 Y² 𝑋𝑌
S1 4 16 7 49 28
S2 4 16 42 1764 168
S3 3 9 22 484 66
S4 2 4 56 3136 112
S5 4 16 20 400 80
S6 4 16 32 1024 128
S7 4 16 19 361 76
S8 4 16 14 196 56
S9 3 9 35 1225 105
S10 4 16 18 324 72
S11 4 16 31 961 124
S12 4 16 11 121 44
S13 4 16 18 324 72
S14 3 9 14 196 42
S15 4 16 7 49 28
S16 4 16 13 169 52
S17 4 16 11 121 44
S18 4 16 11 121 44
S19 4 16 11 121 44
S20 4 16 49 2401 196
S21 4 16 34 1156 136
S22 2 4 35 1225 70
S23 2 4 48 2304 96
S24 4 16 15 225 60
S25 4 16 36 1296 144
S26 4 16 27 729 108
S27 4 16 72 5184 288
S28 4 16 39 1521 156
S29 4 16 44 1936 176
S30 4 16 17 289 68
Σ 111 423 808 29412 2883
Diketahui : Σ𝑋1 = 111 Σ(𝑋12) = 423
Σ𝑌 = 808 Σ 𝑌2 = 29412
Σ𝑋1𝑌 = 2883
N = 30
Ditanya : rXY
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
Jawab :
rXY =N ∑ 𝑋1Y − (∑ 𝑋1)(∑ Y)
√[N ∑ 𝑋12 − (∑ 𝑋1)2 ][N ∑ Y2 − (∑ Y)2]
rXY =30(2883) − (111)(808)
√[30(423)(111)2 ][30(29412)(808)²]
rXY = -0,35
Soal Nomor 2 :
Nama 𝑋2 𝑋22 𝑌 Y² 𝑋𝑌
S1 0 0 7 49 0
S2 3 9 42 1764 126
S3 5 25 22 484 110
S4 2 4 56 3136 112
S5 3 9 20 400 60
S6 2 4 32 1024 64
S7 3 9 19 361 57
S8 1 1 14 196 14
S9 7 49 35 1225 245
S10 4 16 18 324 72
S11 9 81 31 961 279
S12 2 4 11 121 22
S13 2 4 18 324 36
S14 6 36 14 196 84
S15 3 9 7 49 21
S16 1 1 13 169 13
S17 1 1 11 121 11
S18 1 1 11 121 11
S19 1 1 11 121 11
S20 7 49 49 2401 343
S21 4 16 34 1156 136
S22 6 36 35 1225 210
S23 5 25 48 2304 240
S24 2 4 15 225 30
S25 4 16 36 1296 144
S26 2 4 27 729 54
S27 21 441 72 5184 1512
S28 4 16 39 1521 156
S29 6 36 44 1936 264
S30 2 4 17 289 34
Σ 119 911 808 29412 4471
Diketahui : Σ𝑋2 = 119 Σ(𝑋22) = 911
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
Σ𝑌 = 808 Σ 𝑌2 = 29412
Σ𝑋2𝑌 = 4471 N = 30
Ditanya : rXY
Jawab :
rXY =N ∑ 𝑋1Y − (∑ 𝑋1)(∑ Y)
√[N ∑ 𝑋12 − (∑ 𝑋1)2 ][N ∑ Y2 − (∑ Y)2]
rXY =30(4471) − (119)(808)
√[30(911)(119)2 ][30(29412)(808)²]
rXY = 0,69
Soal Nomor 3 :
Nama 𝑋3 𝑋32 𝑌 Y² 𝑋𝑌
S1 2 4 7 49 14
S2 10 100 42 1764 420
S3 1 1 22 484 22
S4 20 400 56 3136 1120
S5 7 49 20 400 140
S6 1 1 32 1024 32
S7 3 9 19 361 57
S8 1 1 14 196 14
S9 3 9 35 1225 105
S10 3 9 18 324 54
S11 3 9 31 961 93
S12 0 0 11 121 0
S13 3 9 18 324 54
S14 1 1 14 196 14
S15 0 0 7 49 0
S16 6 36 13 169 78
S17 3 9 11 121 33
S18 3 9 11 121 33
S19 3 9 11 121 33
S20 10 100 49 2401 490
S21 10 100 34 1156 340
S22 10 100 35 1225 350
S23 12 144 48 2304 576
S24 1 1 15 225 15
S25 12 144 36 1296 432
S26 3 9 27 729 81
S27 18 324 72 5184 1296
S28 8 64 39 1521 312
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
Nama 𝑋3 𝑋32 𝑌 Y² 𝑋𝑌
S29 10 100 44 1936 440
S30 2 4 17 289 34
Σ 169 1755 808 29412 6682
Diketahui : Σ𝑋3 = 169 Σ(𝑋32) = 1755
Σ𝑌 = 808 Σ 𝑌2 = 29412
Σ𝑋3𝑌 = 6682
N = 30
Ditanya : rXY
Jawab :
rXY =N ∑ 𝑋3Y − (∑ 𝑋3)(∑ Y)
√[N ∑ 𝑋32 − (∑ 𝑋3)2 ][N ∑ Y2 − (∑ Y)2]
rXY =30(6682) − (169)(808)
√[30(1755)(169)2 ][30(29412)(808)²]
rXY = 0,86
Soal Nomor 4 :
Nama 𝑋4 𝑋42 𝑌 Y² 𝑋𝑌
S1 1 1 7 49 7
S2 11 121 42 1764 462
S3 3 9 22 484 66
S4 12 144 56 3136 672
S5 0 0 20 400 0
S6 10 100 32 1024 320
S7 9 81 19 361 171
S8 0 0 14 196 0
S9 9 81 35 1225 315
S10 3 9 18 324 54
S11 0 0 31 961 0
S12 0 0 11 121 0
S13 9 81 18 324 162
S14 3 9 14 196 42
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
Nama 𝑋4 𝑋42 𝑌 Y² 𝑋𝑌
S15 0 0 7 49 0
S16 1 1 13 169 13
S17 2 4 11 121 22
S18 2 4 11 121 22
S19 2 4 11 121 22
S20 13 169 49 2401 637
S21 7 49 34 1156 238
S22 2 4 35 1225 70
S23 15 225 48 2304 720
S24 0 0 15 225 0
S25 0 0 36 1296 0
S26 3 9 27 729 81
S27 12 144 72 5184 864
S28 9 81 39 1521 351
S29 9 81 44 1936 396
S30 0 0 17 289 0 Σ 147 1755 808 29412 5707
Diketahui : Σ𝑋4 = 147 Σ(𝑋42) = 1755
Σ𝑌 = 808 Σ 𝑌2 = 29412
Σ𝑋4𝑌 = 5707
N = 30
Ditanya : rXY
Jawab :
rXY =N ∑ 𝑋4Y − (∑ 𝑋4)(∑ Y)
√[N ∑ 𝑋42 − (∑ 𝑋4)2 ][N ∑ Y2 − (∑ Y)2]
rXY =30(5707) − (147)(808)
√[30(1755)(147)2 ][30(29412)(808)²]
rXY = 0,76
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
Soal Nomor 5 :
Nama 𝑋5 𝑋52 𝑌 Y² 𝑋𝑌
S1 0 0 7 49 0
S2 14 196 42 1764 588
S3 10 100 22 484 220
S4 20 400 56 3136 1120
S5 6 36 20 400 120
S6 15 225 32 1024 480
S7 0 0 19 361 0
S8 8 64 14 196 112
S9 13 169 35 1225 455
S10 4 16 18 324 72
S11 15 225 31 961 465
S12 5 25 11 121 55
S13 0 0 18 324 0
S14 1 1 14 196 14
S15 0 0 7 49 0
S16 1 1 13 169 13
S17 1 1 11 121 11
S18 1 1 11 121 11
S19 1 1 11 121 11
S20 15 225 49 2401 735
S21 9 81 34 1156 306
S22 15 225 35 1225 525
S23 14 196 48 2304 672
S24 8 64 15 225 120
S25 16 256 36 1296 576
S26 15 225 27 729 405
S27 17 289 72 5184 1224
S28 14 196 39 1521 546
S29 15 225 44 1936 660
S30 9 81 17 289 153
Σ 262 3524 808 29412 9669
Diketahui : Σ𝑋5 = 262 Σ(𝑋52) = 3524
Σ𝑌 = 808 Σ 𝑌2 = 29412
Σ𝑋5𝑌 = 9669
N = 30
Ditanya : rXY
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
Jawab :
rXY =N ∑ 𝑋5Y − (∑ 𝑋5)(∑ Y)
√[N ∑ 𝑋52 − (∑ 𝑋5)2 ][N ∑ Y2 − (∑ Y)2]
rXY =30(9669) − (262)(808)
√[30(3524)(262)2 ][30(29412)(808)²]
rXY = 0,85
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
Lampiran A3.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Nama Sekolah : SMP Kanisius 1 Surakarta
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas : VIII-A
Semester : Genap
Materi Pokok : Persamaan Linier Dua Variabel
Alokasi Waktu : 6 x 45 menit (3 pertemuan)
A. Kompetensi Inti
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan
prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata
4. Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak
(menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai
dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/teori
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
No. Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
1. 1.1 Menghargai dan menghayati
ajaran agama yang dianutnya.
1.1.1Merasa bersyukur terhadap karunia
Tuhan atas kesempatan mempelajari
kegunaan matematika dalam kehidupan
sehari-hari melalui belajar sistem
persamaan linear dua variabel
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
2. 2.1 Menunjukkan sikap logis, kritis,
analitik, konsisten, dan teliti,
bertanggung jawab, responsif,
dan tidak mudah menyerah
dalam memecahkan masalah
2.2 Memiliki rasa ingin tahu,
percaya diri, dan ketertarikan
pada matematika serta
memiliki rasa percaya pada
2.1.1 Menunjukkan sikap ingin tahu dalam
mengikuti kegiatan belajar mengajar
2.1.2 Menunjukkan sikap kerja sama dan
tangung jawab ketika bersama teman
satu kelompok
3. 3.1 Menentukan nilai variabel
persamaan linear dua variabel
dalam konteks nyata
3.1.1 Memberikan contoh sistem persmaan
linear dua variabel dalam berbagai
bentuk variabel
3.1.2 Menentukan penyelesaian sistem
persamaan linear dua variabel dengan
metode substitusi
3.1.3 Menentukan penyelesaian sistem
persamaan linear dua variabel dengan
metode eliminasi
3.1.4 Menentukan penyelesaian sistem
persamaan linear dua variabel dengan
metode gabungan
C. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa menemukan minimal 2 cara informal menyelesaikan sistem
persamaan linear dua variabel
2. Siswa menemukan cara penyelesaian sistem persamaan linear dua variabel
melalui teknik formal
3. Siswa dapat menentukan penyelesaian sistem persamaan linear dua variabel
melalui pendekatan informal maupun teknik formal
D. Materi Pembelajaran
Menyelesaikan sistem persamaan linear dua variabel menggunakan pendekatan
informal dan teknik formal
E. Metode Pembelajaran
Metode pembelajaran : Tanya-jawab, diskusi kelompok, presentasi
Model pembelajaran : Problem Based Learning
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
F. Media Pembelajaran
1. Media : Papan Tulis, Power Point
2. Alat dan bahan : Laptop, LCD Proyektor, LKS
3. Sumber belajar : Buku Matematika Kelas VIII Kurikulum 2013 (Buku Guru
dan Buku Siswa)
G. Langkah-langkah pembelajaran
1. Pertemuan Pertama (2 x 45menit)
a. Pendahuluan (5 menit)
1) Guru memberi salam pembuka dan mengajak siswa untuk berdoa.
2) Guru mengecek kehadiran siswa.
3) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. Berdasarkan kompetensi
dasar yang dipilih, tujuan pembelajaran adalah siswa menemukan
minimal 2 cara informal menyelesaikan sistem persamaan linear dua
variabel. (Fase 1 : Orientasi siswa pada masalah)
4) Guru menyajikan permasalahan yang terkait sistem persamaan linear
dua variabel dan memotivasi siswa untuk menyampaikan kegunaan
dari sistem persamaan linear dua variabel di kehidupan sehari-hari.
(Contohnya : Bayu membeli 2 buku dan 2 pensil membayar dengan
harga sebesar Rp. 6000,00. Rendra membeli 3 buku dan 1 pensil
membayar dengan harga sebesar Rp 7.000,00. Dari sana kita dapat
menentukan harga 1 buku dan 1 pensil). (Fase 1 : orientasi siswa
pada masalah)
5) Guru menjelaskan cara pembelajaran yang akan dilaksanakan, yaitu
melalui penyelidikan, kerja kelompok dan presentasi. ( Fase 1 :
orientasi siswa pada masalah)
b. Kegiatan Inti (70 menit)
1) Guru memberikan masalah yang disajikan dalam LKS terkait sistem
persamaan linear dua variabel, yaitu siswa diminta untuk mencari
pemecahan masalah yang dialami oleh penjaga koperasi sekolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
menggunakan pendekatan informal. (Fase 2 : mengorganisasi siswa
dalam belajar)
2) Guru mengelompokkan siswa dalam kelompok kecil yang terdiri dari
5-6 orang. (Fase 2 : mengorganisasi siswa dalam belajar)
3) Guru memberi tugas untuk menyelesaikan masalah yang diberikan
melalui diskusi kelompok. (Fase 2 : mengorganisasi siswa dalam
belajar)
4) Guru memberi kesempatan pada kelompok untuk melakukan
penyelidikan guna memperoleh informasi yang berkaitan dengan
masalah yang diberikan. (Fase 3 : Membimbing penyelidikan
secara berkelompok)
5) Guru membimbing siswa dengan memberikan pertanyaan -
pertanyaan kritis dalam mencari jawaban terkait dengan masalah yang
telah diberikan (banyak pensil dan penghapus yang terjual). (Fase 3 :
Membimbing siswa secara berkelompok)
6) Guru meminta perwakilan kelompok untuk menyampaikan hasil
temuannya dan memberi kesempatan pada kelompok lain untuk
menanggapi. (Fase 4 : Mengembangkan dan menyajikan hasil
karya)
7) Guru membimbing siswa untuk melakukan analisis terhadap
pemecahan masalah terkait pola bilangan yang telah ditemukan siswa.
(Fase 5 : Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan
masalah)
8) Guru membantu siswa untuk melakukan refleksi atau evaluasi
terhadap penyelidikan mereka dan proses-proses yang mereka
gunakan. (Fase 5 : Menganalisis dan mengevaluasi proses
pemecahan masalah)
9) Guru melakukan evaluasi hasil belajar mengenai materi yang telah
dipelajari siswa. (Fase 5 : Menganalisis dan mengevaluasi proses
pemecahan masalah)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
c. Penutup ( 5 menit)
1) Guru menanyakan “Apa yang kalian pelajari hari ini?” kemudian
bertanya “Bagaimana kalian mendapatkan pemahaman tentang
pelajaran hari ini?”
2) Setiap kelompok diberikan penghargaan berkaitan dengan aktivitas
kelompok
3) Siswa diberikan tugas untuk mengumpulkan contoh-contoh
persamaan linear dua variabel
4) Guru menyampaikan bahwa pertemuan berikutnya akan dibahas
tentang cara menyelesaikan sistem persamaan linear dua variabel
dengan menggunakan pendekatan formal
2. Pertemuan Kedua (2 x 45menit)
a. Pendahuluan (10 menit)
1) Guru memberi salam pembuka dan mengajak siswa untuk berdoa.
2) Guru mengecek kehadiran siswa.
3) Sebagai apersepsi untuk mendorong rasa ingin tahu dan berpikir kritis,
siswa diajak mengingat kembali pemecahan masalah mengenai
pembelian di koperasi yang telah diselesaikan pada pertemuan
sebelumnya. (Fase 1 : orientasi siswa pada masalah)
4) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. Berdasarkan kompetensi
dasar yang dipilih, tujuan pembelajaran adalah
a) Siswa menemukan cara penyelesaian sistem persamaan linear dua
variabel melalui teknik formal
b) Siswa dapat menentukan penyelesaian sistem persamaan linear dua
variabel melalui pendekatan informal maupun teknik formal (Fase
1 : orientasi siswa pada masalah)
5) Guru menjelaskan cara pembelajaran yang akan dilaksanakan, yaitu
melalui penyelidikan, kerja kelompok dan presentasi. (Fase 1 : orientasi
siswa pada masalah)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
b. Kegiatan Inti (75 menit)
1) Guru mengarahkan siswa untuk masuk ke dalam kelompoknya. (Fase 2
: mengorganisasi siswa dalam belajar)
2) Guru bertanya tentang bagaimana mengkaitkan kasus Bu Siska dengan
sistem persamaan linear dua variabel. (Fase 2 : mengorganisasi siswa
dalam belajar)
3) Bila siswa belum mampu menjawab, guru mengingatkan siswa tentang
konsep sistem persamaan linear dua variabel. (Fase 2 : mengorganisasi
siswa dalam belajar)
4) Dengan tanya jawab, siswa diyakinkan bahwa metode penyelesaian
sistem persamaan linear dua variabel dapat diterapkan pada penyelesaian
permasalahan nyata. (Fase 2 : mengorganisasi siswa dalam belajar)
5) Tiap kelompok mendapatkan tugas untuk membuat model matematika
serta menentukan penyelesaiannya berdasarkan LKS yang dibagikan.
(Fase 2 : mengorganisasi siswa dalam belajar)
6) Selama siswa bekerja di dalam kelompok, guru memperhatikan dan
mendorong semua siswa untuk terlibat diskusi, dan mengarahkan bila ada
kelompok yang melenceng jauh pekerjaannya. (Fase 3 : membimbing
pengalaman kelompok)
7) Salah satu kelompok diskusi diminta untuk mempresentasikan hasil
diskusinya ke depan kelas. (Fase 4 : Mengembangkan dan menyajikan
hasil karya)
8) Guru mengumpulkan semua hasil diskusi tiap kelompok. (Fase 4 :
Mengembangkan dan menyajikan hasil karya)
9) Guru membimbing siswa untuk melakukan analisis terhadap pemecahan
masalah terkait pola bilangan yang telah ditemukan siswa. (Fase 5 :
Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah)
10) Guru membantu siswa untuk melakukan refleksi atau evaluasi terhadap
penyelidikan mereka dan proses-proses yang mereka gunakan. (Fase 5 :
Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
11) Dengan tanya jawab, guru mengarahkan semua siswa pada kesimpulan
mengenai penyelesaian sistem persamaan linear dua variabel
berdasarkan hasil review terhadap hasil presentasi kelompok. (Fase 5 :
Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah)
10) Guru memberikan soal yang terkait dengan sistem persamaan linear dua
variabel dan penyelesaian masalah dalam kehidupan nyata.
c) Penutup (5 menit)
1) Siswa diminta untuk menyimpulkan tentang bagaimana menentukan
sistem persamaan linear dua variabel dan kaitannya dengan penyelesaian
masalah dalam kehidupan nyata.
2) Guru memberikan PR beberapa soal mengenai penyelesaian sistem
persamaan linear dua variabel dalam masalah nyata.
3) Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan untuk tetap
belajar dan berlatih.
3. Pertemuan Ketiga (2 x 45menit)
a. Pendahuluan (5 menit)
1) Guru mengecek kesiapan siswa untuk memulai pembelajaran.
2) Mengingatkan kembali materi sistem persamaan linear dua variabel yang
telah dipelajari.
b. Kegiatan inti (80 menit)
1) Guru membagikan soal ulangan dan lembar jawaban.
2) Guru memberikan peraturan dalam mengerjakan soal tes hasil belajar.
3) Siswa mengerjakan soal tes hasil belajar.
4) Guru mengumpulkan lembar jawab siswa setelah waktu pengerjaan
habis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
c. Penutup (5 menit)
1) Guru menjelaskan secara singkat jawaban dari soal tes hasil belajar.
2) Guru menutup pertemuan dengan salam
H. Penilaian
1. Jenis / teknik penilaian
a) Penilaian
1) Jenis / teknik penilaian
a. Penilaian Sikap Spiritual
Teknik Penilaian : Observasi
Bentuk Instrumen : Lembar observasi
Kisi – Kisi :
No
Hal Yang Dinilai
Kriteria
Jumlah
Butir
Instumen
1. Bersyukur atas
anugerah Tuhan
Mempertebal keyakinan terhadap
kebesaran Tuhan setelah
memperoleh pengetahuan terkait
materi sistem persamaan linear dua
variabel
1
Bersyukur kepada Tuhan setelah
mampu menentukan penyelesaian
sistem persamaan linear dua variabel
terkait masalah nyata
1
JUMLAH 2
b. Penilaian Sikap Sosial
Teknik Penilaian : Observasi
Bentuk Instrumen : Lembar Observasi
Kisi – Kisi :
No
Hal Yang Dinilai
Kriteria
Jumlah Butir
Instrumen
1. Memiliki rasa ingin
tahu dan percaya diri
Bersemangat dalam mengikuti
pembelajaran matematika
1
Suka bertanya selama proses
pembelajaran
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
Tidak menggantungkan diri pada
orang lain dalam mengerjakan setiap
tugas
1
Berani memberikan pendapat 1
JUMLAH 4
c. Penilaian Pengetahuan ( Kognitif)
Teknik Penilaian : Tes
Bentuk Instrumen : Uraian
Kisi – Kisi :
No
Hal Yang
Dinilai
Soal
Tingkat
Kesukaran
1.
Memberikan
contoh sistem
persamaan
linear dua
variabel dalam
berbagai
bentuk
variabel
1a. 4x + 2y = 2
x – 2y – 4 = 0
Mudah
1b. 4x + 2y ≤ 2
x – 2y = 4
1c. xy + 1 = 0
x + y = 1
1d. x – 2y = 4
2x – 4y = 8
2
Menentukan
penyelesaian
sistem
persamaan
linear dua
variabel
dengan metode
substitusi
2a. Pak Rudi membeli 4 buah sapu dan
2 buah alat pel seharga Rp.
28.000,00. Harga 1 buah alat pel
lebih mahal Rp. 2.000,00 daripada
harga 1 buah sapu, tentukanlah :
a. Berapa jumlah harga 6 sapu
dan 3 alat pel
Sedang
2b. Apabila sapu dan alat pel dijual
kembali dengan keuntungan
masing-masing 5%, berapakah
harga jual masing-masing barang
tersebut?
Sedang
3b. Harga tiket masuk bioskop untuk
anak-anak usia di bawah 17 tahun
adalah x rupiah dan harga tiket
bioskop untuk dewasa adalah y
rupiah. Ada dua keluarga yang
sedang membeli tiket bioskop
untuk menonton film Fast and
Forious 7. Yang pertama adalah
Pak Bandrio yang datang
membawa keponakannya yang
berusia 5 tahun dan 7 tahun
diharuskan membayar sebanyak
Rp. 80.000,00. Pak Andri juga
Sedang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
d. Penilaian Keterampilan
Teknik Penilaian : Observasi
Bentuk Instrumen : Lembar Observasi
Kisi-kisi :
No. Indikator Jumlah Butir
Instrumen
1. Menentukan penyelesaian sistem persamaan dua
variabel menggunakan pendekatan informal 1
2. Menentukan penyelesaian sistem persamaan dua
variabel menggunakan metode formal 1
JUMLAH 2
datang untuk menonton bersama
istri, anaknya yang berusia 9 tahun
dan 19 tahun harus membayar
sebanyak Rp. 140.000,00.
Dari cerita di atas tentukanlah
harga tiket untuk dewasa
3c. Jika Pak Sarmin membawa uang
sebanyak Rp. 640.000,00,
berapakah tiket dewasa atau anak-
anak yang dapat dibeli apabila
uangnya harus habis? (temukan
jawaban sebanyak mungkin)
Sedang
3 Menentukan
penyelesaian
sistem
persamaan
linear dua
variabel
dengan metode
eliminasi
3a. Harga tiket untuk anak-anak
Sedang
4
Menentukan
penyelesaian
sistem
persamaan
linear dua
variabel
dengan metode
gabungan
4. Mbah Ngadiman memiliki sebidang
tanah yang memiliki selisih antara
panjang dang lebar adalah 10m.
Jika keliling sebidang tanah
tersebut adalah 60m, Berapakah
ukuran panjang dan lebar sebidang
tanah tersebut?
Sedang
5. Harga 5 kaos kaki dan 3 sarung
tangan adalah Rp 21.000,00. Jika
Badrun membeli 4 kaos kaki dan 2
sarung tangan, maka ia harus
membayar Rp 16.000,00.
Berapakah harga yang harus
dibayar oleh Niko jika ia membeli
10 kaos kaki dan 3 sarung tangan
yang sama?
Sedang
JUMLAH 11
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
2. Bentuk Instrumen dan Pedoman Penskoran (Lampiran)
a. Uraian Materi (Lampiran I)
b. Lembar Kerja Siswa (Lampiran II)
c. Instrumen Penilaian Pengetahuan (Lampiran IIA)
d. Petunjuk Penskoran dan Penentuan Nilai (Lampiran IIB)
Yogyakarta, 5 Mei 2015
Peneliti
Revita Andy Hapsari
NIM : 111414077
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
Lampiran I
Rangkuman Materi
1. Perbedaan persamaan linier dua variabel dan SPLDV
a) Persamaan linier dua variabel (PLDV) adalah suatu persamaan yang
mempunyai dua variabel dan masing-masing variabel berpangkat satu.
Bentuk umum persamaannya: ax + by + c = 0
Contoh:
4x + y – 6 = 0. dapat diubah y = -4x + 6. persamaan di atas disebut PLDV
karena variabelnya berpangkat paling tinggi yaitu satu dan mengandung dua
variabel x dan y
b) Sistem persamaan linier dua variabel adalah serangkaian persamaan-
persaman linier dua variabel yang membentuk suatu sistem atau dua
persamaan linier dua variabel atau lebih yang digabungkan akan membentuk
SPLDV
Bentuk umum penulisan SPLDV : ax + by + c = 0
px + qy + z = 0
2. Mengenal SPLDV dalam berbagai bentuk dan variabel
Varibel yang digunakan dalam SPLDV tidak selalu x dan y tetapi bisa juga
menggunakan huruf-huruf kecil yang lain yang terdapat pada abjad.
Contoh:
a). Lima celana panjang dan delapan kaos harganya Rp. 1.150.000. Harga tiga
celana panjang dan lima kaos Rp. 700.000. Jika harga 1 celana panjang = c
dan harga 1 kaos = k maka dapat dinyatakan PLDV dengan:
5c + 8k = 1. 150.000 dan 3c + 5k = 700.000
Atau: 5c + 8k = 1.150.000
3c + 5k = 700.000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
b). Andi membeli 5 kg jeruk dan 3 kg Apel seharga Rp. 72.000
Jawab : Misal : 1 kg jeruk = j dan 1 kg apel = a
5j + 3a = 72.000
3. Menyelesaikan sistem persamaan linier dua variabel
a) Metode Subsitusi (penggantian)
Contoh:
1) Gunakan metode subsitusi untuk menentukan himpunan
penyelesaian dari sistem persamaan 2x – y = 4 dan x + y = 5
Jawab:
2x – y = 4...............(1)
x + y = 5................(2)
Dari persamaan (1) 2x – y = 4 dapat di ubah y = 2x – 4 kemudian nilai
y ini disubsitusikan pada persamaan (2) sehingga diperoleh:
x + y = 5 ⇔ x + 2x - 4 = 5
3x = 5 + 4
3x = 9
x = 3
setelah itu nilai x = 3 disubsitusikan kepersamaan
2x – y = 4 ⇔ 2. 3 – y = 4
6 – y = 4
y = 2
Jadi himpunan penyelesaiannya adalah : { (3, 2)}
b) Metode Eliminasi
Metode eliminasi adalah usaha untuk membuat koefisien variabel 0 dan
variabel tertentu adalah 1.
Contoh:
Dari sistem persamaan -4x + y = -15 dan 2x + 3y = 25. Tentukan himpuna
penyelesaiannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
Jawab:
-4x + y = -15 x1 -4x + y = -15
2x + 3y = 25 x2 4x + 6y = 50 +
7y = 35
y = 5
-4x + y = -15 x3 -12x + 3y = -45
2x + 3y = 25 x1 2x + 3y = 25 -
-14x = -70
x = 5
Jadi Himpunan Penyelesaian = {(5,5)}.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
Lampiran A4.
LEMBAR KERJA SISWA
(LKS)
Kelompok :
Nama Anggota : 1 ..............................
2 ..............................
3 ..............................
4 ..............................
5 ..............................
6 ..............................
Petunjuk Pengerjaan :
a. Bacalah permasalahan di bawah ini dengan seksama!
b. Tuliskan hal-hal yang diketahui dan yang ditanyakan!
c. Tuliskan langkah-langkah yang kelompokmu pikirkan serta cara pengerjaannya
untuk menyelesaikan permasalahan di bawah ini!
d. Selesaikan permasalahan di bawah ini dengan langkah-langkah serta cara
pengerjaan yang telah kelompokmu pikirkan sebelumnya!
e. Tuliskan cara pemeriksaan kembali terhadap jawaban yang telah diperoleh!
Bu Siska bertanggung jawab atas koperasi sekolah. Koperasi sekolah dibuka
setiap hari dan menjual segala kebutuhan siswa. Namun karena mengajar, Bu Siska
tidak setiap waktu menjaga koperasi sekolah. Oleh karena itu, Bu Siska
memberlakukan “Sistem Kejujuran” setiap siswa yang ingin membeli pensil dan
penghapus.
Siswa hanya tinggal meletakkan uangnya ke dalam “Kotak Kejujuran” yang
disediakan. Di koperasi sekolah, harga setiap pensil adalah Rp. 2.500,00 dan harga
setiap penghapus Rp. 1.500,00.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
Suatu hari, Bu Siska mendapatkan Rp. 10.500,00 dalam kotak kejujuran. Beliau
merasakan kebingungan ketika menentukan banyaknya pensil dan penghapus yang
terjual. Supaya lebih mudah, Bu Siska membuat dua daftar harga : satu untuk harga
pensil dan satu lagi untuk harga penghapus.
Bu Siska mengira bahwa barang yang terjual adalah 3 pensil dan 2 penghapus.
Apakah ada kemungkinan lainnya?
Di hari yang lain terdapat Rp 15.000,00 dalam kotak kejujuran. Bu Siska tidak
dapat menentukan apa saja yang terjual. Bisakah kalian membantu Bu Siska?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
Lampiran A5.
INSTRUMEN HASIL BELAJAR
1. Apakah sistem di bawah ini merupakan sistem persamaan linear dua variabel?
c. 4x + 2y = 2
x – 2y – 4 = 0
d. 4x + 2y ≤ 2
x – 2y = 4
c. 4x + 2y > 2
x – 2y = 4
d. x – 2y = 4
2x – 4y = 8
2. Pak Rudi membeli 4 buah sapu dan 2 buah alat pel seharga Rp. 28.000,00. Harga
1 buah alat pel lebih mahal Rp. 2.000,00 daripada harga 1 buah sapu,
tentukanlah:
a. Berapa jumlah harga 6 sapu dan 3 alat pel
b. Apabila sapu dan alat pel dijual kembali dengan keuntungan masing-
masing 5%, berapakah harga jual masing-masing barang tersebut?
3. Harga tiket masuk bioskop untuk anak-anak usia di bawah 17 tahun adalah x
rupiah dan harga tiket bioskop untuk dewasa adalah y rupiah. Ada dua keluarga
yang sedang membeli tiket bioskop untuk menonton film Fast and Forious 7.
Yang pertama adalah Pak Bandrio yang datang membawa keponakannya yang
berusia 5 tahun dan 7 tahun diharuskan membayar sebanyak Rp. 80.000,00. Pak
Andri juga datang untuk menonton bersama istri, anaknya yang berusia 9 tahun
dan 19 tahun harus membayar sebanyak Rp. 140.000,00.
Dari cerita di atas tentukanlah :
a. Harga tiket untuk anak-anak
b. Harga tiket untuk dewasa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
c. Jika Pak Sarmin membawa uang sebanyak Rp. 640.000,00, berapakah
tiket dewasa atau anak-anak yang dapat dibeli apabila uangnya harus
habis? (temukan jawaban sebanyak mungkin)
4. Mbah Ngadiman memiliki sebidang tanah yang memiliki selisih antara panjang
dang lebar adalah 10m. Jika keliling sebidang tanah tersebut adalah 60m,
Berapakah ukuran panjang dan lebar sebidang tanah tersebut?
5. Harga 5 kaos kaki dan 3 sarung tangan adalah Rp 21.000,00. Jika Badrun
membeli 4 kaos kaki dan 2 sarung tangan, maka ia harus membayar Rp
16.000,00. Berapakah harga yang harus dibayar oleh Niko jika ia membeli 10
kaos kaki dan 3 sarung tangan yang sama?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
Lampiran A6.
KUNCI SOAL & PEDOMAN PENSKORAN
Jawaban Skor Skor
Total
1. a. Ya
b. Tidak
c. Tidak
d. Tidak
1
1
1
1
4
Skor Total 4
2. Diketahui :
Harga 4 sapu + Harga 2 alat pel = Rp. 28.000,00
Harga 1 alat pel = Harga sapu + 2000
Ditanya :
a. Jumlah harga 6 sapu dan 3 alat pel
b. Harga jual sapu dan harga jual alat pel
1
1
1
3
Jawab :
a. Misalkan : harga 1 sapu = x
harga 1 alat pel = y
Sehingga :
4x + 2y = 28.000
y = x + 2000
1
1
1
1
4
Harga 1 sapu dan harga 1 alat pel
y = x + 2000 ... (1)
Substitusikan ke 4x + 2y = 28.000 menjadi
4x + 2y = 28.000
4x + 2(x + 2000) = 28.000
4x + 2x + 4000 = 28.000
6x + 4000 = 28.000
6x = 28.000 – 4.000
6x = 24.000
x = 24.000
6
x = 4.000
1
1
1
1
1
1
1
1
8
x = 4.000 substitusi ke (1)
y = x + 2000
y = 4.000 + 2000
y = 6000
Harga 1 sapu adalah Rp. 4.000,00
Harga 1 alat pel adalah Rp. 6.000,00
Jumlah harga 6 sapu dan harga 3 alat pel = 6x + 3y
= 6(4000) +3(6000)
= 24.000 + 18.000
= 42.000
Jadi jumlah harga 6 sapu dan 3 alat pel adalah Rp. 42.000,00
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
10
b. Harga jual sapu dan alat pel
- Keuntungan yang diperoleh dari menjual 1 sapu = 5% x 4.000
= 200
Harga jual 1 sapu = harga beli + keuntungan
= 4.000 + 200
1
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
= 4.200
- Keuntungan yang diperoleh dari menjual 1 alat pel= 5% x 6.000
= 300
Harga jual 1 alat pel = harga beli + keuntungan
= 6.000 + 300
= 6.300
Jadi harga jual 1 sapu Rp 4.200,00 dan
harga jual 1 alat pel Rp 6.300,00
1
1
1
1
1
7
Skor Total 31
3. Diketahui :
Harga tiket anak-anak di bawah 17 tahun = x
Harga tiket dewasa = y
Ditanya :
a. Harga tiket untuk anak-anak
b. Harga tiket untuk dewasa
c. Banyak kemungkinan tiket yang dapat dibeli
1
1
2
Jawab :
Modelnya :
y + 2x = 80.000 2x + y = 80.000
3y + x = 140.000 atau x+ 3y = 140.000
1
1
2
a. Harga tiket untuk anak-anak
2x + y = 80.000 | x3 | 6x + 3y= 240.000
x + 3y = 140.000| x1 | x + 3y = 140.000
5x = - 100.000
x= −100.000
−5
x= 20.000
Jadi harga 1 tiket anak-anak adalah Rp 20.000,00
2
1
1
1
1
6
b. Harga tiket untuk dewasa
x = 20.000 substitusi ke 2x + y = 80.000
sehingga 2x + y = 80.000
2(20.000) + y = 80.000
40.000 + y = 80.000
y = 40.000
Jadi harga 1 tiket dewasa Rp. 40.000,00
1
1
1
1
1
5
c. Banyak tiket yang mungkin dapat dibeli dengan uang Rp
640.000,00 tanpa sisa adalah
- 640.000 : 40.000 = 16
Jadi dapat 16 tiket dewasa
- 640.000 : 20.000 = 32
Jadi dapat 32 tiket anak
- 1 tiket dewasa
640.000 – 40.000 = 600.000
600.000 : 20.000 = 30
Jadi dapat 1 tiket dewasa dan 30 tiket anak
- 2 tiket dewasa
2 x 40.000 = 80.000
640.000 – 80.000 = 560.000
560.000 : 20.000 = 28
Jadi dapat 2 tiket dewasa dan 28 tiket anak
1
1
1
1
1
1
8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
- 3 tiket dewasa
3 x 40.000 = 120.000
640.000 – 120.000 = 520.000
520.000 : 20.000 = 26
Jadi dapat 3 tiket dewasa dan 26 tiket anak
1
1
Skor Total 23
4. Diketahui :
panjang – lebar = 10m
keliling = 60m
Ditanya :
Ukuran panjang dan lebar tanah
1
1
2
Jawab :
Misal : panjang tanah : p
lebar tanah : l
- Rumus keliling persegi panjang = 2p + 2l
Jadi model matematikanya adalah :
p – l = 10
2p + 2l =60
1
1
1
1
1
5
Ukuran panjang dan lebarnya
2p + 2l = 60| x1 | 2p + 2l =60
p – l = 10| x2 | 2p - 2l =20
4l = 40
l = 40
4
l = 10
2
1
1
1
5
l = 10 p – l = 10
p – 10 = 10
p = 10 + 10
p = 20
Jadi panjang tanah adalah 20m dan lebar tanah adalah 10m
1
1
1
1
4
Skor Total 16
5. Diketahui :
Harga 5 kaos kaki + harga 3 sarung tangan = Rp 21.000,00
Harga 4 kaos kaki + harga 2 sarung tangan = Rp 16.000,00
Ditanya :
Harga 10 kaos kaki + harga 3 sarung tangan?
1
1
1
3
Jawab :
Misalkan = harga kaos kaki : p
harga sarung tangan : q
Model matematikanya :
5p + 3q = 21.000 ...(1)
4p + 2q = 16.000 ...(2)
Eliminasi (1) & (2) maka :
5p + 3q = 21.000 x2 10p + 6q = 42.000
4p + 2q = 16.000 x3 12p + 6q = 48.000 -
-2p = -6.000
p = −6.000
−2
p = 3.000
p = 3.000 Substitusi ke (1), maka :
5p + 3q = 21.000
5(3.000) + 3q = 21.000
15.000 + 3q = 21.000
1
1
1
1
2
1
1
1
1
1
1
1
23
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
139
3q = 21.000 – 15.000
3q = 6.000
q = 6.000
3
q = 2.000
Harga 1 kaos kaki = 3.000
Harga 1 sarung tangan = 2.000
Harga 10 kaos kaki + harga 3 sarung tangan = 10p + 3q
= 10(3.000)+3(2.000)
= 30.000+6.000
= 36.000
Jadi Niko harus membayar Rp 36.000,00
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
Skor Total 26
Skor Keseluruhan 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
140
LAMPIRAN B
Lampiran B1. Contoh Jawaban Siswa dalam Tes Hasil Belajar
Lampiran B2. Contoh Jawaban LKS
Lampiran B3. Contoh Hasil Observasi Keaktifan Siswa
Lampiran B4. Contoh Hasil Angket
Lampiran B5. Foto-foto Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
141
Lampiran B1.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
142
Lampiran B2.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
143
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
144
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
145
Lampiran B3.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
146
Lampiran B4.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
147
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
148
Lampiran B5.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI